19
PEWARISAN GEN PADA GENETIKA POPULASI BERTUJUAN UNTUK MEMPELAJARI DAN MENGETAHUI KONSEKUENSI PEWARISAN GEN BERDASARKAN HUKUM MENDEL DALAM SUATU POPULASI YANG MENYANGKUT FREKUENSI GEN, FREKUENSI ALEL SERTA RASIO GENOTIF DAN FENOTIF. Pengertian mengenai komposisi genetika pada populasi dan pemindahan gen dari suatu generasi ke generasi berikutnya sangat penting sehubungan dengan perubahan komposisi genetika pada populasi akibat seleksi alam maupun seleksi buatan. Saat ini genetika kuantitatif membantu dalam menentukan apakah suatu populasi mempunyai potensi untuk diseleksi atau tidak dan berapa kenaikan hasil yang dapat diharapkan serta metode seleksi mana yang paling efisien Pola pewarisan gen dalam populasi berhubungan dengan frekuensi dan interaksi alel dalam suatu populasi Mendel (Mendel Population), yaitu suatu kelompok interbreeding dari suatu organisme yang masing-masing memiliki gene pool. Gene pool adalah jumlah dari semua alel yang berlainan dalam populasi. Gen-gen ini mempunyai hubungan dinamis dengan alel yang lainnya dan dengan lingkungan seperti seleksi mempunyai kecenderungan untuk mengubah frekuensi gen yang dapat menyebabkan perubahan evolusi dalam populasi.

Population Genetics-Autosomal Gen OK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Population Genetics-Autosomal Gen OK

PEWARISAN GEN PADA GENETIKA POPULASI BERTUJUAN UNTUK MEMPELAJARI DAN MENGETAHUI KONSEKUENSI PEWARISAN GEN BERDASARKAN HUKUM MENDEL DALAM SUATU POPULASI YANG

MENYANGKUT FREKUENSI GEN, FREKUENSI ALEL SERTA RASIO GENOTIF DAN FENOTIF.

Pengertian mengenai komposisi genetika pada populasi dan pemindahan gen dari suatu generasi ke generasi berikutnya sangat penting sehubungan dengan perubahan komposisi genetika pada populasi akibat seleksi alam maupun seleksi buatan. Saat ini genetika kuantitatif membantu dalam menentukan apakah suatu populasi mempunyai potensi untuk diseleksi atau tidak dan berapa kenaikan hasil yang dapat diharapkan serta metode seleksi mana yang paling efisien Pola pewarisan gen dalam populasi berhubungan dengan frekuensi dan interaksi alel dalam suatu populasi Mendel (Mendel Population), yaitu suatu kelompok interbreeding dari suatu organisme yang masing-masing memiliki gene pool. Gene pool adalah jumlah dari semua alel yang berlainan dalam populasi. Gen-gen ini mempunyai hubungan dinamis dengan alel yang lainnya dan dengan lingkungan seperti seleksi mempunyai kecenderungan untuk mengubah frekuensi gen yang dapat menyebabkan perubahan evolusi dalam populasi.

Page 2: Population Genetics-Autosomal Gen OK

Hardy dan Weinberg (1908) adalah pakar matematika yang menemukan dasar-dasar yang ada hubungannya dengan

frekuensi gen di dalam populasi yang dikenal dengan prinsip equilbrium Hardy Weinberg. Hukum tersebut menyatakan bahwa frekuensi gen akan tetap dari generasi ke generasi seterusnya dalam populasi yang besar, keadaan populasi tersevar secara

acak, tidak ada seleksi dan migrasi. Hukum ini ternyata mengikuti model matematis dengan rumus binomium (a + b)n dimana

memperlihatkan pemisahan dari sepasang alel tunggal (Aa) pada persilangan monohibrid dapat digambarkan sebagai berikut :

(a + b) = (A + a)2 = 1 AA + 2 Aa + 1 aaDefinisi Frekuensi Gen : f (A) = Jumlah dari alel-alal A

Jumlah total semua alel dalam populasi f (a) = Jumlah dari alel-alal a

Jumlah total semua alel dalam populasi Aplikasi hukum Hardy Weinberg dalam genetika ikan dapat diuraikan

seperti di bawah ini. HUKUM HARDY - WEINBERG (KONSEP “GENE - POOL” )Dalam populasi persilangan acak (random mating), frekuensi genotif ditunjukkan oleh frekuensi gen. Jika frekuensi gen sebagai berikut :

p = f ( A ) dan q = f ( a ) dan p + q = 1, Frekuensi genotif akan : p 2 + 2 pq + q 2 = 1

A 2 + 2 Aa + a 2 = 1Jika frekuensi gen tetap konstan , maka frekuensi genotif akan sama pada setiap generasi dan populasi tersebut dalam keseimbangan genetis (genetic equilibrium).

