48
MEKANISME PEMINDAHAN AIR TEBU SETELAH DIPERAS DISUSUN OLEH MALIK ARIFIN / 130421031 RAHMAN SONOWIJOYO / 130421036 JURUSAN TEKNIK MESIN EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PABRIK GULA SEI SEMAYANG 1

Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

Citation preview

Page 1: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

MEKANISME PEMINDAHAN AIR TEBU SETELAH DIPERAS

DISUSUN OLEH MALIK ARIFIN / 130421031

RAHMAN SONOWIJOYO / 130421036

JURUSAN TEKNIK MESIN EKSTENSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PABRIK GULA SEI SEMAYANG

1

Page 2: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

Sejarah Pabrik Gula Sei Semayang

Awalnya PT Perkebunan Nusantara II pabrik gula Sei Semayang

merupakan perusahaan Belanda dengan nama N.V. Veroning Dedeli

Maatsenappij, tetapi akhirnya tanggal 11 Januari 1958 seluruh perusahaan

bangsa Belanda yang diambil alih kepemilikannya termasuk perusahaan

perkebunan Belanda berdasarkan Undang-Undang No.84 Tahun 1958 tentang

normalisasi perusahaan milik Belanda yang terdiri dari 34 perusahaan

Dengan dilakukan percobaan penanaman tebu, selanjutnya ditanami

tembakau untuk usaha penekanan biaya umum perusahaan tembakau dari segi

efektivitas dan manajemen dinilai cukup baik sehingga proyek pengembangan

industri gula dan balai penelitian PTP IX sangat baik untuk masa depan yang

cerah dan manfaat tanaman tebu dalam suatu proyek gula. Pada tahun 1978

dilakukan Feasibility Study dan juga telah diperoleh izin pengembangan proyek

gula PTP IX, akhirnya pada tahun 1982 didirikanlah Pabrik Gula Sei Semayang

(PGSS) 2

Page 3: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

Visi / Misi Dan Nilai Budaya

Visi Mengolah Bahan Baku Tebu dan atau Raw Sugar menjadi Gula Kristal

Putih-I berkwalitas SNI dan mendukung Program Pemerintah dalam

swasembada Gula, Kelestarian Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan

Kerja

Misi Mengoptimalkan Sumber Daya yang ada di Pabrik Gula untuk mencapai

peningkatan Produksi yang baik dan bermutu SNI, Co-Generation,

Konservasi Energi dan Pengembangan Industri Hilir.

Menjaga kelestarian Lingkungan dan Terpeliharanya sumber daya alam

serta konservasi air dan tanah

Mengutamakan sehat selamat dan tetap menjaga sistim terpadu dan

terintegrasi untuk kepentingan Perusahaan dan masyarakat

Nilai Budaya Profesional, Kesetaraan, Kemakmuran, Kejujuran, Integritas dan Kerjasama

3

Page 4: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

Bahan Baku

Bahan baku utama dalam pembuatan gula adalah tebu yang

tergolong kepada genus saccharum dan diantara genus saccharum itu

adalah spesis saccharum offcinarum telah dibudidayakan karena

mengandung nira dan kadar serat yang cukup, sehingga dapat diolah

menjadi gula. Tanaman tebu dapat hidup di daerah tropis dan sub

tropis bahkan sampai pada ketinggian 1400 m dari permukaan laut.

Pertumbuhan dan kualitas tanaman tebu sangat dipengaruhi oleh :

a. Keadaan iklim

b. Keadaan tanah

c. Pengairan

d. Pembibitan

e. Penyakit tebu

f. Cara penanaman tebu

g. Pemakaian pupuk 4

Page 5: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan secara langsung ke dalam proses produksi dan merupakan komposisi produk untuk memudahkan dan menyempurnakan produk.

1. Susu kapur (Ca(OH)2) Susu kapur dibuat dari pembakaran batu kapur sehingga berubah menjadi kapur tohor, baru kemudian disiram dengan air panas, sehingga menghasilkan susu kapur. Pemberian susu kapur bertujuan untuk pemurnian air nira. 2. Gas Sulfit (SO2) Gas sulfit diperoleh dari pembakaran belerang di dalam tabung belerang, dimana awalnya memasukkan belerang yang sengaja dinyalakan, kemudian selanjutnya secara terus-menerus dialirkan ke udara kering.

5

Page 6: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

3. Flokulat

Penambahan flokulat adalah dengan membentuk flok dari partikel kotoran terlarut yang terdapat pada nira sehingga lebih mudah disaring.

4. Phospat

Pemberian phospat bertujuan untuk meningkatkan kadar phospat yang terdapat pada nira jika kadar phospat dalam nira mentah lebih kecil dari 300 ppm.

5. Bockom

Manfaat bockom antara lain adalah:

- Sebagai pengawet pada nira yang belum diolah.

- Untuk memisahkan butiran gula dengan yang lain.

- Untuk membuat Kristal gula lebih gampang dipisahkan.

6. Camkpuran NaCl, NaOH, Na2SO4

Campuran ini digunakan untuk membersihkan heating tube di stasiun evaporator (penguapan).

6

Page 7: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

Proses pembuatan gula dari tebu pada Pabrik Gula Sei Semayang dibagi dalam beberapa stasiun. Berikut adalah tahapan proses produksi dari awal sampai akhir pengolahan tebu menjadi gula kristal.

7

Page 8: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

1. Stasiun Penimbangan

Tebu yang berasal dari perkebunan diangkat ke pabrik dengan truk. Sebelum sampai ke halaman pabrik, tebu beserta truk ditimbang terlebih dahulu kemudian setelah tebu ditimbang maka berat keseluruhan dikurangi berat truk sehingga diperoleh berat bersih.

Gambar Stasiun Penimbangan

8

Page 9: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

2. Stasiun Penanganan (Cane Handling Station)

a. Cane cutter I berfungsi memotong tebu agar tebu terpotong-potong rata untuk mempermudah penggilingan. b. Cane Cutter II digunakan sebagai alat pencacah tebu yang telah dipotong-potong oleh cutter I supaya lebih halus dari cutter I, sehingga penggilingan berlangsung lebih mudah.

Gambar Cane Cutter I Gambar Cane Cutter II Gambar Pisau di Cane Cutter 9

Pada stasiun penanganan dibagi menjadi 2 proses :

Page 10: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

3. Stasiun Gilingan

Pada stasiun gilingan tebu akan digiling yang bertujuan untuk mendapatkan air nira sebanyak mungkin. Penggilingan (pemerasan) dilakukan 5 kali dengan unit gilingan (Five Set Three Roller Mill) yang disusun seri dengan memakai tekanan hidrolik yang berbeda-beda.

Gambar bagian dalam stasiun gilingan tebu

Page 11: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

4. Stasiun Pemurnian

Nira yang berada di tangki penampungan dialirkan melalui pipa saringan dan dipompakan ke tangki nira mentah tertimbang. Sistem penimbangan nira mentah dapat bekerja secara otomatis dengan menggunakan timbangan Maxwelt Bolougne.

Prinsip kerja dari alat ini adalah atas dasar sistem kesetimbangan gaya berat bejana dan bandul, dimana akan berhenti secara gravitasi ke tangki penampungan. Berat timbangan diperkirakan mencapai 6,5 ton.

