42
PROFESI PROFESI KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN UMMAH KARIMAH, M.Pd UMMAH KARIMAH, M.Pd UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA DR. HAMKA JAKARTA 2012 JAKARTA 2012

PROFESI KEPENDIDIKAN

  • Upload
    iden

  • View
    205

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PROFESI KEPENDIDIKAN. UMMAH KARIMAH, M.Pd UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2012. Rintisan. Gerakan konseling di Indonesia dimulai tahun 1960-an dengan nama Bimbingan dan Penyuluhan (disingkat BP). Tahun 1963 dibuka jurusan BP di LPTK - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PROFESI  KEPENDIDIKAN

PROFESI PROFESI KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN

UMMAH KARIMAH, M.PdUMMAH KARIMAH, M.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.

DR. HAMKADR. HAMKA

JAKARTA 2012JAKARTA 2012

Page 2: PROFESI  KEPENDIDIKAN

22

RintisanRintisan

Gerakan konseling di Gerakan konseling di Indonesia dimulai tahun Indonesia dimulai tahun 1960-an 1960-an dengan nama dengan nama Bimbingan dan PenyuluhanBimbingan dan Penyuluhan (disingkat BP)(disingkat BP)

Page 3: PROFESI  KEPENDIDIKAN

33

Tahun 1963 dibuka jurusan Tahun 1963 dibuka jurusan BP BP di LPTKdi LPTK

Lulusan jurusan Lulusan jurusan BP bertugas di BP bertugas di sekolahsekolah

Tahun 1975 Tahun 1975 BPBP diintegrasikan diintegrasikan ke dalam ke dalam kurikulum SMAkurikulum SMA

Page 4: PROFESI  KEPENDIDIKAN

44

Tahun 1975 didirikan Tahun 1975 didirikan Ikatan Petugas Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia Bimbingan Indonesia

(IPBI – Indonesian Guidance (IPBI – Indonesian Guidance Personnel Association)Personnel Association)

Tahun 1993 istilah Tahun 1993 istilah Bimbingan dan Bimbingan dan PenyuluhanPenyuluhan diganti dengan diganti dengan Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling (BK) (BK)

Page 5: PROFESI  KEPENDIDIKAN

55

MEMASUKIMEMASUKIABAD 21ABAD 21

Page 6: PROFESI  KEPENDIDIKAN

66

Awal tahun 2000-anAwal tahun 2000-an

IPBIIPBI di ubah menjadi di ubah menjadi ABKINABKIN

Istilah Istilah bimbingan dan konselingbimbingan dan konseling cenderung diubah menjadi cenderung diubah menjadi konselingkonseling

Pendidikan Profesi KonselorPendidikan Profesi Konselor (PPK) (PPK)

Ikatan Konselor Indonesia Ikatan Konselor Indonesia (IKI)(IKI)

Page 7: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Perkembangan BK di Amerika Perkembangan BK di Amerika SerikatSerikat

Bimbingan konseling berawal di Amerika Bimbingan konseling berawal di Amerika Serikat yang dipelopori oleh seorang tokoh Serikat yang dipelopori oleh seorang tokoh besar yaitu besar yaitu Frank ParsonFrank Parson melalui gerakan melalui gerakan yang terkenal yaitu guidance movement yang terkenal yaitu guidance movement (gerakan bimbingan).(gerakan bimbingan).Upaya mengatasi semakin banyaknya Upaya mengatasi semakin banyaknya veteran perang yang tidak memiliki peran veteran perang yang tidak memiliki peran dan memberi bimbingan vocational dan memberi bimbingan vocational sehingga veteran-veteran tersebut tetap sehingga veteran-veteran tersebut tetap dapat berkarya sesuai kondisi mereka.dapat berkarya sesuai kondisi mereka.

Page 8: PROFESI  KEPENDIDIKAN

BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING

Syamsu Yusuf (2009 : 37), Syamsu Yusuf (2009 : 37), mengartikan Bimbingan dan mengartikan Bimbingan dan Konseling sebagai “Guidance” dan Konseling sebagai “Guidance” dan “Counseling”. Guidance berasal “Counseling”. Guidance berasal dari kata guide yang artinya (to dari kata guide yang artinya (to direct), memandu (to pilot), direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage) dan mengelola (to manage) dan menyetir (to steer). menyetir (to steer).

