Upload
dinhanh
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
CARA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA ASRAMA KELAS VII SMP ST. ALOYSIUS TURI
YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Yuliana Retno Dwi W.
NIM : 101414010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
CARA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA ASRAMA KELAS VII
SMP ST. ALOYSIUS TURI YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Yuliana Retno Dwi W.
NIM : 101414010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Segala perkara dapatkutanggung, di dalam Dia yang memberi
kekuatan padaku”
(Flp 4:13)
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Mdr. M. Julia Juliarti beserta Dewan Penasehat Propinsi
3. Para Suster FSGM di komunitas St. Maria Yogyakarta
dan di Propinsi St. Yusup Indonesia
4. Bapak, Mamak, Kakak, Adik yang setia mendoakan dan mendukung dalampanggilan
5. Para Dosen dan Staff Program Studi Pendidikan Matematika
6. Semua sahabat, teman-teman PMat 2010, yang selalu memberikan dukungandan semangat
7. Almamater tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Yuliana Retno Dwi W.
Nomor Mahasiswa : 101414010
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
CARA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKASISWA ASRAMA KELAS VII SMP ST. ALOYSIUS TURI YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 13 Juni 2014
Yang menyatakan
Yuliana Retno Dwi W.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
CARA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKASISWA ASRAMA KELAS VII SMP ST. ALOYSIUS TURI YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
Yuliana Retno Dwi W.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui: (1) Sikap danmotivasi siswa asrama terhadap pelajaran matematika (2) Cara siswa asramamengelola proses belajar baik di kelas maupun di asrama (3) Prestasi belajar siswaasrama pada materi garis dan sudut dalam pelajaran matematika di kelas.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan bantuanpendekatan kuantitatif untuk melakukan penghitungan. Pengumpulan datamenggunakan observasi, angket sikap, angket motivasi, tes prestasi belajar,dokumentasi, dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah 19 siswa asramakelas VII SMP St. Aloysius Turi.
Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) sikap siswa asrama terhadappelajaran matematika berada dalam kriteria positif yang terbagi dalam 5 aspeksikap dan berdasarkan motivasi belajar matematika, siswa asrama berada dalamkriteria tinggi yang terbagi atas 8 aspek. (2) Siswa asrama mengelola prosesbelajar dengan mengikuti kegiatan harian sesuai dengan jadwal acara harian.Mereka mencari waktu belajar sendriri jika waktu yang disediakan masih kurang.Siswa asrama menggunakan waktu belajar dengan mengerjakan PR, membacabuku, dan berdiskusi dengan teman. Jika tidak ada PR, mereka lebih senangbermain-main dan mengobrol. Saat ada pembimbing, mereka dapat belajar dengantertib dan tenang serta berani bertanya jika ada kesulitan. Mereka yangmembutuhkan waktu belajar di luar jadwal mencari waktu sendiri sesuai dengankebutuhan. Ketika di kelas, sebagian siswa asrama kurang aktif dalam prosespembelajaran. Saat menjelang ulangan, ada siswa yang belajarnya jauh-jauh harisebelumnya dan ada juga yang mendadak. (3) Hasil tes prestasi siswa asramaberada pada kriteria kurang baik dan terbagi atas 3 aspek yaitu mengingat,memahami, dan menerapkan. Siswa asrama yang mempunyai cara belajar yangbaik, prestasinya cukup baik, sedangkan siswa asrama yang cara belajarnyakurang baik, prestasi belajarnya juga kurang baik.
Kata kunci: Cara Belajar, Sikap, Motivasi, Prestasi Belajar, Asrama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE LEARNING STRATEGY AND STUDENTS LEARNINGACHIEVEMENT ON MATHEMATICS OF THE SEVENTH GRADEDORMITORY STUDENTS OF SAINT ALOYSIUS JUNIOR HIGH
SCHOOL, TURI, YOGYAKARTAIN THE ACADEMIC YEAR 2013/2014
By
Yuliana Retno Dwi W.
This study was aimed for (1) the attitude and motivation of dormitorystudents to the mathematics subject (2) knowing the learning strategy ofdormitory students both in the dormitory and in the class, (3) knowing thestudents learning achievement of the dormitory students at Garis Dan Sudutmaterial in mathematics in the class.
This study was a descriptive research study using quantitative approach forthe analysis of data. The data were collected through observation, attitudequestionnaire, motivation questionnaire, learning achievement test,documentation, and interviews. The subjects were 19 seventh grade dormitorystudents of SMP St. Aloysius Turi.
The results of the study were as follows (1) The attitude questionnaire ofdormitory students for math were in positive criterion that divided into 5 aspectsand also were in the high motivation criterion; that divided into 8 aspects. (2)The dormitory students manage their process of study as their daily schedule.The students that did not have sufficient study time tried to find the time bythemselves. The period of study was filled with doing homework, assignments,reading some books, and discussion. The presence of a tutor made the situationof the study quiet and disciplined. If they faced any difficulty, they asked theirfriends and the tutor. In the class, almost of the dormitory student less active inthe learning process. Some of them reviews their study for the exam far inadvance and there is also a sudden. (3) The result of students learningachievement was in the low criterion that is consist of 3 element that isremember, understand, and aplly. the dormitory students who had a goodlearning strategy tended to get a good learning achievement in the class, whilethe dormitory students who had a bad learning strategy tended to get a lowlearning achievement in the class.
Key words: learning strategy, attitude, motivation, learning achievement,dormitory students.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan kesetiaan dan berkat yang melimpah kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Cara Belajar dan Prestasi
Belajar Matematika Siswa Asrama Kelas VII SMP St. Aloysius Turi Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada segenap
pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi
ini. Rasa terima kasih ini penulis ucapkan kepada:
1. Bpk. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian dan hidup.
2. Bpk. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
3. Bpk. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, S.Si., M.Si., selaku dosen
pembimbing yang sabar selalu membimbing dan memberikan kritik dan saran
serta pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Chatarina Enny Murwaningtyas, M.Si. selaku pembimbing akademik
sekaligus dosen penguji yang telah membimbing dan mengarahkan hingga
terselesainya skripsi ini.
6. Ibu Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc. selaku dosen penguji yang telah
membimbing dan mengarahkan hingga terselesainya skripsi ini.
7. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan
Matematika, yang telah memberikan dukungan dan fasilitas demi kelancaran
dan terselesaikannya skripsi ini.
8. Kepala Sekolah SMP St. Aloysius Turi Yogyakarta, yang telah memberikan
ijin untuk melakukan penelitian.
9. Ibu Cicilia Hendri W., S.Pd. selaku guru Matematika SMP St. Aloysius Turi
Yogyakarta yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
melaksanakan penelitian di sekolah.
10. Semua guru SMP St. Aloysius Turi Yogyakarta yang telah mendukung
penulis dalam melaksanakan penelitian di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Siswa-siswi kelas VII SMP St. Aloysius Turi Yogyakarta yang telah bekerja
sama dengan baik selama pelaksanaan penelitian.
12. Mdr. M. Julia Juliarti sebagai pemimpin kongregasi suster-suster FSGM
beserta Dewan yang peduli dan senantiasa mengusahakan pendidikan bagi
para suster dan dengan sabar selalu mendoakan dan mendampingi penulis
sehingga skripsi ini dapat selesai.
13. Suster-suster FSGM Propinsi St. Yusup Indonesia yang telah memberikan
dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Para suster FSGM komunitas St. Maria yang setia mendukung, mendoakan
dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika angkatan 2010 yang
telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kesalahan, baik dalam isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu saran yang
membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
penulisan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 13 Juni 2014
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 7
C. Batasan Masalah.......................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9
F. Batasan Istilah ............................................................................. 9
G. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
H. Sistematika Penulisan ................................................................. 12
BAB IILANDASAN TEORI
A. Karakteristik Matematika............................................................ 13
B. Prestasi Belajar Matematika........................................................ 15
C. Sekolah Berasrama...................................................................... 19
D. Pendidikan Dalam Keluarga ....................................................... 22
E. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Matematika ............................. 24
F. Cara Belajar Siswa ...................................................................... 28
G. Motivasi Siswa Terhadap Pelajaran Matematika....................... 32
H. Keadaan Lingkungan Sekitar Siswa............................................ 36
I. Materi Pembelajaran ................................................................... 37
J. Kerangka Berpikir ....................................................................... 48
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................ 51
B. Subyek Penelitian........................................................................ 52
C. Obyek Penelitian ......................................................................... 52
D. Data Penelitian ............................................................................ 52
E. Instrumen Penelitian.................................................................... 53
F. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 58
G. Validitas Instrumen dan Teknik Analisis Data. .......................... 60
BAB IV. DESKRIPSI, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian................................................ 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Tabulasi Data .............................................................................. 76
1. Data Hasil Observasi di Kelas ............................................. 76
2. Data Hasil Observasi di Asrama.......................................... 83
3. Data Hasil Tes Prestasi Siswa.............................................. 85
4. Data Hasil Angket Sikap Siswa........................................... 87
5. Data Hasil Angket Motivasi Siswa...................................... 87
6. Data Hasil Wawancara Siswa.............................................. 88
C. Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian......................... 94
1. Analisis dan Pembahasan Observasi di Kelas
dan di Asrama ...................................................................... 94
2. Analisis dan Pembahasan Wawancara dengan Siswa ......... 97
3. Analisis dan Pembahasan Angket Sikap Siswa ................... 102
4. Analisis dan Pembahasan Angket Motivasi Siswa.............. 105
5. Analisis dan Pembahasan Hasil Tes .................................... 107
6. Analisis Keseluruhan ........................................................... 110
D. Keterbatasan Pelaksanaan Penelitian .......................................... 112
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 113
B. Saran ........................................................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 116
LAMPIRAN..................................................................................................... 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ranah Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom
yang telah diperbaharui ................................................................... 17
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ...................................................................... 53
Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi di Kelas........................................................... 53
Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi di Asrama ....................................................... 54
Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes ................................................................................... 55
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Sikap sebelum ujicoba........................................ 56
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Motivasi sebelum ujicoba................................... 57
Tabel 3.7 Kisi-kisi pedoman wawancara ....................................................... 58
Tabel 3.8 Rincian Item Angket Sikap yang valid dan tidak valid ................. 62
Tabel 3.9 Rincian Item Angket Motivasi yang valid dan tidak valid ............ 63
Tabel 3.10 Angket Sikap Siswa yang siap digunakan ..................................... 64
Tabel 3.11 Angket Motivasi Siswa yang siap digunakan ................................ 64
Tabel 3.12 Reliabilitas Angket Sikap............................................................... 66
Tabel 3.13 Reliabilitas Angket Motivasi ......................................................... 67
Tabel 3.14 Panduan Pemberian Skor Angket Sikap ........................................ 69
Tabel 3.15 Kriteria kualifikasi sikap siswa...................................................... 70
Tabel 3.16 Kriteria kualifikasi sikap seluruh siswa ......................................... 70
Tabel 3.17 Persentase Sikap Siswa berdasarkan aspek-aspeknya ................... 70
Tabel 3.18 Panduan Pemberian Skor Angket Motivasi ................................... 71
Tabel 3.19 Kriteria kualifikasi motivasi siswa................................................. 71
Tabel 3.20 Kriteria kualifikasi motivasi seluruh siswa.................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 3.21 Persentase Motivasi Siswa berdasarkan aspek-aspeknya .............. 72
Tabel 3.22 Kriteria NilaiTes Prestasi ............................................................... 73
Tabel 3.23 Kriteria NilaiTes Prestasi berdasarkan aspek-aspeknya ................ 73
Tabel 3.24 Kriteria Hasil Tes Prestasi Secara Kuantitatif ............................... 73
Tabel 3.25 Kriteria Prestasi Belajar Seluruh siswa.......................................... 74
Tabel 4.1 Urutan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ....................................... 76
Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa Asrama Kelas VIIA................................... 78
Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa Asrama Kelas VIIB................................... 80
Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa Asrama Kelas VIIC................................... 82
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Asrama Kelas VII ..................................... 83
Tabel 4.6 Nilai Test Prestasi .......................................................................... 86
Tabel 4.7 Skor Sikap Siswa ........................................................................... 87
Tabel 4.8 Skor Motivasi Siswa ...................................................................... 88
Tabel 4.9 Hasil Wawancara dengan Siswa .................................................... 88
Tabel 4.10 Analisis dan Pembahasan Hasil Observasi .................................... 95
Tabel 4.11 Analisis dan Pembahasan Hasil Wawancara ................................. 97
Tabel 4.12 Kualifikasi Sikap Siswa ................................................................. 103
Tabel 4.13 Jumlah Siswa dalam Kriteria Sikap ............................................... 103
Tabel 4.14 Persentase Sikap seluruh Siswa ..................................................... 104
Tabel 4.15 Persentase Sikap Siswa berdasarkan aspek-aspeknya ................... 104
Tabel 4.16 Kualifikasi Motivasi Siswa ............................................................ 105
Tabel 4.17 Jumlah Siswa dalam Kriteria Motivasi .......................................... 106
Tabel 4.18 Persentase Motivasi seluruh Siswa ................................................ 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.19 Persentase Motivasi Siswa berdasarkan aspek-aspeknya .............. 106
Tabel 4.20 Persentase dan kriteria Hasil Tes Siswa......................................... 107
Tabel 4.21 Jumlah Siswa dalam Kriteria Prestasi Belajar ............................... 108
Tabel 4.22 Persentase Hasil Tes berdasarkan aspek-aspeknya........................ 108
Tabel 4.23 Persentase Prestasi Belajar Seluruh Siswa..................................... 109
Tabel 4.24 Persentase Prestasi Belajar Seluruh Siswa menurut KKM ............ 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian................................................................ 120
LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian...................... 121
LAMPIRAN 3 Daftar Nilai Tes Prestasi Siswa Kelas VII ............................. 122
LAMPIRAN 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 123
LAMPIRAN 5 Soal Tes Prestasi .................................................................... 132
LAMPIRAN 6 Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian..................................... 134
LAMPIRAN 7 Lembar Observasi Siswa di Kelas.......................................... 136
LAMPIRAN 8 Lembar Observasi Siswa di Asrama ...................................... 139
LAMPIRAN 9 Panduan Wawancara dengan Siswa ....................................... 143
LAMPIRAN 10 Kisi-kisi Angket Sikap Siswa................................................ 144
LAMPIRAN 11 Kisi-kisi Angket Motivasi Siswa .......................................... 146
LAMPIRAN 12 Hasil Angket Sikap Siswa (ujicoba) ..................................... 149
LAMPIRAN 13 Hasil Angket Motivasi Siswa (ujicoba) ................................ 151
LAMPIRAN 14 Tabel r Product Moment ....................................................... 153
LAMPIRAN 15 Validasi Isi Angket Sikap Siswa ........................................... 154
LAMPIRAN 15 Validasi Isi Angket Motivasi Siswa...................................... 155
LAMPIRAN 16 Validasi Angket oleh Pakar................................................... 157
LAMPIRAN 17 Lembar Angket Sikap Siswa setelah divalidasi .................... 177
LAMPIRAN 18 Lembar Angket Motivasi Siswa setelah divalidasi ............... 180
LAMPIRAN 19 Angket siap digunakan .......................................................... 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
LAMPIRAN 20 Hasil wawancara dengan Siswa ............................................ 187
LAMPIRAN 21 Lembar Angket Sikap siswa.................................................. 195
LAMPIRAN 22Lembar Angket Motivasi Siswa............................................. 198
LAMPIRAN 23 Lembar Validasi soal tes prestasi .......................................... 201
LAMPIRAN 24 Lembar Tes Prestasi .............................................................. 205
LAMPIRAN 25 Gambar Pelaksanaan Penelitian ............................................ 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Garis lurus ................................................................................... 38
Gambar 2.2 Dua garis sejajar .......................................................................... 38
Gambar 2.3 Dua garis berpotongan ................................................................ 38
Gambar 2.4 Dua garis berimpit....................................................................... 39
Gambar 2.5 Dua garis bersilangan .................................................................. 39
Gambar 2.6 Busur derajat ............................................................................... 41
Gambar 2.7 Busur derajat ............................................................................... 43
Gambar 2.8 Pasangan sudut yang saling berpelurus....................................... 43
Gambar 2.9 Contoh sudut yang berpelurus..................................................... 44
Gambar 2.10 Pasangan sudut yang berpenyiku .............................................. 45
Gambar 2.11 Contoh sudut yang berpenyiku.................................................. 45
Gambar 2.12 Pasangan sudut yang saling bertolak belakang ......................... 46
Gambar 2.13 Contoh sudut yang saling bertolakbelakang ............................. 47
Gambar 1 Observasi di kelas 7A..................................................................... 211
Gambar 2 Observasi di kelas 7B..................................................................... 211
Gambar 3 Observasi di kelas 7C..................................................................... 211
Gambar 4 Pengerjaan soal tes kelas 7B ........................................................... 211
Gambar 5 Pengerjaan soal tes kelas 7C ........................................................... 212
Gambar 6 Pengerjaan soal angket kelas 7A..................................................... 212
Gambar 7 Pengerjaan soal angket kelas 7B ..................................................... 212
Gambar 8 Wawancara dengan siswa asrama ................................................... 212
Gambar 9 -12 Observasi jam belajar di asrama ............................................... 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang tersebar di
berbagai kepulauan. Oleh karena itu, kebudayaan antar satu pulau dengan
pulau lainnya pada umumnya menunjukkan perbedaan, seperti dalam hal adat
istiadat, nilai-nilai, kebiasaan, cara hidup, dan sebagainya (Hamalik,
2007:100). Ciri khas manusia adalah kemampuannya dalam mendidik dan
dididik melalui aktivitas pendidikan. Dalam masyarakat, unsur pendidikan dan
kebudayaan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dan saling berkaitan.
Pendidikan adalah aktivitas dari kebudayaan dan merupakan aktivitas
pembudayaan, di sisi lain kebudayaan menjelmakan aktivitas, sistem, dan
struktur pendidikan. Dengan kebudayaan, proses terjadinya pendidikan
ditampakkan secara nyata di tengah masyarakat luas. Pendidikan membantu
seseorang semakin mengenal kebudayaan dan nilai-nilai luhur didalamnya.
Oleh karena itu, baik masyarakat tradisional maupun modern selalu
mengandung unsur pendidikan yang berusaha memperkenalkan dan membawa
masyarakat ke arah kebudayaannya. Pendidikan juga bersifat mengawetkan
kebudayaan, sehingga dapat membuat anak-anak menjadi manusia yang
berbudaya (Hamalik, 2007:88). Heterogenitas tingkat pendidikan masyarakat
Indonesia dapat dilihat pada masyarakat di seluruh kepulauan Indonesia
(Sarbini, 2011:218). Hal tersebut dipengaruhi oleh kebudayaan setempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kekuatan-kekuatan kultural dalam lingkungan mempengaruhi kesediaan dan
kesiapan siswa untuk belajar dan cara-cara mereka belajar (Hamalik, 2009:20).
Ada beberapa masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita yang
semakin hari semakin kompleks. Masalah tersebut adalah masalah relevansi
pendidikan, masalah kualitas, masalah efektivitas dan efisiensi, dan masalah
daya tampung sekolah. Masalah lain yang dihadapi dunia pendidikan kita
adalah banyaknya minat lulusan SD yang hendak melanjutkan ke tingkat
SLTP, padahal kondisi geografis, sosial, ekonomi mereka yang kurang
mendukung, misalnya karena tempat tinggal mereka yang jauh berada di
pedalaman atau pulau-pulau terpencil, atau kemampuan sosial ekonomi mereka
yang rendah. Untuk memecahkan masalah perbedaan letak geografis, sosial,
ekonomi, dan budaya, pemerintah memerlukan langkah-langkah yang inovatif,
yaitu langkah yang menyediakan kesempatan belajar seluas-luasnya untuk
mereka dengan biaya yang rendah tanpa mengurangi mutu pendidikan (Wina,
2008:322). Kecemasan orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-
anaknya di tengah situasi dunia yang sangat maju, juga menjadi salah satu
masalah yang harus dicari solusinya.
Salah satu solusi inovatif dalam memecahkan masalah pendidikan yaitu
dengan mendirikan sekolah berasrama. Ada bermacam-macam asrama yang
ada di masyarakat kita dengan berbagai kategori usia dan tujuan. Asrama
dalam hal ini adalah salah satu kelompok yang menekankan pada
pendampingan terhadap kaum muda dengan tinggal pada satu kompleks secara
khusus dengan dipimpin oleh seorang kepala asrama/pengelola asrama. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pendidikan yang berlaku didalamnya menyatukan unsur unsur pendidikan
formal, informal, dan nonformal yang mencakup nilai-nilai religiusitas,
humanitas, sosialitas, dan intelektualitas (SMA Pangudi Luhur Van Lith, 2003)
Model yang serupa dengan asrama adalah pesantren dan seminari.
keduanya menekankan pada pendidikan yang khas dengan spiritualitas tertentu
yang masing-masing mempunyai visi untuk menuju masa depan yang lebih
baik dan cemerlang, dalam akademik maupun non akademik. Asrama menjadi
alternatif untuk menanamkan nilai-nilai hidup secara holistik dan terpadu.
Nilai-nilai tersebut misalnya, kedewasaan, kemandirian, kedisiplinan,
keterbukaan untuk saling berbagi dan bekerjasama. Setelah lulus, mereka
diharapkan dapat mengambil peran yang sesuai dengan tahap
perkembangannya di tengah masyarakat dan keluarga. Asrama memiliki jadwal
harian yang diharapkan mampu membantu siswa agar lebih fokus dan
konsentrasi dalam belajar, juga melatih siswa untuk bijak dalam mengatur
waktu dan menggunakan teknologi sehingga dapat mendapat nilai yang baik
dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
SMP St. Aloysius Turi adalah salah satu sekolah berasrama namun
tidak mewajibkan semua siswanya untuk tinggal di asrama. Hal ini untuk
menanggapi kecemasan orang tua dalam mencari pendidikan yang tepat bagi
anak-anaknya namun jauh dari tempat tinggal. Apalagi dengan maraknya
kemajuan teknologi, dunia pendidikan mempunyai tantangan tersendiri agar
tetap berjalan sesuai visi dan misi pendidikan untuk menciptakan insan-insan
yang cerdas dalam ilmu dan tetap beriman sehingga dapat menghasilkan karya-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
karya yang semakin memanusiakan manusia agar tidak larut dalam arus
teknologi dan globalisasi yang mendominasi perkembangan hidup setiap
peserta didik.
Tantangan yang utama adalah bagaimana menumbuhkan motivasi
belajar dalam diri siswa sehingga menumbuhkan sikap yang antusias dan penuh
semangat dalam pembelajaran baik di kelas maupun di asrama. Motivasi adalah
daya dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan berbagai
usaha dan aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan sikap adalah sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan
sikap menentukan bagaimana individu berreaksi terhadap situasi serta
menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Sikap dan motivasi
seperti koin, satu benda dimana satu sisi menjadi bagian dari sisi yang lain dan
tidak terpisahkan. Sikap adalah perwujudan dari motivasi dan motivasi menjadi
daya penggerak dalam sikap.
Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang cukup sulit oleh
sebagian besar siswa. Anggapan ini berasal dari pengalaman siswa sejak
menerima pelajaran matematika di bangku Sekolah Dasar (SD). Dalam
matematika ada banyak simbol, rumus, hitungan, dan aturan. Jika sejak awal
sudah ada rasa sulit memahami, takut salah dalam mencoba, dimarah guru
kalau tidak bisa maka dalam perkembangan selanjutnyaakan membuat motivasi
siswa untuk mencintai matematika menjadi berkurang. Kedua hal tersebut akan
berpengaruh terhadap cara belajar matematika siswa. PR/tugas menjadi saran
yang cukup efektif bagi para guru matematika agar siswa setelah di rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
membuka kembali materi yang telah diajarkan. Seperti ada kalimat, “seorang
anak yang dicaci, akan belajar untuk mencaci”, tentu kita tidak menginginkan
hal ini terjadi. Maka, perlu mengenali bagaimana sikap, motivasi, dan cara
belajar yang dimiliki siswa. Sehingga, dapat ditemukan tindakan yang tepat
dalam membantu siswa untuk berprestasi lebih baik.
Garis dan sudut merupakan salah satu materi pembelajaran dalam mata
pelajaran matematika SMP kelas VII semester II. Materi garis dan sudut telah
dikenal siswa sejak Sekolah Dasar (SD), namun pemahaman tentang garis dan
sudut di Sekolah Dasar (SD) masih sebatas konsep – konsep dasar yang masih
dangkal. Di sekolah menengah pertama (SMP), pemahaman siswa tentang garis
dan sudut akan diperdalam. Namun apabila bekal pemahaman siswa tentang
konsep-konsep dasar garis dan sudut pada sekolah dasar belum dikuasai
dengan baik, maka siswa akan kesulitan untuk memahami materi garis dan
sudut di sekolah menengah pertama. Apabila siswa tidak ingin mendiskusikan
materi garis dan sudut yang dirasa sulit, maka siswa akan lebih sulit dalam
memahami materi lanjutan dari garis dan sudut. Sehingga memang perlu
adanya diskusi bersama, bertanya jika mengalami kesulitan, dan kedisiplinan
dalam belajar untuk mempermudah pemahaman siswa tentang materi garis dan
sudut yang dirasa sulit.
Melalui pengamatan dan wawancara dengan beberapa siswa asrama
dan pendamping asrama, waktu belajar disesuaikan dengan jadwal harian yang
berlaku. Siswa asrama belajar mempergunakan waktu yang ada sesuai jadwal.
Hal ini sebagai sarana untuk belajar bertanggung jawab dan untuk mencari cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
belajar yang efektif. Pembimbing asrama menyatakan bahwa prestasi belajar
siswa asrama cukup baik, namun menurut guru mata pelajaran khususnya
matematika, prestasi siswa asrama tidak semuanya baik. Selain itu, dari
pengamatan diperoleh bahwa saat ada pembimbing pada jam belajar, mereka
dapat belajar dengan tenang, sedangkan saat tidak ada pembimbing, jam belajar
kurang dimanfaatkan dengan baik. Dengan latar belakang keluarga,
lingkungan, dan daerah yang beragam, siswa asrama mempunyai cita-cita
untuk berhasil dalam belajar dan dalam hidup bersama di asrama.
Penulis memandang perlu digali sikap dan motivasi belajar siswa yang
dapat membuat siswa lebih teratur dan disiplin dalam menggunakan waktu
belajar dengan pengelolaan waktu yang baik. hal ini diharapkan dapat
menumbuhkan kebiasaan belajar yang baik dalam diri siswa dan hasil belajar
yang baik, misalnya siswa mempunyai kelompok belajar yang heterogen saat di
asrama bekerjasama dengan kakak kelas, masing-masing kelompok terdiri dari
4 atau 5 anggota kelompok. Pendamping asrama juga cukup kompeten dalam
mata pelajaran SMP, misalnya untuk Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris.
Jam belajar sesi I digunakan untuk belajar mandiri dan belajar sesi kedua untuk
diskusi. Sehingga, waktu belajar yang ada menjadi efektif.
Saat di kelas, guru menyajikan materi dengan membagi siswa dalam
kelompok, setelah itu anggota setiap kelompok belajar secara mandiri dalam
kelompok menggunakan lembar kerja siswa dan kemudian saling membantu
untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama
anggota kelompok. Setelah diskusi kelompok selesai, guru mengevaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
anggota kelompok untuk mengetahui penguasaaan mereka terhadap bahan
akademik yang telah dipelajari. Evaluasi ini dilaksanakan oleh guru setiap
akhir pertemuan/akhir materi. Setiap siswa diberi skor atas penguasaannya
terhadap bahan ajar, berupa nilai kuis, ulangan, atau tugas.
Bagaimana sikap dan motivasi belajar siswa asrama, cara siswa asrama
mengelola waktu belajar di asrama dan di kelas, dan prestasi belajar
matematika siswa asrama di kelas, akan dipaparkan dalam tulisan ini dengan
judul “Cara Belajar dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Asrama pada
Pokok Bahasan Garis dan Sudut Kelas VII Semester II SMP St. Aloysius Turi,
Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas, ada beberapa hal
yang dapat diidentifikasikan kemungkinan masalah sebagai berikut:
1. Banyak lulusan SD yang hendak melanjutkan pendidikan ke SLTP dengan
kondisi geografis, sosial, dan ekonomi yang kurang mendukung.
2. Kecemasan orang tua dalam memberikan pendidikan yang tepat kepada
anak yang jauh dari tempat tinggal dan di tengah situasi dunia yang sangat
maju.
3. Relevansi asrama dalam menanamkan nilai-nilai hidup secara holisti dan
terpadu.
4. Siswa asrama setelah lulus diharapkan dapat mengamalkan nilai-nilai hidup
secara holistik dan terpadu.
5. Cara siswa mengelola proses belajar sesuai jadwal harian di asrama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
6. Kehadiran pembimbing dan jadwal harian berpengaruh terhadap cara belajar
siswa asrama.
7. Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan
pelajaran yang sulit dan bahkan menakutkan, sehingga membuat motivasi
belajar siswa rendah yang berpengaruh pada sikap dan prestasi belajar
siswa.
8. Cara siswa asrama dalam mengelola proses belajar baik di asrama maupun
di kelas.
9. Siswa mempunyai cara belajar yang berbeda ketika di kelas dan di asrama
10. Perbedaan latar belakang dan lingkungan mempengaruhi cara belajar siswa
di asrama.
C. Batasan Masalah
Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dan keterbatasan peneliti
dalam waktu, tenaga, dan biaya, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa asrama kelas VII di SMP St.
Aloysius Turi tahun pelajaran 2013/2014.
2. Penelitian difokuskan pada sikap dan motivasi belajar matematika, cara
siswa mengelola proses belajar, dan prestasi belajar matematika siswa
asrama kelas VII SMP St. Aloysius Turi pada materi garis dan sudut.
3. Pelaksanaan penelitian diadakan pada jam pelajaran matematika dan jam
belajar di asrama dan difokuskan pada siswa asrama kelas VII SMP St.
Aloysius Turi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sikap dan motivasi siswa asrama terhadap pelajaran
matematika?
2. Bagaimana cara siswa asrama mengelola proses belajar baik di kelas
maupun di asrama?
3. Bagaimana prestasi belajar siswa asrama pada materi garis dan sudut dalam
pelajaran matematika di kelas?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Sikap dan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika
2. Cara siswa asrama mengelola proses belajar baik di kelas maupun di
asrama
3. Prestasi belajar siswa asrama pada materi garis dan sudut dalam pelajaran
matematika di kelas
F. Batasan Istilah
1. Prestasi belajar matematika
Pengertian prestasi belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil
yang dicapai siswa dalam belajar matematika. Prestasi belajar matematika
diukur dengan skor yang dicapai atau diperoleh dalam tes prestasi belajar
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Sekolah Berasrama
Sekolah berasrama adalah suatu kesatuan antara lembaga untuk belajar dan
mengajar dan tempat tinggal bagi siswanya. Kompleks ini dikhususkan
untuk mendampingi kaum muda yang menyatukan unsur-unsur pendidikan
formal dan informal. Sehingga, sekolah berasrama meliputi dua bidang
yaitu bidang asrama dan bidang sekolah.
3. Sikap siswa terhadap pelajaran matematika
Sikap adalah keseluruhan tindakan dimana satu sama lain saling
berhubungan. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan menentukan
bagaimana individu berreaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang
dicari individu dalam kehidupan. Sikap adalah reaksi dari adanya interaksi
manusia dan obyek tertentu. Sikap siswa terhadap pelajaran matematika
dalam penelitian ini dimaksud sebagai kecenderungan untuk menerima atau
menolak berbagai kegiatan yang berkaitan dengan matematika.
4. Motivasi siswa terhadap pelajaran Matematika
Motivasi adalah usaha yang dapat meyebabkan seseorang atau kelompok
orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Motivasi siswa terhadap pelajaran matematika adalah daya penggerak atau
serangkaian usaha dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan pelajaran matematika dalam rangka memenuhi
kebutuhan belajar matematika demi mencapai tujuan yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5. Cara belajar siswa
Cara belajar adalah kebiasaan yang telah dilakukan dalam jangka waktu
tertentu dimulai dari keluarga dan lingkungan sekitar siswa dalam usaha
untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Siswa dapat menemukan
keberanian, ketekunan, kenyamanan, dan pemahaman dalam proses
pembelajaran jika sudah memiliki cara yang cukup efektif dalam belajar dan
mengelola waktu belajar dengan baik.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang berguna, pengetahuan
yang berharga, dan bekal bagi peneliti untuk terjun ke dunia pendidikan dan
karya tarekat.
2. Bagi guru bidang studi matematika
Apabila diketahui adanya pengaruh antara cara belajar siswa asrama ketika
di asrama dan di kelas terhadap prestasi belajar matematika dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya maka penelitian ini dapat dijadikan masukan
atau pengetahuan sebagai pertimbangan dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar.
