25
Case Conference Kasus Ny. D dengan Fraktur Kompresi Vertebra Thoracal 12

Ppt Case Fatmawati

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt case conference

Citation preview

Page 1: Ppt Case Fatmawati

Case Conference

Kasus Ny. D dengan Fraktur Kompresi Vertebra Thoracal

12

Page 2: Ppt Case Fatmawati

Disusun Oleh

Andika Pujiastuti Fahriati Rizqiana Adawiyah Deti Dwi Lestari Dewi Sulistiani Finna Vestasari

Page 3: Ppt Case Fatmawati

Latar Belakang

Fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari suatu tekanan atau tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut. Fraktur kompresi vertebra khusunya thorakal 12 adalah fraktur yang merobohkan ruas tulang belakang khusunya pada bagian thorakal 12 akibat tekanan dari tulang.

Berdasarkan data rekam medik RSUP Fatmawati bulan Juli-Desember 2004 didapatkan pasien dengan gangguan muskuloskeletal sebanyak 566 kasus, dari bermacam-macam kasus tersebut, kasus fraktur vertebra thorakal sebanyak 8 orang (1,23%), sedangkan pada bulan januari-juli sebanyak 323 kasus dengan gangguan muskuloskeletal terdapat 7 (2,16%) kasus fraktur vertebra thorakal.

BAB I

Page 4: Ppt Case Fatmawati

B. TUJUAN

1. Umum

Mengetahui konsep teori, masalah keperawatan dan asuhan keperawatan pasien

dengan Fraktur kompresi thorakal 12 e.c spondilitis TB

2. Khusus

a. Mengetahui pengertian Fraktur kompresi thorakal 12

b. Mengetahui etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan

penunjang dan penatalaksanaan pasien dengan Fraktur kompresi thorakal 12

c. Mengetahui masalah keperawatan dan asuhan keperawatan pasien dengan Fraktur

kompresi thorakal 12.

Page 5: Ppt Case Fatmawati

Fraktur Vertebra Spondilitis Tuberkulosis

BAB II

Page 6: Ppt Case Fatmawati

1. Identitas Klien

Inisial : Ny. D

Umur : 45 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Sumber Informasi : Klien, keluarga, rekam medis

Keluarga terdekat yang dapat segera di hubungi : Suami ( Tn. SE)

BAB III

Page 7: Ppt Case Fatmawati

1. Status Kesehatan Saat Ini

Pasien datang dengan keluhan nyeri di punggung bawah sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu, nyeri menjalar ke kedua kakinya, nyeri terus menerus, hilang sewaktu-waktu ketika beristirahat (duduk) , kemudian pasien merasakan baal pada kedua kakinya dan saat ini pasien tidak bisa berjalan. Timbulnya keluhan secara mendadak kemudian secara bertahap. Yang menjadi faktor pencetusnya adalah nyeri pada sekitar dada yang datang secara mendadak kemudian menjalar ke arah punggung bagian bawah. Faktor yang memperberat keluhan tersebut adalah pasien memiliki riwayat jatuh sekitar 20 tahun yang lalu. Upaya yang dilakukan pasien untuk mengurangi nyeri adalah dengan beristirahat. Kemudian pasien dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya.

Continued...

Page 8: Ppt Case Fatmawati

Diagnosa Medik :

a. Fraktur kompresi vertebrae thoracal 12 tanggal 12/10/2015

b. Spondilitis Tb tanggal 12/10/2015

c. Tb paru tanggal 20/10/2015

1. Riwayat Kesehatan yang Lalu

Penyakit yang pernah dialami pasien selama masa kanak-kanak seperti flu, demam,

batuk. Klien memiliki riwayat pernah jatuh dari pohon sekitar 20 tahun yang lalu. Klien

tidak memiliki penyakit diabetes melitus, hipertensi dll. Klien pernah di rawat di rumah

sakit karena penyakit malaria dan tipus . klien tidak pernah operasi. Klien tidak memiliki

riwayat alergi terhadap obat-obatan, makanan, udara, debu, cuaca dll. Klien tidak ingat

imunisasi apa saja yang pernah diberikan, karena waktunya sudah lama sekali

Continued ...

Page 9: Ppt Case Fatmawati

1. Pengkajian Fisik

a. Pemeriksaan Fisik Umum

Berat Badan : 45 Kg

Tinggi badan : 150 cm

Tekanan darah : 130/70 mmHg

Nadi : 84 kali/menit

Frekuensi nafas : 20 kali/menit

Suhu tubuh : 36 C

Keadaan umum : sakit sedang

Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada

Page 10: Ppt Case Fatmawati

Sistem Urogenital

Balance cairan : intake 2000 ml , output 2100 ml

Perubahan pola kemih : retensi urin

BAK : Warna : kuning jernih

Distensi kandung kemih : tidak ada

Keluhan sakit pinggang : tidak ada

Page 11: Ppt Case Fatmawati

Sistem Muskuloskeletal

o Kesulitan dalam pergerakan : ya

o Sakit pada tulang, sendi, kulit: ya

o Fraktur : ya

o Lokasi : vertebral thoracal 12

o Kondisi :

o Kelainan bentuk tulang sendi : kontraktur

o Kelainan struktur tulang belakang : kifosis

o Keadaan tonus otot : atoni

o Kekuatan otot : 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 2 2 1 1 1 1

Page 12: Ppt Case Fatmawati

Penatalaksanaan (Terapi/pengobatan termasuk diet )

Terapi oral :

Etambutol 1000 mg 1x/hari

Rifampisin 450 mg 1x/hari

INH 300 mg 1x/hari

Pirazinamid 1000 mg 1 x/hari

Curcuma 1 tablet, 1x/hari

Diet : lunak dengan tinggi kalori dan tinggi protein

Tindakan operatif : Stabilisasi posterior , Dekompresi dan Debrideman

Page 13: Ppt Case Fatmawati
Page 14: Ppt Case Fatmawati
Page 15: Ppt Case Fatmawati
Page 16: Ppt Case Fatmawati
Page 17: Ppt Case Fatmawati

1. Hambatan Mobilitas Fisik

Fraktur yang dialami Ny. D saat ini dikarenakan adanya faktor patologis (Spondilitis Lumbalis). Spondilitis yang dialami klien tidak diketahui sejak kapan, tetapi akibat dari spondilitis ini yaitu terjadinya penekan pada tulang dan menyebabkan fraktur thorakal XII. Fraktur sendiri adalah kondisi dimana patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Suratun, 2008).

Adapun data fokus yang dapat mendukung adanya masalah keperawatan hambatan mobilisasi fisik yakni : klien mengatakan sulit berjalan atau lemah sejak -/+ 3 bulan yang lalu dan otot – otot kaki klien mengalami atrofi. Pada ekstremitas bawah, bila digerakan klien mengalami nyeri. Hal ini berhubungan dengan fraktur yang dialami klien yaitu fraktur thorakal XII yang akan menyebabkan kelemahan flaccid ekstremitas bawah yang simetris, dan mengalami nyeri (Baron, 2013).

BAB IV

Page 18: Ppt Case Fatmawati

Tindakan yang telah dilakukan pada klien yakni melakukan

mobilisasi secara bertahap. Klien dilakukan dibantuk untuk miring

kanan dan kiri setiap hari selama 2 jam, melatih ROM aktif – pasif

dan membantu memenuhi ADLs klien (makan, mandi, BAK dan

BAB).

Hasil evaluasi akhir terhadap masalah keperawatan hambatan

mobilitas fisik pada klien belum teratasi. Untuk ADLs lainnya pasien

masih total care seperti makan, mandi, BAK dan BAB.

Page 19: Ppt Case Fatmawati

1. Gangguan Eliminasi Urin

Ny. D mengalami Fraktur thorakal XII, dimana fraktur thorakal XII akan

mempengaruhi dalam proses defekasi dan miksi, hal inilah yang membuat klien

mengalami kesulitan dalam proses pengeluaran eliminasi urin (Baron, 2013). Klien

tidak mampu mengeluarkan urin secara spontan walau merasa kandung kemih sudah

penuh (retensi urin). Tindakan yang telah dilakukan pada Ny. D dengan masalah keperawatan

gangguan eliminasi urin yakni melakuakn tindakan intermiten kateterisasi (ICP) setiap 4 jam, dan

memonitor intake serta output klien. Klien dianjurkan untuk minum 500cc / 4 jam dan diharapkan saat

pukul 22.00 – 06.00 WIB klien puasa. Memotivasi klien untuk minum sesuai yang telah dianjurkan

yaitu 500cc /4 jam. Hasil evaluasi akhir terhadap masalah keperawatan gangguan eliminasi urin pada klien belum

teratasi.

Page 20: Ppt Case Fatmawati

3. Defisit Perawatan Diri

Ny. D mengalami fraktur torakhal 12 , dimana fraktur torakhal 12 mempengaruhi kelemahan

ekstremitas bagian bawah (paraparese) yang menyebabkan hambatan mobilitas fisik pada klien.

Sehingga ADL (Activity Daily Living) klien dibantu secara total yaitu makan, mandi, serta untuk

miring kiri dan kanan. Hal tersebut dapat mendukung bahwa klien memiliki masalah deficit perawatan

diri.

