Upload
mujahiddakwah
View
468
Download
25
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Prilaku Syirik Masyarakat Indonesia - Perdana Ahmad
Citation preview
Kunjungi Website Kami:
www.quranic-healing.blogspot.com
www.metafisis.wordpress.com
www.nai-foundation.com
Perdana Akhmad S.Psi
SERI PSIKOTERAPI RUQYAH
Membongkar Prilaku
Mistik Pada
Masyarakat Ahli Syirik
Di Indonesia
Membahas Tuntas Perdukunan,Jimat,Benda Keramat, Susuk,
Meditasi, Puasa Mutih, Mantra Kesaktian, Ruwatan, Kungkum,
Tumbal, Sesajen, Ziarah Wali,Kuburan Keramat. Serta Membahas
Hakikat Tauhid,Hakikat Kesyirikan Dan Bahayanya.
Penjelasan dalam buku ini membahas secara lugas dan tuntas hakikat
perdukunan,ritual-ritual bidah (meditasi,merapal matra kesaktian,kungkum,
puasa mutih, sesajen, pasang tumbal, ziarah kuburan keramat) pengagungan
terhadap benda-benda keramat (jimat,susuk,benda-benda pusaka) dengan
segala seluk-beluk kesesatannya. karena sudah banyak korban berjatuhan
baik secara moral dan akidah berbuat kesyirikan akibat ulah Iblis dan anak
buahnya baik dari bangsa jin atau manusia.
Masyarakat banyak tertipu dengan para tukang sihir yang menyaru
dirinya sebagai ulama,ustadz,kyai,gus-gusan,ki-kian atau menamakan dirinya
sebagai ahli spiritual,ahli meditasi,grand master.Bahkan demi melegalkan
praktek sihir mereka memakai istilah-istilah yang diilmiahkan seperti
attunement,transfer energi,bioenergi yang sesungguhnya mereka menipu
masyarakat dengan ilmu-ilmu sihir,ritual-ritual sesat yang mereka jual demi
keuntungan pribadi mereka sendiri.
Pembahasan dalam buku ini juga menjelaskan secara tegas dan lugas
akan kedudukan,kesempurnaan akidah tauhid dan bahaya kesyirikan,jenis-
jenis kesyirikan,juga paham-paham yang bertentangan dengan akidah Islam.
BAB I
PERDUKUNAN
A. SEBAB MUSABAB SESEORANG PERGI KEDUKUN ATAU
PARANORMAL
1. Awamnya Masyarakat Tentang Pengertian Dukun atau
Paranormal
2. Adanya Sosok yang Menamakan Diri Mereka Kyai dan
Ulama Tapi Pada Kenyataannya Mempraktekkan Sihir dan
Perdukunan
3. Lemahnya Iman
4. Ajaran Sufisme Sesat
5. Animisme,Dinamisme,Sinkretisme
6. Tuntutan Kehidupan Materialisme Modern
B. HUKUM PERGI KEDUKUN ATAU PARANORMAL
C. CIRI-CIRI PERDUKUNAN
D. CARA MENJAUHI DUKUN ATAU PARANORMAL
BAB II
PENGAGUNGAN PADA BENDA-BENDA BERTUAH
A. JIMAT,RAJAH,WIFIK,AUFAK
B. BENDA-BENDA YANG DIANGGAP KERAMAT
C. SUSUK
BAB III
RITUAL-RITUAL BIDAH
A. MEDITASI DAN PROSESI MENDAPATKAN ILMU KESAKTIAN
B. PUASA DAN PEMBACAAN WIRID ATAU MANTRA KESAKTIAN
1. Kewajiban Berpuasa Terus-menerus dalam Mendapatkan
Ilmu Kesaktian
2. Melarang Sahur untuk Puasa
3. Larangan Makan Binatang bernyawa atau Hanya Makan
Nasi Putih
4. Membaca Wirid atau Mantra Kesaktian
C. RITUAL MEMAKAI TUMBAL DAN SESAJEN
1. Merupakan Pelecehan Terhadap Martabat Manusia
2. Membenarkan Khurafat
3. Syirik Adalah Kezaliman terbesar
4. Syirik menimbulkan Rasa Takut
5. Menjerumuskan ke-Neraka
D. RUWATAN
1. Ruwatan Sukerta
2. Ruwatan Sengkala
3. Ruwatan Lembaga
E. KUNGKUM
F. ZIARAH DAN PENGKULTUSAN WALI ATAU TOKOH YANG
DIPERCAYA SAKTI
1. Kriteria Wali Allah
2. Kriteria Wali Syaitan
G. TAWWASUL MEMINTA BANTUAN ARWAH NABI,WALI ATAU
TOKOH TERTENTU
1. Tawwasul Sesat
2. Tawwasul yang Disyariatkan
H. MEMBACA SHALAWAT BIDAH
1. Shalawat Basyisyiyah
2. Shalawat Nariyah
3. Shalawat dalam Kitab Adiyatush Shabaahi Wal Masaai
4. Shalawat Al-Fatih
5. Shalawat dalam Kitab Dalaailul Khairaat
BAB IV
HAKIKAT KESYIRIKAN DAN BAHAYANYA
A. JENIS-JENIS SYIRIK
1. Syirik Akbar
2. Syirik Ashghar
B. BAHAYA SYIRIK
1. Syirik Ashghar
2. Syirik Akbar
C. PAHAM ATAU KEPERCAYAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN
AKIDAH ISLAM
1. Atheisme
2. Polytheisme
3. Tri Tunggal dan Trimurti
BAB V
MEMURNIKAN TAUHID MENGHANCURKAN SYIRIK
A. KEDUDUKAN DAN KEUTAMAAN TAUHID
B. PEMBAGIAN TAUHID
1. Tauhid Rububiyyah
2. Tauhid Uluhiyah
3. Asma Wash-shifat
C. SEBAB-SEBAB PENYELEWENGAN AKIDAH
1. Kejahilan Tentang Akidah yang Benar
2. Fanatisme Terhadap Ajaran Nenek Moyang
3. Taqlid Buta
4. Melampaui Batas Dalam Mensikapi Para Wali dan Orang-
Orang Shalih
5. Ditinggalkannya Pengkajian Ayat-Ayat Kauniyah dan Ayat-
Ayat yang Termaktub Didalam Al-Quran
6. Kosongnya Setiap Rumah Dari Arahan dan Bimbingan yang
Akan Menyelamatkan Akidah Setiap Insan
7. Munculnya Media Masa yang Merusak Akidah Umat Islam
8. Mengkeramatkan Tempat Akidat Kerusakan Akidah
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah.Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada
pemimpin kita,penutup para nabi dan rasul,Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam.Kepada kerabat,para sahabat dan siapapun yang mengikuti mereka
dengan baik hingga hari kiamat.
Dengan Rahmat dan Pertolongan Allah akhirnya saya bisa menyelesaikan
buku ini yang membahas secara lugas dan tegas mengenai hakikat
perdukunan,ritual-ritual bidah,pengagungan terhadap benda-benda keramat
dengan segala seluk-beluk kesesatannya.Sebab utama keinginan saya untuk
membahas hakikat perdukunan,ritual-ritual bidah,pengagungan terhadap
benda-benda keramat dengan segala seluk-beluk kesesatannya karena sudah
banyak korban berjatuhan baik secara moral dan akidah berbuat kesyirikan
akibat ulah Iblis dan anak buahnya baik dari bangsa jin atau manusia.Dengan
berbagi cara para tukang sihir yang kini telah banyak berganti penampilan itu
menjerumuskan korbannya.Ketika banyak yang tidak percaya dengan
masalah mistis yang berhubungan dengan jin,maka sebagian orang pintar
itu merubah strategi menggaet korbannya.Kini banyak yang menamakan
dirinya dengan mengatas namakan ajaran Islam,memakai jubah Ustadz atau
kyai.Ditonjolkan dzikir dan wirid supaya orang menyangka ini karamah bukan
sihir,atau bahkan kini memakai istilah yang di ilmiahkan agar orang-orang
tertipu dan terpedaya.Padahal walau berbeda caranya sama,tetap saja
mereka teken kontrak dengan jin untuk saling membantu.
Juga orang-orang yang mencari keuntungan lewat jual beli kemusyrikan
dengan label ilmu kesaktian,ilmu penyembuhan,peningkatan spiritualitas atau
para paranormal sekarang ini sudah mulai menggunakan istilah-istilah ilmiah
seperti memasukkan jin dikatakan menyalurkan bio energi listrik
tubuh,memberikan tempat bagi jin bersarang ditubuh dikatakan proses
attunement,inisiasi atau menyamakan frekuensi tubuh dengan energi yang
akan kita akses.Memberikan jin kesempatan untuk menipu mata manusia
agar terlihat cantik dikatakan proses pembukaan dan pembersihan aura
kacantikan.
Menggunakan jin untuk mementalkan penyerang yang emosi dikatakan
bahwa orang yang emosi voltase biolistriknya akan naik dan berarti medan
bioenergi listriknya memancar lebih dari biasanya yang katanya sesuai
dengan hukum alam,listrik yang bermuatan sejenis akan tolak-menolak maka
sama dengan bioenergi listrik manusia bila saling dikontakkan akan saling-
tolak menolak.Masih banyak lagi istilah-istilah keren dan ilmiah yang mereka
katakan untuk menarik minat orang-orang untuk mengikuti lembaga-lembaga
pelatihan mereka dan demi untuk keuntungan materi dan misi memasukkan
ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Ketahuilah jika ada sebagian umat Islam yang mengerjakan perkara-
perkara bidah seperti melaksanakan suatu ritual-ritual atau prilaku-prilaku
aneh untuk mendapatkan kekuatan ghoib puasa-puasa
mutih.patigeni,ngebleng ataupun dengan dzikir-dzikir ataupun mantra-mantra
yang dicampuradukkan dengan ayat-ayat AlQuran ataupun yang tidak
dimengerti artinya yang tidak disyariahkan maka semuanya itu tidak akan
diterima Allah SWT.Rasulullah telah bersabda:Tiap yang diada-adakan adalah
bidah dan setiap bidah adalah sesat ,dan setiap kesesatan akan masuk
neraka.(HR Bukhari)Barangsiapa yang membuat suatu aturan atau ajaran
yang baru dalam urusan agama maka tertolak.(HR Bukhari).
Harus kita ketahui bahwa syaitan sangat menyukai perkara-perkara
bidah dibandingkan maksiat sebab jika kita berbuat maksiat maka sudah jelas
kesalahan yang kita lakukan dan kita punya kesempatan besar untuk
bertaubat.Sedangkan jika berbuat bidah maka seolah-olah kita berbuat suatu
kebaikan maka akan sangat sulit sekali kita bertaubat karena kita tidak
menyadari kesalahan yang kita perbuat bahkan bisa menyesatkan orang
banyak.
Maka dari itu kita harus benar-benar berhati-hati sebab sangat mudah
bagi syetan untuk menyesatkan manusia dalam perkara-perkara bidah
apalagi setelah ia mempuyai kemampuan psikis,ia akan lebih lagi diperdaya
oleh syetan dengan berbagai macam sensasi atau pengalaman mistis yang
intinya menuju pada perusakan akidah Islam.
Maka dalam buku ini saya akan menjelaskan prilaku-prilaku yang
menyimpang yang sama sekali tidak dituntunkan Rasulullah dan menjurus
pada kesyirikan yang sangat banyak dilakukan masyarakat Indonesia.Semoga
Allah SWT menerima dan memberi balasan yang setimpal.
Perdana Akhmad S.Psi
BAB I
PERDUKUNAN
Banyak sekali istilah jika kita membahas masalah perdukunan seperti
paranormal sebutan kerennya,dukun menurut istilah kampungnya,tabib
menurut istilah sufinya,orang-orang pintar atau orang-orang linuwih istilah
jawanya,ahli metafisika istilah ilmiyahnya,arraf (orang yang mengaku
mengetahui hal-hal yang ghoib dan mengabarkan barang yang hilang dan
pencurinya atau menunjukkan orang yang bingung atau tempat keluarnya)
dan kahin (sebutan bagi orang yang mengaku mengetahui ilmu ghoib yang
mengabarkan tentang kejadian yang akan datang atau yang tersirat
dihati),sedang dalam istilah syariat dikenal dengan thaghut (setiap yang
diagungkan selain Allah dengan disembah,ditaati,dipatuhi baik berupa benda
mati,manusia yang dianggap suci,syaitan) atau jibt (sebutan untuk
sihir,tukang sihir,tuang ramal,dukun,berhala dan sejenisnya) atau auliya
syaithan (wali-wali syaitan) dan nama-nama lain semisalnya telah banyak
bermunculan di mana-mana.
