5
Potensi Limbah Padat Pabrik Kertas Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sejumlah produk barang dan jasa mendorong tumbuhnya berbagai kegiatan industri yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian. Namun, di sisi lain akan menimbulkan berbagai dampak negatif karena kegiatan industri juga menghasilkan material non produk berupa pencemar yang sering disebut sebagai limbah. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang berlangsung di dalam rumah tangga (sampah domestik) dan industri. B erdasarkan jenis senyawanya, limbah dibedakan menjadi tiga yaitu: 1. Limbah organik Semua limbah yang secara alami dapat diuraikan oleh mikroorganisme masuk ke dalam limbah organik. Limbah organik ini dihasilkan oleh kegiatan manusia yang bisa saja berupa pertanian, perikanan, peternakan, rumah tangga, sampah industri yang tidak menggunakan bahan kimia. 2. Limbah anorganik Limbah jenis ini termasuk kelompok limbah yang tidak mudah hancur atau diuraikan oleh mikroorganisme. Limbah organik ini sebagiannya sama sekali sudah tidak dapat diuraikan lagi sedangkan sebagian yang lain masih dapat diuraikan akan tetapi membutuhkan waktu yang amat lama. Limbah rumah tangga yang berbahan dasar plastik misalnya botol bekas, kaleng bekas, tas plastik termasuk ke dalam golongan limbah anorganik. 3. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) Limbah B3 merupakan semua bahan/senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut.

Potensi Limbah Pabrik Kertas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang berlangsung di dalam rumah tangga (sampah domestik) dan industri.

