105
PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Jenny Marina NIM : 098114016 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL

MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh : Jenny Marina

NIM : 098114016

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

i

PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK

CENGKEH (Oleum caryophylli)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh : Jenny Marina

NIM : 098114016

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

vi

But seek first the kingdom of God and his righteousness, and all these things will be added to you. (Matthew 6:33)

Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus,

mama tercinta, kakak-kakakku tersayang,

teman-teman farmasi, dan almamaterku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaanNya yang luar

biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul

”Pengaruh Kecepatan Putar dan Suhu Pencampuran terhadap Sifat Fisik dan

Stabilitas Fisik Emulgel Minyak Cengkeh (Oleum caryophylli)” dengan baik.

Penulis menyadari selama penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapat

bantuan doa, dukungan, semangat, kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak sehingga penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Orangtua dan kakak-kakak, atas doa dan dukungan selama penelitian dan

penyusunan skripsi.

2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M. Pharm., Apt. yang telah memberikan

bimbingan, saran, dan motivasi selama penelitian dan penyusunan skripsi.

4. Bapak Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt., atas semua kritik, masukan,

dan saran kepada penulis.

5. Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt., atas semua kritik, masukan, dan saran kepada

penulis.

6. Dra. Lily Widjaja, M.Phs., Apt. selaku Direktur CV. Indaroma yang telah

membantu menyediakan bahan penelitian minyak cengkeh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

viii

7. Bapak Musrifin, Bapak Otok, Bapak Iswandi, Bapak Agung, Bapak Heru,

Bapak Suparjiman, Bapak Suparlan atas bantuan dan kerja sama selama

penulis melaksanakan penelitian.

8. Bapak Agung Santosa, M.A., Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si.,

Apt., Romo Petrus Sunu Hardiyanta SJ, M.Sc., Ibu Agatha Budi Susiana L.,

M.Si., Apt., Ibu Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt. atas bimbingan dan saran

kepada penulis selama penelitian.

9. Lani Agustina, Selvia, Lia Susanti, Melisa Silvia Wijaya, Tri Pamulatsih

selaku rekan sekerja selama penelitian dan penyusunan skripsi atas doa,

dukungan, saran, motivasi, dan kerja sama yang luar biasa.

10. Teman – teman Farmasi Sains Teknologi A 2009 atas doa dan dukungan

kepada penulis.

11. Wahyudi Patriawan Bukit, Putu Novi Susanti, Vanda Laurend, Eddie

Hindrianto, Silvia Natalia, Sukesi Suryarini, Teman-teman Trust Worthy

yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis selama penelitian

dan penyusunan skripsi.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan doa, bantuan dan dukungan selama penelitian dan penyusunan

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

ix

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam naskah skripsi ini

mengingat keterbatasan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perkembangan selanjutnya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

PRAKATA ...................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

INTISARI ........................................................................................................ xvii

ABSTRACT ...................................................................................................... xviii

BAB I PENGANTAR ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

1. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

2. Keaslian Penelitian ......................................................................... 4

3. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................... 6

A. Emulgel ................................................................................................ 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

xi

B. Pencampuran ........................................................................................ 7

C. Jerawat ................................................................................................. 9

D. Minyak Cengkeh .................................................................................. 10

E. Eksipien Emulgel ................................................................................. 11

1. Emulgator ....................................................................................... 11

2. Carbopol 940 .................................................................................. 13

3. Parafin Cair .................................................................................... 15

4. Gliserin........................................................................................... 15

5. Aquadest ........................................................................................ 16

6. Propilparaben ................................................................................. 16

7. Metilparaben .................................................................................. 16

8. Trietanolamin ................................................................................. 17

F. Uji Sifat Fisik Sediaan Topikal ............................................................. 18

1. Daya Sebar ..................................................................................... 18

2. Viskositas ....................................................................................... 18

G. Uji Iritasi Primer .................................................................................. 19

H. Uji Daya Antibakteri ............................................................................ 20

I. Landasan Teori ..................................................................................... 20

J. Hipotesis .............................................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................ 22

B. Variabel Penelitian ............................................................................... 22

C. Definisi Operasional ............................................................................ 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

xii

D. Alat dan Bahan Penelitian .................................................................... 24

E. Tata Cara Penelitian ............................................................................. 25

1. Verifikasi sifat fisik minyak cengkeh .............................................. 25

2. Pembuatan emulgel ........................................................................ 26

3. Uji pH emulgel ............................................................................... 28

4. Uji iritasi primer emulgel ................................................................ 28

5. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan emulgel ............................ 28

6. Uji daya antibakteri emulgel terhadap Staphylococcus epidermidis . 29

F. Analisis Hasil ....................................................................................... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 34

A. Identifikasi dan Verifikasi Minyak Cengkeh ......................................... 34

B. Penentuan Level Kecepatan dan Suhu Pencampuran ............................ 35

C. Formulasi Emulgel ............................................................................... 38

D. Pengujian Derajat Keasaman (pH) Emulgel .......................................... 43

E. Uji Iritasi Primer Emulgel .................................................................... 43

F. Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik pada Formulasi Emulgel dengan Variasi

Kecepatan dan Suhu Pencampuran ....................................................... 44

1. Respon Daya Sebar ......................................................................... 44

2. Respon Viskositas .......................................................................... 44

3. Respon PergeseranViskositas.......................................................... 45

G. Pengaruh Variasi Kecepatan Putar dan Suhu Pencampuran terhadap Sifat

Fisik dan Stabilitas Fisik Emulgel......................................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

xiii

H. Uji Daya Antibakteri Emulgel terhadap Bakteri Staphylococcus

epidermidis........................................................................................... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 56

A. Kesimpulan .......................................................................................... 56

B. Saran .................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58

LAMPIRAN .................................................................................................... 62

BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Sistem penilaian metode draize- federal hazardous substance act 19

Tabel II. Interpretasi nilai PII .................................................................. 20

Tabel III. Desain penelitian ...................................................................... 27

Tabel IV. Hasil verifikasi sifat fisik minyak cengkeh ............................... 34

Tabel V. Sifat fisik emulgel dengan variasi kecepatan putar .................... 35

Tabel VI. Sifat fisik emulgel dengan variasi suhu pencampuran ................ 37

Tabel VII. Hasil interpretasi uji iritasi primer emulgel ............................... 43

Tabel VIII. Respon sifat fisik sediaan emulgel ............................................ 44

Tabel IX. Uji normalitas Shapiro-Wilk ...................................................... 46

Tabel X. Uji Wilcoxon pada evaluasi respon daya sebar .......................... 48

Tabel XI. Uji Wilcoxon pada evaluasi respon viskositas ........................... 48

Tabel XII. Nilai efek faktor kecepatan putar dan suhu pencampuran serta

interaksinya terhadap respon pergeseran viskositas ................... 50

Tabel XIII. Respon pergeseran viskositas sediaan emulgel .......................... 50

Tabel XIV. Daya antibakteri sediaan emulgel .............................................. 53

Tabel XV. Uji normalitas Shapiro-Wilk pada evaluasi respon daya antibakteri 53

Tabel XVI. Hasil analisis Post-Hoc daya antibakteri dengan menggunakan uji

Wilcoxon .................................................................................. 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Prinsip operasi planetary mixer ................................................ 8

Gambar 2. Planetary mixer ........................................................................ 9

Gambar 3. Sigma blade mixer .................................................................... 9

Gambar 4. Struktur Span 80 ...................................................................... 12

Gambar 5. Struktur Polisorbat 80 ............................................................... 13

Gambar 6. Struktur monomer asam akrilik ................................................. 14

Gambar 7. Struktur Gliserin ....................................................................... 15

Gambar 8. Struktur Propilparaben .............................................................. 16

Gambar 9. Struktur Metilparaben ............................................................... 17

Gambar 10. Struktur Trietanolamin .............................................................. 17

Gambar 11. Kurva respon daya sebar hasil orientasi kecepatan putar ........... 36

Gambar 12. Kurva respon viskositas hasil orientasi kecepatan putar............. 36

Gambar 13. Kurva respon daya sebar hasil orientasi suhu pencampuran ....... 37

Gambar 14. Kurva respon viskositas hasil orientasi suhu pencampuran ........ 37

Gambar 15. Cross-linked dari polimer akrilik ............................................... 41

Gambar 16. Gambaran molekul carbopol dalam keadaan uncoil dengan ikatan

hidrogen ................................................................................... 41

Gambar 17. Gambaran molekul carbopol dalam keadaan uncoiled setelah

netralisasi.................................................................................. 42

Gambar 18. Signifikansi efek dengan uji ANOVA ....................................... 59

Gambar 19. Hasil uji daya antibakteri emulgel minyak cengkeh ................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sertifikat analisis minyak daun cengkeh .................................... 63

Lampiran 2. Sertifikat hasil uji Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 .... 64

Lampiran 3. Verifikasi minyak cengkeh........................................................ 65

Lampiran 4. Data penimbangan dan rancangan penelitian ............................. 67

Lampiran 5. Hasil olahan data menggunakan software R 2.14.1 .................... 68

Lampiran 6. Dokumentasi ............................................................................. 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

xvii

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar dan suhu pencampuran terhadap sifat fisik yang meliputi daya sebar dan viskositas, serta stabilitas fisik yang meliputi pergeseran viskositas setelah penyimpanan selama 30 hari dari emulgel minyak cengkeh (Oleum caryophylli). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menggunakan desain faktorial 22 dengan dua faktor (kecepatan dan suhu pencampuran) dan dua level (level rendah dan level tinggi). Level rendah dan tinggi kecepatan putar adalah 200 dan 500 rpm, sementara level rendah dan tinggi suhu pencampuran adalah 30 dan 700C. Data yang memenuhi kriteria parametrik dianalisis menggunakan uji two-way ANOVA untuk mengetahui signifikansi pengaruh kecepatan putar, suhu pencampuran, dan interaksi keduanya sehingga dapat diketahui faktor yang dominan dalam menentukan respon sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel. Data yang memenuhi kriteria nonparametrik dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dua sampel untuk mengetahui pengaruh faktor terhadap respon sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel. Data dianalisis dengan menggunakan software R 2.14.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran tidak memberikan pengaruh terhadap respon daya sebar dan viskositas emulgel. Namun, variasi suhu pencampuran dan kecepatan putar memberikan pengaruh yaitu meningkatkan respon pergeseran viskositas emulgel. Suhu pencampuran merupakan faktor yang dominan meningkatkan respon pergeseran viskositas. Kata kunci: emulgel, minyak cengkeh, sifat fisik, dan stabilitas fisik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

xviii

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of mixing rate and temperature on physical properties including spreadability and viscosity as well as physical stability which was indicated by viscosity shift after thirty day-storage of clove oil emulgels (Oleum caryophylli). This study was experimental research, using two factors (mixing rate and temperature) and two levels (low and high level) in a 22 factorial design. Low and high level of mixing rate were 200 and 500 rpm, while low and high level mixing temperature were 30 and 700C. The parametric data were analyzed by using two-way ANOVA to determine significance effect of mixing rate, temperature and their interaction so that the dominant factor could be determined in terms of physical properties and stability of emulgel. The nonparametric data were analyzed by Wilcoxon two-sample test to determine effect of factors on physical properties and stability. All data were analyzed with assistance of R 2.14.1 software. The results showed that the variation of mixing rate and temperature in clove oil emulgel formulations were not affected the spreadability and viscosity responses. However, the variation of mixing rate and temperature increase the value of viscosity shift response. Mixing temperature was the dominant factor to improved viscosity shift response. Keyword: emulgel, clove oil, physical properties, and physical stability.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Jerawat seringkali mengganggu penampilan seseorang, terutama dalam

masa pubertas. Jerawat merupakan suatu proses peradangan kronis pada kelenjar

pilosebasea. Timbulnya jerawat disebabkan oleh hiperkeratinisasi folikuler yang

menyebabkan terjadinya penyumbatan pada folikel. Kelenjar pilosebasea

menstimulasi sekresi sebum, akibatnya flora alami kulit berkembang biak dengan

kondisi yang kondusif. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya peradangan pada

folikel tersebut (DiPiro, J., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., 2005).

Cengkeh (Eugenia caryophyllata Thumb.) merupakan salah satu tanaman

Asia yang mengandung minyak atsiri dengan komponen utama golongan fenol,

yaitu eugenol. Eugenol memiliki aktivitas biologis seperti antibakteri, antijamur,

dan antioksidan (Guenther, 1990). Kusuma (2010) menyatakan bahwa konsentrasi

minyak cengkeh sebesar 15% dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Staphylococcus epidermidis, bakteri yang bertanggungjawab terhadap terjadinya

jerawat.

Suryarini (2011) telah melakukan optimasi emulgator dalam formulasi

minyak cengkeh sebagai pereda jerawat dalam bentuk emulgel. Emulgel

merupakan sediaan yang dibuat dari emulsi (baik tipe minyak dalam air maupun

tipe air dalam minyak) yang dibuat menjadi gel dengan penambahan gelling agent

sebagai bahan pembentuk gel. Meskipun mengandung fase minyak, sediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

2

emulgel disukai pengguna karena dapat memberikan kenyamanan pada kulit. Hal

ini disebabkan adanya sensasi dingin pada kulit dari kandungan air yang tinggi

pada emulgel. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Tween 80 memiliki

pengaruh yang paling besar tehadap respon daya sebar, viskositas, dan pergeseran

viskositas dibandingkan dengan Span 80 dan interaksi keduanya. Dari saran

Suryarini (2011), ditunjukkan bahwa proses formulasi perlu dikaji untuk

menghasilkan sediaan emulgel yang homogen dan memiliki kualitas yang

memenuhi syarat. Proses pembuatan tersebut antara lain adalah kecepatan putar,

suhu dan lama pencampuran.

Kecepatan putar mixer dan suhu pencampuran dapat berpengaruh terhadap

distribusi ukuran droplet, viskositas, dan stabilitas dari emulgel yang dihasilkan.

Kecepatan putar memiliki hubungan erat dengan ukuran droplet yang dihasilkan.

Semakin besar energi kinetik yang diberikan dari mixer, maka ukuran droplet

yang dihasilkan akan semakin kecil. Semakin kecil ukuran droplet yang dihasilkan

maka jumlah droplet yang dihasilkan semakin banyak sehingga dihasilkan luas

permukaan spesifik yang lebih besar dibandingkan dengan droplet-droplet yang

berukuran besar. Hal ini menyebabkan semakin banyak medium dispers yang

terjebak diantara droplet-droplet fase dispers sehingga hambatan alir pada sistem

emulgel akan meningkat ditandai dengan meningkatnya viskositas sistem (Putra,

2010).