Sebutan boleh-berbeda-beda,namun hakekatnya adalah tetap
sama,yaitu sama-sama menyimpang,sesat dan merusak akidah Islam yang
benar,dan mereka dukun,paranormal,orang linuwih,kahin,Avatar,guruji dan
sebutan-sebutan yang lainnya itu biasanya mendapat kemampuan
ajaib,wangsit atau ilham atau pencerahandengan melalui bantuan atau
bisikan-bisikan dari syaitan (yang menyaru sebagai dewa).
A. SEBAB MUSABAB SESEORANG PERGI KEDUKUN ATAU
PARANORMAL
Sesungguhnya seorang muslim yang jujur, ketika ditanya tentang hukum
perdukunan tentu saja akan menjawab bahwa itu adalah terlarang dan
merupakan perbuatan syirik kepada Allah SWT. Tapi, kenapa hal ini justru
begitu menjamur dan mengakar dalam masyarakat kita.Setidaknya ada
beberapa argumen untuk menjelaskan kenyataan diatas :
1. Awamnya Masyarakat Tentang Pengertian Dukun, Sihir dan
Ruqyah Syar'iyyah.
Banyak kalangan awam, ketika diajarkan tentang bacaan-bacaan
berbahasa Arab, meskipun mereka tidak mengerti artinya, mereka
menganggap bahwa itu syar'i dan boleh hukumnya. Padahal, bacaan-bacaan
yang tidak mempunyai landasan syari'at, ataupun mempunyai landasan syar'i
tapi dipergunakan bukan pada tempatnya, seperti menulis ayat Al-Qur'an
pada kalung lalu menggantungkannya di leher dengan maksud kebal atau
menjaga diri, adalah perbuatan bid'ah sekaligus peremehan terhadap ayat-
ayat Al-Qur'an.
Juga banyaknya padepokan-padepokan,yayasan-yayasan yang
mengajarkan ilmu sihir (reiki, bionenergi, tenaga dalam, ilmu
kanuragan,kekebalan,mahabbah,jual jimat,jual benda keramat) tetapi juga
melakukan terapi ruqyah syirkiyyah.Yang membuat masyarakat awam banyak
tertipu hingga tidak bisa membedakan antara ruqyah syariyyah dan ruqyah
syirkiyyah.
2. Adanya Sosok yang Menamakan Diri Mereka Kyai dan Ulama
Tapi Pada Kenyataan Mempraktekkan Sihir dan Perdukunan.
"Kami tak melakukan apa-apa, hanya berdoa kepada Allah, dan atas
ridha-Nyalah doa kami itu terkabul", tutur seorang paranormal di sebuah
media. Ungkapan di atas dan semisalnya adalah ucapan klise yang sering
keluar dari mulut paranormal atau dukun. Mereka berlindung di balik kata
"doa" dan nama "Allah" untuk mengelabui orang dan meyakinkan bahwa
kemampuan yang dimilikinya itu adalah pemberian dari Allah dan tidak
bertentangan dengan ajaran agama. Untuk membantah syubhat (kerancuan)
ini, perhatikanlah firman Allah: "Iblis menjawab, 'Demi kekuasaan (izzah)
Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya'." (Shad: 82).
Iblis makhluk yang telah nyata kekafirannya kepada Allah (Al-Baqarah:
24) menggunakan sifat Allah (Al-Izzah) dalam bersumpah. Maka bukan suatu
hal aneh jika mereka menggunakan nama Allah, membaca (potongan) ayat-
ayat Al-Qur'an sebagai mantera. Penggunaan simbol-simbol agama bukan
ukuran kebenaran. Bukankah iblis yang menggunakan sifat Allah ketika
bersumpah tidak menjadi pembenaran bahwa ia sesungguhnya tidak sesat
dan menyesatkan. Selain itu, mereka mengatakan bahwa ilmu yang diberikan
berdasar pada agama (Al-Qur'an). Tapi pada saat yang sama, mereka juga
memberikan syarat, azimat dan amalan-amalan yang tidak sesuai dengan Al-
Qur'an atau tidak diajarkan oleh Al-Qur'an.
Mereka bukanlah ulama, melainkan para da'i syaitan yang mengajak
pada neraka jahannam (du'at ilaa abwabi jahannam). Kaum Muslimin tidak
pernah berbeda pendapat dalam masalah asasi seperti Tauhid dan Syirik.
Oleh karena itu, melakukan berbagai tindakan yang bertentangan dengan
aqidah Islam, dengan legitimasi segelintir orang yang menamakan dirinya
syeikh-syeikh,kyai adalah penyimpangan dari syariat islam.
3. Lemahnya Iman.
Lemah iman (kurangnya keyakinan bahwa Allah adalah tempat meminta
segala keperluan) adalah faktor utama bagi seseorang untuk mencari
alternatif lain untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Meminta
pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat merupakan solusi Islami
dan tepat untuk menyelesaikan masalah. Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-
Baqarah: 153).
Hal ini adalah akibat logis dari minimnya pengetahuan orang tentang
Islam, ditambah minus dalam pengamalan. Disadari, tuntutan dan godaan
hidup begitu kompleks. Kadang-kadang terasa begitu berat, sehingga seorang
muslim yang lemah iman kemudian melarikan masalah mereka kepada dukun
dan tukang sihir. Termasuk dalam hal ini adalah, astrologi (perbintangan).
Apakah dalam keyakinan Islam terdapat penjelasan bahwa nasib manusia
ditentukan oleh bergeraknya bintang ke arah tertentu ? Apakah manusia
dalam zaman modern ini bisa menjelaskan secara logis disertai bukti-bukti
ilmiah tentang korelasi antara pergerakan bintang dengan nasib manusia ?
Yang pasti adalah, bahwa hal itu adalah kepercayaan agama lain yang secara
tidak sadar dipercayai oleh kaum Muslimin sehingga menjerumuskan mereka
kepada perbuatan terlarang. Rasulullah saw. bersabda:"Barangsiapa yang
mendatangi tukang sihir, atau tukang tenung kemudian membenarkan
perkataannya maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari."
4. Ajaran Sufisme Sesat.
Ajaran Sufisme mempunyai andil dalam memupuk mistikisme. Lipstik
agama yang membungkus ritual sufisme banyak mengelabui umat. Cerita-
cerita mistik tentang hal-hal ghaib, malaikat, jin dan lain sebagainya banyak
mewarnai ajaran mereka.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:Ahli ibadah dan orang-orang
sesat,yaitu orang-orang yang katanya ahli zuhud dan beribadah dengan cara-
cara bidah.mereka dipercaya memiliki indra keenam dan kekuatan
bathin.Mereka tinggal di tempat-tempat syaithan yang dilarang untuk
dijadikan tempat sholat (ada sebagian masjid kaum sufi yang didalamnya ada
kuburan yang dikeramatkan dan mereka shalat disana) karena syaithan
bercokol disana.Syaithan-syaithan itu bercengkrama bersama ahli bidah
tersebut sebagaimana para dukun mengobrol.(MajmuFatawa 19/41)
Syekh Abd al-Qadir al-Jailani berkata: Banyak golongan orang-orang
sufi sesat, antara lain:
Golongan Hululiyyah: Mereka berpendapat adalah halal melihat badan
orang yang bukan mahramnya, yang menggiurkan nafsu, dan paras yang
cantik yang bisa mendorong kepada zina, baik laki-laki maupun perempuan,
siapa pun baik anak atau istri orang. Mereka berbaur antara lelaki dan
perempuan dan menari bersama-sama. Hal ini jelas sekali berlawanan
dengan ajaran dan prinsip Islam.
Golongan Haliyyah: Mereka ini gemar menyanyi, menari, memekik,
menjerit dan menepuk tangan. Konon, dalam keadaan demikian mereka
dapat mengatasi dan melampui hokum-hukum syariat Islam. Tidak perlu lagi
bersyariat karena telah melampui peringkat syariat.Hal ini jelas sesat karena
Nabi Muhammad Saw. Sendiri pun mengikuti syariat, walaupun ia kekasih
Allah Swt.
Golongan Awliyaiyyah: Mereka ini mendakwakan diri dekat dengan Allah.
Dengan kata lain telah mencapai peringkat Auliya Allah. Apabila telah jadi
waliyullah tidak perlu lagi salat, puasa, haji, dan beribadah lainnya. Mereka
berpendapat bahwa seorang Wali menjadi anak Allah dan dengan itu mereka
lebih tinggi derajatnya dari Nabi. Mereka mengatakan bahwa ilmu dan wahyu
sampai kepada Nabi melalui Malaikat Jibril, tetapi waliyullah menerima ilham
atu hikmah langsung dari Allah. Itulah dakwaan mereka. Pendapat mereka ini
adalah silap, salah, dan sesat yang akan membawa mereka kepada
kebinasaan dan akan menjerumuskan mereka ke lembah bidah dan kafir.
Golongan Syamuraniyyah: Mereka percaya kalam (perkataan) adalah
kekal dan barangsiapa menyebut kalam yang kekal (kalam Allah) itu tidak
terikat dengan hukum atau syarat agama. Mereka tidak peduli dengan
hukum halal dan haram. Dalam upacara ibadah mereka menggunakan alat
musik. Perempuan dan lelaki berbaur menjadi satu. Tidak ada hijab lelaki
denga perempuan. Ini sudah jelas sesat dan menyimpang jauh dari ajaran Al-
Quran.
Golongan Hubbiyyah: Golongan ini berkata bahwa apabila seseorang
sampai ke peringkat cinta, mereka tidak lagi berada di bawah hukum syariat.
Mereka tidak peduli dengan pakaian. Kadang-kadang mereka bertelanjang
bugil. Tidak ada lagi perasaan malu pada diri mereka. Inilah ajaran sesat dan
menyesatkan.
Golongan Hurriyyah: Mereka senang berteriak-teriak, memekik-mekik,
menyanyi, dan bertepuk tangan, konon katanya untuk mendapatkan Zawq
(ektase). Mereka mendakwa bahwa dalam keadaan Zawq itu mereka
bersenggama atau bersetubuh dengan bidadari. Setelah mereka keluar dari
keadaan Zawq, mereka pun mandi hadas. Mereka ini tertipu oleh nafsu
mereka sendiri. Sesatlah mereka.
Golongan Ibahiyyah: Mereka ini tidak menyuruh berbuat baik dan tidak
melarang berbuat jahat. Sebaliknya mereka menghalalkan yang haram.
Zinapun dihalalkan. Bagi mereka, semua wanita halal untuk semua lelaki.
Inilah golongan yang sesat dan miskin yang meminta sedekah dari rumah ke
rumah. Mereka beranggapan bahwa mereka menerima azab Allah yang hina.
Golongan Mutakassiliyyah: Mereka mengamalkan prinsip bermalas-
malasan dalam mencari nafkah. Mereka telah meninggalkan dunia dan
keduniaan. Maka musnahlah mereka dalam kemalasan mereka sendiri.
Golongan Mutajahiliyyah: Mereka berpura-pura bodoh dan berpakaian
tidak senonoh dan bersikap seperti orang kafir. Padahal Allah
berfirman:Janganlah kamu cenderung meniru orang-orang yang zalim, kelak
kamu akan disentuh (dijilat) api Neraka. (Hud:113)
Nabi pun bersabda:Barangsiapa mencoba menyerupai sesuatu kaum,
maka mereka dikira sebagai ahli kaum itu.
Golongan Wafiqiyyah: Mereka berpendapat bahwa Allah yang mampu
mengenal Allah. Dengan itu mereka tidak mau berusaha mencari hakikat atau
kebenaran. Karena kebodohan mereka itu, mereka terseret ke jurang
kerusakan dan kesesatan.
Golongan Ilhamiyyah: Mereka ini mementingkan ilham. Tidak mau
menuntut ilmu dan tidak mau belajar. Mereka menggunakan puisi karangan
mereka sebagai ganti Alquran. Mereka membuang Al-Quran dan
meninggalkan ibadah salat, dan lain-lain. Mereka mengajarkan anak-anak
mereka berpuisi sebagai ganti Al-Quran. Maka sesatlah mereka. (Sirr al-Asrar
fi ma Yahtaj Ilayh al-Abrar)
5. Animisme, Dinamisme, Sinkretisme.
Kepercayaan masyarakat yang suka mistik adalah sisa-sisa pengaruh
dari ajaran anismisme kepercayaan kepada roh-roh yang mendiami semua
benda, dinamisme kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai kekuatan
yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia (Dr.
Simuh). Termasuk budaya sinkretisme yang mencampuradukkan ajaran
berbagai agama untuk mencari penyesuaian (Prof. Kusnaka Adimihardja).
6. Tuntutan Kehidupan Materialisme Modern.
Kita tidak bisa menyalahkan masa atau waktu, sebagaimana diterangkan
oleh Rasulullah dalam sebuah hadits shahih. Modernisasi adalah suatu hal
yang sah-sah saja, karena berkembang, berkreasi dan mencintai hal-hal yang
serba baru adalah fitrah manusia. Namun ketika materialisme sebagai sebuah
pandangan yang 100 % bertolak belakang dengan Islam mendominasi,
jadilah hal-hal yang menyertai kehidupan modern menjadi problem buat
kaum Muslimin. Kecantikan yang dipuja-puja, kekayaan yang dipertuhankan,
pangkat dan jabatan yang begitu diagung-agungkan, dan simbol-simbol
materialisme lainnya adalah kenyataan yang menghinggapi kaum Muslimin.
Sebagai kompetisi, ada yang berjaya, ada juga yang kalah. Dan yang terakhir
mencoba menempuh jalur-jalur "tidak resmi" seperti dukun dan sihir.
B. HUKUM PERGI KEDUKUN ATAU PARANORMAL
Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, ada di
antaranya yang sudah diketahui dan ada pula yang belum. Berobat yang
sesuai syari'at dibolehkan menurut kesepakatan ulama. Tidak dibolehkan
mendatangi dukun atau paranormal yang mengaku mengetahui hal-hal ghaib,
untuk mengetahui penyakit yang diderita dan atau kebutuhan lainnya.
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Barangsiapa datang ke kahin (dukun), dan percaya apa
yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap apa yang telah
diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Abu
Daud).
Allah Taala berfirman: "(Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib,
maka dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu."
(Jin: 26).
Para ahli metafisika,dukun atau paranormal tidak mempunyai
"kelebihan" melainkan dengan cara berbakti, tunduk, taat dan menyembah jin
(diistilahkan sekarang saints,Ascended Master,Reiki guide,malaikat suci).
Kungkum (berendam) di pertemuan dua sungai, tapa di gua-gua, puasa,
meditasi,menyembelih hewan dengan kriteria tertentu adalah sebagian
bentuk dari penyembahan jin.
Pengobatan alternatif Reiki,tenaga dalam, pengisian ilmu kesaktian,
susuk, azimat, wifik, pengasihan dan lainnya dalam praktiknya banyak
menggunakan jin dan setan. Setiap praktik dukun atau paranormal yang
menggunakan syarat, mahar, perantara dan mantera pantas dicurigai. Lewat
syarat itulah, apakah namanya attunement,pasang susuk atau azimat, jin
masuk dengan cara yang disadari atau tidak disadari.
Gambar 1 :
Seorang paranormal bertitel Ustadz menjual minyak pembuka
tabir untuk melihat nomor togel dan benda-benda sihir lainnya.
Pergi ke praktisi metafisika,dukun atau paranormal adalah awal dari
rentetan kesusahan. Menyelesaikan masalah dengan menambah masalah. Jin
dan setan akan terus menanamkan rasa takut, gelisah dan ketergantungan
bagi para konsumen dan pengguna jasanya, yang menyebabkan ia tak akan
lepas dari pengaruhnya. Syarat-syarat yang beraneka ragam dari yang tidak
rutin atau rutin dikerjakan pada waktu atau tempat tertentu itulah bukti nyata
kekuasaan jin atas konsumennya.
Allah Taala telah berfirman :
"Dan bahwasanya ada beberapa orang di antara manusia meminta
perlindungan kepada jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka rahaq."
(Jin: 6).
Arti rahaq menurut Qatadah ialah, dosa dan menambah keberanian bagi
jin pada manusia. Rahaq juga berarti ketakutan (Abul Aliyah, Ar-Rabi', dan
Zaid bin Aslam). Ketika jin tahu manusia minta perlindungan karena takut
pada mereka, maka jin menambahkan rasa takut dan gelisah agar manusia
semakin tambah takut dan selalu minta perlindungan kepada mereka. (Ibnu
Katsir, Tafsirul Qur'anil Azhim, 4/453).
C. CIRI-CIRI PERDUKUNAN
Perdukunan telah merasuk dalam masyarakat Islam,sehingga batas
antara kebenaran dan kebathilan menjadi samar.Karena banyak ilmu-ilmu
perdukunan (kahanah) dikemas dengan kemasan agamis, sehingga
masyarakat Islam banyak yang tertipu oleh para dukun.
Maka kita harus berhati-hati.jangan sampai kita terjerumus dalam
perdukunan terselubung,dan kita harus bertaubat kepada Allah dari
berhubungan dengan dukun (kahin, sahir, arraf, dajjal, musyawidz). Diantara
ciri-ciri perdukunan yang mesti diketahui masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Bertanya namanya, nama ayahnya dan nama ibunya untuk dimanterai.
2. Menanyakan hari lahir dan pasarannya (kliwon, legi, pahing, pon, wage)
atau orang jawa seting menyebutnya weton (hari lahir dan pasarannya),
termasuk waktu lahirnya apakah pagi, sore, siang atau malam.
3. Meminta salah satu benda penderita (foto, kain, saputangan, peci, baju,
dan sebagainya) sebagai syarat ritual atau deteksi.
4. Terkadang minta binatang dengan sifat tertentu (ayam cemani,burung
pelatuk bawang dan lain sebagainya), atau media lain seperti bunga
kantil,minyak ponibalsawa atau zakfaron, daun sirih ketemu ruas,buah
apel jin,tanah dari rumah penderita, tanah kuburan, air sumur kramat,
slametan dan sebagainya.
5. Menulis jimat-jimat tertentu (rajah), menggambar segi empat yang
didalamnya ditulisi huruf dan angka. Memberikan benda-benda pusaka,
potongan kayu, selembar kain dan sebagainya.
6. Membaca mantera-mantera yang tidak difahami, potongan ayat Al-
Qur'an yang dipisah-pisah,membaca symbol-symbol tertentu sebagai
pengganti mantranya agar diamalkan secara khusus dan dengan cara
dan hitungan khusus.
7. Kadang-kadang menyuruh penderita menyepi tidak terkena sinar
matahari.
8. Kadang-kadang tidak boleh menyentuh air pada masa-masa tertentu,
atau mandi tengah malam.
9. Memberi benda-benda yang harus ditanam di tanah, ditempel di atas
pintu, sikep, susuk, keris, akik, cincin besi,'air sakti', telur, 'sabuk
perlindungan', benang untuk ditalikan di tubuh dan sebagainya atau
memberikan batu kristal yang dikatakan sebagai media penarikan dan
penyaluran energi.
10. Menyuruh penderita beribadah dan berwirid bid'ah (contoh: puasa
mutih,bertapa atau meditasi,konsentrasi pada foto seseorang,istighosah,
tahlilan, wirid sampai ribuan kali, ziarah kubur wali dengan meminta
syafaat didalamnya dan lain sebagainya).
11. Terkadang sudah tahu duluan masalahnya, nama dan tempat asalnya.
Dia juga bisa melihat ada jin di dalam diri seseorang.
12. Terkadang punya kamar khusus di rumahnya yang tidak boleh dimasuki
orang lain.
13. Ada pantangan terhadap dirinya dan penderita terhadap hari atau
tanggal tertentu (tahayyur).
14. Menulis ayat Al-Qur'an dengan sungsang, dari kiri atau dengan darah
(haid) atau sesuatu yang najis.
15. Kebanyakan suram wajahnya, kebanyakan merokok, membakar
kemenyan, sulit untuk tawadhu.
16. Tathayyur (menghubung-hubungkan sebuah peristiwa atau fenomena
alam dengan nasib baik atau buruk seseorang atau suatu kaum).Seperti
seorang dianggap nasibnya sial karena dia punya rumah tepat di
pertigaan yang sering disebut rumah sate.
17. Memberikan ramalan ghoib tentang sesuatu yang sudah terjadi atau
sedang terjadi atau yang akan terjadi.
18. Suka mendeteksi penyakit dengan mengistilahkan dengan kepekaan
tangan,memakai pendulum,transfer energi dan lain sebagainya.
19. Menggunakan ritual sihirnya dengan istilah pembukaan, shaktivat,
inisiasi, attunement, pengisian, pembersihan dan pembukaan aura,
pembuangan energi negatif, pembersihan karma negatif dan lain
sebagainya.
20. Melakukan pemagaran atau pembentengan ghaib agar tidak ada
gangguan dari makhluk ghoib dengan kekuatan sihir tenaga dalam, ilmu
hikmah dan ilmu-ilmu kesaktian lainnya.
21. Melakukan ritual atau prilaku aneh dalam pelaksanaan hajadnya seperti
menggerakkan tangan seolah-olah menulis, menangkap atau menolak
sesuatu, menyedot atau mengeluarkan napas dengan keras dengan
mengejangkan salah satu anggota tubuhnya.
22. Memegang bagian-bagian tubuh pasien yang bukan muhrimnya secara
langsung (bersentuhan kulit) dalam prosesi pengobatan.
23. Memberikan wejangan-wejangan yang bertentangan dengan ajaran
Islam. (seperti memberikan wejangan kejawen yang sesat mengenai
sedulur papat lima pancer atau saudara kembar yang katanya bisa
dipanggil untuk dimintai pertolongan).
D. CARA MENJAUHI DUKUN ATAU PARANORMAL
Kandungan arti surat Al-Falaq dan An-Nas adalah bukti bahwa jin dan
setan dapat berbuat jahat terhadap manusia. Juga mengajarkan kita untuk
berlindung dan minta pertolongan dari hal-hal tersebut hanya kepada Allah
semata. Tindakan prefentif dengan berdzikir, berdoa sesuai tuntutan agama
perlu dilakukan sebelum terjadi.
Takhayul, sihir dan adu nasib memiliki lahan yang cocok untuk
berkembang dan tersebar pada lingkungan-lingkungan dan masyarakat-
masyarakat yang lemah di atas manhaj yang tidak bertujuan dan beragama
dengan tidak benar. Gelombang sihir, takhayul dan gejala-gejala sosial yang
sakit dan ganjil disebabkan oleh jauhnya manusia dari Allah (agama-Nya),
serta keterikatan dan ambisi mereka terhadap dunia dan kenikmatan-
kenikmatan materinya. Kembali ke agama adalah jalan pertama dan terakhir
agar terhindar dari dunia perdukunan yang penuh kesesatan dan
kebohongan.
BAB II
PENGAGUNGAN PADA BENDA-BENDA BERTUAH
A. JIMAT,RAJAH,WIFIK,AUFAK
Mengenai jimat, rajah, wifik atau aufak telah banyak hadits-hadits
Rasulullah yang memperingatkan kita supaya kaum muslimin menghindari
penggunakan jimat untuk melindungi dari segala mara bahaya atau untuk
keperluan lainnya.Islam bahkan melarang ikhtiar dengan memakai
jimat.Istilah Islam di sebut tama'im (kata jamak dari tamimah), yakni jimat-
jimat.Tama'im adalah benda-benda tertentu yang biasanya dikalungkan pada
leher anak-anak, atau pada bagian tubuhnya yang lain sebagai penangkal jin,
penangkal pandangan mata jahat dan sebagainya.
Pemakaian jimat sampai sekarang masih banyak dipercaya sebagian
masyarakat Indonesia dengan menggantungkanya pada bagian badan
tertentu. Orang yang membutuhkan memberinya nama bermacam-macam
seperti tolak bala, hajaz (penjagaan), hijab (penyekat), gaman, penglaris,
mendatangkan rizki, menolak penyakit, menolak musuh, menolak pencuri,
menolak tuyul, kewibawaan, agar dicintai orang lain, untuk kekebalan,untuk
keharmonisan rumah tangga, untuk kemudahan urusan, menaklukkan lawan
dan nama-nama lain yang serupa. Padahal sebenarnya hanyalah tipuan
syaitan belaka, janji, janji palsu syaithan dan kesesatan yang nyata. Maka
dari itu Agama Islam melarang segala macam jimat.
Semua cara-cara seperti itu tidak dibenarkan oleh agama karena dapat
mengantar ummat menjadi ummat yang sesat dan terbelenggu kesesatan.
Sebuah riwayat menerangkan sebagai berikut:
Pada suatu hari datang sepuluh orang menghadap Rasulullah hendak
membaiat beliau (hendak menyatakan sumpah setia kepada beliau). Sembilan
orang mengikrarkan baiatnya masing-masing, sedangkan yang seorang tetap
diam. Ketika ditanya kenapa ia bersikap seperti itu ia menjawab, pada bagian
atas lengannya terdapat tamimah (jimat). Ia lalu memasukkan tangan ke
dalam lengan bajunya, jimat itu ditanggalkan dan dibuang. Pada saat itu
Rasulullah menerima pembaiatannya, beliau dengan tegas
berkata:"Barangsiapa menggantungkan jimat ia telah berbuat syirik." (HR.
Imam Ahmad, Al-Hakim dan Abu Ya'la)
Dalam hadits lain Rasulullah saw. bersabda:"Mantra-mantra, jimat-jimat
dan susuk adalah syirik." (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Al-Baihaqiy)
Yang beliau maksud ialah mengantungkan tamimah pada bagian tubuh
dan menggantungkan hati serta kepercayaan kepadanya. Imam Ahmad
meriwayatkan sebuah hadits berasal dari Imran bin Hashin, bahwasanya
Rasulullah pernah melihat pada bagian atas lengan seseorang terdapat
sebuah gelang terbuat dari kuningan. Dengan nada mencela beliau bertanya:
"Gelang apakah yang engkau pakai?" Orang yang ditanya menjawab:"Saya
memakainya untuk menyembuhkan sakit encok (reumatism). Seketika itu
juga Rasulullah saw memperingatkan: "Itu hanya lebih memberatkan dirimu,
buanglah! Bila engkau mati dalam keadaan masih memakai gelang itu,
engkau tidak akan memperoleh keberuntungan selama-lamanya!"
Atas dasar itulah para sahabat Nabi dan kaum Tabi'in sangat keras
mencela dan tidak dapat membiarkan pemakaian jimat apa saja. Pada suatu
hari Hudzaifah melihat seorang mengikatkan seutas benang pada bagian
tubuhnya. Di depan orang itu Hudzaifah membaca firman Allah Taala :"Dan
sebagian besar dari mereka tidak benar-benar beriman kepada Allah karena
masih mempersekutukan-Nya(dengan yang lain)." (QS.Yusuf: 106)
Bahkan tulisan ayat Al-Quran murni saja (tidak bercampur dengan yang
bukan Al-Quran) untuk dijadikan azimah mereka melarangnya sebagai
saddan lidz dzariah (menutup pintu dosa besar) dan tidak ada shahabat yang
menjadikan Al-Quran sebagai jimat.
Memakai gaman dan jimat-jimat seperti itu hanya akan menambah berat
beban bagi jiwa yang bersangkutan. Hidup menjadi sempit karena karena
diikat oleh ikatan tahayul.Rasulullah telah bersabda, " Barangsiapa
menggantungkan (memakai) jimat Allah tidak akan menyempurnakannya
(yakni tidak akan menjauhkannya dari musibah) dan barangsiapa
menggantungkan tumbal (sejenis jimat untuk menenteramkan perasaan)
Allah tidak akan membiarkannya hidup tenteram." (HR. Imam Ahmad, Al-
Hakim dan Thabraniy)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sa'id bin Jubair ra menerangkan
keutamaan orang yang memperingatkan dan mengambil jimat yang ada pada
saudaranya,bahwasanya Rasulullah bersabda, "Barangsiapa memutus (tali)
jimat yang berada di leher seseorang sama dengan orang yang
memerdekakan budak."
Seorang tokoh Tabi'in bernama Ibrahim An-Nakh'iy berkata, bahwa
mereka (kaum Tabi'in) menolak segala macam tamimah (jimat), yang diambil
dari ayat-ayat Al-Qur'an maupun dari bukan Al-Qur'an.
Rasulullah saw juga bersabda Barang siapa yang menggantungkan
jimat, maka semoga tidak disampaikan maksudnya oleh Allah, dan
barangsiapa yang mengalungkan wada (benda yang diambil dari laut, yang
dipergunakan untuk menangkal penyakit ain) maka semoga tidak dipelihara
oleh Allah. (HR. Ahmad: 4/154)
Dari semua penjelasan dan hadits Rasulullah yang telah dijelaskan diatas
maka jika masih ada seseorang yang mengaku kyai, ulama, paranormal,
dukun baik secara perorangan ataupun dari pesantren, lembaga perguruan
ilmu hikmah atau padepokan-padepokan yang mengajarkan cara pembuatan
jimat dan memberikannya pada orang lain untuk berbagai keperluan
(Biasanya mereka mengambil pengetahuan tentang pembuatan dan fungsi-
fungsi jimat diambil dari kitab Syamsul Maarif, Mujarrobat Akbar. Sedangkan
ilmu untuk membuat jimat dari menyamak kulit berbagai macam binatang
mereka mengambil acuan dari kitab Jamiatul Hayawain) maka mereka telah
berbuat kesesatan yang nyata dan telah berbuat syirik pada Allah SWT
.Sebagaimana Rasulullah telah bersabda :Sesungguhnya jika menggunakan
jampi-jampi, jimat-jimat, maka sesungguhnya ia telah menyekutukan
(Allah).(HR. Ahmad:4/156)
Rasulullah juga telah memperingatkanBarang siapa yang
menggantungkan jimat, maka sesungguhnya ia telah menyekutukan (Allah).
(HR. Ahmad:4/156)
Rajah-rajah (aufaq) yang mereka buat ( dapat berupa foto copy atau
tulisan tangan),biasanya ada tulisan ayat Al-Quran,doa pada Allah dengan
nama-nama aneh,bukan dari Al Asmaul Husna, bukan nama nabi atau
malaikat, dan bukan pula nama-nama ulama terkenal. Misalnya: Asy Syatat,
Shalashun, Yashalun, Jaljalut, Ikhrisya, Jirisya.Inilah nama-nama jin yang
diundang untuk dimintai pertolongan.Bahkan ada yang jelas: Ya Syaikh Abdul
Qadir Jailani aghitsni (wahai guruku Abdul Qadir Jailani!Tolong selamatkan
aku),Ya sayyidi Ali anqidzni (wahai tuanku Ali selamatkan aku),kemudian
ditambah angka-angka tertentu dan huruf-huruf tertentu yang tidak ada
maknanya. Selain itu juga ada simbol-simbol atau gambar-gambar yang
dianggap akan membawa manfaat atau untuk menolak bala, seperti
binatang, lingkaran, kotak-kotak, segitiga, gambar pedang, gambar kepala
harimau, duplikat sandal nabi saw, dan lain sebagainya.
Cara penggunaan rajah itu terkadang dibakar kemudian abunya
dicampur dengan air dan diminum,direndam di air kemudian diminum,
dipendam ditanah, ditempel ditembok, dibuat ikat pinggang, dibungkus lalu
dikantongi atau dibuat kalung, dibuat rompi, dibuat sapu tangan.Media
penulisan rajah-rajah itu biasanya berfariasi,ada rajah dengan tulisan Arab
yang ditulis diatas kertas biasa, logam kuningan, aluminium, sendok, gelas,
garpu, piring, kain mori, kayu, kulit binatang dan ditambah batu akik untuk
dibuat cincin.
Gambar 2 :
Jimat yang ditulis pada lempengan logam dan botol
Kita juga harus waspada karena sekarang ini ada penjualan jimat yang
sudah memakai peralatan modern yaitu dengan menggunakan sejenis kartu
mirip kartu ATM sebagai media penulisan jimat. Mereka menamakan jimat
kartu ATMnya dengan nama yang terkesan modern dan ilmiah.
Untuk melegalisir penggunaan jimat mereka biasanya mengilmiahkan
fungsi jimat sebagaimana yang mereka katakan dan iklankan sebagai berikut
:
Kami memberikan jimat dengan mengisi energi pengasihan yang
berwarna merah muda yang memberi pengaruh menarik perhatian orang
kebanyakan dalam radius tertentu. Sehingga jika contohnya jika mengelar
dagangan si penjual selalu laris karena banyak pengunjungnya.Setelah orang
berkumpul menonton 'etalase' kemudian jimat kedua beraksi, jimat ini berisi
energi yang mampu menarik atau merangsang aktifitas aura atau emosi
'ingin memiliki' sehingga orang disekitar tempat tersebut seolah-olah ingin
membeli atau memiliki barang dagangan tersebut.Kami juga telah
menginisiasi jimat ini agar tetap tersambung dengan energi alam semesta
hingga jika ada seseorang yang mengantonginya maka akan membuat dirinya
selamat dari berbagai mara bahaya,selalu beruntung dan juga berwibawa
Ada banyak sekali bujuk rayu mereka untuk dapat mengelabui
masyarakat demi keuntungan pribadi mereka.Maka berhati-hatilah dengan
segala iming-iming fungsi dan keutamaan jimat yang sesungguhnya
menyesatkan,kembalilah pada Al-Quran dan hadits Rasulullah karena
disanalah petunjuk kita untuk kebahagiaan dunia dan akherat kelak.
Gambar 3:
Jimat yang ditulis pada kulit binatang, kertas, kain dan kayu
B. BENDA-BENDA YANG DIANGGAP KERAMAT
Benda-benda keramat dalam istilah bahasa Arab disebut
Tamimah.Definisi benda-benda keramat adalah benda-benda pusaka yang
dipercaya memiliki kekuatan ghoib yang dapat membantu menyelesaikan
segala persoalan hidup.Benda-benda keramat banyak sekali bentuk dan
jenisnya seperti : Keris,pedang,tombak,badik,batu mulia,batu kristal,besi
kuning,jenglot (dipercaya sebagai tubuh orang sakti yang mati) dan lain
sebagainya.
Namun benda-benda keramat tidak saja berbentuk benda mati makhluk
hidup pun ada yang dikeramatkan seperti : kerbau putih,burung pelatuk
bawang,ayam cemani, dan lain sebagainya.
Agar tuahnya tetap ada maka biasanya dilakukan penjamasan atau ritual
perawatan dan pembersihan.Ritual jamasan pusaka merupakan salah satu
momen penting bagi seseorang yang memiliki benda-benda pusaka. Dalam
ritual tersebut, barang-barang pusaka seperti keris, tombak, pedang, dan
benda-benda lain yang dianggap berkekuatan di luar nalar dibersihkan
dengan minyak wangi tertentu.
Seorang kolektor keris dan benda-benda keramat St Sukirno
menjelaskan, tujuan jamasan tersebut agar bebas dari sengkala
(marabahaya) karena setiap pusaka diakui memiliki kekuatan di luar nalar
yang dapat membahayakan pemiliknya jika tidak dirawat.Pada masa kini
benda-benda keramat oleh para ahli syirik itu diilmiahkan dengan istilah-
istilah keren seperti radiasi positif,medan energi agar dapat diterima oleh
masyarakat banyak.
Dari semua penjabaran diatas sesungguhnya semua benda-benda
keramat itu seperti mengkultuskan atau membawa keris,besi kuning,batu
akik,batu mulia dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara
bahaya, jika ia meyakini bahwa benda-benda tersebut sebagai sarana tertolak
atau tertangkalnya bala hal itu termasuk syirik akbar dan juga bagi orang
yang membawa dan meyakini kekuatannya maka hidupnya tidak akan
pernah bisa tenang.
Diriwayatkan dari Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir dalam hadits
marfu : Barang siapa menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak
mengabulkan keinginannya; dan barang siapa menggantungkan wadaah,
semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya. Disebutkan dalam
riwayat lain:Barang siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat
syirik
Imran bin Hushain radiallahu anhu menuturkan, bahwa Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam melihat seorang laki-laki terdapat di tangannya gelang
kuningan, maka beliau bertanya: Apakah ini?Orang itu menjawab:
Penangkal sakit. Nabi pun bersabda: Lepaskan itu karena dia hanya akan
menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati sedang gelang itu
masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.(HR.
Imam Ahmad dengan sanad yang bisa diterima).
Ketika keris,batu akik diyakini memiliki daya magic karena telah dibuat
atau "diisi" oleh empu,dukun atau orang pintar, maka menjadikan akik itu
sebagai jimat pembawa keberuntungan berarti telah menjadikannya sebagai
sekutu selain Allah.
Gambar 4 :
Batu mulia yang dikeramatkan
Ketika bambu kuning,besi kuning atau potongan tulisan arab yang
maknanya tidak jelas diletakkan di atas pintu rumah, agar"si kolor ijo" atau
setan belang tidak bisa masuk rumah, maka berarti telah mempertuhankan
benda-benda keramat itu, dan ini adalah bantuk kesyirikan yang sangat nyata
terhadap Allah SWT.
Demikian pula apabila Al-Qur'an Stambul (Al-Qur'an berukuran sangat
kecil yang tulisannya tidak bisa dibaca kecuali dengan mikroskop) dijadikan
jimat untuk menolak marabahaya, maka pelakunya pun sudah terjerumus
pada lingkaran syetan yaitu syirik.
Rasulullah saw bersabda :"Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu
(sebagai tamimah), niscaya Allah menjadikan dia selalu bergantung kepada
tamimah itu". (HR.Imam Ahmad dan at-Tirmizi).
Sedangkan jika mereka yang memakai,mengagungkan dan
mengkultuskan benda-benda keramat dengan memujanya (dengan cara
dijamas,diberi bunga-bunga) sebagai sarana ikhtiar mendekatkan diri dan
meminta pertolongan dari Allah melalui perantara benda-benda keramat itu
tetaplah merupakan kesyirikan yang nyata sebab Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
"Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari syirik). Dan
orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak
menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada
Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di
antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya
Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar." (Az-
Zumar: 3).
Jadi tidak ada alasan sama sekali dalam Islam kita
menyimpan,menggunakan,mengagungkan benda-benda keramat karena
hukumnya sudah sangat jelas dan jika ada seseorang entah dia
kiai,ustadz,paranormal,dukun,romo,Gus-gusan,Ki-kian atau apapun namanya
mencoba menghalalkan benda-benda keramat maka dia berada pada
kesesatan yang nyata,mereka seseungguhnya syaitan dalam bentuk manusia.
Janganlah kita tertipu dengan cara mereka mencoba mengilmiahkan
benda-benda keramat itu yang sering mereka katakan memiliki radiasi
positif,energi positif,yoni,tuah dan istilah-istilah lainnya karena sudah jelas
hukum dalam syariah Islam.
Gambar 5 :
Keris yang dikeramatkan
C. SUSUK
Mendengar kata susuk tentu dalam masyarakat kita tidak ada yang tidak
mengenalnya.Definisi susuk sama seperti jimat tetapi bedanya adalah susuk
merupakan benda kecil yang sengaja dimasukkan kedalam tubuh dan ada
juga susuk yang berukuran besar yang biasanya untuk ditanam didalam tanah
untuk tujuan dan maksud maksud tertentu sesuai dengan jenis susuk yang
diinginkan.
Konon susuk merupakan budaya mistis yang diwariskan sejak zaman
nusantara (ditandai berdirinya Kerajaan Kutai pada 400 SM).Pada masa itu
Raja Mulawarman disinyalir menggunakan susuk untuk mendongkrak
kewibawaannya dimata rakyat dan juga para musuh-musuhnya.Dan memang
dikecamatan Tenggarong dan Kutai Kertanegara pusat kerajaan Kutai tempo
dulu bukti-bukti pengaruh susuk di kerajaan yang terletak di kalimantan
timur itu bisa ditelusuri dari batu tulis dan selebaran kitab yang berserakan di
daerah-daerah yang pernah dikunjungi oleh punggawa kerajaan
Kutai.Konon,dayang-dayang yang terpilih dimandikan Raja Mulawarman juga
dengan menggunakan susuk agar terlihat cantik dan menggairahkan.
Selain di Kalimantan,di Jawa perkembangan susuk di Pulau Jawa lebih
pesat ketimbang di Pulau Sumatra dan Kalimantan.Hal ini akibat pengaruh
Hindu dan Budha sudah mengakar kuat di masyarakat Jawa,sehingga ketika
Islam masuk,adat istiadat yang berbau mistik dan takhayul tidak bisa
diredam dalam waktu singkat.
Bahan untuk pembuatan susuk sangat beraneka ragam seperti
:Emas,perak,intan,berlian,permata,sayap binatang samberlilin,besi baja dan
lain sebagainya.Ada banyak sekali kegunaan susuk,ada seorang paranormal
yang ahli dalam pemasangan susuk mengatakan bahwa susuk bisa untuk
membuat orang bertambah cantik,awet muda,kebal,bahkan susuk bisa
dipergunakan untuk melindungi rumah dangan seisinya dari mara bahaya
dengan menguburnya didalam tanah sebagai tumbal.
Yang menarik belakangan ini muncul susuk yang menggunakan istilah-
istilah modern seperti susuk bioenergi yang berupa kapsul yang harus
diminum pasien.kapsul ini,nantinya dipercaya akan merangsang aspek
biomolekuler tubuh,memancarkan gelombang bioelektromagnetik sehingga
tubuh menjadi sehat,memancarkan kharisma,memperlambat proses
penuaan,disegani kawan atau pun lawan.Lalu muncul lagi istilah susuk yang
bisa ditransfer jarak jauh melalui tenaga dalam sang paranormal.
Amalan untuk bisa memasang susuk beraneka ragam,berikut ini adalah
amalan secara kejawen (Islam abangan) yang berkaitan dengan ilmu susuk:
Untuk membuat susuk kecantikan dengan membaca mantra
:Bismillaahir rahmaanir rahim.Pasuryaning janoko yo gerbaningsun,pamatek
susuk muncaring nur sejagad.Ya Rahmaan ya Rahiim 21x.Sedangkan untuk
kekuatan tubuh atau jaga diri tinggal diganti bacaan asmaul husna-nya
dengan bacaan Ya Qawiyyu Ya Matiinu 21x.Laku tirakatnya dengan puasa
mutih selama tujuh hari,pada hari terakhir tidak makan selama 24 jam penuh
dengan puasa pati geni.
Amalan kebathinan Islam susuk untuk kecantikan yang biasanya
diajarkan para kiai dengan membaca surat Yusuf ayat 4:ids qoola yuusufu li-
abiihi ya abati in-nii ro-aitu ahada asyaro kaukabaw-wasy-syamsa wal
qomaro-ro-aituhum liisaajidiin.dalam bilangan 4444 kali ulangan.Sedangkan
jika untuk kekuatan dengan membaca surat Al-Hadid ayat ke 25 selama 1000
kali ulangan.
Baik versi kejawen atau kebathinan Islam selama melakukan amalan
bacaan wirid atau mantra setelah selesai membaca lalu ditiupkan kebenda-
denda yang akan dibuat susuk.Cara pemakaian tinggal dimasukkkan kedalam
kulit biasanya didaerah muka untuk kecantikan atau daerah tangan untuk
kekuatan fisik.
Pertanyaannya apakah cara mengamalkan ilmu susuk itu memang benar
dan tidak ada unsur penyimpangan secara akidah dan tidak membuat
orangnya menjadi syirik?Apalagi banyak yang sangat percaya dengan apa
yang diistilahkan dengan fadhilah (keutamaan) getaran ghoib energi susuk
yang jika dimasukkan kedalam kulit sama sekali tidak merasa sakit dan bisa
dibuktikan kekuatannya.
Sesungguhnya dilihat dari cara para dukun itu melakukan amalan
membuat susuk sudah menyalahi Al-Quran dan sunnah Rasulullah sebab
mereke melakukan amalan yang sama sekali tidak disyariahkan dengan
berpuasa sekian hari,membaca wirid atau amalan yang sebetulnya
menghinakan dan berbuat kedustaan terhadap ayat-ayat Allah.
Allah Taala telah berfirman :
Dan siapakah yang lebih aniaya dari pada orang yang membuat-buat suatu
kedustaan terhadap Allah,atau mendustakan ayat-ayat-Nya?Sesungguhnya
orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.(QS.Al
Anam:21)
Sebab memakai ayat-ayat Allah untuk suatu kebutuhan yang bersifat
duniawi yang penuh hawa nafsu agar lebih terlihat cantik dan berwibawa,agar
bisa kebal merupakan suatu bentuk kesyirikan dan bentuk sikap tidak
mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya dan barang siapa
tidak mensyukuri nikmat Allah maka mereka seperti orang-orang kafir.
Allah Taala telah berfirman mengenai orang-orang yang tidak
mensyukuri nikmat Allah :
"Tidakkah engkau melihat (dan merasa ajaib) terhadap orang-orang kafir
yang telah menukar kesyukuran nikmat Allah dengan kekufuran, dan yang
telah menempatkan kaum mereka dalam kebinasaan?" (Ibrahim : 28)
Selain itu yang banyak memakai susuk menurut penuturan paranormal
adalah orang-orang yang suka berbuat maksiat seperti para penjaja seks,atau
pun para preman yang ingin kebal.Maka tinggalkanlah perbuatan-perbuatan
tidak terpuji karena jika kita tetap memaki susuk hingga akhir hayat kita
maka kita tidak akan beruntung-selama-lamanya baik dunia maupun akherat.
Rasulullah telah bersabda :Barangsiapa menggantungkan (memakai)
jimat Allah tidak akan menyempurnakannya (yakni tidak akan menjauhkannya
dari musibah) dan barangsiapa menggantungkan tumbal (sejenis jimat untuk
menenteramkan perasaan) Allah tidak akan membiarkannya hidup tenteram."
(HR. Imam Ahmad, Al-Hakim dan Thabraniy)
Dan jika susuk jika digunakan untuk mempengaruhi orang lain agar
menjadi suka padanya adalah salah satu bentuk Tiwalah atau mahabbah
adalah sesuatu yang mereka buat-buat dengan sangkaan bahwa ia dapat
menyebabkan seorang wanita dicintai suaminya atau sebaliknya adalah salah
satu bentuk kesyirikan.Sebagaimana Rasulullah saw bersabda
:Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat dan Tiwalah adalah kesyirikan.
(HR. Ibnu Majah:2/1166. Nomor 3530)
Gambar 6: Bahan susuk dari jarum emas
Gambar 7: Bahan susuk dari butiran berlian
BAB III
RITUAL-RITUAL BIDAH
A. MEDITASI DAN PROSESI MENDAPATKAN KESAKTIAN
Meditasi berasal dari bahasa Inggris meditation yang kemudian
diucapkan dalam bahasa Indonesia menjadi meditasi.Dalam bahasa
sansekerta dikenal dengan istilah samadhi yang kemudian oleh bangsa kita
terutama yang berkultur jawa disebut dengan semadiatau tapa-brata
Pengertian meditasi secara umum adalah sebagai suatu daya pemusatan
bathin kearah percaya kepada Tuhan untuk tujuan kesempurnaan hidup
manusia baik rohaniah maupun jasmaniah.
Menurut Sri Mulyono Hartono,pendiri atau pimpinan dan pelatih Prana
Meditasi Groupmeditasi adalah salah satu upaya penjernihan bathin yakni
pengendapan pikiran,rasa dan emosi untuk menciptakan ketenangan bathin.
