40
GAMBARAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA CRANIOFACIAL FIBROUS DYSPLASIA OLEH : RIZKY ERIZKA HANAFI NILIFDA ARIF GUNAWAN TEGUH W PRESEPTOR : DR. LILA INDRATI, SP.RAD

Presentasi Fibrous Dysplasia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi Fibrous Dysplasia

Citation preview

Page 1: Presentasi Fibrous Dysplasia

GAMBARAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA CRANIOFACIAL FIBROUS DYSPLASIAOLEH : RIZKY ERIZKA

HANAFI NILIFDAARIF GUNAWAN TEGUH W

PRESEPTOR : DR. LILA INDRATI, SP.RAD

Page 2: Presentasi Fibrous Dysplasia

PENDAHULUAN

• Fibrous dysplasia : Kelainan tulang yang bersifat jinak dan sering ditemukan pada femur, tibia, humerus, vertebra dan kraniofacial.• Sering ditemukan pada anak anak dan dewasa muda dan

jarang disadari karena pertumbuhan yang lambat,• Jenis Monoostotik merupakan bentuk tersering ditemukan

dan hanya melibatkan satu tulang

Page 3: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Penderita sering datang terlambat ke dokter akibat tidak adanya keluhan yang dirasakan selama perjalanan penyakit yang bersifat lambat dan asimtomatis. Sehingga perlu untuk mendeteksi kelainan ini sedini mungkin untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan kecacatan.

Page 4: Presentasi Fibrous Dysplasia

TINJAUAN PUSTAKA

Page 5: Presentasi Fibrous Dysplasia

DEFINISI

• Fibrous Dysplasia : suatu kelainan perkembangan tulang yang ditandai dengan proliferasi jaringan fibrous, metaplasia, imatur, bentuk yang baru tanpa adanya maturitas dari osteoblast • Fibrous Dysplasia gambaran radiolusen pada radiografi

dengan bentuk klasik berupa ground-glass appearance

Page 6: Presentasi Fibrous Dysplasia

KLASIFIKASI

• Pertama kali dikenalkan oleh Lichtenstein (1938)• Monoostotik Fibrous Dysplasia

• Hanya Menyerang 1 tulang• Kejadian 75 – 80% dari total kasus• Sering menyerang Iga, femur proksimal dan tulang craniofacialis

Page 7: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Poliostotik Fibrous Dysplasia• Bentuk yang lebih agresif dan ekstensif yang menyerang lebih dari satu

tulang• Paling sering pada Femur, Tibia, pelvis dan kaki.

• Erat kaitannya dengan kelianan hormonal

Page 8: Presentasi Fibrous Dysplasia

EPIDEMIOLOGI

• Insiden pasti : Belum diketahui karena sulit untuk diidentifikasi terutama bentu monoostotik yang seringkali tanpa gejala.• Terjadi 1% dari total keseluruhan tumor tulang primer• Menyumbang 5-7% dari total tumor jinak pada tulang• Bentuk monoostotik biasanya terjadi pada usia 5-20 tahun• Bentuk Polioostotik pada usia kurang dari 10 tahun• Tidak ada perbedaan pada laki laki maupun perempuan

Page 9: Presentasi Fibrous Dysplasia

ETIOLOGI

• Berkaitan dengan gen GNAS1 yang mengkode sub unit alpha yang menstimulasi protein G-coupled pada kromosom 20q13.2-13.3 .• Mutasi ini menyebabkan peningkatan proliferasi sel terutama

matriks tulang fibrotic.• Mempengaruhi fungsi interleukin 6 yang diduga berperan

dalam peningkatan osteoklast dan resorbsi tulang

Page 10: Presentasi Fibrous Dysplasia

PATOFISIOLOGI

• Merupakan abnormalitas tulang yang biasa timbul pada usia pertumbuhan dan perkembangan• Lapisan terluar dari tulang menjadi tipis dan bagian dalam

sumsum tulang digantikan jaringan fibrous yang terdiri atas fragmen- fragmen tulang yang tajam seperti jarum.

Page 11: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Kelainan yang terjadi merupakan tumor tulang benigna yang akan terus tumbuh sampai masa remaja sempurna.

Page 12: Presentasi Fibrous Dysplasia

• (Lichtenstein tahun 1938)• Kelainan ini dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah tulang yang

terlibat. Fibrous displasia bisa muncul hanya pada satu tulang saja (monostotik displasia) ataupun pada beberapa tulang (poliostotik fibrous displasia).

KLASIFIKASI

Page 13: Presentasi Fibrous Dysplasia

GAMBARAN KLINIS

• Asimtomatis.• Sering terjadi pada maksila dibandingkan dengan mandibula.• Sering pada anak dan dewasa muda yang berusia 20-30

tahun

Page 14: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Pada maksila terlihat pembengkakan yang tidak sakit, yang membesar, tidak jelas, dan berbentuk bulat. Massa tersebut dapat menjadi lebih besar sehingga dapat mengganggu fungsi pengunyahan

• Pada mandibula, pembengkakan dapat melibatkan daerah labial atau bukal dan sering pada daerah lingual. Terkadang pada mandibula juga terjadi penonjolan yang buruk pada bagian tepi inferior

Page 15: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Lesi pada maksila yang meluas dapat melibatkan sinus maksilaris, tulang zygomatik, tulang sphenoid dan dasar orbita. pembengkakan yang terjadi akan mengakibatkan bentuk wajah menjadi asimetris.

Page 16: Presentasi Fibrous Dysplasia

GAMBARAN HISTOLOGIS

• Jaringan fibrous displasia banyak mengandung sel-sel dan memperlihatkan bentuk lingkaran yang berisi jaringan berkas kolagen yang tebal. • Secara tipikal, trabekula tulang yang baru terbentuk tidak

teratur dan berisi susunan tulang berserat kasar dan belum matang dengan jumlah osteoid yang bermacam-macam

Page 17: Presentasi Fibrous Dysplasia

GAMBARAN RADIOLOGIS

• RADIOLOGI POLOS• Pada monostotik fibrous displasia terdapat tiga tahap gambaran radiografi • Gambaran pertama yaitu lesi biasanya berupa gambaran radiolusen kecil yang

unilokular ataupun radiolusen yang multilokular• Gambaran kedua yaitu berupa gambaran yang secara berangsur-angsur menjadi

opaque. • disebut juga dengan gambaran “ground glass ”, “ orange peel” atau “ finger print ”• Gambaran ketiga, lesi ini semakin menjadi opaque seiring dengan bertambahnya

umur dan matangnya lesi

Page 18: Presentasi Fibrous Dysplasia

GAMBAR 1. RADIOGRAFI PANORAMIK MENUNJUKKAN GAMBARAN GROUND GLASS DENGAN BATAS YANG TIDAK JELAS PADA MAKSILA.

Page 19: Presentasi Fibrous Dysplasia

 GAMBAR 2. RADIOGRAFI PERIAPIKAL MENUNJUKKAN GAMBARAN FINGER PRINT PADA MANDIBULA.

Page 20: Presentasi Fibrous Dysplasia

GAMBAR 3.RADIOGRAFI PERIAPIKAL MENUNJUKKAN GAMBARAN ORANGE PEEL PADA MAKSILA

Page 21: Presentasi Fibrous Dysplasia

Radiografi panoramic menunjukkan gambaran ground glass disertai dengan hilangya lamina dura dan penipisan tulang kortikal pada tepi bawah mandibula.

Page 22: Presentasi Fibrous Dysplasia

• CT-SCAN• Cortex melebar dan medula tidak berdiferensiasi baik,

digantikan gambaran groundglass maupun campuran lusen dan sclesoris.• Batas sulit diidentifikasi.• Akar gigi akan terlihat jarang bila terjadi resorpsi tulang

maxilla dan mandibula

Page 23: Presentasi Fibrous Dysplasia
Page 24: Presentasi Fibrous Dysplasia

• MRI• Tidak terlalu membantu untuk membedakan dengan kelainan

lain karena tampilan yang sangat bervariasi• T1 : Sinyal heterogeneous, biasanya menengah• T2: : Sinyal heterogeneous, biasanya rendahtetapi mungkin memiliki

daerah dengan sinyal yang lebih tinggi.• T1 C+ (Gd): peningkatan kontras homogenus

