92
1 POLA INTERAKSI SOSIAL PENGIKUT SYIAH DENGAN PENGIKUT WAHABI DI KAWASAN PEJATEN JAKARTA SELATAN OLEH : AGUS SANTOSO NIM : 101070022951 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007

Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

1

POLA INTERAKSI SOSIAL PENGIKUT SYIAH DENGAN PENGIKUT WAHABI DI KAWASAN

PEJATEN JAKARTA SELATAN

OLEH : AGUS SANTOSO

NIM : 101070022951

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2007

Page 2: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

2

POLA INTERAKSI SOSIAL PENGIKUT SYIAH DENGAN PENGIKUT WAHABI DI KAWASAN

PEJATEN JAKARTA SELATAN

Skripsi ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

OLEH : AGUS SANTOSO

NIM : 101070022951

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. DR. Hamdan Yasun M.Si DR. Abdul Mujib M.Ag NIP : 130 351 146

Page 3: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

3

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2007 Aku hanyalah manusia, tapi aku masih manusia,

Aku tidak dapat mengerjakan segalanya, tapi aku masih mampu berbuat sesuatu;

Dan karena aku tidak mampu mengerjakan semuanya, Aku tidak akan menolak untuk mengerjakan sesuatu

yang mampu aku lakukan.

(Edward Everett Hale).

Kupersembahkan karya kecil ini kepada orang-orang yang tercinta

Bapak, Ibu, Suami, Buah hatiku, Kakak & Adikku. Mereka adalah pemberi warna dalam hidupku sebagai

langkah awal meraih Kesuksesan..

Page 4: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

4

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi (B) MEI 2007 (C) AGUS SANTOSO (D) POLA INTERAKSI SOSIAL PENGIKUT AJARAN ISLAM

SYIAH DENGAN PENGIKUT WAHABI DI PEJATEN JAKARTA SELATAN.

(E) XV + 93Halaman (F) Syiah di indonesia merupakan sebuah kenyataan yang memang

harus kita perhitungkan keberadaanya terlebih sampai saat ini masih banyak sebagian orang yang memandang bahwa syiah merupakan sebuah aliran yang sesaat dalam dunia islam khususnya dari kalangan wahabi.

Di daerah pejaten jakarta selatan dimana peneliti tinggal dulu ada sebuah realita kehidupan dimana antara pengikut ajaran islam syiah dengan pengikut ajaran wahabi saling berdekatan dalam menjalankan rutinitas keseharian diamana Wahabi di wakili LIPIA sebagai lembaga perwakilan Saudi Arabia dan di sebelahnya tidak jauh dari sana ada ICC ( Islamic Cultural Center ) yang secara terang-terangan menyatakan bahwa lembaga tersebut mewakili Ahlul bait. Dalam perjalannya ternyata kedua lembaga tersebut saling bersetegang dalam menjalankan prisip meraka tidak jarang diadakan dialog antar pengikut guna menjalakan hubungan silaturahmi antar pengikut agar tidak terjadi konflik antar mereka. Dengan melihat fenomena tersebut penulis terdorong untuk mancari atas jawaban tentang bagaimana dan apa pola interaksi sosial yang terjadi antara pengikut aliran islam syiah mereka serta bagaimana sesama dengan pengikut aliran wahabi di kawasan pejaten barat tersebut. Peneliti mengunakan pendekatan study kasus , dengan melibatkan 5 orang responden. Penelitian ini di lakukan dengan wawancara mendalam (dept interview) serta observasi jenis pengamatan sebagai pemeran serta penelitian ini dilaksanakan 2 bulan antara aparil 2007 sampai Mei 2007 Dari hasil pengolahan data, pola interaksi yang di jalankan oleh pengikut aliran islam syiah dengan Pengikut wahabi di pejaten barat terbentuk

Page 5: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

5

karena adanya aturan atau norma yang mengharuskan meraka mengedepankan Alil bait dalam segala hal. Disamping internalisasi Norma, konformitas, dan kohesivitas kelompok juga mempengaruhi pola interaksi mereka. Dalam menjalani kehidupan beragama pengikut aliran ini sebisa mungkin tidak bergabung dengan pengikut aliran yang lain terlebih wahabi. Mazhab yang mereka anut di kawasan tersebut membuat mereka hanya akan menjalakan aktifitas beribadah jika imam yang sudah di tunjuk sudah berada di tenagh-tengah mereka. Sholat dan –badah-ibadah yang bersifat transedental haruslah sesuai dengan petunjuk imam mereka. Akan tetapi dalam berbagai kegiatan sosial mereka cenderung melibatkan semua pihak terlebih dalam hal sosialisasi berbagai kegiatan yang di jalankan guna sosialisasi ajaran mereka. Dari situlah peneliti melihat bahwa pola interkasi yang mereka jalankan mengacu pada sistem norma yang telah di internalisasikan baik secara sengaja dngan cara dogma langsung dari Imam mereka maupun dengan cara membaca- berbagai lietratur yang secara rutin mereka publikasikan kepada pengikut ajaran tersebut. Maka dari situ terbentuklah poal interaksi yang mengacu pada Standar Operating Procedure ( SOP ) Dari segi hubungan silaturahmi pengikut syiah cenderung mau menjaga silaturahim ketimbang memutuskanya. Bagi mereka silarturahim adalah ikatan yang membuat islam selalu kuat dan kokoh.

(G) Referensi Bacaan: 31 ( 1967-2006 )

Page 6: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

6

Kata pengantar

Alhamdulillah penulis ucapkan pertama karena hanya dia yang layak untuk

menerima pujian dan juga rasa syukur penulis atas terselesaikanya skrips yang

hampir dua tahun lamanya tidak dapat penulis selesaikan dengan cepat.

Namun siapa sangka dengan kondisi yang begitu sedikit waktu dan begitu

banyak pekerjaan akhirnya skripsi ini dapat penulis elesaikan walau dengan

susah payah.

Dari lembaran inilah penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada :

1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif hidayatullah Ibu Dra. Netty Hartati

M.Si. serta Pudek I yang begitu baik kepada penulis dan tak bosan

memotivasi guna terselesaikanya skripsi ini Yakni Ibu Dra. Zahrotun

Nihaya. M.Si. beserta Civitas

2. Bapak Prof. DR. Yasun selaku pembimbing I yang telah berprilaku

amat baik layaknya bapak dirumah sendiri.

3. Bapak DR. Abd.Mujib M.Ag selaku Dosen Pembimbing II yang

dengan sabar membimbing penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi

ini dengan baik dan benar.

4. kepada Ayah dan Ummi tercinta Bunyamin H.Munir serta St. Romlah

yang begitu tidak terlupakan.

Page 7: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

7

5. istriku tercinta Lusy Faiqo yang selalu mau menemani dikala senang

dan duka

6. Laily Azkia anak ku tercinta yang membuat waktu-waktu sulit dan

penat menjadi ceria.

7. kepada Kawan-kawan psikologi angkatan 2001 yang selalu kompak.

8. kepada seluruh keluarga besar PII Jakarta terutama Ibu siti Zainab

Yusuf yang begitu baik mau membiayai kuliah ku sampai selesai

semoga Allah memberikan Ganjaran yang lebih atas kebaiknya

tersebut.

Singkatnya, semoga Allah memberikan apa yang menjadi cita-cita meraka

sampai kemudian kita dapat bertemu kembali disurga yang kekal. Semoga

Allah selalu membimbing kita kejalan yang benar. Amin

Jakarta, Maret 2007

Penulis

Page 8: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

8

DAFTAR ISI

Halaman judul ................................................................................... i Halaman Persetujuan ....................................................................... ii Halaman pengesahan .......................................................................iii Motto ..................................................................................................iv Dedikasi .......................................................................................... Abstraksi .......................................................................................... Kata pengantar ................................................................................. Daftar isi .......................................................................................... Daftar tabel ....................................................................................... BAB I : PENDAHULUAN ………………………………........ 1.1. Latar Belakang Masalah………………………………..........

1.2. identifikasi Masalah ….............................………….............. 1.3. Pembatasan dan perumusan masalah ........……….............. 1.3.1. Pembatasan Masalah ............................................. 1.3.2. Perumusan masalah ............................................. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............……………............ 1.4.1 Tujuan Penelitian ...................................................... 1.4.1. Manfaat penelitian ...................................................

BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA 2.1. POLA INTERAKSI SOSIAL …………....................….........

2.1.1. Pengertian Pola Interaksi Sosial…………................. 2.1.2. Aspek-Aspek Psikologis dalam Interaksi Sosial ....... 2.1.3. Teori-teori tingkah laku dlm interaksi antar kelmpok. 2.1.4. Tipe Interaksi sosial ................................................. 2.1.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial ..

2.2. Syiah dan Wahabi 2.2.1. Pengertian syiah ....................................................... 2.2.2. doktrin-doktrin /ajaran dalam syiah .......................... 2.2.3. sekte dalam syi’ah .................................................... 2.2.4. sejarah perkembangan syi’ah sampai ke Indonesia 2.2.2. Wahabi 2.2.2.1 Penertian Wahabi ..……………………………….. 2.2.2.2 Ajaran

Wahabi..................................................................

Page 9: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

9

2.2.2.3 Sejarah dan perjalanan wahabi ........................... 2.2.2.4 Perjalanan wahabi sampai ke Indonesia .............

2.3. Proposisi Teoritis .................................................... …...... BAB 3 : METODE PENELITIAN ……………………….................

3.1. Jenis Penelitian 3.1.1. pendekatan Penelitian ............................................. 3.1.2. metode penelitian ....................................................

3.2. Subjek Penelitian ............................................................. 3.2.1. Teknik pengambilan Subjek .................................... 3.2.2. Karakteristik Subjek ..................................................

3.3. Pengumpulan Data............................................................ 3.3.1. Metodedan instrument Penelitian ........................... 3.3.2. alat bantu pengumpulan data .................................

3.4. Teknik Analisa data............................................................. 3.5. Prosedur Penelitian ..........................................................

3.5.1. Prosedur persiapan Penelitian ................................

BAB 4 : HASIL PENELITIAN ……………………………………………. A. Gambaran Umum Subjek Penelitian …………………………. B. Riwayat Kasus dan Analisis Kasus……………………………

1. Kasus A………………………………………………………. 2. Kasus B………………………………………………………. 3. Kasus C…………………………………………………….. 4. Kasus D……………………………………………………..

C. Perbandingan Antar Kasus …………………………………. D. Analisis Kasus………………………………………………….

BAB 5 : PENUTUP …………………………………………………. A. Kesimpulan ………………………………………………………. B. Diskusi dan saran ………………………………………………

DAFTAR BACAAN DAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kaum muslim Indonesia sering digambarkan sebagai kumpulan pemelik yang

relative homogen yaitu hanya terdiri dari kaum sunni ( Ahl al Sunnah wal jam’ah )

Hal tersebut membuat terelimeinernya pengetahuan masyarakat tentang

keberadaan pengikut aliran lain seperti Wahabi dan juga Syiah. Walaupun

belakangan terakhir muncul Muhammadiyah yang mengatas namakan Wahabi.

Namun hal tersebut tidak mengubah kesan homogenitas ke sunni-an Islam di

Indonesia.

Begitupun aliran syiah tidak banyak muslim Indonesia yang mengenal aliran

yang satu ini. jika kita sedikit menelaah tentang sejarah perkembangan Islam di

Indonesia jelas bahwa Syaih pernah hadir dan menjadi salah satu mazhab yang

dominant di kawasan barat Indonesia. Sebut saja Pariaman di Sumatera Barat,

disana peneliti mengetahui ada perayaan tabut yang mengidikasikan bahwa

syiaisme pernah ada di pariaman. Bahkan kaum Alawi Indonesia konon dari

semula adalah penganut setia aliran syiah.

Page 11: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

11

Akan tetapi jelas bahwa munculnya syiahisme dalam keragaman keagamaan di

Indonesia merupakan barang baru dan pengenalan oleh kebanyakan kaum

muslim Indonesia juga barang baru. Mungkin pemicu kemunculan pengetahuan

tentang ajaran syiah di dorong oleh terjadinya revolusi Islam Iran yang dasyat

pada tahun 1979 yang mana gerakan tersebut di motori oleh ulama-ulama Syiah

seperti Ayatullah Koemaini, Ali Sariati Mutthahari.

Munculnya perbincangan sekitar syiah jelas sekali merupakan tanda bahwa

masyarakat Indonesia mulai menyadari keberadan aliran tersebut. Akan tetapi

hal tersebut masih di tanggapi negatif oleh sebagian pengikut muslim Indonesia.

Terlebih dari kalangan wahabi. Dampak dari revolusi Islam di iran yang di motori

ulama-ulama syiah sedikit banyak berdampak pada kestabilan Internasional

begitu juga terhadap kaum muslim Indonesia Karena sebagian masyarakat

Indonesia baragama Islam.

Di samping itu latar belakang sejarah syiah yang lebih mengutamakan Ali

dengan sahabat lainnya juga membuat masyarakt Islam Indonesia pada

umumnya serta khususnya dari kalangan wahabi menjaga jarak dengan aliran

tersebut. Sikap untuk melihat syiah sebelah mata semakin membuat Aliran ini

sulit untuk dikenali oleh pengikut wahabi dan muslim dunia, begitupun

masyarakat Indonesia.

Page 12: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

12

Karana itu syiah bagi sebagain pengikut wahabi Islam Indonesia tidak saja

merupakan masalah agama akan tetapi juga merupakan masalah politik. Karena

dapat mengganggu kestabilan dalam negeri dan juga keamanan internal Negara

Indonesia yang mayoritas muslim yang secara otomatis akan mempengaruhi

pandangan mereka terhadap syiah.

Perbedaan pandangan antara Syiah dan wahabi bahkan sering kali di sebabkan

oleh perbedaan penafsiran teks-teks Al Quran dimana seharusnya hal tersebut

tidak terjadi. Bahkan sering berakibat Disharmonis hubungan antar sesama

mereka.

Fakta sejarah menunjukkan bahwa pernah terjadi perang besar-besaran antara

pengikut ajaran Islam syiah dengan kelompok di luarnya yang kita sebut Tragedi

Karbala. Padahal Allah SWT memerintahkan hamba Nya untuk tidak berperang

karena semua bersaudara.

Allah SWT dalam Al Quran memerintahkan agar kita menjaga Ukhuwah

Islamiyah maka oleh Karena itu patut kita renungkan kembali ayat Al Quran

berikut ini :

” Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu

damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah SWT

supaya kamu mendapat rahmat’ (Al Hujarat Ayat 10 ).

Page 13: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

13

Fenomena Ukhuwah Islamiyah ini juga sejalan dengan yang dianjurkan dalam

Al Quran ayat berikut :

”Wahai sekalian manusia sesungguhnya kami ciptakan kamu sekalian dari pria

dan wanita dan kami jadikan kamu sekalian berbangsa dan bersuku-suku agar

kamu aling mengenal, sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu bagi Allah

adalah yang paling bertqwa. Sesungguhnya Allah itu maha mangetahui dan

maha teliti. ( Al Hujarat ayat 13 )

Manusia merupakan mahluk sosial. Setiap muslim dalam kehidupan beragama

dan dalam kehidupan sosial selalu membutuhkan bantuan orang lain guna

memenuhi kebutuhannnya. Dengan menjalani hidup secara bersama-sama

maka kebutuhan yang harus terpenuhi akan lebih mudah untuk didapatkan.

