120
POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ONDE-ONDE MINI KETAWA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Diajukan oleh: Theresia Kusumawati 151434077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN

DALAM PEMBUATAN ONDE-ONDE MINI KETAWA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan oleh:

Theresia Kusumawati

151434077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

i

POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN

DALAM PEMBUATAN ONDE-ONDE MINI KETAWA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan oleh:

Theresia Kusumawati

151434077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Diriku Sendiri

Yang telah belasan tahun berusaha, dan berjuang dengan pikiran, jiwa dan

raga sehingga terbentuk suatu kerja sama yang solid dalam mengenyam

bangku pendidikan

Memang bukan hal yang mudah menjalani dan menghadapi semuanya

hingga sampai di titik ini,

tapi ternyata semua dapat terlewati dengan luar biasa, bukan?

You did it very well.

Belajar tidak berhenti sampai disini, hidup adalah belajar, maka mari tetap

terus belajar selama masih diberi kehidupan bersamaku, diriku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN

DALAM PEMBUATAN ONDE-ONDE MINI KETAWA”. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan

banyak pihak dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Baik atas segala karuniaNya bagi penulis

selama ini dari awal perencanaan penelitian, hingga akhir penulisan skripsi

ini.

2. Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepeda

penulis untuk menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Biologi.

3. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.,Sc. dan Retno Herrani Setyati,

M.Biotech selaku Ketua dan Wakil Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi Universitas Sanata Dharma.

4. Puspita Ratna Susilawati, M.Sc. selaku dosen pembimbing penulisan skripsi

yang telah membimbing, peduli dan menyemangati selama proses penulisan

skripsi.

5. Para dosen penguji yang memberi masukan kepada penulis untuk skripsi ini

6. Bapak dan ibu dosen yang telah memberi ilmu yang bermanfaat dan

mendidik penulis dengan sangat baik selama belajar di Program Studi

Pendidikan Biologi.

7. Segenap staff karyawan Universitas Sanata Dharma, terkhususnya Mas Arif

selaku staff sekretariat Pendidikan Biologi yang selalu ramah dan baik

dalam melayani mahasiswa.

8. Para panelis yang telah membantu penulis dalam melaksanakan uji

organoleptik hingga dapat berjalan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

Scanned by CamScanner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

ix

POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN

DALAM PEMBUATAN ONDE-ONDE MINI KETAWA

Theresia Kusumawati

151434077

Abstrak

Onde-onde merupakan kue jajanan tradisional yang sudah tidak asing lagi,

namun mulai tergeser popularitasnya oleh jajanan modern kekinian. Oleh karena

itu perlu dibuat inovasi baru untuk mengembalikan kepopuleran onde-onde dengan

cara meningkatkan kandungan gizi dalam onde-onde sehingga dapat menjadi

jajanan yang mengandung kecukupan gizi yang baik. Cangkang telur ayam

diketahui mengandung 94% kalsium karbonat namun belum dimanfaatkan secara

maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan cangkang telur

dan tepung terigu yang menghasilkan onde-onde mini ketawa dengan kandungan

kalsium tertinggi, mengetahui pengaruh penambahan tepung cangkang telur

terhadap kandungan kalsium, warna, rasa dan tekstur onde-onde mini ketawa,

mengetahui onde-onde mini ketawa yang paling disukai panelis berdasarkan uji

organoleptik, dan potensi cangkang telur ayam sebagai bahan tambahan dalam

pembuatan onde-onde mini ketawa.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4

perlakuan dan 3 ulangan. Tepung cangkang telur yang ditambahkan dengan

perbandingan 25:100 (P1), 15:85 (P2), 5:95 (P3), dan 0:100 (P4). Uji kandungan

kalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik

melibatkan 30 panelis tidak terlatih menggunakan kuesioner dengan skala hedonik.

Data kandungan kalsium dan uji organoleptik dianalisis secara deskriptif dan

dianalisis satistik menggunakan uji ANOVA.

Uji kandungan kalsium menunjukkan perlakuan P1 mengandung kalsium

paling tinggi (5,25%). Berdasarkan analisis statistik penambahan tepung cangkang

telur berpengaruh terhadap kandungan kalsium dan tekstur onde-onde mini ketawa,

namun tidak berpengaruh terhadap warna dan rasa. Berdasarkan uji organoleptik

perlakuan P3 merupakan onde-onde mini ketawa yang paling disukai panelis.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cangkang telur berpotensi sebagai

bahan tambahan dalam pembuatan onde-onde mini ketawa.

Kata kunci: onde-onde mini ketawa, cangkang telur, kalsium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

x

THE POTENTIAL OF CHICKEN EGGSHELLS AS AN ADDITIONAL

INGREDIENT IN MAKING ONDE-ONDE MINI KETAWA

Theresia Kusumawati

151434077

Abstract

Onde-onde is a traditional pastry that is familiar, but begins to shifted

popularity of modern and contemporary food. Therefore, it is necessary to make

new innovations to restore the popularity by increasing the nutritional content of

the onde-onde so it becomes a snack that contains good nutritional adequacy.

Chicken eggshells are known to contain 94% of calcium carbonate, but have not

been utilized at maximum. This research aims to determine the comparison of

eggshells and wheat flour that produce onde-onde mini ketawa with the highest

calcium content, knowing the effect of adding eggshell flour to calcium content,

color, flavor and texture of onde-onde mini ketawa, know the onde-onde mini

ketawa that is most liked based on organoleptic test, and the potential of chicken

eggshells as an additional ingredient in the making of onde-onde mini ketawa.

This study used a complete random design (RAL) with 4 treatments and 3

repeats. Eggshell flour added with comparisons 25:100 (P1), 15:85 (P2), 5:95 (P3),

and 0:100 (P4). The Calcium content test was done using a permanganometric

titration method. Organoleptic tests involved 30 untrained panelists using hedonic-

scale questionnaires. Data on calcium content and organoleptic tests analyzed

descriptively and analyzed statistic using ANOVA test.

The calcium content test indicated that the treatment of P1 contains the

highest calcium (5.25%). Based on the statistical analysis of the addition of

eggshell flour affects the calcium content and onde-onde mini ketawa texture, has

no effect on color and flavor. Based on the organoleptic test, P3 treatment was the

most liked onde-onde mini ketawa. Thus, it can be concluded that the eggshells

could potentially be an additional ingredient in the making of onde-onde mini

ketawa.

Keywords: onde-onde mini ketawa, eggshells, calcium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................... ix

ABSTRACK ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar belakang masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan masalah.................................................................................... 4

C. Tujuan penelitian ..................................................................................... 5

D. Manfaat penelitian ................................................................................... 5

1. Bagi peneliti ................................................................................ 5

2. Bagi masyarakat .......................................................................... 6

3. Bagi dunia pendidikan................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7

A. Onde-onde mini ketawa .......................................................................... 7

B. Cangkang telur ayam............................................................................... 9

C. Kalsium ................................................................................................... 10

1. Pengertian kalsium ...................................................................... 10

2. Fungsi kalsium ............................................................................. 12

3. Absorpsi dan ekskresi kalsium .................................................... 12

4. Akibat kekurangan dan kelebihan kalsium .................................. 13

D. Penelitian yang relevan ........................................................................... 14

E. Kerangka berpikir.................................................................................... 16

F. Hipotesis .................................................................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 19

A. Jenis penelitian ........................................................................................ 19

1. Variabel bebas ............................................................................. 19

2. Variabel terikat ............................................................................ 19

3. Variabel kontrol ........................................................................... 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

xii

B. Batasan penelitian ................................................................................... 20

C. Alat dan bahan......................................................................................... 21

D. Cara kerja ................................................................................................ 21

1. Tahap pembuatan tepung cangkang telur .................................... 21

2. Tahap pra-penelitian .................................................................... 22

3. Tahap pembuatan onde-onde mini ketawa .................................. 23

4. Tahap uji kandungan kalsium ...................................................... 24

5. Tahap persiapan uji organoleptik ................................................ 26

6. Uji organoleptik ........................................................................... 27

E. Analisis data ............................................................................................ 28

F. Rancangan pemanfaatan hasil penelitian dalam pembelajaran ............... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 31

A. Kandungan Kalsium Onde-onde Mini Ketawa ....................................... 31

B. Uji Organoleptik Onde-onde Mini Ketawa ............................................. 35

1. Warna .......................................................................................... 35

2. Rasa ............................................................................................. 39

3. Tekstur ......................................................................................... 41

C. Hambatan, Kendala dan Keterbatasan Penelitian ................................... 46

BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN

............................................................................................................................. 47

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 49

A. Kesimpulan ............................................................................................. 49

B. Saran ........................................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bahan Onde-onde ketawa ................................................................... 8

Tabel 2.2 Angka Kecukupan Kalsium ................................................................ 11

Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan ...................................................................... 14

Tabel 3.1 Perbandingan Bahan Setiap Perlakuan ............................................... 23

Tabel 3.2 Kode Perlakuan Onde-onde Mini ketawa ........................................... 24

Tabel 4.1 Rerata Kandungan Kalsium Onde-onde Mini Ketawa ....................... 33

Tabel 4.2 Rerata Skor Kesukaan Tekstur Onde-onde Mini Ketawa ................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................... 17

Gambar 3.1 Proses pembuatan tepung cangkang telur ........................................... 22

Gambar 3.2 Proses pembuatan onde-onde mini ketawa ......................................... 24

Gambar 3.3 Uji organoleptik onde-onde mini ketawa oleh panelis ........................ 27

Gambar 4.1 Rerata Kandungan Kalsium pada Setiap Perlakuan Onde-onde Mini

Ketawa .................................................................................................. 31

Gambar 4.2 Rerata skor tingkat kesukaan panelis terhadap warna onde-onde mini

ketawa dengan bahan tambahan cangkang telur .................................. 36

Gambar 4.3 Sampel Onde-onde Mini Ketawa ........................................................ 37

Gambar 4.4 Rerata skor tingkat kesukaan panelis terhadap rasa onde-onde mini

ketawa dengan bahan tambahan cangkang telur .................................. 39

Gambar 4.5 Rerata skor tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur onde-onde mini

ketawa dengan bahan tambahan cangkang telur .................................. 42

Gambar 4.6 Tepung terigu dan tepung cangkang telur ........................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Uji Organoleptik............................................................. 53

Lampiran 2 Data Uji Kandungan Kalsium.......................................................... 55

Lampiran 3 Hasil Uji Kandungan Kalsium ......................................................... 56

Lampiran 4 Hasil Analisis Statistik..................................................................... 57

Lampiran 5 Data Panelis ..................................................................................... 67

Lampiran 6 Data uji Organoleptik ...................................................................... 68

Lampiran 7 Silabus ............................................................................................. 70

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 73

Lampiran 9 Lembar Panduan Praktikum ............................................................ 88

Lampiran 10 Format dan Rubrik Penilaian Praktikum ....................................... 89

Lampiran 11 Lembar Kerja Peserta Didik .......................................................... 93

Lampiran 12 Kisi-kisi Penilaian Harian .............................................................. 95

Lampiran 13 Instrumen dan Rubrik Penilaian .................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Onde-onde bagi masyarakat Jawa merupakan kue jajanan tradisional

yang sudah tidak asing lagi. Kue ini sangat terkenal khususnya di daerah

Mojokerto yang bahkan hingga dijuluki sebagai “kota onde-onde” sejak

zaman Majapahit. Onde-onde sudah menjadi jajanan populer yang dapat

dijumpai di pasar tradisional maupun toko kue. Onde-onde memiliki rasa

manis dan gurih sehingga membuat jajanan ini sangat disuai oleh berbagai

kalangan usia. Tidak hanya anak-anak namun juga hingga yang berusia

lanjut. Nama “onde-onde” mengacu pada sekelompok camilan yang terbuat

dari tepung terigu maupun tepung ketan yang dibuat bulat dengan cara

pemasakkannya dikukus atau digoreng dan permukaannya ditaburi/dibalur

dengan biji wijen sebagai ciri khas (Alamsyah, 2017).

Kepopuleran onde-onde telah mendorong kekreativitasan

masyarakat dalam membuat kue ini hingga terdapat berbagai variasi onde-

onde yang disesuaikan dengan selera masyarakat, di antaranya adalah onde-

onde ketan hitam, onde-onde isi kacang hijau, ada yang diisi kacang merah,

serta onde-onde mini ketawa yang dimasak dengan proses digoreng

sehingga memiliki tekstur begitu renyah. Selain menjadi salah satu jajanan

tradisional favorit karena rasanya, onde-onde memiliki gizi yang cukup baik

untuk kesehatan. Wijen yang membalut bagian luar onde-onde memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

2

manfaat antara lain mencegah penuaan dini, menambah kandungan ASI

bagi ibu menyusui dan mencegah rambut beruban (Rahayu, 2016).

Saat ini jajanan tradisional termasuk onde-onde mulai tergeser

popularitasnya oleh camilan-camilan modern ala barat yang dijual di

tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Untuk

mengembalikan kepopuleran onde-onde dapat dilakukan dengan cara

membuat variasi baru. Variasi tersebut yaitu dalam hal meningkatkan

kandungan gizi dalam onde-onde sehingga tidak sekedar menjadi onde-

onde biasa, namun dapat menjadi jajanan yang mengandung kecukupan gizi

yang baik. Gizi yang harus tercukupi dalam sehari meliputi kecukupan

protein, lemak, karbohidrat, air, vitamin, dan mineral yang termasuk di

dalamnya adalah kalsium.

Kalsium adalah zat gizi mikro yang paling banyak dibutuhkan oleh

tubuh, yaitu sebanyak 1,5 – 2% dari berat badan manusia dewasa atau

kurang lebih sebanyak 1 kilogram. Fungsi kalsium antara lain berperan

dalam pembentukan tulang dan gigi serta berperan dalam kontraksi otot

(Almatsier, 2001). Angka kecukupan kalsium bagi orang dewasa dalam

sehari yang dianjurkan berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi

(2004) adalah 800 - 1000 mg. Namun sering kali hal tersebut kurang

diperhatikan karena kebanyakan orang dewasa enggan untuk rutin

mengkonsumsi susu yang dikenal sebagai salah satu sumber utama kalsium.

Negara-negara dengan asupan kalsium sangat rendah berkerumun di

kawasan Asia-Pasifik denga populasi yang besar seperti Cina, India dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

3

Vietnam termasuk Indonesia dengan asupan kalsium 342 mg/hari (Balk et

al, 2017).

Selain susu, sumber kalsium lain dapat diperoleh dari cangkang

telur. Menurut Hadi (2005) cangkang telur ayam yang membungkus telur

memiliki berat 9-12% dari berat telur total dan mengandung 94% kalsium

karbonat, 1% kalsium fosfat, dan 1% magnesium karbonat. Kalsium dari

cangkang telur merupakan suplemen yang sempurna untuk bahan pangan,

karena berfungsi meningkatkan densitas mineral dalam tulang untuk

penderita osteoporosis (Daengprok dkk, 2003). Selama ini cangkang telur

masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Menjamurnya rumah makan

dengan memanfaatkan telur sebagai bahan tambahan dalam menu makanan

menimbulkan semakin banyak cangkang telur yang dihasilkan. Selain

dimanfaatkan sebagai hiasan kerajinan tangan seperti bola lampu dan vas

bunga, cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku

untuk industri makanan yang ramah lingkungan. Cangkang telur yang telah

dihaluskan dapat ditambahkan dalam pembuatan makanan untuk

meningkatkan kandungan kalsium di dalamnya.

Beberapa eksperimen menambahkan tepung cangkang telur ke

dalam makanan maupun minuman yang telah dilakukan oleh peneliti lain di

antaranya pada biskuit cokelat vanilla (Shofiyyatunnisaak, 2014), bakpia

kering (Susanti, 2016), brownies (Meikawati, 2014), dan es krim susu

kedelai non-kolesterol (Safitri, 2011). Usaha penambahan kandungan gizi

dengan berbagai bahan alternatif pada onde-onde yang sudah pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

4

dilakukan yaitu dalam pembuatan onde-onde klenting kuning yang berisi

kacang hijau dan cokelat, onde-onde klenting merah untuk isi cokelat dan

keju, onde-onde lumut yang berisi ubi dan keju (Kurniawati, 2013). Selain

itu modifikasi bahan onde-onde juga sudah pernah dilakukan dalam

pembuatan onde-onde ceplis tepung ketan yang disubstitusikan dengan

tepung ubi jalar kuning varietas jago (Giliestyaningrum, 2016).

Berdasarkan fakta tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui potensi cangkang telur sebagai bahan tambahan dalam

pembuatan onde-onde mini ketawa. Cangkang telur dipilih agar cangkang

telur yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan terbuang sia-sia, atau

hanya digunakan sebagai hiasan daur ulang dapat menjadi bahan tambahan

pangan fungsional yang berkalsium tinggi. Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “POTENSI CANGKANG

TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PEMBUATAN

ONDE-ONDE MINI KETAWA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Berapakah perbandingan cangkang telur dan tepung terigu yang

menghasilkan onde-onde mini ketawa yang memiliki kandungan

kalsium tertinggi?

2. Bagaimana pengaruh penambahan tepung cangkang telur terhadap

kandungan kalsium, warna, rasa dan tekstur onde-onde mini ketawa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

5

3. Manakah onde-onde mini ketawa dengan penambahan tepung

cangkang telur yang paling disukai panelis berdasarkan uji

organoleptik?

4. Apakah cangkang telur berpotensi sebagai bahan tambahan dalam

pembuatan onde-onde mini ketawa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui perbandingan cangkang telur dan tepung terigu yang

menghasilkan onde-onde mini ketawa yang memiliki kandungan

kalsium tertinggi?

2. Mengetahui pengaruh penambahan tepung cangkang telur terhadap

kandungan kalsium, warna, rasa dan tekstur onde-onde mini ketawa?

3. Mengetahui onde-onde mini ketawa dengan penambahan tepung

cangkang telur yang paling disukai panelis berdasarkan uji

organoleptik?

4. Mengetahui potensi cangkang telur berpotensi sebagai bahan tambahan

dalam pembuatan onde-onde mini ketawa?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mencapai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Mendapatkan tambahan pengalaman terkait pemanfaatan cangkang

telur ayam dalam pembuatan onde-onde mini ketawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

6

2. Bagi masyarakat

Memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang pemanfaatan cangkang

telur ayam sebagai bahan tambahan dalam pembuatan onde-onde mini

ketawa.

3. Bagi dunia pendidikan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber

belajar biologi SMA kelas XI semester II, terkhususnya pada materi

pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Onde-onde Mini Ketawa

Onde-onde merupakan kue jajanan pasar yang terbuat dari tepung

terigu ataupun tepung ketan yang digoreng atau direbus dan permukaannya

ditaburi atau dibaluri dengan biji wijen. Menurut Alamsyah (2017), onde-

onde yang merupakan makanan khas Mojokerto dapat dijumpai di pasar

tradisional maupun pedagang kaki lima, selain itu onde-onde juga tidak

kalah populer di daerah Pecinan baik di Indonesia maupun luar negeri.

