Upload
meiustia-rahayu-md
View
253
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Preeklampsia Berat dengan HELLP Syndrome Parsial, Severe Preeclampsia, HELLP Syndrome, Tennessee Classification, Trombositopenia
Citation preview
Laporan Kasus Portofolio
Oleh:dr. Meiustia Rahayu
Preeklampsia Berat dengan HELLP
Syndrome
Preeklampsia dan Eklampsia
TANDA: hipertensi, proteinuria, edema
LAPORAN KASUS
Definisi
Preklampsia
Sindroma klinik dalam kehamilan viabel (usia kehamilan >20 minggu dan / atau berat janin 500 gram) yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria, dan edema.
Pada penyakit trofoblas, dapat timbul sebelum kehamilan viabel.
Kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan, atau nifas yang merupakan perjalanan lanjutan dari preeklampsia, ditandai dengan timbulnya kejang atau koma.
Eklampsia
Epidemiologi
Insiden Rate 4-5 : 10.000 kelahiran hidup (negara
maju) 6-10 kasus per 10.000 kelahiran
hidup (negara berkembang) 75% antepartum, 25% postpartum 95% kasus antepartum pada
trimester 3 primigravida > multigravida (terutama primigravida muda)
Mortality Rate
AKI 0-4% akibat perdarahan intraserebral dan edema paru
AKB 10-28% prematuritas, pertumbuhan janin terhambat, dan solusio plasenta
Epidemiologi
Faktor risiko hipertensi preeklampsia dan eklampsia:
Etiologi - Patofisiologi
Kehamilan normal
Invasi trofoblas ke
desidua
pelebaran diameter a. spiralis 4-6 x →
suplai darah 10.000 x
Etiologi - Patofisiologi
Preeklampsia defisiensi
plasentasi
A. SPIRALIS SEGMEN
MIOMETRIUM40% Ø a. spiralis kehamilan normaldiselubungi otot-otot poloshiperplasia tunika media dan trombosis
Insufisiensi & iskemik
ureteroplasentar
↑ resistensi perifer
Etiologi - Patofisiologi
Spasme pembuluh
darah
Peningkatan
tekanan darah
-------------------------------------------------------------“Teori iskemik ureteroplasentar”
Etiologi - Patofisiologi
------------------------“Teori vasospasme dan respons vasopresor yang meningkat”
Penyakitvaskular ibu
Trofoblasberlebihan
Gangguan plasentasi
Faktor genetikImunologik inflamasi
Zat perusak:•Sitokin•Peroksidase lemak
Penurunan perfusi Uteroplasenta
Zat vasoaktif:•Prostaglandin•Nitrat oksidase•endotelin
trombositopenia
proteinuria
hemokonsentrasi
Edema
AKTIVASIKOAGULASI
KEBOCORAN KAPILER
AKTIVASI ENDOTELVASOSPASME
Hipertensi
Oligouria
Kejang
Iskemia hepar
Solusioplasenta
Patofisiologi Preeklampsia
Perubahan pada Preeklampsia
Aliran darah di organ-organ
Aliran darah di organ-organ
Manifestasi Klinik
Tekanan Darah
TD ≥ 140 / 90 mmHg (diastolik lebih dipercaya) TD naik 30 / 15 mmHg dari nilai normal perlu
diobservasi Minimal 2 kali pengukuran selang 6 jam saat istirahat
Edema Kenaikan berat badan 1 kg / minggu atau 3 kg / bulan Pembengkakan kaki, jari tangan, wajah Jika berat edema di kelopak mata (edema
nondependen)Proteinuria
Protein dalam urin > 0,3 g/l dalam 24 jam atau dipstick ≥ +1
Minimal 2 kali pengambilan urin kateter / midstream selang 6 jam
Manifestasi Klinik
Nyeri Kepala Nyeri pada daerah frontalis dan oksipitalis, jarang pd
kasus ringan Tidak sembuh dengan analgetik biasa Mendahului kejang pertama pada eklampsiaNyeri
Epigastrium Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas,
mendahului kejang Disebabkan peregangan kapsul Glisson di hepar akibat
