25
POMPA INJEKSI TIPE IN-LINE DENGAN MECHANICAL GOVERNOR Sistem Aliran bahan bakar Di semua motor bakar pasti memerlukan sebuah sistem dimana sistem ini akan mengatur perjalanan atau sirkulasi dari bahan bakar,yang disebut dengan sistem aliran bahan bakar. Aliran bahan bakar ini banyak sekali macam-macamnya tetapi pada intinya sistem ini akan menghisap bahanbakar dari tangki dan di sirkulasikan atau dialirkan kesistem melalui komponen-komponen sampai masuk kedalam ruang bakar yang nantinya akan dilakukan proses pembakaran dan menghasilkan sebuah tenaga. Adalah suatu Kelengkapan mesin diesel yang mempunyai tugas untuk menghisap bahan bakar dari dalam tangki bahan bakar dan menekan bahan bakar solar tersebut menuju nozzle pengabut, serta membagi bahan bakar tersebut ke setiap silinder / ruang bakar mesin sesuai dengan urutan penyemprotan ( Firing Order ) dari mesin yangbersangkutan.pompa bahan bakar ini memiliki tekanan standart, dan tekanan dari masing-masing pengeluaaran adalah sama. Pompa Injeksi tipe sebaris mempunyai Cam dan Plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada mesin diesel. Cam menggerakan plunger sesuai dengan urutan pengapian ( Firing Order ) dari mesin diesel Berdasarkan pemakaianya menurut kecepatan putaran mesin, maka pompa injeksi bahan bakar ( Fuel Injection Pump ) untuk motor diesel dapat dibagi menjadi : 1. Pompa Injeksi bahan bakar dengan system pengaturan mekanik 2. Pompa Injeksi bahan bakar system Vacum Prinsip kerja

Pompa Injeksi Tipe In

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pompa Injeksi Tipe In

POMPA INJEKSI TIPE IN-LINE DENGAN MECHANICAL GOVERNOR

Sistem Aliran bahan bakar          Di semua motor bakar pasti memerlukan sebuah sistem dimana sistem ini akan

mengatur perjalanan atau sirkulasi dari bahan bakar,yang disebut dengan sistem aliran

bahan bakar. Aliran bahan bakar ini banyak sekali macam-macamnya tetapi pada

intinya sistem ini akan menghisap bahanbakar dari tangki dan di sirkulasikan atau

dialirkan kesistem melalui komponen-komponen sampai masuk kedalam ruang bakar

yang nantinya akan dilakukan proses pembakaran dan menghasilkan sebuah tenaga.

 

Adalah suatu Kelengkapan mesin diesel yang mempunyai tugas untuk menghisap bahan

bakar dari dalam tangki bahan bakar dan menekan bahan bakar solar tersebut menuju nozzle

pengabut, serta membagi bahan bakar tersebut ke setiap silinder / ruang bakar mesin sesuai

dengan urutan penyemprotan ( Firing Order ) dari mesin yangbersangkutan.pompa bahan bakar

ini memiliki tekanan standart, dan tekanan dari masing-masing pengeluaaran adalah sama.

Pompa Injeksi tipe sebaris mempunyai Cam dan Plunger yang jumlahnya sama dengan

jumlah silinder pada mesin diesel. Cam menggerakan plunger sesuai dengan urutan pengapian

( Firing Order ) dari mesin diesel

Berdasarkan pemakaianya menurut kecepatan putaran mesin, maka pompa injeksi bahan

bakar ( Fuel Injection Pump ) untuk motor diesel dapat dibagi menjadi :

                                1.          Pompa Injeksi bahan bakar dengan system pengaturan mekanik      

                                2.          Pompa Injeksi bahan bakar system Vacum

Prinsip kerja

Injection pump mendorong bahan bakar menuju Injection Nozzle dengan tekanan dan

dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk menambah dan mengurangi jumlah bahan bakar

yang menuju nozzle. Plunger di dorong ke atas oleh camshaft dan dikembalikan oleh Plunger

Spring. Plunger bergerak ke atas dank e bawah di dalamPlunger barrel dan pada jarak stroke

yang telah ditetapkan guna mensuplai bahan bakar dengan tekanan. Dengan naik dan turunya

Plunger berarti akan membuka dan menutup section dan discharge port sehingga mengatur

banyaknya injeksi bahan bakar. Dan pengaturan pergerakan naik turun plunger diatur oleh

governor.