Cara latihan meditasi pengendapan pikiran,rasa dan emosi untuk
menciptakan ketenangan bathin menurut para meditator adalah sebagai
berikut:
1. Duduk bersila secara santai dan tenang,seluruh otot harus dikendorkan.
2. Menutup mata lalu bernapas secara wajar dan kosongkan pikiran.
3. Lupakan semua masalah yang ada,biarkan bayangan-bayangan atau
fikiran-fikiran yang datang dalam hati sampai merasa keheningan yang
total.
Sedangkan jika ingin bermeditasi untuk mendapatkan energi atau
kekuatan ghoib ditambah dengan niat menarik energi Ilahi,dengan
pemusatan fikiran pada cakra-cakra tubuh,dengan mengucapkan wirid atau
mantra,dengan pengolahan nafas dan lain sebagainya.
Meditasi dapat dilakukan dimana saja asal keadaan daerah atau alamnya
baik dan tenang secara kesehatan,namun diutamakan dalam meditasi adalah
pada tempat-tempat yang diyakini memiliki sumber energi prana yang banyak
atau tempat-tempat keramat seperti tempat ibadah,kuburan orang
sakti,wilayah angker dan tempat-tempat lainnya yang diyakini memiliki
keutamaan dan kekuatan ghoib.
Gambar 8 :
Meditasi yang dilakukan di daerah yang diyakini mempunyai vibrasi
energi tinggi
Sebelum saya menjelaskan mengenai hakikat meditasi yang
sebenarnya,saya akan memaparkan sebuah contoh kejadian nyata tantang
sebuah Lembaga Seni Meditasi dan Pernapasan Tenaga Dalam (LSMPTD) BN
(saya hanya menyebutkan inisial) di Yogyakarta yang melakukan meditasi
untuk mendapatkan energi dan kemampuan ghoib.
Sekitar 85 orang peserta Muhibah Spiritual Lembaga Seni Meditasi dan
Pernapasan Tenaga Dalam (LSMPTD) BN Yogyakarta melakukan meditasi di
kompleks Makam Sunan Kalijaga. Malam itu semua konsentrasi, tanpa suara,
hanya desah nafas perlahan yang terdengar. Meditasi ini ternyata tidak saja
dilakukan di makam Sunan Kalijaga, tetapi juga di tempat makam orang suci
yang lain. Mengapa meditasi tidak dilakukan di masjid atau pegunungan yang
udaranya bersih, malah justru dilakukan di kompleks makam?
Tujuan meditasi yang dilakukan di kompleks makam para wali dalam
Muhibah Spiritual Akbar ke 5 ini, menurut Ketua Panitia D S A.Md, adalah
untuk menarik energi suci yang ada di sekitar makam para wali. Di masjid
memang bisa dilakukan, hanya B N sengaja mengadakan kegiatan ini di
tempat - tempat yang mengandung energi besar. Kita mengunjungi makam
dan tempat - tempat yang dianggap keramat lainnya, jelas D S, bukan untuk
menyembah insan yang dimakamkan. Bukan untuk memuja jin, syetan atau
penunggu ghaib (astral) yang ada di tempat keramat dan suci tersebut.
Karena kita tidak ingin menjerumuskan diri dalam kemusrikan, tambahnya.
Tetapi semata - mata kita berkunjung ke makam adalah karena Allah. Tujuan
kita ke tempat - tempat tersebut tiada lain hanya untuk menyerap energi suci
dari Allah, agar batin kita bertambah bersih, suci nan kuat atas seijin-
Nya."Berkunjung atau ziarah ke makam wali, agar kita dapat sedikit meniru
kesucian wali tersebut. Berupaya menyerap karomah yang telah diberikan
Allah kepada mereka serta menghayati hakekat ilmu Allah," jelasnya. Menurut
D S lagi, adalah keliru bila ada yang beranggapan bahwa mengunjungi
makam wali atau tempat keramat merupakan bid'ah atau musyrik.
Bagi D S yang penting adalah niat kita. Maka terlalu gegabah jika orang
menuduh mereka yang berkunjung ke makam termasuk musyrik, kafir dan
sebagainya. Allah lebih tahu suara hati hambanya dan merupakan hak
prerogatif Allah untuk memasukkan seseorang ke dalam golongan ahli surga
atau neraka. Biarlah Allah yang mengkalkulasi langkah dan napas kita sebab
langkah dan napas kita sesungguhnya bertali cahaya dengan napas Allah.
Sesungguhnya Allah ada dalam alam urat leher kita. Saat kita ingat Allah, dia
pasti berkenan memangku kita. Saat kita menjauh dari Allah maka Dia pasti
terus mengejar kita untuk menjulurkan tali hidayahnya, kata D S.
Selain itu Lembaga Seni Meditasi dan Pernapasan Tenaga Dalam
(LSMPTD) B N di Yogyakarta dalam menyambut Pengajian Sambut Ramadhan
dan Muhibah Spiritual Akbar mengunjungi makam Sunan Gunung Jati di
Cirebon, makam Sunan Kalijaga di desa Kadilangu Demak, Sunan Kudus dan
Sunan Muria di Kudus, Goa Maharani dan Sunan Drajad di Lamongan, Makam
Syech Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri di Gresik serta Sunan Ampel di
Surabaya. Dari sekian tempat yang dikunjungi, setidaknya ada dua tempat
yang mendapat perhatian yaitu makam Sunan Kalijaga dan Sunan Drajad.
Makam Sunan Kalijaga oleh rombongan digunakan sebagai tempat melatih
meditasi. Sedang di makam Sunan Drajad digunakan untuk latihan
menembus alam ghaib. Dipilihnya lokasi tersebut bukannya tanpa alasan.
Latihan meditasi di makam Sunan Kalijaga, karena di tempat tersebut
memiliki energi paling tinggi. Hal ini karena memang Sunan Kalijaga adalah
wali yang memiliki ilmu paling tinggi.
Dengan meditasi menarik energi di tempat ini, maka diharapkan peserta
akan menyerap energi lebih banyak. Selain itu karena energinya tinggi,
peserta dapat dibantu oleh energi tersebut jika ada gangguan energi lain
yang negatif.
Sedangkan di makam Sunan Drajad yang dipilih untuk menembus alam
ghaib karena energi yang ada di tempat itu dapat membantu meditasi yang
akan menembus alam ghaib. Apalagi semasa hidupnya Sunan Drajad terkenal
dengan sifatnya yang welas asih sehingga energi yang ada di sekitar
makamnya pun akan terpengaruh oleh sifat Sunan. Artinya peserta latihan
dapat terbantu energi tersebut. Cara yang diajarkan untuk meditasi dan
menembus alam gaib adalah pertama peserta harus berkonsentrasi di cakra
jantung, badan rileks tapi serius, posisi duduk bersila. Kemudian
mengaktifkan cakra mahkota atau ubun - ubun, seluruh cakra pori - pori dan
meditasi cahaya gaib. Baru kemudian dibantu dengan pembacaan doa-doa.
Dari kejadian diatas dapat kita ambil rangkuman mengenai meditasi
menurut penuturan para dewan guru B N adalah sebagai berikut :
1. Meditasi dapat dilakukan pada makam keramat seperti kuburan wali atau
tokoh-tokoh yang sakti mandraguna..
2. Meditasi pada tempat - tempat keramat untuk menyerap energi suci dari
Allah, agar batin kita bertambah bersih, suci nan kuat atas seijin-Nya."
3. Berkunjung atau ziarah ke makam wali dan dilanjutkan dengan meditasi
agar kita dapat sedikit meniru kesucian wali tersebut. Berupaya menyerap
karamah yang telah diberikan Allah kepada mereka serta menghayati
hakekat ilmu Allah,"
4. Latihan meditasi di makam Sunan Kalijaga diperlukan karena di tempat
tersebut memiliki energi paling tinggi. Hal ini karena memang Sunan
Kalijaga adalah wali yang memiliki ilmu paling tinggi
5. Latihan Meditasi di makam Sunan Drajad terpilih untuk menembus alam
ghaib karena energi yang ada di tempat itu dapat membantu meditasi
yang akan menembus alam ghaib. Apalagi semasa hidupnya Sunan Drajad
terkenal dengan sifatnya yang welas asih sehingga energi yang ada di
sekitar makamnya pun akan terpengaruh oleh sifat Sunan. Artinya peserta
latihan dapat terbantu energi tersebut.
6. Latihan meditasi untuk menembus alam ghaib adalah pertama peserta
harus berkonsentrasi di cakra jantung, badan rileks tapi serius, posisi
duduk bersila. Kemudian mengaktifkan cakra mahkota atau ubun - ubun,
seluruh cakra pori - pori dan meditasi cahaya gaib. Baru kemudian dibantu
dengan pembacaan doa-doa.
Dari kisah nyata mengenai pelaksanaan meditasi yang dilaksanakan para
anggota sebuah Lembaga Seni Meditasi dan Pernapasan Tenaga Dalam B.N.
(sesungguhnya masih ada banyak lagi perguruan tenaga dalam,padepokan
ilmu hikmah yang melakukan prosesi meditasi pada tempat keramat) yang
dilakukan pada kuburan wali dan tempat keramat.Marilah kita tinjau dari segi
syariat Islam yang benar sesuai dengan Al-Quran dan hadits Rasulullah
mengenai hakikat kesyirikan dalam meditasi dan prosesi meditasi yang
dilakukan pada kuburan wali dan tempat-tempat keramat.
Sesungguhnya dalam pelaksanaan meditasi dikatakan merupakan suatu
cara dan bentuk dari penenangan diri dengan mengosongkan fikiran adalah
salah satu bentuk kebodohan,sebab jika kita sama sekali kosong dari
mengingat Allah maka hati kita akan mati.Seperti yang dijelaskan dalam
hadits Abu Musa Al-Asyari r.a Rasulullah bersabda,Perumpamaan orang
yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berzikir kepada-
Nya,bagaikan orang yang hidup dengan orang mati.
Jika kita ingin menenangkan diri dan mengharapkan jalan keluar dari
permasalahan yang kita hadapi kita haruslah mengingat Allah dengan
membaca atau mendengarkan bacaan Al-Quran dan dengan berzikir kepada
Allah agar hati kita menjadi tenang dan bahagia.Dzikir dapat dilakukan
dimana saja pada tempat yang suci dan kapan saja dan tidak mengharuskan
pada tempat khusus dengan posisi tubuh atau pengaturan nafas yang khusus.
Sebagaimana Allah Taala telah berfirman :
Dan Berzikirlah kepada Allah sebanyak mungkin,supaya kamu bahagia(Al-
Anfal:45)
Allah Taala juga telah berfirman :
75
75
Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu nasihat
daripada Tuhan kamu serta penawar bagi hati yang di dalam dada, juga
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang Muminin. Katakanlah: Dengan kurnia
Allah dan rahmatNya hendaklah dengan itu mereka bergembira. Hal itu
adalah lebih baik dari (harta) yang mereka kumpulkan. (Yunus: 57-58)
Mengingat Allah bukannya dengan meditasi mengosongkan fikiran atau
hanya memusatkan fikiran saja dalam mengingat Allah melainkan haruslah
dengan bacaan yang disyariahkan.seperti yang dituntunkan Rasulullah seperti
membaca Laa ilaaha illallaahu.Rasulullah bersabda :seutama-utamanya dzikir
yaitu Laa ilaaha illallaahu
Selain itu dalam mengingat Allah agar hati menjadi tentram haruslah
orang itu benar-benar beriman yang melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya.
Allah Taala berfirman:
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah.(QS.Ar Rad(13):28)
Pada pembahasan ini saya akan jelaskan permasalahan adanya
keyakinan bahwa bermeditasi pada tempat - tempat keramat untuk menyerap
energi suci dari Allah, agar batin kita bertambah bersih, suci nan kuat atas
seijin-Nya dan agar kita dapat sedikit meniru kesucian wali tersebut. Berupaya
menyerap karamah yang telah diberikan Allah kepada mereka serta
menghayati hakekat ilmu Allah,"adalah bentuk kesesatan dan kesyirikan yang
nyata.
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian shalat
(memohon) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR.
Muslim)
Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah saw telah melaknat orang-orang
yang kerjanya ziarah kubur, orang yang menjadikan kuburan itu masjid dan
meletakkan lampu di atasnya. (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai, Tirmizay,
Ibnu Hibban dan lain-lain).
Penjelasan dari hadits diatas adalah Rasulullah melarang kita untuk
meminta barokah para penghuni kubur yang telah meninggal hingga
seseorang menjadi ketergantungan mewajibkan diri untuk berziarah,juga
orang yang menjadikan kuburan itu tempat berdoa,meminta pertolongan atau
syafaat dengan ahli kubur lalu mengkeramatinya dengan memberikan hiasan-
hiasan pada kubur.
Kita dalam berziarah tidak boleh memohon pertolongan dan bantuan
kepada mayit, meskipun dia seorang nabi atau wali, sebab itu termasuk syirik
besar karena mereka tidak bisa memberi manfaat seperti beranggapan bahwa
para wali dapat diambil karomahnya,energinya disedot,dipinjam ilmu
kesaktiannya maupun mudharat seperti jika kita tidak mendoakannya akan
mendapat celaka.Allah berfirman,
"Dan janganlah kamu menyembah apa yang tidak memberi manfaat dan tidak
(pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat
(yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-
orang yang zhalim." (Yunus: l06)
Rasulullah telah bersabda :Dulu aku pernah melarang kalian berziarah
kubur, sekarang berziarahlah kalian. Karena ziarah kubur akan mengingatkan
kepada akhirat. Dan hendaklah berziarah itu menambah kebaikan buat kalian.
Maka barangsiapa yang ingin berziarah silakan berziarah dan janganlah kalian
mengatakan perkataan yang bathil (hujran). (HR. Muslim, Abu Dawud, Al
Baihaqi, An Nasai, dan Ahmad)
Imam Nawawi rahimahullah berkata dalam Al Majmu 5/310 : Hujran
artinya ucapan yang bathil. Larangan pertama (untuk ziarah kubur, pent.)
karena masih barunya mereka meninggalkan kejahiliyahan dan mungkin
karena mereka suka mengatakan ucapan jahiliyah. Maka ketika telah kokoh
dasar-dasar Islam, kuat hukum-hukumnya, dan menyebar tanda-tandanya,
dibolehkan berziarah bagi mereka.
Tidak diragukan lagi bahwa apa yang dilakukan orang-orang awam dan
selainnya ketika berziarah dengan berdoa kepada si mayit, beristighatsah
kepadanya, dan meminta kepada Allah dengan haknya mayit adalah ucapan
bathil (hujran) yang paling besar. Maka wajib bagi ulama untuk menjelaskan
hukum tentang itu. Juga menjelaskan cara ziarah yang sesuai dengan syariat
kepada mereka dan tujuan ziarah itu. Demikian yang ditegaskan oleh Asy
Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Ahkamul Janaiz halaman 227
Dari penjelasan diatas maka jelaslah kebathilan jika kita berziarah untuk
meminta dan berdoa pada mayid walaupun dengan alasan sebagai perantara
dia kepada Allah.Apalagi menjadikan ziarah kubur sebagai prosesi ritual
mendapatkan kesaktian.Dan merupakan ucapan bathil tanpa ilmu jika
dikatakan bahwa urusan syirik itu kita tidak mengetahuinya dan hanya Allah
yang tahu hakikat kesyirikan yang penting niat kita(sebagaimana yang
dikatakan D S sebagai dewan guru B N ).Sebab penjelasan mengenai syirik
telah jelas dalam Al-Quran dan Hadits dan para ulama telah menjabarkan
hakikat kesyirikan dengan bersandarkan pada Al-Quran dan Hadits.
Jika dikatakan mereka bahwa berziarah kubur dan bermeditasi sebagai
sarana untuk mendapatkan karomah dari Allah adalah salah besar.Sebab
karomah tidaklah bisa didapatkan dari suatu hal yang jelas-jelas bathil dan
karomah itu sendiri tidak bisa direncanakan untuk
mendapatkannya.Walaupun dengan ibadah yang sesuai tuntunan Islam
sekalipun kita janganlah mencari karamah tetapi harus istiqomah untuk
mendapatkan rido dari Allah.
Berkata Abu Ali Al-Jauzajai :Jadilah engkau orang yang mencari
keistiqomahan, jangan menjadi pencari karomah. Sesungguhnya jiwamu
bergerak (berusaha) dalam mencari karomah padahal Rob engkau mencari
keistiqomahanmu.
Berkata Syaikh As-Sahrwardi :Ucapan ini adalah prinsip yang agung
dalam perkara ini, karena sesungguhnya banyak mujtahid dan ahli ibadah
mendengar salaf yang sholih, telah diberi karomah-karomah dan hal-hal yang
luar biasa sehingga jiwa-jiwa mereka (para ahli ibadah itu) senantiasa
mencari sesuatu dari hal itu (karomah tersebut), dan mereka ingin diberikan
sedikit dari hal itu, dan mungkin diantara mereka ada yang hatinya frustasi
dalam keadaan menuduh dirinya bahwa amal ibadahnya tidak sah karena
tidak mendapatkan karomah. Kalau mereka mengetahui rahasia hal itu (yaitu
Allah tidak menuntut para hambanya untuk memperoleh karomah, tetapi
yang Allah inginkan para hambanya beristiqomah pent) tentu perkara ini
(mencari karomah) adalah perkara yang rendah bagi mereka.
Jadi adalah salah besar jika kita beribadah kepada Allah yang niatnya
untuk mendapatkan karamah apalagi jika dalam ibadah kita terdapat unsur
syirik dan bidah sebagai mana yang telah dikatakan dewan guru B N bahwa
Berkunjung atau ziarah ke makam wali dan dilanjutkan dengan meditasi agar
kita dapat sedikit meniru kesucian wali tersebut. Berupaya menyerap karamah
yang telah diberikan Allah kepada mereka serta menghayati hakekat ilmu
Allah,"
B. PUASA DAN PEMBACAAN WIRID ATAU MANTRA KESAKTIAN
Dalam Mencari ilmu kesaktian selalu ada prosesi ritual yang mesti
dijalani seperti saya contohkan ada suatu perguruan ilmu tenaga dalam
mensyaratkan agar bisa mendapatkan ilmu kebal dengan cara shaum
(berpuasa) selama 7 hari berturut-turut,persyaratan lain selama berpuasa
sebelum melaksanakan puasa tersebut tidak diperkenankan makan
sahur,selama 7 atau 41 hari tidak boleh makan selain nasi putih saja dan
tanpa lauk pauk apalagi makan makanan yang bernyawa,tiga hari terakhir
diharuskan berdiam diri dikamar tanpa lampu dan dilarang berbicara dengan
siapapun selain membaca rapalan wirid atau ajian.Pertanyaannya apakah cara
mendapatkan ilmu tersebut dengan puasa yang dilaksanakan itu dibolehkan
sesuai syariah?
Sebelum menjawabnya saya akan menjelaskan bentuk-bentuk puasa
yang lazim digunakan para pencari ilmu kesaktian untuk memperoleh ilmu
yang diinginkannya.Dalam puasa ritual untuk kesaktian,ada bentuk-bentuk
puasa dengan persyaratan yang harus dipenuhi lagi tergantung bentuk dan
jenis ilmu kesaktian yang ingin diperolehnya.Macam-macam puasa itu adalah
:
Puasa Mutih:yaitu puasa tidak makan dan minum.Pada saat berbuka harus
makan makanan yang tidak berasa baik manis,asam,asin atau makan
makanan yang bernyawa dan hanya minum air putih saja.
Puasa Pati Geni:yaitu orang melakukan puasa tidak makan,tidak
minum,tidak tidur dan tempat puasanya harus ditempat yang benar-benar
gelap baik pada siang hari ataupun malam hari tidak boleh ada lampu
sedikitpun.
Puasa Ngeluwang:yaitu melakukan puasa tidak makan dan minum dengan
masuk kedalam lubang dibawah tanah.
Puasa Ngelowong:yaitu puasa tidak makan dan minum juga tidak boleh
tidur tetapi boleh berada di luar rumah.
Puasa Ngidang: puasa tidak makan dan minum juga tidak boleh tidur dan
hanya diperbolehkan berbuka dengan dengan makan makanan dari
dedaunan yang masih muda daunnya.
Puasa Ngepel: puasa tidak makan dan minum juga tidak boleh tidur dia
hanya diperbolehkan memakan nasi sebanyak sekepal selama sehari
semalam.
Puasa Ngebleng: puasa tidak makan dan minum juga tidak boleh tidur juga
tidak boleh melihat matahari atau sinar lampu sedikitpun.
Puasa Ngasrep: puasa tidak makan dan minum juga tidak boleh tidur dan
waktu berbuka hanya boleh makan makanan yang dingin dan minuman yang
dingin,tanpa bumbu atau rempah rempah.
Jika dilihat macam-macam puasa yang disyaratkan sungguh sangat
berat dilaksanakan,tetapi ada saja orang-orang yang melaksanakannya
walaupun harus menyiksa diri karenanya.Mereka beranggapan jika ingin
hajadnya dikabulkan Allah maka mereka harus bisa menunjukkan
kesungguhan dengan melakukan puasa yang berat.
Dari berbagai macam jenis puasa yang telah saya jelaskan diatas marilah
kita lihat dan cocokkan dengan hadits Rasulullah mengenai hakikat puasa itu
sebenarnya:
1. Kewajiban Berpuasa Terus-menerus dalam Mendapatkan Ilmu
Kesaktian.
Dari Mujibah Al Bahiliyah dari ayahnya atau pamannya bahwa dia datang
kepada Rasulullah,lalu pulang dan kembali lagi setelah setahun berlalu.Pada
riwayat Abu Musa,dia datang lagi setelah satu tahun sedang keadaan fisiknya
telah berbeda,maka dia berkata pada Rasululah,Ya Rasulullah,apakah
engkau tidak mengenaliku?Beliau bersabda,Siapakah dirimu?Dia
menjawab,Aku adalah Al Bahili yang datang tahun lalu.Beliau
bersabda,Apakah sebebnya dirimu telah berubah?Dahulu penampilanmu
begitu bagus?Dia menjawab,Sejak berpisah dengan engkau aku tidak
pernah makan selain pada waktu malam hari (berpuasa setiap hari). Maka
Rasulullah bersabda,Mengapa dirimu menyiksa diri,lakukanlah puasa pada
bulan ramadhan,dan setiap sehari dalam sebulan.Dia
berkata,Tambahlah!Aku masih kuat menambah.Beliau
bersabda,Lakukanlah puasa dua hari setiap bulan.Dia berkata,Tambahlah
aku masih kuat.Beliau bersabda,Lakukanlah puasa tiga hari setiap bulan.
Dia berkata,Tambahlah aku masih kuat.Beliau bersabda,Lakukanlah puasa
dari bulan haram dan tinggalkanlah (kebiasaanmu),puasalah dari bulan haram
dan tinggalkanlah,puasamu dari bulan haram dan tinggalkanlah.Beliau
bersabda sambil mengacungkan tiga jarinya kemudian
melepaskannya.(H.R.Abu Daud)
Dari Jarir dari Rasulullah,beliau bersabda,Puasa tiga hari pada setiap
bulan adalah puasa setahun yaitu hari-hari putih tanggal tigabelas,empat
belas dan lima belas (hijriah).
(H.R.Thabrani)
Dari Ummu Salamah ia berkata,Rasulullah bersabda,:Lakukanlah puasa
tiga hati pada setiap bulan yaitu hari senin dan kamis dan kamis
berikutnya.(H.R.Thabrani)
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah melarang puasa terus-menerus.Para
sahabat berkata,Wahai Rasulullah,engkau sendiri melakukannya.Beliau
bersabda,Aku berbeda dengan kalian,aku diberi makan dan
minum.(H.R.Abu Daud)
Dari hadits diatas dapat dijelaskan bahwa :
Berpuasa secara berturut-turut bukan pada ayamul bidh dan bukan juga
untuk puasa qodho termasuk puasa yang melanggar sunnah Rasulullah.
Orang yang melakukan puasa setiap hari tidak mendapatkan kebaikan
akan tetapi bahkan mendapatkan peringatan keras dari Rasulullah dan
dinyatakan sebagai orang yang suka menyiksa diri sendiri.
Walaupun para sahabat ingin berpuasa seperti Rasulullah akan tetapi
Rasulullah melarang mereka selain satu hari pada setiap bulan atau
dua,tiga hari.
Maksudnya dengan puasa tiga hari setiap bulan adalah pada saat
dimana ada bulan purnama yaitu pada tanggal 13,14,15 pada setiap
bulan hijriah.
Jika tidak pada tiga hari,maka bisa berpuasa pada hari senin dan
kamis,yaitu dua senin dan satu kamis atau dua kamis dan satau
senin.Jadi dari penjelasan Rasulullah tidak ada puasa yang dilaksanakan
secara berturut-turut apalagi sampai 7 hari bahkan 41 hari berturut-
turut,itu semua adalah bidah.
2. Melarang Sahur untuk Puasa
Dari Anas berkata,:Rasulullah saw,bersabda,Bersahurlah kamu sekalian
karena pada hidangan sahur terdapat barokah.(H.R.Muslim)
Dalam hal berpuasa ada yang mensyaratkan dalam berpuasa harus
makan hanya sekali yaitu pada saat berbuka saja dan dilarang makan
sahur,padahal prilaku bidah ini sangat bertantangan dengan hadists
Rasulullah yang menunjukkan tidak ada larangan melarang sahur untuk
puasa.
3. Larangan Memakan Binatang Bernyawa atau Hanya Makan
Nasi Putih.
Allah SWT telah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman,makanlah dari yang baik-baik apa yang Kami
rezekikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu beribadah
kepadanya.(Q.S.Al Baqarah:172)
Larangan tidak boleh makan binatang bernyawa dan hanya memakan
sedikit nasi putih atau hanya makan makanan tertentu termasuk pelanggaran
dalam syariat,karena mengharamkan apa yang telah Allah halalkan tanpa
penyebab yang benar.
4. Membaca Wirid atau Mantra Kesaktian.
Dalam Islam,Al-Quran dan Al Hadits adalah sumber utama hukum
Islam.dari sanalah kita menyandarkan semua keputusan hukum sesuatu itu
wajib,sunnah,haram,makruh dan halal.Nah,bila kita sendiri membaca Al-
Quran dan kitab-kitab hadits yang terkenal atau bertanya kepada ulama-
ulama salaf yang paham betul tentang Al-Quran dan hadits-hadits,tidak ada
kita temukan yang namanya wirid-wirid tertentu yang bisa menjadikan
seseorang menjadi sakti mandraguna punya ilmu-ilmu kebathinan dan
kedigdayaan termasuk didalamnya kekebalan,bisa melihat alam ghaib,bisa
terbang dan lain sebagainya.Katakanlah misalnya ,:Bab wirid untuk menjadi
kebal,bisa melihat alam ghoib,bisa terbang dan lain sebagainya.Hal tersebut
tidak akan pernah kita temukan.
Dalil-dalil lain yang bisa menguatkan adanya amalan seperti itu juga
tidak kita temui dalam siroh (sejarah) Rasulullah dan para sahabatnya
rodhiyallahu anhum ajmain.Padahal mereka adalah sebaik-baik
umat,masanya adalah sebaik-baik masa.Seandainya hal itu ada,pasti
Rasulullah akan mengajarkan pada umatnya.Sebab itu termasuk dalam risalah
yang harus beliau sampaikan,tapi memang tidak ada.
Selain itu,sebagai bahan renungan,pada awal-awal datangnya
Islam,umat islam sangat tertindas di kota Makkah.Setelah berhijrah ke
Madinah dan mulai ada pemerintahan Islam disana,Rasulullah dan para
sahabatnya banyak mengalami peperangan.dalam kondisi seperti
itu,logikanya akan sangat dibutuhkan ilmu kebal ataupun ilmu tenaga dalam
untuk menghadapi musuh-musuhnya.tetapi Rasulullah tidak pernah
menjampi-jampi atau mengisikekuatan ghoib sebelum berangkat perang
agar mereka tidak tertembus bacokan atau tusukan lawan ataupun agar bisa
menghajar lawan-lawan mereka dari jarak jauh dengan tenaga
dalam.Seandainya itu ada tentu sulit kita mencari para syuhada (orang-orang
yang mati syahid) dalam peperangan karena semuanya kebal dan sakti-
sakti.Lebih dari itu Rasulullah sendiri pernah terluka dalam perang Uhud
sampai giginya ada yang tanggal karena lemparan tombak musuh.
Kita juga mengenal masa-masa setelah Rasul dan para sahabat,yakni
masa tabiin dan tabiit tabiin.Pada saat itu muncul ulama madzhab empat
yang sampai saat ini masih diikuti pendapat-pendapatnya oleh umat
Islam.Mereka tidak ada yang menulis dalam karya-karyanya hal-hal yang
berkaitan dengan ilmu kekebalan dan wirid-wirid yang yang bida melahirkan
kekuatan dahsyat.Jika demikian,lalu apakah kita akan mengadakan suatu
amalan-amalan dengan keyakinan bisa mendatangkan kekuatan ghoib diluar
nalar manusia?Rasulullah telah bersabda,Barang siapa yang melakukan
amalan yang tidak ada pada urusan kita (tidak pernah dilakukan oleh Rasul)
maka ia tertolak.Berarti amalan itu tidak ada nilainya disisi Allah walaupun
terkadang amalan itu mengambil dari potongan ayat-ayat Al-Quran atau
bahasa Arab.Karena Rasulullah tidak pernah mengajarkan wirid-wirid seperti
itu.
Apakah kita akan mengadakan kebohongan-kebohongan terhadap Allah
dan ayat-ayat-Nya dengan menciptakan amalan-amalan tersebut?Sedangkan
Allah berfirman :
Dan siapakah yang lebih aniaya dari pada orang yang membuat-buat suatu
kedustaan terhadap Allah,atau mendustakan ayat-ayat-Nya?Sesungguhnya
orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.(QS.Al
Anam:21)
Sisi lain yang patut kita pahami,bahwa ilmu kedigdayaan dan kesaktian
semacam itu didapat tidak hanya dengan wirid yang berasal dari Al-Quran
saja.Tetapi juga bisa didapat dengan mantra-mantra yang bukan berasal dari
Al-Quran atau mantra yang buka dari bahasa Arab,bahkan pengamalnya pun
bukan dari orang Islam.
Fenomena ritual seperti ini sudah berurat dan berakar, bahkan menjadi
trend dalam masyarakat kita. Dan yang terbelit dan terperangkap dalam
lingkaran syetan ini mulai dari orang awam sampai para pejabat, rakyat jelata
sampai orang berpangkat. Bahkan kalangan "terpelajar" yang mengaku
"intelektual"pun menggandrungi klenik-klenik seperti ini. Mereka
menyebutnya dengan "membekali diri dengan ngelmu (ilmu), kekebalan,
kesaktian".
Untuk mengelabuhi orang-orang awam terkadang orang pinter itu
menyandangkan titel mentereng seperti: KH (Kyai Haji), Prof, DR, padahal
semua itu mereka lakukan untuk melanggengkan bisnis mereka sebagai
agen-agen dan kaki tangan syetan dan jin.
Untuk meraih kesaktian ini, ada yang dengan cara-cara klasik kebatinan,
dengan istilah black magic (ilmu hitam) maupun white magic (ilmu putih),
dan ada pula dengan cara-cara ritual "dzikir dan amalan-amalan wirid
tertentu", dan cara yang terakhir ini lebih banyak mengelabui kaum muslimin,
karena seakan-akan caranya Islami dan tidak mengandung kesyirikan.
Dan perlu diketahui bahwa"dzikir dan amalan-amalan wirid tertentu"
yang tidak ada syari'atnya dalam Islam, merupakan rumus dan kode etik
untuk berhubungan dengan alam supranatural (alam jin), hal seperti ini
merupakan perangkap syetan yang menjerumuskan orang pada perbuatan
syirik. Untuk mengetahui bahwa perbuatan itu termasuk perbuatan syirik
adalah sebagai berikut:
Pertama, bahwa "dzikir dan amalan-amalan wirid tertentu" tersebut
bukanlah syari'at Islam, karena tidak memakai standar Al-Qur'an maupun
Sunnah Rasulullah, dan ini termasuk dalam kategori bid'ah, yang mana syetan
lebih menyukai bid'ah daripada perbuatan maksiat sekalipun.
Kedua, apabila tujuan seseorang melakukan "dzikir dan amalan-amalan
wirid tertentu" tersebut untuk memperoleh kesaktian, kekebalan, dan hal-hal
yang luar biasa, maka sudah pasti itu bukan karena Allah Subhannahu wa
Ta'ala, seperti membaca Al-Fatihah 1000 X, Al-Ikhlas 1000 X dan lain
sebagainya dengan tujuan agar kebal terhadap senjata tajam, peluru dan
tahan bacok. Atau membaca salah satu shalawat bikinan (baca;bid'ah)
dengan iming-iming kesaktian tertentu seperti bisa menghilang dari
pandangan orang, bisa makan besi, kaca, beling dan lain sebagainya. Itu
semua bukanlah karomah tetapi merupakan hakikat syirik itu sendiri, karena
telah memalingkan tujuan suatu ibadah kepada selain Allah Subhannahu wa
Ta'ala.
Dengan kata lain,intinya sumber ilmu-ilmu kesaktian itu sendiri bukan
pada soal wiridnya,tapi pada bantuan jin yang dipersembahkan kepadanya
dengan bacaan wirid-wirid ataupun mantra-mantra itu sebagai bentuk
penyesatan yang tentunya akan menurus pada kesyirikan salah satunya akan
menimbulkan keyakinan akan kesakralan wirid-wirid itu dibanding bacaan-
bacaan doa perlindungan yang telah dituntunkan Rasulullah dan membentuk
sikap sombong dalam diri karena punya kekuatan ghoib yang membentuk
sikap takabur dan pastinya akan lebih lagi melakukan perbuatan-perbuatan
bidah dan sesat yang lebih parah.
Harus kita ketahui bahwa adanya kewajiban membaca wirid secara
berlebihan selain menyalahi sunnah Rasulullah bacaan tersebut dapat
membuat sibuk dan meninggalkan kewajiban yang lain.membaca wirid yang
sangat banyak akan membuat kita melupakan makna yang terkandung dalam
kalimat yang dibaca,bahkan dengan membacanya dengan diucapkan secara
langsung secara jahr (keras) dengan jangka waktu yang lama akan merubah
susunan kalimat bacaan wirid yang kita ketahui bahwa satu huruf saja yang
berbeda dalam pengucapan akan merubah arti kalimat dalam bahasa
Arab.Contohnya jika kita diwajibkan membaca kalimat Lailahailallah sebanyak
limapuluh ribu kali maka tentu kita akan secepatnya
menyelesaikannya,hingga melupakan untuk menghayati kalimat tauhid dan
sangat besar kemunginan kita salah dalam pengucapan karena saking lama
dan cepatnya kita mengucapkannya menjadi La Allah (tidak ada Allah),ana
Allah (saya Allah) atau pun berubah menjadi bahasa yang tidak diketahui
artinya.Sudah sangat banyak orang yang tersesat karena membaca wirid
yang begitu panjang dan pada akhirnya diperdaya syaitan dengan
pengalaman mistis dan mendapatkan kemampuan ghoib.
Kami Tim Ruqyah Ustadz Fadlan di Yogyakarta berulangkali menangani
mereka yang minta diterapi Ruqyah termasuk yang selalu mengamalkan
wirid-wirid tertentu.Diantara mereka banyak yang bertutur,bahwa mereka
menggunakan wirid-wirid tertentu,tetapi ketika di-Ruqyah ternyata ada jin
didalam dirinya.Karena itu,hampir bisa dipastikan di antara mereka itu tidak
bisa menjalankan kewajiban sebagai muslim secara maksimal.Misalnya shalat
atau membaca Al-Quran,dari malas sampai tidak bisa sama sekali.mestinya
wirid-wirid itu kalau memang benar,tentu akan menguatkan sisi ruhiyah.
Sebab Allah telah menyatakan bahwa dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tentram.pertanyaannya mengapa dengan membaca wirid-wirid
namun hati tidak menjadi tentram walaupun didalamnya ada tersebut nama