Page 9: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Counseling dalam bahasa Indonesia Counseling dalam bahasa Indonesia berarti “Proses Interaksi”. Bimbingan berarti “Proses Interaksi”. Bimbingan berarti suatu proses bantuan yang berarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki diberikan oleh seseorang yang memiliki profesionalitas sebagai guru agar profesionalitas sebagai guru agar konseli memiliki suatu pemahaman diri, konseli memiliki suatu pemahaman diri, dapat mengarahkan diri, memiliki dapat mengarahkan diri, memiliki kemampuan dalam memecahkan kemampuan dalam memecahkan permasalahan yg dihadapi sehingga permasalahan yg dihadapi sehingga memiliki kemampuan dlm mengambil memiliki kemampuan dlm mengambil keputusan dlm membuat suatu pilihan keputusan dlm membuat suatu pilihan sesuai dg potensi yg dimiliki.sesuai dg potensi yg dimiliki.

Page 10: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Shertzer dan Stone (1971 : 40), Shertzer dan Stone (1971 : 40), Bimbingan merupakan “process of Bimbingan merupakan “process of helping on individual to understand helping on individual to understand him self and his world” artinya him self and his world” artinya bimbingan adalah proses pemberian bimbingan adalah proses pemberian bantuan kpd siswa agar mampu bantuan kpd siswa agar mampu memahami diri dan lingkungannya memahami diri dan lingkungannya

Page 11: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Prayitno ((2004 : 95) Bimbingan sebagai Prayitno ((2004 : 95) Bimbingan sebagai suatu bantuan yg diberikan kepada suatu bantuan yg diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan individu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yg dan penyesuaian-penyesuaian yg bijaksana.bijaksana.

Frank Parson, dalam Jones, 1951. Frank Parson, dalam Jones, 1951. Bimbingan sebagai bantuan yang Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta mendapat memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu.itu.

Page 12: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Kesimpulan dari berbagai ahli tentang Kesimpulan dari berbagai ahli tentang pengertian bimbingan adalah : pengertian bimbingan adalah :

proses bantuan yg diberikan oleh seseorang yg proses bantuan yg diberikan oleh seseorang yg memiliki profesi memiliki profesi membantu konselimembantu konselikonseli memiliki suatu kemampuan dalam konseli memiliki suatu kemampuan dalam memahami dirimemahami dirikonseli mampu mengembangkan diri sesuai dg konseli mampu mengembangkan diri sesuai dg potensi yg dimiliki potensi yg dimiliki konseli dpt memecahkan permasalahan yg dihadapikonseli dpt memecahkan permasalahan yg dihadapikonseli memiliki kemampuan dlm membuat, suatu konseli memiliki kemampuan dlm membuat, suatu keputusan sanggup untuk menyesuaikan diri dengan keputusan sanggup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga mampu berkembang secara optimalsehingga mampu berkembang secara optimal

Page 13: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Pengertian KonselingPengertian Konseling

M. Surya & Roman (1986 : 25) Konseling M. Surya & Roman (1986 : 25) Konseling adalah semua bentuk hubungan antara dua adalah semua bentuk hubungan antara dua orang dimana seorang klien dibantu untuk orang dimana seorang klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.lingkungannya.

Robert L. Gibson & Mariane H. Mitchell Robert L. Gibson & Mariane H. Mitchell (2011 : 205) Konseling adalah sebuah (2011 : 205) Konseling adalah sebuah ketrampilan dan proses yg harus dibedakan ketrampilan dan proses yg harus dibedakan dari sekedar memberikan nasehat, dari sekedar memberikan nasehat, memberi pengarahan, mendengarkan memberi pengarahan, mendengarkan secara simpatik.secara simpatik.

Page 14: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Boy dan Pine dalam Depdikbud (1983 : 14) Boy dan Pine dalam Depdikbud (1983 : 14) Tujuan Konseling adalah membantu siswa Tujuan Konseling adalah membantu siswa menjadi lebih mengaktualisasi dirinya, menjadi lebih mengaktualisasi dirinya, membantu siswa maju dg cara membantu siswa maju dg cara memanfaatkan, sumber-sumber & memanfaatkan, sumber-sumber & potensinya sendiri.potensinya sendiri.

Syamsu Yusuf (2005 : 8) Konseling Syamsu Yusuf (2005 : 8) Konseling menurut ASCA adalah hubungan tatap menurut ASCA adalah hubungan tatap muka yg bersifat rahasia, penuh dg sikap muka yg bersifat rahasia, penuh dg sikap penerimaan & pemberian kesempatan dari penerimaan & pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor konselor kepada klien. Konselor mempergunakan pengetahuan & mempergunakan pengetahuan & ketrampilan untuk membantu kliennya ketrampilan untuk membantu kliennya mengatasi masalah-masalahnya.mengatasi masalah-masalahnya.

Page 15: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Kesimpulan KonselingKesimpulan KonselingKonseling Komprehensif adalah konseling yg Konseling Komprehensif adalah konseling yg berlaku bagi konseli yg berbagai macam berlaku bagi konseli yg berbagai macam karakter, dilaksanakan melalui suatu proses karakter, dilaksanakan melalui suatu proses interaksi antara konselor dan konseli, interaksi antara konselor dan konseli, bersifat sangat pribadi dlm memberikan bersifat sangat pribadi dlm memberikan bantuannya agar konseli memiliki bantuannya agar konseli memiliki kemampuan untuk tumbuh kembang kemampuan untuk tumbuh kembang seoptimal mungkin & mengarah pada suatu seoptimal mungkin & mengarah pada suatu pilihan dalam hidupnya sesuai dengan pilihan dalam hidupnya sesuai dengan potensi yg dimiliki.potensi yg dimiliki.

Page 16: PROFESI  KEPENDIDIKAN

BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING

Proses interaksi dua belah pihak, yaitu Proses interaksi dua belah pihak, yaitu konselor & konseli. Dalam membantu konselor & konseli. Dalam membantu konseli agar memiliki suatu konseli agar memiliki suatu pemahaman diri, penyesuaian diri, dan pemahaman diri, penyesuaian diri, dan kemampuan dalam menentukan kemampuan dalam menentukan keputusan yg tepat dalam keputusan yg tepat dalam memecahkan permasalahannya memecahkan permasalahannya sehingga dapat hidup sesuai dengan sehingga dapat hidup sesuai dengan keadaan dlm lingkungan keluarga, keadaan dlm lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.masyarakat dan sekolah.

Page 17: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Tujuan Bimbingan KonselingTujuan Bimbingan KonselingAgar siswa dapat :Agar siswa dapat :

1.1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa perkembangan karir serta kehidupannya di masa yg akan datangyg akan datang

2.2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yg dimilikinya seoptimal mungkinyg dimilikinya seoptimal mungkin

3.3. Menyesuaikan diri dg lingkungan pendidikan, Menyesuaikan diri dg lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanyalingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya

4.4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapi Mengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapi dalam studi, penyesuaian dg lingkungandalam studi, penyesuaian dg lingkungan

Page 18: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Konsep dasar Bimbingan dan Konsep dasar Bimbingan dan konselingkonseling

Bimbingan dan konseling merupakan salah Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dlm keseluruhan sistem satu komponen dlm keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah; pendidikan khususnya di sekolah; guru guru sbg sbg salah satu pendukung unsur pelaksana salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang pendidikan yang mempunyai tanggung mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolahlayanan bimbingan pendidikan di sekolah, , dituntut untuk dituntut untuk memiliki wawasan yang memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep-konsep dasar memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolahbimbingan dan konseling di sekolah..

Page 19: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Pola Organisasi Bimbingan di Pola Organisasi Bimbingan di SekolahSekolah

ORANG TUA SISWA

KEPALA SEKOLAH

WALI KELASGURUGURU

KONSELOR

PARA SISWA

Page 20: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Fungsi-fungsi BKFungsi-fungsi BK1.1. Fungsi PemahamanFungsi Pemahaman

2.2. Fungsi FasilitasFungsi Fasilitas

3.3. Fungsi PenyesuaianFungsi Penyesuaian

4.4. Fungsi PenyaluranFungsi Penyaluran

5.5. Fungsi FasilitasFungsi Fasilitas

6.6. Fungsi PencegahanFungsi Pencegahan

7.7. Fungsi PerbaikanFungsi Perbaikan

8.8. Fungsi PenyembuhanFungsi Penyembuhan

9.9. Fungsi PemeliharaanFungsi Pemeliharaan

10.10. Fungsi PengembanganFungsi Pengembangan

Page 21: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Prinsip-prinsip BKPrinsip-prinsip BK1.1. Bimbingan untuk semua individuBimbingan untuk semua individu

2.2. Bimbingan bersifat individualisasiBimbingan bersifat individualisasi

3.3. Bimbingan menekankan hal yang Bimbingan menekankan hal yang positifpositif

4.4. Bimbingan merupakan usaha Bimbingan merupakan usaha bersamabersama

5.5. Pengambilan Keputusan Hal yang Pengambilan Keputusan Hal yang Esensial dalam BimbinganEsensial dalam Bimbingan

6.6. Bimbingan Berlangsung dalam Bimbingan Berlangsung dalam Berbagai Setting KehidupanBerbagai Setting Kehidupan

Page 22: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Asas-asas Asas-asas Bimbingan KonselingBimbingan Konseling

1.1. KerahasiaanKerahasiaan2.2. KesukarelaanKesukarelaan3.3. KeterbukaanKeterbukaan4.4. KegiatanKegiatan5.5. KemandirianKemandirian6.6. KekinianKekinian7.7. KedinamisanKedinamisan

8. Keterpaduan8. Keterpaduan9. Kenormatifan9. Kenormatifan10. Keahlian10. Keahlian11. Alih Tangan 11. Alih Tangan

KasusKasus12. Tut Wuri 12. Tut Wuri

HandayaniHandayani

Page 23: PROFESI  KEPENDIDIKAN

1. Kerahasiaan1. KerahasiaanAAsas bimbingan dan konseling sas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan segenap data dan keterangan tentang peserta didik (konseli) tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan, yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. diketahui oleh orang lain.

Page 24: PROFESI  KEPENDIDIKAN

2. Kesukarelaan2. KesukarelaanAAsas bimbingan dan konseling yang sas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (konseli) kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperlukan layanan/kegiatan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini guru baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.tersebut.

Page 25: PROFESI  KEPENDIDIKAN

3. Keterbukaan3. KeterbukaanAAsas bimbingan dan konseling yang sas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersifat menjadi sasaran layanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Keterbukaan ini amat pengembangan dirinya. Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik yang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agar yang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agar peserta didik dapat terbuka, guru pembimbing peserta didik dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahuu harus bersikap terbuka dan tidak terlebih dahuu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.berpura-pura.

Page 26: PROFESI  KEPENDIDIKAN

4. Kegiatan4. KegiatanBBimbingan dan konseling yang imbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam secara aktif di dalam penyelenggaraan penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan. layanan/kegiatan bimbingan.

Page 27: PROFESI  KEPENDIDIKAN

5. Kemandirian5. KemandirianAAsas bimbingan dan konseling sas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan umum bimbingan dan konseling, yakni: peserta didik konseling, yakni: peserta didik (konseli) sebagai sasaran (konseli) sebagai sasaran layanan bimbingan dan layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseling diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandirisiswa-siswa yang mandiri. .

Page 28: PROFESI  KEPENDIDIKAN

6. Kekinian6. KekinianAAsas bimbingan dan konseling yang sas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik ialah permasalahan peserta didik (konseli) dalam kondisinya sekarang. (konseli) dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan Layanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.dan apa yang diperbuat sekarang.

Page 29: PROFESI  KEPENDIDIKAN

7. Kedinamisan7. KedinamisanAAsas bimbingan dan konseling yang sas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (konseli) terhadap sasaran layanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke perkembangannya dari waktu ke waktu.waktu.

Page 30: PROFESI  KEPENDIDIKAN

8. Keterpaduan8. KeterpaduanAAsas bimbingan dan konseling yang sas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap dikembangkan. Koordinasi segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.baiknya.

Page 31: PROFESI  KEPENDIDIKAN

9. Kenormatifan9. Kenormatifan AAsas bimbingan dan konseling yang sas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap layanan dan menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu yang ada, yaitu a.a.nilai dan norma agama, nilai dan norma agama, b.b.hukum dan peraturan, hukum dan peraturan, c.c.adat istiadat, adat istiadat, d.d.ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan, dan e.e.kebiasaan yang berlaku. kebiasaan yang berlaku.

Page 32: PROFESI  KEPENDIDIKAN

LanjutanLanjutanBukanlah layanan atau kegiatan bimbingan Bukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu.norma yang dimaksudkan itu. L Layanan dan ayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (konseli) memahami, peserta didik (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut. norma tersebut.

Page 33: PROFESI  KEPENDIDIKAN

10. Keahlian10. KeahlianAAsas bimbingan dan konseling yang sas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan kegiatan menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan penegakan kode etik bimbingan dan konseling.konseling.

Page 34: PROFESI  KEPENDIDIKAN

11. Alih Tangan Kasus11. Alih Tangan KasusAsas bimbingan dan konseling yang Asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (konseli) permasalahan peserta didik (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. kepada pihak yang lebih ahli.

Page 35: PROFESI  KEPENDIDIKAN

LanjutanLanjutanGuru pembimbing dapat Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.lain-lain.

Page 36: PROFESI  KEPENDIDIKAN

12. Tut Wuri Handayani12. Tut Wuri HandayaniAsas ini menunjuk pada suasana Asas ini menunjuk pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara rangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang dibimbing pembimbing dan yang dibimbing lebih-lebih di lingkungan sekolah, asas lebih-lebih di lingkungan sekolah, asas ini makin dirasakan manfaatnya, dan ini makin dirasakan manfaatnya, dan bahkan perlu dilengapi dengan “ing bahkan perlu dilengapi dengan “ing ngarsa sung tulada, ing madya ngarsa sung tulada, ing madya mangun karso”. mangun karso”.

Page 37: PROFESI  KEPENDIDIKAN

LanjutanLanjutanArti dari semboyan ini adalah : Arti dari semboyan ini adalah : a.a.Tut wuri handayani (dari belakang Tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), dorongan dan arahan), b.b.Ing madya mangun karsa (di tengah Ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), danmenciptakan prakarsa dan ide), danc.c.Ing ngarsa sung tulada (di depan, Ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).atau contoh tindakan yang baik).

Page 38: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Dari beberapa asas bimbingan Dari beberapa asas bimbingan dan konseling di atas, yang dan konseling di atas, yang

paling pokok ialah paling pokok ialah (1) asas kerahasiaan (1) asas kerahasiaan

(2) asas kesukarelaan dan (3) (2) asas kesukarelaan dan (3) asas keterbukaan. asas keterbukaan.

Page 39: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Persamaan antara Bimbingan dan Persamaan antara Bimbingan dan KonselingKonseling

Terletak pada tujuan yang hendak Terletak pada tujuan yang hendak dicapai yaitu sama-sama diterapkan dicapai yaitu sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, sama-dalam program persekolahan, sama-sama berusaha untuk memandirikan sama berusaha untuk memandirikan individu, dan sama-sama mengikuti individu, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua lingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan.kegiatan itu diselenggarakan.

Page 40: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Perbedaan antara Bimbingan dan Perbedaan antara Bimbingan dan Konseling,Konseling,

Terletak pada Terletak pada segi isi kegiatan segi isi kegiatan

Bimbingan lebih banyak bersangkut Bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian paut dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan, menekankan pada fungsi pencegahan, sedangakan konseling merupakan sedangakan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor orang manusia yaitu antara konselor dan klien.dan klien.

Page 41: PROFESI  KEPENDIDIKAN

Dari segi tenaga, bimbingan dapat Dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, orang wali kelas, kepala sekolah, orang dewasa lainnya. Namun, konseling dewasa lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan oleh hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain, dan terlatih. Dengan kata lain, konseling merupakan bentuk konseling merupakan bentuk khusus bimbingan yaitu layanan khusus bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh konselor yang diberikan oleh konselor kepada klien secara individu. kepada klien secara individu.

Page 42: PROFESI  KEPENDIDIKAN

peran bimbingan dan konseling di peran bimbingan dan konseling di dalam meningkatkan mutu pendidikandalam meningkatkan mutu pendidikan

terletak pada bagaiamana bimbingan dan konseling itu terletak pada bagaiamana bimbingan dan konseling itu membangun manusia yang seutuhnya dari berbagai membangun manusia yang seutuhnya dari berbagai aspek yang ada di dalam diri peserta didik. Karena aspek yang ada di dalam diri peserta didik. Karena seperti diawal telah dijelaskan bahwa pendidikan yang seperti diawal telah dijelaskan bahwa pendidikan yang bermutu bukanlah pendidikan yang hanya bermutu bukanlah pendidikan yang hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga harus meningaktkan profesionalitas saja tetapi juga harus meningaktkan profesionalitas dan sistem manjemen, dimana kesemuanya itu tidak dan sistem manjemen, dimana kesemuanya itu tidak hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai. Peran BK dalam keempat aspek inilah yang nilai. Peran BK dalam keempat aspek inilah yang menjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalam menjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalam peningkatan mutu pendidikan.peningkatan mutu pendidikan.