22
PRAKTIKUM IX Topik : Lumut Tujuan : Untuk mengamati morfologi gamet (n) sporofit (2n) lumut dari kelas Hepaticeae dan Musci Hari/Tanggal : Rabu / 21 November 2012 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin. I. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Mikroskop 2. Kaca benda dan kaca penutup 3. Kaca pembesar 4. Gelas kimia 5. Pipet tetes Bahan : 1. Paku sayur (Nephrolepis sp) 2. Suplir (Adiantum sp) 3. Paku air (Salvinia natans) 4. Paku kawat (Lycopodium cernuum) 5. Tumbuhan paku awetan II. CARA KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Gambar morfologi tiap-tiap paku yang ada

Praktikum Ix Lumut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Praktikum Ix Lumut

PRAKTIKUM IX

Topik : Lumut

Tujuan : Untuk mengamati morfologi gamet (n) sporofit (2n) lumut dari

kelas Hepaticeae dan Musci

Hari/Tanggal : Rabu / 21 November 2012

Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Mikroskop

2. Kaca benda dan kaca penutup

3. Kaca pembesar

4. Gelas kimia

5. Pipet tetes

Bahan :

1. Paku sayur (Nephrolepis sp)

2. Suplir (Adiantum sp)

3. Paku air (Salvinia natans)

4. Paku kawat (Lycopodium cernuum)

5. Tumbuhan paku awetan

II. CARA KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Gambar morfologi tiap-tiap paku yang ada

3. Mengamati letak sorus pada tiap tumbuhan paku yang ada

4. Mengerik sorus yang ada pada tumbuhan paku dan letakkan di atas kaca

benda lalu teteskan dengan air dan tutup dengan kaca penutup

5. Menggambar bentuk-bentuk sorus yang ada pada tiap-tiap tumbuhan paku

Page 2: Praktikum Ix Lumut

III.TEORI DASAR

Paku-pakuan (Pteridophyta) mempunyai klorofil, akar sejati, memiliki

ikatan pembuluh, berkembang biak dengan spora dan memiliki saprofit yang

dominan, ujung daun muda umumnya menggulung, mengalami pergiliran

keturunan (metagenesis).

Pada tumbuhan paku pada umumnya memiliki saprofit, akar, batang,

dan daun. Akarnya berupa serabut, batang berupa rhizoma dan daunnya ada

dua macam yaitu tropofil (daun berfungsi untuk fotosintesis) dan sporofil

(daun yang fertile) banyak terdapat sporangium (kotak spora). Sejumlah

sporangium mengelompok membentuk sorus dan sorus yang masih muda

yamg dikelilingi oleh selaput yang disebut indusium. Sporangium memiliki

sejumlah sel penutup berdinding tebal dan membentuk cincin yang disebut

annulus.

Pada tumbuhan paku, generasi gametofit berumur pendek dan berupa

protalium. Protaliumnya berbentuk seperti jantung, akar berupa rhizoid dan

menghasilkan anteridium dan arkegonium.

Pada saat udara kering maka annulus megkerut dan sporangium akan

pecah pada bagian stomium dan spora keluar. Spora akan tumbuh menjadi

protalium (gametofit). Protalium menghasilkan anteridium dan arkegonium.

Anteridium menghasilkan spermatozoid dan arkegonium menghasilkan sel

telur. Peleburan antara sel telur dengan spematozoid membentuk zigot yang

kemudian tumbuh menjadi embrio. Embrio akan tumbuh menjadi saprofit

yang merupakan tumbuhan utama.

Berdasakan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan

menjadi 3 macam, yaitu:

a. Paku homospor : menghasilkan spora yang ukuran dan jenisnya sama.

Spora dihasilkan oleh sporangium yang terdapat pada sporofil, contohnya :

Lycopodium (paku kawat).

b. Paku heterosfor : menghasilkan dua macam spora yaitu mikrospora dan

megaspora. Sporangium tersusun dalam strobilus di puncak batang. Pada

strobilus terdapat dua macam daun penghasil spora yaitu mikrosporofil

Page 3: Praktikum Ix Lumut

dan megasporofil. Pada mikrosporofil terdapat microsporangium yang

menghasilkan mikrospora dan pada megasporofil terdapat

megasporangium yang menghasilkan megasora. Mikrospora bagian

dalamnya tumbuh menjadi protalium jantan yang menghasilkan

anteridium dan di dalamnya terbentuk spermatozoid. Sedang megaspora

bagian dalamnya akan tumbuh menjadi protalium betina yang

menghasilkan arkegonium yang menghasilkan atau berisi sebuah ovum.

