29
LOMBA KARYA TULIS MAHASISWA FARMASI POTENSI TANAMAN ENDEMIK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) SUMATERA BARAT SEBAGAI FITOFARMAKA ANTIDIABETES Diusulkan oleh: Norris Sandy (1011013071) / Angkatan 2010 (Ketua Kelompok) Yeni Budiharti Ikbal (1011013003) / Angkatan 2010 (Anggota Kelompok) Muhammad Hanif (1111012081) / Angkatan 2011 (Anggota Kelompok) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013

Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

LOMBA KARYA TULIS MAHASISWA FARMASI

POTENSI TANAMAN ENDEMIK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.)

SUMATERA BARAT SEBAGAI FITOFARMAKA ANTIDIABETES

Diusulkan oleh:

Norris Sandy (1011013071) / Angkatan 2010 (Ketua Kelompok)

Yeni Budiharti Ikbal (1011013003) / Angkatan 2010 (Anggota Kelompok)

Muhammad Hanif (1111012081) / Angkatan 2011 (Anggota Kelompok)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2013

Page 2: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria gambir

(Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes

2. Ketua

a. Nama Lengkap : Norris Sandy

b. NIM : 1011013071

c. Jurusan/Fakultas : Farmasi/Farmasi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas

e. No. Telp/HP : 08982693084

3. Nama Anggota/Angkatan : 1. Yeni Budiharti Ikbal / 2010

2. Muhammad Hanif / 2011

4. Dosen Pembimbing :

a. Nama Lengkap : Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, DESS, Apt

b. NIP : 19490446 197901 1 003

c. No. Telp/HP : 08126726163

Padang, 03 Juni 2013

Dosen Pembimbing Ketua Tim

Fakultas Farmasi

(Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, DESS, Apt) (Norris Sandy)

NIP. 19490446 197901 1 003 NIM. 1011013071

Mengetahui,

Dekan,

(Dr.Muslim Suardi, M.Si, Apt)

NIP. 19561214 198903 1 002

Page 3: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul:

Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat

Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes

Adalah benar hasil karya kami, atas nama:

Norris Sandy 1011013071 Universitas Andalas Fakultas Farmasi

Yeni Budiharti Ikbal 1011013003 Universitas Andalas Fakultas Farmasi

Muhammad Hanif 1111012081 Universitas Andalas Fakultas Farmasi

Dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada lomba / kegiatan ilmiah

lainnya. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka di bagian karya tulis ilmiah ini. Kesediaan menerima sanksi, jika di

kemudian hari ditemukan plagiat atau sudah pernah / sedang diajukan pada kompetisi

ilmiah lainnya.

Padang, 03 Juni 2013

Mengetahui,

Ketua Tim

Fakultas Farmasi

( Norris Sandy )

NIM. 1011013071

Page 4: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya karya tulis ilmiah

ini dapat penulis selesaikan. Shalawat beriring salam kami sampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah menuntun umat islam hingga sampai kepada dunia

dengan kecanggihan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Setelah melalui serangkaian proses diskusi, baik secara langsung dengan tatap

muka maupun secara tidak langsung melalui pertemuan online, Alhamdulillah karya

tulis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Konsep ide pengembangan sediaan fitofarmaka antidiabetes dari tanaman

gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) yang penulis utarakan di karya tulis ini

dilandasi karena banyaknya obat-obat sintetis antidiabetes yang berasal dari bahan

kimia yang memilki efek samping dan penggunaan jangka panjangnya bagi penderita

diabetes dapat merusak fungsi organ tubuh. Berawal dari hal tersebut, penulis sebagai

mahasiswa kesehatan ingin melakukan inovasi sekaligus memberikan kontribusi

mengenai pengembangan bahan alam dalam pengobatan diabetes yang memiliki

khasiat tidak toksik dan tidak merusak fungsi organ dalam penggunaan jangka lama.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami,

Bapak Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, DESS, Apt, atas bimbingan dan waktu yang

telah diberikan. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada BEM KM

Fakultas Farmasi Universitas Andalas, bidang kemahasiswaan, Prof. Armenia, MS,

Apt dan pihak dekanat Fakultas Farmasi yang membantu mempermudah proses

penyelesaian karya tulis ini.

Semoga karya tulis ini dapat memberikan inspirasi bagimahasiswa, khususnya

mahasiswa kesehatan, peneliti, dan juga pihak industri farmasi untuk dapat lebih

lanjut mengembangkan potensi dari tanaman gambir ini sebagai antidiabetes sehingga

akan menghasilkan sediaan fitofarmaka yang bermutu tinggi dan baik bagi penderita

diabetes. Disamping itu, penulis berharap pengembangan sediaan fitofarmaka dari

tanaman gambir dapat terealisasi dengan dukungan pemerintah dan segala pihak

Page 5: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

terkait. Kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan karya tulis ini ke depan sangat

penulis harapkan.

