PRO KONTRA GOLPUT

KELOMPOK 5• DESTYAS CAHYA (41114010027)• CITRA TRIANING (41114010028)• MUHAMAD RIFQI (41114010032)• RIZKA AMALIA (41114010034)• ELSA AFRYANTI (41114010104)

BOLEHKAH KITA

GOLPUT?

APAKAH

GOLPUT ITU?

APAKAH PENYEB

AB GOLPUT?

EFEK DARI

GOLPUT?

GOLPUT

Golput Golongan putihGolput adalah orang yang memutuskan untuk tidak memilih calon manapun saat pemilu baik untuk pemilihan presiden, anggota DPRD, anggota DPD atau pemilihan untuk posisi lainnya.

ADMINISTRASI / GOLPUT PASIF

• Kurangnya sosialisasi• Distribusi surat suara ke

daerah yang sulit terjangkau

GOLPUT MASIF

• Kekecewaan• Rasa tidak percaya• Bingung dengan calon

yang akan dipilih• Tidak memiliki hak domisili

Lalu, apa penyebab GOLPUT?

Kurangnya sosialisasiBanyak daerah di nusantara yang tidak mengetahui tentang pelaksanaan pemilu. Hal ini terjadi di daerah yang tidak terjangkau oleh KPU. Ketidakmampuan KPU dalam hal ini karena wilayah dan rakyat Indonesia yang berada jauh dalam akses informasi. Dengan tidak adanya informasi menyebabkan masyarakat tidak tahu dan akibatnya mereka golput. Serta kurang sosialisasi mengenai sistem dan cara pelaksanaan pemilihan.

Masalah jauh dan sulitnya akses ke daerah yang sulit terjangkau memang menjadi hambatan dalam pendistribusian surat suara ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Belum lagi masalah mengenai surat suara yang kurang maupun yang rusak.

Distribusi surat suara ke daerah yang sulit terjangkau

Kekecewaan dan ketidakpercayaanKetidakpercayaan masayarakat terhadap partai politik dan pemerintahan yang terbentuk dari pemilu – pemilu sebelumnya menjadi salah satu alasan yang mendasari masyarakat untuk golput. Penegakkan hukum yang masih lemah turut mempengaruhi kepercayaan publik kepada pemerintah. Korupsipun menyumbang ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintahan. Pemberantasan korupsi yang dijanjikan oleh pemerintah untuk tidak tebang pilih, tapi pada kenyataannya masih tetap memandang bulu. Berapa banyak kasus korupsi seperti century, hambalang dll masih tersendat sendat penangannya. Hal ini menyebabkan rakyat menjadi geram dan memilih apatis terhadap pemerintahan.

Bingung dengan calon yang akan dipilih

Terlalu banyaknya calon-calon legislatif yang mencalonkan diri untuk dapat duduk di bangku pemerintahan. Hal ini menyebabkan kebingungan masyarakat dalam memilih dan menentukan hak pilih mereka.

Tidak memiliki hak domisiliBiasanya hal ini terjadi pada perantau yang tidak memiliki KTP daerah dimana mereka tinggal. Sehingga mereka tidak dapat hak untuk memilih di daerah tersebut.

VS

Bolehkah kita GOLPUT?

KONTRA GOLPUT PRO GOLPUTGolput bukan pilihan Tidak memilih juga pilihan

Lebih baik memilih daripada tidak memilih

Lebih baik golput daripada salah pilih

Jika semua warga negara golput, Indonesia tidak punya

pemimpin

Jangan khawatir, di Jerman angka golputnya 60% tetapi

mereka tetap punya pemimpin

Golput tidak nasionalis Mereka yang tidak golput banyak yang tidak nasionalis.

Seperti contoh memakai barang elektronik buatan luar

negeri.

Dampak yang dihasilkan oleh golput adalah efek jangka panjang bagi demokrasi. Pemilu yang di tunjukkan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan mewakili aspirasi mereka tidak berjalan dengan baik. Karena rakyat tidak ikut memilih wakil – wakil yang sesuai dengan pilihan mereka. Maka rakyat juga bertanggung jawab atas terpilihnya wakil – wakil yang tidak memiliki kapabilitas untuk menyampaikan aspirasi – aspirasi rakyat. Rakyat tidak ikut menciptakan demokrasi prosedural yang bertujuan untuk menciptakan demokrasi subtantif.

Efek yang ditimbulkan dari golput

Meneropong Pemilu Presiden 09 April 2014

Penyebab meningkatnya golput pada Pemilu 2014:

Rakyat tidak percaya dengan partai politik. Partai politik yang akan menjadi kandidat dalam pemilu malah mengalami penurunan kepercayaan dari masyarakat. Seperti contoh kasus korupsi oleh Andi Malarangeng, Angelina Sondakh dan Anas Urbaningrum.

Penyelesaian kasus korupsi yang lamban. Kasus bail out bank century terkesan lambat dalam penangannya. Kasus yang di sinyalir melibatkan para pejabat pemerintahkan seoalah olah tarik ulur. Dan tidak serius dalam penangannya. Korupsi yang telah menelan uang negara hingga triliunan ini di sinyalir melibatkan tokoh partai dan pemerintahan.

Kepercayaan terhadap anggota yang duduk di parlemen pun mengalami penurunan hingga ke titik nadir. ini akbit dari kinerja dan tingkah anggota DPR. Ada sebanyak 69,7% anggota DPR terindikasi korupsi. Anggota dewan yang seharusnya menyampaikan amanat rakyat dan menjadi balance of power dari pemerintah malah menghianatinya dengan jalan korupsi.

Solusi mengurangi tingkat golput1. Mengubah Undang-Undang PEMILU dari hak

menjadi wajib, mereka yang tidak datang ke TPS didenda.

2. Caleg atau Capres harus membuat Visi Misi dan rencana kerja yang jelas dan realistis.

3. Menumbuhkan rasa kepercayaan yang telah pudar dalam masyarakat terhadap kinerja pemerintah.