Meski demikian, onde-onde menurut sejarahnya berasal dari Cina dan

dibuat untuk pertama kalinya pada masa Dinasti Zhou (1045-256 SM).

Onde-onde dijadikan kue resmi daerah Chang-an yang sekarang disebut

daerah Xian pada zaman Dinasti Tang.

Onde-onde pada awalnya diperuntukkan bagi para pekerja bangunan

yang sedang membangun istana kekaisaran, namun kemudian masuk ke

dapur istana menjadi salah satu menu istimewa dan akhirnya menjadi salah

satu persembahan pada setiap upacara perayaan Tahun Baru Cina (Rahayu,

2016). Sebagai kue persembahan, onde-onde memiliki filosofi yang

melambangkan keberuntungan. Bentuknya yang mengembang saat

digoreng merupakan lambang harapan dari perkembangan usaha. Seiring

perkembangan perdagangan Cina, kue ini dibawa oleh pendatang menuju

ke daerah selatan Cina yang kemudian berkembang luas hingga daerah -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

8

daerah Asia Timur dan Tenggara. Onde-onde di Indonesia telah ada sejak

masa kerajaan Hindu-Buddha. Salah satu kerajaan tersebut adalah kerajaan

Majapahit. Daerah kekuasaan Majapahit luas sehingga membuat onde-onde

dikenal luas di Nusantara (Alamsyah, 2017).

Onde-onde pada umumnya berbentuk bulat, berwarna cokelat dan

berlapis wijen. Di dalamnya berisi kacang hijau atau ketan hitam, sedangkan

onde-onde ketawa tidak berbentuk bulat karena merekah. Makanan ini

cenderung tidak beraturan karena mengembang atau merekah seakan-akan

tertawa. Makanan ini juga berwarna cokelat dan berlapis wijen. Hanya saja

tidak berisi sama sekali. Kreativitas masyarakat mengakibatkan terciptanya

berbagai varian rasa onde-onde disesuaikan dengan selera masyarakat

(Rahayu, 2016).

Bahan yang digunakan dala pembuatan onde-onde ketawa dapat

dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Bahan Onde-onde Ketawa

No Bahan Takaran

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Tepung Terigu

Gula Pasir

Garam Halus

Air

Telur Ayam

Margarin

Baking Powder

Soda Kue

Wijen

Minyak Goreng

300 g

160 g

½ sendok teh

100 ml

1 butir

1 ½ sendok teh

½ sendok teh

¼ sendok teh

100 g

Sumber: Ismiyani, 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

9

B. Cangkang Telur Ayam

Pada umumnya cangkang telur memiliki berat 9-12% dari berat total

telur. Cangkang telur ayam tersusun dari tiga lapisan, yaitu kutikula, lapisan

sponge (busa) dan lapisan lamellar.

1. Lapisan kutikula adalah protein transparan yang melapisi permukaan

cangkang telur. Lapisan ini berfungsi melapisi pori-pori pada cangkang

telur namun tetap masih dapat dilalui gas sehingga keluarnya uap air

dan gas CO2 masih dapat terjadi (Rivera, 1999).

2. Lapisan sponge (busa) merupakan bagian terbesar dari lapisan

cangkang telur. Tersusun oleh protein dan lapisan kapur yang terdiri

dari kalsium karbonat, kalsium fosfat, magnesium karbonat, dan

magnesium fosfat. Lapisan sponge (busa) bersama dengan lamellar

membentuk matriks yang tersusun oleh serat-serta protein yang terikat

dengan kristal kalsium karbonat (CaCO3) atau disebut juga kalsit

dengan perbandingan 1:50 (Rivera, 1999).

3. Lapisan lamellar (mimilary) terdiri dari lapisan yang berbentuk

kerucut dengan penampang bulat atau lonjong. Lapisan ini sangat tipis

dan terdiri dari anyaman protein dan mineral. Di bawah lapisan

lammelar terdapat lapisan membran sebagai lapisan cangkang telur

yang terdalam. Lapisan membran memiliki tebal kurang lebih 65

mikron yang terdiri dari lapisan membran dalam dan lapisan membran

luar. Serabut-serabut protein yang membentuk membran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

10

semipermeabel menyusun lapisan membran yang berfungsi seperti

dinding yang menghalangi bakteri masuk dalam telur (Rivera, 1999).

Komposisi utama cangkang telur terdiri dari kalsium karbonat

(CaCO3) sebesar 94% dari total bobot keseluruhan cangkang, kalsium

fosfat (1%), bahan-bahan organik (4%) dan magnesium karbonat (1%)

(Rivera, 1999). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Schaafsma

(2000) menyebutkan bahwa serbuk cangkang telur ayam mengandung

39% kalsium dalam bentuk kalsium karbonat yang dapat digunakan

sebagai sumber kalsium yang efektif untuk metabolisme tulang.

Pembuatan tepung cangkang telur dilakukan dengan tahap

mencuci terlebih dahulu hingga bersih, lalu direbus dalam air panas

untuk membunuh patogen, kemudian dikeringkan. Setelah kering,

cangkang telur digiling menjadi bubuk halus atau tepung. Satu

cangkang telur berukuran sedang dapat menghasilkan sekitar satu

sendok teh bubuk cangkang telur dengan sekitar 750-800 mg elemen

kalsium yang terkandung di dalamnya (King’ori, 2011).

C. Kalsium

1. Pengertian Kalsium

Kalsium merupakan mineral paling banyak yang terdapat di dalam

tubuh hewan dan manusia, yaitu sebesar 1,4-2% dari berat badan

seseorang. Dari seluruh kalsium yang ada di dalam tubuh 99% di

antaranya terdapat di dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

11

selebihnya tersebar luas dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler pada

tubuh. Densitas tulang berbeda-beda sesuai umur yang meningkat pada

bagian pertama kehidupan dan menurun secara berangsur ketika

dewasa (Almatzier, 2001).

Tubuh manusia tidak dapat memproduksi kalsium untuk memenuhi

kebutuhannya. Menurut Rauf (2015) upaya untuk meningkatkan

asupan kalsium seringkali dilakukan dengan cara fortifikasi atau

menambahkannya pada bahan pangan. Sumber utama kalsium pada

umumnya antara lain berupa susu, sayuran berupa daun warna hijau,

buah pisang, kacang-kacangan, biji-bijian, serta tulang ikan, khususnya

ikan teri.

Angka kecukupan kalsium dalam sehari yang dianjurkan

berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.2 Angka Kecukupan Kalsium

Golongan

Umur

AKK*

(mg)

Golongan

Umur

AKK*

(mg)

0 – 6 bulan 200 Wanita:

7 – 11 bulan 400 10 – 12 tahun 1000

1 – 3 tahun 500 13 – 15 tahun 1000

4 – 6 tahun 500 16 – 18 tahun 1000

7 – 9 tahun 600 19 – 29 tahun 800

30 – 49 tahun 800

Pria: 50 – 64 tahun 1000

10 – 12 tahun 1000 ≥ 65 tahun 1000

13 – 15 tahun 1000

16 – 18 tahun 1000 Hamil: + 150

19 – 29 tahun 800

30 – 49 tahun 800 Menyusui:

50 – 64 tahun 1000 0 – 6 bulan + 150

≥ 65 tahun 1000 7 – 12 bulan + 150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

12

2. Fungsi kalsium

Menurut Almatzier (2001) kalsium memiliki beberapa fungsi di dalam

tubuh, yaitu:

a. Pembentukan tulang

Di dalam tulang, kalsium memiliki fungsi sebagai bagian integral

dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium. Pada

masa pertumbuhan janin, terbentuklah matriks sebagai cikal bakal

tulang. Batang tulang yang merupakan bagian keras dari matriks

mengandung kalsium fosfat, magnesium, seng, natrium karbonat,

dan flour di samping hidroksiapatit

b. Pembentukan gigi

Mineral yang membentuk tulang merupakan mineral yang sama

dengan yang membentuk dentin dan email sebagai bagian tengah

dan luar dari gigi.

c. Kontraksi otot

Kalsium berperan dalam interaksi protein yaitu aktin dan myosin

di dalam otot ketika otot berkontraksi. Bila kalsium dalam darah

kurang dari normal maka otot tidak dapat mengendur sesudah

kontraksi.

3. Absorpsi dan Ekskresi Kalsium

Menurut Almatzier (2001), kalsium yang mampu diabsorpsi

oleh tubuh dalam keadaan normal adalah sebanyak 30 – 50% dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

13

jumlah kalsium yang dikonsumsi. Pada masa pertumbuhan,

kemampuan absorpsi lebih tinggi dan akan menurun ketika menua

(Almatzier, 2001). Absorpsi kalsium terjadi melalui pengangkutan aktif

yang melewati suatu perbedaan konsentrasi dengan suatu proses yang

membutuhkan energi di dalam usus. Vitamin D dalam bentuk 1,25 –

(OH)2 berperan sebagai pengangkut kalsium dan menginduksi protein

sebagai pengikat kalsium. Absorpsi kalsium yang paling besar terjadi

di ileum, jejunum dan duodenum.

Kalsium yang tidak diabsorpsi oleh tubuh akan dikeluarkan

bersama feses. Ekskresi kalsium juga terjadi melalui keringat serta

sekresi cairan yang masuk dalam saluran cerna (Almatzier, 2001).

4. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Kalsium

Kekurangan kalsium di dalam tubuh menurut Almatzier (2001) akan

menyebabkan beberapa dampak di antaranya adalah:

a. Gangguan pertumbuhan berupa tulang kurang kuat, mudah

bengkok dan rapuh sebagai akibat kekurangan kalsium pada masa

pertumbuhan. Pada orang dewasa terutama sesudah usia 50 tahun,

tulang di tubuh akan mulai kehilangan kalsiumnya. Sehingga

apabila kebutuhan kalsium tidak tercukupi maka akan

menyebabkan osteoporosis.

b. Selama masa pembentukan gigi apabila terjadi kekurangan kalsium

dapat menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan gigi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

14

c. Kadar kalsium di dalam darah yang rendah dapat menyebabkan

tetani atau kejang. Hal ini disebabkan karena otot tidak bisa

mengendur sesudah kontraksi.

Dalam sehari hendaknya jumlah konsumsi kalsium tidak lebih

dari 2500 mg. Konsumsi suplemen kalsium dalam bentuk tablet atau

yang lain dapat menyebabkan kelebihan kalsium di dalam tubuh.

Kalsium yang berlebih dalam tubuh akan menyebabkan batu ginjal

atau gangguan ginjal dan menyebabkan susah buang air besar

(konstipasi) (Almatzier, 2001).

D. Penelitian yang Relevan

Dalam melaksanakan penelitian, baik metode maupun bahan yang

digunakan mengacu pada penelitian-penelitian yang sebelumnya sudah

pernah dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian ini memodifikasi penelitian

yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini merupakan penelitian relevan yang

dijadikan acuan untuk melaksanakan penelitian ini:

Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan

No. Referensi Judul Hasil

1. Meikawati,

2014

Uji Organoleptik

Tepung dan Brownies

Berbahan dasar Tepung

Mocaf Terfortifikasi

Kalsium Dari

Cangkang Ayam Ras

Brownis tepung mocaf

dengan substitusi

tepung cangkang kulit

telur 5% memiliki

kesukaan paling tinggi

2. Susanti, 2016 Pengaruh Fortifikasi

Tepung Cangkang

Telur Terhadap

Kualitas Bakpia Kering

Bakpia dengan

perlakuan terbaik

parameter kandungan

gizi (kalsium, protein,

air) diperoleh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

15

perlakuan 10% dengan

kalsium sebesar

403,261 (mg/100 g)

dan parameter

organoleptik (warna,

aroma, rasa, tekstur)

yang paling disukai

panelis adalah

presentase tepung

cangkang telur yang

tinggi yaitu 10%.

3. Supriyadi,

2014

Pengaruh Substitusi

Tepung Biji Nangka

(Artocarpus

Heterphyllus) Terhadap

Mutu Organoleptik Kue

Onde-onde Ketawa

Produk onde-onde

terbaik dibuat dari

tepung biji nangka

25%, terigu 75%,

kuning telur 21%,

shortehing 45%, gula

halus 27%, baking

powder 2% dan wijen

45%.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Meikawati (2014) dan Susanti

(2016) memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan,

kesamaan tersebut adalah pemanfaatan cangkang telur sebagai bahan

tambahan. Penelitian terdahulu memanfatkan cangkang telur untuk

ditambahkan pada jenis makanan brownies dan bakpia kering, sedangkan

penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada jenis makanan kue kering

onde-onde mini ketawa.

Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi (2014) terdapat persamaan

dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu pada jenis makanan yang

ditambahkan cangkang telur sama-sama onde-onde ketawa. Perbedaannya

dengan penelitian yang peneliti lakukan terletak pada bahan yang

ditambahkan. Penelitian terdahulu menggunakan tepung biji nangka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

16

sedangkan peneliti akan menambahkan tepung cangkang telur ayam. Ketiga

penelitian terdahulu yang relevan tersebut menggunakan metode

pengambilan data yang sama yaitu tingkat kesukaan panelis.

E. Kerangka Berpikir

Onde-onde ketawa merupakan salah satu kue kering yang banyak

disukai oleh seluruh kalangan dari anak-anak hingga orang tua. Rasanya

yang manis dan gurih serta kerenyahannya membuat kue kering ini tidak

membosankan bagi penikmatnya. Onde-onde mini ketawa mulai tergeser

kepopulerannya oleh jajanan ala barat. Oleh karena itu perlu dilakukan

modifikasi dalam mengolah onde-onde untuk menjaga kepopulerannya di

masyarakat. Pertimbangan tersebut peneliti menawarkan alternatif

penambahan kandungan kalsium dalam onde-onde ketawa.

Cangkang telur adalah limbah yang berasal dari rumah tangga

hingga industri rumah tangga. Kebutuhan telur untuk dikonsumsi

masyarakat berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan dari cangkang

telur yang kurang dimanfaatkan dengan baik. Padahal cangkang telur

memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi dan dapat ditambahkan

dalam makanan. Maka dalam penelitian ini cangkang telur ayam

dimodifikasi sebagai bahan tambahan dalam pembuatan onde-onde mini

ketawa. Berikut adalah diagram kerangka berpikir dalam penelitian ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

17

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

F. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perlakuan P1 dengan perbandingan tepung cangkang telur : tepung

terigu sebanyak 25 : 75 menghasilkan onde-onde mini ketawa

dengan penambahan cangkang telur yang mengandung kalsium

paling tinggi.

Onde-onde mini ketawa di

kalangan masyarakat

Cangkang telur sebagai limbah

rumah tangga hingga industri

rumah tangga Diperlukan usaha untuk meningkatkan daya saing onde-

onde mini ketawa di

masyarakat

Meningkatkan kandungan gizi

onde-onde mini ketawa

Daya terima masyarakat berdasarkan tingkat kesukaan panelis dengan uji

organoleptik terhadap cangkang telur sebagai bahan tambahan dalam

pembuatan onde-onde mini ketawa

Onde-onde mini ketawa bersaing dengan jajanan ala

barat

Cangkang telur memiliki

kandungan kalsium yang tinggi

Cangkang telur sebagai bahan

tambahan dalam pembuatan

onde-onde mini ketawa yang

tinggi kalsium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

18

2. Penambahan tepung cangkang telur sebagai bahan pembuatan onde-

onde mini ketawa berdasarkan analisis statistik berpengaruh

terhadap kandungan kalsium, namun tidak berpengaruh terhadap

warna, rasa dan tekstur onde-onde mini ketawa.

3. Perbandingan tepung cangkang telur dan tepung terigu dalam

pembuatan onde-onde mini ketawa yang paling disukai oleh panelis

adalah perlakuan P1 yakni dengan perbandingan 25 : 75.

4. Cangkang telur berpotensi sebagai bahan tambahan dalam

pembuatan onde-onde mini ketawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan melakukan

percobaan pemanfaatan cangkang telur ayam sebagai bahan tambahan

dalam pembuatan onde-onde mini ketawa. Metode penelitian eksperimen

digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap

variabel yang diukur dalam kondisi yang terkendali. Penelitian ini menguji

tiga perbandingan penambahan cangkang telur pada pembuatan onde-onde

mini ketawa dan diujikan secara organoleptik serta diuji kandungan

kalsium. Pengujian organoleptik bersamaan dengan pengujian kandungan

kalsium di laboratorium Chem-Mix Pratama yang berada di Kabupaten

Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam penelitian ini digunakan

beberapa variabel di antaranya variabel bebas, variabel terikat, dan

variabel terkendali.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbandingan tepung

cangkang telur ayam.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengujian organoleptik

yang meliputi warna (penampakan), rasa (pengecapan) dan tekstur

(mouthfeel) dan uji kandungan kalsium dalam onde-onde mini ketawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

20

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah gula halus 130 g, garam 5

g, baking powder 5 g, telur 1 butir, margarin 60 g, dan air 60 ml untuk

setiap perlakuan.

B. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini terarah, maka disusunlah batasan penelitian

sebagai berikut:

1. Bahan tambahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkang

telur ayam yang telah dihaluskan dengan menggunakan blender dan

diayak menggunakan ayakan tepung untuk memisahkan cangkang telur

dengan selaput pada bagian dalam cangkang telur. Cangkang telur ini

memiliki warna cokelat dengan tekstur permukaan halus dan berpori

kecil.

2. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa 3

perlakuan dan kontrol. Perbandingan takaran cangkang telur : tepung

terigu adalah 25 : 75, 15 : 85, 5 : 95 dan 0 : 100.

3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembuatan

onde-onde mini ketawa menurut Ismayani (2016) dengan modifikasi

takaran bahan.

4. Uji yang dilakukan adalah uji organoleptik yang meliputi warna

(penampakan), rasa (pengecapan) dan tekstur (mouthfeel), serta uji

kandungan kalsium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

21

5. Panelis yang dilibatkan dalam uji organoleptik onde-onde mini ketawa

adalah 30 panelis mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

dengan kisaran usia 18-25 tahun yang terdiri dari panelis perempuan

dan laki-laki.

C. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkang telur,

tepung terigu segitiga biru, gula halus, garam, baking powder, telur,

margarin blue band dan air. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini

adalah baskom, blender, nampan, ayakan tepung, panci, kompor,

timbangan dapur, mangkok, sendok, plastik, alat tulis dan label.

D. Cara Kerja

Penelitian ini dilaksanakan di rumah peneliti, laboratorium Chem-mix

Pratama Bantul dan kampus III Universitas Sanata Dharma pada bulan

Maret sampai dengan April 2019.