Padang, 03 Juni 2013

Penulis

Page 6: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan……………………………………………………………....... i

Lembar Pernyataan……………………………………………………………........ ii

Kata Pengantar …………………………………………………………………...... iii

Daftar Isi ………………………………………………………………………....... v

Ringkasan……………………………………………………………………........... vi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………….……………………........... 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………....... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat………………………………………………………......... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Endemik…………………………………………………………....... 5

2.2 Diabetes Mellitus……………….…………………………………………........ 5

2.3 Karakteristik Botani dan Morfologi Gambir………………………………........7

2.2.1 Klasifikasi Ilmiah ………………………………………………......... 7

2.2.2 Deskripsi …………………………………………………………...... 7

2.2.3 Kandungan Kimia …………………………………………................ 8

2.2.4 Manfaat dan Khasiat ……………………………………………........ 8

2.4 Obat Hipoglikemik Oral dan efek sampingnya bagi tubuh…………………......8

2.5 Fitofarmaka…………………………………………………………………...... 9

BAB III. METODE PENULISAN

3.1 Jenis Penulisan ……………………………………………………………........ 11

3.2 Cara Pengolahan dan Analisis Data ………………………………………........ 11

BAB IV. PEMBAHASAN

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan dan Saran………………………………………………………..... 16

5.2 Daftar Pustaka………………………………………………………………...... 17

5.3 Daftar Riwayat Hidup………………………………………………………...... 20

Page 7: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

RINGKASAN

Tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) dari famili Rubiaceae

secara tradisional digunakan untuk obat luka bakar, sakit kepala, diare, disentri,

sariawan, serta obat sakit kulit (Balittro, 2004). Tanaman ini juga banyak digunakan

dalam bidang industri obat-obatan dan farmasi karena memiliki kemampuan

antibakteri, antioksidan, antidiabetes, dan lain-lain (Laksmono et al., 2010). Tanaman

ini memiliki potensi menghambat enzim α-glukosidase bila dibandingkan dengan

ekstrak koji dari Aspergillus terreus yang telah terbukti memiliki daya hambat yang

tinggi (Apea-Bah et al., 2009).

Diabetes melitus merupakan kumpulan dari gangguan metabolik yang

dicirikan dengan hiperglikemia yang disertai metabolisme karbohidrat, lemak, dan

protein yang abnormal yang berujung pada berbagai komplikasi kronik termasuk

mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati. Komplikasi tersebut dapat dihindari

atau ditunda dengan cara memperbaiki kondisi hiperglikemia, hipertensi dan

dislipidemia (Campbell, 2008).

Obat-obatan kimia untuk penderita diabetes sudah sangat banyak beredar di

pasaran seperti Glibenclamide, Glimepiride, Metformin. Namun, satu masalah yang

timbul, yaitu efek samping. Setiap obat yang sejatinya adalah senyawa kimia asing

bagi tubuh pasti memiliki efek samping. (Kowalak, J.P., 2011).

Salah satu solusi yang bisa kita gunakan untuk mencegah efek samping obat-

obatan kimia dalam pengobatan penyakit diabetes adalah dengan penggunaan obat-

obatan tradisional, salah satunya fitofarmaka yang berasal dari tanaman gambir.

Menurut penelitian, ekstrak Uncaria gambir (Hunter) Roxb terstandarisasi pada dosis

30,100,300 dan 1000 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit

diabetes yang diinduksi dengan aloksan (P<0,01) (Azima F, 2006). Dari penelitian

lain yang telah dilakukan Apea-Bah et al., tahun 2009 memperlihatkan bahwa ekstrak

dari gambir dan residu air setelah diekstraksi dengan etil asetat mempunyai aktivitas

menghambat α-glucosidase in vitro.

Key word : Gambir, Diabetes Mellitus, α-glukosidase

Page 8: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia yang beriklim tropis merupakan negara dengan keanekaragaman

hayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Indonesia memiliki sekitar 25.000

sampai 30.000 spesies tanaman yang merupakan 80% dari jenis tanaman di dunia

dan 90 % dari jenis tanaman di Asia (Erdelen et al., 1999). Hasil inventarisasi yang

dilakukan PT Eisai pada 1986 mendapatkan sekitar 7000 spesies tanaman di

Indonesia digunakan masyarakat sebagai obat.

Tanaman gambir merupakan salah satu spesies tanaman yang digunakan

masyarakat sebagai obat tradisional. Gambir merupakan tanaman endemik dan

komoditas unggulan daerah Provinsi Sumatera Barat yang memiliki sumbangan besar

terhadap pendapatan daerah. Delapan puluh persen kebutuhan gambir dunia dipasok

oleh Provinsi Sumatera Barat dengan negara tujuan ekspor India, Bangladesh,

Pakistan, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Perancis, dan Swiss yang meningkatkan

devisa negara (Laksmono et al., 2010).

Tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) dari famili Rubiaceae

secara tradisional digunakan untuk obat luka bakar, sakit kepala, diare, disentri,

sariawan, serta obat sakit kulit (Balittro, 2004). Tanaman ini juga banyak digunakan

dalam bidang industri obat-obatan dan farmasi karena memiliki kemampuan

antibakteri, antioksidan, antidiabetes, dan lain-lain (Laksmono et al., 2010). Kozai et

al., 1995 melaporkan bahwa gambir mempunyai daya hambat terhadap bakteri

Streptococus mutans yang menyebabkan terjadinya plak gigi. Tanaman ini memiliki

aktivitas antioksidan dibuktikan dengan aktivitas ekstraknya yang memiliki daya

hambat terhadap senyawa radikal bebas DPPH dan juga memiliki potensi

menghambat enzim α-glukosidase bila dibandingkan dengan ekstrak koji dari

Aspergillus terreus yang telah terbukti memiliki daya hambat yang tinggi (Apea-Bah

et al., 2009).

Page 9: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Penelitian fitokimia dari genus Uncaria telah lama dilakukan sejak tahun

1900-an, dimana lebih dari 150 senyawa kimia telah diisolasi dan diidentifikasi.

Senyawa kimia tersebut termasuk golongan polifenol seperti senyawa alkaloid,

terpen, flavonoid, kuersetin, dan senyawa polifenol lainnya. Senyawa-senyawa

tersebut mempunyai aktivitas farmakologi seperti antioksidan, anti-inflamasi,

sitotoksik, dan immunostimulation (Heitzman et al., 2005). Kandungan senyawa

polifenol dalam gambir adalah katekin, tanin, alkaloid, kuersetin, dan lain-lain

(Risdale, 2002). Beberapa peneliti telah melakukan publikasi terhadap manfaat

senyawa polifenol dari gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.). Senyawa polifenol

katekin yang terkandung dalam gambir diketahui mempunyai aktivitas antioksidan

(Arakawa et al., 2004 dan Franklin, et al, 2009) dan antibakteri terhadap bakteri

gram positif Staphyloccoccus aureus, Bacillus subtilis, dan Streptococcus mutans

(Rindit et al., 2007).

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang

berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.

Menurut hasil survei WHO tahun 2008, jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di

Indonesia menduduki ranking ke 4 terbesar di dunia. DM menyebabkan 5% kematian

di dunia setiap tahunnya. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi

sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan

perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan

penderita DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa ke atas

pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit

DM belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan,

walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara

lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, stroke, sistem

saraf, hati, mata dan ginjal (Brunner & Suddart, 2002).

Obat-obatan kimia untuk penderita diabetes sudah sangat banyak beredar di

pasaran. Namun, satu masalah yang timbul, yaitu efek samping. Setiap obat yang

sejatinya adalah senyawa kmia asing bagi tubuh, pasti memiliki efek samping. Obat-

obatan diabetes seperti Glibenclamide, Glimepiride, Metformin dan lain-lain

Page 10: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

memiliki efek samping seperti hipoglikemia, gangguan pengecapan, nafsu makan

menurun, mual, muntah, kembung, sebah, atau nyeri perut, banyak gas di perut, diare

dan pada beberapa penderita, dilaporkan bisa menimbulkan ruam atau bintik-bintik di

kulit (Kowalak, J.P., 2011).

Salah satu solusi yang bisa kita gunakan untuk mencegah efek samping obat-

obatan kimia dalam pengobatan penyakit diabetes adalah dengan penggunaan obat-

obatan tradisional, salah satunya fitofarmaka. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan

alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji

praklinik dan klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi (BPOM,

2005). Bahan baku fitofarmaka dapat berupa simplisia atau sediaan galenik. Bahan

baku fitofarmaka harus memenuhi persyaratan yang tertera pada Farmakope Herbal

Indonesia.

Di Indonesia, sediaan fitofarmaka yang digunakan untuk mengobati diabetes

yang simplisianya berasal dari tumbuhan gambir belum beredar. Melihat ketersediaan

hayati dan potensinya yang besar sebagai fitofarmaka antidiabetes yang dibuktikan

dari berbagai penelitian dan sumber, penulis berharap karya tulis ini menjadi sumber

informasi bagi masyarakat, memacu para peneliti untuk melakukan penelitian lebih

lanjut serta dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan terutama pengobatan

penyakit diabetes mellitus.

1.2. Perumusan Masalah

Apakah gambir sebagai tanaman endemik Sumatera Barat memiliki potensi

dijadikan sebagai sediaan fitofarmaka khususnya dalam mengobati penyakit diabetes.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan :

Tujuan dari penulisan adalah untuk memperoleh informasi apakah gambir

(Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) sebagai tanaman endemik Sumatera Barat memiliki

potensi untuk dijadikan sebagai fitofarmaka antidiabetes.

Manfaat :

Page 11: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

1. Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai sediaan

fitofarmaka yang berasal dari tanaman endemik lokal.

2. Penulisan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi para peneliti untuk

mengembangkan gambir menjadi sediaan fitofarmaka antidiabetes.

3. Penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang gambir yang

memiliki potensi hipoglikemik yang aman, tidak toksik dan tidak merusak

fungsi organ dalam penggunaan jangka panjang.

Page 12: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Endemik

Menurut pakar biologi dan ekologi, endemik atau endemis berarti eksklusif

asli pada suatu tempat (biota), berlawanan dengan kosmopolitan atau introduksi yang

hadir di berbagai tempat. Suatu jenis tumbuhan dikatakan endemik apabila

keberadaannya unik di suatu wilayah dan tidak ditemukan di wilayah lain secara

alami. Istilah ini biasanya diterapkan pada unit geografi suatu pulau atau kelompok

pulau, tetapi kadangkadang dapat berupa negara, tipe habitat atau wilayah. Tumbuhan

yang hidup pada suatu kepulauan cenderung berkembang menjadi tipe atau jenis

endemik karena isolasi geografi. Istilah endemik biasanya digunakan untuk daerah

yang secara geografi terisolasi (Sudarmono, 2007).

2.2. Diabetes Mellitus

Menurut hasil survei WHO, jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di

Indonesia menduduki ranking ke-4 terbesar di dunia. DM menyebabkan 5% kematian

di dunia setiap tahunnya. Diperkirakan kematian karena DM akan meningkat

sebanyak 50% sepuluh tahun yang akan datang. Sebanyak 80% responden DM

menderita DM tipe 2 dan mereka membutuhkan pengobatan secara terus

menerussepanjang hidupnya (WHO, 2008 dan Campbell, 2009).

Diabetes melitus merupakan kumpulan dari gangguan metabolik yang

dicirikan dengan hiperglikemia yang disertai metabolisme karbohidrat, lemak, dan

protein yang abnormal yang berujung pada berbagai komplikasi kronik termasuk

mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati. Komplikasi tersebut dapat dihindari

atau ditunda dengan cara memperbaiki kondisi hiperglikemia, hipertensi dan

dislipidemia. Penelitian multicentre seperti the United Kingdom Prospective Diabetes

Study (UKPDS) telah menemukan bahwa kontrol ketat terhadap kadar gula dan

tekanan darah pada pasien dengan DM tipe 2 yang baru didiagnosa dapat

menurunkan kejadian komplikasi jangka panjang (Campbell, 2008).

