Upload
chinthia-octadinda
View
87
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
prktikum kerja bangku (cara mengikir menggores, stempling) LAPORAN PRAKTIKUM KERJA BANGKU
KATA PENGANTAR
Puji sukur saya kepada Tuhan YME karena berkat dan rahmat Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Ucapan terimakasih yang pertama saya sampaikan kepada dosen pembimbing matakuliah Praktikum Kerja Bangku yaitu bapak Djonni Bangun yang telah membimbing saya dalam perkuliahan Praktikum Kerja Bangku selama 3 minggu. Yang kedua kepada bapak ibu saya yang telah membiayai kuliah saya . selanjutnya kepada teman-teman saya telah membantu saya dalam pratikum dan dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan-kekurangan dalam bentuk kata-kata maupun dalam penyusunan kalimat. Kritik dan saran kami perlukan untuk memperbaiki laporan laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi yang membacanya, terimakasih.
Malang, 20 september 2010.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………… ii
1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang ………………………………………………… 12. Tujuan ………………………………………………………….. 1
1. BAB II KAJIAN TEORI 1. Kikir …………………………………………………………… 22. Ragum ………………………………………………………… 33. Gergaji ………………………………………………………… 34. Penggores ……………………………………………………… 35. Mistar besi ………………………………………………………36. Jangka sorong. …………………………………………………. 47. Penitik ………………………………………………………….48. Mal huruf ………………………………………………………5
1. BAB III LAPORAN PRAKTIKUM 1. Mengikir ……………………………………………………… 62. Menggores …………………………………………………… 63. Setemple ……………………………………………………… 7
1. BAB IV PENUTUP2. Kesimpulan …………………………………………………… 93. Saran …………………………………………………………… 9
1. DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Praktikum kerja bangku adalah salah satu mata kulah pokok yang diajarkan difakultars Teknik Universitas Negeri Malang. Mata kuliah ini sangat penting guna untuk melatih keterampilan dan kejelian mahasiawa dalam bidang permesinan. Praktikum kerja bangku ini merupakan langkah awal mahasiswa untuk maju ke peralatan permesinan lebih canggih dan modern sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum ini mahasiswa hanya mengenal alat-alat paraktikum sederhana dan dikerjakan dengan manual dan tanpa mengguna kan mesin guna untuk melatik keterampilan mahasiswa, sehingga dalam praktikum selanjutnya mahasiswa tidak mengalami banyak kesulitan.
Alat-alat kerja bnagku tiu antara lain:
Kikir Ragum Gergaji Penggores Mistar besi Jangka sorong. Penitik Mal huruf
Tujuan
Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar. Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar. Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga
ditemekan permukaan yang presisi. Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik Teknik Mesin
serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan kegunaanya dari alat kerja bangku. Disini saya hanya ingin membahas alat kerja bangku yang telah saya pergunakan dalam praktikum. Alat kerja bangku adalah alat yang pengoprasianya secara manual tanpa menggunakan mesin,disinilah kemudahan dari alat kerja bangku bisa dioperasikan dengan mudah namun harus dengan penuh ketelitian,keterampilan dan keuletan dalam pengerjaanya. Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja bangku perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh. Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari bahaya keselamatan kerja.
1. 1. Kikir
Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang bertujuan untuk melakukan proses
pemakanan tatal – tatal pada benda kerja yang proses pengerjaannya secara manual. Kikir dibedakan dua jenis kikir halus dan kikir kasar.
Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan.
Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus. Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja. PerhatikanCara memegang kikir
Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan. Tangan kiri :Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang lain
sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang ataumenggenggam.
Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang olehibu jari dan jari-jari lainnya. Cara kerja
Pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan kedua tangan maksimum dan fungsi tubuh mendorong kedepan.dan pada saat usapan kedua yaitu kebelakang tekanan minimum.
Tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir.
1. 2. Ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluardari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan bendakerja itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahanyang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit
Berdasarkan fungsinya ragum untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, tapi disamping tekanan yang kuat, benda kerja yang kita jepit akan meninggal kan bekas. Maka dari itu kita perlu matras permukaan yang halus. Caranya yaitu dengan menaruh plat yang permukaanya halus dan lunak di kedua bagian pemukaan penjepit.
1. 3. Gergaji
Pada umumnya proses kerja gergaji hampir sama dengan proses kerja kikir namun perbedaanya yaitu fungsinya kalu gergaji digunakan untuk memotong atau membelah sedangkan kikir digunakan untuk mengurangi pemukaan yang kurang rata untuk menentukan permukaan yang presisi.