edema atau perdarahanGangguan penglihatan
Pandangan kabur, skotoma, kebutaan parsial / total Sebab: vasospasme, iskemia, perdarahan / ptekie
korteks oksipital
Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)
Preeklampsia Berat TD >160 / 110 mmHg pada kehamilan > 20
minggu Proteinuria kuantitatif > 5 g/l atau dipstick
+3 atau +4 Oligouria (produksi urin ≤ 500 ml / 24 jam) Kenaikan kadar kreatinin plasma. Gangguan visus dan serebral: nyeri kepala,
skotoma, pandangan kabur. Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas
menetap Edema paru dan sianosis Hemolisis mikroangiopati (peningkatan LDH)
Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)
Preeklampsia Berat Trombositopenia berat < 100.000 / mm3 atau
DIC Gangguan fungsi hepar:
peningkatan kadar enzim hepar (SGOT / SGPT)
peningkatan kadar alanin dan aspartat ikterus
Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat (IUFGR)
Adanya sakit kepala hebat atau gangguan serebral, gangguan penglihatan
HELLP Syndrom (H = Hemolysis, E = Elevated, L = Liver enzyme, LP = Low Platelet Counts)
Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)
Klasifikasi Preeklampsia Berat
Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)
Eklampsia 1. Aura (30 detik) Mata terbuka tanpa melihat Kelopak mata & tangan
bergetar Kepala terputar ke kanan /
kiri2. Tonik (30 detik)
Otot kaku, wajah kaku Tangan genggam, kaki
bengkok Pernafasan berhenti, sianosis
Lidah tergigit3. Klonik (1-2 menit)
Kontraksi semua otot berulang, tempo cepat
4. Koma
nyeri kepala di daerah frontal
gg. penglihatan mual hebat nyeri
epigastrium hiperefleksia
kejang danpenurunan kesadaran
(sampai koma)
Klasifikasi Working Group of the NHBPEP (2000)
Pemeriksaan Fisik
peningkatan BB > 0,5 kg per minggu atau peningkatan BB tiba-tiba dalam 1-2 hari.tekanan darah
tinggi fundus uteri
edema pada muka yang memberat atau edema
anasarka
Pemeriksaan Kesejahteraan Janin
Hipertensi Gestasional
NST NORMALHR 110-160 x/i variabel interbeat 5-25 x/i 2x akselerasi per 20 mnttanpa deselerasi
NST NONREAKTIF
akselerasi < 2x dlm 20 mntselama > 40 dtk
Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin dan volum ketuban
Jika normal, periksa ulang bila ada perubahan pd ibu Non-stress Test (NST)Jika nonreaktif dan TD normal, NST ulang bila ada
perubahan pada ibu
Non-stress Test
Akselerasi: kenaikan 15 x/i pada kehamilan >32 mgu atau 10 x/i pada kehamilan ≤ 32 mgu lebih tinggi dari baseline, sedikitnya selama 15 detik
Pemeriksaan Kesejahteraan Janin
Preeklampsia Ringan Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin dan
volum ketubanJika normal, periksa ulang tiap 3 minggu Non-stress Test (NST) Jika nonreaktif dan TD meningkat, ulangi NST tiap
mingguUlangi NST segera bila ada perburukan ibu hamilUSG: EFW < 10th percentile atau AFI 5 cm, NST
ulang minimal tiap 2 mingguPreeklampsia Berat NST setiap
hari
Amniotic Fluid Index
Estimated Fetus Weight
USG
Diagnosis Banding
Percegahan Terjadinya Preeklampsia
……. Depkes RI, 2011
Nonmedical1.Restriksi garam2.Suplementasi diet3.Tirah baring
Antihipertensi, diuretik Kalsium 1500-2000
mg/hari Zink 200 mg/hari Magnesium 365
mg/hari Antitrombolitik:
Aspirin <100 mg/hr, Dipyridamole
vit C, vit E, ß-carotene, CoQ10, N-acetylcysteine, asam alfa lipoik.
