116
i POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN FORMAL DI PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH KABUNAN SUKOREJO KENDAL SKRIPSI Disusun Untuk Syarat Dalam Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Program Studi Kependidikan Islam (KI) Oleh: KHADIQ MUAKROM (063311042) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

i

POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN

FORMAL DI PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH

KABUNAN SUKOREJO KENDAL

SKRIPSI

Disusun Untuk Syarat Dalam Memperoleh Gelar Strata Satu (S1)

Program Studi Kependidikan Islam (KI)

Oleh:

KHADIQ MUAKROM

(063311042)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

ii

ABSTRAK

Khadiq Muakrom (063311042) Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren

Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Formal Di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal 2012.

Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui Bagaimana Pola

Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Dalam Meningkatkan

Kualitas Input Pendidikan, 2). Untuk mengetahui Bagaimana Pola Kepemimpinan

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Dalam Meningkatkan Kualitas proses

Pendidikan, 3). Untuk mengetahui Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh

Pondok Pesantren Darul Amanah Dalam Meningkatkan Kualitas output

Pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data

berbentuk uraian deskriptif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan:

observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknik

analisis data yang peneliti gunakan ialah analisis deskriptif kualitatif, yaitu

analisis data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Dalam meningkatkan

kualitas input pendidikan, pengasuh pondok pesantren Darul Amanah

menggunakan dua pola kepemimpinan, yaitu pola kepemimpinan demokratis dan

pola kepemimpinan kharismatik. Pola kepemimpinan demokratisnya dituangkan

dalam pembentukan sebuah kepanitiaan di setiap pelaksaan kegiatan. Seperti

pelaksaan kegiatan rekrutmen/penerimaan santri baru, perekrutan tenaga pengajar,

dalam merumuskan kurikulum dan dalam memutuskan segala keputusan dengan

bermusyawarah. Dengan kharisma seorang pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah, menjadikan hubungan yang cukup baik dengan lingkungan dan

masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan pengasuh pondok pesantren menjalin

hubungan kerja sama yang timbal balik dengan lingkungan dan masyarakat

sekitar. Dalam meningkatkan kualitas proses pendidikan formal, pengasuh

pondok pesantren Darul Amanah juga menggunakan pola kepemimpinan

kharismatik dan pola kepemimpinan demokratis. Hal ini dituangkan dalang

menghadapi dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan para guru/ asatidz,

seperti dalam menjalankan rutinitas para guru dan bawahannya yaitu mulai dari

diadakannya briefing bagi guru-guru di setiap pagi hari 15 menit sebelum

mengajar dan dilanjutkan dengan evaluasi oleh pengasuh pondok pesantren

sendiri.Dalam hal meningkatkan kualitas output pendidikan formalnya-pun masih

menggunakan pola kepemimpinan demokratis yang berakar pada pola

kepemimpinan kharismatik. Dengan adanya musyawarah guru, musyawarah wali

kelas dan musyawarah orang tua murid serta melibatkan masyarakat setempat

dalam menciptakan lulusan santri yang berkualitas dan berwawasan luas, itu

mencerminkan bahwa pola dan karakter yang terpancar dari seorang pengasuh

pondok pesantren Darul Amanah itu adalah pola yang demokratis

Selanjutnya, semoga penelitian ini diharapkan menjadi khazanah dan

masukan bagi Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal, bahan

informasi bagi civitas akademika dan semua pihak yang membutuhkan di

lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 3: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

iii

Page 4: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

NOTA PEMBIMBIN

Kepada

Yth. Dekan Fakultas T

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu ’alaikum wr

Dengan ini diberitahu

koreksi naskah skripsi

Judul : Pol

Men

Pesa

Nama : Kh

NIM : 06

Jurusan : Ta

Program Studi : Ke

Saya memandang bah

Fakultas Tarbiyah IAIN

Wassalamu ‘alaikum w

iv

Semarang

BING

ltas Tarbiyah

wr. wb.

ritahukan bahwa saya telah melakukan bimbinga

kripsi dengan :

Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesa

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Forma

Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo K

Khadiq Muakrom

063311042

Tarbiyah

Kependidikan Islam

g bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat di

h IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang M

m wr. wb.

Pembimbing I

Drs. Wahyudi, M

NIP. 19680314 19

marang, 30 Mei 2012

bingan, arahan, dan

k Pesantren Dalam

ormal Di Pondok

rejo Kendal.

pat diajukan kepada

ang Munaqasyah.

udi, M.Pd.

314 199503 1 001

Page 5: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

NOTA PEMBIMBIN

Kepada

Yth. Dekan Fakultas T

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu ’alaikum wr

Dengan ini diberitahu

koreksi naskah skripsi

Judul : Pol

Men

Pesa

Nama : Kh

NIM : 06

Jurusan : Ta

Program Studi : Ke

Saya memandang bah

Fakultas Tarbiyah IAIN

Wassalamu ‘alaikum w

v

Semarang

BING

ltas Tarbiyah

wr. wb.

ritahukan bahwa saya telah melakukan bimbinga

kripsi dengan :

Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesa

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Forma

Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo

Khadiq Muakrom

063311042

Tarbiyah

Kependidikan Islam

g bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat di

h IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang M

m wr. wb.

Pembimbing II

Dr. Fahrurrozi, M

NIP .19770816 200

marang, 30 Mei 2012

bingan, arahan, dan

k Pesantren Dalam

ormal Di Pondok

rejo Kendal.

pat diajukan kepada

ang Munaqasyah.

ozi, M.Ag.

16 2005 01 1003

Page 6: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

vi

PERNYATAAN

Penulis menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali yang

terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, 21 Juni 2012

Yang Menyatakan

Khadiq Muakrom

NIM. 063311042

Page 7: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Penulis Persembahkan Kepada:

1. Ayahanda H. Rohmad, Ibu dan Ibunda Hj. Siti Khapsah dan Wahniyah

tercinta yang penuh kasih sayang setiap waktu, selalu memberikan

motivasi dan do’a restunya kepada ananda.

2. Saudara- saudaraku tercinta yang turut memberikan motivasi dan

dukungan. Semoga kalian semua dapat meraih cita-cita yang setinggi

mungkin dan buatlah kedua orang tua bangga.

Page 8: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

viii

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, bahwa

atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren

Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Formal Di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal” ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah Jurusan

Kependidikan Islam (KI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo

Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan

dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terselesaikan. Untuk itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Dr. Sudja’i, M.Ag.

2. Dosen Pembimbing I Drs. Wahyudi, M.Pd. dan Dosen Pembimbing II Dr.

Fahrurrozi, M.Ag. Yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Para Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyyah IAIN Walisongo, yang

telah membekali berbagai bekal disiplin ilmu pengetahuan sehingga penulis

mampu menyelesaikan penulisan skripsi.

4. Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah (KH. Mas’ud Abdul Qodir) yang

telah memberikan ijin penelitian, segenap jajran guru dan Asatidz serta pihak-

pihak terkait dan keluarga besar Pondok Pesantren Darul Amanah yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan karya skripsi ini.

5. Ayahanda (H. Rohmad) Ibu dan Ibunda (Hj. Siti Khapsah) (Wahniyah) yang

telah memberikan motivasi dan do’a restunya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

ix

6. Pujaan hati tercinta Neeat Ingsun yang setia menemani perjalanan kehidupan

ini dengan penuh cinta, kasih sayang dan selalu memberikan dukungan

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi.

7. Saudara- saudaraku yang memberikan dorongan dan motivasi. dan semoga

mereka semua mampu meraih cita- citanya setinggi mungkin.

8. Segenap Sahabatku di BPI L-7 dan Segenap jajaran, Sahabat KI 06 yang

selalu memberikan support, semangat dan dukungannya untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Berbagai pihak yang secara langsung atau tidak langsung telah membantu baik

moral maupun materi dalam penyusunan skripsi ini.

Kepada mereka semua peneliti tidak dapat memberi apa-apa. Semoga amal

kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan akan mendapat balasan dari Allah

SWT berlipat ganda. Amiin.

Akhirnya peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dalam penyusunan kata, landasan teori, dan beberapa aspek

inti di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan dalam penyempurnaan penelitian berikutnya. Semoga apa yang

tertulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya

kepada para pembaca yang budiman, Amin.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 21 Juni 2012

Peneliti

Khadiq Muakrom

NIM. 063311042

Page 10: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

ABSTRAKSI ................................................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ................................................................................... iv

PERNYATAAN ............................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

C. Fokus dan Manfaat Penelitian ...................................................... 6

BAB II. KONSEP KEPEMIMPINAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 8

B. Konsep Kepemimpinan ................................................................ 9

1. Pengertian Pola Kepemimpinan ............................................. 10

2. Gaya Kepemimpinan ............................................................. 13

3. Suksesi Kepemimpinan Pesantren ......................................... 21

4. Model Pengambilan Keputusan ............................................. 23

C. Konsep Kualitas Pendidikan ........................................................ 28

1. Pengertian Mutu Terpadu ...................................................... 28

2. Standar Kualitas Pendidikan .................................................. 31

3. Model Sistem Manajemen Mutu ............................................ 34

4. Upaya- upaya dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan ..... 36

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 44

Page 11: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

xi

B. Objek Penelitian ........................................................................... 45

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 45

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 46

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 47

F. Alokasi Waktu dan Tempat Penelitian ......................................... 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Pondok Pesantren Darul Amanah ...................................... 49

1. Sejarah dan Masa Pendirian serta Perkembangan .................. 49

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Amanah ................... 50

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 51

1. Pola Kepemimpinan Pengsuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Input Pendidikan Formal ................ 51

2. Pola Kepemimpinan Pengsuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Proses Pendidikan Formal .............. 56

3. Pola Kepemimpinan Pengsuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Output Pendidikan Formal ............. 63

C. Pembahasan ................................................................................... 67

1. Pola Kepemimpinan Pengsuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Input Pendidikan Formal ................ 67

2. Pola Kepemimpinan Pengsuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Proses Pendidikan Formal .............. 70

3. Pola Kepemimpinan Pengsuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Output Pendidikan Formal ............. 74

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan ...................................................................................... 78

B. Saran ............................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 12: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

xii

Lampiran Biodata Penulis

Lampiran Pedoman Wawancara

Lampiran Transkip Wawancara

Lampiran Identitas Lembaga

Lampiran Struktur Organisasi

Lampiran Personalia Yayasan

Lampiran Dokumentasi

Lampiran Lain-lain

Page 13: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesantren merupakan lembaga pendidikan dan lembaga sosial yang

banyak tumbuh di pedesaan dan perkotaan. Sebagai kerangka sistem

pendidikan Islam tradisional, pesantren telah mengakar dalam kultur

masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini, pesantren mempunyai dua tipologi

yakni pesantren salafi yang menggunakan sistem klasik dan tetap

mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik sebagai inti pendidikan

pesantren. Dimana pesantren salaf itu mempunyai ciri tertutup, esotris, dan

ekslusif. Yang kedua adalah pesantren khalafi yang telah memasukkan

pelajaran-pelajaran madrasah yang dikembangkannya.1

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, kepala sekolah memiliki gaya

kepemimpinan masing-masing. Kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak

ditentukan oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali

dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh sekolah menuju tujuannya. Hal

ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Siagian (1994:49) sebagai

berikut. Arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuannya harus

sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana

dan prasarana yang tersedia. Arah yang dimaksud tertuang dalam strategi dan

taktik yang disusun dan dijalankan oleh organisasi. Perumus dan penentu

strategi dan taktik tersebut adalah pimpinan dalam organisasi tersebut.2

Pondok Pesantren Darul Amanah adalah institusi pendidikan yang telah

berdiri sejak tanggal 23 Mei 1990, yang dipimpin oleh seorang kyai alumni

PM Gontor tahun 1975 dan alumni Pondok Pesantren Kedondong Mangkang

tahun 1969 dan pernah menjadi kepala MTs Penawaja Pageruyung Kendal,

beliau adalah KH. Mas’ud Abdul Qodir, lahir di Kendal, 20 Juli 1949. Secara

1Tim penyusun Pustaka Aset, Leksikon Islam II, (Jakarta, 1998), hlm. 588. 2E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2007), hlm. 158-159.

Page 14: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

2

geografi Pondok Pesantren Darul Amanah terletak di atas tanah wakaf seluas

5 hektar di tepi Jalan raya jalur Provinsi Sukorejo- Pekalongan adalah Filial

Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

Jawa Timur dan satu-satunya di Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Pada awal berdirinya Pesantren Darul Amanah hanya menempati Tanah

wakaf dari H. Sulaiman dan Ibu Hj. Aisyah Ngadiwarno seluas 6.000 m2,

sejalan dengan bertambahnya waktu hingga saat ini telah berkembang dengan

luas 5 hektar, baik wakaf dari orang-perorang, maupun wakaf bersama.

diawali dengan membuka sekolah formal berupa Madrasah Aliyah (MA)

dengan membangun gedung permanen secara mandiri sebanyak 6 lokal yang

diperuntukkan sebagai Ruang kelas, Kantor, sekaligus asrama bagi santri

yang bermukim di Pesantren.

Pada tahun pelajaran awal yaitu 1990/1992 berhasil merekrut santri

sebanyak 70 santri, dan sekarang pada tahun pelajaran 2010/2011, jumlah

santri, baik MTs, MA, maupun SMK mencapai 1.416 santri, dengan

menempati kampus seluas 2 hektar dari tanah keseluruhan 5 hektar.

Pondok Pesantren Darul Amanah merupakan salah satu Pondok

Pesantren yang menggunakan perpaduan kurikulum, yaitu antara perpaduan

kurikulum PM Gontor, Depag dan Pesantren Salafiyah, yang dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Tarbiyatul Mu’alimin Al-Islamiyah (TMI), dengan lama pendidikan 6

(enam) tahun, pada tahun ke-3 mengikuti Ujian Nasional (UN) Tingkat

Menengah Pertama (MTs/SMP), pada tahun ke-6 mengikuti Ujian

Nasional (UN) Tingkat Menengah Atas (MA/SMA/SMK).

2. Madrasah Aliyah (MA), Program Pendidikan IPA dan IPS, terakreditasi A.

3. Madrasah Tsanawiyah (MTs), Terakreditasi A.

4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Program Keahlian Busana Butik

(BB) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

Program TMI dengan lama pendidikan 6 tahun, tahun ke-3 mengikuti

ujian MTs dan mereka tidak keluar dan selesai di Darul Amanah, tetapi masih

melanjutkan naik ke kelas IV (1 MA) atau kelas (1 SMK Program Tata

Page 15: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

3

Busana, Teknik Komputer Jaringan, dan pertanian/Agree culture) tanpa

dikenakan biaya sebagaimana santri baru, seperti uang pangkal, uang

pendaftaran, serta tidak ada perpisahan kelas 3 TMI (3 MTs).

Dengan demikian program TMI ini menonjolkan Pesantrennya bukan

MTs, MA atau SMK-nya sehingga istilah yang dipakai kelas I sampai 6 TMI.

Raport dan STTB santrinya ada 2 macam yaitu Negeri dan TMI. Pelajarannya

merupakan perpaduan antara kurikulum Gontor, Depag dan pesantren

salafiyah.

Perpaduan kurikulum tersebut (pelajaran agama 100 % dan pelajaran

umum 100 %), sehingga biayanya relatif lebih mahal sedikit daripada

sekolahan/lembaga pendidikan lain, namun pada kenyataannya justru relative

lebih murah karena pelajarannya lebih lengkap, ekstranya lebih banyak

seperti; ketrampilan menjahit, sablon, bengkel, Komputer dan internet, kajian

kitab amstilati, kitab kuning, Qiroati, Al Qur’an, seni Baca Al Qur’an,

Tahfidzul Qur’an, seni bela diri Tae Kwon do, pidato tiga bahasa (Arab,

Inggris, Indonesia), keorganisasian, marchingband/drum band, rebana

modern, dan lain-lain.

Tenaga pengajarnya tidak ada perbedaan antara guru/Ust di MTs,

MA/SMK, yang ada hanya guru/Ust kelas 1 sampa 6 TMI Pondok Pesantren

Darul Amanah.

Untuk dapat memainkan peran edukatifnya dalam penyediaan

sumberdaya manusia yang berkualitas mensyaratkan pesantren terus

meningkatkan mutu sekaligus memperbaharui model pendidikannya. Sebab

model pendidikan pesantren yang mendasarkan diri pada sistem konvensional

atau klasik tidak akan banyak cukup membantu dalam penyediaan

sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi intregratif baik dalam

penguasaan pengetahuan agama, pengetahuan umum, dan kecakapan

teknologis.

Sedangkan ketiga hal ini merupakan prasyarat yang tidak bisa diabaikan

untuk konteks perubahan sosial akibat modernisasi. Kyai/ulama adalah

penentu langkah pergerakan pesantren dimana posisi kyai dalam lembaga

Page 16: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

4

pesantren sangat menentukan, kemana arah perjalanan pesantren (kebijakan

dan orientasi program pesantren) ditentukan oleh kyai. Ia sebagai pemimpin

masyarakat, pengasuh pesantren dan sekaligus sebagai ulama.

Sebagai ulama, kyai berfungsi sebagai pewaris para nabi yakni mewarisi

apa saja yang dianggap sebagai ilmu oleh para Nabi, baik dalam bersikap,

berbuat, dan contoh-contoh atau teladan baik mereka.3

Dapat dilihat bahwa kultur pesantren salafiah adalah nilai ketaatan

seluruh warga pesantren untuk melaksanakan semua aturan yang telah

disepakati. Sehingga setidaknya pesantren salafiah harus memelihara dan

mengembangkan nilai kultur inti pesantren, yang meliputi: kemandirian,

pemberdayaan, kepercayaan, sinergi, dan tanggung jawab. Hal ini untuk

memperkokoh citra pesantren yang telah berjasa besar bagi pendirian Negara

Republik Indonesia. Pastinya hal ini menjadi tantangan bagi pengasuh

pesantren untuk mengembangkannya di pesantren yang mereka pimpin.4

Pengasuh atau lebih sering dikenal dengan istilah kyai merupakan sosok

yang paling penting (key person) dan menentukan dalam pengembangan dan

manajemen pondok pesantren. Sehingga seorang kyai dituntut mampu atau

pandai dalam menerapkan strategi kepemimpinan demi kemajuan pesantren

atau lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Strategi tindakan pengasuh

pesantren hendaknya berkaitan dengan kurikulum pesantren, pendekatan

belajar mengajar, struktur dan proses perencanaan, pemecahan masalah,

pembuatan keputusan dan evaluasi, dan pendayagunaan berbagai layanan

baik secara individual maupun institusional. Model kepemimpinan yang

diharapkan bagi dunia pesantren saat ini adalah kepemimpinan yang mampu

memegang prinsip nilai lokal, dan cakap berinteraksi menghadapi nilai-nilai

global. Sejalan dengan adanya deregulasi di bidang pendidikan, penyetaraan

pendidikan yang juga diarahkan pada pesantren yang bisa mendapatkan status

3Rofiq A.dkk, Pemberdayaan Pesantren: Menuju Kemandirian dan Profesionalisme santri

dengan Metode Dauroh Kebudayaan, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), hlm. 7. 4H.M. Sulthon, Moh. Khusnuridho, Manajemen Pondok Pesantren dalam Perspektif

Global, (Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2006 ), hlm47-48.

Page 17: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

5

(sertifikasi) dengan persyaratan penambahan mata pelajaran yaitu pelajaran

Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA dalam kurikulumnya.

Terlebih dari itu, Pondok Pesantren Darul Amanah disamping

mempelajari kitab-kitab kuning juga sudah menambahkan pelajaran-pelajaran

umum kedalam Pondok Pesantren, selain itu juga ditambahkan pula

pelajaran-pelajaran ekstrakurikuler, yang meliputi: Ketrampilan menjahit,

sablon, bengkel, Komputer, internet, seni bela diri Tae Kwon do, pidato tiga

bahasa (Arab, Inggris, Indonesia), keorganisasian, marchingband/drum band,

rebana modern, dan lain-lain.

Sehubungan dengan adanya misi meningkatkan pengetahuan santri

dibidang Iptek Pondok Pesantren Darul Amanah mendirikan Madrasah

Tsanawiyyah, Madrasah Aliyah dan saat ini telah didirikan SMK dengan

target santri mampu menguasai berbagai disiplin ilmu, baik ilmu ke-Islaman

maupun ilmu non ke-Islaman sebagai bekal mereka saat terjun kedalam

masyarakat, dan mengingat peranan beliau sebagai pimpinan agama dan

pimpinan masyarakat, beliau harus mampu memenuhi keinginan masyarakat

sesuai dengan perkembangan zaman tanpa harus menghilangkan nilai-nilai

agama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Input Pendidikan Formalnya?

2. Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Proses Pendidikan Formalnya?

3. Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Output Pendidikan Formalnya?

Page 18: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

6

C. Fokus dan Manfaat Penelitian

1. Fokus Penelitian

a. Untuk mendeskripsikan bagaimana pola kepemimpinan pengasuh

Pondok Pesantren dalam meningkatkan kualitas input pendidikan

formalnya di Pondok Pesantren Darul Amanah.

b. Untuk mendeskripsikan bagaimana pola kepemimpinan pengasuh

Pondok Pesantren dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran

pendidikan formalnya di Pondok Pesantren Darul Amanah.

c. Untuk mendeskripsikan bagaimana pola kepemimpinan pengasuh

Pondok Pesantren dalam meningkatkan kualitas output pendidikan

formalnya di Pondok Pesantren Darul Amanah.

2. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik

secara teoritis maupun secara praktis.

a. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai:

1) Sebagai khasanah ilmu pengetahuan tentang pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam meningkatkan kualitas

pendidikan formalnya, yang mencakup muali dari input

pendidikan, proses pembelajarannya dan output pendidikannya.

2) Sebagai wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang pola yang

seperti apa yang digunakan oleh pengasuh pondok pesantren dalam

meningkatkan kualitas pendidikan formalnya.

3) Sebagai bahan penelitian atas pola kepemimpinan pengasuh

pondok pesantren dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal

di pondok pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal.

b. Secara praktis hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi:

1) Bagi penulis, sebagai persyaratan menempuh gelar Strata Satu (SI)

Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang 2012.

Page 19: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

7

2) Bagi pembaca, Sebagai barometer interdisipliner dan kualitas

mahasiswa dalam bidang kepemimpinan pendidikan.

3) Bagi lembaga, Sebagai tambahan wawasan pengetahuan bagi

Pondok Pesantren Darul Amanah dalam meningkatkan kualitas

pendidikan formalnya dan Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

para pengasuh sebuah lembaga pendidikan pada umumnya dalam

meningkatkan kualitas pendidikan formalnya serta Untuk

menambah perbendaharaan kepustakaan Fakultas Tarbiyah

Page 20: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

8

BAB II

KONSEP KEPEMIMPINAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN

A. Kajian Pustaka

Untuk memahami beberapa permasalahan dalam penelitian yang

berjudul “Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Formal di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal”, maka penulis melakukan penelaahan

terhadap beberapa sumber sebagai bahan pertimbangan skripsi ini antara lain:

1. Zeny Rahmawati (D04205027) Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya

(2009) “Pola Kepemimpinan KH. Maimoen Zubair dalam Mengelola

Pengembangan Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Al Anwar

Sarang Rembang Jateng”. Dalam skripsi ini disimpulkan bahwa: Dalam

kepemimpinannya di Pondok Pesantren Al Anwar KH. Maimoen Zubair

menerapkan gaya kepemimpinan kharismatik yang diwarnai dengan

kepemimpinan demokratik akan tetapi gaya kepemimpinan kharismatik

lebih mendominasi dari kepemimpinan demokratiknya, menggunakan

sistem partisipatif dan brainstorming dalam memutuskan hal-hal yang

berhubungan dengan proses pembelajaran siswa, tetapi dalam hal yang

berskala besar masih berpusan pada keputusan kyai, penerapan pada pola

suksesi kepemimpinan dengan sistem keturunan serta menerapkan

kaderisasi sistem modern dengan menyekolahkan putera-putera beliau

sesuai dengan kemampuan masing-masing.1

2. Muhammad Hamdhan (D03205056) Tarbiyah IAIN Sunan Ampel

Surabaya (2009) “Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam

Managemen Kesiswaan di Madrasah Aliyah Negeri Lamongan”. Yang

berkesimpulkan bahwa: Kepala Madrasah Aliyah Negeri Lamongan selaku

pimpinan di madrasah tersebut menjalankan perannya sesuai dengan ruang

lingkup kerjanya, merencanakan, mengarahkan, membimbing dan

1Zeny Rahmawati, Skripsi “Pola Kepemimpinan KH. Maimoen Zubair dalam Mengelola

Pengembangan Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Al Anwar Sarang Rembang Jateng” (Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2009).