Cara kerja
Beda dengan kikir kita menggunakan kedua tangan untuk menekan sedangkan pada gergaji kita hanya menggunakan satu tangan saja yaitu pada pegangan gergaji. Tekanan maksimal diberikan pada gerakan maju sedangkan pada gerakan mundur tekanan minimal.
1. 4. Penggores
Alat ini duigunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahanyang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores:
Penggores tangan sedukan. Penggores dengan satu ujung bengkok. Penggores dengan satu ujung dirobah.
Dan cara pemakainnya adalah sebagai berikut:Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat. Tekan penggores pada gambar.Condongkan penggores kearah maju.
1. 5. Mistar besi
Yitu berfungsi untuk membuat garis garis. Kenapa menggunakan penggaris besi, karena semua benda kerja yang kita kerjakan terbuat dari besi mka alat ukurnya pun harus
terbuat dari besi. Kalu kita menggunakan alat ukur yeng terbuat dari plastic maka akan cepat aus dan alt ukur tersebut tidak standart lagi.
1. 6. Janka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mempunyai ketelitian ukur hingga Seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagianbergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian danketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapidengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01.
Kegunaan jangka sorong adalah:
~ Mengukur Diameter Luar Benda
Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
~ Mengukur Diameter Dalam Benda
Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
~ Mengukur Kedalaman Benda
Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
cara menggunakan jangka sorong yaitu;
Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Suatu misal skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm.
Selanjutnya perhatikan skala utama. Suatu misal angka nol pada sekala nonius tepat pada angka 4,7 Sehingga benda yang diukur sama dengan 4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm.
1. 7. Penitik
Yaitu berfungsi untuk menitik benda setelah selesai penggoresan benda kerja. Cara menggunakan penitik bias dikatakan mudah karena tidak diperlukan cara yang khusus. Tinggal tentukan tempat mana yang akan di titik dan pukul satu kali.
1. 8. Mal huruf
Mal huruf digunakan untuk proses steempling yaitu member nomor atau huruf pada benda kerja. Dalam proses seteampel ini harus extra hati-hati karena dilakukan dengan satu kali pukulan saja, kenapa? karena apabila kita melakukan pemukulan berulang kali maka posisinya akan berubah dan huruf atau angka akan hancur.
Cara kerja
Tempakan mal pada tempat yang akan di beri huruf dan kemudian pukul satu kali saja. Lakukan berulang kali sesuai susunan abjad yang diinginkan.
1. 9. Benda kerja
Benda kerja terbuat dari sebuah balok besi yang berukuran kurng lebih; panjang 13,5 cm tinngi 2,5cm dan lebar 4,2cm.
BAB III
LAPORAN PRAKTIKUM
Dalam bab ini saya ingin memjelaskan hasil praktikum yang telah saya jalani selama kurang lebih 3 minggu ada beberapa pekerjaan yang saya lakukan yaitu;
1. 1. Mengikir
Yaitu mengikir benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:
Kikir kasar dan kikir halus Ragum Benda kerja Jangkasorong Jobset Penggaris siku
Cara kerja
Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan. Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan. Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian
lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir.
Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki
mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak.
1. 2. Menggoresan
Yaitu memberi garis-garis pada benda kerja. Alat yangdigunakan yaitu:
Penggores Penggaris Penitik
Cara kerja
Letakkan benda kerja pada meja. Beri ukuran jarak antar garis Letakkan penggaris pada benda kerja kemudian tekan penggaris. Dan gores
dangan penggores.
1. 3. Seteample
Yaitu memberi huruf atau angka pada benda kerja;alat yang digunakan adalah;
Mal huruf Palu Bantalan besi
Cara kerja
Pertama letakan benda yang sudah diberi garis atau kolom pada bantalan besi. Tempatkan mal huruf pada posisinya. Kemudian pukul menggunakan palu Perlu diketahui bahwa pada proses steampling ini menggunakan ketelituan dan
kejelian, salah satu contoh pada saat kita memukul mal huruf posisinya harus benar-benar tepat karena pemukulan hanya dilakukan satu kali saja. Kalu dilakukan secara ber ulang-ulang takutnya posisinya berubah dan huruf akan hancur.