Selanjutnya bahwa dalam hidup ini selalu saja ada perbedaan dan hal itu adalah

wajar serta alamiah bahkan dalam Agama perbedaan merupakan Rahmat.

Begitu juga dengan kehidupan berkelompok. Perbedaan tujuan dan manstreem

pada satu kelompok dengan kelompok dapat di jadikan pondasi yang berbeda

demi mengokohkan bagunan agama.

Di dalam agama khususnya Agama Islam kita tahu bahwa terdapat berbagai

macam golongan dan ajaran yang berkembang dan hal itu menimbulkan

berbagai macam perbedan sehingga menimbulkan berbagai macam pandangan

Page 14: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

14

dalam melihat agama islam itu sendiri. Perbedan-perbedan inilah yang menurut

agama dapat menjadi rahmatan lil alamin.

Sejarah Islam khususnya dan umat manusia umumnya menunjukan bukti bahwa

peristiwa karbala merupakan tindakan yang tidak semestinya terjadi. Konflik

yang menyebabkan timbulnya banyak korban dari kalangan syiah merupakan

salah satu bentuk tidak adanya perhatian terhadap ayat di atas perihal

persaudaraan.

Pembagian masyarakat Islam ke dalam sunni dan syiah umumnya di jelaskan

dalam acuan perbedaan politik bukan perbedaan antar suku, bangsa yang di

jelaskan didalam Al Quran surat Al hujarat ayat 13. Pandangan yang

mengedepankan politik sebagi pemicu munculnya syiah di dasarkan oleh

pemisahan antara gereja dengan Negara di dunia barat.

Pandangan semacam ini merupakan sebuah kesalahan yang besar sebab

dengan mengikut sertakan antara politik dengan perkembangan syiah telah

mengesampingkan proses yang terjadi di dalam syiah itu sendiri dan

kembangkitan umat Islam di masa mendatang.

Syiah tidak langsung saja hadir ketika muawiyah menjadi kahlifah namun ada

berbagai macam proses yang terjadi. interaksi social antar merak yang setia

dengan Ali serta interaksi antar sahabat yang lain juga menjadi pendorong

Page 15: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

15

timbulnya golongan syiah dalam sialm sehingga terus berkembang dan

menimbulkan rasa persaudran diantar pengikut syiah.

Untuk itu sebagai salah satu bentuk perhatian peneliti terhadap perkembangan

syiah di Indonesia peneliti hendak melakukan sebuah telah menyeluruh tentang

aliran ini sebab syiah merupakan sesuatu yang nyata bagi kita. Syiah bukan saja

merupakan kenyataan di Indonesia akan tetapi jelas syiah suatu kenyataan yang

juga bersifat internasional khususnya dalam dunia Islam.

Mengingkari kenyataan tersebut bukan merupakan suatu kenaifan tetapi

merupakan salah satu bentuk pembodohan bagi sebagian orang. Syiah adalah

kenyatan histories yang secara tak terpungkiri sudah mewarnai sejarah agama

dan umat islam selama 15 abad. Terlebih di kaitkan dengan keberadan dengan

keberadaan kalangan wahabi yang muncul belakangan terakhir yang sangat

menentang keberadaan masyarakat syiah secara umum. Melihat syiah sebagai

kenyataan di perlukan sikap yang lebih bersedia untuk memahami serta

mengenali bentuk-bentuk interaksinya dengan aliran-aliran Islam yang lain.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk lebih memudahkan penulis dalam meneliti masalah ini maka dibuat

identifikasi masalah penelitian sebagai berikut :

1. bagimanan cara pandang pengikut syiah terhadap diri dan kelompoknya

serta cara mereka berinteraksi dengan Pengikut aliran wahabi.

Page 16: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

16

2. Bagaimana ukhuwah yang terjadi antara pengikut ajaran islam syiah

dengan pengikut wahabi di jakarta selatan.

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih terarah maka penulis membatasi masalah

sebagai berikut :

1. Pola Interaksi Sosial yang di gunakan oleh pengikut ajaran Islam syiah dalam

berinteraksi dengan pengikut wahabi.

2. Ukhuwah Pengikut Syiah dan pengikut wahabi dalam konteks ke kinian

1.3.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimana dan mengapa Pola Interaksi Sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut

Wahabi Di Wilayah Pejaten Barat Jakarta Selatan.

1.4. Tujuan dan manfaat penelitian

1.4.1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi Sosial yang terjadi

antara pengikut ajaran Islam syiah dengan ulama wahabi di pejaten barat.

Page 17: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

17

1.4.2. Manfaat dari penelitian

1.4.2.1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan gambaran dan masukan yang positif tentang bagaimana

seharusnya berinteraksi dengan pengikut ajaran Islam syiah, mengetahui aspek

kunci ke tidak hamonisan antara pengikut ajaran Islam syiah dengan pengikut

wahabi guna mewujudkan Islam yang Rahmatan lil alamin.

1.4.2.2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan sumbangsih bagi para pembaca khususnya mahasiswa agar

lebih bijaksana dalam menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi dalam

masyarakat.

1.5. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini berpedoman pada sistematika penulisan American

Psychological Association ( APA ) Style. Untuk memudahkan penulisan skripsi

ini, penulis menyusunnya dalam beberapa bentuk bab sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Membahas mengenai Latar belakang masalah, Identifikasi masalah,

Perumusan dan pembatasan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat

penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Page 18: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

18

BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA

Membahas teori-teori tentang Interaksi Sosial, Definisi Interaksi sosial,

Pola-pola interaksi sosial, Tipe interaksi sosial, Pengikut syiah dan

wahabi dalam konteks kekini an dan ke Indonesiaan.

BAB 3 : METODE PENELITIAN

Membahas tentang Jenis penelitian, subyek penelitian, Pengumpulan

data, Teknik analisis data dan prosedur penelitian.

BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Membahas isi laporan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

BAB 5 : KESIMPULAN

Meliputi Kesimpulan, Diskusi dan Saran.

Page 19: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

19

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pola Interaksi Sosial

2.1.1. Pengertian Pola Interaksi sosial

Kenyataan empirik menunjukkan bahwa kehidupan manusia dipengaruhi oleh

lingkungan sosialnya. Banyak aspek psikologis yang mempengruhi proses

kontak sosial antar sesame manusia. Tak heran jika studi mengenai interaksi

sosial menjadi salah satu topik utama dalam psikologis sosial. Dengan

memahami proses interaksi sosial, orang dapat mengetahui pengaruh struktur

sosial dan individu terhadap individu lainnya. Pola-pola tingkah laku yang

dimanifestasikan oleh individu terbentuk akibat proses interaksinya dengan

individu lain, baik di dalam maupun di luar kelompoknya.

Edwin P. Hollander (1971 : 243) mendefinisikan interaksi sosial sebagai

hubungan antara dua individu atau lebih yang saling bergantung. Dalam definisi

ini tampak bahwa proses komunikasi terpengaruh terhadap cara berfikir

seseorang selama proses interaksi berlangsung.

Edwin E Jones ( dalam Edward E Sampson 1964 : 64) mengemukakan bahwa

interaksi sosial terjadi ketika dua orang atau lebih melakukan kontak dengan

sesama. Dalam proses ini pertemuan antara kedua belah pihak

Page 20: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

20

mengimplikasikan aktivitas timbal balik sehingga menimbulkan pengaruh dalam

pembentukan tingkah laku seseorang kepada yang lain.

Hubert Bonner (dalam W A Gerungan 1996 : 57) menyatakan bahwa interaksi

sosial adalah hubungan natara dua orang atau lebih di mana tingkah laku

individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki tingkah laku

individu yang lain dan sebaliknya.

Dari ketiga definisi tentang interaksi sosial di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa dalam proses interaksi sosial terdapat hubungan saling mempengaruhi

antara dua orang atau lebih, sehingga terjadi penyesuaian diri antara

sesamanya. Penyesuaian diri sebenarnya memiliki pengertian ganda. Di satu sisi

ia dapat diartikan sebagai proses perubahan diri sesuai dengan keadaan

lingkungan sosial. Di sisi lain, penyesuaian diri merupakan suatu aktivitas

pengubahan tingkah laku orang lain sesuai dengan keinginan sendiri.

Penyesuaian diri dalam bentuk pertama disebut penyesuaian secara autoplastis,

yaitu subyek yang bersangkutan bersikap pasif dalam menerima pengaruh dari

pihak lain. Pada penyesuaian yang kedua disebut aloplastis, yaitu subyek yang

bersangkutan terlibat secara aktif dalam upaya mempengaruhi tingkah laku

orang lain.

Page 21: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

21

Pola interaksi sosial merupakan satu bentuk proses sosial yang terjadi di dalam

masyarakat. Pengetahuan tentang proses-proses sosial ini memungkinkan kita

memperoleh pengertian yang mendalam mengenai hal-hal yang dinamis dalam

masyarakat. Para ahli psikologi sosial memandang betapa pentingnya

pengetahuan tentang proses sosial mengingat bahwa pengetahuan tentang

struktur dalam masyarakat saja belum cukup untuk mendapatkan gambaran

yang nyata tentang kehidupan manusia.

Dewasa ini, kita sering mendengar bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia

tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lainnya Proses sosial semacam

ini membuat kita selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan sehinggga

kepribadian kita hanya akan menjadi utuh bila kita sudah betul-betul berinteraksi

dengan lingkungan. Bahkan lebih jauh, menurut Abdul Mujib (2001), seseorang

dapat dikatakan sehat mental jika ia mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya yang di dasarkan pada keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan

yang Maha Esa.

Proses sosial semacam inilah yang di sebut dengan pola interaksi sosial.

Karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas

sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang

menyangkut hubungan antara orang-per orang maypun antar kelompok-

kelompok manusia.

Page 22: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

22

Apabila dua orang bertemu maka interaksi sosial dimulai pada saat itu. Saling

tegur, jabat tangan, saling bicara bahkan berkelahi merupakan bentuk dari pola

interaksi sosial. Dalam kehidupan sehari-hari pola-pola khusus dalam interaksi

sosial dapat kita jumpai dengan mudah: ada yang berbentuk ukhuwah atau

persaudaraan, pertikaian atau konflik, bahkan percintaan dan kerjasama.

Gilllin dan Gillin (1967) pernah mengadakan pengolongan yang lebih luas

tentang interaksi sosial atau proses sosial. Menurutnya ada dua macam proses

sosial yang timbul akibat dari interaksi sosial; proses asosiasi, dan proses

disasoiasi. Proses asosiasi terbagi kedalam tiga bentuk yakni : Akomodasi,

Asimilasi dan akulturasi. Sedangkan disasoiasi mencangkup: persaingan,

kontroversi, dan pertentangan atau konflik.

2.1.2 Aspek-Aspek Psikologis dalam Interaksi Sosial

Dalam interaksi sosial melibatkan beberapa aspek psikologis yang sangat

kompleks. Kompleks karena melibatkan banyak hal tidak saja dalam kaitannya

dengan diri, tapi juga lingkungannya. Hubert Bonner (1953 : 53) menyebutkan

empat aspek yang terdapat dalam proses interaksi, yaitu komunikasi, antisipasi,

persepsi, dan simbolisasi.

1. Komunikasi

Manusia merupakan makhluk yang saling menggantungkan hidupnya satu sama

alin. Dalam berinteraksi sosial, komunikasi menjadi perantara yang utama guna

Page 23: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

23

terciptanya hubungan sosial. Namun setiap manusia memiliki cara yang

berbeda-beda dalam mengkomunikasikan sesuatu. Donald Hebb (1967)

membedakan komunikasi menjadi dua pola; pola refleksif, yakni komunikasi

yang berisikan pola-pola yang terus menerus sama (Stereotipe), dan pola

Purposif, yaitu pola komunikasi yang diadakan secara sengaja dengan maksud

agar si penerima pesan dapat mengerti apa yang di sampaikannya.

Menurut Albert Harrison (1976) komunikasi adalah proses pengiriman dan

penerimaan informasi dari seseorang kepada orang lain. Terdapat tiga unsur

penting bagi terciptanya komunikasi, yaitu subyek pengirim informasi

(transmitter), informasi atau pesan (massage) dan subyek penerima (receiver).

Dengan adanya komunikasi interaksi sosial dapat berjalan dengan baik. Sebab

proses pengiriman dan penerimaan informasi dari seseorang kepada orang lain

dapat tersampaikan dengan baik. Dalam proses interaksi sosial, kelancaran

komunikasi turut mendukung perkembangan hubungan antar sesama individu

kearah yang lebih baik. Sebaliknya jika terjadi miskomunikasi, maka akan

menimbulkan kerenggangan hubungan yang berakibat munculnya permusuhan.

Bahasa merupakan satu aspek penting dalam berkomunikasi. Bentuk bahasa

yang disampaikan oleh seseorang tentunya akan berbeda jika di bandingkan

dengan bahasa yang dilakukan oleh hewan. Manusia dalam melakukan

komunikasi tidak hanya melibatkan pikiran tapi juga pribadi seseorang yang

bersangkutan. Karena pribadi seseorang dapat berpengaruh terhadap orang lain

dalam berkomunikasi. Niat yang tulus serta kehendak dari satu pihak akan

memunculkan reaksi yang serupa dengan apa yang di komunikasikan oleh orang

Page 24: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

24

tersebut. Artinya, dalam berkomunikasi diperlukan sikap slaing terbuka antar

kedua pihak agar tercipta kelancaran komunikasi. Komunikasi yang didasari rasa

saling suka lebih berhasil daripada komunikasi yang awalnya sudah tidak saling

menyukai.

2. Antisipasi

Antisipasi adalah kesiagaan sikap dan mental untuk menerima suatu rangsangan

balik. Antisipasi ini penting dalam proses interaksi sosial, karena menuntut

modifikasi tingkah laku untuk penyesuian diri. Contoh yang sering dijumpai

tentang interaksi sosial yang di dalamnya terdapat antisipasi adalah hubungan

antara orang tua dengan anak balitanya. Ketika anak tersebut merasa lapar, ia

akan melakuakan modifikasi tingkah laku dengan mengeluarkan tangisan dan

berharap sang ibu mendengar dan datang kepadanya. Tangisan sang anak

menjadi bermakna tatkala si ibu merespon dengan mendatangi anak tersebut

dan membawa makanan untuknya. Melihat respon yang diharapkannya muncul,

maka anak tersebut melakukan penyesuian tingkah laku dengan menghentikan

tangisan dan menerima makanan tersebut. Ketika anak melakukan penyesuaian

tingkah laku itulah yang di namakan antisispasi.

3. Persepsi

Persepsi merupakan salah satu kemampuan yang di miliki oleh sesorang.

Dengan kemampuan mempersepsikan sesuatu seseorang dapat mengambil

keputusan untuk bertingkah laku sebagaimana mestinya. Bahkan dengan

Page 25: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

25

kemampuan mempersepsikan sesuatu seseorang dapat membayangkan serta

merasakan apa yang nantinya dapat terjadi jika sesuatu sedang di lakukan oleh

orang lain.

Persepsi merupakan suatu cara kerja yang rumit dan aktif. Setiap orang mampu

mempersepsikan sesuatu namun hasil dari persepsi yang dikeluarkan oleh

seseorang bisa jadi sama sekali berbeda dengan orang yang lain yang sama-

sama berinteraksi dengan dirinya. Dalam berinteraksi dengan seseorang,

persepsi memiliki peran yang penting. Tidak hanya pikiran, perasaan pun ikut

bermain dalam mempersepsikan sesuatu. Begitu juga kesadaran dan ingatan

ikut berpengaruh dalam persepsi. Dari sini, kita dapat mengambil kesimpulan

bahwa dalam berinteraksi terlebih ketika seseorang mencoba untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan, persepsi sangatlah berperan dalam

menentukan sikap apa yang nantinya akan dilakukan.

