25
Oleh : Hildani Rahma/20090310112

Presus - Appendicitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

appendicitis

Citation preview

  • Oleh :Hildani Rahma/20090310112

  • IDENTITASNama: TMNUmur: 50 TahunJenis kelamin: PerempuanAlamat: Potorono RT 07 BanguntapanAgama: IslamPekerjaan : Ibu Rumah TanggaTgl. Masuk: 6 Juni 2014No. CM: 530639

  • Keluhan Utama: Nyeri pada perut kanan bawahKeluhan Tambahan: Mual (+), belum BAB 3 hari (+)

    Riwayat Penyakit Sekarang : Os datang melalui Poli Bedah RSPS dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah. Nyeri perut dirasakan sejak 2 minggu lalu dan hilang timbul. Nyeri memberat sejak 1 hari sebelum masuk RS. Os merasa mual dan demam, belum BAB sejak 3 hari yang lalu. Os bisa kentut dan tidak mengalami nyeri saat BAK.Riwayat Penyakit Dahulu : Os belum pernah mengalami keluhan yang sama. Riwayat trauma abdomen disangkal. Riwayat alergi obat disangkalRiwayat Penyakit Keluarga : Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang sama.Riwayat Operasi Daerah Abdomen :Disangkal

  • Keadaan Umum:Sedang, Compos mentis Vital Sign :TD: 130/80 mmHgNadi: 86 x/menit Respirasi: 18 x/menitSuhu: 38,10CStatus Generalisata :Kepala: Simetris, normocephal, CA -/-, SI -/-Hidung: Discharge (-/-)Leher: Kelenjar thyroid tidak membesar, kelenjar limfe tidak membesarThorax: Simetris, ketinggalan gerak (-/-), sonor (+/+), vesikular (+/+), COR S1-S2 regularAbdomen: Status lokalisEkstremitas: Edem (-) Akral hangat (+) CRT
  • Status Lokalis : Abdomen Inspeksi: Datar, jaringan sikatrik (-), penonjolan massa (-) ascites (-)Palpasi: Hepar lien ttb, massa teraba (-), defans muscular (-), nyeri tekan pada Mc Burney point (+), rovsing sign (-)Perkusi: Nyeri ketok pada Mc Burney point (+) tympani(+)Auskultasi: Bising usus (+) normal Pemeriksaan khusus Psoas sign (+)Obturator sign (+)

  • Hb: 13,7 gr%PPT : 13 sAL: 15,7 ribuAPTT: 42,5 sAE: 5,03 juta Con. PPT: 14,1 s AT: 219 ribuCon APTT: 33,6 s HMT: 40 %Ureum: 22Eusinofil : 2 %Creatinin: 0,64Basofil: 0 %GDS : 91Batang: 2 %Natrium: 143Segmen: 58 %Kalium : 3,71Limfosit: 33 %Klorida : 109,1Monosit: 5 %HbsAg: NegatipGol. Darah: B

  • Rontgen Thorax PACor dan Pulmo dalam batas normalUSG Lower Abdomen 4 dimensiAppendix lumen normal, dinding tak menebal. Tak tampak kelainan pada organ-organ Vesica fellea, Ren, Appendix, dan Vesica Urinaria. Saran konfirmasi lab / appendicografiAppendicografiNon filling appendix, menyokong appendicitis

  • Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjang kisaran 3-15 cm, dan berpangkal di caecum. Lumennya sempit di bagian proximal dan melebar di bagian distal Pembuluh darah cabang a. Mesenterika superior Persarafan :Parasimpatis : Cabang n.VagusSimpatis : N. Thoracalis XPosisi apendiks (lihat gambar)

  • Nyeri samar-samar & tumpul yang merupakan nyeri viseral di daerah epigastrium di sekitar umbilikusDalam beberapa jam nyeri berpindah ke kanan bawah (titik McBurney)Kadang disertai mual & muntahNafsu makan menurun

  • Tanda awalNyeri mulai di epigastrium atau regio umbilikus disertai mual dan anoreksi

    Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda-tanda rangsangan peritoneum lokal di titik Mc.BurneyNyeri tekanNyeri lepasDefans muskuler

    Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsungNyeri kanan bawah pada tekanan kiri (Rovsing)Nyeri kanan bawah bila tekanan pada sebelah kiri dilepaskan (Blumberg)Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak, seperti nafas dalam, berjalan, batuk, mengedan

  • PerkusiHipertimpani (kembung sering terlihat pada penderita dengan komplikasi perforasi)

    AuskultasiPeristaltik usus sering normal tetapi juga dapat menghilang akibat adanya ileus paralitik pada peritonitis

    Pemeriksaan colok duburMenyebabkan nyeri jika pada daerah infeksi dapat dicapai dengan jari telunjuk, kunci dari diagnosis appendicitis adalah nyeri hanya terbatas pada waktu dilakukan colok dubur

  • Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan DarahPemeriksaan Urin

    RadiologiFoto Polos AbdomenUSG Lower AbdomenAppendicogramCT ScanLaparoskopi

  • GastroenteritisDemam dengueLimfadenitis mesenterikaKelainan ovulasiInfeksi panggulKehamilan di luar kandunganKista ovarium terpuntirEndometriosis eksternaUrolitiasis pielum/ureter kananPenyakit saluran cerna lainnya

  • Sebelum OperasiObservasiAntibiotikOperasi1.Appendiktomi cito (appendicitis akut, abses, dan perforasi)2.Appendiktomi elektif (appendisitis kronis)3.Konservatif kemudian operasi elektif (appendisitis infiltrat)

  • Komplikasi yang mungkin timbul antara lain:Fokal sepsis intraabdominalNekrosis dinding appendiksPerforasi dinding appendiks, berupa : General peritonitis Periappendicular infiltrat Periappendicular abscessPylephlebitis v portaeAbses hepar multipelSepsis

  • Mortalitas adalah 0.1% jika appendicitis akut tidak pecah dan 15% jika pecah pada orangtua. Kematian biasanya berasal dari sepsis, emboli paru, atau aspirasi; prognosis membaik dengan diagnosis dini sebelum rupture dan antibiotic yang lebih baik.

  • Anonim, 1997, Kumpulan Kuliah Khusus Ilmu Bedah, Aksara Medisina, Jakarta.

    Jong, W.D., 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta.

    Mansjoer, et al, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Jilid Kedua, Media Aesculapius, FK UI

    Schwartz, et al, 2000, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, Edisi Keenam, EGC, Jakarta

  • *