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap Pembuatan Tepung Cangkang Telur

Cangkang telur diperoleh dari penjual nasi goreng sekitar rumah

Klaten. Metode pembuatan tepung cangkang telur dilakukan mengacu

pada metode yang dilakukan King’ori (2011). Berdasarkan acuan

tersebut, cangkang telur dicuci menggunakan sabun dan dibilas

dengan air bersih. Cangkang yang telah bersih kemudian direbus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

22

dalam air mendidih selama 30 menit. Setelah itu dikeringanginkan

hingga tidak ada air pada cangkang telur. Cangkang telur yang telah

kering kemudian diblender hingga halus. Tepung cangkang telur yang

diperoleh lalu diayak menggunakan ayakan tepung 30 mesh untuk

memisahkan dari selaput cangkang telur.

Gambar 3.1 a) pencucian cangkang telur. b) perebusan cangkang

telur. c) pengeringanginan cangkang telur. d) pemblenderan

cangkang telur

2. Tahap Pra-Penelitian

Peneliti melakukan percobaan pembuatan onde-onde mini ketawa

dengan beberapa perbandingan tepung terigu dan tepung cangkang

telur yang paling maksimal guna memperoleh gambaran hasil onde-

onde mini ketawa. Dalam pembuatan bakpia kering (Susanti, 2016)

penambahan tepung cangkang telur terbanyak adalah 25%. Maka,

untuk memperoleh hasil kandungan kalsium yang lebih tinggi peneliti

mencoba membuat onde-onde mini ketawa dengan penambahan

tepung cangkang telur sebanyak 30% atau dengan perbandingan 30 :

70 (tepung cangkang telur : tepung terigu). Namun menghasilkan

onde-onde mini ketawa yang kasar. Oleh karena itu peneliti kembali

mencoba membuat onde-onde mini ketawa namun dengan

a b c d

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

23

penambahan tepung cangkang telur sebanyak 25% seperti pada

pembuatan bakpia kering (Susanti, 2016). Onde-onde yang dihasilkan

tidak terlalu kasar dan dapat diterima untuk dikonsumsi. Berdasarkan

hasil pra-penelitian ini, maka peneliti memutuskan untuk melakukan

penelitian pada onde-onde mini ketawa dengan penambahan tepung

cangkang telur paling banyak 25% atau dengan perbandingan 25 : 75

(tepung cangkang telur : tepung terigu) dan paling sedikit 5% atau

dengan perbandingan 5 : 95 (tepung cangkang telur : tepung terigu).

3. Tahap Pembuatan Onde-onde Mini Ketawa

Tepung cangkang telur halus hasil ayakan selanjutnya ditimbang

sesuai dengan perbandingan yang telah ditentukan. Demikian pula

dengan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan onde-onde

mini ketawa seperti tepung terigu, gula halus, garam, baking powder,

telur, margarin, dan air. Berikut ini adalah tabel perbandingan bahan

setiap perlakuan.

Tabel 3.1 Perbandingan Bahan Setiap Perlakuan

Perlakuan

Bahan

P1

(25 :75)

P2

(15 : 85)

P3

(5 : 95)

P4

(0 : 100)

Cangkang Telur 87,5 g 52,5 g 17,5 g 0 g

Tepung Terigu 262,5 g 297,5 g 332,5 g 350 g

Gula Halus 130 g 130 g 130 g 130 g

Garam 5 g 5 g 5 g 5 g

Baking Powder 5 g 5 g 5 g 5 g

Telur 1 butir 1 butir 1 butir 1 butir

Margarin 60 gr 60 gr 60 gr 60 gr

Air 60 ml 60 ml 60 ml 60 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

24

Bahan kering yang terdiri dari tepung cangkang telur, tepung

terigu, gula halus, garam, dan baking powder dicampur dan diaduk

hingga rata. Di wadah yang berbeda, bahan basah yang terdiri dari

telur, margarin, dan air diaduk rata. Kemudian bahan basah dan bahan

kering dicampur dan diaduk hingga kalis. Adonan diambil 1 g dan

dibentuk bulat. Selanjutnya adonan yang telah bulat dicelupkan ke

dalam air lalu digulingkan ke dalam wijen. Apabila seluruh adonan

onde-onde sudah berbalut wijen, onde-onde digoreng dengan api kecil

hingga berwarna kecokelatan dan merekah selama 10 menit.

Gambar 3.2 a) penimbangan bahan. b) pengadukan bahan. c) penempelan

wijen. d) penggorengan onde-onde mini ketawa.

4. Tahap Uji Kandungan Kalsium

Uji kandungan kalsium dilakukan pada 12 sampel onde-onde

mini ketawa yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Uji ini

menggunakan metode Titrasi Permanganometri menurut Sudarmadji

(1997).

Pertama-tama sampel onde-onde mini ketawa yang sudah

dihaluskan ditimbang sebanyak 5 gram ke dalam krus porcelain,

kemudian krus porcelain dimasukkan ke dalam muufle furnace atau

tanuur untuk dipanaskan sampai menjadi abu dan didinginkan. Abu

yang telah dingin dimasukkan ke dalam lumpang porcelain dan

b c d a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

25

ditambahkan 50 ml HNO3 1:3 kemudian digerus hingga larut. Larutan

disaring menggunakan kertas saring kemudian filtrate ditampung

dalam erlenmeyer 100 ml.

Filtrate jernih sebanyak 10 ml dimasukkan dalam erlenmeyer 250

ml kemudian ditambahkan 5 tetes indikator Mr-BDG 2:5 hingga

warna menjadi merah. Selanjutnya ditambahkan tetes demi tetes

NH4OH 1:4 hingga warna berubah menjadi biru, kemudian

ditambahkan tetes demi tetes HNO3 1:3 sampai warna berubah

menjadi merah. Lalu ditambahkan asam oksalat 2,5% sebanyak 15 ml

dan dipanaskan di atas kompor listrik hingga mendidih.

Setelah mendidih, ditambahkan 15 ml Ammonium Oksalat

jenush kemudian dipanaskan lagi hingga mendidik dan terbentuk

endapan putih. Setelah didiamkan selama 6 jam dan terbentuk

endapan yang sempurna, disaring menggunakan kertas saring.

Kemudian residu di pindah menggunakan aquades ke dalam

erlenmeyer 250 ml hingga semua endapan masuk ke dalam

erlenmeyer dan ditambahkan 15 ml H2SO4 1:4. Selanjutnya

dipanaskan di atas kompor listrik hingga mendidih.

Larutan di titrasi menggunakan larutan standar KMnO4 0.1n

hingga berubah warna menjadi ungu. Volume titrasi yang diperoleh

dicatat kemudian kadar kalsium dihitung menggunakan rumus:

Kadar kalsium (%) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ×𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 ×0,002

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚) × 100%

Catatan: 1 ml KMnO4 0.1N = 0,002 gram kalsium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

26

5. Tahap Persiapan Uji Organoleptik

Pada tahap persiapan uji organoleptik disediakan 12 sampel onde-

onde mini ketawa yang berada di atas meja beserta dengan air mineral.

Air mineral disediakan untuk mencuci lidah panelis sebelum memulai

dan menguji sampel berikutnya. Untuk menguji minat atau kesukaan

terhadap suatu makanan menggunakan panelis non standar atau

panelis tidak terlatih, yaitu orang yang tidak atau belum terlatih dalam

melakukan penilaian dan pengujian organoleptik. Uji organoleptik

dilakukan sesuai SNI 2346-2006 yang menyatakan bahwa jumlah

minimal panelis non standar adalah sebanyak 30 orang. Panelis terdiri

dari mahasiswa laki-laki dan perempuan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dengan kisaran usia 18-25 tahun dengan syarat panelis

sebagai berikut:

Tertarik terhadap uji organoleptik dan mau berpartisipasi

Konsisten dalam mengambil keputusan

Berbadan sehat, bebas dari penyakit THT, tidak buta warna serta

gangguan psikologis

Tidak menolak terhadap makanan yang diuji (tidak alergi)

Onde-onde mini ketawa yang diuji organoleptik dimasukkan ke

dalam toples dengan label kode yang ditempel pada bagian luar toples.

Untuk menghindari subyektifitas maka kode perlakuan yang terdiri

dari P1, P2, P3, dan P4 diubah menjadi A–L dengan rincian pada tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

27

Tabel 3.2 Kode Perlakuan Onde-onde Mini Ketawa

Perlakuan

dan

Ulangan

P2.

II

P1.

III

P2.

I

P4.

III

P1.

II

P3.

I

P1.

I

P4.

II

P3.

III

P4.

I

P2.

III

P3.

II

Kode A B C D E F G H I J K L

Setiap panelis mendapatkan 12 sampel onde-onde mini ketawa

dan disediakan kuesioner yang wajib diisi oleh panelis sesuai dengan

panduan rentang skor yang sudah ditentukan.

6. Uji Organoleptik

Dalam uji organoleptik onde-onde mini ketawa, panelis diberi

sampel yang berkode A-L. Panelis diberi lembar penilaian untuk

menilai warna (penampakan), rasa (pengecapan) dan tekstur

(mouthfeel).

Gambar 3.3 Uji Organoleptik onde-onde mini ketawa oleh panelis

a. Uji Warna (penampakan)

Uji warna dilakukan panelis dengan cara mengambil sampel dan

diamati bentuk dan warna pada sampel tersebut. Kemudian

panelis memberi skor terhadap penampakan masing-masing

sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

28

b. Uji Rasa (pengecapan)

Uji rasa dilakukan panelis dengan cara mengambil sampel lalu

dikecap dengan lidah. Kemudian panelis memberi skor terhadap

rasa dari masing-masing sampel. Setiap sebelum menguji sampel,

panelis meminum air putih yang disediakan untuk mencuci lidah

hingga sampel terakhir.

c. Uji Tekstur (mouthfeel)

Uji tekstur dilakukan panelis dengan cara mengambil sampel dan

dirasakan dengan lidah bersamaan dengan uji rasa. Kemudian

panelis memberi skor terhadap tekstur dari masing-masing

sampel.

E. Analisis Data

Untuk mengetahui kandungan gizi yang berupa kalsium, dilakukan uji

laboratorium menggunakan metode titrasi. Analisis data uji organoleptik

dimulai dari uji prasyarat hipotesis yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas. Uji normalitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah

data yang diperoleh dari penilaian normal atau tidak. Data hasil uji

organoleptik dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang mana

jika Asymp.Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika data

berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan One Way Anova. Namun

apabila data tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji non-

parametrik Kruskal Wallis. Analisis stastik menggunakan SPSS 20.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

29

Uji Anova dapat dilakukan setelah seluruh varian populasi terbukti

sama atau identik berdasarkan hasil uji homogenitas dengan dasar

pengambilan keputusan:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima (varians populasi identik)

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (varians populasi tidak

identik)

Apabila asumsi kesamaan varians sudah terpenuhi maka dapat

dilakukan uji ANOVA untuk mengetahui penerimaan masyarakat terhadap

onde-onde mini ketawa cangkang telur.

H0: Tidak ada perbedaan tingkat kesukaan masyarakat terhadap onde-onde

mini ketawa cangkang telur dengan onde-onde mini ketawa pada

umumnya

Ha : Ada perbedaan tingkat kesukaan masyarakat terhadap onde-onde mini

ketawa cangkang telur dengan onde-onde mini ketawa pada

umumnya

Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

Jika hasil ANOVA menunjukkan H0 diterima (tidak ada perbedaan),

maka uji lanjut (Post Hoc Test) Tukey test dan Bonferroni test tidak

dilakukan. Namun apabila uji menunjukkan H0 ditolak (ada perbedaan)

maka uji lanjut dilakukan untuk menunjukkan signifikansi yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

30

F. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran

Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pembelajaran Biologi

SMA kelas XI pada KD 3.7 Menganalisis hubungan antara struktur

jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan

nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem

pencernaan manusia, dan KD 4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat

makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan

dengan kebutuhan energi setiap individu serta teknologi pengolahan

pangan dan keamanan pangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kandungan Kalsium Onde-onde Mini Ketawa

Komposisi utama cangkang telur terdiri dari kalsium, berdasarkan hal

tersebut maka kalsium dipilih untuk diujikan dalam penelitian ini. Terdapat 12

sampel yang diujikan sesuai dengan 4 perlakuan dengan 3 pengulangan dalam

pembuatan onde-onde mini ketawa. Berdasarkan data uji kandungan kalsium

(lampiran 2) diperoleh rerata hasil uji kandungan kalsium onde-onde mini ketawa

pada setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Rerata Kandungan Kalsium pada Setiap Perlakuan Onde-onde Mini

Ketawa

Hasil uji kandungan kalsium menunjukkan perlakuan P1 memiliki

kandungan kalsium paling tinggi di antara 3 perlakuan yang lain yaitu 5,25% atau

sebanyak 52,5 mg kalsium dalam 1 gram onde-onde mini ketawa, perbandingan

1,34 ± 0,1

2,26 ± 0,2

3,34 ± 1,3

5,25 ± 0,3

0

1

2

3

4

5

6

P4 (0%) P3 (5%) P2 (15%) P1 (25%)

Kan

du

nga

n K

alsi

um

(%

)

Perlakuan

P4 (0%)

P3 (5%)

P2 (15%)

P1 (25%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

32

tepung cangkang telur : tepung terigu pada P1 sebanyak 25 : 75. Kandungan

kalsium paling rendah yaitu 1,34% terdapat pada onde-onde P4 dengan

perbandingan tepung cangkang telur dan tepung terigu sebesar 0 : 100. Perlakuan

P2 mengandung kalsium lebih rendah dari P1 yaitu sebanyak 3,34%. Pada

perlakuan P3 terdapat kandungan kalsium yang lebih rendah dari P2 yakni 2,26%,

namun lebih tinggi dari perlakuan P4.

Kandungan kalsium pada onde-onde mini ketawa sebanding dengan

penambahan tepung cangkang telur dalam pembuatannya. Semakin banyak tepung

cangkang telur yang ditambahkan, maka semakin tinggi kandungan kalsium pada

onde-onde mini ketawa. Sebaliknya, semakin sedikit penambahan tepung cangkang

telur dalam pembuatan onde-onde mini ketawa maka semakin sedikit kandungan

kalsium di dalamnya.

Penambahan tepung cangkang telur dalam pembuatan onde-onde mini

ketawa dapat meningkatkan kandungan kalsium karena komposisi utama cangkang

telur berupa CaCO3 atau kalsium karbonat. Penyerapan kalsium dari cangkang telur

tidak berbeda dengan CaCO3 yang suplemen kalsium (Brun, 2013). Hal ini

didukung pernyataan Gonkar (2016), bahwa cangkang telur merupakan sumber

kalsium terbaik dan dapat diserap sekitar 90%.

Rerata kandungan kalsium pada setiap perlakuan onde-onde mini ketawa

dilakukan analisis statistik dengan menggunakan SPSS (lampiran 4). Berdasarkan

hasil uji normalitas diperoleh nilai probabilitas >0,05 sehingga H0 diterima. Kedua

uji tersebut menunjukkan bahwa data rerata kandungan kalsium berdistribusi

normal dan homogen, sehingga dapat dilakukan uji ANOVA untuk mengetahui ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

33

tidaknya perbedaan kandungan kalsium pada seluruh perlakuan. Uji ANOVA yang

dilakukan menghasilkan nilai F hitung 18,458 dengan probabilitas 0,001. Karena

probabilitas <0,05, maka H0 ditolak, atau rata-rata kandungan kalsium onde-onde

mini ketawa memang berbeda, sehingga untuk mengetahui perlakuan mana yang

sungguh berbeda dilakukan uji lanjut atau post hoc test yaitu uji Tukey. Hasil uji

Tukey kandungan kalsium pada onde-onde mini ketawa dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rerata Kandungan Kalsium Onde-onde Mini Ketawa

Perlakuan

Rerata

Kandungan

Kalsium (%)

P1 (25% tepung cangkang telur : 75% tepung terigu) 5,25 ± 0,3c

P2 (15% tepung cangkang telur : 85% tepung terigu) 3,43 ± 1,3b

P3 (5% tepung cangkang telur : 95% tepung terigu) 2,26 ± 0,2ab

P4 (0% tepung cangkang telur : 100% tepung terigu) 1,34 ± 0,1a

Ket: angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata

Berdasarkan hasil uji Tukey menunjukkan bahwa kandungan kalsium pada

onde-onde mini ketawa P1 berbeda nyata dengan ketiga perlakuan lainnya.

Kandungan kalsium perlakuan P2 tidak berbeda nyata dengan P3, namun berbeda

nyata dengan onde-onde mini ketawa P4. Pada onde-onde P3 memiliki kandungan

kalsium yang tidak berbeda nyata dengan P4. Perbedaan kandungan kalsium pada

onde-onde mini ketawa sebanding dengan penambahan tepung cangkang telur

dalam pembuatannya. Semakin banyak tepung cangkang telur yang ditambahkan,

maka semakin tinggi kandungan kalsium pada onde-onde mini ketawa. Sebaliknya,

semakin sedikit penambahan tepung cangkang telur dalam pembuatan onde-onde

mini ketawa maka semakin sedikit kandungan kalsium di dalamnya.

Onde-onde mini ketawa tanpa penambahan tepung cangkang telur yaitu

pada perlakuan P4 terdapat kandungan kalsium didalamnya, namun pada onde-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

34

onde P4 menunjukkan kandungan kalsium paling rendah dibandingkan dengan P1,

P2, dan P3 yang diberi perlakuan penambahan tepung cangkang telur. Pada

perlakuan P4 yakni tanpa penambahan tepung cangkang telur tetap menghasilkan

onde-onde yang mengandung kalsium, karena di dalam tepung terigu, telur, gula

dan margarin terdapat kandungan kalsium juga namun hanya sebesar kurang dari

1% (Kemenkes RI, 2018). Meskipun demikian, kandungan kalsium pada onde-onde

tanpa penambahan tepung cangkang telur lebih rendah dibandingkan onde-onde

dengan penambahan tepung cangkang telur.

Berdasarkan kandungan kalsium onde-onde mini ketawa, maka dapat

disarankan untuk penambahan tepung cangkang telur dalam pembuatan onde-onde

mini ketawa dapat diberikan hingga perlakuan tertinggi pada penelitian ini yaitu

sebanyak 25% dari keseluruhan bahan tepung. Penambahan tepung cangkang telur

dalam jumlah yang maksimal bertujuan untuk mendapatkan hasil onde-onde mini

ketawa dengan kandungan kalsium yang maksimal juga.

Dalam pembuatan onde-onde mini ketawa sangat disarankan untuk

menambahkan tepung cangkang telur. Menambahkan tepung cangkang telur untuk

menggantikan sebagian tepung terigu sebagai bahan utama akan mengurangi biaya

produksi, karena bahan baku tepung cangkang telur dapat diperoleh secara gratis.

Selain mengurangi biaya produksi, menambahkan tepung cangkang telur dapat

meningkatkan kandungan gizi pada onde-onde mini ketawa sehingga dapat

meningkatkan nilai jual.

Kandungan kalsium pada onde-onde mini ketawa dengan penambahan

tepung cangkang telur dalam pembuatan dengan perbandingan 25 : 100 sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

35

5,25% atau dalam 1 gram onde-onde mini ketawa terkandung 52,5 mg kalsium.

Sehingga, angka kecukupan kalsium per hari sebanyak 800 – 1000 mg (DepKes RI,

2004) dapat dicukupi dengan mengonsumsi sebanyak 15 - 19 onde-onde mini

ketawa berukuran 1 gram.

B. Uji Organoleptik Onde-onde Mini Ketawa

Uji organoleptik bertujuan untuk mengetahui penerimaan masyarakat

terhadap onde-onde mini ketawa dengan penambahan tepung cangkang telur

berdasarkan tingkat kesukaan yang diwakili oleh 30 panelis. Terdapat 12 sampel

menggunakan kode A - L yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan perlakuan.

Parameter yang digunakan dalam uji organoleptik adalah tingkat kesukaan panelis

terhadap warna, rasa dan tekstur pada onde-onde mini ketawa. Adapun hasil

pengambilan data uji organoleptik adalah sebagai berikut:

1. Warna

Uji organoleptik onde-onde mini ketawa dengan parameter warna,

dilakuan penelis dengan cara mengamati sampel onde-onde kemudian

memberikan penilaian berdasarkan tingkat kesukaan terhadap penampakan

warna onde-onde. Tingkat kesukaan panelis terhadap warna onde-onde mini

ketawa dapat dilihat pada gambar 4.2

Berdasarkan gambar 4.2 diketahui bahwa panelis paling menyukai warna

onde-onde dengan perlakuan P4 yaitu dengan perbandingan tepung cangkang

telur : tepung terigu sebanyak 0 : 100. Pada onde-onde P4 mendapat penilaian

dari panelis paling tinggi dengan rerata 4,48. Onde-onde dengan skor rerata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

36

terendah berdasarkan penilaian panelis terhadap warna yaitu perlakuan P1

dengan perbandingan 25 : 75 (tepung cangkang telur : tepung terigu).

Perlakuan P3 memiliki rerata skor yang lebih rendah dari perlakuan P4 yaitu

4,17. Pada perlakuan P2 memperoleh rerata skor kesukaan panelis yang lebih

tinggi dari P1 yaitu sebesar 3,76.

Gambar 4.2 Rerata skor tingkat kesukaan panelis terhadap warna onde-onde

mini ketawa dengan bahan tambahan cangkang telur

Panelis paling menyukai onde-onde P4 karena onde-onde tersebut

memiliki warna cokelat paling terang di antara yang lain. Sebaliknya, onde-

onde P1 memiliki warna cokelat paling pekat di antara yang lain. Dalam proses

pembuatan onde-onde mini ketawa terdapat perbedaan warna pada adonan

keempat perlakuan. Pada perlakuan tanpa penambahan tepung cangkang telur

menghasilkan adonan dengan warna kekuningan. Warna ini diperoleh dari

warna margarin sebagai bahan dalam pembuatan onde-onde mini ketawa.

Adonan dengan penambahan tepung cangkang telur pada konsentrasi

rendah memiliki warna cokelat kekuningan, tetapi semakin tinggi konsentrasi

penambahan tepung cangkang telur maka warna adonan menjadi semakin

4,48 ± 0,44,17 ± 0,5

3,76 ± 0,3 3,61 ± 0,3

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5

P4 (0%) P3 (5%) P2 (15%) P1 (25%)

Rer

ata

Sk

or

Warn

a

Perlakuan

P4 (0%)

P3 (5%)

P2 (15%)

P1 (25%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

37

pekat. Setelah onde-onde digoreng hingga matang selama 10 menit dengan api

kecil, maka menghasilkan onde-onde mini ketawa yang berwarna cokelat. Pada

dasarnya keempat sampel perlakuan onde-onde setelah digoreng memiliki

warna cokelat. Warna cokelat ini berasal dari salah satu bahan pembuatan

onde-onde mini ketawa yaitu gula yang awalnya berwarna putih apabila

dipanaskan akan berubah menjadi warna caramel atau cokelat.

Kepekatan warna cokelat pada onde-onde terdapat perbedaan yang

dipengaruhi oleh tepung cangkang telur yang ditambahkan dalam proses

pembuatan. Tepung cangkang telur memiliki warna cokelat, hal ini

dikarenakan asal tepung yaitu cangkang telur berwarna cokelat. Warna cokelat

pada cangkang telur ayam dipengaruhi oleh pigmen protoporpirin yang

dihasilkan oleh induk ayam ketika pembentukan cangkang telur di dalam

uterus (Jazil, 2013).

P4

P3

P2

P1

Gambar 4.3 Sampel onde-onde mini ketawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

38

Semakin banyak tepung cangkang telur yang ditambahkan

menyebabkan warna cokelat pada onde-onde semakin pekat seperti terlihat

pada gambar 4.3, sehingga semakin banyak penambahan cangkang telur pada

onde-onde mengakibatkan tingkat kesukaan panelis terhadap warna onde-onde

menurun. Hal ini karena pada umumnya masyarakat lebih menyukai makanan

dengan penampilan warna yang cenderung terang.

Data penilaian panelis dilakukan analisis statistik menggunakan SPSS

(lampiran 4) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penilaian panelis. Uji

normalitas dan homogenitas terhadap data skor warna diperoleh nilai

probabilitas >0,05 sehingga dapat diartikan bahwa data berdistribusi normal

dan homogen. Setelah uji prasyarat ANOVA terpenuhi, maka uji ANOVA

dapat dilakukan. Dari uji ANOVA didapatkan hasil F hitung adalah 2,981

dengan probabilitas 0,096. Karena probabilitas >0,05, maka H0 diterima, atau

rata-rata kesukaan panelis terhadap warna onde-onde mini ketawa tidak

berbeda.

Analisis statistik tersebut menunjukkan bahwa para panelis memiliki

penilaian yang tidak berbeda terhadap penampakan warna seluruh sampel

onde-onde mini ketawa. Penambahan tepung cangkang telur menyebabkan

warna onde-onde menjadi lebih pekat, namun hal ini tidak mengurangi tingkat

kesukaan panelis terhadap warna onde-onde secara signifikan. Berdasarkan

tingkat kesukaan panelis terhadap warna onde-onde mini ketawa, maka dapat

disarankan untuk penambahan tepung cangkang telur dalam proses pembuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

39

hingga 25% supaya dapat menghasilkan onde-onde mini ketawa tinggi

kalsium.

2. Rasa

Salah satu parameter penentu utama penerimaan masyarakat terhadap

penambahan tepung cangkang telur dalam onde-onde mini ketawa adalah rasa.

Onde-onde mini ketawa akan diterima masayarakat apabila memiliki rasa yang

menarik, karena dalam proses mengonsumsi makanan perlu dicerna secara

mekanik di dalam mulut dengan lidah sebagai reseptor rasa sebelum lanjut

dalam proses pencernaan berikutnya. Pemberian skor kesukaan rasa dilakukan

panelis dengan menggunakan indra pengecap yaitu lidah kemudian panelis

memberikan skor berdasarkan tingkat kesukaan pada setiap sampel. Tingkat

kesukaan panelis terhadap rasa onde-onde mini ketawa dengan penambahan

tepung cangkang telur dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Rerata skor tingkat kesukaan panelis terhadap rasa onde-onde

mini ketawa dengan bahan tambahan cangkang telur

4,18 ± 0,3

4,06 ± 0,2

3,81 ± 0,3 3,82 ± 0,4

3,6

3,7

3,8

3,9

4

4,1

4,2

4,3

P4 (0%) P3 (5%) P2 (15%) P1 (25%)

Rer

ata

Sk

or

Rasa

Perlakuan

P4 (0%)

P3 (5%)

P2 (15%)

P1 (25%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

40

Berdasarkan gambar 4.5 menunjukkan bahwa onde-onde yang paling

disukai panelis adalah perlakuan P4 dengan perbandingan tepung cangkang

telur : tepung terigu sebanyak 0 : 100. Rerata skor tingkat kesukaan rasa yang

diberikan panelis utuk P4 sebesar 4,18. Rerata skor kesukaan rasa terendah

pada P2, dengan skor 3,81 dan perbandingan tepung cangkang telur : tepung

terigu sebesar 15 : 85. Pada perlakuan P3 memperoleh skor rerata kesukaan

rasa lebih rendah dari P4 yakni 4,06. Perlakuan P1 mendapatkan hasil rerata

skor lebih tinggi dari P2 yaitu sebanyak 3,82. Perlakuan P4 dan P3 memiliki

rasa yang disukai oleh panelis, sedangkan perlakuan P2 dan P1 memiliki rasa

yang kurang disukai oleh panelis.

Onde-onde mini ketawa pada umumnya memiliki rasa yang cenderung

manis karena terdapat gula sebagai bahan pembuatannya. Adanya penambahan

tepung cangkang telur dalam pembuatan onde-onde mini ketawa membuat rasa

manis pada onde-onde dapat berkurang. Hal ini dikarenakan cangkang telur

mengandung kalsium yang tinggi, yang mana kalsium memiliki rasa pahit dan

sedikit asam (Tordoff, 2012). Hal inilah yang menyebabkan rerata skor

kesukaan rasa onde-onde mini ketawa semakin menurun seiring dengan

penambahan cangkang telur yang semakin banyak.

Rasa manis pada onde-onde P4 membuat panelis memberikan rerata skor

yang tertinggi yakni 4,18, sebab rasa-onde-onde tidak dipengaruhi oleh rasa

kalsium dari cangkang telur. Onde-onde dengan rerata skor kesukaan terendah

yaitu 3,81 pada P2 dengan penambahan tepung cangkang telur sebanyak 15%

dari keseluruhan bahan tepung. Penambahan tepung cangkang telur terbanyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

41

yaitu 25% pada P1 mendapat rerata skor kesukaan rasa terendah kedua setelah

P2 dengan skor 3,82. P1 dan P2 memperoleh rerata skor kesukaan rasa

terendah karena keduanya merupakan perlakuan dengan penambahan tepung

cangkang telur terbanyak yaitu sebesar 25% dan 15%.

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas menggunakan SPSS

(lampiran 4) diperoleh nilai probabilitas >0,05 sehingga H0 diterima. Kedua uji

tersebut menunjukkan bahwa data rerata skor kesukaan rasa berdistribusi

normal dan homogen, sehingga dapat dilakukan uji ANOVA dengan nilai F

hitung adalah 1,011 dengan probabilitas 0,437. Karena probabilitas >0,05,

maka H0 diterima, atau rata-rata kesukaan panelis terhadap warna onde-onde

mini ketawa tidak berbeda.

Dari analisis statistik dapat diketahui bahwa penilaian panelis

berdasarkan kesukaan rasa onde-onde mini ketawa tidak berbeda untuk seluruh

perlakuan. Penambahan tepung cangkang telur mengurangi rasa manis pada

onde-onde, namun hal tersebut tidak mengurangi kesukaan panelis secara

signifikan. Berdasarkan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa onde-onde mini

ketawa, maka dapat disarankan untuk penambahan tepung cangkang telur

dalam bahan pembuatan onde-onde mini ketawa hingga 25% supaya dapat

menghasilkan onde-onde mini ketawa tinggi kalsium.

3. Tekstur

Penilaian kesukaan tekstur onde-onde mini ketawa dilakukan bersamaan

dengan penilaian rasa. Kedua parameter ini sama-sama menggunakan indra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

42

pengecap untuk menilai tingkat kesukaan masyarakat terhadap onde-onde

dengan penambahan tepung cangkang telur. Hasil rerata skor kesukaan tekstur

onde-onde seperti pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Rerata skor tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur onde-onde

mini ketawa dengan bahan tambahan cangkang telur

Pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa onde-onde P4 dengan

perbandingan tepung cangkang telur : tepung terigu sebanyak 0 : 100

memperoleh rerata skor kesukaan tekstur tertinggi dengan skor 4,17. Rerata

skor kesukaan terendah yaitu 3,69 pada onde-onde P1 dengan perbandingan

tepung cangkang telur : tepung terigu sebanyak 25 : 100. Perlakuan P3

memiliki rerata skor yang lebih rendah dari perlakuan P4 yaitu 4,02. Pada

perlakuan P2 memperoleh rerata skor kesukaan panelis yang lebih tinggi dari

P1 yaitu sebesar 3,93.

Menurut SNI 3751:2009 tentang syarat mutu tepung terigu sebagai

bahan makanan, tepung terigu harus lolos ayakan minimal 212 µm atau 70

mesh. Pada umumnya di dalam mesin penepung dilengkapi dengan saringan

4,17± 0,1

4,08± 0,1

3,93 ± 0,1

3,69 ± 0,1

3,4

3,5

3,6

3,7

3,8

3,9

4

4,1

4,2

4,3

P4 (0%) P3 (5%) P2 (15%) P1 (25%)

Rer

ata

Sk

or

Ter

kst

ur

Perlakuan

P4 (0%)

P3 (5%)

P2 (15%)

P1 (25%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

43

ukuran 60 hingga 100 mesh (Anonim, 2019). Tepung cangkang telur pada

penelitian ini dihaluskan atau melalui proses penepungan hanya dengan

menggunakan blender kemudian disaring dengan ayakan berukuran 30 mesh.

Penggunaan blender sebagai alat untuk menggiling cangkang telur menjadi

tepung bertujuan untuk mengetahui kemampuan alat rumah tangga sederhana

dalam menghasilkan tepung cangkang telur yang dapat dikonsumsi.Partikel

tepung cangkang telur memiliki ukuran bervariasi terdiri dari yang halus

hingga berukuran maksimal sebesar 30 mesh sesuai dengan ayakan yang

digunakan. Menghaluskan cangkang telur menggunakan blender tidak dapat

menghasilkan tepung cangkang telur sehalus tepung terigu, hal ini dikarenakan

kapasitas blender yang diperuntukkan menghaluskan bahan lunak atau sekedar

untuk menghancurkan. Hal ini menyebabkan Tepung cangkang telur memiliki

tekstur yang lebih kasar daripada tepung terigu.

Gambar 4.6 Tepung terigu (a) dan tepung cangkang telur (b)

Penambahan tepung cangkang telur dalam pembuatan onde-onde mini

ketawa memberikan tekstur yang kasar karena adanya variasi ukuran partikel

(a) (b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

44

tepung cangkang telur. Partikel tepung cangkang telur yang berukuran besar

terlihat seperti titik-titik pasir putih kecokelatan pada adonan onde-onde mini

ketawa dengan perlakuan penambahan tepung cangkang telur. Kandungan

cangkang telur yaitu CaCO3 yang bertekstur keras dan akan menghasilkan

tekstur kasar apabila dalam proses mengahaluskan kurang maksimal.

Berdasarkan fungsinya, tektur cangkang telur yang padat atau keras berfungsi

untuk melindungi semua bagian telur dari gangguan atau kerusakan

(Wirakusumah, 2011).

Panelis lebih suka tekstur onde-onde yang tidak kasar, sehingga panelis

memberikan rerata skor kesukaan tekstur tertinggi pada P4 karena tidak

terdapat tepung telur dalam perlakuan tersebut. Semakin banyak penambahan

tepung cangkang telur dalam pembuatan onde-onde semakin menurunkan

rerata skor kesukaan tekstur. Onde-onde mini ketawa dengan perlakuan P1, P2,

P3 yaitu penambahan cangkang telur sebanyak 25%, 15% dan 5% kurang

disukai oleh panelis karena memiliki tekstur lebih kasar seperti berpasir

dibandingkan dengan P4. Penambahan sebanyak 25% tepung cangkang telur

dari keseluruhan bahan tepung mendapatkan rerata skor terendah oleh panelis

yaitu 3,69.

Analisis statistik rerata skor kesukaan tekstur onde-onde mini ketawa

(lampiran 4) diawali dengan uji normalitas dan uji homogenitas yang

menghasilkan nilai probabilitas >0,05 sehingga dapat disimpulkan data

berdistribusi normal dan homogen. Karena data berdistribusi normal dan

homogen, analisis statistik dilanjutkan dengan uji ANOVA yang memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

45

hasil nilai F hitung adalah 7,271 dengan probabilitas 0,011. Karena probabilitas

<0,05, maka H0 ditolak atau rata-rata kesukaan panelis terhadap tekstur onde-

onde mini ketawa memang berbeda, sehingga untuk mengetahui perlakuan

mana yang sungguh berbeda dilakukan uji lanjut atau post hoc test yaitu uji

Tukey. Hasil uji Tukey ditunjukkan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Rerata Skor Kesukaan Tekstur Onde-onde Mini Ketawa

Perlakuan

Rerata Skor

Kesukaan

Tekstur

P1 (25% tepung cangkang telur : 75% tepung terigu) 3,69 ± 0,1a

P2 (15% tepung cangkang telur : 85% tepung terigu) 3,93 ± 0,1ab

P3 (5% tepung cangkang telur : 95% tepung terigu) 4,08 ± 0,1b

P4 (0% tepung cangkang telur : 100% tepung terigu) 4,17 ± 0,1b

Ket: angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata

Hasil uji lanjut Tukey menunjukkan bahwa penilaian kesukaan panelis

terhadap tekstur onde-onde P1 dan P2 tidak berbeda nyata. Penilaian kesukaan

panelis terhadap tekstur onde-onde antara perlakuan P2, P3, dan P4 tidak berbeda

nyata. Dengan demikian berdasarkan penilaian panelis terhadap kesukaan tekstur

onde-onde mini ketawa perlakuan P1 memiliki perbedaan nyata dengan P2, P3, dan

P4. Perbedaan tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur onde-onde mini ketawa

dipengaruhi oleh tekstur yang dibawa oleh tepung cangkang telur yaitu kasar atau

berpasir, sebab dalam perlakuan P1 tidak ditambahkan tepung cangkang telur

sehingga memperoleh skor tertinggi daripada kesukaan tekstur pada perlakuan

lainnya. Berdasarkan tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur onde-onde mini

ketawa, maka dapat disarankan untuk penambahan tepung cangkang telur dalam

bahan pembuatan onde-onde mini ketawa hingga 15% supaya dapat menghasilkan

onde-onde mini ketawa tinggi kalsium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

46

C. Hambatan, Kendala dan Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat hambatan, kendala dan

keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti. Hal-hal tersebut antara lain:

1. Selaput pada bagian dalam cangkang telur tidak dikelupas terlebih dahulu

sehingga ikut tergiling di dalam blender dan menghasilkan potongan selaput

yang harus dipisahkan terlebih dahulu

2. Proses penepungan cangkang telur menggunakan blender kering sehingga sulit

menghasilkan tepung dengan ukuran 70 mesh

3. Banyak partikel tepung cangkang telur yang berukuran sebesar pasir

dikarenakan pengayakan menggunakan ayakan tepung rumahan yang

berukuran 30 mesh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

47

BAB V

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN

Hasil penelitian mengenai “Potensi Cangkang Telur Ayam sebagai Bahan

Tambahan dalam Pembuatan Onde-onde Mini Ketawa” dapat diterapkan sebagai

pengetahuan tambahan dalam dunia pendidikan. Materi pembelajaran yang

berkaitan dengan penelitian ini adalah pada materi Sistem Pencernaan Makanan

Kelas XI sebagai pengembangan dari Kompetensi Dasar:

3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi

yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.

4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis

bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu serta

teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan.

Jumlah jam pertemuan pada materi Sistem Pencernaan Makanan ada 10 jam

pertemuan dalam 3 minggu. 10 jam pertemuan tersebut dibagi dalam 5 kali

pertemuan dengan pembagian waktu 2 JP × 45 menit untuk setiap pertemuan

dengan alokasi kegiatan pembelajaran yang dapat dilihat pada lampiran, meliputi:

1. Silabus (lampiran 7)

2. RPP (lampiran 8)

3. Lembar Panduan Praktikum (lampiran 9)

4. Format dan Rubrik Penilaian Laporan Praktikum (lampiran 10)

5. Lembar Kerja Peserta Didik (lampiran 11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

48

6. Kisi-kisi Penilaian Harian (lampiran 12)

7. Instrumen dan Rubrik Penilaian (lampiran 13)

Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran mengacu pada kurikulum

2013. Dalam materi Sistem Pencernaan Makanan ini, peserta didik selain berproses

mendalami materi di dalam kelas juga diajak untuk melakukan praktikum uji

kandungan makanan. Keterlibatan peserta didik dalam kegiatan praktikum akan

memberikan pengalaman bagi siswa secara langsung untuk dapat mengetahui

kandungan yang terdapat dalam suatu makanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

49

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh

kesimpulan bahwa:

1. Perlakuan P1 dengan perbandingan tepung cangkang telur : tepung

terigu sebanyak 25 : 75 menghasilkan onde-onde mini ketawa yang

mengandung kalsium paling tinggi yaitu 5,25%.

2. Penambahan tepung cangkang telur sebagai bahan pembuatan onde-

onde mini ketawa berdasarkan analisis statistik berpengaruh terhadap

kandungan kalsium dan tekstur, namun tidak berpengaruh terhadap

warna dan rasa onde-onde mini ketawa.

3. Perbandingan tepung cangkang telur dan tepung terigu dalam

pembuatan onde-onde mini ketawa yang paling disukai oleh panelis

adalah perlakuan P3 yakni dengan perbandingan 5 : 95.

4. Cangkang telur berpotensi sebagai bahan tambahan dalam pembuatan

onde-onde mini ketawa.

B. Saran

Berikut merupakan saran bagi peneliti yang akan melakukan

penelitian selanjutnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ini:

1. Sebelum melakukan proses penepungan, selaput cangkang telur bagian

dalam perlu dipisahkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu proses

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

50

2. Pada proses pembuatan tepung cangkang telur sebaiknya menggunakan

mesin penggilingan tepung supaya menghasilkan tepung yang lembut.

3. Dalam pengayakan tepung setelah digiling, perlu menggunakan ayakan

dengan ukuran 70 mesh supaya menghasilkan partikel tepung yang

standar.

4. Penambahan tepung cangkang telur sebanyak 5% dapat dijadikan acuan

dalam penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

51

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, A., 2017, Sejarah Onde-onde Dari Zaman Majapahit Hingga Jadi

Kuliner Khas Mojokerto, https://www.lyceum.id/sejarah-onde-onde-dari-

zaman-majapahit-hingga-jadi-kuliner-khas-mojokerto/ 13 Maret 2019 09.46.

Almatzier, S., 2001, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

hal: 235-243.

Anonim, 2019, Mesin Penepung FFC15 Stainless Steel,

https://www.rumahmesin.com/product/mesin-penepung-ffc15-stainless-

steel/ diakses pada 5 Juni 2019 11.03

Balk, E.M., Adam, G.P., Langberg, V.N., 2017, Global dietary calcium intake

among adults: a systematic review. Osteoporosis International, 28 (12).

Brun, L.R., Lupo, M., Delorenzi, D.A., Loreto, V.E.D., Rigalli, A., 2013, Chicken

Eggshell as Suitable Calcium Source at Home, International Journal of Food

Science and Nutrition,

Daengprok, W., Garnjanagoonchorn, O., Naivikul, P., Pornsinpatip, K., Issigonis,

Y., Mine, 2003, Chicken egg shell matrix proteins enhance calcium transport

in the human intestinal epithelial cells, CaCO2, Journal Agricultural and

Food Chemistry, 51 (20).

Departemen Kesehatan RI, Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang Dianjurkan,

Hasil Widyakarya Pangan dan Gizi Nasional ke-VIII, Jakarta: 17-19 Mei

2004.

Gaonkar, M., Chakraborty, A.P., 2016, Application of Eggshell as fertilizer and

Calcium Supplement Tablet, International Journal of InnovativeResearch in

Science, Engineering and Technology, 5 (3)

Giliestyaningrum, A., 2016, Perbedaan Kualitas Onde-Onde Ceplis Ketas

Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Varietas Jago, Skripsi, Universitas

Negeri Semarang, Semarang.

Hadi, W.S., 2005, Sifat Fisik Dan Organoleptik Minuman Instan Madu Bubuk

Dengan Penambahan Efek Effervescent Dari Tepung Kerabang Telur,

Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ismiyani, Y., 2016, Superlengkap (Sajian Roti, Cake, & Kue), Kriya Pustaka,

Group Puspa Swara, Anggota IKAPI, Jakarta, pp 428.

Jazil, N., Hintono, A., dan Mulyani, S., 2013, Penurunan Kualitas Telur Ayam Ras

Dengan Itensitas Warna Coklat Kerabang Berbeda Selama Penyimpanan,

Research Note, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 1 (2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

52

Kementrian Kesehatan RI, 2018, Data Komposisi Pangan Indonesia,

http://www.panganku.org/id-ID/view , diakses pada 25 Mei 2019 11.07.

King’ori, A. M., 2011, A review of the Uses of Poultry Eggshells and Shell

Membranes, International Journal of Poultry Science, 10 (11).

Kurniawati, I.T., 2013, Onde-onde Lumut Kreasi Mahasiswa FTP,

https://tp.ub.ac.id/onde-onde-lumut-kreasi-mahasiswa-ftp/, diakses tanggal

12 Maret 2019 20.06

Meikawati, W. dan Suyanto, A., 2014, Uji Organoleptik Tepung dan Brownies

Berbahan Dasar Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Terfortifikasi

Kalsium Dari Cangkang Telur Ayam Ras, Prosiding Seminar Nasional dan

Internasional, Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.

Rahayu, S., 2016, Filosofi dan Sejarah Sebutir Onde-onde.

https://www.istanabundavian.com/2016/05/filosofi-dan-sejarah-sebutir-

onde-onde.html diakses tanggal 13 maret 2019 10.18.

Rauf, R., 2015., Kimia Pangan., ANDI, Yogyakarta.

Rivera, E.M., Araiza, M., Brostow, w., Castano, V.M., 1999, Synthesis of

Hydroxyapatite from Eggshells, Elsevier Science, Materials Letters 4 (3).

Safitri, H.A., 2011, Pemanfaatan Ekstrak Limbah Cangkang Telur Sebagai Bahan

Tambahan Pangan Es Krim Susu Kedelai Non-Kolesterol Tinggi Kalsium,

Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis, Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Schaafsma, A., et al., 2000, Mineral, Amino Acid, and Hormonal Composition of

Chicken Eggshell Powder and the Evaluation of its Use in Human Nutrition,

Poultry Science 12 (79).

Shofiyyatunnisaak, N.A., 2014, BISKUIT KANG TULALIT (Biskuit Cangkang

Telur Coklat Vanila Elit Kaya Akan Kalsium Bagi Masyarakat Lansia

Sebagai Bisnis Pangan Fungsional Yang Inovatif), Laporan Akhir Program

Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sudarmadji, S., 1997, Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian,

Liberty, Yogyakarta

Susanti, L., 2016, Pengaruh Fortifikasi Tepung Cangkang Telur Terhadap Kualitas

Bakpia Kering, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Tordoff, M. G., 2012, T1R3: A human calcium taste receptor, Scientific Report, 2

(496).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

53

Lampiran 1

KUESIONER UJI ORGANOLEPTIK ONDE-ONDE MINI KETAWA

Nama :

Usia : tahun

Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan *) Coret yang tidak perlu

Merokok : Ya / Tidak *) Coret yang tidak perlu

Petunjuk pengisian:

Di hadapan anda terdapat 12 sampel onde-onde mini ketawa. Anda diminta untuk memberika penilaian berdasarkan kesukaan anda terhadap

warna (penampakan), aroma (penciuman), rasa (pengecapan) dan tekstur (mouthfeel) onde-onde mini ketawa. Kisaran nilai yang dapat diberikan

adalah 1 - 6, semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin tinggi tingkat kesukaan dengan rincian rentang skor sebagai berikut:

Nilai Tingkat Kesukaan Nilai Tingkat Kesukaan

1 Sangat Tidak Suka 4 Agak Suka

2 Tidak Suka 5 Suka

3 Agak Tidak Suka 6 Sangat Suka

Petunjuk pengujian:

a. Uji Warna (penampakan)

Ambilah sampel dan amatilah bentuk serta warna pada sampel tersebut. Kemudian berilah tanda ceklis (√) pada kolom nilai yang sudah tersedia

pada kuesioner ini berdasarkan tingkat kesukaan anda terhadap penampakan onde-onde mini ketawa.

b. Uji Rasa (pengecapan)

Ambil dan kecaplah sampel dengan lidah anda. Kemudian berilah tanda ceklis (√) pada kolom nilai yang sudah tersedia pada kuesioner ini

berdasarkan tingkat kesukaan anda terhadap rasa onde-onde mini ketawa. Setiap sebelum dan sesudah menguji sampel, minumlah air putih

yang telah disediakan untuk mencuci lidah anda. Lakukan hingga sampel terakhir.

c. Uji Tekstur (mouthfeel)

Ambil dan rasakanlah sampel dengan menggunakan lidah bersamaan dengan uji rasa. Kemudian berilah tanda ceklis (√) pada kolom nilai yang

sudah tersedia pada kuesioner ini berdasarkan tingkat kesukaan anda terhadap tekstur onde-onde mini ketawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

54

Kode A B C D E F G H I J K L

Skor Warna Onde-onde Mini Ketawa

1

2

3

4

5

6

Rasa Onde-onde Mini Ketawa

1

2

3

4

5

6

Tekstur Onde-onde Mini Ketawa

1

2

3

4

5

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

55

Lampiran 2. DATA UJI KANDUNGAN KALSIUM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

56

Lampiran 3. HASIL UJI KANDUNGAN KALSIUM

Perlakuan

Kandungan

Kalsium (%)

P1 5,25

P2 3,43

P3 2,26

P4 1,34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

57

Lampiran 4. HASIL ANALISIS STATISTIK

KANDUNGAN KALSIUM ONDE-ONDE MINI KETAWA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 12

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,62661596

Most Extreme Differences

Absolute ,255

Positive ,133

Negative -,255

Kolmogorov-Smirnov Z ,884

Asymp. Sig. (2-tailed) ,416

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kesimpulan: Nilai signifikansi Asiymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,416 lebih besar dari 0,05,

maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Descriptives

Kalsium

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval

for Mean

Mini

mum

Maxi

mum

Lower

Bound

Upper

Bound

P1 3 5,2480 ,33359 ,19260 4,4193 6,0767 4,88 5,53

P2 3 3,4303 1,30271 ,75212 ,1942 6,6664 2,03 4,60

P3 3 2,2615 ,16475 ,09512 1,8522 2,6707 2,07 2,38

P4 3 1,3404 ,10284 ,05938 1,0849 1,5958 1,25 1,45

Total 12 3,0700 1,63063 ,47072 2,0340 4,1061 1,25 5,53

Test of Homogeneity of Variances

Kalsium

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4,626 3 8 ,037

Kesimpulan: Levene Test hitung adalah 4,626 dengan nilai probabilitas 0,037. Dengan

demikian probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, atau keempat varians adalah

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

58

ANOVA

Kalsium

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 25,556 3 8,519 18,458 ,001

Within Groups 3,692 8 ,462

Total 29,249 11

Kesimpulan: F hitung adalah 18,458 dengan probabilitas 0,001. Karena probabilitas

<0,05, maka H0 ditolak. Atau rata-rata kandungan kalsium onde-onde mini

ketawa memang berbeda

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Kalsium

(I)

Sampel

(J)

Sampel

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error

Sig. 95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Tukey HSD

P1

P2 1,81767* ,55469 ,045 ,0414 3,5940

P3 2,98652* ,55469 ,003 1,2102 4,7628

P4 3,90762* ,55469 ,000 2,1313 5,6839

P2

P1 -1,81767* ,55469 ,045 -3,5940 -,0414

P3 1,16885 ,55469 ,229 -,6075 2,9452

P4 2,08995* ,55469 ,023 ,3136 3,8663

P3

P1 -2,98652* ,55469 ,003 -4,7628 -1,2102

P2 -1,16885 ,55469 ,229 -2,9452 ,6075

P4 ,92110 ,55469 ,401 -,8552 2,6974

P4

P1 -3,90762* ,55469 ,000 -5,6839 -2,1313

P2 -2,08995* ,55469 ,023 -3,8663 -,3136

P3 -,92110 ,55469 ,401 -2,6974 ,8552

Bonferroni

P1

P2 1,81767 ,55469 ,067 -,1120 3,7474

P3 2,98652* ,55469 ,004 1,0568 4,9162

P4 3,90762* ,55469 ,001 1,9779 5,8373

P2

P1 -1,81767 ,55469 ,067 -3,7474 ,1120

P3 1,16885 ,55469 ,409 -,7608 3,0985

P4 2,08995* ,55469 ,033 ,1603 4,0196

P3

P1 -2,98652* ,55469 ,004 -4,9162 -1,0568

P2 -1,16885 ,55469 ,409 -3,0985 ,7608

P4 ,92110 ,55469 ,812 -1,0086 2,8508

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

59

P4

P1 -3,90762* ,55469 ,001 -5,8373 -1,9779

P2 -2,08995* ,55469 ,033 -4,0196 -,1603

P3 -,92110 ,55469 ,812 -2,8508 1,0086

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Homogeneous Subsets

Kalsium

Sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Tukey HSDa

P4 3 1,3404

P3 3 2,2615 2,2615

P2 3 3,4303

P1 3 5,2480

Sig. ,401 ,229 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

60

WARNA ONDE-ONDE MINI KETAWA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 12

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,34302575

Most Extreme Differences

Absolute ,121

Positive ,121

Negative -,117

Kolmogorov-Smirnov Z ,419

Asymp. Sig. (2-tailed) ,995

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kesimpulan: Nilai signifikansi Asiymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,995 lebih besar dari

0,05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Descriptives

Warna

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Mini

mum

Maxim

um

Lower

Bound

Upper

Bound

0,25% 3 3,61 ,280 ,161 2,92 4,31 3 4

0,15% 3 3,76 ,337 ,195 2,92 4,59 3 4

0,05% 3 4,17 ,524 ,302 2,87 5,47 4 5

0% 3 4,48 ,400 ,231 3,48 5,47 4 5

Total 12 4,00 ,491 ,142 3,69 4,31 3 5

Test of Homogeneity of Variances

Warna

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,439 3 8 ,731

Kesimpulan: Levene Test hitung adalah 0,439 dengan nilai probabilitas 0,731. Dengan

demikian probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, atau keempat varians adalah

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

61

ANOVA

Warna

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1,401 3 ,467 2,981 ,096

Within Groups 1,253 8 ,157

Total 2,654 11

Kesimpulan: F hitung adalah 2,981 dengan probabilitas 0,096. Karena probabilitas >0,05,

maka H0 diterima. Atau rata-rata kesukaan panelis terhadap warna onde-onde

mini ketawa tidak berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

62

RASA ONDE-ONDE MINI KETAWA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 12

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,27078885

Most Extreme Differences

Absolute ,179

Positive ,139

Negative -,179

Kolmogorov-Smirnov Z ,620

Asymp. Sig. (2-tailed) ,837

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kesimpulan: Nilai signifikansi Asiymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,837 lebih besar dari 0,05,

maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Descriptives

Rasa

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minim

um

Maxi

mum

Lower

Bound

Upper

Bound

0,25% 3 3,82 ,398 ,230 2,83 4,81 3 4

0,15% 3 3,81 ,299 ,172 3,07 4,55 3 4

0,05% 3 4,06 ,222 ,128 3,50 4,61 4 4

0% 3 4,18 ,299 ,172 3,44 4,92 4 4

Total 12 3,97 ,311 ,090 3,77 4,16 3 4

Test of Homogeneity of Variances

Rasa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,801 3 8 ,528

Kesimpulan: Levene Test hitung adalah 0,801 dengan nilai probabilitas 0,528. Dengan

demikian probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, atau keempat varians adalah

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

63

ANOVA

Rasa

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,293 3 ,098 1,011 ,437

Within Groups ,772 8 ,096

Total 1,064 11

Kesimpulan: F hitung adalah 1,011 dengan probabilitas 0,437. Karena probabilitas >0,05,

maka H0 diterima. Atau rata-rata kesukaan panelis terhadap warna onde-onde

mini ketawa tidak berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

64

TEKSTUR ONDE-ONDE MINI KETAWA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 12

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,12141145

Most Extreme Differences

Absolute ,181

Positive ,181

Negative -,116

Kolmogorov-Smirnov Z ,627

Asymp. Sig. (2-tailed) ,827

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kesimpulan: Nilai signifikansi Asiymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,827 lebih besar dari 0,05,

maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Descriptives

Tekstur

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minim

um

Maxi

mum

Lower

Bound

Upper

Bound

0,25% 3 3,69 ,150 ,087 3,32 4,06 4 4

0,15% 3 3,93 ,153 ,088 3,55 4,31 4 4

0,05% 3 4,08 ,135 ,078 3,74 4,41 4 4

0% 3 4,17 ,088 ,051 3,95 4,39 4 4

Total 12 3,97 ,221 ,064 3,83 4,11 4 4

Test of Homogeneity of Variances

Tekstur

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,335 3 8 ,801

Kesimpulan: Levene Test hitung adalah 0,335 dengan nilai probabilitas 0,801. Dengan

demikian probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, atau keempat varians adalah

