Upload
nanda-restu
View
504
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
OLEH :NANDA RESTU USWATUL HASANAH
PERBEDAAN KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN SERTA INDEKS PRESTASI
MAHASISWA/I PROGRAM STUDI DIII GIZI JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES NAD YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA DENGAN YANG TIDAK TINGGAL BERSAMA ORANG
TUA
BAB VHASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi PenelitianProgram Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes NAD berada dalam lingkungan Direktorat Poltekkes Kemenkes NAD yang beralamat di jalan Soekarno Hatta, Desa Lagang, Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar, berjarak 10 km dari pusat kota.
Batas wilayah Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD adalah:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Lamreung
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Lheu Blang
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa LagangSebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Lam
Sayeung
Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD memiliki 4 ruang kuliah, 1 ruang sidang, 1 buah kantor, laboratorium DIIT, IBM, ITP dan Kuliner digabung menjadi 1 buah laboratorium, serta laboratorium Kimia dan Biokimia juga digabung menjadi 1 buah laboratorium.
B.Gambaran Umum Sampel 1. Status Tempat Tinggal
Tabel 4.Distribusi Sampel berdasarkan Status Tempat Tinggal Mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa status tempat tinggal mahasiswa terbanyak adalah tidak tinggal bersama orang tua sebanyak 45 orang (52,94%)
Status Tempat Tinggal n %
Tinggal bersama orang tua 40 47,06
Tidak tinggal bersama orang tua 45 52,94
Jumlah 85 100
2.UmurTabel 5.
Distribusi Sampel berdasarkan Umur Mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang Tinggal Bersama Orang Tua dengan yang Tidak
Tinggal Bersama Orang Tua
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa umur mahasiwa/i yang terbanyak adalah mahasiswa yang berumur 20 tahun sebanyak 53 orang (62,4%).
Umur Tinggal Bersama Orang Tua
Tidak Tinggal Bersama Orang Tua
n %
<20 7 13 20 23,5
20 28 25 53 62,4
>20 5 7 12 14,1
Jumlah 40 45 85 100
3. Jenis KelaminTabel 6.
Distribusi Sampel berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes NAD yang Tinggal Bersama Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal Bersama Orang Tua
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mahasiswa terbanyak adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 77 orang (90,6%).
Jenis Kelamin
Tinggal Bersama Orang Tua
Tidak Tinggal Bersama Orang Tua
n %
Laki-laki 6 2 8 9,4
Perempuan 34 43 77 90,6
Jumlah 40 45 85 100
C.Hasil Penelitian1. Gambaran Konsumsi Energi Mahasiswa
berdasarkan Status Tempat TinggalBerdasarkan hasil penelitian terhadap konsumsi
energi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua mempunyai konsumsi energi minimal = 1287,6 Kkal, konsumsi energi maksimal = 2517,2 Kkal dan konsumsi energi rata-rata = 1854,81 Kkal dengan standar deviasinya adalah 291,6126. Sedangkan konsumsi energi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tidak tinggal bersama orang tua mempunyai konsumsi energi minimal = 1248,7 Kkal, konsumsi energi maksimal = 2107,3 Kkal dan konsumsi energi rata-rata = 1605,55 Kkal dengan standar deviasinya adalah 207,3132.
Grafik 1. Histogram Konsumsi Energi Mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes NAD yang Tinggal bersama Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal Bersama Orang Tua
Berdasarkan histogram dan gambaran deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi energi mahasiswa yang tinggal bersama orang tua lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
2.Gambaran Konsumsi Protein Mahasiswa berdasarkan Status Tempat Tinggal
Berdasarkan hasil penelitian terhadap konsumsi protein mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua mempunyai konsumsi protein minimal = 37,4 gram, konsumsi protein maksimal = 92,9 gram dan konsumsi protein rata-rata = 63,548 gram dengan standar deviasinya adalah 11,2243. Sedangkan konsumsi protein mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tidak tinggal bersama orang tua mempunyai konsumsi protein minimal = 36,8 gram, konsumsi protein maksimal = 88 gram dan konsumsi protein rata-rata = 55,298 gram dengan standar deviasinya adalah 10,9026.
Grafik 2. Histogram Konsumsi Protein Mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang Tinggal
bersama Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal Bersama Orang Tua
Berdasarkan histogram dan gambaran deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi protein mahasiswa yang tinggal bersama orang tua lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
3.Gambaran Indeks Prestasi Mahasiswa berdasarkan Status Tempat Tinggal
Berdasarkan hasil penelitian terhadap indeks prestasi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua mempunyai IP minimal = 1,56, IP maksimal = 3,43 dan IP rata-rata = 2,58 dengan standar deviasinya adalah 0,46710. Sedangkan indeks prestasi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tidak tinggal bersama orang tua mempunyai IP minimal = 1,09, IP maksimal = 3,71 dan IP rata-rata = 2,74 dengan standar deviasinya adalah 0,56270.
Grafik 3. Histogram Indeks Prestasi Mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang Tinggal bersama Orang Tua dengan yang Tidak
Tinggal Bersama Orang Tua
Berdasarkan histogram dan gambaran deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata indeks prestasi mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua lebih tinggi dibandingkan dengan yang tinggal bersama orang tua.
4.Perbedaan Konsumsi Energi dan Protein serta Indeks Prestasi Mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang Tinggal bersama Orang Tua dengan yang Tidak Tinggal Bersama Orang Tua
Pada tabel 7 menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi energi mahasiswa yang tinggal bersama orang tua yaitu 1854,81 Kkal dengan deviasi 291,6126 dan rata-rata konsumsi energi mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua yaitu 1605,55 Kkal dengan deviasi 207,3132. Selanjutnya hasil uji statistik T-Independent pada CI:95% diperoleh nilai t-hitung = 4,491 dan p-value = 0,000 (p < 0,005), hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya yaitu ada perbedaan yang signifikan konsumsi energi mahasiswa yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
Pada tabel 7 juga menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi protein mahasiswa yang tinggal bersama orang tua yaitu 63,548 gram dengan deviasi 11,2243, sedangkan rata-rata konsumsi protein mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua yaitu 55,298 gram dengan deviasi 10,9026. Selanjutnya hasil uji statistik T-Independent pada CI:95% diperoleh nilai t-hitung = 3,434 dan p-value = 0,001 (p < 0,005), hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya yaitu ada perbedaan yang signifikan konsumsi protein mahasiswa yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
Sedangkan untuk variabel indeks prestasi menunjukkan rata-rata indeks prestasi mahasiswa yang tinggal bersama orang tua yaitu 2,58 dengan deviasi 0,46710 dan rata-rata indeks prestasi mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua yaitu 2,74 dengan deviasi 0,56270. Hasil uji statistik T-Independent pada CI:95% diperoleh nilai t-hitung = -1,413 dan p-value = 0,161 (p > 0,005), hal ini berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan indeks prestasi mahasiswa yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
D.Pembahasan1.Perbedaan konsumsi energi dan protein
berdasarkan status tempat tinggalSecara statistik perbedaan ini
dibuktikan dengan uji t-test independent pada derajat kepercayaan ( = 0,05), didapatkan nilai P value < 0,05 (P=0,000), maka Ho ditolak dengan kata lain ada perbedaan konsumsi energi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
Secara statistik perbedaan ini dibuktikan dengan uji t-test independent pada derajat kepercayaan ( = 0,05), didapatkan nilai P value < 0,05 (P=0,001), maka Ho ditolak dengan kata lain ada perbedaan konsumsi protein mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
Penelitian sejenis yang peneliti temui adalah penelitian yang dilakukan Rabiatul Adawiyah (2010) dengan judul penelitian “Studi Keanekaragaman Konsumsi Pangan Mahasiswa Universitas Lampung”. Analisis statistik menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi energi pada mahasiswa yang tinggal bersama orangtua lebih tinggi yaitu 2.246 kkal dan protein 71,54 gram dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua dengan rata-rata konsumsi energi 2.087 kkal dan protein 67,3 gram.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Brown (2005) dalam skripsi Liliana, faktor keluarga merupakan faktor yang paling banyak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, dimana secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kebiasaan makan dan aktivitas anak. Perilaku makan dan pilihan makanan pada anak sangat dipengaruhi oleh orang tua. Orang tua bertanggungjawab terhadap situasi saat makan di rumah, jenis dan jumlah makanan yang disajikan dan waktu makan.
Konsumsi energi dan protein mahasiswa yang tinggal bersama orang tua lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua. Berdasarkan fakta yang didapatkan pada saat penelitian, hal ini disebabkan karena mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua mengelola sendiri keuangan mereka termasuk pengeluaran untuk membeli bahan makanan atau makanan yang dikonsumsi.
Menurut pendapat Brown (2005) dalam skripsi Liliana, status tempat tinggal mempengaruhi pemilihan makanan yang dikonsumsinya. Dalam hal ini seringkali anak memilih makanan yang salah karena tidak adanya orang tua yang mengelola makanan mereka, terlebih orang tua yang tidak memberi petunjuk atau bimbingan kepada anak, sehingga terkadang mereka lebih banyak mengkonsumsi makanan makanan selingan.
2.Perbedaan indeks prestasi berdasarkan status tempat tinggal
Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji statistik T-test independent pada derajat kepercayaan ( = 0,05), didapatkan nilai P value > 0,05 (P=0,161), maka Ho diterima dengan kata lain tidak ada perbedaan indeks prestasi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua.
Sesuai dengan teori Hakim (2002), faktor yang mempengaruhi indeks prestasi tidak hanya berasal dari faktor lingkungan keluarga saja, tetapi terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi indeks prestasi yaitu kesehatan fisik, intelegensi, kemauan, bakat, daya ingat, daya konsentrasi, faktor lingkungan tempat belajar (kampus), faktor lingkungan masyarakat, dan faktor waktu.
Kemauan dapat dikatakan sebagai faktor utama penentu keberhasilan belajar seseorang. Lebih dari itu, dapat dikatakan kemauan merupakan motor penggerak utama yang menentukan keberhasilan seseorang dalam setiap segi kehidupannya, (Hakim, 2002).
Berdasarkan fakta di lapangan, status tempat tinggal tidak mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa karena walaupun mereka tinggal bersama orang tua, orang tua tidak selalu mengontrol jam belajar mereka. Untuk mencapai indeks prestasi yang bagus tergantung dari niat dan minat dari diri masing-masing mahasiwa tersebut, apakah mereka benar-benar berniat untuk belajar dan mendapatkan nilai bagus atau tidak.
BAB VKESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan 1. Ada perbedaan konsumsi energi mahasiswa/i
Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua, (P = 0,000).
2.Ada perbedaan konsumsi protein mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua, (P = 0,001).
3.Tidak ada perbedaan indeks prestasi mahasiswa/i Program Studi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua, (P = 0,161)
B. Saran1.Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan
konsumsi energi dan protein, terutama bagi mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua walaupun kondisi keuangan yang tidak banyak. Karena mereka dapat memilih makanan yang memiliki kandungan gizi tinggi (terutama energi dan protein) dengan harga yang murah.
2. Diharapkan kepada para dosen Prodi DIII Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes NAD untuk dapat menyarankan kepada mahasiswa agar mengkonsumsi makanan yang mengandung energi dan protein tinggi.
3. Disarankan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi indeks prestasi mahasiwa.
4. Disarankan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang apakah konsumsi dapat mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa.
TERIMA KASIH