Page 13: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Diabetes Melitus merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar gula

darah yang tinggi dan gangguan metabolisme pada umumnya, yang pada

perjalanannya bila tidak dikendalikan dengan baik akan menimbulkan berbagai

komplikasi baik yang akut maupun yang menahun. Kelainan dasar dari penyakit ini

ialah kekurangan hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas, yaitu kekurangan

jumlah dan atau dalam kerjanya. Ada dua tipe Diabetes Melitus yaitu tipe 1 DMTI

(Diabetes Melitus Tergantung Insulin) dan tipe 2 DMTTI (Diabetes Melitus Tidak

Tergantung Insulin). DMTI merupakan akibat kekurangan insulin karena kerusakan

dari sel β pankreas (Isniati, 2007).

Sebagian besar individu biasanya dengan berat badan normal atau di bawah

normal. DMTTI ditandai dengan kerusakan fungsi sel β pankreas dan resisten insulin

atau oleh menurunnya pengambilan glukosa oleh jaringan sebagai respon terhadap

insulin. Faktor penyebab diabetes tipe 2 adalah kelebihan lemak, faktor genetik,

status gizi lebih (Obesitas) dan aktivitas fisik yang rendah. Diet rendah serat dan

tinggi indeks glikemik berhubungan dengan peningkatan resiko DM dan diet tinggi

lemak akan mempengaruhi resistensi insulin dan resiko DM (Hu F.B et al., 2001).

Menurut Bogdan (2008), serat dapat menurunkan berat badan, menurunkan kadar

kolesterol, dan memperbaiki profil gula darah.

Dari jumlah penduduk Indonesia yang 210 juta orang, prevalensi Diabetes

Melitus adalah 1,4 –1,6 %. Pada tahun 1994 diperkirakan 1,5 juta orang menderita

Diabetes Melitus dan jumlah tersebut akan menjadi 4 juta pada tahun 2000 dan 5 juta

pada tahun 2010 (Isniati, 2007).

Diagnosa diabetes dapat dipastikan dengan penentuan kadar glukosa darah

dan dengan adanya gejala klinis atau komplikasi diabetes yang khas (misalnya

retinopati) ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu >200 mg/dl atau

glukosa darah puasa > 126 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosa Diabetes

Mellitus. Nilai diatas 7.8 mmol/L (pada lambung kosong) pada dua hari berlainan

dianggap positif (WHO). Begitu pula post-load diatas 11.1 mmol/L, yaitu 2 jam

setelah pembebanan glukosa 75 gram (Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja, 2000).

Page 14: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Gejala diabetes mellitus ditandai gejala 3P, yaitu poliuria (banyak berkemih),

polidipsia (banyak minum) dan polifagia (banyak makan), yang dapat dijelaskan

sebagai berikut, disamping naiknya kadar gula darah, gejala kencing manis bercirikan

adanya gula dalam kemih (glycosuria) dan banyak berkemih karena glukosa yang

diekskresikan mengkat banyak air. Akan timbul rasa sangat haus, kehilangan energi

dan turunnya berat badan serta rasa letih. Tubuh mulai membakar lemak untuk

memenuhi kebutuhan energinya, yang disertai pembentukan zat-zat peombakan,

antara lain aseton, asam hidroksibutirat dan diasetat yang membuat darah menjadi

asam. Keadaan ini yang disebut ketoacidosis, amat berbahaya karena akibatnya dapat

menyebabkan pingsan (coma diabeticum). Napas penderita yang sudah menjadi

sangat kurus sering kali juga berbau aseton (Tjay, Tan Hoan dan Rhardja Kirana,

2000).

2.3. Gambir

2.3.1. Klasifikasi

Berdasarkan ilmu taksonomi, klasifikasi tanaman gambir adalah sebagai berikut :

Sinonim : Uncaria gambir (Hunter) Roxb.

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Gentianales

Familia : Rubiaceae

Genus : Uncaria

Spesies : Uncaria gambir (Hunter) Roxb. (Balittro, 2004).

2.3.2. Nama Daerah

Sumatra : Gambir

Aceh : Gain, Batak : Sontang, Lampung : Pangilom, Sepelet, Dayak : Kelare,

Tidore : Gabi (Balittro, 2004).

2.3.3. Deskripsi

Habitus : Ketinggian tanaman gambir bisa mencapai 10 meter

Page 15: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Tumbuhan : Perdu merambat dengan percabangan memanjang

Daun : Oval, memanjang, ujung meruncing, tangkai pendek

Bunga : Putih tunggal tumbuh diujung tangkai dan berbuah

Buah : Berupa kapsula dengan dua ruang (Balittro, 2004).

2.3.4. Khasiat

Khasiat gambir sebagai komponen menyirih, yang telah dikenal

masyarakat kepulauan Nusantara sejak + 2500 tahun yang lalu. Diketahui,

gambir merangsang keluarnya getah empedu sehingga membantu kelancaran

proses di perut dan usus. Fungsi lain adalah sebagai obat luka bakar, sakit kepala,

disentri, kumur-kumur, sariawan, serta sakit kulit untuk dibalurkan (Balittro,

2004).

2.3.5. Kandungan Kimia

Kandungan yang utama adalah flavonoid (terutama gambiriin), catekin

(polifenol) suatu bahan alami bersifat antioksidan, zat penyamak (22-50%), serta

sejumlah alkaloid (gambirtannin dan turunan dihidro- dan okso-nya). Kandungan

gambir lain adalah asam catechutannat, quersetin, catechu merah, gambir

fluoresein, abu, asam lemak, lilin, alkaloid tanin (Balittro, 2004).

2.4. Obat Hipoglikemik Oral dan Efek Sampingnya Bagi Tubuh

Obat Hipoglikemik Oral

1. Golongan Sulfonil Urea yaitu Klorpropamida, Glikazid, Glipizid,

Glibenklamid, Glimepirid, Glikuidon, Tolbutamid

Efek samping: Gejala saluran cerna dan sakit kepala, gejala hematologic

termasuk trombositopenia, agranulositosis, dan anemia aplastic dapat terjadi

walau jarang. Hipoglikemia dapat terjadi bila dosis tidak tepat atau diet terlalu

ketat, juga pada gangguan fungsi hati/ginjal atau pada orang usia lanjut.

Kontraindikasi: Wanita menyusui, profiria, danketoasidosis

2. Golongan Biguanida yaitu Metformin

Efek samping: mual, muntah, anoreksia, diare, asidosis laktat, gangguan

peyerapan vitamin B12.

Page 16: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Kontra indikasi: gangguan fungsi ginjal atau hati, predisposisi asidosis laktat,

gagal jantung, infeksi atau trauma berat, dehidrasi, alkoholisme, wanita hamil,

wanita menyusui.

3. Golongan Tiazolidindion yaitu Pioglitazon dan Rosiglitazon

Efek samping Pioglitazon: Udem, sakit kepala, hipoglikemia, myalgia,

faringitis, sinusitis, gangguan gigi, infeksi saluran pernafasan atas

Efek samping Rosiglitazon: Nyeri punggung, sakit kepala, hiperglikemia,

luka, sinusitis, anemia ketika digunakan bersama metformin, udem ketika

digunakan dengan insulin

Kontraindikasi: Hipersensitivitas

4. Penghambat α-glukosidase yaitu akarbose dan miglitol

Efek samping: flatulensi, diare, perut kembung dan nyeri, icterus dan hepatitis

Kontraindikasi: anak usia dibawah 12 tahun, wanita hamil, wanita menyusui,

colitis ulse-ratif, obstruksi usus, gangguan fungsi hati/ginjal berat, hernia,

riwayat bedah abdominal (Anonim, 2008).

2.5. Fitofarmaka

Saat ini tercatat sekitar 800 perusahaan multinasional yang memproduksi

produk obat berbasis tanaman, keuntungan yang diperoleh sekitar US$ 4,5 Milyard

tiaptahunnya (Greenwald, 1998). Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan

perdagangan bahan tanaman obat sangat cepat, salah satu sebab yang dilaporkan

adalah karena anggapan masyarakat yang masih mengatakan bahwa produk ini

merupakan produk alternatif yang aman dan tidak menimbulkan efek samping.

Perkembangan produk berbasis tanaman obat ini mempunyai variasi dalam tata nama,

seperti misalnya produk herba, botani, tanaman obat, fitomedisin dan fitofarmaka.

Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan

khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk

jadinya telah distandarisir (Badan POM RI, 2004 )

Bahan baku fitofarmaka dapat berupa simplisia atau sediaan galenik. Bahan

baku fitofarmaka harus memenuhi persyaratan yang tertera pada Farmakope

Page 17: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Indonesia, Farmakope Herbal Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia, Materia

Medika Indonesia, ketentuan atau persyaratan lain yang berlaku. Penggunaaan

ketentuan atau persyaratan lain diluar ketentuan yang telah ditetapkan harus

mendapatkan persetujuan pada waktu pendaftaran fitofarmaka.

Di dalam lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor

761/Menkes/SK/IX/1992 tentang Pedoman Fitofarmaka dijelaskan bahwa prioritas

pemilihan fitofarmaka sebagai berikut :

1. Bahan bakunya relatif mudah diperoleh.

2. Didasarkan pada pola penyakit di Indonesia

3. Perkiraan manfaatnya terhadap penyakit tertentu cukup besar

4. Memiliki rasio resiko dan kegunaan yang menguntungkan penderita

5. Merupakan satu-satunya alternatif pengobatan.

Page 18: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

BAB III

METODE PENULISAN

3.1. Penulisan

Penulisan ini merupakan penulisan deskriptif observasional.

3.2. Cara Pengolahan dan Analisis Data

Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan dalam penulisan ini adalah:

1. Analisis, yaitu menjelaskan permasalahan terkait obat-obat sintetis Diabetes

Mellitus dan pengaruh ekstrak dari tanaman gambir (Uncaria gambir, Roxb)

pada kadar glukosa darah dari literatur.

2. Sintesis, yaitu menghasilkan alternatif pengobatan dari diabetes dengan

sediaan yang aman dan tidak merusak fungsi organ tubuh.

Page 19: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Tahap Seleksi

Di dalam lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 761/Menkes/SK/IX/1992

tentang Pedoman Fitofarmaka dijelaskan bahwa prioritas pemilihan fitofarmaka

sebagai berikut :

1. Bahan bakunya relatif mudah diperoleh.

Gambir merupakan komoditas tradisional Indonesia yang telah diusahakan

sejak sebelum Perang Dunia I terutama di luar Jawa seperti Sumatera Barat,

Kepulauan Riau, Sumatera Selatan (Bangka Belitung), Aceh, Kalimantan

Barat dan Maluku. Gambir banyak diusahakan rakyat di Sumatera Barat.

Lebih dari 80% ekspor gambir berasal dari daerah ini. Sentra penghasil

gambir Sumatera Barat terbagi dua yaitu, Sentra Utara ada di Kabupaten Lima

Puluh Kota dimana kecamatan penghasilnya adalah Mahat, Sungai Sembilan,

Pangkalan Koto Baru, Kapur IX dan Sentra Selatan ada ditemukan di Kec.

Koto XI Tarusan dan Sawah Lunto Sijunjung (Roswita, 2004).

2. Didasarkan pada pola penyakit di Indonesia

Gambir merupakan tanaman endemik Sumatera Barat memiliki khasiat untuk

penyakit yang menduduki urutan atas dalam angka kejadiannya (berdasarkan

pola penyakit), yaitu Diabetes Mellitus. Jumlah penderita Diabetes Mellitus

(DM) di Indonesia menduduki ranking ke-4 terbesar di dunia. DM

menyebabkan 5% kematian di dunia setiap tahunnya. Diperkirakan kematian

karena DM akan meningkat sebanyak 50% sepuluh tahun yang akan datang.

Sebanyak 80% responden DM menderita DM tipe 2 dan mereka

membutuhkan pengobatan secara terus menerus sepanjang hidupnya (WHO,

2008 dan Campbell, 2009).

3. Perkiraan manfaatnya terhadap penyakit tertentu cukup besar

Gambir telah dikenal masyarakat kepulauan Nusantara sejak + 2500 tahun

yang lalu. Gambir merangsang keluarnya getah empedu sehingga membantu

Page 20: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

kelancaran proses di perut dan usus. Fungsi lain adalah sebagai obat luka

bakar, sakit kepala, disentri, kumur-kumur, sariawan, serta sakit kulit untuk

dibalurkan (Balittro, 2004).

4. Memiliki rasio resiko dan kegunaan yang menguntungkan penderita

Seperti yang telah dijelaskan di atas tanaman gambir memiliki berbagai

aktivitas farmakologis yang dapat menguntungkan penderita. Tanaman

gambir banyak digunakan dalam bidang industri obat-obatan dan farmasi

karena memiliki kemampuan antibakteri, antioksidan, antidiabetes, dan lain-

lain (Laksmono et al., 2010).

4.2. Tahap Uji Preklinik

4.2.1. Uji Farmakodinamik

Ekstrak Uncaria gambir (Hunter) Roxb. terstandarisasi pada dosis 30, 100, 300

dan 1000 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit diabetes yang

diinduksi dengan aloksan (P<0,01). Besarnya penurunan kadar glukosa darah

sebanding dengan dosis (Azima F, 2006). Dari penelitian yang telah dilakukan Apea-

Bah et al., tahun 2009 memperlihatkan bahwa ekstrak dari gambir dan residu air

setelah di ekstraksi dengan etil asetat mempunyai aktivitas menghambat α-

glucosidase in vitro.

Tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) ini telah dilakukan uji

praklinis oleh Sari H.M, (2010) yakni melalui pengujian efek hipoglikemik ekstrak

etanol gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) yang dilakukan dengan metode

induksi aloksan dan toleransi glukosa pada tikus putih jantan. Senyawa pembanding

yang digunakan dalam penelitian Heni (2010), adalah obat antidiabetik oral yaitu

glibenklamid dan pada pengujian toleransi glukosa digunakan akarbose. Obat ini

mengurangi gula darah dengan menstimulasi pelepasan insulin dari pankreas,

mengurangi produksi glukosa hati dan meningkatkan respon insulin. Glibenklamid

menstimulasi sel-sel beta dari pulau Langerhans, sehingga sekresi insulin

ditingkatkan (Tjay, Tan Hoan dan Rhardja Kirana, 2000).

Page 21: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Insulin adalah suatu cairan yang dihasilkan oleh pulau Langerhans yang

dibutuhkan oleh tubuh untuk mengatur jumlah glukosa darah dari kebutuhan normal

tubuh. Insulin yang kurang akan menyebabkan kebutuhan glukosa sulit diatur dan

mengakibatkan terjadinya hiperglikemia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Heni

Maiela (2010), uji efek hipoglikemik dengan metoda induksi aloksan, menunjukkan

bahwa ekstrak etanol memiliki aktivitas penurunan kadar glukosa darah yang

didasarkan pada penentuan kadar gula darah dari tikus tiap 3 hari selama 9 hari.

Ekstrak etanol gambir dibuat variasi dosis yaitu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan

400 mg/kgBB. Setelah pengujian didapatkan hasil penurunan kadar glukosa darah

pada hari ke-9 yaitu sebesar 36,25%, 41,17%, dan 28,27%. Pada toleransi glukosa

dengan dosis 200 mg/kgBB memberikan penurunan secara signifikan dengan

persentase penurunan pada menit 60, 90, 120, 150, dan 180 adalah 35,68%, 41,57%,

48,08%, 54,24%, dan 59,19%. Ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol

gambir pada berbagai varian dosis terutama pada dosis 200 mg/kgBB dapat

menurunkan kadar glukosa darah tikus yang tidak jauh berbeda dengan perlakuan dari

glibenklamid dan akarbose sebagai kontrol positif.

Ekstrak kental gambir diperoleh dari proses ekstraksi yang merupakan

penarikan kandungan kimia yang terdapat pada simplisia. Salah satu kandungan

kimia yang terdapat pada gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) yaitu flavonoid

yang diduga mampu menurunkan gula darah. Melalui penelitian Heni Maiela (2010),

dapat diketahui efektivitas ekstrak etanol gambir sebagai penurun kadar glukosa

dengan cara meningkatkan sekresi insulin sehingga kadar gula dapat turun menjadi

normal.