Governor yang terpasang pada pompa injeksi digunakan untuk mengatur kecepatan mesin.

Kecepatan mesin ini sebanding dengan mengalirnya bahan bakar ke dalam silinder ruang bakar

Page 2: Pompa Injeksi Tipe In

Pada governor mekanik, pengaturan injeksi bahan bakarnya sesuai dengan kerja governor

yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Plunger dari pompa injeksi berputar oleh gerakan dari

batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ), dengan demikian mengatur jumlah bahan

bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder.

Control Rod dihubungkan ke governor melalui floating lever. Bila putaran mesin naik,

batang gerigi pengatur bahan bakar bergerak mengurangi jumlah bahan bakar yang di injeksikan.

Bila putaran mesin turun, batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ) bergerak

menambah bahan bakar yang di injeksikan. Dengan demikian governor adalah suatu mekanisme

untuk lever ratio dari floating lever.

Jika mesin berputar idling, gaya sentrifugal dari bobot Flyweight adalah kecil. Jika gaya

sentrifugal ini tidak cukup besar untuk mengatasi tahanan dari batang gerigi pengatur bahan

bakar ( control Rod ) mesin dapat.

Elemen pompa dan cara kerja kerja.

1 Plunger

Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga besar, karena

pompa injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap elemen pompa melayani satu silinder mesin.

Elemen pompa yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder (barrel) yang keduanya sangat

presisi, sehingga celah antara plunyer dan silindernya sekitar 1/1000 mm. Ketelitian i ni cukup

baik untuk menahan tekanan tinggi saat injeksi,walaupun pada putaran rendah. Sebuah alur

diagonal yang disebut alur pengontrol ( control groove), adalah bagian dari plunyer yang

dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh sebuah lubang.

Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi dengan tekanan

rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan putaran poros nok pompa injeksi.Gerakan bolak-

balik ini sesuai dengan cara kerja sebagai berikut.

     Posisi plunger menetukan variasi besarnya penyaluran

bahan bakar. Berikut beberapa posisi dari plunger :

1. Tidak ada penyaluran bahan bakar

Ketika plunger bergerak ke atas, pinggir atas plunger terbuka terhadap lubang barel (barrel

port) hinggacontrol helix membuka lubang barel. Akibatnya tekanan tidak terjadi di dalam ruang

tekanan, karenanya tidak ada bahan bakar yang dapat disalurkan.

2. Penyaluran bahan bakar sebagian

   Ketika plunger bergerak ke atas, plunger menutup lubang dan akan memulai menjalankan

bahan bakar dari lubang yang ada dalam posisi tertutup, tetapi penyaluran terhenti dengan

terbukanya lubang barel oleh control helix sesaat kemudian. Gerakan plunger pada periode

penyaluran bahan bakar inilah yang disebut “langkah efektif”.

Page 3: Pompa Injeksi Tipe In

3. Penyaluran bahan bakar secara maksimal

     Penyaluran bahan bakar maksimum akan tercapai saat plunger sampai          pada langkah

efektif maksimum. 

Gambar 3.30. Proses kerja elemen pompa injeksi sebaris                   Keterangan:                  1= Plunyer                                       6= Sleeve pengontrol plunyer                  2= Silinder (barrel)                          7= Pinion pengontrol plunyer                  3= Alur pengontrol                          8= Plunger driving face                  4= Lubang masuk elemen                9= Batang pengatur (control rack)                  5= Katup penyalur

 

Page 4: Pompa Injeksi Tipe In

Gambar 3.31 . plunger 

Gambar 3.32 . Cara kerja elemen pompa injeksi sebaris

      (a)  Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang  masuk

( feed hole) pada silinder ke ruang penyalur  (delivery chamber) di atas plunyer.

     (b)   Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh  tappet roller maka plunyer

bergerak ke atas. Apabila  permukaan atas plunyer bertemu dengan bibir atas lubang masuk

maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir  keluar pompa melalui pipa tekanan tinggi ke

injector.

     (c)  Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control  groove bertemu dengan bibir

bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar terhenti.

     (d)   Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal dalam ruang

penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke           lubang

masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar yang disalurkan.

Ukuran elemen pompa dapat dilihat pada gambar 24. Tinggi pengangkatan nok adalah 8

mm, sehingga gerakan plunyer naik turun juga sebesar 8 mm. Pada saat plunyer pada posisi

terbawah, plunyer menutup lubang masuk kira-kira 1,1 mm dari besar diameter lubang  masuk

sebesar 3 mm. Dengan demikian plunyer baru akan menekan setelah bergerak ke atas kira-kira

1,9 mm. Langkah ini disebut “prestroke” dan pengaturannya dapat dilakukan dengan menyetel

baut pada tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat injeksi  (injection timing) bahan

bakar keluar pompa.

Page 5: Pompa Injeksi Tipe In

 

Gambar 3.33. Ukuran pada elemen pompa

Delivery valve

Delivery valve atau katup penyalur berfungsi untuk menahan bahan bakar agar tidak mengalir

kembali ketika plunger bergerak turun.selain itu tugas dari delivery valve adalah mencegah

tetesan bahan bakar pada akhir langkah penginjeksian, dengan cara menghisap kembali sisa

bahan bakar yang ada pada injektor.

         

Page 6: Pompa Injeksi Tipe In

         

 

Gambar 3.35. Delivery valve

Bahan bakar yang terkompresikan oleh tekanan tinggi oleh plunger mendorong delivery

valve ke atas dan bahan bakar menyembur keluar. Segera setelah bahan bakar terkompresikan

dengan sempurna, delivery valve akan kembali ke posisi semula karena dorongan dari valve

spring untuk menutup lubang bahan bakar (fuel Passage), dengan demikian dapat mencegah

kembalinya bahan bakar

Delivery valve bergerak turun sampai permukaan valve seat ditahan dengan kuat. Selama

langkah ini bahan bakar ditarik kembali ke injection pipe, seketika itu juga menurunkan residual

pressure antara delivery valve dan nozzle. Penarikan tersebut memperbaiki akhir peninjeksian

dan sekaligus mencegah menetesnya bahan bakar setelah penginjeksian.

Page 7: Pompa Injeksi Tipe In

 

Gambar 3.36. Delivery valve

Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai dengan kebutuhan

mesin. Governor mengatur gerakan  control rack yang berkaitan dengan  control pinion yang

diikatkan pada control sleeve. Control sleeve ini berputar bebas terhadap silinder. Bagian  bawah

plunyer (flens) berkaitan dengan bagian bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim

tergantung pada posisi plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif . Langkah efektif adalah

langkah plunyer dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer sampai control groove

Page 8: Pompa Injeksi Tipe In

bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan berubah sesuai dengan posisi plunyer dan

jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan besarnya langkah efektif. 

                    Gambar 334. Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan

Langkah efektif plunyer berubah apabila plunyer berputar dari governor oleh tenaga dari governor – batang pengontrol – pinion pengontrol kopntrol sleave-plunyer (melalui flens penggerak plunyer.Langkah efektif adalah gerakan dari titik sebelah penutup lubahng pemberi sampai alur pengontrol bertemu dengan lunang pemberi.. jadi, langkah efektif akan berubah sesuai dengan posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan sesui dengan besarnya langkah efektif.