Page 3: Population Genetics-Autosomal Gen OK
Page 4: Population Genetics-Autosomal Gen OK
Page 5: Population Genetics-Autosomal Gen OK

GENETIKA POPULASIGENETIKA POPULASIDominan Tidak Lengkap (Incomplete Dominance)Dominan Tidak Lengkap (Incomplete Dominance)

~ Ketika suatu gen memiliki 2 alel yg menghasilkan 3 fenotip dan setiap fenotip ~ Ketika suatu gen memiliki 2 alel yg menghasilkan 3 fenotip dan setiap fenotip menhgslkn suatu fenotip menhgslkn suatu fenotip unikunik (incomplete dominant), akan memudahkan unt. (incomplete dominant), akan memudahkan unt. Menent. Frekuensi alelMenent. Frekuensi alel

f (alel) = f (alel) = 2 [Juml. Ikan dg fen. homoziqot] + [Juml.ikan dg fen.heteroziqot]2 [Juml. Ikan dg fen. homoziqot] + [Juml.ikan dg fen.heteroziqot]

2 (Juml. Ikan dlm. Populasi)2 (Juml. Ikan dlm. Populasi)

~ Jumlah ikan dg fenotip homoziqot dikalikan dg 2 karena setiap ikan membawa 2 kopi ~ Jumlah ikan dg fenotip homoziqot dikalikan dg 2 karena setiap ikan membawa 2 kopi alel sedang heteroziqot hanya 1 kopialel sedang heteroziqot hanya 1 kopi

~ Jumlah ikan dlm.populasi harus dikalikan dg 2 karena aetiap ikan adalah Diploid dan ~ Jumlah ikan dlm.populasi harus dikalikan dg 2 karena aetiap ikan adalah Diploid dan memiliki 2 alel per lokus.memiliki 2 alel per lokus.

Contoh : Petani ikan trout, menemukan beberapa ikan rainbow trout berwarna ‘golden’ Contoh : Petani ikan trout, menemukan beberapa ikan rainbow trout berwarna ‘golden’ dan ‘palomino’ pada kolam ikan dan dia ingin mengetahui frekuensi alel G dan G’ dan ‘palomino’ pada kolam ikan dan dia ingin mengetahui frekuensi alel G dan G’ dalam populasi trout.dalam populasi trout.

Hasil sensus populasi trout, menunjukkan sbb :Hasil sensus populasi trout, menunjukkan sbb :

Fenotip Genotip JumlahFenotip Genotip Jumlah

Pigmen Normal GG 360Pigmen Normal GG 360

Golden G’G’ 160Golden G’G’ 160

Palomino GG’ Palomino GG’ 480 480

Total 1000 Total 1000

Page 6: Population Genetics-Autosomal Gen OK

~ Frekuensi dari alel G [f (G)] dan G’ [ f (G’)] dapat ditentukan dg menghitung ~ Frekuensi dari alel G [f (G)] dan G’ [ f (G’)] dapat ditentukan dg menghitung jumlah alel G dan G’ yg terdapat dlm. Populasijumlah alel G dan G’ yg terdapat dlm. Populasi

Frekuensi alel G = Juml. Alel G / Juml. Total alel pada lokus GFrekuensi alel G = Juml. Alel G / Juml. Total alel pada lokus G

Jumlah alel G = Juml. trout ‘palomoni’ + 2 (juml. trout pigmen normal)Jumlah alel G = Juml. trout ‘palomoni’ + 2 (juml. trout pigmen normal)

~ Jumlah trout berpigmen Normal dikalikan 2 karena setiap ikan membawa 2 ~ Jumlah trout berpigmen Normal dikalikan 2 karena setiap ikan membawa 2 alel Galel G

~ Ikan trout berpigmen ‘Golden’ tidak memiliki alel G~ Ikan trout berpigmen ‘Golden’ tidak memiliki alel G

