PPT ANASTESI MAYANG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

r

Citation preview

OPTIMAL ANAESTHETIC DEPTH FOR LMA INSERTION

OPTIMAL ANAESTHETIC DEPTH FOR LMA INSERTIONBy Karina Mayang sari20080310116LMA terdiri atas 2 bagian :The maskThe tubeLMA terdiri dari sebuah sungkup kecil, yang dibuat agar dapat masuk ke hipofaring, dengan lubang di bagian permukaan anterior yang berhadapan dengan jalan masuk dari laringPemilihan ukuran LMA sangat penting, agar tatalaksana jalan napas berlangsung dengan baik dan juga segala bentuk komplikasi pada saat pemakaian dapat dicegah

PENDAHULUANInsersi (LMA) tanpa menggunakan agen memblokir neuromuskuler sehingga membutuhkan kedalaman anestesi yang cukup untuk refleks jalan nafas. Propofol menekan kedua refleks faring dan laring sehingga lebih disukai dari pada thiopentoneDosis propofol yang diperlukan untuk memperoleh kedalaman anestesi yang memadai bervariasi antar pasienpropofol dalam dosis tetap bisa mencukupi atau lebih mengakibatkan komplikasi saluran napas berbahaya dan gangguan hemodinamik.Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi apakah dosis propofol dititrasi dengan dosis tetap propofol terhadap kedalaman optimal anestesi untuk insersi LMA.METODOLOGIPenelitian ini dilakukan pada 120 orang dengan status fisik ASA 1 dan 2 yang berusia antara 18-60 tahun yang dijadwalkan untuk operasi dengan anestesi umum Penelitian ini dirancang untuk menguji hipotesis bahwa hilangnya respon motor jaw thrust adalah titik akhir yang aman dan dapat diandalkan induksi dengan propofol untuk insersi LMA . . Para pasien secara acak ditugaskan untuk kelompok JT (hilangnya respon motor untuk jaw thrust, n = 60) dan kelompok CD (3 mg / kg berat badan ramping, propofol, n = 60Hilangnya respon jaw thrust didefinisikan sebagai titik akhir dari induksi untuk melakukan insersi LMA dalam kelompok JT.

Dalam kelompok CD, propofol infus dihentikan setelah pemberian dosis. Namun, propofol dilanjutkan. Setelah titik akhir yang diinginkan ,induksi yang dicapai dalam kelompok masing-masing, total dosis propofol dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik akhir untuk insersi LMA. Kemudian insersi LMA dilakukan oleh ahli anestesi yang tidak terkait dengan studi. Orang itu kemudian melakukan insersi LMA dan mencatat no. usaha dan kondisi penyisipan menggunakan 3 variabel

Penempatan yang sesuai dan ventilasi ditentukan oleh pergerakan dinding dada, auskultasi suara nafas, jejak capnograph gelombang persegi, dan tidak ada kebocoran orofaringeal dengan tekanan udara puncak 16 cm H 2 O. Pemeliharaan anestesi dilanjutkan dengan 66% nitrous oxide di 33% oksigen dan profofol.

HaSILKarakteristik demografi adalah sama pada kedua kelompok tetapi denyut jantung baseline dan berarti tekanan arteri ditemukan perbedaan yang sangat signifikan, P