Page 25: Presentasi Fibrous Dysplasia
Page 26: Presentasi Fibrous Dysplasia

DIAGNOSIS BANDING RADIOLOGIS

• Ossifying Fibroma• Gambaran mirip dengan Fibrous Dysplasia• Pada Fibrous Dysplasia Lesi pada fase awal bersifat lucent yang

kemudian berangsur menjadi opaque dengan batas yang tidak tegas.• Pada Ossifying Fibroma Gambaran campuran antara opaque dan

lucent yang memiliki batas tegas dengan tulang sehat di sekitar• Diagnosis pasti dapat dibantu pemeriksaan patologi anatomi dimana

pada ossifying fibroma ditemukan gambaran Osteoblastic Rimming.

Page 27: Presentasi Fibrous Dysplasia
Page 28: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Paget’s Dissease• Gambaran radiologis Mirip• Pembeda :

• Usia dimana paget’s Dissease menyerang usia dewasa sedangkan fibrous dysplasia menyerang anak anak hingga remaja.

• Lokasi tulang dimana paget’s dissease menyerang tulang pelvis, cranial, vertebrae dan tulang panjang.

Page 29: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Gambaran radiologis photo polos panoramik pada Paget’s Dissease dengan gambaran cotton-wool.26

Page 30: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Simple Bone Cyst.• Untuk kista tulang yang masih berukuran kecil mirip dengan fibrous

dysplasia. Keduanya akan menyebabkan remodelling tulang yang expansif dengan gambaran radiolucent. Perbedaan paling jelas adalah adanya peningkatan intesnditas tulang di sekitar lesi untuk fibrous dysplasia.• Diagnosis pasti dapat dibantu dengan Bone Scintigrafy. • Jika telah terjadi fraktur patologis pada kista tulang, akan terlihat

gambaran serpihan tulang tersebut.

Page 31: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Gambaran radiologis simple bone cyst

Page 32: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Central Giant Cell Granuloma• Batas biasanya tegas tanpa pinggir sklerotik dengan gambaran

radiolucent. Serta menyerang penderita sebelum usia 30th.

Page 33: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Gambaran radiologis CGCG pada korpus mandibula disertai resorpsi akar molar kiri

Page 34: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Brown Tumour• Memiliki gambaran radiologis photo polos berupa lesi litik dengan

batas tegas. Korteks dapat mengalami penipisan dan terdorong namun tidak terpenetrasi

Page 35: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Gambaran radiologi Brown Tumor

Page 36: Presentasi Fibrous Dysplasia

TERAPI

• Non-Bedah• Observasi rutin bila tidak progresif. • Dapat dibantu dengan biphosphanate untuk menurunkan aktifitas sel tulang

• Bedah• Bila bersifat agresif• Ada gejala• Fraktur patologis• Kosmetik

Page 37: Presentasi Fibrous Dysplasia

KOMPLIKASI & PROGNOSIS

• Prognosis : Baik• Komplikasi• Keganasan <1%

• Jika onset sebelum pubertas, lesi tidak berkembang dan akan bertahan pada ukuran yang sama• Perkembangan progresif dapat menyebabkan deformitas

maupun fraktur

Page 38: Presentasi Fibrous Dysplasia

PENUTUP

Page 39: Presentasi Fibrous Dysplasia

KESIMPULAN

• Fibrous Dysplasia kelainan tulang yang bersifat jinak• Lesi dapat bersifat Monoostotik maupun Poliostotik dan

menyerang anak serta remaja.• Gejala klinis dapat berupa nyeri hingga fraktur patologis.• Dapat didiagnosa melalui pemeriksaan radiologi walaupun

memiliki gambaran radiologis yang berbeda dan mirip dengan beberapa kelaianan lain.

Page 40: Presentasi Fibrous Dysplasia

• Tatalaksana dapat dilakukan melalui observasi untuk yang tidak progresif dan tanpa komplikasi• Tindakan pembedahan dibutuhkan jika ada komplikasi dan

pertimbuhan yang progresif. Selain itu alasan kosmetik juga dapat dilakukan tindapan pembedahan.