~ Jumlah total alel pada lokus G = jumlah total populasi trout (golden + pigmen ~ Jumlah total alel pada lokus G = jumlah total populasi trout (golden + pigmen

normal + palomino) x 2normal + palomino) x 2

SehinggaSehingga

f (G) = f (G) = Jumlah alel GJumlah alel G

Jumlah total alel pada lokus GJumlah total alel pada lokus G

f (G) = f (G) = 2 (360) + 480 2 (360) + 480 = 0.6= 0.6

2 ( 1000 )2 ( 1000 )

Penghitungan frekuensi alel G’ sama seperti alel GPenghitungan frekuensi alel G’ sama seperti alel G

f (G’) = f (G’) = Jumlah alel G’Jumlah alel G’

Jumlah total alel pada lokus G’Jumlah total alel pada lokus G’

= 2 (160) + 480 / 2 (1000) = 800 / 2000 = 0.4= 2 (160) + 480 / 2 (1000) = 800 / 2000 = 0.4

Page 7: Population Genetics-Autosomal Gen OK

MakaMaka

f (G) + f (G’) = 0.6 + 0.4 = 1.0f (G) + f (G’) = 0.6 + 0.4 = 1.0

Cara Lain :Cara Lain :

f (alel) = √ f (fenotip homoziqot yg diproduksi alel)f (alel) = √ f (fenotip homoziqot yg diproduksi alel)

Sehingga :Sehingga :

f (G) = √ f (G) = √ Jumlah fenotip GG (pigmen normal)Jumlah fenotip GG (pigmen normal)

Total populasiTotal populasi

= √ 360 / 1000 = √ 0.36 = 0.6= √ 360 / 1000 = √ 0.36 = 0.6

Unt. Menghitung f (G’) :Unt. Menghitung f (G’) :

f (G’) = √ f (G’) = √ Juml. Fenotip G’G’ (pigmen Golden)Juml. Fenotip G’G’ (pigmen Golden)

Total populasiTotal populasi

= √ 160 / 1000 = √ 0.16 = 0.4= √ 160 / 1000 = √ 0.16 = 0.4

Dengan demikian maka f (G) + f (G’) = 0.6 + 0.4 = 1.0Dengan demikian maka f (G) + f (G’) = 0.6 + 0.4 = 1.0

~ Frekuensi suatu genotip homoziqot adalah Kuadrat dari frekuensi alel~ Frekuensi suatu genotip homoziqot adalah Kuadrat dari frekuensi alel

Sebagai contoh : genotip GG memiliki 2 alel G, dan frekuensi unt. Sebagai contoh : genotip GG memiliki 2 alel G, dan frekuensi unt.

Genotip GG adalah f (G) x f (G) atau f (G)2, Genotip GG adalah f (G) x f (G) atau f (G)2,

sehingga f (G) = √ f (GG)sehingga f (G) = √ f (GG)

Page 8: Population Genetics-Autosomal Gen OK

Alternatif Lain : Memetakan frekuensi genotip dg diagram PunnetAlternatif Lain : Memetakan frekuensi genotip dg diagram Punnet

dimana f (G ) = 0.6 dan f (G’) = 0.4dimana f (G ) = 0.6 dan f (G’) = 0.4

Gamet JantanGamet Jantan

G G’ G G’

(f = 0.6) (f = 0.4)(f = 0.6) (f = 0.4)

G G

(f = 0.6)(f = 0.6)

GametGamet

BetinaBetina

G’G’

(f = 0.4)(f = 0.4)

Fenotip Genotip FrekuensiFenotip Genotip Frekuensi

Pigmen Normal GG 0.36Pigmen Normal GG 0.36

Palomino GG’ 0.24Palomino GG’ 0.24

Palomino G’G 0.24Palomino G’G 0.24

Golden G’G’ Golden G’G’ 0.160.16

Total 1.00Total 1.00

GG GG

Pigmen NormalPigmen Normal

f (GG) = (0.6)(0.6) = 0.36f (GG) = (0.6)(0.6) = 0.36

GG’GG’

Pigmen PalominoPigmen Palomino

f (GG’) = (0.6)(0.4) = 0.24f (GG’) = (0.6)(0.4) = 0.24

G’GG’G

Pigmen PalominoPigmen Palomino

f (G’G) = (0.4)(0.6) = 0.24f (G’G) = (0.4)(0.6) = 0.24

G’G’G’G’

Pigmen GoldenPigmen Golden

f (G’G’) = (0.4)(0.4) = 0.16f (G’G’) = (0.4)(0.4) = 0.16

Page 9: Population Genetics-Autosomal Gen OK

DOMINAN LENGKAPDOMINAN LENGKAP~ Ketika aksi gen menjadi dominan lengkap, frekuensi alel harus dihitung dg ~ Ketika aksi gen menjadi dominan lengkap, frekuensi alel harus dihitung dg

teknik teknik akar kuadratakar kuadrat. Hal ini dikarenakan fenotip heteroziqot sangat sulit . Hal ini dikarenakan fenotip heteroziqot sangat sulit dibedakan dari fenotip dominan homoziqotdibedakan dari fenotip dominan homoziqot

~ Frekuensi alel tidak dapat ditentukan dg menjumlahkan alel-alel, karena tidak ~ Frekuensi alel tidak dapat ditentukan dg menjumlahkan alel-alel, karena tidak ada cara unt. Mengetahui individu-individu dg fenotip dominan yg memiliki 2 ada cara unt. Mengetahui individu-individu dg fenotip dominan yg memiliki 2 alel dominan dan mana yg hanya memiliki 1 alel dominanalel dominan dan mana yg hanya memiliki 1 alel dominan

~ Dg. Demikian hanya genotip resesif yg merupakan 1 genotip unt. Pemeriksaan ~ Dg. Demikian hanya genotip resesif yg merupakan 1 genotip unt. Pemeriksaan fenotip-fenotip. Oleh karenanya frekuensi fenotip resesif adalah kuadrat dari fenotip-fenotip. Oleh karenanya frekuensi fenotip resesif adalah kuadrat dari frekuensi alel resesiffrekuensi alel resesif

~ Jumlah frekuensi alel pada setiap lokus harus 1.0~ Jumlah frekuensi alel pada setiap lokus harus 1.0

Contoh : Seorang pembudidaya ikan mas, menemukan ikan yg berwarna Contoh : Seorang pembudidaya ikan mas, menemukan ikan yg berwarna birubiru, , dia ingin mengetahui frekuensi alel yg bertanggungjawab thd. Pigmen normal dia ingin mengetahui frekuensi alel yg bertanggungjawab thd. Pigmen normal pada populasi ikan mas tsb. Pigmen pada populasi ikan mas tsb. Pigmen birubiru dikendalikan alel resesif dikendalikan alel resesif bb dan dan pigmen normal dikendalikan alel dominan pigmen normal dikendalikan alel dominan B. B. Sensus populasi ikan mas Sensus populasi ikan mas diperoleh hasil :diperoleh hasil :

Fenotip Genotip JumlahFenotip Genotip Jumlah

BiruBiru bbbb 90 90

Normal BB dan Bb Normal BB dan Bb 910910

Total 1000Total 1000

Page 10: Population Genetics-Autosomal Gen OK

PerhitunganPerhitungan f (b) = √ f (bb) = √ f (pigmen biru ikan mas)f (b) = √ f (bb) = √ f (pigmen biru ikan mas) = √ = √ 90 (jumlah fenotip biru)90 (jumlah fenotip biru) 1000 (total populasi)1000 (total populasi) = √ 0.09 = 0.3= √ 0.09 = 0.3 Unt. Menghitung f (B), kurangkan f (b) dari 1.0 :Unt. Menghitung f (B), kurangkan f (b) dari 1.0 : f (B) = 1.0 – f (b)f (B) = 1.0 – f (b) = 1.0 – 0.3 = 0.7= 1.0 – 0.3 = 0.7 f (genotip homoziqot unt.1 alel) = f (1 alel)2f (genotip homoziqot unt.1 alel) = f (1 alel)2 f (genotip heteroziqot) = 2 [f (alel 1)] [ f (alel 2)]f (genotip heteroziqot) = 2 [f (alel 1)] [ f (alel 2)] f (genotip homoziqot unt. 2 alel) = f (2 alel)2f (genotip homoziqot unt. 2 alel) = f (2 alel)2

Unt.menghitung “frekuensi genotip” pada sensus ikan mas tsb.Unt.menghitung “frekuensi genotip” pada sensus ikan mas tsb.

