12
Konflik Suku Dayak dengan Suku Madura ABDUL AZIZ (0806455553) AGASTYA SESARIANDA (0806332692) AGUNG MARSSADA (0806339976) AISYAH IADHA NURAINI (0806337390) ALEX JUSTIAN (0806458712) ANDREAS RIARDI (0806458725) AZIZ PRIAMBODO (0806340006)

Presentation Suku Dayak Dan Madura

  • Upload
    iadha

  • View
    273

  • Download
    15

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penjelasan tentang Suku Dayak dan Madura

Citation preview

Page 1: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Konflik Suku Dayak dengan Suku Madura

ABDUL AZIZ (0806455553)AGASTYA SESARIANDA (0806332692)

AGUNG MARSSADA (0806339976)AISYAH IADHA NURAINI (0806337390)

ALEX JUSTIAN (0806458712)ANDREAS RIARDI (0806458725)AZIZ PRIAMBODO (0806340006)

Page 2: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Yang akan Dibahas:

Pendahuluan

Penjelasan tentang Suku

Dayak

Penjelasan tentang Suku

Madura

Latar Belakang Masalah

Kejadian Konflik

Solusi

Kesimpulan

Page 3: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Pendahuluan

Keetnikan merupakan salah satu ciri kehidupan sosial manusia yang universal, dalam artian bahwa semua anggota etnik mempunyai cara berpikir dan pola perilaku tersendiri sesuai dengan etniknya masing-masing.

Banyaknya konflik antaretnik di Indonesia mengindikasikan gejala bahwa budaya yang berbeda pada masing-masing etnik, khususnya dalam konteks komunikasi antaretnik, cenderung menjadi hambatan dan penyebab gagalnya komunikasi antaretnik, seperti stereotip, saling curiga, dan saling tidak percaya.

Page 4: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Suku Dayak

Dayak atau Daya adalah suku-suku asli yang mendiami Pulau

Kalimantan, lebih tepat lagi adalah yang memiliki budaya terestrial

(daratan, bukan budaya maritim).

Dalam arti sempit, Dayak hanya mengacu kepada suku Ngaju

(rumpun Ot Danum) di Kalimantan Tengah, sedangkan arti yang luas

suku Dayak terdiri atas 6 rumpun suku.

Senjata suku Dayak: Dohong, Mandau, Telewang/Perisai,

Lonjo/Tombak, Sipet/Sumpitan.

Page 5: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Totok Bakakak (kode) yang umum dimengerti Sukubangsa Dayak Mengirim tombak yang telah di ikat rotan merah (telah dijernang) berarti menyatakan perang, dalam bahasa Dayak Ngaju "Asang". Mengirim sirih dan pinang berarti si pengirim hendak melamar salah seorang gadis yang ada dalam rumah yang dikirimi sirih dan pinang. Mengirim seligi (salugi) berarti mohon bantuan, kampung dalam bahaya. Mengirim tombak bunu (tombak yang mata tombaknya diberi kapur) berarti mohon bantuan sebesar mungkin karena bila tidak, seluruh suku akan mendapat bahaya. Mengirim Abu, berarti ada rumah terbakar. Mengirim air dalam seruas bambu berarti ada keluarga yang telah mati tenggelam, harap lekas datang. Mengirim cawat yang dibakar ujungnya berarti salah seorang anggota keluarga yang telah tua meninggal dunia. Mengirim telor ayam, artinya ada orang datang dari jauh untuk menjual belanga, tempayan tajau.

Page 6: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Suku Madura

Jumlahnya kira-kira ada 10 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti

Gili Raja, Pulau Sapudi, Pulau Raas dan Kangean. Tinggal di bagian timur Jawa Timur, jarang yang bisa berbahasa Jawa. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena

keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang

berdagang dan dominan di pasar-pasar. Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta

sifatnya yang keras dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal

hemat, disiplin dan rajin bekerja. Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka

memiliki sebuah peribahasa "Lebbi Bagus Pote Tollang, atembang Pote

Mata". Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata).

Tradisi carok juga berasal dari sifat itu.

Page 7: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya potensi konflik disebabkan oleh adanya prasangka-

prasangka antara penduduk asli dan pendatang di Kalimantan Barat Pendatang di daerah pedalaman Kalimantan Barat. Orang Dayak

yang tergusur karena konsesi hak pengusahaan hutan Selama perang suku terjadi, komunikasi antara Etnik Dayak dan

Etnik Madura terputus sama sekali, atau bahkan dapat dikatakan “tidak

ada komunikasi” Segelintir suku Madura di sana telah menyakitkan hati suku Dayak. Masyarakat Madura di sana adalah bersifat

   eksklusif. Apalagi ditambah dengan ulah provokator.

Page 8: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Konflik-Konflik

Pada tanggal 17 Februari di Sampit, ibukota Kabupaten

Kotawaringin Timur, ketika – dengan alasan masih belum bisa

dipastikan - sebuah rumah milik penduduk asli Dayak dibakar

habis

Pada tanggal 22 Maret terjadi lagi kerusuhan di dan di sekitar

ibukota Kabupaten Kuala Kapuas.

Bulan April kerusuhan baru berupa pembakaran rumah

dilaporkan di Pangkalan Bun, ibukota Kabupaten Kotawaringin

Barat

Page 9: Presentation Suku Dayak Dan Madura

February 2001. Suku Madura dikejar dan dibantai oleh penduduk asli, Suku Dayak di Palangkaraya,

Kalimantan Tengah. Kiri - Seorang pejuang dayak dengan senjatanya. Kanan - Kepala salah seorang pendatang asal madura yang ditebas dan diarak di

jalanan.

Page 10: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Solusi

Merajut kembali komunikasi yang terputus pada saat Perang

Suku berkecamuk Etnik Dayak dan Etnik Madura dalam komunikasinya

menjalankan peran yang harus mereka mainkan. Rasa saling menghormati Harus ada kesepakatan untuk terikat dan bersedia membuat

aturan atau mekanisme hidup bersama, tidak sebatas pada

sistem ide, tetapi sampai pada kesepakatan yang dapat

membudaya. Memegang prinsip di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Membawa pihak-pihak yang bertikai ke meja perundingan dan

mengurangi ketegangan

Page 11: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Kesimpulan

Kerawanan konflik suku bangsa berlaku bagi semua suku bangsa

yang ada di Indonesia. Untuk menanggulanginya kita selalu

harus jujur dan adil; bebas dari diskriminasi baik ras,

kebudayaan, maupun agama. Sejak kecil anak-anak Indonesia

harus ditanamkan perasaan toleransi atas perbedaan

kebudayaan suku bangsa lain, sehingga lambat-laun dapat

melenyapkan semua stereotip negatif terhadap suku bangsa

lain. Dengan masih adanya kelemahan yang bersifat primordial

itu, orang Indonesia mudah sekali disulut untuk berkonflik,

bahkan untuk menumpas suku bangsa lain dalam keadaan

anomi seperti sekarang.

Page 12: Presentation Suku Dayak Dan Madura

Terima Kasih