68
Laporan Kasus Portofolio Oleh: dr. Meiustia Rahayu Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome Parsial, Severe Preeclampsia, HELLP Syndrome, Tennessee Classification, Trombositopenia

Citation preview

Page 1: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Laporan Kasus Portofolio

Oleh:dr. Meiustia Rahayu

Preeklampsia Berat dengan HELLP

Syndrome

Page 2: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Preeklampsia dan Eklampsia

TANDA: hipertensi, proteinuria, edema

LAPORAN KASUS

Page 3: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Definisi

Preklampsia

Sindroma klinik dalam kehamilan viabel (usia kehamilan >20 minggu dan / atau berat janin 500 gram) yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria, dan edema.

Pada penyakit trofoblas, dapat timbul sebelum kehamilan viabel.

Kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan, atau nifas yang merupakan perjalanan lanjutan dari preeklampsia, ditandai dengan timbulnya kejang atau koma.

Eklampsia

Page 4: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Epidemiologi

Insiden Rate 4-5 : 10.000 kelahiran hidup (negara

maju) 6-10 kasus per 10.000 kelahiran

hidup (negara berkembang) 75% antepartum, 25% postpartum 95% kasus antepartum pada

trimester 3 primigravida > multigravida (terutama primigravida muda)

Mortality Rate

AKI 0-4% akibat perdarahan intraserebral dan edema paru

AKB 10-28% prematuritas, pertumbuhan janin terhambat, dan solusio plasenta

Page 5: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Epidemiologi

Faktor risiko hipertensi preeklampsia dan eklampsia:

Page 6: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Etiologi - Patofisiologi

Kehamilan normal

Invasi trofoblas ke

desidua

pelebaran diameter a. spiralis 4-6 x →

suplai darah 10.000 x

Page 7: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Etiologi - Patofisiologi

Preeklampsia defisiensi

plasentasi

A. SPIRALIS SEGMEN

MIOMETRIUM40% Ø a. spiralis kehamilan normaldiselubungi otot-otot poloshiperplasia tunika media dan trombosis

Insufisiensi & iskemik

ureteroplasentar

↑ resistensi perifer

Page 8: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Etiologi - Patofisiologi

Spasme pembuluh

darah

Peningkatan

tekanan darah

-------------------------------------------------------------“Teori iskemik ureteroplasentar”

Page 9: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Etiologi - Patofisiologi

------------------------“Teori vasospasme dan respons vasopresor yang meningkat”

Page 10: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penyakitvaskular ibu

Trofoblasberlebihan

Gangguan plasentasi

Faktor genetikImunologik inflamasi

Zat perusak:•Sitokin•Peroksidase lemak

Penurunan perfusi Uteroplasenta

Zat vasoaktif:•Prostaglandin•Nitrat oksidase•endotelin

trombositopenia

proteinuria

hemokonsentrasi

Edema

AKTIVASIKOAGULASI

KEBOCORAN KAPILER

AKTIVASI ENDOTELVASOSPASME

Hipertensi

Oligouria

Kejang

Iskemia hepar

Solusioplasenta

Patofisiologi Preeklampsia

Page 11: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Perubahan pada Preeklampsia

Page 12: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Aliran darah di organ-organ

Page 13: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Aliran darah di organ-organ

Page 14: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Manifestasi Klinik

Tekanan Darah

TD ≥ 140 / 90 mmHg (diastolik lebih dipercaya) TD naik 30 / 15 mmHg dari nilai normal perlu

diobservasi Minimal 2 kali pengukuran selang 6 jam saat istirahat

Edema Kenaikan berat badan 1 kg / minggu atau 3 kg / bulan Pembengkakan kaki, jari tangan, wajah Jika berat edema di kelopak mata (edema

nondependen)Proteinuria

Protein dalam urin > 0,3 g/l dalam 24 jam atau dipstick ≥ +1

Minimal 2 kali pengambilan urin kateter / midstream selang 6 jam

Page 15: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Manifestasi Klinik

Nyeri Kepala Nyeri pada daerah frontalis dan oksipitalis, jarang pd

kasus ringan Tidak sembuh dengan analgetik biasa Mendahului kejang pertama pada eklampsiaNyeri

Epigastrium Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas,

mendahului kejang Disebabkan peregangan kapsul Glisson di hepar akibat

edema atau perdarahanGangguan penglihatan

Pandangan kabur, skotoma, kebutaan parsial / total Sebab: vasospasme, iskemia, perdarahan / ptekie

korteks oksipital

Page 16: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)

Page 17: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Preeklampsia Berat TD >160 / 110 mmHg pada kehamilan > 20

minggu Proteinuria kuantitatif > 5 g/l atau dipstick

+3 atau +4 Oligouria (produksi urin ≤ 500 ml / 24 jam) Kenaikan kadar kreatinin plasma. Gangguan visus dan serebral: nyeri kepala,

skotoma, pandangan kabur. Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas

menetap Edema paru dan sianosis Hemolisis mikroangiopati (peningkatan LDH)

Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)

Page 18: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Preeklampsia Berat Trombositopenia berat < 100.000 / mm3 atau

DIC Gangguan fungsi hepar:

peningkatan kadar enzim hepar (SGOT / SGPT)

peningkatan kadar alanin dan aspartat ikterus

Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat (IUFGR)

Adanya sakit kepala hebat atau gangguan serebral, gangguan penglihatan

HELLP Syndrom (H = Hemolysis, E = Elevated, L = Liver enzyme, LP = Low Platelet Counts)

Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)

Page 19: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Klasifikasi Preeklampsia Berat

Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)

Page 20: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Eklampsia 1. Aura (30 detik) Mata terbuka tanpa melihat Kelopak mata & tangan

bergetar Kepala terputar ke kanan /

kiri2. Tonik (30 detik)

Otot kaku, wajah kaku Tangan genggam, kaki

bengkok Pernafasan berhenti, sianosis

Lidah tergigit3. Klonik (1-2 menit)

Kontraksi semua otot berulang, tempo cepat

4. Koma

nyeri kepala di daerah frontal

gg. penglihatan mual hebat nyeri

epigastrium hiperefleksia

kejang danpenurunan kesadaran

(sampai koma)

Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)

Page 21: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Pemeriksaan Fisik

peningkatan BB > 0,5 kg per minggu atau peningkatan BB tiba-tiba dalam 1-2 hari.tekanan darah

tinggi fundus uteri

edema pada muka yang memberat atau edema

anasarka

Page 22: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Pemeriksaan Kesejahteraan Janin

Hipertensi Gestasional

NST NORMALHR 110-160 x/i variabel interbeat 5-25 x/i 2x akselerasi per 20 mnttanpa deselerasi

NST NONREAKTIF

akselerasi < 2x dlm 20 mntselama > 40 dtk

Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin dan volum ketuban

Jika normal, periksa ulang bila ada perubahan pd ibu Non-stress Test (NST)Jika nonreaktif dan TD normal, NST ulang bila ada

perubahan pada ibu

Page 23: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Non-stress Test

Akselerasi: kenaikan 15 x/i pada kehamilan >32 mgu atau 10 x/i pada kehamilan ≤ 32 mgu lebih tinggi dari baseline, sedikitnya selama 15 detik

Page 24: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Pemeriksaan Kesejahteraan Janin

Preeklampsia Ringan Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin dan

volum ketubanJika normal, periksa ulang tiap 3 minggu Non-stress Test (NST) Jika nonreaktif dan TD meningkat, ulangi NST tiap

mingguUlangi NST segera bila ada perburukan ibu hamilUSG: EFW < 10th percentile atau AFI 5 cm, NST

ulang minimal tiap 2 mingguPreeklampsia Berat NST setiap

hari

Page 25: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Amniotic Fluid Index

Estimated Fetus Weight

USG

Page 26: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Diagnosis Banding

Page 27: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Percegahan Terjadinya Preeklampsia

……. Depkes RI, 2011

Nonmedical1.Restriksi garam2.Suplementasi diet3.Tirah baring

Antihipertensi, diuretik Kalsium 1500-2000

mg/hari Zink 200 mg/hari Magnesium 365

mg/hari Antitrombolitik:

Aspirin <100 mg/hr, Dipyridamole

vit C, vit E, ß-carotene, CoQ10, N-acetylcysteine, asam alfa lipoik.