Penatalaksanaan Preeklampsia
Penatalaksanaan PER: Ambulatoar
Penatalaksanaan PER: Hospitalisasi
Indikasi Rawat
Hipertensi dan/atau proteinuria menetap selama > 2 minggu
Hasil tes laboratorium abnormal ≥ 1 gejala atau tanda preeklampsia berat
Monitoring Pengukuran TD per 4 jam, kecuali ibu tidur Pengamatan edema pada muka dan abdomen Penimbangan BB pada waktu masuk RS dan
setiap hari Pengamatan gejala preeklampsia dengan
impending eklampsia: nyeri kepala frontal atau oksipital, gangguan visus, nyeri kuadran kanan atas perut, atau nyeri epigastrium
Penatalaksanaan PER: Hospitalisasi
Laboratorium Proteinuria dipstick (masuk RS) dan minimal 2
hari setelahnya Hematokrit dan trombosit 2 kali seminggu Tes fungsi hepar 2 kali seminggu Tes fungsi ginjal: Cr serum, asam urat, dan BUN Pengukuran produksi urin setiap 3 jam (non-
kateter tetap)Pemeriksaan
Kesejahteraan Janin Pengamatan gerakan janin setiap hari NST 2 kali seminggu Profil biofisik janin, bila NST nonreaktif Evaluasi pertumbuhan janin dengan USG setiap
3-4 minggu Ultrasound Doppler arteri umbilikalis dan arteri
uterina
Penatalaksanaan PER: Hospitalisasi
Pengelolaan Obstetrik
Bila penderita tidak inpartuUmur kehamilan < 37 mingguBila tidak memburuk, kehamilan dipertahankan sampai aterm Umur kehamilan ≥ 37 mingguKehamilan dipertahankan sampai timbul onset partusBila serviks matang pada TP, pertimbangkan induksi persalinan
Bila penderita sudah inpartuIkuti persalinan dengan Grafik Friedman atau Partograf WHOKonsultasi Bagian penyakit mata Bagian penyakit jantung
Penatalaksanaan PEB
Medikamentosa
Rawat RS, tirah baring miring ke kiri secara intermiten
Infus Ringer Laktat atau Ringer Dekstrose 5% Oksigen dengan nasal kanul 4-6 L /menit Diet seimbang, hindari protein dan kalori yang
berlebih Pemberian anti kejang MgSO4
Loading dose: 4 g (10 cc) MgSO4 40% dalam 250 cc infus RL,
guyurMaintenance dose: 8 g (10 cc) MgSO4 40% dalam 500 cc infus RL,
18 gtt/i
Syarat pemberian MgSO4.7H2O
1.Refleks patella normal2.Frekuensi nafas > 16 x/menit, tidak ada tanda-tanda gawat nafas3.Produksi urine dalam 4 jam sebelumnya > 100 cc; 0,5 cc/kg BB/jam4.Siapkan antidotum: Ca Glukonas 10% 1 gram dalam 10 cc NS IV dalam 3 mntPemberian MgSO4.7H2O dihentikan apabila:
1.Tidak ada tanda-tanda preeklampsia berat, selambatnya dalam waktu 24 jam. Bila sesudah 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini harus dianggap sebagai kegagalan pengobatan dan harus segera diterminasi.2.Ada tanda-tanda intoksikasi3.Setelah 8-24 jam pascapersalinan.Refrakter terhadap MgSO4. 7H2O, dapat diberikan salah
satu regimen:1.100 mg sodium thiopental IV2.10 mg diazepam IV3.250 mg sodium amobarbital IV4.phenytoin : dosis awal 1000 mg IV; 16,7 mg/menit/1 jam → 500 g oral setelah 10 jam dosis awal dalam 14 jam
Penatalaksanaan PEB
Medikamentosa Antihipertensi → TD ≥ 180/110 mmHg atau MAP ≥
126 mmHg Nifedipine 10-20 mg oral, diulangi setelah 30
menit, maksimum 120 mg dalam 24 jam Nicardipine-HCl 10 mg dalam 100 atau 250 cc NaCl
0,9% atau RL diberikan secara IV selama 5 menit. → Gagal dalam 1 jam diulang dosis 12,5 mg selama 5
menit→ Gagal dalam 1 jam diulangi dosis 15 mg selama 5
menit
Diuretikum atas indikasi: edema paru, gagal jantung kongestif, atau edema anasarka
25% TDS
<160/105 atau MAP <125 mmHg
Penatalaksanaan PEB: Konservatif
Tujuan: Mempertahankan kehamilan, sehingga mencapai umur
kehamilan yang memenuhi syarat janin dapat dilahirkan Meningkatkan kesejahteraan bayi baru lahir tanpa
mempengaruhi keselamatan ibu
Indikasi: Kehamilan 37 minggu tanpa disertai tanda dan gejala impending eklampsia
Terapi Medikamentosa: Terapi medikamentosa seperti di atas Bila penderita sudah kembali menjadi preeklampsia
ringan, maka masih dirawat 2-3 hari lagi, baru diizinkan pulang
Pemberian glukokortikoid diberikan pada umur kehamilan 32-34 minggu selama 48 jam.