Pembuahan ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot yang akan

tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Contohnya : Semanggi.

c. Paku peralihan : menghasilkan spora yang ukurannya sama tetapi dapat

tumbuh menjadi protalium jantan dan protalium betina. Spora dihasilkan

oleh sporangium yang tersusun dalam strobilus di puncak batang.

Contohnya : paku ekor kuda

Tumbuhan paku primitif mempunyai akar, batang, daun dengan

percabangan yang selalu dikotom, daunnya tersusun spiral (kecil-kecil)

yang disebut mikrofil. Spora dihasilkan oleh sporangium yang terdapat

pada sporofildan tersusun membentuk strobilus di puncak batang.

Page 4: Praktikum Ix Lumut

IV. HASIL PENGAMATAN

1. Paku sayur (Nephrolepis sp)

Anonim a. 2012. http://www2.hawaii.edu/~lreynold/WebTF/Images/images/Nephrsp2.jpg. Diakses tanggal 26 November 2012

Keterangan :

1. Sorus

2. Tangkai daun

3. Ibu tangkai daun

4. Ibu tulang daun

Page 5: Praktikum Ix Lumut

2. Suplir (Adiantum sp)

Anonim b. 2012. http://hardyfernlibrary.com/ferns/tom%5CAdiantum-capillus-veneris-sori.jpg. Diakses tanggal 26 November 2012

Keterangan :

1. Sorus

2. Tangkai daun

3. Tepi daun

4. Ujung daun

5. Urat daun

Page 6: Praktikum Ix Lumut

3. Paku air (Salvinia natans)

Anonim c. 2012. http://courses.bio.indiana.edu/B300-Knox/Images/Salvinia_natans.jpg. Diakses tanggal 26 November 2012

Keterangan :

1. Akar

2. Daun

3. Batang

4. Tepi daun

5. Ujun daun

6. Pangkal daun

Page 7: Praktikum Ix Lumut

4. Paku kawat (Lycopodium cernuum)

Anonim d. 2012. http://farm4.staticflickr.com/3265/3166193263_71f0109cce.jpg. Diakses tanggal 26 November 2012

Keterangan :

1. Daun

2. Tangkai daun

3. Percabangan

Page 8: Praktikum Ix Lumut

5. Selaginella caudata

Anonim e. 2012. http://2.bp.blogspot.com/-ZFN9nMftdk8/T6pOB1y4jmI/AAAAAAAAAiI/V-A-sz8Vn5k/s1600/Selaginella+caudata.jpg . Diakses tanggal 26 November 2012

Keterangan :

1. Daun

2. Tangkai daun

3. Akar

Page 9: Praktikum Ix Lumut

V. ANALISIS DATA

1. Paku sayur (Nephrolepis sp)

Klasifikasi

Divisio : Pteridophyta

Classis : Filicinae

Ordo : Neprotales

Familia : Neprotalepiceae

Genus : Neprolepis

Spesies : Neprolepis sp

Sumber :(Gembong Tjitrosoepomo, 1991)

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang tubuhnya telah berupa

kormus, yang artinya sudah jelas akar, batang, dan daunnya. Tumbuhan

daun digolongkan sebagai tumbuhan tingkat tinggi yang mempunyai ciri

susunan daunnya seperti bulu ayam dan tumbuh mulai menggulung pada

ujung daun yang masih muda serta tidak berbuah dan berbunga. Tumbuhan

paku memiliki klorofil dan jaringan pembuluh, berkembang biak dengan

spora dan memiliki sporofit yang dominan.

Organ tubuh tumbuhan paku-pakuan terdiri dari:

Akar

Berupa akar serabut. Pada ujung terdapat kaliptra yang melindungi

permukaannya, kaliptra terdiri atas sel-sel yang dapat dibedakan dari sel

akarnya sendiri. Membentuk organ seperti akar dan akan berubah menjadi

akar tunjang dan terbentuklah tanaman baru pada cabang rimpangnya. Dari

rimpang dapat pula tumbuh umbi batang yang dapat tumbuh jadi tanaman

baru.

Batang

Batang tumbuhan paku pada umumnya berupa akar tongkat

(rhizome). Dalam penampang melintang batang tampak bagian-bagian

sebagai berikut:

Page 10: Praktikum Ix Lumut

a) Epidermis; terdapat jaringan penguat yang terdiri atas sklerenkim.

b) Korteks; banyak mengandung ruang antar sel.

c) Silinder pusat; terdiri atas xilem dan floem yang membentuk

berkas pengangkut yang konsetris.

Daun

Membentuk daun majemuk yang bersirip tungggal. Pucuknya dapat

tumbuh terus selama beberapa waktu tanpa mengeluarkan daun. Urat daun

anak daunnya berbentuk sirip, sering membentuk 1-2 garpu, yang pucuknya

bersori/sorus. Rimpang tumbuhnya tegak dan berbentuk benang tali.

2. Suplir (Adiantum sp)

Kingdom : Plantae

Divisio : Pteridophyta

Class : Filicinae

Ordo : Polypodiales

Famili : Polypodiaceae

Genus : Adiantum

Species : Adiantum cuneatum

Sumber : (Gembong Tjitrosoepomo, 1991)

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus

dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan

pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi,

sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap.

Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra.

Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder

pusat (terdapat xilem dan fleom).

Suplir adalah sebutan awam bagi segolongan

tumbuhan yang termasuk dalam genus Adiantum, famili

Adiantaceae. Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir tidak

menghasilkan bunga dalam daur hidupnya.

Page 11: Praktikum Ix Lumut

Adiantum Sp hidup di tanah, hampir  semua paku-

pakuan adalah herba atau agak berkayu. Letak akar

tumbuhan paku bermacam-macam, pada Adiantum Sp

akarnya serabut, tumbuh dari rizoma yang pakalnya

rimpang, tegak dan berwarna coklat. Semua batang paku-

pakuan kerap berupa rimpang karena umumnya arah

tumbuhnya menjalau atau memanjat. Arah batang ke atas

kemudian melengkung ke arah samping. Ketinggian

tanaman mencapai 15 – 80 cm bentuk batangnya bulat

panjang, permukaan batangya halus, ukuraya berdiameter

1 mm, warna coklat dan percabangan monopodial.

Jenis daun pada Adiantum Sp adalah majemuk,

tulang daunnya menyirip atau sporofil (daun fertil) yang

fungsi utamanya adalah menghasilkan sporangium.

Biasanya hampir semua sporofil juga berfungsi sebagai

organ untuk fotosintesis. Adiantum sp termasuk paku

homospora atau menghasilkan satu jenis spora saja.

3. Paku air (Salvinia natans)

Klasifikasi :

Kingdom : Plantae

Divisio : Pteridophyta

Classis : Hydropterides

Ordo : Hydropteriada

Familia : Salviniaceae

Genus : Salvinia

Species : Salvinia natans

Sumber :(Gembong Tjitrosoepomo, 1991)

Paku air atau Salvinia natans termasuk dalam suku Salviniaceae

yang mengapung dengan bebas di permukaan air, hanya sedikit bercabang-

cabang. Daun berkarang, pada tiap-tiap buku terdapat 3 daun. Dari ketiga

Page 12: Praktikum Ix Lumut

daun itu yang dua terdapat di sebelah atas, berhadapan dan merupakan alat

pengapung yang 3 terdapat di dalam air terbagi-bagi badan-badan yang

bentuk maupun fungsinya menyerupai akar-akar. Sporangium terkumpul

pada pangkal daun yang berada dalam air, masing-masing berisi satu sorus

dan mempunyai dinding yang homolog dengan indusium. Sporokarpium

yang berisi satu sorus itu hanya mengandung mikro dan

makrosporangium. Mikrospora terbungkus oleh suatu substansi seperti

buih yang membeku, berasal dari periplasmodium. Paku air ini dikatakan

selalu heterospor.

4. Paku kawat (Lycopodium cernuum)

Klasifikasi

Kingdom :  Plantae (Tumbuhan)

Divisi :  Lycopodiophyta

Kelas :  Lycopodiopsida

Ordo :  Lycopodiales

Famili :  Lycopodiaceae

Genus :  Lycopodium

Spesies :  Lycopodium cernuum L.

Sumber :(Gembong Tjitrosoepomo, 1991)

Rumput kawat atau Lycopodium cernuum L. ini termasuk

tumbuhan terna dan menahun. Tumbuhnya melata atau tegak dengan

tinggi antara 30cm hingga 50cm. Batangnya bulat dan liat. Batang yang

menempel di tunas tumbuh akar berwarna putih. Daunnya tunggal dan

kaku, berupa sisik yang tumbuh dari ujung tunas. Panjang daun 2mm

sampai 3mm berwarna hijau. Kotak spora berbentuk bulat telur dan

ujungnya runcing, terdapat di ujung batang atau cabang dengan panjang

3mm sampai 5mm. Akarnya berbentuk serabut dan kaku, berwarna coklat

kemerahan dengan ujung akar berwarna putih.

Rumput kawat merupakan tumbuhan paku yang dapat ditemukan

tumbuh di tebing-tebing atau di semak-semak yang basah, pada ketinggian

Page 13: Praktikum Ix Lumut

1000m hingga 2000m di atas permukaan laut. Rumput kawat mempunyai

kasiat sebagai obat penurun tekanan darah dengan seluruh bagian tanaman

rumput kawat segar sebanyak 60 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air

sampai mendidih selarna 15 menit, disaring, selelah dingin diminum 2 kali

sehari pagi dan sore.

Lycopodium adalah salah satu genus dari tumbuhan famili

Lycopodiaceae. Di Indonesia genus Lycopodium dikenal sebagai

tumbuhan paku kawat. Tumbuhan dalam genus ini telah banyak digunakan

sebagai obat tradisional, misalnya untuk obat luka memar, keseleo,

bengkak, dan keracunan organofosfat.

Genus ini mengandung senyawa alkaloid dengan sistem cincin

yang unik serta mempunyai aspek biogenetik dan biologi yang menarik.

Senyawa alkaloid dari genus Lycopodium yang dikenal sebagai alkaloid

likopodium merupakan alkaloid dengan tipe kuinolizin, piridin, dan a-

piridon. Berdasarkan strukturnya, alkaloid dari Lycopodium dibagi dalam

4 kelompok senyawa, yaitu likopodin, likodin, fawcetimin dan kelompok

lain-lain.

5. Selaginella caudata

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Pteridophyta

Kelas : Lycopodiacea

Ordo : Selaginellales

Famili : Selaginellaceae

Genus : Selaginella

Spesies : Selaginella caudata

Sumber :(Gembong Tjitrosoepomo, 1991)

Selaginella memiliki batang berbaring dan sebagian berdiri tegak,

bercabang-cabang menggarpu dan tidak meperlihatkan pertumbuan

sekunder.  Dimana ia memiliki akar-akar yang keluar dari bagian-bagian

Page 14: Praktikum Ix Lumut

batang yang tidak  memiliki daun dan  dinamakan pendukung akar.

Habitatnya pada tanah atau ia dapat epifit pada bebatuan.

Memiliki protalium yang amat kecil yang merupakan suatu bulir

tunggal atau bercabang, biasanya berbentuk  radial jarang sekali

dorsiventral.  Sporangium membuka dengan  mekaisem kohesi dan telah

mengikuti garis yang telah ditentukan. Dengan membukanya sporangium

maka spora akan  terlempar keluar spora dan sporangium akan mengalami

perkembangan membentuik protalium. Dimana dalam setiap protalium

hanya terdapat satu anteredium saja yang terletak dipusat. Anteredium ini 

yang akan mebelah lagi membentuk sel-sel yang membulat yang disebut

sel-sel induk spermatozoid.

Protalium betina tidak mengalami reduksi perkembangan.

Protalium betina berkembang dalam makrospora dimana inti spora akan

membelah secara bebas dan tersebar dalam plasma pada bagian atas spora,

dimana pada akhirnya dinding makrospora akan pecah dan protalium yang

terdiri atas sel-sel kecil yang tidak berwarna tersembul keluar dan

membentuk tiga rizoid pada tiga tempat setelah satu atau bebrapa

arkegonium dibuahi, mulailah perkembangan embrionya yang dimana

biasanya  embrio ini bersifat endoskopik.

Page 15: Praktikum Ix Lumut

VI. KESIMPULAN

1. Paku-pakuan (Pteridophyta) mempunyai klorofil, akar sejati, memiliki

ikatan pembuluh, berkembang biak dengan spora dan memiliki saprofit.

2. Pada tumbuhan paku pada umumnya memiliki saprofit, akar, batang, dan

daun. Akarnya berupa serabut, batang berupa rhizoma dan daun.

3. Tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: paku homospor, paku

heterosfor, paku peralihan

Page 16: Praktikum Ix Lumut

VII.DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. 2012. http://www2.hawaii.edu/~lreynold/WebTF/Images/images/Nephrsp2.jpg. Diakses tanggal 26 November 2012

Anonim b. 2012. http://hardyfernlibrary.com/ferns/tom%5CAdiantum-capillus-veneris-sori.jpg. Diakses tanggal 26 November 2012

Anonim c. 2012. http://courses.bio.indiana.edu/B300-Knox/Images/Salvinia_natans.jpg. Diakses tanggal 26 November 2012

Anonim d. 2012. http://farm4.staticflickr.com/3265/3166193263_71f0109cce.jpg. Diakses tanggal 26 November 2012

Anonim e. 2012. http://2.bp.blogspot.com/-ZFN9nMftdk8/T6pOB1y4jmI/AAAAAAAAAiI/V-A-sz8Vn5k/s1600/Selaginella+caudata.jpg . Diakses tanggal 26 November 2012

Gembong.1994.Taksonomi Tumbuhan Obatobatan.Yogyakart:Universitas Gajah Mada..

Sri, Amintarti. 2012.Botani tumbuhan rendah. PMIPA FKIP UNLAM. Banjarmasin