3.2.2                    Pompa injeksi in-line dengan governor mekanik

Governor sentrifugal digunakan terutama pada motor Diesel ukuran besar.

Governor ini dipasang pada pompa injeksi jenis inline.

Di dalam pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis :

a. Governor sentrifugal jenis RQ/RQV

b. Governor sentrifugal jenis RS/RSV

A. Governor sentrifugal jenis RQ

            Governor jenis RQ adalah salah satu dari governor mekanik dimana governor ini

hanya dapat meregulasi atau mengatur putaran mesin diesel pada putaran idle dan

putaran maksimum.

1. Nama Bagian – Bagian Utama

Page 9: Pompa Injeksi Tipe In

Gambar 3.08.Governor mekanik tipe RQ

2. Cara Kerja Governor Sentrifugal Jenis RQ

a). Posisi start

Gambar 3.09.Governor posisi start

Page 10: Pompa Injeksi Tipe In

  Batang pengatur ditekan lebih dari maksimum (posisi start),

Plunyer diputar maksimum, langkah efektif paling besar . 

Dengan demikian volume penyemprotan menjadi paling banyak. Sehingga mesin akan

muudah dihidupkan,dan Bobot sentrifugal membuka sesuai dengan putaran mesin yang

terjadi.

b). Posisi putaran idle 

Gambar 3.10.Governor posisi idle

  Setelah mesin hidup pedal gas dilepas, batang pengatur kembali ke posisi putaran

idle. Akibat dari tarikan sebuah pegas.

Plunyer diputar sedikit, volume penyemprotan juga sedikit. Sehingga putaran mesin

sesuai dengan jumlah bahan bakar yang disemprotkan.

Bobot sentrifugal membuka tergantung pada putaran mesin. Putaran mesin naik, bobot

sentrifugal membuka dan volume injeksi diperkecil.

Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup dan volume injeksi diperbesar.

Page 11: Pompa Injeksi Tipe In

c). Posisi putaran menengah

Gambar 3.11.Governor pada posisi putaran menengah

  Pada putaran menengah posisi batang pengatur hanya ditentukan oleh injakan pedal

gas,

Pedal gas sedikit ditekan, putaran mesin naik diatas putaran idle, bobot sentrifugal

membuka bebas dari pegas pengatur putaran idle dan terletak pada pegas putaran

maksimum.

Dengan demikian pada posisi putaran menengah governor tidak bekerja.

d). Posisi putaran maksimum 

Page 12: Pompa Injeksi Tipe In

Gambar.3.12. Governor RQ pada putaran maksimal

  Karena pedal gas ditekan pada posisi maksimal maka Batang pengatur pada posisi

maksimum juga, putaran mesin juga maksimum. Bobot sentrifugal membuka sesuai

dengan putaran maksimum.

Apabila putaran mesin lebih tinggi dari putaran maksimum, bobot sentrifugal membuka

penuhdengan melawan tiga buah pegas, maka batang pengatur tertarik ke arah stop

sedikit dengan demikian pemakaian bahan bakar akan sedikit berkurang maka dari

itu governor  ini berfungsi untuk membatasi putaran maksimum.

e). Pegas pengatur governor jenis RQ

Gambar 3.13.Pegas pengatur sentrifugal

  Pada governor jenis RQ pegas pengatur dipasang menjadi satu dengan bobot sentrifugal

Pegas pengatur terdiri dari 3 buah pegas yang berfungsi untuk mengatur putaran idle

dan putaran maks.

- Pada putaran idle, pengaturan dilakukan oleh pegas bagian luar (pegas idle). Bobot

sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka tergantung dari

putaran idle dan dapat membuka maksimum = 6 mm.

Pada pembatasan putaran maksimum, diatur oleh semua pegas, pengatur bobot

sentrifugal membuka maksimum = 5 mm dari posisi gambar B ( lihat gambar ).

B.                  Governor Sentrifugal Jenis RSV

            Governor sentrifugal jenis RSV adalah salah satu governor yang dapat

meregulasi setiap putaran mesin (putaran idle sampai putaran maksimum).Huruf V

(verstell) berarti penyetel/pemindah.

Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat satu pegas tarik sebagai pengatur

yang terpasang diluar bobot sentrifugal.

1. Nama bagian-bagian utama

Page 13: Pompa Injeksi Tipe In

 

Gambar 3.14. Governor type RS

Keterangan:

1. Pegas start                                              7. Tuas pengatur

2. Tuas penyetel                                          8. Bantalan antar

3. Tuas tarik                                                9. Bobot sentrifugal

4. Tuas antar                                               10. Tuas ayun

5. Pegas pengatur                           11. Batang pengatur

6. Pegas tambahan ( idle )

Page 14: Pompa Injeksi Tipe In

2.                   Cara kerja governor

sentrifugal jenis RSV

            a. Posisi start

Gambar 3.15.Governor RS posisi start

Pada saat mesin belum hidup, batang pengatur selalu pada posisi start karena tarikan

dari pegas start.

Dengan demikian mesin dapat lebih mudah dihidupkan walaupun tuas penyetel pada

posisi idle.

Page 15: Pompa Injeksi Tipe In

            b. Posisi idle

Gambar 3.16.Governor posisi idle

Tuas penyetel pada posisi putaran idle. Pegas pengatur tertarik sedikit bobot

sentrifugal membuka tergantung putaran idle dan kekuatan pegas pengatur.

Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka, volume injeksi diperkecil.

Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup volume injeksi diperbesar

      Supaya putaran idle dapat stabil, maka untuk meregulasi putaran dipasang pegas

tambahan untuk putaran idle.

            c. Posisi  putaran

menengah

Page 16: Pompa Injeksi Tipe In

Gambar 3.17.Governor posisi putaran menengah

Tuas penyetel pada posisi putaran menengah, pegas pengatur tertarik kuat, batang

pengatur bergerak kearah maksimum, bobot sentrifugal masih sedikit terbuka. Dengan

demikian volume injeksi menjadi besar / banyak, putaran mesin naik.

Bobot sentrifugal membuka. Apabila gaya sentrifugal lebih besar dari kekuatan pegas.

Dengan demikian pengatur tertarik kearah volume injeksi yang kecil / sedikit sampai

terjadi keseimbangan antara gaya sentrifugal dengan kekuatan pegas pengatur.

d. Posisi putaran

maksimum

Gambar 3.18.Governor posisi putaran maksimum

Tuas penyetel pada posisi maksimum pegas pengatur tertarik penuh. Volume injeksi

banyak putaran mesin tinggi dan bobot sentrifugal membuka.

Putaran maksimum dapat tercapai apabila gaya sentrifugal sebanding dengan kekuatan

pegas pengatur.

Putaran mesin bertambah naik bobot sentrifugal membuka tambah kuat batang

pengatur tertarik kearah stop / sedikit.

Keterangan :

Page 17: Pompa Injeksi Tipe In

           secara umum governor mekanik mempunyai fungsi yang sangat penting dalam

pompa injeksi demi mengatur volume bahan bakar yang akan diinjeksikan dan

meregulasi atau mengatur putaran mesin agar tidak terjadi kelebihan putaran,karena

kita tahu bahwa semua komponen-komponen yang ada pada kendaraan mempunyai

batas kemampuan. Jadi agar komponen-komponen tersebut dapat digunakan pada

waktu yang lama maka kerja komponen itupun harus ada batasnya.

3.2.7 Injektor atau Nozzle

Injektor  adalah komponen terakhir yang menerima tekanan bahan bakar / solar,tekanan yang berasal dari elemen pompa akan dikeluarkan atau dikabutkan melalui komponen ini.

Tekanan dari bahan bakar akan msuk kedalam injektor dan melawan kekuatan pegas injektor,ketika tekanan melebihi kekuatan pegas maka injektor akan terangkat keatas,dengan demikian akan memberikan celah yang dapat meneruskan tekanan solar yaitu antara injektor holder dan nozle(jarum nedle).dan bahan bakar bakar yang mengalir melalui celah tersebut akan keluar melalui lubang injektor dengan demikian akan terjadi suatu penyemprotan atau pengabutan bahan bakar.Nozel Dan Kelengkapannya

                          Gambar 3.37. injektorKETERANGAN :1. Mur pengunci                6. Pegas2. Saluran balik                 7. Pasak penekan3. Wasier                           8. Plat antar4. Rumah nozel                 9. Nozel5. Plat penyetel                 10. Rumah penahan nozel

3.6.1 Macam-macam nozzle atau injector

Page 18: Pompa Injeksi Tipe In

    A. Nozel Untuk Injeksi Tidak Langsung

Pada motor injeksi tidak langsung digunakan 2 macam nozel.a) Nozel jenis pintel

Gambar 3.38.Nozle jenis pintel

Keterangan :

1. Batang penekan                              5. Pasak penyemprot2. Badan nozel                                                6. Saluran masuk3. Jarum nozel                                     7. Konis penekan4. Lubang penyemprot                        8. Langkah pasak

Page 19: Pompa Injeksi Tipe In

Bentuk Penyemprotan

 

Gambar 3.39. Bentuk penyemprotan

Bentuk penyemprotan harus sesuai dengan bentuk kamar / ruang bakar.Tekanan pembukaan jarum nozel untuk injeksi tidak langsung adalah 100 – 150 bar.

b. Nozel Jenis Throtel

Page 20: Pompa Injeksi Tipe In

Gambar 3.40.penyemprotan nozzle jenis throtle

Keterangan :

a. Tertutup 

b. Sedikit terbuka  

c. Membuka penuh

Pada nozel jenis throttel, jarum nozel mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk itu terjadi penyemprotan awal (gambar b). Kalau jarum nozel membuka penuh, terjadi penyemprotan utama (gambar c).Dengan bentuk khusus ini kenaikan tekanan pembakaran dapat dibuat lebih halus dengan demikian mesin juga bersuara lebih halus.

B. Nozel Untuk Injeksi Langsung

Page 21: Pompa Injeksi Tipe In

Gambar 3.41.nozel injeksi langsung

Keterangan :

1. Badan nozel

2. Jarum nosel

3. Lubang penyemprot

4. Lubang kantong

5. Sudut lubang penyemprot

Bentuk Penyemprotan

Page 22: Pompa Injeksi Tipe In

Gambar 3.42. Bentuk penyemprotan

      Ujung jarum nozel berbentuk kerucut sebagai perapat dudukan nozel, injector jenis ini

mempunyai satu atau banyak lubang, pada umumnya banyak lubang / multiple hole. Besar dan

panjang lubang mempengaruhi bentuk penyemprotan.

Diameter lubang kurang lebih 0,2 mm. Tekanan  pembukaan jarum nozel adalah antara  150 –

250 bar.

Pelindung Panas Untuk Nozel

Pelindung panas untuk nozel jenis pintel dan throtel

Untuk menghindari terjadinya temperatur yang tinggi pada dasar nozel dan supaya nozel bisa

tahan lama, maka diantar kepala silinder dan mur penahan nozel dipasang pelindung panas.

Fungsi : Dengan pelindung panas permukaan nozel yang menerima panas lebih kecil / sedikit

 

Gambar 3.43.Pelindung panas nozel

Page 23: Pompa Injeksi Tipe In

Keterangan :

1. Nozel

2. Mur penahan

3. Plat pelindung panas

4. Kepala silinder