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

65

ANOVA

Tekstur

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,392 3 ,131 7,271 ,011

Within Groups ,144 8 ,018

Total ,536 11

Kesimpulan: F hitung adalah 7,271 dengan probabilitas 0,011. Karena probabilitas

<0,05, maka H0 ditolak. Atau rata-rata kesukaan panelis terhadap warna

onde-onde mini ketawa memang berbeda

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Tekstur

(I)

Sampel

(J) Sampel Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error

Sig. 95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Tukey HSD

0,25%

0,15% -,244 ,109 ,194 -,59 ,11

0,05% -,389* ,109 ,031 -,74 -,04

0% -,478* ,109 ,010 -,83 -,13

0,15%

0,25% ,244 ,109 ,194 -,11 ,59

0,05% -,144 ,109 ,577 -,49 ,21

0% -,233 ,109 ,222 -,58 ,12

0,05%

0,25% ,389* ,109 ,031 ,04 ,74

0,15% ,144 ,109 ,577 -,21 ,49

0% -,089 ,109 ,847 -,44 ,26

0%

0,25% ,478* ,109 ,010 ,13 ,83

0,15% ,233 ,109 ,222 -,12 ,58

0,05% ,089 ,109 ,847 -,26 ,44

Bonferroni

0,25%

0,15% -,244 ,109 ,336 -,63 ,14

0,05% -,389* ,109 ,045 -,77 -,01

0% -,478* ,109 ,014 -,86 -,10

0,15%

0,25% ,244 ,109 ,336 -,14 ,63

0,05% -,144 ,109 1,000 -,53 ,24

0% -,233 ,109 ,393 -,61 ,15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

66

0,05%

0,25% ,389* ,109 ,045 ,01 ,77

0,15% ,144 ,109 1,000 -,24 ,53

0% -,089 ,109 1,000 -,47 ,29

0%

0,25% ,478* ,109 ,014 ,10 ,86

0,15% ,233 ,109 ,393 -,15 ,61

0,05% ,089 ,109 1,000 -,29 ,47

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Homogeneous Subsets

Tekstur

Sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2

Tukey HSDa

0,25% 3 3,69

0,15% 3 3,93 3,93

0,05% 3 4,08

0% 3 4,17

Sig. ,194 ,222

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

67

Lampiran 5. DATA PANELIS

No. Panelis Usia (tahun) Jenis kelamin Merokok

1 20 Perempuan Tidak

2 20 Perempuan Tidak

3 21 Perempuan Tidak

4 22 Perempuan Ya

5 19 Perempuan Tidak

6 19 Perempuan Tidak

7 21 Perempuan Tidak

8 21 Laki-laki Ya

9 22 Perempuan Tidak

10 22 Perempuan Tidak

11 22 Perempuan Tidak

12 19 Laki-Laki Tidak

13 22 Perempuan Tidak

14 20 Laki-laki Ya

15 23 Laki-laki Ya

16 22 Perempuan Tidak

17 22 Perempuan Tidak

18 22 Perempuan Tidak

19 24 Laki-laki Tidak

20 21 Laki-laki Tidak

21 22 Perempuan Tidak

22 22 Perempuan Tidak

23 22 Perempuan Tidak

24 21 Perempuan Tidak

25 22 Perempuan Tidak

26 23 Perempuan Tidak

27 22 Perempuan Tidak

28 21 Perempuan Tidak

29 20 Laki-laki Tidak

30 20 Perempuan Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

68

Lampiran 6. DATA UJI ORGANOLEPTIK

Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Sampel WARNA

A 5 4 3 6 4 4 4 5 4 5 3 1 5 2 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 2 5 4 3 4

B 4 3 3 6 3 4 4 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 3 4 4 5 3 3 2 4 5 4 5 4 5

C 4 3 4 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 3 5 4 4 2 4 3 5 3 4 3 5 3 4 4 4 4

D 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 6 5 5 4 5 6 3 5 5 5 4 5 5 6 5 5 5 6 4 6

E 2 2 4 5 2 2 3 5 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4

F 3 3 4 4 1 4 4 5 5 3 3 3 3 2 5 5 4 5 4 2 4 4 3 2 4 2 5 5 5 5

G 2 2 4 4 3 3 3 5 4 3 3 3 3 2 4 6 3 1 4 4 4 4 2 3 4 2 4 5 5 5

H 3 4 5 5 4 4 4 5 5 3 6 3 3 3 4 5 5 2 4 4 4 4 3 2 5 2 5 6 4 6

I 4 4 4 6 5 3 5 5 4 4 6 5 4 5 5 4 6 5 4 4 5 4 5 3 6 6 5 6 4 6

J 3 3 4 5 2 3 4 5 4 5 6 6 5 3 5 4 5 5 5 4 6 5 3 4 6 4 5 6 4 6

K 2 2 3 3 4 3 2 5 5 2 4 3 2 2 3 3 3 6 4 3 4 3 2 4 5 5 3 4 3 4

L 2 3 3 4 5 3 4 5 5 4 4 2 4 2 5 6 5 6 5 4 5 5 3 4 3 3 5 5 3 5

Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Sampel RASA

A 5 5 5 6 4 4 3 3 4 3 5 2 3 3 5 4 6 4 5 3 5 3 3 2 5 2 4 5 5 4

B 3 3 3 5 3 3 4 4 2 3 5 5 3 5 4 5 6 4 5 4 5 2 4 3 4 3 5 6 5 4

C 3 3 3 5 5 4 4 4 5 4 6 3 4 4 4 4 5 2 5 2 6 4 4 2 5 2 5 4 4 4

D 3 2 3 3 6 3 5 5 4 3 5 4 3 4 5 6 5 5 5 4 4 4 6 5 5 4 5 5 5 5

E 3 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 2 3 2 5 4 5 2 4 4 4 2 4 4 6 4 5 4

F 2 3 5 2 2 3 1 4 3 4 4 1 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 3 4 5 6 5 5 4 5

G 4 3 5 3 4 2 3 4 3 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4 3 5 4 4 4 5 5 6 4 4

H 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 5 4 3 4 3 6 4 3 6 5 4 4 2 2 3 5 4 5 5 5

I 4 3 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 6 5 5

J 2 4 5 3 6 3 4 6 3 3 5 4 3 2 4 4 5 5 6 5 6 5 4 4 5 3 5 6 5 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

69

K 3 3 2 2 5 3 3 4 4 2 4 4 2 2 3 3 4 6 5 3 3 3 4 3 3 5 4 4 4 4

L 4 4 2 2 2 3 4 4 4 6 4 2 6 2 5 5 5 6 5 3 5 6 4 3 3 4 4 5 4 4

Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Sampel TEKSTUR

A 5 4 6 5 3 4 4 5 5 4 5 1 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 2 5 5 2 5 5 4 3

B 3 2 5 5 3 3 3 5 2 3 4 2 3 5 6 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 6 3 3

C 3 2 5 5 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 3 5 3 5 4 5 4 4 3 5 3 4 5 4 3

D 4 4 3 3 3 3 5 5 3 3 6 4 3 4 6 6 3 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4

E 2 3 6 3 3 2 2 5 3 4 4 1 4 3 4 3 5 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 5 3 3

F 2 3 6 3 4 4 4 4 4 4 5 1 4 2 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4

G 3 3 3 3 2 2 2 4 2 6 4 3 6 4 4 6 6 2 5 4 3 4 5 4 4 3 3 5 3 3

H 2 4 4 3 5 3 5 4 2 3 6 4 3 4 5 6 4 2 6 5 4 4 3 2 5 4 6 6 5 4

I 4 3 4 3 4 3 5 4 3 4 5 5 4 2 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 6 4 4

J 3 3 5 4 6 3 4 4 3 3 6 2 3 3 4 5 5 4 6 4 6 4 3 3 5 4 4 6 5 4

K 4 3 5 2 3 2 4 5 4 3 4 5 3 4 3 4 4 6 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3

L 2 3 3 2 3 3 4 6 3 5 5 3 5 4 4 6 3 6 5 4 4 5 3 5 4 4 3 5 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

70

Lampiran 7

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BIOLOGI

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas N 1 Kalasan

Kelas / Semester : XI (SEBELAS) / Genap

Alokasi Waktu : 10 JP

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

K1 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung

jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

71

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pencapaian

Kompetensi Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Sistem Pencernaan Makanan

3.7 Menganalisis

hubungan antara

struktur jaringan

penyusun organ

pada sistem

pencernaan

dalam kaitannya

dengan nutrisi,

bioproses dan

gangguan fungsi

yang dapat terjadi

pada sistem

pencernaan

manusia

Struktur dan

fungsi sel pada

sistem

pencernaan

Zat Makanan.

Menu sehat

Struktur dan fungsi organ

penyusun

jaringan sistem

pencernaan

makanan

manusia.

Penyakit/gangguan bioproses

sistem

pencernaan.

3.7.1 Menyebutkan

kebutuhan jenis

dan kandungan gizi

makanan pada

manusia

3.7.2 Menyebutkan

organ penyusun

sistem pencernaan.

3.7.3 Mengaitkan

hubungan struktur

dan fungsi setiap

organ pencernaan.

3.7.4 Menjelaskan sistem

pencernaan pada

manusia.

3.7.5 Mengidentifikasi

kelainan/penyakit

yang terjadi pada

sistem pencernaan

makanan

4.7.1 Melakukan

percobaan uji

Mengamati

Mengamati video masukknya makanan ke

dalam mulut hingga

dikeluarkan melalui anus.

Mengamati gambar

berbagai macam kelainan

atau gangguan organ

pasien sistem pencernaan.

Menanya

Apakah semua bahan makanan mengandung zat-

zat yang diperlukan oleh

tubuh?

Apakah kebutuhan zat makanan pada semua

orang sama?

Mencoba

Menyusun menu makanan seimbang untuk kategori

aktivitas normal selama 3

hari melalui kerja mandiri.

Melakukan percobaan uji

zat makanan pada

Tes

Soal pilihan ganda dan essai

Non-Tes

Laporan hasil

pengamatan uji

kandungan

makanan.

Tugas membuat

daftar menu

seimbang

selama tiga

hari.

Observasi

Lembar

Penilaian Afektif

Peserta Didik

Lembar

Penilaian

Psikomotorik

Peserta Didik

10 JP Irnaningtyas.

2017. Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI

Kelompok

Peminatan

Matematika

dan Ilmu-ilmu

Alam. Jakarta:

Erlangga

Campbell,

Reece, Cain,

Wasserman

Minorsky, dan

Jackson. 2008.

Biologi. Edisi

Kedelapan.

Jilid 3. Jakarta:

Erlangga

Kimball, J. W.

1993. Biologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

72

4.7 Menyajikan

laporan hasil uji

zat makanan yang

terkandung dalam

berbagai jenis

bahan makanan

dikaitkan dengan

kebutuhan energi

setiap individu

serta teknologi

pengolahan

pangan dan

keamanan pangan

kandungan

makanan

4.7.2 Melakukan

percobaan uji

kalsium pada onde-

onde mini ketawa.

4.7.3 Menyajikan

laporan hasil

percobaan secara

tertulis atau lisan.

berbagai bahan makanan

dengan reagent kimia.

Mengumpulkan data

informasi kelaianan-

kelainan yang mungkin

terjadi pada system

pencernaan manusia dari

berbagai sumber sebagai

tugas mandiri dan

melaporkan dalam bentuk tertulis.

Mengkomunikasikan

Mempresentasikan hasil

eksperimennya dalam

diskusi kelas

Menjelaskan kepada temannya topik diskusi

yang didapat.

Umum.

Jakarta:

Erlangga

https://www.li

putan6.com/he

alth/read/3423

402/gizi-

buruk-bikin-

kerja-otak-tak-

maksimal-dan-

turunkan-

kemampuan-

kognitif?source

=search

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

73

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas N 1 Kalasan

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Makanan dan Sistem Pencernaan Manusia

Alokasi Waktu : 10 Jam Pelajaran (5 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d.

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f.

responsif, dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan

internasional.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,

spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu

pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif,

b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan

h. solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai

dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.7 Menganalisis hubungan

antara struktur jaringan

penyususn organ pada

sistem pencernaan

dalam kaitannya

dengan nutrisi,

bioproses dan

gangguan fungsi yang

dapat terjadi pada

sistem pencernaan

3.7.6 Menyebutkan kebutuhan jenis dan kandungan

gizi makanan pada manusia

3.7.7 Menyebutkan organ penyusun sistem pencernaan.

3.7.8 Mengaitkan hubungan struktur dan fungsi setiap

organ pencernaan.

3.7.9 Menjelaskan sistem pencernaan pada manusia.

3.7.10 Mengidentifikasi kelainan/penyakit yang

terjadi pada sistem pencernaan makanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

74

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

manusia.

4.7 Menyajikan laporan

hasil uji zat makanan

yang terkandung dalam

berbagai jenis bahan

makanan dikaitkan

dengan kebutuhan

energi setiap individu

serta teknologi

pengolahan pangan dan

keamanan pangan.

4.7.4 Melakukan percobaan uji kandungan makanan

4.7.5 Melakukan percobaan uji kalsium pada onde-

onde mini ketawa.

4.7.6 Menyajikan laporan hasil percobaan secara

tertulis atau lisan.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Scientifik, model

pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan Discovery Learning serta menggunakan

metode diskusi, tanya jawab, penugasan, dan praktikum peserta didik dapat

Menyebutkan kebutuhan jenis dan kandungan gizi makanan pada manusia,

menyebutkan organ penyusun sistem pencernaan, mengaitkan hubungan struktur dan

fungsi setiap organ pencernaan, menjelaskan sistem pencernaan pada manusia,

mengidentifikasi kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan makanan,

melakukan percobaan uji kandungan makanan maupun uji kandungan kalsium pada

onde-onde mini ketawa dan menyajikan laporan hasil percobaan baik secara tertulis

maupun lisan, serta menunjukkan sikap teliti, jujur, kerjasama dan mengembangkan

kemampuan critical thinking, collaboration, communicative dan creative (4C) selama

pembelajaran.

D. Materi Pembelajaran

Konseptual:

1. Komponen zat gizi (Pertemuan ke-2)

2. Gangguan pada sistem pencernaan (Pertemuan ke-3)

Faktual:

1. Organ pencernaan manusia (Pertemuan ke-3)

2. Sistem pencernaan manusia (Pertemuan ke-3)

Prosedural:

1. Melakukan percobaan uji kandungan makanan (Pertemuan ke-1)

2. Melakukan percobaan uji kandungan kalsium pada onde-onde mini ketawa

(Pertemuan ke-4)

Metakognitif:

1. Menyajikan laporan hasil percobaan uji kandungan makanan (Pertemuan ke-1)

2. Menyajikan laporan hasil percobaan uji kandungan kalsium pada onde-onde

mini ketawa (Pertemuan ke-4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

75

E. Pendekatan, model, dan metode pembelajaran

Pendekatan : Saintifik (scientific Approach)

Model : Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan Discovery Learning

Metode : Diskusi, studi literatur, presentasi, dan praktikum

F. Media pembelajaran

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

2. Powerpoint

3. Video/foto/gambar mengenai makanan dan pencernaan makanan manusia

4. Alat tulis

5. Whiteboard

6. Laptop

7. Laboratorium biologi dan sarananya

8. LCD proyektor

G. Sumber belajar

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA kelas XI Kelompok Peminatan

Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Jakarta: Erlangga

Campbell, Reece, Cain, Wasserman Minorsky, dan Jackson. 2008. Biologi. Edisi

Kedelapan. Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga

https://www.liputan6.com/health/read/3423402/gizi-buruk-bikin-kerja-otak-tak-

maksimal-dan-turunkan-kemampuan-kognitif?source=search

H. Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Apersepsi

Motivasi

Peserta didik bersama guru melakukan do’a awal pelajaran.

(Religiositas)

Peserta didik diminta mengecek

kebersihan meja, laci, dan

sekitarnya. (Budaya Bersih)

Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang pengertian

ilmu gizi : “Apa saja yang kalian

ketahui tentang ilmu gizi?”.

Peserta didik diberi kesempatan

untuk menjawab. (Critical

thinking, Communicative)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

76

Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi tentang

makanan dan sistem pencernaan

makanan sehingga peserta didik

dapat hidup lebih sehat

Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk melakukan uji

zat makanan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Inti

Stimulating

Peserta didik diminta untuk

mengamati berbagai bahan

makanan yang dibawa.

Problem statement

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan

pertanyaan sebagai ungkapan rasa

ingin tau berkaiatan dengan bahan

makanan yang mereka bawa.

Misalnya:

“Apakah semua bahan makanan

mengandung zat-zat yang

diperlukan oleh tubuh?”

“Apakah kebutuhan zat makanan

pada semua orang sama?”

(Critical thinking,

Communicative)

Peserta didik yang lain dipersilakan mencoba memberikan jawaban

sementara.

Data collecting

Peserta didik diajak untuk mempersiapkan alat dan bahan

percobaan uji makanan

Peserta didik mempelajari cara

kerja praktikum dan diberi

kesempatan untuk menanya bila

kurang paham

Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja

praktikum yang benar

Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen uji

makanan terhadap bahan makanan

yang dibawanya (Creative,

Collaboration)

Mengamati

Menanya

Mencoba

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

77

Peserta didik mencatata data hasil praktikum serta melakukan studi

literatur tentang jenis makanan dan

fungsinya.

Data processing

Peserta didik menganalisis kandungan zat dalam bahan

makanan berdasarkan data hasil

praktikum (Critical thinking)

Verification

Peserta didik menganalisis fungsi

zat-zat makanan berdasarkan

informasi studi literatur

Generalization

Setiap kelompok dipersilakan mempresentasikan hasil

eksperimennya dalam diskusi kelas

(Communicative)

Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan misskonsepsi antar

peserta didik

Menalar

Mengkomunikasikan

Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran

hari ini, serta mendorong peserta

didik untuk selalu bersyukur atas

karunia yang telah diberikan oleh

Tuhan. (Critical thinking)

Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk

penghargaan lain yang relevan)

kepada kelompok yang berkinerja

baik.

Peserta didik diminta untuk

menyusun menu makanan

seimbang melalui kerja mandiri

dirumah.

Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi organ dan

sistem pencernaan pada manusia.

10

menit

Pertemuan 2

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Guru dan peserta didik melakukan

do’a awal pelajaran. (Religiositas)

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

78

Apersepsi

Guru meminta peserta didik

mengecek kebersihan meja, laci,

dan sekitarnya. (Budaya Bersih)

Guru memulai pembelajaran

dengan mengajukan pertanyaan :

“Apa yang terjadi dengan makanan

yang telah masuk ke dalam tubuh

kita?”. Peserta didik diberi

kesempatan untuk menjawab.

(Critical thinking,

Communicative)

Inti

Orientasi

Motivasi

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik

Peserta didik diberi penjelasan

mengenai tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai pada pembelajaran

hari ini.

Peserta didik diberi motivasi belajar

oleh guru dengan menjelaskan

secara singkat bagaimana makanan

masuk melewati saluran pencernaan

hingga dapat digunakan untuk

kegiatan sehari-hari. (Critical

thinking)

Guru berkata “Anak-anak, coba

pikirkan apabila salah satu organ

pencernaan kita mengalami

gangguan untuk menjalankan

fungsinya. Kira kira apa yang akan

terjadi di dalam tubuh kita?”

peserta didik menjawab bergantian.

(Critical thinking, communicative)

Guru memberi dorongan untuk tetap

menjaga kesehatan supaya asupan

nutrisi di dalam tubuh tetap terjaga.

Kemudian guru mengonfirmasi

jawaban peserta didik.

Menyajikan informasi

Peserta didik ditampilkan video

masukknya makanan ke dalam

mulut hingga dikeluarkan melalui

anus. Video diambil dari

Mengamati

Mengamati

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

79

https://www.youtube.com/watch?v

=OXl2B7UEcK8. (Literasi visual)

Dari penayangan video tersebut,

peserta didik diminta untuk

menjelaskan kembali informasi

yang telah di dapat. Peserta didik

yang lain diperbolehkan saling

memberi masukan dan guru

memberi konfirmasi atas jawaban

peserta didik. (Communicative,

collaboration)

Mengorganisasi peserta didik ke

dalam kelompok-kelompok belajar

Peserta didik dibagi menjadi 5

kelompok yang terdiri dari 5 orang.

Setiap anggota kelompok akan

menguasai topik yang berbeda.

Peserta didik diminta untuk

mendiskusikan peran organ dalam

sistem pencernaan serta kelenjar

pencernaan yang terdapat didalam

organ sesuai topik. Topik yang

diberikan antara lain :

a. Topik pertama: organ mulut.

b. Topik kedua: organ

kerongkongan.

c. Topik ketiga: organ lambung.

d. Topik keempat: organ usus

halus.

e. Topik kelima: organ usus

besar.

Membimbing kelompok belajar dan

bekerja

Setiap anggota kelompok yang

sudah mendapatkan topik, segera

mencari referensi terkait topik

tersebut secara mandiri. Pencarian

referensi dan penguasaan topik

dilakukan kurang lebih selama 15

menit. (Creative, Critical thinking)

Menalar

Mencoba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

80

Anggota kelompok yang memiliki

topik sama dari kelompok berbeda,

membentuk kelompok baru yang

diberi nama kelompok ahli.

(Collaboration)

Di dalam kelompok ahli ini, peserta

didik mengeluarkan ide dan

gagasannya. Peserta didik lain

mendengarkan dan menambahkan

pendapat. (Communicative)

Guru berjalan kesetiap kelompok

ahli dan memberi konfirmasi

terhadap penjelasan yang dirasa

kurang tepat.

Masing-masing anggota kelompok

ahli, kembali ke kelompok asal

untuk menjelaskan kepada anggota

lain. Setiap anggota menjelaskan

kepada temannya topik yang

didapat. (Communicative)

Evaluasi

Guru mempersilahkan salah satu

anggota dari kelompok ahli

menjelaskan topik yang dikuasai

salah satu teman kelompoknya.

(Communicative)

Guru bertugas mengkonfirmasi

penjelasan dari setiap topik ahli

tersebut.

Memberi penghargaan

Peserta didik saling memberi

penghargaan karena sudah aktif

dalam pembelajaran hari ini.

Mencoba

Mengkomunikasi

kan

Penutup

Rangkuman

Kesimpulan

Refleksi

Tindak lanjut

Guru bertanya secara acak kepada

peserta didik tentang materi yang

telah dipelajari

Peserta didik menyimpulkan hasil

diskusi dan studi literatur. (Critical

thinking)

Guru memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk memberikan

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

81

komentar dan saran secara acak

sebagai refleksi tentang nilai-nilai

yang dapat diambil serta perbaikan

untuk pertemuan yang akan datang

(dikondisikan dengan sisa waktu

pelajaran).

Guru menyampaikan informasi

untuk pertemuan berikutnya yaitu

mencari referensi tentang kelainan

atau gangguan yangterdadi pada

sistem organ pencernaan manusia.

Guru menutup pertemuan dengan

mengucapkan salam penutup.

Pertemuan 3

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Apersepsi

Guru dan peserta didik melakukan

do’a awal pelajaran. (Religiositas)

Guru meminta peserta didik

mengecek kebersihan meja, laci, dan

sekitarnya. (Budaya Bersih)

Peserta didik diingatkan kembali

mengenai materi pertemuan

sebelumnya

10

menit

Inti

Orientasi

Motivasi

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi peserta didik.

Peserta didik diberi penjelasan

mengenai tujuan pembelajaran pada

hari ini.

Peserta didik diberi motivasi dengan

tampilan gambar berbagai macam

kelainan atau gangguan organ pasien

sistem pencernaan.

Menyajikan informasi

Peserta didik diperbolehkan

membuka handphone, laptop untuk

membuka permasalahan tentang gizi

dari

https://www.liputan6.com/health/re

ad/3423402/giziburuk-bikin-kerja-

otak-tak-maksimal-dan-

Mengamati

70

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

82

turunkankemampuan-

kognitif?source=search

Peserta didik diberi kesempatan

untuk membaca dan memahami

informasi tersebut. (Critical

thinking)

Kemudian, peserta didik diminta

untuk menuliskan pokok-pokok

permasalahan dan menuliskan

penyebab dari permasalahan gizi

tersebut bersama dengan teman

sebangkunya. Kemudian

menjelaskan secara singkat jawaban

yang telah didiskusikan.

(Communicative, collaboration)

Peserta didik ditanya oleh guru

mengenai pokok permasalahan

dalam artikel, dan penyebabnya.

Kemudian guru berkata “adakah

kaitan permasalahan tersebut

dengan organ pencernaan?” peserta

didik diberi kesempatan untuk

mendiskusikan dan menjawab.

Peserta didik bersama guru

mengonfirmasi jawaban. (Critical

thinking)

Mengorganisasi peserta didik ke

dalam kelompok-kelompok belajar

Peserta didik dibagi menjadi 5

kelompok yang terdiri dari 5 orang.

Setiap anggota kelompok akan

menguasai topik yang berbeda.

Topik yang diberikan antara lain:

Topik pertama: menganalisis

berbagai macam

gangguan/kelainan yang terjadi

pada organ mulut dalam sistem

pencernaan

Topik kedua: menganalisis berbagai

macam gangguan/kelainan yang

terjadi pada organ kerongkongan

dalam sistem pencernaan

Menalar

Mengkomunikasi

kan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

83

Topik ketiga: menganalisis berbagai

macam gangguan/kelainan yang

terjadi pada organ lambung dalam

sistem pencernaan.

Topik keempat: menganalisis

berbagai macam

gangguan/kelainan yang terjadi

pada organ usus halus dalam

sistem pencernaan.

Topik kelima: menganalisis berbagai

macam gangguan/kelainan yang

terjadi pada organ usus besar

dalam sistem pencernaan

Membimbing kelompok belajar dan

bekerja

Setiap anggota kelompok yang

sudah mendapatkan topik, segera

mencari refrensi terkait topik

tersebut. (Critical thinking,

creative)

Pencarian refrensi dan penguasaan

topik dilakukan kurang lebih selama

15 menit.

Anggota kelompok yang memiliki

topik sama dari kelompok berbeda,

membentuk kelompok baru yang

diberi nama kelompok asal.

Di dalam kelompok asal ini, peserta

didik mengeluarkan ide dan

gagasannya. Peserta didik lain

mendengarkan dan menambahkan

pendapat. (Communicative,

collaboration)

Guru berjalan kesetiap kelompok

ahli dan memberi konfirmasi

terhadap penjelasan yang dirasa

kurang tepat.

Masing-masing anggota kelompok

ahli, kembali ke kelompok asal

untuk menjelaskan kepada anggota

lain. Setiap anggota menjelaskan

Mencoba

Menalar

Mengkomunikasi

kan

Mengkomunikasi

kan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

84

kepada temannya topik yang

didapat. (Communicative)

Evaluasi

Guru mempersilahkan salah satu

anggota dari kelompok ahli

menjelaskan topik yang dikuasai.

Peserta didik diberi kuis dengan

game “benar salah”. Peserta didik

dibagi menjadi 2 kelompok besar.

Setiap kelompok tersebut berbaris

untuk mengambil pernyataan yang

sudah disediakan. Peserta didik

hanya menjawab benar atau salah

terhadap pernyataan yang ada.

Kelompok yang memberikan

jawaban tepat, akan mendapatkan

skor 2 poin. (Creative)

Memberi penghargaan

Guru memberikan penghargaan

kepada kelompok dari skor yang

didapat dalam game.

Penutup

Rangkuman

Kesimpulan

Refleksi

Tindak lanjut

Guru bertanya secara acak kepada

peserta didik tentang materi yang

telah dipelajari

Peserta didik menyimpulkan hasil

diskusi dan studi literatur. (Critical

thinking)

Guru memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk memberikan

komentar dan saran secara acak

sebagai refleksi tentang nilai-nilai

yang dapat diambil serta perbaikan

untuk pertemuan yang akan datang

(dikondisikan dengan sisa waktu

pelajaran).

Guru menyampaikan informasi

untuk pertemuan berikutnya yaitu

mempelajari cara kerja uji

kandungan kalsium pada makanan.

Guru menutup pertemuan dengan

mengucapkan salam penutup.

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

85

Pertemuan 4

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Apersepsi

Guru dan peserta didik melakukan

do’a awal pelajaran. (Religiositas)

Guru meminta peserta didik

mengecek kebersihan meja, laci,

dan sekitarnya. (Budaya Bersih)

Peserta didik diberi pengantar

sebelum melakukan praktikum.

Guru mengarahkan peserta didik

untuk menyiapkan alat dan bahan di

atas meja praktikum sesuai

kelompok dan mengenakan jas

laboratorium sebelum kegiatan uji

tingkat kandungan kalsium dimulai

10

menit

Inti

Peserta didik melakukan percobaan

sesuai dengan panduan praktikum.

(Creative, collaboration)

Peserta didik mengamati perubahan

warna yang terjadi pada uji kimia

yang dilakukan. (Critical thinking)

Peserta didik distimulir untuk

bertanya mengenai hasil percobaan

yang telah di lakukan. (Critical

thinking)

Peserta didik mengolah informasi

percobaan yang telah dilakukan.

Mencoba

Menanya

Menalar

70

menit

Penutup

Rangkuman

Kesimpulan

Refleksi

Tindak lanjut

Peserta didik ditanya oleh guru

mengenai data hasil praktikum.

Peserta didik dipandu oleh guru

untuk menyimpulkan secara lisan

hasil praktikum. (Critical thinking)

Peserta didik bersama guru

merefleksikan pembelajaran hari

ini.

Guru menyampaikan informasi

untuk pertemuan berikutnya yaitu

mempelajari kembali apa yang

sudah diajarkan pada pertemuan

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

86

sebelumnya sampai hari ini untuk

persiapan ulangan harian

Guru memberikan apresiasi kepada

peserta didik yang telah aktif dalam

pelajaran.

Guru menutup pertemuan dengan

menunjuk salah satu peserta didik

untuk memimpin doa.

Guru mengucapkan salam penutup.

Pertemuan 5

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan

Apersepsi

Guru dan peserta didik melakukan do’a awal

pelajaran. (Religiositas)

Guru meminta peserta didik mengecek kebersihan

meja, laci, dan sekitarnya. (Budaya Bersih)

Guru menanyakan materi sebelumnya, seperti

“apa saja yang telah kalian pelajari mengenai

sistem pencernaan?”. Peserta didik secara aktif

menjawab pertanyaan guru.

Guru mengapresiasi pengetahuan yang telah

didapatkan oleh peserta didik terkait materi sistem

pencernaan

Guru menyampaikan peraturan dan tata tertib

selama ulangan harian berlangsung

10 menit

Inti

ULANGAN HARIAN 70 menit

Penutup

Refleksi

Tindak lanjut

Peserta didik mengumpulkan hasil ulangan harian

yang telah dikerjakan

Peserta didik merefleksikan kegiatan ulangan harian.

Guru menanyakan tingkat kesulitan yang dialami

peserta didik dan menanyakan apakah peserta didik

dapat mengerjakan semua soal dengan baik.

Guru memberi tugas peserta didik untuk mempelajari

bab selanjutnya mengenai Sistem Pernapasan

10 menit

I. Penilaian

Aspek Teknik Instrumen

Kognitif Tes

Non-tes

Lembar Penilaian Harian

Laporan praktikum

Afektif Non-tes (Observasi) Lembar Penilaian Afektif Peserta Didik

Psikomotorik Non-tes (observasi) Lembar Penilaian Psikomotorik Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

87

J. Lampiran

1. Lembar panduan praktikum

2. Format dan rubrik penilaian laporan praktikum

3. Lembar kerja peserta didik

4. Kisi-kisi soal ulangan harian

5. Instrumen dan rubrik penilaian

Yogyakarta, 20 Maret 2019

Guru Mata Pelajaran

Theresia Kusumawati

151434077

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

88

Lampiran 9

LEMBAR PANDUAN PRAKTIKUM

A. Judul: UJI ZAT MAKANAN

B. Tujuan: Peserta didik mengetahui adanya karbohidrat, lemak, dan protein pada

makanan.

C. Alat dan Bahan

Alat:

1. Rak dan tabung reaksi

2. Penjepit tabung reaksi

3. Mortar

4. Plat tetes

5. Kertas buram

6. Tusuk gigi

7. Sendok kecil atau spatula

8. Pembakar Spirtus (Bunsen)

9. Kaki tigas

Bahan:

1. Larutan benedict (Fehling A +

Fehling B)

2. Larutan lugol (iodin)

3. Larutan biuret Berbagai bahan

makanan

D. Cara Kerja

1. UJI KARBOHIDRAT (AMILUM)

a. Hancurkan bahan makanan yang akan diuji menggunakan mortar porselein.

b. Masukkan masing-masing bahan makanan tersebut pada cekungan plat tetes.

c. Tandai bahan makanan yang akan dimasukkan agar tidak keliru.

d. Tetesi masing-masing bahan makanan dengan larutan lugol sebanyak 5 tetes.

Aduk menggunakan tusuk gigi.

e. Amati perubahan warna yang terjadi, jika bahan berubah menjadi ungu maka

bahan tersebut mengandung karbohidrat.

f. Catatlah hasil pengujian.

2. UJI LEMAK

a. Buatlah petak-petak pada kertas buram sebanyak bahan makanan yang akan

diuji.

b. Tulislah nama bahan makanan pada bagian bawah masing-masing petak.

c. Teteskan 3 tetes ekstrak bahan makanan yang diuji pada bagian tengah petak.

d. Keringkan kertas tersebut, kemudian amatilah. Apabila kertas berubah

menjadi transparan berarti bahan makanan yang diuji mengandung lemak.

e. Catatlah hasil pengujian

3. UJI PROTEIN

a. Masukkan bahan makanan yang telah dihaluskan pada masing-masing

cekungan plat tetes.

b. Tandai bahan makanan yang akan dimasukkan agar tidak keliru.

c. Tetesilah masing-masing bahan makanan dengan reagen biuret sebanyak

masing-masing 5 tetes. Aduk menggunakan tusuk gigi.

d. Amatilah. Jika timbul warna biru tua berarti bahan makanan mengandung

protein.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

89

e. Catatlah hasil pengujian.

4. UJI GLUKOSA

a. Masukkan ekstrak bahan makanan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL.

Tambahkan 5 tetes reagen Benedict dan kocok hingga bercampur merata

b. Siapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker dengan air

panas hingga setengahnya

c. Masukkan semua tabung reaksi yang telah terisi bahan makanan dan reagen

benedict tersebut ke dalam gelas beker. Rebus hingga mendidih.

d. Amatilah . jika menunjukkan perubahan warna akhir menjadi merah bata,

berarti bahan makanan tersebut mengandung glukosa.

e. Catat hasil pengujian.

E. Tabel Hasil Pengamatan

No.

Nama

Bahan

Makanan

Perubahan Warna Setelah

Diuji dengan Reagen

Noda

Transparan

(Ada /

Tidak

Ada)

Kandungan Zat Makanan (+ / -)

Biuret Lugol Benedict Protein Amilum Glukosa Lemak

1.

2.

dst.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

90

Lembar Panduan Praktikum

A. Judul : Uji Kandungan Kalsium pada Onde-onde Mini Ketawa dengan

Fortifikasi Cangkang Telur

B. Tujuan :

Peserta didik dapat membuktikan ada tidaknya kandungan kalsium pada onde-onde

mini ketawa

C. Alat dan Bahan

Gelas piala kimia Onde-onde mini ketawa

Labu ukur 250mL Aquades

Labu Erlenmeyer 250 mL Larutan NaOH 1 N

Pipet tetes Indikator murexide

Gelas ukur Na2 EDTA 0,01 M

D. Cara Kerja

1. Timbang sampel sebanyak 5 gram kemudian masukkan ke dalam gelas piala kimia.

2. Larutkan dengan air hangat kemudian pindahkan ke dalam labu ukur 250 mL,

tambahkan aquades sampai tanda batas dan homogenkan.

3. Masukkan 50 ml sampel ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml.

4. Tambahkan 2 mL larutan NaOH 1 N (dicek pH = 12).

5. Tambahkan indikator murexide dan titrasi dengan Na2 EDTA 0,01 M sampai

terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi ungu merah.

6. Catat vlume titrasi yang diperoleh kemudian hitung kadar kalsium menggunakan

rumus:

Kadar kalsium (%) = 𝟏𝟎𝟎

𝑮 × V × M × BA Ca ×P

Keterangan:

M = molaritas EDTA (Molar)

BA Ca = Berat atom Kalsium (40,08)

V = Volume larutan Na2 EDTA yang dipakai untuk titrasi sampai

terbentuk warna ungu merah (mL)

G = Berat sampel yang ditimbang (gram)

P = Pengenceran sampel (𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑏𝑢 𝑢𝑘𝑢𝑟 (𝑚𝐿)

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝐿))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

91

Lampiran 10. FORMAT DAN RUBRIK PENILAIAN PRAKTIKUM

Format Laporan Skor

Acara Praktikum 5

Tujuan Praktikum 5

Landasan Teori 15

Alat dan Bahan 5

Cara Kerja 5

Hasil Pengamatan 15

Pembahasan 25

Kesimpulan 10

Daftar Pustaka 5

Lampiran 5

Nilai Akhir = Jumlah skor yang diperoleh

Rubrik Penilaian Laporan

No Aspek yang

Dinilai Skor Rubrik

1 Acara

praktikum

5 Menuliskan judul, tempat dan waktu praktikum dengan

lengkap.