Page 28: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan Preeklampsia

Page 29: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PER: Ambulatoar

Page 30: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PER: Hospitalisasi

Indikasi Rawat

Hipertensi dan/atau proteinuria menetap selama > 2 minggu

Hasil tes laboratorium abnormal ≥ 1 gejala atau tanda preeklampsia berat

Monitoring Pengukuran TD per 4 jam, kecuali ibu tidur Pengamatan edema pada muka dan abdomen Penimbangan BB pada waktu masuk RS dan

setiap hari Pengamatan gejala preeklampsia dengan

impending eklampsia: nyeri kepala frontal atau oksipital, gangguan visus, nyeri kuadran kanan atas perut, atau nyeri epigastrium

Page 31: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PER: Hospitalisasi

Laboratorium Proteinuria dipstick (masuk RS) dan minimal 2

hari setelahnya Hematokrit dan trombosit 2 kali seminggu Tes fungsi hepar 2 kali seminggu Tes fungsi ginjal: Cr serum, asam urat, dan BUN Pengukuran produksi urin setiap 3 jam (non-

kateter tetap)Pemeriksaan

Kesejahteraan Janin Pengamatan gerakan janin setiap hari NST 2 kali seminggu Profil biofisik janin, bila NST nonreaktif Evaluasi pertumbuhan janin dengan USG setiap

3-4 minggu Ultrasound Doppler arteri umbilikalis dan arteri

uterina

Page 32: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PER: Hospitalisasi

Pengelolaan Obstetrik

Bila penderita tidak inpartuUmur kehamilan < 37 mingguBila tidak memburuk, kehamilan dipertahankan sampai aterm Umur kehamilan ≥ 37 mingguKehamilan dipertahankan sampai timbul onset partusBila serviks matang pada TP, pertimbangkan induksi persalinan

Bila penderita sudah inpartuIkuti persalinan dengan Grafik Friedman atau Partograf WHOKonsultasi Bagian penyakit mata Bagian penyakit jantung

Page 33: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PEB

Medikamentosa

Rawat RS, tirah baring miring ke kiri secara intermiten

Infus Ringer Laktat atau Ringer Dekstrose 5% Oksigen dengan nasal kanul 4-6 L /menit Diet seimbang, hindari protein dan kalori yang

berlebih Pemberian anti kejang MgSO4

Loading dose: 4 g (10 cc) MgSO4 40% dalam 250 cc infus RL,

guyurMaintenance dose: 8 g (10 cc) MgSO4 40% dalam 500 cc infus RL,

18 gtt/i

Page 34: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Syarat pemberian MgSO4.7H2O

1.Refleks patella normal2.Frekuensi nafas > 16 x/menit, tidak ada tanda-tanda gawat nafas3.Produksi urine dalam 4 jam sebelumnya > 100 cc; 0,5 cc/kg BB/jam4.Siapkan antidotum: Ca Glukonas 10% 1 gram dalam 10 cc NS IV dalam 3 mntPemberian MgSO4.7H2O dihentikan apabila:

1.Tidak ada tanda-tanda preeklampsia berat, selambatnya dalam waktu 24 jam. Bila sesudah 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini harus dianggap sebagai kegagalan pengobatan dan harus segera diterminasi.2.Ada tanda-tanda intoksikasi3.Setelah 8-24 jam pascapersalinan.Refrakter terhadap MgSO4. 7H2O, dapat diberikan salah

satu regimen:1.100 mg sodium thiopental IV2.10 mg diazepam IV3.250 mg sodium amobarbital IV4.phenytoin : dosis awal 1000 mg IV; 16,7 mg/menit/1 jam → 500 g oral setelah 10 jam dosis awal dalam 14 jam

Page 35: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PEB

Medikamentosa Antihipertensi → TD ≥ 180/110 mmHg atau MAP ≥

126 mmHg Nifedipine 10-20 mg oral, diulangi setelah 30

menit, maksimum 120 mg dalam 24 jam Nicardipine-HCl 10 mg dalam 100 atau 250 cc NaCl

0,9% atau RL diberikan secara IV selama 5 menit. → Gagal dalam 1 jam diulang dosis 12,5 mg selama 5

menit→ Gagal dalam 1 jam diulangi dosis 15 mg selama 5

menit

Diuretikum atas indikasi: edema paru, gagal jantung kongestif, atau edema anasarka

25% TDS

<160/105 atau MAP <125 mmHg

Page 36: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PEB: Konservatif

Tujuan: Mempertahankan kehamilan, sehingga mencapai umur

kehamilan yang memenuhi syarat janin dapat dilahirkan Meningkatkan kesejahteraan bayi baru lahir tanpa

mempengaruhi keselamatan ibu

Indikasi: Kehamilan 37 minggu tanpa disertai tanda dan gejala impending eklampsia

Terapi Medikamentosa: Terapi medikamentosa seperti di atas Bila penderita sudah kembali menjadi preeklampsia

ringan, maka masih dirawat 2-3 hari lagi, baru diizinkan pulang

Pemberian glukokortikoid diberikan pada umur kehamilan 32-34 minggu selama 48 jam.

Page 37: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PEB: Konservatif

Perawatan di Rumah Sakit Pemeriksaan dan monitoring tiap hari: nyeri kepala,

penglihatan kabur, nyeri perut kanan atas, nyeri epigastrium, kenaikan berat badan dengan cepat.

Menimbang BB waktu masuk Rumah Sakit dan diikuti tiap hari.

Mengukur proteinuria ketika masuk rumah sakit dan diulangi tiap 2 hari.

Pengukuran tekanan darah sesuai standar yang telah ditentukan

Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan USG : ukuran biometrik janin dan

volum air ketuban

Page 38: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PEB: Konservatif

Penderita boleh dipulangkan: Bila telah bebas dari gejala-gejala PEB, masih tetap dirawat 3 hari lagi baru diizinkan pulangTIDAK

INPARTU

Pertahankan kehamilan sampai

aterm

Rencana Persalinan

Page 39: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PEB: Aktif

Indikasi Terminasi Kehamilan

Page 40: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Cara Persalinan: sedapat mungkin diarahkan per vaginamBila penderita belum inpartu, induksi persalinan (skor Bishop ≥ 8) → kala II dalam waktu 24 jam ≠ gagalStillbestrol 10 mg

D5%Syntosinon 5 u

Pasien KencingEnema

Tidak respon Respon (+)Pembukaan tidak lengkap

Botol IISyntosinon 5 u

Tidak lengkap

Sectio caesarea

Ketuban (+) Ketuban (-)

Istirahat

Kondisi baik Urgensi melahirkan

PEB/eklampsia

Pembukaan lengkap

Persalinan per vaginam

Page 41: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Skor Bishop 0 1 2 3

Pembukaan (dilatation) 0 1-2 3-4 5-6

Pendataran (effacement) 0-30% 40-50% 60-70% 80%

Penurunan kepala janin

(station)

-3 -2 -1 +1, +2

Konsistensi (consistency) keras sedang lunak amat

lunak

Posisi ostium uteri

(position)

posterior tengah anterior anterior

Cara Pemakaian:

Tambahkan 1 angka untuk:

preeklampsia

setiap normal partus

Kurangi 1 angka untuk:

post date

nullipara

ketuban negatif / lama

Bila Skor TotalKemungkinan

Berhasil Gagal

0-4 50-60% 40-50%

5-9 90% 10%

10-13 100% 0%

Page 42: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan PEB: Aktif

Cara Persalinan:Indikasi seksio sesarea:

Tidak ada indikasi untuk persalinan per vaginam Induksi persalinan gagalTerjadi gawat janinBila umur kehamilan < 33 minggu

Bila penderita sudah inpartuPerjalanan persalinan diikuti dengan grafik FriedmanMemperpendek kala IISC dilakukan bila terdapat kegawatan ibu dan gawat janinPrimigravida direkomendasikan pembedahan cesarAnestesia: regional anestesia, epidural anestesia

Page 43: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan Eklampsia

Page 44: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Komplikasi Preeklampsia / Eklampsia

Sistem saraf pusat Perdarahan intrakranial Trombosis vena sentral Hipertensi ensefalopati Edema serebri Edema retina Macular atau retina

detachment Kebutaan korteks retina

Kardiopulmoner Edema paru: kardiogenik

/nonkardiogenik Penumonia aspirasi Depresi atau gagal pernafasan Gagal jantung Iskemia miokardium

Gastrointestinal-hepatik Subkapsular hematoma

hepar Ruptur kapsul hepar Nekrosis hati, akibat

vasospasmus arteriol umum

Lain-lain Asites HELLP syndrome Lidah tergigit,

trauma dan fraktur karena jatuh akibat kejang.

Kematian ibu

Hematologik DIC Trombositopenia Hipofibrinogenemia

hemolisis

Penyakit janin IUGR Solutio plasenta IUFD Kematian neonatal Prematuritas, dismaturitas Cerebral palsy

Ginjal Gagal ginjal akut Nekrosis tubular akut

Page 45: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

1. Gejala & tanda tidak khas2. Gejala dan tanda

preeklampsia

HELLP syndrome(Hemolysis, Elevated of Liver Enzymes, Low Platelet Count)

Pertimbangkan semua wanita hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen!

Page 46: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Klasifikasi HELLP Syndrome

Mississippi

1 2 Tennessee

Page 47: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penanganan HELLP syndromeMedikamentosa Sesuai terapi

preeklampsia - eklampsia

Sikap Pengelolaan obstetrik

Dexamethasone rescue Antepartum: 2 x 10 mg IV

Jika trombosit < 100.000/cc atautrombosit 100.000 – 150.000/cc dengan: eklampsia, hipertensi berat, nyeri epigastrium, atau “gejala fulminant”

Postpartum: 2 x 10 mg IV (2 kali) → 2 x 10 mg IV (2 kali) → stop

Pemeriksaan Laboratorium Trombosit dan LDH per 12

jam Bila trombosit < 50.000/ml

atau adanya tanda koagulopati konsumtif, maka harus diperiksa:

waktu prothrombin waktu tromboplastin

partial fibrinogen.

Dapat dipertimbangkanTranfusi trombosit bila trombosit < 50.000/ccAntioksidan.

Page 48: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Prognosis Preeklampsia - Eklampsia

Kriteria Eden

Prognosis BURUK bila memenuhi salah satu kriteria:

Page 49: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Laporan Kasus

Wanita, 36 th, datang ke Poli Obgyn RSUD Sol-Sel dengan:

Keluhan Utama:Bengkak dan sembab pada kedua kaki sejak 4 hari yg lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang:Bengkak dan sembab pada kedua kaki disadari pasien sejak 4 hari yang lalu. Awalnya hanya di kedua punggung kaki, kemudian sampai ke tungkai atas dan punggung tangan, makin lama makin sembab.Penambahan BB 8 kg dalam 1 bulan terakhir. Pasien makan 2-3 kali sehari porsi biasa: nasi, lauk, dan sayur.Mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-), nyeri ulu hati (-).Pandangan kabur (-), pandangan mendadak gelap (-).Buang air kecil warna kuning pekat, frekuensi > 4 kali / hari, volum cukup, nyeri BAK (-).

Page 50: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang:Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari tidak ada.Keluar lendir bercampur darah tidak ada. Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada.Keluar darah dari kemaluan tidak ada.Tidak haid sejak ± 8,5 bulan yang lalu.HPHT: 20-12-2013. Taksiran partus: 27-9-2013Gerakan anak dirasakan sejak ± 4 bulan yang lalu.Riwayat hamil muda: mual muntah hebat tidak ada, perdarahan tidak ada.Riwayat hamil tua: mual muntah hebat tidak ada, perdarahan tidak ada.

Page 51: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang:Antenatal care: kontrol kehamilan ke Puskesmas Muara Labuh pada usia kehamilan 2, 4, 5, dan 6 bulan, diperiksa TD normal (120/80 mmHg), mendapatkan obat penambah darah, vitamin, kalsium dan rutin diminum tiap hari. Kontrol ke Poliklinik Kebidanan RSUD Kabupaten Solok Selatan tanggal 2-9-2014, letak janin sungsang, diberikan obat Lactafar 1 x1 tab dan Cavida 1 x 1 tab.

Riwayat menstruasi:menarche usia 14 th, siklus teratur per 28 hari, lama 3-5 hari, banyak 2-3 kali ganti duk per hari, nyeri haid (-).

Page 52: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Anamnesis

Riwayat penyakit dahulu: tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hari, ginjal, DM, hipertensi, dan alergi obat.

Riwayat penyakit keluarga: tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular, dan kejiwaan. Riwayat hipertensi atau kejang dalam kehamilan pada keluarga disangkal.

Riwayat pernikahan: 1 kali tahun 2006 Riwayat kehamilan / abortus / persalinan: 4 / 0 / 31. 2007 / ♂ / 2600 gram / cukup bulan / spontan / bidan /

hidup2. 2009 / ♂ / 2900 gram / cukup bulan / spontan / bidan /

hidup3. 2011 / ♀ / 2400 gram / cukup bulan / spontan / bidan /

hidup4. Sekarang Riwayat kontrasepsi: suntik 1 x 3 bulan, tahun 2011-

2013. Riwayat imunisasi: tidak ada. Riwayat kebiasaan: pasien tidak pernah merokok,

minum alkohol, atau menggunakan narkoba.

Page 53: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis:Keadaan Umum : Sedang Kesadaran : Komposmentis kooperatif Tekanan Darah : 190/110 mmHgNadi : 88 x/menitNafas : 20 x/menitSuhu: 37 oCBB saat ini : 108 kgBB sebelum hamil : 70 kgTB : 160 cmIndeks Massa Tubuh : 27,34 kg/m2 Kesan status gizi: obesitas

Page 54: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Status Generalis

Mata : Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor

ϕ 2 mm = 2 mm, refleks cahaya +/+ normal Mulut : Mukosa mulut dan bibir basah ThoraksParu : Inspeksi : simetris dalam keadaan statis

dan dinamis Palpasi : fremitus kiri = kanan Perkusi: sonor di kedua lapangan paruAuskultasi : vesikuler, ronkhi (-/-),

wheezing (-/-)Jantung : Inspeksi : iktus tidak terlihat

Palpasi : iktus teraba 2 jari medial LMCS RIC VPerkusi: batas jantung kiri 2 jari medial LMCS RIC V,

batas jantung kanan LSD, batas atas RIC IIAuskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur,

HR 88 x/i,gallop (-)

Page 55: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Status Generalis

Abdomen : status obstetrikus Genitalia : status obstetrikus Ekstremitas : edema pada kedua kaki, tungkai

bawah dan atas,serta kedua tangan, akral hangat, refilling kapiler < 2

detik, sianosis (-)motorik : 5 5 5 5 5 5 eutonus eutrofi 5 5 5 5 5 5sensorik : eksteroseptif dan proprioseptif baikreflek fisiologis ++ ++ ++ ++refleks patologis - - - -

Page 56: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Status Obstetrikus

AbdomenInspeksi : tampak membuncit sesuai usia kehamilan

aterm, lineamediana hiperpigmentasi (+), striae gravidarum (+),

sikatrik (-)Palpasi : Leopold I : fundus uteri teraba 3

jari di bawah prosesus xyfoideus, teraba massa bulat, keras, melentingLeopold II : teraba tahanan terbesar di kiri, bagian-

bagian kecil di kananLeopold III : teraba massa bulat, lunak, nodulerLeopold IV : konvergenTFU : 30 cm TBJ : (30-13) x 155 gram = 2635

gramHIS : tidak adaPerkusi : timpaniAuskultasi : DJJ 135-147 x/menit

Page 57: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Status Obstetrikus

GenitaliaInspeksi : vulva / uretra : tenang, perdarahan per

vaginam (-) VT : Ø 1 jari longgar, portio tebal 1,5 cm,

posterior, sedang,ketuban sulit dinilai

UPD : promontorium sulit dinilailinea inominata sulit dinilaidinding samping panggul lurusos. sacrum cekungspina ischiadika tidak menonjolos. coxigis mudah digerakkanarcus pubis > 90ºUPL : DIT dapat dilalui satu tinju dewasa (> 10,5

cm)Kesan UPD dan UPL: ukuran panggul luas

Page 58: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Pemeriksaan Penunjang

LaboratoriumHb : 8,8 g/dlLeukosit : 14.600/mm3 Trombosit : 147.000/mm3

(konfirmasi SDT)CT : 3 detikBT : 2 detikGDS : 76 mg/dl Protein urin : +3 (duplo)Kesan : anemia, leukositosis, trombositopenia, proteinuria

Page 59: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Analisis Kasus

Wanita, 36 th -G4P3A0H3 gravid aterm 37-38 minggu dengan preeklampsia berat - Janin hidup tunggal intrauterin presentasi bokong

Page 60: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Penatalaksanaan

SikapRawat Bangsal ObgynO2 binasal 1-2 L /menit kapan perluDiet MB RG IITirah baring miring ke kiri intermiten

MedikamentosaRegimen MgSO4

-Dosis inisial: drip 4 g (10 cc) MgSO4 40% dalam 250 cc RL, guyur.-Lanjutkan dosis maintenance: drip 8 g (10 cc) MgSO4 40% dalam 500 cc RL, 18 tetes/mntNifedipine 3 x 10 mg p.o.Metildopa 3 x 250 mg p.o.

Periksa tanda vital dan DJJ per 4 jam Pantau urine output per 24 jam Pantau gejala:- nyeri kepala frontal / oksipital- penglihatan kabu- nyeri perut epigastrium atau kanan atas - edema anasarka- perdarahan per vaginam- klinis edema paru / gagal jantung Cek laboratorium Hb, trombosit,

proteinuria /24 jam Transfusi PRC 250 cc, 2 kantong Cek Hb 6 jam post transfusi Rencana SC 6 jam post inisiasi regimen

MgSO4 (keluarga blm bersedia) → 11 September 2014 pagi

Page 61: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Follow Up:

Rabu, 10 September 2014S / - Sembab bertambah sampai lengan bawah dan sembab minimal pada kelopak bawah mata.-Nyeri kepala belakang (+), tidak menetap. Tidur pasien terganggu dengan bunyi cardiotocography.-Nyeri ulu hati (-), mual muntah (-), sesak nafas (-), perdarahan per vaginam (-).O/ KU kesadaran TD Nadi NafasSuhu sedang cmc 180/110 mmHg 86x/i 20x/i36,9ºCMata : edema minimal palpebra inferior ODS, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterikToraks : pulmo : vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

cor : bunyi jantung murni, irama reguler, bising (-)Abdomen : fundus uteri teraba 3 jari bawah prosesus xyfoideus, pungung di kiri, presentasi bokong, HIS (-), DJJ 145-152 x/menit Ekstremitas: pitting edema (+/+) pada kedua kaki, tungkai bawah dan atas, serta kedua tangan dan lengan bawah, sianosis (-), ikterik (-), refleks patella normal. Urine output : 2.000 cc / 108 kg / 20 jam = 0,93 cc/kgBB/jam

Page 62: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Follow Up:LaboratoriumHb : 7,9 g/dl SGOT : 97 u/l (duplo)Leukosit : 12.000/mm3 SGPT : 27 u/l (duplo)Trombosit : 89.000/mm3 Total protein: 5,9 g/dlGDS : 86 mg/dl Albumin : 3,9 mg/dlUreum : 21 mg/dl Globulin : 2,0 mg/dKreatinin : 0,6 mg/dl Proteinuria : +3 dipstickKesan : anemia sedang, leukositosis, trombositopenia, peningkatan enzim hepar, proteinuria

WD/ - G4P3A0H3 gravid aterm 37-38 minggu dengan PEB+ anemia sedang - Janin hidup tunggal intrauterin presentasi bokong

Th/ - Sikap: lanjut- Periksa tanda-tanda vital dan DJJ per 2 jam- Transfusi PRC 250 cc, 1 kantong pre-op SC, 1 kantong post-op SC.- Cek Hb 6 jam post transfusi.- Konsul Sp.PD- Medikamentosa: Regimen MgSO4 dosis maintenance 18 tetes/menit.Nifedipine 3 x 10 mg p.o. Metildopa 3 x 250 mg p.o.

Page 63: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Hasil konsul Sp.PD:S / - Riwayat hipertensi sebelumnya disangkal.

- Riwayat DM, asma, sakit jantung, sakit kuning disangkal.

- Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal.O/ KU kesadaran TD NadiNafas sedang cmc 160/100 mmHg 82x/i20x/iMata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterikToraks : pulmo : bronkovesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

cor : BJ I dan II murni, gallop (-)Abdomen : status obstetrikus Labor : Hb 7,9 g/dl Leukosit 12.000 /mm3

Kesan : Pro op a/i PEB + anemia ringan

Kesimpulan : - Risiko pulmonologi ringan- Risiko kardiologi ringan-Faal hemostasis dan kondisi metabolik baik

Saran : Kelola nyeri post operasi

Page 64: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Follow Up:

Rabu, 10 September 2014S / - Sembab pada kedua kaki, tungkai bawah dan atas, kedua punggung tangan.-Sembab kelopak bawah mata (-), nyeri kepala (-), perdarahan spontan (-).-Nyeri ulu hati (-), mual muntah (-), sesak nafas (-), perdarahan per vaginam (-).-Sudah ditransfusi darah 1 kantongO/ KU kesadaran TD Nadi NafasSuhu sedang cmc 160/100 mmHg 84x/i 20x/i36,8ºCMata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterikToraks : pulmo : vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

cor : bunyi jantung murni, irama reguler, bising (-)Abdomen : fundus uteri teraba 3 jari bawah prosesus xyfoideus, pungung di kiri, presentasi bokong, HIS (-), DJJ 138-148 x/menit Ekstremitas: pitting edema (+/+) pada kedua kaki, tungkai bawah dan atas, serta kedua tangan, sianosis (-), ikterik (-), purpura (-) refleks patella normal. Urine output : 2.500 cc / 108 kg / 24 jam = 0,96 cc/kgBB/jam

Page 65: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Follow Up:LaboratoriumHb : 9,6 g/dl (6j post transfusi) CT : 5 detikLeukosit : 9.600/mm3 BT : 3 detikTrombosit : 74.000/mm3 Proteinuria : +3 dipstickKesan : anemia sedang, trombositopenia, proteinuria

WD/ - G4P3A0H3 gravid aterm 37-38 minggu dengan PEB + HELLP syndrome parsial + anemia sedang - Janin hidup tunggal intrauterin presentasi bokong

Th/ - Oksigen binasal 1-2 L /menit kapan perlu- Periksa tanda-tanda vital dan DJJ per 1 jam- Pantau gejala nyeri kepala, penglihatan kabur, nyeri perut kanan atas, nyeri epigastrium, edema anasarka, oligouria, perdarahan per vaginam, serta gejala dan tanda edema paru / gagal jantung.- Informed consent.- Rujuk RSUP dr. M. Djamil Padang- Medikamentosa: Regimen MgSO4 dosis maintenance 18 tetes/menit.Nifedipine 3 x 10 mg p.o. Metildopa 3 x 250 mg p.o.

Page 66: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Diskusi

Komplikasi PEB

Perburukan anemia: 8,8 g/dl → 7,9 g/dl

Perburukan trombositopenia: 147.000/mm3 → 89.000/mm3 → 74.000/mm3

Peningkatan enzim hepar: SGOT 97 u/l

LED tidak diperiksa

Indikasi Rujuk

Bila trombosit < 50.000/cc → transfusi (tidak tersedia cito) & pemeriksaan tambahan fibrinogen (tidak ada)

Fasilitas ICU tidak memadai untuk perawatan pasien eklampsia atau perawatan post SC atas indikasi eklampsia

NICU tidak tersedia

Tennessee:HELLP

syndrome parsial

Page 67: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Konseling Informasi Edukasi

Page 68: Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome

Any Question?