Page 21: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

9

mengadakan pengawasan terhadap bawahannya secara berkelanjutan dan

berkesinambungan. Dalam kepemimpinannya selama ini kepala madrasah

telah berusaha sekuat mungkin untuk meningkatkan out put sekolah, mutu

pendidikan maupun kepemimpinannya. Sehingga Madrasah Aliyah Negeri

Lamongan ini telah diakui oleh masyarakat luas pada umumnya.2

3. Ayun Sundawati (D06205064) Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya

(2010) “Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Peningkatan

Kinerja Guru di SMA N 1 Kota Mojokerto”. Yang berkesimpulan bahwa:

Gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMA N 1 kota Mojokerto lebih

dominan menggunakan gaya kepemimpinan demokratis dan dalam

pengambilan keputusan yang mendesak, gaya kepemimpinan yang

digunakan adalah gaya kepemimpinan otokratis atau otoriter.3

Berdasarkan penelitian skripsi di atas, penelitian yang sekarang penulis

lakukan itu berbeda dengan penelian sebelumnya, baik itu yang berkaitan

dengan judul, tema, lokasi maupun isinya. Sesuai dengan judul maka

penelitian ini lebih menekankan pada bagimana pola-pola kepemimpinan

pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah dalam meningkatkan kualitas

pendidikan formal mulai dari input, proses dan output pendidikannya.

B. Konsep Kepemimpinan

Masalah kepemimpinan merupakan pembahasan yang paling menarik,

karena menyangkut maju mundur, berkembang dan tidaknya suatu organisasi.

Memang banyak faktor bagi suatu organisasi atau lembaga untuk dapat

mencapai tujuannya, diantaranya sumber permodalan yang mencukupi,

sumber daya manusia yang handal, struktur organisasi yang tertata, sekalipun

semua faktor tersebut sangat mempengaruhi terhadap berkembang tidaknya

sebuah organisasi namun kepemimpinan juga patut untuk diperhitungkan

2Muhammad Hamdhan, Skripsi “Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam

Managemen Kesiswaan di Madrasah Aliyah Negeri Lamongan” (Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2009).

3Ayun Sundawati , Skripsi “Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMA N 1 Kota Mojokerto” (Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2010).

Page 22: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

10

sebab tanpa kepemimpinan yang baik, maka organisasi tidak bisa berjalan

dengan baik.

Dengan kata lain, kepemimpinan dalam suatu organisasi atau lembaga

mempunyai peranan yang sangat vital. Model kepemimpinan yang diterapkan

sangat menentukan intensitas keterlibatan anggotanya dalam kegiatan yang

direncanakan. Bagaimana model keterlibatan anggota dalam kegiatan akan

mempengaruhi gerak langkah organisasi dalam mencapai tujuannya. Oleh

karena itu, perlu disadari bahwa meskipun semua anggota terlibat dalam

kegiatan, faktor kepemimpinan masih tetap merupakan faktor penentu bagi

efektifitas dan efisiensi kegiatan organisasi.4

1. Pengertian Pola Kepemimpinan

Pola adalah model, cara kerja, atau sistem. Kepemimpinan adalah

suatu proses, perilaku atau hubungan yang menyebabkan suatu kelompok

dapat bertindak secara bersama-sama atau secara bekerja sama atau sesuai

dengan aturan atau sesuai dengan tujuan bersama.5

Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan

dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk

dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar

mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta

merasa tidak terpaksa.6

Menurut M. Karyadi dalam bukunya yang berjudul kepemimpinan

menyatakan, Kepemimpinan adalah memproduksi dan memancarkan

pengaruh terhadap kelompok-kelompok orang-orang tertentu sehingga

mereka bersedia (willing) untuk berubah fikiran, pandangan, sikap,

kepercayaan, dan sebagainya.7

4Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren, cet I ( Jakarta: PT. Pustaka LP3ES, 1999),

hlm 20. 5Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm 40. 6Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,Cet XVI (Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2006), hlm 26. 7M. Karyadi, Kepemimpinan, (Bandung: Karya Nusantara, 1989), hlm. 3.

Page 23: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

11

Menurut DR. Hadari Nawawi didalam bukunya yang berjudul

Kepemimpinan Menurut Islam mengatakan, Kepemimpinan adalah

sebagai perihal memimpin berisi kegiatan menuntun, membimbing,

memandu, menunjukkan jalan, mengepalai, melatih agar orang-orang yang

dipimpin dapat mengerjakan sendiri.8

Menurut Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto dalam bukunya

yang berjudul Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Kepemimpinan

adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian

rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama.9

Menurut Wahdjosumidjo dalam bukunya yang berjudul

Kepemimpinan dan Motivasi, Kepemimpinan adalah:10

a) Sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-

sifat tertentu seperti: Kepribadian (personality), Kemampuan (ability),

dan Kesanggupan (capability).

b) Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang

tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau

perilaku pemimpin itu sendiri.

c) Kepemimpinan adalah sebagai proses antar hubungan antar interaksi

antara pemimpin, bawahan dan situasi.

Dari berbagai pakar tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa

kepemimpinan adalah sebuah proses kegiatan mempengaruhi,

mengorganisasi, menggerakkan, mengarahkan, membimbing, mengajak

orang lain untuk melaksanakan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan

bersama yang ditetapkan mencakup:

a. Keterlibatan orang lain atau kelompok orang dalam mencapai tujuan.

b. Adanya faktor tertentu yang ada pada pemimpin sehingga orang lain

bersedia digerakkan atau dipengaruhi.

8Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, (Yogyakarta: Gajah Mada Universiti

Press, 1993), hlm. 28. 9Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,

(Jakarta: Bina Aksara, 1988), hlm. 1. 10Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987), hlm. 26.

Page 24: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

12

c. Adanya usaha untuk mengarahkan dan mempengaruhi perilaku orang

lain

Pola atau gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang

dalam menjalankan suatu kepemimpinan.11 Dengan berusaha

mempengaruhi perilaku orang-orang yang dikelolanya.12 Sedangkan

Menurut Mulyasa dalam bukunya yang berjudul Menjadi Kepala Sekolah

Profesional bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja demi mencapai tujuan

Dalam kaitannya dengan peranan gaya kepemimpinannya dalam

meningkatkan kinerja pegawai. Perlu dipahami bahwa setiap pemimpin

bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi pegawainya. Sebagai

pemimpin harus memiliki kemampuan diantaranya yang berkaitan dengan:

a). Pembinaan disiplin, b). Pembangkitan Motivasi, c). Penghargaan.

Sedangkan Mastuhu mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu

seni memanfaatkan seluruh daya (dana, sarana, dan tenaga) pesantren

untuk mencapai tujuan pesantren. “Seni” memanfaatkan daya tersebut

adalah cara menggerakkan dan mengarahkan unsur pelaku pesantren untuk

berbuat sesuai dengan kehendak pemimpin pesantren dalam rangka

mencapai tujuan pesantren.13

Menurut beberapa penelitian ada 5 (lima) praktek mendasar

pemimpin yang memiliki kualitas kepemimpinan unggul, yaitu:

a. Pemimpin yang menantang proses

b. Memberikan inspirasi wawasan bersama

c. Memungkinkan orang lain dapat bertindak dan berpartisipasi

d. Mampu menjadi penunjuk jalan

e. Memotivasi bawahan.

2. Gaya Kepemimpinan

11Ngalim Purwanto, Ibid., hlm. 48. 12Agus Darma, Managemen Supervisi, Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 144. 13Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu,

1999), hlm 105.

Page 25: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

13

Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai

suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut

kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya

membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.

Hersey dan Blanchard berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada

dasarnya merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu

sendiri, bawahan, serta situasi dimana proses kepemimpinan tersebut

diwujudkan.14

Allah SWT berfirman:

¨βÎ) ©!$# ã�ãΒ ù' tƒ ÉΑô‰yè ø9 $$Î/ Ç≈|¡ ôm M}$#uρ Ç›!$ tGƒ Î)uρ “ÏŒ 4†n1ö� à)ø9 $# 4‘sS÷Ζtƒ uρ Ç tã

Ï !$ t±ós x�ø9 $# Ì� x6Ψßϑø9 $#uρ Äøöt7 ø9 $#uρ 4 öΝä3Ýà Ïètƒ öΝà6‾=yès9 šχρã�©.x‹ s? ∩⊃∪

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

kebaikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang

perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepada mu agar kamu dapat mengerti”. (QS. An-Nahl: 90)

EF GHIJK LMINOPM LQQا SMIN TUKM VUM TUKM WEXUهU LOMINQ

اQ^[LMQI S اLQQ ا\]Nم

“Tiada seorang manusia pun yang diserahkan Allah tugas memimpin

rakyat yang meninggal dunia pada hari kematiannya, padahal dia

seorang penipu rakyat melainkan Allah mengharamkan surge

baginya”. (Bukhari dan Muslim)

Pengertian pemimpin (ar ra’i) adalah bahwa sesungguhnya Allah

SWT menyerahkan kepada seseorang urusan pemerintahan rakyat, dengan

tugas menjalankan pemerintahan untuk kemaslahatan mereka dan

memberikan kepadanya kekuasaan mengendalikan urusan mereka.

14http://aparaturnegara.bappenas.go.id/data/Kajian/Kajian2003/Dimensi%20&%20Dinamik

a %20KEPIM%20ABAD%2021.doc.

Page 26: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

14

Pemimpin adalah pemelihara yang diberi kepercayaan untuk mengurus

urusan rakyat.15

Munculnya seorang pemimpin dapat dijelaskan dengan teori yang

ada. Paling tidak terdapat tiga teori tentang kemunculan pemimpin, yaitu

teori genetis, sosial dan ekologis/sintesis. Ketiga teori munculnya

pemimpin tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut.16

Tabel I: Teori munculnya pemimpin

Teori Munculnya Pemimpin

Teori Genetis Teori Sosial Teori Ekologis/ Sintesis

� Pemimpin itu tidak dibuat,

tetapi lahir jadi pemimpin

oleh bakat-bakat yang luar

biasa sejak lahir.

� Dia ditakdirkan lahir

menjadi pemimpin dalam

situasi dan kondisi

tertentu.

� Pemimpin itu harus

disiapkan, dididik dan

dibentuk, tidak terlahir

begitu saja.

� Setiap orang bisa menjadi

pemimpin, melalui usaha

penyiapan dan pendidikan,

serta didorong oleh

kemauan sendiri.

� Seorang akan sukses

menjadi pimpinan, bila

sejak lahirnya dia telah

memiliki bakat-bakat

kepemimpinan, dan bakat-

bakat ini sempat

dikembangkan melalui

pengalaman dan usaha

pendidikan, juga sesui

dengan tuntutan

lingkungan ekologisnya.

Berikut ini adalah beberapa teori tentang kepemimpinan yang

dirangkum oleh Kartini Kartono dari G.R. Terry.

1) Teori otokratis dan pemimpin otokratis

Kepemimpinan dalam teori ini didasarkan atas perintah-perintah,

paksaan, dan tindakan-tindakan yang arbitrer (sebagai wasit). Ia

melakukan pengawasan yang ketat, agar semua pekerjaan berlangsung

secara efisien. Kepemimpinannya berorientasi pada stuktur organisasi

dan tugas-tugas. Pemimpin tersebut pada dasarnya selalu mau berperan

sebagai pemain orkes tunggal dan berambisi untuk merajai situasi.

Karena itu, dia disebut otokrat keras. Pada intinya otokrat keras itu

15 Ibnu Hamzah Al Husaini Al Hanafi Ad Damsyiqi, Asbabul Wurud, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005). hlm. 242.

16Ara Hidayat, Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan (Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah), (Bandung: Pustaka Educa, 2010), hlm. 85.

Page 27: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

15

memiliki sifat-sifat tepat, seksama, sesuai dengan prinsip, namun keras

dan kaku. Pemimpin tidak akan pernah mendelegasikan otoritasnya.

Lembaga atau organisasi yang dipimpinnya merupakan a one-man

show. Dengan keras ia menekankan prinsip-prinsip “business is

business”, “waktu adalah uang” untuk bisa makan, orang harus bekerja

keras, yang kita kejar adalah kemenangan mutlak. Sikap dan prinsipnya

sangaat konservatif. Pemimpin hanya akan bersikap baik terhadap

orang-orang yang patuh serta loyal dan sebaliknya, dia akan bertindak

keras dan kejam terhadap mereka yang membangkang.

2) Teori psikologis

Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah

memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik, untuk

merangsang kesediaan bekerja para pengikut dan anak buah. Pemimpin

merangsang bawahan agar mereka mau bekerja, guna mencapai

sasaran-sasaran organisatoris dan untuk memenuhi tujuan-tujuan

pribadi. Oleh karena itu, pemimpin yang mampu memotivasi orang lain

akan sangat mementingkan aspek-aspek psikis manusia, seperti

pengakuan (recognizing), martabat, status sosial. Kepastian emosional,

memperhatikan keinginan dan kebutuhan pegawai, kegairahan kerja,

minat, suasana dan hati.

3) Teori sosiologis

Kepemimpinan dianggap sebagai usaha-usaha untuk melancarkan

antarrelasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan

setiap konflik organisatoris antara para pengikutnya. Agar tercapai kerja

sama yang baik, pemimpin menetapkan tujuan-tujuan, dengan

menyertakan para pengikut dalam pengambilan keputusan terakhir.

Selanjutnya juga mengidentifikasi tujuan, dan kerap kali memberikan

petunjuk yang diperlukan bagi para pengikut untuk melakukan setiap

tindakan yang berkaitan dengan kepentingan kelompoknya.

4) Teori laissez faire

Page 28: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

16

Kepemimpinan laissez faire ditampilkan seorang tokoh “ketua

dewan” yang sebenarnya tidak mampu mengurus dan dia memyerahkan

tanggung jawab serta pekerjaan kepada bawahan atau kepada semua

anggota. Pemimpin adalah seorang “ketua” yang bertindak sebagai

simbol. Pemimpin semacam ini biasanya tidak memiliki keterampilan

teknis.

5) Teori kelakuan pribadi

Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan kualitas-

kualitas pribadi atau pola-pola kelakuan para pemimpinnya. Teori ini

menyatakan bahwa seorang pemimpin selalu berkelakuan kurang lebih

sama, yaitu tidak melakukan tindakan-tindakan yang identik sama

dalam setiap situasi yang dihadapi. Pemimpin dalam kategori ini harus

mampu mengambil langkah-langkah yang paling tepat untuk suatu

masalah. Sedangkan masalah sosial itu tidak akan pernah identik sama

di dalam runtutuan waktu yang berbeda.

6) Teori sifat orang-orang besar

Cikal bakal seorang pemimpin dapat di prediksi dan dilihat

dengan melihat sifat, karakter dan perilaku orang-orang besar yang

terbukti sudah sukses dalam menjalankan kepemimpinannya. Sehingga

ada beberapa ciri unggul sebagai predisposisi yang diharapkan akan

dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu memiliki intelegensi tinggi,

banyak inisiatif, energik, punya kedewasaan emosional, memiliki daya

persuasif dan keterampilan komunikatif, memiliki kepercayaan diri,

peka kreatif, mau memberikan partisipasi sosial yang tinggi.

7) Teori situasi

Teori situasi berpandangan bahwa munculnya seorang pemimpin

bersamaan masa pergolakan, kritis seperti revolusi, pemberontakan dan

lain-lain. Pada saat itulah akan muncul seorang pemimpin yang mampu

mengatasi persoalan-persoalan yang nyaris tidak dapat diselesaikan

oleh orang-orang biasa. Pemimpin semacam ini muncul sebagai

Page 29: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

17

penyelamat dan cocok untuk situasi tertentu. Dalam bahasa lain biasa

dikenal dengan “satrio peningit”, orang pilihan atau “imam mahdi”.17

Gaya/tipe artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok,

gerak-gerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik.

Berikut adalah beberapa gaya/tipe kepemimpinan, antara lain:

1) Tipe kepemimpinan karismatik

Dalam kepemimpinan karismatik memiliki energi, daya tarik dan

pembawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia

mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-

pengawal yang bisa dipercaya. Sampai sekarang pun orang tidak

mengetahui benar sebab-sebabnya mengapa seseorang itu memiliki

karisma besar. Dia dianggap mempunyai kekuatan ghaib (supernatural

power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang

diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Dia banyak memiliki

inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.

Totalitas kepribadian pemimpin itu memancarkan pengaruh dan daya

tarik yang teramat besar.

2) Tipe kepemimpinan paternalistik

Yaitu tipe kepemimpinan kebapakan, dengan sifat-sifat amtara

lain sebagai berikut:

a) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum

dewasa, atau anak-anak sendiri yang perlu dikembangkan.

b) Bersikap terlalu melindungi.

c) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil

keputusan sendiri.

d) Hamper-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada

bawahan untuk berinisiatif.

e) Tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk

mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.

f) Selalu bersikap maha-tahu dan maha benar.

17Ibid., hlm. 88.

Page 30: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

18

3) Tipe kepemimpinan otoriter

Kepemimpinan ini mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan

yang mutlak dan harus dipenuhi. Pemimpin selalu mau berperan

sebagai pemain tunggal. Pada a one-man show, dia sangat berambisi

untuk merajai situasi. Setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa

berkonsultasi dengan bawahannya. Anak buah tidak pernah diberi

informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang harus

dilakukan. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah

diberikan atas pertimbangan pribadi pemimpin sendiri.18

Dalam kepemimpinan yang otokratis, pemimpin bertindak

sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya

memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok.

Penafsirannya sebagai pemimpin tidak lain adalah menunjukkan dan

memberi perintah. Kewajiban anggota atau bawahan hanyalah

mengikuti dan menjalankan tidak boleh membantah atapun mengajukan

saran. Seorang pemimpin dapat dikategorikan pada tipe otokratik,

antara lain:

1) Menganggap organisasi sebagai milik pribadi

2) Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi

3) Menganggap bawahan sebagai alat semata

4) Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat

5) Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya

6) Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan

approach yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat

menghukum)19

4) Tipe kepemimpinan demokratis

Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia, dan

memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat

koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada

18Ibid., hlm. 90.

19Ngalim Purwanto, Ibid., hlm. 48.

Page 31: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

19

rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerja sama yang

baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada

“person atau individu pemimpin”, tetapi kekuatan justru terletak pada

partisipasi aktif dari setiap kelompok.

Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu

dan mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan. Juga bersedia

mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing,

mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada

saat-saat dan kondisi yang tepat. Kepemimpinan demokratis sering

disebut sebagai kepemimpinan group developer.

Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan

kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin

ditengah-tengah anggota kelompoknya. Pemimpin yang demokratis

selalu berusah menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara

kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-

usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan

kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan

kelompoknya. Pemimpin yang demokratis dalam melaksanakan

tugasnya, ia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan

saran-saran dari kelompoknya. Juga kritik-kritik yang membangun dari

para anggota diterimanya sebagai umpan balik dan dijadikan bahan

pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya. Ia juga mempunyai

kepercayaan terhadap diri sendiri dan menaruh kepercayaan pula pada

anggota-anggotanya bahwa mereka mempunyai kesanggupan bekerja

dengan baik dan bertanggung jawab. Diantara sifat-sifat atau ciri-ciri

pemimpin yang demokratik adalah:20

a) Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari

pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.

b) Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan

organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi para bawahannya

20Sondang Siagian, Ibid., hlm. 36.

Page 32: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

20

c) Ia senang menerima saran, pendapat, bahkan kritik dari bawahannya

d) Selalu berusaha mengutamakan kerja sama dan teamwork dalam

usaha mencapai tujuan

e) Dengan ikhlas memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada

bawahannya untuk berani bertindak meskipun mungkin berakibat

pada kesalahan yang kemudian dibimbing dan diperbaiki agar

bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, akan tetapi

lebih berani untuk bertindak di masa depan

f) Selau berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari

padanya

g) Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai

pemimpin.

5) Tipe kepemimpinan Laissez faire

Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis

tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang

berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam

kegiatan kelompokya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus

dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan pemimpin simbol, dan

biasanya tidak memiliki keterampilan teknis sebab duduknya sebagai

direktur atau pemimpin-ketua dewan, komandan, atau kepala biasanya

diperoleh melalui penyogokan, suapan atau sistem nepotisme.21

Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak

memberikan pimpinan. Tipe ini diartikan sebagai membiarkan orang-

orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang termasuk tipe ini sama

sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan

anggota- anggotanya. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan

kepada angota-anggota kelompok, tanpa petunjuk atau saran-saran dari

pimpinan. Kekuasaan dan tanggung jawab bersimpang siur, berserakan

diantara anggota-anggota kelompok, tidak merata. Tingkat keberhasilan

organisasi atau lembaga yang dipimpin dengan gaya laissez faire

21Ara Hidayat, Imam Machali, Ibid., hlm. 90.

Page 33: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

21

semata-mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa

anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pimpinannya. Sifat

kepemimpinan dalam tipe ini tidak tampak, anggota kelompok bekerja

menurut kehendaknya masing-masing tanpa adanya pedoman kerja

yang baik. Di sini seorang pemimpin mempunyai keyakinan bahwa

dengan memberikan kebebasan yang seluas-luasnya terhadap bawahan,

maka semua usahanya akan dapat berhasil.22

3. Suksesi Kepemimpinan Pesantren

Perkembangan sebuah pesantren bergantung sepenuhnya kepada

kemampuan pribadi kyainya. Kyai merupakan elemen yang paling pokok

dari sebuah pesantren. Itulah sebabnya kelangsungan hidup sebuah

pesantren sangat bergantung pada pesantren tersebut untuk memperoleh

seorang kyai pengganti yang berkemampuan cukup tinggi pada waktu

ditingal mati kyainya.

Kepemimpinan pesantren selama ini pada umumnya bercorak alami.

Baik pengembangan pesantren maupun proses pembinaan calon pimpinan

yang akan menggantikan pimpinan yang ada, belum memiliki bentuk yang

teratur dan menetap.

Kebanyakan orang menyimpulkan bahwa lembaga-lembaga

pesantren mempunyai kelemahan dalam mendidik pemimpin penerus, hal

ini bisa dibenarkan karena terbukti dari sejarah jarang sekali pesantren

dapat bertahan lebih dari satu abad. Namun para kyai menyadari akan

adanya hal ini, seorang kyai selalu memikirkan kelangsungan hidup

pesantrennya sendiri setelah ia meninggal.

Sarana para kyai yang paling utama dalam usaha melestarikan tradisi

pesantren ialah membangun solidaritas dan kerjasama sekuat-kuatnya

antara sesama mereka. Cara praktis yang ditempuh diantaranya:

mengembangkan suatu tradisi bahwa keluarga yang terdekat harus menjadi

calon kaut pengganti kepemimpinan pesantren, mengembangkan suatu

22Hendiyat Soetopo, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara,

1988), hlm. 8.

Page 34: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

22

jaringan aliansi perkawinan endogamous antara keluarga kyai, dan

mengembangkan tranmisi pengetahuan dan rantai tranmisi intelektual

antara sesama kyai dan keluarganya.23

a. Pola suksesi kepemimpinan pesantern

Pergantian kepemimpinan dalam pesantren, estafeta

kepemimpinannya adalah dari-ke: pendiri-anak-menantu-cucu-santri

senior. Artinya ahli waris I, adalah anak laki-laki pendiri pondok

pesantren dan dianggap cocok oleh masyarakat untuk menjadi kiai, baik

dari kesalehan maupun kedalaman ilmu agamanya.24

Pola pergantian pimpinan dalam pesantren kebanyakan masih

bersifat alami seperti meninggalnya pimpinan pesantren, pergantian

pimpinan berlangsung tiba-tiba dan tidak direncanakan. Pola pergantian

pemimpin yang berlangsung secara tiba-tiba atau mendadak ini sering

kali membawa perbedaan pendapat dan saling berlawanan diantara

calon-calon pengganti. Upaya untuk mengatasi perbedaan pendapat itu

sering kali mengambil waktu sangat panjang, hingga tegaknya

kepemimpinan kharismatik yang baru.25

b. Kaderisasi pesantren

Kaderisasi pondok pesantren merupakan syarat yang harus ada

pada setiap organisasi termasuk pondok pesantren. Kaderisasi ini harus

benar-benar diperhatikan karena banyak pondok pesanren yang

kegiatannya menjadi mati, dikarenakan wafatnya pimpinan pondok

pesantren. Hal ini dikarenakan yang dapat diturunkan kepada

penerusnya adalah ilmu sedangkan kharisma pimpinan pondok

pesantren tidak dapat diwariskan, maka upaya kaderisasi menjadi

sangat penting. Langkah-langkah kaderisasi modern dalam pesantren

antara lain melalui tahapan aktivitas sebagi berikut:

23Zamarkhasi Dhofier, Tradisi Pesantren. (Jakarta: LP3ES), hlm. 61- 62. 24Mastuhu, Ibid., hlm. 123. 25Abdurrahman Wahid, Menggerakkan Tradisi Esai-esai Pesantren, (Yogyakarta: LKiS,

2001), hlm. 135.

Page 35: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

23

1) Seleksi kader potensial sejak dini. Seleksi ini menyangkut, baik

kemampuan akademis, maupun kualitas kepribadian, dan

kemampuan komunikasi sosialnya.