4 Hanya terdapat 2 indikator.

3 Hanya terdapat 1 indikator.

2 Menuliskan setiap komponen tetapi tidak sesuai

0 Tidak menuliskan acara praktikum

2 Tujuan

Praktikum

5 Menuliskan tujuan praktikum, sesuai dengan LKPD, dan

lengkap

4 Hanya terdapat 2 indikator.

3 Hanya terdapat 1 indikator.

2 Menuliskan setiap indikator tetapi tidak sesuai

0 Tidak menuliskan tujuan praktikum

3 Landasan

Teori

15 Menuliskan landasan teori sesuai dengan materi, tulisan rapi

dan jelas, dilengkapi sitasi dari sumber terpercaya.

11 Hanya terdapat 3 indikator.

8 Hanya terdapat 2 indikator.

5 Hanya terdapat 1 indikator.

4 Alat dan

Bahan

5 Menuliskan alat dan bahan dengan lengkap.

3 Hanya menuliskan beberapa alat dan bahan.

0 Tidak menuliskan alat dan bahan.

5 Cara Kerja

5 Menuliskan cara kerja dengan lengkap, menggunkan kalimat

pasif, dan membentuk diagram alir.

4 Hanya terdapat 2 indikator.

2 Hanya terdapat 1 indikator.

0 Tidak menuliskan cara kerja

6 Hasil

Pengamatan

15 Menuliskan data dengan lengkap, tulisan rapi dan jelas, serta

sesuai dengan ketentuan

10 Hanya terdapat 2 indikator.

8 Hanya terdapat 1 indikator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

92

3 Menuliskan data yang tidak sesuai

7 Pembahasan

25

Menjawab setiap poin pembahasan dengan benar, disertai

dengan data atau teori pendukung, sesuai dengan hasil

pengamatan, dan tulisan rapi dan jelas.

20 Hanya terdapat 3 indikator.

15 Hanya terdapat 2 indikator.

10 Hanya terdapat 1 indikator.

3 Menuliskan pembahasan yang tidak sesuai.

8 Kesimpulan

5 Menuliskan kesimpulan dengan benar dan sesuai dengan

tujuan praktikum

3 Hanya terdapat 1 indikator.

1 Menuliskan kesimpulan yang tidak sesuai.

9 Daftar

Pustaka

5 Sesuai dengan format penulisan daftar pustaka dan sesuai

dengann sitasi

3 Hanya terdapat 1 indikator.

1 Menuliskan daftar pustaka yang tidak sesuai.

10 Lampiran

5 Menyertakan dokumentasi kegiatan praktikum dan sesuai

dengan keterangan gambar.

3 Hanya terdapat 1 indikator.

0 Tidak menyertakan dokumentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

93

Lampiran 11. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama Anggota Kelompok:

1. …………………………

2. …………………………

3. ………………………....

4. …………………………

Judul Kegiatan : Organ Sistem Pencernaan Manusia

Tujuan :

1. Melalui studi literatur mandiri peserta didik mengetahui peran organ dalam sistem

pencernaan manusia

2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan proses sistem pencernaan

manusia

Alat dan bahan :

1. Alat tulis

2. Buku Biologi

3. Internet

Kegiatan :

1. Buatlah kelompok sesuai dengan instruksi guru

2. Lakukan studi literatur secara mandiri sesuai topik yang kamu dapatkan.

3. Berkumpullah dalam kelompok yang berisi anggota dengan topik yang sama kemudian

diskusikanlah informasi yang masing-masing kalian dapat.

4. Kembalilah ke kelompok asal dan secara bergiliran jelaskan topik yang kalian dapat

kepada anggota kelompok yang lain.

5. Catatlah hal penting yang kalian dapat dari semua topik diskusi

Organ Fungsi atau Peran dalam Sistem Pencernaan

6. Presentasikan hasil diskusi kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

94

Lembar Kerja Peserta Didik

Nama Anggota Kelompok:

1. …………………………

2. …………………………

3. ………………………....

4. …………………………

Judul Kegiatan: Organ Sistem Pencernaan Manusia

Tujuan:

1. Melalui studi literatur mandiri peserta didik mengetahui kelainan atau gangguan yang

mungkin terjadi pada organ dalam sistem pencernaan manusia

Alat dan bahan :

1. Alat tulis

2. Buku Biologi

3. Internet

Kegiatan:

1. Buatlah kelompok sesuai dengan instruksi guru

2. Lakukan studi literatur secara mandiri sesuai topik yang kamu dapatkan.

3. Berkumpullah dalam kelompok yang berisi anggota dengan topik yang sama kemudian

diskusikanlah informasi yang masing-masing kalian dapat.

4. Kembalilah ke kelompok asal dan secara bergiliran jelaskan topik yang kalian dapat

kepada anggota kelompok yang lain.

5. Catatlah hal penting yang kalian dapat dari semua topik diskusi

Organ Kelainan atau Gangguan

Presentasikan hasil diskusi kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

95

Lampiran 12

KISI- KISI PENILAIAN HARIAN

Nilai = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒌𝒐𝒓

𝟒 × 10

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor

Soal

Ranah

Kognitif Skor

1.

3.7 Menganalisis

hubungan antara

struktur jaringan

penyususn organ

pada sistem

pencernaan dalam

kaitannya dengan

nutrisi, bioproses

dan gangguan

fungsi yang dapat

terjadi pada sistem

pencernaan

manusia.

Komponen

zat gizi

3.7.1 Menyebutkan

kebutuhan jenis dan

kandungan gizi

makanan pada

manusia

A.3 C3 1

A.6 C5 1

A.7 C4 1

A.8 C5 1

B.2 C4 5

B.3 C2 5

Organ

pencernaan

manusia

3.7.2 Menyebutkan organ

penyusun sistem

pencernaan.

A.1 C4 1

A.2 C1 1

B.4 C2 5

Sistem

pencernaan

makanan pada

manusia

3.7.3 Mengaitkan hubungan

struktur dan fungsi

setiap organ

pencernaan.

A.10 C2 1

3.7.4 Menjelaskan sistem

pencernaan pada

manusia.

A.4 C3 1

B.1 C2 5

Gangguan

sistem

pencernaan

manusia

3.7.5 Mengidentifikasi

kelainan/penyakit

yang terjadi pada

sistem pencernaan

makanan

A.5 C1 1

A.9 C2 1

B.5 C4 5

TOTAL SKOR 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

96

Lampiran 13. INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

Soal Ulangan Harian

Sistem Pencernaan Manusia

A. Pilihan Ganda

1. Sistem pencernaan makanan pada manusia, organ-organnya terbagi atas kelenjar dan

saluran pencernaan. Berikut ini organ yang tergolong ke dalam saluran pencernaan

yang juga sebagai kelenjar pencernaan ialah….

2. Saluran dari kantong empedu dan pankreas bermuara bersama di bagian…

a. lambung b. ileum c. hati

d. jejenum e. tulang

3. Dalam mengatur porsi makanan seimbang, zat makanan yang diperlukan dalam porsi

terbesar adalah…

a. lauk pauk d. sayur-mayur

b. keju dan susu e. makanan pokok

c. buah-buahan

4. Proses pencernaan yang berlangsung di mulut secara kimiawi dan mekanik dengan

enzim sebagai katalisatornya. Di dalam mulut, zat yang diubah dengan perantaraan

enzim yaitu…

a. karbohidrat b. lemak c. vitamin

d. mineral e. air

5. Peradangan pada umbai cacing (apendiks) yang diakibatkan infesi bakteri dinamakan…

a. kolik b. diare c. peritonitis

d. apenditis e. maag

6. Sumber karbohidrat bisa di dapat dari…

a. kacang tanah, kedelai, dan kacang merah d. jagung, padi, dan gandum

b. tempe, kecap, tahu e. kecap, saos, keju

c, mentega, keju, dan susu

7. Serat makanan tidak ikut dicerna oleh tubuh tetapi memiliki banyak fungsi, kecuali…

a. membantu feses menjadi lunak sehingga dapat mencegah konstipasi

b. melindungi tubuh dari bahaya kanker usus

c. memicu produksi enzim-enzim pencernaan

d. merangsang aktivitas saluran pencernaan

e. mempercepat penyerapan nutrisi

a. pankreas dan hati b. usus halus dan hati c. pankreas dan usus halus

d. hati dan lambung e. kerongkongan dan hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

97

8. Berikut ini yang bukan merupakan syarat-syarat makanan bergizi adalah…

a. memakai pengawet makanan

b. mengandung lemak, karbohidrat, dan protein yang cukup

c. tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh

d. tidak mengandung bibit penyakit

e. diolah dengan baik dan benar

9. Penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan yodium dalam makanan dan adanya

kandungan kapur tinggi pada air minum dinamakan…

a. rabun senja b. penyakit gondok c. rabun jauh

d. merasmus e. kwashiorkor

10. Struktur usus halus :

1. Membran berlipat-lipat

2. Berbentuk saluran panjang

3. Memiliki banyak vili

4. Dinding berotot

5. Menghasilkan enzim

Struktur yang efektif untuk penyerapan zat makanan adalah…

a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 1, 2, dan 3

d. 3, 4, dan 5 e. semua benar

B. Uraian

1. Jelaskan perbedaan pencernaan secara mekanis dan secara kimia!

2. Mengapa penting untuk menambah serat dalam makanan yang kita konsumsi?

3. Sebutkanlah jenis-jenis protein yang terdapat pada tubuh kita dan jelaskan fungsinya!

4. Pada usus halus manusia terjadi pencernaan apa saja? Enzim apakah yang berperan!

5. Apa sajakah ciri-ciri fisik anak yang menderita penyakit kwashiorkor (sebutkan 5)?

Bagaimana cara mengatasinya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

98

KUNCI JAWABAN

ULANGAN HARIAN

A. Pilihan Ganda

1. D 6. D

2. B 7. C

3. E 8. A

4. A 9. B

5. D 10. C

B. Uraian

1. -Pencernaan mekanis: proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi kecil dengan

bantuan alat-alat pencernaan

-Pencernaan kimia: pencernaan makanan yang terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu

misalnya enzim. Umumnya mengubah susunan molekul bahan makanan yang dicerna

2. Karena selulosa pada serat dapat menyimpan air sehingga dapat membantu proses

pencernaan dan gerakan buang air besar sehingga tidak menyebabkan konstipasi.

3. Jenis protein:

Enzim, mengkatalisis reaksi biokimia yang terjadi dalam tubuh

seperti pencernaan

Hormon, mengoordinasikan berbagai fungsi tubuh.

Protein struktural, membangun jaringan tubuh yang baru

Protein transpor, mengangkut substansi dari satu bagian ke bagian lainnya

Protein kontraktil, bertanggung jawab untuk kontraksi otot dan melakukan gerakan.

Protein pelindung, membantu mengatasi infeksi

4. Usus halus berperan dalam proses pencernaan kimiawi karena pada usus halus

menghasilkan enzim erepsin. Dan pada usus halus terdapat muara hasil sekret pankreas

yaitu tripsinogen, amilase, lipase, dan lainnya.

5. Mata menonjol, perut membengkak, kaki kurus dan melengkung, kulit bersisik dan

mengelupas, rembut kemerahan, dan perkembangan otak terganggu. Penyakit ini dapat

diatasi dengan memberikan makanan kaya protein.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

99

RUBRIK PENILAIAN ULANGAN HARIAN

No Soal Skor Rubrik

A. Pilihan Ganda

1

Sistem pencernaan

makanan pada manusia,

organ-organnya terbagi

atas kelenjar dan saluran

pencernaan. Berikut ini

organ yang tergolong ke

dalam saluran

pencernaan yang juga

sebagai kelenjar

pencernaan ialah….

1 peserta didik memilih jawaban yang benar

0 peserta didik memilih jawaban salah

2

Saluran dari kantong

empedu dan pankreas

bermuara bersama di

bagian…

1 peserta didik memilih jawaban yang benar

0 peserta didik memilih jawaban salah

3

Dalam mengatur porsi

makanan seimbang, zat

makanan yang

diperlukan dalam porsi

terbesar adalah…

1 peserta didik memilih jawaban yang benar

0 peserta didik memilih jawaban salah

4

Proses pencernaan yang

berlangsung di mulut

secara kimiawi dan

mekanik dengan enzim

sebagai katalisatornya.

Di dalam mulut, zat yang

diubah dengan

perantaraan enzim

yaitu…

1 peserta didik memilih jawaban yang benar

0 peserta didik memilih jawaban salah

5

Peradangan pada umbai

cacing (apendiks) yang

diakibatkan infesi bakteri

dinamakan…

1 peserta didik memilih jawaban yang benar

0 peserta didik memilih jawaban salah

6 Sumber karbohidrat bisa

di dapat dari…

1 peserta didik memilih jawaban yang benar

0 peserta didik memilih jawaban salah

7

Serat makanan tidak ikut

dicerna oleh tubuh tetapi

memiliki banyak fungsi,

kecuali…

1 peserta didik memilih jawaban yang benar

0 peserta didik memilih jawaban salah

8

Berikut ini yang bukan

merupakan syarat-syarat

makanan bergizi

adalah…

1 peserta didik memilih jawaban yang benar

0 peserta didik memilih jawaban salah

9

Penyakit yang

diakibatkan oleh

kekurangan yodium 1 peserta didik memilih jawaban yang benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

100

dalam makanan dan adanya kandungan kapur

tinggi pada air minum

dinamakan…

0 peserta didik memilih jawaban salah

10

Struktur yang efektif

untuk penyerapan zat

makanan adalah…

1 peserta didik memilih jawaban yang benar

0 peserta didik memilih jawaban salah

B. Uraian

1

Jelaskan perbedaan

pencernaan secara

mekanis dan secara

kimia!

5

Peserta didik menjawab dengan menuliskan

proses pencernaan mekanis dan proses

pencernaan kimia

3

Peserta didik menjawab dengan menuliskan

proses pencernaan mekanis atau proses

pencernaan kimia saja

1 Peserta didik menulis jawaban salah

0 Peserta didik tidak menulis jawaban

2

Mengapa penting untuk

menambah serat dalam

makanan yang kita

konsumsi? 5

Peserta didik menjawab dengan menuliskan

karena selulosa dapat menyimpan air,

sehingga dapat membantu proses

pencernaan, dan gerakan buang air

besar, sehingga tidak menyebabkan

konstipasi.

4 Peserta didik hanya menuliskan 2 kata kunci

3 Peserta didik hanya menuliskan 1 kata kunci

1 Peserta didik menulis jawaban salah

0 Peserta didik tidak menulis jawaban

3

Sebutkanlah jenis-jenis

protein yang terdapat

pada tubuh kita dan

jelaskan fungsinya!

5 Peserta didik menyebutkan lebih dari 5 jenis

protein beserta fungsinya dengan tepat

3

Peserta didik hanya menyebutkan kurang

dari 4 jenis protein beserta fungsinya dengan

tepat

2 Peserta didik hanya menyebutkan 1 jenis

protein beserta fungsinya dengan tepat

1 Peserta didik menulis jawaban salah

0 Peserta didik tidak menulis jawaban

4

Pada usus halus manusia

terjadi pencernaan apa

saja? Enzim apakah yang

berperan!

5 Peserta didik menulis pencernaan kimiawi

dan enzim erepsin.

3 Peserta didik hanya menuliskan salah satu

kata kunci benar

1 Peserta didik menulis jawaban salah

0 Peserta didik tidak menulis jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

101

5

Apa sajakah ciri-ciri fisik anak yang menderita

penyakit kwashiorkor?

Bagaimana cara

mengatasinya?

5 Peserta didik dapat menuliskan lebih dari 5 ciri fisik anak penderita Kwashiorkor dan

cara mengatasinya

3

Peserta didik menuliskan kurang dari dari 5

ciri fisik anak penderita Kwashiorkor dan

cara mengatasinya

1 Peserta didik menulis jawaban salah

0 Peserta didik tidak menulis jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

102

LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIDIK

Nama Peserta Didik /

No

Sikap

Sangat

Baik (5)

Baik (4) Cukup (3) Kurang (2) Sangat

Kurang (1)

Keterangan:

Aspek Sikap Sangat

Baik (5)

Baik (4) Cukup (3) Kurang (2) Sangat

Kurang (1)

1. Aktif dalam kelompok

selama praktikum

2. Berdiskusi dengan

teman kelompok

3. Berbagi tugas dengan

teman kelompok

4. Mau menerima

pendapat teman

5. Menjaga ketertiban

selama praktikum

Memenuhi

lima atau

seluruh

aspek yang

ditentukan

Memenuhi

empat dari

lima aspek

yang

ditentukan

Memenuhi

tiga dari

lima aspek

yang

ditentukan

Memenuhi

dua dari

lima aspek

yang

ditentukan

Memenuhi

satu dari

lima aspek

yang

ditentukan

Rumus Penentuan Nilai Akhir: Skor yang diperoleh

5 × 100

Kriteria Penentuan Afektif

Nilai yang Diperoleh Keterangan Sikap Predikat

80 – 100 Sangat Baik A

70 - 79 Baik B

60 - 69 Cukup C

< 69 Sangat Kurang D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: POTENSI CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI BAHAN …repository.usd.ac.id/35179/2/151434077_full.pdfkalsium dilakukan menggunakan metode titrasi permanganometri. Uji organoleptik melibatkan

103

LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK

Nama Peserta Didik /

No

Sikap

Sangat

Baik (5)

Baik (4) Cukup (3) Kurang (2) Sangat

Kurang (1)

Keterangan:

Aspek Sikap Sangat

Baik (5)

Baik (4) Cukup (3) Kurang (2) Sangat

Kurang (1)

1. Berbicara dengan

pelafalan yang jelas

2. Menggunakan

bahasa baku yang

baik dan benar

3. Bekerja selama

praktikum sesuai

prosedur

4. Terampil

menggunakan

peralatan

laboratorium dengan

benar

5. Mampu mengatur

waktu dalam bekerja

dengan tepat

Memenuhi

lima atau

seluruh

aspek yang

ditentukan

Memenuhi

empat dari

lima aspek

yang

ditentukan

Memenuhi

tiga dari

lima aspek

yang

ditentukan

Memenuhi

dua dari

lima aspek

yang

ditentukan

Memenuhi

satu dari

lima aspek

yang

ditentukan

Rumus Penentuan Nilai Akhir: Skor yang diperoleh

5 × 100

Kriteria Penentuan Psikomotorik

Nilai yang Diperoleh Keterangan Sikap Predikat

80 – 100 Sangat Baik A

70 - 79 Baik B

60 - 69 Cukup C

< 69 Sangat Kurang D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI