21
PENANGANAN PENGGUNA NARKOBA KELOMPOK 6

Ppt Rehabilitasi Penanganan Pengguna Narkoba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rehabilitasi Penanganan Pengguna Narkoba

Citation preview

PENANGANAN PENGGUNA NARKOBA

KELOMPOK 6

NARKOBA

WHAT IS IT????

Narkotika secara farmakologik adalah opioida, tetapi menurut UU no 22 tahun 1997, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Cont...narkoba menyebabkan: Perubahan pada suasana hati

(menenangkan, rileks, gembira dan rasa bebas)

Perubahan pada pikiran (stres hilang dan meningkatkan daya khayal)

Perubahan pada perilaku (meningkatkan keakraban, menghambat nilai dan lepas kendali)

TINGKAT PEMAKAIAN NAPZA1. Pemakaian coba-coba (experimental

use), 2. Pemakaian sosial/rekreasi

(social/recreational use)3. Pemakaian Situasional (situasional use) 4. Penyalahgunaan (abuse):5. Ketergantungan (dependence use)

PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA1. Faktor Individu2. Faktor Lingkungan

Lingkungan Keluarga Lingkungan Sekolah Lingkungan Teman Sebaya Lingkungan masyarakat/sosial

DETEKSI DINI PENYALAHGUNAAN NAPZA1. Anak2. Remaja3. Keluarga

GEJALA KLINIS PENGGUNAAN NAPZA

1. Perubahan Fisik Pada saat menggunakan NAPZA: jalan sempoyongan, bicara

pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif,curiga Bila kelebihan disis (overdosis) : nafas sesak,denyut jantung

dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, meninggal.

Bila sedang ketagihan (putus zat/sakau) : mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun.

Pengaruh jangka panjang, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)

Cont...

2. Perubahan Sikap dan PerilakuPrestasi sekolah menurunPola tidur berubahSering berpegian sampai larut malamSering mengurung diri, Sering mendapat telepon dan didatangi orang tidak

dikenal oleh keluargaSering berbohong dan minta banyak uang dengan

berbagai alasan tapi tak jelas penggunaannya,Sering bersikap emosional, mudah tersinggung,

marah, kasar sikap bermusuhan, pencuriga, tertutup dan penuh rahasia.

GEJALA KLINIS YANG TIMBUL AKIBAT OVER DOSIS Penurunan kesadaran  Frekuensi pernafasan kurang dari 12

kali per menit  Pupil miosis  Riwayat pemakaian morfin atau heroin

mempunyai ciri yang khas yakni tanda bekas jarum suntik 

PENANGANAN OVERDOSIS1. Penanganan Kegawat Daruratan

Bebaskan jalan nafas Berikan oksigen 100% sesuai kebutuhan Pasang Infus Dextrose 5% emergensi NaCl

0,9% , atau cairan koloid bila diperlukan Bila diperlukan, pasang endotracheal tube 

Cont...2. Pemberian Antidotum Nalokson Tanpa hipoventilasi: Dosis awal diberikan 0,4 mg intra vena.  Dengan hipoventilasi : Dosis awal diberikan 1-2 mg intra vena.  Bila tidak ada respon dalam 5 menit, berikan Nalokson 1-2 mg intra vena sehingga timbul

respon perbaikan kesadaran dan hilangnya depresi pernapasan, dilatasi pupil, atau telah mencapai dosis maksimal 10 mg. 

Bila tidak ada respon, lapor konsulen ke Tim Narkoba.  Efek Nalokson akan berkurang 20 - 40 menit setelah pemberian dan pasien dapat jatuh

dalam keadaan overdosis kembali, sehingga perlu pemantauan ketat terhadap tanda-tanda penurunan kesadaran, pernapasan, perubahan pada pupil, dan tanda vital yang lain selama 24 jam. 

Untuk pencegahannya dapat diberikan drip Nalokson satu ampul dalam 500 cc Dexstrose 5% atau NaCl 0,9% yang diberikan dalam waktu 4 - 6 Jam. 

Simpan sampel urin (untuk drug screen test dan urine rutin).  Lakukan foto torak untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan/sekunder infeksi pada

paru-paru.  Pertimbangkan pemasangan ETT (endotracheal tube) bila dalam penanganan dengan

pemberian Nalokson selama lebih dari 3 jam masih terdapat depresi pernafasan, gangguan oksigenasi, dan hipoventilasi menetap setelah pemberian Nalokson yang ke-2 

Pasien dipuasakan selama 6 jam untuk menghindari aspirasi akibat spasme pirolik (dianjurkan setiap IGD mempunyai persediaan 5 ampul Nalokson untuk tindakan

FUNGSI PERAWAT1. Fungsi independent perawat adalah ”those

activities that are considered to be within nursing’s scope of diagnosis and treatment”.

2. Fungsi interdependent perawat adalah ”carried out in conjunction with other health team members”.

3. Fungsi dependent perawat adalah “the activities perfomed based on the physician’s order”.

PERAN PERAWAT1. Provider/Pelaksana2. Edukator/Pendidik3. Advokat4. Role model

PENANGGULANGAN NAPZA1. Pencegahan2. Pengobatan

Detoksifikasi tanpa subsitusi Detoksifikasi dengan substitusi

3. Rehabilitasi Rehabilitasi Psikososial Rehabilitasi Kejiwaan Rehabilitasi Komunitas Rehabilitasi Keagamaan

PENGKAJIAN1. Kaji situasi kondisi penggunaan zat 2. Kaji risiko yang berkaitan dengan

penggunaan zat3. Kaji pola penggunaan4. Kaji hal baik/buruk tentang

penggunaan zat maupun tentang kondisi bila tidak menggunakan.

TINDAKAN KEPERAWATANStrategi Pertemuan Klien: Mendiskusikan dampak penggunaan

NAPZA bagi kesehatan, cara meningkatkan motivasi berhenti, dan cara mengontrol keinginan.

Melatih cara meningkatkan motivasi dan cara mengontrol keinginan

membuat jadwal latihan

No. Kemampuan Pasien dan Klien Tanggal/BulanA. Pasien

SP 1

1. Membina hubungan saling percaya2. Mendiskusikan dampak NAPZA3. Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi4. Mendiskusikan cara mengontrol keinginan5. Latihan cara motivasi6. Latihan cara mengontrol keinginan7. Membuat jadwal aktivitasB. Keluarga

SP 21. Mendiskusikan masalah yang dialami2. Mendiskusikan cara hidup sehat3. Latihan cara menyelesaikan masalah4. Latihan cara hidup sehat5. Mendiskusikan tentang obatB. Keluarga

SP 1

1. Mendiskusikan masalah yang dialami2. Mendiskusikan tentang NAPZA3. Mendiskusikan tahap pertemuan4. Mendiskusikan cara merawat5. Mendiskusikan kondisi yang perlu dirujuk6. Latihan cara merawat

SP 21. Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi2. Mendiskusikan pengawasan dalam minum obat

EVALUASIEvaluasi yang diharapkan dari klien adalah

sebagai berikut: Klien mengetahui dampak NAPZA Klien mampu melakukan cara meningkatkan

motivasi untuk berhenti menggunakan NAPZA Klien mampu mengontrol kemampuan keinginan

menggunakan NAPZA kembali Klien dapat menyelesaikan masalahnya dengan

koping yang adaptif Klien dapat menerapkan cara hidup yang sehat Klien mematuhi program pengobatan

Cont...Evaluasi yang diharapkan dari keluarga adalah

sebagai berikut: Keluarga mengetahui masalah yang dialami klien Keluarga mengetahui tentang NAPZA Keluarga mengetahui tahapan proses

penyembuhan klien Keluarga berpartisipasi dalam merawat klien Keluarga memberikan motivasi pada klien untuk

sembuh Keluarga mengawasi klien dalam minum obat

THANK YOU