27
PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIFITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR OLEH : KELOMPOK 5

PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan istrahat dan tidur

Citation preview

Page 1: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIFITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR

OLEH :

KELOMPOK 5

Page 2: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Kelompok 5

FIFI RISKAYANI

NURWULAN DARI

NURUL ALAWIYAH

RENI HARDIANTI

ANDI SURIYANI

REZKY

SRI MAULIA

MUH.GIFAHRI

INDAH GITA CAHYANI

BAHRI

Page 3: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Pengertian aktivitas atau mobilisasi

Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan  guna mempertahankan kesehatannya.

(Towarto, Wartonal. 2007).

Page 4: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Nilai-nilai normal mobilisasi

Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut :

(Towarto, Wartonal. 2007).

Tingkat aktivitas/mobilitas

Kategori

Tingkat 0Mampu merwat diri sendiri secara penuh

Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat

Tingkat 2Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain

Tingkat 3Memerlukan bantuan pengawasan orang lain dan peralatan

Tingkat 4Sangat bergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan

Page 5: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Jenis-jenis mobilisasi

a. Mobilitas penuh

b. Mobilitas sebagaian

Mobilitas sebagaian temporer

Mobilitas sebagian permanen

(Alimul H, A Aziz. 2006).

Page 6: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Faktor yang mempengaruhi mobilisasi  

a. Gaya hidup.

b. Proses penyakit/cedera.

c. Kebudayaan.

d. Tingkat energi.

e. Usia dan status perkembangan.

(Alimul H, A Aziz. 2006).

Page 7: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Toleransi aktifitas

Tanda-tanda yang dapat dikaji pada ntoleransi aktifitas

antara lain :

 

• Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur.

• Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol / hipotensi orthostatic.

• Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dangkal.

• Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan.

• Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami kecepatan aktifitas dan ketidak stabilanposisi tubuh.

• Status emosi labil.

(Gordon, 1976).

Page 8: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Pengertian Imobilitas

Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktifitas), misalnya mengalami trauma tulang belakang cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas , dan sebaginya.

(Towarto, Wartonal. 2007).

Page 9: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Jenis-jenis imobilitas

a. Imobilisasi fisik

b. Imobilitas intelektual

c. Imobilitas emosional

d. Imobilitas sosial

(Alimul H, A Aziz. 2006).

 

Page 10: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Defenisi istirahat tidur

Istirahat adalah merupakan keadaan tenang,rilrks tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang, jalan-jalan ditaman dan lain-lain juga dikatakan sebagai istirahat. Sedangkan tidur merupakan suatu perubahan kesadaran kerika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun.

(Barbara Koezeir, 1983)

Page 11: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

 

Siklus alami tidur diperkirakan dikendalikan oleh pusat yang terletak di bagaian bawah otak. Pusat ini secara aktif menghambat keadaan terjaga, sehingga menyebabkan tidur. Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus yang bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.

Irama srikardian

(Koizier,2010)

Fisiologi tidur

Page 12: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Ada dua tipe tidur yang telah diidentifikasi : tidur NREM (non-REM) dan tidur REM (rapid eye movement (pergerakan mata cepat)). (Koizier,2010)

1. Tidur NREM adalah tidur yang dalam dan tenang dan menurunkan beberapa fungsi fisiologis. Pada dasarnya, semua proses metabolik yang meliputi tanda-tanda vital, metabolisme, dan kerja otot menjadi lambat. Bahkan menelan dan produksi saliva juga berkurang.

Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV

(Orr,2000).

2. Tidur REM biasanya kembali terjadi sekitar setiap 90 menit danberlangsung selama 5 menit sampai 30 menit. Tidur REM tidak setenang tidur NREM dan mimpi paling paling sering terjadi selama tidur REM. Lebih jauh,mimpi ini biasanya diingat ; yaitu, mimpi tersebut dimasukkan ke dalam memori.

(Koizier,2010)

Tahapan tidur

Page 13: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Tahapan Siklus Tidur NREM

Tahap 1 : NREM Tahap meliputi tingkat paling dangkal dari tidur Tahap berakhir beberapa menit Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan

secara bertahap tanda-tanda vital dan metabolisme Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori

seperti suara Ketika terbangun, seseorang merasa seperti telah melamun

Siklus Tidur

Page 14: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Tahap 2 : NREM Tahap 2 merupakan tidur bersuara Kemajuan relaksasi Untuk terbangun masih relatif mudah Tahap berakhir 10 hingga 20 menit Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban

Tahap 3 : NREM Tahap 3 meliputi tahap awal dari tidur yang dalam Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak Otot-otot dalam keadaan santai penuh Tahap berakhir 15 hingga 30menit

Page 15: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Tahap 4 : NREM

Tahap 4 merupakan tahap tidur terdalam Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan

menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap ini Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibanding selama

jam terjaga Tahap berakhir kurang lebih 15 hingga 30 menit Tidur sambil berjalan dan enuresis dapat terjadi

Page 16: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Tahapan Siklus Tidur REM Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada REM.