BENDA KERJA SEBELUM DIKERJAKAN
Table Laporan praktikum setiap pertemuan
NO PERTEMUAN KE
PENGERJAAN UKURAN AWAL UKURAN SESUDAH DIKERJAKAN
P L T P L T1 1 Pengikiran benda untuk
memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
135.7 43,2 25,1 135,5 42,9 24,oo
2 Pengikiran benda untuk memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
135.5 43,9 24,00 135,4 42,7 24,oo
3 Pengikiran benda untuk memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
135,4 42,7 24,oo 135,2 42,68 23,80
4 Pengikiran benda untuk memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
135,2 42,68 23,80 135,0 42,50 23,60
5 Pengikiran benda untuk memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
135,0 42,50 23,60 134,5 42,15 23,60
6 Pengikiran benda untuk memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
134,5 42,15 23,60 133,1 42,00 23,40
7 Pengikiran benda untuk memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
133,1 42,00 23,40 132,7 41,9 23,32
8 Pengikiran benda untuk memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
132,7 41,9 23,32 131,6 41,9 23,2
9 Pengikiran benda untuk memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
131,6 41,9 23,2 130,7 41,7 23,2
10 Pengikiran benda untuk memperoleh ukuran yang ditentukan dan kepresisian
131,6 41,9 23,2 130,7 41,7 23,2
11 Member garis-gari pada benda kerja 131,6 41,9 23,2 130,7 41,7 23,212 Menyeteample benda 131,6 41,9 23,2 130,7 41,7 23,213 Menyeteample benda 131,6 41,9 23,2 130,7 41,7 23,2
BAB IV
PENUTUP
Kesimpualm
a) Perlu diketahui bahwa proses kerja bangku adalah proses kerja yang memiliki jiwa kesabaran ,keuletan dan kejelian dalam pengerjaanya.
b) Pengikiran adalah suatu proses pemakanan tatal-tatal benda kerja yang dikerjakan secara manual atau pengikisan benda kerja untuk memperoleh ukuran yang di tentukan, yang dalam penggunaanya secara manual.
c) Dalam proses pengikiran, penggoresan dan penyetempelan benda kerja mahasiswa harus memahami bagaimana cara pengerjaanya yang benar.
d) Mahasiswa juga perlu menjaga kesehatan dan keselamatan kerja pada dirinya dan juga rekan kerjanya serta pada alat-alat yang digunakanya. Maka dari itu mahasiswa perlu mengenkan pakaian kerja untuk menghindari bahaya keselamatan kerja
Saran
a) Semua pekerjaan yang kita lakukan akan berhasil apabila disertai jiwa yang sabar,ulet,terampil dan mau bekerja keras.
b) Semua pekerjaan akan terasa mudah apabila kita tidak takut untuk mencoba lagi apa bila terjadi kesalahan.
laporan kerja bangku
BAB I
PENDAHULUANA . LATAR BELAKANG
Kerja bangku (benchwork) ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan
keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus
dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik
permesinan sebagai dasar untuk materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya.
Kegiatan kerja bangku lebih dititikberatkan pada pembuatan benda kerja dari material
logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di bangku kerja.
Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai
dengan jobsheet atau perintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman
seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi
tingkat ketrampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat,
dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada
pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih
menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta
teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-
mesin produksi.
Aktivitas dalam kerja bangku meliputi :
1) Pengikiran (filling)
2) Penggergajian (sawing)
3) Penandaan (marking)
4) Pemahatan (chiselling)
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan pemahaman
mahasiswa di dalam praktek maupun teori kerja bangku sehingga kelak dapat menunjang
keterampilan dan kemampuan mahasiswa di dalam dunia teknik pemesinan.
B . TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah mengikir, mengetap, menandai dan
menggergaji yang benar pada praktek kerja bangku.
2. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan kendala yang terjadi selama proses
praktikum kerja bangku.
C . MANFAAT
Manfaat praktik kerja bangku adalah sebagai berikut
1. Melatih praktikan (mahasiswa) mampu melaksanakan kegiatan kerja bangku, sehingga
terampil melaksanakannya.
2. Memberi bekal praktikan (mahasiswa) tentang kegiatan kerja bangku sehingga mampu
melaksanakan kerja bangku di dunia industry.
3. Memberi bekal praktikan (mahasiswa) tentang kerja bangku sehingga saat menjadi
tenaga pendidik mampu mengajarkan siswanya dengan baik.
4. Melatih kemampuan praktikan (mahasiswa) mampu menggunakan alat-alat kerja bangku.
BAB II
TEORI DASAR KERJA BANGKUA . RAGUM
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar,artinya
penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja.Dengan demikian ragum harus
lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya.Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat
maka pada mulut ragum/rahangnya dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat
dijepit dengan kuat. Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan
pada rumah ulir. Apabila batang ulir digerakkan/diputar searah jarum jam, maka rahang
ragum akan menutup,tetapi bila diputar berlawanan dengan arah jarum jam maka rahang
ragum akan membuka.
Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja yang
akan bekerja.Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja, maka
tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna.
Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda kerja
mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragum.Guna mengatasi hal itu,
maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja dengan ragum hendaknya rahang
ragum dilapisi dengan pelapis.Pelapis tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja
lunak,pelat tembaga,karet pejal dan pelat seng yang tebal.
Batang ulir dan rumah ragum harus selalu diperiksa dari proses pelumasan.Pada
ditinggalkan rahang ragum harus selalu dalam keadaan tertutup.Ragum bukanlah
merupakan landasan sehingga tidak diperkenankan untuk melakukan pemukulan benda
kerja dengan dengan ragum sebagai landasan.Hal-hal yang pelu diperhatikan atau yang
perlu dipedomani dalam penjepitan benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:
1. Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak rusak
permukaannya.
2. Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang keluar dari rahang
ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
3. Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis digunakan bahan
tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga pipa yang dijepit tidak akan
mengalami kerusakan/berubah bentuk.
4. Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan landasan dari kayu.
Landasan tersebut dijepit pada rahang ragu
Gambar Cara Penjepitan Beberapa Benda Kerja
Ketinggian pemasangan ragum pada meja kerja sangat berpengaruh dalam pelaksanaan
pekerjaan.Sebagai pedoman pengaturan tinggi rendahnya penjepitan benda kerja pada
ragum adalah sebagai berikut:
1. Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada pekerjaan akhir,
benda kerja dapat di jepit lebih tinggi,artinya permukaan benda kerja yang keluar dari
rahang ragum lebih tinggi
2. Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat, menggergaji,
mengikir,mengetap dan menyenai maka kedudukan benda kerja harus serendah mungkin
berada di atas rahang ragum.
3. Untuk penjepitan pipa-pipa sebaiknya digunakan pelapis rahang,dimana bentuk pelapis
rahang tersebut hendaknya masing-masing berbentuk setengah lingkaran.Bahan pelapis
biasanya bisa dari kayu atau dari bahan yang lunak sehingga tidak akan merusak
penampang pipa.
B . KIKIR
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan dengan
ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Tangkainya dibiarkan lunak agar
kuat. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus disimpan secara
terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir diklasifikasikan menurut jenis gigi,
kekasaran gigi, penampang, dan panjang.
Derajat kekerasan kikir adalah kasar, setengah kasar dan sangat halus. Guratan
tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan ganda dipergunakan untuk
pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45°, yang lain 70°,
kedua-duanya terhadap sumbu memanjang kikir. Guratan parut digunakan untuk
pekerjaan kasar pada bahan lunak, misalnya alumunium.
Gambar Kikir
1. Macam-macam Kikir
a. Bastard
Adalah kikir kasar panjang badan 12”, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm, cs = 25 , s= 0,01
, n= 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.
b. Half Smooth
Adalah kikir setengah halus panjang badan 10”, dengan jumlah gigi 12 gigi/cm , cs =
25 , s = 0,005 , n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7.
c. Smooth
Adalah kikir halus, panjang badan 8” dengan jumlah gigi 20 gigi/cm cs = 25 s =
0,0025 , n = 40 dengan tingkat kehalusan N7 s/d N6.
d. Kikir bujur sangkar
Guratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan untuk membuat jalur, menyiku
celah dan pundak bujursangkar. Ukuran panjangnya guratan 100 mm hingga 500 mm.
e. Kikir segitiga
Guratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk sudut-sudut yang canggung dan
lebih kecil daripada 90°. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 300 mm.
f. Kikir bulat
Guratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan yang lengkung, meluaskan
lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500 mm. Kikir bulat kecil dikenal sebagai
alat kikir buntut tikus.
g. Kikir setengah bulat
Guratan ganda satu permukaan berbentuk cembung. Dipergunakan untuk pekerjaan
yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam. Ukuran panjangnya 100 mm
hingga 450 mm.
h. Kikir tipis
Guratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi jauh lebih tipis daripada
kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur yang sempit, misalnya untuk
mengepas bubungan kunci pintu.
2. Cara Mengikir
Dalam proses pengikiran perlu memperhatikan:
a. Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja
b.Pencekaman benda kerja
c. Pemegangan kikir
d. Posisi kaki dan badan
e. Gerakan kikir
f. Kebersihan kikir
Langkah pengikiran yang baik
1. Pemegangan
Cara pemegangan tangkai kikir pihak pabrik sudah memperhatikan anatomi tangan
kita. Tangan kanan memegang tangkai dan tangan kiri memegang ujung kikir sebagai
pengarah dan pengimbang tenaga dan dorongan.
2. Posisi kaki dan badan
Usahakan kaki kiri tegak lurus di bawah ragum membentuk sudut 300 dan kaki
kanan membentuk sudut 750.
Jarak antara kaki kiri dan kanan sebanding dengan panjang kikir yang digunakan,
sedangkan jarak antara siku dengan permukaan ragum lebih kurang 5 – 8 cm.
Posisi badan cenderung agak miring ke depan dan mata konsentrasi menghadap
pada benda kerja.
3. Langkah Pengikiran
a. panjang langkah : langkah optimal, posisi langkah dan langkah nominal
b. gesekan langkah : arah langkah, jarak gesekan
c. jumlah langkah : panjang batang kikir, aktifitas orang (normative) stabil/waktu
kecepatan potong pada material (Cs)\
4. Macam Pengikiran
Lurus : memanjang / standart, melintang
CCF : Cross cut filling ( 450 atau 650 ).
3. Perawatan Kikir
Alat-alat kerja bangku tidak boleh diletakkan secara bertumpuk satu dengan lainnya,
agar awet penggunaan kikir dan sesuai dengan fungsinya. Kebersihan kikir perlu dijaga
untuk efisiensi pengikiran, karena chips yang menempel dialur kikir dapat mempengaruhi
pemakanan dan juga kehalusan benda kerja, sehingga setiap 20 – 40 kali (untuk bastard)
pengikiran harus dibersihkan dengan file brush dan arah membersihkannya sesuai dengan
arah alur kikir
C . GERGAJI
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk
dikerjakan kembali. Bingkai/Sengkang terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku,
Sengkang yang dapat diatur digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun
gergaji.
Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu gigi pemotong
satu sisi (single cut) dan dua sisi (double cut). Sedangkan bentuk gigi gergaji ada
yang silang dan ada yang lurus
Gambar Gergaji
D . PALU
Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan memahat,
mengeling, membengkok, dan sebagainya. Menurut bentuknya palu dibedakan
dalam beberapa jenis yaitu palu pen mukanya bulat dan bentuk kepalanya lancip, palu
konde bentuk muka bulat dan puncaknya seperti bola, palu pen muka segi empat dan
puncaknya lancip serta palu tembaga .
Gambar Palu
E . PENITIK
Penitik atau Penanda adalah alat bantu kerja bangku yang digunakan untuk memberi
tanda pada benda kerja sebelum dilakukan pengeboran.
F . SIKU BAJA
Siku Baja adalah alat yang berfungsi untuk menguji kesikuan tepi dan melukis garis
tegak lurus.
G . MESIN BOR
Mesin bor adalah alat untuk melubangi benda kerja dengan tenaga mesin. Mesin bor
yang digunakan pada kerja bangku ada dua jenis yaitu mesin bor bangku (Gambar 21)
untuk pekerjaan-pekerjaan yang kecil sampai sedang dan mesin bor tiang (Gambar 81)
untuk pekerjaan yang lebih besar.
Gambar Mesin Bor
H . MATA BOR
Mata bor adalah suatu alat pembuat lubang atau alur. Mata bor
diklasifikasikan menurut ukuran, satuan ukuran, simbol-simbol ukuran, bahan dan
penggunaannya. Menurut satuan ukuran, bor dinyatakan dalam mm dan inchi dengan
kenaikan bertambah 0,5 mm, misalnya 5; 5,5; 6; 6,5; 7 atau dalam inchi dengan
pecahan, 1/16”;misalnya 3/32”; 1/8”; 5/32”; 3/16” dan seterusnya, atau
bertanda dengan huruf A ÷ Z.
Gambar Mata Bor
I . PENGGORES
Penggores adalah alat yang berfungsi untuk memberi garis atau goresan pada benda
kerja.