Suhu pencampuran juga berpengaruh dalam pencampuran emulgel,

dimana peningkatan suhu pencampuran akan meningkatkan gaya kinetik, baik

dari droplet fase dispers dan medium dispers pada antar permukaan minyak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

3

air (Nielloud, F., and Mestres, G.M., 2000). Besarnya energi kinetik yang

diberikan dalam sistem memungkinkan terjadinya koalesensi, yaitu menyatunya

droplet-droplet menjadi ukuran yang lebih besar yang menyebabkan pemisahan

dari fase dispers membentuk suatu lapisan dimana perubahan ini irreversibel. Hal

ini merupakan salah satu peristiwa instabilitas emulsi (Particle Sciences, 2011).

Selain itu, suhu berpengaruh dalam penurunan tegangan permukaan sehingga

dapat mengefektifkan proses emulsifikasi. Namun dalam skala industri, efisiensi

jumlah energi yang digunakan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan.

Semakin besar energi yang digunakan, semakin besar pula biaya produksi yang

dibutuhkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui bahwa variasi kecepatan

putar dan suhu pencampuran dimungkinkan memiliki pengaruh terhadap sifat fisik

dan stabilitas fisik emulgel. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui pengaruh variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran terhadap

sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh (Oleum caryophylli)

sebagai pereda jerawat. Pengaruh tersebut ditunjukkan oleh adanya perbedaan

sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh yang diformulasi dengan

variasi kecepatan dan suhu pencampuran. Respon yang diamati adalah sifat fisik

meliputi daya sebar dan viskositas, serta stabilitas fisik meliputi pergeseran

viskositas emulgel setelah penyimpanan selama 30 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

4

1. Rumusan Masalah

a. Apakah variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran pada level yang

diteliti memberikan pengaruh terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel

minyak cengkeh?

b. Jika terdapat pengaruh, bagaimanakah pengaruh faktor tersebut terhadap

sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh?

2. Keaslian Penelitian

Minyak cengkeh memiliki aktivitas antimikroba yang luas terhadap bakteri

Gram positif, yaitu Staphylococcus epidermidis (Gupta, Garg, Uniyal, Kumari,

2008). Hal ini didukung oleh penelitian Taufik, Triatmojo, Erwanto, Santoso, dan

Kristanti (2010) yang menyatakan bahwa kandungan minyak cengkeh berupa

eugenol memiliki sifat hydrophobicity, yaitu mudah masuk ke dalam

lipopolisakarida yang terdapat dalam membran sel bakteri Gram positif dan

merusak struktur selnya. Kusuma (2010) menyatakan bahwa konsentrasi minyak

cengkeh sebesar 15% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus.

epidermidis, bakteri yang bertanggungjawab terhadap terjadinya jerawat.

Selanjutnya Suryarini (2011) telah melakukan optimasi formula minyak cengkeh

sebagai pereda jerawat dalam bentuk emulgel. Namun, sejauh pengetahuan

peneliti, penelitian mengenai pengaruh kecepatan putar dan suhu pencampuran

terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh (Oleum

caryophylli) sebagai pereda jerawat belum pernah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

5

3. Manfaat Penelitian

Memberi sumbangan pengetahuan kepada kalangan peneliti dalam

mempertimbangkan aspek formulasi terkait pencampuran sehingga dapat didesain

sediaan yang berkualitas dengan proses produksi yang efisien.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan putar dan

suhu pencampuran terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak cengkeh

(Oleum caryophylli) sebagai pereda jerawat sehingga dapat menjadi arahan dalam

penentuan proses formulasi emulgel minyak cengkeh yang lebih berkualitas

dengan proses produksi yang efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Emulgel

Gel merupakan bentuk sediaan yang terdiri dari sejumlah air yang terjebak

dalam jaringan partikel padat koloid, biasanya terdiri dari polimer organik dari

alam atau sintetis. Komponen air yang tinggi dapat meningkatkan disolusi obat,

migrasi obat melalui pembawa lebih mudah dibandingkan dengan basis salep atau

krim (Ansel, 1999). Keunggulan gel adalah kenyamanan saat digunakan, namun

gel memiliki keterbatasan sebagai penghantar obat-obat yang bersifat hidrofobik

(Khullar, 2011). Oleh karena itu gel dan emulsi dikombinasikan menjadi suatu

sediaan yang disebut dengan emulgel untuk mengatasi keterbatasan tersebut

(Mohamed, 2004).

Beberapa tahun terakhir mulai dikembangkan penggunaan polimer dengan

kompleks sebagai bahan pengental karena kapasitasnya sebagai gelling agent

dapat membuat emulsi menjadi lebih stabil dengan mengurangi tegangan

permukaan dan antarmuka di mana pada saat bersamaan terjadi peningkatan

viskositas fase berair (Gupta, A., Mishra, A.K., Singh, A.K., Gupta, V., Bansal,

P., 2010). Emulgel yang digunakan di kulit memiliki beberapa sifat yang

menguntungkan, antara lain mengurangi rasa berminyak, mudah dioleskan,

mudah dicuci dengan air, berperan sebagai emolien, dan memiliki penampakan

yang menyenangkan (Stanos, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

7

B. Pencampuran

Pencampuran merupakan proses dimana dua atau lebih komponen diberi

perlakuan sehingga suatu partikel terletak sedekat mungkin dengan partikel yang

lain. Tujuan proses ini adalah untuk memperoleh campuran partikel solid,

suspensi dari padatan yang tidak larut dalam suatu cairan, campuran cairan-cairan

yang saling larut, atau dispersi partikel dalam semisolid (Aulton, 1988).

Kecepatan putar memberikan pengaruh terhadap respon viskositas karena

kecepatan putar akan memberikan energi kinetik yang menghasilkan gaya geser

dalam proses formulasi. Kecepatan putar memiliki hubungan erat dengan ukuran

droplet yang dihasilkan. Semakin besar energi kinetik yang diberikan dari mixer,

maka ukuran droplet yang dihasilkan akan semakin kecil. Semakin kecil ukuran

droplet yang dihasilkan maka jumlah droplet yang dihasilkan semakin banyak

sehingga dihasilkan luas permukaan spesifik yang lebih besar dibandingkan

dengan droplet-droplet yang berukuran besar. Hal ini menyebabkan semakin

banyak medium dispers yang terjebak diantara droplet-droplet fase dispers (Putra,

2010). Medium dispers yang terjebak bersama konformasi globular ini akan

membentuk struktur tiga dimensi dalam sistem sehingga menghasilkan viskositas

yang lebih tinggi (Amiji, Sandman, 2003). Semakin meningkatnya viskositas,

maka daya sebar yang dihasilkan akan semakin menurun, demikian pula

sebaliknya (Garg et al., 2002).

Suhu pencampuran dapat berpengaruh terhadap besarnya energi kinetik

yang diberikan dalam sistem sehingga memungkinkan terjadinya koalesensi.

Koalesensi adalah peristiwa menyatunya droplet-droplet menjadi droplet dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

8

ukuran yang lebih besar sehingga menyebabkan pemisahan dari fase dispers

membentuk suatu lapisan ireversibel. Hal ini merupakan salah satu peristiwa

instabilitas emulsi (Particle Sciences, 2011). Namun, suhu juga berpengaruh pada

penurunan tegangan permukaan sehingga dapat memudahkan pencampuran

(Nielloud, F., and Mestres, G.M., 2000).

Beberapa mixer yang dapat digunakan dalam pencampuran semisolid

antara lain sebagai berikut:

1. Planetary mixer

Jenis mixer ini umumnya ditemukan di dapur rumah dan dalam skala yang

lebih besar pada mesin di industri. Dayung pada mixer akan berputar

mengitari sekeliling mangkuk yang bulat sambil mengelilingi porosnya

sendiri. Mixer ini dirancang khusus untuk pencampuran semipadat, pasta,

salep, bahan kental, massa pil, dan massa granulasi tablet.

Gambar 1. Prinsip operasi planetary mixer (Aulton, 1988).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

9

Gambar 2. Planetary mixer (QRFM, 2012).

2. Sigma blade mixer

Mesin ini terdiri dari dua counter-rotating dengan rotor tangensial dalam

wadah berbentuk khusus (bentuk W), melengkung di bagian bawah untuk

membentuk dua setengah-silinder yang membujur. Tutup dipertahankan di

antara pisau dan dinding untuk menghasilkan campuran homogen sempurna.

Mixer ini baik digunakan untuk membuat pasta yang kaku maupun salep.

Gambar 3. Sigma blade mixer (JEC, 1983).

C. Jerawat

Jerawat (acne) merupakan penyakit peradangan dari kelenjar-kelenjar

pilosebasea. Bentuk paling umum dari jerawat adalah acne vulgaris. Kelenjar

sebasea yang terletak di bagian wajah, dada, dan punggung akan menanggapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

10

rangsangan androgen. Jerawat disebabkan karena adanya hiperkeratinisasi

folikuler sehingga terjadi penumpukan keratin pada folikel yang dapat

menyumbat folikel tersebut. Selain itu, terjadi sekresi sebum yang berlebih akibat

adanya stimulasi hormon androgen terhadap kelenjar sebasea sehingga sebum

terperangkap di dalam folikel. Terperangkapnya sebum di dalam folikel ini

menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan flora alami kulit

sehingga mampu bertumbuh dengan baik dan mengakibatkan terjadinya inflamasi

pada folikel (Dipiro, et al., 2005).

Bakteri yang bertanggungjawab terhadap terjadinya jerawat adalah

Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes. Keduanya merupakan

bakteri flora normal pada kulit. Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri

patogen Gram Positif yang berbentuk bulat dengan ukuran berkisar 0,5-1,5 µm

(Madigan, 2009).

D. Minyak Cengkeh

Minyak cengkeh merupakan minyak esensial yang diperoleh dengan cara

penyulingan tanaman cengkeh Syzigium aromaticum (L) Merr atau Eugenia

caryophyllata Thunb. Minyak cengkeh berwarna kuning hingga coklat tua dan

memiliki bau khas minyak cengkeh. Tanaman cengkeh memiliki kandungan

minyak atsiri dengan jumlah yang cukup banyak. Kandungan eugenol pada

kuncup bunga cengkeh sebesar 82-88%, gagang cengkeh 85-90%, sedangkan

pada bagian daun 72-90% (Lis-Balchin, 2006). Minyak cengkeh yang dihasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

11

dari bagian tanaman cengkeh yang berbeda memiliki kandungan kimia dengan

konsentrasi yang bervariasi.

Minyak cengkeh dapat larut dalam 2 bagian volume etanol 70%, dapat

larut dalam etanol 90% dan eter. Minyak cengkeh mengandung tidak kurang dari

85% (v/v) substansi fenolik. Minyak cengkeh memiliki bobot jenis 20oC/20oC

sebesar 1,025-1,049 dan indeks bias (nD20) sebesar 1,528-1,535 (BSN, 2006).

Minyak daun cengkeh memiliki bobot jenis 25oC/25oC sebesar 1,036-1,044

(Guenther, 1990). Berdasarkan International Standard (ISO) 3141:1997 (E) dan

Foos Chemical Codex, indeks bias minyak daun cengkeh pada 25oC adalah 1,526-

1,533 (Armando, 2009).

Minyak cengkeh bersifat sebagai antiseptik dan bakterisidal (Guenther,

1990). Minyak cengkeh memiliki aktivitas sebagai antibakteri pada beberapa

mikroba patogen, seperti: S. aureus, S. epidermidis, B. subtilis, B. cereus, Bacillus

sp., Listeria monocytogenes, Kleibsiella sp., dan Micrococcus aerogenosa (Gupta,

C., Garg, A.P., Uniyal, R.C., Kumari, A., 2008).

E. Eksipien Emulgel

1. Emulgator

Dua cairan taktercampurkan disebabkan oleh gaya kohesif antarmolekul

masing-masing cairan yang lebih besar dari gaya adhesif antar kedua cairan

tersebut. Oleh karena itu, surfaktan digunakan untuk mengurangi tegangan

antarmuka minyak dan air sehingga dapat membentuk emulsi yang stabil (Sinko,

2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

12

a. Sorbitan Monooleat

Sorbitan monooleat atau yang sering disebut Span 80 merupakan cairan

kental berwarna kuning, memiliki bau dan rasa yang khas. Span 80 banyak

digunakan dalam sediaan kosmetik, produk makanan, dan sediaan farmasetis

sebagai surfaktan nonionik lipofilik. Jika digunakan secara tunggal, Span 80 dapat

menghasilkan emulsi air dalam minyak yang stabil. Tetapi biasanya, Span 80

digunakan bersama dengan polisorbat dengan berbagai proporsi polisorbat untuk

menghasilkan emulsi minyak dalam air. Nilai HLB Span 80 adalah 4,3.

Penggunaan ester sorbitan sebagai emulgator dalam emulsi dan mikroemulsi tipe

minyak dalam air berkisar antara 1-10% jika dikombinasikan dengan emulgator

hidrofilik (Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Owen, S.C., 2006).

R1 = R2 = OH, R3 = (C17H33)COO

Gambar 4. Struktur Span 80 (Rowe et al., 2006).

b. Polioksietilen sorbitan 80 (Polisorbat 80)

Polisorbat 80 atau yang sering disebut Tween 80 merupakan cairan seperti

minyak, jernih berwarna kuning muda hingga coklat muda, bau khas lemah, rasa

pahit dan hangat. Tween 80 memiliki sifat sangat mudah larut dalam air (Dirjen

POM, 1995). Nilai HLB Tween 80 adalah 15. Penggunaan polisorbat sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

13

emulgator dalam emulsi minyak dalam air berkisar antara 1-10% (Rowe et al.,

2006).

Gambar 5. Struktur Polisorbat 80 (Department of Health and Human Services, 2013).

2. Carbopol 940

Carbopol (carbomer) merupakan polimer asam akrilik sintetis dengan

bobot molekul yang tinggi, membentuk crosslinked dengan sukrosa alil atau eter

alil dari pentaeritritol (Rowe et al., 2006). Carbopol dalam keadaan tidak

dilarutkan adalah berupa serbuk putih yang terdiri dari molekul rantai panjang

(Curteis, 1991). Carbopol terdiri dari 56-68% gugus asam karboksilat (COOH)

dalam bentuk kering. Carbopol yang didispersikan ke dalam air akan membentuk

dispersi koloid asam dengan viskositas yang rendah. Ketika dinetralkan dengan

basa, maka akan terbentuk gel yang sangat kental. Pendispersian serbuk carbopol

harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah terbentuknya gumpalan yang

tidak terdispersi dengan sempurna. Bahan-bahan yang dapat digunakan dalam

penetralan polimer carbopol adalah borax, kalium hidroksida, natrium bikarbonat,

dan amin organik polar seperti trietanolamin. Carbopol harus disimpan di tempat

kering, wadah resisten korosi di dalam tempat dingin, dan kedap udara karena

sifatnya yang higroskopis (Rowe et al., 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

14

Gambar 6. Struktur monomer asam akrilik (Rowe et al., 2006).

Bobot molekul rata-rata 450.000 (carbopol 907) hingga 4.000.000

(carbopol 940). Bobot molekul berpengaruh pada tegangan permukaan dan

viskositas produk akhir. Oleh karena itu, akan lebih cocok bila dipilih carbopol

940 sebagai gelling agent untuk menghasilkan viskositas yang tinggi pada

konsentrasi yang rendah (Curteis, 1991).

Curteis (1991) menyatakan bahwa terdapat dua mekanisme pengentalan

carbopol, yaitu metode ikatan hidrogen (hanya dapat terjadi dalam sistem pelarut

polar) dan metode netralisasi (dapat terjadi baik pada sistem pelarut polar maupun

nonpolar).

a. Metode ikatan hidrogen

Sistem ini membutuhkan solven yang dapat mendonor gugus hidroksil.

Hasil ikatan hidrogen antara gugus karboksil dari carbopol dan gugus hidroksil

dari solven akan menyebabkan molekul menjadi uncoil dan terjadi kekentalan.

Observasi empiris melalui percobaan telah menunjukkan bahwa proses ini tidak

dapat mencapai viskositas seperti pada sistem netralisasi dengan menggunakan

sejumlah carbopol yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

15

b. Netralisasi

Pada metode ini carbopol dinetralkan oleh basa untuk menghasilkan garam

yang larut dalam pelarut. Selanjutnya molekul carbopol berubah menjadi bentuk

uncoil dan terjadi kekentalan pada gel. Penambahan basa yang berlebihan

membuat gel menjadi encer karena kation-kation melindungi gugus-gugus

karboksil dan juga mengurangi gaya tolak-menolak elektrostatis. Jika

ditambahkan amina yang berlebih pada sistem dispersi carbopol, konsistensinya

tidak berkurang, kemungkinan karena efek sterik mencegah pelindung karboksil

yang diserang (Barry, 1983).

3. Parafin cair

Parafin cair adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak

mineral. Pemerian berupa cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi, tidak

berwarna, hampir tidak berbau, hampir tidak mempunyai rasa (Dirjen POM,

1979). Parafin cair bersifat larut dalam kloroform, eter, minyak atsiri, sedikit larut

dalam etanol, dan praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95% dan air. Parafin

merupakan bahan yang tidak toksik dan tidak mengiritasi ketika digunakan dalam

sediaan topikal (Rowe, Sheskey, Owen, 2006). Nilai HLB parafin adalah 11,8

(Meher, 2012).

4. Gliserin

Gambar 7. Struktur gliserin (Rowe et al., 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

16

Pemerian gliserin seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis

diikuti rasa hangat, dan higroskopis. Gliserin dapat bercampur dengan air (Dirjen

POM, 1979). Gliserin dapat berfungsi sebagai pengawet antimikroba, kosolven,

emolien, humektan, plasticizer, pelarut, bahan tonisitas, dan bahan pemanis

(Rowe et al., 2006).

5. Aquadest

Aqua destillata (aquadest) merupakan air suling yang dibuat dengan

menyuling air yang dapat diminum. Pemerian aquadest adalah jernih, tidak

berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa (Dirjen POM, 1979).

6. Propilparaben

Pemerian propilparaben berupa serbuk putih atau hablur kecil, tidak

berwarna. Propilparaben sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol

dan dalam eter (Dirjen POM, 1995). Propilparaben menunjukkan aktivitas

antimikroba pada pH antara 4-8. Penggunaannya dalam sediaan topikal berkisar

antara 0,01-0,6% (Rowe et al., 2006).

Gambar 8. Struktur Propilparaben (Rowe et al., 2006).

7. Metilparaben

Pemerian metilparaben berupa hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk

hablur, putih, tidak berbau atau berbau khas lemah. Metilparaben sukar larut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

17

dalam air, mudah larut dalam etanol dan dalam eter (Dirjen POM, 1995).

Metilparaben menunjukkan aktivitas antimikroba pada pH antara 4-8.

Penggunaannya dalam sediaan topikal berkisar antara 0,02-0,3% (Rowe et al.,

2006).

Gambar 9. Struktur Metilparaben (Rowe et al., 2006).

8. Trietanolamin

Pemerian trietanolamin (TEA) adalah cairan yang kental, tidak berwarna

sampai kuning muda, dan berbau amoniak (Dirjen POM, 1995).TEA berperan

sebagai bahan pembasa dan bahan pengemulsifikasi. TEA banyak digunakan

dalam formulasi sediaan topikal terutama emulsi. Konsentrasi yang digunakan

dalam emulsi berkisar antara antara 2-4%. TEA bersifat sangat higroskopis, larut

dalam air (Rowe et al., 2006).

Gambar 10. Struktur Trietanolamin (Rowe et al., 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

18

F. Uji Sifat Fisik Sediaan Topikal

1. Daya Sebar

Daya sebar berhubungan dengan sudut kontak antara sediaan dengan

tempat aplikasinya yang mencerminkan kelicinan (lubricity) sediaan tersebut,

yang berhubungan langsung dengan koefisien gesekan. Daya sebar merupakan

karakteristik yang penting dari formulasi sediaan topikal dan bertanggung jawab

untuk ketepatan transfer dosis atau melepaskan bahan obatnya, dan kemudahan

penggunaannya. Faktor yang mempengaruhi daya sebar adalah kekakuan formula,

ketepatan dan lama tekanan yang menghasilkan kelengketan pada tempat aksi.

Kecepatan penyebaran bergantung pada viskositas formula, kecepatan evaporasi

pelarut dan kecepatan peningkatan viskositas karena evaporasi (Garg, A.,

Aggrawal, D., Garg, S., and Singla, A.K., 2002).

2. Viskositas

Viskositas adalah pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir;

semakin tinggi viskositas, maka semakin besar tahanannya (Martin, 1993).

Viskositas, elastisitas, dan rheologi merupakan karakteristik formulasi yang

penting dalam produk akhir sediaan semisolid. Peningkatan viskositas akan

menaikkan waktu retensi pada tempat aksi tetapi akan menurunkan daya sebar

(Garg et al., 2002). Pengurangan ukuran droplet rata-rata akan menaikkan

viskositas. Makin luas distribusi ukuran droplet, makin rendah viskositasnya jika

dibandingkan dengan sistem yang memiliki ukuran droplet yang lebih sempit.

Pengurangan viskositas dengan penaikan shear, sebagian bisa disebabkan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

19

penurunan viskositas dari fase kontinyu karena jarak pemisahan droplet-droplet

yang meningkat (Martin, 1993).

G. Uji Iritasi Primer

Uji iritasi primer kulit biasanya menggunakan hewan uji kelinci, marmot,

atau mencit. Senyawa uji dioleskan pada kulit yang sebelumnya telah dicukur

kemudian reaksi kulit terhadap senyawa uji diamati dan dicatat pada interval

waktu tertentu (minimal 3 hari). Iritasi jaringan diamati dan dievaluasi dari adanya

eritema dan edema (Loomis, 1978; Kligman dan Leyden, 1982).

Uji dengan model Draize menggunakan hewan uji kelinci untuk menguji

iritasi pada kulit. Kulit punggung kelinci dicukur (dengan luas 1 inchi2 setiap

area). Sebanyak 0,5 g solid atau semisolid dioleskan pada kulit punggung yang

sudah dicukur. Selanjutnya punggung kelinci dibalut menggunakan kain kasa.

Pengamatan dilakukan 24 dan 72 jam setelah pengujian (Benson and Watkinson,

2012).

Draize menggunakan sistem penilaian secara visual untuk menghitung

indeks iritasi primer (PII), yang meliputi eritema dan edema pada semua sisi

(Tabel I). Nilai PII yang diperoleh diinterpretasikan dalam Tabel II (Benson and

Watkinson, 2012).

Tabel I. Sistem penilaian Metode Draize- Federal Hazardous Substance Act (FHSA) (Benson and Watkinson, 2012).

Reaksi eritema Skor Tidak ada eritema 0 Eritema yang sangat tipis (hampir tidak kelihatan) 1 Eritema yang dapat didefinisikan dengan baik 2 Eritema sedang sampai berat 3 Eritema berat (beet redness) sampai pembentukan sedikit eschar (luka 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

20

mendalam) Reaksi edema Skor

Tidak ada edema 0 Edema yang sangat kecil (hampir tidak kelihatan) 1 Edema kecil (pinggiran area didefinisikan dengan peningkatan yang jelas)

2

Edema sedang (menonjol >1mm) 3 Edema berat (menonjol >1mm dan meluas sampai ke area terpapar) 4

Total skor yang mungkin untuk iritasi primer 8

Tabel II. Interpretasi nilai PII (Benson and Watkinson, 2012). Primary Irritation Index (PII) Interpretasi

< 2 Tidak mengiritasi 2-5 Iritasi ringan > 5 Iritasi berat

H. Uji Daya Antibakteri

Pengukuran daya antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan

metode pengenceran. Metode difusi dapat dilakukan tiga cara yaitu metode

silinder, lubang dan cakram kertas. Metode lubang atau sumuran dilakukan

dengan membuat lubang pada agar padat yang telah diinokulasi dengan bakteri.

Jumlah dan letak lubang disesuaikan dengan tujuan penelitian, kemudian lubang

diisi dengan larutan yang akan diuji. Setelah diinkubasi, pertumbuhan bakteri

diamati untuk melihat ada tidaknya daerah hambatan di sekeliling lubang

(Kusmiyati, 2006).

I. Landasan Teori

Proses pencampuran merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan

untuk menghasilkan emulgel minyak cengkeh yang memenuhi persyaratan sifat

fisik dan stabilitas fisik. Sifat fisik emulgel dapat dipengaruhi oleh beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

21

faktor seperti kecepatan dan suhu pencampuran. Kecepatan putar memberikan

energi kinetik yang menghasilkan gaya geser dalam proses formulasi. Polimer

memiliki tipe alir pseudoplastis dimana dalam keadaan diam (tidak terdapat gaya

geser) polimer berada dalam keadaan coiled karena adanya stabilisasi

intramolekuler. Air yang amobil bersama konformasi globular ini akan

membentuk struktur tiga dimensi dalam sistem sehingga menghasilkan viskositas

yang lebih tinggi. Ketika sistem tersebut mendapat gaya geser, maka rantai

polimer akan terurai dan dapat menurunkan viskositas sediaan (Amiji, Sandmann,

2003). Faktor suhu juga dapat mempengaruhi tingkat pencampuran karena

peningkatan suhu pencampuran akan meningkatkan gaya kinetik, baik dari droplet

fase terdispersi maupun dari agen pengemulsi pada antar permukaan minyak dan

air. Suhu juga berpengaruh pada penurunan tegangan permukaan sehingga

memudahkan pencampuran (Nielloud, F., and Mestres, G.M., 2000).

J. Hipotesis

Variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran pada level yang diteliti

memberikan pengaruh terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel minyak

cengkeh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan rancangan desain

faktorial.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

2.

dalam penelitian ini adalah kecepatan pencampuran (200 dan

500 rpm) dan suhu pencampuran (30oC dan 70oC) dalam pembuatan sediaan

emulgel.

Variabel tergantung

3.

dalam penelitian ini adalah daya sebar dan viskositas pada

uji sifat fisik emugel, serta pergeseran viskositas setelah penyimpanan selama

30 hari pada uji stabilitas fisik emulgel.

Variabel pengacau terkendali

4.

dalam penelitian ini adalah konsentrasi minyak

cengkeh, jumlah dan jenis bahan-bahan yang digunakan dalam formula, waktu

pencampuran dalam pembuatan sediaan emulgel, wadah penyimpanan, lama

penyimpanan, kondisi penyimpanan, galur hewan uji, kepadatan suspensi

bakteri, diameter lubang sumuran, suhu dan lama inkubasi.

Variabel pengacau tak terkendali

dalam penelitian ini adalah suhu ruangan

pada saat penyimpanan emulgel, evaporasi minyak cengkeh dan kondisi

fisiologis hewan uji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

23

C. Definisi Operasional

1. Emulgel adalah sediaan semipadat hasil emulsifikasi minyak cengkeh dengan

penambahan Carbopol 940 sebagai gelling agent dan emulgator Tween 80 dan

Span 80 yang dibuat sesuai prosedur dalam penelitian ini.

2. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, dalam penelitian ini

digunakan dua faktor, yaitu kecepatan putar sebagai faktor A dan suhu

pencampuran sebagai faktor B.

3. Formula adalah komposisi bahan yang terdiri dari bahan aktif dan eksipien

emulgel minyak cengkeh dengan variasi kecepatan putar dan suhu

pencampuran.

4. Kecepatan putar adalah kecepatan mixer yang digunakan pada proses

emulsifikasi, penambahan gelling agent dan basa penetral.

5. Suhu pencampuran adalah suhu pencampuran fase minyak dan fase air

(emulsifikasi) untuk memperoleh emulsi.

6. Level adalah tingkatan dari faktor dalam proses pencampuran, dalam

penelitian ini meliputi level rendah dan level tinggi. Level rendah dan tinggi

kecepatan pencampuran adalah 200 rpm dan 500 rpm. Level rendah dan tinggi

suhu pencampuran adalah 300C dan 700C.

7. Respon adalah besaran yang diamati perubahan efeknya, besarnya dapat

dikuantitatifkan. Respon dalam penelitian ini adalah sifat fisik emulgel

(meliput i daya sebar dan viskositas) dan stabilitas fisik emulgel (meliputi

pergeseran viskositas).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

24

8. Daya sebar adalah diameter penyebaran 1 gram emulgel pada alat uji daya

sebar yang diberi beban 50 gram dan didiamkan selama 1 menit. Daya sebar

yang dikehendaki adalah 3-5 cm.

9. Viskositas adalah hambatan emulgel untuk mengalir setelah adanya pemberian

gaya. Semakin besar viskositas, maka emulgel semakin tidak mudah untuk

mengalir. Nilai viskositas yang dikehendaki adalah 200-300 dPas.

10. Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas emulgel dalam

penyimpanan selama 30 hari dengan viskositas emulgel setelah 48 jam waktu

pembuatan. Nilai pergeseran viskositas yang dikehendaki adalah < 10%.

11. Daya antibakteri adalah kemampuan emulgel minyak cengkeh dalam

menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis, ditunjukkan

oleh diameter zona hambat yang dihasilkan.

