Problem Solving

Embed Size (px)

DESCRIPTION

problem solving

Citation preview

  • 5/28/2018 Problem Solving

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Adapun yang melatarbelakangi penulisan makalah ini selain merupakan tugas

    laporan kelompok hasil diskusi problem solving tentang asuhan keperawatan

    pada klien yang menderita alergi (hipersensitivitas tipe I), juga merupakan materi

    bahasan dalam mata kuliah blok istem Imun. !imana mahasiswa dari setiap

    kelompok akan membahas asuhan keperawatan pada klien yang mengalami

    alergi (hipersensitivitsas tipe I). Adapun dalam makalah ini akan dibahas tentang

    "Asuhan #eperawatan pada #lien yang mengalami reaksi alergi (hipersensitivitas

    tipe I)$.

    %ada prinsipnya alergi adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh suatu

    reaksi imunologik yang spesi&ik, suatu keadaan yang ditimbulkan oleh allergen

    atau antigen, sehingga terjadi gejala ' gejala patologik. !ewasa ini, umumnya

    diseluruh dunia lebih banyak menggunakan ara klari&ikasi reaksi alergi menurut

    **+B dan -LL, karena dirasa lebih tepat. eaksi alergi dibagi menjadi

    empat tipe/ 1) ekasi 0ipe I eaksi 0ipe Ana&ilaktik, 2) eaksi 0ipe II eaki 0ipe

    itotoksik, 3) eaksi 0ipe III eaksi 0ipe #ompleks4 0oksik, 5) eaksi 0ip I6

    eaksi 0ipe eluler. 7amun, pada pembahasan makalah ini, penulis

    mem&okuskan mengenai alergi pada hipersensitivitas 0ipe I serta mengenai

    askepnya.

    Alergi termasuk keluhan yang sering diungkapkan oleh masyarakat. %ada

    umumnya, penanganan pasien yang terkena alergi memerlukan tindakan yang

    hampir sama tergantung tingkat keparahannya. 7amun, pada kenyataannya

    pasien sering mengabaikan perawatan yang tepat, hal ini menimbulkan beberapa

    asumsi yang keliru terhadap penanganan alergi. %erawat merupakan &aktor yang

    berperan penting dalam penanganan seorang pasien, khususnya dalam

    mem&asilitasi dan mengarahkan koping pasien yang konstrukti& agar pasien

    dapat beradaptasi dengan sakitnya.selain itu perawat juga berperan dalam

    pemberian dukungan soial berupa dukungan emosional, in&ormasi, dan material.

  • 5/28/2018 Problem Solving

    2/26

    !alam makalah ini akan dibahas mengenai penanganan pada pasien yang

    mengalami alergi sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,

    terutama mengenai asuhan keperawatan yang merupakan aspek yang sangat

    penting bagi perawat untuk membantu koping pada pasien. Asuhan

    keperawatan yang dapat dilakukan pada penderita alergi harus diperhatikan tidak

    hanya oleh tenaga medis yang bersangkutan tetapi juga bagi pasien dan pihak

    keluraga. 8ntuk itulah makalah ini dibuat oleh penulisan sebagai sikap

    kepedulian terhadap tingkat kesehatan masyarakat terhadap gejala penyakit

    yang sering dialami, salah satunya adalah alegi.

    1.20ujuan %enulisan

    Adapun beberapa tujuan penulisan makalah ini antara lain /

    1.1.1. Bagi %endidikan

    a) ebagai bahan pertanggungjawaban mahasiswa dalam

    mengerjakan tugas kelompok dari mata kuliah blok istem Imun.

    b) ebagai bahan penilaian terhadap tugas yang di berikan

    terhadap mahasiswa, baik dalam penyusunan makalah maupun hasil

    diskusi kelompok.1.1.2. Bagi +ahasiswa

    a) ebagai bahan pembelajaran dalam diskusi kelompok.

    b) +ahasiswa mampu menguasai bahan makalah dan

    mempresentasikan hasil diskusi kelompok

    1.3Batasan +asalah

    1.3.1%endahuluan

    1.3.1.1 Latar Belakang

    1.3.1.2 0ujuan %enulisan

    1.3.1.3 Batasan +asalah

    1.3.1.5 +etode penulisan

    1.3.2%embahasan

    1.3.2.1 %engkajian

    1.3.2.2 !iagnosa #eperawatan

    1.3.2.3 %erenanaan

    1.3.2.5 -valuasi

  • 5/28/2018 Problem Solving

    3/26

    1.3.3#esimpulan dan aran

    1.3.3.1 #esimpulan

    1.3.3.2 aran

    1.5+etode %enulisan

    1.5.1 Library researhkepustakaan.

    !ata dikumpulkan dari buku4buku yang membahas tentang

    hipersensitivitas, sampai kepada asuhan keperawatan pada pasien yang

    mengalami hipersensitivitas.

    1.5.2 itus 9ebsite

    !ata dikumpulkan dari beberapa situs website di internet yang

    membahas tentang hipersensitivitas.

  • 5/28/2018 Problem Solving

    4/26

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 :ipersensitivitas

    Alergi hipersensitivitas adalah reaksi tak diinginkan (kerusakan,

    ketidaknyamanan dan kadang4kadang &atal) akibat sistem imun normal.

    Antigen yang memiu reaksi alergi dinamakan alergen. eaksi alergi

    digolongkan menjadi 5 maam yaitu tipe I, tipe II, tipe II dan tipe I6

    didasarkan pada mekanisme dan waktu terjadinya reaksi. (oombs ang

    ell)

    2.1.1 :ipersensitivitas 0ipe I (:ipersensitivitas 0ipe epat Atau Ana&ilataksis)

    eaksi hipersensitivitas tipe I merupakan reaksi alergi yang terjadi

    karena terpapar antigen spesi&ik yang dikenal sebagai alergen. !apat

    terpapar dengan ara ditelan, dihirup, disuntik, ataupun kontak langsung.

    %erbedaan antara respon imun normal dan hipersensitivitas tipe I adalah

    adanya sekresi Ig- yang dihasilkan oleh sel plasma. Antibodi ini akan

    berikatan dengan respetor ; pada permukaan jaringan sel mast danbaso&il. el mast dan baso&il yang dilapisi oleh Ig- akan tersensitisasi (&ase

  • 5/28/2018 Problem Solving

    5/26

    sensitisasi). #arena sel B memerlukan waktu untuk menghasilkan Ig-,

    maka pada kontak pertama, tidak terjadi apa4apa. 9aktu yang diperlukan

    bervariasi dari 1im)

    ;aktor pemiu reaksi alergi /

    1. Defisiensi sel T

    %enurunan jumlah sel 0 diasosiasikan dengan peningkatan dari jumlahserum Ig- pada penyakit ->ema. ?uga ada perbedaan jumlah sel 0

    pada bayi yang disusui dengan AI dan dengan susu bubuk.

    2. Mediator feedback

    +enurut penelitian, inhibisi reseptor :2 oleh pelepasan en>im lisosom

    dan aktivasi penahan sel 0 oleh histamine akan meningkatkan jumlah

    Ig-

    3. Faktor lingkungan%olutan seperti *2, 7*, asap kendaraan dapat meningkatkan

    permeabilitas mukosa sehingga meningkatkan pemasukkan antigen

    dan respos Ig-

    !ampak yang munul akibat hipersensitivitas tipe 1 ada 2, yaitu /

    1. Ana&ilatoksis lokal ( alergi atopik )

    0erjadi karena adanya alergen yang masuk ke tubuh dan gejalanya

    tergantung dari tipe alergen yang masuk, misalnya /

  • 5/28/2018 Problem Solving

    6/26

    a. Batuk, mata berair, bersin karena alergen masuk ke saluran respirasi

    (alergi rhinitis) yang mengindikasikan aksi dari sel mast. Alergen

    biasanya berupa / pollen, bulu binatangm debu, spora.

    b. 0erakumulasinya muus di alveolus paru4paru dan kontraksi oto

    polos kontraksi yang mempersempit jalan udara ke paru4paru

    sehingga menjadi sesak, seperti pada penderita asma. ejala ini

    dapat menjadi &atal bila pengobatan tertunda terlalu lama

    . #ulit memerah atau puat, gatal (urtiaria) karena alergi makanan.

    +akanan yang biasanya membuat alergi adalah gandum, kaang

    tanah, kaang kedelai, susu sapi, telur, makanan laut

    2. Ana&ilatoksis sistemik

    !ampak ini disebabkan karena pemaparan alergen yang menyebabkan

    respon dari sel mast yang banyak dan epat, sehingga mediator4

    mediator in&lamasi dilepaskan dalam jumlah yang banyak. ejalanya

    berupa sulit berna&as karena kontraksi otot polos yang menyebabkan

    tertutupnya bronkus paru4paru, dilatasi arteriol sehingga tekanan darah

    menurun dan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah sehingga

    airan tubuh keluar ke jaringan. ejala ini dapat menyebabkan kematian

    dengan hitungan menit karena tekanan darah turun drastis dan

    pembuluh darah ollapse (shok ana&ilatoksis). Alergen dapat biasanya

    berupa penisilin, antisera, dan raun serangga dari lebah.

    8saha penanganan dan pengobatan apabila terserang reaksi hipersensitivitas tipe I

    adalah sebagai berikut /

    1. ana&ilatoksis lokal

    a. menghindari alergen dan makanan yang dapat menyebabkan alergi

    b. Bila alergen sulit dihindari (seperti pollen, debu, spora, dll) dapat

    digunakan antihistamin untuk menghambat pelepasan histamine dari

    sel mastosit., seperti Chromolyn sodium menghambat degranulasi sel

    mast, kemungkinan dengan menghambat in&luks a2@. Bila terjadi

    sesak na&as pengobatan dapat berupa bronkoditalor (leukotriene

    receptor blockers,seperti ingulair, Aolate) yang dapat merelaksasi

    otot bronkus dan ekspektoran yang dapat mengeluarkan muus

  • 5/28/2018 Problem Solving

    7/26

    . Injeksi alergen seara berulang dapar dosis tertentu seara subkutan

    dengan harapan pembentukan Ig meningkat sehingga mampu

    mengeliminasi alergen sebelum alergen berikatan dengan Ig- pada sel

    mast. %roses ini disebut desensitisasi atau hiposensitisasi.

    2. Ana&ilatoksis sistemik

    %engobatan harus dilakukan dengan epat dengan menyuntikan epine&rin

    (meningkatkan tekanan darah) atau antihistamin (memblok pelepasan

    histamine) seara intravena.

    2.2 Asuhan #eperawatan

    I. %-7#A?IA7

    - Biodata !ata demogra&i

    7ama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, ras, status

    perkawinan, alamat, pekerjaan, status imigrasi, perilaku beresiko .

    7ama anggota keluarga atau orang yang dapat mudah dihubungi

    dan juga pembiayaan.

    - iwayat %enyakit 0erdahulu

    - %enyakit berat yang pernah diderita

    - *bat4obatan yan biasa dikonsumsi

    - #ebiasaan berobat

    - Alergi

    - Alat bantu yang digunakan

    - iwayat %enyakit ekarang

    - #eluhan utama

    - 0anggal mulai sakit

    - %roses terjadinya sakit

    - 8paya yang dilakukan untuk menanggulangi

    - iwayat #esehatan #eluarga

    - %enyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga

  • 5/28/2018 Problem Solving

    8/26

    - %enyakit yang sedang diderita oleh anggota keluarga

    - Alergi dalam keluarga

    - iwayat %engobatan

    konsumsi obat4obat alergi

    - %emeriksaan ;isik

    a. Sistem Gastrointerstinal

    %ola BAB / #onsistensibentuk, &rekuensi, volume, nyeri

    abdomen

    +untah / ;rekuensi, warna, disretai sputumtidak, rasa

    muntah ( %ahitAsam)

    Bibir merah dan bengkak

    b. Sistem Integumen

    ubor, #alor, 0umor, 0urgor menurun, ;untio Laseo

    . istem +uskuloskeletal

    -dema jaringan lunak, kelemahan muskular

    d. Sistem Respirasi

    %ola na&as ( sesak na&as, dispnea, takipnea ), Batuk,

    9hee>ing

    e. Sistem Imun

    #etahanan menurun

    &. istem irkulasi

    0ekanan darah meningkat

    -

    %emeriksaan !iagnostik

  • 5/28/2018 Problem Solving

    9/26

    . Pemeri!saan Dara" leng!ap dan "itung #enis

    Pemeri!saan Eusino$ilia menggunakan airan

    pengener khusus yang

    menimbulkan hemolisis eritrosit

    7ormal / 1 ' 3 Alergi / < ' 1<

    %. &es 'ulit

    S(rat(" &est #ulit digores seara ringan dengan

    sebuah jarum, kemudian diatasnya diteteskan airan yang

    mengandung allergen

    &es IntradermalAllergen disuntikkan ke dalam kulit

    ). &es Pro*o!asi %emberian langsung allergen pada mukosa

    respiratorius dengan mengamati respon target terhadap oragan

    tersebut

    +. &es Radio alergosorben

    %emeriksaan radioimmunoassay yang mengukur kadar

    Ig- spesi&ik4alergen

    +enunjukkan apakah airan tubuh jaringan mengandung

    antibodi yang akan bereaksi terhadap antigen tersebut

    NILAI N,RMAL S&A&US -AIRAN DAN ELE&R,LI&

    Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak

    jumlahnya.

    orang dewasa kurang lebih / 0dari berat badan adalah air

    (air dan elektrolit), 23 bagian berada di intrasel, dan 13 bagian

    berada di ekstrasel.

    / 0 berat badan tubu" adala" 1

    a.airan intrasel (I) +/ 0dari berat badan

  • 5/28/2018 Problem Solving

    10/26

    b.airan ekstrasel (-) %/ 0dari berat badan

    Ele!trolit utama

    a.!ari -ES/ 7atrium (7 C 13< 4 15D m-Eliter), #lorida

    ( 7 C 1== 4 1=F m-Eliter)

    b.!ari -IS/ #alium (7 C 3,< 4

  • 5/28/2018 Problem Solving

    11/26

    ANALISA DA&A

    DA&A IN&ERPRE&ASI DA&A MASALAH

    DS 1+untah @ !iare

    D, 1

    Integumen (0urgor

    kering / normal

    kembali dalam 2 detik)

    tatus -lektrolit

    ( mengalami

    penurunan volume

    airan elektrolit)

    #etidakseimbangan

    intake4output

    !itemukan eosino&ilia

    +inum jamu@telur mentah

    (Antigen )

    +embentuk antibodi ( Ig- )

    +enempel pada el +ast

    +engeluarkan histamin

    ( reaksi alergi )

    !iare +untah

    Status -airan

    2 &urgor Menurun 3

    'e!urangan4olume-airan

    #ekurangan

    6olume airan

    Diagnosa 1

  • 5/28/2018 Problem Solving

    12/26

    'e!urangan 4olume -airan ber"ubugan dengan output lebi" besar dari inta!e

    a!ibat munta" dan diare .

    ANALISA DA&A

    DA&A IN&ERPRE&ASI MASALAH

  • 5/28/2018 Problem Solving

    13/26

    DS/ %asien merasa

    malu

    D,/

    Bibir merah danbengkak

    %emeriksaan

    lab /

    peningkatan

    leukosit

    %emeriksaan

    -osino&ilia

    +inum jamu@telur mentah

    (Antigen )

    +embentuk antibody ( Ig- )

    +enempel pada el +ast

    +engeluarkan histamine

    espon 0ubuh

    (In&lamasi/ merah dan

    bengkak)

    %erubahan %enampilan

    (Bentuk bibir)

    Gangguan -itra Diri

    angguan itra !iri

    Diagnosa 1

    Gangguan -itra Diri b.d Peruba"an Dalam Penampilan 2 bentu! bibir mera"

    dan beng!a! 3 a!ibat adan5a In$lamasi

  • 5/28/2018 Problem Solving

    14/26

    ANALISA DA&A

    DA&A IN&ERPRE&ASI DA&A MASALAH

    !ata subyekti&/ bibir

    bengkak,nyeri

    !ata obyekti&/ bibir

    kemerahan,lesi pd

    bibir,hasil pemeriksaan

    darah menunjukkan

    eosino&ilia

    +inum

    jamu@telur(alergen)

    %roduksi antibodi Ig-

    0erikat dg reseptor

    membran di sel mast

    baso&il

    %elepasan mediator kimia

    (histamin,leukotrien,

    -;A)

    In&lamasi(respons tubuh)

    Bibir kemerahanGbengkak

    Adanya lesi pd bibir

    esiko kerusakan kulit

    isiko kerusakan kulit

    Diagnosa 1 Resi!o !erusa!an !ulit ber"ubungan dengan terpapar alergen

  • 5/28/2018 Problem Solving

    15/26

    ANALISA DA&A

    DA&A IN&ERPRE&ASI DA&A MASALAH

    !ata subyekti&/

    diare,muntah

    !ata obyekti&/ hasil

    pemeriksaan darah

    menunjukkan

    eosino&ilia,puat, mata

    merah

    +inum

    jamu@telur(alergen)

    %roduksi antibodi Ig-

    0erikat dg reseptor

    membran di sel mast

    baso&il

    %elepasan mediator

    kimia(histamin,leukotrien,

    -;4A)

    +eningkatkan sekresi

    lambung

    +untah,diare berulang

    angguan pola tidur

    angguan pola tidur

  • 5/28/2018 Problem Solving

    16/26

    Diagnosa1 Gangguan pola tidur ber"ubungan dengan de$e!asi berulang a!ibat

    diare

    II. D!"#$%! dan #T&'(%

    H !IA7*A A#08AL

    Diagnosa1

    #ekurangan 6olume airan berhubungan dengan output lebih besar intake

    akibat muntah dan diare

    &u#uan dan 'riteria Hasil 1

    etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 125 jam menunjukkan

    adanya keseimbangan airan yang ditandai dengan /

    +embran mukosa Lembab

    0urgor kulit baik

    006 tabil

    :aluaran 8rine Adekuat

    IN&ER4ENSI RASI,NAL

  • 5/28/2018 Problem Solving

    17/26

    Monitoring :

    %antau 006

    Mandiri :

    1. #aji turgor kulit dan

    membran mukosa

    2. 8kur haluaran dan berat

    jenis urine

    3. Berikan masukan oral dan

    memasukkan airan sedikitnya

    2

  • 5/28/2018 Problem Solving

    18/26

    :b:t

    -lektrolit serumairan

    3. Berikan obat4obatan sesuai

    indikasi

    H Antipiretik

    H Antimietik

    airan

    +ewaspadakan kemungkinan adanya

    gangguan elektrolit dan menentukan

    kebutuhan elektrolit tersebut

    +embantu mengurangi demam dan respon

    hipermetabolisme

    +engurangi insiden muntah sehingga dapat

    mengontrol kehilangan airan elektrolit

    Diagnosa

    angguan itra !iri berhubungan dengan %erubahan !alam %enampilan

    (bentuk bibir merah dan bengkak ) akibat adanya In&lamasi

  • 5/28/2018 Problem Solving

    19/26

    &u#uan dan'riteria Hasil 1

    etelah dilakukan tindakan keperawatan selama

  • 5/28/2018 Problem Solving

    20/26

    tersedia jika dibutuhkan

    Diagnosa 1

    angguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit

    &u#uan 1

    #ulit klien dapat kembali normal.

    'riteria "asil 1

    #lien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang baik dan

    turunnya peradangan, ditandai dengan mengungkapkan peningkatan

    kenyamanan kulit, berkurangnya derajat pengelupasan kulit, berkurangnya

    kemerahan, berkurangnya leet karena garukan, penyembuhan area kulit

    yang telah rusak

    IN&ER4ENSI RASI,NAL

    1. +andi paling tidak sekali sehari

    selama 1< ' 2= menit. egera

    oleskan salep atau krim yang

    telah diresepkan setelah mandi.

    +andi lebih sering jika tanda dan

    gejala meningkat.

    2. unakan air hangat jangan panas.

    3. unakan sabun yang

    mengandung pelembab atau

    sabun untuk kulit sensitive.

    :indari mandi busa.

    !engan mandi air akan meresap dalam

    saturasi kulit. %engolesan krim pelembab

    selama 2 ' 5 menit setelah mandi untuk

    menegah penguapan air dari kulit.

    Air panas menyebabkan vasodilatasi

    yang akan meningkatkan pruritus.

    abun yang mengandung pelembab

    lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak

    membuat kulit kering, sabun kering dapat

    meningkatkan keluhan

  • 5/28/2018 Problem Solving

    21/26

    5. *leskanberikan salep atau krim

    yang telah diresepkan 2 atau tiga

    kali per hari.

    alep atau krim akan melembabkan kulit.

    Diagnosa 1

    esiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar alergen

    &u#uan 1

    0idak terjadi kerusakan pada kulit klien

    'riteria "asil 1

    #lien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan menghindari

    alergen

    IN&ER4ENSI RASI,NAL

    1. Ajari klien menghindari atau

    menurunkan paparan terhadapalergen yang telah diketahui.

    2. Baa label makanan kaleng agar

    terhindar dari bahan makan yang

    mengandung alergen

    :indari binatang peliharaan.

    3. unakan penyejuk ruangan (A)

    di rumah atau di tempat kerja, bila

    memungkinkan

    +enghindari alergen akan menurunkan

    respon alergi

    jika alergi terhadap bulu binatang

    sebaiknya hindari memelihara binatang

    atau batasi keberadaan binatang di

    sekitar area rumah

    A membantu menurunkan paparan

    terhadap beberapa alergen yang ada di

    lingkungan.

    Diagnosa1

  • 5/28/2018 Problem Solving

    22/26

    #erusakan kulit berhubungan dengan lesi G respons in&lamasi

    &u#uan dan 'riteria Hasil 1

    H #ulit klien dapat kembali normal setelah dilakukannya perawatan G

    pengobatan

    H #emerahan pada bibir teratasi,tidak ditemukan adanya in&lamasi

    Diagnosa1

    angguan pola tidur berhubungan dengan de&ekasi berulang akibat diare

    &u#uan1setelah dilakukannya tindakan klien dapat beristirahat dengan tenang

    'riteria "asil1

    H klien dapat tidur nyenyak

    H klien dapat mengenali tindakan yg dapat meningkatkan tidur

    H de&ekasi normalGnyeri berkurang

    IN&ER4ENSI RASI,NAL

    1. 7asihati klien untuk menjaga

    kamar tidur agar tetap memiliki

    ventilasi dan kelembaban yang

    baik.

    lingkungan yang nyaman meningkatkan

    relaksasi.

    2. +enghindari minuman yang

    mengandung ka&ein menjelang

    tidur.

    ka&ein memiliki e&ek punak 245 jam

    setelah dikonsumsi.

    +elaksanakan gerak badan seara

    IN&ER4ENSI RASI,NAL

    1. Ajari klien menghindari atau

    menurunkan paparan terhadap alergen

    yang telah diketahui.

    +enghindari alergen akan menurunkan

    respon alergi

    2.*bservasi keadaan kulit,membran

    mukosa seara umum

    +engetahui keadaan kulit klien

    3. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk

    kulit yang terpapar alergen

    +enegah terjadinya lesi pada kulit

  • 5/28/2018 Problem Solving

    23/26

    teratur.

    3. Berikan obat antimikroba G

    antispasmodik sesuai indikasi

    dokter

    +eminimalkan nyeri dan kram abdomen

    DA6&AR PUS&A'A

  • 5/28/2018 Problem Solving

    24/26

    Brrunner, uddarth. 2==

  • 5/28/2018 Problem Solving

    25/26

    SIS&EM IMUN

    &RIGGER II PR,BLEM S,L4ING

    $leh )elompk 0

    Ayu Lady %ristia ( =J1=D2==1D )

    hika ?uni . ( =J1=D2==1J )

    !wi Kuliani ( =J1=D2==2J )

    !idin Arya ugeng ( =J1=D2==23 )

  • 5/28/2018 Problem Solving

    26/26

    !iena ;ithriana ( =J1=D2==25 )

    !udella !esnani ( =J1=D2==2< )

    !wi ahyaningsih ( =J1=D2==2F )

    !wi setyowati Aprilia ( =J1D2==2D )

    Aprilia 7ur Aida ( =J1=D2==15 )

    !yah %ratiwiningrum ( =J1=D2==3=)

    %utu Ari adu ( =J1=D2==5 )

    i>ka Kunita ( =J1=D23=15 )

    iti &atimah ( =J1=D23=1< )

    6A'UL&AS 'ED,'&ERAN BRA7I8A9A

    8URUSAN ILMU 'EPERA7A&AN

    MALANG