20
RUPTUR UTERUS Disusun oleh: Kelompok 6 Irwina Angelia Silvanasari 082310101052

PPT RUPTUR UTERUS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PPT RUPTUR UTERUS

RUPTUR UTERUS

Disusun oleh:

Kelompok 6

Irwina Angelia Silvanasari

082310101052

Page 2: PPT RUPTUR UTERUS

PREAMBULE. . Kejadian ruptur uterus pada

seorang ibu hamil atau sedang bersalin masih merupakan suatu bahaya besar yang mengancam jiwa ibu hamil dan janin yang berada dalam kandungannya.

Kematian ibu dan anak akibat ruptur uterus masih tergolong tinggi.

Insidens dan angka kematian yang tinggi dapat kita jumpai di negara-negara yang sedang berkembang, seperti Afrika dan Asia.

Page 3: PPT RUPTUR UTERUS

PENGERTIAN . . .

Ruptur uterus adalah robekan pada uterus, dapat meluas ke seluruh dinding uterus dan isi uterus tumpah ke seluruh rongga abdomen (komplet), atau dapat pula ruptur hanya meluas ke endometrium dan miometrium, tetapi peritoneum di sekitar uterus tetap utuh (inkomplet). (Stright, 2004:288)

Page 4: PPT RUPTUR UTERUS

…KLASIFIKASI Menurut waktu terjadinya

Ruptur uteri gravidarumRuptur uteri durante partum

Menurut lokasinyaKorpus uteriSBRServiks uteriKolpoporeksis-

kolporeksis

Page 5: PPT RUPTUR UTERUS

LANJUTAN . . . Menurut robeknya peritoneum

KompletaInkompleta

Menurut etiologinyaRuptur uteri spontaneaRuptur uteri violenta

Menurut gejala klinisnyaRuptur uteri imminensRuptur uteri sebenarnya.

(Mochtar, 1998:288-290)

Page 6: PPT RUPTUR UTERUS

TANDA DAN GEJALA . . . Ruptur uteri mengancam (RUM)

partus berlangsung lama, pasien gelisah, ketakutan,

disertai perasaan nyeri diperut, pada setiap datangnya kontraksi,

pasien memegang perutnya dan mengerang kesakitan bahkan meminta supaya anaknya secepatnya dikeluarkan,

RR dan denyut nadi lebih cepat dari biasa,

mulut kering, lidah kering dan haus, demam,

Page 7: PPT RUPTUR UTERUS

LANJUTANNYA. . . his lebih lama, lebih kuat, lebih sering

dan terus menerus, ligamentum rotundum teraba seperti

kawat listrik yang tegang, tebal dan keras,

pada waktu datang his, korpus uteri teraba keras sedangkan SBR teraba tipis dan nyeri kalau ditekan,

diantara korpus dan SBR tampak lingkaran Bandl,

perasaan sering ingin berkemih, DJJ tidak teratur, terdapat tanda-tanda dari obstruksi

(Mochtar, 1998:292)

Page 8: PPT RUPTUR UTERUS

Ruptur uteri yang sebenarnyakontraksi persalinan menurun atau berhenti

mendadak,berhentinya DJJ,peningkatan tekanan akibat arah janin,gejala rangsangan peritoneal,keadaan syok peritoneal,perdarahan eksternalperdarahan internal

Page 9: PPT RUPTUR UTERUS

ETIOLOGI. . Penyebab kejadian ruptur uterus,

yakni: tindakan obstetri, ketidakseimbangan fetopelvik, letak lintang yang diabaikan

(kasep), kelebihan dosis obat bagi nyeri

persalinan atau induksi persalinan,

jaringan parut pada uterus, kecelakaan.

Page 10: PPT RUPTUR UTERUS

PATOFISIOLOGI. . .Rumus mekanisme

terjadinya ruptur uteri:

R = H + O

dengan keterangan, yakni: R = Ruptur H = His Kuat (tenaga) O = Obstruksi (halangan)

Page 11: PPT RUPTUR UTERUS

KOMPLIKASI. . . Komplikasi yang dapat timbul dari ruptur

uterus sendiri yakni perdarahan, syok, infeksi, trauma kandung kemih atau ureter, tromboflebitis, koagulasi intravascular diseminata, hipofungsi hipofisis ataupun kematian.

Jika pasien masih hidup, dapat terjadi infertilitas atau sterilitas. (Benson, 2008:351)

Page 12: PPT RUPTUR UTERUS

ASUHAN KEPERAWATANNYA???