Tindakan yang sudah dilakukan pada pasien untuk diagnosa tersebut yaitu memfasilitasi pasien

mandi dan memandikan pasien (oral hygiene dan mengganti baju). Selain itu membantu pasien untuk

makan.

Hasil evaluasi akhir terhadap masalah keperawatan defisit perawatan diri belum teratasi. Pasien

masih memerlukan bantuan total untuk melakukan ADL (Activity Daily Living) yaitu mandi dan

makan.

Page 21: Ppt Case Fatmawati

4. Konstipasi

Fraktur torakhal XII selain mempengaruhi proses miksi juga

mempengaruhi proses defekasi menyebabkan perubahan pola defekasi

yaitu konstipasi. Klien bisa merasakan ingin BAB tapi sulit untuk

mengeluarkannya. . Tindakan yang telah dilakukan pada Ny. D dengan

masalah keperawatan yaitu menganjurkan klien untuk diet tinggi serat

dan mengkolaborasikan pemberian laksatif. Hasil evaluasi akhir terhadap

masalah keperawatan konstipasi pada klien belum teratasi.

Page 22: Ppt Case Fatmawati

5. Nyeri Akut

Tindakan yang dianjurkan pada klien untuk megurangi nyeri secara nonfarmakologi

adalah dengan menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi napas dalam. Klien

mampu melakukan teknik ini dan mengatakan dapat sedikit membantu dalam

mengontrol rasa nyeri yang dirasakannya. Selain melalui terapi nonfarmakologi,

klien juga dilakukan terapi farmakologi, yaitu dengan pemberian Ketorolac 1 amp.

Hasil evaluasi akhir terhadap masalah keperwatan klien pada nyeri akut belum

mencapai tujuan atau belum teratasi karena rasa nyeri yang dirasakan klien hilang

timbul saat dilakukan mobilisasi. Namun klien mengatakan nyeri yang dirasakan

sedikit berkurang dibandingkan saat setelah operasi

Page 23: Ppt Case Fatmawati

6. Resiko Kekurangan Volume Cairan

Ny. D dilakukan operasi stabilisasi posterior, dekompresi dan debrideman. Tindakan

operasi dapat terjadi risiko kekurangan volume cairan karena saat tindakan operasi dapat

terjadi perdarahan aktif. Sehingga dibutuhkan intervensi yang tepat untuk mengurangi

timbulnya risiko kekurangan volume cairan. Tindakan yang telah dilakukan pada Ny. D dengan

masalah keperawatan risiko kekurangan volume cairan yakni mencatat karakteristik drainase,

mengobservasi tanda – tanda vital untuk melihat apakah ada perubahan pada tekanan darah karena

perubahan tekanan darah dan nadi digunakan untuk memperkirakan kehilangan darah. Memonitor intake

dan output klien untuk menganalisa keseimbangan cairan dan derajat kekurangan cairan. Menganjurkan

klien meningkatkan intake cairan 2000 - 3000 ml per hari. Implementasi kolaborasi yang dilakukan yaitu

pemberian cairan intravena Kaen Mg3 500cc dan Aminofluid 500cc. Evaluasi akhir resiko kekurangan

volume cairan sudah teratasi

Page 24: Ppt Case Fatmawati

1. Resiko Infeksi

Ny. D telah dilakukan tindakan operasi stabilisasi posterior, dekompresi dan

debrideman. Setelah dilakukan operasi klien terpasang drain dan terdapat luka

jahitan 20 cm. Luka tersebut jika tidak diberi perawatan dengan tepat dapat

beresiko infeksi. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. D dengan masalah

keperawatan resiko infeksi diantaranya mempertahankan area luka postoperasi tetap bersih,

mengganti balutan pada luka post operasi setiap 3 hari sekali dan mengobservasi tanda-tanda

peradangan pada luka serta mempertahankan teknik aseptic dalam penggantian balutan.

Hasil evaluasi akhir terhadap masalah keperawatan resiko infeksi masih belum teratasi

Page 25: Ppt Case Fatmawati

Ny. S dengan fraktur kompresi thorakal 12 saat ini mengeluhkan

nyeri post operasi bagian punggung bawah, tidak bisa BAK dan

BAB secara spontan, sulit menggerakkan anggota gerak bagian

bawah, defisit perawatan diri, dan ADL total care. Klien

dilakukan ICP 5x sehari, dan diberikan posisi log roll dengan 5

pillows. Hemodinamik stabil. Klien direncanakan konsul rehab

untuk penggunaan brace, latihan duduk, dan berjalan.

BAB V