Citation preview

Potensi Limbah Padat Pabrik KertasMeningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sejumlah produk barang dan jasa mendorong tumbuhnya berbagai kegiatan industri yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian. Namun, di sisi lain akan menimbulkan berbagai dampak negatif karena kegiatan industri juga menghasilkan material non produk berupa pencemar yang sering disebut sebagai limbah.Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang berlangsung di dalam rumah tangga (sampah domestik) dan industri. Berdasarkan jenis senyawanya, limbah dibedakan menjadi tiga yaitu:1. Limbah organikSemua limbah yang secara alami dapat diuraikan oleh mikroorganisme masuk ke dalam limbah organik. Limbah organik ini dihasilkan oleh kegiatan manusia yang bisa saja berupa pertanian, perikanan, peternakan, rumah tangga, sampah industri yang tidak menggunakan bahan kimia. 2. Limbah anorganikLimbah jenis ini termasuk kelompok limbah yang tidak mudah hancur atau diuraikan oleh mikroorganisme. Limbah organik ini sebagiannya sama sekali sudah tidak dapat diuraikan lagi sedangkan sebagian yang lain masih dapat diuraikan akan tetapi membutuhkan waktu yang amat lama. Limbah rumah tangga yang berbahan dasar plastik misalnya botol bekas, kaleng bekas, tas plastik termasuk ke dalam golongan limbah anorganik.3. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)Limbah B3 merupakan semua bahan/senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut.Keberadaan limbah umumnya tidak dikehendaki, karena hampir tidak mempunyai nilai ekonomi dan bersifat merusak ekologi dan lingkungan. Orang menganggap bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak ada gunanya dan harus dibuang. Limbah juga sering dianggap sebagai sesuatu yang kotor, menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengundang penyakit. Manusia seringkali memandang sebelah mata pada limbah. Tanpa berpikir bahwa dibalik negatifnya limbah ternyata memiliki sebuah potensi besar yang tidak terlihat. Salah satu contohnya yaitu limbah yang dihasilkan oleh industri kertas.Limbah padat pabrik kertas terdiri dari (Hammer, 1977 cit. Hastutik et al., 2005) :a. Sludge Sludge adalah suatu bahan yang terdiri atas 90% padatan dan 10% air. Sludge didapat dari proses pengendapan pada efflument treatment plant, mengandung bahan organik yang berasal dari bahan baku pulb. b. Biosludge Biosludge adalah hasil samping dari efflument treatment yakni dari proses biological aeration, tersusun dari bahan baku pulb, selain mengandung mikroorganisme sebagai efek dari biological aeration. c. Pith Pith adalah bahan dari proses depething plant yaitu proses pemisahan secara mekanik bahan baku pulb yaitu antar bahan serat dan bahan bukan serat.Limbah terbesar yang dikeluarkan oleh pabrik kertas adalah sludge yang berasal dari IPAL. Sludge ini masih mengandung bahan serat dan bahan-bahan mineral yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai produk yang berguna. Limbah padat ini berupa lumpur (sludge) yang dihasilkan dari proses pengolahan limbah cair (IPAL) kolam primary dan secondary treatment. Sludge umumnya merupakan 10 50% dari beban COD limbah yang diolah (Supriyanto, 1993 cit. Noor et al., 2005).Limbah padat pabrik kertas mengandung unsur kalium (K). Peranan unsur ini untuk memperlancar fotosintesis, memacu pertumbuhan tanaman pada titik awal, memperkuat batang dan menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit serta kekeringan. Limbah padat pabrik kertas juga mengandung unsur-unsur antara lain : kalsium, magnesium, besi, dan sulfida yang juga berguna bagi pertumbuhan tanaman (Murtadho dan Said, 1987). Akan tetapi, menurut Noor et al. (2005), rasio C/N dari sludge yang dihasilkan rendah, sehingga untuk pemanfaatannya ke tanah perlu dicampurkan dengan bahan organik yang memiliki kandungan C tinggi, misalnya sekam.Berdasarkan penelitian, limbah padat tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kompos. Umumnya pada pembuatan kompos digunakan aktivator mikroorganisme seperti Trichoderma viride yang menghasilkan enzim selulase dalam jumlah banyak dan sifatnya stabil (Noor et al., 1997 cit. Noor et al., 2005). Selain itu juga dapat menggunakan kotoran ternak, karena didalam kotoran ternak tersebut banyak mengandung mikroba pendegradasi organik kompleks (Rina et al., 2010).Noor et al. (2005) telah menguji kompos dari limbah padat kertas tersebut terhadap pertumbuhan tanaman tomat dan sengon. Hasilnya menunjukkan bahwa kompos dari limbah padat pabrik kertas memberi pengaruh positif pada pertumbuhan vegetatif maupun generatif tanaman tomat dan uji coba kompos sampai dosis 70% (10,5 kg/pohon) terhadap tanaman sengon menunjukkan pertumbuhan vegetatif yang jauh lebih baik dibanding kontrol.Hastutik et al. (2005), mengaplikasikan limbah padat pabrik kertas sebagai pupuk dasar tanaman bawang merah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan macam limbah padat pabrik kertas berpengaruh nyata terhadap semua komponen hasil (jumlah umbi, berat segar umbi dan berat kering umbi) tanaman bawang merah. Hal tersebut dapat terjadi karena, limbah padat pabrik kertas mengandung kalium yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.Selain bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, limbah yang dihasilkan oleh industri kertas ini juga dapat bermanfaat bagi tanah. Abu sisa pembakaran kulit kayu dari boiler industri pulp dan kertas mengandung mineral sebagai unsur hara yang potensial dimanfaatkan sebagai pengkondisi tanah gambut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Purwati et al. (2007), aplikasi abu boiler sampai dosis 10 kg/pohon meningkatkan kadar Ca, Mg, K, dan nilai KTK tanah gambut setelah umur tanam 12 bulan. Ditinjau dari sifat biologis aplikasi abu boiler dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah, sehingga dapat membantu upaya dalam perbaikan kualitas tanah gambut yang kesuburannya rendah.Sejatinya, limbah tidak merugikan. Tidak selamanya pula limbah harus dibuang, karena banyak juga limbah yang masih bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat. Bahkan beberapa macam limbah bisa menjadi sangat berguna dan juga mempunyai nilai jual tinggi apabila diolah kembali secara baik dan benar. Oleh karenanya, kita harus melakukan inovasi-inovasi dalam pemanfaatan limbah agar limbah yang semula memberi dampak negatif dapat memberikan manfaat bagi kita.

DAFTAR PUSTAKAHastutik, W., Apriyanto, dan H. B. Nasution. 2005. Pengaruh limbah padat pabrik kertas terhadap hasil tanaman bawang merah. . Diunduh 6 Oktober 2014.Murtadho, J. dan E. G. Said. 1987. Penanganan Pemanfaatan Limbah Padat. Melton Putra, Jakarta.Noor, E., M. S. Rusli, M. Yani, A. Halim, dan N. Reza. 2005. Pemanfaatan sludge limbah kertas untuk pembuatan kompos dengan metode windrow dan cina. J. Tek. Ind. Pert.. 15:67.Purwati, S., R. Soetopo, dan Y. Setiawan. 2007. Potensi penggunaan abu boiler industri pulp dan kertas sebagai bahan pengkondisi tanah gambut pada areal hutan tanaman industri. Berita Selulosa. 42:8-16.Rina, S. S., K. Septiningrum, dan A. Surahman. 2010. Potensi kompos dari limbah padat pabrik Joss Paper untuk meningkatkan produktivitas tanaamn. Berita Selulosa. 45:32-33.