4. Simbolisasi

Simbolisasi merupakan satu bentuk lain dalam berinteraksi sosial. Kadangkala

seseorang berinteraksi dengan mengunakan symbol atau isyarat tertentu.

Dengan memunculkan simbol-simbol seseorang dapat mengerti apa yang

dimaksudkan oleh orang lain yang diajak berkomunikasi.

Interaksi dengan mengunakn simbol dapat membuat manusia mestimulasi

dirinya sendiri. Sehingga dapat terjadi efek perubahan tingkah laku antar subjek

Page 26: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

26

yang melakukan dan individu yang dituju. Artinya, simbol dapat menjadi media

yang baik dalam melakukan interaksi sosial.

2.1.3. Teori-teori Tingkah Laku dalam Interaksi Antar Kelompok

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai seseorang membenci orang lain

yang berbeda kelompok sosialnya, bahkan tidak jarang sampai terjadi konflik

yang disertai sikap agresif. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan identitas

sosial, kategorisasi, jarak sosial, prasangka dan konflik.

1. Identitas Sosial

Teori ini petama kali di cetuskan oleh Henri Tajfel. Ia membedakan dua bentuk

tingkah laku manusia, yaitu tingkah laku individual dan tingkah laku kelompok.

Menurut teori ini manusia adalah mahluk individual yang unik, di samping juga

mempertimbangkan aspek sosial dari individu tersebut sebagai angota kelompok

sosial. Setiap kelompok sosial itu sendiri mengembangkan kebiasaan tertentu

yang mesti dilakukan oleh setiap anggota kelompoknya. Aspek inilah yang

biasanya digunakan oleh seseorang untuk mengenali orang lain, ia termasuk

kelompoknya atau bukan. Selanjutnya identitas sosial sudah terbentuk pada

individu yang bersangkutan.

2. Teori kategorisasi

Teori ini diperkenalkan oleh Turner. Dasar teori ini adalah manusia cenderung

mengolong-golongkan diri kedalam beberapa tingkatan seperti: pintar-bodoh,

cantik-jelek, kaya-miskin dan lain sebgainya.. Dalam kaitanya dengan interaksi

Page 27: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

27

sosial teori ini mengungkap tentang adanya kecenderungan manusia untuk

membentuk homogenitas dalam kelompok.

3. Jarak Sosial

Dalam kehidupan yang semakin kompleks ini tentunya ada dominasi kelompok

tertentu kepada kelompok lain. Sehingga timbul perasaan superioritas dari

kelompok yang dominan, yang selanjutnya melahirkan jarak sosial di antara

masing-masing kelompok Gordon Allport (1955) mengemukakan bahwa jarak

sosial hanya terdapat dalam masyarakat heterogen. Karena dalam masyarakat

heterogen, masing-masing kelompok menyimpan potensialitas konflik yang

sewaktu-waktu dapat terjadi.

4. konflik

Konflik adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih. Konflik dapat terjadi

antar individu, antar kelompok, bahkan antar bangsa dan negara. Namun konflik

di satu sisi juga dapat memancing timbulnya persaingan yang sehat, tapi tidak

jarang malah merugikan apabila disertai dengan sikap agresif. Dari itu, adalah

wajar, jika setiap kelompok memiliki kecenderungan untuk berkembang dan

memajukan kelompoknya. Kelompok yang satu memiliki tujuan yang tentunya

berbeda dengan kelompok yang lain. Oleh karena itu, tak jarang diantara

kelompok ini timbul konflik yang akhirnya menimbulkan banyak kerugian di

kedua belah pihak.

Page 28: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

28

5. Ukhuwah / Persaudaraan

ukhuwah adalah persamaan di antara umat manusia. Dalam arti luas , ukhuwah

melampaui batas-batas etnik , rasial , agama , latar belakang sosial, keturunan

dan sebagainya.konsep ukhuwah yang di embangkan menjadi suatu istilah

sekarang ” Inklusif ” yang berarti bersedia untuk merangkul semuanya sambil

meningkatkan pemahaman yang bersifat lebih prinsip dan ideologis. Dengan

begitu maka yang dimaksud dengan ukuwah islamiyah adalah : hubungan

persaudaraan yang di dasarkan atas persamaan dan keserasian prinsip

kehidupan dan di topang oleh pemahaman islam secara Universal.

A. Bentuk-bentuk ukhuwah

Pertama, ukhuwah fi al ubudiyah yaitu : Seluruh mahluk adalah bersaudara

dalam arti memiliki persamaan (QS. A An’am :3 ) persamaan ini antara lain

bahwa semua manusia merupakaan ciptaan Allah dan tunduk kepada-Nya ( QS

al Baqarah : 28 )

Kedua, Ukhuwah fi al insaniyah yaitu : seluruh umat manusia bersaudara kerena

mereka bersumber dari ayah ibu yang satu ( Qs. Al Hujurat :12 )

Implikasi model ukhuwah kedua ini adalah ajaran interaksi sosial secara makro,

mengadakan interaksi sosial yang global , sehingga semua manusia di dunia ini

benar-benar bersaudara dalam rangka menunaikan tugas-tugas kehalifahan dan

tugas-tugas kemanusiaan.

Ketiga ukhuwah fil al wathaniyah al nasab yaitu : saudara dalam keturunan dan

bangsa seperti yang di isyaratkan dalam ayat ” waila ad akhahum Huda ( QS. Al

Page 29: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

29

A’raf 65 Hud :50 )wa ila Tsamuda akhahum shalih ( QS Hud :61 aA’raf 73) Waila

madyana akhahum syu’aybu ” ( Qs. Al A’raf 85 Hud 84 )

Model ukuwah ketiga ini juga lebih sempit dari bentuk kedua ukuwah diatas

karena lingkup persaudaraan hanya meliputi persaudaraan sebangsa dan tanah

Air. Perinsip paling cocok dalam ukhuwah ini adalah berpijak pada al-tasamuh (

Toleransi ) yaitu adanya interaksi timbal balik antara umat beragama ,

menghargai kebebasan beragama bagi orang yang tidak sepaham, tidak

menggangu peribatan serta tetap menjaga ukhuwah wathoniyah nya.

Keempat Ukhuwah fi din al islam yaitu persaudaraan antar intern Umat Islam

(QS al Ahzab :5 ) dan juga sabda Nabi SAW ”antum Ashaby, ikhwanuna al-

ladzina yu’tuna ba’dhi” ( kalian adalah sehabat-sehabatku, saudara –saudara kita

adalah yang datang setelah wafatku ).

Dilihat dari sifatnya, ukhuwah bentuk terakhir ini lingkupnya lebih sempit karena

hanya mencangkup uamat islam saja. Namun jika di lihat dari isinya maka

cakupan ukhuwah fi dinil islam lebih luas, karena tidak di batasiwilayah negara

bahkan tidak dibatasi alam yang di tempati, apakah msih hidup atau sudah mati,

kesemuanya saudara dalam satu agama sehingga masing-masing muslim

memiliki kewajiban terhadap muslim lainya.

Ukhuwah dalam agama islam menuntut integritas umat (tawhid al ummah)

secara keseluruhan tanpa mengenal aliran dan mazhab yang dianut seperti

Sunni atau Syi’i.

Page 30: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

30

Tuntutan setiap aliran dan Mazhab dalam islam adanya tenggang rasa antar

aliran dan antar mazhab tanpa memonopoli aliran dan mazhabnya yang lebih

benar dan menyalahkan aliran yang lain.

B. Prinsip-prinsip ukhuwah dalam islam.

Prinsip ukhuwah dalam islam dapat diklarifikasikan menjagi beberapa bagian

yaitu :

a. Sinkrinisme

berbagai aliran yang hendak mencampur adukan menjadi satu dan menjadikan

semua aliran pada hakikatnya sama.

b. Reconseption

yakni menyelami dan meninjau kembali aliran sendiri dalm berhadapan langsung

dengan aliran-aliran lain. Juga tentang sebenarnya hubungan antar aliran ajaran

agama didunia atau islam secara keseluruhan.

c. Sintesis

menciptakan suatu aliran baru yang diambil dari semua aliran yang ada atau

munkin hanya pada kedua aliran saja yakni syiah dan sunni. agar tiap-

pemeluknya merasa nyaman dan rukun dalam menjalani ajaran tersebut.

d. Jalan pengantian

mengakui bahwa ajarannya sendirilah yang paling benar dan aliran yang lain

salah. Ia tidak rela jika ada orang memiliki aliran yang berbeda dengan yang ia

peluk sehingga memunculkan kehendak untuk menggantikan aliran tersebut

dengan yang ia peluk.

Page 31: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

31

e. Agree disagrement

setuju dalam perbedaan dalam arti mengakui bahwa aliran kitalah yang paling

benar dan baik namun kita perlu menyadari bahwa diantara berbagai agama

pasti terdapat kesamaan atas dasar itulah maka timbul saling menghargai antar

sesame aliran .

2.1.4. Tipe Interaksi Sosial

Dari uraian sebelumnya dapat diketahui dengan jelas, bahwa dalam interaksi

terdapat proses saling mempengaruhi tingkah laku diantara subyek terlibat

selama berlangsungnya proses ini. Individu menggantungkan tingkah lakunya

pada individu lain, karena tingkah laku seseorang diawali oleh suatu sebab

mendahului (determinant) yang berasal dari individu lain. Di lain sisi determinant

itu sendiri dipengaruhi oleh bebrapa hal yang mencakup perbedaan dalam

respon yang diberikan individu dan prilaku khusus individu yang menjadi stimulus

bagi individu yang lain.Dengan mengacu pada fenomena tentang pentingnya

faktor determinant dalam pembentukan tingkah laku subyek yang terlibat selama

berlangsungnya proses interaksi sosial, Edward E Jones dan John W Thibaut

(dalam Edward E Sampson 1964 54-56) mengklarifikasikan interaksi sosial

menjadi tiga bentuk, yaitu Interaksi non kontingen, Interaksi non kontingen

asimetris, Interaksi kontingen respirokal.

Page 32: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

32

1. Interaksi non kontingen

Tipe interaksi ini merupakan suatu simulasi dari seperangkat aturan-aturan yang

terbentuk dala lingkungan sosial. Tingkah laku yang terbentuk selama prose

interaksi berlangsung bukan karena motivasi dari subyek yang bersangkutan.

Ketika seseorang berbicara dengan individu lain, kata-kata yang di ucapkan

bukan inisiatif dirinya sendiri.

2. Interaksi non kontingen asimetris

Dalam tipe interaksi non kontingen asimetris umumnya berlangsung antara

individu, dimana satu prilaku salah seorang yang terlibat mengacu pada

seperangkat aturan tertentu atau standart opening procedure( SOP ). Namun

SOP tidak terpengaruh secara langsung terhadap subyek yang bersangkutan.

Adapun tingkah laku individu lainnya didasarkan pada motivasi yang terjadi

sebagai responden atas tingkah laku individu pertama.

3. Interaksi kontingen respirokal

Dari ketiga bentuk interaksi sosial yang telah dikemukakan, bentuk interaksi

kontingen asimetrislah yang paling mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

manusia. Proses interaksi berlangsung ketika adanya inisiatif individu, sehingga

tingkah laku individu benar-benar tergantung pada orang lain yang ikut

berartisipasi dalam interaksi .Tingkah laku lepas dari kontrol aturan yang dmuat

Page 33: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

33

dalam standart opening procedure( SOP ). Hal ini meniscayakan [proses

persepsi interpersonal diantara subyek yang berpartisipasi selama

berlangsungnya interaksi sosial. Individu akan terus memonitor tingkah laku

orang lain selama berlangsungnya kontak diantara mereka. Hal ini di lakukan

untuk menangkap isyarat-isyarat tingkah laku dari individu lain, sehingga ia dapat

merespon secara akurat stimulus prilaku yang ditujukan padanya.

2.1.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Menurut W.A Gerungan (1996 : 56), ada tiga faktor yang mempengaruhi

terciptanya proses interaksi sosial, yaitu imitasi, sugesti dan simpati.

1. Imitasi

Dalam mengembangkan pola-pola tingkah lakunya seseorang biasanya

melakukan sebuah proses yang kita sebuat imitasi. Imitasi merupak sebuah

proses mencontoh atau meniru prilaku orang lain. Seorang anak yang baru lahir

misalnya mencoba untuk mengimitasikan cara bicara orang tuanya guna

mengkomunikasikan apa-apa yang ingin diperolehnya.

Misalnya, remaja yang bekerja setelah menamatkan sekolahnya mempunyai

model untuk diteladani. Karena setiap harinya mereka berinteraksi dengan orang

dewasa. Mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh prilaku sesuai garis-

garis yang dianut oleh orang dewasa. Dengan demikin, proses interaksi

sosialnya cenderung mengikuti pola-pola prilaku orang dewasa.

Page 34: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

34

Gabriel Tarde (dalam W.A Gerungan, 1996 : 65) mengatakan bahwa imitasi

adalah kunci segala kejadian yang ada dalam masyarakat. Karena melalui

mekanisme imitasi, pandangan dan prilaku seseorang disesuaikan dengan pola

umum yang ada, sebgai perwujudan sikap, tradisi dan adat istaidat kelompok

sosial tertentu. Dari itu, memahami imitasi dalam proses interaksi sosial, dapat

diketahui penyebab keseragaman dalam pandangan dan tingkah laku orang

banyak dalam suatu kelompok sosial.

2. Sugesti

Dalam kehidupan sehari-hari prilaku manusia cenderung meniru prilaku orang

lain. Dalam sugesti, proses meniru yang di lakukan oleh seseorang sangatlah

pasif, sekedar mengikuti tanpa disertai sikap kritis. Melalui sugesti, seseorang

secara aktif memeberikan uraian dan arahan pandangan dan tingkah lakunya

pada orang lain, ia berharap hal tersebut dapat diterima dan diikuti.

Pada taraf tertentu, sugesti dapat membuat seseorang menjadi pengikut setia

tanpa reserve yang berakibat hilangnya daya kritis seseorang dalam tingkah

lakunya, dan menelan apa saja yang dianjurkan oleh orang lain. Hal ini di latar

belakangi oleh beberapa faktor yakni: hambatan berpikir, pikiran disosiatif,

adanya otoritas, sikap mayoritas dan lain sebagainya.

Page 35: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

35

3. Simpati

Menurut W.A Gerungan (1996 : 67) dorongan simpati adalah keinginan untuk

bekerja sama dengan orang lain. Posisi orang yang tingkah lakunya didikuti dan

yang mengikuti adalah sejajar. Artinya, posisi subyek yang pertama tidak lebih

rendah dari yang kedua, karenanya peranan simpati cukup nyata dalam

hubungan persahabatan.

Kemunculan simpati tidak didasarkan atas pertimbangan logis dan rasional,

melainkan atas pertimbangan perasaan. Proses kemunculannya berjalan secara

perlahan-lahan dan disadari oleh individu yang mengalaminya., sehingga

timbullah keinginan untuk mengerti dan bekerja sama dengan orang yang

bersangkutan. Apabila proses ini berjalan lancar, dan orang yang dituju

menyambut keinginan individu, maka terjadilah hubungan saling mengerti yang

mendalam di antara keduanya (mutual understanding). Oleh karena itu, tidak

jarang simpati berperan dalam hubungan percintaan.

2.2 Syiah dan Wahabi

2.2.1. Pengertian Syiah

Istilah Syiah secara harfiah dapat di artikan Pengikut, Kelompok, perkumpulan,

atau makna yang agak longgar dapat pula di artikan Pendukung.

Dalam art-arti ini kata syi’ah beberapa kali muncul dalam Al Quran, Dalam

terapanya Syiah sebagai tanda khusus bagi Para pengikut Ali dan ahlulbait.

Page 36: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

36

Dalam awal pertumbuhan sejarah islam orang tak dapat bicara tentang apa yang

di sebut kelompok sunnah ortodok dan syiah yang bidah, melainkan tentang

butir pandangan samar yang merenggang terus menerus dan akhirnya semakin

tak dapat di rujukkan.

Perkembangan mazhab Ahlul Bayt atau Syiah di indonesia belakangan ini

ternyata cukup pesat. Sejumlah lembaga baik yang berbentuk pesantren

maupun yayasan, didirikan di beberapaa kota di Indonesia, seperti Jakarta,

Bandung, Pekalongan dan sebagainya. Perkembangan ini, tentu saja,

merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Karena selama ini, masalah

mendasar tentang asal-muasal perkembangan Syiah tidak mendapat perhatian

lebih sehingga literaturnya agak sedikit sulit untuk ditemukan. Sejauh wacana

yang ada, pendekatan terhadap subjek ini umumnya merujuk pada karya para

penulis yang memandang bahwa Syiah merupakan satu aliran bid’ah yang harus

diadili. Baru pada akhir dasawarsa 70-an, bertepatan dengan meletusnya

revolusi Iran yng berhasil menggulingkan Syah Reza Pahlevi, Syiah secara

intensif dan mendalam mulai dikenal dan dikaji di Indonesia.

Syiah merupkan satu mazhab yang ada di dalam Islam. Secara literal, Syiah

berarti “pengikut”. Disebut Syiah karena mereka adalah “pengikut” Ali Ibn Abu

Thalib yang sekaligus diyakini sebagai imam pertama Kebanyakan pengikut

ajaran ini berasal dari golongan Ahlul Bayt. Muslim Syi'ah mengikuti Islam sesuai

yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Syi'ah menolak

Page 37: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

37

kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti juga Wahabi menolak

Imam dari Imam Syi'ah. Kalimat Syi'ah Ali adalah sebutan yang diberikan oleh

Nabi Muhammad dan kemudian oleh keturunannya (Ahlul Bait) untuk

menghormati pengikut Ali dan Ahlul Bait-nya.

Muslim Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad (para imam) adalah sumber

pengetahuan terbaik tentang Qur'an, Islam, and Emulation (Guru terbaik tentang

Islam setelah Muhammad), dan pembawa serta penjaga terpercaya dari tradisi

Sunnah Nabi Muhammad. Secara khusus, Muslim Syi'ah mengakui Ali bin Abi

Thalib (sepupu Muhammad, menantu, dan kepala keluarga Ahlul Bait) sebagai

penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan Khalifah

yang diakui oleh Muslim Wahabi. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali dipilih melalui

perintah langsung dari Nabi Muhammad, di mana perintah Muhammad berarti

wahyu dari Allah.

Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar menjadikan perbedaan

pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Wahabi dalam penafsiran Al Qur'an,

Hadis, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadis dari

Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya

seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan. Tanpa memperhatikan perbedaan

tentang Khalifah, Syiah mengakui otoritas Imam Syiah (juga dikenal dengan

Khalifah Illahi) sebagai pemegang otoritas agama, walaupun sekte-sekte dalam

Syiah berbeda dalam siapa pengganti para Imam dan Imam saat ini.

Page 38: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

38

2.2.1.2. Doktrin –Doktrin dalam Syiah ( Ajaran )

Seperti halnya Sunni, Syiah juga menggunakan Rukun Islam yang lima, hanya

ada perbedaan dalam aplikasi, sebagai contoh di bawah ini: Lima Prinsip Pokok.

Semula golongan ini muncul karena kepentingan politik, namun akhirnya menjadi

aliran teologi yang memiliki lima prinsip pokok, yakni:

1. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.

2. Al-‘Adl. bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.

3. An-Nubuwwah. Kepercayaannya pada keberadaan para nabi sama seperti

muslimin lain. keyakinannya tentang kenabian ialah:

o Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.

o Nabi dan Rasul terakhir ialah Rasulullah SAW.

o Beliau suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Beliaulah nabi paling

utama dari seluruh Nabi yang ada.

o Para istrinya bersih dan suci dari segala kotoran dan hal jelek.

o Al-Qur'an ialah mukjizat kekal Rasulullah SAW.

4. Al-Imamah, baginya berarti pemimpin urusan agama dan dunia, yakni

seorang yang bisa menggantikan peran Rasulullah SAW sebagai pemelihara

syari’at Islam, mewujudkan kebaikan dan ketenteraman umat.

5. Al-Ma’ad, maksudnya kehidupan akhirat.

Page 39: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

39

2.2.1.3. Sekte dalam Syi'ah

Syi’ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte yang masih

ada sampai sekarang, yakni:Dua Belas Imam, Isma’iliah dan Zaidiah.

1. Imamiah

Disebut juga Imamiah atau Itsna ‘Asyariah. Dinamakan demikian, sebab mereka

percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam. Mereka yakin ada dua

belas imam, yakni:

1. Ali bin Abi Thalib (600–661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin

2. Hasan bin Ali (625–669), juga dikenal dengan Hasan al Mujtaba

3. Husain bin Ali (626–680), juga dikenal dengan Husain as Syahid

4. Ali bin Husain (658–713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin

5. Muhammad bin Ali (676–743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir

6. Jafar bin Muhammad (703–765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq

7. Musa bin Jafar (745–799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim

8. Ali bin Musa (765–818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha

9. Muhammad bin Ali (810–835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad

atau Muhammad at Taqi

10. Ali bin Muhamad (827–868), juga dikenal dengan Ali al-Hadi

11. Hasan bin Ali (846–874), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari

12. Muhammad bin Hasan (868—), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi

Page 40: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

40

2. Ismailiyah

Di sebut juga Tujuh Imam, yakni sekte yang percaya bahwa imam hanya tujuh

orang dari ‘Ali bin Abi Thalib, dan mereka percaya bahwa imam ketujuh ialah

Isma’il.

3. Zaidiyah

Yakni sekte pengikut Zaid bin ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib. Mereka

tergolong Syi’ah moderat, karena mereka tak berpendapat ‘Ali dan keturunannya

berhak jadi khalifah dan tak memvonis ketiga khalifah sebelum ‘Ali tidak sah.

Dengan demikian, dalam konsep Syiah kepemimpinan manusia bersumber pada

kepemimpinan ilahiyah. Allah memilih manusia sebagi kahlifah di bumi untuk

keselamatan manusia. Dipilihnya manusia yang sudah mencapai kesempurnaan

dalam sifat dan perkembangan kepribadian. Manusia-manusia ini adalah para

Nabi yang menjadi imam dalam urusan agama dan pemimpin dalam urusan

masyarakat artinya, kepemimpinan manusia merupakan wujud keberadaan

kepemimpinan Allah atas seluruh ummat manusia.

2.2.1.4. Sejarah Perkembangan Syiah sampai ke Indonesia.

A. Syiah dari sebelum masa kenabian Sampai Saqifah.

Titik tolak dalam kajian silam Syi’ah yang bagaimana pun harus di mulai dari sifat

dan komposisi masyarakat muslim yang timbul di madinah di bawah

kepemimpinan Muhammad . komunitas ini ti dak homogen baik dari latar

belakang kultural, tradisi, maupun institusi sosial – politik. Penyatuan beragam

Page 41: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

41

orang atau kelompok dalam sistem baru tidak menunjukan penghapusan

menyeluruh atau bahkan perubahan, dalam beberapa nilai dan adat mereka

yang mengakar.

Kecenderungan sebagian orang arab di kalangan para sehabat Rosul untuk

mendukung Ali adalah akibat yang wajar dari gagasan-gagasan yang telah ada

di kalangan berbagai suku arab yang bersama-sama membentuk umat

Muhammad di madinah. Umat ini terdiri dari orang-orang mekkah, baik Quraisy

Al Bithah ( mereka yang bermukim di dekat ka’bah ) Maupun Quraisy Az Zawahir

( yang bermukim di daerah pingiran) Orang madinah yang terbagi kedalam suku

Auz dan Khazraj yang mana keduanya asal arabia selatan dan masih

menyimpan banyak watak negeri asal mereka, orang arab gurun sekitar madinah

dan bahkan dari kalangan non arab seperti bilal dari Abesinia, salman dari

Persia. Mereka bersama-sama membentuk kelompok masyarakat dibawah

naungan Islam.

Orang arab memandang bahwa bukan hanya cir-ciri fisik yang diturunkan secara

genetis tetapi mereka percaya bahwa kemuliaan pun di wariskan di dalam

turunan tertentu. Jadi kualitas moral pun di turunkan secara genetis. Kebajikan

terbaik bagi individu karena itu di miliki mereka dari leluhurnya. Orang arab

membuat batasan yang jelas antara kebangsawanan yang di wariskan dengan

kebangsawanan yang di klaim hanya karena prestise sosial yang besar .

kemasyuran dari leluhur inilah yang harus di jaga serta terus menjaga

kemasyuran dan tindaka-tindakan baik leluhur. Yang kemudian mereka sebut

Page 42: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

42

dengan sunah. Istilah Sunah seperti ini telah sering di gunakan sebelum Islam

namun sejalan perkembangan islam istilah ini banyak di gantikan dengan

Sunnah Nubuwah.

Yang paling memiliki hak sitimewa dalam masyarakat arab , disaat kebangkitan

islam adalah mereka yang dapat menyatakan di depan umum bahwa ia di

takdirkan memiliki para moyang yang meninggalkan baginya segalanya yang

serba istimewa sebagai sunnah mereka.

Kata Ahl yang banyak di gunakan dalam Al Quran, selalu bermakna sama

dengan Al, meskipun ia juga di gunakan dalam arti yang lebih luas dalam

menunjuk kepada masyarakat suatu kota atau penduduk , group, atau pengikut,

pengikut. Bila digunakan dalam kata penghubung dengan istilah bait Ahl Bait ia

mengacu kepada keturunan suatu keluarga atau kelurga tertentu dari suatu

rumah. Dalam bentuk ini di Al Quran khuusnya menunjukan kepada keluarga

dekat Muhammad seperti dalam Surat 33 ayat 33 :

„Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu , hai

ahl Al bait ( Muhammad ) dan mensucukan kamu sesuci-sucinya.

Semua mufassir sepakat dalam pendapat bahwa istilah Ahl Al bait dalam ayat ini

menuju pada Fatimahputri Nabi, Ali Sepupu Nabi dan menantunya dan dua cucu

kesayangannya Hasan dan Husain. Bahkan dari penting dari itu adalah

pengulangan Al Quran seputar gagasan ini tentu meninggalkan kesan di

Page 43: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

43

kalangan sebagian muslim bahwa keluarga muhammad memiliki prerogratife

keagamaan atas yang lain.

Tampak bahwa kualitas dan kabajikan pribadi yang di wariskan ini memberikan

Ali tempat yang unik dan menguntungkan atas anggota keluargadan para

sehabat Nabi yang lain dan mendatangkan kepadanya sekelompok teman yang

taat kepadanya dengan semangat tenggang rasa yang luar biasa bahkan sejak

muhammad masih hidup. Barangkali itulah sebabnya syi’ah mengkalim bahwa

syiahisme telah ada sejak muhammad masih hidup.

Disamping itu ada beberapa peristiwa yang menunjukan Apresiasi khusus

terhadap jasa-jasa pribadi Ali.

a. Sejak awal misi nabi „ Berilah peringatan kepada kerabat-

kerabatmu terdekat ( 26,214 ) di wahyukan kira-kira tahun ke tiga

setelah wahyu pertama dimana setelah khdijah dan abu bakar

masuk islam nabi mengumpulkan banu Abdul Muthalib dan

mengabarkan kepada mereka tentang misnya yang mana Nabi

malah menerima cemoohan Kekecuali Ali yang meskipun baru

berusia tiga belas tahun memberikan dukungan antusiasnya

kepada Nabi.

b. Nabi mengangkat Ali sebagai saudaranya dalam iman ( Ukhuwah )

baik sebelum hijrah maupun di madinah.

Page 44: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

44

c. Kedudukan Ali hanya dapat diangkat dimata para sehabat ketika

ditunjuk muhammad sebagai pembawa panji baik di badr maupun

khaibar dan perang lainya.

d. Penunjukan Ali oleh Rosul sebagai wakilnya di madinah sewaktu

ekspedisi ke tabuk.

e. Ditunjuknya Ali dan bukan Abu bakar untuk mengabarkan Surah Al

Bara’ah ke mekkah.

Dari sisni jelas bahwa masalah pergantian merupakan masalah religius

semata ketimbang politik belaka, pemahaman populer tentang kesakralan

keturunan banu hasyim bersama dengan kejadian-kejadian yang terjadi di

zaman hidup rasul dalam menyokong Ali membawa pada kristalisasi

pandangan menyakngkut kepemimpinan umat. Diamana sejumlah

sehabat Rosul berpikir bahwa Alilah yang paling layak untuk menjaga

agar perjanjian itu tetap terpelihara dalam perdebatan puncak seputar

peristiwa Saqifah, segera setelah Nabi Wafat, sehabat-sehabat ini segan

menyuarakan opini mereka. Hasil ketidak sepakatan yang kini kami

alihkan kesana menandai awal dari apa yang akhirnya berkembang ke

dalam perpecahan umat secara permanen antara sunni dan syi’i.

B. Syiah di indonesia .

Boleh di katakan beberapa tahun belakangan bagi kebanyakan muslim indonesia

syi’isme hanya sayup-sayup terdengar atau malah tidak terlihat sama sekali

Page 45: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

45

Namun sejarah mencatat bahwa Syi’iisme pernah ada di Indonesia yakni terbukti

dengan adanya perayaan Tabot di Pariaman Sumatra Barat serta pertunjukan

kelompok muslim tertentu ” Kaum Alawi” indonesia yang konon dari semula

adalah penganut setia aliran Syi’isme .

Syiah di Indonesia saat ini sudah mulai di terima di masyarakat terbukti dengan

banyaknya lembaga-lembaga resmi yang bermunculan di jakarta dan Bandung

seperti ICC ( Islamic Cultural Center ) Fitrah yakni lembaga kajian spiritual yang

di khusukan bagi kaum wanita.

Awal mula Adanya Syiah di indonesia tidak begitu jelas di ketahui kecuali dua hal

yang penulis ungkapkan di atas Namun Setelah Revolusi Islam Iran yang di

komandoi oleh-ulama-ulama Syiah dan berdampak pada stabilitas nasional

maka barulah perbincangan dan pengkajian-pengkajian tentang syiah banyak

bermunculan di Indonesia.

Saat ini lembaga resmi yang memang mewakili syiah sekaligus melakukan misi

sosialisasi tentang ajaran tersebut yang jelas dan memiliki izin dari departeman

luar negeri Indonesia adalah ICC atai islamic cultural Center. Lembaga ini

merupakan lembaga langsung di bawah pemerintahan Republik Islam iran. Di

lembaga ini jelas-jelas segala hal yang berkaiatan dengan syariat syiah di

jalankan dengan baik tanpa kecuali bagi mereka yang berkunjung ke lembaga

ini. Banyak kegiatan yang mereka jalankan di mulai dari kajian islam tentang

syiah, filsafat serta beberapa kegiatan spiritual yang memunculkan eksistensi

syiah di lembaga itu seperti perayaan mengenang wafatnya cucu Nabi, sampai

pada pencetakan-buku-buku tentang ajaran tersebut.

Page 46: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

46

2.2.2. Wahabi

2.2.2.1. Pengertian Wahabi .

Wahhabi atau Wahabi adalah gerakan satu kaum yang bertujuan untuk

memurnikan kembali ajaran agama Islam berdasarkan petunjuk Allah SWT, Nabi

Muhammad SAW sebagai utusan serta berdasarkan pemahaman yang para

kaum Salafush shaleh yakni orang orang yang terdahulu yang shaleh dan

mendapatkan petunjuk dalam urusan agama Islam. Nama Wahhabi atau

Wahabi disandarkan kepada nama Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang

melakukan usaha untuk memurnikan kembali ajaran Islam dari budaya bid’ah

dan takhayul yang dianggapnya telah meracuni umat Islam pada saat itu.

Gerakan ini dimulai pada abad ke 18 M (1744 M) di daerah Nejed dan Hijaz yang

dikenal sekarang sebagai Arab Saudi. Hal ini sesuai dengan Hadits shahih

bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Akan ada pada setiap zaman kaum

yang berusaha memurnikan ajaran agama Islam". Usaha pemurnian ajaran

agama Isalm ini benar benar dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW serta

para Sahabatnya dilanjutkan oleh pengikutnya, kaum tabi'in dan tabiut tabi'in.

Dalam periode selanjutnya dikenal ulama-ulama yang berusaha untuk

memurnikan kembali ajaran agama Islam, di antaranya adalah para penulis

hadits-hadits shahih, yaitu Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud,

kemudian para ulama seperti Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, Syaikh Abdul Qadir

Jailani dan terus dilanjutkan sampai pada masa kini diantaranya oleh Syaikh

Page 47: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

47

Muhammad Nashiruddin Al Albany dan Syaikh Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz

dan lain sebagainya.

Selain dinamakan Wahhabi, kelompok ini menamakan dirinya dengan istilah

Salafy yang penyebutannya berdasarkan pada Salafush Saleh, seperti yang

diungkapkan diatas adalah kaum terdahulu yang shaleh (baik) dan mendapatkan

petunjuk dalam urusan agama. Kaum terdahulu disini adalah berdasarkan jarak

terdekat dengan masa kenabian yakni :

• Para Sahabat yakni yang langsung mendapatkan ajaran Nabi.

• Tabi'in yakni generasi sesudah para sahabat.

• Tabiut Tabi'in yakni generasi sesudah para tabiin

Namun demikian, penyebutan salafy disini adalah tidak terbatas kepada

sesuadah para tabi'in tetapi juga bagi kaum muslimin yang mengikuti mereka.

2.2.2.2. Ajaran Wahabi

Berdasarkan pengertian di atas, inti ajaran wahabi dan salafy sebenarnya adalah

sama yakni mengamalkan ajaran agama berdasarkan Alqur'an dan Hadits serta

bertumpu pada pemahaman para Salafush Shaleh tanpa terikat dengan salah-

satu Madzhab, tetapi mengambil ajaran-ajaran yang berada dalam madzhab

tersebut yang sesuai dengan Al Qur'an dan Hadits, terutama hadits yang

derajatnya baik dan tidak ada pertentangan didalamnya. Hal ini sesuai dengan

wasiat dari para Imam madzhab yang empat yakni Imam Hanafi, Imam Malik,

Page 48: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

48

Imam Syafi'i dan Imam Hambali yakni "Apabila ada ajaran atau pendapat yang

bertentangan dengan hadits dan sunnah Nabi yang shahih (kuat dan benar),

maka ikutilah ajaran hadits tersebut dan buang jauh-jauh pendapatku.”

Dalam pelaksanaan ajaran agama, kaum wahabi atau salafy mengambil dalil

hukum syariat berdasarkan;

• Al Qur'an yang merupakan firman Allah dan kitab suci kaum muslimin.

• Hadits yang berisi sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

• Ijma' yakni kesepakatan para ulama kaum muslimin yang tidak ada

pertentangan didalamnya dan tidak menyalahi Al Qur'an dan Hadits.

• Qiyas atau analogi yakni pengambilan hukum suatu kasus berdasarkan

hukum kasus yang lain, yang terdapat kesamaan ciri dan sebab

didalamnya, bila tidak ada hukum yang khusus yang membahas secara

tersendiri.

Pengambilan hukum hukum ini berlaku baik dalam masalah Aqidah atau

keyakinan serta masalah Muammalah atau interaksi antar manusia. Sehingga

benar benar murni dan menghindari bid'ah yakni segala sesuatu yang baru

dalam ajaran agama yang menyelisihi apa-apa yang diajarkan oleh Allah SWT,

Nabi Muhammad SAW dan pemahaman Salafush shaleh.

Sementara dalam masalah dunia, ajaran wahhabi atau salafy mengambil

manfaat dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang dapat

Page 49: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

49

dimanfaatkan bagi kehidupan ummat manusia dan tidak membahayakan sebagai

sarana beribadah dan muammalah bagi manusia. Namun untuk hukum-hukum

muammalah, karena masalah interaksi sosial berkembang sesuai dengan

perkembangan zaman, maka tata caranya adalah berdasarkan empat ketentuan

di atas serta ditinjau dari segala sisi agar dalam kegiatan muamalah terhindar

dari hal-hal yang syubhat yakni yang tidak jelas antara yang halal dan haram.

Berdasarkan dalil/definisi ini kaum wahhabi atau salafy menganggap/klaim

kelompoknya sebagai kaum Ahlu Sunnah wal Jamaah.

2.2.2.3. Sejarah dan perjalanan Wahabi

Dalam sejarahnya gerakan ini dipenuhi oleh kekerasan, terutama pada tahun

1765 saat bergabungnya Muhammad bin Saud (agen Inggris yang ditugaskan

melemahkan Turki Utsmani) ke dalam kelompok ini, hingga menjadi kuat, namun

ummat Islam kebanyakan menyayangkan gerakan ini menjadi ekstrem dan

fanatik, terbukti mereka keluar masuk desa dan kota sekitar Najed untuk

meminta para penduduk membai'at. Saat itu terjadi perlawanan yang kurang

berimbang dari sebagian penduduk hingga tidak kurang dari 300 orang lebih

meninggal dunia.

Pada tahun 1801 Masehi, kelompok ini membunuh ribuan kaum Muslimin di

Karbala (Irak). Tercatat lebih dari 5.000 orang Islam meninggal saat itu. Pada

sebagian besar penduduk muslim sekte ini tidak mendapat simpati, karena

berlebihan dalam fanatisme dan ekstrem. Melihat dari gerakan mereka yang

Page 50: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

50

cenderung eksklusif dan penuh kekerasan, maka menjadi wajar gerakan ini sulit

untuk diterima masyarakat muslim, terutama Syiah.

2.2.2.3. Sejarah dan perjalanan Wahabi sampai ke Indonesia.

Wahabi sebagai sebuah ajaran berkembang dengan luas sampai ke Indonesia

dimana Muhammadiah sebagai pelopor dan obor bendera ajaran tersebut.

Bermula dari KH. Ahmad dahlan yang kemudian mendirikan Organisasi terbesar

kedua dengan dasar pelurusan ajaran agama yang pada intinya adalah

penyebaran ajaran islam wahabi di Indonesia. Sampai saat ini ajaran ini sudah

merekat dan akrab di masyarakat Indonesia.

2.3. Proposisi Teoritis

Sebagaiamana umumnya penelitian yang mengunakan metode kualitatif, maka

setelah melakukan penelaahan teori yang relevan dengan masalah penelitian itu

sendiri, maka seorang peneliti mesti menyusun prosisi teoritis dari beragam teori

tersebut sebagai prinsip-prinsip yang secara teoritis mendasari masalah yang di

teliti. Prosisi teori ini kemudian dilihat koherensinya dengan data-data empirik

yang di tentukan oleh seorang peneliti di lapangan. Dari sinilah seorang peneliti

dapat menarik sebuah generalisasi atas penelitian yang dilakukannya.

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ada dua hal .

Pertama Bagaimana Pola Interaksi Sosial yang di gunakan oleh pengikut ajaran

Islam syiah dalam berinteraksi dengan pengikut wahabi.

Kedua seperti apa Ukhuwah Pengikut Syiah dan pengikut wahabi di daerah

pejaten barat jakarta selatan.

Page 51: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

51

Setelah di lakukan penelaah teori-teori psikologi Sosial yang memiliki

relevansinya dengan masalah penelitian yang diajukan , maka disusunlah prosisi

teoritis sebagai berikut :

1. Sebagai pengikut ajaran islam syiah tentunya mereka terikat dengan berbagi

macam norma dan nilai yang ada dalam ajaran tersebut . bila dalam

keseharianya mereka melakukan pelanggaran maka kosekwensi yang harus

mereka terima adalah berupa teguran dari pengikut ajaran lainya atau

rekannya bahkansampai pada nasehat serta sangsi. Pada kondisi ini

pengikut ajaran syiah harus menyelaraskan ( Comform ) bentuk prilakunya

dengan norma –norma yang berlaku di ajaran tersebut. Baik prilaku yang

sifatnya keagamaan maupun sosial. Disamping itu sebagai pengikut ajaran

syiah tentunya aktifitas berjamaan harus terus meraka jalankan agar terjadi

keakraban sehingga terbentuk kohesifitas kelompok yang begitu tinggi yang

pada akhirnya mempengaruhi aktifitas sosial semua pengikut ajaran ini.

Ketika terjadi kohesifitas ini meninggi maka pengikut ajaran ini cenderung

suka menjalankan aktifitas keagamaan yang bersifat sosial seperti sholat

berjamaah, pengajian, menikah, jual-beli, memilih pasangan hidup dengan

orang yang memiliki identitas sosial yang sama (In Group ) dan hal ini pun

juka tidak berarti mereka tidak mau sama sekali untuk melaksanakan hal

tersebut dengan orang di luar kelompoknya.

2. Di satu sisi ukhuwah dalam islam menuntut integritas Umat secara

keseluruhan tanpa mengenal aliran dan mazhab yang dianut dimana setiap

aliran dan mazhab dalam islam haruslah memiliki tenggang rasa antar aliran

Page 52: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

52

dan antar mazhab tanpa memonopoli aliran yang lebih benar dan

menyalahkan aliran yang lain (Jalan Pengantian ), timbulnya aliran dalam

islam merupakan konsekwensi logis dari perbedaan cara pandang dan

perbedaan metode dalam memahami Universalitas islam tanpa melihat aliran

yang lain salah ( agree disagrement) . semua cara pandand dan metode

dapat di benarkan walaupun sebatas kebenaran subjektivitas yang masih di

pertimbangkan subjek dan kondisi yang mempengaruhi, sehingga apapun

kesimpulan hasil ijtihadnya tidak mengikat ijtihad yang lainya (Reconsption)

akan tetapi ada sebagian aliran yang berangapan bahwa semua aliran yang

ada di dalam islam baik syiah maupun suni keduanya mengarah pada satu

Tuhan yakni Allah SWT dan satu rosul Muhammad SAW sehigga tidak

timbul garis batas yang jelas antar aliran dan mazhab ( Sinkritisme ) dan

akhirnya berdampak pada penciptaan suatu Aliran baru yang mana ajaran-

ajaranya diambil dari berbagai aliran yang sudah ada agar semua pemeluk

aliran agama dalam islam merasa bahwa sebagian dari ajaran mazhabnya

telah terambil dalam aliran tersebut. ( Jalan Sintesis )

Page 53: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

53

Gambar 2

Tabel pembentukan pola interaksi dan ukhuwah

INDIVIDU KETERANGAN

1.Pembentukan Pola Interaksi Sosial

a. Internalisasi Norma

b. Konformitas

c. Kohesivitas

- teguran

- Nasehat

- Sanksi

- Menyelaraskan ibadah dengan al Quran

hadits

- cara berpakaian

- menjaga hubungan baik dengan orang

sekitar

- Muamalah ( in Group )

- Tempat tinggal

- Memilih pasangan hidup

- Jual beli

- Mengikuti kegiatan-kegiatan regional

Page 54: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

54

d. Interaksi non kontingen asimetris

- Ibadah ( In group )

- Sholat

- Zakat

- Ibadah ( Out Group )

- Muamalah

- Menolak Undangan ritual di luar doktrin

syiah

2. Ukhuwah

a. Ukhuwah fi din al islam

a. Sinkrinisme

b. Reconseption

c. Sintesis

d. jalan pengantian

e. agree disagrement

Page 55: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

55

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Strauss dan

Juliet ( dalam Poerwandari, 2001) mengatakan bahwa penelitian kualitatif pada

dasarnya lebih tepat digunakan pada penelitian yang berupaya mengungkap

sifat pengalaman seseorang dengan fenomena. Bogdan ( dalam Munandir,

1990) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati.

Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini mengambil bentuk studi kasus dimana

hasil dari kerja lapangan yang peneliti lakukan akan di deskripsikan guna

menerangkan suatu keadaan atau fenomena tertentu berdasarkan data yang di

peroleh. Variable yang ingin di teliti dalam penelitian ini adalah pola interaksi

sosial yang termanifestasikan bagi setiap pengikut ajaran syiah dan tentunya

akan sangat bersentuhan dengan kehidupan beragama dari pengikut ajaran

syiah tersebut.

Page 56: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

56

Aspek psikologi yang diterangkan dalam pendekatan ini tidak hanya tingkah laku

sabjek namun lebih jauh lagi pengalaman dan pemahaman subjek dalam

melakukan kegiatan sehari-hari selama mengikuti ajaran syiah tersebut. Dengan

demikin diharapkan penelitian tidak hanya mampu mengungkap aspek prilaku

subjek namun juga terungkap berbagai hal lain yang berkaitan dengan cara

pandang dan pemahaman sabjek terhadap golongan lain khususnya golongan

wahabi.

Dalam menjalankan penelitian ini, peneliti berupaya untuk memahami situasi

dalam keunikannya, yaitu sebagai bagian dalam konteks tertentu dan interaksi di

dalamnya. Untuk mencapai pemahaman dari proses situasi tersebut maka dalam

penelitian kualitatif digunakan data yang bersifat deskriptif. Seperti transkrip

wawancara, catatan lapangan, foto, tape recorder, dan sebaginya. Hal ini yang

membedakan penelitian kualitatif dengan kualtitatif yang menampilkan data

dalam bentuk angka-angka ( Poerwandari, 2001).

3.1.2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis studi kasus. Studi

kasus merupakan begian dari penelitian kualitatif yakni data atau hasilnya tidak

diolah dan disajikan dengan menggunakan angka-angka atau data statistik,

melainkan menganalisis dan mengolah data yang sifatnya dekriptif.

Page 57: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

57

Menurut Yin ( 2004 ), dalam penelitian studi kasus yang bersangkutan tidak

memiliki kontrol terhadap keajaiban-keajaiban yang berlangsung. Studi kasus

juga dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan secara unik tentang

fenomena individual, dan dapat digeneralisasikan keanekaragaman hayati

proposisi teoiritis.

Danim (2002) juga mengatakan bahwa studi kasus atau penelitian kasus adalah

penelitian yang dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar

belakang keadaan dan posisi saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial

tertentu yang bersifat apa adanya. Penelitian kasus juga merupakan studi

mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil penelitian itu memberikan

gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subyek yang diteliti

relatif terbatas, tetapi variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas

dimensinya.

Pola yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus multiple case

design karena menggunakan lebih dari satu kasus. Dengan pola ini diharapkan

dapat diperoleh gambaran secara menyeluruh tentang penghayatan terhadap

keadaan yang dialaminya. Oleh karena itu maka diperukan data yang bersifat

khusus individual untuk mendapatkan hasil yang cukup mendalam.

Page 58: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

58

3.2 Subyek Penelitian

Menurut Strauss (dalam Poerwandari,2001) dalam penelitian kualitatif tidak ada

ketentuan baku mengenai subyek yang harus dipenuhi. Satu subyek dapat

digunakan dalam suatu penelitian studi kasus asalkan data yang didapatkan

cukup. Karena dalam penelitian ini menggunakan pola multiple case design,

maka jumlah subyek yang digunakan terdiri dari 4 orang. Subyek atau responden

penelitian adalah kelompok ajaran Islam syiah didaerah pejaten barat.

3.2.1. Teknik Pengambilan Subyek

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan non probability

sampling, yaitu dengan jenis purposive sampling. Purposive sampling dilakukan

dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri

spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Sampling yang purposive adalah sampel

yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan desain penelitian

(Nasution, 2001).

3.2.2. Karakteristik Subyek

Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah mereka yang bekerja dan

terlibat dalam segala kegiatan yang berada di lembaga Islamic cultural center

( ICC ) yang merupakan anggota dari ajaran Islam syiah.

Page 59: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

59

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1. Metode dan Instrumen penelitian

Menurut Poerwandari (2001)metode pengumpulan data dalam penelitian

kualitatif sangat beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian, serta

obyek yang diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain

wawancara, studi riwayat hidup, dan observasi. Menurut Moleong (1990)

pengumulan data kualitatif menggunakan metode wawancara, observasi dan

mempelajari dokumen.

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

wawancara, sebagai metode pendukung metode observasi partisipan karena

penelitian ini bermaksud untuk memperoleh pengetahuan mengenai makna

subyektif yang dipahami oleh individu untuk melakukan eksplorasi terhadap

individu tersebut.

Sebelum melakukan pengumpulan data, pada wawancara dan observasi, harus

disadari bahwa peneliti telah memasuki area sensitif, ruang kepribadian yang

berbeda, atau menghadapi subyek penelitian yang sama sekali belum diketahui

karakternya. Oleh karena itu, adakalanya wawancara diawali dengan

permohonan izin, pembuatankesepakatan mengenai kontrak waktu, tempat dan

durasi waktu yang diperlukan.

Page 60: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

60

1. Metode wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu (Moeloeng, 1990). Dari hasil wawancara dengan para

responden penelitian diharapkan dapat menggali dan mengetahui sajauh mana

pola interaksi kelompok Islam syiah dengan kelompok Islam wahabi di daerah

pejaten barat.

Menurut Danim (2002) pada penelitian kualitatif, wawancara bermakna sebagai

strategi utama mengumpulkan data, dan strategi penunjang teknik lain seperti

observasi partisipan, analisis dokumen dan fotografi.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara mendalam

dengan menggunakan pedoman wawancara. Menurut Danim (2002) kaidah-

kaidah penyusunan instrumen penelitian kualitatif dapat dipakai dalam penelitian

kuantitatif. Meski dua pendekatan itu berbeda filosofi dasarnya.

2. Metode Observasi

Penelitian ini juga menggunakan metode observasi sebagai penunjang dalam

penelitian ini, dengan maksud ingin mencatat semua yang terjadi di lapangan

tempat wawancara berlangsung.

Page 61: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

61

Observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kagiatan pemusatan

perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh indera, observasi

bertujuan sebagai alat yang mendukung alat lainnya (Moeloeng,1990).

3.3.2. Alat bantu pengumpulan Data

Untuk membantu peneliti dalam proses pengumpulan data, diperlukan alat-alat

yan dapat membantu dan mempermudah tugas peneliti agar pengolahan bisa

dilakukan dengan mudah. Alat bantu yang digunakan adalah pedoman

wawancara, lembar observasi dan catatan wawancara.

Pedoman wawancara adalah sebuah pertanyaan mengenai tema-tema atau

topik yang mencakup adalam proses wawancara. Pedoman wawancara ini

dibuat berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bab dua. Pedoman

wawancara ini sangat penting perannya dan dibutuhkan peneliti dalam proses

wawancara, hal ini agar mempermudah peneliti untuk mengorek jawaban dari

subyek tanpa melenceng dari bahasan utama dan tujuan penelitian. Selain itu

juga agar lebih memfokuskan peneliti dalam menggali data-data yang dibutuhkan

dan juga dibutuhkan dalam proses analisis data.

Alat perekam digunakan agar data-data yang telah didapat dalam proses

wawancara tidak ada yang terlewatkan dalam peneliti. Selain itu juga agar lebih

mempermudah peneliti dalam verbatim. Penggunaan alat perekam ini

sebelumnya harus melalui persetujuan subyek. Apabila subyek merasa

Page 62: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

62

keberatan dengan penggunaan alat perekam maka peneliti tidak akan

menggunakannya dalam proses wawancara.

3.4 Teknik Analisa Data

Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, meng

organisasikanya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Bogman

dan Taylor (dalam Moeloeng, 1990) mendefinisikan analisis data sebagai proses

yang menerima usaha secara formal untuk menemukan tema yang merumuskan

hipotesis seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk

memberikan bantuan pada tema dan hipotesisi itu.

Dalam melakukan analisa data, ada beberapa hal yang dilakukan peneliti;

1. Peneliti menulis hasil wawancara secara verbatim serta membuat laporan

observasi yang telah dilakukan pada subyek penelitian selama proses

wawancara.

2. Analisa data setap subyek, kemudian menyimpulkan inti dari

setiap jawaban subyek untuk menemukan tema-tema dan pola-pola

jawaban yang muncul pada saat wawancara.

3. Peneliti menuliskan kesimpulan sementara.

4. Peneliti menyusun daftar yang berisikan daftar tema-tema dan kategori

yang telah disusun sehingga menampilkan pola-pola hubungan antar

kategori (cross case, bukan lagi tunggal kasus) yang kemudian akan

dituangkan dalam bentuk analisa tertulis dalam baba empat. Penulisan

Page 63: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

63

analisa dibuat berdasarkan kategori umum yang telah dibuat peneliti

sebelumnya.

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1. Prosedur Persiapan Penelitian

Sebelum peneliti melakukan penelitian maka harus dipersiapkan segala sesuatu

yang berhubungan dengan keperluan penelitian. Berdasarkan hasil wawancara

kemudian dibuat laporannya secara verbatim untuk mempremudah proses

analisa lalu dilakukan analisa deskriptif.

Page 64: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

64

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Sebagai tindak lanjut pengamatan di lapangan dan melalui observasi

serta wawancara mendalam maka selanjutnya data yang telah didapat haruslah

dianalisa yang kemudian digenaralisasi sebagai kesimpulan akhir. proses

analisa data ini dilakukan dalam beberapa alur : Meliputi Gambaran umum

subjek penelitian, Riwayat kasus, Analisa kasus dan perbandingan antar kasus.

Subjek dalam penelitian berjumlah lima orang debgan rentang usia 28-50 tahun

yang mana dalam usia ini subjek telah matang dari segi mental serta mampu

menentukan arah hidupnya.

Untuk menjaga kerahasiaan dan privacy sebagaimana diisyaratkan dalam etika

penelitian ilmu-ilmu sosial maka nama-nama subjek sengaja di samarkan.

Page 65: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

65

Gambar 4.1

Gambaran Umum Subjek

Nama Suku Bangsa Pendidikan Usia Pekerjaan

Mubarok

Irhamdi

Nandito

Risman

Syah

Indonesia

Indonesia

Indonesia

Indonesia

Iran

S1

S1

S2

SMA

S1

29

28

35

45

50

Mahasiswa

PNS

Karyawan

Karyawan

Guru

B. RIWAYAT KASUS DAN ANALISA KASUS

a. Kasus Mubarok

Mubarok di lahirkan pada tahun 1978 sedang menjalankan kuliah di

Universitas Bungkarno jakarta . Masa remajanyan di habiskan di jakarta dengan

11 adiknya yang masih kecil-kecil. Mubarok berasal dari keluarga yang taat

beagama. kedua oarang tuanya tergolong orang yang suka menjalankan rutinitas

keagamaan secar baik. Disamping itu budaya membaca di kelurganyapun amat

baik tidak jarang adik-adiknya mendapatkan prestasi yang baik di sekolah

Begitu pula dengan dirinya hobi membaca membuat ia di tunjuk oleh rekan-

rekannya di HMI untuk menjadi Instruktur dalam setiap materi yang harus di

berikan pada Traning LK.

” Saya tahu banyak tentang Syiah setelah saya bergabung di HMI dan banyak membaca literarur tentang Ali Sariati serta dari sana saya mulai tertarik dengan aliran tersebut yang mana menurut saya aliran ini penuh keterbukaan”

Page 66: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

66

menurut dia proses internalisasai yang terjadi tentang pemahaan keagaam di

syiah ini banyak dia dapatkan dari buku-buku dan teman-teman di HMII. Dari

situlah kemudian akhirnya di menyatakan untuk bisa menikuti ajaran yang

diayakini benar itu.

Selama ini Mubarok lebih sering berbincang-bincang dengan rekan-rekan

seajaranya di lembaga islamic Cultural Center dimana setiap satu minggu sekali

ada kajian yang selalu dia ikuti dalam rangka pendalamnya terhadap aliran

tersebut tidak hanya itu di juga melakukan kursus bahasa persi dengan harapan

dia bisa mempelajari syiah langsung dari sumbernya.

”Saya selama di ICC ini seduh hampir menguasai bahasa persi hal itu saya lakukan karena saya ingin mempelajari syiah dari sumbernya langsung ” di aliran ini di selalu mengikuti sholat berjamaa Rutin dan itupun harus di

laksakana dengan Imam yang memang sudah di tunjuk dari semua ummat.

”Saya merasa bahwa aliran ini penuh dengan keterbukaan dan mau menerima kritikan ” dalam menjalani aktifitas dan kewajiab-kewajiban sebagai syiahisme ia pernah

mendapat teguran dari orang tuanya Namun karena kemampuanya untuk

menjelaskan dan keyakinannya bahwa apa yang ia jalani saat ini adalah benar

pada khirnya Orang tuanya tersebut menerima dengan baik dan

menyerahkansepenuhnya kepada yang bersangkutan.

Menurut dia adab dalam berhubungan dengan pengikut wahabi adalah dengan

cara baik sebab masing-masing aliran menurut dia memiliki pegangan

dansumber yang sama yakni Al Quran dan hadist.

Page 67: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

67

Selama ini dia belum menunjukan kepada lingkungganya tentang

keikutsertaanya dalam menjalakan ritual sebagi syiah, sebab ia tergolong orang

yang tidak mudah bergaul dengan orang sekitar.

Mubarok pernah bersinggungan langsung dengan teman-temannya yang

beraliran Wahabi dimana ada teman sekolahnya yang beberapa tahun terakhir

mendali ilmu di lembaga Ilmu dan bahasa LIPIA saudi arabia. Dia merasa bahwa

memang banyak terdapat perbedaan antara syiah dan Wahabi tapi baginya

Selama Al Quran bisa di jadikan pegangan maka tidak akan menjadi masalah

jika kita berbeda aliaran.

Di lingkungan kerja pun ia berhubungan dengan baik tidak ada rasa saling

mencurigai antar meraka bahkan banyak teman-temannya yang menanyakan

tentang bagaimana syiah itu sebenrnya dan dia berusaha untuk menjelaskanya.

” baik itu Syaih atau bukan kita tidak bisa memaksakan menyatakan ia sesat atau tidak sesat akan tetapi kita harus melihanya dari sisi sejauhmana pengikut wahabi tersebut mau berprilaku baik dengan sesama muslim bahkan jika perlu dengan sesama manusia walau ia berbeda pendapat. ”

mubarok merasa bahwa selama ini dia tidak pernah membatasi diri dengan

setiap orang, dia selalu bersikap terbuka terlebih dalam hal perbedan pendapat

baginya beda pendapat itu biasa yang penting bagaimana dia mensikapinya

dengan bijaksana.

Page 68: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

68

Analisa kasus Mubarok

Analisa kasus mubarok diawali pada saat ia kuliah di Universitas Bungkarno

dimana banyak rekan-rekan satu organisasinya yang tertarik dengan keterbukan

aliran syiah lalu kemudia ia banyak membaca tentang literatur tentang aliran iani

Mubarok sering datang ke ICC dimana is bisa bertemu dengan ulama yang bisa

dijadikan rujukan dalam menjalankan ritual agama khususnya yang sesuai

dengan apa yang di ajarkan oleh Imam-imam aliran tersebut.( Internalisasi

Norma )

Dari sini terlihat bahwa Mubarok berusaha untuk mentaati Norma yang memang

harus di jalani di Aliran islam syiah ini ( Conform ) hal ini di indikasikan dimana

ia rutin untuk datang ke ICC untuk belajar bahasa persi dan diskusi rutin tengan

aliran ini dan baimana mereka mensikapi masyarakat yang melihat sebelah

mata.

Menurut mubarok sendiri hubungan antar sesama pengikut ajaran syiah itu

layaknya kelurga dalam mensikapi aliran ialam wahabi sesama pengikut syiah

haruslah bisa saling tolong menolong sepertihalnya jika dalam suatu hal ada

sesuatu yang belum di ketahui dan menjadi kendala untuk bisa menjelaskanya

kepada pengikut wahabi maka mereka bersedia untuk membantu untuk mecari

jawabanya. Hal inilah yang kemudian memunculkan kohesivitas kelompok

yang juga dialami oleh Mubarok.

Dalam berinteraksi dengan pengikut aliran wahabi mubarok cenderung mengacu

pada Al kuran dan hadits dimana dia merasa bahwa semua muslim bersaudara

tergantung apakah ia mau menjalankan perintah agama atau tidak. Mubarokpun

Page 69: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

69

tidak segan untuk datang ke acara yang diadakan oleh temannya yang lulusan

LIPIA. Dia menghargai temanya Namun untuk beberapa hal ia melakukan

demikian semata-mata karena perintah Allah dan memang di benarkan oleh

ajaran yang sela ini dia anut. Hal ini dapat di pahami sebagai interaksi non

kontigen asimetris diama subjek yang melakukan interaksi berdasarkan acuan

( SOP) Standar Operating Procedure.

Mubarok merasa bahwa sesama muslim haruslah saling tolong menolong.

Dengan adanya saling memberikan masukan tentunya hal tersebut membuat

islam makin di lihat sebagai agama yang mulia. Dari sini peneliti melihat bahwa

tidak ada rasa permusuhan yang di munculakan silaturahmipun masih di

lakukanya dengan temat satu SMA yang jelas-jelas ia beraliran mazhab Wahabi.

b. Kasus Irhamdi

Irhamdi dilahirkan pada tahun 1979. Pria kelahiran jakarta ini merupakan

lulusan Universitas Indonesia jurusan Perpustakaan dan sekarang sudah

menjadi Pegawai Negeri sipil di Departemant pendidikan nasional. Bekerja

sebagai liberian atau penjaga perpustakaan membuat ia mudah mendapatkan

literaur tentang agama islam. Ia bercita-cita untuk mendirikan satu perpustakaan

khusus tentang buku-buku islam yang nantinya buku-buku tersebut bersumber

dari berbagai negara.

Irhamdi adalah anak dari seadalah anak dari seorang ustaz yang lumayan

terkenal di kawasan pejaten. Di belakang langgar ada sebuah Musholah yang di

Page 70: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

70

namakan Langar Kaca di sanalah ayah Irmadi mengajar setiap malam

minggunya.

” Ayah saya adalah pengikut setia NU di keseharianya beliau suka membaca kitab kuning untuk kemudian di ajarkan kepada muri-mudnya di musholah. Ayah saya tergolong ustad kampung yang suka menjalankan rutinitas agama yang cenderung dekat dengan kebiasan Ahlil bait dia juga suka mengadakan Maulidan di Rumah rumah warga yang juga di motori oleh beliau sendiri’. Ayah saya pernah menyuruh saya untuk mencari buku-buku tentang Revolusi

islam iran, hal-hal yang terkait dengan pemikiran-pemikiran yang berkembang di

republik islam iran. Oleh karena seringnya saya mencarikan buku-buku tersebut

maka saya sering pula membaca buku itu sehingga akhirnya saya tertarik

dengan pemikiran-pemikiran yang di lontarkan oleh beberapa tooh-tokoh islam

iaran tersebut dan membuat saya mau lebih dalam lagi mempelajari islamsyiah

secara mendalam.

Irhamdi tergolong anak yang cerdas di kampusnya ia menjadi Mahasiswa yang

Vokal dan suka berdiskusi dngan teman-teman sekitarnya. Memiliki banyak

literatur terkait dengan perkembangan dunia islam.

Sampai saat ini dia sudah menjadi anggota tetap Islamic cultural Center yang

setiap bulanya dia selalu memegang jadwal rutin kegiatan yang di lakukan

lembaga tesebut.

Irhamdi merupakan pengikut syiah yang bisa di katakan fanatik dan setia hal ini

terungkap ketika ia bercerita teng keterlibatanya dalam membagun perpustakan

yang di bua oleh Islamic Cultural Center :

” saya terlibat langusng dalam pembuatan dan pemilihan buku-buku yang di tempatkan di perpustakaan ini di perpustakaan yang ada di ICC ini sebagian merupakan coleksi buku-buku yang saya miliki di rumah. Sengaja saya berikan ke ICC karena saya ingin ajaran ini di kenal di masyarakat dengan baik dan bersumber dari Literatur yang bernar, walaupun ICC memiliki Percetakan sendidri yakni Al Huda saya merasa bahwa penting untuk juga memberikan masukan tentang buku-buku yang di cetak oleh percetakan lain”.

Page 71: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

71

Irhamdi Baru saja menikah dengan seorang Wanita yang memang sudah lama

menganut Islam Syiah dengan ciri khas cadar di wajah Istri irhamdi menjadi

sosok wanita yang begitu mempengaruhi kehidupan keseharianya.

Dalam lingkungan keluarga banyak belajar dari istrinya yang memang

keluarganya sudah memeluk islam syiah sejak lama. Beliau bertemu dengan

istrinya tersebut ketika sedang ada sebuah kegiatan di ICC di malam bulan

Ramadhan.

Pada awalnya ia mengalami kesulitan untuk memperkenalakan calon istrinya

dengan keluraga karena cadar yang menurut keluarga besarnya adalah satu hal

yang tidak biaa walau di benarkan.

Akhirnya dengan keyakinan yang mantap ia mencoba untuk memperkenalkan

Robiah dengan kedua orang tuanya dan ternayat mereke menerima dengan

baik.

Dari situlah setiap harinya ritual syiah mulai melekat dalam diri saya. Mertua

saya sangat menghargai saya dan selalu memberikan banyak masukan kepada

irhamdi.

Sosok mertua merupakan panutan yang selama ini dia jadikan acuan untuk

menajalankan aktifitas beragama. Sebagai pengikut islam syiah Irhamdi suka

bertemu dengan orang-orang yang secara jelas adalah pengikut wahabi. Kadang

kala di tempat kerjanya mereka saling berdiskusi dengan cara yang amat keras

dalam arti ada kecenderungan untuk memaksakan kehendak satu denganlainya

”saya pernah di cemooh karena sikap saya yang suka sholat dengan tidak berjamaah dengan teman-teman sepekerja. Walupun demikian saya merasa bahwa hal tersebut wajar karena belum banyak di Negara kita ini yang memahami pernbedaan secara baik”

bagi irhamdi pengikut islam wahabi di indonesia tidaklah sama dengan pengikut

wahabi di luar negeri . irhamdi melihat bahwa di negeri asalnya wahabi sangat

menghargai perbedaan dan tidak memaksakan kehendak.

Page 72: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

72

Secara umum irhamdi tidak pernah minder sehingga membuat ia merasa

terasingkan bahkan ia justru dominan dalam setiap kegiatan akan tetapi dalam

hal menjalankan aktifitas ibadah ia cenderung suka menjalankanya hanya

sendirisaja jika di bandingkan beribadah secara bersamaan dngan pengikut

ajaran yang lain.

Secara umum Irhamdi merasa bahwa kita semua bersaudara baik syiah ataupun

sunni namun diatidak begitu menyukai jika ada orang memaksakan kehendak

untuk supaya kita ikut atas pandanganya tersebut,

Analisa kasus Irhamdi Analisa kasus irhamdi ini di mulai dari banyaknya literatur yang ia dapatkan serta

bagimana ia membatu orang tuanya yang sedang mempelajarai ajaran islam

tersebut dari situ lah muncul proses internalisasi akan ajaran tersebut.

Proses pentaatan yakni selalu mengedepankan Al Qur’na dan Hadits itu

kemudian membuat sebuah Konformitas dalam kehidupan kesehariannya.

Interaksi yang intensif dengan sesama pengikut aliran syiah terlebih lingkungan

keluargamertuanya. yang memang dari sejak lama sudah beraliran syiah.

Kohesivitas dalam keluarga ini ditandai dengan timbulnya tingkah laku yang

mengutamakan kelompok dan keluarga.

Dalam kondisi seperti itu yakni dimana ia berusaha untuk membantu

terbentuknya perpustakaan khusus tentang buku-buku syiah membentuk rasa

solidaritas antar pengikut tersebut.

Hubungan kerja antara irhamdi dengan kawanya yang beraliran wahabi dan

secara terus menerus mencoba menegur secara keras Namun irhamdi tetap

sabar dan menjaga hunbungan silaturahim tersebut membentuk interaksi non kontigen asimetris sebuah Hubungan yang bersifat Out grup.

Page 73: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

73

Irhamdi selalu berangapan bahwa agree disagrement antara syiah dan sunni

membuat kedua ajaran itu baik secara silaturahim namun buruk dalam benturan

pandangan dan kebudayaan. Sehingga tidak jarang hubungan silaturahim antar

mereka putus.

c. Kasus Nandito

nandito merupakan sosok cendikia baru dalam dunia Syiah jakarta umurnya

yang masih tergolong mudah namun sudah di beri kepercayaan oleh Islamic

Cultural center sebagai humas di lembaga tersebut. Nandito sering melakukan

berbagai kunjungan dimana tugas yang biasa di emban adalah bagiaman

kemudian ia menjelaskan dan mensosialisasikan semua program dari islamic

Cultural Center tersebut.

Nandito merupakan sosok pemuda yang dinamis suka bekerja keras dan ramah

kepada siapapun yang menemuinya. Banyak tulisan-tulisan yang pernah ia buat

selama ia ikut bergabung dalamsatu organisasi kemahasiswaan di jakarta.

Sebagai seorang akademisi ia memperoleh pengetahuan tentang syiah yakni

dari islmic Cultural center itu sendidri. Bahkan sbelum islamic cultural center itu

ada dia sudah sering berhububngan dengan pengikut syiah tersebut.

Nandito memiliki kemampuan dua bahasa yang cukup baik yakni Arab dan

Ingris. Sering kali penulis mendengar ketika ia harus menyapa rekan kerjanya di

ICC dengan dua bahasa tersebut. Secara umum rekan kerjanya saat ini

menerima ia dengan baik.

Page 74: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

74

Selama ia berada di lingkungan syiah ini ia tidak [pernah merasa bahwa

lingkunganya adalah linkungan yang buruk bagi perkembangannya.

Menurut Nandito Aliran wahabi di sekitar lingkungan pejaten ini cukup banyak hal

itu terlihat dengan mudah bilamana kita berjalan di sekitar lingkungan itu. Hal

tersebut tentunya membuat pengikut aliran syiah dengan Wahabi mudah untuk

berinteraksi.

” Selama ini memang betul bahwa wilayah pejeten barat merupakan tempat yang banyak pengikut aliran Syiahnya dan juga banyak yang beraliran Wahabi. Kebanykan pengikut syiah di sekitar sini ada karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan baik yang diadakan oleh ICC maufun fitrah sebagai wadah untuk berkumpulnya syiah yang wanita”.

Nandito mengatakan bahwa Dalam lingkungan Rt dan RW dimana ICC berada

ini memang pernah ada dialog yang khusus membicarakan tenteng aliran syiah

ini. Ada sebagian orang yang mempermasalahkan hal tersbut kepada kami

Namun lambat laun masyakarat mulai sadar bahwa keberadaan Pengikut syiah

di kawasan pejaten ini semata-mata bukan untuk merugikan meraka namun

justru menguntungkan sebab dari pihak ICC sendiri rutin untuk membatu warga

sekitar yang sedang membutuhkan pertolongan.

Di pejaten ini menurut nandito ada beberapa pengikut wahabi yang sering

dengan sengaja datang guna mendapatkan literatur dan juga mencari informasi

prihal kegiatan syiah ini dan kami menagapinya mereka menangapinya dengan

terbuka.

Page 75: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

75

Pada Awal keberadaan ICC di pejaten barat ini memeng hubungannya agak

kurang baik Namun hal itu bukanlah hal yang kemudian membuat Hubungan

silaturahim mereka terhambat.

” Seperti yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu ketika ICC baru ada banyak mahasiswa LIPIA dan warga sekitar tiba-tiba datang untuk mencoba berdiskusi dengan harapan ICC maupindah dari lingkungan ini karena bisa meracuni pikiran anak-anak mereka”

nadito selama ini bekerja dan berusaha agar syiah di citrakan secara baik di

lingkungan pejaten ini. Dan hasilnya cukup baik sampai sekarang sudah mulai

banyak kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh ICC di ikuti oleh warga sekitar.

Nandito selalu mengupayakan agar seluruh pengikut syiah yang ada di pejaten

barat untuk selalu berkumpul dan sholat berjamaah dengan pengikut lainnya

sebab di berangapan bahwa kita sama Namun beda.

” Pada dasarnya antara suni dan syiah sama yakni sama-sama berpegang

kepada kitab yang di turunkan oleh Allah SWT melalui Rosul” Namun Nandito

beranggapan bahwa Al quran sarat dengan makna dan akhirnya beragam

pulalah prilaku yang di munculkan.

Analisa kasus Nandito

Analisa kasus nandito berawal dari di percayanya dia sebagai humas di lembaga

ICC kepemilikan negara Iran tersebut. Lembaga ini secara langsung memang

mensyiarkan syiah kepada Masyarakat Indonesia dengan melalui Buku-buku

yang di terbitkan dengan Publisingnaya bernama Al huda. Proses ini kemudian

Page 76: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

76

memunculkan pulikasi Norma yang kuat baik kepada Nandito maupun kepada

masyarakat.

Sebagai Humas dia ditugashan untuk mensosialisasikan apa-apa yang harus di

lakukan oleh seluruh penghuni di lembaga tersebut maupun kepada Tamu-tamu

yang datang. Menjaga agar syariat yang ada selalu di tegakan. ( Konformitas )

Namun dia juga berusaha untuk bisa melakukan berbagai kegiatan yang

melibatkan banyak pihak terutama pengikut wahabi agar mereka mampu melihat

aliran syiah secara jerni ( Kohesifitas ).

Nandito sengaja membuat lembaga di bawah ICC yang di sebut Fitrah

merupakan bentuk penjagaan diriny agar tidak langsung bersentuhan dengan

kaum hawa dan ini jelas merupakan bentuk Hubungan Interaksi Non kontigen

.Dalam hal menaggapi tudingan miring serta berbagai macam tuduhan terhadap

syiah nandito selau bersikap untuk menjaga agar hubungan silaturahim tertap

terjaga namun haruslah di buat sebuah pemahaman yang sesuai dengan jaman

( Sintesis )

D. Kasus Yusuf.

Yusuf adalah penjaga atau biasa sekurity di wilayah ICC . dia di tugaskan untuk

menjaga gedung tersebut dari berbagai macam ganguan. Pada dasarnya yusuf

bukan merupakan pengikut islam syiah. Dia menjadi pengikut islam syiah karena

segala hal yang terkait dengan syariat yang di berlakukan di sana Maka yusuflah

yang menjadi penegeknya .

Page 77: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

77

”Tugas saya di ICC memang bukan menjaga keamanan saja tapi saya juga punya tugas untuk menyuruh semua karyawan untuk sholat berjaman bahwan jika di perlukan tamu harus di suruh berjamah ”

dari menjalankan tugas tugas itulah maka muncul rasa kepercayan yang kuat

bahwa Aliran islam syiah bukan merupakan aliran yang salah.

Yusuf memiliki 3 anak dan istri yang sampai saat ini masih berpegang teguh

pada aliran Yang dia sebut Ahli sunah waljam’ah.

Dalam menjalankan tugasnya Yusuf juga di tugaskan untuk menegur apabila ada

tamu maupun pekerja yang tidak mau sholat berjamaah atau sholat bukan pada

tempatnya seperti sholat di musholah perempuan.

”Saya pernah menegur tamu yang secara sengaja meninggalkan sholat dengan alasan ia sedang membaca buku di perpustakaan”

dalam hubungan dngan kelurga kebanyakan saudara-sauranya adalah pengikut

aliran wahabi. Dia sering di nasehati agar keluar dari tempat kerjanya tersebut

namun sikap yang ia berikan adalah menjawab dengan sopan dan membiarkan

sudaranya tersebut berkomentar. Dia cenderung tidak mau berbicara banyak.

Yusuf adalah sosok pengikut ajaran slam syiah yang terbuka walau tidak begitu

banyak ilmu yang dia ketahui tentang aliran tersebut.

”bagi saya selama Apa yang saya lakukan ini tidak merugikan orang lain dan sesuai dngan perintah Allah SWT maka saya akan tetap menjalankannya”

Sesama pengikut syiah dia selalu memberiakn salam ketika ada karyawan yang

baru datang ataupun akan pulang atau meninggalkan lingkungan komplek ICC.

Page 78: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

78

Dia selalu menjalankan solat tepat waktu dan selalu berjamaa’ah dia menjadi

seorang yang taat beragama tidak hanya karena dia bertugas menegakan

perintah-atau atauaran-aturan yang di tetapkan tapi ada latar bekang lain yang

membuat ia menjadi orang yang ta’at pada aturan agama yakni di karenakan

sebelumnya dia adalah orang yang suka mabuk-mabukan dan cenderung suka

meninggalkan sholat.

Dia sering mengikuti pengajian yang diadakan di masjid ICC tersebut. Dalam

kegiatansepertii itu di merasa bahwa semua yang ada di dalam kegiatan tersebut

adalah dari kelompoknya. Berbeda ketiak ia melihat tamu yang dari berpakainya

sudah terlihat bahwa ia wahabi biasanya ia cenderung lebih tegas dan

menanyakan maksud hal kenapa orang tesebut bertamu.

Analisa kasus Yusuf

Analisa kasus yusuf di mulai karena ia adalah seorang security yang tugasnya

tidak hanya memeriksa tamu namun juga di tugaskan untuk menyuruh orang

agar sholat berjamaah. Seringnya kegiatan diskusi yang di lakukan di masjid ICC

tersebut membuat ia secara internal mulai mengimani Aliran islam tersebut.

Dalam keluarga yususf selalu menjaga hubungan baik dngan saudara-

saudaranya dengan bersikap diam ( Konformitas )

Yusuf memiliki kecenderungan lebih ketat kepada tamu yang beraliran wahabi

ketimbang karyawan-karyawan IC C dari sisni dapat di tarik kesimpulan bahwa

Interaksi yang di jalankan oleh yususf termasuk kategori Interaksi Sosial

Kontigen Asimetris.

Page 79: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

79

Secara umum yususf tetap menjaga hubungan baik dengan pengikut aliran islam

syiah, dia berusaha agar silaturahim antara dia dngan saudaranya tetap terjada

dan tidak memaksakan kehendak mana yang benar dan mana yang salah.

Gambar 4.2

Tebel proses pembentukan Pola Interaksi Sosial dan Ukhuwah

Mk ID NT YS

PEMBENTUKAN POLA INTERAKSI DENGAN OUT

GROUP

1. Internalisasi Norma

a. nasehat

b. teguran

c. sanksi

2. Konformitas

a. menyelaraskan ibadah dengan Al Quran

b. cara berpakaian

c. menjaga hubungan baik dengan orang sekitar.

3. kohesivitas

a. muamalah

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Page 80: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

80

b. tempat tinggal

c. jual beli

d. mengikuti kegiatan –kegiatan regional

4. interaksi sosial non kontigen asimetris

a. ibadah ( In Group )

b. Sholat

c. Zakat

d. Ibadah ( Out Group )

e. Muamalah

f. Menolak undangan ritual di luar doktrin syiah.

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

UKHUWAH

1.Ukhuwah fi dinul islam

a. Sinkrinisme

b. Reconseption

c. Sintesis

d. jalan penganti

e. agree disagreement

X

X

X

X

Page 81: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

81

PERBANDINGAN ANTAR KASUS

Setelah di lakukan analisa terhadap kasus –kasus yang ada maka

tahapan selanjutnya adalah melakukan perbadingan antar kasus, yang meliputi

kategori, pembentukan interaksi sosial dan kategori Ukhuwah fi dinul isla.

4.3

Analisis banding antara kasus

untuk proses pembentuakn pola interaksi sosial.nalisis

Mk ID NT YS

PEMBENTUKAN POLA INTERAKSI DENGAN OUT

GROUP

1. Internalisasi Norma

a. nasehat

b. teguran

c. sanksi

3. Konformitas

a. menyelaraskan ibadah dengan Al Quran

b. cara berpakaian

c. menjaga hubungan baik dengan orang sekitar.

3. kohesivitas

a. muamalah

b. tempat tinggal

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Page 82: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

82

c. jual beli

d. mengikuti kegiatan –kegiatan regional

4. interaksi sosial non kontigen asimetris

a. ibadah ( In Group )

b. Sholat

c. Zakat

d. Ibadah ( Out Group )

e. Muamalah

f. Menolak undangan ritual di luar doktrin syiah.

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

Dari skema di atas diketahui bahwa proses internalisasi pengikut ajaran islam

syiah muncul di karenakan aktifitas yang bersifat harian dimana proses ini

muncul akibat prose yang di lakukan secara bersama—sama. Sehingga pada

gilirannnya melahirkan kohesifitas kelompok guna melaksakan kegiatan-kegiatan

yang bersifat Regional.

Internalisasi norma, konformitas dan kohesifitas kelompok pada giliranya

melahirkan pola interaksi sosial yang di jalankan dengan orang di luar alirannya .

hal. Hal ini terlihat dengan adanya keyakinan dan kepercayaan yang

mengharuskan setiap pengikut syiah di wilayah pejaten barat haruslah

Page 83: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

83

menjalankan aktifitas sesuai dengan pemimpin yang soleh dan bertaqwa. Namun

hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk bisa melkukan interaksi dengan

pengikut aliran wahabi.

UKHUWAH Mb Id Nt Ys

1.Ukhuwah fi dinul islam

a. Sinkrinisme

b. Reconseption

c. Sintesis

d. jalan penganti

e. agree disagreement

X

X

X

X

Dari skema analisa –banding antara kasus diatas amaka dapat di lihat bahwa

munculnya beberapa aktifitas yang lebih ke arah dimana alirannyalah yang paling

benar namun tidak menapikan bahwa di aliran whabi masih ada sesuatu yang bisa

dinggap benar. Hal ini pada giliranya membuat sebuah kerukunan hidup beragama,

dengan adanya kondisi seperti ini maka aliran bagi setiap pemeluknya kan menjadi

sebuah pemersatu guna terwujudnya rahmatan lilalamin

Keterangan :

Mk : Mubarok Id : irhamdi Nt : Nandito Ys : Yusuf

Page 84: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

84

PATTERN-MATCHING

Setelah di lakukan perbandingan dalam kualitatif jenis studi kasus adalah

melakukan Pattern-Mathing atau perbandingan antara Pola Proposisi dengan

hasil temuan di lapangan. Dengan demikian akan di temukan persamaan ,

perbedaan saling melengkapi dan saling pertentangan diantara keduanya.

Tujuan dari pattern matcing ini adalah untuk melihat apakah hasil temuan studi

kasus menunjang, menambah, mengurangi, merevisiatau mambantah suatu

proposisi teoritsi dan juga untuk melihat ada tidaknya semacam pola umum yang

mendasari problem yang di teliti.

Adapun proses patern matching di lakukan denganmengunakan skema yang

dapatr membandingkan hasil analisis banding antara kasus dengan prosisis

teoritis yaitu proses pembentukan pola interaksi sosial dan perlakuan dari

masyrakat.

Page 85: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

85

Gambaran 4.5

Pattern-matching untuk kategori pembentukan pola interaksi sosial.

Pola Studi Kasus Pola Teoritis

PEMBENTUKAN POLA

INTERAKSI DENGAN OUT

GROUP

1. Internalisasi Norma

a. nasehat

b. teguran

c. sanksi

4. Konformitas

a. menyelaraskan ibadah dengan

Al Quran

b. cara berpakaian

c. menjaga hubungan baik

dengan orang sekitar.

5. kohesivitas

a. muamalah

b. tempat tinggal

c. jual beli

d. mengikuti kegiatan –kegiatan

regional

6. interaksi sosial non

kontigen asimetris

PEMBENTUKAN POLA

INTERAKSI DENGAN OUT

GROUP

1. Internalisasi Norma

a. nasehat

b. teguran

c. sanksi

5. Konformitas

a. menyelaraskan ibadah

dengan Al Quran

b. cara berpakaian

c. menjaga hubungan baik

dengan orang sekitar.

7. kohesivitas

a. muamalah

b. tempat tinggal

c. jual beli

d. mengikuti kegiatan –

kegiatan regional

8. interaksi sosial non

kontigen asimetris

Page 86: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

86

a. ibadah ( In Group )

b. Sholat

c. Zakat

d. Ibadah ( Out Group )

e. Muamalah

f. Menolak undangan ritual di luar

doktrin syiah.

a. ibadah ( In Group )

b. Sholat

c. Zakat

d. Ibadah ( Out Group )

e. Muamalah

f. mengikuti undangan.(Adjusment)

Hasil paterrn matching pola proposisi teoritis dengan pola hasil analisa banding

antar kasus untuk kategori proses pembentuakn pola interaksi sosial

menunjukan hal-hal sebagi beriku : smua kategori yang diajukan dalam proposis

teoritis juga terdapat dalam temuan empirik di lain sisi juga terdapat perbedaan

dalam salah satu aspek dalam kategori intyeraksi sosial Nonkontogen asimetri,

yaitu penolakan terhadap undangan lyang di lakukan di luar doktrin islam syiah.

Sebenarnya perbedaan ini bukanlah hal subtansial karena meskipun merak hadir

dalam ritual tersebut mereka hanya menitkanya hanya untuk menhhadiri

undangan karena hubungan silaturahim antar sesama muslim.

Page 87: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

87

Gambaran 4.5

Pattern-matching untuk kategori pembentukan pola interaksi sosial.

POLA PROPOSISI TEORITIS POLA STUDI KASUS

1.Ukhuwah fi dinul islam

a. Sinkrinisme

b. Reconseption

c. Sintesis

d. jalan penganti

e. agree disagreement

1.Ukhuwah fi dinul islam

a. Sinkrinisme

b. Sintesis

c. jalan penganti

d. agree disagreement

Hasil pattern matching pada pola prosisi teoritis dengan analiisi banding antara

kasus untuk kategori ukhuwah menu njukan hal sebagi berikut :

Ada satuhal yang tidak di temukan dalam studi kasus yakni rekonsption dimana

setiap pemeluk ajaran islam syiah telah emutuskan bahwa jalan kebenaran yang

mereka tempuh haruslah dengan jalan Al Quran dan sunnah serta berdasarkan

apa yang di katakan oleh imam-imam mereka dari sisni dapat di simpulkan

bahwa ada poal yang khusus dalam pembentukan pola interaksi sosial oleh

pengikut ajaran islsm syiah. Terlebih ketika mereka hubungan langsung dengan

pengikut ajaran islam Wahabi. Yang pada giliranya perbedaan tersebut akan

tetap da terutama dalam hal pemahaman keislaman.

Page 88: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

88

BAB 5

PENUTUP

5.1 kesimpulan 5.1.1. Gambaran proses pembentukan pola interaksi sosial dengan pengikut wahabi.

Proses internalisasai ajaran islam syiah merupakan hasil manipestasi dari aktifitas sosial

yang di lakukan secara terus menerus di lingkungan yang sama. Dimana sebuah komunitas

menetapkan akan adanya teguran dan nasehat jika pengikutnya tidak menjalankan apa yang

sudah di perintahkan oleh aliran tersebut.

Dari sini kemudian muncul sebuah konformitas yang selalu pada setiap kasus selalu

menyelaraskan ibadah yang meraka lakukan di sesuaikan dengan Al quran dan Hadits di

samping itu kecenderungan adanya menjaga hubungan baik dengan warga sekitar.

Hubungan silaturahim selalu di lakukan guna terciptanya hubungan yang baik serta adanya

kerukunan antar pemeluk ajaran dalam setiap harinya. Hal ini dapat mereka lakukan dalam

bentuk aktifitas sosial yang bersifat regional di kawasan pejaten barat.

5.1.2. Diskusi

Rosulullah bersabda di akhir hayatnya bahwa Nanti islam akan terpecah menjadi 73

golongan dan hanya satu golongan yang benar yakni Ahlusunah waljamaah. Berdasarkan

hadist ini kemudian semua hal mengklaim bahwa merekalah yang ahlu sunnah dan yang lain

bukan. Hal inilah kemudian memunculkan spekulasi dalam islam bahwa setiap kebenaran

hanya milik satu aliran

Page 89: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

89

Syiah sebagi sebuah aliran yang sudah lama ada secara cepat berkembang seseluruh

pelosok negeri dengan misis memperkenalkan dan mendekatkan ummat kepada kelurga

rosul syiah muncul sebagai aliran yang kokoh. Namun dalam perjalannnya wahabi mencoba

meluruskan kembali berabgai macamhal yang di anggap menyimpang yang kemudian

akhirnya terjadi gesekan antar mereka. Tapi di satu sisi tentunya pengikut syiah tidaklah

tinggal diam dengan poa-pola interkasi yangmereka jalankan mereka mencoba untuk hadir

dengan wajah yang lebih baik dan ramah di masyarakat.

5.1.3. Saran

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di lapangan peneliti menyadi bahwa waktu yang

singkat merupakan kendala yang amat terasa guna mendapatkan hasil yang mendalam atas

sumber yang di peroleh. Untuk itu sebagi saran :

1. Kiranya waktu untuk penelitian berikutnya haruslah banyak

2. Penelitian ini sebaiknya tidak di batasi hanya sebatas wilayah Pejaten.

Page 90: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

90

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Alwasilah, A. Chaedar. ( 2002). Pokoknya Kualitatif. Jakarta : Pustaka Jaya

Mujib, Abdul, Dkk. ( 2005). Kawasan dan Wawasan studi Islam. Jakarta :

Kencana

Anshari, M. Hafi.(1996), Kamus Psikologi, Surabaya : Usaha Nasional, cetakan

ke-1

Bastaman, Hanna Jumhana. ( 1996). Meraih Hidup Bermakna : Kisah Pribadi

dengan pengalaman tragis, Jakarta : Paramadina

Bonner, Hubert. (1953) Social Psychology: an Interdipiciplinary Approach, New

York: American Book Company

Fadli, Ahmad. (2000). Organisasi dan Administrasi, Jakarta : Manhatul Nasyiin

Fromm, Erich. (1998) Psikoloanalisa dan Agama, terjemahan. Chairul F. Yusuf

Prasetyo utama,( 1998). Judul Asli : Psychoanalysis and Religion, Jakarta: CV

Atika, cet. Ke-1

Gerungan, W.A. (1996). Psikologi sosial, bandung: PT Ke-13.

Hall, Calvin S. Lindzey, gardner, 2002, Teori-teori Psikodinamik (klinis), terj.

Yustinus K, Judul Asli : Theories of Personality, Yogyakarta: Kanisius,

cet. Ke-8.

Page 91: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

91

Harrison, Allbert, 1976. Understanding Social Psychology, George Town: The

Dorsey Press

Hollander, Edwin P, 1999.Principle and Method of Psychology, New York: Oxford

University Press

Jonson, Doyle Paul, 1992.Teori-teori: Klasik dan Modern, terj. Robert MZ

Lawang, Judul Asli : Sosiological Theories Classical Founders and

Contemporary Perspective, Jakarta: Gramedia

Miles, Mattew B. Hubermen, Michae, 1992. Analisa Data Kualitatif, terj. Tjejep

Rohendi Rohidi, judul Asli: Qualitative Data Analysis, Jakarta: UI Press,

1992.

Moeloeng, Lexi. 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif bandung: PT. Rosdakarya,

cet. Ke-16.

Sampson, Edward E, 1964. Approach Contects an Problem of Social

Psychology, New Jersey, Pretice Halll,

Suryabrata, Suryadi, 1998.Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Press

Wirawan Sarlito, Psikologi Sosial : Individu dan teori-teori psikologi soaial,

Jakarta, Balai Pustaka

.

Yin, Robert K, 2000 Study kasus. Jakarta, Raja Grafindo, 2000

Page 92: Pola Interaksi sosial Pengikut Syiah Dengan Pengikut ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14386/1/AGUS... · 1 pola interaksi sosial pengikut syiah dengan pengikut

92