3. Bagi sekolah
Setiap siswa punya dinamika tersendiri dalam menunjukkan eksistensi
dirinya, maka penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
mengupayakan suatu metode yang sesuai dengan cara belajar siswa dalam
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
4. Bagi Asrama
Dalam aneka situasi yang melatarbelakangi cara belajar siswa, penelitian ini
dapat menjadi acuan dalam mengupayakan suatu dinamika hidup bersama
yang tepat guna melalui tata hidup yang ada.
H. Sistematika Penulisan
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
permasalahan yang dibahas, identifikasi, batasan dan rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan istilah, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Dalam bab II, terdapat beberapa teori yang menjadi landasan penelitian
dan penulisan skripsi. Teori-teori tersebut meliputi, pengertian prestasi belajar
matematika, sekolah berasrama, sikap siswa terhadap pelajaran matematika,
motivasi siswa dalam belajar matematika, dan cara belajar siswa asrama.
Dalam bab II juga dikemukakan kerangka berpikir peneliti.
Bab III menjelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh
penulis. Metodologi penelitian tersebut meliputi jenis, subyek penelitian, obyek
penelitian. Data penelitian, instrumen penelitian, metode pengumpulan data,
serta validitas instrument dan teknik analisis data juga dijelaskan dalam bab ini.
Deskripsi pelaksanaan penelitian, tabulasi data, serta analisis dan
pembahasan hasil penelitian, khususnya jawaban atas rumusan masalah
dideskripsikan dalam bab IV. Bab V merupakan bab terakhir yang berisi
kesimpulan dan saran mengenai hasil penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Karakteristik Matematika
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah dan termasuk mata pelajaran yang sulit sehingga tidak mudah
dikuasai oleh siswa. Matematika (Ali Hamzah, 2014:47) berasal dari kata
mathema artinya pengetahuan, mathanein artinya berpikir atau belajar.
Matematika memiliki aspek teori dan aspek terapan atau praktis dan
penggolongannya atas matematika murni, matematika terapan, dan
matematika sekolah. Matematika dikenal karena keabstrakannya di samping
sedikit bentuk yang berangkat dari realita lingkungan manusia. Matematika
banyak berkembang ketika ia diperlukan oleh teknologi. Maka, perlu bagi
setiap orang untuk mengenal matematika, memahami peran dan manfaat
matematika ke depan.
Pengertian matematika tidak didefinisikan secara mudah dan tepat
mengingat ada banyak fungsi dan peranan matematika terhadap bidang studi
yang lain. Kalau ada definisi tentang matematika, itu bersifat tentatif,
tergantung kepada orang yang mendefinisikannya. Bila seseorang tertarik
dengan bilangan maka ia akan mendefinisikan matematika adalah kumpulan
bilangan yang dapat ia gunakan untuk menyelesaikan persoalan hitungan
dalam perdagangan. Beberapa orang mendefinisikan matematika
berdasarkan struktur matematika, pola pikir matematika, pemanfaatannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pada bidang lain, dan sebagainya. Atas dasar pertimbangan itu maka ada
beberapa definisi tentang matematika yaitu:
1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
2. Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak
3. Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan-
hubungannya
4. Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan
hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis
5. Matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang
didasarkan pada observasi (induktif) tetapi diterima generalisasi yang
didasarkan kepada pembuktian secara deduktif.
6. Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari
unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma
atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema.
7. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,
besaran, dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak
terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
Menurut KBBI, Matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan
antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam
penyelesaian masalah mengenai bilangan (2011). Dari banyaknya definisi di
atas, terlihat adanya ciri-ciri khusus atau karakteristik yang dapat
merangkumnya secara umum. Beberapa karakteristik itu adalah:
1. Memiliki objek kajian abstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Bertumpu pada kesepakatan
3. Berpola pikir deduktif
4. Memiliki simbol yang kosong dari arti
5. Memperhatikan semesta pembicaraan
6. Konsisten dalam sistemnya
Kekhasan yang ada dalam matematika ini menyebabkan materi
matematika tidak mudah untuk dipahami dan disenangi olah banyak orang
sehingga seseorang tidak mudah untuk secara langsung menaruh minat
terhadap mata pelajaran tersebut.
B. Prestasi Belajar Matematika
Kata prestasi belajar mengandung dua kata yakni “prestasi” dan
“belajar” yang mempunyai arti berbeda. Menurut Kamus Bahasa Indonesia
untuk Pelajar (2011), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Menurut Mulyasa, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang
setelah menempuh kegiatan belajar. Prestasi adalah penilaian tentang
perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan
bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat
di dalam kurikulum. Menurut Masidjo (1995:40), prestasi belajar berarti
hasil yang telah dicapai seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses
belajar yang khas. Dapat diartikan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai
pada waktu tertentu dalam melakukan usaha supaya mendapat kemajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kegiatan belajar yang diukur dengan menggunakan tes yang telah
distandarisasi.
Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju
perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta,
rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik” (Djamarah,
2004:21). Belajar pada hakekatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan
seseorang untuk memenuhi kebutuhannya (KBBI 2013:189). Belajar
merupakan kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku ke
arah yang baik. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku
itu merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri
merupakan hasil belajar (Hudojo, 1988:1). Belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, berhasil
atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar
yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan
rumah atau keluarganya sendiri (Muhibbin, 2003:63).
Jadi, secara umum, prestasi belajar adalah bukti usaha yang dapat
dicapai, atau perubahan yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap sebagai hasil dari proses belajar (Winkel, 1996: 102).
Pengertian prestasi belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil
yang dicapai siswa dalam belajar matematika. Prestasi belajar matematika
diukur dengan skor yang dicapai atau diperoleh dalam tes prestasi belajar
matematika. Prestasi yang diperoleh berupa skor mengacu pada proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
belajarnya. Yang dinilai dalam proses belajar itu adalah bagaimana langkah-
langkah berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika (Hudojo,
1988:8)
Skor siswa yang telah diperoleh dalam tes prestasi belajar
matematika dimaknai sebagai tingkat pemahaman siswa terhadap materi
yang telah diajarkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman
adalah proses, perbuatan, cara memahami atau memahamkan (2008:998).
Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari
bahan yang dipelajari (W.S. Winkel, 1996: 246). W.S Winkel
mendefinisikan pemahaman berdasarkan Taksonomi Bloom, yaitu suatu
taksonomi yang dikembangkan untuk mengklasifikasikan tujuan
instruksional. Dalam ranah kognitif berdasar Taksonomi Bloom yang telah
diperbaharui terdapat aspek mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Ranah kognitif berdasar
Taksonomi Bloom tersebut, dijelaskan dengan tabel berikut:
Tabel 2.1 Tabel Ranah Kognitif Berdasar Taksonomi Bloom yangtelah direvisi
KOGNITIF KETERANGAN
1. Mengingat (K1) Kemampuan menyebutkan kembali informasi/pengetahuanyang tersimpan dalam ingatan.
2. Memahami (K2) Kemampuan memahami instruksi dan menegaskanpengertian/makna yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan,tertulis, maupun grafis/diagram.
3. Menerapkan(K3) Kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan konsepdalam situasi tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sumber:http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/766_1Taksonomi
%20Bloom%20-%20Retno-ok-mima.pdf
Ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom yang telah direvisi yang
terdapat dalam tabel di atas dijelaskan sebagai berikut:
1. Pada tingkat mengingat (K1): siswa menjawab pertanyaan berdasarkan
ingatan yang telah lampau saja. (contoh: menyebutkan arti taksonomi).
2. Pada tingkat memahami (K2): siswa dituntut untuk menyatakan masalah
dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu prinsip atau konsep.
(contoh: merangkum materi yang telah diajarkan dengan kata-kata
sendiri).
3. Pada tingkat menerapkan (K3): siswa dituntut untuk menerapkan prinsip
dan konsep dalam suatu situasi yang baru. (contoh: melakukan proses
pembayaran gaji sesuai dengan sistem yang berlaku).
4. Pada tingkat menganalisis (K4): siswa diminta untuk memecahkan suatu
masalah ke dalam beberapa bagian dan mencari keterkaitan dari tiap
bagian bagaimana hal itu sampai menimbulkan permasalahan. (contoh:
menganalisis penyebab meningkatnya harga pokok penjualan dalam
laporan keuangan dengan memisahkan komponen-komponennya).
4. Menganalisis (K4) Kemampuan memisahkan konsep ke dalam beberapakomponen dan menghubungkan satu sama lain untukmemperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh.
5. Mengevaluasi(K5) Kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma,kriteria, atau patokan tertentu.
6. Mencipta (K6) Kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentukyang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5. Pada tingkat mengevaluasi (K5): siswa memberikan penilaian berdasarkan
kriteria dan standar yan g sudah ada untuk membuat kebijakan. (contoh:
membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban).
6. Pada tingkat mencipta (K6): siswa dituntut menghasilkan suatu produk
baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola
yang berbeda dari sebelumnya. (contoh: membuat rangkuman dengan
mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber)
(Sumber:http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/)
Untuk mengukur tingkat prestasi siswa berdasarkan tes prestasi
belajar dapat disusun berdasarkan Taksonomi Bloom yang direvisi (tabel
2.1), ranah kognitif yang diamati dibatasi yaitu ranah mengingat (K1),
memahami (K2), dan menerapkan (K3). Tes hasil belajar adalah tes yang
digunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi belajar. Tes
prestasi belajar dapat didefinisikan sebagai cara atau prosedur dalam rangka
pengukuran dan penilaian hasil belajar, yang berbentuk tugas atau soal-soal
yang harus dijawab sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan
tingkah laku atau prestasi belajar subjek; nilai mana dapat dibandingkan
dengan nilai-nilai standar tertentu, atau dapat pula dibandingkan dengan
nilai-nilai yang berhasil dicapai oleh subjek lainnya (Anas, 2011:73).
C. Sekolah Berasrama
Zaman sekarang, hampir di setiap kota kita jumpai apa yang
disebut asrama yang didirikan oleh suatu yayasan, sekolah, ataupun oleh
perseorangan. Asrama adalah suatu rumah pemondokan yang agak besar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang menerima banyak anak/orang dan biasanya berkaitan dengan salah
satu yayasan atau sekolah, yang mendirikan asrama itu mempunyai sesuatu
tujuan tertentu. Dalam hal ini, maka kelompok yang diterima dalam asrama
itu merupakan kelompok yang selektif (terpilih) yang mempunyai sifat-sifat
kesamaan dalam berbagai hal, misalnya mengenai pandangan hidup, tingkat
studi, umur, kepentingan, kebutuhan dan lain-lain. Berdasar ini pula, tiap-
tiap asrama akan menunjukkan ciri yang khas pula yang berbeda satu
dengan yang lain (Aryatmi, 1990:540)
Dalam KBBI (2011), asrama didefinisikan sebagai bangunan
tempat tinggal bagi kelompok orang untuk sementara waktu, terdiri atas
sejumlah kamar, dan dipimpin oleh seorang kepala asrama. Sekolah
menurut KBBI adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar
serta tempat menerima dan memberi pelajaran menurut tingkatannya.
Sekolah berasrama adalah lembaga untuk belajar dan mengajar yang
memiliki asrama, sebagai satu kompleks yang dikhususkan untuk
mendampingi kaum muda dimana unsur-unsur pendidikan formal, informal,
sosialitas, religiusitas, humanitas, dan intelektualitas disatukan menjadi
suatu bentuk pendidikan yang terpadu (SMA Pangudi Luhur van Lith,
2003). Pendidikan yang diperoleh di sekolah dilanjutkan di asrama dan
sebaliknya pendidikan yang tidak diperoleh di sekolah akan diberikan di
asrama. Dengan demikian sekolah berasrama meliputi dua bidang yaitu
bidang asrama dan bidang sekolah. Dalam sekolah berasrama tercakup
kebutuhan hidup dan kebutuhan belajar (Kompas, 20 Mei 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut Ki Hajar Dewantara (Pedoman Asrama Universitas Negeri
Malang, 2010), ada tiga pusat pendidikan, yaitu: keluarga, sekolah dan
masyarakat. Asrama dapat mewakili dua pusat pendidikan, yaitu: keluarga
dan masyarakat. Kehidupan di asrama dapat dipandang sebagai kehidupan
keluarga. Dalam asrama terjadi interaksi antar warga asrama sebagaimana
interaksi sesama saudara dan interaksi antara warga asrama dengan pembina
sebagai interaksi antara anak dengan orang tua. Asrama juga dapat
dipandang sebagai kehidupan masyarakat. Sejumlah warga asrama datang
dari berbagai daerah, dari berbagai kultur, dengan karakteristik berbeda-
beda. Interaksi kehidupan dalam heterogenitas warga seperti di atas dapat
menggambarkan kehidupan masyarakat.
Pendidikan dengan kelengkapan asrama, merupakan bentuk
pendidikan yang telah ada berabad-abad lamanya, telah digunakan di
Indonesia seperti dalam wujud Pesantren PAI (Pendidikan Agama Islam).
Pendidikan di Indonesia, banyak menekankan prinsip kekeluargaan dan
gotong royong. Para pendidik bukan hanya berperan sebagai guru atau
pengajar tetapi juga pemimpin, teman dan contoh atau model (Pedoman
Asrama Universitas Negeri Malang).
Aryatmi (1990:542) menuliskan beberapa ciri-ciri kesamaan berbagai
jenis asrama, antara lain:
1. Asrama meterima anak dari berbagai keluarga.
2. Anak-anak masuk ke asrama dengan tujuan tertentu.
3. Mereka akan menjadi penghuni asrama untuk suatu waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Selain kesamaan di atas, ada pula perbedaan yang menyebabkan tidak dapat
dihindari adanya sifat kompleks, diantaranya:
1. Latar belakang sosial kehidupan anak tidak sama.
2. Kehidupan kejiwaan, pendidikan, dan kepribadian.
3. Pandangan hidup.
Tujuan didirikannya asrama:
1. Melengkapi pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
2. Memberi pendampingan pada perkembangan pribadi anak.
3. Memberi bimbingan berdasarkan suatu kepercayaan /pandangan hidup
tertentu.
Tujuan orang tua/anak dalam memasuki asrama:
1. Untuk memperoleh perumahan selama masa studi
2. Agar anaknya memperoleh pendampingan yang baik
3. Untuk mendapat perumahan yang dekat dengan sekolah
D. Pendidikan Dalam Keluarga
Keluarga secara universal dianggap sebagai sel utama dan sangat
vital dari masyarakat. Tidaklah mungkin suatu masyarakat itu sehat tanpa
keluarga yang sehat pula. Keluarga inti terdiri dari suami, istri yang bersatu
dalam ikatan perkawinan bersama-sama dengan anak-anak yang lahir dari
persatuan mereka. Keluarga, mempunyai akarnya dalam hakikat manusia
dan yang telah terbukti selama berabad-abad menjadi landasan latihan atau
pendidikan keutamaan-keutamaan (kebajikan) moral dan peradaban yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
memberi sumbangan bagi penghormatan terhadap sesama, solidaritas serta
kesejahteraan umum masyarakat (Maurice, 2001:8).
Keluarga sebagai komunitas pendidikan yang utama dan mendasar,
merupakan sarana yang istimewa bagi penerusan nilai-nilai agama dan
budaya yang membantu seseorang memperoleh identitasnya sendiri.
Keluarga adalah sarana yang paling efektif untuk memanusiakan dan
mempribadikan masyarakat, memberikan keutamaan-keutamaan (kebajikan)
dan nilai-nilai, menghormati hak-hak dan martabat pribadi, yang demikian
penting bagi masyarakat modern yang anonim. Oleh karena itu, keluarga
merupakan sekolah yang utama untuk kehidupan sosial, memberikan contoh
dan rangsangan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas (Maurice,
2001:13).
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-tama dalam
kehidupan manusia di mana ia belajar dan menyatakan dirinya sebagai
manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Keluarga
adalah suatu kesatuan sosial yang terkecil yang terdiri atas suami, isteri, dan
jika ada anak-anak dan didahului oleh perkawinan (Suardiman, 1990:120).
Keluarga adalah lingkungan hidup pertama dan utama bagi setiap anak
(Aryatmi, 1990:513). Keluarga menurut Fachtiah (2009:47) adalah dua
orang atau lebih yang saling berinteraksi dan mempunyai ikatan darah,
pernikahan, kekerabatan dan atau pengadopsian yang didalamnya terdapat
suatu sistem yang saling mengikat satu sama lain seperti adanya aturan-
aturan, perbedaan budaya, dan perbedaan peran setiap anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Keluarga adalah lingkungan dimana seorang anak untuk pertama
kalinya mengenal orang-orang disekitarnya sebelum berafiliasi ke
masyarakat secara luas. Keluarga adalah tempat seseorang bergantung, baik
secara ekonomi maupun untuk kehidupan lainnya, sekaligus juga berperan
dominan dalam menentukan dan mengambil suatu keputusan (Fatchiah,
2009:46).
E. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Matematika
Istilah sikap yang dalam bahasa Inggris disebut “attitude”
digunakan untuk menunjuk suatu status mental seseorang. Attitude atau
sikap timbul dari adanya interaksi manusia dan obyek tertentu. Sikap tidak
hanya sesuatu tindakan atau jawaban-jawaban tertentu dari seseorang akan
tetapi keseluruhan tindakan dimana satu sama lain saling berhubungan
(Suardiman, 1990:60). Sikap dapat dipandang sebagai (1) kesiapan bereaksi
terhadap suatu objek (stimulus) dengan cara-cara tertentu dan (2) konstelasi
dan komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling
berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku (Kartika,
2008:44).
Menurut Slameto (2010: 188), sikap merupakan sesuatu yang
dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu berreaksi terhadap
situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Sikap
selalu berkenaan dengan suatu obyek yang disertai dengan perasaan positif
atau negatif. Orang mempunyai sikap positif terhadap suatu obyek yang
dipandang bernilai baginya dan orang akan bersikap negatif terhadap obyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang dianggapnya tidak bernilai atau merugikannya. Sikap oleh Secord dan
Backman (Azwar, 2013:15) didefinisikan sebagai keteraturan tertentu dalam
hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan
(konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.
Ada hubungan yang erat antara perasaan siswa dan sikap siswa
terhadap pengalaman belajar di sekolah, baik terhadap seluruh atau salah
satu mata pelajaran tertentu. Perasaan siswa yang satu dengan yang lain
berbeda-beda, sehingga sikap merekapun akan berbeda-beda terhadap suatu
obyek. Sikap siswa terhadap pelajaran matematika adalah kecenderungan
untuk menerima atau menolak berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
matematika. Penerimaan terhadap pelajaran matematika dapat ditunjukkan
melalui keberanian siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan
ketekunan siswa untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran dnegan utuh.
Sikap mengandung tiga komponen (Slameto, 2010: 188) yaitu:
1. Aspek kognitif
Aspek kognitif memuat kepercayaan seseorang mengenai apa yang
berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Kepercayaan tersebut
datang dari apa yang telah dilihat dan diketahuinya. Berdasarkan apa
yang telah dilihatnya itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan
mengenai sifat atau karakteristik umum suatu obyek. Tapi kadang-
kadang, kepercayaan dapat terbentuk karena kurang adanya informasi
yang benar mengenai obyek yang dihadapinya. Dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
matematika, aspek kognitif berupa apa yang dipikirkan, diidekan dan
dipercayai oleh pemilik sikap mengenai matematika.
2. Aspek afektif
Aspek afektif menunjukkan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap
sesuatu. Reaksi emosional yang merupakan aspek afektif ini banyak
dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar
bagi obyek termaksud. Dalam belajar matematika, aspek afektif berupa
apa yang dirasakan oleh pemilik sikap dalam emosinya terhadap
matematika.
3. Aspek konatif
Aspek konatif menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan
berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap
yang dihadapinya. Dalam matematika, aspek konatif berupa kesediaan
bertingkah laku atau kecenderungan berbuat terhadap matematika.
Faktor-faktor yang membentuk sikap, antara lain (Slameto, 2010: 189)
adalah pengalaman, imitasi, sugesti, dan identifikasi. Sedangkan menurut
Kompetensi sikap dalam kurikulum 2013, mencakup sikap spiritual dan
sikap sosial. Berikut ini beberapa sikap sosial yang terdiri dari beberapa
aspek pembentuknya yaitu:
1. Jujur adalah perilaku yang menunjukkan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Indikatornya: mengerjakan sendiri, menuliskan hasil percobaan,
menyimpulkan hasil percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
ketentuan dan peraturan. Indikatornya: tepat waktu, taat aturan,
kehadiran
3. Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial, budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
Indikatornya: menyiapkan alat, membersihkan alat, mengembalikan alat,
mengganti kerusakan/hilang.
4. Peduli/toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya. Indikatornya: membantu teman, memberitahu
teman, tidak mengganggu teman.
5. Kerjasama adalah bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong
menolong secara ikhlas. Indikatornya: menyumbangkan ide/pendapat,
meminta pendapat, mempertahankan dan menyatakan pendapat,
menghargai pendapat orang lain, menjadi penengah perbedaan pendapat,
membagi tugas, dan mendiskusikan.
6. Sopan santun: adalah sikap baik dalam pergaulan dari segi bahasa
maupun tingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif artinya norma
kesantunan yang diterima bisa berbeda-beda diberbagai tempat,
lingkungan atau waktu. Indikatornya: menghormati, berkata dengan
sopan dan ramah, meminta ijin jika menggunakan barang orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
7. Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang
memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan
sesuatu tindakan. Indikatornya: berani berpendapat, berani bertanya atau
menjawab pertanyaan, membuat keputusan dengan cepat, tidak mudah
putus asa, tidak canggung dalam bertindak.
Dalam penelitian ini yang menggunakan beberapa dari aspek sikap
di atas, yang dimaksud dengan sikap siswa terhadap matematika adalah
kecenderungan untuk menerima atau menolak berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan matematika. Kecenderungan tersebut dapat terlihat dari
keinginannya untuk tahu atau belajar lebih banyak dan dari kemauannya
untuk lebih terlibat atau melibatkan diri dalam belajar matematika. Semakin
siswa banyak melibatkan diri dalam berbagai kegiatan matematika berarti
semakin positif sikapnya, semakin siswa enggan melibatkan diri dalam
berbagai kegiatan matematika berarti semakin negatif sikapnya.
F. Cara Belajar Siswa
Cara (kamus Pelajar, 2011) adalah adat, kebiasaan, jalan (aturan)
untuk melakukan sesuatu. Sedangkan belajar (KBBI, 2011) adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu; berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman. Jadi, cara siswa adalah adat kebiasaan
yang telah digunakan dalam jangka waktu tertentu dimana dengan kebiasaan
tersebut siswa dapat menemukan keberanian, ketekunan, kenyamanan, dan
pemahaman dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Banyak siswa (Djamarah, 2011:81) melaksanakan cara belajar
yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar
yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian
waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus
menerus, karena besok akan tes. Dengan belajar demikian siswa akan
kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar
secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara
belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
Dalam belajar (Djamarah, 2011:38), seseorang tidak akan dapat
menghindarkan diri dari suatu situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa
yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Bahkan situasi itulah yang
mempengaruhi dan menentukan aktivitas belajar apa yang dilakukan
kemudian. Setiap situasi dimanapun dan kapanpun memberikan kesempatan
belajar kepada seseorang. Berikut ini beberapa contoh aktivitas belajar:
mendengarkan, memandang, meraba/menyentuh, membau, mencecap,
menulis/mencatat, membaca, membuat ringkasan, mengamati
tabel/diagram/bagan, menyusun paper, mengingat, berpikir, latihan atau
praktek.
Belajar akan lebih bermakna apabila kegiatan itu terpola dalam
perbuatan individu yang sedang belajar. Belajar merupakan suatu proses
sehingga tidak bisa langsung jadi. Cara belajar yang baik akan menjadi
kebiasaan yang positif. Kebiasaan belajar yang baik bukan bakat yang
dibawa sejak lahir melainkan merupakan kecakapan yang dapat dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
setiap orang melalui latihan. Bloom mengatakan bahwa jumlah waktu yang
dihabiskan untuk belajar sangat kuat hubungannya dengan prestasi belajar
yang dicapai sekaligus menunjukkan minat dan sikap seseorang dalam
belajar.
Cara belajar matematika menurut Hudojo (1988:5-7) adalah
seluruh perilaku siswa yang ditunjukkan secara ajeg dari waktu ke waktu
dalam mempelajari matematika, baik perilaku sebelum menerima pelajaran
matematika, sewaktu menerima pelajaran matematika, setelah menerima
pelajaran matematika, dan dalam menghadapi ulangan atau tes matematika.
Menurut Surakhmad (1982:61) ada beberapa kebiasaan dalam
belajar. Pertama, kebiasaan sebelum mengikuti pelajaran matematika yang
ditunjukkan dengan mempelajari materi pelajaran sebelum materi tersebut
dibahas oleh guru. Selain itu, dengan mengulang kembali materi yang telah
dibahas oleh guru dan mencatat persoalan/pertanyaan untuk ditanyakan
pada guru. Kedua, kebiasaan yang selama mengikuti pelajaran matematika
seharusnya adalah memperhatikan kata-kata pengantar dari guru ketika
memulai pelajaran, sehingga siswa akan mempunyai gambaran tentang
pelajaran yang akan dibahas oleh guru. Selain itu, memperhatikan
penjelasan guru dan mencatat bahan pelajaran yang diberikan oleh guru
(hal-hal yang penting). Apabila perlu, bertanya pada guru tentang hal yang
kurang dimengerti dan sedapat mungkin tidak menunda-nunda pertanyaan
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Ketiga, kebiasaan yang perlu dikembangkan setelah mengikuti
pelajaran matematika sebaiknya adalah mengulangi kembali apa yang telah
dipelajari agar bahan pelajaran yang belum begitu dikuasai serta mudah
terlupakan akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Siswa dapat juga
mempelajari sejenak materi yang dipelajari hari ini sambil melengkapi
catatan, membuat ringkasan, mencatat pertanyaan, dan mengerjakan
tugas/PR. Keempat, kebiasaan dalam menghadapi ulangan atau tes
matematika terdiri dari beberapa hal yakni keseriusan siswa dalam belajar
saat tidak ada ulangan matematika. Siswa dipersiapkan jauh-jauh hari
dengan mempelajari bahan untuk menghadapi ulangan matematika, bukan
sistem “kebut semalam”.
Siswa (Slameto, 2010:73) dapat dibantu dalam mengelola waktu
belajar yang dimilikinya dengan cara belajar yang efektif. Berikut ini
dibahas bagaimana cara belajar yang efektif. Berikut ini dibahas bagaimana
cara belajar yang efektif.
1. Ada yang membimbing dan mengarahkan
2. Memperhatikan kondisi dan strategi belajar
a. Kondisi internal: yaitu kondisi yang ada dalam diri siswa itu
sendiri misalnya, kesehatannya, keamanannya, dan sebagainya.
b. Kondisi eksternal: adalah kondisi yang ada di luar pribadi manusia,
misalnya kebersihan rumah, penerangan, dan keadaan lingkungan
yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Strategi belajar adalah cara yang digunakan agar belajar menjadi
efektif dan efisien. Hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan
jasmani, emosional dan sosial, keadaan lingkungan, saat memulai
belajar, saat belajar, membuat rencana kerja sesuai waktu, ada
kontrol, sikap optimistis, konsentrasi, cara membaca dan
memahami isi buku.
3. Metode Belajar
Metode adalah cara/jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap,
kecakapan dan keterampilan. Cara untuk mencapainya akan menjadi
kebiasaan. Kebiasaan yang mempengaruhi belajar yang disebutkan
sebagai berikut.
a. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya
b. Membaca dan membuat catatan
c. Mengulangi bahan pelajaran
d. Konsentrasi
e. Mengerjakan tugas
G. Motivasi Siswa Terhadap Pelajaran Matematika
Dari Kamus Pelajar (2011), motivasi adalah dorongan yang timbul
pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu. Secara psikologi, motivasi adalah usaha
yang dapat meyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Eysenck merumuskan motivasi
sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas,
konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep
yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep
diri, sikap, dan sebagainya (Slameto, 2010:170).
Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku
tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Hilgard
(Wina, 2008:250) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan yang
terdapat dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan
kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertantu. Jadi, motivasi dapat
diartikan sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk
melakukan berbagai usaha dan aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan
untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi dengan kegiatan belajar siswa sangat berkaitan erat,
karena motivasi berperan memberikan dorongan ke dalam diri siswa untuk
belajar. Motivasi siswa terhadap pelajaran matematika adalah daya
penggerak atau serangkaian usaha dalam diri siswa untuk melakukan
aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pelajaran matematika dalam
rangka memenuhi kebutuhan belajar matematika demi mencapai tujuan
yang diinginkan.
Slameto membedakan motivasi menjadi dua golongan yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (2010:173).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, seperti (Winkel,
1996:150):
a. Perasaan senang: keadaan batin yang muncul ketika berhasil
menghadapi tantangan atau kesulitan.
b. Kemauan: keinginan/kehendak untuk melakukan sesuatu yang
dipengaruhi oleh hal baru, mengejutkan, unik, dan menarik
c. Kecerdasan: perkembangan akal budi yang berkaitan dengan
kepandaian dan ketajaman pikiran.
d. Kemandirian: tidak bergantung pada orang lain, dapat berdiri
sendiri, melaksanakan tugas dengan target yang jelas, memiliki
tujuan yang jelas dan menantang.
e. Kepercayaan diri: keyakinan bahwa yang dipercayai/diperbuat itu
benar dan sesuai dengan harapannya, berusaha mengungguli orang
lain.
contoh:
Seseorang yang senang matematika, tidak perlu ada yang menyuruh
atau mendorongnya, ia sudah rajin latihan soal-soal matematika,
mencari buku-buku matematika untuk dipelajari, karena ia ingin
mendapat pengetahuan, keterampilan tentang matematika bukan karena
ingin mendapat mendapat pujian teman dan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena ada rangsangan dari luar. Yang tergolong bentuk motivasi
belajar ekstrinsik antara lain:
a. Belajar karena kewajiban: hal yang tidak bisa dihindari
b. Menghindari hukuman: menghindari ganjaran atas
penolakan/perbuatan yang kurang baik
c. Hadiah/pujian: kebutuhan akan perhatian, dorongan, hubungan
antarpribadi.
d. Gengsi sosial: kebutuhan akan pengakuan orang lain dan keinginan
pemenuhan diri
e. Tuntutan materi: kebutuhan yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan penghargaan, aktualisasi diri, dan memiliki keinginan
untuk berprestasi sebaik mungkin.
Contoh:
Seseorang yang melakukan kegiatan belajar matematika karena besok
paginya akan ulangan dengan harapan mendapat nilai baik sehingga
akan mendapat hadiah atau pujian dari orang tuanya.
Pembelajaran akan berhasil ketika siswa memiliki motivasi dalam
belajar. Oleh sebab itu, guru yang baik akan berusaha mendorong siswa
untuk beraktivitas mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian di
atas, motivasi siswa terhadap pelajaran matematika sebagai data penggerak
atau serangkaian usaha dalam diri siswa siswa untuk melakukan aktivitas-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
aktivitas yang berhubungan dengan pelajaran matematika dalam rangka
memenuhi kebutuhan belajar matematika demi mencapai suatu tujuan
yang diinginkan.
H. Keadaan Lingkungan Sekitar Siswa
Dalam KBBI (2011), keadaan diartikan sebagai sifat, perihal, suasana,
situasi yang sedang berlaku. Sedangkan lingkungan adalah semua yang
mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan. Kehidupan masyarakat di
sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Suatu situasi yang
dihadapi siswa setiap hari yang akan mempengaruhi gerak dan dinamika
siswa dalam kehidupan sehari-hari. Situasi yang ada dapat membuat siswa
giat belajar atau sebaliknya (Slameto, 2010:71). Lingkungan adalah ruang
dan waktu yang menjadi tempat eksistensi manusia.
Dalam konsep ajaran pendidikan, lingkungan yang baik adalah
lingkungan yang kondusif dan strategis untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Lingkungan pendidikan terdiri atas tiga macam yaitu:
1. Lingkungan keluarga:
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dalam proses
pendidikan. Selain itu, lingkungan keluarga merupakan dasar
pembentukan sikap dan sifat manusia. Namun tidak semua pendidikan
dapat dilaksanakan oleh keluarga, terutama dalam ilmu pengetahuan dan
keterampilan. Kondisi lingkungan keluarga yang sangat menentukan
keberhasilan belajar seseorang salah satunya adalah keadaan ekonomi
orang tua siswa. Faktor biaya merupakan faktor yang sangat penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
karena belajar dan kelangsungannya sangat memerlukan biaya (Ahmadi
dan Supriyono, 1991:83).
2. Lingkungan Sekolah
Merupakan tempat bekal keahlian dan ilmu pengetahuan
3. Lingkungan masyarakat
Merupakan tempat praktik dari bekal yang diperoleh dalam keluarga dan
sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan (Tatang,
2012: 154).
Masyarakat merupakan lingkungan yang paling luas dan menantang.
Pendidikan yang dialami dalam masyarakat dimulai ketika anak-anak untuk
beberapa waktu lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar pendidikan
sekolah. Dengan demikian, pengaruh lingkungan tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan,
pembentukan pengetahuan, sikap dan minat, maupun pembentukan
kesusilaan dan keagamaan (Tatang, 2012:158).
I. Materi Pembelajaran
Garis dan Sudut
1. Garis
Garis (Diktat UNM), adalah himpunan titik-titik pada bidang atau dalam
ruang. Titik tidak didefinisikan, tidak berbentuk dan tidak mempunyai
ukuran. Titik merupakan suatu ide yang abstrak karena tidak mempunyai
ukuran, tidak memiliki panjang, lebar, ataupun tebal, memiliki letak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(posisi). Dalam Nuharini, (2008: 200) garis merupakan bangun paling
sederhana dalam geometri, karena garis adalah bangun berdimensi satu.
Perhatikan garis AB pada gambar 2.1. Di antara titik A dan B dapat
dibuat satu garis lurus AB. Di antara dua titik pasti dapat ditarik satu garis
lurus.
Gambar 2.1
a. Kedudukan dua garis
1) Dua garis sejajar
dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut
terletak pada satu bidang datar dan tidak akan pernah bertemu
atau berpotongan jika garis tersebut diperpanjang sampai tak
berhingga.
Gambar 2.2
2) Dua garis berpotongan
Dua garis dikatakan saling berpotongan apabila garis tersebut
terletak pada satu bidang datar (garis AB dan CD) dan
mempunyai satu titik potong.
Gambar 2.3
AB
mn
A BC
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3) Dua garis berimpit
Dua garis dikatakan saling berimpit apabila garis tersebut terletak
pada satu garis lurus, sehingga hanya terlihat sebagai satu garis
lurus saja
4) Dua garis bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak
terletak pada satu bidang datar dan tidak akan berpotongan
apabila diperpanjang.
Gambar 2.5 menunjukkan sebuah balok ABCD.EFGH.
perhatikan garis AC dan garis HF. Tampak kedua garis tersebut
tidak terletak pada satu bidang datar. Garis AC terletak pada
bidang ABCD, sedangkan garis HF terletak pada bidang EFGH.
Jika kedua garis tersebut diperpanjang, keduanya tidak akan
bertemu atau tidak punya titik potong. Kedudukan garis yang
demikian dinamakan pasangan garis yang saling bersilangan.
Gambar 2.5
AC
BD
F
D
A
HG
E
B
C
Gambar 2.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Garis horisontal dan garis vertikal
Arah garis horisontal mendatar dan arah garis vertikal tegak lurus
dengan garis horisontal.
c. Sifat-sifat garis sejajar
1) Melalui satu titik di luar sebuah garis dapat ditarik tepat satu garis
yang sejajar dengan garis itu.
2) Jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar
maka garis itu juga akan memotong garis yang kedua.
3) Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya maka kedua
garis itu sejajar pula satu sama lain.
2. Sudut
a. Pengertian
Sudut adalah daerah yang dibentuk oleh pertemuan antara dua buah
sinar atau dua buah garis lurus
b. Besar suatu sudut dapat dinyatakan dalam satuan derajat (0), menit (‘),
dan detik (“) dengan hubungan diantara ketiganya sebagai berikut:
1 derajat = 60 menit, dinotasikan 10 = 60’
1 menit = 60 detik, dinotasikan 1’ = 60”
10 adalah besarnya sudut yang dihasilkan oleh perputaran sejauh360
1
Keliling lingkaran. Jadi, 10 =360
1putaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Penjumlahan dan pengurangan dalam satuan sudut
Untuk menjumlahkan atau mengurangkan satuan sudut, masing-
masing satuan derajat, menit, dan detik harus diletakkan dalam satu
jalur.
contoh:
Tentukan hasil penjumlahan satuan sudut berikut ini.
1) 24046’ + 57035’ 2) 18056’48” + 29027’36”
Penyelesaian:
Gunakan cara bersusun pendek sebagai berikut
1) 2)
3. Menggambar dan Memberi Nama Sudut
a. Mengukur Besar Suatu Sudut
Langkah-langkah dalam mengukur besar suatu sudut sebagai berikut.
Perhatikan Gambar 2.6 berikut
'2182
'21181
)'21'60(81'8181
'8181
'3557
4624
0
00
00
0
0
'0
"24'2448"36'2729"485618
"24'2448
"24)'1'23()147(
)"24'1()'231(47
)"24"60()'23'60(47"84'8347
"84'8347
"36'2729
"48'5618
00'0
0
00
00
00
0
0
0
Jadi
O A
B
Jadi, 18056’48” + 29027’36” = 48024’24”Jadi, 24046’ + 57035’= 82021’
Gambar 2.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1) Letakkan busur derajat pada sudut AOB sehingga
(a) Titik pusat lingkaran busur derajat berimpit dengan titik O
(b) Sisi horisontal busur derajat berimpit dengan sinar garis OA
2) Perhatikan angka nol (0) pada busur derajat yang terletak pada
garis OA. Jika angka nol berada pada skala bawah, perhatikan
angka pada skala bawah yang terletak pada kaki sudut OB. Dari
gambar tampak bahwa garis OB terletak pada angka 750. Jadi,
besar sudut AOB = 750.
b. Menggambar Besar Suatu Sudut
Misalkan kita akan melukis sudut PQR yang besarnya 600. Langkah-
langkah untuk melukis sudut PQR yang besarnya 600 sebagai berikut:
1) Buatlah salah satu kaki sudutnya yang horisontal, yaitu kaki
sudut PQ
2) Letakkan busur derajat sehingga
(a) Titik pusat lingkaran busur derajat berimpit dengan titik Q
(b) Sisi lurus busur derajat berimpit dengan garis PQ
3) Perhatikan angka nol (0) pada busur derajat yang terletak pada
garis PQ.
Jika angka nol (0) terletak pada skala bawah maka angka 60 yang
berada dibawah yang digunakan.
Jika angka nol (0) terletak pada skala atas maka angka 60 yang
berada di atas yang digunakan. Berilah tanda pada angka 60 dan
namakan titik R.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4) Hubungkan titik Q dan R. daerah yang dibentuk oleh garis PQ
dan QR adalah sudut PQR dengan besar PQR = 600.
4. Jenis-jenis sudut
Secara umum, ada lima jenis sudut, yaitu:
a. Sudut siku-siku : sudut yang besarnya 900
b. Sudut lurus : sudut yang besarnya 1800
c. Sudut lancip : sudut yang besarnya antara 00 dan 900
d. Sudut tumpul : sudut yang besarnya antara 900 dan 1800
e. Sudut refleks : sudut yang besarnya lebih dari 1800 dan
kurang dari 3600
5. Hubungan Antarsudut
a. Pasangan sudut yang saling berpelurus (bersuplemen)
Perhatikan Gambar 2.8
Pada gambar di atas, garis AB merupakan garis lurus, sehingga besar
AOB = 1800. Pada garis AB, drai titik O dibuat garis melalui C,
sehingga terbentuk sudut AOC dan sudut BOC. Sudut AOC
OA
a0
C
B
b0
R
PQ
Gambar 2.8
Gambar 2.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
merupakan pelurus atau suplemen dari sudut BOC. Demikian pula
sebaiknya, BOC merupakan pelurus atau suplemen AOC,
sehingga diperoleh
AOC + BOC = AOB
000 180 ba
Atau dapat ditulis 000 180 ba dan ab 00 180
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: jumlah
dua sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) adalah 1800. Sudut
yang satu merupakan pelurus dari sudut yang lain.
Contoh:
Perhatikan gambar di samping.
Hitunglah nilai a0 dan tentukan
pelurus dari sudut a0.
Gambar 2.9
Penyelesaian:
Berdasarkan gambar diperoleh bahwa
0000
00
0
00
000
14436180
365
180
1805
18023
asudutPelurus
a
a
aa
b. Pasangan sudut yang saling berpenyiku (berkomplemen)
Perhatikan Gambar
3a0 2a0
Pelurus sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pada gambar di samping terlihat
PQR merupakan sudut siku-siku,
sehingga besar PQR = 900.
Jika pada PQR ditarik garis dari titik sudut Q, akan
membentuk dua sudut yaitu sudut PQS dan sudut RQS. Dalam
hal ini dikatakan bahwa PQS merupakan penyiku
(komplemen) dari RQS, demikian pula sebaliknya. Sehingga
diperoleh:
000 90 yx
Dengan 00000 9090 xydanyx
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Jumlah dua sudut yang saling berpenyiku (berkomplemen)
adalah 900. Sudut yang satu merupakan penyiku dari sudut yang
lain.
Contoh: Perhatikan gambar di samping.
a. Hitunglah nilai x0
b. Berapakah penyiku sudutx0.
c. Berapakah pelurus dari penyiku x0
Penyelesaian:
Berdasarkan gambar diperoleh bahwa
y0
x0
Q P
SR
dan
3x0x0
Gambar 2.11
Gambar 2.10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
0000
0000
0000
000
00
000
2
1112
2
167180.
2
167
2
12290.
14436180
2
122
4
90
904
903.
adalahxpenyikudariPelurusc
xdariPenyikub
asudutPelurus
x
x
axa
c. Pasangan sudut yang saling bertolak belakang
Perhatikan Gambar 2.12
Pada gambar di atas, garis KM dan LN saling berpotongan di
titik O. Dua sudut yang letaknya saling membelakangi disebut
dua sudut saling bertolak belakang, sehingga diperoleh
KON bertolak belakang dengan LOM; dan
NOM bertolak belakang dengan KOL.
Bagaimana besar sudut yang saling bertolak belakang? Agar
dapat menjawabnya, perhatikan uraian berikut.
KOL + LOM = 1800 (berpelurus)
LOM = 180 - LOM …………………..(i)
NOM + MOL = 1800 (berpelurus)
NOM = 1800 - MOL …………………(ii)
L
K
O
N
M
Gambar 2.12
Pelurus sudut
b. Penyiku dari
c. Pelurus dari penyiku x0 adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh
KOL = NOM = 1800 - LOM
Jadi, besar KOL = besar NOM
Dengan cara yang sama, dapat dibuktikan bahwa
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Jika dua garis berpotongan maka dua sudut yang letaknya saling
membelakangi titik potongnya disebut dua sudut yang bertolak
belakang. Dua sudut yang saling bertolak belakang adalah sama
besar.
contoh:
Gambar 2.13
Perhatikan gambar di atas.
Diketahui besar SOP = 450. Tentukan besar
a.
b.
c.
Penyelesaian:
Diketahui: SOP = 450
a. ROQ = SOP ( bertolak belakang)
= 450
S
P
O
Q
R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. SOP + SOR =1800 (berpelurus)
SOR = 1800 - SOP
= 1800 - 450
= 1350
c. POQ = SOR (bertolak belakang)
= 1350
J. Kerangka Berpikir
Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, dibutuhkan
pengelolaan proses belajar yang baik. Proses belajar setiap siswa didasari
oleh pengaruh lingkungan dimana ia berada. Proses belajar siswa diwarnai
oleh keluarga, daerah, latar belakang, dan budaya yang merupakan tempat
asal mula seseorang berkembang akal budinya. Belajar adalah proses
perubahan ke arah yang baik yang dilakukan setiap siswa untuk lebih
mengenali, mengerti, dan memahami suatu mata pelajaran kemudian
menerapkannya dalam memecahkan suatu masalah. Salah satu bentuk dari
proses belajar adalah cara belajar yang biasanya berupa kebiasaan yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk memahami suatu materi.
Pada prinsipnya cara belajar mengandung unsur-unsur atau ciri-ciri
yang berkaitan satu dengan lainnya, salah satunya sikap dan motivasi
belajar. Pemahaman tentang sikap dan motivasi belajar siswa akan
mempengaruhi cara belajar dan prestasi belajarnya. Pada umumnya
seseorang yang motivasinya tinggi akan menumbuhkan sikap yang positif
dalam belajar. Siswa akan mengetahui bagaimana agar dapat mencapai nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang baik. Apa yang harus dilakukan agar waktu belajar yang disediakan
efektif, sehingga tidak ada tugas atau PR yang terbengkalai. Motivasi berasal
dari dalam diri siswa sedangkan sikap merupakan tanggapan yang muncul
dari dari luar dan dalam diri siswa.
Dari uraian di atas, dapat diperkirakan bahwa siswa yang motivasi
belajarnya tinggi akan menumbuhkan sikap yang bernilai positif dan benar
dalam mengelola proses belajar akan nampak dalam usahanya dalam
meningkatkan prestasi belajarnya. Aturan atau jadwal harian di asrama,
membuat siswa asrama akan lebih disiplin dan teratur dalam mengelola
antara kebutuhan belajar dan waktu yang ada. Berkaitan dengan cara belajar,
siswa asrama dapat mendahulukan tugas yang paling mendesak. Selain itu,
siswa dapat menerapkan jadwal harian ke dalam cara belajar yaitu dengan
mengatur mata pelajaran dengan porsi waktu yang sama.
Dengan mengetahui cara-cara belajar yang tepat melalui
pengelolaan proses belajar, siswa diharapkan dapat membiasakan diri untuk
hidup disiplin, teratur, dewasa, dan dapat bekerjasama dalam usaha saling
membantu dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi terutama berkaitan
dengan bidang akademik. Kehadiran seorang pendamping secara khusus,
dapat membantu siswa untuk berani bertanggung jawab dalam setiap
tindakan yang dilakukan. Kekhususan yang ada dalam asrama dapat
membawa pengaruh yang baik tidak hanya bagi siswa yang tinggal di
asrama tetapi juga dapat memberi contoh bagi siswa di luar asrama. Tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
belajar menjadi sarana yang dapat memotivasi untuk lebih mandiri dan
disiplin dalam belajar, sehingga membuahkan prestasi yang membanggakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan bantuan pendekatan kuantitatif untuk
melakukan penghitungan. Penelitian deskriptif bertujuan mendeskripsikan
atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang
bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian deskriptif mengkaji
bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaannya dengan fenomena lain (Sukmadinata, 2008:72). Peneliti
akan mendeskripsikan data hasil observasi dan wawancara dalam bentuk
uraian, sedangkan data yang menunjukkan angka-angka seperti hasil
angket dan hasil tes prestasi akan dianalisis secara kuantitatif.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling
dasar. Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dari penelitian
kuantitatif, dan boleh dikatakan sebagai penelitian kuantitatif yang paling
dasar, yang menggunakan jumlah atau frekuensi (Sukmadinata, 2008:72).
Menurut Furchan (2004:447), penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat
penelitian dilakukan. Dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang
diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang
terdapat pada penelitian eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif karena penelitian
ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai cara belajar
matematika dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII di SMP
St. Aloysius Turi semester II tahun pelajaran 2013/2014.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa asrama kelas VII SMP St. Aloysius
Turi. Siswa asrama kelas VII berjumlah 19 siswa terdiri atas 3 putri dan 16
putra yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas VIIA berjumlah 7 siswa,
VIIB berjumlah 5 siswa, dan VIIC berjumlah 7 siswa.
SMP St. Aloysius terletak di Desa Donokerto Kecamatan Turi
Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang didirikan oleh umat Paroki
Somohitan. Sekolah ini ber status Terakreditasi A, berdiri sejak 1967. SMP
St. Aloysius dan asrama, keduanya dikelola oleh Bruder-bruder Kongregasi
St. Aloysius (CSA).
C. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah hasil tes matematika, observasi di kelas dan
di asrama, angket, dan wawancara yang semuanya itu meliputi cara belajar,
sikap, motivasi, lingkungan, dan keluarga.
D. Data Penelitian
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Hasil tes pelajaran matematika
2. Sikap siswa terhadap pelajaran matematika
3. Motivasi siswa terhadap pelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Kebiasaan dan cara siswa dalam belajar matematika
5. Keadaan keluarga dan lingkungan sekitar siswa
E. Instrumen Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian, instrumen penelitian yang
digunakan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah yang tercantum
dalam bab I, yaitu:
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian
No Rumusan Masalah InstrumenObservasi Wawancara Angket Soal Tes
1. Bagaimana sikap danmotivasi siswa terhadappelajaran matematika
√ √
2. Bagaimana cara siswaasrama mengelola waktubelajar dalam prosespembelajaran baik di kelasmaupun di asrama
√ √ √
3. Bagaimana pemahamansiswa asrama pada materigaris dan sudut dalampelajaran matematika dikelas
√
1. Observasi Pembelajaran
Peneliti melakukan pengamatan langsung di asrama dan di kelas secara
seksama dan dicatat dalam lembar observasi. Aspek-aspek yang diamati
dalam observasi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi observasi di kelas
Aspek yang diamati No. Item Pernyataan Jumlaha. Persiapan siswa dan guru
sebelum belajar matematika1, 22 2
b. Konsentrasi siswa dalamproses pembelajaran
2, 7, 12, 14, 16, 17, 18,21, 26, 28
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c. Rasa ingin tahu siswa denganbertanya kepada guru danteman dalam prosespembelajaran
6, 10, 30 3
d. Keterlibatan siswa dalammenjawab pertanyaan guru danteman dalam prosespembelajaran
3, 4, 5, 9, 15 5
e. Keterlibatan siswa secara aktifdalam diskusi kelompok dandalam seluruh prosespembelajaran
19 1
f. Keaktifan siswa dalammengerjakan soal latihan danmencatat materi secara mandiri
8, 11, 13, 20, 23, 24, 25,27, 29
9
Jumlah 30
Tabel 3.3 Kisi-kisi observasi di asrama
Aspek yang diamati No. Item Pernyataan Jumlaha. Persiapan siswa sebelum
belajar matematika1, 19 2
b. Konsentrasi siswa dalambelajar matematika
3, 10, 11, 13, 14, 15, 17,18, 20, 23, 25, 29
12
c. Rasa ingin tahu siswa denganbertanya kepada teman dalambelajar matematika
2, 8, 28, 30 4
d. Kemandirian siswa dalammengerjakan latihan soal dariguru dalam belajar matematika
4, 7, 21, 22, 24, 26, 27 7
e. Keterlibatan siswa secara aktifdalam belajar kelompok
5, 6, 9, 12, 16, 5
Jumlah 30
2. Memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui prestasi pelajaran
matematika siswa asrama kelas VII. Langkah-langkah penyusunan tes:
a. Mempelajari materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Membuat kisi-kisi penyusunan tes yang didalamnya berisi sub-sub
pokok bahasan
c. Membuat soal yang disesuaikan dengan kisi-kisi penyusunan tes
d. Jumlah soal yang diberikan diuraikan lagi menjadi beberapa
permasalahan. Tes ini dibuat dengan mengacu pada tabel ranah
kognitif berdasar Taksonomi Bloom (Tabel 2.1).
Dengan kisi-kisi soal seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Kesesuaian indikator dengans tes(Kisi-kisi berdasarkan materi yang diajarkan)
No Indikator Materi Nomor SoalK1 K2 K3 K4 K5 K6
1 Menjelaskan pengertiandua garis sejajar,berimpit, berpotongandan menyebutkancontohnya
Hubungan antaradua garis
1 1
2 Mengubah danmenghitung besar sudutke dalam derajat, menit,dan detik
Mengukur besarsudut
2,3
3 Menjelaskan perbedaansudut siku-siku, lancip,tumpul, lurus, dan reflek
Jenis-jenis sudut 4 5 4
4 Menghitung besar suatusudut secara matematis
Mengukur besarsudut
6
3. Membagikan angket tentang bagaimana sikap, motivasi, kebiasaan,
dan cara belajar untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar matematika.
a. Angket sikap siswa terhadap pelajaran matematika
Peneliti memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui
bagaimana sikap siswa terhadap pelajaran matematika. Angket sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
siswa terhadap pelajaran matematika terdiri dari 5 aspek yaitu jujur,
disiplin, tanggung jawab, kerjasama, dan percaya diri yang terbagi
atas pernyataan positif dan pernyataan negatif. Angket sikap ini
menggunakan skala Likert 4-3-2-1, yaitu menggunakan pilihan
jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Alternatif jawaban dibuat empat kategori dengan maksud
menghindari kecenderungan subjek penelitian menjawab pertanyaan
dengan alternatif jawaban yang bersifat netral atau ragu-ragu (Hadi,
1980). Dengan kisi-kisi berikut:
Tabel 3.5 Kisi-kisi angket sikap siswa terhadap matematika(Sebelum ujicoba)
No. Aspek Indikator Positif Negatif Jumlah
1. Jujur Mampu mengerjakansendiri sesuaikemampuan,bertindak sesuaipengalaman yangdirasakan
2, 6, 9,10, 22,25, 27,
1, 7, 8,13, 17,23, 26,
14
2. Disiplin Perilaku tertib danpatuh pada aturandalam pembelajaran
11, 15,20, 24,
4
3. Tanggungjawab
Melaksanakan tugasdan kewajibanterhadap diri sendiri,teman, asrama,sekolah, danlingkungan sekitar
4, 5, 3, 14,16, 28,29
7
4 Kerjasama Terlibat aktif dalamkelompok diskusi dansaling menghargaipendapat orang lain
12, 19,21,
3
5 Percayadiri
Berani mencoba,menjawab pertanyaandan membagikanpengetahuan
18, 30 2
Jumlah 16 14 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Angket Motivasi Belajar Siswa
Peneliti memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui
bagaimana motivasi belajar matematika pada siswa asrama. Angket
motivasi belajar siswa terdiri dari 8 aspek antara lain: perasaan
senang, kemauan, kecerdasan, kemandirian, kepercayaan diri,
kewajiban, hadiah/pujian, dan tuntutan materi . Angket tersebut
berisi pernyataan positif dan pernyataan negatif. Angket motivasi
belajar siswa menggunakan skala Likert 4-3-2-1, yaitu menggunakan
pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju. Dengan kisi-kisi pada tabel 3.12 sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kisi-kisi angket motivasi siswa terhadap pelajaranmatematika (sebelum ujicoba)
No.
Aspek Indikator Positif Negatif Jumlah
1. Intrinsika. Perasaan
Senang
Suasana batinsaat menghadapitantangan dalampelajaranMatematika
1, 9, 11,20,
2, 4, 28 7
b. Kemauan Keseriusan siswadalam belajarmatematika
3, 5, 17,24,
6, 12, 18, 7
c. Kecerdasan Tantangan padamateri yang sulit
19 8 2
d. Kemandirian Belajar tanpadisuruh
7, 15, 16,25,
31, 35, 6
e. Kepercayaandiri
Tahu apa yangharus dibuat agarberhasil
13, 10, 14, 39, 4
2. Ekstrinsika. Kewajiban Sesuatu hal yang
harus diterimadan dilakukan
23, 26, 30, 404
b. Hadiah/pujian Adanyakebutuhan akanperhatian,
21, 27, 29,36, 37
38 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dorongan yangmenguatkan
c. Tuntutanmateri
Kebutuhan untukaktualisasi diridan berprestasi
22, 33, 32 34, 3
Jumlah 23 17 40
4. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk melengkapi
data yang telah diperoleh melalui angket dan hasil observasi.
Wawancara dilakukan terhadap siswa yang menjadi subyek penelitian
dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kisi-kisi pedoman wawancara terhadap siswa
No Aspek Indikator No. Item JumlahSoal
1 Sebelum belajar Persiapan yangdilakukan
1, 2 2
2 Saat belajar dikelas
Keaktifan dalamproses pembelajaran
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10
8
3 Saat belajar diasrama
Kedisiplinanmenepati jadwalKerjasama denganteman
11,12, 13, 14, 15,16, 17, 18, 19
9
4 Saat ulangan Persiapanmenghadapi ulangan
20, 21, 22, 23, 24 5
5 Sikap dan motivasi Kesan yang munculdalam belajarmatematika
25, 26 2
Jumlah Soal 26
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
observasi, pemberian tes, pemberian angket, dan wawancara serta
mengumpulkan dokumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
1. Observasi
Observasi merupakan suatu aktivitas untuk pengumpulan data, dengan
cara mengamati kondisi-kondisi, proses-proses, dan perilaku-perilaku,
kebiasaan dan cara belajar objek penelitian secara seksama dan
sistematis dengan menggunakan alat indera. Observasi dilakukan
terhadap pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas dan di
asrama. Observasi ini dilakukan lewat pengamatan langsung yang
didokumentasikan.
2. Pemberian angket
Angket adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari subyek tentang dirinya. Angket yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah angket yang digunakan untuk
mencari pengaruh antara cara belajar ketika di asrama dan di kelas
terhadap prestasi belajar matematika pada siswa asrama kelas VII.
Angket ini meliputi sikap terhadap pelajaran matematika dan motivasi
siswa terhadap pelajaran matematika.
3. Pemberian tes
Tes prestasi belajar matematika adalah tes yang digunakan untuk
mengukur prestasi belajar siswa yang telah mengikuti pembelajaran. Tes
ini disusun oleh peneliti dan berbentuk essai yang terdiri dari 6 butir
soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpul data yang
dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan subyek untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
berkenaan dengan diri subyek seperti keadaan lingkungan sekitar siswa
dan keadaan orang tua siswa. Wawancara ini untuk melengkapi data
yang telah diperoleh melalui observasi, tes, dan angket sikap dan
motivasi, tentang cara belajar ketika di asrama dan di kelas dan prestasi
belajar matematika siswa asrama kelas VII .
5. Dokumentasi
Pengumpulan data dari dokumen yang ada di sekolah dengan data yang
yang meliputi nama siswa dan orang tua siswa, tempat dan tanggal lahir
siswa, tempat lahir orang tua siswa, tempat tinggal siswa dan orang tua
siswa, pekerjaan orang tua siswa, dan pendidikan tertinggi orang tua
siswa. Rekaman kegiatan belajar siswa ketika di kelas dan di asrama ini
untuk melengkapi data observasi dan data lain yang sudah dikumpulkan,
sebagai bukti fisik dalam penelitian ini.
G. Validitas Instrumen dan Teknik Analisis Data
1. Validitas Instrumen
a. Validitas Instrumen
Sebelum instrumen dipakai harus diuji dahulu kevalidannya
yang terdiri dari validitas isi dan konstruk yang bertujuan untuk
menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan kisi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kisi yang dibuat dengan meminta pertimbangan para pakar/ahli
dalam bidang yang sedang diuji. Selanjutnya validitas butir item
yang bertujuan untuk memprediksi keberhasilan peserta didik
dikemudian hari (Asep Jihad-Haris Abdul, 2008:179). Uji validitas
angket dilakukan pada siswa kelas III yang tidak dikenai tindakan,
yaitu di kelas IX SMP St. Aloysius Turi (kelas yang berbeda dari
sekolah yang sama dengan yang digunakan untuk penelitian).
Pada penelitian ini, untuk menentukan validitas instrumen
angket sikap siswa dan angket motivasi siswa, peneliti
menggunakan validitas isi dan konstruk (validitas butir isi dan butir
item). Untuk validitas isi peneliti menggunakan uji pakar yaitu 2
guru Bahasa Indonesia SMP St. Aloysius Turi, dosen Prodi Bahasa
dan Sastra Indonesia, dan dosen pembimbing peneliti. Untuk
menentukan validitas butir item, peneliti menggunakan “Statistika
korelasi product-moment” dengan menggunakan rumus berikut :
rxy =
di mana rxy = statistika korelasi product-moment
N = banyaknya siswa yang mengisi instrumen
X = skor item
Y = skor total siswa
Suatu instrumen dikatakan valid apabila perhitungan rxy ≥
rtabel, sedangkan apabila perhitungan rxy menunjukkan < rtabel maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid sehingga instrumen tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dapat digunakan (Arikunto, 2002: 146). Dengan kata lain instrumen
harus diperbaiki.
Pada tanggal 22 Februari 2014 dilakukan pengambilan data
ujicoba angket di kelas IX SMP St. Aloysius Turi yang berjumlah
50 siswa. Dari hasil perhitungan butir terhadap total, diperoleh 3
butir item sikap yang nilai koefisien validitasnya rendah. Sehingga
terdapat 27 item yang dinyatakan valid. Sedangkan untuk angket
motivasi, ada 16 item yang tidak valid, sehingga terdapat 24 item
yang dinyatakan valid. Rincian item yang nilai koefisien
validitasnya rendah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.8 Rincian item sikap yang valid dan tidak valid
No. Aspek Indikator Valid Tidakvalid
Jumlahvalidperaspek
1. Jujur Mampu mengerjakansendiri sesuaikemampuan,bertindak sesuaipengalaman yangdirasakan
1, 2, 6,7, 8, 9,10, 13,17, 23,25, 26
22, 27 12
2. Disiplin Perilaku tertib danpatuh pada aturandalam pembelajaran
11, 15,20, 24
4
3. Tanggungjawab
Melaksanakan tugasdan kewajibanterhadap diri sendiri,teman, asrama,sekolah, danlingkungan sekitar
3, 4, 5,14, 16,28
29 6
4 Kerjasama Terlibat aktif dalamkelompok diskusi dansaling menghargaipendapat orang lain
12, 19,21
3
5 Percayadiri
Berani mencoba,menjawab pertanyaandan membagikan
18, 30 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pengetahuan
Jumlah 27 3 27
Tabel 3.9 Rincian item motivasi yang valid dan tidak valid
Setelah diuji dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, maka angket
sikap siswa dan motivasi belajar siswa yang siap digunakan masing-
masing angket sebanyak 20 item dengan 10 pernyataan positif dan 10
No.
Aspek Indikator Valid Tidakvalid
Jumlahvalidperaspek
1. Intrinsika. Perasaan
Senang
Suasana batinsaat menghadapitantangan dalampelajaranMatematika
2, 4, 9,11, 28
1, 20, 5
b. Kemauan Keseriusan siswadalam belajarmatematika
3, 5, 6,12, 17,
18
24 6
c. Kecerdasan Tantangan padamateri yang sulit
8, 19 2
d. Kemandirian Belajar tanpadisuruh
15, 16,25, 35
7, 31
e. Kepercayaandiri
Tahu apa yangharus dibuat agarberhasil
10, 39 13, 14 6
2. Ekstrinsika. Kewajiban Sesuatu hal yang
harus diterimadan dilakukan
30, 40 23, 26 2
b. Hadiah/pujian Adanyakebutuhan akanperhatian,dorongan yangmenguatkan
36 21, 27,29, 37,
38
1
c. Tuntutanmateri
Kebutuhan untukaktualisasi diridan berprestasi
22, 34 32, 33, 2
Jumlah 24 16 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pernyataan negatif. Berikut rincian dari angket sikap siswa dan angket
motivasi belajar siswa yang siap disebarkan untuk pengambilan data.
Tabel 3.10 Angket sikap siswa siap digunakan
No. Aspek Indikator No. Item lama No. Item baru JumlahSoaltiapaspek
Positif Negatif Positif Negatif
1. Jujur Mampu mengerjakansendiri sesuaikemampuan,bertindak sesuaipengalaman yangdirasakan
2, 6, 9,10, 17,25
1, 7, 8,13, 23
26
5, 7, 19 8, 16,20, 12,
18,8
2. Disiplin Perilaku tertib danpatuh pada aturandalam pembelajaran
11, 15,20, 24
11, 15, 2
3. Tanggungjawab
Melaksanakan tugasdan kewajibanterhadap diri sendiri,teman, asrama,sekolah, danlingkungan sekitar
4, 5, 3, 14,16, 28
1, 3, 2, 4,14, 6 6
4 Kerjasama Terlibat aktif dalamkelompok diskusi dansaling menghargaipendapat orang lain
12, 19,21
9, 17,13
3
5 Percayadiri
Berani mencoba,menjawab pertanyaandan membagikanpengetahuan
18, 30 10, 1
Jumlah 10 10 20
Tabel 3.11 Angket motivasi belajar siswa siap digunakan
No.
Aspek Indikator No. Item lama No. Item baru Jumlahsoaltiapaspek
Positif Negatif Positif Negatif
1. Intrinsika. Perasaan
Senang
Suasana batinsaat menghadapitantangan dalampelajaranMatematika
9, 11 2, 4, 28 2, 16 1, 194
b. Kemauan Keseriusan siswadalam belajar
3, 5,17
6, 12,18,
12,10, 6
11, 13,7,
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
matematikac. Kecerdasan Tantangan pada
materi yang sulit19 8 20 1
d. Kemandirian Belajar tanpadisuruh
15,16,25,
35 8, 4 3 3
e. Kepercayaandiri
Tahu apa yangharus dibuat agarberhasil
10, 39 5, 9 2
2. Ekstrinsika. Kewajiban Sesuatu hal yang
harus diterimadan dilakukan
30, 4017, 15, 2
b. Hadiah/pujian
Adanyakebutuhan akanperhatian,dorongan yangmenguatkan
36 18 1
c. Tuntutanmateri
Kebutuhan untukaktualisasi diridan berprestasi
22 34 14 1
Jumlah 23 17 10 10 20
Sedangkan untuk validitas instrumen soal tes prestasi,
peneliti menggunakan validitas 4 pakar yaitu 2 guru mata pelajaran
matematika SMP St. Aloysius Turi, dosen Program Studi
Pendidikan Matematika, dan dosen pembimbing skripsi penulis.
Selain melakukan uji validitas terhadap instrumen, peneliti juga
mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing untuk
mengecek kualitas instrumen yang telah dibuat oleh peneliti.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen angket dapat dilakukan secara
bersama-sama terhadap seluruh butir instrumen. Jika nilai Alpha ≥
0,60 maka butir instrumen dikatakan reliabel, sebaliknya apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
nilai Alpha < 0,60 maka butir instrumen dikatakan tidak reliabel
(Sekaran, 2000: 312).
Untuk menentukan reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan
rumus berikut : r =
dengan :
r = koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alfa)
k = banyaknya butir instrumen
= jumlah varian butir soal
= varians skor butir ke-i
Pada angket sikap siswa di atas setelah diuji
validitasnya maka item-item yang gugur dibuang dan item yang
tidak gugur dimasukkan kedalam uji reliabilitas. Jadi yang akan
dihitung ada 27 item, karena 3 item telah digugurkan.
Dari hasil analisis di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,913. Maka,
dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut
reliabel.
Pada angket motivasi di atas setelah diuji validitasnya maka
item-item yang gugur dibuang dan item yang tidak gugur
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 27
Tabel 3.12 Reliabilitas Angket Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dimasukkan ke dalam uji reliabilitas. Jadi yang akan dihitung ada 24
item, karena 16 item telah digugurkan.
Dari hasil analisis di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,870. Maka,
dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut
reliabel.
2. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam
kegiatan penelitian, terutama bila diinginkan kesimpulan dari masalah
yang diteliti. Dalam penelitian ini, data yang didapatkan dari berbagai
instrumen pengumpulan data yang berupa data kuantitatif dan kualitatif
masing-masing akan dianalisis untuk mendukung kesimpulan akhir dari
penelitian ini.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Analisis Data Hasil Observasi Belajar Siswa di Kelas dan di Asrama
Hasil observasi yang telah ditulis kemudian ditranskrip untuk
dianalisa secara kualitatif. Dalam menganalisa data hasil observasi,
langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
1) Reduksi data
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.870 24
Tabel 3.13 Reliabilitas Angket Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Mancatat hasil pengamatan di kelas dan di asrama diringkas dan
dikategorikan sesuai dengan aspek yang diamati.
2) Penyajian data
Data hasil reduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks-naratif.
Penyajian data dalam bentuk ini dimaksudkan untuk memperoleh
makna dari dari data yang telah terkumpul.
3) Penarikan kesimpulan
Apabila semua data telah disajikan dalam bentuk teks-naratif,
selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan mengenai
persiapan belajar, konsentrasi belajar siswa, rasa ingin tahu,
keaktifan dan kemandirian siswa selama proses belajar baik di
kelas maupun di asrama.
b. Analisis Data Hasil Wawancara dengan Siswa
Hasil wawancara yang telah ditulis kemudian ditranskrip untuk
dianalisa secara kualitatif. Dalam menganalisa data hasil wawancara,
langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Reduksi data
Transkrip jawaban hasil wawancara dengan siswa, diringkas dan
dikategorikan sesuai dengan aspek yang ingin diamati.
2. Penyajian data
Data hasil reduksi kemudian disajikan dalam bentuk teks-naratif.
Penyajian data dalam bentuk ini dimaksudkan untuk memperoleh
makna dari dari data yang telah terkumpul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3. Penarikan kesimpulan
Apabila semua data telah disajikan dalam bentuk teks-naratif,
selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan mengenai
persiapan siswa sebelum, saat, sesudah belajar, dan saat ulangan
serta tentang sikap dan motivasi belajar siswa.
c. Analisis Data Angket Sikap Siswa
Pengolahan data angket dilakukan melalui pemberian skor pada setiap
jawaban yang diberikan siswa. Skor pilihan jawaban skala Likert
tergantung pada sifat pernyataan, di mana jumlah pernyataan positif
dan negatif haruslah sama. Tabel berikut adalah pedoman pemberian
skor bagi jawaban siswa untuk setiap jenis pernyataan. Pemberian
skor angket yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan
pedoman berikut :
Tabel 3.14 Panduan pemberian skor angket sikap
Alternatif Jawaban SkorPernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3Sangat Tidak setuju (STS) 1 4
Pernyataan yang diajukan dalam angket terdiri atas 20 butir
pernyataan, sehingga peluang skor yang akan dicapai adalah 20 untuk
skor terendah dan 80 untuk skor tertinggi. Hasil pengukuran tersebut
mengikuti kriteria sebagai mana dinyatakan dalam tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 3.15 Kriteria kualifikasi sikap siswa terhadap matematikaSkor Sikap (%) Tingkat Sikap Siswa
≤ 2021 – 4041 – 6061 – 8081 – 100
Sangat NegatifNegatifNetralPositif
Sangat Positif(Sumber: Kartika 2001:55)
Tabel 3.16 Kriteria kualifikasi sikap seluruh siswa terhadapmatematika
Jumlah Skor Sikap Sikap
SP SP+P SP+P+Nt SP+P+Nt+N SP+P+Nt+N+SN
≥75%<75% ≥75%
<75% ≥65%<65% ≥65%
<65%
Sangat PositifPositifNetralNegatifSangat Negatif
(Sumber: Kartika 2001:55)
Tabel 3.17 Persentase sikap siswa berdasarkan aspek-aspeknya
Skor Aspek Sikap(%)
Tingkat Sikap Siswa
≤ 2021 – 4041 – 6061 – 8081 – 100
Sangat NegatifNegatifNetralPositif
Sangat Positif(Sumber: Kartika 2001:55)
d. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa
Pengolahan data angket dilakukan melalui pemberian skor pada
setiap jawaban yang diberikan siswa. Skor pilihan jawaban skala
Likert tergantung pada sifat pernyataan, di mana jumlah pernyataan
positif dan negatif haruslah sama. Tabel berikut adalah pedoman
pemberian skor bagi jawaban siswa untuk setiap jenis pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Pemberian skor angket yang diperoleh kemudian dikategorikan
berdasarkan pedoman berikut :
Tabel 3.18 Panduan pemberian skor angket motivasi belajar
Alternatif Jawaban SkorPernyataan
PositifPernyataan
NegatifSangat Setuju (SS) 4 1Setuju (S) 3 2Tidak Setuju (TS) 2 3Sangat Tidak setuju (STS) 1 4
Pernyataan yang diajukan dalam angket terdiri atas 20 butir
pernyataan, sehingga peluang skor yang akan dicapai adalah 20
untuk skor terendah atau 80 untuk skor tertinggi. Hasil pengukuran
tersebut mengikuti kriteria sebagai mana dinyatakan dalam tabel
berikut.
Tabel 3.19 Kriteria kualifikasi motivasi siswa terhadapmatematika
Skor Motivasi (%) Tingkat Motivasi Siswa≤ 20
21 – 4041 – 6061 – 8081 – 100
Sangat RendahRendah
Biasa SajaTinggi
Sangat Tinggi(Sumber: Kartika 2001:55)
Tabel 3.20 Kriteria kualifikasi motivasi seluruh siswa
Jumlah Skor Motivasi Motivasi
SP SP+P SP+P+Nt SP+P+Nt+N SP+P+Nt+N+SN
≥75%<75% ≥75%
<75% ≥65%<65% ≥65%
<65%
Sangat TinggiTinggiBiasa SajaRendahSangat Rendah
(Sumber: Kartika 2001:55)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3.21 Persentase motivasi siswa berdasarkan aspek-aspeknya
Skor AspekMotivasi (%)
Tingkat Motivasi Siswa
≤ 2021 – 4041 – 6061 – 8081 – 100
Sangat NegatifNegatifNetralPositif
Sangat Positif(Sumber: Kartika 2001:55)
e. Analisis Data Tes Prestasi Siswa
Data hasil belajar siswa meliputi data hasil tes prestasi. Hasil tes
ditentukan berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh
peneliti. Nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa
diklasifikasikan berdasarkan tabel berikut.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis hasil tes meliputi:
1) Pemberian skor
Skor yang diberikan untuk setiap soal tes sesuai dengan bobot
jawaban siswa yang dibandingkan dengan bobot jawaban dalam
kisi-kisi yang telah disusun.
2) Penilaian
Nilai yang diberikan dalam rentang 0 – 10. Perhitungan nilai dapat
dilihat pada pedoman penilaian masing-masing nomor soal tes.
3) Analisis ketuntasan
Nilai yang diperoleh siswa dari tes dibandingkan dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM yang diharapkan dari siswa
adalah memperoleh nilai 7,5. Jika nilai siswa kurang dari 7,5 maka
siswa dikatakan tidak tuntas. Sebaliknya, apabila nilai siswa lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dari atau sama dengan 7,5 maka siswa dikatakan tuntas. Analisa
hasil belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tes yang diberikan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa akan
diukur dalam bentuk persentase. Nilai maksimal yang diperoleh siswa
adalah 10 dengan presentase pemahaman 100%. Persentase pemahaman
siswa dihitung dengan rumus:
Persentase =
Tabel 3.22 Kriteria nilai tes prestasi pada materi pembelajarantiap siswa
No Interval Skor (%) Nilai Kriteria12345
80 – 10070 – 7956 – 6950 – 550 – 49
ABCDE
Baik SekaliBaikCukupKurangKurang Sekali
Tabel 3.23 Kriteria nilai tes prestasi materi pembelajaranberdasarkan aspek-aspeknya
No Jumlah yang berhasil (%) Kriteria
12345
80 – 10066 – 7956 – 6541 – 550 – 40
Sangat TinggiTinggiCukupRendahSangat Rendah
(sumber: Kartika. 2001:108)
Tabel 3.24 Kriteria hasil tes prestasi secara kuantitatifNo Jumlah yang berhasil (%) Kriteria
12345
80 – 10066 – 7956 – 6541 – 550 – 40
Sangat TinggiTinggiCukupRendahSangat Rendah
(sumber: Kartika. 2001:108)
(sumber: Kartika, 2005:107)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa secara menyeluruh
dapat dilihat dengan melihat persentase antara siswa yang tuntas dan
tidak tuntas.
Tabel 3.25 Kriteria prestasi belajar seluruh siswa
Jumlah Skor Tes SiswaPrestasiSB SB + B SB + B +
CBSB + B +CB + KB
SB + B +CB + KB +
SKB75% Sangat Baik
75% Baik
65% Cukup Baik
65% Kurang Baik
65% Sangat KurangBaik
(Sumber : Kartika, 2001: 54)
Persentase ketuntasan dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Persentase =
f. Analisis Keseluruhan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data
kuantatif dan kualitatif, oleh karena itu perlu dilakukan analisa data
lebih lanjut untuk bisa mengambil kesimpulan dari hasil penelitian
ini. Setelah semua data terkumpul, proses analisa data selanjutnya
adalah triangulasi data. Tujuan dari triangulasi adalah untuk
mengecek kebenaran data dari berbagai sudut pandang yang
berbeda dengan cara mengurangi sebanyak-banyaknya
kemungkinan yang bisa terjadi pada saat pengumpulan dan proses
analisa data (Arifin, 2011: 164).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses
triangulasi adalah sebagai berikut:
1) Penyajian data:
Data lengkap serta analisisnya yang meliputi: (1) Analisis dan
pembahasan data hasil observasi. (2) Analisis dan pembahasan
hasil angket sikap siswa, (3) Analisis dan pembahasan hasil
angket motivasi siswa, (4) Analisis dan pembahasan hasil tes
prestasi, (5) Analisis dan pembahasan hasil wawancara dengan
siswa.
2) Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan dari hasil analisis data yaitu mengenai
mengenai cara belajar dan prestasi belajar matematika. Cara
belajar siswa asrama tersebut meliputi sikap, motivasi,
kebiasaan, kebiasaan, dan lingkungan serta keluarga siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB IV
DESKRIPSI, TABULASI DATA,
ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2013/2014
yaitu pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014. Penelitian dilakukan
pada 19 siswa asrama yang tersebar di tiga kelas yaitu kelas VIIA ada 7 siswa
asrama, kelas VIIB ada 5 siswa asrama, dan kelas VIIC ada 7 siswa asrama.
Penelitian dilakukan dalam 7 pertemuan dengan kegiatan yang berbeda.
Urutan kegiatan pelaksanaan penelitian dituliskan dalam tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1. Urutan Kegiatan Pelaksanaan PenelitianTahap Kegiatan Waktu
1 Menghubungi pihak sekolah untukmeminta ijin melakukan penelitian
Desember 2013
2 Meminta surat ijin penelitian kemudianmenyerahkan kepada pihak sekolah
Februari 2014
3 Observasi kelas VIICObservasi kelas VIIA dan kelas VIIB
26 Februari 20146 Maret 2014
4 Observasi jam belajar di asrama 21dan 28 Februari 20145 Pemberian Tes 11 dan 12 Maret 20146 Pemberian Angket kelas VIIA, VIIB,
dan VIIC21 Maret 2014
7 Wawancara 30 April dan 1 Mei 2014
B. Tabulasi Data
1. Observasi Proses Pembelajaran Matematika di kelas
Observasi ini bertujuan untuk melihat proses pembelajaran yang
terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran di
SMP St. Aloysius Turi ini sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
sekolah. Pembelajaran berlangsung selama 2 x 40 menit dalam setiap
pertemuan, sebanyak 3 kali pertemuan setiap minggu. Dalam sehari
minimal ada tiga mata pelajaran yang diikuti siswa.
Secara umum kegiatan pembelajaran sudah berlangsung dengan baik.
Hal ini akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Kelas VIIA
Materi yang diberikan adalah hubungan garis dan sudut. Metode
yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi
kelompok dan latihan soal yang berbentuk presentasi perkelompok.
Sebelum pelajaran dimulai, guru memberi pengantar dan menyapa
siswa untuk aktif di kelas. Masuk dalam materi, guru mengajak siswa
untuk menyiapkan buku dan alat yang digunakan dalam belajar yaitu
busur, alat peraga berupa jam, dan penggaris. Lalu guru membahas
materi dari buku paket yang dimiliki oleh setiap siswa.
Untuk memancing keaktifan siswa, maka guru membentuk 6
kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 siswa.
Siswa asrama menyebar dalam 5 kelompok. Guru meminta siswa
membahas dengan diskusi tentang hubungan antar garis, lalu siswa
diminta mengerjakan soal uji kompetensi dan hasil diskusi tersebut
akan dipresentasikan di depan kelas. Semua siswa tekun membaca
buku dan mengerjakan soal dari buku. Saat diskusi, siswa tetap
berani bertanya pada guru. Setiap kelompok diminta menjawab
pertanyaan guru melalui perwakilan kelompok. Siswa asrama ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
yang aktif mendiskusikan dalam kelompok namun ada juga yang
kurang fokus dan pasif dalam kelompok. Setelah membahas materi,
siswa diminta maju mengerjakan latihan. Siswa dipanggil secara acak
untuk menjawab pertanyaan guru. Siswa berani bertanya kepada
teman dan guru jika mengalami kesulitan. Sebagai checking
pemahaman, guru memberi kuis dengan 3 pertanyaan sesaat sebelum
pelajaran diakhiri. Siswa antusias dalam mengerjakan kuis dan setelah
dicocokkan banyak yang benar.
Tabel 4.2 Hasil Observasi siswa asrama kelas VIIA
NoIdentitasSubjek
Kegiatan yang diamati
Persiapan siswasebelum pelajaran
Cara siswa dalam mengikuti pelajaran
1 Siswa 1 Siswa terlambatmasuk kelas lalumenyiapkan buku danalat tulis kemudianmasuk kelompok yangtelah ditentukan
Siswa membaca materi dengan baik, kurangkonsentrasi dalam berdiskusi dengan temansekelompok, mengerjakan latihan soal sambilsedikit mengobrol dan memperhatikan teman-teman yang di kelompok lain. Maju danmenjawab pertanyaan guru dengan baikberkaitan dengan hasil diskusi walaupun awalnyatidak mau maju. Siswa mengerjakan kuis dariguru dan memperhatikan untuk tugas pertemuanberikutnya
2 Siswa 2 Siswa menyiapkanbuku, alat tulis,mendengarkanpengantar dari guruuntuk bekerjakelompok
Siswa membaca materi dengan baik, kurangterlibat aktif dalam diskusi kelompok danmengerjakan latihan soal. Siswa mengerjakankuis dan memperhatikan pr yang diberikan guruuntuk dikerjakan di rumah
3 Siswa 3 Siswa terlambatmasuk kelas lalumenyiapkan alat tulisdan masuk dlaamkelompok
Siswa membaca materi dengan baik, berdiskusidan mendengarkan penjelasan dari teman denganbaik, Mencatat hal-hal penting dari materi yangdibaca, mengerjakan latihan soal dan Siswamengerjakan kuis dan memperhatikan pr yangdiberikan guru untuk dikerjakan di rumah
4 Siswa 4 Siswa siap memulaipelajaran
Siswa membaca materi dengan baik,memperhatikan teman kelompok yangmenjelaskan lalu terlibat aktif dalam diskusi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mengerjakan soal latihan. Siswa mengerjakankuis dan memperhatikan pr yang diberikan guruuntuk dikerjakan di rumah
5 Siswa 5 Siswa siap memulaipelajaran dengandiskusi
Siswa membaca materi dengan baik danmemperhatikan teman kelompok menerangkanlalu terlibat aktif dalam diskusi. Siswamengerjakan kuis dan memperhatikan pr yangdiberikan guru untuk dikerjakan di rumah
6 Siswa 6 Siswa duduk, tidakbuat apa-apa
Siswa membaca materi dengan baik. Dapatmenjawab pertanyan guru di depan kelas. Siswamengerjakan kuis dan memperhatikan pr yangdiberikan guru untuk dikerjakan di rumah
7 Siswa 7 Siswa siap untukmengikutipembelajaran
Siswa membaca materi dengan baik, lalumengubah posisi kelompok agar lebih nyaman.Membantu teman yang belum paham. Saat adakesempatan untuk maju, dia maju danmenerangkan hasil diskusi dengan baik alaupunbelum begitu jelas bagi teman-temannya. Siswamengerjakan kuis dan memperhatikan pr yangdiberikan guru untuk dikerjakan di rumah
b) Kelas VIIB
Materi yang diberikan sama dengan kelas A yaitu hubungan garis
dan sudut. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab,
diskusi kelompok dan latihan soal yang berbentuk presentasi
perkelompok. Sebelum masuk materi, guru mengecek kehadiran siswa
dan menanyakan ke siswa yang mengetahui. Lalu guru membahas PR
lalu masuk ke materi. Siswa cukup antusias untuk maju mengerjakan
tugas.Siswa yang tidak mengerjakan duduk di kursi khusus tanpa meja.
Ada siswa asrama ditegur karena belum siap untuk belajar sedangkan
siswa yang lain sudah menyiapkan buku dan alat tulis. Dan ada pula
yang ditegur saat menulis ketikaguru sedang menerangkan. Siswa
asrama dapat mengerjakan PR dengan baik dan banyak yang benar. Lalu
siswa mengerjakan soal latihan untuk menambah nilai. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
mengingatkan siswa agar sebelum berangkat, buku dan kebutuhan
sekolah disiapkan sungguh-sungguh. Latihan yang dikerjakan berkaitan
dengan aljabar. Guru menyinggung kembali tentang peraturan pindah
ruas. Siswa asrama cukup aktif mengerjakan soal di depan kelas
meskipun kurang tepat. Sebagian siswa benar dalam mengerjakan PR
tentang sudut pelurus dan sudut penyiku. Lalu pelajaran dilanjutkan
tentang latihan mengenai mencari besar sudut melalui persamaan. Di
akhir pelajaran siswa diminta mengerjakan latihan yang dibahas
bersama-sama sebagai checking pemahaman.
Tabel 4.3 Hasil Observasi siswa asrama kelas VIIB
NoIdentitasSubjek
Kegiatan yang diamati
Persiapan siswasebelum pelajaran
Cara siswa dalam mengikuti jam belajar
1 Siswa 8 Siap mengikutipelajaran denganmenyiapkan buku danalat tulis yangdibutuhkan
Maju mengerjakan PR , memperhatikanpenjelasan guru, mengerjakan soal latihandengan tenang dan tanpa kesulitan. Iamembantu teman yang belum paham. Lalumaju mengerjakan soal di papan tulis meskipunbelum tepat.
2 Siswa 9 Menyiapkan buku danalat tulis yangdibutuhkan
Memperhatikan penjelasan guru dengan serius.Menjawab dengan lantang pertanyaan guru.Memperhatikan penjelasan guru, mengerjakansoal latihan dengan tenang dan tekun. Berusahamenemukan cara untuk menyelesaikan soal.
3 Siswa 10 Menyiapkan buku danalat tulis
Menulis saat guru menjelaskan sehinggaditegur guru. PRnya dicek guru dan hasilnyakurang tepat. Selalu bertanya kepada guru danteman setelah mengerjakan satu nomor karenakurang percaya diri. Merasa kurang nyamanlalu bermain rambut.
4 Siswa 11 Belum siap mengikutipelajaran sehingga ditegur guru
Kurang siap belajar sehingga ditegur guru.Memperhatikan penjelasan guru, tidak segeramengerjakan latihan karena bingung dan tidakbertanya pada teman, namun lebih seringmelihat pekerjaan teman. Alat tulis yangdibawa kurang lengkap sehingga sering pinjam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
teman. Maju mengerjakan soal walaupunbelum tepat.
5 Siswa 12 Sudah siap mengikutipelajaran
Kurang bersemangat dalam mengikutipelajaran. Memperhatikan penjelasan guru,berusaha memahami materi denganmengerjakan latihan dengan tenang dan tanpakesulitan. Maju mengerjakan soal dengantepat.
a) Kelas VIIC
Materi yang diberikan adalah hubungan garis dan sudut. Metode
yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok
dan latihan soal yang berbentuk presentasi perkelompok. Sebelum
pelajaran dimulai, guru memberi pengantar dan menyapa siswa untuk
aktif di kelas. Masuk dalam materi, guru mengajak siswa untuk
menyiapkan buku dan alat yang digunakan dalam belajar yaitu busur,
alat peraga berupa jam, dan penggaris. Lalu guru membagikan soal
dalam selembar kertas untuk didiskusikan dan kemudian
dipresentasikan.
Suasana belajar di kelas ini cukup baik dan kondusif. Seperti pada
kelas A, di kelas inipun dibagi dalam kelompok dimana setelah diskusi
dan mengerjakan soal, mereka diminta maju untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok mereka. Untuk siswa asrama, 4 dari 7 siswa asrama
membentuk satu kelompok, sehingga nampak kurang membaur dengan
yang lain. Dengan kemampuan yang beragam, kelompok-kelompok ini
saling melengkapi dan saling membantu. Saat presentasi perkelompok,
ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru melainkan sibuk
sendiri. Di akhir pelajaran, guru memberikan pujian kepada kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
yang paling baik dalam presentasi. Lalu guru memberikan PR untuk
pertemuan selanjutnya.
Tabel 4.4 Hasil Observasi siswa asrama kelas VIIC
NoIdentitasSubjek
Kegiatan yang diamati
Persiapan belajarsiswa sebelumpelajaran
Cara siswa mengikuti pelajaran di sekolah
1 Siswa 13 Siswa menyiapkanbuku dan alat tulisuntuk memulaipelajaran
Memperhatikan penjelasan guru, mencarikelompok, berdiskusi, mengerjakan latihan danmempresentasikan menggunakan alat peraga.Dalam mencari kelompok tidak mengalamikesulitan dan dapat bekerja sama dengan baik
2 Siswa 14 Siswa menyiapkanbuku dan alat tulisuntuk memulaipelajaran
Siswa memperhatikan penjelasan guru, dandapat menjawab pertanyaan guru dengan benar.Dalam mencari kelompok tapi kurang sigapsehingga tidak berbaur dengan anak-anak yanglain, malah satu kelompok dengan tiga siswaasrama yang lain. Mendiskusikan tugas danmengerjakan soa latihan. Ketika ada yang kurangjelas bertanya kepada guru. Berusaha untukmemecahkan masalah dengan berbagai caradalam menggunakan alat peraga saat presentasi.
3 Siswa 15 Siswa menyiapkanbuku dan alat tulisyang akan digunakan.
Siswa memperhatikan penjelasan guru, mencarikelompok tapi kurang sigap sehingga tidakberbaur dengan anak-anak yang lain, malah satukelompok dengan siswa asrama. Mendiskusikantugas dan mengerjakan soa latihan kurangkonsentrasi. Ketika ada yang kurang jelasbertanya kepada guru dan teman. Berusaha untukmemecahkan masalah dalam diskusi denganberbagai cara menggunakan alat peraga.
4 Siswa 16 Siswa menyiapkanbuku dan alat tulisyang akan digunakan
Memperhatikan penjelasan guru, mencarikelompok, berdiskusi tentang soal menggunakanalat peraga, mengerjakan latihan, danmempresentasikan. Dalam mencari kelompoktidak mengalami kesulitan dan dapat bekerjasama dengan baik
5 Siswa 17 Siswa menyiapkanbuku dan alat tulisyang akan digunakan
Kurang memperhatikan penjelasan guru, mencarikelompok, berdiskusi dengan menggunakan alatperaga, mengerjakan latihan, mempresentasikan.Dalam mencari kelompok tidak mengalamikesulitan dan dapat bekerja sama dengan baik
6 Siswa 18 Siswa menyiapkan Siswa memperhatikan penjelasan guru, mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
buku dan alat tulisyang akan digunakan
kelompok tapi kurang sigap sehingga tidakberbaur dengan anak-anak yang lain, malah satukelompok isinya siswa asrama. Mendiskusikantugas dan mengerjakan soal latihanmenggunakan alat peraga. Ketika ada yangkurang jelas bertanya kepada guru. Berusahauntuk memecahkan masalah dengan berbagaicara.
7 Siswa 19 Siswa menyiapkanbuku dan alat tulisyang akan digunakan
Siswa memperhatikan penjelasan guru, mencarikelompok tapi kurang sigap sehingga tidakberbaur dengan anak-anak yang lain, malah satukelompok isinya siswa asrama. Mendiskusikantugas dan mengerjakan soa latihan, tapi belummembuka buku paket. Ketika ada yang kurangjelas bertanya kepada guru. Berusaha untukmemecahkan masalah dengan berbagai cara
2. Observasi Jam Belajar di Asrama
Observasi siswa asrama dilakukan pada jam belajar yang terdiri atas
dua sesi yaitu jam pertama pukul 17.30 – 19.00 dan sesi kedua pukul
20.00 – 21.00. Untuk sesi pertama menurut jadwal adalah sesi belajar
pribadi dan sesi kedua untuk diskusi. Siswa asrama saat jam belajar
dimulai kurang disiplin. Jika tidak ada tugas tertentu, mereka sering
mengobrol, membaca komik, bermain, atau jalan kesana kemari. Hal ini
menjadikan jam belajar kurang efektif. Saat ditunggui pendamping
asrama, mereka bisa tenang dan tertib, namun demikian sebaliknya. Saat
pendamping tidak ada, mereka kurang bisa memanfaatkan waktu belajar
dengan baik.
Tabel 4.5 Hasil Observasi siswa asrama kelas VII
NoIdentitasSubjek
Kegiatan yang diamati
Persiapan siswasebelum belajar
Cara siswa dalam mengikuti jam belajar
1 Siswa 1 Membawa tasyang berisi
Siswa terlambat ke ruang belajar, mengobrol denganteman, tidak membaca buku atau mengerjakan hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
seperangkat alatbelajar
yang berkaitan dengan tugas sekolah. Waktu yang adadigunakan untuk bermain-main dan bercanda.Berdiskusi dengan teman tentang tugas saat adapembimbing asrama
2 Siswa 2 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Siswa kurang siap untuk belajar sehingga tidak tahuapa yang harus dilakukan di ruang belajar. Maka,mencari teman untuk mengobrol. Berdiskusi danmembaca buku saat ada pembimbing.
3 Siswa 3 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Siswa hanya sekedar hadir di ruang belajar karenatidak melakukan hal yang berkaitan dengan pelajaran.Sebagian waktu dihabiskan untuk mengobrol. Saat adapembimbing baru membuka buku.
4 Siswa 4 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Siswa kurang siap belajar saat jam belajar. Namunsetelah membuka buku pelajaran mulai sedikit seriusmengerjakan dan setelah mengerjakan, bermain danbercanda dengan teman. Serius kembali saat adapembimbing.
5 Siswa 5 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Siswa ini siap untuk belajar. Maka, di awal pelajaran,khusus dipakai untuk mengerjakan tugas. Di sesikedua karena sudah tidak berusaha mengerjakan hallain, mulai mengantuk dan tertidur.
6 Siswa 6 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Siswa menyendiri untuk mengerjakan tugas, membacabuku pelajaran, juga bertanya pada teman jika adakesulitan. Setelah itu, membaca komik atau novelsampai jam belajar habis/selesai bahkan tertidur diruang belajar.
7 Siswa 7 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Siswa kurang siap mengikuti jam belajar. Menyendirisambil membaca-baca buku yang dibawa. Dalambelajar masih banyak main-main dan bercanda.
8 Siswa 8 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Siswa siap mengikuti jam belajar dengan membukabuku-buku pelajaran dan mengecek serta mengerjakanjika ada PR. Sering berdiskusi dengan kakak kelasyang putri.
9 Siswa 9 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Siswa dengan tenang mengikuti jam belajar. Di sesipertama serius mengerjakan tugas. Tampak kurangkonsentrasi dan namun tetap berusaha disiplin.Sesekali mengobrol dengan teman, tapi juga sempatmenghilang dari ruang belajar.
10 Siswa 10 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Selama jam belajar tidak membuka buku sama sekali,malah bercanda dengan teman-temannya. Saat adapembimbing, mereka nampak sibuk membaca bukudan berdiskusi.
11 Siswa 11 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Terlambat masuk ruang belajar. Duduk menyendiridan mulai membaca buku. Dapat belajar dengantenang ketika ada pembimbing.
12 Siswa 12 Membawa tasyang berisi
Jam belajar dimanfaatkan dengan baik untukberdiskusi dengan teman dalam mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
perlengkapanbelajar
Tidak banyak bermain-main/mengobrol.
13 Siswa 13 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Jam belajar dimanfaatkan dengan baik untukmembaca, mengerjakan tugas dan berdiskusi. Seriusdan tenang saat ada pembimbing.
14 Siswa 14 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Membaca buku pelajaran dan berdiskusi denganteman. Pindah-pindah tempat duduk untuk mencariteman mengobrol dan bercanda.
15 Siswa 15 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Membaca buku dan mencoba mengerjakan tugas. Saatada kesulitan bertanya dengan teman danmendiskusikannya.
16 Siswa 16 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Membaca dan mendalami materi dengan menyendiri,tidak berdiskusi dengan teman dan serius mengerjakantugas.
17 Siswa 17 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Membaca, mengerjakan tugas, dan berdiskusi denganteman. Saat ada pembimbing, dapat belajar denganserius.
18 Siswa 18 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Membaca dan mengerjakan tugas secara mandiri,tidak bergabung dengan teman sekelas yang sedangberdiskusi. Sering melamun dan kurang konsentrasibelajar.
19 Siswa 19 Membawa tasyang berisiperlengkapanbelajar
Membaca buku, bertanya pada teman danmengerjakan tugas secara mandiri. Saat adapembimbing, dapat belajar dengan serius sedangkankalau tidak ada, lebih senang bermain-main denganteman.
3. Pemberian Tes
Tes yang diberikan kepada siswa ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Tes ini terdiri
dari 6 soal uraian yang mencakup tentang garis dan sudut. Waktu
pengerjaan tes adalah 80 menit, bersifat tertutup dan seperti ulangan harian
biasa. Tes diberikan setelah materi tentang garis dan sudut selesai (KD
5.1). Proses pengerjaan soal boleh tidak urut nomor dan setiap jawaban
harus disertai dengan langkah-langkah pengerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berikut ini data hasil tes prestasi siswa yang menunjukkan tingkat
pemahaman siswa. Pemahaman siswa dalam penelitian ini diukur
menggunakan nilai yang diperoleh siswa siswa dalam mengerjakan tes
hasil belajar. Tes ini diberikan kepada 19 siswa sesuai jadwal pelajaran
masing-masing kelas. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil perolehan
nilai tes hasil belajar siswa asrama kelas VII.
Tabel 4.6 Tabel Nilai Tes Prestasi
Skor tes siswa pernomorSubjek Soal 1
(4.5)Soal 2(4.5)
Soal 3(2)
Soal 4(6)
Soal 5(8)
Soal 6(5)
Skor Nilai
Siswa 1 2 2,5 2 3 4 5 18,5 6,17
Siswa 2 1 4,5 0 2 7 2 16,5 5,50
Siswa 3 1 2,5 1 5 6 0 15,5 5,17
Siswa 4 1,5 2,5 2 4 8 5 23 7,67
Siswa 5 1,5 4,5 2 5 6 2 21 7,00
Siswa 6 3 2,5 1 4,5 6 0 17 5,67
Siswa 7 1,5 2,5 1 5 4 5 19 6,33
Siswa 8 4,5 4,5 2 4,5 7 5 27,5 9,17
Siswa 9 4,5 2,5 2 4,5 7 5 25,5 8,50
Siswa 10 2,5 2,5 2 6 4 0 17 5,67
Siswa 11 2,5 2,5 2 4 4 0 15 5,00
Siswa 12 4,5 2,5 0 5 8 5 25 8,33
Siswa 13 0 2,5 2 4 0 5 13,5 4,50
Siswa 14 0,5 2,5 2 3,5 0 2 10,5 3,50
Siswa 15 0,5 0 0 4 2 0 6,5 2,17
Siswa 16 3,5 2 2 4 6 5 22,5 7,50
Siswa 17 1 3 2 4,5 5 1 16,5 5,50
Siswa 18 1 2,5 2 4 6 5 20,5 6,83
Siswa 19 0 2,5 1 2 0 0 5,5 1,83
Jumlah Skorper nomor
36,5 51 28 78,5 90 52
Total skor pernomor
85,5 85,5 38 114 152 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4. Data Hasil Angket Sikap Siswa terhadap Pelajaran Matematika
Angket sikap telah diberikan kepada siswa untuk diisi. Berikut ini
adalah hasil perhitungan skor yang didapat oleh 19 siswa asrama tersebut:
Tabel 4.7 Tabel Skor Sikap Siswa terhadap Matematika
Siswa No. Butir Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20Skortotal
1 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 642 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 603 2 2 4 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 3 1 2 2 4 3 534 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 575 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 696 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 2 667 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 618 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 719 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 3 1 2 3 4 6210 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 3 6311 4 3 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 6012 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 6513 3 2 4 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 5214 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 2 6915 3 3 4 3 4 3 2 2 4 1 3 2 3 4 1 4 3 1 3 3 5616 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 7217 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6118 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 65
19 4 3 4 1 4 3 3 1 2 3 4 3 4 2 4 1 3 1 4 2 56
SkorSoal 65 60 68 59 69 68 54 45 54 62 56 57 58 67 60 53 58 49 65 55 1182
5. Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
Berikut ini adalah perhitungan skor hasil angket motivasi yang
didapat oleh 19 siswa asrama kelas VII berdasarkan angket yang telah
dibagikan kepada siswa untuk diisi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 4.8 Tabel Skor Motivasi Belajar Siswa
Siswa No. Butir Pernyataan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor
1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 1 3 4 3 4 4 1 3 632 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 613 3 4 3 2 2 4 2 4 3 4 2 4 2 2 1 1 4 4 3 4 584 2 3 2 1 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 1 3 485 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 3 706 3 4 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 1 4 2 3 4 4 3 4 657 3 4 2 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 628 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 689 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 7110 1 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 6511 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 6812 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 4 4 3 4 4 4 1 1 4 4413 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 7014 4 4 2 3 1 4 2 4 3 4 1 3 2 2 2 3 4 4 4 4 6015 1 4 2 3 1 3 2 4 1 4 2 4 2 2 1 2 4 3 2 3 5016 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 6217 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 6218 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 5419 1 4 3 4 2 4 1 4 1 3 2 4 1 3 1 3 4 3 2 4 54
Skorsoal 51 70 55 55 43 66 55 69 53 60 53 70 44 50 51 55 69 65 53 68 1155
6. Data Wawancara Siswa
Wawancara ini bertujuan untuk melengkapi data yang telah diperoleh
melalui observasi, angket dan tes serta untuk mengetahui latar belakang
siswa tinggal di asrama. Berikut rangkuman wawancara dengan siswa
asrama kelas VII.
Tabel 4.9 Hasil Wawancara dengan Siswa
No Subyek Aspek Hasil Wawancara1 Siswa 1 Sikap dan
motivasiSenang dengan matematika supaya naik kelas danuntuk bekal masa depan
Lingkungan danKeluarga
Sejak kecil tinggal di PA jadi sudah biasa denganjadwal yang ketat sehingga sering melanggar.
Cara Belajar dikelas
Menyiapkan buku dan berdoa sebelum belajar.Mendengarkan penjelasan guru dan bertanya jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
ada yang kurang jelas. Mencatat materi jika disuruhguru.
Cara belajar diasrama
Menyiapkan buku dan berdoa.Jam belajar kadang-kadang untuk mengerjakan PRdan tugas sehingga punya banyak waktu kosong .Saat kesulitan bertanya kepada pembimbing danteman. Kalau ulangan yang dipelajari semua materidan latihan soal
2 Siswa 2 Sikap danmotivasi
Kurang suka matematika karena susah, butuh waktulama untuk memahami namun tetap semangatbelajar supaya nilainya baik.
Lingkungan danKeluarga
Orang tua dan kemauan sendiri untuk tinggal diasrama supaya bisa disiplin. Pekerjaan orang tuaPNS. Kadang-kadang melanggar jadwal harian diasrama.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku dan berdoa. Mencatat hal-halpenting tanpa disuruh dan berani bertanya kalau adakesulitan. Kurang aktif dalam menanggapipenjelasan guru
Cara Belajardi asrama
Menyiapkan buku namun jarang membuka catatanyang telah dibuat. PR sering lupa dikerjakan karenaasyik bermain. Kalau waktu belajar kurang, mencariwaktu sendiri di sela-sela jadwal ahrian. Seringterlambat belajar karena asyik bermain futsal.Belajar untuk ulangan selalu dicicil karenamatematika sulit dan butuh waktu lebih lama. Diasrama punya kelompok belajar untuk membantusaat ada kesulitan atau tugas.
3 Siswa 3 Sikap danmotivasi
Tidak terlalu suka matematika karena babnyabanyak dan susah. Membahagiakan orang tua danmendapat nilai yang baik memotivasinya untuktekun belajar.
Lingkungan danKeluarga
Tinggal diasrama karena disuruh orang tua. Orangtua bekerja sebagai dosen dan guru ABK. Manfaattinggal di asrama supaya lebih dekat dengan Tuhandan banyak teman. Kadang ada kesulitan untukmembayar biaya asrama.
Cara belajar dikelas
Mencatat hal penting tanpa disuruh, kalaumenghadapi kesulitan berani bertanya pada guru danteman.
Cara belajar diasrama
Jarang membuka catatan yang telah dibuat. Lebihsering bertanya pada teman cewek akalu ada PR.Jam belajar di asrama sudah cukup, kalau kurangwaktu mencari waktu sendiri.
4 Siswa 4 Sikap danmotivasi
Menyukai matematika kalau materinya yang mudahdipahami. Kegunaan matematika di masa depanyang memotivasi untuk tekun belajar matematika.
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan sekitar asrama sangat nyaman untuk belajar.Tinggal di asrama karena disuruh orang tua agar belajarmandiri. Orang tua bekerja sebagai pelayan restoran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku dan mereview materi dneganmembaca. Berani bertanya kepada guru dan teman,membuat catatan tanpa disuruh. Selalu mengerjakan PRdan tugas.
Cara belajar diasrama
Jam belajar di asrama sudah cukup untuk mengerjakantugas dan PR. Lebih senang belajar kelompok.
5 Siswa 5 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika kalau materinyamudah dipahami. Yang memotivasi dalam belajaradalah keberhasilan bisa diraih kalau belajar.
Lingkungan danKeluarga
Tinggal di asrama karena disuruh orang tua, supaya lebihtertib dan disiplin. Orangtua bekerja sebagai wiraswasta.Saat libur di rumah, ada guru les yang membantu belajar.
Cara belajar dikelas
Sebelum belajar mengecek PR, membaca buku sebelumguru datang. Berani bertanya kepada guru dan teman saatada kesulitan. Memcatat hal penting tanpa disuruh
Cara Belajar Catatn yang dibuat tidak selalu langsung dipelajari lagi,tergantung banyaknya tugas untuk hari berikutnya. PRdan Tugas selalu dikerjakan. Jika waktu belajar kurang,mencari waktu sendiri setelah pulang sekolah. Lebihsennag belajar sendiri.
6 Siswa 6 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika dan hal yangmemotivasi untuk belajar adalah supaya nilai tidakjeblok.
Lingkungan danKeluarga
Tinggal di asrama karena keinginan sendiri. Orang tuabekerja sebaagi wartawan dan wiraswasta. Keuntungantinggal diasrama adalah suasana berbeda dengan dirumah.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku dna alat tulis. Membuka materi yangakan dipelajari, saat kesulitan berani bertanya kepadaguru dan teman. Membuat catatan tanpa di suruh.
Cara belajar diasrama
Mengulangi materi dengan membaca catatan ayng telahdibuat. Pr selalu dikerjakan sedangkan tugas tidak. Waktubelajar tidak sellau cukup, lebih suka belajar kelompok.
7 Siswa 7 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika yang membuatpenasaran untuk menyelesaikan.
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan sekitar cukup nyaman untuk belajar. Tinggaldi asrama atas keinginan sendiri. Orang tua menjual alatkesehatan.
Cara belajar dikelas
menyiapkan buku dan alat tulis, kadang berinisiatifmembuat catatan sendiri. Keaktifan di kelasmenyesuaikan dengan keadaan fisik, ngantuk/tidak.
Cara belajar diasrama
Menyiapkan buku dan alat tulis, belajar malam hari untukmemahami materi dan lebih suka belajar sendiri. Saatakan ulangan, belajarnya dicicil.
8 Siswa 8 Sikap danmotivasi
Menyukai matematika karena seru dan membuatpenasaran. Membuat orang tua bangga dan tidakmau kalah dengan teman-teman adalah motivasiyang ia bangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan sekitar cukup nyaman. Tinggal di asramakarena di suruh orang tua dan keinginan sendiri. Orangtua bekerja sebagai guru.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku dan membaca materi, mengecek pr.Berani bertanya kepada guru dan teman. Membuatcatatan tanpa disuruh dan cukup aktif dalampembelajaran.
Cara belajar diasrama
Menyiapkan buku, mengerjakan tugas, terutama untukhari berikutnya baru kemudian pr yang hari ini dankadang membaca komik. Mempunyai kelompok belajardan berusaha disiplin dalam belajar. Saat akan ulangan iamempelajari latihan soal.
9 Siswa 9 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika. Supaya pengetahuanlebih banyak memotivasinya dlaam belajar
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan nyaman untuk belajar. Tinggal di asramakarena ingin jadi Romo. Bapak arsitek dan ibu pedagang.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku, membaca materi, lebih banyak latihansoal dan berani bertanya pada guru/teman jikamenghadapi kesulitan namun kurang aktif. Mencatat halpenting tanpa disuruh. Tepat waktu dlaam mengerjakantugas.
Cara belajar diasrama
Menyiapkan buku untuk besok, menegrjakan PR/tugas,jam belajar masih kurang kalau di rumah 3 jam.lebihsenang belajar sendiri. Saat ulangan belajarnya dicicil danhanya belajar materi.
10 Siswa 10 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika. Supaya mendapatnilai yang bagus menjadi motivasi dalam belajar.
Lingkungan danKeluarga
Asrama membuatnya semakin mandiri dan banyakteman dan belajar bekerjasama. Orangtua kerja diFreeport, ibu wiraswasta. Tinggal di asrama karenadisuruh orang tua.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku, bertanay kepada guru/teman jikaada kesulitan, rajin mencatat hal penting tanpadisuruh. Tepat waktu dlaam mengerjakan tugas
Cara belajar diasrama
Waktu belajar cukup jika tidak banyaktugas.bertanay pada teman dan pendamping jika adakesulitan. Saat akan ulangan hanya belajar latihansoal
11 Siswa 11 Sikap danMotivasi
Tidak terlalu menyukai matematika. Motivasibelajar ingin mendapat nilai bagus
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan cukup baik. tinggal di asrama karenadisarankan oleh pendamping PA dimanasebelumnya ia tinggal.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku dan alat tulis, mendengarkanpenuh perhatian dan berani bertanya kepada gurudan teman jika mengalami kesulitan. Di kelas tidakterlalu aktif dalam proses pembelajaran. Membuatcatatan tanpa disuruh, dan menunggu dipersilahkanoleh guru. Catatan dibuat supaya ada bahan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
menghapal dan daripada lupa.
Cara belajar diasrama
Membaca ulang catatan yang telah dbuat danmengerjakan tugas/PR hari yang bersangkutan.Lebih suka belajar sendiri. Saat akan ulangan lebihbanyak belajar latihan soal.
12 Siswa 12 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika dan ayng memotivasiadalah supaya bisa menghitung cepat dan untukmendukung cita-citanya yaitu menjadi arsitek.
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan sekitar orangnya ramah. Tinggal diasrama karena disuruh orangtua. Orang tua bekerjawiraswasta. Kurang semangat belajar karena tidakmau tinggal di asrama.
Cara belajar dikelas
Menyiapkna buku, membaca materi. Beranibertanya kepada guru dan teman saat mengalamikesulitan. Kurang aktif karena bingung. Lebih sukamenghapal daripada membuat catatan, kecualidisuruh guru.
Cara belajar diasrama
Menyiapkan buku untuk pelajaran besok. Saatulangan belajarnya dadakan. Jam belajar digunakanuntuk mengerjakan PR dan jam kedua membacamateri.
13 Siswa 13 Sikap danmotivasi
Tidak menyukai matematika namun termotivasikarena matematika termasuk dalam Ujian Nasional.
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan sekitar sangat membantu. Tinggal diasrama karena disuruh orang tua, supaya tidak nakalseperti saat SD.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku dan alat tulis, membaca materi.Kalau ada yang kurang jelas bertanya padaguru/teman. Mencatat hal-hal penting dan memberitanda stabilo agar tidak lupa. Lebih suka menunggudisuruh guru untuk mencatat. Cukup aktif dalamproses pembelajaran.
Cara belajar diasrama
Menyiapkan buku, menegrjakan PR/tugas, saatbelajar pelajaran yang tidak disukai, lebih baik tidur.Saat akan ulanagn belajarnya dadakan dan hanyabelajar latihan soal. Lebih suka belajar kelompok.
14 Siswa 14 Sikap danmotivasi
Senang dengan matematika. Yang memotivasi untuktetap tekun belajar adalah ada teman yang siapmembantu saat ada kesulitan.
Lingkungan danKeluarga
Merasa nyaman dengan lingkungan sekitar. Tinggaldi asrama atas keinginan sendiri. Bapak bekerjasebagai supir dna ibu perawat.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan alat tulis dan buku yang akandigunakan. Bertanay kepada guru dan teman saatmengalami kesulitan. Membuat catatan menunggudisuruh oleh guru. Tugas tidak selalu dikerjakan
Cara belajar diasrama
Jam belajar lebih sering digunakan untuk bermain,kecuali ada bruder yang menjaga saat jam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PR sering tidak dikerjakan. Lebih senang belajarkelompok daripada sendiri. Kalau ulangan lebihsuka belajar dadakan.
15 Siswa 15 Sikap danmotivasi
Menyukai matematika kalau materinya dipahami.Motivasi belajarnya adalah supaya naik kelas.
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan bisa diajak bekerjasama. Tinggal diasrama disuruh kakak. Orang tua bekerjawiraswasta.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku dan alat tulis. Membaca bukuyang akan digunakan, berani bertanya pada gurunamun kurang aktif dalam proses pembelajaran.Membuat catatan menunggu disuruh guru.
Cara belajar diasrama
Jam belajar cukup untuk mengerjakan tugas, PR,membaca materi. Saat ulangan belajar jauh-jauhhari. Lebih senang belajar sendiri.
16 Siswa 16 Sikap danmotivasi
Menyukai matematika. Mendapat nilai bagus danmembahagiakan orang tua adalah motivasinyadalam belajar.
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan cukup nyaman. Tinggal diasrama atassaran orang tua, agar mandiri dan punya banyakteman, disiplin, belajar bekerjasama.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan alat tulis dan buku. Meringkas materidna bertanya pada teman/guru saat mengalamikesulitan. Membuat catatan tanpa disuruh.
Cara belajar diasrama
Menyiapkan buku, mengerjakan tugas/PR. Lebihsuka belajar kelompok. Terbiasa melanggar jadwal.Saat akan ujian belajar latihan soal.
17 Siswa 17 Sikap Menyukai matematika untuk amteri yang mudah.Supaya bisa lulus ujian nasional menjadimotivasninya untuk belajar matematika.
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan cukup membantu. Tinggal di asramadisuruh orang tua dan atas keinginan sendiri. Orangtua bekerja di pabrik. Di asrama supaya disiplin dantidak nakal.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku pelajaran, membaca buku dnalatihan soal. Bernai bertanay pada guru dan temansaat mengalami kesulitan. Membuat catatan tanpadisuruh guru. Sering lupa mengerjakan tugas/PR. Dikelas kurang aktif.
Cara belajar diasrama
Menyiapkan buku yang akan dipelajari. Waktubelajar cukup, kalau ada kesulitan tanyaateman/pendamping. Belajar sendiri untuk pelajarantertentu, yang lainnya lebih suka berkelompok.Kalau ada ulangan membaca materi dan latihan soaldan belajarnya dicicil.
18 Siswa 18 Sikap danmotivasi
Tidak suka matematika. Motivasi belajar hanyaingin lulus denagn nilai baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lingkungan danKeluarga
Masih penyesuaian dnegan lingkungan. Di asramaatas rekomendasi PA di Jakarta. Asrama tidakmengesankan baginya.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku pelajaran, kadang bertanay padaguru dan teman alau ada yang kurang jelas, hanyamenghapal drai papan tulis tanpa membuat catatan,kecuali diminta oleh guru untuk mencatat. Kurangaktif dalam pelajaran.
Cara belajar diasrama
Waktu belajar yang disediakan cukup, tapi lebihbanyak digunakan untuk bermain. Dalammenghadapi ulangan kadang dicicil, kadangdadakan.
19 Siswa 19 Sikap danmotivasi
Tidak suka matematika karena banyak hitungan danguru galak. Motivasi belajarnya adalah agar lulusujian.
Lingkungan danKeluarga
Lingkungan cukup baik. tinggal di asrama atas saranorang tua. Pekerjaan orang tua direktur dan perawat.Di asrama banayk teman dan bisa saling kerjasama.
Cara belajar dikelas
Menyiapkan buku pelajaran, bertanya padateman/guru, membuat catatan tanpa disuruh. PRtidak selalu dikerjakan. Sering tertidur di kelas.
Cara belajar diasrama
Menyiapkan buku pelajaran. Lebih senang belajarkelompok. Sering terlamabt belajar karenakesiangan.kalau ulanagn belajanya dadakan.
C. Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
1. Analisis dan Pembahasan Observasi Proses Pembelajaran di Kelas dan
di Asrama
SMP St. Aloysius adalah salah satu sekolah yang tidak
mewajibkan semua siswanya untuk tinggal di asrama. Di SMP St.
Aloysius pembelajaran dilakukan selama 6 hari, senin – sabtu, dengan
14 mata pelajaran dan setiap hari, 3 – 4 mata pelajaran. Pelajaran
matematika kelas VII berjumlah 3 pertemuan dengan jumlah 2 JP
setiap pertemuan. Guru mata pelajaran untuk kelas VII sama sehingga
memudahkan dalam pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Pada kegiatan pembelajaran, menurut peneliti guru sudah
cukup runtun dalam mengajar dan tidak terlalu terpaku pada RPP,
cenderung fleksibel dengan kemajuan kelas dimana ia mengajar. Guru
sudah cukup tegas dalam mengajar sehingga kalau ada siswa yang
ribut sendiri langsung ditegur, namun juga sudah mampu membuat
siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga memberi
perhatian khusus untuk anak asrama karena mereka kurang aktif dalam
pembelajaran. Materi yang diajarkan adalah garis dan sudut, sesuai
dengan silabus dan RPP. Guru menggunakan LKS dan buku paket
dalam menyampaikan materi sehingga semua siswa dapat belajar dari
sumber yang sama. Analisis hasil observasi di kelas dan di asrama
dirangkum dalam tabel berikut:
Tabel 4.10 Analisis Hasil Observasi
IdentitasSubjek
Observasi Kelas Observasi Asrama
Subjek 1 Cukup aktif namun kurangsemangat dalam pembelajarandan diskusi
Kurang siap belajar, kurangmampu menggunakan jambelajar dengan baik
Subjek 2 pendiam dan kurang aktif Kurang siap untuk belajar,ketika tidak adapembimbing hanyamengobrol
Subjek 3 aktif namun suka mengobrol Kurang siap belajar, ketikatidak ada pembimbinghanya mengobrol
Subjek 4 pendiam dan kurangkonsentrasi
Awalnya kurang siapbelajar. saat adapembimbing, mulaimengecek tugas.
Subjek 5 cukup aktif Siap untuk belajar,mengerjakan tugas. Di sesikedua mulai mengantuk
Subjek 6 Kurang aktif dalam prosespembelajaran dan dapatbekerjasama dalam kelompok
Mengerjakan tugas,membaca, bertanya padateman, membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Subjek 7 cukup aktif dan semangatdalam proses pembelajaran
kurang siap belajar.Menyendiri dan membacabuku. Masih seringmengobrol
Subjek 8 Tenang, aktif, konsentrasi, relamembantu.
Siap untuk belajar denganmembuka buku pelajaran,mengecek tugas, diskusi
Subjek 9 Pendiam, semangat dan tekunserta aktif dalam pembelajaran
tenang dalam belajar. seriusmengerjakan tugas, kurangkonsentrasi..
Subjek 10 sangat aktif dan beranibertanya, namun kurangpercaya diri
tidak membuka buku,bercanda. ada pembimbing,membaca dan berdiskusi.
Subjek 11 Kurang aktif dan kurangpercaya diri, namun beranimencoba
Terlambat belajar,menyendiri lalu membacabuku. Belajar dengantenang ketika adapembimbing.
Subjek 12 cukup aktif dan tenang dalambelajar, namun kurangsemangat
Jam belajar untukberdiskusi dengan temandalam mengerjakan tugas.
Subjek 13 Kurang aktif, kurangkonsentrasi dalam prosespembelajaran. Dapat bekerjasama dengan baik
Jam belajar untukmengerjakan tugas dandiskusi dan tenang saat adapembimbing.
Subjek 14 Bekerjasama dan cukup aktifdalam kelompok. Beranimencoba
Membaca, berdiskusi.mencari teman mengobroldan bercanda.
Subjek 15 Cukup aktif dan dapatbekerjasama dnegan baikdalam kelompok.
Membaca mengerjakantugas. Bertanya denganteman danmendiskusikannya.
Subjek 16 Tenang dan konsentrasi, tidakkesulitan dalam diskusi
Membaca materi denganmenyendiri, tidakberdiskusi tapi mengerjakantugas.
Subjek 17 Pasif namun dapat bekerjasama dengan siswa lain.
Membaca, mengerjakantugas, dan berdiskusi. Saatada pembimbing, dapatbelajar dengan serius.
Subjek 18 Cukup aktif dan pendiamsehingga sulit mencarikelompok
Membaca, mengerjakantugas secara mandiri.Sering melamun
Subjek 19 Cukup aktif namun kurangsigap dalam diskusi kelompok
Membaca bertanya danmengerjakan tugas. Saatada pembimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Berdasarkan dari pengamatan langsung dari peneliti saat observasi
di asrama dan di kelas, serta berdasarkan dari jadwal harian di asrama,
siswa asrama umumnya kurang bisa disiplin dalam mengikuti jadwal yang
ada. Rasa ingin tahu dan keaktifan siswa diasah melalui tugas/PR dari
guru. Kehadiran seorang pendamping membuat siswa lebih konsentrasi
dalam belajar. Ada siswa asrama yang lebih senang belajar mandiri
daripada belajar berkelompok. Siswa yang belajar kelompok sering kali
kurang fokus pada materi yang dipelajari.
Dalam diskusi kelompok di kelas, beberapa siswa asrama yang
memiliki rasa ingin tahu lebih terlibat aktif, sedangkan yang kurang peduli
tidak terlibat aktif. Kemandirian siswa asrama terlatih dengan mengerjakan
soal di papan tulis, meskipun harus selalu diingatkan guru.
2. Analisis data dan pembahasan hasil wawancara dengan siswa
Tabel 4.11 Analisis Hasil Wawancara dengan Siswa
No Subyek Aspek Hasil Wawancara1 Siswa 1 Sikap dan
motivasiSenang dengan matematika supaya naik kelas danuntuk bekal masa depan
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku dan berdoa sebelum belajar.Mendengarkan penjelasan guru dan bertanya jikaada yang kurang jelas. Mencatat materi jika disuruhguru.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku dan berdoa.Jam belajar kadang-kadang untuk mengerjakan PRdan tugas sehingga punya banyak waktu kosong .Saat kesulitan bertanya kepada pembimbing danteman. Kalau ulangan yang dipelajari semua materidan latihan soal
2 Siswa 2 Sikap danmotivasi
Kurang suka matematika karena susah, butuh waktulama untuk memahami namun tetap semangatbelajar supaya nilainya baik.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku dan berdoa. Mencatat hal-halpenting tanpa disuruh dan berani bertanya kalau adakesulitan. Kurang aktif dalam menanggapipenjelasan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku namun jarang membuka catatanyang telah dibuat. PR sering lupa dikerjakan karenaasyik bermain. Kalau waktu belajar kurang, mencariwaktu sendiri di sela-sela jadwal ahrian. Seringterlambat belajar karena asyik bermain futsal.Belajar untuk ulangan selalu dicicil karenamatematika sulit dan butuh waktu lebih lama. Diasrama punya kelompok belajar untuk membantusaat ada kesulitan atau tugas.
3 Siswa 3 Sikap danmotivasi
Tidak terlalu suka matematika karena babnyabanyak dan susah. Membahagiakan orang tua danmendapat nilai yang baik memotivasinya untuktekun belajar.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Mencatat hal penting tanpa disuruh, kalaumenghadapi kesulitan berani bertanya pada guru danteman.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Jarang membuka catatan yang telah dibuat. Lebihsering bertanya pada teman cewek akalu ada PR.Jam belajar di asrama sudah cukup, kalau kurangwaktu mencari waktu sendiri.
4 Siswa 4 Sikap danmotivasi
Menyukai matematika kalau materinya yang mudahdipahami. Kegunaan matematika di masa depanyang memotivasi untuk tekun belajar matematika.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku dan mereview materi dneganmembaca. Berani bertanya kepada guru dan teman,membuat catatan tanpa disuruh. Selalu mengerjakanPR dan tugas.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Jam belajar di asrama sudah cukup untukmengerjakan tugas dan PR. Lebih senang belajarkelompok.
5 Siswa 5 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika kalau materinyamudah dipahami. Yang memotivasi dalam belajaradalah keberhasilan bisa diraih kalau belajar.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Sebelum belajar mengecek PR, membaca bukusebelum guru datang. Berani bertanya kepada gurudan teman saat ada kesulitan. Memcatat hal pentingtanpa disuruh
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Catatn yang dibuat tidak selalu langsung dipelajarilagi, tergantung banyaknya tugas untuk hariberikutnya. PR dan Tugas selalu dikerjakan. Jikawaktu belajar kurang, mencari waktu sendiri setelahpulang sekolah. Lebih sennag belajar sendiri.
6 Siswa 6 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika dan hal yangmemotivasi untuk belajar adalah supaya nilai tidakjeblok.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku dna alat tulis. Membuka materi yangakan dipelajari, saat kesulitan berani bertanya kepadaguru dan teman. Membuat catatan tanpa di suruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Mengulangi materi dengan membaca catatan ayngtelah dibuat. Pr selalu dikerjakan sedangkan tugastidak. Waktu belajar tidak sellau cukup, lebih sukabelajar kelompok.
7 Siswa 7 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika yang membuatpenasaran untuk menyelesaikan.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
menyiapkan buku dan alat tulis, kadang berinisiatifmembuat catatan sendiri. Keaktifan di kelasmenyesuaikan dengan keadaan fisik, ngantuk/tidak.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku dan alat tulis, belajar malam hariuntuk memahami materi dan lebih suka belajarsendiri. Saat akan ulangan, belajarnya dicicil.
8 Siswa 8 Sikap danmotivasi
Menyukai matematika karena seru dan membuatpenasaran. Membuat orang tua bangga dan tidakmau kalah dengan teman-teman adalah motivasiyang ia bangun
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku dan membaca materi, mengecek pr.Berani bertanya kepada guru dan teman. Membuatcatatan tanpa disuruh dan cukup aktif dalampembelajaran.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku, mengerjakan tugas, terutama untukhari berikutnya baru kemudian pr yang hari ini dankadang membaca komik. Mempunyai kelompok belajardan berusaha disiplin dalam belajar. Saat akan ulangan iamempelajari latihan soal.
9 Siswa 9 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika. Supaya pengetahuanlebih banyak memotivasinya dlaam belajar
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku, membaca materi, lebih banyak latihansoal dan berani bertanya pada guru/teman jikamenghadapi kesulitan namun kurang aktif. Mencatat halpenting tanpa disuruh. Tepat waktu dlaam mengerjakantugas.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku untuk besok, menegrjakan PR/tugas,jam belajar masih kurang kalau di rumah 3 jam.lebihsenang belajar sendiri. Saat ulangan belajarnya dicicil danhanya belajar materi.
10 Siswa 10 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika. Supaya mendapatnilai yang bagus menjadi motivasi dalam belajar.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku, bertanay kepada guru/teman jikaada kesulitan, rajin mencatat hal penting tanpadisuruh. Tepat waktu dlaam mengerjakan tugas
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Waktu belajar cukup jika tidak banyaktugas.bertanay pada teman dan pendamping jika adakesulitan. Saat akan ulangan hanya belajar latihansoal
11 Siswa 11 Sikap danMotivasi
Tidak terlalu menyukai matematika. Motivasibelajar ingin mendapat nilai bagus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku dan alat tulis, mendengarkanpenuh perhatian dan berani bertanya kepada gurudan teman jika mengalami kesulitan. Di kelas tidakterlalu aktif dalam proses pembelajaran. Membuatcatatan tanpa disuruh, dan menunggu dipersilahkanoleh guru. Catatan dibuat supaya ada bahan untukmenghapal dan daripada lupa.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Membaca ulang catatan yang telah dbuat danmengerjakan tugas/PR hari yang bersangkutan.Lebih suka belajar sendiri. Saat akan ulangan lebihbanyak belajar latihan soal.
12 Siswa 12 Sikap danmotivasi
Cukup menyukai matematika dan ayng memotivasiadalah supaya bisa menghitung cepat dan untukmendukung cita-citanya yaitu menjadi arsitek.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkna buku, membaca materi. Beranibertanya kepada guru dan teman saat mengalamikesulitan. Kurang aktif karena bingung. Lebih sukamenghapal daripada membuat catatan, kecualidisuruh guru.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku untuk pelajaran besok. Saatulangan belajarnya dadakan. Jam belajar digunakanuntuk mengerjakan PR dan jam kedua membacamateri.
13 Siswa 13 Sikap danmotivasi
Tidak menyukai matematika namun termotivasikarena matematika termasuk dalam Ujian Nasional.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku dan alat tulis, membaca materi.Kalau ada yang kurang jelas bertanya padaguru/teman. Mencatat hal-hal penting dan memberitanda stabilo agar tidak lupa. Lebih suka menunggudisuruh guru untuk mencatat. Cukup aktif dalamproses pembelajaran.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku, menegrjakan PR/tugas, saatbelajar pelajaran yang tidak disukai, lebih baik tidur.Saat akan ulanagn belajarnya dadakan dan hanyabelajar latihan soal. Lebih suka belajar kelompok.
14 Siswa 14 Sikap danmotivasi
Senang dengan matematika. Yang memotivasi untuktetap tekun belajar adalah ada teman yang siapmembantu saat ada kesulitan.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan alat tulis dan buku yang akandigunakan. Bertanay kepada guru dan teman saatmengalami kesulitan. Membuat catatan menunggudisuruh oleh guru. Tugas tidak selalu dikerjakan
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Jam belajar lebih sering digunakan untuk bermain,kecuali ada bruder yang menjaga saat jam belajar.PR sering tidak dikerjakan. Lebih senang belajarkelompok daripada sendiri. Kalau ulangan lebihsuka belajar dadakan.
15 Siswa 15 Sikap danmotivasi
Menyukai matematika kalau materinya dipahami.Motivasi belajarnya adalah supaya naik kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku dan alat tulis. Membaca bukuyang akan digunakan, berani bertanya pada gurunamun kurang aktif dalam proses pembelajaran.Membuat catatan menunggu disuruh guru.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Jam belajar cukup untuk mengerjakan tugas, PR,membaca materi. Saat ulangan belajar jauh-jauhhari. Lebih senang belajar sendiri.
16 Siswa 16 Sikap danmotivasi
Menyukai matematika. Mendapat nilai bagus danmembahagiakan orang tua adalah motivasinyadalam belajar.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan alat tulis dan buku. Meringkas materidna bertanya pada teman/guru saat mengalamikesulitan. Membuat catatan tanpa disuruh.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku, mengerjakan tugas/PR. Lebihsuka belajar kelompok. Terbiasa melanggar jadwal.Saat akan ujian belajar latihan soal.
17 Siswa 17 Sikap Menyukai matematika untuk amteri yang mudah.Supaya bisa lulus ujian nasional menjadimotivasninya untuk belajar matematika.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku pelajaran, membaca buku dnalatihan soal. Bernai bertanay pada guru dan temansaat mengalami kesulitan. Membuat catatan tanpadisuruh guru. Sering lupa mengerjakan tugas/PR. Dikelas kurang aktif.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku yang akan dipelajari. Waktubelajar cukup, kalau ada kesulitan tanyaateman/pendamping. Belajar sendiri untuk pelajarantertentu, yang lainnya lebih suka berkelompok.Kalau ada ulangan membaca materi dan latihan soaldan belajarnya dicicil.
18 Siswa 18 Sikap danmotivasi
Tidak suka matematika. Motivasi belajar hanyaingin lulus denagn nilai baik.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku pelajaran, kadang bertanay padaguru dan teman alau ada yang kurang jelas, hanyamenghapal drai papan tulis tanpa membuat catatan,kecuali diminta oleh guru untuk mencatat. Kurangaktif dalam pelajaran.
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Waktu belajar yang disediakan cukup, tapi lebihbanyak digunakan untuk bermain. Dalammenghadapi ulangan kadang dicicil, kadangdadakan.
19 Siswa 19 Sikap danmotivasi
Tidak suka matematika karena banyak hitungan danguru galak. Motivasi belajarnya adalah agar lulusujian.
Cara belajar dikelas (sebelum,saat, setelah)
Menyiapkan buku pelajaran, bertanya padateman/guru, membuat catatan tanpa disuruh. PRtidak selalu dikerjakan. Sering tertidur di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Cara belajar diasrama (sebelum,saat, setelah) dansaat ulangan
Menyiapkan buku pelajaran. Lebih senang belajarkelompok. Sering terlamabt belajar karenakesiangan.kalau ulanagn belajanya dadakan.
Berdasarkan dari hasil wawancara, siswa asrama umumnya dapat
mempersiapkan diri dalam belajar baik di kelas maupun di asrama dengan
baik. Saat belajar di kelas, siswa asrama berani bertanyakepada teman dan
guru jika mengalami kesulitan dan mampu berusaha terlibat aktif. Sesudah
belajar, siswa asrama tidak selalu mengulangi materi yang sudah di
pelajari di sekolah. Menjelang ulangan umumnya siswa asrama hanya
belajar latihan soal dan beberapa membaca materi dan latihan soal. Ada
siswa yang lebih suka belajar jauh-jauh hari dari pada belajar dadakan.
Siswa yang menyukai matematika dapat mengikuti pelajaran dengan baik
dan akhirnya mamotivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus. Siswa
yang kurang menyukai matematika lebih tergantung pada siswa lain yang
lebih pandai, yang penting bisa lulus.
3. Analisis dan Pembahasan Angket Sikap siswa terhadap pelajaran
matematika
Angket yang telah diberikan kepada siswa diskor kemudian
dikelompokkan ke dalam tingkatan-tingkatan sikap siswa sesuai dengan
yang telah tertulis dalam bab III. Tingkat sikap siswa terhadap pelajaran
matematika dikelompokkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 4.12 Tabel Kualifikasi Sikap Siswa
No Nama Siswa SkorSkor(%)
Tingkat SikapSiswa
1 Siswa 1 64 80 Positif
2 Siswa 2 60 75 Positif
3 Siswa 3 53 66,25 Positif
4 Siswa 4 57 71,25 Positif
5 Siswa 5 69 86,25 Sangat Positif
6 Siswa 6 66 82,5 Sangat positif
7 Siswa 7 61 76,25 Positif
8 Siswa 8 71 88,75 Sangat Positif
9 Siswa 9 62 77,5 Positif
10 Siswa 10 63 78,75 Positif
11 Siswa 11 60 75 Positif
12 Siswa 12 65 81,25 Sangat Positif
13 Siswa 13 52 65 Positif
14 Siswa 14 69 86,25 Sangat Positif
15 Siswa 15 56 70 Positif
16 Siswa 16 72 90 Sangat Positif
17 Siswa 17 61 76,25 Positif
18 Siswa 18 65 81,25 Sangat Positif
19 Siswa 19 56 70 Positif
Dari data analisis angket sikap belajar siswa diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.13 Jumlah Siswa dalam Kriteria Sikap
Klasifikasi Sikap Jumlah Siswa Persentase
Sangat Positif (SP) 7 36,84%
Positif (P) 12 63,15%
Netral (Nt) 0 0%
Negatif (N) 0 0%
Sangat Negatif (SN) 0 0%
Berdasarkan tabel 3.16 dalam bab III, analisis sikap siswa secara
keseluruhan dapat dilakukan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 4.14 Persentase Sikap Seluruh Siswa
KriteriaSikap Siswa
SP SP + P SP + P+ Nt
SP + P+ Nt +
N
SP + P+ Nt +N + SN
Kriteria Sikap
Persentase 36,84 % 99,99 % 100% 100% 100% Positif
Dari tabel di atas, diperoleh suatu kesimpulan bahwa seluruh siswa
memberikan penilaian dengan kriteria positif atau siswa memberikan
respon terhadap pembelajaran matematika . Kesimpulan ini diperoleh dari
persentase jumlah siswa yang memiliki penilaian sangat positif dan positif
99,9% ( 75%) sehingga tergolong dalam kriteria positif (berdasarkan
kriteria sikap seluruh siswa pada tabel 3.16).
Tabel 4.15 Persentase Sikap Siswa berdasarkan Aspek-aspeknya
No Aspek Skor BanyakItem peraspek
Skor TotalPer aspek
Persentase Kriteria
1 Jujur 447 8 640 69,8% Positif2 Disiplin 116 2 160 72,5% Positif3 Tanggung Jawab 387 6 480 80,6% Positif4 Kerjasama 170 3 240 70,8% Positif5 Percaya Diri 62 1 80 77,5% Positif
Berdasarkan pengertian sikap menurut Slameto yang telah
dijelaskan dalam bab II, dapat dikatakan bahwa jika seorang siswa
memiliki sikap terhadap pelajaran matematika yang positif maka siswa
akan memiliki daya reaksi yang baik pula dalam menentukan apa yang
akan dilakukan agar dapat belajar dengan baik. Sehingga, jika siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
memiliki sikap yang baik akan membantu siswa untuk mengembangkan
ketekunan dalam belajar dengan jujur dan mandiri.
Berdasarkan hasil angket sikap, secara keseluruhan siswa asrama
berada dalam kriteria positif dan terbagi dalam beberapa aspek yaitu: jujur
69,8%, disiplin 72,5%, tanggung jawab 80,6%, kerjasama 70,8%, dan
percaya diri 77,5% .
4. Analisis dan Pembahasan Angket Motivasi Belajar Siswa
Angket yang telah diberikan kepada siswa diukur kemudian
dikelompokkan ke dalam tingkatan-tingkatan motivasi belajar siswa.
Tingkat motivasi belajar siswa dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 4.16 Tabel Tingkat Motivasi Siswa terhadap PelajaranMatematika
No Nama Siswa SkorSkor (%) Tingkat
Motivasi Siswa1 Siswa 1 63 78.75 Tinggi
2 Siswa 2 61 76,25 Tinggi
3 Siswa 3 58 72,5 Tinggi
4 Siswa 4 48 60 Biasa Saja
5 Siswa 5 70 87,5 Sangat Tinggi
6 Siswa 6 65 81,25 Sangat Tinggi
7 Siswa 7 62 77,5 Tinggi
8 Siswa 8 68 85 Sangat Tinggi
9 Siswa 9 71 88,75 Sangat Tinggi
10 Siswa 10 65 81,25 Sangat Tinggi
11 Siswa 11 68 85 Sangat Tinggi
12 Siswa 12 44 55 Biasa saja
13 Siswa 13 70 87,5 Sangat Tinggi
14 Siswa 14 60 75 Tinggi
15 Siswa 15 50 62,5 Tinggi
16 Siswa 16 62 77,5 Tinggi
17 Siswa 17 62 77,5 Tinggi
18 Siswa 18 54 67,5 Tinggi
19 Siswa 19 54 67,5 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Dari data analisis angket motivasi belajar siswa diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.17 Jumlah Siswa dalam Kriteria Motivasi
Klasifikasi Motivasi Jumlah Siswa Persentase
Sangat Tinggi (ST) 7 36,84%
Tinggi (T) 10 52,63%
Biasa Saja (B) 2 10,52%
Rendah (R) 0 0%
Sangat Rendah (SR) 0 0%
Berdasarkan tabel 3.20 dalam bab III, analisis motivasi siswa
secara keseluruhan dapat dilakukan sebagai berikut:
Tabel 4.18 Persentase Motivasi Seluruh Siswa
KriteriaMotivasi
Siswa
ST ST + T ST + T+ B
ST + T+ B + R
ST + T+ B +
R+ SR
KriteriaMotivasi
Persentase 36,84 % 89,47 % 100% Tinggi
Dari tabel 4.16 di atas, diperoleh suatu kesimpulan bahwa seluruh
siswa berada pada kriteria tinggi atau siswa mempunyai motivasi yang
tinggi terhadap pembelajaran matematika. Kesimpulan ini diperoleh dari
persentase jumlah siswa yang memiliki penilaian sangat tinggi dan tinggi
yang mencapai 89,47% ( 75%) sehingga tergolong dalam kriteria tinggi.
Tabel 4.19 Persentase Motivasi Siswa berdasarkan Aspek-aspeknya
No Aspek Skorperaspek
BanyakItem peraspek
Skor TotalPer aspek
Persentase Kriteria
1 Perasaan Senang 229 4 320 71,5% Tinggi2 Kemauan 348 6 480 72,5% Tinggi3 Kecerdasan 68 1 80 85% Sangat
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4 Kemandirian 179 3 240 74,5% Tinggi5 Kepercayaan Diri 96 2 160 60% Biasa Saja6 Kewajiban 120 2 160 75% Tinggi7 Hadiah/Pujian 65 1 80 81,2% Sangat
Tinggi8 Tuntutan Materi 50 1 80 62,5% Tinggi
Berdasarkan pengertian motivasi menurut Slameto yang telah
dijelaskan dalam bab II, dapat dikatakan bahwa jika seorang siswa
memiliki motivasi terhadap pelajaran matematika yang tinggi maka
siswa akan memiliki daya dorong yang baik pula dalam proses mencari
tujuan yang dicita-citakan. Dari hasil angket motivasi, motivasi belajar
matematika siswa asrama berada dalam kriteria tinggi terbagi dalam
beberapa aspek yaitu: perasaan senang terhadap pelajaran matematika
71,5%, kemauan belajar matematika 72,5%, kecerdasan siswa 85%,
kemandirian siswa 74,5%, kepercayaan diri 60%, kewajiban 75%,
hadiah/ujian 81,2%, dan tuntutan materi 62,5%.
5. Analisis dan Pembahasan Hasil Tes
Nilai tes siswa jika diubah dalam bentuk persentase dengan cara
perhitungan pada bab II diperoleh:
Tabel 4.20 Tabel Persentase dan Kriteria Hasil Tes Prestasi
NO NAMA Persentase (%) Kriteria Hasil TesSiswa
Nilai PrestasiSiswa
1 Siswa 1 61,6 Cukup C
2 Siswa 2 55 Kurang D
3 Siswa 3 51,7 Kurang D
4 Siswa 4 76,7 Baik B
5 Siswa 5 70 Baik B
6 Siswa 6 56,7 Cukup C
7 Siswa 7 63,3 Cukup C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
8 Siswa 8 91,6 Baik Sekali A
9 Siswa 9 85 Baik Sekali A
10 Siswa 10 56,6 Cukup C
11 Siswa 11 50 Kurang D
12 Siswa 12 83,3 Baik Sekali A
13 Siswa 13 45 Kurang Sekali E
14 Siswa 14 30 Kurang Sekali E
15 Siswa 15 21,6 Kurang Sekali E
16 Siswa 16 75 Baik B
17 Siswa 17 55 Kurang D
18 Siswa 18 68,3 Cukup C
19 Siswa 19 18,3 Kurang Sekali E
Tabel 4.21 Jumlah Siswa dalam Kriteria Prestasi
Kriteria Prestasi Jumlah Siswa Persentase
Baik Sekali 3 15,79%
Baik 3 15,79%
Cukup 5 26,31%
Kurang 4 21,05%
Kurang Sekali 4 21,05%
Tabel 4.22 Persentase Hasil Tes berdasarkan Aspekdalam Taksonomi Bloom yang sudah diperbaharui
No Aspek Skor peraspek
Skor Totaltiap aspek
Persentase Kriteria
1 Mengingat 115 199.5 57,6% Cukup2 Memahami 205.5 361 56,9% Cukup3 Menerapkan 130.5 209 62,4% Cukup
Berdasarkan tabel 3.25 dalam bab III, analisis hasil belajar
siswa secara keseluruhan dapat dilakukan sebagai berikut:
Tabel 4.23 Persentase Prestasi Belajar Seluruh Siswa
Kriteria Nilai Jumlah Siswa (%) Prestasi
SB+B+C 57,89% Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Berdasarkan tabel 4.21 di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa
hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika tergolong dalam
kriteria kurang baik. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor. Namun
sejauh pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, salah satu faktor yang
menyebabkan hasil tes yang diberikan kurang maksimal adalah karena
siswa kurang serius dalam memahami soal, mengerjakan soal, serta dalam
melakukan penghitungan.
Berdasarkan Taksonomi Bloom yang sudah diperbaharui, prestasi
siswa asrama pada aspek mengingat berada pada kriteria tinggi dengan
persentase sebesar 57,6%, pada aspek memahami berada pada kriteria
tinggi dengan persentase sebesar 56,9%, dan pada aspek menerapkan
berada pada kriteria tinggi dengan persentase sebesar 62,4%
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan oleh SMP St.
Aloysius Turi adalah 7,5. Ini berarti, siswa yang memperoleh nilai di
bawah 7,5 dinyatakan tidak tuntas (tidak memenuhi KKM).
Tabel 4.24 Pencapaian Prestasi Siswa menurut KKM
Kriteria Tingkatan Interval Tes AkhirJumlah Siswa Persentase (%)
Tuntas ≥ 7,5 5 26,31
Tidak Tuntas < 7,5 14 73,68
Dari tabel hasil belajar siswa di atas dapat dilihat bahwa sebanyak
26,31% siswa lulus atau memenuhi KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
6. Analisis keseluruhan
Dinamika dalam mengelola proses belajar siswa asrama dibantu
dnegan jadwal harian yang sudah disediakan. Rasa ingin tahu dan
keaktifan siswa diasah melalui tugas/PR dari guru. Kehadiran seorang
pendamping membuat siswa lebih konsentrasi dalam belajar. Ada siswa
asrama yang lebih senang belajar mandiri daripada belajar berkelompok.
Siswa yang belajar kelompok sering kali kurang fokus pada materi yang
dipelajari. Dalam dinamika belajar di kelas, beberapa siswa asrama yang
memiliki rasa ingin tahu lebih terlibat aktif, sedangkan yang kurang peduli
tidak terlibat aktif. Kemandirian siswa asrama terlatih dengan mengerjakan
soal di papan tulis, meskipun harus selalu diingatkan guru.
Sikap siswa asrama terhadap pelajaran matematika ada pada
kriteria positif. Kesimpulan ini diperoleh dari persentase jumlah siswa
yang memiliki penilaian sangat positif dan positif 99,9% ( 75%) sehingga
tergolong dalam kriteria positif. Jika siswa memiliki sikap yang
mendukung dalam mengelola proses belajarnya, maka akan membantu
siswa untuk mengembangkan ketekunan dalam belajar dengan jujur dan
mandiri. Berdasarkan hasil angket sikap, secara keseluruhan siswa asrama
berada dalam kriteria positif dan terbagi dalam beberapa aspek yaitu: jujur
69,8%, disiplin 72,5%, tanggung jawab 80,6%, kerjasama 70,8%, dan
percaya diri 77,5% .
Dari angket motivasi, disimpulkan bahwa seluruh siswa berada
pada kriteria tinggi atau siswa mempunyai motivasi yang tinggi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
pembelajaran matematika. Kesimpulan ini diperoleh dari persentase
jumlah siswa yang memiliki penilaian sangat tinggi dan tinggi saja
mencapai 89,47% ( 75%) sehingga tergolong dalam kriteria tinggi yang
terbagi dalam beberapa aspek yaitu: perasaan senang terhadap pelajaran
matematika 71,5%, kemauan belajar matematika 72,5%, kecerdasan siswa
85%, kemandirian siswa 74,5%, kepercayaan diri 60%, kewajiban 75%,
hadiah/ujian81,2%, dan tuntutan materi 62,5%.
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika tergolong
dalam kriteria kurang baik. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor,
salah satunya adalah karena siswa kurang serius dalam memahami soal,
mengerjakan soal, serta dalam melakukan penghitungan. Berdasarkan
Taksonomi Bloom yang sudah diperbaharui, prestasi siswa asrama pada
aspek mengingat berada pada kriteria cukup dengan persentase sebesar
57,6%, pada aspek memahami berada pada kriteria cukup dengan
persentase sebesar 56,9%, dan pada aspek menerapkan berada pada
kriteria tinggi dengan persentase sebesar 62,4%. Hasil belajar siswa
berdasarkan KKM yang digunakan di SMP St. Aloysius Turi sebanyak
26,31% siswa lulus atau memenuhi KKM.
D. Keterbatasan Pelaksanaan Penelitian
Selama pelaksanaan penelitian, peneliti menyadari adanya beberapa hal
yang menyebabkan hasil penelitian kurang maksimal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
1. Waktu penelitian
Dalam penelitian ini, observasi di kelas hanya dilakukan 2 pertemuan
di tiap kelas, lalu pemberian tes dan angket yang dilakukan pada akhir
Februari dan awal Maret. Rencana awal akan dilaksanakan selama
bulan Maret, namun karena di minggu ke empat ada ujian sekolah
kelas IX SMP, dan siswa kelas VII libur, maka wawancara baru
terlaksana di akhir April dan awal Mei.
2. Jadwal Pembelajaran
Jadwal pembelajaran kadang terjadi perubahan tanpa pemberitahuan,
sehingga rekaman tidak selalu penuh 2 JP selama pembelajaran di
kelas. Jadwal pelajaran yang ada bersamaan dengan jam kuliah
peneliti.
3. Pelaksanaan tes prestasi belajar
Pelaksanaan tes prestasi belajar dilaksanakan setelah semua kelas
menyelesaikan materi tentang garis dan sudut, karena tidak bersamaan
sehingga ada yang sudah ganti materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dan berdasarkan
pembahasan hasil penelitian pada bab IV antara lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil angket sikap, secara keseluruhan siswa asrama berada
dalam kriteria positif dengan rincian siswa yang sangat positif sebesar
36,84%, kriteria positif sebesar 63,15%. Dari beberapa aspek dalam
angket sikap yang berada pada kriteria positif, rinciannya adalah: jujur
69,8%, disiplin 72,5%, tanggung jawab 80,6%, kerjasama 70,8%, dan
percaya diri 77,5%. Dari hasil angket motivasi, motivasi belajar
matematika siswa asrama berada dalam kriteria tinggi dengan rincian
siswa yang motivasinya sangat tinggi sebesar 36,84%, kriteria tinggi
sebesar 52,63%, kriteria biasa saja sebesar 10,52%. Dari beberapa aspek
dalam angket motivasi yang berada pada kriteria tinggi, rinciannya
adalah: perasaan senang terhadap pelajaran matematika 71,5%,
kemauan belajar matematika 72,5%, kecerdasan siswa 85%,
kemandirian siswa 74,5%, kepercayaan diri 60%, kewajiban 75%,
hadiah/pujian81,2%, dan tuntutan materi 62,5%.
2. Siswa asrama mengelola proses belajar dengan mengikuti kegiatan
harian sesuai dengan jadwal acara harian. Selama jam belajar, siswa
asrama menggunakan waktu belajar dengan mengerjakan PR, membaca
buku, dan berdiskusi dengan teman. Jika tidak ada PR, mereka lebih
senang bermain-main dan mengobrol. Saat ada pembimbing, mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
dapat belajar dengan tertib dan tenang serta berani bertanya jika ada
kesulitan. Mereka yang membutuhkan waktu belajar diluar jadwal
mencari waktu sendiri sesuai dengan kebutuhan.
Ketika di kelas, sebagian siswa asrama kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam diskusi kelompok, ada yang kurang membaur
dengan teman sekelas. Saat menjelang ulangan, ada siswa yang
belajarnya jauh-jauh hari sebelumnya dan ada juga yang mendadak.
Sehingga, guru matematika juga memberi perhatian khusus untuk siswa
asrama yang prestasinya kurang baik.
3. Prestasi belajar siswa asrama secara kuantitatif berada pada kriteria
kurang baik dengan rincian siswa yang sangat baik sebesar 15,79%,
kriteria baik sebesar 15,79%, kriteria cukup baik sebesar 26,31%,
kriteria kurang baik sebesar 21,05%, dan kriteria sangat kurang baik
sebesar 21,05%. Berdasarkan aspek dalam Taksonomi Bloom yang
telah di perbaharui, prestasi siswa berada pada kriteria tinggi terbagi
atas aspek mengingat sebesar 57,6%, aspek memahami sebesar 56,9%,
dan aspek menerapkan sebesar 62,4%. Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang digunakan oleh SMP St. Aloysius Turi adalah 7,5. Maka,
berdasarkan KKM yang digunakan di SMP St. Aloysius Turi, ada
26,31% yang tuntas.Siswa asrama yang cara belajarnya baik dan aktif
cenderung mempunyai prestasi belajar yang baik, sedangkan siswa yang
cara belajarnya kurang baik dan pasif cenderung mempunyai prestasi
belajar yang kurang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
B. Saran
Hasil penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara cara belajar
pribadi dengan prestasi belajar siswa. Sesuai dengan hal itu, peneliti
menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Siswa sebaiknya memperhatikan pola belajar dan mulai memperbaiki
cara belajarnya secara pribadi, supaya mendapatkan prestasi belajar
yang baik, terutama pada pelajaran matematika. Ajakan dari teman
untuk bermain-main sebisa mungkin tidak selalu ditanggapi.
2. Pembimbing asrama sebaiknya benar-benar mendampingi siswa
selama 24 jam sehingga perkembangan siswa asrama terpantau dengan
baik sesuai dengan jadwal harian yang telah dibuat.
3. Para guru, khususnya guru matematika sering memberikan tugas
rumah dan mengkoreksinya bersama-sama serta memberikan
penghargaan kepada siswa sesuai dengan hasil pekerjaannya agar
siswa termotivasi untuk mengerjakan dengan sungguh-sungguh.
4. Penelitian lanjutan, khususnya penelitian di bidang matematika pada
siswa asrama, selain cara belajar beserta faktor-faktor sikap dan
motivasi, perlu digali lebih lanjut mengapa prestasi belajar siswa
asrama yang mempunyai jadwal harian yang cukup teratur masih ada
yang kurang berprestasi dengan baik.
5. Usahakan komunikasi yang baik dengan pihak sekolah dan lebih
terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga data yang diperoleh
lebih akurat dan agar jika ada perubahan dapat segera menyesuaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rinerka Cipta.
Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: MultiPressindo.
Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia Ed.2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2011. Kamus Bahasa Indonesiauntuk Pelajar (Ed.1). Jakarta: Badan Pengembangan dan PembinaanBahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Eminyan, Maurice. 2001. Teologi Keluarga. Yogyakarta: Kanisius.
Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: UsahaNasional.
Hadi, Sutrisno. 1980. Metodology Research I. Yogyakarta: Fakultas PsikologiUGM
Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar BaruAlgesindo.
Hamalik, Oemar.2007. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:Rosdakarya.
Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi PembelajaranMatematika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Individual Textbook GEOMETRI EUCLID. Jurusan Pendidikan Matematika.FMIPA. Universitas Negeri Malang.
Kartika Budi, Fr. Y. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara AktifDalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan SikapMereka Pada Strategi Tersebut. Dalam Widya Dharma, Edisi April 2001.
Kartika Budi, Fr. Y. Pelaksanaan Kuliah Listrik Magnet Dengan PendekatanPedagogical Content Knowledge dan Efektivitasnya. Dalam WidyaDharma, No.2, April 2005.
Kertamuda, Fatchiah E. 2009. Konseling Pernikahan untuk Keluarga Indonesia.Jakarta: Salemba Humanika.
Kompas. 20 Mei 2014. SMA Presiden boardingSchool Cikarang. halaman 11.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta: Kanisius.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Primajati, Silvia. 2012. Skripsi: Efektivitas Pembelajaran Matematika PadaMateri Bangun Ruang Kelas VIII Semester II SMP Homeschooling KakSeto Tahun Pelajaran 2011/2012.
Sanjaya, H. Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.
Sarbini dan Neneng Lina. 2011. Perencanaan Pendidikan. Bandung: PustakaSetia.
Sekaran, Uma. 2000. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Pustaka Quantum.
Siswohardjono, Aryatmi. 1990. Perspektif Bimbingan Konseling danPenerapannya di Berbagai Institusi. Semarang: Satya Wacana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Ed. Revisi).Bandung: Rineka Cipta.
Suardiman, Siti Partini. 1990. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Studing.
Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Bandung:Tarsito.
Sudjiono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Ed. Rev).Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
http://vanlith-mtl.sch.id/ (diakses pada tanggal 2 November 2013)
http://kemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2011/03/buku-Pedoman-Asrama.doc(di akses pada tanggal 3 november 2013)
http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/ (diakses pada tanggal 3Agustus
2014)
http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/ (diakses pada tanggal4 Agustus 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Daftar Pustaka tambahan:
Ahmadi, H. Abu, Supriyono, Widodo. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Surakmad
Syah, Muhibbin. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sumarsih
Thabarany, H. 1994. Rahasia Kunci Sukses Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
3. Daftar Nilai Tes Prestasi Siswa Kelas VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP Santo Aloysius TuriMata Pelajaran : MatematikaKelas : VII (Tujuh)Semester : 2 (Dua)Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3 pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan
ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar dan jenis sudut.
C. Indikator
1. Menjelaskan hubungan dua garis2. Menggunakan satuan sudut dan mengukur besar sudut dengan menggunakanbusur derajat
3. Membedakan jenis-jenis sudut
D. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: Siswa dapat menjelaskan hubungan dua garis2. Pertemuan Kedua : Siswa dapat menggunakan satuan sudut
Siswa dapat mengukur besar sudut dengan menggunakanbusur derajat
3. Pertemuan Ketiga : Siswa dapat membedakan jenis-jenis sudut
E. Materi Pembelajaran:
1. Hubungan antara dua garis2. Mengukur besar sudut3. Jenis-jenis sudut
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model : Pembelajaran langsung dan kooperatif
2. Metode : Ceramah, kerja kelompok, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, dan
penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I: Hubungan antara dua garis (2 x 40 menit)
Kegiatan KegiatanPembelajaran Karakter Waktu
Awal Pendahuluan:
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan
membuat kesepakatan kelas
2. Guru melakukan presensi
Apersepsi:
1. Mengingat kembali tentang pengertian garis
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
Orientasi:
Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
serta memberikan gambaran bagaimana hubungan
antara dua garis
Motivasi:
Guru memberikan motivasi belajar terhadap siswa
yang berkaitan dengan konsep yang hendak
dipelajari siswa, sehingga apabila materi ini
dikuasai dengan baik, siswa dapat menemukan
hubungan antara dua garis dalam berbagai bentuk
dan menafsirkannya.
Perhatian
Menghargai
Disiplin
10 menit
Inti Eksplorasi :
1. Informasi tentang jenis-jenis garis
2. Siswa membentuk kelompok diskusi yang
masing-masing anggotanya 4 dan 5 orang (6
kelompok) yang ditentukan oleh guru
3. Guru memberikan stimulus berupa pemaparan
tentang garis dengan diskusi antara guru dan
siswa. Pemaparan ini sekaligus menjadi gambaran
untuk mengerjakan tugas kelompok yang akan
diberikan oleh guru.
Elaborasi:
1. Siswa mendiskusikan materi tentang garis dari
Kerja sama
Kerja keras
Perhatian
Menghargai
Rendah hati
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
buku paket bersama dengan kelompoknya.
2. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi dan
memaparkannya di depan kelas
3. Guru memeriksa kerja kelompok dan
membimbing kelompok berkaitan dengan tugas
Konfirmasi :
1. Guru mengklarifikasi hasil kerja kelompok bila
terjadi kesalahan
2. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja
kelompok yang sudah sesuai dengan materi
3. Guru memberi apresiasi terhadap kelompok yang
aktif
Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran hari ini secara bersama-sama
2. Guru meminta siswa melakukan refleksiterhadap
hasil diskusi
3. Guru mengingatkan siswa untuk membawa busur
derajat dan membuat jam dinding dari karton di
pertemuan berikutnya dan memotivasi siswa
untuk belajar dengan baik.
• Perhatian 10 menit
Pertemuan 2 : Mengukur besar sudut (2x40 menit)
Kegiatan KegiatanPembelajaran Karakter Waktu
Awal Pendahuluan:
1. Guru membuka pelajaran dengan salam
2. Guru melakukan presensi dan mengecek
kesiapan siswa untuk belajar hari ini.
Apersepsi:
Mengingatkan kembali tentang pengertian
sudut
Orientasi:
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
Motivasi:
Perhatian
Menghargai
Disiplin
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Guru memberikan motivasi belajar terhadap
siswatentang pentingnya konsentrasi dalam
belajar baik saat presentasi maupun belajar
mandiri. Sehingga, selain akan semakin
paham tentang materi, juga semakin
menumbuhkan sikap saling menghargai.
Inti Eksplorasi :
1. Guru memberi pengantar untuk
menggunakan satuan sudut dan
menggunakan busur derajat.
2. Siswa membentuk kelompok diskusi yang
masing-masing anggotanya 4 dan 5 orang (6
kelompok) yang ditentukan oleh guru
3. Guru memberikan stimulus berupa
pemaparan tentang garis dengan diskusi
antara guru dan siswa. Pemaparan ini
sekaligus menjadi gambaran untuk
mengerjakan tugas kelompok yang akan
diberikan oleh guru.
Elaborasi :
1. Siswa mendiskusikan materi tentang garis
dari buku paket bersama dengan
kelompoknya.
2. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi
dan memaparkannya di depan kelas
3. Guru memeriksa kerja kelompok dan
membimbing kelompok berkaitan dengan
tugas
Konfirmasi :
1. Guru mengklarifikasi jawaban hasil diskusi
kelompok bila terjadi kesalahan
2. Guru memberi penguatan terhadap hasil
diskusi kelompok yang sudah sesuai dengan
materi
• Kerja sama
• Perhatian
• Menghargai
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
3. Guru memberi apresiasi terhadap kelompok
yang paling aktif dan menemukan jawaban
yang logis.
Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil
presentasi hari ini secara bersama-sama dan
memberi kuis
2. Guru meminta siswa melakukan
refleksiterhadap hasil diskusi
3. Guru mengingatkan siswi untuk menyiapkan
materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya tentang jenis-jenis sudut
• Perhatian
• Kerja sama
10 menit
Pertemuan 3 : Jenis-jenis sudut (2x40 menit)
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu
Awal Pendahuluan:
1. Guru membuka pelajaran dengan salam
2. Guru melakukan presensi dan mengecek
kesiapan siswa untuk belajar hari ini.
Apersepsi:
Mengingatkan kembali tentang jenis-jenis sudut
dengan meminta siswa menyebutkan
contohnya dlaam kehidupan sehari-hari
Orientasi:
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Motivasi:
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka
siswi diharapkan dapat mengetahui jenis-jenis
sudut dan mencari contohnya dalam kehidupan
sehari-hari
Perhatian
Menghargai
Disiplin
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
H. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar :
Buku Paket, Penggaris, Busur derajat, alat peraga jam dinding
b. Media Pembelajaran
Whiteboard, Spidol
Inti Eksplorasi :
Guru memberi pengantar tentang jenis-jenis sudut
melalui contoh.
Elaborasi :
1. Guru mendemonstrasikan jenis-jenis sudut
2. Siswa mendiskusikan dengan teman semeja
tentang jenis-jenis sudut dari buku paket
3. Siswa mengerjakan latihan soal dari buku
paket
Konfirmasi :
1. Guru mengklarifikasi langkah-langkah
pembuatan tabel sebaran frekuensi bila terjadi
kesalahan
2. Siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru
diberi apresiasi
3. Guru memberi latihan soal untuk
memperdalam pemahaman tentang materi yang
diajarkan
• Kerja keras
• Mandiri
• Berani
60 menit
Penutup 1. Siswa dan guru menyimpulkan pemaparan
materi hari ini secara bersama-sama
2. Guru meminta siswa melakukan refleksi
terhadap pembelajaran hari ini
3. Guru mengakhiri pelajaran dengan
memberikan dorongan dan meminta siswi
untuk meyiapkan materi untuk pertemuan
berikutnya sifat-sifat sudut
• Perhatian 10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
I. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Penilaian Bentuk
Instrumen
Instrumen
1. Menjelaskanpengertian duagaris sejajar,berimpit,berpotongan danmenyebutkancontohnya
2. Mengubah danmenghitung besarsudut ke dalamderajat, menit, dandetik
3. Menjelaskanperbedaan sudutsiku-siku, lancip,tumpul, lurus, danreflek
4. Menghitung besarsuatu sudut secaramatematis
Tes tertulis Uraian 1. Sebutkan pengertian duagaris yang sejajar,berimpit, danberpotongan?Berikan contoh masing-masing dari gambarbalok di bawah ini.
2. Nyatakan besaran sudutberikut ke dalamderajat, menit, dan detika. 10,500 b. 12,320
3. Tentukan hasil satuansudut dari 15050’75” -9027’96”
4. Apa yang dimaksuddengan sudut siku-siku,sudut lancip, sudutlurus, sudut reflek, dansudut tumpul. Berikanpula contoh benda darikehidupan sehari-haridari salah satu jenissudut tersebut.
5. Gambarlah dan tuliskanjenis sudut dari masing-masing sudut yangdibentuk olehpernyataan berikut
a. sudut lurus
A B
CD
E F
GH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
b. putaran penuh
6. Tentukan nilai x padagambar berikut
Pedoman Penskoran
NoSoal
Jawaban Skor
1 Garis yang sejajar adalah dua garis atau lebih yang terletak pada satu bidang datar dan tidakakan pernah bertemu jika garis tersebut diperpanjang sampai tak hingga.Garis yang berimpit adalah dua garis yang terletak pada satu garis lurus, sehingga hanyaterlihat sebagai satu garis lurus.Garis yang berpotongan adalah dua garis yang terletak pada satu bidang datar danmempunyai satu titik potong.Contoh dari gambar baloka. Sejajar: AB dengan CDb. Berimpit: Tidak adac. Berpotongan: AB dengan BC
1
1
1
0,50,50,5
2 a. 10,500= 100 +0,500
= 100 + (0,50 x 60)= 100 + 30’= 100 30’
b. b. 12,320 = 120 + 0,320
= 120 + (0,32 x 60)= 120 + 19,2’=120 + 19’ + (0,2 x 60)= 120 +19’+12”= 120 19’12”
0,250,50,50,5
0,250,50,50,50,50,5
3 15050’75”9027’96” -6022’39”
11
4 Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 00 dan 900 , Sudut terkecil pada jam 14Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 900: sudut terkecil pada jam 9Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 900 dan 1800: sudut terkecil pada jam 4Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 1800: sudut yang terbentuk pada jam 6Sudut reflek adalah sudut yang besarnya lebih dari 1800 dan kurang dari 3600: sudut
11111
A B
CD
E F
GH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
terbesar pada jam 14Contoh 1
5 a. sudut lurus
x 1800
=450, sudut lancip
b. putaran penuh = x 3600
= 3000, sudut reflek
1111
1111
6= 3600
15x = 2700
x= 180
atau 2700
15x = 2700
x = 180
221
Total Skor 30
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 -30, sebagai berikut:
Nilai Akhir= Perolehan skor x 10Total skor
Mengetahui, Turi, Maret 2014
Kepala SMP Santo Aloysius Turi Guru Mapel Matematika
(Br. Kosmas Mulyadi, CSA) (C.Hendri Widyanti, S.Pd)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
5. Soal Tes Prestasi
Tes kelas VIISMP St. Aloysius Turi
Materi: Garis dan SudutWaktu: 2 x 40 menit
Nama: No. Absen:
1. Sebutkan pengertian dua garis yang sejajar, berimpit, dan berpotongan?Berikan contoh masing-masing dari gambar balok di bawah ini.
Jawab:
2. Nyatakan besaran sudut berikut ke dalam derajat, menit, dan detikb. 10,500 b. 12,320
Jawab:
3. Tentukan hasil satuan sudut dari 15050’75” - 9027’96”Jawab:
A B
CD
E F
GH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
4. Apa yang dimaksud dengan sudut siku-siku, sudut lancip, sudut lurus, sudut reflek,dan sudut tumpul. Berikan pula contoh benda dari kehidupan sehari-hari dari salahsatu jenis sudut tersebut.Jawab:
5. Gambarlah dan tuliskan jenis sudut dari masing-masing sudut yang dibentuk olehpernyataan berikut
c. sudut lurus b. putaran penuh
Jawab:
6. Tentukan nilai x pada gambar berikut
“Selamat mengerjakan, Berkah Dalem”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
6. Rubrik Penilaian
Rubrik PenilaianNoSoal
Jawaban Skor
1 Garis yang sejajar adalah dua garis atau lebih yang terletak pada satu bidang datar dantidak akan pernah bertemu jika garis tersebut diperpanjang sampai tak hingga.
Garis yang berimpit adalah dua garis yang terletak pada satu garis lurus, sehingga hanyaterlihat sebagai satu garis lurus.
Garis yang berpotongan adalah dua garis yang terletak pada satu bidang datar danmempunyai satu titik potong.
Contoh dari gambar balok
d. Sejajar: AB dengan CDe. Berimpit: Tidak adaf. Berpotongan: AB dengan BC
1
1
1
0,5
0,5
0,5
2 c. 10,500 = 100 +0,500
= 100 + (0,50 x 60)
= 100 + 30’
= 100 30’
d. b. 12,320 = 120 + 0,320
= 120 + (0,32 x 60)
= 120 + 19,2’
=120 + 19’ + (0,2 x 60)
= 120 +19’+12”
= 120 19’12”
0,250,50,50,5
0,250,50,50,50,50,5
3 15050’75”
9027’96” -
6022’39”
1
1
4 Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 00 dan 900 , Sudut terkecil pada jam 14 1
A B
CD
E F
GH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 900: sudut terkecil pada jam 9
Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 900 dan 1800: sudut terkecil pada jam 4
Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 1800: sudut yang terbentuk pada jam 6
Sudut reflek adalah sudut yang besarnya lebih dari 1800 dan kurang dari 3600: sudutterbesar pada jam 14
Contoh
1
1
1
1
1
5 c. sudut lurus
x 1800
=450, sudut lancip
d. putaran penuh = x 3600
= 3000, sudut reflek
1
1
1
1
1
1
1
1
6
= 3600
15x = 2700
x= 180
atau 2700
15x = 2700
x = 180
2
2
1
Total Skor 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
7. Lembar Observasi Kelas
Lembar Observasi Kelas
Hari :Tanggal :Jam :Observer :Guru :TempatBelajar :
Aspek yang diamati Ya Tidak1. Dalam kegiatan pra pembelajaran oleh guru, siswa mengikuti dengan
antusiasa. Sapaan dan percakapan singkatb. Berdoa
Keterangan:
2. Siswa aktif dalam metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dikelas
Keterangan:
3. Minat siswa dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang sedangdipelajari muncul melalui pertanyaan-pertanyaan guru
Keterangan:
4. Pola berpikir dan cara belajar aktif siswa dikembangkan melaluipertanyaan/soal-soal yang diberikan oleh guru
Keterangan:
5. Siswa bertanya kepada teman jika tidak jelas terhadap penjelasan guruKeterangan:
6. Siswa berpartisipasi dalam pembelajaranKeterangan:
7. Siswa mampu memusatkan perhatian terhadap masalah yang sedangdibahas oleh guru
Keterangan:
8. Siswa mengerjakan soal dengan benar dan telitiKeterangan:
9. Siswa berani berpendapat di kelasKeterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
10. Siswa dan guru berkomunikasi dengan baik pada saat pembelajaranberlangsung
Keterangan:
11. Siswa membuat rangkuman atau garis-garis besar persoalan yang barusaja dipelajari
Keterangan:
12. Partisipasi siswa dalam pembelajaran diberi penghargaan oleh guruKeterangan:
13. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dengan tekun danmandiri
Keterangan:
14. Siswa memahami peristiwa kontekstual yang disampaikan oleh guru
Keterangan:
15. Siswa berani mencoba maju meskipun salahKeterangan:
16. Siswa dapat membangun konsep melalui benda-benda sekitar yangdipaparkan oleh guru
Keterangan:
17. Siswa lebih konsentrasi saat guru menggunakan media pembelajaran
Keterangan:
18. Siswa mampu mengikuti alur pembelajaran sesuai yang dijelaskanguru dengan baik
Keterangan:
19. Siswa menggunakan kesempatan untuk berdiskusi untukmemecahkan pertanyaan/masalah yang diberikan oleh guru denganefektif
Keterangan:
20. Siswa mencatat tugas rumah yang diberikan guru pada akhirpembelajaran
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
21. Siswa bersemangat dalam belajar matematikaKeterangan:
22. Siswa menyiapkan buku/alat sumber belajar sendiriKeterangan:
23. Siswa aktif membuat catatan secara pribadiKeterangan:
24. Siswa berani mencoba mengerjakan latihanKeterangan:
25. Siswa dapat meenyelesaikan masalah dengan caranya sendiriKeterangan:
26. Siswa mengikuti pembelajaran secara antusias dan seriusKeterangan:
27. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru dengan baikdan benar
Keterangan:
28. Siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru dengan baikKeterangan:
29. Siswa mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru pada pertemuansebelumnya (jika ada)
Keterangan:
30. Siswa tidak malu untuk bertanya jika belum jelas
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
8. Lembar Observasi Asrama
Lembar Observasi Asrama
Hari :Tanggal :Jam :Observer :TempatBelajar :
Aspek yang diamati Ya Tidak
1. Dalam kegiatan jam belajar, siswa datang tepat waktu dan berdoaterlebih dahulu
Keterangan:
2. Siswa bertanya kepada teman jika ada hal yang tidak diketahui
Keterangan:
3. Siswa belajar dengan tenang dan tekun
Keterangan:
4. Siswa lebih dulu mengerjakan PR untuk besok, sementara PR yangbaru di peroleh hari ini ditunda dulu.
Keterangan:
5. Siswa berpartisipasi dalam jam belajar bersama
Keterangan:
6. Siswa mampu memusatkan perhatian terhadap masalah yang sedangdibahas bersama teman
Keterangan:
7. Siswa mengerjakan soal dengan benar dan teliti
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
8. Siswa berani bertanya kepada teman dan pendamping asrama
Keterangan:
9. Siswa dan teman-temannya berkomunikasi dengan baik pada saatjam belajar berlangsung
Keterangan:
10. Siswa mempelajari kembali rangkuman atau garis-garis besarpersoalan yang baru saja dipelajari
Keterangan:
11. Siswa memahami peristiwa kontekstual yang disampaikan oleh gurudengan membaca sumber lain saat jam belajar
Keterangan:
12. Siswa berani mencoba menjelaskan kepada teman meskipun ragu-ragu
Keterangan:
13. Siswa dapat membangun konsep melalui benda-benda yang adadisekitanya
Keterangan:
14. Siswa lebih konsentrasi saat belajar mandiri
Keterangan:
15. Siswa mampu mengikuti alur pembelajaran sesuai yang dijelaskanguru dengan baik
Keterangan:
16. Siswa menggunakan kesempatan untuk berdiskusi untukmemecahkan pertanyaan/masalah yang diberikan oleh guru denganefektif
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
17. Siswa mencatat ulang hasil pembelajaran di sekolah saat jam belajar
Keterangan:
18. Siswa bersemangat dalam belajar matematika
Keterangan:
19. Siswa menyiapkan buku/alat sumber belajar sendiri
Keterangan:
20. Siswa aktif membuat catatan secara pribadi
Keterangan:
21. Siswa berani mencoba-coba dalam mengerjakan latihan soal
Keterangan:
22. Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri
Keterangan:
23. Siswa mengikuti jam belajar secara antusias dan serius
Keterangan:
24. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru denganbaik dan benar
Keterangan:
25. Siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru dengan baik
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
26. Siswa mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru padapertemuan sebelumnya (jika ada)
Keterangan:
27. Siswa mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru dengan jelasdan tanpa ragu-ragu
Keterangan:
28. Siswa tidak malu untuk bertanya kepada teman jika belum jelas
Keterangan:
29. Saat jam belajar berlangsung, pandangan mata siswa dankonsentrasi siswa terfokus pada buku yang dipelajari
Keterangan:
30. Siswa dengan senang hati membantu teman yang mengalamikesulitan
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
9. Panduan Pertanyaan Wawancara
Panduan pertanyaan wawancara:
1. Biasanya sebelum pelajaran, apa yang anda persiapkan?2. Sebelum memulai pelajaran, apa yang anda lakukan untuk memahami materi?
3. Dalam belajar materi, apa yang anda lakukan ketika ada beberapa materi yangmenurut anda kurang jelas?
4. Saat anda menemukan bagian yang penting dalam materi misalnya mengenai rumusataupun pernyataan penting, apakah anda akan menghafalnya atau membuatringkasan?
5. Ketika guru memberikan materi, apakah anda membuat catatan atau ringkasanmateri sendiri atau hanya mendengarkan guru dalam menjelaskan materi?
6. Apabila anda membuat ringkasan selama pelajaran berlangsung, apakah setelah ituanda membacanya kembali?
7. Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan guru ketika pelajaran?8. Apakah anda mengerjakan PR yang diberikan guru?9. Apakah anda selalu mempunyai waktu yang cukup untuk belajar?10. Apakah ketika anda belajar dan anda mengalami kesulitan, anda akan mencari tahu
sendiri atau minta tolong teman untuk membantu menyelesaikan soal-soal yangsulit?
11. Dalam belajar di asrama, apakah anda mempunyai kelompok belajar? Atau apakahanda lebih suka belajar sendiri? Mengapa?
12. Bagaimana anda mengisi jadwal kegiatan harian atau mingguan yang berisimengenai rencana-rencana kegiatan yang sudah disiapkan di asrama??
13. Apakah anda mempunyai waktu yang cukup untuk belajar mengerjakan soal-soallatihan di asrama?
14. Apakah anda mempunyai waktu yang khusus yang anda gunakan untuk belajar(misalnya: sore, malam, pagi)
15. Apakah anda selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas?16. Apakah semua jadwal kegiatan yang ada di asrama anda ikuti dengan baik?17. Apakah anda sering menanggapi penjelasan guru?18. Apakah anda ketika belajar sambil melakukan aktivitas lain seperti: mendengarkan
musik, membaca buku cerita, mengobrol?19. Apakah ketika belajar, anda memfokuskan seluruh pikiran anda bahkan pada
pelajaran yang tidak anda sukai sekalipun?20. Jika ada ulangan atau tes, apakah anda belajar jauh hari sebelumnya?21. Apakah ketika ujian anda belajar hingga larut malam?22. Apakah anda mengkonsumsi multivitamin supaya daya tahan tubuh anda optimal
ketika ujian?23. Apakah anda selalu berdoa sebelum ujian berlangsung?24. Apakah dalam mempersiapkan ujian anda membaca kembali materi yang sudah
dipelajari dan juga mempelajari soal-soal latihan yang sudah pernah dibahas?25. Bagaimana sikap anda terhadap pelajaran matematika?26. Apakah yang memotivasi anda untuk tetap tekun belajar matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
10. Kisi-kisi Angket Sikap
INSTRUMEN ANGKET SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA
Identitas Diri
Nama :
Pada bagian ini terdiri atas sejumlah pertanyaan tentang sikap siswa terhadap matematika.
Bacalah dan jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan keadaan Anda, dengan pilihan:
SS (Sangat Setuju) : Apabila sangat setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi situasi
yang sama dengan pertanyaan
S (Setuju) : Apabila setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi situasi yang
sama dengan pertanyaan
TS (Kurang Setuju) : Apabila kurang setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi situasi
yang sama dengan pertanyaan
STS (Sangat Tidak Setuju) : Apabila sangat tidak setuju dengan keadaan diri Anda saat
menghadapi situasi yang sama dengan pertanyaan
Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik, oleh karena itu jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Contoh:
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya merasa minder jika saya tidak
bisa matematika √
Artinya: Pernyataan di atas SETUJU dengan keadaan diri Anda
No Pertanyaan SS S TS STS1. Matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami
2. Hal-hal yang dibicarakan dalam matematika membuat sayatertarik untuk membicarakan lebih lanjut
3. Kalau boleh memilih pelajaran yanga kan diambil makamatematika adalah pelajaran yang akan saya hindari, karenamatematika sangat membosankan
4. Selama di dalam kelas berarti siswa wajib secara aktif danpositif mengikuti pembelajaran dengan guru
5. Tanggung jawab siswa adalah belajar, agar jika ada ulangansetiap siswa siap dan mampu berprestasi dengan baik
6. Dalam kehidupan sehari-hari matematika banyak digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
7. Matematika merupakan pelajaran ayng membuat kita pusingdan tegang
8. Matematika merupakan pelajaran yang membosankan dantidak menarik
9. Matematika merupakan ilmu yang mudah dipelajari
10. Teknologi yang ada saat ini merupakan hasil dari matematika
11. Matematika merupakan pelajaran yang penting karena dapatdigunakan untuk pembangunan bangsa
12. Dengan matematika kita mempunyai pandangan yang luasmengenai teknologi
13. Manurut saya, buku-buku komik lebih menarik dibandingbuku-buku matematika
14. Belajar matematika merupakan kegiatan yang tidakmenyenangkan
15. Dengan belajar matematika saya menjadi lebih disiplin
16. Bagi saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yangperlu dihindari
17. Bagi saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yangmenakutkan
18. Matematika membuat seseorang tidak percaya diri
19. Matematika sangat membantu kita untuk mempelajari fisikadan kimia
20. Dengan belajar matematika kita terlatih untuk belajar secaratekun
21. Dengan belajar matematika, akan sangat membantu sayadalam mencari pekerjaan selanjutnya
22. Soal-soal matematika mudah membuat orang menjadipenasaran dan tertantang untuk menyelesaikan
23. Materi-materi dalam matematika membosankan
24. Matematika melatih orang untuk berpikir secara sistematis
25. Pelajaran matematika membantu saya berpikir secara teliti
26. Simbol-simbol dalam matematika membuat saya pusing
27. Asal orang mau bertekun belajar simbol-simbol dalammatematika mudah dipelajari
28. Karena matematika tidak berguna dalam kehidupan sehari-hari, maka pelajaran matematika di sekolah perlu dihapus
29. Pelajaran matematika sebaiknya tidak diwajibkan untukdiikuti oleh setiap siswa
30. Matematika membuat seseorang menjadi kurang pergaulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
11. Kisi-kisi Angket Motivasi
INSTRUMEN ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
Identitas Diri
Nama :
Pada bagian ini terdiri atas sejumlah pertanyaan tentang sikap siswa terhadap matematika.
Bacalah dan jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan keadaan Anda, dengan pilihan:
SS (Sangat Setuju) : Apabila sangat setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi
situasi yang sama dengan pertanyaan
S (Setuju) : Apabila setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi situasi
yang sama dengan pertanyaan
TS (Kurang Setuju) : Apabila kurang setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi
situasi yang sama dengan pertanyaan
STS (Sangat Tidak Setuju) : Apabila sangat tidak setuju dengan keadaan diri Anda saat
menghadapi situasi yang sama dengan pertanyaan
Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik, oleh karena itu jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya puas jika dapat memahami materi dengan baik
2. Saya putus asa jika mengalami kesulitan
3. Saya berusaha memahami pelajaran matematika
4. Saya takut gagal jika menghadapi pelajaran yang sulit
5. Saya berani bertanya jika ada materi pelajaran yang kurangjelas
6. Saya menunda-nunda mengerjakan tugas
7. Saya akan dapat mengingat materi pelajaran dengan baik jikasaya mempelajari kembali materi tersebut
8. Saya kurang mampu mengerjakan soal yang sulit dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
menantang
9. Keberhasilan akan membuat saya puas dan percaya diri
10. Saya merasa kurang siap setiap ada ulangan
11. Saya menyenangi pelajaran matematika
12. Saya kurang bisa konsentrasi pada saat pelajaran matematika
13. Saya bangga bila bisa mengerjakan soal lebih cepat dariteman-teman
14. Saya kurang yakin bisa mengerjakan tugas matematikadengan baik
15. Saya berusaha dengan maksimal bila mengalami kesulitan
16. Saya akan membaca buku referensi jika dibutuhkan
17. Saya mempunyai keinginan yang besar agar mendapat nilaiyang baik
18. Kegagalan membuat saya merasa malas dan tidak semangatdalam belajar
19. Saya berusaha keras bila nilai ulangan saya buruk
20. Saya akan bersemangat apabila ada teman saat belajarmatematika
21. Saya rajin belajar matematika agar diberi hadiah oleh ayah
22. Saya membeli buku-buku referensi matematika yang lainuntuk membantu saya dalam belajar matematika
23. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru apabila gurutersebut tidak hadir
24. Saya rajin belajar matematika karena saya bercita-citamenjadi guru matematika
25. Saya belajar sekalipun tidak ada PR
26. Saya belajar matematika karena pelajaran matematikadiwajibkan disekolah
27. Saya mengerjakan tugas apabila dijanjikan hadiah
28. Menonton TV lebih mengasyikan daripada belajarmatematika
29. Saya mau mengerjakan PR matematika karena tidak inginditinggal ibu belanja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
30. Saya lebih baik bolos daripada mengikuti pelajaranmatematika
31. Saya biasa dibantu teman apabila mengalami kesulitan belajar
32. Saya belajar matematika dengan pengawasan dari orang tua
33. Saya ikut bimbingan belajar (privat) agar lebih memahamipelajaran matematika
34. Pelajaran matematika ditiadakan karena ada rapat gurumendadak
35. Saya belajar pada waktu akan ulangan
36. Saya takut dimarahi oramg tua bila nilai ulangan saya jelek,oleh karena itu saya rajin belajar
37. Saya ingin mengikuti jejak kakak saya yang menjadi juaradikelasnya
38. Saya ingin menjadi juara kelas agar teman saya banyak
39. Mudah menyerah bila menghadapi soal yang sulit, sehinggaberalih ke kegiatan lain (bermain bersama teman)
40. Saya takut apabila guru menunjuk saya mengerjakan soal dipapan tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
12. Hasil Angket Sikap Kelas IX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
13. Hasil Angket Motivasi Kelas IX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
14. Tabel r Product Moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
15. Uji Validitas Angket Sikap
Uji Validitas Kuesioner SikapValidasi dengan korelasi product Moment
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SkorTotal 50 71 114 94.36 9.077
Valid N (listwise) 50
Nomor Soal Skor Total1. Pearson Correlation
Sig (2-tailedN
0.5560.00050
2. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.6320.00050
3. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.5520.00050
4. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.4580.00150
5. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.5380.00049
6. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.3000.03550
7. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.6340.00050
8. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.7220.00050
9. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.5850.00050
10. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.4710.00150
11. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.5580.00050
12. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5110.00050
13. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.6560.00050
14. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.6990.00050
15. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.4300.00250
16. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.6600.00050
17. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5680.00050
18. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.6200.00050
19. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5660.00050
20. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5450.00050
21. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.4490.00150
22. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
-0.4230.00250
23. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.6550.00050
24. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5250.00050
25. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5020.00050
26. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5200.00050
27. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.2640.06450
28. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.4810.00050
29. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.2630.06550
30. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.4940.00050
Skor TotalPearson CorrelationSig (2-tailed)N
1
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
16. Uji Validitas Angket Motivasi
Uji Validitas Kuesioner Motivasi
Validasi dengan korelasi product Moment
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00041 50 95 135 115.80 9.285
Valid N (listwise) 50
Nomor Soal Skor Total1. Pearson Correlation
Sig (2-tailedN
0.1500.29750
2. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5260.00050
3. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.6390.00050
4. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.6130.00050
5. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.3790.00749
6. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.3690.00850
7. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.1670.24650
8. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.4770.00050
9. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.3440.01450
10. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.6190.00050
11. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.3800.00650
12. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.3110.02850
13. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.1660.24950
14. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.2520.07750
15. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.5500.00250
16. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.3170.02550
17. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.4310.00250
18. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.4920.00050
19. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.6170.00050
20. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.1680.24450
21. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.0840.56350
22. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5700.00050
23. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.2370.09850
24. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.2560.07350
25. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.5310.00050
26. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
-0.0080.95750
27. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.2010.16150
28. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.4480.00150
29. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.0980.49650
30. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
0.4350.00250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Nomor Soal Skor Total31. Pearson Correlation
Sig (2-tailedN
0.1980.16950
32. Pearson CorrelationSig (2-tailedN
-0.0360.80250
33. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.1180.41550
34. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.3710.00850
35. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.3360.01750
36. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.4170.00350
37. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.2420.09050
38. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.0000.99750
39. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.6520.00050
40. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
0.5410.00050
41. Pearson CorrelationSig (2-tailed
N
1
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
17. Validasi Pakar untuk Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
18. Angket Sikap Siap Digunakan
INSTRUMEN ANGKET SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA
Identitas Diri
Nama :
Pada bagian ini terdiri atas sejumlah pertanyaan tentang sikap siswa terhadap matematika.
Bacalah dan jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan keadaan Anda, dengan pilihan:
SS (Sangat Setuju) : Apabila sangat setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi situasi
yang sama dengan pertanyaan
S (Setuju) : Apabila setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi situasi yang
sama dengan pertanyaan
TS (Kurang Setuju) : Apabila kurang setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi situasi
yang sama dengan pertanyaan
STS (Sangat Tidak Setuju) : Apabila sangat tidak setuju dengan keadaan diri Anda saat
menghadapi situasi yang sama dengan pertanyaan
Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik, oleh karena itu jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Contoh:
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya merasa minder jika saya tidak
bisa matematika √
Artinya: Pernyataan di atas SETUJU dengan keadaan diri Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
No Pernyataan SS S TS STS
1. Selama di dalam kelas berarti siswa wajib secara aktif dan positifmengikuti pembelajaran dengan guru
2. Pelajaran matematika sebaiknya tidak menjadi pelajaran wajib disekolah
3. Tanggung jawab siswa adalah belajar, agar jika ada ulangan setiapsiswa siap dan mampu berprestasi dengan baik
4. Belajar matematika merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan
5. Dalam kehidupan sehari-hari matematika banyak digunakan
6. Karena matematika tidak berguna dalam kehidupan sehari-hari, makapelajaran matematika di sekolah perlu dihapus
7. Matematika adalahpelajaran yang mudah dipelajari
8. Matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami
9. Dengan matematika kita mempunyai pandangan yang luas mengenaiteknologi
10. Matematika membuat seseorang tidak percaya diri
11. Dengan belajar matematika saya menjadi lebih disiplin
12. Bagi saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yangmenakutkan
13. Matematika sangat membantu kita untuk mempelajari pelajaran yanglain
14. Bagi saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yang perludihindari
15. Dengan belajar matematika kita terlatih untuk belajar secara tekun
16. Matematika merupakan pelajaran yang membuat saya pusing dantegang
17. Dengan belajar matematika, akan sangat membantu saya dalam studiselanjutnya
18. Materi-materi dalam matematika sangat sulit dimengerti
19. Matematika melatih orang untuk berpikir secara sistematis dan teliti
20. Menurut saya, buku-buku komik lebih menarik dibanding buku-bukumatematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
19. Angket Motivasi Siap Digunakan
INSTRUMEN ANGKET MOTIVASI SISWA TERHADAP PELAJARAN
MATEMATIKA
Identitas Diri
Nama :
Bagian ini berisi sejumlah pertanyaan tentang sikap siswa terhadap matematika. Bacalah dan
jawablah setiap pertanyaan sesuai dengan keadaan Anda, dengan pilihan:
SS (Sangat Setuju) : Sangat setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi
situasi yang sama dengan pertanyaan
S (Setuju) : Setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi situasi
yang sama dengan pertanyaan
TS (Kurang Setuju) : Kurang setuju dengan keadaan diri Anda saat menghadapi
situasi yang sama dengan pertanyaan
STS (Sangat Tidak Setuju): Sangat tidak setuju dengan keadaan diri Anda saat
menghadapi situasi yang sama dengan pertanyaan
Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan identitas Anda pada kolom yang disediakan.
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik, oleh karena itu jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Contoh:
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya merasa minder jika saya tidak
bisa matematika √
Artinya: Pernyataan di atas SETUJU dengan keadaan diri Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya putus asa jika menghadapi pelajaran yang sulit
2. Keberhasilan akan membuat saya puas dan percaya diri
3. Saya belajar hanya pada waktu akan ulangan
4. Saya belajar sekalipun tidak ada PR
5. Saya merasa kurang siap setiap ada ulangan
6. Saya mempunyai keinginan yang besar agar mendapat nilai yang baik
7. Kegagalan membuat saya merasa malas dan tidak semangat dalam belajar
8. Saya bangga bila bisa mengerjakan soal dengan benar
9. Mudah menyerah bila menghadapi soal yang sulit, sehingga beralih kekegiatan lain (bermain bersama teman)
10. Saya berani bertanya jika ada materi pelajaran yang kurang jelas
11. Saya menunda-nunda mengerjakan tugas
12. Saya berusaha memahami pelajaran matematika
13. Saya kurang bisa konsentrasi pada saat pelajaran matematika
14. Saya membeli buku-buku referensi matematika yang lain untuk membantusaya dalam belajar matematika
15. Saya takut apabila guru menunjuk saya mengerjakan soal di papan tulis
16. Saya menyenangi pelajaran matematika
17. Saya lebih baik bolos daripada mengikuti pelajaran matematika
18. Saya takut dimarahi orang tua bila nilai ulangan saya jelek, oleh karena itusaya rajin belajar
19. Menonton TV lebih mengasyikan daripada belajar matematika
20. Saya bersemangat dalam pelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
20. Hasil Wawancara Dengan Siswa
Hasil Wawancara Siswa
No IdentitasSubyek
Hasil Wawancara
1. S1 Sebelum belajar, yang disiapkan adalah buku-buku, persiapan diri danberdoa. Untuk memahami materi yang dilakukan adalah mendengarkanpenjelasan guru. Saat ada yang kurang jelas, lebih sering bertanya ke temandari pada ke guru. Saat ada catatan penting/rumus, tidak dicatat hanyadihapalkan dan saat mencatat materi menunggu disuruh oleh guru. Materiyang telah dicatat dibaca lagi saat belajar di asrama. Tugas di kelas selaludikerjakan sedangkan PR tidak selalu dikerjakan/ditunda karena lupa atautidak diingatkan oleh teman. Waktu belajar di asrama dirasa terlalu banyakkarena jam belajar hanya diiisi dengan mengerjakan PR, sehingga kalausudah selesai bingung mau apa. Saat mengalami kesulitan dalam belajar, iabertanya kepada pembimbing dan teman. Di asrama tidak punya kelompokbelajar karena biasanya mengerjakan sendiri dulu baru nanti bersama-sama.Selain itu, jika dikerjakan bersama bisa cepat selesai dan sisa waktu untukbercanda bersama. Saat belajar mandiri pun sering tidak fokus ke pelajarantapi malah bercanda. Saat menghadapi ujian, berdoa supaya lancar danbaik, bahan yang dipelajari adalah semua materi dan kadang latihan soal.Siswa 1 senang dengan matematika supaya punya pengetahuan yang cukupsaat dewasa. Dan yang memotivasi untuk belajar matematika adalahsupaya naik kelas. Tinggal di asrama karena rekomendasi dari Bapa UskupJakarta, sebelumnya tinggal di PA Abhimata Jakarta dan aslanya dariGorontalo. Siswa 1 sering melanggar jadwal di asrama karena ingin keluar,walaupun sudah krasan di asrama. Keuntungan tinggal di asrama adalahlebih mandiri dan ada pembimbing asrama yang siap membantu.
2. S2 Sebelum belajar biasanya mempersiapkan untuk besok seperti buku danalat tulis. Untuk memahami materi biasanya berdoa dahulu. Kalau adakesulitan bertanya pada teman dan guru. Kalau ada hal penting ditulissendiri tanpa menunggu disuruh karena yakin itu penting dan akan bingungkalau tidak dicatat. Saat guru memberi materi dan menerangkan, kalaubenar-benar paham dicatat sendiri namun kalau kurang paham menunggudidampingi guru. Ringkasan yang telah dibuat jarang dibuka lagi saat diasrama karena malas. Tugas dari guru selalu dikerjakan, kalau tidak lupa.Sering lupa karena asyik mainan dengan teman tapi PR selalu dikerjakan.Kalau setelah doa malam belum selesai mengerjakan PR atau tugas,biasanya dilanjutkan pagi sebelum doa pagi. Waktu belajar di asramacukup dan kalau ada kesulitan, tanya dengan teman. Di asrama punyakelompok belajar, tidak hanya dengan sesama kelas VII tapi juga dengankelas VIII. Kadang-kadang melanggar jadwal asrama, selain itu kadangterlambat saat jam belajar karena terlalu asyik main futsal. Kalau ada PRdiusahakan sebelum deadline sudah siap dikumpul. Kurang aktifmenanggapi penjelasan guru. Kalau belajar di asrama, kadang kurangserius kadang serius. Saat menghadapi ulangan, belajarnya tidakmendadak, karena merasa matematika sulit, butuh waktu lebih lama.Berdoa saat ujian besar. Kurang suka matematika karena susah. Nilai yangbaik menjadi salah satu motivasi untuk tetap semangat dalam belajarmatematika. Alasan tinggal di asrama karena disuruh orang tua.Keuntungan tinggal di asrama adalah lebih disiplin. Berasal dari TimorLeste. Orang tua PNS. Tinggal di asrama karena di suruh orang tua dankemauan sendiri. Ingin jadi orang berhasil itu yang memotivasi belajar.
3. S3 Hal yang disiapkan sebelum pelajaran adalah buku, tugas dan biasanyamembaca dulu baru berdoa agar memahami materi. Jika ada kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
bertanya kepada teman dan guru. Kalau ada hal penting ditulis sendiritanpa menunggu disuruh karena yakin itu penting dan akan bingung kalautidak dicatat. Saat guru memberi materi, mencatat sendiri tanpa harusdisuruh. Namun jarang dibuka lagi ketika di asrama karena malas. Kalauada tugas tanya ke teman cewek yang biasanya rajin mencatat sehinggatidak akan lupa. PR selalu dikerjakan tepat waktu. Kalau belum selesai yatergantung materinya, kalau sulit besok aja. Waktu belajar di asramadirasakan cukup dan kalau ada kesulitan tanya dengan teman. Punya temankelompok belajar, biasanya dengan semua anak kelas VII bisabekerjasama. Kadang-kadang melanggar jadwal asrama, biasanya saat jamkeluar dan jam makan. Terlambat saat jam belajar karena terlalu banyakmain futsal dan antri mandi. Saat jam belajar biasanya mengantuk,membaca novel, dan ngobrol. Belajar saat ulangan tidak mendadak, karenamatematika butuh waktu yang lebih banyak untuk belajar. Jarang berdoa,tidak terlalu suka matematika karena babnya banyak dan susah. Nilai yangbaik adalah salah satu hal yang memotivasi untuk semangat mempelajarimatematika. Alasan tinggal di asrama disuruh orang tua. Berasal dariJkarta. Bapak adalah dosen dan ibu mengajar anak berkebutuhan khusus.Keuntungan tinggal di asrama adalah lebih dekat dengan Tuhan danbanyak teman. Motivasi untuk membahagiakan orang tua. Kesulitan dialami saat membayar biaya asrama dan sekolah.
4. S4 Sebelum belajar, ia menyiapkan buku dan alat tulis serta membuka-bukabuku untuk review materi. Ia cukup berani bertanya kepada guru dan temannamun di kelas tidak terlalu aktif selain itu saat kalau ada catatan pentingatau rumus hanya dipahami, sedangkan materi dari guru secara umum iaberinisiatif mencatat sendiri. Namun, catatan itu tidak langsung dipahamilagi saat di asrama. PR dan tugas selalu dikerjakan. Waktu belajar diasrama cukup dan tidak pernah kekurangan waktu belajar. Saatmenghadapi ulangan, ia belajar jauh-jauh hari dan hanya belajar tentanglatihan soal. Di asrama ia belajar berkelompok walaupun hanya berdua,supaya bisa mengobrol dan bermain terutama dengan teman-teman satuangkatan. Siswa 4 menyukai matematika kalau materinya dipahami, danyang memotivasi adalah kesadaran bahwa ketika besar matematika pastiberguna. Sering melanggar jadwal di asrama karena merasa malas danbosan. Alasan tinggal di asrama karena disuruh orang tua. Berasal dariwonosari. Namun, ia juga senang karena bisa mandiri. Ayah beekrjasebagai pelayan restoran dan ibu di rumah. Lingkungan sangat nyamanuntuk belajar.
5. S5 Sebelum pelajaran, mengecek PR dulu, kalau ada ya dikerjakan lalumempersiapkan pelajaran selanjutnya dengan membaca-baca buku sebelumguru datang. Ia berani bertanya kepada guru, teman dan pembimbing jikamengalami kesulitan. Saat ada hal penting dalam materi, ia mencatat lalumenghapalkan. Di asrama kadang tidak bisa mengulang catatan kalau tugaspelajaran hari berikutnya berat. PR dan tugas dari guru selalu dilaksanakandengan baik. Waktu belajar di asrama dirasa kurang sehingga mencari jamtambahan sendiri saat pulang sekolah sambil menyicil pelajaran untukbesok. Ia tidak mempunyai kelompok belajar dan lebih senang belajarsendiri. Saat jam belajarpun sambil saling cerita/sharing. Saat akan ulanganbiasanya belajar jauh-jauh hari sebelumnya atau begadang dan juga berdoasupaya nilainya bagus dan lebih tinggi dari teman-teman. Materi danlatihan soal, dipelajari ulang saat akan ulangan. Ia cukup menyukaimatematika sejauh bisa dipahami tapi menjengkelkan kalau tidak berhasilmenyelesaikan pertanyaan. Motivasi belajar matematika yang dimilikinyaadalah keyakinan bahwa ia akan berhasil. Ia mempunyai guru les saat liburke rumah. Berasal dari Kalimantan. Alasan tinggal di asrama karenadisuruh orang tua. Bapak seorang wiraswasta. Keuntungan dia tinggal di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
asrama adalah lebih tertib daripada anak yang diluar di asrama.6. S6 Sebelum memulai belajar selalu menyiapkan buku dan alat tulis yang
diperlukan juga membawa buku cerita/novel. Sebelum memulai, iamembaca dan mengerjakan sedikit sedikit materi yang akan dipelajari. Iacukup fokus dalam belajar dan jika mengalami kesulitan baik di kelasmaupun di asrama, ia berani bertanya kepada guru, pembimbing danteman-teman. Saat ada hal penting seperti rumus dan materi ia mencatatdengan inisiatif sendiri dan dihapalkan di asrama. Tugas tidak selaludikerjakan dan kadang dituinda-tunda, sedangkan PR selalu dikerjakan. Iamulai aktif di kelas di semester 2 ini. Waktu belajar di asrama tidak selalucukup, maka ia kadang-kadang lembur di asrama. Ia lebih suka belajarberkelompok karena jadi lebih mudah. Saat menghadapi ulangan, ia belajarmateri dan latihan soal, ia kadang belajar secara bertahap, kadang sistemkebut semalam dan juga semakin rajin berdoa agar mendapat naik kelas. Iacukup menyukai pelajaran matematika tanpa alasan yang jelas, dan yangmemotivasi untuk belajar matematika adalah supaya nilainya tidak jeblokseperti semester 1. Hal yang ia peroleh dengan tinggal di asrama adalahbanyak teman dan aktivitas yang berbeda daripada di rumah. Berasal dariJogja. Bapak wartawan, ibu wiraswasta. Alasan tinggal di asrama karenakeinginan sendiri.
7. S7 Hal yang disiapkan sebelum belajar adalah buku dan alat tulis. Untukmemahami materi yang dilakukan adalah belajar malam hari dan berdoa.Saat kesulitan berani bertanya pada guru. Saat ada hal penting/rumus danmateri dari guru ditulis di buku dengan inisiatif sendiri tapi kadang jugamalas. PR dan tugas selalu dikerjakan. Jam belajar tambahannya adalahsiang setelah pulang sekolah dan saat di sekolah. Ia tidak punya kelompokbelajar dan lebih suka belajar sendiri. Untuk menanggapi penjelasan guruselain hanya mendengarkan juga tergantung dari keadaan fisiknya, ngantuk/tidak. Saat menghadapi ulangan, ia belajar latihan soal jauh-jauh harisebelumnya dan juga berdoa supaya berhasil. Di SMP ia mulai menyukaimatematika dan motivasinya adalah karena matematika membuatpenasaran. Tidak ada hal yang mengesankan saat tinggal di asrama. Berasaldari Jogjakarta. Bapak jual alat kesehatan dan ibu rumah tangga. Alasantinggal di asrama karena keinginan sendiri. Lingkungan cukup nyaman.
8. S8 Sebelum memulai belajar menyiapkan buku, dibuka-buka dan dicek kalau-kalau ada PR. Biasanya dilakukan saat sebelum belajar atau sebelumsekolah. Untuk memahami materi, sebelum pelajaran dimulai menyiapkanbuku, membaca LKS berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Kalaumengalami kesulitan, bertanya pada guru, teman, kakak kelas ataupembimbing di asrama. Punya inisiatif untuk mencatat sendiri hal-halpenting dari materi yang dipelajari. Ringkasan yang telah dibuat kadang-kadang dibuka, dipelajari, tapi kalau tugas banyak ya tidak dibuka dulu.Selalu mengerjakan tugas dan PR dengan tepat waktu. Jam belajar yangdisediakan di asrama masih kurang maka mencari waktu sepulang sekolahatau setelah istirahat sore. Hal ini dilakukan karena kadang pelajaran semuaada PR sehingga waktu yang disediakan kurang. Kelompok belajar diasrama dibuat bersama jadi anggotanya bebas, yang penting bisa belajardan mengerjakan tugas. Lebih senang belajar sendiri karena terbiasa sejakdi rumah. Jadwal di asrama diikuti dengan baik namun punya usul agar jambelajar dan jam keluar ditambah lagi. Tidak pernah terlambat belajar,karena dapat mengatur waktu dengan baik. Di kelas cukup aktifmenanggapi penjelasan guru dan juga membantu teman yangmembutuhkan. Saat jam belajar kadang sambil ngobrol, baca komik,makan. Fokus dalam belajar dapat dilakukan kalau hening dan tenang. Saatmenghadapi ulangan, belajarnya dicicil atau kalau kepepet lembur sampaimalam atau bangun pagi. Berdoa kadang dilakukan sebelum ujian. Bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
yang dipelajari biasanya latihan soal. Matematika adalah salah satupelajaran disukai karena seru dan membuat penasaran. Hal yangmemotivasi untuk belajar adalah tidak mau kalah dengan teman lain.Berasal dari Jakarta, ibunya guru anak berkebutuhan khusus, bapak jugaguru. Alasan tinggal diasrama, disuruh orang tua dan keinginan sendiri.Lingkungan cukup baik. Motivasi; membuat orang tua bangga.
9. S9 Sebelum belajar, menyiapkan buku untuk pelajaran besok baru kemudianbelajar yaitu membaca-baca buku atau komik. Saat di kelaspun, hanyamenyiapkan buku saja. Ia tidak pernah terlambat ketika jam belajar. Untukmemahami materi dalam matematika, ia lebih banyak latihan soal, dankalau ada yang kurang jelas bertanya pada guru dan teman yang bisa. Saatdi kelas, kurang aktif bertanya. Dia mencatat sendiri hal-hal penting dalampelajaran, namun tidak selalu dibaca ulang saat jam belajar. PR dan tugasselalu dikerjakan, walaupun kadang ada yang belum selesai dan telatmengumpulkan. Jam belajar di asrama dirasa kurang karena kalau dirumahbiasanya 3 jam. Maka cari waktu belajar tambahan siang hari setelahistirahat siang, kecuali kalau hanya menegerjakan latihan soal matematikatanpa belajar pelajaran lain. Kalau ada kesulitan biasanya tanya teman dandalam belajar lebih senang mengerjakan sendiri dulu karena lebih tenang.Jadwal asrama kadang-kadang dilanggar dan jam belajar seringkali dipakaiuntuk ngobrol dan ribut sendiri. Agar doanya dikabulkan, setiap hariberdoa dan ia berniat sendiri melakukan puasa tiap hari selasa tidak makansiang. Sistem belajarnya saat menghadapi ulangan adalah dicicil jauh-jauhhari sebelumnya. Biasanya yang dipelajari hanya materi bukan latihan soal.Ia menjaga kesehatannya dengan minum madu. Sampai saat ini, lumayanmenyukai pelajaran matematika dan memotivasi diri agar tahu lebihbanyak dengan membaca materi yang akan dipelajari. Keuntungan yangdirasakan Karena tinggal di asrama adalah waktu belajar lebih banyakdaripada anak luar asrama. Berasal dari Jogja, tinggal di asrama karenaingin jadi Romo. Ibu jualan kopi dan susu, bapak arsitek di Jambi.Lingkungan nyaman untuk belajar.
10. S10 Sebelum belajar, menyiapkan buku dan alat tulis yang diperlukan untukhari itu. Kalau mengalami kesulitan berani bertanya kepada guru dan cukupaktif dalam menanggapi guru. Ia rajin mencatat rumus atau catatanpenting terkait materi tanpa menunggu disuruh guru untuk dipelajari lagi diasrama. Ia rajin mengerjakan PR dan tugas dari guru tepat waktu. Waktubelajar di asrama dianggap cukup jika tidak banyak tugas. Kalau waktubelajar kurang dilanjutkan setelah doa malam. Kesulitan belajarmatematika saat di asrama diatasi dengan bertanya pada pembimbing danteman-teman khususnya dikerjakan secara berkelompok selain sambilbelajar juga sambil bermain. Siswa 8 cukup menyukai pelajaranmatematika dan lebih suka belajar lembur saat menghadapi ulangan danbiasanya untuk pelajaran matematika hanya belajar latihan soal. Motivasiyang dipunyai dalam belajar matematika agar tahu lebih banyak dansupaya mendapat nilai yang bagus. Peraturan di asrama dilanggar karenakadang merasa bosan. Tapi, ia juga merasa bahwa dengan tinggal diasrama, ia menjadi semakin mandiri, teman bertambah banyak dan dapatsaling bekerjasama. Berasal dari Papua. Tinggal di asrama karena disuruhorang tua. Pekerjaan orangtua bapak di Freeport, ibu jual tiket/bisnisdengan orang cina.
11. S11 Hal yang disiapkan sebelum pelajaran adalah buku,alat tulis, fisik danberdoa, terutama saat akan ulangan. Sebelum memulai pelajaran, iamendengarkan guru dan kalau mengalami kesulitan bertanya pada guru danteman-teman walaupun tidak aktif /biasa saja saat dikelas. Saat ada halpenting atau rumus, ia berinisiatif untuk menulis lalu menghapal daripadahanya menghapal, karena kemungkinan lupa lebih besar. Tetapi, kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
guru menyampaikan materi sambil menjelaskan, ia menunggu di suruhguru baru menulis. Semua catatn tersebut dibaca ulang setelah pulang darisekolah atau saat jam belajar. PR dan tugas dari guru selalu dikerjakanwalaupun tidak tepat waktu. Saat menghadapi ulangan ia lebih banyaklatihan soal. Teman kelompok belajar di asrama adalah Duta, Dadang, danAndri. Terkadang ia lebih suka belajar sendiri daripada berkelompok. Jambelajar di asrama dirasa cukup sehingga tidak perlu jam tambahan untukbelajar, karena kalau belajar larut malam akan mengantuk saat pagi hari dikelas. Saat belajar, seringkali sambil ngobrol dan main dengan teman.Selain itu, jadwal di asrama kadang dilanggar karena merasa bosan.Sampai saat ini, ia tidak begitu sennag pelajaran matematika namun tetapberusaha agar mendapat nilai yang bagus. Keuntungan yang dirasakandengan tinggal di asrama adalah lebih banyak belajar daripada anak luar.Asal dari Jakarta di panti asuhan. Alasan tinggal di asrama disuruh Mgr.Haryo. Lingkungan cukup baik.
12. S12 Sebelum belajar harus menyesuaikan, menata jadwal yang akan dipelajariserta membaca buku sesuai materi. Saat mengalami kesulitan di sekolahdan di asrama tentang pelajaran matematika berani bertanya pada guru,pembimbing dan teman. Ia kurang aktif di kelas karena kadang bingung.Saat ada yang penting lebih cenderung menghapal daripada membuatcatatan sendiri dan saat belajar di asramapun tidak lagi dibaca. Iamenunggu disuruh guru saat akan mencatat materi karena kalau menulispas bu guru mencatat nanti tidak paham dengan apa yang dijelaskan. Iatidak selalu mengerjakan tugas dan PR dari guru karena kadang belumpaham dan hanya pas PR tertentu yang dikerjakan dan tugas juga tidakmesti selesai. Saat menghadapi ulangan juga belajarnya dadakan serta tidakberdoa saat akan ulangan.Yang dipelajari saat akan ulangan adalah latihansoal. Ini terjadi karena ia tidak berniat untuk bersekolah di SMP Aloysiusapalagi di asrama. Karena sebelumnya hanya disuruh oleh orang tuanya.Nilai raportnya juga kurang baik karena tidak semangat dalam belajar. Iatidak punya jam belajar tambahan selain yang telah dijadwalkan di asrama.Untuk jam pertama, ia mengerjakan PR, jam kedua membaca materi. Iacukup menyenangi pelajaran matematika dan yang memotivasinya adalahagar bisa menghitung cepat apalagi kalau mau jadi arsitek. Namun,kadang-kadang juga masih diisi dengan bercanda bersama teman. Maka,jadwal di asrama sering dilanggar sesuai dengan moodnya. Berasal darisolo. Bapak wiraswasta. Tinggal di asrama karena disuruh Mama.Lingkungan sekitar orangnya ramah.
13. S13 Sebelum pelajaran biasa menyiapkan buku, alat tulis yang diperlukan danmembaca-baca buku pelajaran. Kalau ada yang kurang jelas beranibertanya pada guru dan catatan-catatan penting seperti rumus ditulis rapidan distabilo untuk kemudian kalau ingat, dipelajari dan dihapalkan.Sedangkan untuk materi pada umumnya, ia lebih suka menunggu disuruhguru untuk menulis. PR dan tugas selalu dikerjakan. Di kelas juga cukupaktif untuk mengerjakan di depan. Waktu belajar yang diimiliki dirasacukup, bahkan di kelas masih bisa tertidur. Saat jam belajar di asramaseringkali digunakan untuk membaca novel dan untuk pelajaran yang tidakdi sukai, ia lebih suka tidur. Saat menghadapi ulangan lebih suka SKS daripada jauh-jauh hari dicicil Karena tidak bisa sambil main. Selain itu, saatulangan yang dipelajari hanya latihan soal, karena lebih jelas. Kelompokbelajarnya terbentuk sesuai tugas kelompok. Siswa 13 cukup disiplindengan tidak melanggar jadwal di asrama. Selain itu, ia cukup bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas meski harus bangun pagi. Meskipun tidakmenyukai matematika, siswa 13 tetap termotivasi untuk belajarmatematika. Karena merupakan pelajaran wajib dan diujikan. Keuntungantinggal di asrama yang ia rasakan adalah tidak pernah telat ke sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Berasal dari jogja. Tinggal di asrama karena disuruh orangtua, karenawaktu SD nakal. Pekerjaan orangtua wiraswasta. Lingkungan sekitarsangat membantu karena sudah pada kenal.
14. S14 Sebelum memulai pelajaran, menyiapkan alat tulis dan menyusun bukuyang akan dipakai. Jam belajar di asrama seringkali dipakai untuk bermain,“ kalau studi lebih banyak mainnya daripada belajar”, katanya. Hal initerjadi karena mengantuk. Untuk memahami materi, ia kadang membacabuku. Saat mengalami kesulitan berani bertanya pada guru dan pada temankalau di asrama. Untuk mencatat materi dan juga catatan pentingmenunggu di suruh guru, termasuk juga ringkasan. Membaca ulangringkasan tidak selalu dilakukan. Tugas dan PR dari guru lebih seringtidak mengerjakan, walaupun mengerjakan tapi tidak selesai karena hanyamengerjakan yang bisa dan itupun mendadak. Materi yang sulit dipahamiadalah tentang himpunan. Dia lebih senang belajar kelompok daripadasendiri karena lebih cepat paham, padahal menurutnya lebih banyakbercanda. Siswa 14 sering terlambat pada saat jam belajar di asrama karenamandinya antri. Kalau sedang benar-benar tidak paham berani bertanya,tapi kalau lumayan paham tidak bertanya. Saat jam belajar di asrama,benar-benar belajar kalau ditunggu Bruder, selain itu bermain-main karenasituasi ruangan juga mendukung. Ia fokus belajar kalau ada PR, kalau tidakada PR, maka mainan dengan teman. Saat menghadapi ulangan, belajarnyamendadak, sesaat sebelum ulangan karena males dan banyak mainan.Itupun kalau bahannya merasa menguasai, ia tidak belajar, kalau materinyasulit baru belajar. Ia merasa bisa mengerjakan dengan cara belajar seperti.Kebiasaan berdoa sebelum ujian tidak dilakukan kecuali di telpon orangtua untuk berdoa. Beberapa pelajaran yang tidak ia pelajari adalah BahasaInggris dan Bahasa Indonesia. Untuk saat ini merasa senang denganmatematika dan lebih paham daripada ketika di semester 1. Hal yangmemotivasi untuk tetap tekun adalah karena ada teman yang siap sediamembantu. Keuntungan tingal di asrama yang ia rasakan adalah, banyakteman untuk diajak bermain daripada ketika di rumah. Berasal dariGombong. Tinggal di asrama karena keinginan sendiri setelah melihatpengalaman kakak sepupu yang juga di asrama. Bapak bekerja sebagaisupir pribadi, ibu perawat di Jakarta. Merasa nyaman dengan lingkungansekitar.
15. S15 Yang disiapkan sebelum pelajaran adalah mengecek PR dulu barubukunya, serta berdoa. Yang dilakukan untuk memahami materi adalahmembaca lagi buku pelajaran yang telah disiapkan. Saat mengalamikesulitan dalam memahami materi baik di kelas maupun di asrama, iaberani bertanya pada guru, teman dan kakak kelas namun tidak aktif dalammenanggapi penjelasan guru. Saat ada catatan penting/rumus, kadangdiringkas /dihapalin. Untuk menulis materi, dia menunggu disuruh olehguru karena kadang bingung mana yang mau ditulis. Catatan dibaca lagisaat jam belajar di rumah supaya hapal. PR dan tugas saat di kelas jarangdikerjakan karena soalnya sulit. Waktu belajar di asrama yang dua jamdirasa cukup banyak, ia juga tidak punya kelompok belajar yang tetap,karena disesuaikan tugas dari guru. Ia lebih senang belajar sendiri dalambelajar, tapi kadang juga mainan dan mengobrol dengan teman. Tanpaalasan yang jelas, ia sering melanggar jadwal di asrama. Saat mengerjakantugas yang belum selesai seringkali merasa malas dan ngantuk atau malahbermain bersama teman-teman. Ia menyukai matematika kalau memahamimateri. Saat menghadapi ulangan ia belajar jauh-jauh hari sebelumnyabelajar latihan soal bukan materi seluruhnya dan kalau terpaksa, jugasampai larut malam. Yang memotivasi dalam belajar matematika supayanaik kelas. Keuntungan selama tinggal di asrama adalah salingbekerjasama. Berasal dari Medan, tinggal di asrama karena di suruh kakak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Bapak bekerja sebagai wiraswata dan ibu penyanyi.16. S16 Sebelum belajar menyiapkan alat tulis dan buku. Sebelum memulai
pelajaran, meringkas materi dan bertanya pada teman. Kalau mengalamikesulitan, berani bertanya pada guru, pembimbing di asrama, teman, dankakak kelas. Untuk hal yang penting/rumus, ia membuat catatan khususkarena pasti berguna dan agar kalau lupa bisa dibuka lagi tanpa menunggudisuruh guru. Ia selalu membaca ulang saat belajar malam di asrama. PRdan tugas kadang tidak dikerjakan karena biasanya karena belum pahambetul. Waktu belajar di asrama dirasa cukup dan ia punya kelompok belajaryang beranggotakan 4 orang. Ia lebih suka berkelompok agar bisa bertanyasaat ada kesulitan. Jadwal asrama kadang dilanggar karena berbagai alasandan karena terbiasa maka tidak lagi merasa bersalah. Saat belajar biasanyasambil makan, dan kalau sudah selesai mengerjakan PR lalu ngobrol.Kalau waktu belajar tidak cukup, lembur sampai malam dan kalau belumselesai juga besok paginya bertanya pada teman, salah satunya adalahpelajaran matematika. Kadang sambil belajar membaca novel remaja. Iafokus dalam belajar kalau ada tugas agar tidak kena sanksi. Ia juga berdoasupaya mendapat nilai yang baik. Untuk menghadapi ujian, biasanyabelajar latihan soal. Ia senang matematika kalau materinya mudah,sedangkan kalau sulit agak membosankan. Hal yang memotivasi untukbelajar matematika adalah mendapat nilai yang bagus. Keuntungan tinggaldi asrama adalah tambah banyak teman, terbantu untuk disiplin danbekerjasama. Pelajaran yang disukai matematika. Berasal dari MagetanJawa timur. Alasan tinggal di asrama karena disuruh orang tua agarmendiri, sampai saat ini sudah krasan. Lingkungan cukup nyaman.Membahagiakan orang tua adalah yang memotivasi untuk tekun belajar .
17. S17 Sebelum belajar biasanya menyiapkan alat tulis dan buku-buku pelajaran.Dan untuk memahami materi biasanya membaca buku dan latihan soal.Saat mengalami kesulitan berani bertanya pada guru dan teman. Iamencatat catatan penting atau rumus atau membuat ringkasan sendiri, dankadang-kadang dibaca kalau tidak lupa. PR atau tugas tidak selaludikerjakan karena sering lupa. Hal ini terjadi karena sulit dan ia seringmenunda-nunda. Waktu belajar di dirasa cukup dan kalau ada kesulitanbertanay pada teman. Ia lebih suka belajar kelompok karena bisa langsungbertanya saat ada yang sulit. Ia belajar sendiri hanya untuk pelajarantertentu. Jadwal di asrama kadang-kadang dilanggar dengan belajarterlambat, keluar asrama tanpa ijin Bruder. Kalau tugas kebanyakan danwaktu kurang, biasanya ia dikerjakan sesuai dengan cara yang ia mengerti.Di kelas ia tidak begitu aktif ketika pelajaran di kelas. Saat belajarseringkali sambil makan, ngobrol, dan mainan. Saat ada ulanggan, iabelajar dengan menyicil. Ia juga rajin berdoa supaya lancar. Selain itu, iabelajar materi dan latihan soal. Ia senang matematika kalau yang mudah,sedangkan yang sulit ia tidak suka. Motivasi belajar matematika adalahsupaya bisa lulus ujian nasional. Dengan tiggal di asrama, ia merasa lebihdisiplin, mandiri dan nakalnya juga dikurangi. Berasal dari Semarang, ibustaff Pabrik , bapak bekerja sebagai wiraswasta. Orangtua menyuruhtinggal di asrama, lalu juga ada keinginan dari diri sendiri. Lingkungancukup membantu.
18. S18 Sebelum pelajaran hanya menyiapkan buku pelajaran, peralatan yangdibutuhkan. siswa ini kadang bertanya pada guru dan pada teman kalauada materi yang kurang jelas dan hanya menghapalkan tanpa mencatat jikaada pernyataan/rumus. Kadang-kadang mencatat materi sendiri kadang-kadang disuruh guru, demikian juga jika ada tugas atau PR, serta kurangaktif dalam pelajaran. Waktu belajar 2 jam menurutnya cukup namun lebihbanyak untuk main-main dengan teman. Kalau ada tugas yang belumselesai dilanjutkan sampai jam 11 malam. Jadwal yang ada kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
dilanggar dengan alasan bosan sering menunda-nunda tugas karena malas.Sehingga saat ulanagan pun menggunakan sistem kebut semalam walaupuntahu kalau belajar dicicil akan lebih baik. Ia rajin berdoa supaya dapat nilaibaik walaupun pada dasarnya tidak terlalu suka dengan matematika.Motivasinya hanya ingin lulus dengan nilai baik. Tinggal di asrama tidakmengesankan baginya. Berasal dari Jakarta, karena di Panti Asuhan sejakkecil tidak tahu orang tuanya. Disuruh oleh Mgr Haryo untuk tinggal diasrama. Lingkungan sekitar masih dalam tahap penyesuaian.
19. S19 Persiapan yang dilakukan sebelum belajar adalah mandi, menyiapkan bukulalu belajar. Kalau ada kesulitan, mencari tahu sendiri dulu lalu kalau tetaptidak bisa, bertanya pada pembimbing, teman yang lebih pintar sepertiPhilip dan Setyo. Lebih senang mencatat sendiri daripada hanyamendengarkan, agar cepat hapal. Nmaun tidak pernah dibaca ulang saat diasrama. Kalau tugas sering dikerjakan sedangkan kalau PR jarang karenasulit dan teman yang ditanya juga tidak tahu. Dan lebih senang jujurkepada guru kalau belum bisa mengerjakan PR. Jam belajar di asramadirasakan cukup. Siswa 19 lebih senang belajar kelompok daripada sendirikarena supaya bisa bertanya dan bekerjasama. Belajar sendiri biasanyauntuk pelajaran Bahasa Indonesia, dan Tataboga. Jadwal asrama dipatuhidengan baik walaupun juga ada yang dilanggar, biasanya terlambat belajarkarena bangun terlambat dan antri mandi. Untuk tugas yang belum selesaibiasanya dilanjutkan setelah doa malam. Hal ini juga disebabkan menunda-nunda atau malas mengerjakan sat siang hari. Saat belajar di asramaseringkali sambil ngobrol atau malah tidur, tapi kalau ada PR diselesaikandulu. Kalau di kelas tidak aktif karena biasa tidur di kelas. Kalaumenghadapi ulangan belajarnya denagn sistem kebut semalam danmembaca semua materi dan latihan soalnya. Matematika adalah salah satupelajaran yang tidak disukai karena banyak hitungan dan gurunya galak.Yang memotivasi adalah agar lulus ujian. Keuntungan tinggal di asramaadalah banyak teman ngobrol, kerjasama, bisa saling pinjam. Alas antinggal di asrama karena tidak ada yang menemani di rumah. Cukupsenang tinggal di asrama karena banyak teman. Lingkungan di jogja sangatbaik. Pekerjaan orangtua, perawat dan direktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
21. Contoh Hasil Angket SikapSiswa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Siswa 3
22. Contoh Hasil Angket Motivasi23. Lembar Validasi Pakar untuk Tes Prestasi24. Contoh Lembar Tes Prestasi25. Dokumentasi Kegiatan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
22. Contoh Angket Motivasi
Siswa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Siswa 3
23. Lembar Validasi Pakar Tes Prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
23. Lembar Validasi Soal Tes oleh Pakar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
24. Contoh Hasil Kerja Siswa
Lembar Tes Prestasi
1. Siswa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
2. Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
3. Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
26. Dokumentasi Kegiatan
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
Gambar 1 Observasi kelas VIIA Gambar 2 Observasi kelas VIIB
Gambar 3 Observasi kelas VIIC Gambar 4 Pengerjaan soal kelas 7B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
Gambar 5 Pengerjaan soal tes kelas 7C
Gambar 7 Pengerjaan Soal Angket kelas 7B
Gambar 6 Pengerjaan soal angket kelas7A
Gambar 8 Wawancara dengan siswa asrama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
Gambar 9 Observasi jam belajar di asrama Gambar 10 Observasi jam belajar di asrama
Gambar 11 Observasi jam belajar di asrama Gambar 12 Observasi jam belajar di asrama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI