42
Kepaniteraan klinik ilmu kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Periode 16 Maret – 23 Mei 2015 Proposal Penelitian NADYA Y.D.H.P 030.07.173 OKKY NAFIRIANA 030.10.214 SELY FAUZIAH 030.10.248 HUBUNGAN ANTARA PENGADAAN PUSKESMAS KELILING DENGAN JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN DI PUSKESMAS KELURAHAN KUNINGAN BARAT

Ppt Proposal Ikm

  • Upload
    sely

  • View
    51

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT Proposal Ikm

Citation preview

Hubungan Antara Hipertensi dengan Angina Pektoris

Kepaniteraan klinik ilmu kesehatan masyarakatFakultas Kedokteran Universitas TrisaktiPeriode 16 Maret 23 Mei 2015Proposal PenelitianNADYA Y.D.H.P030.07.173OKKY NAFIRIANA030.10.214SELY FAUZIAH030.10.248HUBUNGAN ANTARA PENGADAAN PUSKESMAS KELILING DENGAN JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN DI PUSKESMAS KELURAHAN KUNINGAN BARAT

BAB IPENDAHULUANLatar BelakangTujuan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010 yaitu meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan yang sehat.Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.Jumlah puskesmas di Indonesia pada akhir tahun 2013 sebanyak 9655 unit dengan jumlah puskesmas rawat inap 3.317 unit dan puskesmas non rawat inap sebanyak 6338 unit.Provinsi DKI Jakarta jumlah puskesmas 340 dengan jumlah puskesmas rawat inap 30 unit dan non rawat inap 310 unit.2

Puskesmas didukung oleh Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan bidan desa. Puskesmas keliling memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak (mobile), untuk wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas.Dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat, puskesmas belum dimanfaatkan secara maksimal. Mengingat jumlah kunjungan pasien di Puskemas yang masih rendah.Prevalensi jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat Pada tahun 2013 yaitu berkisar 74%. Jumlah tersebut belum memenuhi target nasional sebesar 90%.Hal tersebut berkaitan dengan beberapa faktor yaitu: faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, ekonomi, mutu pelayanan, perilaku yang mencangkup pengetahuan dan sikap mengenai kesehatan.5

Oleh karena jumlah kunjungan pasien yang masih rendah maka upaya untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat dengan diadakan program Puskesmas keliling. Dengan data yang masih terbatas maka penulis tertarik untuk meneliti Hubungan antara pengadaan puskesmas keliling dengan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Kelurahan Kuningan Barat.

Perumusan MasalahApakah ada hubungan antara pengadaan puskesmas keliling dengan jumlah pasien di puskesmas? UMUMKHUSUSUntuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengadaan puskesmas keliling dengan jumlah kunjungan pasien di puskesmasUntuk mengetahui apakah terdapat pemanfaatan fasilitias puskesmas keliling dengan jumlah kunjungan pasien di puskesmasTujuanUntuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara karakter sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan) dengan jumlah kunjungan pasien di PuskesmasUntuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perilaku (sikap, pengetahuan dan tindakan) terhadap pelayanan kesehatan dengan jumlah kunjungan pasien di PuskemasUntuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara mutu pelayanan di puskesmas dengan jumlah kunjungan pasien di puskesmasHipotesisAdanya hubungan antara pengadaan puskesmas keliling dengan jumlah kunjungan pasien di puskesmas

Adanya pemanfaatan fasilitias puskesmas keliling dengan jumlah kunjungan pasien di puskesmas

Adanya hubungan antara karakter sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan) dengan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas

Adanya hubungan antara perilaku (sikap, pengetahuan dan tindakan) terhadap pelayanan kesehatan dengan jumlah kunjungan pasien di Puskemas

5.Adanya hubungan antara mutu pelayanan di puskesmas dengan jumlah kunjungan pasien di puskesmasMANFAATilmu pengetahuandapat dijadikan referensi bagi peneliti yang tertarik dengan penelitian INIProfesiMenambah pengetahuan dan pengalaman dalam menulis sebuah karya ilmiah masyarakat menambah pengetahuan tentang pemanfaatan puskesmas sehingga diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya pelayanan kesehatanMENAMBAH pengetahuan bagi institusi

BAB IITINJAUAN PUSTAKAPUSKESMASFasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Jumlah puskesmas di Indonesia pada akhir tahun 2013 sebanyak 9655 unit dengan jumlah puskesmas rawat inap 3.317 unit dan puskesmas non rawat inap sebanyak 6338 unit.Indonesia masih menghadapi permasalahan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan, diperkirakan hanya 30% penduduk yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (2007) menunjukkan sekitar 33% penduduk yang sakit berobat ke Puskesmas, sedangkan layanan kesehatan lain yang dituju adalah praktik dokter, poliklinik dan rumah sakit swasta.

DefinisiSARANA & PRASARANAPUSKESMASPusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnyaMembina peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehatMemberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

FUNGSIPROGRAM POKOK puskesmasA. Upaya Kesehatan Wajib: 1. Upaya Promosi Kesehatan. 2. Upaya Kesehatan Lingkungan. 3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB. 4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat. 5. Upaya Pencegahan, Pemberantasan penyakit Menular 6. Upaya Pengobatan.B. Upaya Kesehatan Pengembangan 1. Upaya Kesehatan Sekolah. 2. Upaya Kesehatan Olah-Raga 3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat. 4. Upaya Kesehatan Kerja. 5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut 6. Upaya kesehatan Jiwa 7. Upaya Kesehatan Mata 8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut 9. Upaya pembinaan pengobatan Tradisional.

Puskesmas KelilingPuskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.

Menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. DefinisiFungsiKebutuhan pelayanan kesehatanKebutuhan pelayanan kesehatan bersifat mendasar yang sesuai dengan keadaan riil masyarakat.permintaan pelayanan kesehatan terkait unsur preferensi yang dapat dipengaruhi oleh sosial budaya. dapat dilihat dari angka kunjungan pasienFaktor yang mempengaruhi masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan tergantung pada pengetahuan apa yang ditawarkan dalam pelayanan, bagaimana, kapan, oleh siapa dan biaya berapa pelayanan kesehatan dapat diperoleh.

PERILAKU (Pengetahuan & Sikap) Terhadap KesehatanSuatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan.

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

Hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sikap Perilaku PengetahuanPemanfaatan YanKesMenurut Andersen faktor faktor yang menentukan pemanfaatan pelayanan kesehatan meliputi :Karakteristik pemungkin digolongkan atas : Ciri demografi seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan dan jumlah keluarga, Struktur sosial, seperti tingkat pendidikan, pekerjaan dan kesukuan, Sikap dan keyakinan individu terhadap pelayanan kesehatanKarakteristik pendukung (Enabling characteristics) sumber keluarga (family resources), yang meliputi pendapatan keluarga, asuransi kesehatan sumber daya masyarakat (community resources), yang meliputi tersedianya pelayanan kesehatan, ketercapaian pelayanan dan sumber sumber yang ada didalam masyarakat.Karakteristik kebutuhan (need)Kebutuhan yang dirasakan (perceived need), yaitu keadaan kesehatan yang dirasakanEvaluate / clinical diagnosis yang merupakan penilaian keadaan sakit didasarkan oleh penilaian petugas.

Mutu Pelayanan KesehatanMutu pelayanan kesehatan tidak lepas dari rasa puas bagi seseorang terhadap pelayanan yang diterimamutu yang baik dikaitkan dengan kesembuhan dari penyakit , peningkatan derajat kesehatan , kecepatan pelayanan, lingkungan perawatan yang menyenangkan, keramahan petugas, kemudahan prosedur, kelengkapan alat, obat-obatan dan biaya yang terjangkauPenentuan kualitas suatu jasa pelayanan yaitu :1. Reliability (Kehandalan) sesuai dengan janji yang ditawarkan2. Responsiveness (Daya Tanggap), respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap3. Assurance (Jaminan), pengetahuan terhadap produk / jasa secara tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan, keterampilan memberikan informasi, memberikan keamanan, menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.4. EMPATI5. FASILITAS FISIK

Faktor yang mempengaruhi kunjungan ulangFaktor predisposisi pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai dan persepsi, berkenaan dengan motivasi seseorang atau kelompok untuk bertindak.Faktor pemungkin tersedianya pelayanan kesehatan, keterjangkauan, kebijakan, peraturan perundangan.Faktor penguat merupakan faktor penyerta CONTOHNYA manfaat sosial dan jasmani.Karakteristik Sosiodemografi Hall dan Donan (1990) : Semakin dewasa maka semakin mengerti akan pemilihan pemanfaatan pelayanan kesehatan karena berhubungan dengan pola pikir.

Aman (1997) : tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku masyarakat dalam kesehatan yang selanjutnya akan berdampak pada derajat kesehatan. Muzaham (1995) : orang yang tidak berpendidikan atau golongan ekonomi rendah kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia.

pekerjaan menjadi factor risiko seorang mengalami sakit maupun penyakitnya.

Alkatiri (1997) : penghasilan yang lebih memadai cenderung berperilaku sebagai pengguna yang lebih selektif sedangkan golongan ekonomi lemah akan bersikap sebagai pengguna yang pasif.UmurPendidikan Pekerjaan Penghasilan Ringkasan PustakaPenelitiLokasi penelitian Desain penelitianSubyek studiVariabel penelitianLama waktu Hasil penelitianSaragih RDeli Serdang MedanDeskriptif1070 respondenPelayanan kesehatan, pengetahuan, sikap dan tindakan - terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan (p