Upload
indra-sp
View
265
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
MALARIADina watiDesy randia hartika sagitaMeylinda wiraswatiAmien mujibIndra syahputraRakhmad harrisono
definisi Malaria merupakan suatu penyakit akut
maupun kronik, yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium dengan manifestasi klinis berupa demam disertai menggigil, anemia dan pembesaran limpa.
etiologi yang berperan besar dalam penularan
malaria ialah parasit malaria (yang disebut Plasmodium) dan nyamuk anopheles betina.
Parasit malaria Parasit malaria memiliki siklus hidup yang
kompleks, untuk kelangsungan hidupnya parasit tersebut membutuhkan host (tempatnya menumpang hidup) baik pada manusia maupun nyamuk, yaitu nyamuk anopheles. Ada empat jenis spesies parasit malaria :
1. Plasmodium falciparum (malaria tropika) 2. Plasmodium vivax (malaria tertiana) 3. Plasmodium malariae (malaria quartana) 4. Plasmodium ovale
Cara penularan : Nyamuk Anopheles menggigit penderita malaria
dan menghisap juga parasit malaria yang ada di dalam darah penderita.
Parasit malaria berkembang biak di dalam tubuh nyamuk Anopheles (menjadi nyamuk yang infektif)
Nyamuk Anopheles yang infektif menggigit orang yang sehat (belum menderita malaria)
Sesudah +12-30 hari (bervariasi tergantung spesies parasit) kemudian, bila daya tahan tubuhnya tidak mampu meredam penyakit ini maka orang sehat tsb berubah menjadi sakit malaria dan mulai timbul gejala malaria
epidemiologi Penularan malaria terjadi pada
kebanyakan daerah tropis dan subtropics, walaupun Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Australia dan Israel sekarang bebas malaria local, wabah setempat dapat terjadi melalui infeksi nyamuk local oleh wisatawan yang datang dari daerah endemis.
Malaria congenital, disebabkan oleh penularan agen penyebab melalui barier plasenta, jarang ada. Sebaliknya malaria neonates, agak sering dan dapat sebagai akibat dari pencampuran darah ibu yang terinfeksi dengan darah bayi selama proses kelahiran
Gambar Peta Distribusi Malaria.
O, daerah dimana malaria tidak ditemukan, telah berhasil dieradikasi atau tidak pernah ada;
+, daerah dengan risiko rendah; ++, daerah dimana transmisi terjadi
Kejadian di indonesia Pada tahun 2009 KLB terbanyak di pulau
jawa yaitu sebanyak 6 kabupaten/kota Secara nasional, provinsi NTT mendapatkan
pembagian kelambu berinsektisida paling banyak. Sedangkan papua, provinsi dengan kasus malaria terbesar hanya berada pada urutan keempat terbanyak mendapatkan kelambu.
Siklus hidup malaria
Patologi dan Patofisiologi 4 proses patologi:
Demam Anemia Imunopatologi Anoreksia jaringan
Patologi dan Patofisiologi Demam Demam paroksimal berbeda untuk keempat spesies
tergantung dari lama maturasi skizonnya. Serangan demam disebabkan pecahnya eritrosit sewaktu fase skizogoni-eritrisitik dan masuknya merozoit ke dalam sirkulasi darah. Demam menyebabkan terjadinya vasodilatasi perifer yang mungkin juga disebabkan oleh bahan vasoaktif yang diproduksi oleh parasit. Setelah merozoit masuk dan menginfeksi aritrosit yang baru, demam turun dengan cepat sehingga penderita merasa kepanasan dan berkeringat banyak.
Patologi dan Patofisiologi Anemia
Anemia disebabkan oleh destruksi eritrosit yang berlebihan, hemolisis autoimun, dan gangguan eritropoesis. Diduga terdapat toksin malaria yang menyebabkan gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit pecah saat melalui limpa keluarlah parasit.
Patologi dan Patofisiologi Splenomegali
Splenomegali disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit sehingga terjadi aktivasi sistem RES untuk memfagositosis eritrosit baik yang terinfeksi parasit maupun yang tidak.
Patologi dan Patofisiologi Anoreksia jaringan
Kelainan patologik pembuluh darah kapiler disebabkan karena eritrosit yang terinfeksi menjadi kaku dan lengket, perjalanannya dalam kapiler terganggu, sehingga melekat pada endotel kapiler, menghambat aliran kapiler, timbul hipoksia/anoksia jaringan. Juga terjadi gangguan integritas kapiler sehingga terjadinya perembesan plasma. Monosit/makrofag merupakan partisipan seluler terpenting dalam fagositosis eritrosit yang terinfeksi.
Manifestasi KlinisMalaria ringan
Trias malaria Demam Puncak demam Menggigil
Splenomegali Anemia
Malaria berat Malaria serebral Gagal ginjal akut Demam kencing
hitam (black water fever)
Anemia berat Gangguan fungsi hati Komplikasi lain
diagnosis Anamnesis
demam,menggigil,berkeringat, nyeri kepala,mual muntah,nyeri otot, riwayat tinggal di daerah endemis malaria dalam satu bulan terakhir,riwayat tranfusi darah.
Px fisiksuhu 37,5-40 derajat celcius, conjungtiva anemis, splenomegali, hepatomegali.
Px labpemeriksaan mikroskopis meliputi sediaan darah tipis dan tebal,rapid diagnostic test,PCR
Px penunjangkadar HB,HMT,AL,dan AT
pengobatan
Pencegahan Menghindari gigitan nyamuk
Menggunakan kelambu,berpakaian panjang saat bepergian di malam hari,menggunakan anti nyamuk.
Membunuh jentik nyamuk dan nyamuk dewasa dengan fogging
Menggurangi tempat perindukan nyamuk Pemberian profilaksis untuk yang akan
bepergian ke arah endemis
komplikasiDefinisi malaria berat/komplikasi adalah ditemukannya Plasmodium falciparum stadium aseksual dengan satu atau beberapa manifestasi klinis dibawah ini (WHO,1997): Malaria serebral (malaria otak) Anemia berat (Hb<5 gr% atau hematokrit <15%) Gagal ginjal akut (urin<400 mI/24 jam pada orang dewasa atau<1 ml/kgbb/jam
padä anak setelah dilakukari rehidrasi; dengan kreatinin darah >3 mg%). Edema paru atau Acute Respiratory Distress Syndrome. Hipoglikemi: gula darah< 40 mg%. Gagal sirkulasi atau syok: tekanan sistolik <70 mm Hg (pada anak: tekanan nadi_
≤20 rnmHg); disertai keringat dingin. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, alat pencernaan dan/atau disertai kelainan
laboratorik adanya gangguan koagulast intravaskuler Kejang berulang > 2 kali per 24 jam setelah pendinginan pada hipertermia Asidemia (pH:< 7,25) atau asidosis (bikarbonat plasma < 15 mmol/L). Makroskopik hemoglobinuri oleh karena infeksi malaria akut (bukan karena obat
anti malaria pada seorang dengan defisiensi G-6-PD).
Sekian terimakasih