Mimpi yang kurang hidup terjadipada tahap yang lain Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90menit setelah mulai tidur Hal ini dicirikan dengan respon otonom dari pergerakan mata yang

cepat, fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan atau fluktuasi tekanan darah

Terjadi tonus otot skelet penurunan Peningkatan sekresi lambung Sangat sulit sekali membangunkan orang yang tidur Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus dan rata-rata

20menit

(Koizier,2010)

Page 17: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

 

Tidur memberi pengaruh fisiologis pada sistem saraf dan sturktur tubuh lain. Tidur sedemikian rupa memulihkan tingkat aktivitas normal dan keseimbangan normal di antara bagian saraf. Tidur juga penting untuk sintesis protein, yang memunkinkan terjadinya proses perbaikan. (Koizer,2010)

 

Peran tidur dalam kesejahteraan psikologis paling terlihat dengan memburuknya fungsi mental akibat tidak tidur. Individu dengan jumlah tidur yang tidak cukup cenderung menjadi mudah marah secara emosional, memiliki konsentrasi, dan mengalami kesulitan dalam membuat keputusan.

(Koizer,2010)

Fungsi tidur

Page 18: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Pola Dan Kebutuhan Tidur Normal

Bayi Baru Lahir :

Tidur NREM ditandai dengan pernapasan teratur, mata tertutup, dan tubuh dan mata tidak bergerak. Tidur REM terlihat dari pergerakan mata cepat yang dapat di pantau melalui kelopak mata yang tertutup, pergerakan tubuh, dan pernapasan tidak teratur. Sebagain besar waktu tidur dihabiskan dalam tahap 3 dan 4 dari NREM .

Bayi

Tidur 12-14 jam sehari, 20-30% tidur REM, tidur lebih lama pada malam hari dan punya pola terbangun sebentar.

Batita (Todler)

Tidur sekitar 10-12 jam sehari, 25% tidur REM, banyak tidur pada malam hari, terbangun dini hari berkurang, siklus bangun tidur normal sudah menetap pada umur 2-3 tahun.

Pra Sekolah

Tidur sekitar 11 jam sehari, 20% tidur REM, periode terbangun kedua hilang pada umur 3 tahun. Pada umur 5 tahun, tidur siang sering tidak ada kecuali kebiasaan tidur sore hari.

Page 19: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Anak Usia Sekolah

Tidur sekitar 10 jam sehari, 18,5% tidur REM. Sisa waktu tidur relatif konstan. Tidur REM pada anak di usia ini walaupun beberapa anak tetap bangun dimalam hari karena mimpi buruk, masalah ini terus menerus menurun seiring dengan pertambahan usia.

Remaja

Tidur sekitar 8,5 jam sehari dan 20% tidur REM. Perubahan pola tidur biasanya terjadi pada remaja.

Dewasa Muda

Siklus bangun tidur sangat penting bagi orang dewasa mudatidur sekitar 7-8 jam sehari.

Page 20: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Dewasa Usia Pertengahan

Orang dewasa usia pertengahan biasanya mempertahankan pola tidur yang dibentuk pada usia lebih muda. Mereka biasanya tidur 6-8 jam per malam. Sekitar 20% tidur berupa tidur REM. Jumlah terbangun tidur meningkat dan jumlah tidur tahap 4 mulai menurun.

Lansia

Lansia tidur sekitar 6 jam setiap malam. Sekitar 20%-25% tidur berupa tidur REM. Tidur tahap 4 menurun dengan mencolok dan pada beberapa keadaan, tidak terjadi tidur pada tahap 4. Periode tidur REM pertama berlangsung lebih lama. Banyak lansia terbangun lebih sering di malam hari dan sering kali mereka memerlukan waktu yang lama untuk dapat kembali tidur. Karena perubahan tidur dalam tahap 4, lansia mengalami tidur pemulihan yang lebih sedikit.