Ada beberapa tahap yang dilakukan di dalam proses pemurnian yaitu:

a. Timbangan Nira Mentah (Juice Weighting Scale)

Gambar Juice Weighting Scale

Page 12: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

b. Pemanas Nira I (Juice Heater I)

Gambar Juice Weighting Scale

Setelah nira mentah ditimbang, selanjutnya ditampung pada tangki penampung nira tertimbang. Kemudian dipompakan ke alat pemanas I (primary heater) yang memiliki 2 unit pemanas. Tujuan dari pemanas I adalah untuk menyempurnakan reaksi yang telah terjadi dan mematikan mikroorganisme, sehingga komponen yang ada dapat dipisahkan dari nira pada bejana pengendapan nanti. Pada badan pemanas I nira dipanaskan hingga suhu 70ºC, kemudian nira dialirkan kedalam pemanas II dan dipanaskan hingga temperatur 75ºC. Uap panas pada pemanas nira I merupakan uap bekas yang dihasilkan oleh evaporator I dan II, dengan demikian uap dapat dipakai seefektif dan seefisien mungkin.

Page 13: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

c. Tangki Marshall

Gambar Tangki Marshall

Nira yang keluar dari pemanas I dialirkan ke tangki marshall untuk penambahan susu kapur dengan ph 7,0 – 7,2. Susu kapur ini berfungsi untuk mengikat kotoran dalam nira, selain itu susu kapur juga berfungsi untuk menaikkan pH pada nira dan juga membentuk inti endapan.

d. Tangki Defekasi (Defecator)

Setelah nira dipanaskan pada pemanas nira kemudian dipompakan ke tangki defekasi dan diberikan susu kapur dengan fungsi untuk mengubah pH nira menjadi 8 – 9,5. Pemasukan susu kapur diatur dengan control valve yang dikendalikan oleh pH indicator controller . Gambar

Defecator

Page 14: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

e. Tangki sulfitasi

Tangki sulfitasi berfungsi untuk mencampur nira terkapur dari tangki defekasi dengan gas SO2 dari tabung belerang. Sedangkan sekat parabolis berfungsi untuk membantu proses pencampuran dapat berjalan dengan kontinu.

Pemanas nira II ini prinsip kerjanya sama dengan pemanas nira I. Nira dari tangki tunggu dipompa dengan mesin pompa sentrifugal ke pemanas II yang memiliki 2 unit badan pemanas. Pada badan pemanas nira II dipanaskan sampai temperatur 1050C. Tujuan dari pemanas II ini adalah untuk membantu penguapan gas yang ada dalam nira, menyempurnakan reaksi defikasi dan sulfitasi, melepaskan gas yang terlarut dalam nira serta mempercepat pengendapan di clarifier.

f. Pemanas nira II (Juice Heater II )

Gambar Pemanas nira II

Page 15: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

g. Tangki Pengembangan (Flash Tank)

h. Tangki Pengendapan (Settling Tank) Gambar Flash Tank

Fungsi tangki pengembang adalah untuk benghilangkan udara dan gas- gas yang terlarut dalam nira. Bila udara dan gas-gas terlarut dalam nira tidak dihilangkan, maka akan mengganggu atau menghambat pemisahan kotoran-kotoran dari nira di tangki pengendapan.

Tangki pengendapan berfungsi untuk memisahkan endapan yang terbentuk dari hasil reaksi dengan larutan yang jernih . Di dalam tangki pengendapan ini nira jernih dan nira kotor dipisahkan. Nira yang jernih (bagian atas) dan nira kotor (bagian bawah). Nira yang jernih dialirkan ke stasiun penguapan (evaporator), sedangkan nira kotor di bagian bawah dibawa ke Mud Feed Mixer untuk dicampur dengan ampas halus yang berasal dari stasiun penggilingan.

Gambar Tangki Pengendapan

Page 16: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

5. Stasiun Penguapan (Evaporator Station)

pemvakuman. Evaporator yang tersedia ada lima unit yaitu empat unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan bila ada pembersihan. Untuk menghemat panas evaporator I digunakan uap bekas dari Pressure vessel, evaporator yang lain memanfaatkan kembali uap dari evaporator sebelumnya. Hal ini disebut vapour temperature pada evaporator I sebesar 1100C dan berangsur-angsur turun sampai temperature 50 – 550C pada evaporator IV.