Penatalaksanaan PEB: Konservatif
Perawatan di Rumah Sakit Pemeriksaan dan monitoring tiap hari: nyeri kepala,
penglihatan kabur, nyeri perut kanan atas, nyeri epigastrium, kenaikan berat badan dengan cepat.
Menimbang BB waktu masuk Rumah Sakit dan diikuti tiap hari.
Mengukur proteinuria ketika masuk rumah sakit dan diulangi tiap 2 hari.
Pengukuran tekanan darah sesuai standar yang telah ditentukan
Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan USG : ukuran biometrik janin dan
volum air ketuban
Penatalaksanaan PEB: Konservatif
Penderita boleh dipulangkan: Bila telah bebas dari gejala-gejala PEB, masih tetap dirawat 3 hari lagi baru diizinkan pulangTIDAK
INPARTU
Pertahankan kehamilan sampai
aterm
Rencana Persalinan
Penatalaksanaan PEB: Aktif
Indikasi Terminasi Kehamilan
Cara Persalinan: sedapat mungkin diarahkan per vaginamBila penderita belum inpartu, induksi persalinan (skor Bishop ≥ 8) → kala II dalam waktu 24 jam ≠ gagalStillbestrol 10 mg
D5%Syntosinon 5 u
Pasien KencingEnema
Tidak respon Respon (+)Pembukaan tidak lengkap
Botol IISyntosinon 5 u
Tidak lengkap
Sectio caesarea
Ketuban (+) Ketuban (-)
Istirahat
Kondisi baik Urgensi melahirkan
PEB/eklampsia
Pembukaan lengkap
Persalinan per vaginam
Skor Bishop 0 1 2 3
Pembukaan (dilatation) 0 1-2 3-4 5-6
Pendataran (effacement) 0-30% 40-50% 60-70% 80%
Penurunan kepala janin
(station)
-3 -2 -1 +1, +2
Konsistensi (consistency) keras sedang lunak amat
lunak
Posisi ostium uteri
(position)
posterior tengah anterior anterior
Cara Pemakaian:
Tambahkan 1 angka untuk:
preeklampsia
setiap normal partus
Kurangi 1 angka untuk:
post date
nullipara
ketuban negatif / lama
Bila Skor TotalKemungkinan
Berhasil Gagal
0-4 50-60% 40-50%
5-9 90% 10%
10-13 100% 0%
Penatalaksanaan PEB: Aktif
Cara Persalinan:Indikasi seksio sesarea:
Tidak ada indikasi untuk persalinan per vaginam Induksi persalinan gagalTerjadi gawat janinBila umur kehamilan < 33 minggu
Bila penderita sudah inpartuPerjalanan persalinan diikuti dengan grafik FriedmanMemperpendek kala IISC dilakukan bila terdapat kegawatan ibu dan gawat janinPrimigravida direkomendasikan pembedahan cesarAnestesia: regional anestesia, epidural anestesia
Penatalaksanaan Eklampsia
Komplikasi Preeklampsia / Eklampsia
Sistem saraf pusat Perdarahan intrakranial Trombosis vena sentral Hipertensi ensefalopati Edema serebri Edema retina Macular atau retina
detachment Kebutaan korteks retina
Kardiopulmoner Edema paru: kardiogenik
/nonkardiogenik Penumonia aspirasi Depresi atau gagal pernafasan Gagal jantung Iskemia miokardium
Gastrointestinal-hepatik Subkapsular hematoma
hepar Ruptur kapsul hepar Nekrosis hati, akibat
vasospasmus arteriol umum
Lain-lain Asites HELLP syndrome Lidah tergigit,
trauma dan fraktur karena jatuh akibat kejang.
Kematian ibu
Hematologik DIC Trombositopenia Hipofibrinogenemia
hemolisis
Penyakit janin IUGR Solutio plasenta IUFD Kematian neonatal Prematuritas, dismaturitas Cerebral palsy
Ginjal Gagal ginjal akut Nekrosis tubular akut
1. Gejala & tanda tidak khas2. Gejala dan tanda
preeklampsia
HELLP syndrome(Hemolysis, Elevated of Liver Enzymes, Low Platelet Count)
Pertimbangkan semua wanita hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen!
Klasifikasi HELLP Syndrome
Mississippi
1 2 Tennessee
Penanganan HELLP syndromeMedikamentosa Sesuai terapi
preeklampsia - eklampsia
Sikap Pengelolaan obstetrik
Dexamethasone rescue Antepartum: 2 x 10 mg IV
Jika trombosit < 100.000/cc atautrombosit 100.000 – 150.000/cc dengan: eklampsia, hipertensi berat, nyeri epigastrium, atau “gejala fulminant”
Postpartum: 2 x 10 mg IV (2 kali) → 2 x 10 mg IV (2 kali) → stop
Pemeriksaan Laboratorium Trombosit dan LDH per 12
jam Bila trombosit < 50.000/ml
atau adanya tanda koagulopati konsumtif, maka harus diperiksa:
waktu prothrombin waktu tromboplastin
partial fibrinogen.
Dapat dipertimbangkanTranfusi trombosit bila trombosit < 50.000/ccAntioksidan.
Prognosis Preeklampsia - Eklampsia
Kriteria Eden
Prognosis BURUK bila memenuhi salah satu kriteria:
Laporan Kasus
Wanita, 36 th, datang ke Poli Obgyn RSUD Sol-Sel dengan:
Keluhan Utama:Bengkak dan sembab pada kedua kaki sejak 4 hari yg lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang:Bengkak dan sembab pada kedua kaki disadari pasien sejak 4 hari yang lalu. Awalnya hanya di kedua punggung kaki, kemudian sampai ke tungkai atas dan punggung tangan, makin lama makin sembab.Penambahan BB 8 kg dalam 1 bulan terakhir. Pasien makan 2-3 kali sehari porsi biasa: nasi, lauk, dan sayur.Mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-), nyeri ulu hati (-).Pandangan kabur (-), pandangan mendadak gelap (-).Buang air kecil warna kuning pekat, frekuensi > 4 kali / hari, volum cukup, nyeri BAK (-).
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang:Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari tidak ada.Keluar lendir bercampur darah tidak ada. Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada.Keluar darah dari kemaluan tidak ada.Tidak haid sejak ± 8,5 bulan yang lalu.HPHT: 20-12-2013. Taksiran partus: 27-9-2013Gerakan anak dirasakan sejak ± 4 bulan yang lalu.Riwayat hamil muda: mual muntah hebat tidak ada, perdarahan tidak ada.Riwayat hamil tua: mual muntah hebat tidak ada, perdarahan tidak ada.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang:Antenatal care: kontrol kehamilan ke Puskesmas Muara Labuh pada usia kehamilan 2, 4, 5, dan 6 bulan, diperiksa TD normal (120/80 mmHg), mendapatkan obat penambah darah, vitamin, kalsium dan rutin diminum tiap hari. Kontrol ke Poliklinik Kebidanan RSUD Kabupaten Solok Selatan tanggal 2-9-2014, letak janin sungsang, diberikan obat Lactafar 1 x1 tab dan Cavida 1 x 1 tab.
Riwayat menstruasi:menarche usia 14 th, siklus teratur per 28 hari, lama 3-5 hari, banyak 2-3 kali ganti duk per hari, nyeri haid (-).
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu: tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hari, ginjal, DM, hipertensi, dan alergi obat.
Riwayat penyakit keluarga: tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular, dan kejiwaan. Riwayat hipertensi atau kejang dalam kehamilan pada keluarga disangkal.
Riwayat pernikahan: 1 kali tahun 2006 Riwayat kehamilan / abortus / persalinan: 4 / 0 / 31. 2007 / ♂ / 2600 gram / cukup bulan / spontan / bidan /
hidup2. 2009 / ♂ / 2900 gram / cukup bulan / spontan / bidan /
hidup3. 2011 / ♀ / 2400 gram / cukup bulan / spontan / bidan /
hidup4. Sekarang Riwayat kontrasepsi: suntik 1 x 3 bulan, tahun 2011-
2013. Riwayat imunisasi: tidak ada. Riwayat kebiasaan: pasien tidak pernah merokok,
minum alkohol, atau menggunakan narkoba.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:Keadaan Umum : Sedang Kesadaran : Komposmentis kooperatif Tekanan Darah : 190/110 mmHgNadi : 88 x/menitNafas : 20 x/menitSuhu: 37 oCBB saat ini : 108 kgBB sebelum hamil : 70 kgTB : 160 cmIndeks Massa Tubuh : 27,34 kg/m2 Kesan status gizi: obesitas
Status Generalis
Mata : Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
ϕ 2 mm = 2 mm, refleks cahaya +/+ normal Mulut : Mukosa mulut dan bibir basah ThoraksParu : Inspeksi : simetris dalam keadaan statis
dan dinamis Palpasi : fremitus kiri = kanan Perkusi: sonor di kedua lapangan paruAuskultasi : vesikuler, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)Jantung : Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 2 jari medial LMCS RIC VPerkusi: batas jantung kiri 2 jari medial LMCS RIC V,
batas jantung kanan LSD, batas atas RIC IIAuskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur,
HR 88 x/i,gallop (-)
Status Generalis
Abdomen : status obstetrikus Genitalia : status obstetrikus Ekstremitas : edema pada kedua kaki, tungkai
bawah dan atas,serta kedua tangan, akral hangat, refilling kapiler < 2
detik, sianosis (-)motorik : 5 5 5 5 5 5 eutonus eutrofi 5 5 5 5 5 5sensorik : eksteroseptif dan proprioseptif baikreflek fisiologis ++ ++ ++ ++refleks patologis - - - -
Status Obstetrikus
AbdomenInspeksi : tampak membuncit sesuai usia kehamilan
aterm, lineamediana hiperpigmentasi (+), striae gravidarum (+),
sikatrik (-)Palpasi : Leopold I : fundus uteri teraba 3
jari di bawah prosesus xyfoideus, teraba massa bulat, keras, melentingLeopold II : teraba tahanan terbesar di kiri, bagian-
bagian kecil di kananLeopold III : teraba massa bulat, lunak, nodulerLeopold IV : konvergenTFU : 30 cm TBJ : (30-13) x 155 gram = 2635
gramHIS : tidak adaPerkusi : timpaniAuskultasi : DJJ 135-147 x/menit
Status Obstetrikus
GenitaliaInspeksi : vulva / uretra : tenang, perdarahan per
vaginam (-) VT : Ø 1 jari longgar, portio tebal 1,5 cm,
posterior, sedang,ketuban sulit dinilai
UPD : promontorium sulit dinilailinea inominata sulit dinilaidinding samping panggul lurusos. sacrum cekungspina ischiadika tidak menonjolos. coxigis mudah digerakkanarcus pubis > 90ºUPL : DIT dapat dilalui satu tinju dewasa (> 10,5
cm)Kesan UPD dan UPL: ukuran panggul luas
Pemeriksaan Penunjang
LaboratoriumHb : 8,8 g/dlLeukosit : 14.600/mm3 Trombosit : 147.000/mm3
(konfirmasi SDT)CT : 3 detikBT : 2 detikGDS : 76 mg/dl Protein urin : +3 (duplo)Kesan : anemia, leukositosis, trombositopenia, proteinuria
Analisis Kasus
Wanita, 36 th -G4P3A0H3 gravid aterm 37-38 minggu dengan preeklampsia berat - Janin hidup tunggal intrauterin presentasi bokong
Penatalaksanaan
SikapRawat Bangsal ObgynO2 binasal 1-2 L /menit kapan perluDiet MB RG IITirah baring miring ke kiri intermiten
MedikamentosaRegimen MgSO4
-Dosis inisial: drip 4 g (10 cc) MgSO4 40% dalam 250 cc RL, guyur.-Lanjutkan dosis maintenance: drip 8 g (10 cc) MgSO4 40% dalam 500 cc RL, 18 tetes/mntNifedipine 3 x 10 mg p.o.Metildopa 3 x 250 mg p.o.
Periksa tanda vital dan DJJ per 4 jam Pantau urine output per 24 jam Pantau gejala:- nyeri kepala frontal / oksipital- penglihatan kabu- nyeri perut epigastrium atau kanan atas - edema anasarka- perdarahan per vaginam- klinis edema paru / gagal jantung Cek laboratorium Hb, trombosit,
proteinuria /24 jam Transfusi PRC 250 cc, 2 kantong Cek Hb 6 jam post transfusi Rencana SC 6 jam post inisiasi regimen
MgSO4 (keluarga blm bersedia) → 11 September 2014 pagi
Follow Up:
Rabu, 10 September 2014S / - Sembab bertambah sampai lengan bawah dan sembab minimal pada kelopak bawah mata.-Nyeri kepala belakang (+), tidak menetap. Tidur pasien terganggu dengan bunyi cardiotocography.-Nyeri ulu hati (-), mual muntah (-), sesak nafas (-), perdarahan per vaginam (-).O/ KU kesadaran TD Nadi NafasSuhu sedang cmc 180/110 mmHg 86x/i 20x/i36,9ºCMata : edema minimal palpebra inferior ODS, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterikToraks : pulmo : vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
cor : bunyi jantung murni, irama reguler, bising (-)Abdomen : fundus uteri teraba 3 jari bawah prosesus xyfoideus, pungung di kiri, presentasi bokong, HIS (-), DJJ 145-152 x/menit Ekstremitas: pitting edema (+/+) pada kedua kaki, tungkai bawah dan atas, serta kedua tangan dan lengan bawah, sianosis (-), ikterik (-), refleks patella normal. Urine output : 2.000 cc / 108 kg / 20 jam = 0,93 cc/kgBB/jam
Follow Up:LaboratoriumHb : 7,9 g/dl SGOT : 97 u/l (duplo)Leukosit : 12.000/mm3 SGPT : 27 u/l (duplo)Trombosit : 89.000/mm3 Total protein: 5,9 g/dlGDS : 86 mg/dl Albumin : 3,9 mg/dlUreum : 21 mg/dl Globulin : 2,0 mg/dKreatinin : 0,6 mg/dl Proteinuria : +3 dipstickKesan : anemia sedang, leukositosis, trombositopenia, peningkatan enzim hepar, proteinuria
WD/ - G4P3A0H3 gravid aterm 37-38 minggu dengan PEB+ anemia sedang - Janin hidup tunggal intrauterin presentasi bokong
Th/ - Sikap: lanjut- Periksa tanda-tanda vital dan DJJ per 2 jam- Transfusi PRC 250 cc, 1 kantong pre-op SC, 1 kantong post-op SC.- Cek Hb 6 jam post transfusi.- Konsul Sp.PD- Medikamentosa: Regimen MgSO4 dosis maintenance 18 tetes/menit.Nifedipine 3 x 10 mg p.o. Metildopa 3 x 250 mg p.o.
Hasil konsul Sp.PD:S / - Riwayat hipertensi sebelumnya disangkal.
- Riwayat DM, asma, sakit jantung, sakit kuning disangkal.
- Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal.O/ KU kesadaran TD NadiNafas sedang cmc 160/100 mmHg 82x/i20x/iMata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterikToraks : pulmo : bronkovesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
cor : BJ I dan II murni, gallop (-)Abdomen : status obstetrikus Labor : Hb 7,9 g/dl Leukosit 12.000 /mm3
Kesan : Pro op a/i PEB + anemia ringan
Kesimpulan : - Risiko pulmonologi ringan- Risiko kardiologi ringan-Faal hemostasis dan kondisi metabolik baik
Saran : Kelola nyeri post operasi
Follow Up:
Rabu, 10 September 2014S / - Sembab pada kedua kaki, tungkai bawah dan atas, kedua punggung tangan.-Sembab kelopak bawah mata (-), nyeri kepala (-), perdarahan spontan (-).-Nyeri ulu hati (-), mual muntah (-), sesak nafas (-), perdarahan per vaginam (-).-Sudah ditransfusi darah 1 kantongO/ KU kesadaran TD Nadi NafasSuhu sedang cmc 160/100 mmHg 84x/i 20x/i36,8ºCMata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterikToraks : pulmo : vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
cor : bunyi jantung murni, irama reguler, bising (-)Abdomen : fundus uteri teraba 3 jari bawah prosesus xyfoideus, pungung di kiri, presentasi bokong, HIS (-), DJJ 138-148 x/menit Ekstremitas: pitting edema (+/+) pada kedua kaki, tungkai bawah dan atas, serta kedua tangan, sianosis (-), ikterik (-), purpura (-) refleks patella normal. Urine output : 2.500 cc / 108 kg / 24 jam = 0,96 cc/kgBB/jam
Follow Up:LaboratoriumHb : 9,6 g/dl (6j post transfusi) CT : 5 detikLeukosit : 9.600/mm3 BT : 3 detikTrombosit : 74.000/mm3 Proteinuria : +3 dipstickKesan : anemia sedang, trombositopenia, proteinuria
WD/ - G4P3A0H3 gravid aterm 37-38 minggu dengan PEB + HELLP syndrome parsial + anemia sedang - Janin hidup tunggal intrauterin presentasi bokong
Th/ - Oksigen binasal 1-2 L /menit kapan perlu- Periksa tanda-tanda vital dan DJJ per 1 jam- Pantau gejala nyeri kepala, penglihatan kabur, nyeri perut kanan atas, nyeri epigastrium, edema anasarka, oligouria, perdarahan per vaginam, serta gejala dan tanda edema paru / gagal jantung.- Informed consent.- Rujuk RSUP dr. M. Djamil Padang- Medikamentosa: Regimen MgSO4 dosis maintenance 18 tetes/menit.Nifedipine 3 x 10 mg p.o. Metildopa 3 x 250 mg p.o.
Diskusi
Komplikasi PEB
Perburukan anemia: 8,8 g/dl → 7,9 g/dl
Perburukan trombositopenia: 147.000/mm3 → 89.000/mm3 → 74.000/mm3
Peningkatan enzim hepar: SGOT 97 u/l
LED tidak diperiksa
Indikasi Rujuk
Bila trombosit < 50.000/cc → transfusi (tidak tersedia cito) & pemeriksaan tambahan fibrinogen (tidak ada)
Fasilitas ICU tidak memadai untuk perawatan pasien eklampsia atau perawatan post SC atas indikasi eklampsia
NICU tidak tersedia
Tennessee:HELLP
syndrome parsial
Konseling Informasi Edukasi
Any Question?