(Koizer,2010)

Page 21: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur

Sakit Lingkungan Letih Gaya Hidup Stress Emosional Stimulan dan Alkohol  Diet Merokok Motivasi Obat-Obatan

(Koizer,2010)

Page 22: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Gangguan Tidur Umum

 Parasomnia

Parasomnia adalah penyakit yang dapat menggangu tidur atau terjadi selama tidur. International Classification of Sleep Disorder (American Sleep Disorder Association, 1997) membagi parasomnia menjadi gangguan terjaga, (misalnya berjalan dalam tidur, teror tidur), gangguan transisi bangun tidur (misalnya, mengigau), parasomnia yang berhubungan dengan tidur REM (misalnya, mimpi buruk), dan lainnya (misalnya, bruksisme).

Gangguan Tidur Primer

Insomnia

Hipersomnia

Narkolepsi

Apnea Tidur

Deprivasi Tidur

Gangguan Tidur Sekunder

(Koizer,2010)

Page 23: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Manajemen keperawatan

Pengkajian

Pengkajian tentang pola tidur klien meliputi riwayat tidur, catatan tidur, pemeriksaan.

riwayat tidur :

Riwayat tidur secara umum terdiri atas :

a. Pola tidur yang biasa.

b. Ritual sebelum tidur.

c. Penggunaan obat tidur atau obat-obatan lainnya.

d. Lingkungan tidur.

e. Perubahan terkini pada pola tidur.

•  

• Apabila klien baru-baru ini menunjukkan perubahan pola atau kesulitan tidur, kaji riwayat secara lebih detail. Riwayat detail ini harus megesplorasi sifat masalah sebenarnya dan penyebabnya, kapan pertama kali terjadi dan berapa kali frekuensinya, bagaimana keadaan tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari, apa yang klien lakukan untuk mengatasi masalah, dan apakah metode ini terbukti efektif. (Koizier,2010)

Page 24: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Buku harian Tidur

Kadang kala klien yang memiliki masalah tidur dapat memberikan informasi yang lebih tepat jika mereka membuat catatan tertulis mengenai pola tidur mereka dan kebiasaannya yang terkait dengannya. Buku catatan atau buku harian tidur tersebut dapat dibuat oleh klien yang tidur di rumah dan harus terus dibuat minimal 1 minggu.

• Jumlah jam tidur total per hari• Aktifitas yang dilakukan 2 – 3 jam sebelum waktu tidur (tipe, durasi, dan

waktu)• Ritual waktu tidurmis. Makan,minum, atau mengonsumsi obat) sebelum tidur• Waktu (a) ketempat tidur, (b) mencoba untuk tidur, (c) tertidur (rata-rata), (d)

setiap kejadian terbangun dan durasi periode ini, dan (e) terbangun di pagi wari• Setiap kekhawatiran yang klien yakini dapat mengganggu tidur• Faktor-faktor yang klien yakini dapat memberi pengaruh positif atau negatif

pada tidur. (Koizier,2010)

Page 25: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan klien mencakup pemantauan penampakkan wajah, perilaku, dan tingkat energi klien. Area kehitaman disekitar mata, kelopak mata yang membengkak, konjungtiva memerah, mata berkaca-kaca atau tamak mengkilap, dan ekspresi wajah datar adalah tanda-tanda kurang tidur. Perilaku seperti mudah marah, gelisah, tidak perhatian, berbicara lambat, postur tubuh tidak tegap, tremor tangan, menguap, menggosok mata, menarikdiri, kebingungan, dan tidak terkoordinasi juga merupakan petunjuk adanya masalah tidur. Kurang energi dapat dilihat dengan memantau apakah klien tampak lemah, letargi, atau letih secara fisik.

Selain itu, perawat mengkaji apakah klien mengalamidevisiasi septum nasal, pembesaran leher, atau mengalami kegemukan. Temuan ini dapat dihubungkan dengan apnea tidur obstruktif atau mendengkur.(Koizier,2010)

Page 26: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt

Intervensi

Itervensi keperawatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur klien melibatkan banyak upaya non farmakologi. Upaya ini terdiri atas penyuluhan kesehatan mengenai kebiasaan tidur, dukungan terhadap ritual waktu tidur, penyediaan lingkungan yang tenang, upaya khusus untuk meningkatkan kenyamanan dan relaksasi, dan pertimbangan penting mengenai penggunaan obat tidur.

Untuk klien yang dirawat di rumah sakit, masalah tidur sering kali dihubungkan dengan lingkungan rumah sakit atau penyakit mereka. Membantu klien untuk tidur pada keadaan tersebut dapat menjadi tantangan bagi seorangperawat, yang sering kali mencakupmenjadwalkan aktivitas, memberikan analgesik, dan memberikan lingkungan pendukung. Penjelasan dan hubungan suportif sangat penting bagi klien yang ketakutan atau cemas.(Koizier,2010)

Page 27: PPT AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR.ppt