Stasiun Penguapan digunakan untuk menguapkan air yang terkandung dalam nira encer, sehingga nira akan lebih mudah dikristalkan dalam proses selanjutnya. Stasiun penguapan menggunakan empat unit, yang disebut Quadruple Evaporator dan memakai cara Forward Feed yang bertujuan untuk menguapkan air dan nira yang menggunakan proses

Gambar Evaporator

Page 17: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

6. Stasiun Masakan

Tujuan dari stasiun pemasakan adalah untuk mempermudah pemisahan gula kristal dengan kotorannya dalam pemutaran sehingga diperoleh hasil yang memiliki kemurnian yang tinggi dengan gula kristal yang sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan dan diperlukan untuk mengubah sukrosa dalam larutan menjadi kristal agar pembentukan gula setinggi-tingginya dan hasil akhir dari proses produksi yaitu tetes yang mengandung gula sangat sedikit, bahkan diharapkan tidak ada gula sama sekali. 7. Stasiun Putaran Stasiun pemutaran berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari stroop dan tetes yang terdapat dalam masakan. hasil pengkristalan dalam pemasakan adalah campuran antara kristal gula, stroop dan tetes. Alat pemutar bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Untuk mendapatkan kristal dalam bentuk murni dilakukan pemisahan campuran dengan menggunakan kekuatan gaya sentrifugal.

Page 18: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

8. Stasiun Penyelesaian (finishing)

9. Pengemasan dan Penggudangan Gula Produksi Penampungan kristal gula di Pabrik Gula Sei Semayang dilengkapi dengan dua alat pengisi gula secara otomatis dimana setiap alat pengisi mempunyai timbangan yang telah ditentukan oleh badan meteorologi dan bekerja sama dengan bulog untuk menjamin keamanan dan keselamatan produksi terbuat dengan ketentuan 50 kg/karung.

Kristal gula yang berasal dari stasiun putaran dibawa ke sugar elevator dimana kondisi gula SHS masih dalam keadaan basah. Oleh karena itu dilakukan pengeringan dan pendinginan untuk mendapatkan gula SHS yang standar.

Gambar di Stasiun Finishing

Page 19: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

19

Page 20: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

20

PEMBAHASAN

TUGAS KHUSUS

Page 21: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

MEKANISME PEMINDAHAN AIR TEBU SETELAH

DIPERAS

PENDAHULUAN

Pada proses pengolahan pabrik gula terdapat proses pemerasan, kemudian menghasilkan air tebu/nira mentah. Pabrik gula Sei Semayang menggunakan Pompa Tipe Sentrifugal sebagai alat pemindahan air tebu/nira mentah tersebut, dari stasiun penggilingan ke stasiun pemurnian. Untuk berat jenis fluida ρ (air tebu/nira mentah) adalah 1600 kg/m3

21

Page 22: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

CARA KERJA

Mekanisme pemindahan fluida (air tebu/nira mentah) dari proses pemerasan ke proses pemurnian dengan menggunakan pompa melalui pipa-pipa yang telah dirancang sebelumnya. Daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut, zat cair yang ada dalam impeler akan ikut berputar karena dorongan sudu-sudu. Karena timbulnya gaya sentrifugal, maka zat cair mengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran diantara sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi, kemudian mengalir melalui saluran yang penampangnya makin membesar, sehingga terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Maka zat cair yang keluar dari flens pompa head totalnya menjadi besar. Penghisapan terjadi karena setelah zat cair yang dilemparkan impeler, ruang diantara sudu-sudu menjadi vakum sehingga zat cair akan terhisap masuk. 22

Page 23: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

23

Gambar diagram instalasi pemindahan fluida (air tebu/nira mentah) dari proses pemerasan ke proses pemurnian dengan pompa sentrifugal melalui pipa-pipa.