(1) Hitung Frekuensi homoziqot (BB) pigmen normal(1) Hitung Frekuensi homoziqot (BB) pigmen normal f (BB) = f (B)2f (BB) = f (B)2 = (0.7)2 = 0.49= (0.7)2 = 0.49(2) Hitung frekuensi heteroziqot (Bb) pigmen normal(2) Hitung frekuensi heteroziqot (Bb) pigmen normal f (Bb) = 2 [ f (B) ] [ f (b) ]f (Bb) = 2 [ f (B) ] [ f (b) ] = 2 (0.7) (0.3) = 0.42= 2 (0.7) (0.3) = 0.42(3) Hitung frekuensi pigmen biru (bb) ikan mas :(3) Hitung frekuensi pigmen biru (bb) ikan mas : f (bb) = f (b)2f (bb) = f (b)2

= (0.3)2= (0.3)2 = 0.09 = 0.09

Page 11: Population Genetics-Autosomal Gen OK

• Sehingga

f (BB) + f (Bb) + f (bb) = 0.49 + 0.42 + 0.09 = 1.0

Rincian jumlah ikan mas :

Pigmen Normal (BB) = 490 ekor

Pigmen Normal (Bb) = 420 ekor

Pigmen Biru (bb) = 90 ekor

Total populasi = 1000 ekor

Page 12: Population Genetics-Autosomal Gen OK

Aksi Gen Dominan LengkapAksi Gen Dominan LengkapAksi gen dominan lengkap terjadi ketika alel-alel dominan sangat kuat Aksi gen dominan lengkap terjadi ketika alel-alel dominan sangat kuat

memproduksi suatu fenotif. Hanya 1 alel dominan yg diperlukan unt memproduksi suatu fenotif. Hanya 1 alel dominan yg diperlukan unt memproduksi fenotif dominan. Hal ini berarti genotip memproduksi fenotif dominan. Hal ini berarti genotip heterozogot heterozogot dan homozigot dominan.dan homozigot dominan. Keduanya menghasilkan fenotip dominan. Keduanya menghasilkan fenotip dominan. Jadi fenotip-fenotip yg diproduksi oleh genotip-genotip ini adalah Jadi fenotip-fenotip yg diproduksi oleh genotip-genotip ini adalah identik.identik.

Alel reaesif dpt menghasilkan fenotip resesif hanya ketika Alel reaesif dpt menghasilkan fenotip resesif hanya ketika tidak ada tidak ada alel dominanalel dominan, yg berarti hanya dpt memproduksi , yg berarti hanya dpt memproduksi fenotip resesiffenotip resesif hanya ketika ikanhanya ketika ikan homozigot resesif. homozigot resesif. Modus tsb akan memberikan 3 Modus tsb akan memberikan 3 genotif yg hanya memberikan 2 genotipgenotif yg hanya memberikan 2 genotip

Fenotip Fenotip GenotipGenotip

Dominan Homozigot dominanDominan Homozigot dominan

Dominan HeterozigotDominan Heterozigot

Resesif Homozigot resesifResesif Homozigot resesif

(3 genotip ; 2 fenotip)(3 genotip ; 2 fenotip)

Page 13: Population Genetics-Autosomal Gen OK

Complete dominan gene actionComplete dominan gene action

Hitam PutihHitam Putih

AA aaAA aa

AaAa

Gen Gen AA menghasilkan warna Hitam dan Putih oleh Dominan Lengkap, menghasilkan warna Hitam dan Putih oleh Dominan Lengkap, shg terdapat hanya 2 fenotipshg terdapat hanya 2 fenotip

~ Hitam adalah Fenotip Dominan, dan fenotip tsb diproduksi baik oleh ~ Hitam adalah Fenotip Dominan, dan fenotip tsb diproduksi baik oleh Genotip Dominan Homozigot (Genotip Dominan Homozigot (AAAA) dsn Heterozigot () dsn Heterozigot (AaAa))

~ Putih adalah Fenotip Resesif, dan fenotip tsb diproduksi oleh Genotip ~ Putih adalah Fenotip Resesif, dan fenotip tsb diproduksi oleh Genotip Resesif Homozigot (Resesif Homozigot (aaaa).).