Gambar Penggores
J . STEMPEL ANGKA DAN HURUF
Alat ini dibuat dari bahan baja perkakas yang dikeraskan, digunakan untuk
memberi tanda berupa huruf dan angka maupun symbol pada logam atau bahan yang
tidak dikeraskan.
Cap huruf dan nomor dapat diperoleh dalam set yang berbeda- beda ukuran yang
terdiri dari:
0,5; 0,75; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 4,0; 5,0 mm; dst.
K . TAP
Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual. Berbentuk batang berulir
luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4. Satu set tap berisi 3 buah, yaitu nomer 1 untuk
awal pembuatan ulir, nomer 2 untuk perluasan ulir dan nomer 3 untuk finishing.
Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan pemutar disesuaikan besar kecilnya
diameter tap.
Untuk menentukan lubang bor yang akan ditap, maka kita harus tahu berapa diameter
mata bor (twist drill) yang akan digunakan.
L . JANGKA SORONG (VERNIER CALIPER)
Vernier caliper atau jangka sorong adalah alat ukur presisi, sehingga ia dapat
digunakan untuk mengukur benda kerja yang secara presisi atau benda kerja dengan
tingkat kepresisian 1/100 mm. ketelitian dari alat ukur ini biasanya 5/100 mm.
Vernier caliper dapat digunakan untuk mengukur diameter bagian luar benda
kerja, kedalaman lobang, diameter bagian dalam suatu benda kerja, lebar suatu celah dan
panjang dari suatu benda kerja, apabila ukuran dari vernier caliper tersebut mencukupi.
Gambar Jangka Sorong
BAB III
PROSES PEMBUATAN BENDA KERJA
A . PENGERJAAN BENDA PROFIL U
1. Mengukur benda dan menggambar benda kerja .
2. Mengikir rata, siku, dan sejajar .
3. Mengebor lubang .
4. Mengikir bentuk ∆ , □ , dan ᴑ .
5. Memahat dan menggegaji tangan .
6. Membuat ulir dalam dan luar dengan tap dan sney .
7. Finishing bentuk dan ukuran .
8. Stamping huruf dan angka.
B . PENGERJAAN BENDA PELAT
1. Menggambar bukaan benda pada bidang datar. Bukaan dapat langsung digambar pada
pelat atau dibuat pola terlebih dahulu.
2. Memotong pelat dengan gunting tangan sesuai dengan gambar yang sudah dibuat.
3. Membuat benda kerja dengan cara melipat, membentuk, menyambung dan lain-lain.
4. Finishing.
BAB IV
PENUTUPA . KESIMPULAN
1. Pengikiran dikerjakan setelah benda kerja dicekam pada ragum, Pengikiran dilakukan
dengan menggunakan dua jenis kikir (bastard dan half smooth).
2. Pengetapan dikerjakan setelah proses pembuatan lubang dengan mesin bor
(menggunakan mata bor 8,5), pengetapan dilakukan dengan tiga tahap (tahap pertama
menggunakan tap no satu, tahap kedua menggunakan tap no dua dan tahap no tiga
menggunakan tap no tiga, ukuran tap yang digunakan adalah M10).
3. Kendala-kendala yang dijumpai pada Praktikum Kerja Bangku adalah sebagai berikut:
(1) Pengikiran : Banyak kikir yang sudah tumpul dan kurang mengetahui cara mengikir
yang benar,
(2) Pengetapan : Ketersediaan alat yang kurang mencukupi, sehingga mahasiswa harus
bergantian dengan mahasiswa yang lain,
(3) Penandaan : Agar mendapatkan hasil penandaan yang baik, mahasiswa harus
membuat mal dari kertas dan ditempel dibenda kerja dengan menggunakan lem dan (4)
(4) Penggergajian : Banyaknya waktu yang digunakan pada proses pengikiran, sehingga
proses penggergajian tidak berjalan maksimal dan benda kerja yang tidak ditandai dahulu
sebelum digergaji menyebabkan hasil kerja kurang rapi.
B . SARAN
1. Sebelum praktikum dimulai petugas sudah menyiapkan benda kerja, dan melakukan
pengecekan alat kerja, sehingga ketika pelaksanaan praktikum berjalan dengan lancar,
tidak terganggu karena alat yang tidak layak pakai dan rusak.
2. Sebaiknya alat-alat yang dipakai dalam Praktikum Kerja Bangku yang sudah tidak layak
pakai harus segera diganti.