Page 24: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

TEORI DASAR

Panjang dan diameter pipa akan mempengaruhi kinerja pompa sehingga perlu dihitung untuk menentukan penurunan tekanan. Yang terdiri dari perhitungan friction loss pipa, friction loss fitting, dan Net Positive Suction Head Available (NPSHA) pompa

24

Menghitung kapasitas /debit aliran

dimana

d = diameter dalam pipa [mm atau inch]

Q = kapasitas /debit aliran [m3/jam atau Liter/menit]

(ρ) = berat jenis fluida [kg/m3]

Page 25: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

25

Menghitung kecepatan aliran fluida

V = Kecepatan aliran fluida [m/dt]

dimana A = Luas penampang

Page 26: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

26

Menghitung Head Kerugian Gesek dalam Pipa (Friction Loss dan Fitting)

Dengan menggunakan pendekatan metode Hazen William maka persamaan untuk menentukan besarnya friction loss adalah sebagai berikut:

Page 27: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

27

Nilai C untuk constanta Hazen William inlet diameter pipa min dan max.

Page 28: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

28

Menghitung Total Head Pompa

Total head pompa adalah kemampuan tekanan maksimum pada

titik kerja pompa, sehingga pompa tersebut mampu mengalirkan air/fluida

dari satu tempat ke tempat lainya.

Page 29: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

29

PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN Aliran Fluida Pada Pompa 1

Page 30: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

30

Kesimpulan pada aliran pompa 1, Head pompa yang dibutuhkan adalah

2.5014858m, sedangkan kapasitas head pompa yang tersedia pada pompa adalah

10 m, maka fluida dapat dipindahkan dan pompa dapat bekerja dengan normal.

Page 31: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

31

Aliran Fluida Pada Pompa 2

Page 32: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

32

Kesimpulan pada aliran pompa 2, Head pompa yang dibutuhkan adalah 2.50125m,

sedangkan kapasitas head pompa yang tersedia pada pompa adalah 10 m, maka

fluida dapat dipindahkan dan pompa dapat bekerja dengan normal.

Page 33: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

33

Aliran Fluida Pada Pompa 3

Page 34: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

34

Kesimpulan pada aliran pompa 3, Head pompa yang dibutuhkan adalah

2.5010166m, sedangkan kapasitas head pompa yang tersedia pada pompa adalah

10 m, maka fluida dapat dipindahkan dan pompa dapat bekerja dengan normal.

Page 35: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

35

Aliran Fluida dari Tangki Nira Kotor Ke Penyaringan

Page 36: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

36

Page 37: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

37

Page 38: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

38

Page 39: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

39

Kesimpulan pada aliran Fluida dari Tangki Nira Kotor ke Penyaringan, Head

pompa yang dibutuhkan adalah 4.5023 m, sedangkan kapasitas head pompa yang

tersedia pada pompa adalah 20 m, maka fluida dapat dipindahkan dan pompa dapat

bekerja dengan normal.

Page 40: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

40

Aliran Fluida dari Tangki Nira Bersih Ke Tangki Nira Mentah pada Stasiun Pemurnian

Page 41: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

41

Page 42: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

42

Page 43: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

43

Page 44: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

44

Page 45: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

45

Page 46: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

46

Kesimpulan pada aliran Fluida dari Tangki Nira Bersih Ke Tangki Nira Mentah

pada Stasiun Pemurnian, Head pompa yang dibutuhkan adalah 9.507299 m,

sedangkan kapasitas head pompa yang tersedia pada pompa adalah 20 m, maka

fluida dapat dipindahkan dan pompa dapat bekerja dengan normal.

Page 47: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang

47

KESIMPULAN

- Proses pengolahan tebu menjadi gula kristal di pabrik gula Sei Semayang dilakukan melalui 5 stasiun, yaitu stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun penguapan, stasiun masakan, dan stasiun penyelesaian

- Kapasitas Head pompa yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan kapasitas head pompa yang tersedia, sehingga Mekanisme pemindahan air gula setelah diperas dari stasiun pemerasan ke stasiun pemurnian berjalan dengan baik.

Page 48: Presentation Laporan Pkl Mekanisme Pemindahan Air Tebu Setelah Diperas Di Pt. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Sei Semayang