Page 14: Population Genetics-Autosomal Gen OK

Incomplete Dominant Gene ActionIncomplete Dominant Gene Action~ Terjadi ketika alel Dominan mengekspresikan ~ Terjadi ketika alel Dominan mengekspresikan

fenotip fenotip lebih kuatlebih kuat dr pd alele Resesif, namun dr pd alele Resesif, namun tidak tidak cukup kuat unt menekan alel resesif cukup kuat unt menekan alel resesif pada genotip pada genotip HeterozigotHeterozigot

Hitam Abu-abu PutihHitam Abu-abu Putih

BB Bb bbBB Bb bb

Gen Gen BB memproduksi warna Hitam dan Putih dg memproduksi warna Hitam dan Putih dg Incomplete Dominant. Karena Dominan Tidak Incomplete Dominant. Karena Dominan Tidak Lengkap, genotip Heterozigot (Lengkap, genotip Heterozigot (BbBb) memproduksi ) memproduksi suatu fenotip unik (suatu fenotip unik (Abu-abuAbu-abu) (Warna hitam tidak ) (Warna hitam tidak kuat menekan warna putih shg jadi abu-abu). kuat menekan warna putih shg jadi abu-abu). Fenotip Putih diproduksi oleh genotip Resesif (Fenotip Putih diproduksi oleh genotip Resesif (bbbb).).

Page 15: Population Genetics-Autosomal Gen OK

DUA ATAU LEBIH GEN YG MENGHASILKAN FENOTIP DUA ATAU LEBIH GEN YG MENGHASILKAN FENOTIP TERPISAHTERPISAH

~ ~ Penghitungan frekuensi alel-alel pada dua atau lebih lokus ketika Penghitungan frekuensi alel-alel pada dua atau lebih lokus ketika setiap lokus memproduksi fenotip terpisah merupakan metode setiap lokus memproduksi fenotip terpisah merupakan metode sederhana untuk lokus tunggalsederhana untuk lokus tunggal

~ Oleh karena setiap lokus memproduksi suatu fenotip yg berbeda, ~ Oleh karena setiap lokus memproduksi suatu fenotip yg berbeda, setiap fenotip dan alel-alel yg memproduksi tsb dapat dipisahkan setiap fenotip dan alel-alel yg memproduksi tsb dapat dipisahkan dan frekuensi alel dapat dihitung unt setiap fenotipdan frekuensi alel dapat dihitung unt setiap fenotip

Contoh :Contoh :

Peternak ikan hias menemukan fenotip ikan gupi dg pola sbb :Peternak ikan hias menemukan fenotip ikan gupi dg pola sbb :

Fenotip Genotip JumlahFenotip Genotip Jumlah

Abu-abu dan spine normal GG,CuCu;Gg,CuCu;Gg,Cucu 8316Abu-abu dan spine normal GG,CuCu;Gg,CuCu;Gg,Cucu 8316

dan GG,cucudan GG,cucu

Abu-abu dan spine curved GG,cucu;Gg,cucu 84Abu-abu dan spine curved GG,cucu;Gg,cucu 84

Emas dan spine normal gg,Cucu;gg,cucu 1584Emas dan spine normal gg,Cucu;gg,cucu 1584

Emas dan spine curved gg,cucu Emas dan spine curved gg,cucu 16 16

Total 10.000Total 10.000

Page 16: Population Genetics-Autosomal Gen OK

Untuk menghitung frekuensi, harus dihitung frekuensi pada Untuk menghitung frekuensi, harus dihitung frekuensi pada lokus G dan lokus Culokus G dan lokus Cu