4.2.2 Uji Toksisitas

Percobaan toksisitas ekstrak gambir pada mencit menunjukkan bahwa

pemanfaatannya dalam jangka panjang tidak dianjurkan karena pada dosis besar (200

mg/kgBB) dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan hati. Uji toksisitas gambir yang

dilakukan terhadap organ ginjal, jantung dan hati mencit putih jantan, dengan dosis

100 dan 200 mg/kgBB, secara oral 1 x sehari selama 7 hari, menunjukkan bahwa

pemberian ekstrak gambir dapat memperkecil rasio organ ginjal dan hati secara

Page 22: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

bermakna, tetapi tidak mempengaruhi organ jantung. Pengaruhnya pada ginjal nyata

untuk kedua dosis, sedangkan pada hati hanya pada dosis besar (200 mg/kgBB)

(Armenia, A.S dan Arifin, H, 2004).

Page 23: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan dan Saran

Dapat disimpulkan bahwa ekstrak dari tanaman gambir (Uncaria gambir

(Hunter) Roxb.) endemik Sumatera Barat memiliki potensi untuk dijadikan sediaan

fitofarmaka. Gambir memiliki potensi dalam penurunan kadar glukosa darah dengan

menghambat enzim α-glukosidase.

Lalu disarankan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai kandungan

senyawa aktif ekstrak gambir ini untuk mendapatkan kadar dari ekstrak gambir yang

dapat memberikan efek hipoglikemik yang lebih signifikan dibandingkan dengan

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan perlunya dilakukan uji klinis untuk

standarisasi sediaan fitofarmaka gambir sebagai antidiabetes yang aman dan tidak

merusak fungsi organ tubuh dalam pemakaian jangka panjang oleh penderita

diabetes.

Page 24: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

5.2. Daftar Pustaka

Anonim. 2008. Iso Farmakoterapi. Jakarta : PT.ISFI Penerbitan.

Apea-Bah, F. B., Hanafi, M., Dewi, R. T., Fajriah, S., Darwaman, A., Artanti, N.,

Lotulung, P., Ngadymang, P., dan B. Minarti. 2009. Assessment of the DPPH

and α-glucosidase inhibitory potential of gambier and qualitative

identification of major bioactive compound, Journal of Medicinal Plants

Research Vol. 3(10), pp. 736-757

Aquino, R., De Feo, V., De Simone, F., Pizza, C., G. Cirino. 1991. Plant metabolites.

New compounds and anti-inflammatory activity of Uncaria tomentosa. J. Nat.

Prod. 54: 453–459.

Arakawa, H., M. Masako, S. Robuyusi and Miyazaki. 2004. Role of Hidrogen

Peroxide in Bactericidal Action of Catechin, Biological & Pharmaceutical

Bulletin, Vol 27, No 3227, 227-288

Armenia, A.S., dan Arifin, H. 2004. Toksisitas Ekstrak Gambir (Uncaria gambir

(Hunter) Roxb), terhadap Organ Ginjal, Hati dan Jantung Mencit, Prosiding

Seminar Nasional TumbuhanObat Indonesia XXVI, Padang

Azima, F. 2006. Uji Efek Antidiabetes Ekstrak Gambir (Uncaria gambir (Hunter)

Roxb) yang terstandarisasi pada mencit putih jantan. Padang: FMIPA Unand.

Badan POM RI., 2004, No.HK 00.05.41.1384. Tentang Kriteria dan Tata Laksana

Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka,

www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Kritcara%20.Pendaft.OT.

Bogdan Mc Wright, MD. 2008. Panduan Diabetes Melitus , Edisi Baru. Jakarta: PT

Pustaka karya.

Campbell RK, Martin TM. 2009. The Chronic Burden of Diabetes. American Journal

of Managed Care; 15: S248-S254.

Campbell RK, White JR. 2008. More Choices than Ever Before: Emerging Therapies

for Type 2 Diabetes. The Diabetes Educator; 34(3): 518-534.

Erdelen W.R., K. Adimihardja dan S.H. Moesdarsono. 1999. Biodiversity, traditional

medicine and the sustainable use of indigenous medicinal plants in Indonesia.

Indigenous knowledge and development monitor 7(3):3-6.

Page 25: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Greenwald J.,1998. Herbal healing, Time, November 23, 48-58

Heitzman, M.E., Neto, C.C., Winiarz, E., Vaisberg, A.J., & Hammond, G.B. 2005.

Phytochemistry review. 66 : 5-29.

Hu F B, Manson J E, Stampfer M J, Colditz G, Liu S, Solomon C G, dan Willett W

C. 2001. Diet, Lifestyle, and The Risk of Type 2 Diabetes Mellitus In Woman.

New England Journal of Medicine. 345:790-797.

Isniati. 2007. Hubungan Tingkat Pengetahuan Penderita Diabetes Militus Dengan

Keterkendalian Gula Darah Di Poliklinik RS Perjan Dr. M. Djamil Padang

Tahun 2003, Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, I (2).

Kowalak, J.P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Kozai, K., M.Soto, N Yamaguci, N. Nagasaka and S.Pradopo. 1995. Potensial Of

Gambir as an inhibitor of Dental Plaque Formation, Dent J vol 28. No. 3, 95-

96.

Laksmono J.A., S. Aiman, G. Widiyarti, M. Hanafi dan A. Haryono. Proses Ekstraksi

Pada Skala Pilot dan Telaahan Keekonomian Pabrik Ekstraksi Katekin dari

Gambir, Disampaikan Pada Lokakarya Pembangunan Ekonomi Pedesaan

Melalui Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah dan Alsintan, Kemenko

Bidang Perekonomian dan Pemda Sumbar, Padang, 14-15 Juli 2011.