Page 13: PPT RUPTUR UTERUS

PENGKAJIAN. . . Identitas Pasien: Nama, Usia, Status, Pendidikan Status Kesehatan: Keluhan utama, Riwayat persalinan lalu,

Riwayat ANC.

Pemeriksaan Fisik: Anamnesis dan inspeksi: pada suatu his yang kuat sekali, pasien merasa kesakitan yang luar

biasa, menjerit seolah-olah perutnya sedang dirobek. Pasien kemudian menjadi gelisah, takut, pucat, keringat dingin, bahkan bisa kolaps,

pernafasan menjadi dangkal dan cepat, haus, muntah-muntah,

syok, nadi kecil dan cepat, TD menurun bahkan menjadi tidak teratur, perdarahan pervaginam, terkadang timbul perasaan nyeri yang menjalar ke tungkai bawah dan

bahu, kontraksi uterus biasanya hilang, perut kembung dan paralisis usus.

Page 14: PPT RUPTUR UTERUS

Palpasi teraba krepitasi pada kulit perut, bila janin sudah keluar dari kavum uteri

(berada di rongga perut), maka teraba bagian-bagian janin langsung dibawah kulit perut, dan disampingnya terkadang teraba uterus sebagai suatu bola keras dengan ukuran sebesar kelapa,

nyeri tekan pada perut, terutama pada bagian yang robek.

Auskultasi DJJ tidak terdengar beberapa menit setelah

ruptur.

Page 15: PPT RUPTUR UTERUS

Pemeriksaan dalam Kepala janin yang tadinya sudah jauh turun

ke bawah, dengan mudah dapat didorong keatas, dan ini disertai keluarnya darah pervaginam yang agak banyak.

Jika rongga rahim sudah kosong dapat diraba robekan pada dinding rahim, bahkan dapat diraba pula usus, omentum, dan bagian-bagian janin. Jika jari tangan yang berada di dalam ditemukan dengan jari luar, maka terasa seperti dipisahkan oleh bagian yang tipis sekali dari dinding perut. Fundus uteri juga dapat diraba.

Page 16: PPT RUPTUR UTERUS

DIAGNOSA KEPERAWATAN. . .

Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologik ditandai dengan klien mengeluh dan merintih kesakitan.

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif ditandai dengan klien haus, TD menurun, dan nadi meningkat.

Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan robeknya dinding rahim ditandai dengan adanya perdarahan pervaginam.

Ketakutan berhubungan dengan efek perdarahan pada kehamilan dan bayi atau kemungkinan komplikasi kehamilan lebih lanjut.

Berduka berhubungan dengan antisipasi kehilangan kehamilan dan kehilangan anak yang diharapkan.

Resti cedera janin berhubungan dengan robeknya dinding rahim ibu

Resiko harga diri rendah situasional berhubungan dengan adanya ruptur uterus.

Page 17: PPT RUPTUR UTERUS

INTERVENSI KEPERAWATAN. . .

Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologik ditandai dengan klien mengeluh dan merintih kesakitan.

Intervensi: Observasi tanda-tanda vital (TTV) klien; Observasi skala dan keparahan nyeri klien; Berikan pengetahuan terkait dengan nyeri yang dialami

klien; Ajarkan teknik napas dalam pada klien untuk

mengurangi nyeri; Berikan dan pertahankan kenyamanan klien. Lakukan manajemen nyeri pada klien; Kolaborasi dengan dokter terkait dengan program

pengobatan (analgesik).

Page 18: PPT RUPTUR UTERUS

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif ditandai dengan klien haus, TD menurun, dan nadi meningkat.

Intervensi:

Pantau asupan, pastikan sedikitnya 1500ml cairan per oral setiap 24 jam;

Pantau haluaran, pastikan sedikitnya 1000-1500 ml/ 24 jam;

Pantau kadar elektrolit darah, nitrogen urea darah, osmolalitas urine, dan serum kreatinin, hematokrit dan hemoglobin;

Pertimbangkan kehilangan cairan tambahan yang berhubungan dengan muntah, diare, demam, slang, dan drein;

Berikan terapi cairan melalui infus serta transfusi darah pada klien;

Kolaborasi dengan dokter terkait dengan tindakan pengobatan.

Page 19: PPT RUPTUR UTERUS

VIDEO. . .Uterine Rupture.mp4

Page 20: PPT RUPTUR UTERUS

Thanks. .