2) Pendidikan umum dan pendidikan khusus yang menunjang

kebutuhan kader untuk melaksanakan tugas di masa yang akan

dating di pesantren.

3) Evaluasi bertahap, baik yang menyangkut kemampuan personal

akademik maupun sosialnya.

4) Pendidikan remedial bagi santri kader yang mengalami

ketertinggalan dalam proses pendidikan yang ditargetkan.

5) Praktek magang, untuk mempraktekkan hasil-hasil pendidikan kader

yang telah diterima.

6) Sertifikasi kader untuk menentukan apakah seorang kader telah

memenuhi target ditetapkan atau masih belum.26

4. Model pengambilan keputusan

Pengambilan putusan merupakan kegiatan yang selalu kita jumpai

dalam setiap kegiatan kepemimpinan. Bahkan dapat juga dikatakan,

bagaimana cara pengambilan putusan yang dilakukan oleh seorang

pemimpin menunjukan bagaimana gaya kepemimpinannya. Dengan

demikian, pengambilan putusan merupakan fungsi kepemimpinan yang

turut menentukan proses dan tingkat keberhasilan kepemimpinan itu

sendiri.

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis

terhadap suatu masalah yang dihadapi. Pendekatan yang sistematis itu

menyangkut pengetahuan tentang hakikat masalah yang dihadapi itu,

pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan masalah yang dihadapi,

analisis masalah dengan mempergunakan fakta dan data, mencari

alternative pemecahan, menganalisis setiap alternatif yang paling rasional,

dan penilaian dari hasil yang dicapai sebagai akibat yang diambil.

26Sulthon, Ibid., hlm. 66.

Page 36: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

24

Sehingga menjadi syarat bagi seorang pemimpin untuk mempunyai

keberanian dalam mengambil keputusan secara cepat, tepat, praktis dan

rasional serta memikul tanggung jawab atas akibat dari keputusan yang

diambil. Keberanian itu dapat timbul jika:

a) Pemimpin mempunyai kemampuan analisis yang tinggi

b) Pemimpin mengetahui pengaruh dari faktor lingkungan tempat

organisasi yang dipimpinnya bergerak

c) Secara teknis mengetahui apa yang hendak dicapai oleh organisasi yang

dipimpinnya

d) Pemimpin yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang mendalam

tentang dirinya sendiri, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahannya

e) Pemimpin mendalami tentang perilaku bawahan, karena dalam rangka

kepemimpinan perilaku bawahan itu sangat besar pengaruhnya dalam

berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan yang ditetapkan27.

Karena kepemimpinan pesantren itu bersifat unik, berbeda dari

pembuatan keputusan dalam lembaga pendidikan formal yang cenderung

rasional ilmiah, maka teknik pembuatan keputusan di dalamnya lebih

bersifat emosional-subyektif. Para kyai tidak akan tergesa-gesa dalam

mengambil keputusan terhadap suatu masalah. Mereka tidak hanya

mempertimbangkan secara nalar, namun diikuti oleh gerakan hati

nuraninya yang paling dalam dan tidak lupa menyandarkan secara vertikal

munajat untuk beristikharoh kepada Allah. Gaya pengambilan keputusan

ini lebih mendasarkan kepada budaya khas pesantren dan masih melekat

dalam kyai pesantren di tanah air. Diantara model pengambilan keputusan

yang dilakukan dalam pesantren adalah:

1) Model Klasik

Model klasik berasumsi bahwa keputusan harus dibuat

sepenuhnya secara rasional melalui optimalisasi strategi untuk mencari

alternatif terbaik dalam rangka memaksimalisasi pencapaian tujuan dan

27Sondang Siagian, Ibid., hlm. 38-39.

Page 37: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

25

sasaran lembaga. Langkah-langkahnya meliputi a) masalah di

identifikasi, b) tujuan dan sasaran ditetapkan, c) semua alternatif yang

mungkin di inventarisasi, d) konsekuensi dari masing-masing alternatif

dipertimbangkan, e) semua alternatif dinilai, f) alternatif terbaik dipilih,

dan g) keputusan dilaksanakan dan dievaluasi.

Dalam model klasik ini menuntut a) tersedianya sumber

daya intelektual yang berlatar akademik b) langkah-langkah ilmiah

yang kaku dan c) terlalu terspesialisasi secara profesional.28

2) Model Administratif

Dalam pengambilan keputusan model administratif ini berasumsi

dasar sebagai berikut:

a) Proses pembuatan keputusan merupakan siklus peristiwa yang

mencakup identifikasi dan diagnosis terhadap suatu kesulitan,

prakarsa terhadap rencana, dan penilaian terhadap keberhasilannya.

b) Esensi administrasi pendidikan terletak pada kinerja proses

pembuatan keputusan yang melibatkan individu atau kelompok

dalam organisasi.

c) Berpikir yang sempurna dalam pembuatan keputusan adalah hal

yang mustahil

d) Fungsi utama penyelengaraan pendidikan adalah menyiapkan

lingkungan yang kondusif bagi setiap anggota organisasi pendidikan

untuk terlibat dalam pembuatan keputusan.

e) Proses pembuatan keputusan merupakan pola tindakan yang umum

terjadi dalam penyelenggaraan semua bidang tugas dan fungsi

lembaga.

f) Proses pembuatan keputusan berlangsung dengan bentuk

generalisasi yang sama dalam organisasi yang komplek.29

3) Model partisipatif (participative decision making)

28M. sulthon. Moh. Khusnuridlo, Manajemen Pondok Pesantren dalam Perspektif Global

(Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2006), hlm. 52. 29Ibid., hlm. 52- 53.

Page 38: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

26

Participative decision making adalah cara pengambilan putusan

dengan mengikutsertakan bawahan. Cara pengambilan putusan dengan

cara ini dapat meningkatkan keefektifan organisasi.

Salah satu tolak ukur utama yang biasa digunakan untuk

mengukur efektivitas kepemimpinan seseorang yang menduduki jabatan

pimpinan dalam suatu organisasi ialah kemampuan dan kemahirannya

dalam mengambil keputusan.

Partisipasi bawahan dalam pembuatan keputusan di pesantren

dianggap penting karena, partisipasi akan meningkatkan komunikasi

antar guru dan administrator sekaligus meningkatkan kualitas

pembuatan keputusan pendidikan pesantren. Kedua, partisipasi akan

dapat memberi kontribusi terhadap mutu kerja mereka. Dan ketiga,

partisipasi dapat mendorong profesionalisasi pendidikan dan

demokratisasi lembaga pesantren.

Tetapi ada beberapa syarat untuk menentukan perlu tidaknya

bawahan diikutsertakan atau berpartisipasi dalam proses pengambilan

keputusan, yaitu:

a) Relevansi: apakah ada relevansi antara masalah yang dipecahkan

dengan kepentingan bawahan.

b) Keahlian: apakah bawahan cukup mempunyai pengetahuan tentang

masalah yang akan dipecahkan

c) Jurisdiksi: apakah bawahan mempunyai hak secara legal untuk ikut

serta mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan.

d) Kesediaan: apakah bawahan mempunyai kemauan dan bersedia

untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.30

Adapun tujuan akhir dari proses pembuatan keputusan partisipatif

dalam pesantren adalah dihasilkan lulusan santri berkualitas melalui

peningkatan proses pendidikan dan pengajaran pesantren yang bermutu.

Dasar pemikiran ini dapat dipertegas oleh model berikut:31

30Ngalim Purwanto, Ibid., hlm. 71. 31Sulthon, Ibid., hlm. 55.

Page 39: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

27

Bagan 1. Model analisis hasil pendidikan pesantren melalui pembuatan keputusan partisipatif .

Para pemimpin organisasi khususnya lembaga pendidikan harus

mampu bekerja sama dengan atau melalui stafnya untuk membuat

keputusan yang inovatif dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara

efektif, efisien, dan akuntabel.

Keputusan organisasi yang dimaksudkan idealnya menampilkan

sosok sebagai berikut:32

a) Keputusan yang baru

Keputusan yang dibuat seharusnya mampu membawa

organisasi kepada perubahan dan inovasi baru yang memungkinkan

organisasi pendidikan berjalan lebih dinamis dan produktif.

b) Keputusan berbasis informasi

Keputusan yang dibuat didasari atas informasi yang bermutu,

dengan demikian tidak diambil dari satu sudut tinjauan saja. Data

atau informasi yang diperlukan dalam kerangka pembuatan

keputusan harus baru dan inovatif.

c) Keputusan yang realistis

Keputusan yang realistis memiliki arti bahwa keputusan

tersebut disesuaikan dengan daya dukung sumber daya organisasi

untuk merealisasikannya.

d) Keputusan yang fleksibel

Keputusan yang fleksibel mengandung makna dimungkinkan

dilakukan dekontinuitas, manakala ada gagasan baru, perubahan

situasi, atau keputusasaan dalam implementasinya.

32Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah: Dari Unit Birokrasi ke Lembaga

Akademik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 241- 242.

Pembuatan keputusan partisipatif

Lulusan santri

Peningkatan mutu

pendidikan

Mekanisme: pengendalian

motivasi belajar

Page 40: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

28

e) Keputusan yang diterima dan mendapatkan dukungan penuh oleh

pihak- pihak yang Berkepentingan tanpa didukung oleh SDM yang

ada, sehebat apapun keputusan yang dibuat tidak akan ada maknanya

di tingkat praktis.

Pengambilan keputusan sangat berpengaruh dalam kemajuan dan

pengembangan sebuah organisasi terutama lembaga pendidikan, seorang

pimpinan harus mempunyai strategi keputusan.33 Diantaranya keahlian

dalam perancangan strategi, seorang pemimpin harus mampu memusatkan

perhatian pada tujuan, tidak terperangkap dengan hal detail, kemampuan

merasakan apa yang terjadi didalam dan diluar organisasi, kemampuan

merespon secara tepat sasaran dan kemampuan untuk menentukan

pendekatan terbaik dalam mencapai tujuan organisasi dan tujuan personal.

C. Konsep Kualitas Pendidikan

1. Pengertian mutu terpadu

Arti dasar dari kata kualitas menurut Dahlan Al-Barry dalam Kamus

Modern Bahasa Indonesia adalah “kualitet”, “mutu, baik buruknya

barang”.34 Seperti halnya yang dikutip oleh Quraish Shihab yang

mengartikan kualitas sebagai tingkat baik buruk sesuatu atau mutu

sesuatu.35

Sedangkan kalau diperhatikan secara etimologi, mutu atau kualitas

diartikan dengan kenaikan tingkatan menuju suatu perbaikan atau

kemapanan. Sebab kualitas mengandung makna bobot atau tinggi

rendahnya sesuatu. Jadi dalam hal ini kualitas pendidikan adalah

pelaksanaan pendidikan disuatu lembaga, sampai dimana pendidikan di

lembaga tersebut telah mencapai suatu keberhasilan.36 Menurut Supranta

kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu

33Fachmi Basyaib, Teori Pembuatan Keputusan, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2006), hlm. 11- 12. 34M. Dahlan Al Barry, Kamus Modern Bahasa Indonesia, Arloka, (Yogyakarta, 2001), hlm.

329. 35Quraish. Shihab, Membumikan Al-Quran, Mizan, (Bandung, 1999), hlm. 280. 36Jurnal Ilmu Pendidikan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Di Daerah Diseminasi oleh A.

Supriyanto, November 1997, Jilid 4, IKIP, 1997, hlm. 225.

Page 41: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

29

yang harus dikerjakan dengan baik.37 Sebagaimana yang telah dipaparkan

oleh Guets dan Davis dalam bukunya Tjiptono menyatakan kualitas

merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.38

Kualitas pendidikan menurut Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar merupakan

kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber

pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.39

Di dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas atau mutu dalam

hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dari

konteks “proses” pendidikan yang berkualitas terlibat berbagai input

(seperti bahan ajar: kognitif, afektif dan, psikomotorik), metodologi (yang

bervariasi sesuai dengan kemampuan guru), sarana sekolah, dukungan

administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta

penciptaan suasana yang kondusif. Dengan adanya manajemen sekolah,

dukungan kelas berfungsi mensingkronkan berbagai input tersebut atau

mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar

mengajar, baik antara guru, siswa dan sarana pendukung di kelas atau di

luar kelas, baik dalam konteks kurikuler maupun ekstra-kurikuler, baik

dalam lingkungan substansi yang akademis maupun yang non akademis

dalam suasana yang mendukung proses belajar pembelajaran.

Kualitas dalam konteks “hasil” pendidikan mengacu pada hasil atau

prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu

(apakah tiap akhir cawu, akhir tahun, 2 tahun atau 5 tahun, bahkan 10

tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (student achievement)

dapat berupa hasil test kemampuan akademis, misalnya ulangan umum,

EBTA atau UN. Dapat pula prestasi dibidang lain seperti di suatu cabang

olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu. Bahkan prestasi

37Supranta. J, Metode Riset, PT Rineka Cipta, (Jakarta, 1997), hlm. 288. 38Tjiptono, Fandy, Manajemen Jasa Edisi I Cet II, Andi Offcet, (Yogyakarta, 1995), hlm.

51. 39Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar,

PT.Remaja Rosdakarya, (Bandung, 1993), hlm. 159.

Page 42: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

30

sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang (intangible)

seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan dan

sebagainya.40 Selain itu kualitas pendidikan merupakan kemampuan sistem

pendidikan dasar, baik dari segi pengelolaan maupun dari segi proses

pendidikan, yang diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai

tambah dan factor-faktor input agar menghasilkan output yang setinggi-

tingginya.

Jadi pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat

menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar,

sehingga dapat mengikuti bahkan menjadi pelopor dalam pembaharuan

dan perubahan dengan cara memberdayakan sumber-sumber pendidikan

secara optimal melalui pembelajaran yang baik dan kondusif. Pendidikan

atau sekolah yang berkualitas disebut juga sekolah yang berprestasi,

sekolah yang baik atau sekolah yang sukses, sekolah yang efektif dan

sekolah yang unggul. Sekolah yang unggul dan bermutu itu adalah sekolah

yang mampu bersaing dengan siswa di luar sekolah. Juga memiliki akar

budaya serta nilai-nilai etika moral (akhlak) yang baik dan kuat.41

Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu

menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi

sekarang dan masa yang akan datang. Dari sini dapat disimpulkan bahwa

kualitas atau mutu pendidikan adalah kemampuan lembaga dan sistem

pendidikan dalam memberdayakan sumber-sumber pendidikan untuk

meningkatkan kualitas yang sesuai dengan harapan atau tujuan pendidikan

melalui proses pendidikan yang efektif.

Kualitas (mutu) pendidikan pada dasarnya mencakup keseluruhan

proses pendidikan, yaitu: input, proses dan output pendidikan. Untuk

menghasilkan input, proses dan output yang bermutu harus dilakukan

dengan manajemen yang baik, dengan penerapan manajemen yang benar

40Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Direktur Pendidikan

Menengah dan Umum, April, 1999, hlm. 4. 41Abdul Chafidz, Sekolah Unggul Konsepsi dan Problematikanya, MPA No. 142, Juli

1998, hlm. 39.

Page 43: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

31

dan baik akan berdampak pada efisiensi pelaksanaan program dan

meningkatnya kualitas dan mutu pendidikan.42

Firman Allah SWT.

$ pκš‰r' ‾≈ tƒ šÏ% ©!$# (#θ ãΖtΒ#u (#θ à)®?$# ©!$# ö�ÝàΖtF ø9 uρ Ó§ø�tΡ $ ¨Β ôMtΒ £‰s% 7‰tó Ï9 ( (#θà)̈?$#uρ ©! $# 4 ¨βÎ) ©!$# 7��Î7yz $ yϑ Î/ tβθ è= yϑ ÷è s? ∩⊇∇∪

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri manusia memperhatikan hal-hal apa yang

hendak dilaksanakan bagi hari esok. Dan bertaqwalah kamu kepada

Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr : 18)

FQ LFQepq SrGsن وLFQen و^lI m إjQاJfg LFQeO ShNi LQQ اFQeO VQeQوا

Jوا VQetا mlupQ Lh[Esh jg vwUF xNyQا SegNQوا VQeQن واpl LQهz

Ep]GQاjg ةN|\وا .}vMhرQا�

“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri

kepada Allah Azza Wa Jalla, dan mengajarkannya kepada orang

yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu

pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat

dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya

ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-rabii’).43

2. Standar kualitas pendidikan

Standar atau parameter adalah ukuran atau barometer yang

digunakan untuk menilai atau mengukur sesuatu hal. Ini menjadi penting

untuk kita ketahui, apalagi dalam rangka mewujudkan suatu pendidikan

yang berkualitas. Kalau kita mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP.) No.

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional

pendidikan diatas, ada delapan (8) hal yang harus diperhatikan untuk

mewujudkan pendidikan yang berkualitas, yaitu:44

42Ara Hidayat, Imam Machali, Ibid., hlm. 324. 43Muhammad Faiz Almath, Qobasun Min Nuri Muhammad SAW, (Damsyik- Syiria, Daarul

Kutub Alarabiyyah), hlm. 206 44Peraturan Pemerintah (PP.) No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab

I, Pasal 1.

Page 44: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

32

a) Standar isi, adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

b) Standar proses, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

c) Standar pendidik dan tenaga kependidikan, adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

d) Standar sarana dan prasarana, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

e) Standar pengelolaan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional, agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

f) Standar pembiayaan, adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selam satu tahun.

g) Standar penilaian pendidikan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Standar nasional pendidikan ini berfungsi sebagai dasar dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, pendidikan dalam rangka

mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.45 Juga bertujuan untuk

menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat.46 Salah satu standar diatas yang paling penting untuk

diperhatikan yaitu standar pendidik dan kependidikan. Dimana seorang

pendidik harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini,

45Ibid., pasal 3.

46Ibid., pasal 4.

Page 45: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

33

yaitu :47 kompetensi peadagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional, dan kompetensi sosial.

Ada empat (4) standar kualitas pendidikan dalam urutan prioritasnya

adalah sebagai berikut : guru, kurikulum, atmosfer akademik, dan sumber

keilmuan.48 Berikut ini uraian dari standar kualitas diatas :

a) Guru

Mutu pendidikan amat ditentukan kualitas dan komitmen seorang

guru. Profesi guru menjadi tidak menarik di banyak daerah karena tidak

menjanjikan kesejahteraan finansial dan penghargaan profesional. Oleh

karena itu, dengan dirumuskannya jenjang profesionalitas yang jelas,

maka kualitas guru-guru dapat dijaga dengan baik. Tentunya hal ini

juga berkaitan dengan penghargaan profesionalitas yang didapat dalam

setiap jenjang tersebut.

b) Kurikulum

Kurikulum di sini bukan sekedar kumpulan aktivitas saja, ia harus

koheren antara aktivitas yang satu dengan yang lain. Dalam kurikulum,

juga harus diperhatikan bagaimana menjaga agar materi-materi yang

diberikan dapat menantang siswa sehingga tidak membuat mereka

merasa bosan dengan pengulangan-pengulangan materi saja. Tentu saja

hal ini bukan berarti mengubah-ubah topik yang ada tetapi lebih kepada

penggunaan berbagai alternatif cara pembelajaran untuk memperdalam

suatu topik atau mengaplikasikan suatu topik pada berbagai masalah riil

yang relevan.

Kurikulum juga harus memuat secara jelas mengenai cara

pembelajaran dan cara penilaian yang digunakan di dalam kelas. Cara

pembelajaran yang dijalankan harus membuat siswa memahami dengan

benar mengenai hal-hal yang mendasar. Pemahaman ini bukan hanya

berdasarkan hasil dari pengajaran satu arah dari guru ke siswa, tetapi

lebih merupakan pemahaman yang muncul dari keaktifan siswa dalam

47Ibid., pasal 28.

48www.sigmetris.com / artikel=21.html, Standar Kualitas Pendidikan Metris By. Alexander Agung.

Page 46: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

34

membangun pengetahuannya sendiri dengan merangkai pengalaman

pembelajaran di kelas dan pengetahuan yang telah dimilikinya

sebelumnya.

c) Atmosfer akademik

Atmosfer akademik bertujuan untuk membentuk karakter siswa

terutama berkaitan dengan nilai-nilai akademik utama yaitu sikap

ilmiah dan kreatif. Atmosfer ini dibangun dari interaksi antar siswa, dari

interaksi antara siswa dengan guru, interaksi dengan orang tua siswa

dan juga suasana lingkungan fisik yang diciptakan. Guru memegang

peran sentral dalam membangun atmosfer akademik ini dalam kegiatan

pengajarannya di kelas dan berlaku untuk semua yang terlibat dalam

sistem pendidikan.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membangun sikap

ilmiah dan kreatif ini dalam kegiatan operasional pendidikan sehari-

harinya? Untuk membangun Sikap Ilmiah perlu ditanamkan nilai

kejujuran, dan nilai kekritisan. Sedangkan untuk membangun sikap

kreatif perlu ditanamkan nilai ketekunan (perseverence), dan nilai

keingintahuan (curiosity).

d) Sumber keilmuan

Sumber Keilmuan disini adalah berupa prasarana dalam kegiatan

pengajaran, yaitu buku, alat peraga dan teknologi. Semua hal ini harus

dapat dieksploitasi dengan baik untuk mendukung setiap proses

pengajaran dan juga dalam membangun atmosfer akademik yang

hendak diciptakan. Apalagi pengajaran menganut pendekatan yang

kongkrit, maka guru harus dapat menggunakan hal-hal yang umum

disekitar kita seperti: mata uang dan jam, sebagai alat peraga.

3. Model sistem manajemen mutu

Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Seperti yang dinyatakan

Nomi Pfeffer dan Anna Coote setelah mereka berdiskusi tentang mutu

dalam jasa kesejahteraan, bahwa “mutu merupakan konsep yang licin”.

Page 47: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

35

Mutu mengimplikasikan hal-hal yang berbeda pada masing-masing orang.

Tak dapat dipungkiri bahwasanya setiap orang setuju terhadap upaya

peningkatan mutu pendidikan.

Mutu dapat digunakan sebagai suatu konsep yang relatif. Pengertian

ini digunakan dalam TQM. Definisi relatif tersebut memandang mutu

bukan sebagai suatu atribut produk atau layanan, tetapi sesuatu yang

dianggap berasal dari produk atau layanan tersebut. Mutu merupakan

sebuah cara yang menentukan apakah produk terakhir sesuai dengan

standar atau belum. Produk atau layanan yang memiliki mutu, dalam

konsep relatif ini tidak harus mahal dan eksklusif. Produk atau layanan

tersebut tidak harus spesial,tapi ia harus asli, wajar dan familiar. Sekolah

dikatakan bermutu apabila memang telah memenuhi standar. Sehingga

mutu harus mengerjakan apa yang seharusnya ia kerjakan, dan

mengerjakan apa yang diinginkan pelanggan. Dengan kata lain ia harus

sesuai tujuannya.49

a) ISO (International Standardization Organization)

ISO atau Organisasi Standarisasi Internasional adalah organisasi

non-pemerintah yang beranggotakan badan-badan standarisasi nasional

dari beberapa Negara.

ISO secara teknis dibentuk pada tahun 1987 dengan nama

Technical Committee 176 (TC176) atau lebih dikenal sebagai

ISO/TC176, dan telah berhasil menyusun seri standar yang dapat

diterima secara internasional.

Versi terbaru dari ISO 9001 adalah versi 2008 yang merupakan

versi ke-4. Bila dibandingkan dengan versi 2000, ISO 9001:2008

merupakan penyesuaian terhadap standar yang ada dan bukan perbaikan

menyeluruh. Versi 2008 ini juga mengklarifikasi persyaratan yang ada

dalam ISO 9001:2000.

Sampai saat ini, ISO 9001:2000 dianggap sebagai standar

internasional terbaik untuk mengelola sistem manajemen mutu,

49Edward Sallis, Total Quality Management, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2008), hlm. 49-54.

Page 48: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

36

sehingga paling banyak diadopsi oleh berbagai organisasi termasuk

lembaga pendidikan.

b) BS5750

BS5750 dipublikasikan perttama kali pada tahun 1979 dengan

nama Quality System. Pada mulanya ia adalah sistem yang diterapkan

menteri pertahanan dan NATO, yang dikenal sebagai AQAP “Allied

Quality Assurance Procedures” (prosedur jaminan mutu sekutu).

BS5750 mengatur standar bagi sistem mutu dan tidak mengatur standar

yang harus dicapai oleh institusi atau pelajarnya.50

c) Malcolm Baldrige

Malcolm Baldrigeadalah sebuah sistem manajemen kualitas yang

diterapkan untuk menjadikan lembaga unggul atau excellence. Sistem

ini pertama kali diciptakan oleh US Congress pada tahun 1987 dibawah

public law 100-107, sebagai penghormatan kepada Malcolm Baldrige,

Commerce Department Secretary, yang meninggal pada kecelakaan

rodeo pada bulan Juli 1987.

Baldrige sangat mendukung manajemen kualitas sebagai kunci

dari kemakmuran Negara dan sebagai kekuatan jangka panjang.