Step 1. Hitung frekuensi alel pada lokus GStep 1. Hitung frekuensi alel pada lokus G abu-abu (GG + Gg) = 8316 + 84 = 8400abu-abu (GG + Gg) = 8316 + 84 = 8400 emas (gg) = 1584 + 16 = emas (gg) = 1584 + 16 = 16001600 Total = 10000Total = 10000 f(g) = f(g) = √√f (gg) = f (gg) = √√f (gupi emas)f (gupi emas) = = √√1600(gupi emas) / 10.000 (total gupi) = 1600(gupi emas) / 10.000 (total gupi) = √√0.160.16 = 0.4= 0.4 Sehingga f (G) = 1.0 – f(g) = 1.0 – 0.4Sehingga f (G) = 1.0 – f(g) = 1.0 – 0.4 = 0.6= 0.6Step 2. Hitung frekuensi alel pada lokus CuStep 2. Hitung frekuensi alel pada lokus Cu spine normal (CuCu + Cucu) = 8316 + 1584 = 9900spine normal (CuCu + Cucu) = 8316 + 1584 = 9900 spine curved (cucu) = 84 + 16 = spine curved (cucu) = 84 + 16 = 100 100 Total = 10000Total = 10000Maka f (cu) = Maka f (cu) = √√f (cucu) = f (cucu) = √√f (gupi spine curved)f (gupi spine curved) = = √√100(gupi spine curved) / 10000 (total gupi)100(gupi spine curved) / 10000 (total gupi) = = √√0.01 = 0.10.01 = 0.1Shg f(Cu) = 1.0 – f (cu) = 1.0 – 0,1 = 0.9 Shg f(Cu) = 1.0 – f (cu) = 1.0 – 0,1 = 0.9

Page 17: Population Genetics-Autosomal Gen OK

GEN-GEN YG MEMPRODUKSI FENOTIP VIA EPISTASISGEN-GEN YG MEMPRODUKSI FENOTIP VIA EPISTASISSebagai contoh : peternak ikan mas ingin mengetahui frekuensi alel-Sebagai contoh : peternak ikan mas ingin mengetahui frekuensi alel-

alel yg bertanggungjawab unt pola sisik dlm populasi ikan mas. alel yg bertanggungjawab unt pola sisik dlm populasi ikan mas. Hasil sensus fenotip tsb sbb :Hasil sensus fenotip tsb sbb :

Fenotip Genotip Fenotip Genotip JumlahJumlah

Scaled SS,nn ; Ss,nn 1370Scaled SS,nn ; Ss,nn 1370

Mirror ss, nn 250Mirror ss, nn 250

Line SS, Nn ; Ss, Nn 310Line SS, Nn ; Ss, Nn 310

Leather ss, Nn Leather ss, Nn 70 70

Total 2000Total 2000

Untuk menghitung frekuensi alel-alel S, s, N dan n dalam populasi tsb. Untuk menghitung frekuensi alel-alel S, s, N dan n dalam populasi tsb. Fenotip-fenotip harus dikelompokkan kembali shg genotip-genotip Fenotip-fenotip harus dikelompokkan kembali shg genotip-genotip dapat diuraikan unt memudahkan penentuan frekuensi genotipdapat diuraikan unt memudahkan penentuan frekuensi genotip

Step 1. Menghitung frekuensi alel pada lokus S.Step 1. Menghitung frekuensi alel pada lokus S.

ss = mirror + leather = 250 + 70 = 320ss = mirror + leather = 250 + 70 = 320

SS + Ss = scaled + line = 1370 + 310 = SS + Ss = scaled + line = 1370 + 310 = 1680 1680

Total = 2000Total = 2000

Page 18: Population Genetics-Autosomal Gen OK

ShgShg

ff (s) = (s) = √√f (ss) = f (ss) = √√mirror + leather / total populasi mirror + leather / total populasi

= = √√ (250 + 70) / 2000 = (250 + 70) / 2000 = √√ 320 / 2000 = 320 / 2000 = √√0.16 = 0.40.16 = 0.4

Maka f (S) = 1.0 – f (s)Maka f (S) = 1.0 – f (s)

= 1.0 – 0.4 = 0.6= 1.0 – 0.4 = 0.6

Step 2. Hitung frekuensi alel pada lokus NStep 2. Hitung frekuensi alel pada lokus N

nn = scaled + mirror = 1370 + 250 = 1620nn = scaled + mirror = 1370 + 250 = 1620

Nn = line + leather = 310 + 70 = Nn = line + leather = 310 + 70 = 380 380

Total = 2000Total = 2000

Shg Shg

f (n) = f (n) = √√f (nn) = f (nn) = √√ scaled + mirror / total populasi scaled + mirror / total populasi

= = √√ 1370 + 250 / 2000 = 1370 + 250 / 2000 = √√ 1620 / 2000 = 1620 / 2000 = √√ 0.81 = 0.9 0.81 = 0.9

maka f (N) = 1.0 – f (n)maka f (N) = 1.0 – f (n)

= 1.0 = 0.9 = 0.1= 1.0 = 0.9 = 0.1

Page 19: Population Genetics-Autosomal Gen OK