10
1. Physiologic Tooth Movement Reaksi terhadap jaringan tidak hanya berhubungan dengan perawatan orthodonti namun juga pada erupsi gigi, gigi yang bermigrasi, dan perubahan posisi gigi selama mastikasi. Pergeseran gigi fisiologis dikatakan sebagai pergerakan gigi alami yang terjadi selama dan setelah erupsi gigi. a. Erupsi gigi Erupsi gigi merupakan pergerakan gigi ke arah aksial, yaitu bergerak dari posisi perkembangannya pada rahang menuju ke posisi akhir dalam rongga mulut. Berikut teori-teori yang menjelaskan proses erupsi gigi: • Teori tekanan darah : jaringan di sekitar ujung akar memiliki banyak pembuluh darah. Tekanan dari pembuluh darah ini yang menyebabkan pergerakan gigi secara aksial • Teori pertumbuhan akar : teori ini menjelaskan bahwa pertumbuhan apical dari akar menghasilkan gaya ke aksial yang menyebabkan erupsi gigi. Namun teori ini masih belum bisa diterima sepenuhnya. • Teori Hammock Ligament : jaringan fibrosa berada di bawah ujung akar melentang dari satu sisi dinding alveolar ke sisi satunya lagi. Jaringan fibrosa ini akan membentuk suatu network di bawah akar yang sedang berkembang dan kaya akan fluid droplets. Akar yang sedang berkembang ini akan memberikan gaya yang berlawanan dengan jaringan

Physiologic Tooth Movement

Embed Size (px)

DESCRIPTION

histofisiologis pergerakan gigi dalam perawatan alat orthodontik

Citation preview

1. Physiologic Tooth MovementReaksi terhadap jaringan tidak hanya berhubungan dengan perawatan orthodonti namun juga pada erupsi gigi, gigi yang bermigrasi, dan perubahan posisi gigi selama mastikasi. Pergeseran gigi fisiologis dikatakan sebagai pergerakan gigi alami yang terjadi selama dan setelah erupsi gigi.a. Erupsi gigiErupsi gigi merupakan pergerakan gigi ke arah aksial, yaitu bergerak dari posisi perkembangannya pada rahang menuju ke posisi akhir dalam rongga mulut. Berikut teori-teori yang menjelaskan proses erupsi gigi: Teori tekanan darah : jaringan di sekitar ujung akar memiliki banyak pembuluh darah. Tekanan dari pembuluh darah ini yang menyebabkan pergerakan gigi secara aksial Teori pertumbuhan akar : teori ini menjelaskan bahwa pertumbuhan apical dari akar menghasilkan gaya ke aksial yang menyebabkan erupsi gigi. Namun teori ini masih belum bisa diterima sepenuhnya. Teori Hammock Ligament : jaringan fibrosa berada di bawah ujung akar melentang dari satu sisi dinding alveolar ke sisi satunya lagi. Jaringan fibrosa ini akan membentuk suatu network di bawah akar yang sedang berkembang dan kaya akan fluid droplets. Akar yang sedang berkembang ini akan memberikan gaya yang berlawanan dengan jaringan fibrosa tadi, akibatnya akan memberikan gaya pada gigi kea rah oklusal Periodontal ligament traction : periodontal ligament kaya akan fibroblast yang mengandung jaringan contractile. Kontraksi dari serabut periodontal (terutama grup oblique ligament) mampu menghasilkan arah pergerakan gigi aksial.b. Gigi yang bermigrasiMigrasi gigi termasuk perubahan minor pada posisi gigi setelah terjadinya erpsi. Migrasi memiliki kecenderungan untuk bergerak kearah mesial dan oklusal. Hal ini disebabkan akibat adanya keausan pada daerah proksimal dan oklusal gigi. Sehingga ketika gigi mengalami keausan/wear gigi akan bergerak ke arah mesial dan oklusal untuk mempertahankan kontak inter-proksimal dan kontak oklusal.c. Pergerakan gigi selama mastikasiSelama mastikasi gigi dan struktur periodontal terpapar gaya yang besar secara intermitten. Hal ini menyebabkan adanya sedikit pergerakan pada soket gigi dan kemudian akan kembali ke posisi awal ketika beban dihilangkan. Namun ketika gigi dikenai gaya yang sangat besar/ melebihi batas, cairan jaringan akan muncul pada ruang periodontal, menjadi incompressible, dan mampu mencegah terjadi perubahan tempat/ pergerakan mayor pada gigi di dalam soket. Gaya akan ditransimisikan melalui cairan jaringan menuju ke tulang alveolar.

2. Histology of tooth movementGaya yang diaplikasikan terhadap suatu gigi untuk menghasilkan pergerakan orthodontic akan membentuk suatu formasi di area sekitar gigi yang terkena tekanan dan tegangan. Area tekanan terbentuk kearah pergerakan gigi sedangkan area tegangan bergerak kearah yang berlawanan. Pada gigi yang bergeraj akibat adanya gaya orthodontic terdapat resorpsi tulang pada daerah tekanan dan pembentukan tulang baru pada daerah tegangan. Perubahan histologi yang Nampak berdasarkan jumlah dan durasi gaya yang diaplikasikan dapat dilihat dari 2 hal yaitu;a. Perubahan akibat aplikasi gaya ringan (mild force) Perubahan pada area tekanan periodontal ligament pada arah pergeseran gigi tertekan hampir 1/3 dari ketebalan awalnya. Lalu terjadi peningkatan vaskularitas disebabkan karena meningkatnya suplai kapiler darah yang membantu mobilisasi sel seperti fibroblast dan osteoklas. Osteoklas berperan dalam resorpsi tulang disepanjang dinding soket pada area tekanan, dimana osteoklas berada di cekungan dangkal tulang yang disebut Howships lacunae. Setelah beberapa minggu penggunaan alat ortodonti secara terus, terbentuklah perubahan trabekula tulang. Normalnya trabekula sejajar dengan sumbu gigi namun akan berubah terorientasi kea rah horizontal karena sejajar dengan arah gaya orthodontic. Pola trabekula kembali ke pola awal selama fase retensi perawatan. Ketika gaya diaplikasikan ke gigi dalam batas fisiologis nya dapat terjadi resorpsi alveolar yang berdekatan dengan ligament periodontal dan dinamakan frontal resorption. Perubahan pada area tegangan aplikasi gaya orthodontic pada area tegangan akan menyebabkan membrane periodontal pada sisi tegangan mengalami tarikan sehingga terjadi pelebaran jarak antara prosesus alveolar dengan gigi. Lalu terjadi pula peningkatan vaskularisasi sehingga mobilitas sel seperi fibroblast dan osteoblast di area ini meningkat. Osteoid dibentuk oleh osteoblast di dalam ligament periodontal tepat disebela lamina dura. Tulang yang sedikit terkalsifikasi akan mengalami maturasi dan membentuk tulang yang kuat Perubahan remodeling sekunder aktivitas osteoklastik dan osteoblastik pada daerah tekanan dan tegangan ditunjukkan akibat adanya pengapliasian gaya untuk menggerakan gigi. Perubahan tulang juga terjadi dengan tujuan menjaga lebar atau ketebalan alveolar. Hal ini disebut perubahan remodeling sekunder. Contoh: jika gigi digeser ke arah labial maka akan terbentuk deposisi tulang baru pada permukaan luar plate tulang alveolar labial dan juga resorpsi pada sisi lingual tulang alveolar lingualb. Perubahan akibat aplikasi gaya yang besar (extreme force)Gaya yang ekstrim dapat menyebabkan penekanan total atau crushing ligament periodontal. Perubahan pada area tekanan pada area tekanan akar sangat dekat dengan lamina dura dan menekan ligament periodontal sehingga mengakibatkan penutupan atau pemampatan pembuluh darah hingga ligament periodontal kekurangan suplai nutrisi yang mengarah kepada perubahan regresif dan disebut hyalinisasi. Resorpsi tulang yang terjadi di ruang sumsum dan didalam plate alveolar dibawah, dibelakang, dan diatas area hyalinisasi disebut undermining resorption Perubahan pada area tegangan periodontal mengalami tarikan yang berlebihan sehingga menyebabkan robeknya pembuluh darah dan terjadi ischemia. Pada gaya yang ekstrim, biasanya aktivitas osteoklastik lebih banyak dibandingkan osteoblast (pembentukan tulang baru), sehingga hasilnya gigi menyadi goyang dan lebih mudah leapas dari soket. Selain itu rasa sakit dan hyperemia gingiva dapat terjadi berkaitan dengan adanya gaya ekstrim selama pergeseran gigi orthodontic.

3. Tissue Response in PeriodontiumMenurut penelitian Carl Sandstedt tahun 1905 menyatakan bahwa pergerakan gigi adalah proses resorpsi dan aposisi.a. Initial period of tooth movementPenerapan gaya kontinu pada mahkota gigi menyebabkan pergerakan gigi dalam alveolus yang ditandai oleh penyempitan membrane periodontal khususnya di daerah marginal. Setelah periode tertentu, osteoklas berdiferensiasi sepanjang dinding tulang tulang alveolar.b. Hyalinization phase Disaat fase krusial dari initial application force, kompresi di area tertentu pada membrane menghambat sirkulasi vascular dan diferensiasi sel sehingga menyebabkan degreadasi sel dan struktur vaskuler dibandingkan proliferasi dan diferensiasi. Hyalinisasi adalah bentuk dari degenerasi jaringan yang memiliki karakteristik adanya pembentukan zat homogen eosinofilik yang jernih. Hyalinisasi ligamen periodontal menunjukkan ligamen periodontal yang tertekan dan terdegenerasi secara lokal, dan merupakan proses yang reversibel .Area hyalinisasi lebih lebar jika gaya yang diberikan ekstrim. Perubahan yang dapat dilihat selama pembentukan area hyalinisasi adalah: Adanya penyusutan secara gradual dari serat ligament periodontal Struktur sel menjadi tidak jelas, yaitu beberapa nucleus terlihat lebih kecil (pycnotic) dan ada juga beberapa nucleus yang hilang. Serat kolagen yang tertekan secara gradual akan menyatu membentuk massa bebas sel Terjadi perubahan pada zat dasar Adanya kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga erjadi penumpahan konten yang ada di dalam pembuluh darah Terbentuknya Osteoklas disum-sum dan permukaan dalam tulang setelah periode 20-30 jam.Eliminasi jaringan hyalinisasi terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu; Resorpsi tulang alveolar oleh osteoklas yang berdiferensiasi di perifer membrane periodontal sehat dan di ruang sumsum Invasi sel dan pembuluh darah dari perifer area yang tertekan sehingga mampu menghilangkan jaringan nekrotik. Sel berpenetrasi ke jaringan hyaline dan mengeliminasi jaringan fibrosa yang tidak diinginkan dengan aksi enzimatik dan fagositosis.Lokasi dan perluasan zona hyalinisasi bergantung pada siifat pergeseran atau pergerakan gigi. ketika kasus tipping, zoba hyalinisasi berada dekat ke puncak alveolar. Namun pada kasus bodily movement, hyalinisasi akan berada dekat ke bagian tengah akar

c. Secondary period of tooth movementPada periode ini PDL melebar. Osteoklas menyerang permukaan tulang pada area yang lebih lebar. Gambaran utama dari periode ini adalah deposisi tulang baru pada permukaan alveolar dari area tegangan. Sel-sel yang baru terbentuk seperti osteoblast dengan nucleus gelap juga Nampak. Osteoblast banyak ditemukan di serat-serat. Setelah proliferasi sel dimulai, jaringan osteoid terkumpul di bagian tegangan. Tulang baru terdeposit sampai lebar membrane kembali kenormal dan system fibrous terremodelisasi.Referensi:Graber, T., Vanarsdall, R. and Vig, K. (2005). Orthodontics. St. Louis: Elsevier Mosby.