Baldrige adalah salah seorang yang membuat konsep awal pengendalian

kualitas. Sebagai bentuk penghormatan, kongres menetapkan namanya

sebagai nama penghargaan tahunan di bidang peningkatan kualitas.51

4. Upaya-upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan

Pengembangan organisasi atau lembaga adalah suatu cara untuk

melakukan perubahan-perubahan terencana dalam organisasi. Pesantren

dengan segala keunikan yang dimilikinya masih diharapkan menjadi

penopang berkembangnya sistem pendidikan di Indonesia. Keaslian dan

kekhasan pesantren di samping sebagai hazanah tradisi budaya bangsa

juga merupakan kekuatan penyangga pilar pendidikan untuk memunculkan

pemimpin bangsa yang bermoral. Oleh sebab itu, arus globalisasi

50Ibid., hlm. 121-125.

51Ara Hidayat, Imam Machali, Ibid., hlm. 322-323.

Page 49: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

37

mengandalkan tuntutan profesionalisme dalam mengembangkan sumber

daya manusia yang bermutu. Realitas inilah yang menuntut adanya

manajemen pengelolaan lembaga pendidikan sesuai tuntutan zaman.

Signifikasi profesionalitas manajemen pendidikan menjadi sebuah

keniscayaan di tengah dahsyatnya arus industrialisasi dan perkembangan

teknologi modern.52

Karena merupakan sistem terbuka, organisasi atau lembaga

pendidikan berinteraksi terus menerus dengan lingkungannya, maka setiap

perubahan yang terjadi pada lingkungannya sistem itu mau tak mau harus

menyesuaikan diri. Penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan itu

dimaksudkan agar sirkulasi input-output dapat berjalan terus menerus

sehingga kelangsungan hidup sistem itu dapat terpelihara.53

Permasalahan pengembangan model pendidikan pondok pesantren

sehubungan dengan pengembangan sumber daya manusia menjadi

perbincangan dikalangan pesantren. Hal ini tidak terlepas dari realitas

empirik akan keberadaan pesanntren yang dinilai kurang mampu

mengoptimalisasikan potensi yang dimilikinya.

Keberadaan pesantren lekat dengan adanya kyai sebagi figur sentral,

otoritatif, dan pusat seluruh kebijakan dan perubahan. Hal ini menjadikan

ciri umum pesantren, yaitu: Pertama, kepemimpinan pesantren

tersentralisasi pada individu yang bersandar pada charisma serta hubungan

yang bersifat paternalistik. Kebanyakan pesantren menganut pola “serba

mono”, mono manajemen dan mono administrasi sehingga tidak ada

delegasi kewenangan ke unit-unit kerja yang ada dalam organisasi. Kedua,

kepemilikan pesantren bersifat individual atau keluarga. Otoritas individu

kyai sebagai pendiri sekaligus pengasuh pesantren sangat besar dan tidak

bisa diganggu gugat. Faktor nasab juga kuat sehingga kyai bisa

52Ainurrafiq Dawam, Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren,

(Yogyakarta: Lista Fariska Putra, 2005), hlm. 18. 53Napa. J. Awat, Manajemen Strategi: Suatu Pendekatan Sistem, (Yogyakarta: Liberty,

1989), hlm. 11.

Page 50: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

38

mewariskan kepemimpinan pesantren kepada anak yang dipercaya tanpa

ada komplen pesantren yang berani memprotes.54

Sejalan dengan penyelenggaraan pendidikan formal, ada beberapa

pesantren yang mengalami perkembangan pada aspek manajemen,

organisasi, dan administrasi pengelolaan keuangan. Pengaruh sistem

pendidikan formal menuntut kejelasan pola hubungan dan pembagian kerja

diantara unit-unit kerja. Sehingga sudah ada pesantren yang membentuk

badan pengurus harian yang khusus mengelola dan menangani kegiatan-

kegiatan pesantren, meskipun tetap saja kyai memiliki pengaruh yang

sangat kuat.

Untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan diperlukan upaya-

upaya, diantaranya adalah:

a. Peningkatas kualitas guru

Guru yang memiliki posisi yang sangat penting dan strategi dalam

pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik. Pada diri gurulah

kejayaan dan keselamatan masa depan bangsa dengan penanaman nilai-

nilai dasar yang luhur sebagai cita-cita pendidikan nasional dengan

membentuk kepribadian sejahtera lahir dan bathin, yang ditempuh

melalui pendidikan agama dan pendidikan umum. Oleh karena itu harus

mampu mendidik diberbagai hal, agar ia menjadi seorang pendidik yang

profesional. Sehingga mampu mendidik peserta didik dalam kreativitas

dan kehidupan sehari-harinya. Untuk meningkatkan profesionalisme

pendidik dalam pembelajaran, perlu ditingkatkan melalui cara-cara

sebagai berikut:

1) Mengikuti penataran

Menurut para ahli bahwa penataran adalah semua usaha

pendidikan dan pengalaman untuk meningkatkan keahlian guru

menyelarasikan pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai

dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam

54H.M. Sulthon, Ibid., hlm. 30.

Page 51: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

39

bidang-bidang masing-masing.55 Sedangkan kegiatan penataran itu

sendiri di tujukan:

a) Mempertinggi mutu petugas sebagai profesinya masing-masing.

b) Meningkatkan efesiensi kerja menuju arah tercapainya hasil yang

optimal.

c) Perkembangan kegairahan kerja dan peningkatan kesejahteraan.56

Jadi penataran itu dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi

kerja, keahlian dan peningkatan terutama pendidikan untuk

menghadapi arus globaliasi.

2) Mengikuti kursus-kursus pendidikan

Hal ini akan menambah wawasan, adapun kursus-kursus

biasanya meliputi pendidikan bahasa arab dan bahasa inggris serta

komputer.

3) Memperbanyak membaca

Menjadi guru professional tidak hanya menguasai atau

membaca dan hanya berpedoman pada satu atau beberapa buku saja,

guru yang berprofesional haruslah banyak membaca berbagai macam

buku untuk menambah bahan materi yang akan disampaikan

sehingga sebagai pendidik tidak akan kekurangab pengetahuan-

pengetahuan dan informasi-informasi yang muncul dan berkembang

di dalam mayarakat.

4) Mengadakan kunjungan ke-sekolah lain (studi komparatif)

Suatu hal yang sangat penting seorang guru mengadakan

kunjungan antar sekolah sehingga akan menambah wawasan

pengetahuan, bertukar pikiran dan informasi tentang kemajuan

sekolah. Ini akan menambah dan melengkapi pengetahuan yang

dimilikinya serta mengatai permasalahan-permasalahan dan

kekurangan yang terjadi sehingga peningkatan pendidikan akan bisa

tercapai dengan cepat.

55Jumhur An Surya, Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah, (Jakarta, Rajawali Pres), hlm. 115.

56Ibid, hlm. 116.

Page 52: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

40

5) Mengadakan hubungan dengan wali siswa

Mengadakan pertemuan dengan wali siswa sangatlah penting

sekali, karena dengan ini guru dan orang tua akan dapat saling

berkomunikasi, mengetahui dan menjaga peserta didik serta bisa

mengarahkan pada perbuatan yang positif. Karena jam pendidikan

yang diberikan di sekolah lebih sedikit apabila dibandingkan jam

pendidikan di dalam keluarga.

b. Peningkatan kualitas materi

Dalam rangka peningkatan pendidikan maka peningkatan materi

perlu sekali mendapat perhatian karena dengan lengkapnya meteri yang

diberikan tentu akan menambah lebih luas akan pengetahuan. Hal ini

akan memungkinkan peserta didik dalam menjalankan dan

mengamalkan pengetahuan yang telah diperoleh dengan baik dan benar.

Materi yang disampaikan pendidik harus mampu menjabarkan sesuai

yang tercantum dalam kurikulum. Pendidik harus menguasai materi

dengan ditambah bahan atau sumber lain yang berkaitan dan lebih

actual dan hangat. Sehingga peserta didik tertarik dan termotivasi

mempelajari pelajaran.

c. Peningkatan kualitas metode

Metode merupakan alat yang dipakai untuk mencapai tujuan,

maka sebagai salah satu indikator dalam peningkatan kualitas

pendidikan perlu adanya peningkatan dalam pemakaian metode. Yang

dimakud dengan peningkatan metode disini, bukanlah menciptakan atau

membuat metode baru, akan tetapi bagaimana caranya penerapannya

atau penggunaanya yang sesuai dengan materi yang disajikan, sehingga

mmperoleh hasil yang memuaskan dalam proses belajar mengajar.

Pemakaian metode ini hendaknya bervariasi sesuai dengan materi yang

akan disampaikan sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan dan

jenuh atau monoton. Untuk itulah dalam penyampaian metode pendidik

harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Selalu berorientasi

pada tujuan, b) Tidak hanya terikat pada suatu alternatif saja, c)

Page 53: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

41

Mempergunakan berbagai metode sebagai suatu kombinasi, misalnya:

metode ceramah dengan tanya jawab.

Jadi usaha tersebut merupakan upaya meningkatkan kualitas

pendidikan pada peserta didik diera yang emakin modern.

d. Peningkatan sarana

Sarana adalah alat atau metode dan teknik yang dipergunakan

dalam rangka meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi

edukatif antara pendidik dan peserta didik dalam proses pendidikan dan

pengajaran di sekolah.57 Dari segi sarana tersebut perlu diperhatikan

adanya usaha meningkatkan sebagai berikut:

1) Mengerti secara mendalam tentang fungsi atau kegunaan media

pendidikan

2) Mengerti pengunaan media pendidikan secara tepat dalam interaksi

belaja mengajar

3) Pembuatan media harus sederhana dan mudah

4) Memilih media yang tepat sesuai dengan tujuan dan isi materi yang

akan diajarkan.

Semua sekolah meliputi peralatan dan perlengkapan tentang

sarana dan prasarana, ini dijelaskan dalam buku “Admitrasi

Pendidikan” yang disusun oleh Tim Dosen IP IKIP Malang

menjelaskan: sarana sekolah meliputi semua peralatan serta

perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di

sekolah, contoh: gedung sekolah (school building), ruangan meja, kursi,

alat peraga, dan lain-lainnya. Sedangkan prasarana merupakan semua

komponen yang secara tidak langung menunjang jalannya proses

belajar mngajar atau pendidikan di sekolah, sebagai contoh: jalan

menuju sekolah, halaman sekolah, tata tertib sekolah dan semuanya

yang berkenaan dengan sekolah.58

e. Peningkatan kualitas belajar

57Roestiyah N.K, Masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara), hlm. 67. 58Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, hlm. 135.

Page 54: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

42

Dalam setiap proses belajar mengajar yang dialami peserta didik

selamanya lancar seperti yang diharapkan, kadang-kadang mengalami

kesulitan atau hambatan dalam belajar. Kendala tersebut perlu diatasi

dengan berbagai usaha sebagai berikut:

1) Memberi Rangsangan

Minat belajar seseorang berhubungan dengan perasaan

seseorang. Pendidikan harus menggunakan metode yang sesuai

sehingga merangsang minat untuk belajar dan mempelajari baik dari

segi bahasa maupun mimic dari wajah dengan memvariasikan setiap

metode yang dipakai. Dari sini menimbulkan yang namanya cinta

terhadap bidang studi, sebab pendidik mampu memberikan

ransangan terhadap peserta didik untuk belajar, karena yang

disajikan benar-benar mengenai atau mengarah pada diri peserta

didik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya

setelah peserta didik terangsang terhadap pendidikan maka pendidik

tinggal memberikan motivasi secara kontinew. Oleh karena itu

pendidik atau lembaga tinggal memberikan atau menyediakan sarana

dan prasarana saja, sehingga peserta didik dapat menerima

pengalaman yang dapat menyenangkan hati para peserta didik

sehingga menjadikan peserta didik belajar semangat.

2) Memberikan Motivasi Belajar

Motivasi adalah sebagai pendorong peserta didik yang berguna

untuk menumbuhkan dan menggerakkan bakat peserta didik secara

integral dalam dunia belajar, yaitu dengan diambil dari sisitem nilai

hidup peserta didik dan ditujukan kepada penjelasan tugas-tugas.

Motivasi merupakan daya penggerak yang besar dalam proses

belajar mengajar, motivasi yang diberikan kepada peserta didik dapat

berupa:

a) Memberikan penghargaan.

Usaha-usaha meyenangkan yang diberikan kepada peserta

didik yang berprestasi yang bagus, baik berupa kata-kata, benda,

Page 55: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

43

simbul atau berupa angka (nilai). Penghargaan ini bertujuan agar

peserta didik selalu termotivasi untuk lebih giat belajar dan

mampu bersaing dengan teman-temannya secara sehat, karena

dengan itu pendidik akan mudah meningkatkan kualita

pendidikan.

b) Memberikan hukuman.

Pemberian hukuman ini bersifat mendidik artinya bentuk

hukuman itu sendiri berkaitan dengan pembelajaran. Hal ini

bertujuan untuk memperbaiki kesalahan.

c) Mengadakan kompetisi dan lomba.

Pengadaan ini dipergunakan untuk meningkatkan prestasi

peserta didik untuk membantu peserta didik dalam pembentukan

mental yang tangguh selain pembentukan pengetahuan.untuk

membantu proses pengajaran yang selalu dimulai dari hal-hal

yang nyata bagi siswa.

Page 56: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

44

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam suatu penelitian, metode menjadi sangat penting bagi seorang peneliti.

Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang

tepat pula dan dapat dipertanggungkan jawabkan secara ilmiah.1

Adapun metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif yaitu mengadakan penelitian pada konteks dari suatu kebutuhan

sebagaimana adanya (alami) berdasarkan fakta empiris tanpa dilakukan perubahan

dan intervensi oleh peneliti.

A. Jenis Penelitian

Ketepatan menggunakan metode dalam penelitian adalah syarat utama

dalam pengumpulan data. Apabila seseorang mengadakan penelitian kurang

tepat, metode penelitiannya tentu akan mengalami kesulitan, bahkan tidak akan

mendapatkan hasil yang baik sesuai yang diharapkan. Berkaitan dengan

persoalan diatas, Winarno Surahmad mengatakan bahwa “metode merupakan

cara utama yang digunakan dalam mencapai tujuan”.2

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif, metode ini

diharapkan dapat menghasilkan suatu deskripsi yang utuh tentang pola

kepemimpinan pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah dan cara pengambilan

keputusan yang digunakan. Penelitian deskriptif yaitu berusaha memahami dan

menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi

tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.3 Sehingga jenis penelitian yang

1Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta, Rake Sarasin, 1989), hlm. 11.

2Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilimiah; Dasar, Metode dan Tehnik, (Bandung:

Tarsito Rimbun, 1995), hlm. 121. 3Husaini Usman, Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara,

1996), hlm. 81.

Page 57: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

45

peneliti gunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu berusaha memberikan dengan

sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu.4

B. Objek Penelitian

Adalah seseorang atau lapangan yang akan dijadikan penelitian dan dalam

penelitian ini yang dijadikan obyek adalah Pondok Pesantren Darul Amanah

yang tepatnya terletak di Desa Ngadiwarno, Kabunan, Sukorejo, Kendal. Yang

melibatkan KH. Mas’ud Abdul Qodir beserta Dzuriahnya sebagai pengasuh dan

pimpinan lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Darul Amanah, pengurus,

santri, dan alumni Pondok Pesantren Darul Amanah.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data adalah hasil pencatatan penelitian baik yang berupa fakta

ataupun angka yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi.5 Dalam hal ini,

jenis data yang dipakai penulis adalah data kualitatif yaitu data yang tidak

berbentuk angka. Penelitian ini akan menggali dan menggabungkan dari dua

sumber data yang tersedia yaitu:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan mengenakan alat pengukur atau alat pengambil data

langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.6

Maka yang menjadi sumber data utama atau primer adalah kepala sekolah

dan pengajar di Pondok Pesantren Darul Amanah dan pendidikan formalnya.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitian.7 Data sekunder

biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.

4S. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004 ), hlm. 8.

5Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), hlm. 96. 6Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hlm. 91.

Page 58: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

46

Adapun sebagai data sekunder penulis mengambil dari buku-buku,

pengumpulan dokumentasi, majalah, peraturan, notulen rapat, catatan harian,

serta mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait

dalam penulisan skripsi ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, sesuai dengan

sifat dan kelompok data:

a) Observasi

Metode observasi adalah “metode penelitian dengan pengamatan yang

dicatat dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki”.8 Peneliti

melakukan observasi ke pondok pesantren dan lembaga pendidikan yang

lainnya untuk mengetahui dan mendalami berbagai fenomena yang ada,

seperti hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin, kuatnya kekuasaan

pimpinan. Juga untuk mendapatkan gambaran yang mendalam tentang pondok

pesantren, khususnya data yang berkenaan dengan suasana lingkungan

Pondok Pesantren dan data lainnya yang berkenaan untuk kepentingan analisis

yang bersifat kualitatif.

b) Wawancara

Metode wawancara atau interview yaitu: Proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden atau yang diwawancarai dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).9

Dan wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

terpimpin atau interview guide. Controlled interview atau structured interview

yaitu wawancara yang menggunakan panduan pokok-pokok masalah yang

7Ibid, hlm. 93.

8Cholid Narbuko, Metodologi Riset, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 1986), hlm.

48. 9Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hlm. 194.

Page 59: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

47

akan diteliti.10

Wawancara difokuskan untuk mengetahui tata nilai dan latar

belakang kyai, kitab-kitab yang dipelajari. Wawancara tersebut dilakukan

dengan kyai, pengurus pondok pesantren, para guru, sebagian santri dan

alumni.

c) Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal/variable

yang berupa transkip, catatan, buku, surat, majalah, prasasti, notulen rapat,

agenda dan sebagainya yang ada kaitannya dengan data yang dibutuhkan”.11

Sebagai aplikasi penggunaan metode ini penulis menggunakan buku-buku,

arsip-arsip yang dimiliki oleh pondok pesantren, kitab-kitab yang digunakan

dalam pengajian sehari-hari, notulen, catatan harian dan lain sebagainya.

Dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui data-data yang berupa

catatan atau tulisan yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu pondok

pesantren Darul Amanah dan pendidikan formalnya, yang meliputi : Tujuan

umum obyek penelitian, profil sekolah/lembaga, visi, misi, dan tujuan

Sekolah/lembaga pendidikan yang akan diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya

jika tidak dianalisis. Analisis merupakan bagian yang amat penting dalam metode

ilmiah, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang

berguna dalam memecahkan masalah penelitian.12

Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis

sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.13

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman

10Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm.

84. 11Sutrisno Hadi, Statistik, Jilid II, Andi Offset, (Yogyakarta, 1995), hlm. 294.

12Moh Nadzir, Op., Cit, hlm. 346.

13Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Op., Cit., hlm. 245.

Page 60: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

48

penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi

orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisis perlu

dilanjutkan dengan berupaya mencari makna (meaning).14

Untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, penulis

menggunakan analisa deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang mewujudkan

bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk lapangan dan uraian

deskriptif. Adapun cara pembahasan yang digunakan untuk menganalisa data

dalam hal ini, yaitu dengan mengunakan pola pikir induktif. Yaitu berangkat dari

fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang bersifat empiris kemudian temuan

tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan dan

generalisasi yang bersifat umum.15

Kemudian dianalisis dengan data yang ada,

dengan analisis seperti ini akan diketahui apakah Pola kepemimpinan yang

diterapkan di pondok pesantren Darul Amanah sudah sesuai dengan konsep atau

belum. kemudian upaya apa saja yang telah ditempuh pengasuh dalam

meningkatkan kualitas pendidikan formalnya.

Adapun tujuan membuat deskripsi (gambaran/lukisan) secara sistematis,

faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan fenomena yang

diselidiki. Analisis ini dilakukan ketika peneliti berada di lapangan dengan cara

mendeskripsikan segala data yang telah didapat lalu di analisis sedemikian rupa

secara sistematis, cermat, dan berakurat.

F. Alokasi Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Maret sampai dengan tanggal 5

April 2012 di Pondok Pesantren Darul Amanah yang beralamatkan di Desa

Ngadiwarno, kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Kode Pos 51363.

14Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), hlm.

104. 15Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid 1 (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), Cet. XXXII,

hlm. 42.

Page 61: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Pondok Pesantren Darul Amanah

1. Sejarah dan dan masa pendirian serta Perkembangan Pondok Pesantren

Darul Amanah

Pada mulanya ada seorang kyai, kemudian datang para santri yang

ingin menuntut ilmu pada kyai tersebut. Hari demi hari bertambahlah yang

datang, dan akhirnya tak tertampung lagi dirumah kyai. Maka dibuatlah

pondok-pondok disekitar rumah kyai dan dibuatlah sebuah masjid atau

mushola untuk berjama’ah atau kegiatan para santri. Pondok-pondok itu

dibuat oleh para santri sendiri dengan dukungan orang banyak, terutama

orang tuanya sendiri, dan akhirnya berdirilah sebuah Pondok Pesantren

Darul Amanah.1

Pondok pesantren Darul Amanah pada mulanya memiliki tanah

wakaf dari bapak H. Sulaiman seluas 6000 m2 yang di ikrarkan pada

tanggal 22 Pebruari 1990 di rumah bapak H. Sulaiman, Kabunan,

Ngadiwarno, Sukorejo, Kendal. Hingga saat ini tanah yang di miliki

pesantren seluas -+45.000 m2 (4,5 hektar) hasil jerih payah dan perjuangan

dari pimpinan pesantren, pengurus dan para guru yang ikut andil dalam

perluasan ini. Juga tanah tambahan tersebut didapat dari wakaf H.

Yasykur, Hj. Hasanah Jakarta, serta wakaf para wali murid yang di lelang

permeter persegi, termasuk pula hasil pembelian pihak pesantren sendiri.

Setelah pembentukan yayasan Darul Amanah pada tanggal 24

Pebruari 1990, maka berdirilah pesantren Darul Amanah yang di pelopori:

a) KH. Jamhari Abdul Jalal, LC (Cipining, Bogor)

b) KH. Mas’ud Abdul Qodir (Pes. Darul Amanah, Ngadiwarno, Sukorejo,

Kendal)

c) Bpk. Slamet Pawiro (Parakan, Sebaran, Pageruyung)

d) Ust. Junaidi Abdul Jalal (Parakan, Sebaran, Pageruyung)

1Dokumentasi, Khutbatul Arsy, Pondok Pesantren Darul Amanah, hlm. 3.

Page 62: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

50

Adapun sebagai pimpinan pesantren Darul Amanah adalah KH.

Mas’ud Abdul Qodir, alumni PM. Gontor tahun 1975.

Pondok pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal Jawa

Tengah adalah filial pesanten Darunnajah Jakarta, karena pesantren

Darunnajah Jakarta membuka 28 filial, dan pesantren Darul Amanah yang

berdiri pada tahun 1990 adalah filial pesantren Darunnajah Jakarta yang

ke-10 dari 28 pondok pesantren filial. Di samping itu pondok pesantren

Darul Amanah merupakan pesantren alumni Gontor dan merupakan sau-

satunya pesantren alumni Gontor di Kabupaten Kendal. Karena pondok

pesantren Darul Amanah kurikulumnya, disiplinnya, tata tertib dan

pengelolaannya mengacu pada PM. Gontor, termasuk pula pimpinannya

adalah alumni PM. Gontor. Jumlah pesantren alumni Gontor di seluruh

Indonesia adalah sebanyak 200 pesantren dan satu-satunya pesantren

alumni Gontor di Kabupaten Kendal adalah pondok pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal.2

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Amanah

a. Visi

Visi yang diemban pesantren adalah mencetak santri menjadi

ulama’ yang intelek yang mampu memberikan fatwa tentang masalah-

masalah yang dihadapi dalam mayarakat pada masanya. Oleh karena itu

santri tidak cukup hanya belajar selama 6 tahun, tapi harus bertahun-

tahun.

b. Misi

Misi pondok pesantren adalah sebagai tempat untuk

menggembleng generasi muda agar menguasai ilmu agama sekaligus

menguasai ilmu umum. Setiap santri yang dididik minimal mampu

memahami dan mengamalkan ilmunya untuk dirinya dan keluarganya,

serta berdakwah di masyarakat.3

2Dokumentasi, Ibid., hlm. 9.

3Dokumentasi, Pondok Pesantren Darul Amanah.

Page 63: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

51

B. Hasil Penelitian

1. Pola kepemimpinan pengasuh pondok pesantren dalam meningkatkan

kualitas input pendidikan formal

Dalam meningkatkan kualitas input pendidikan, pengasuh pondok

pesantren Darul Amanah menggunakan dua pola kepemimpinan yaitu

kepemimpinan demokratis dan kepemimpinan kharismatik. Namun untuk

pola kepemimpinan demokratisnya lebih dominan dari pada pola

kepemimpinan kharismatiknya.4

a. Dalam perekrutan santri baru yaitu dengan menyebarkan brosur-brosur

penerimaan santri baru, memasang spanduk penerimaan santri baru di

pinggir jalan di beberapa daerah dan kota, memasang iklan penerimaan

santri baru lewat radio, internet dan surat kabar. Di samping itu juga

melalui guru, yaitu setiap guru diwajibkan mencari santri minimal 2 dan

juga melalui santri yang lulus, yaitu setiap santri yang lulus di wajibkan

membawa minimal 1 santri pada pengambilan ijazah. Adapun untuk

seleksinya adalah dengan memberikan dua ujian kemampuan, yaitu

ujian kemampuan tertulis yang meliputi soal matematika, Bahasa

Indonesia dan Bahasa Inggris dan ujian kemampuan wawancara yang

meliputi BTA (baca tulis Al-qur’an) dan Bahasa Arab. Adapun standar

seleksinya adalah para santri harus lulus 2 ujian kemampuan tersebut

dan unggul dalam penguasaan Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan BTA

(baca tulis Al-qur’an).5 Dalam hal ini, Pengasuh pondok pesantren

Darul Amanah beserta jajarannya bermusyawarah bersama dalam

perekrutan santri baru dan seleksinya. Dari musyawarah perekrutan

santri baru dan seleksinya dibentuk sebuah tim, namanya tim 9 yang

terdiri dari kepala sekolah MTs, kepala sekolah MA, kepala sekolah

SMK, kepala TU, kepala sarpras sekretaris, bendahara, guru dan

pimpinan pondok pesantren bermusyawarah dan memutuskan bersama

4Wawancara dengan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah, Kamis 8 Maret 2012.

5Wawancara dengan Ust, Zaianl Abidin, S.Pd.I Bagian kesiswaan MA darul Amanah.

Rabu, 7 Maret 20112.

Page 64: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

52

untuk bagaimana perekrutan dan seleksi santri barunya dilaksanankan.6

Keadaan santri pondok pesantren Darul Amanah yang tercantum saat

ini adalah sebagai berikut:

Tabel II :Data keadaan santri Pondok Pesantren Darul Amanah

berdasarkan kelasnya.

No. Keadaan Santri

Pondok Pesantren

Darul Amanah

MTs Jumlah

1. Putra Putri

Mukim Lajo Mukim Lajo

221 109 355 106

Jumlah 330 461 791

2. Keadaan Santri

Pondok Pesantren

Darul Amanah

MA

Putra Putri

Mukim Lajo Mukim Lajo

141 65 221 68

Jumlah 206 289 495

3. Keadaan Santri

Pondok Pesantren

Darul Amanah

SMK (Tata Busana)

Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

Putra Putri

Mukim Lajo Mukim Lajo

175 23 86 32

Jumlah 198 118 316

4. Keadaan Santri

Pondok Pesantren

Darul Amanah

Perguruan Tinggi

Putra Putri

Mukim Lajo Mukim Lajo

31 27 28 19

Jumlah 58 47 105

JUMLAH TOTAL 1.707

6Wawancara dengan pengasuh pondok pesantren darul amanah, hari sabtu 26 Mei 2012.

Page 65: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

53

b. Dalam perekrutan tenaga pengajar (ustadz), di pondok pesantren Darul

Amanah tidak diadakan perekrutan tenaga pengajar, yang ada hanya

orang memasukan lamaran mengajar. Diterima atau tidaknya tergantung

kebutuhan pesantren. Untuk tes dan seleksinya termasuk yang

memutuskan lulus atau tidaknya hanya satu yaitu oleh pengasuh pondok

pesantren Darul Amanah.7 Untuk kinerja dan profesionalisme para

asatidz (gurunya), di pondok pesantren Darul Amanah belum semuanya

sesuai dengan standarnya. Namun sebagian besar sudah memenuhi

standar untuk mengajar sesuai bidangnya dan berstrata satu (S1), dan

sebagian lainya sedang dalam tahap penyesuaian di bidangnya dengan

mengikutkan mereka ke-seminar-seminar, diklat, sertifikasi guru, dan

musyawarah guru mata pelajaran. Dalam hal ini pengasuh pondok

pesantren sudah berusaha dalam memberdayakan para tenaga pengajar

yang ada dengan memaksimalkan dan mengefisienkan tenaga

kependidikan.8 Keadaan tenaga pengajar pondok pesantren Darul

Amanah yang tercantum saat ini adalah:

Tabel III :Data keadaan tenaga pengajar dan andministrarif Pondok

Pesantren Darul Amanah.9

No. Keadaan Tenaga

Pengajar/Ustadz

Pondok Pesantren

Darul Amanah

Ustadz Ustadzah Jumlah

1. Mukim Lajo Mukim Lajo

39 38 28 11

Jumlah 77 39 116

2. Keadaan Tenaga

Administratif/TU

Pondok Pesantren

Darul Amanah

Ustadz Ustadzah

Mukim Lajo Mukim Lajo

4 2 3 1

Jumlah 6 4 10

JUMLAH TOTAL 126

7Wawancara Dengan Drs. Istanto Selaku Kepala Sekolah SMK Darul Amanah. Sabtu, 26

Mei 2012. 8Wawancara Dengan Drs. Istanto Selaku Kepala Sekolah SMK Darul Amanah. Selasa, 6

Maret 2012. 9Dokumentasi, Laporan Tahunan Pondok Pesantren Darul Amanah, hlm 6-7.

Page 66: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

54

c. Sarana dan prasarana serta perlengkapan pembelajaran di pondok

pesantren Darul Amanah sangat lengkap dan sudah memenuhi

kebutuhan pembelajaran.10

Namun dalam sistem kelas belum memenuhi

standar pembelajaran, hal ini dikarenakan berkaitan dengan

tempat/kelas-kelas tersebut digunakan untuk mengaji para santri tiap

sore dan malam harinya, namun untuk instrumennya sudah lengkap,

bahkan ada satu kelas yang di dalamnya dilengkapi dengan LCD,

Proyektor, dan Salon/speaker. Bahkan untuk penggemblengan bahasa

sudah menggunakan Lab Bahasa, Lab Multimedia, Lab Komputer,

bahkan pelatihan ekstrakurikuler santri sudah dilengkapi sarana dan

fasilitas yang cukup memadai.11

Dalam urusan sarana dan prasarana (sarpras), di pondok pesantren

Darul Amanah biasanya bagian sarana dan prasarana berkeliling

melihat dan mengontrol kondisi sarana yang ada, bila ada yang rusak

atau hilang maka bagian sarpras hanya melaporkan kepada pengasuh

pondok pesantren. Dan yang memutuskan untuk di ganti atau di

perbaiki adalah keputusan dari pimpinan pesantren. Dalam hal ini,

pengasuh pondok pesantren tidak mengadakan musyawarah dengan

jajaran dan bawahannya, dalam hal ini merupakan keputusan mutlak

dari pimpinan karena bersangkutan dengan keuangan pesantren.12

d. Berkaitan dengan lingkungkuan sekitar, pondok pesantren mempunyai

hubungan yang relatif baik dengan lingkungan sekitar.13

Namun tidak

menutup kemungkinan ada hubungan yang kurang baik atau pro dan

kontra antara pihak pesantren dengan lingkungan sekitar. Dengan

kharismanya pengasuh pondok pesantren dalam hal ini sudah

mengantisipasi akan adanya hal buruk yang tidak diinginkan tersebut,

10Wawancara dengan Ust. Mahfud Shodiq Selaku Bagian Sarpraas dan Pembangunan,

Hari Kamis, 22 Maret 2012. 11Wawancara dengan Drs. Istanto Selaku Kepala Sekolah SMK Darul Amanah. Selasa, 6

Maret 2012. 12Wawancara dengan Ust. Mahfud Shodiq Selaku Bagian Sarpras Pondok Pesantren

Darul Amanah, Hari Rabu, 7 Maret 2012. 13 Observasi Lingkungan Sekitar Pondok Pesantren Darul Amanah, Hari Rabu, 7 Maret

2012.

Page 67: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

55

yaitu dengan menjalin kerjasama dengan lingkungan sekitar. Hubungan

kerjasama antara pesantren dengan lingkungan sekitar antara lain,

pengasuh pondok pesantren Darul Amanah mengadakan kegiatan-

kegiatan yang melibatkan santri dengan lingkungan sekitar, yaitu setiap

malam jum’at ada 40 santri yang dikirim ke desa setempat yang sedang

mengadakan acara tahlilan rutin setiap malam jum’at, setiap 40 hari

sekali pesantren mengundang warga setempat untuk mengikuti

pengajian di pesantren, warga sekitar bekerjasama dalam jual beli

jajanan dan makanan ringan yang dijual dikantin pesantren, dan lain

sebagainya yang pada intinya ada hubungan timbal balik antara

pesantren dengan masyarakat dengan menjalin kerja sama dalam bidang

koperasi, penyuluhan, ketrampilan, seminar dan pendidikan. Dengan

demikian hubungan antara pesantren dengan lingkungan dan

masyarakat sekitar yang kurang baik dapat diminimalisasikan. Dalam

hal ini pengasuh pondok pesantren Darul Amanah beserta jajarannya

dan para petinggi desa atau tokoh masyarakat bermusyawarah bersama

dalam segala pengambilan keputusan dalam pelaksaan kegiatan yang

berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat sekitar.14

e. Sedangkan kurikulum pondok pesantren Darul Amanah yaitu

perpaduan antara kurikulum PM. Gontor, kurikulum kementerian

agama, kurikulum kementerian pendidikan ditambah pelajaran kitab

kuning. Sedangkan bahasa pengantar didalam kelas adalah bahasa arab

untuk pelajaran-pelajaran agama dan bahasa inggris untuk pelajaran

umum selainnya memakai bahasa Indonesia. Perpaduan kurikulum

tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) MTs = SMP + Kurikulum KEMENAG, Terakreditasi A

2) MA = SMA + Kurikulum KEMENAG (Prog. IPA & IPS),

Terakreditasi A

3) SMK = SMK + Kurikulum KEMENAG, Prog. Keahlian; Busana

14Wawancara dengan Ust. Junaidi Abdul Jalal Selaku Bagian Pusat Informasi Sekaligus

Sebagai Kepala Sekolah MTs Darul Amanah, Rabu 7 Maret 2012.

Page 68: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

56

4) Butik (BB), Teknik komputer jaringan (TKJ), dan Pertanian

(Agriculture)

5) TMI = MTs/MA/SMK+ Gontor+ Kemenag+ Dinas+ Dikpora+

Pesantren salafiyah (Ijazah setara MA/ SMK).15

Dalam hal perumusan kurikulum, pengasuh pondok pesantren

Darul Amanah dan jajarannya bermusyawarah bersama di setiap akhir

tahun untuk merumuskan kurikulum.16

Baik itu yang berkaitan dengan

kurikulum kepesantrenan maupun yang berkaitan dengan pendidikan

formalnya. Entah itu pengurangan atau penambahan kurikulum lama

dengan kurikulum yang baru.

2. Pola kepemimpinan pengasuh pondok pesantren dalam meningkatkan

kualitas proses pendidikan formal

Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti

melihat suasana yang nyaman dan tenang serta menyenagkan dalam setiap

pembelajaran, baik itu pembelajaran di dalam kelas maupun pembelajaran

di luar kelas.17

Kemudian peneliti bertanya pada salah satu ustadz/guru,

pembelajaran yang seperti apa yang diterapkan disini? Jawabnya adalah

pembelajaran yang lebih mementingkan keaktifan dan kreatifitas santri.

Para guru hanya memandu, mengawasi jalannya proses pendidikan serta

mengevaluasinya.18

Kemudian menggunakan pola kepemimpinan apa

pengasuh pondok pesantren ini? Kemudian peneliti dipertemukan dengan

ustadz Junaidi Abdul Jalal selaku kepala sekolah MTs Darul Amanah.

Jawabnya, pola yang dikembangkan dan diterapkan oleh pengasuh pondok

pesantren Darul Amanah adalah dua pola kepemimpinan yaitu pola

15Dokumentasi, Pondok Pesantren Darul Amanah

16Wawancara dengan Drs. Istanto selaku Kepala Sekolah SMK Darul Amanah, Hari

Sabtu 26 Mei 2012. 17Observasi Peneliti Pada Proses Pembelajaran, Hari Senin, 5 Maret 2012

18Wawancara dengan Salah Satu Ustadz yang Sedang Mengajar di dalam Kelas, Hari

Senin, 5 Maret 2012

Page 69: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

57

kepemimpinan demokratis dan pola kepemimpinan kharismatik.

Kepemimpinannya fleksibel disesuaikan dengan situasi dan kondisi.19

a. Pola dasar pendidikan dan program kerja yang ditawarkan di pondok

pesantren darul amanah antara lain:

1) Panca jiwa

a) Berjiwa ikhlas

b) Berdikari

c) Sederhana

d) Ukhuwah islamiyah

e) Bebas merdeka

2) Panca bina

a) Pembinaan taqwa kepada Allah SWT

b) Pembinaan akhlaq mulia

c) Pembinaan kesehatan fisik

d) Pembinaan wawasan ilmu yang luas

e) Pembinaan kreatifitas dan ketrampilan

3) Panca darma

a) Ibadah

b) Kemasyarakatan

c) Kader umat

d) Dakwah islamiyah

e) Cinta tanah air

4) Panca jangka

a) Peningkatan mutu pendidikan

1. Memantapkan dan menyempurnakan kurikulum

2. Memasukan pelajaran kitab-kitab kuning pada jam formal

(resmi).

b) Pembangunan fisik

Memperbaiki dan merawat gedung-gedung yang ada

19Wawancara Dengan Ust Junaidi Abdul Jalal Selaku Bagian Pusat Informasi Sekaligus

Kepala MTs Darul Amanah. Hari Selasa 6 Maret 2012.

Page 70: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

58

c) Penggalian dana dan pengembangannya

Pemasukan dana dari unit-unit usaha, koperasi, biaya

pendidikan, kiostel, dapur umum, USP dan usaha lainnya.

d) Pengkaderan

Diperlukan kader-kader untuk mengelola pesantren dimasa

mendatang, baik dari guru-guru atau tenaga ahli.

e) Pengabdian masyarakat

Diharapkan dari santri kelas enam pada tahun-tahun yang

akan datang ada kegiatan pengabdian masyarakat.20

b. Program pendidikan yang ditawarkan di pondok pesantren Darul

Amanah adalah: (TMI, MTs, MA dan SMK). Program TMI lama

belajar 6 tahun, tahun ke-3 mengikuti ujian MTs dan mereka tidak

keluar dan selesai di darul amanah, tetapi masih melanjutkan naik ke

kelas IV (1 MA) atau kelas (1 SMK Program tata busana, teknik

komputer jaringan, dan pertanian/ agree culture) tanpa dikenakan biaya

sebagaimana santri baru, seperti uang pangkal, uang pendaftaran, serta

tidak ada perpisahan kelas 3 TMI (3 MTs). Dengan demikian program

TMI ini menonjolkan pesantrennya bukan MTs, MA atau SMK-nya

sehingga istilah yang dipakai kelas 1– 6 TMI. Raport dan STTB

santrinya ada 2 macam yaitu Negeri dan TMI.

Dalam hal merumuskan program pendidikan, pengasuh pondok

pesantren Darul Amanah beserta jajarannya dan para tokoh masyarakat

bermusyawarah bersama dalam merencanakan program pendidikan baik

itu MTs, MA dan SMK, namun yang mempunyai gagasan awal adalah

pengasuh pondok pesantren itu sendiri dan dalam merumuskan dan

merencanakan tetap bermusyawarah dengan jajaran pengusrus dan

tokoh masyarakat.21

Untuk sistem pembelajaran di pondok pesantren Darul Amanah

lebih mengacu pada model pembelajaran yang digunakan oleh para

20Dokumentasi, Pondok Pesantren Darul Amanah.

21Wawancara dengan Drs. Istanto Selaku Kepala SMK Pondok Pesantren Darul Amanah,

Sabtu 26 Mei 2012.

Page 71: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

59

guru masing-masing karena sarana dan fasilitasnya sudah mendukung

pembelajarannya, misalnya seperti penggunaan lab bahasa digunakan

untuk penggenblengan pelajaran bahasa arab dan inggris, lab IPA

digunakan untuk mata pelajaran IPA, dan begitu pula dengan lab IPS

dan perpustakaan. Dengan sarana dan fasilitas yang memadai, guru

hanya perlu memandu dan mengarahkan siswa agar siswa lebih pro

aktif seperti yang dianjurkan oleh KTSP (kurikulum tingkat satuan

pendidikan), pertimbangannya adalah 60% untuk siswa dan 40% untuk

guru. Guru juga dianjurkan untuk memberikan umpan balik terhadap

siswa berkaitan dengan debat bahasa inggris dan bahasa arab.22

Berhubungan dengan hal ini pengasuh pondok pesantren Darul Amanah

telah memberikan briefing kepada setiap guru mata pelajaran dan

mengontrol jalannya pelaksanaan pembelajarannya. Mulai dari

pengawasan kelas ke kelas, lab ke lab dan sebagainya. Dalam hal ini

pengasuh pondok pesantren terjun sendiri dan dibantu oleh sebagian

guru dalam pengawasan dan pengontrolan pembelajaran.

c. Program pendidikan dan pengelolaan para santri dilakukan selama 24

jam, dilakukan oleh para assatidz dan assatidzah yang berasal dari

tamatan PM. Gontor, beserta pesantren alumninya, pesantren

Darunnajah Jakarta dan perguruan tinggi seperti: UNNES, UNDIP,

UNY, UNTAG, UIN dan perguruan tinggi lainnya. Dalam hal ini,

pengasuh pondok pesantren Darul Amanah bermusyawarah bersama

dengan segenap jajaran guru dan asatidz untuk saling bahu membahu

dan kerja sama serta bergiliran dan rolling dalam pengelolaan dan

pengawasan santrinya. Dengan demikian diharapkan dengan

pengelolaan dan penggemblengan selama 24 jam ini mampu

menghasilkan santri-santri yang berkualitas, santri yang intelektual,

santri yang mampu menguasai ilmu agama dan ilmu sosial serta santri

22Wawancara Dengan Drs. Istanto Selaku Kepala SMK Darul Amanah, Senin 12 Maret

2012.

Page 72: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

60

yang berwawasan luas. Berikut ini adalah jadwal kegiatan harian santri

pondok pesantren Darul Amanah:

Tabel IV: Jadwal kegiatan harian santri pondok pesantren Darul Amanah.

No JAM KEGIATAN

1 04.00 – 04.30 Bangun pagi dan persiapan sholat Shubuh

2 04.30 – 05.00 Sholat Shubuh berjama’ah

3 05.00 – 05.45 Pelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris

4 05.45 – 07.00 Mandi, makan padi dan sarapan

5 07.00 – 07.15 Persiapan masuk kelas (MTs, MA, SMK)

6 07.15 – 13.15 Kegiatan belajar mengajar di kelas

7 13.15 – 13.30 Persiapan jama’ah sholat Dhuhur

8 13.30 – 14.00 Jama’ah sholat Dhuhur

9 14.00 – 14.30 Makan siang

10 14.30 – 14.45 Persiapan kegiatan ekstrakurikuler

11 14.45 – 15.30 Kegiatan ekstrakurikuler

12 15.30 – 15.40 Persiapan jama’ah sholat Ashar

13 15.40 – 16.15 Jama’ah sholat Ashar

14 16.15 – 16.45 Olah raga

15 16.45 – 17.15 Mandi sore dan persiapan sholat Maghrib

16 17.15 – 17.30 Membaca Al- Qur’an bersama di Masjid

17 17.30 – 18.00 Jama’ah sholat Maghrib

18 18.00 – 19.30 Kajian Qiroati, Al- Qur’an, Kitab Kuning dan Amsilati

19 19.30 – 20.00 Makan malam

20 20.00 – 20.10 Persiapan jama’ah sholat Isya’

21 20.10 – 20.45 Jama’ah sholat Isya’

22 20.45 – 22.00 Belajar malam wajib

23 22.00 – 22.10 Absen malam

24 22.10 – 04.00 Tidur malam

Sedangkan untuk jadwal kegiatan mingguan santri pondok pesantren

Darul Amanah adalah:

Tabel V: Jadwal kegiatan mingguan santri pondok pesantren Darul

Amanah.

NO HARI KEGIATAN

1 Sabtu Persida, Upacara bendera 3 bahasa

2 Ahad Kursus bahasa Arab dan bahasa Inggris

3 Senin Seni baca Al- Qur’an dan Marching band

4 Selasa Kursus bahasa Arab dan bahasa Inggris

5 Rabu Pramuka dan Marching band

Page 73: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

61

6 Kamis Olah raga, latihan pidato bahasa Indonesia, Arab dan Inggris

7 Jum’at Pembersihan umum, cuci – mandi, olah raga dan istirahat

d. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di semua tingkatan

pendidikan (MTs, MA, SMK), baik itu pembelajaran di dalam atau di

luar kelas, termasuk untuk pendidikan ekstrakurikuler, pengasuh

pondok pesantren Darul Amanah mengadakan supervisi pendidikan di

setiap harinya, menjalankan rutinitas harian bagi para guru dan

bawahannya, yaitu setiap 15 menit sebelum masuk kelas semua

asatidz/guru sudah hadir dikantor untuk di briefing dan di evaluasi oleh

pengasuh pondok pesantren, di dalamnya membahas kejadian-kejadian

hari sebelumnya dan persiapan hari yang akan datang dalam mengajar,

seperti jam pelajaran yang kosong, suasanan pembelajaran yang tidak

kondusif dan metode pembelajarannya sudah benar atau belum, dan hal

ini sudah berjalan selama 5 tahun, dan Alhamdulillah hasilnya positif

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Kemudian disetiap

pagi hari di adakan amaliyah tadris untuk para guru untuk bagaimana

dia mengajar pada santri dengan menggunakan dua bahasa (arab dan

inggris), dan itu dilaksanakan dihadapan pengasuh pondok pesantren

langsung. Di pondok pesantren Darul Amanah tidak dikenal

pengambilan bizaroh/honor asatidz perorangan, melainkan diambilan

pada saat kumpulan bulanan. Dikumpul bulanan tersebut diadakan juga

rapat mengenai metode yang digunakan oleh semua guru sudah benar

atau belum, kemudian dalam mengajar absensi berapa kali dalam

sebulan dan ada penggantinya atau tidak, serta diadakan juga

musyawarah guru. Dengan adanya rutinitas harian dan bulanan bagi

para guru serta musyawarah guru yang mana di dalamnya membahas

berbagai macam soal pembelajaran dan peningkatannya, hal ini dirasa

sudah cukup utuk meningkatkan proses pendidikan di pondok pesantren

Darul Amanah.

Page 74: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

62

Untuk hubungan antara santri dengan para guru dari dulu hingga

sekarang pesantren mempunyai tradisi yang baik, yaitu sopan santun

dan ramah tamah terhadap semua orang termasuk kepada para guru dan

masyarakat setempat. Sedangkan hubungan santri dengan pengasuh

adalah hubungan yang sentralistik, yaitu terpusat pada pengasuh

pondok pesantren itu sendiri.

Untuk sarana pendukung dikelas atau diluar kelas sudah

memenuhi kebutuhan pembelajaran. Di pondok pesantren Darul

Amanah setiap kegiatan santri dilengkapi dengan sarana dan fasilitas.

Seperti olah raga, seni (seni musik dan seni kaligrafi), seni bela diri

(taekwondo), dan lain-lain. Dalam hal ini, pengasuh pondok pesntren

Darul Amanah telah memberi kepercayaan penuh terhadap bagian

sarpras (sarana dan prasarana) untuk melengkapi segala fasilitas dan

apa-apa yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan pembelajaran termasuk

kegiatan ekstrakurikuler, namun yang memutuskan segala macam

pembelian atau perbaikan sarana dan fasilitas yang ada adalah pimpinan

pesantren sendiri.23

e. Dalam memberikan pelajaran ekstrakurikuler, pengasuh pondok

pesantren tidak mau ketinggalan zaman dalam hal ekstrakurikuler,

dalam artian selalu mengikuti perkembangan zaman. Bakat dan minat

santri dalam hal ekstrakurikuler sudah tertampung dan tersalurkan.

Dalam hal ini pengasuh pondok pesantren Darul Amanah beserta

jajarannya dan guru yang bersangkutan bermusyawarah bersama dalam

menentukan dan memutuskan pelajaran ekstra yang seperti apa dan

bagaimana pelaksanaanya. Adapun untuk kegiatan ekstrakurikulernya

antara lain:

1. Wajib mengikuti:

a) Qiro’ati (metode: cara cepat membaca Al-qur’an)

b) Amstilati (metode: cara cepat membaca kitab kuning)

23Wawancara dengan Ust. Mahfud Shodiq Selaku Bagian Sarpras dan Pembangunan

Pondok Pesantren Darul Amanah, Sabtu 26 Mei 2012.

Page 75: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

63

c) Belajar Al-qur’an dan kajian kitab kuning

d) Mufrodat (kosa kata bahasa arab dan bahasa inggris)

e) Komputer dan internet

f) Muhadloroh (pidato) tiga bahasa

g) Upacara tiga bahasa

h) Pramuka

i) Seni bela diri (tae kwon do)

j) Mujahadah

k) PHBI dan PHBN

l) Keputrian/ nisaiyah

2. Tidak wajib mengikuti:

a) Pelatihan bengkel sepeda motor

b) Menjahit

c) Tahfidhul Qur’an

d) Club bahasa

e) Rebana modern

f) Marching band

g) Seni baca Al-qur’an

h) Olah raga

3. Pola kepemimpinan pengasuh pondok pesantren dalam meningkatkan

kualitas output pendidikan formal

a. Berdasarkan dari hasil wawancara, pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah menggunakan pola kepemimpinan yang fleksibel yaitu pola

kepemimpinan demokratis yang berakar pada pola kepemimpinan

kharismatik.24

Untuk pola kepemimpinan demokratisnya dituangkan

dalam momen sebelum kelulusan yaitu dengan bermusyawarah dengan

segenap jajaran asatidz/guru, yaitu dengan menyuruh para guru untuk

memberikan pelajaran tambahan atau yang sering disebut dengan

pemadatan materi, mengadakan try out mata pelajaran dari depag, try

24Wawancara dengan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah, Hari Selasa 13 Maret

2012.

Page 76: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

64

out mandiri atau mata pelajaran dari pesantren dan bedah soal.

Kemudian pengasuh pondok pesantren juga memanggil para wali studi

untuk memberikan dorongan dan motivasi terhadap siswa-siswanya

agar mereka memiliki sikap mental yang kuat dalam menghadapi ujian

Nasional.25

Di samping itu, pengasuh pondok pesantren juga

mengadakan rapat wali santri yang isinya agar setiap wali santri

memberikan perhatian yang lebih pada anak-anaknya dan tetap

memberi motivasi untuk giat belajar dan berdo’a kepada anak-anaknya.

Dalam hal ini, pengasuh pondok pesantren Darul Amanah

bermusyawarah dan bekerja sama dengan segenap jajarannya termasuk

dengan guru mata pelajaran, wali kelas, wali santri dan orang tua serta

juga melibatkan masyarakat setempat.

b. Mengenai standar kelulusannya, pengasuh pondok pesantren

menerapkan 2 standar, yaitu standar kelulusan dari depag yang

mencakup ujian Nasional dan standar dari pondok pesantren yang

mencakup ujian mata pelajaran pondok pesantren. Ijazah dari pondok

pesantren itu sendiri dapat digunakan untuk tes masuk perguruan tinggi.

Untuk prosentase kelulusan tiap tahunnya, Alhamdulillah dalam kurun

waktu 2 tahun terakhir pondok pesantren Darul Amanah siswa-siswinya

lulus 100%, yaitu pada tahun ajaran 2009/2010 dan tahun ajaran

2010/2011. Dalam hal ini pengasuh pondok pesantren beserta

jajarannya (guru, komite sekolah, kepala sekolah dan bagian kurikulum)

bermusyawarah bersama dalam menentukan standar kelulusan dan

pengambilan keputusannyapun diambil dari hasil musyawarah

tersebut.26

Untuk output pendidikannya adalah 30% melanjutkan ke

perguruan tinggi, 15% melanjutkan ke pondok pesantren lagi dan

25Wawancara Dengan Ust, Zainal Abidin Selaku Bagian Pengajaran MTs Darul Amanah

Pada Hari Senin 12 Maret 2012. 26Wawancara dengan Ust. Junaidi Abdul Jalal Selaku Bagian Pusat Informasi Sekaligus

Kepala Sekolah MTs Pondok Pesantren Darul Amanah, Selasa 13 Maret 2012.

Page 77: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

65

sisanya belum terdeteksi oleh pesantren, entah ada yang kerja atau

mengabdi di masyarakat.27

c. Sedangkan untuk persaingan kelulusan dengan sekolah lain sedang di

usahakan oleh pihak pesantren dalam hal untuk masuk ke perguruan

tinggi Negeri. Namun dalam hal agama dan kemasyarakatan jelas lebih

diunggulkan dari pada sekolah lain, karena santri-santri pondok

pesantren Darul Amanah sebelum lulus dan keluar dari pesantren sudah

dibekali hal itu, seperti keahlian berorganisasi, keahlian imam dan

tahlil, keahlian mengajar (Amaliyah Tadris), keahlian berwirausaha, life

skill dan lain-lain sebagai bekal kelak dimasyarakat. Hal ini dilakukan

oleh pengasuh pondok pesantren Darul Amanah dan jajarannya agar

kelak santri-santri yang telah lulus dari pesantren tidak menjadi sampah

masyarakat atau pengangguran. Melainkan mampu dan dapat

mengamalkan apa-apa yang telah diperolehnya semasa belajar di

pondok pesantren Darul Amanah.

Tabel VI: Grafik kelulusan santri pondok pesantren Darul Amanah dalam

persen (%).28

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Th 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

Keterangan: Tahun

Ajaran

99/

00

00/

01

01/

02

02/

03

03/

04

04/

05

05/

06

06/

07

07/

08

08/

09

09/

10

10/

11

Jumlah

Lulusan

127 127 143 149 152 112 120 148 136 124 188 150

27Wawancara Dengan Drs. Istanto Selaku Bagian Pendidikan dan Kepala Sekolah Pondok

Pesantren Darul Amanah, Senin, 12 Maret 2012. 28Dokumentasi, laporan tahunan pondok pesantren Darul Amanah

Page 78: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

66

d. Sedangkan berkaitan dengan prestasi yang telah dicapai oleh santri-

santri pondok pesantren Darul Amanah cukup membanggakan di

berbagai bidang kejuaraan. Santri-santri pondok pesantren Darul

Amanah mulai dari kelas 1 (satu) MTs hingga kelas 6 (enam) Aliyah

telah memperoleh dan mengoleksi tropi dari berbagai macam kejuaraan,

mulai dari kejuaraan tingkat Kecamatan, tingkat Kabupaten, tingkat

Propinsi dan tingkat Nasional.29

Tabel VII: Sebagian dari prestasi yang telah di raih dan dicapai oleh

santri-santri pondok pesantren Darul Amanah dalam berbagai

kejuaraan dan perlombaan.

No. Jenis Kegiatan Tingkat Tahun Prestasi

1. A. Bidang Keagamaan MTs

1) MTQ Putra dan Putri

2) MTQ POSPEDA Pa & Pi

3) MTQ

B. Bidang Keagamaan MA

1) MTQ Putra & Putri

2) MTQ POSPEDA Pa & Pi

3) MTQ

4) MTQ Putra & Putri

Kabupaten

Kabupaten

Kabupaten

Kabupaten

Kabupaten

Kabupaten

Kawedanan

2001 & 2004

2010

2002 & 2009

2009

2010 2008

2005

Juara I

Juara II

Juara III

Juara I & III Juara III & II

Juara I

Juara I

2. A. Bidang Kesenian MTs

1) Kaligrafi Putra & Putri

2) Kaligrafi Putra & Putri

3) Kaligrafi

4) Pidato Bahasa Arab

5) Pidato Bahasa Inggris

B. Bidang Kesenian MA

1) Kaligrafi Putra & Putri

2) Pidato

3) Pidato Bahasa Arab

4) Kaligrafi Putra & Putri

5) Drumband (HUT RI Ke- 62)

Kabupaten

Propinsi

Kabupaten

Kabupaten

Kabupaten

Kabupaten

Kecamatan

Propinsi

Propinsi

Kawedanan

1996

1996

1999

2008

2008

1996

1996

1999

1996

2007

Juara I

Juara I & II

Juara III

Juara I

Juara I

Juara III

Juara II

Juara II

Juara I & II

Juara III

3. A. Bidang Pramuka MTs

1) Jambore Ranting Sukorejo

2) Pramuka Tergiat

B. Bidang Pramuka MA

1) Jamboree Ranting Sukorejo

2) Perkemahan Santri Nusantara

Cibubur Jakarta

3) Perkemahan se Jawa Madura

di Darunnajah Bogor

Kecamatan

Kecamatan

Kecamatan

Nasional

Nasional

2008

1997

2005

2006

2006

Juara I

Juara II

Juara I

Juara I Bid.

Kekompakan

Juara Favorit

4. Bidang Studi

English Contest

Kabupaten

2002

Juara II

5. A. Bidang Olahraga MTs

29Wawancara dengan Ust, Zainal Abiding Selaku Bagian Kesiswaan MTs Darul Amanah

pada Hari selasa, 27 Maret 2012.

Page 79: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

67

1) Taekwondo Popda Pa & Pi

2) Taekwondo Kelas Fine Putra

3) Taekwondo Kelas Fine Putra

B. Bidang Olahraga MA

1) Sepak Bola

2) Taekwondo Piala Wali Kota

3) Taekwondo Open Cup

Gubernur Jateng

4) Taekwon Kelas Heavy

5) Lompaat Jauh Pa & Pi

6) Lari 800 m (POSPEDA)

7) Tenis Meja (POPDA)

Kabupaten

Kateng- DIY

Kabupaten

Kawedanan

Propinsi

Propinsi

Jateng- DIY

Kabupaten

Kabupaten

Kabupaten

2009

2009

2010

2000

2008

2008

2009

2009

2009

2009

Juara II & III

Juara II

Juara I

Juara I 3 Prak,4 Pruggu

Peserta

Juara III

Juara I

Juara I

Juara III

C. Pembahasan

1. Pola kepemimpinan pengasuh pondok pesantren dalam meningkatkan

kualitas input pendidikan formal

Dari hasil pengolahan data diatas, dapat di analisa oleh penulis

bahwa: Pengasuh pondok pesantren Darul Amanah menggunakan dua pola

kepemimpinan yaitu pola kepemimpinan demokratis dan pola

kepemimpinan kharismatik. Seorang pengasuh/pemimpin harus

melibatkan para bawahannya untuk turut serta dalam pengembangan dan

peningkatan lembaga pendidkan. Partisipasi dan kerjasama para bawahan

sangat menentukan kualitas input pendidikan yang di dalamnya mencakup:

santri/siswa, tenaga pengajar/guru, lingkungan sekitar, sarana dan

prasarana termasuk kurikulum dan program pendidikannya. Dalam

meningkatkan kualitas input pendidikan, upaya yang telah dilakukan oleh

pengasuh pondok pesantren antara lain dengan melakukan seleksi terhadap

santri-santri yang akan masuk ke pesantren, menyediakan program

pendidikan yang bermacam-macam mulai dari TMI, MTs, MA, dan SMK,

melengkapi sarana dan prasaran serta perlengkapan pembelajaran.

Disamping itu, pengasuh pondok pesantren juga telah menyelenggarakan

pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar dengan berbagai macam

kegiatan di pesantren.

Kepemimpinan demokratis KH. Mas’ud Abdul Qodir terlihat dalam

memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan

pendidikan pondok pesantren Darul Amanah diputuskan dengan

Page 80: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

68

musyawarah bersama yang melibatkan segenap jajarannya dan tokoh

masyarakat, hal ini terwujud dengan adanya musyawarah sebagai bentuk

kepemimpinan beliau yang demokratis. Hal ini sesuai dengan teori yang

penulis sajikan di bab II, menurut Ngalim Purwanto, bahwa gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah sebagai seorang pemimpin lebih

mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan sendiri

sehingga terciptalah hubungan dan kerja sama yang baik dan harmonis,

saling membantu di dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan akan

tercipta suasana kerja yang sehat.30

Kemudian untuk hubungan pesantren dengan lingkungan dan

masyarakat sekitar cukup baik. Seperti yang telah penulis paparkan diatas

bahwa pesantren menjalin hubungan yang timbal balik dengan lingkungan

dan masyarakat sekitar dengan kerja sama dibidang pendidikan,

penyuluhan, ketrampilan, koperasi dan kantin. Hal ini sesuai dengan teori

yaitu: “sekolah dan masyarakat memiliki hubungan timbal balik untuk

menjaga kelestarian dan kemajuan masyarakat itu sendiri. Sekolah

diselenggarakan untuk dapat menjaga kelestarian nilai-nilai positif

masyarakat, dengan harapan sekolah dapat mewariskan nilai-nilai yang

dimiliki masyarakat dengan baik dan benar. Sekolah juga berperan sebagai

agen perubahan (agent of change) dimana sekolah dapat mengadakan

perubahan nilai-nilai dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan

masyarakat dalam kemajuan dan pembangaunan”.31

Pola kepemimpinan demokratis dengan efektivitas dalam

menjalankan tugas kepala sekolah tidak terlepas dari rasa seorang

pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan bersama dari pada

kepentingan sendiri. Akan tetapi kepala sekolah/pemimpin juga harus

menciptakan hubungan dan kerjasama yang baik dan harmonis, serta

saling membantu di dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Kyai sebagai

pemimpin sekaligus pengasuh, dalam mengelola pondok pesantren

30Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm. 52. 31Rohiat, Managemen Sekolah, (Bandung: PT Refika Aditama 2009), hlm. 28.

Page 81: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

69

berdasarkan atas kesepakatan bersama anggota lain dalam struktur

kepemimpinan. Hal ini dapat dilihat pada berbagai program yang telah

diselenggarakan, seperti halnya peningkatan kualitas sumber daya yang

dimiliki, pengembangan gedung-gedung dan fasilitas pondok pesantren

yang lain, pengembangan pemantapan kurikulum, program studi yang

bermacam-macam dan sebagainya. Dan ternyata di pondok pesantren

Darul Amanah, pengasuhnya sudah melakukan usaha pemberdayaan

terhadap guru-guru (ustadzn) dengan seminar-seminar, studi banding,

workshop, musyawarah guru mata pelajaran dan sertifikasi guru.

Kemudian untuk gedung dan sarana serta fasilitasnya sudah cukup

memadai untuk setiap pelaksaan kegiatan santri-santrinya. Terlepas dari

itu, kurikulum yang diterapkan di pondok pesantren Darul Amanah adalah

perpaduan antara kurikulum PM. Gontor, kurikulum Kemenag dan

kurikulum kemendiknas serta ditambah dengan pelajaran-pelajaran kitab

kuning. Dengan pemantapan kurikulum sedemikian rupa yang lebih

mengacu pada PM. Gontor diharapkan santri-santri dapat terbina dan

terdidik dengan baik sehingga kelak menjadi santri yang intelektual yaitu

santri yang menguasai ilmu agama dan ilmu sosial serta berwawasan luas.

Hal ini sesuai dengan teori yaitu: Sebenarnya sampai saat ini belum ada

rumusan kurikulum yang baku yang dipakai di semua pesantren (seperti

kurikulum baku yang ada di pendidikan formal). Bila bicara kurikulum

pesantren maka yang terjadi dan dilaksanakan di pesantren mulai dari pagi

hingga malam ituulah kurikulum pesantren. Hal ini sesuai dengan

pengertian kurikulum bahwa: kurikulum adalah sejumlah pengalaman bagi

peserta didik. M. Habib Chirzin mengatakan:

“Istilah kurikulum tidak ditemukan dalam kamus sebagian pesantren

terutama pada masa sebelum perang walaupun materinya ada di

dalam praktek pengajaran, bimbingan rohani dan latihan kecakapan

dalam kehidupan sehari-hari di pesantren, yang merupakan kesatuan

dalam proses pendidikan di pesantren. Ini di sebabkan memang

pondok pesantren lama mempunyai kebiasaan untuk tidak

merumuskan dasar dan tujuannya secara eksplisit, ataupun

Page 82: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

70

meruncingkan secara tajam dalam bentuk kurikulum dengan rencana

pelajarannya dan masa belajarnya”.32

Dengan demikian, pola kepemimpinan demokratis yang berakar

pada kharismatik seorang pemimpin mampu meningkatkan kualitas

pendidikan. Dengan pola kepemimpinan demokratis, para bawahan akan

leluasa mengembangkan kreativitas dan potensi yang dimiliki serta kerja

sama para bawahan yang menjadi acuan dalam setiap kegiatan guna

mencapai tujuan bersama tanpa mementingkan kepentingan individu

pribadi. Dengan pola kepemimpinan kharismatik, para bawahan akan

selalu siap sedia dalam mengerjakan segala sesuatunya tanpa merasa

keberatan karena semua bawahan akan mempunyai rasa patuh dan taat

pada pengasuh yang mempunyai kharisma dan wibawa.

Manajemen atau pengelolaan terhadap sumber daya yang ada, dapat

dipahami dan dirumuskan sebagai proses pengelolaan dan pemanfaatan

sumber daya, terutama yang terfokus bagaimana pola kepemimpinan kyai

secara efektif dan efisien. Efektif dalam arti mampu memilih tujuan yang

hendak dicapai dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki, untuk

memperoleh hasil yang memuaskan. Sedangkan efisien berarti

menggunakan segenap kemampuan yang ada dengan cara yang baik dan

benar.

2. Pola kepemimpinan pengasuh pondok pesantren dalam meningkatkan

kualitas proses pendidikan formal

Telah diketahui bahwa pengasuh pondok pesantren Darul Amanah

menggunakan dua pola kepemimpinan yaitu pola kepemimpinan

demokratis yang berakar pada pola kepemimpinan kharismatik. Pola

demokratisnya lebih dominan dan fleksibel dalam menghadapi

permasalahan para asatidznya, dengan pola kepemimpinan demokratis,

para bawahan dapat bekerja sama dan saling membantu dalam setiap

penyelesaian tugas sehari-hari tanpa mementingkan kepentingan individu

32M. Habib Chirzin, Agama dan Ilmu dalam Pesantren, dalam M. Dawam Rahardjo (ed),

Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia, 1995), Cet. V, hlm. 86.

Page 83: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

71

pribadi guru. Dengan pola kepemimpinan kharismatiknya, para bawahan

dapat melaksanakan dan mengerjakan tugas-tugasnya dengan lancar dan

taat pada pengasuh tanpa adanya sikap indisipliner dari para bawahan,

karena dengan kharismanya seorang pemimpin, para bawahan akan

memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas-tugas yang

diberikan oleh pemimpin dan mengerjakannya tanpa adanya paksaan. Hal

ini sesuai dengan teori bahwa: Proses dikatakan bermutu tinggi apabila

pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah (guru,

siswa, kurikulum, uang, peralatan dsb) dilakukan secara harmonis,

sehingganya mampu menciptakan situasi pembelajaran yang

menyenangkan (joyful learning), mampu mendorong motivasi dan minat

belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik.33

Sebuah pondok pesantren yang maju sangat memperhatikan mutu

pendidikan dan pengajaran yang diterapkan di dalamnya. Sistem

pendidikan dan pengajaran yang ada di pondok pesantren Darul Amanah

dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah pendidikan formal yaitu:

Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah (TMI) dengan mengikuti ujian

Tsanawiyah Negeri dan Aliyah Negeri. Dan yang kedua adalah pendidikan

non formal sebagai penunjang pendidikan formal, yang dilaksanakan

diluar jam formal, seperti kegiatan ekstrakurikuler, kegiataan ngaji malam

dan lain-lain.

Di pondok pesantren Darul Amanah, Penggemblengan dan

pengajaran serta pengelolaan para santrinya dilakukan selama 24 jam agar

lebih memudahkan pengawasan dan pengontrolan terhadap santri. Santri

santri di pondok pesantren Darul Amanah di pagi hari mengikuti

pendidikan formal hingga siang hari kemudian dilanjutkan dengan

pendidikan non formal di pesantren. Dengan demikian para santri jelasnya

lebih banyak mendapatkan pendidikan dari dari sekolah-sekolah lain dan

kemungkinan besar santri-santri pondok pesantren darul amanah lebih

berkualitasa di banding sekolah-sekolah lain. Dalam pengelolaannya,

33Sondang Siagian, Filsafat Administrasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003). hlm. 36.

Page 84: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

72

pengasuh pondok pesantren Darul Amanah menekankan pada para guru

untuk kerja sama dan bahu menbahu serta bergiliran dan bergantian dalam

melakukan pengawasan dan pengontrolan kepada seluruh santrinya.

Menyikapi kebijakan desentralisasi pendidikan dalam konteks

otonomi daerah yang bergulir bersamaan dengan era globalisasi sekarang

ini yang ditandai dengan kompetisi global yang sangat ketat dan tajam,

perlu dilakukan perubahan paradigma kepemimpinan pendidikan, terutama

dalam pola hubungan atasan dan bawahan yang semula bersifat hierarkis/

komando menuju kearah kemitraan bersama. Dalam hubungan atasan dan

bawahan yang bersifat hierarkis sering kali menempatkan bawahan

sebagai objek. Pemaksaan kehendak dan pragmatis merupakan sikap dan

perilaku yang kerap mewarnai kepemimpinan tersebut, yang pada akhirnya

berakibat fatal terhadap terbelenggunya sikap inovatif dan kreatif setiap

bawahan. Dengan kondisi demikian, pada akhirnya akan sulit dicapi

kinerja yang unggul dan produktif.34

Sesuai dengan teori dan data di atas, pola kepemimpinan pengasuh

pondok pesantren Darul Amanah menggunakan pola kepemimpinan

demokratis yang berakar pada pola kepemimpinan kharismatik, yang mana

pola kepemimpinan demokratis disini lebih mementingkan kepentingan

bersama dari pada kepentingan pribadi. Hal ini diwujudkan oleh pengasuh

pondok pesantren Darul Amanah dalam memberdayakan para

asatidz/bawahannya dan masyarakat sekitar.

Pemimpin atau pengasuh merupakan motor penggerak bagi sumber

yang ada di pesantren terutama pada tenaga pendidiknya atau asatidz.

Pemimpin mempunyai peran penting dalam memberdayakan para tenaga

pendidik, karena pemimpin memegang tanggung jawab terhadap segala

sesuatu yang berkenaan dengan mutu di pesantren, sehingga menghasilkan

lulusan atau output yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

pelanggan pendidikan. Oleh sebab itu pemimpin mengambil langkah-

34E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Bumi

Aksara. 2011), hlm. 47- 48.

Page 85: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

73

langkah dengan meningkatkan mutu pesantren dengan meningkatkan

kualitas tenaga pendidiknya agar mereka mampu mendidik dan membina

para santri dengan kompetensi dan ketrampilan yang dimilikinya agar

dapat menghasilkan lulusan yang intelektual, yaitu lulusan yang mampu

menguasai ilmu agama dan ilmu sosial serta berwawasan luas.

Langkah awal yang dilakukan pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya adalah dengan

mengadakan pembinaan kompetensi professional para tenaga pendidiknya

dan pembinaan kompetensi kepribadian para tenaga pendidiknya,

kemudian juga mengadakan pemberian apresiasi terhadap tenaga pendidik

yang mempunyai prestasi baik selama mengajar, seperti memberikan

kenaikan pangkat pada guru yang paling berprestasi dalam hal

pembelajaran bidang studi tertentu, atau denga memberikan hadiah berupa

materi tertentu bagi guru yang berprestasi. Dengan manajemen atau

pengelolaan terhadap sumber daya yang ada, dapat dipahami dan

dirumuskan sebagai proses pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya,

terutama yang terfokus bagaimana pola kepemimpinan kyai secara efektif

dan efisien.

Hal ini sesuai dengan teori bahwasannya seorang guru memiliki

posisi yang sangat penting dan strategi dalam pengembangan potensi yang

dimiliki peerta didik. Pada diri gurulah kejayaan dan keselamatan masa

depan bangsa dengan penanaman nilai-nilai dasar yang luhur sebagai cita-

cita pendidikan nasional dengan membentuk kepribadian sejahtera lahir

dan bathin, yang ditempuh melalui pendidikan agama dan pendidikan

umum. Oleh karena itu harus mampu mendidik diberbagai hal, agar ia

menjadi seorang pendidik yang proporsional. Sehingga mampu mendidik

peserta didik dalam kreativitas dan kehidupan sehari-harinya.35

Pemimpin mempunyai tanggung jawab yang besar baik itu secara

fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang

35Jumhur An Surya, Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah, (Jakarta: Rajawali Pres),

hlm. 113.

Page 86: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

74

dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak setiap

orang mempunyai kesamaan didalam menjalankan kepemimpinannya.

Begitu pula dengan kemampuan serta keahlian seorang pimpinan menjadi

penentu keberhasilan pengembangan ataupun kemajuan dari lembaga atau

organisasi yang dipimpinnya.

3. Pola kepemimpinan pengasuh pondok pesantren dalam meningkatkan

kualitas output pendidikan formal

Berdasarkan dari hasil data penelitian diatas, telah diketahui bahwa

pola kepemimpinan pengasuh pondok pesantren Darul Amanah adalah

pola kepemimpinan demokratis yang berakar pada pola kepemimpinan

kharismatik. Dan Pola kepemimpinan kharismatik-lah yang menjadikan

pondok pesantren Darul Amanah besar dan banyak santrinya serta mampu

bertahan dan bersaing dengan sekolah-sekolah lain sampai sekarang.

Sedangkan pola kepemimpinan demokratis-lah yang menjadikan pondok

pesantren Darul Amanah maju dan berkembang dalam menciptakan santri-

santri yang intelektual, santri yang mampu menguasai ilmu agama dan

menguasai ilmu sosial serta berwawasan luas.

Pondok pesantren Darul Amanah merupakan pondok pesantren yang

bisa dibilang sudah modern. Hal ini bisa dilihat dari kitab-kitab yang

diajarkan, serta sistem pembelajaran dan kurikulum yang digunakan

merupakan perpaduan antara PM. Gontor, kemenag, kemendiknas dan

pesantren salaf. Tidak banyak berbeda dari pondok-pondok modern yang

lainnya, pola atau gaya kepemimpinan pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah ini pun masih kental dengan corak kharismatik namun sudah di

kolaborasikan dengan pola kepemimpinan demokratis. Tetapi seberapa

pandai seorang pimpinan atau kyai sebuah pondok pesantren mampu

memanfaatkan kharisma yang dimiliki tersebut untuk kemajuan

lembaganya. Perkembangan dan eksisnya pondok pesantren Darul

Amanah banyak dinilai disebabkan oleh kharisma yang dimiliki oleh

pimpinannya yang merupakan figur sentral yaitu KH. Mas’ud Abdul

Page 87: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

75

Qodir. Dalam upaya meningkatkan kualitas output pendidikan, seperti

halnya dengan pembelajaran, pengasuh pondok pesantren Darul Amanah

juga melakukan upaya yang sama yaitu dengan memberdayakan para

tenaga pengajarnya lebih dulu kemudian menyiapkan para santrinya

dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan tambahan bagi santri yang akan

melaksanakan ujian untuk persiapan awal, seperti try out-try out dan mata

pelajaran tambahan untuk persiapan materi ujian. termasuk didalamnya

juga diadakan istighosah bersama untuk menyiapkan mental yang kuat

pada santri/peserta ujian. Kemudian pengasuh pondok pesantren dalam

meningkatkan kualitas output pendidikan juga melibatkan orang tua santri,

yaitu dengan mengadakan rapat tahunan bagi wali santri, didalamnya

membahas yang pada intinya agar orang tua tetap memberi motivasi dan

dukungan kepada anak agar belajar dengan rajin. Dan dalam menciptakan

santri yang intelektual, santri yang mampu mengetahui ilmu pengetahuan

agama dan ilmu pengetahuan sosial, pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah menerapkan tiga sistem manajemen mutu pendidikan, yaitu 90 %

mengacu pada PM. Gontor, untuk mengimbangi ujian nasional, mengacu

dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, untuk ujian madrasah PAI

dan Bahasa Arab mengacu dan bekerja sama dengan Depag.

Banyak yang mengatakan bahwa corak kepemimpinan kharismatik

dapat mengancam kemajuan suatu lembaga atau pesantren namun disisi

lain kharisma kyai dalam pesantren mampu menjadi lembaga strategis

penggerak pembangunan pedesaan. Pesantren juga berperan strategis

sebagai pembentuk kader pembangunan yang memiliki Imtaq dan Iptek

yang tinggi. Karena pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam sangat

ditentukan oleh figur kyainya, maka kelangsungan tetap memerlukan figur

kyai dengan tingkatan kharisma tradisional atau kharisma yang diperoleh

dari keturunan yang memiliki kharisma sebelumnya.

Semakin kharismatik kyai-nya, semakin besar kecenderungan

masyarakat mempersepsi kebesaran pesantren tersebut. Melalui gaya

kepemimpinan kharismatik ini pula instruksi dari kyai dapat begitu lancar

Page 88: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

76

dijalankan oleh para Ustadz atau santrinya tanpa hambatan psikologis

seperti tindakan indisipliner. Dengan kharismatik ini pula pondok

pesantren Darul Amanah mempunyai daya pikat tersendiri yang membuat

pesantren menjadi terkenal dan dikunjungi oleh calon santri dari berbagai

penjuru. Di sisi kualitas, cukup banyak para alumninya yang berhasil

meraih gelar sarjana dari berbagai strata setelah melanjutkan ke jenjang

perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Para santrinya pun

banyak yang berprestasi di bidang olah raga, seni dan pramuka, karena di

pondok pesantren Darul Amanah diajarkan banyak kegiatan

ekstrakurikuler. Penyelenggaraan pendidikan di Pondok Pesantren Darul

Amanah merupakan komunitas tersendiri di bawah kepemimpinan KH.

Mas’ud Abdul Qodir. Bentuk kepemimpinannya fleksibel, dengan

menggunakan pola kepemimpinan demokratik yang diwarnai corak

kharismatik.

Seiring dengan perkembangan zaman, dengan banyaknya pesantren-

pesantren yang unggul dalam segala bidang dan mampu menciptakan

lulusan yang intelektual, mengantarkan ke jenjang pendidikan yang lebih

tinggi untuk bekal hidup di masyarakat. Menuntut peran kepemimpinan

yang aktif dan tanggap terhadap kemajuan tidak terkecuali dengan

lembaga pendidikan pesantren yang telah lama berdiri di tengah-tengah

masyarakat. Sehingga bukan hanya peran kharisma saja yang dibutuhkan

tetapi juga kemampuan dalam menerapkan kepemimpinannya untuk tetap

menjadikan pondok pesantren tetap eksis di era kemajuan zaman seperti

sekarang ini.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa, Kepemimpinan karismatik

memiliki energi, daya tarik dan pembawa yang luar biasa untuk

mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat

besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Seorang

yang memiliki kharisma dianggap mempunyai kekuatan ghaib

(supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman,

yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Dia banyak

Page 89: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

77

memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian

sendiri. Totalitas kepribadian pemimpin itu memancarkan pengaruh dan

daya tarik yang teramat besar.36

Gaya kepemimpinan karismatik adalah

gaya kepemimpinan yang bersandar pada kepercayaan santri atau

masyarakat umum sebagai jamaah, bahwa kyai yang merupakan pemimpin

pesantren yang mempunyai kekuasaan yang berasal dari Tuhan yang mana

apabila kepemimpinan ini dikaitkan dengan kyai dalam pesantren

merupakan tipe kepemimpinan yang khas meski dengan kadar yang

berbeda-beda sesuai dengan perbedaan paradigma penyelenggaraan

pendidikannya, kepemimpinan karismatik tetap menjadi gaya yang paling

dominan dianut para pengasuh pesantren.37

Di mata masyarakat sekitar, pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah mempunyai kewibawaan dan kharisma yang tinggi. Dengan

kharisma yang dimiliki oleh pengasuh pondok pesantren, hampir sebagian

besar masyarakat dan lingkungan sekitar banyak yang membutuhkan

kehadirannya di tengah-tengah masyarakat.dan hampir sebagian besar

masyarakat menjadi pengikutnya, dan kebanyakan pula anak-anaknya

bersekolah disitu.

Walaupun kepemimpinan kharismatik memiliki kekurangan, tetapi

tidak serta merta hal ini harus dihilangkan karena kenyataannya pesantren

eksis hingga sekarang juga dengan kepemimpinan kharismatik tersebut.

Yang dibutuhkan adalah penerapan pola kepemimpinan yang lebih

direncanakan dan dipersiapkan sebelumnya. Kharisma yang ada, dengan

demikian akan diperkuat dengan beberapa sifat baru yang akan mampu

menghilangkan kerugian dari kepemimpinan kharismatik.

36Ara Hidayat, Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan (Konsep, Prinsip dan Aplikasi

dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah), (Bandung: Pustaka Educa, 2010), hlm. 86. 37Ngalim Purwanto, Ibid., hlm 34.

Page 90: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

78

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti lakukan tentang

Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kualitas

Pendidikan Formal di Pondok Pesantren Darul Amanah, dapat diambil

kesimpulan yaitu:

1. Untuk meningkatkan kualitas input pendidikan, pengasuh pondok pesantren

Darul Amanah menggunakan dua pola kepemimpinan, yaitu pola

kepemimpinan demokratis dan pola kepemimpinan kharismatik. Pola

kepemimpinan demokratisnya dituangkan dalam pembentukan sebuah

kepanitiaan di setiap pelaksaan kegiatan. Seperti pelaksaan kegiatan

rekrutmen/ penerimaan santri baru. Kepanitiaan ini bertujuan agar setiap

kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan.

Seperti kegiatan pelaksaan penerimaan santri baru yang bertujuan untuk

merekrut/ menerima sekaligus menyeleksi santri- santri yang akan masuk ke

pesantren benar- benar calon santri yang berkualitas. Namun terlepas dari hal

itu, dalam perekrutan tenaga pengajarnya sangat bertolak belakang dengan

perekrutan santri barunya. Di pondok pesantren Darul Amanah tidak diadakan

perekrutan tenaga pengajar, melainkan yang ada hanya orang memasukan

lamaran. Dan pengasuh pondok sendiri yang menguji dan memutuskan

diterima atau tidak.

Dengan kharisma yang dimiliki oleh seorang pengasuh pondok pesantren

Darul Amanah, lingkungan dan masyarakat sekitar sebagian besar mendukung

setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pesantren. Dalam hal ini hubungan

antara pesantren dengan lingkungan dan masyarakat sekitar relatif baik.

Hubungan yang dilakukan adalah hubungan yang timbal balik/ saling

menguntungkan dua pihak, yaitu seperti yang telah terpapar di Bab IV.

Page 91: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

79

Program pendidikan pesantren Darul Amanah adalah: TMI (Tarbiyatul

Mualimin Al Islamiyah) dengan lama belajar 6 tahun, MTs, MA, SMK (tata

busana, teknika komputer jaringan dan pertanian). Kurikulumnya adalah

perpaduan antara kurikulum pondok pesantren Gontor dengan kurikulum

kementrian agaman dan kurikulum kementrian pendidikan. Untuk sarana dan

prasarananya sudah lengkap dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

2. Untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan formal, pengasuh pondok

pesantren Darul Amanah juga menggunakan dua pola kepemimpinan di atas.

Hal ini dituangkan dalang menghadapi dan menyelesaikan permasalahan-

permasalahan para guru/ asatidz, seperti dalam menjalankan rutinitas para

guru dan bawahannya yaitu mulai dari diadakannya briving bagi guru-guru di

setiap pagi hari 15 menit sebelum mengajar dan dilanjutkan dengan evaluasi

oleh pengasuh pondok pesantren sendiri. Dan dalam faktanya proses

pembelajaran di pondok pesantren Darul Amanah mengalami peningkatan

yang cukup baik sehingga mampu menciptakan santri yang intelektual,

berkualitas dan berwawasan luas.

Mengenai sistem pembelajaran yang ada di pondok pesantren Darul Amanah

lebih mengacu pada model pembelajaran para guru masing- masing, hal ini

dikarenakan sarana dan fasiltas yang sudah memadai dalam pembelajaran

yang lebih mementingkan keaktifan siswa dalam bidang studi tertentu seperti

mata pelajarang jurusan IPA dan IPS sudah menggunakan lab IPA dan lab

IPS, begitu pula untuk mata pelajaran bahasa sudah menggunakan lab bahasa.

Jadi disini tugas guru hanya memandu, mengarahkan dan mengawasi

pembelajarannya saja dan siswa disini lebih proaktif dalam pembelajaran.

Program pendidikan dan pengelolaan santi di pondok pesantren Darul

Amanah dilakukan selama 24 jam, mulai dari jam 07.00 sampai jam 13.00

para santri belajar di pendidikan formalnya dan selebihnya mengikuti

pelajaran pondok pesantren. Untuk profesionalisme para guru, di pondok

Page 92: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

80

pesantren Darul Amanah memang belum sepenuhnya memenuhi standar

mengajar, namun pengasuh pondok pesantren Darul Amanah sudah berusaha

dengan mengadakan pemberdayaan bagi para tenaga pengajarnya yang belum

sepenuhnya memenuhi standar untuk mengajar yaitu dengan mengikut

sertakan mereka ke dalam kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan seperti yang

telah dipaparkan di Bab IV.

3. Sama seperti untuk meningkatkan kualitas input dan kualitas proses

pendidikan formalnya, dalam hal meningkatkan kualitas output pendidikan

formalnya-pun masih menggunakan pola kepemimpinan demokratis yang

berakar pada pola kepemimpinan kharismatik. Dengan adanya musyawarah

guru, musyawarah wali kelas dan musyawarah orang tua murid serta

melibatkan masyarakat setempat dalam menciptakan lulusan santri yang

berkualitas dan berwawasan luas, itu mencerminkan bahwa pola dan karakter

yang terpancar dari seorang pengasuh pondok pesantren Darul Amanah itu

adalah pola yang demokratis, yaitu pola yang membuat dan menjadikan

santri-santri di pondok pesantren Darul Amanah berkualitas dan berwawasan

luas. Namun bila melihat sosok asli seorang pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah yang mampu memikat masyarakat luas agar anak-anaknya mau

belajar di pondok pesantren Darul Amanah dan mampu menyatukan seluruh

jajaran guru dan bawahannya agar patuh dan taat para segala perintahnya

tanpa melakukan tindakan indisipliner, tentu tak lain itu karena pola

kepemimpinan kharismatik seorang kyai, yaitu pola yang mampu menjadikan

pondok pesantren Darul Amanah bisa bertahan dan berkembang dengan

banyak pengikut dan santrinya sampai sekarang ini. Dan dalam faktanya

pondok pesantren Darul Amanah, santri-santrinya dalam pendidikan formal

lulus 100% dalam kurun waktu dua tahun ajaran terakhir dan santri-santrinya-

pun banyak yang mendapatkan prestasi dari berbagai macam kejuaraan dan

perlombaan.

Page 93: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

81

B. Saran

Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, dengan mendasarkan pada penelitian

yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin memberikan saran yang kiranya dapat

bermanfaat bagi Pondok Pesantren Darul Amanah, yaitu:

1. Hendaknya untuk meningkatkan kualitas input pendidikan, pengasuh pondok

pesantren Darul Amanah menciptakan suasana yang lebih demokratis lagi,

agar setiap guru dan bawahanya dapat mengeluarkan inspirasi dan ide- idenya

serta mengekspresikan kreativitasnya untuk kemajuan dalam pendidikan.

Karena dengan suasana demokratis akan tercipta pula suasana kerja yang

nyaman dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas demi

kepentingan bersama.

2. Hendaknya untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan, pengasuh pondok

pesantren Darul Amanah lebih kepada pemberdayaan tenaga pendidiknya dan

tenaga pendidik hendaknya lebih meningkatkan fungsi-fungsi manajemen

secara menyeluruh, dengan harapan, maksud dan tujuan agar dapat mencapai

hasil yang lebih maksimal dalam pendidikan.

3. Hendaknya untuk meningkatkan kualitas output pendidikan, dengan kharisma

yang dimiliki oleh seorang kyai, di padukan dengan pola-pola kepemimpinan

yang di dalamnya mengandung unsur- unsur managemen modern, jadi

seorang pengasuh tidak terpaku dengan satu atau dua pola kepemimpinan saja,

melainkan mampu menggabungkan dan mengkolaborasikan dari berbagai

pola kepemimpinan.

Page 94: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

DAFTAR PUSTAKA

Al Husaini Ibnu Hamzah Al Hanafi Ad Damsyiqi, Asbabul Wurud, Jakarta: Kalam

Mulia, 2005.

An Surya, Jumhur, Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah, Jakarta, Rajawali Pres.

Arikunto, Suharsimi , Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 2002.

A Rofiq.dkk, Pemberdayaan Pesantren: Menuju Kemandirian dan Profesionalisme

santri dengan Metode Dauroh Kebudayaan, Yogyakarta: Pustaka Pesantren,

2005.

Awat, Napa. J., Manajemen Strategi: Suatu Pendekatan Sistem, Yogyakarta: Liberty,

1989.

Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.

Chirzin, M. Habib, Agama dan Ilmu dalam Pesantren, dalam M. Dawam Rahardjo

(ed), Pesantren dan Pembaharuan, Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia,

1995.

Basyaib, Fachmi, Teori Pembuatan Keputusan, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2006.

Chafidz, Abdul, Sekolah Unggul Konsepsi dan Problematikanya, MPA No. 142, Juli

1998.

Dahlan, M., Al Barry, Kamus Modern Bahasa Indonesia, Arloka, Yogyakarta, 2001.

Danim, Sudarwan, Visi Baru Manajemen Sekolah: Dari Unit Birokrasi ke Lembaga

Akademik, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Darma, Agus, Managemen Supervisi, Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Dawam, Ainurrafiq, Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren,

Faiz, Muhammad Almath, Qobasun Min Nuri Muhammad saw, Damsyik-

Syiria, Daarul Kutub Al arabiyyah, Yogyakarta: Lista Fariska Putra, 2005.

Dhofier, Zamarkhasi, Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES.

Page 95: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, jilid 1 (Yogyakarta: Andi Offset, 2001).

---------, Statistik, Jilid II, Andi Offset, (Yogyakarta, 1995).

Hamdhan, Muhammad, Skripsi “Peran kepemimpinan kepala Madrasah dalam

managemen kesiswaan di Madrasah Aliyah Negeri Lamongan” Surabaya:

Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2009.

Hidayat, Ara, Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan (Konsep, Prinsip dan Aplikasi

dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah), Bandung: Pustaka Educa, 2010.

http://aparaturnegara.bappenas.go.id/data/Kajian/Kajian2003/Dimensi%20&%20Dina

mika %20KEPIM%20ABAD%2021.doc.

Jurnal Ilmu Pendidikan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Di Daerah Diseminasi oleh

A. Supriyanto, November 1997, Jilid 4, IKIP, 1997.

Karyadi, M., Kepemimpinan, Bandung: Karya Nusantara, 1989.

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004 .

Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana

Ilmu, 1999.

Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.

Muhajir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Yogyakarta, Rake Sarasin, 1989.

Mulyasa, E., Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Bumi

Aksara. 2011.

---------, Menjadi Kepala Sekolah Professional, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2007.

Nawawi, Hadari, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gajah Mada Universiti

Press, 1993.

Narbuko, Cholid, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,

1997.

---------, Metodologi Riset, Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 1986.

Peraturan Pemerintah (PP.) No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

Bab I, Pasal 1.

Page 96: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,Cet XVI, Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2006.

Rahmawati, Zeny, Skripsi “Pola kepemimpinan KH. Maimoen Zubair dalam

mengelola pengembangan lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Al

Anwar Sarang Rembang Jateng” Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel

Surabaya. 2009.

Roestiyah N.K, Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara.

Rohiat, Managemen Sekolah, Bandung: PT Refika Aditama 2009.

Sallis, Edward, Total Quality Management, Jogjakarta: IRCiSoD, 2008.

Shihab, Quraish., Membumikan Al-Quran, Bandung: Mizan, 1999.

Siagian, Sondang, filsafat Administrasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Soetopo, Hendiyat dan Wasti Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,

Jakarta: Bina Aksara, 1988.

Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren, cet I, Jakarta: PT. Pustaka LP3ES,

1999.

Sulthon, H.M., Moh. Khusnuridho, Manajemen Pondok Pesantren dalam Perspektif

Global, Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2006.

Sundawati, Ayun, Skripsi “Analisis gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam

peningkatan kinerja guru di SMA N 1 kota Mojokerto” Surabaya:

Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2010.

Supranta. J, Metode Riset, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

Surahmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilimiah; Dasar, Metode dan Tehnik,

Bandung: Tarsito Rimbun, 1995.

Suryadi, Ace dan H.A.R Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar,

PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993.

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang.

Tim penyusun Pustaka Aset, Leksikon Islam II, Jakarta, 1998.

Tjiptono, Fandy, Manajemen Jasa Edisi I Cet II, Andi Offcet, Yogyakarta, 1995.

Page 97: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Direktur Pendidikan

Menengah dan Umum, April, 1999.

Usman, Husaini, Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: Bumi

Aksara, 1996.

Wahid, Abdurrahman, Menggerakkan Tradisi Esai-esai Pesantren, Yogyakarta:

LKiS, 2001.

Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987.

Wirawan, Sarlito Sarwono, Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi

Terapan, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

www.sigmetris.com / artikel=21.html, Standar Kualitas Pendidikan Metris By.

Alexander Agung.

Data Dokumentasi:

Dokumentasi, Laporan Tahunan Pondok Pesantren Darul Amanah.

Dokumentasi, Pondok Pesantren Darul Amanah.

Dokumentasi, Khutbatul Arsy, Pondok Pesantren Darul Amanah.

Data Observasi:

Observasi Lingkungan Sekitar Pondok Pesantren Darul Amanah.

Observasi Peneliti Pada Proses Pembelajaran.

Data Wawancara:

Wawancara dengan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah.

Wawancara dengan Drs. Istanto Selaku Kepala Sekolah SMK Darul Amanah.

Wawancara dengan Drs. Junaidi Abdul Jalal Selaku Kepala Sekolah MTs.

Wawancara dengan Ust. Mahfud Shodiq Selaku Bagian Sarpraas dan Pembangunan.

Wawancara dengan Ust, Zaianl Abidin, S.Pd.I Bagian kesiswaan MA darul Amanah.

Wawancar dengan Salah Satu Ustadz yang Sedang Mengajar di dalam Kelas.

Page 98: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Penulis

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Transkip Wawancara

Lampiran 4 Identitas Lembaga

Lampiran 5 Struktur Organisasai Pondok Pesantren Darul Amanah

Lampiran 6 Personalia Yayasan

Lampiran 7 Dokumentasi

Lampiran 8 Lain- lain

Page 99: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

PEDOMAN WAWANCARA

No. FOKUS PENELITIAN No. PERTANYAAN PENELITIAN

1. Bagaiman pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

meningkatkan kualitas input

pendidikan formal di pondok

pesantren Darul Amanah?

1. a) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

proses penerimaan santri barunya?

b) Bagaimana Proses seleksi penerimaan

santri barunya?

c) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

manajemen muridnya?

d) Bagaimana dengan standar seleksi

penerimaan santri barunya?

e) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

menghadapi lingkungan dan masyarakat

sekitar?

f) Hubungan sosial dengan masyarakat

sekitar bagaimana?

g) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

sistem manajemen mutu pendidikannya?

h) Bagaimana dengan kurikulum

pembelajarannya?

i) Fasilitas, sarana- prasarana serta

perlengkapan pembelajarannya

bagaimana?

j) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesssantren dalam

upaya meningkatkan kualitas input

pendidikan?, langkah-langkah apa saja

yang sudah ditempuh?

2. Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

meningkatkan kualitas proses

pembelajaran pendidikan formal di

pondok pesantren Darul Amanah?

2. a) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

meningkatkan proses pembelajaran

dikelas?

b) Proses pembelajarannya seperti apa?

c) Bagaimana dengan sistem

pembelajarannya?

d) Bagaimana metode pembelajarannya?

e) Suasa pembelajarannya bagaimana?

Page 100: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

f) Keaktifan santri di kelas bagaimana?

g) Hubungan antara siswa dengan guru,

siswa dengan kepala sekolah dan guru

dengan kepala sekolah bagaimana?

h) Sarana pendukung pembelajaran dikelas/

di luar kelaaasnya bagaimana?

i) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

memberikan pelajaran ekstrakurikuler?

j) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

meningkatkan kinerja guru dan

profesionalisme gurunya?

k) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam upaya

meningkatkan kualitas proses

pembelajaran?, langkah-langkah apa saja

yang sudah ditempuh?

3. Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

meningkatkan kualitas output

pendidikan formal di pondok

pesantren Darul Amanah?

3. a) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

meningkatkan output pendidikannya?

b) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam

menentukan standar kelulusannya?

c) Bagaimana pencapaian prestasi

pendidikannya, baik itu akademik

maupun non akademik?

d) Bagaimana prosentase kelulusan pada

tiap tahunnya?

e) Apakah output pendidikannya sudah siap

terjun kemasyarakat atau melanjutkan ke

tingkat perguruan tinggi?

f) Apakah lulusannya mampu bersaing

dengan lulusan dari sekolah lain?

g) Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren dalam upaya

meningkatkan kualitas output

pendidikan?, langkah-langkah apa saja

yang sudah ditempuh?

Page 101: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

TRANSKIP WAWANCARA

A. Wawancara dengan KH. Mas’ud Abdul Qodir Selaku Pimpinan Pondok

Pesantren Darul Amanah. Pada hari Kamis 8 dan 13 Maret 2012.

PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren

dalam perekrutan santri baru dan

seleksinya?

Dalam perekrutan santri barunya

dengan langkah menyebarkan brosur-

brosur, spanduk-spanduk di jalan, lewat

radio dan internet. Di samping juga

melalui guru dan santri yang akan lulus,

yaitu setiap guru di wajibkan mencari

santri minimal 2 di setiap ada

pendaftaran santri baru dan setiap santri

yang akan lulus di wajibkan membawa

minimal 1 santri ketika mengambil

ijazah. Sedangkan seleksinya adalah

dengan mengikuti dua ujian

kemampuan, yaitu ujian kemampuan

tertulis dan ujian kemampuan

wawancara

2. Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren

dalam perekrutan tenaga pengajar

dan seleksinya?

Dalam perekrutan tenaga Pengajarnya,

di pondok pesantren Darul Amanah

tidak diadakan perekrutan tenaga

pengajar, yang ada hanya orang

memasukan lamaran, dan yang menguji

sekaligus adalah pimpinan pesantren

langsung.

Page 102: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

3. Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren

dalam merumuskan kurikulum?

Dalam merumuskan kurikulum,

pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah beserta jajarannya dan

pengurus serta komite dan bagian

kurikulum bermusyawarah bersama di

akhir tahun pelajaran untuk

merumuskan kurikulum, baik itu

menambah atau mengurangi isi

kurikulum.

4. Bagaimana Pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah dalam meningkatkan

kualitas output pendidikan?

Dalam meningkatkan kualitas output

pendidikan, pengasuh pondok pesantren

Darul Amanah dan segenap jajarannya

serta melibatkan guru mata pelajaran,

wali kelas, wali santri dan masyarakat

sekitar untuk bersama-sama dan kerja

sama dalam menciptakan lulusan yang

intelektual, yaitu dengan pemadatan

materi, mengadakan try out Nasional

dan try out mandiri, les dan kursus mata

pelajaran UAN, dan mengadakan rapat-

rapat dengan pihak terkait untuk

mendukung sepenuhnya sekaligus

memberikan motivasi kepada santri-

santri yang akan ujian.

Page 103: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

B. Wawancara dengan Drs. Istanto Selaku Kepala Sekolah SMK Pondok

Pesantren Darul Amanah. Pada hari Selasa 6 Maret dan 26 Mei 2012

PERTANYAAN JAWABAN

1. Apa yang melatar belakangi

berdirinya MTs, MA dan SMK

serta siapa yang mempunyai

gagasan berdirinya lembaga

pendidikan tersebut?

Awal mula berdirinya pondok pesantren

hanya memiliki MA saja kemudian

tahun berikutnya didirikan MTs karena

keinginan pengasuh mendidik santri

dari kecil dan berkelanjutan tetap di

pondo pesantren Darul Amanah,

kemudian didirakan SMK sebab

tuntutan masyarakan akan dunia kerja

dan modernitas. Yang memiliki gagasan

didirikannya lembaga tersebut adalah

pimpinan pondok pesantren Darul

Amanah, namun dalam merencanakan

dan pelaksanaannya tetap

bermusyawarah dengan jajarannya dan

pengurus serta melibatkan sebagian

masyarakat dan tokoh masyarakat.

2. Bagaimanan pola kepemimpinan

pengasuh dalam menentukan

standar kelulusan?

Dalam menentukan standar kelulusan,

pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah dan segenap jajarannya serta

melibatkan guru, kepala sekolah (MTs,

MA dan SMK), komite dan bagian

kurikulum. Yaitu standar Nasional

harus lulus mata pelajaran UAN dan

standar pondo pesantren harus lulus

mata pelajaran pesantren.

C. Wawancara dengan Ust. Junaidi Abdul Jalal Selaku Kepala MTs Pondok

Pesantren Darul Amanah. Pada hari Rabu 7 Maret 2012

PERTANYAAN JAWABAN

1. Menggunakan pola

kepemimpinan apa pengasuh

pondok pesantren Darul Amanah

Pada dasarnya pola yang dianut oleh

pimpinan pondok pesantren Darul

Amanah adalah pola kepemimpinan

Page 104: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

dalam meningkatkan kualitas

pendidikan?

kharismatik. Namun untuk

meningkatkan kualitas pendidikan,

pimpinan pondok pesantren telah

mengkolaborasikan pola kepemimpinan

kharismatik tersebut dengan pola

kepemimpinan demokratis, pola

kepemimpinannya fleksibel. sebab tidak

cukup hanya terpaku dengan satu pola

kepemimpinan saja dalam

meningkatkan kualitas pendidikan

keseluruhan.

2. Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren

dalam berhubungan dengan

masyarakat dan lingkungan

sekitar?

Pengasuh pondok pesantren Darul

Amanah dalam mengatur hubungan

antara pesantren dengan lingkungan dan

masyarakat sekitar adalah dengan

menjalin kerja sama di segala bidang,

baik itu di bidang pendidikan,

penyuluhan, perkoperasian dan kantin.

Yang pada intinya hubungan antara

pesantren dengan lingkungan bisa

dibilang cukup baik. Sebab di dalamnya

ada hubungan yang timbal balik dan

saling menguntungkan.

D. Wawancara dengan Ust. Zainal Abidin Selaku Bagian Kesiswaan Pondok

Pesantren Darul Amanah. Pada hari Rabu 7 Maret dan 26 Mei 2012

PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren

dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran?

Dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran, pengasuh pondok

pesantren menjalankan rutinitas harian

para guru yaitu: setiap pagi 15 menit

sebelum masuk kelas, para guru

dikumpulkan dikantor untuk di briving

oleh pengasuh pondok pesantren

mengenai kejadian hari kemarin dan

persiapan hari yang akan datang dalam

mengajar. Setiap pagi juga diadakan

amaliyah tadris (cara mengajar) para

Page 105: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

guru oleh pengasuh pondok pesantren.

2. Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren

dalam pengelolaan santri-

santrinya?

Di pondok pesantren Darul Amanah,

pengelolaan santrinya selama 24 jam.

Di pagi harinya santri- santri mengikuti

pelajaran di sekolah hingga siang hari

dan di siang harinnya mengikuti

kegiatan di pondok pesantren hingga

malam hari. Yang mengelola dan

mengawasi santri- santrinya adalah para

ustadz dan ustadzah pondok pesantren

Darul Amanah secara bergantian/

bergilir dan saling kerja sama dalam

memantau santri- santrinya.

E. Wawancara dengan Ust. Mahfud Shodiq Selaku Bagian Sarpras dan

Pembangunan Pondok Pesantren Darul Amanah. Pada hari Kamis 22

Maret 2012

PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana pola kepemimpinan

pengasuh pondok pesantren

dalam mengatur dan mengurus

masalah srana dan prasarana?

Biasanya bagian sarana dan prasarana

(sarpras) berkeliling ke seluruh penjuru

pondok pesantren untuk melihar kondisi

dan keadaan sarana dan fasilitas yang

ada, bila ada kerusakan atau mungkin

hilang, bagian sarpras hanya

melaporkan keadaan tersebut. Yang

memutuskan untuk diganti atau

diperbaiki adalah pimpinan pondok

pesantren Darul Amanah sendiri. Tanpa

adanya musyawarah dengan jajarannya,

karena hal ini berkaitan dengan

keuangan pesantren maka berkaitan

pula dengan keluar masuk barang.

Page 106: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH

KABUNAN SUKOREJO KENDAL

PERIODE 2008-2013

YAYASAN DARUL AMANAH

PIMPINAN PESANTREN

PUSAT INFORMASI SEKRETARIS

Bag. Pendidikan Bag. Da’wak/Humas Bag. Pengkaderan Bag. Keuangan Bag. Pembangunan Bag. Pengasuhan

MASYARAKAT ANAK ASUH KARYAWAN PRAMUKA OSDA PERSIDA

ORG. OTONOMI LAIN

1. PS. DARUL AMANAH

2. IKSADA

TMI

SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH

MTs MA SMK LPK SETIA WS PUSADA KAJIAN KITAB

KUNING

Page 107: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

PERSONALIA YAYASAN DARUL AMANAH

PERIODE 2007/ 2012

A. PENASEHAT

1. Kyai. As’ary

2. Muhammad Maksum

3. Zaini Maksum

4. H. Damiri Rahmat

5. H. Masyhuri

6. Wahyono

7. Nasihudin

8. Hasan Bisri

9. H. Agus Muhson

10. Rohadi Sumarto

11. Nur Yasin, SH

B. PEMBINA

1. KH. Jamhari Abdul Djalal, LC

2. KH. Mas’ud Abdul Qodir

3. Drs. Junaidi Abdul Djalal

C. PENGURUS

1. Ketua : Saib, BA

2. Sekretaris Umum : H. Muhammad Adib, LC

3. Bendahara Umum : Lukman, SS

Bendahara I : Muhammad Fatwa

D. PENGAWAS

1. Ketua Pengawas : H. Abdul Haris Qodir

2. Pengawas : Ridha Makky, S.Pd.I

Page 108: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

SUSUNAN PENGURUS HARIAN PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH

PERIODE 2011/2012

1. Pimpinan Pesantren/ Direktur TMI : KH. Mas’ud Abdul Qodir

2. Sekretaris Pesantren : Mansyur, S.Pd.I

3. Pusat Informasi Pesantren :Drs. Junaidi Abdul Djalal

4. Bagian Pengajaran : Drs. Istanto

5. Bagian Keuangan : Nur Kholifah, B.Sc

6. Bagian Pengasuhan Putra : H. M. Nasirudin, Anif Hanafi, S.Pd.I

Badrudin, S.Pd.I, Muhlisin, S.Pd.I

7. Bagian Pengasuhan Putri : Fitri Indana Y, S.Pd.I,

Asih Suryani, S.Pd, Zuhana Taufiqoh

8. Bagian Pembangunan : Saib, BA

9. Bagian Pengkaderan : Hj. Nur Halimah

10. Bagian Dakwah/ Humas : Drs. Asro Ali

11. Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) : Drs. Junaidi Abdul Djalal

12. Kepala Madrasah Aliyah (MA) : KH. Mas’ud Abdul Qodir

13. Kepala SMK (TB, TKJ, AC) : Drs. Istanto

14. Koordinator Setia WS Kampus V : Drs. Junaidi Abdul Djalal

15. Koordinator Tata Usaha (TU) : Mansyur, S.Pd.I

16. Bagian Aktivitas Santri/ Kesiswaan (OSDA)

: Nur Kholifah, B.Sc, Samsi, A.Ma, Karmini, S.Pd.I

17. Bagian Perpustakaan : Edi Wibowo, Rudiyansyah, Labibatuzzahroh

18. Bagian Sarana Prasarana : H. Mahfud Shodiq, S.Pd.I

Badrudin, S.Pd.I

19. Kepramukaan Putra : Muhlisisn, S.Pd.I, Nur Mahmudi,

Kepramukaan Putri : Fitri Indana Yulfa, S.Pd.I

20. Ketua OSDA Putra : Syarifudin

Page 109: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

Ketua OSDA Putri : Nurul Hasanah

21. Ketua Alumni/ IKSADA : Mansyur, S.Pd.I

22. Bagian Koperasi Putra : Khotim Sohih, Zainul Ihsan

Bagian Koperasi Putri : Muzaroah, Mufidah, Indana Yulfa

23. Bagian Penatu Putra : Edy Wibowo, Rudiyansyah

Bagian Penatu Putri : Ira Rahmawati, Nova Hestiana

24. Bagian Taekwondo Putra : Laroibafi, S.Pd.I, Nur Wahid

Bagian Taekwondo Putri : Nova Hestiana, Anisatul Fuadiyah

25. Bagian Penabungan Putra : Muhlisin, S.Pd.I

Bagian Penabungan Putri : Evi Ismawati

Page 110: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

IDENTITAS LEMBAGA

A. Nama lembaga : Pondok Pesantren Darul Amanah

B. Nomor statistik pesantren : 512332402011

C. Nama pimpinan pesantren : KH. Mas’ud Abdul Qodir

D. Nama yayasan : Yayasan Darul Amanah

E. SK nomor badan hukum : Sri Widyiati Hasil, SH No. 80 tahun 1990

F. SK nomor badan hukum

perubahan : Ahmad Natsir, SH No. 62 tahun 2008

G. Luas tanah : ±50.000 m2

H. Status tanah : Hak milik (tanah wakaf)

I. Surat ijin mendirikan bangunan : Nomor:605.1/102/IMB/V/2009

J. Alamat Jalan : Sukorejo- Plantungan KM. 4

Desa : Ngadiwarno

Kecamatan : Sukorejo

Kabupaten : Kendal

Propinsi : Jawa Tengah

Kode Pos : 51363

Telp/Faks : (0294) 452473

Page 111: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

DATA DAN PROGRAM PENDIDIKAN

A. MTs Darul Amanah

1) Nama Madrasah : MTs Pondok Pesantren Darul Amnanah

2) NSM : 121233240006

3) Status : Swasta

4) Akreditasi : Terakreditasi “A”

5) Alamat : Pondok Pesantren Darul Amanah

6) Nama kepala sekolah : Junaidi Abdul Jalal, S.Pd.I

B. MA Darul Amanah

1) Nama Madrasah : MA Pondok Pesantren Darul Amnanah

2) NSM/NSS/NDS : 131233240007

3) Status : Swasta

4) Akreditasi : Terakreditasi “A” (sangat baik)

5) Alamat : Pondok Pesantren Darul Amanah

6) Nama kepala sekolah : KH. Mas’ud Abdul Qodir

C. SMK Darul Amanah

1) Nama Sekoklah : SMK Pondok Pesantren Darul Amnanah

2) NSM/NSS/NDS : 322032403507

3) Status : Swasta

4) Program keahlian : Tata Busana, Teknik Komputer Jaringan,

5) Akreditasi : Terakreditasi “B”

6) Alamat : Pondok Pesantren Darul Amanah

7) Nama kepala sekolah : Drs. Istanto

Page 112: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

SARANA DAN PRASARAN PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH

A. Asrama (putra/ putri)

B. MCK (putra/ putri)

C. 2 dapur (putra/ putri)

D. 2 masjid (putra/ putri)

E. Laboratorium menjahit dengan peralatan yang lengkap

F. 4 laboratorium Komputer, Internet, dan Hotspot (komputer 100 unit)

G. Ruang Perpustakaan

H. Ruang Lab IPA (Fisika, Biologi, dan Kimia)

I. Laboratorium Bahasa

J. 2 set Marching Band & Rebana Modern (putra/ putri)

K. 2 Sumur Bor, Air Bersih PDAM dan Mata air

L. Minimarket “SME’sCo Mart”

M. Bengkel Sepeda Motor

N. Ruang belajar elektronik berbasis jaringan

O. Ruang TPKU (Tempat Pelatihan dan Ketrampilan Usaha) Santri

P. 2 ruang komunikasi (putra/ putri)

Q. Wartel Putra & Wartel Putri

R. 4 Kantin Putra & Kantin Putri

S. 2 Toko pelajar

T. Balai Kesehatan/ klinik

U. Lapangan olah raga; Sepak Bola, Volley Ball, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Bola

Basket, Futsal, dll.

Page 113: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

DAFTAR TENAGA EDUKATIF DAN ADMINISTRATIF PONDOK PESANTREN

DARUL AMANAH

NO. NAMA MULAI

TUGAS

PENDIDIKAN TERAKHIR ALAMAT

1 KH. Mas’ud Abdul Qodir 17 Juli 1990 KMI Gontor Ponorogo (IPD/ISID) Sukorejo

2 Drs. Junaidi Abdul Jalal 17 Juli 1990 KMI Gontor Ponorogo, SETIA WS Smg Pageruyung

3 Nur Kholifah, B.Sc 17 Juli 1990 AA. YPKN Yogyakarta Sukorejo

4 Drs. Sukanto 17 Juli 1990 IKIP Yogyakarta Bawang

5 M. Najib 17 Juli 1990 Pes. Luhur Semarang Pageruyung

6 Nasikhudin 17 Juli 1990 Pes. Babakan Slawi Tegal Pageruyung

7 Hasan Bisri 17 Juli 1990 Pes. API Tegalrejo Magelang Pageruyung

8 H. Mahfud Shodiq, S.Pd.I 18 Juli 1991 PP API Tegalrejo Mgl, SETIA WS Smg Sukorejo

9 Umdanah 18 Juli 1991 TMI Ngabar Ponorogo Weleri

10 Drs. H. Asro Ali 18 Juli 1991 IAIN Semarang Pageruyung

11 Bisri Suhri 18 Juli 1991 Pes. Luhur Semarang Pageruyung

12 Nur Yasin 18 Juli 1991 KMI Gontor Ponorogo Sukorejo

13 Karmini, S.Pd.I 18 Juli 1991 TMI Lampung Sumatra, SETIA WS Smg Sukorejo

14 Muhlisin 18 Juli 1991 Pes. API Tegalrejo Magelang Sukorejo

15 Ahmad Mudzakir 20 Juli 1992 Pes. API Tegalrejo Magelang Sukorejo

16 H. Abdul Munif 20 Juli 1992 KMI Gontor Ponorogo Gemuh

17 Khamami, S.Pd.I 17 Juli 1996 SETIA WS Semarang Pageruyung

18 Drs. Istanto 17 Juli 1996 UNTAG Semarang Patean

19 Mansyur, S.Pd.I 21 Juli 1997 TMI Darul Amanah, SETIA WS Smg Pageruyung

20 Taufiqurrohman, S.Ag. 20 Juli 1998 UN Darul Ulum Jombang Jawa Timur Sukorejo

21 Suwardi, S.Pd.I 20 Juli 1998 UNCOK Yogyakarta Pageruyung

22 Samsi, A.Ma. 19 Juli 1999 TMI Darul Amanah, SETIA WS Smg Sukorejo

23 Sholeh Saifudin, S.A.g. 19 Juli 1999 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Pageruyung

24 Kardi, S.Ag. 19 Juli 1999 TMI Darul Amanah, IIWS Semarang Pageruyung

25 Ahmad Fandil, S.Pd.I 19 Juli 1999 TMI Darunnajah Jakarta, SETIA WS Smg Pageruyung

26 Drs. Saifudin Tamam 19 Juli 1999 UNISSULA Semarang Pageruyung

27 Zainurrofiqin 19 Juli 1999 TMI Darul Amanah, SETIA WS Smg Plantungan

28 Moch. Nashokha, S.Ag. 19 Juli 2000 STAIN Salatiga Sukorejo

29 Damami, S.Pd.I 19 Juli 2000 TMI Darul Amanah, SETIA WS Smg Sukorejo

30 Ir. Supriyadi Bowo L 14 Juli 2003 UPN Veteran Yogyakarta Patean

31 Andi Maksum, SP 14 Juli 2003 UN Muria Kudus Plantungan

32 Ahmad Sholeh, SE 19 Juli 2004 UN Muhammdiyah Magelang Bawang

33 Mudrik Khoeron 19 Juli 2004 Pes. API Tegalrejo Magelang Sukorejo

34 H. Muhammad Adib 18 Juli 2005 TMI Darunnajah Jakarta, Al Azar Kairo Mesir Sukorejo

35 Asih Suryani, S.Pd.I 18 Juli 2005 IKIP Semarang Pekalongan

36 M. Adib 18 Juli 2005 TMI Darun Amanah Bawang

37 Muhlisin 17 Juli 2006 TMI Darul Amanah Batang

38 Suparmi 17 Juli 2006 TMI Darul Amanah Batang

39 Andika Ziat Sobri, SS 17 Juli 2006 UNAKI Semarang Kendal

40 Arif Jananto 17 Juli 2006 TMI Darul Amanah Gemuh

41 M. La Roibafih 16 Juli 2007 TMI Darul Amanah Pekalongan

42 Muzaroah 16 Juli 2007 TMI Darul Amanah Pekalongan

43 Masrurkh 16 Juli 2007 TMI Darul Amanah Boja

44 HM. Fatwa 16 Juli 2007 KMI Gontor, TMI Al Amin Sukorejo

45 Fitri Indana Zulfa 16 Juli 2007 TMI Darul Amanah Weleri

46 Siti Zulaikha, S.Pd.I 16 Juli 2000 TMI Darul Amanah, SETIA WS Pageruyung

47 Fatmawati, S.Pd 16 Juli 2005 IKIP PGRI Semarang Plantungan

48 Siti Aminatun 16 Juli 2007 TMI Darunnajah Bogor Pageruyung

49 Edy Wibowo, A.Md 16 Juli 2007 Politeknik PPKP Yogyakarta Temanggung

Page 114: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

50 Anif Hanafi 16 Juli 2007 Ponpes Darul Falah Jepara Demak

51 Edy Wibowo 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Batang

52 Muh Ahkam 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Pageruyung

53 M. Zulfanimatin Q 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Pekalongan

54 Syarif Hidayat 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Plantungan

55 Zainal Mustofa 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Pageruyung

56 Eva Indriyani 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Sukorejo

57 Mufidah 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Pageruyung

58 Nova Hestiana 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Sukorejo

59 Indana Zulfa 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Bawang

60 Zuhana Taufiqoh 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah Sukorejo

61 Zaenal Abidin, S.Pd.I 14 Juli 2008 STAI Qomarudin Gresik Sukorejo

62 Izzatul Millah, S.Pd 14 Juli 2008 IKIP PGRI Semarang Wonotunggal

63 Vina Nihayatul M, S.H.I 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah, IAIN Walisongo Smg Sukorejo

64 Arum Ulisttiowati 14 Juli 2008 SMK Semarang Temanggung

65 Zainurrohib, A.Ma 14 Juli 2008 KMI Gontor Gemuh

66 Rubiyanro 14 Juli 2008 TMI Darul Amanah, VICO Semarang Semarang

67 Slamet Wiyono 13 Juli 2009 TMI Darul Amanah Patebon

68 Didik Tri Hartadi 13 Juli 2009 TMI Darul Amanah Pemalang

69 Ira Rahmawati 13 Juli 2009 TMI Darul Amanah Plantungan

70 Evi Ismawati 13 Juli 2009 TMI Darul Amanah Subah

71 Dewi Umayah 13 Juli 2009 TMI Darul Amanah Pemalang

72 HM. Nasirudin 13 Juli 2009 TMI Darunnajah Jakarta Banten

73 Novan Andriyanto, S.Pd.I 13 Juli 2009 IKIP PGRI Semarang Weleri

74 Muh Rofi’I, ST 13 Juli 2009 TMI Darul Amanah, UNDIP Semarang Plantungan

75 Fathunnajah, S.Pd.I 13 Juli 2009 ISID Gontor Sukorejo

76 Nur Laela Hikmah 13 Juli 2009 TMI Darul Amanah Plantungan

77 Urifat Ida 13 Juli 2009 TMI Darul Amanah Pageruyung

78 Prasojo, S.Kom 13 Juli 2009 AMIKOM Yogyakarta Patean

79 Teguh Sugeng H, A.Md 13 Juli 2009 STIMIK Cikarang Pageruyung

80 Tri Ernawati, S.Pd 13 Juli 2009 UNY Yogyakarta Sukorejo

81 Zarkasi, S.Pd.I 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah, SETIA WS Pageruyung

82 Syaikhurijal 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Bawang

83 Ali Yafi 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Pemalang

84 Risky wijanarko 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Wonotunggal

85 Nur Wahid 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Pageruyung

86 Rudiyansyah 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Jakarta

87 Maskurin 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Pageruyung

88 Mahdhonatul Asyari 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Rowosari

89 Dwi Novianto 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Rowosari

90 Khotim Shohih 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Pekalongan

91 Zainul Ihsan 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Plantungan

92 Nur Mahmudi 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Bandar

93 Uma Farida 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Pageruyung

94 Listia Irmayanti 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Patebon

95 Labibatuzzahroh 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Pemalang

96 Vina Niamiatul M 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Plantungan

97 Anisatul Fuadiyah 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Jambi

98 Istianah 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Pageruyung

99 Laily Isrofiyah 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah Rowosari

100 Lina Wahyuningsih, S.Pd.I 12 Juli 2010 IAIN Walisongo Semarang Patebon

101 Ariyatun, S.Pd.I 12 Juli 2010 IAIN Walisongo Semarang Weleri

102 Fikriyah, S.Pd.I 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah, SETIA WS Semarang Sukorejo

103 Lukman Hakim Al Hafidz 12 Juli 2010 TMI Darul Amanah, Pes. Al Qur’an Wonodadi Plantungan

Page 115: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

RUTE PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH

Keterangan Jarak:

Weleri – Sukorejo : 18 Km

Sukorejo – Kabunan : 4 Km

Weleri – Kabunan Via Pageruyung : 20 Km

Semarang – Darul Amanah Via Weleri : 60 Km

Pekalongan – Darul Amanah Via Limpung : 59 Km

Page 116: POLA KEPEMIMPINAN PENGASUH PONDOK PESANTREN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/139/jtptiain... · Pesantren Darunnajah Jakarta juga Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor

BIODATA PENULIS

Nama : Khadiq Muakrom

Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 25 Pebruari 1987

Alamat : Ds. Mojokarang Kulon, Kalimojo Sari Rt 04 Rw

14 Kec. Doro, Kab. Pekalongan

Phone/ HP : 08562674088

Nama Orang Tua

Ayah : H. Rohmad

Ibu : Hj. Siti Khapsah

Riwayat Pendidikan Formal

Pendidikan Formal :TK-KB Wonosari (1993-1994)

SDN 02 Kalimojo Sari (1994-2000)

MTs Syahid Doro (2000-2003)

MA Darul Amanah Sukorejo (2003-2005)

MA Futuhiyyah Mranggen (2005-2006)

S1 IAIN Walisongo Semarang (2006-2012)

Pendidikan Non Formal Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal

Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, 21 Juni 2012

Yang Menyatakan

Khadiq Muakrom

NIM. 063311042