PT. Eisai Indonesia. 1986. Medicinal herb index in Indonesia. PT Eisai. Jakarta.

Rindit, P., Murdjiati, G., Slamet, S., dan Kapti, R.K. 2007. Majalah Farmasi

Indonesia 18. 3 : 141-146.

Risdale, C.E., 1978. A revision of Mitragyna and U. Rubiaceae Blumea. 24 : 43-100.

Roswita. 2004. Budi daya, Pengolahan Hasil, dan Kelayakan Usaha Tani Gambir di

Kabupaten 50 Kota, Buletin TRO Vol XV No. 1.

Sang S, Cheng X, Stark RE, Rosen RT, Yang CS, Ho CT. 2002. Chemicals studies on

antioxidant mechanism of tea catechins: Analysis of radical reaction products

of catechin and epicatechin with 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl. Bioorg. Med.

Chem., 10: 2233-2237.

Sari, Heni Maiela. 2010. Uji Efek Hipoglikemik Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria

gambir, Roxb) Pada Tikus Putih Jantan dengan metode induksi aloksan dan

Page 26: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

toleransi glukosa. Jakarta : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah. Hal 53-63.

Sudarmono. 2007. Review : Tumbuhan Endemik Tanah Serpentin, Biodiversitas Vol.

8, 4 : 330-335.

Tjay, Tan Hoan dan Rhardja Kirana. 2002. Obat-obat Penting Edisi Kelima. Jakarta :

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan

RI, PT. Elex Media Komputindo. Hal 693-713.

WHO. 2008. Diabetes Fact Sheet No 312. World Health Organization

Page 27: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

5.3. Daftar Riwayat Hidup

1. Noris Sandy 1011013071

a. Personal Data :

Nama : Norris Sandy

Jenis Kelamin : Laki-laki

TTL : Dumai, 24 Desember 1992

Alamat : Kapalo Koto, Padang

Agama : Islam

No. Hp : 08982693084

Status : Belum Menikah

Pekerjaan : Mahasiswa

Universitas : Universitas Andalas

Email : [email protected]

b. Riwayat Pendidikan

2010-sekarang : Farmasi Universitas Andalas, Padang

2007-2010 : SMAN 2 Dumai

2004-2007 : SMP N 2 Dumai

1998-2004 : SDN 007 Dumai

c. Riwayat Organisai

2012-2013 : Kepala Departemen Internal BEM KM Fakultas

Farmasi Unand

2011-2013 : Staff PSDM BEM KM Fakultas Farmasi

Unand

d. Karya Ilmiah

2012 : Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Pengapdian Masyarakat (PKM-M) terkait

Pemberdayaan Kader PKK Menjadi “Duta

Sehat Dengan Obat Generik” Sebagai Bentuk

Sosialisasi Penggunaan Obat Generik Berbasis

Komunitas Untuk Mendukung Program

Pengobatan Gratis Menuju Sistem Asuransi

Kesehatan Di Kota Pariaman

2. Yeni Budiharti Ikbal 1011013003

a. Personal Data :

Nama : Yeni Budiharti Ikbal

Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : Inderapura, 17 November 1992

Alamat : Depan SMPM 8 Padang, Jalan Binuang,

Page 28: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Kampung Dalam Padang

Agama : Islam

No. Hp : 085263881959

Status : Belum Menikah

Pekerjaan : Mahasiswa

Universitas : Universitas Andalas

Email : [email protected]

b. Riwayat Pendidikan

2010-sekarang : Farmasi Universitas Andalas, Padang

2007-2010 : SMAN 2 Lubuk Basung

2004-2007 : SMP N 1 Lubuk Basung

1998-2004 : MIN Bawan

1997-1998 : TK Lembah Sari Bawan

c. Riwayat Organisai

2012-2013 : Sekretaris BEM KM Fakultas Farmasi Unand

2011-2013 : Staff Biro Administrasi dan Rumah Tangga

BEM KM Fakultas Farmasi Unand

d. Riwayat Prestasi

2013 : Finalis Pharmacy Best Student Award

e. Karya Ilmiah

2012 : Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa

Pengapdian Masyarakat (PKM-M) terkait

Andalas Ethno Camp

f. Event Nasional

2011 : Seminar on Microsoft Office Certification at

PKM Unand

2013 : Internasional seminar 2013, Meraih Mimpi

Sejuta Dolar at Inamuara Hotel

3. Muhammad Hanif 1111012081

a. Personal Data :

Nama : Muhammad Hanif

Jenis Kelamin : Laki-laki

TTL : Bukittinggi, 19 April 1993

Alamat : Binuang Bandes, Kampung Dalam, Kec. Pauh,

Kota Padang

Agama : Islam

No. Hp : 083180735666

Page 29: Potensi Tanaman Endemik Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.) Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas

Status : Belum Menikah

Pekerjaan : Mahasiswa

Universitas : Universitas Andalas

Email : [email protected]

b. Riwayat Pendidikan

2011-sekarang : Farmasi Universitas Andalas, Padang

2008-2011 : SMA Negeri 5 Bukittinggi

2005-2008 : SMP Negeri 1 Bukittinggi

1999-2005 : SD Negeri 04 Garegeh, Bukittinggi

c. Riwayat Organisasi

2012-2013 : Staff Departemen Internal BEM KM Fakultas

Farmasi Unand

2012-2013 : Anggota Divisi Futsal UKF PHASPORT.COM

BEM KM Fakultas Farmasi Unand