12. Zona hambat adalah zona jernih yang sama sekali tidak dijumpai pertumbuhan

Staphylococcus epidermidis atau pertumbuhan Staphylococcus epidermidis

terhambat bila dibandingkan dengan kontrol pertumbuhan bakteri.

13. Kondisi penyimpanan emulgel adalah penyimpanan pada suhu ruangan dan

dalam wadah yang terlindung dari cahaya matahari.

D. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah glasswares (PYREX-

GERMANY), refractometer Abbe, neraca analitik (Mettler Toledo GB 3002),

waterbath, mixer (Philips Type HR 1170 120V-130W, Holland) yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

25

dimodifikasi, viscotester seri VT 03E (RIONJAPAN), stopwatch, alat pengukur

daya sebar, pisau cukur, vortex, jarum ose, alat pembuat sumuran, autoklaf,

Microbiological Safety Cabinet, dan inkubator.

2. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak cengkeh,

yaitu minyak essensial dari daun tanaman cengkeh (Eugenia caryophyllata

Thunb.), dengan kandungan eugenol 74,08% (CV Indaroma Yogyakarta), parafin

cair (PT Brataco Chemica), span 80 (PT Brataco Chemica), propil paraben (PT

Brataco Chemica), tween 80 (PT Brataco Chemica), gliserin (PT Brataco

Chemica), metil paraben (PT Brataco Chemica), carbopol 940 (CV Private

Equipment Lab.), aquades, trietanolamin (PT Brataco Chemica), aluminium foil,

kain kasa, aquadest steril, media Muller-Hinton Broth (Oxoid), media Muller-

Hinton Agar (Oxoid), dan bakteri uji Staphylococcus epidermidis ATCC 12228

(Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta).

E. Tata Cara Penelitian

1. Verifikasi sifat fisik minyak cengkeh

Verifikasi sifat fisik minyak cengkeh yang dilakukan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Verifikasi indeks bias minyak cengkeh: Indeks bias minyak cengkeh

diukur dengan menggunakan refraktometer Abbe. Minyak cengkeh diteteskan

pada prisma utama, kemudian prisma ditutup dan refraktometer diarahkan ke

cahaya terang. Refraktometer dialiri air mengalir dan suhu diatur menjadi 20oC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

26

Nilai indeks bias minyak cengkeh ditunjukkan oleh garis batas yang memisahkan

sisi terang dan sisi gelap pada bagian atas dan bawah. Dilakukan replikasi

sebanyak 3 kali.

b. Verifikasi bobot jenis minyak cengkeh

2. Pembuatan emulgel

: Bobot jenis minyak cengkeh

diukur dengan menggunakan piknometer yang telah dikalibrasi, dengan

menetapkan bobot piknometer kosong dan bobot air pada suhu 25oC. Kemudian

volume air dihitung dengan cara bobot air dibagi dengan kerapatan air.

Piknometer diisi minyak cengkeh dan suhu dikondisikan pada 25oC, kemudian

piknometer ditimbang. Bobot piknometer yang telah diisi minyak cengkeh

kemudian dikurangi bobot piknometer kosong untuk memperoleh bobot minyak

cengkeh. Kerapatan minyak cengkeh dihitung dengan cara bobot minyak cengkeh

dibagi dengan volume air. Bobot jenis minyak cengkeh merupakan perbandingan

antara kerapatan minyak cengkeh dengan kerapatan air, pada suhu 25oC.

Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

Formula yang digunakan mengacu pada formula emulgel minyak cengkeh

(Suryarini, 2011) dengan formula emulgel sebagai berikut :

R/ Minyak cengkeh 30 g Parafin cair 2 g Span 80 5 g Propilparaben 0,04 g Tween 80 35 g Gliserin 4 g Metilparaben 0,36 g Carbopol 940 4 g Aquades 108.4 mL NaOH 20% 1,2 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

27

Dari formula tersebut, dilakukan modifikasi sebagai berikut: R/ Minyak cengkeh 30 g

Fase minyak Parafin cair 2 g Span 80 (emulgator) 5 g Propilparaben 0,04 g Aquadest 70 mL

Fase air Tween 80 (emulgator) 35 g Gliserin 4 g Metilparaben 0,36 g Carbopol 940 4 g Gelling agent Aquades 40 mL Trietanolamin (TEA) 1,2 g Basa penetral

Cara pembuatan emulgel minyak cengkeh: Carbopol 940 dikembangkan

dengan menggunakan 40 mL aquades dari formula selama 24 jam. Fase minyak

dibuat dengan mencampur minyak cengkeh, parafin cair, Span 80, dan propil

paraben. Fase air dibuat dengan mencampur 70 mL air, Tween 80, gliserin, dan

metilparaben. Campuran fase minyak dicampurkan dengan fase air dengan

kecepatan putar (level rendah: 200 rpm dan level tinggi: 500 rpm) pada suhu

pencampuran (level rendah: 300C dan level tinggi: 700C) selama 10 menit untuk

membentuk emulsi. Selanjutnya emulsi dicampurkan ke dalam Carbopol 940 yang

telah dikembangkan, dengan kecepatan putar (level rendah: 200 rpm dan level

tinggi: 500 rpm) selama 10 menit. TEA ditambahkan ke dalam campuran,

kemudian campuran diaduk kembali menggunakan kecepatan mixer (level rendah:

200 rpm dan level tinggi: 500 rpm) selama 5 menit.

Tabel III. Desain penelitian. Formula Kecepatan putar (rpm) Suhu pencampuran (oC)

1 200 30 2 500 30 3 200 70 4 500 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

28

3. Uji pH emulgel

Pengujian pH emulgel dilakukan dengan menggunakan indikator pH

universal untuk memastikan bahwa pH berada dalam rentang 4-6 sesuai dengan

pH natural kulit (William, 2007).

4. Uji iritasi primer emulgel

Rambut bagian punggung kelinci dicukur dan dibersihkan sehingga

terlihat kulit pada punggung kelinci. Punggung kelinci diberi tanda lima persegi,

masing-masing berukuran 1x1 inchi sebagai tempat mengoleskan sediaan. Empat

formula dan satu basis masing-masing ditimbang sebanyak 0,5 gram. Setiap

sediaan dioleskan pada tanda persegi yang telah dibuat pada punggung kelinci.

Punggung kelinci ditutup dengan aluminium foil kemudian dibalut dengan kain

kasa. Dilakukan pengamatan setelah 24 jam dan 72 jam setelah perlakuan yang

dibandingkan dengan bagian kulit punggung yang telah dicukur tanpa perlakuan.

5. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel

Sifat fisik emulgel minyak cengkeh yang diuji pada penelitian ini meliputi:

a. Uji daya sebar. Uji daya sebar dilakukan berdasarkan modifikasi dari cara

yang dilakukan Garg, Aggrawal, Garg, dan Singla (2002). Sediaan emulgel

ditimbang seberat satu gram dan diletakkan di tengah kaca bulat berskala. Di atas

emulgel diletakkan kaca bulat lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan

pemberat 50 gram, didiamkan selama satu menit, kemudian dicatat

penyebarannya. Daya sebar yang dikehendaki di dalam penelitian ini yaitu 3 – 5

cm. Pengujian daya sebar dilakukan 48 jam setelah waktu pembuatan. Dilakukan

replikasi sebanyak 3 kali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

29

b. Uji viskositas dan pergeseran viskositas.

6. Uji daya antibakteri emulgel terhadap Staphylococcus epidermidis

Uji viskositas dilakukan dengan

memasukkan sejumlah emulgel dalam wadah dan dilakukan pengukuran dengan

menggunakan Viscotester RION VT-03E sesuai prosedur dalam manual. Sediaan

emulgel dimasukkan dalam wadah dan dipasang pada viscotester. Viskositas

emulgel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas.

Viskositas yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah 200 – 300 d.Pa.s.

Pengujian viskositas dilakukan dalam dua periode, yaitu 48 jam setelah

pembuatan emulgel dan selama 30 hari setelah penyimpanan untuk mengetahui

persentase pergeseran viskositasnya. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

a.

Media Muller-Hinton Agar (MHA) dimasukkan ke dalam tabung reaksi

sebanyak 5 mL, kemudian disterilkan dengan menggunakan autoklaf pada suhu

121oC selama 20 menit. Pada suhu 45-50oC, tabung reaksi dimiringkan dan

dibiarkan memadat. Diambil 1 ose biakan murni S. epidermidis dan

diinokulasikan secara goresan pada media MHA miring, kemudian diinkubasi

selama 48 jam pada suhu 37oC dalam inkubator.

Pembuatan stok bakteri S. epidermidis

b.

Diambil 3 ose koloni bakteri S. epidermidis dari stok bakteri, dimasukkan

ke dalam tabung reaksi yang telah berisi media Nutrien Broth (NB) steril,

kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC dalam inkubator, selanjutnya

kekeruhan suspensi bakteri S. epidermidis disesuaikan dengan standar 0,5 Mac

Farland (1,5 x 108CFU/mL).

Pembuatan suspensi S. epidermidis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

30

c.

Media MHA steril dituang ke dalam cawan petri, dan ditunggu hingga

memadat, kemudian diinkubasi selama 48 jam dengan suhu 37oC dalam

inkubator. Setelah diinkubasi, diamati, dan dibandingkan dengan perlakuan dan

kontrol pertumbuhan bakteri uji.

Pembuatan kontrol media

d.

Media MHA steril dengan suhu 45-50oC, diinokulasikan suspensi bakteri

uji dengan kepadatan dan jumlah yang sama yaitu 1 mL, kemudian dituang ke

cawan petri steril dan digoyang sehingga pertumbuhan bakteri dapat merata.

Cawan petri tersebut kemudian diinkubasi selama 48 jam, dengan suhu 37oC.

Setelah diinkubasi, diamati pertumbuhan bakteri uji melalui kekeruhan media dan

dibandingkan dengan kontrol media dan perlakuan.

Pembuatan kontrol pertumbuhan bakteri uji S. epidermidis

e.

Dibuat 5 lubang sumuran dengan diameter 8 mm pada cawan petri

berdiameter 9 cm yang telah berisi MHA yang telah padat. Masing-masing

sumuran diisi basis emulgel (kontrol negatif) dan empat formula emulgel minyak

cengkeh masing-masing sebanyak 0,1 gram. Cawan petri dibungkus

menggunakan plastic wrap, kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC.

Diameter zona hambat yang dihasilkan diukur setelah inkubasi selama 48 jam.

Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

Uji daya antibakteri emulgel terhadap Staphylococcus epidermidis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

31

F. Analisis Hasil

Data utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah sifat fisik emulgel

antiacne minyak cengkeh meliputi viskositas dan daya sebar emulgel (48 jam

setelah pembuatan emulgel) dan stabilitas fisik emulgel meliputi pergeseran

viskositas emulgel setelah penyimpanan selama 30 hari. Masing-masing

perlakuan direplikasi sebanyak 3 kali. Data pendukung yang diperoleh dari

penelitian ini adalah pH, tingkat eritema dan edema, serta diameter zona hambat

dari sediaan emulgel.

1. Sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel

Analisis data utama dilakukan dengan menggunakan uji two-way ANOVA

jika data memiliki distribusi normal. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui

signifikansi pengaruh kecepatan putar, suhu pencampuran, dan interaksi keduanya

sehingga dapat diketahui faktor yang dominan dalam menentukan respon sifat

fisik dan stabilitas fisik emulgel. Alternatif uji yang digunakan jika data respon

memiliki distribusi yang tidak normal adalah uji hipotesis komparatif dua

kelompok tidak berpasangan yaitu dengan uji Mann-whitney atau uji Wilcoxon

untuk kelompok tidak berpasangan. Analisis data dilakukan menggunakan

software R 2.14.1. Dengan taraf kepercayaan 95%, maka variasi kecepatan putar

dan suhu pencampuran pada level yang diteliti dikatakan memberikan pengaruh

terhadap respon sifat fisik dan stabilitas fisik jika respon tersebut memiliki

perbedaan (nilai probabilitas kurang dari 0,05) pada uji two-way ANOVA atau

pada uji Wilcoxon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

32

Uji hipotesis komparatif dua kelompok tidak berpasangan ini dilakukan

untuk mengetahui pengaruh salah satu faktor dalam level yang berbeda pada

proses formulasi terhadap respon sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel, antara lain

sebagai berikut:

a. suhu pencampuran level rendah dan level tinggi pada kecepatan pencampuran

level rendah,

b. suhu pencampuran level rendah dan level tinggi pada kecepatan pencampuran

level tinggi,

c. kecepatan pencampuran level rendah dan level tinggi pada suhu pencampuran

level rendah, dan

d. kecepatan pencampuran level rendah dan level tinggi pada suhu pencampuran

level tinggi.

Jika terdapat perbedaan pada dua kelompok, maka dapat disimpulkan bahwa

proses yang dilakukan pada dua level berbeda memiliki pengaruh terhadap

respon.

2. Uji pH emulgel

Rentang pH sediaan emulgel dianalisis dengan membandingkan dengan

rentang pH natural kulit (4-6).

3. Uji iritasi emulgel

Tingkat eritema dan edema yang dihasilkan pada punggung kelinci

dibandingkan dengan sistem penilaian metode Draize untuk mengetahui sifat

iritasi emulgel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

33

4. Uji daya antibakteri emulgel

Diameter zona hambat emulgel dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan zona hambat antara kontrol basis dan keempat formula menggunakan

uji one-way ANOVA untuk data yang memiliki distribusi normal dan uji Kruskal-

Wallis untuk data yang memiliki distribusi tidak normal. Dengan taraf

kepercayaan 95%, jika nilai p<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa paling tidak

tersdapat perbedaan daya antibakteri pada dua kelompok formula. Sebaliknya jika

nilai p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antar

formula (Dahlan, 2009).

Untuk mengetahui kelompok-kelompok yang memiliki perbedaan daya

antibakteri, maka dilakukan analisis Post Hoc dengan uji T tidak berpasangan

untuk uji one-way ANOVA dan uji Mann Whitney untuk uji Kruskal-Wallis.

Variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran pada level yang diteliti dikatakan

memberikan pengaruh terhadap respon daya antibakteri jika respon tersebut

memiliki perbedaan (p<0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi dan Verifikasi Minyak Cengkeh

Minyak cengkeh yang digunakan adalah minyak atsiri dari daun tanaman

cengkeh (Eugenia caryophyllata Thunb.) yang telah melalui uji identifikasi dan

dibuktikan dengan Certificate of Analysis (CoA) oleh CV Indaroma Yogyakarta.

Sertifikat analisis terlampir di Lampiran 1.

Pengamatan organoleptis dilakukan sebagai identifikasi awal. Hasil

pengamatan menunjukkan bahwa minyak cengkeh berbentuk cair, berwarna

kuning kecoklatan, dan memiliki bau khas minyak cengkeh. Tujuan verifikasi

minyak cengkeh adalah untuk memastikan bahwa minyak yang digunakan adalah

minyak cengkeh dalam kemurnian yang tinggi. Verifikasi yang dilakukan meliputi

bobot jenis dan indeks bias dari minyak yang akan digunakan. Hasil verifikasi

minyak cengkeh (bobot jenis dan indeks bias) adalah sebagai berikut:

Tabel IV. Hasil verifikasi sifat fisik minyak cengkeh.

Sifat Fisik Spesifikasi CoA Hasil Verifikasi Indeks Bias 𝜋𝜋𝑑𝑑25 = 1,520-1,540 𝜋𝜋𝑑𝑑20 = 1,534 ± 0,001

Bobot Jenis 𝑑𝑑2525 1,010-1,035 1,020 + 0,05

Hasil verifikasi di atas menunjukkan bahwa indeks bias dan bobot jenis

minyak masuk dalam kisaran spesifikasi minyak cengkeh menurut Certificate of

Analysis (CoA). Maka dapat disimpulkan bahwa minyak yang diuji merupakan

minyak cengkeh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

35

B. Penentuan Level Kecepatan Putar dan Suhu Pencampuran

Level kecepatan putar dan suhu pencampuran yang dipilih adalah pada

titik-titik variasi faktor yang mengalami perubahan respon baik kenaikan maupun

penurunan, namun masih masuk dalam rentang persyaratan respon yang

diinginkan. Level yang dipilih bukan pada titik-titik dengan respon yang stasioner

karena respon yang stasioner menunjukkan bahwa perubahan kecepatan putar dan

suhu pencampuran tidak memberikan pengaruh terhadap respon.

1. Kecepatan Putar

Penentuan level dilakukan dengan membuat sediaan dengan variasi

kecepatan putar mixer, yaitu 100-600 rpm. Selanjutnya dilakukan evaluasi sifat

fisik meliputi daya sebar dan viskositas setelah 48 jam dari waktu pembuatan.

Respon daya sebar pada semua kecepatan putar memenuhi kriteria daya sebar

yang diinginkan, yaitu 3-5 cm. Respon viskositas pada kecepatan putar 100 rpm

tidak memenuhi kriteria yang diinginkan, yaitu 200-300 dPas. Oleh karena itu

dipilih kecepatan putar dengan level rendah 200 rpm karena merupakan kecepatan

putar terendah yang masih memenuhi kriteria respon yang diinginkan. Selanjutnya

level tinggi kecepatan putar adalah 500 rpm karena pada kecepatan putar 600 rpm,

respon viskositas mulai konstan. Oleh karena itu dipilih kecepatan putar yang

lebih rendah, yaitu 500 rpm untuk efisiensi energi.

Tabel V. Sifat fisik emulgel dengan variasi kecepatan putar.

Kecepatan Putar (rpm) Daya Sebar (cm) Viskositas (dPas) 100 3,73 160 200 3,60 200 300 3,53 225 400 3,55 225 500 3,48 220 600 3,48 220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

36

Gambar 11. Kurva respon daya sebar hasil orientasi kecepatan putar.

Gambar 12. Kurva respon viskositas hasil orientasi kecepatan putar.

2. Suhu Pencampuran

Penentuan level dilakukan dengan membuat sediaan dengan variasi suhu

emulsifikasi, yaitu pada suhu 30-80oC. Selanjutnya dilakukan evaluasi sifat fisik

meliputi daya sebar dan viskositas setelah 48 jam dari waktu pembuatan.

3.45

3.50

3.55

3.60

3.65

3.70

3.75

0 100 200 300 400 500 600 700

Day

a se

bar

(cm

)

Kecepatan putar (rpm)

0

50

100

150

200

250

0 100 200 300 400 500 600 700

Vis

kosi

tas (

dPas

)

Kecepatan putar (rpm)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

37

Tabel VI. Sifat fisik emulgel dengan variasi suhu pencampuran.

Suhu Pencampuran (oC) Daya Sebar (cm) Viskositas (dPas) 30 3,18 240 40 3,38 220 50 3,33 225 60 3,73 190 70 3,63 200 80 3,45 220

Gambar 13. Kurva respon daya sebar hasil orientasi suhu pencampuran.

Gambar 14. Kurva respon viskositas hasil orientasi suhu pencampuran.

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

0 20 40 60 80 100

Day

a se

bar

(cm

)

Suhu pencampuran (0C)

170

180

190

200

210

220

230

240

250

0 20 40 60 80 100

Vis

kosi

tas (

dPas

)

Suhu pencampuran (0C)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

38

Respon daya sebar pada semua suhu pencampuran memenuhi kriteria daya

sebar yang diinginkan, yaitu 3-5 cm. Respon viskositas pada percobaan ini

tampak tidak stabil karena mengalami kenaikan dan penurunan seiring dengan

kenaikan suhu. Respon viskositas pada suhu 60oC tidak memenuhi kriteria yang

diinginkan, yaitu 200-300 dPas. Level rendah suhu pencampuran yang dipilih

adalah 30oC karena suhu 30oC merupakan suhu yang mendekati suhu ruangan dan

masih memenuhi kriteria sifat fisik yang diinginkan. Level tinggi suhu

pencampuran yang dipilih adalah 70oC karena pada suhu tersebut dianggap

sebagai titik kritis terjadi kenaikan viskositas kembali setelah suhu 60oC yang

tidak memenuhi respon viskositas.

C. Formulasi Emulgel Minyak Cengkeh

Minyak cengkeh dengan konsentrasi sebesar 15% mampu menghambat

pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis yang ditunjukkan dengan

adanya zona jernih di sekitar sampel (Kusuma, 2010). Pemilihan sediaan emulgel

didasarkan pada sifat hidrofobik dari bahan aktif, yaitu minyak cengkeh. Minyak

cengkeh diformulasi menjadi emulsi minyak dalam air (M/A) yang selanjutnya

diintegrasikan ke dalam gel menjadi emulgel yang dapat memberikan rasa

nyaman ketika diaplikasikan pada wajah pengguna. Emulgel dapat memberikan

sensasi dingin dari air yang terkandung dalam gel sehingga diharapkan dapat

mengurangi sensasi berminyak dari minyak cengkeh. Selain itu, gel berperan

untuk meningkatkan viskositas dan meningkatkan stabilitas emulsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

39

Pada sistem emulsi tipe M/A, fase minyak merupakan fase terdispersi/ fase

internal, sedangkan fase air merupakan fase kontinu/ fase eksternal. Sediaan

topikal dengan tipe air dalam minyak (A/M) dapat menutupi pori-pori kulit,

tempat tersumbatnya sekresi sebum yang berlebihan. Sebum merupakan media

pertumbuhan yang baik bagi mikroba. Akibatnya penutupan pori-pori oleh

sediaan dengan tipe A/M dapat memperparah kondisi jerawat. Sebaliknya sediaan

topikal dengan sistem M/A tidak akan menutupi pori-pori kulit sehingga minyak

cengkeh diharapkan dapat terpenetrasi dengan baik dan menghambat

pertumbuhan bakteri penyebab timbulnya jerawat.

Bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi emulgel minyak cengkeh

adalah minyak cengkeh, parafin cair, Span 80, Tween 80, gliserin, carbopol 940,

aquades, propilparaben, metilparaben dan trietanolamin. Proses emulsifikasi

dilakukan dengan mencampurkan fase air, fase minyak, dan emulgator pada suhu

30 dan 70oC. Pemanasan ini bertujuan untuk mempermudah pencampuran kedua

fase yang berbeda.

Emulgator yang digunakan untuk membentuk emulsi adalah Tween 80 dan

Span 80. Bagian hidrokarbon molekul Span 80 (sorbitan monooleat) berada dalam

globul minyak dan radikal sorbitan berada dalam fase air. Kepala sorbitan yang

besar pada molekul Span mencegah ekor-ekor hidrokarbon bergabung rapat dalam

fase minyak. Ketika Tween 80 (polioksietilen sorbitan monooleat) ditambahkan,

senyawa ini mengarah pada antarmuka dengan ekor hidrokarbonnya berada

dengan fase minyak, sedangkan sisa rantainya, bersama dengan cincin sorbitan

dan rantai polioksietilen, berada dalam fase air. Rantai hidrokarbon molekul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

40

Tween 80 berada dalam globul minyak di antara rantai-rantai Span 80, kemudian

dihasilkan tarik-menarik van der Waals yang efektif. Emulgator mengurangi

tegangan antarmuka karena adsorpsinya pada antarmuka minyak-air membentuk

selaput monomolekuler. Dengan cara ini, emulgator dapat meningkatkan stabilitas

emulsi terhadap penggabungan partikel (Sinko, 2012). Emulgator yang

terdistribusi homogen dalam dispersi minyak dalam air menyebabkan droplet

yang terbentuk lebih stabil karena fungsi agen pengemulsi bekerja secara optimal

pada droplet-droplet yang berukuran kecil. Pemilihan surfaktan nonionik dalam

formula ini karena adanya kelebihan dibandingkan dengan surfaktan anionik dan

kationik, yaitu tidak rentan terhadap perubahan pH dan penambahan elektrolit

(Swarbrick, 2006).

Parafin cair berfungsi sebagai fase minyak dari emulsi. Gliserin berfungsi

sebagai humektan, yaitu menjaga kelembaban sediaan dengan membentuk ikatan

hidrogen dengan air yang ditambahkan saat formulasi emulgel. Pada saat aplikasi,

gliserin menjaga kelembaban kulit dengan membentuk ikatan hidrogen dengan air

dari uap air di lingkungan.

Menurut Curteis (1991), carbopol 940 cocok dipilih sebagai gelling agent

untuk menghasilkan viskositas yang tinggi pada konsentrasi rendah. Carbopol

merupakan polimer asam akrilik sintetis yang membentuk crosslinked sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

41

Gambar 15. Cross-linked dari polimer akrilik (Braun, 2000).

Mekanisme pengentalan yang terjadi dimungkinkan melalui dua

mekanisme sebagai berikut:

1. Metode ikatan hidrogen

Hasil ikatan hidrogen antara gugus karboksil dari carbopol dan gugus

hidroksil dari pelarut berupa air akan menyebabkan molekul menjadi uncoil dan

terjadi kekentalan. Selain berperan sebagai humektan, gliserin juga merupakan

donor gugus karboksil (Curteis, 1991).

Gambar 16. Gambaran molekul carbopol dalam keadaan uncoil dengan ikatan hidrogen (Curteis, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

42

2. Netralisasi

Dengan adanya penambahan basa trietanolamin, maka terjadi netralisasi

gugus asam karboksilat. Penambahan basa akan memutuskan gugus karboksilat

dan akan meningkatkan muatan negatif sehingga timbul gaya tolak-menolak

elektrostatis yang akan membuatnya menjadi gel yang rigid (kaku) dan

mengembang (Barry, 1983). Dengan kata lain, penambahan basa menyebabkan

molekul uncoil dan memberikan viskositas dengan sifat alir yang diinginkan

(Braun, 2000). Reaksi ini berlangsung cepat dan viskositas sediaan menjadi

meningkat (Chikhalikar, 2002).

Gambar 17. Gambaran molekul carbopol dalam keadaan uncoiled setelah netralisasi (Curteis, 1991).

Semua emulsi memerlukan bahan antimikroba karena fase air dapat

mempermudah pertumbuhan mikroorganisme, terutama karena fase air dalam

formula merupakan fase eksternal sehingga lebih mudah terkontaminasi (Dirjen

POM, 1995). Pengawet yang digunakan dalam formula ini adalah metilparaben

(nipagin) dan propilparaben (nipasol). Metil paraben memiliki kelarutan yang

lebih tinggi dalam air (1:500) dibandingkan dengan propilparaben (1:2500). Oleh

karena itu, metilparaben dicampurkan ke dalam fase air, sedangkan propilparaben

dicampurkan ke dalam fase minyak. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

efektivitas antimikroba dalam kedua fase pembentuk emulsi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

43

D. Pengujian Derajat Keasaman (pH) Emulgel

Derajat keasaman (pH) sediaan topikal sebaiknya berkisar antara 4-6

sesuai dengan pH natural kulit (Williams, 2007). Hal ini bertujuan supaya tidak

menimbulkan iritasi dan nyaman digunakan pada kulit. Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan kertas indikator pH. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui

bahwa pH emulgel berkisar antara 5-6. Maka dapat disimpulkan bahwa sediaan

emulgel aman digunakan secara topikal.

E. Uji Iritasi Primer Emulgel

Uji iritasi primer bertujuan untuk mengetahui adanya sifat iritasi dari

sediaan dengan menggunakan hewan uji kelinci. Menurut Lis-Balchin (2006),

minyak cengkeh memiliki sensitivitas dan bersifat iritatif pada konsentrasi 20%

dalam salep, dimana dari 25 konsumen terdapat dua konsumen yang mengalami

sensitivitas maupun iritasi. Melalui pertimbangan ini, maka konsentrasi 15%

dalam formulasi sediaan topikal emulgel sebagai pereda jerawat ini masih

tergolong aman. Hal ini didukung oleh uji iritasi primer emulgel minyak cengkeh

pada kelinci yang menunjukkan hasil tidak adanya sifat mengiritasi yang timbul

pada hewan uji.

Tabel VII. Hasil interpretasi uji iritasi primer emulgel. Formula Indeks iritasi primer Interpretasi

1 0 Tidak mengiritasi 2 0 Tidak mengiritasi 3 0 Tidak mengiritasi 4 0 Tidak mengiritasi

Kontrol basis 0 Tidak mengiritasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

44

F. Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik pada Formulasi Emulgel Minyak Cengkeh

dengan Variasi Kecepatan Putar dan Suhu Pencampuran

Pengujian sifat fisik sediaan emulgel menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel VIII. Respon sifat fisik sediaan emulgel (𝒙𝒙�±SD).

Formula Daya sebar (cm) Viskositas (dPas) Pergeseran viskositas (%) F1 3,45 ± 0,05 210 ± 8,66 1,42 ± 1,23 F2 3,37 ± 0,16 221,67 ± 2,89 3,01 ± 3,48 F3 3,34 ± 0,09 220 ± 8,66 3,67 ± 3,39 F4 3,27 ± 0,08 226,67 ± 2,89 12,53 ± 3,50

1. Respon Daya Sebar

Uji daya sebar bertujuan untuk mengetahui kemampuan sediaan tersebar

saat diaplikasikan pada kulit. Daya sebar merupakan karakteristik yang penting

dalam formulasi untuk menjamin kemudahan saat aplikasi sediaan pada kulit dan

berpengaruh pada penerimaan konsumen. Parameter standar untuk uji daya sebar

menyesuaikan penelitian sebelumnya, yaitu antara 3-5 cm (Suryarini, 2011).

Berdasarkan hasil pada tabel VIII, semua formula yang diuji memenuhi

persyaratan daya sebar yang diinginkan.

2. Respon Viskositas

Uji viskositas bertujuan untuk mengetahui stabilitas sediaan emulgel.

Viskositas yang tinggi akan memberikan stabilitas sistem emulgel karena akan

meminimalkan pergerakan droplet, mencegah perubahan ukuran droplet menjadi

semakin besar sehingga dapat mencegah terjadinya pemisahan fase. Pengujian

viskositas sediaan emulgel dilakukan setelah 48 jam dari waktu pembuatan. Hal

ini dikarenakan komponen penyusun dalam sistem emulsi sudah tersusun dengan

baik (stabil) setelah 48 jam. Selain itu, pengukuran viskositas tidak dipengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

45

oleh shearing stress dari proses formulasi emulgel dan sifat pseudoplastis gel

sehingga konsistensi emulgel menjadi lebih stabil diibandingkan pengukuran

sesaat setelah pembuatan. Parameter standar untuk uji viskositas menyesuaikan

penelitian sebelumnya, yaitu antara 200-300 dPas (Suryarini, 2011). Berdasarkan

hasil pada tabel VIII, semua formula yang diuji memenuhi persyaratan viskositas

yang diinginkan.

3. Respon Pergeseran Viskositas

Uji pergeseran viskositas bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik

sediaan emulgel setelah penyimpanan selama 30 hari. Parameter standar untuk uji

pergeseran viskositas menyesuaikan penelitian sebelumnya, yaitu kurang dari

10% (Suryarini, 2011). Berdasarkan hasil pada tabel VIII, formula 1, 2, dan 3

memenuhi persyaratan pergeseran viskositas yang diinginkan, sedangkan formula

4 mengalami ketidakstabilan setelah penyimpanan selama 30 hari. Secara visual,

keempat formula menunjukkan adanya campuran minyak dan air yang keluar dari

sistem emulgel. Hal ini dimungkinkan karena kapasitas surfaktansi dari emulgator

tidak mampu mempertahankan stabilitas emulsi selama 30 hari penyimpanan.

Selain itu, lama penyimpanan juga menimbulkan kemungkinan adanya

penggabungan droplet-droplet menjdai lebih besar. Hal ini mendukung terjadinya

ketidakstabilan dalam sistem emulsi selama penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

46

G. Pengaruh Variasi Kecepatan Putar dan Suhu Pencampuran terhadap

Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Emulgel Minyak Cengkeh

Secara garis besar, terdapat dua macam pengujian yaitu uji parametrik dan

uji nonparametrik. Uji parametrik digunakan untuk masalah skala pengukuran

variabel numerik dan data yang memiliki distribusi normal. Sebaliknya uji

nonparametrik digunakan untuk masalah skala pengukuran variabel numerik dan

data yang memiliki distribusi tidak normal. Untuk mengetahui distribusi data,

maka dilakukan uji Shapiro-Wilk. Uji ini dipilih karena jumlah sampel dalam

penelitian ini kurang dari 50. Data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika

nilai kebermaknaan atau probabilitas (p) lebih dari 0,05. Sebaliknya data

dikatakan memiliki distribusi yang tidak normal jika nilai probabilitas (p) kurang

dari 0,05 (Dahlan, 2009).

Hasil uji Shapiro-Wilk data sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel adalah

sebagai berikut: Tabel IX. Uji normalitas Shapiro-Wilk

Formula p-value Distribusi data Daya sebar

1 9,237x10-8 Tidak normal 2 0,5928 Normal 3 0,8777 Normal 4 0,6369 Normal

Viskositas 1 1,036x10-7 Tidak normal 2 5,483 x10-8 Tidak normal 3 4,435 x10-8 Tidak normal 4 5,483 x10-8 Tidak normal

Pergeseran viskositas 1 0,1395 Normal 2 0,6203 Normal 3 0,6678 Normal 4 0,6194 Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

47

Data yang memiliki distribusi normal dievaluasi menggunakan uji two-

way ANOVA untuk mengetahui signifikansi pengaruh kecepatan putar, suhu

pencampuran, dan interaksi keduanya sehingga dapat diketahui faktor yang

dominan dalam menentukan respon sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel.

Alternatif uji yang digunakan jika data respon memiliki distribusi yang tidak

normal adalah uji hipotesis komparatif dua kelompok tidak berpasangan yaitu

dengan uji Mann-Whitney dimana dalam program R disebut juga dengan

Wilcoxon rank sum test atau uji Wilcoxon dua sampel (Lee, 2000). Jika nilai

kebermaknaan (p) kurang dari 0,05 maka terdapat perbedaan antar kedua

kelompok data tersebut (Dahlan, 2009).

Tabel IX menunjukkan bahwa data sifat fisik berupa daya sebar dan

viskositas memiliki data yang terdistribusi tidak normal. Oleh karena itu, uji two-

way ANOVA tidak dapat diaplikasikan pada respon ini. Maka dilakukan uji

Wilcoxon dua sampel untuk mengetahui pengaruh salah satu faktor dalam level

yang berbeda pada proses formulasi terhadap respon sifat fisik dan stabilitas fisik

emulgel.

Hasil pengujian pada tabel X menunjukkan bahwa variasi suhu dalam

formulasi emulgel tidak memberikan perbedaan respon daya sebar pada level

rendah maupun tinggi kecepatan putar. Variasi kecepatan putar dalam formulasi

emulgel juga tidak memberikan perbedaan respon daya sebar pada level rendah

maupun level tinggi suhu pencampuran. Hal ini menunjukkan bahwa variasi

Pengaruh variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran terhadap respon

daya sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

48

kecepatan putar dan suhu pencampuran pada level yang diteliti tidak memberikan

pengaruh terhadap respon daya sebar emulgel.

Tabel X. Uji Wilcoxon pada evaluasi respon daya sebar

Two-sample Wilcoxon test Perbandingan p-value

level rendah dan tinggi suhu pada level rendah kecepatan (F1 : F3) 0,1212 level rendah dan tinggi suhu pada level tinggi kecepatan (F2 : F4) 0,5127 level rendah dan tinggi kecepatan pada level rendah suhu (F1 : F2) 0,5066 level rendah dan tinggi kecepatan pada level tinggi suhu (F3 : F4) 0,3758

Hasil pengujian pada tabel XI menunjukkan bahwa variasi suhu dalam

formulasi emulgel tidak memberikan perbedaan respon viskositas pada level

rendah dan level tinggi kecepatan putar. Variasi kecepatan putar dalam formulasi

emulgel juga tidak memberikan perbedaan respon viskositas pada level rendah

maupun level tinggi suhu pencampuran. Hal ini menunjukkan bahwa variasi

kecepatan putar dan suhu pencampuran pada level yang diteliti tidak memberikan

pengaruh terhadap respon viskositas emulgel.

Pengaruh variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran terhadap respon

viskositas

Tabel XI. Uji Wilcoxon pada evaluasi respon viskositas.

Two-sample Wilcoxon test Perbandingan p-value

level rendah dan tinggi suhu pada level rendah kecepatan (F1 : F3) 0,1157 level rendah dan tinggi suhu pada level tinggi kecepatan (F2 : F4) 0,09896 level rendah dan tinggi kecepatan pada level rendah suhu (F1 : F2) 0,09896 level rendah dan tinggi kecepatan pada level tinggi suhu (F3 : F4) 0,1967

Tabel IX menunjukkan bahwa data stabilitas fisik berupa pergeseran

viskositas memiliki data yang terdistribusi normal. Oleh karena itu, data tersebut

Pengaruh variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran terhadap respon

pergeseran viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

49

dianalisis menggunakan uji two-way ANOVA untuk mengetahui signifikansi

pengaruh kecepatan putar, suhu pencampuran, dan interaksi keduanya sehingga

dapat diketahui faktor yang dominan dalam menentukan respon stabilitas fisik

emulgel. Untuk mengetahui variasi antar kelompok data, maka dilakukan uji

varians menggunakan Levene’s test. Jika uji varians menghasilkan nilai

probabilitas (p) lebih dari 0,05, maka varians data yang diuji adalah sama

(Dahlan, 2009). Hasi uji varians respon pergeseran viskositas memberikan nilai p

sebesar 0,4496 (Lampiran 5). Hal ini menunjukkan adanya varians yang sama

antar kelompok yang akan dievaluasi perbedaannya.

Persamaan desain faktorial yang diperoleh dari program R-2.14.1 adalah

Y = 5,1592 + 2,6125X1 + 2,9425X2 + 1,8158X12, dengan nilai p sebesar 0,008443

dan multiple R-squared = 0,7512. Nilai p<0,05 dan multiple Rsquared>0,64 di

atas menunjukkan bahwa persamaan desain faktorial yang diperoleh signifikan

sehingga dapat digunakan untuk memprediksi respon pergeseran viskositas.

Gambar 18. Signifikasi efek dengan uji ANOVA.

Dengan taraf kepercayaan 95%, data dikatakan berbeda jika nilai Pr (>F)

kurang dari 0,05. Sebaliknya data dikatakan tidak berbeda jika nilai Pr (>F) lebih

dari 0,05 (Dahlan, 2009). Dari gambar 18, dapat diketahui bahwa faktor kecepatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

50

putar dan suhu pencampuran memberikan pengaruh terhadap respon pergeseran

viskositas.

Tabel XII. Nilai efek faktor kecepatan putar dan suhu pencampuran serta interaksinya terhadap respon pergeseran viskositas.

Faktor Nilai efek Kecepatan putar 5,225 Suhu pencampuran 5,885 Interaksi 3,635

Berdasarkan tabel XII, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling

dominan meningkatkan respon pergeseran viskositas adalah suhu pencampuran.

Tabel XIII. Respon pergeseran viskositas sediaan emulgel (𝒙𝒙�±SD).

Formula Pergeseran viskositas (%)

level rendah kecepatan putar dan level rendah suhu pencampuran 1,42 ± 1,23 level tinggi kecepatan putar dan level rendah suhu pencampuran 3,01 ± 3,48

level rendah kecepatan putar dan level tinggi suhu pencampuran 3,67 ± 3,39 level tinggi kecepatan putar dan level tinggi suhu pencampuran 12,53 ± 3,50

Tabel XIII menunjukkan bahwa pada peningkatan kecepatan putar dalam

proses formulasi emulgel terjadi peningkatan respon pergeseran viskositas baik

pada level rendah maupun level tinggi suhu pencampuran. Demikian juga pada

peningkatan suhu pencampuran dalam proses formulasi emulgel terjadi

peningkatan respon pergeseran viskositas baik pada level rendah maupun level

tinggi kecepatan putar.

Peningkatan kecepatan putar mixer akan meningkatkan energi kinetik

yang diberikan untuk memecah droplet-droplet primer minyak. Energi kinetik

yang semakin besar akan memudahkan dispersi fase minyak dalam fase air

sehingga droplet yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih kecil. Ukuran

droplet yang dihasilkan akan menentukan seberapa banyak fase air yang terjebak

di antara droplet-droplet minyak. Semakin kecil ukuran droplet yang dihasilkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

51

maka semakin banyak jumlah fase air yang yang terjebak di antara droplet-droplet

fase minyak. Hal ini akan menyebabkan peningkatan hambatan alir atau

peningkatan viskositas (Putra, 2010). Peningkatan viskositas dapat menaikkan

waktu retensi pada tempat aksi tetapi akan menurunkan daya sebar (Garg et al.,

2002).

Hasil evaluasi di atas menunjukkan bahwa variasi kecepatan putar dan

suhu pencampuran tidak memberikan pengaruh terhadap respon daya sebar dan

viskositas emulgel. Dengan kata lain, penggunaan level rendah kecepatan putar

dan level rendah suhu pencampuran, level tinggi kecepatan putar dan level rendah

suhu pencampuran, level rendah kecepatan putar dan level tinggi suhu

pencampuran, dan level tinggi kecepatan putar dan level tinggi suhu pencampuran

memberikan respon daya sebar dan viskositas yang tidak berbeda. Hal ini dapat

digunakan sebagai arahan penentuan proses dalam formulasi emulgel.

Penggunaan kecepatan dan suhu pada level rendah membuat energi, biaya, dan

waktu yang diperlukan menjadi lebih efisien. Namun perlu diperhatikan karena

variasi suhu pencampuran dan kecepatan putar dalam formulasi emulgel dapat

memberikan pengaruh, yaitu meningkatkan respon pergeseran viskositas emulgel.

H. Uji Daya Antibakteri Emulgel Minyak Cengkeh terhadap Bakteri

Stapylococcus epidermidis

Uji daya antibakteri ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

antibakteri dari emulgel minyak cengkeh dalam menghambat bakteri

Staphylococcus epidermidis, bakteri yang bertanggung jawab pada timbulnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

52

jerawat. Stapylococcus epidermidis merupakan bakteri Gram positif yang

memiliki asam teikoat pada struktur dinding selnya. Gugus fosfat dari asam

teikoat bakteri Gram positif akan terionisasi, akibatnya dinding sel menjadi

bermuatan negatif. Eugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh adalah

senyawa turunan fenol yang merupakan suatu alkohol asam lemah. Senyawa fenol

pada pH rendah akan bermuatan positif. Akibatnya terjadi tarik-menarik antara

fenol dan dinding sel bakteri Gram positif. Fenol akan lebih mudah melekat atau

melewati dinding sel bakteri Gram positif (Taufik, M., Triatmojo,S., Erwanto,Y.,

Santoso, U., Kristanti, N., 2010).

Eugenol memiliki sifat hydrophobicity, yaitu mudah masuk ke dalam

lipopolisakarida yang terdapat dalam membran sel bakteri Gram positif dan

merusak struktur selnya. Fakta-fakta menunjukkan adanya hubungan minyak

atsiri dengan terjadinya kerusakan pada membran sel. Sifat hidrofobik dari

eugenol terakumulasi dalam struktur membran sel yang lingkungannya kaya akan

lemak sehingga menyebabkan kerusakan pada struktur dan fungsi membran sel

tersebut (Taufik, et al., 2010).

Uji daya antibakteri menggunakan metode difusi sumuran, yaitu dengan

membuat lubang pada agar padat yang telah diinokulasi dengan bakteri. Pengujian

ini dilakukan 30 hari setelah pembuatan emulgel dengan tujuan untuk mengetahui

daya antibakteri emulgel setelah 30 hari penyimpanan dan membandingkan

kemampuan antibakteri keempat formula dengan kontrol basis. Kontrol basis

merupakan emulgel yang dibuat dengan formula tengah, yaitu pada suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

53

pencampuran 50oC dengan kecepatan putar 350 rpm tanpa menggunakan zat aktif

berupa minyak cengkeh.

Gambar 19. Hasil uji daya antibakteri emulgel minyak cengkeh.

Berikut merupakan hasil evaluasi respon daya antibakteri emulgel:

Tabel XIV. Daya antibakteri sediaan emulgel (𝒙𝒙�±SD).

Formula F1 F2 F3 F4 Kontrol basis Diameter

zona hambat 7 ± 0 6,33 ± 0,58 6,33 ± 0,58 6,33 ± 0,58 0 ± 0

Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

daya antibakteri tiap formula dan basis emulgel adalah one-way ANOVA untuk

data yang terdistribusi normal dan memiliki variasi antar kelompok yang sama

(Dahlan, 2009).

Tabel XV. Uji normalitas Shapiro-Wilk pada evaluasi respon daya antibakteri.

Formula Shapiro-Wilk p-value Distribusi data

1 - - 2 6,304x10-8 Tidak normal 3 6,304x10-8 Tidak normal 4 6,304x10-8 Tidak normal

Kontrol basis - -

F1

F4 F3

F2

Kb

Keterangan: F1 = formula 1 F2 = formula 2 F3 = formula 3 F4 = formula 4 Kb = kontrol basis emulgel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

54

Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk pada evaluasi daya antibakteri

menunjukkan nilai probabilitas sebesar 6,304x10-8 (<0,05) pada ketiga formula.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data memiliki distribusi yang tidak

normal. Alternatif uji one-way ANOVA yang dapat dilakukan adalah Kruskal-

Wallis (Dahlan, 2009).

Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai p sebesar 0,043 (p<0,05). Hal

ini menunjukkan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok data yang memiliki

perbedaan. Untuk mengetahui kelompok yang memiliki perbedaan, maka

dilakukan analisis Post-Hoc menggunakan uji Wilcoxon dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel XVI. Hasil analisis Post-Hoc daya antibakteri dengan menggunakan uji Wilcoxon

Perbandingan Nilai probabilitas Makna

level rendah dan tinggi suhu pada level rendah kecepatan (F1 : F3) 0,1138 Tidak berbeda

level rendah dan tinggi suhu pada level tinggi kecepatan (F2 : F4) 1 Tidak berbeda

level rendah dan tinggi kecepatan pada level rendah suhu (F1 : F2) 0,1138 Tidak berbeda

level rendah dan tinggi kecepatan pada level tinggi suhu (F3 : F4) 1 Tidak berbeda

F1 dengan kontrol basis 0,02535 Berbeda F2 dengan kontrol basis 0,03389 Berbeda F3 dengan kontrol basis 0,03389 Berbeda F4 dengan kontrol basis 0,03389 Berbeda

Pada pengujian ini dilakukan perbandingan daya antibakteri dari emulgel

yang diformulasi dengan variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran, serta

perbandingan daya antibakteri dari emulgel masing-masing formula dengan

kontrol basis. Variasi proses dalam pembuatan emulgel memberikan respon daya

antibakteri yang tidak berbeda (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variasi

proses kecepatan putar dan suhu pencampuran tidak berpengaruh terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

55

kemampuan antibakteri dari emulgel yang dihasilkan. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara formula 1, 2, 3, dan 4 dengan

kontrol basis. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas kurang dari 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa keempat formula tersebut memiliki potensi daya

antibakteri jika dibandingkan dengan kontrol basis.

Kemampuan extrudability sediaan emulgel belum dapat dilakukan karena

belum dilakukan pembuatan kemasan. Sediaan emulgel minyak cengkeh ini dapat

dikemas menggunakan aluminium collapsible tube dengan nozzle tip sebesar 2

mm dan memuat 5 g emulgel minyak cengkeh. Pemilihan tube sebagai kemasan

primer bertujuan untuk meminimalkan kontak sediaan dengan udara dengan

pertimbangan bahan aktif minyak cengkeh yang mudah terdegradasi oleh cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. a. Variasi kecepatan putar dan suhu pencampuran tidak memberikan pengaruh

terhadap respon daya sebar dan viskositas emulgel.

b. Variasi suhu pencampuran dan kecepatan putar memberikan pengaruh

terhadap respon pergeseran viskositas emulgel.

2. Pengaruh variasi suhu pencampuran dan kecepatan putar adalah peningkatan

respon pergeseran viskositas emulgel. Suhu pencampuran merupakan faktor

paling dominan dalam meningkatkan respon pergeseran viskositas.

B. Saran

1. Perlu dilakukan pengujian dengan jumlah sampel yang lebih banyak untuk

mendapatkan data yang lebih representatif.

2. Perlu dilakukan studi hubungan antara kapasitas emulgator dalam emulgel

dengan lama penyimpanan.

3. Perlu dilakukan studi tentang pengaruh proses pencampuran terhadap ukuran

droplet sehingga dapat diketahui hubungan antara ukuran droplet dengan sifat

fisik emulgel (viskositas dan daya sebar).

4. Perlu dilakukan uji extrudability untuk memastikan bahwa sediaan dapat

dikeluarkan dari kemasan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

57

5. Perlu dilakukan uji antiinflamasi untuk mengetahui adanya efek antiinflamasi

dari sediaan emulgel mengingat bahwa sediaan digunakan sebagai pereda

jerawat yang juga merupakan respon inflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

58

DAFTAR PUSTAKA

Amiji, M.M., and Sandmann, B.J., 2003, Applied Physical Pharmacy, pp. 28-33,

McGraw-Hill Companies Inc, USA. Ansel, H.C., Allen Jr, L.V., Popovich, N.G., 1999, Pharmaceutical Dosage Forms

and Drug Delivery Systems, 7th ed, Lippincott Williams and Wilkins, New York.

Aulton, M.E., 1988, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design,

Churchill Livingstone, Hong Kong, pp. 561-563. Armando, R., 2009, Memproduksi 15 Minyak Asiri Berkualitas, Penebar

Swadaya, Bogor, pp. 95-96. Barry, .W., 1983, Dermatological Formulation, 300-304, Marcel Dekker Inc.,

New York. Benson, H.A., Watkinson, A.C., 2012, Topical and Transdermal Drug Delivery,

John Wiley and Sons, Inc., Hoboken, New Jersey, Canada. Block, L.H., 1996, Pharmaceutical Emulsions and Microemulsions, in

Lieberman, H.A., Lachman, L., Schwatz, J.B. (Eds.), Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse System, Vol.2, 2nd Ed., 67-69, Marcel Dekker Inc., New York.

Badan Standardiasi Nasional, 2006, Minyak Daun Cengkih, Standar Nasional

Indonesia, p.1. Braun, D.B., Rosen, M.R., 2000, Rheology Modifiers Handbook Practical Use

and Application, Noyes Publication, USA, pp. 81-83. Chikhalikar, K., and Moorkath, S., 2002, Carbopol Polymers: a Versatile Range

of Polimers for Pharmaceutical Application, PharmaBiz, http://saffron.pharmabiz.com/article/detnews.asp? articleid=16723&sectionid=50, diakses tanggal 9 Januari 2013.

Curteis, T., 1991, An Investigation of The Use of Solvent Gels for The Removal

of Wax-Based Coatings from Wall Paintings, Dissertation, University of London, London, pp. 15-17.

Dahlan, M.S., 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3, Penerbit

Salemba Medika, pp. 3-27, 61-83.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

59

Department of Health and Human Services, 2013, Toxicology and Carcinogenesis Studies of Polysorbate 80 (CAS No. 9005-65-6) in F344/N Rats and B6C3F1 Mice (Feed Studies), http://ntp.niehs.nih.gov/?objectid=0709A276-0D0E-3EBD-A3B3CCC2CD707101, diakses pada tanggal 28 Januari 2013.

DiPiro, J., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R.,2005, Pharmacotherapy; A Pathophysiologic Approach, 6th edition, The McGraw-Hill Companies, Inc., United State of America.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1979, Farmakope Indonesia,

Edisi Ketiga, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 96, 271, 474.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia,

Edisi Keempat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 7, 551, 687, 1205.

Garg, A., Aggrawal, D., Garg, S., and Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid

Formulations: An Update, Pharmaceutical Technology, September 2002, http://www.pharmtech.com, diakses tanggal 4 Mei 2012, pp.84-102.

Guenther, E., 1990, Minyak Atsiri, Jilid IV, Penerbit Universitas Indonesia,

pp.484-494. Gupta, A., Mishra, A.K., Singh, A.K., Gupta, V., Bansal, P., 2010, Formulation

and evaluation of topical gel of diclofenac sodium using different polymers. Drug Invention Today, 2, 250–253.

Gupta, C., Garg, A.P., Uniyal, R.C., Kumari, A., 2008, Antimicrobial Activity of

Some Herbal Oil Against Common Food-Borne Pathogens, African Journal of Microbiology Research, 2 , pp.258-261.

Jikosha Engineering Corporation, 1983, Sigma Mixer,

http://www.jikoshaengg.com/sigma_mixer.html, diakses tanggal 6 Juni 2013.

Jones, D.S., 2010, Statistik Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.

227-228. Khullar, R., Kumar, D., Saini, S., 2011, Formulation and evaluation of mefenamic

acid emulgel for topical delivery, Saudi Pharmaceutical Journal, 20, 63. Kligman, A.M., and Leyden, J.J., 1982, Safety and Efficacy of Topical Drugs and

Cosmetics., Grune&Stratton, New York.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

60

Kusmiyati, Agustini, N.W.S., 2006, Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri dari Mikroalga Porphyridium cruentum, Biodiversitas, Volume 8, Nomor 1, pp.48.

Kusuma, D., 2010, Perbandingan Daya Antibakteri Krim Antiacne Minyak

Cengkeh dengan Emulgel Antiacne Minyak Cengkeh terhadap Staphylococcus epidermidis, Skripsi, 30-31, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Lee C.F., Lee, J.C., Lee, A.C., 2000, Statistics for Business and Financial

Economics, Edisi Kedua, World Scientifis Publishing Co., London, p. 765. Lis-Balchin, M., 2006, Aromatheraphy : A Guide for Healthcare Professionals,

Edisi 1, Pharmaceutical Press, London, pp. 170-173. Loomis, T.A., 1989, Introduction to Toxicology, Taylor&Francis, London. Madigan, M.T., Martinko, J.M., Dunlap, P.V., Clark, D.P., 2009, Biology of

Microorganisms, Edisi 12, Pearson Education, Inc., United States of America, p.982.

Martin, A., Swarbrick, J., and Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, 3rd ed.,

Lea & Febiger, Philadelphia, pp. 522-537, 1077-1119. Meher, 2012, Determination of required hydrophilic-lipophilic of citronella oil

and development of stable cream formulation, National Center for Biotechnology Information, http://www.ncbi.nlm.gov/pubmed/ 23025241, diakses pada tanggal 23 Januari 2013.

Mohamed, M.I., 2004, Optimization of chlorphenesin emulgel formulation, AAPS,

Volume 6, Nomor 3. Nielloud, F., and Mestres, G.M., 2000, Pharmaceutical Emulsions and

Suspensions, pp. 2-11, 561, 590, Marcel Dekker Inc., New York. Particle Sciences, 2011, Emulsion Stability and Testing, Drug Development

Service, USA, p.1. Prinderre, P., Piccerelle, P., Cauture, E., Kalantzis, G., Reynier, J.P., and Joachim,

J., 1998, Formulation and Evaluation of O/W Emulsions Using Experimental Design, International Journal of Pharmaceutics, volume 163, pp. 73-79.

Putra, O.R.A., 2010, Optimasi Proses Pencampuran Cold Cream Virgin Coconut

Oil dengan Perbandingan Kecepatan Putar Mixer dan Lama Pencampuran Menggunakan Metode Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

61

Qingdao Rainbow Foodstuff Machine, 2012, Planetary Mixer, http://rainbow-baking.en.made-in-china.com/productimage/xBYJbGqyVEWQ-2f0j00AjVErsmypubd/China-Cake-Milk-Flour-Planetary-Mixer-BKMCH-80L-.html, diakses tanggal 6 Juni 2013.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Owen, S.C., 2006, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, Edisi Keenam, Pharmaceutical Press, pp. 283, 441, 580, 583, 596, 714, 716, 794-795.

Schramm, L. L., 2005, Emulsions, Foams, and Suspensions Fundamentals and

Applications, Wiley-VCH, Weinheim, p.190. Sinko P.J., 2012, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,

Edisi Kelima, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.641-655. Stanos, S.P., 2007, Topical agents for the management of musculoskeletal pain, J.

Pain Sympt. Manage, volume 33, nomor 3, p. 33. Suryarini, S., 2011, Pengaruh Tween 80 Dan Span 80 Sebagai Emulsifying Agent

Terhadap Sifat Fisik Dan Stabilitas Fisik Emulgel Antiacne Minyak Cengkeh (Oleum Caryophilli): Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Swarbrick, J., Rubino, J., Rubino, O., 2006, Coarse Dispersions, in Remington:

The Science and Practice of Pharmacy, 21st Edition, Lippincott Williams and Wilkins, USA, p.330-333.

Taufik, M., Triatmojo,S., Erwanto,Y., Santoso, U., Kristanti, N., 2010, Aktivitas

Antibakteri Minyak Cengkeh terhadap Bakteri Patogen, Jurnal. Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi 5, 9-15, Universitas

Gadjah Mada Press, Yogyakarta. William, A., 2007, Spa Bodywork: A Guide for Massage Therapists, Lippincott

Williams & Wilkins, USA, p.36.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

62

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

63

Lampiran 1. Sertifikat analisis minyak daun cengkeh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

64

Lampiran 2. Sertifikat hasil uji Staphylococcus epidermidis ATCC 12228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

65

Lampiran 3. Verifikasi minyak cengkeh

a. Indeks Bias

Tabel data verifikasi indeks bias minyak cengkeh.

Replikasi ns 1 1,535 2 1,533 3 1,534

Rata-rata = 1,535 +1,533 +1,5343

= 1,534

SD = �∑(𝑥𝑥−𝑥𝑥)���

𝑛𝑛−1 = 0,001

Rata-rata + SD = 1,534 ± 0,001

= 1,533 – 1,535

b. Bobot Jenis

Tabel data pehitungan volume air.

Replikasi 1 2 3 Bobot piknometer (g) 24,6291 24,3469 24,6159 Bobot piknometer + air (g) 34,8958 34,5556 34,8720 Bobot air (g) 10,2667 10,2087 10,2561 Kerapatan (ρ) air (25oC) (g/mL) 0,99707 0,99707 0,99707 Volume air (mL) 10,2667 g

0,99707 g/mL =

10,2969

10,2087 g0,99707 g/mL

= 10,2387

10,2561 g0,99707 g/mL

= 10,2862

Tabel data pehitungan kerapatan minyak cengkeh.

Replikasi 1 2 3 Bobot piknometer (g) 24,6286 24,3450 24,6158 Bobot piknometer + minyak cengkeh (g) 35,0843 34,7819 35,0891 Bobot minyak cengkeh (g) 10,4557 10,4369 10,4733 Volume minyak cengkeh (mL) 10,2969 10,2387 10,2862 Volume air (mL) 10,2969 10,2387 10,2862 Kerapatan (ρ) minyak cengkeh (25oC) (g/mL)

10,4557 g10,2969 mL

= 1,0154

10,4369 g10,2387 mL

= 1,0194

10,4733 g10,2862 mL

= 1,0182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

66

Rata-rata = 1,0154 +1,0194 +1,01823

= 1,0177 g/mL

SD = �∑(𝑥𝑥−𝑥𝑥̅)2𝑛𝑛−1

= 0,00289

Kerapatan minyak cengkeh = 1,0177 + 0,00289 g/mL

= 1,01481 – 1,02059 g/mL

Penentuan bobot jenis minyak cengkeh:

Bobot jenis = kerapatan minyak cengkeh kerapatan air

Replikasi 1 = 1,0154 g/mL0,99707 g/mL

=1,018

Replikasi 2 = 1,0194 g/mL0,99707 g/mL

=1,022

Replikasi 3 = 1,0182 g/mL0,99707 g/mL

= 1,021

Rata-rata = 1,0184 +1,0224 +1,02123

= 1,018 +1,022 +1,0213

= 1,020

SD = �∑(𝑥𝑥−𝑥𝑥)���

𝑛𝑛−1 = 0,05

Bobot jenis = 1,020 + 0,05

= 1,015 – 1,025

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

67

Lampiran 4. Data penimbangan dan rancangan penelitian

Tabel formula emulgel minyak cengkeh yang sudah dimodifikasi.

R/ Bahan Jumlah

Fase minyak

Minyak cengkeh 30 g Parafin cair 2 g

Span 80 (emulgator) 5 g Propil paraben 0,04 g

Fase air

Aquadest 70 mL Tween 80 (emulgator) 35 g

Gliserin 4 g Metil paraben 0,36 g

Gelling agent Carbopol 940 4 g Aquades 40 mL

Bahan pengental Trietanolamin (TEA) 1,2 g

Tabel rancangan penelitian.

Formula Kecepatan pencampuran (rpm) Suhu emulsifikasi (oC) 1 200 30 2 500 30 3 200 70 4 500 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

68

Lampiran 5. Hasil olahan data menggunakan software R 2.14.1

1. Daya Sebar (cm)

Tabel data daya sebar emulgel minyak cengkeh

Replikasi F1 F2 F3 F4 1 3,48 3,23 3,25 3,20 2 3,48 3,33 3,33 3,25 3 3,40 3,55 3,43 3,35

Rata-rata 3,45 3,37 3,34 3,27 SD 0,05 0,16 0,09 0,08

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 1

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 2

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

69

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 4

Formula Nilai probabilitas Distribusi data F1 9,237x10

-8 Tidak normal

F2 0,5928 Normal F3 0,8777 Normal F4 0,6369 Normal

Perbedaan respon daya sebar antara emulgel yang diformulasi pada suhu level

rendah dan level tinggi dengan kecepatan level rendah (F1 : F3) menggunakan

two-sample Wilcoxon test

Perbedaan respon daya sebar antara emulgel yang diformulasi pada suhu level

rendah dan level tinggi dengan kecepatan level tinggi (F2 : F4) menggunakan

two-sample Wilcoxon test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

70

Perbedaan respon daya sebar antara emulgel yang diformulasi dengan

kecepatan level rendah dan level tinggi pada suhu level rendah (F1 : F2)

menggunakan two-sample Wilcoxon test

Perbedaan respon daya sebar antara emulgel yang diformulasi dengan

kecepatan level rendah dan level tinggi pada suhu level tinggi (F3 : F4)

menggunakan two-sample Wilcoxon test

Perbedaan Nilai probabilitas Makna

suhu rendah dan tinggi dengan kecepatan rendah (F1 : F3)

0,1212 Tidak berbeda

suhu rendah dan tinggi dengan kecepatan tinggi (F2 : F4)

0,5127 Tidak berbeda

kecepatan rendah dan tinggi pada suhu rendah (F1 : F2)

0,5066 Tidak berbeda

kecepatan rendah dan tinggi pada suhu tinggi (F3 : F4)

0,3758 Tidak berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

71

2. Viskositas (d.Pa.s)

Replikasi F1 F2 F3 F4 1 220 225 210 230 2 205 220 225 225 3 205 220 225 225

Rata-rata 210 221,67 220 226,67 SD 8,66 2,89 8,66 2,89

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 1

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 2

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 3

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

72

Formula Nilai probabilitas Distribusi data F1 1,036x10

-7 Tidak normal

F2 5,483 x10-8

Tidak normal

F3 4,435 x10-8

Tidak normal

F4 5,483 x10-8

Tidak normal

Perbedaan respon viskositas antara emulgel yang diformulasi pada suhu level

rendah dan level tinggi dengan kecepatan level rendah (F1 : F3) menggunakan

two-sample Wilcoxon test

Perbedaan respon viskositas antara emulgel yang diformulasi pada suhu level

rendah dan level tinggi dengan kecepatan level tinggi (F2 : F4) menggunakan

two-sample Wilcoxon test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

73

Perbedaan respon viskositas antara emulgel yang diformulasi dengan

kecepatan level rendah dan level tinggi pada suhu level rendah (F1 : F2)

menggunakan two-sample Wilcoxon test

Perbedaan respon viskositas antara emulgel yang diformulasi dengan

kecepatan level rendah dan level tinggi pada suhu level tinggi (F3 : F4)

menggunakan two-sample Wilcoxon test

Perbedaan Nilai probabilitas Makna

suhu rendah dan tinggi dengan kecepatan rendah (F1 : F3)

0,1157 Tidak berbeda

suhu rendah dan tinggi dengan kecepatan tinggi (F2 : F4)

0,09896 Tidak berbeda

kecepatan rendah dan tinggi pada suhu rendah (F1 : F2)

0,09896 Tidak berbeda

kecepatan rendah dan tinggi pada suhu tinggi (F3 : F4) 0,1967 Tidak berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

74

3. Pergeseran Viskositas (%)

Rumus untuk menghitung pergeseran viskositas adalah = |b−a|𝑎𝑎

x 100%

di mana a = viskositas emulgel 48 jam setelah pembuatan

b = viskositas emulgel setelah penyimpanan selama 30 hari

a. Formula 1

Replikasi Viskositas (d.Pa.s) Pergeseran viskositas (%) 2 hari 1 bulan

1 245 240 2,04 2 225 225 0 3 225 220 2,22

Rata-rata ± SD 1,42 ± 1,23

b. Formula 2

Replikasi Viskositas (d.Pa.s) Pergeseran viskositas (%) 2 hari 1 bulan

1 225 220 2,22 2 220 205 6,82 3 220 220 0

Rata-rata ± SD 3,01 ± 3,48

c. Formula 3

Replikasi Viskositas (d.Pa.s) Pergeseran viskositas (%) 2 hari 1 bulan

1 230 220 4,35 2 225 210 6,67 3 225 225 0

Rata-rata ± SD 3,67 ± 3,39

d. Formula 4 Replikasi Viskositas (d.Pa.s) Pergeseran

viskositas (%) 2 hari 1 bulan 1 230 210 8,70 2 225 190 15,56 3 225 195 13,33

Rata-rata ± SD 12,53 ± 3,50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

75

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 1

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 2

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 3

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 4

Formula Nilai probabilitas Distribusi data F1 0,1395 Normal F2 0,6203 Normal F3 0,6678 Normal F4 0,6194 Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

76

Levene’s test untuk mengetahui homogenitas varians

Perbedaan respon pergeseran viskositas antara emulgel yang diformulasi pada

level rendah dan tinggi kecepatan putar dan suhu pencampuran menggunakan

one-way ANOVA

Perhitungan nilai efek kecepatan putar, suhu pencampuran dan interaksinya

terhadap respon pergeseran viskositas:

Perhitungan nilai efek pergeseran viskositas

1. Efek kecepatan putar = −1,42+3,01−3,67+12,532

= 5,225

2. Efek suhu pencampuran = −1,42−3,01+3,67+12,532

= 5,885

3. Efek interaksi kecepatan putar dan suhu pencampuran =

+1,42−3,01−3,67+12,532

= 3,635

Signifikansi efek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

77

Uji two-way ANOVA

4. Data zona hambat emulgel minyak cengkeh terhadap bakteri

Staphylococcus epidermidis

Replikasi Diameter zona jernih (mm) F1 F2 F3 F4 Kontrol basis

1 7 7 7 6 0 2 7 6 6 7 0 3 7 6 6 6 0

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 1

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

78

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 3

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk Formula 4

Formula Nilai probabilitas Distribusi data F1 P = - - F2 6,304x10-8 Tidak normal F3 6,304x10-8 Tidak normal F4 6,304x10-8 Tidak normal

Kruskal-wallis test untuk melihat perbedaan lebih dari dua kelompok tidak

berpasangan

P value < 0.05, berarti paling tidak terdapat dua kelompok data yang memiliki

perbedaan yang bermakna. Oleh karena itu dilakukan analisis Post-Hoc

dengan Wilcoxon untuk mengetahui kelompok yang memiliki perbedaan yang

bermakna (Dahlan, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

79

Perbedaan zona hambat antara emulgel yang diformulasi pada suhu level

rendah dan level tinggi dengan kecepatan level rendah (F1 : F3) menggunakan

two-sample Wilcoxon test

Perbedaan zona hambat antara emulgel yang diformulasi pada suhu level

rendah dan level tinggi dengan kecepatan level tinggi (F2 : F4) menggunakan

two-sample Wilcoxon test

Perbedaan zona hambat antara emulgel yang diformulasi dengan kecepatan

level rendah dan level tinggi pada suhu level rendah (F1 : F2) menggunakan

two-sample Wilcoxon test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

80

Perbedaan zona hambat antara emulgel yang diformulasi dengan kecepatan

level rendah dan level tinggi pada suhu level tinggi (F3 : F4) menggunakan

two-sample Wilcoxon test

Perbedaan zona hambat antara emulgel formula 1 dengan kontrol basis

menggunakan two-sample Wilcoxon test

Perbedaan zona hambat antara emulgel formula 2 dengan kontrol basis

menggunakan two-sample Wilcoxon test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

81

Perbedaan zona hambat antara emulgel formula 3 dengan kontrol basis

menggunakan two-sample Wilcoxon test

Perbedaan zona hambat antara emulgel formula 4 dengan kontrol basis

menggunakan two-sample Wilcoxon test

Perbedaan zona hambat antara emulgel semua formula dengan kontrol basis

menggunakan two-sample Wilcoxon test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

82

Perbandingan Nilai probabilitas

Makna

suhu rendah dan tinggi dengan kecepatan rendah (F1 : F3)

0,1138 Tidak berbeda

suhu rendah dan tinggi dengan kecepatan tinggi (F2 : F4)

1 Tidak berbeda

kecepatan rendah dan tinggi pada suhu rendah (F1 : F2)

0,1138 Tidak berbeda

kecepatan rendah dan tinggi pada suhu tinggi (F3 : F4)

1 Tidak berbeda

F1 dengan kontrol basis 0,02535 Berbeda F2 dengan kontrol basis 0,03389 Berbeda F3 dengan kontrol basis 0,03389 Berbeda F4 dengan kontrol basis 0,03389 Berbeda

Semua formula dengan kontrol basis 6,139x10-6 Berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

83

Lampiran 6. Dokumentasi

Gambar formula 1 (replikasi 1, 2, dan 3) setelah pembuatan

Gambar formula 2 (replikasi 1, 2, dan 3) setelah pembuatan

Gambar formula 3 (replikasi 1, 2, dan 3) setelah pembuatan

Gambar formula 4 (replikasi 1, 2, dan 3) setelah pembuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

84

Gambar formula 1 (replikasi 1, 2, dan 3) 30 hari setelah pembuatan

Gambar formula 2 (replikasi 1, 2, dan 3) 30 hari setelah pembuatan

Gambar formula 3 (replikasi 1, 2, dan 3) 30 hari setelah pembuatan

Gambar formula 4 (replikasi 1, 2, dan 3) 30 hari setelah pembuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

85

Gambar kontrol media Gambar kontrol pertumbuhan bakteri

Gambar uji daya antibakteri replikasi 1, 2, dan 3

Gambar uji iritasi primer emulgel

F2

F3

F1

F4

K. basis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK EMULGEL MINYAK CENGKEH (Oleum caryophylli)

86

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Perbedaan Sifat Fisik Dan Stabilitas Fisik Emulgel Minyak Cengkeh (Oleum Caryophylli) Sebagai Obat Jerawat Dengan Variasi Kecepatan Dan Suhu Pencampuran” bernama lengkap Jenny Marina, lahir pada tanggal 30 Juni 1992 di Bagan Siapi-api, Riau, sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Tjui Seng (+) dan bernama Po Hong.

Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Budya Wacana Yogyakarta (1994-1996), SD Budya Wacana Yogyakarta (1996-2003), SMP Budya Wacana Yogyakarta (2003-2006), dan SMA Budya Wacana Yogyakarta (2006-2009). Pada tahun 2009 penulis

melanjutkan pendidikan di program strata 1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hingga tahun 2013.

Semasa kuliah, penulis mengikuti kegiatan baik akademik maupun nonakademik, antara lain sebagai asisten Praktikum Bioanalisis (2012), asisten Praktikum Toksikologi Dasar (2012), asisten Praktikum Farmasi Fisika (2013), asisten Praktikum Compounding (2013), asisten Praktikum Mikrobiologi (2013), menjadi sie kesekretariatan dalam panitia pelepasan wisuda Fakultas Farmasi tahun 2010 dan beberapa kepanitian lainnya. Penulis juga pernah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh DIKTI dengan judul “Lalat (Belajar Kilat) Tentang Swamedikasi Dan Penggunaan Obat Generik Berlogo Di Desa Jubelan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI