20
PROFIL POTENSI KABUPATEN ACEH TENGAH A. GAMBARAN UMUM Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak ditengah-tengah Provinsi Aceh. Secara geografis Kabupaten Aceh Tengah berada pada posisi antara 4 0 10”-4 0 58” LU dan 96 0 18” - 96 0 22” BT. Wilayahnya yang seluas 431.839 Ha atau setara dengan 4.318,39 Km 2 , berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah dan Bireuen di sebelah utara, Kabupaten Gayo Lues di sebelah selatan, Kabupaten Nagan Raya dan Pidie di sebelah barat, serta Kabupaten Aceh Timur di sebelah timur. Secara administrative, wilayahnya terbagi menjadi 14 kecamatan yang meliputi 269 desa/ kampung defenitif dan 27 kampung persiapan. Pada Triwulan I tahun 2011, jumlah penduduknya mencapai 202.114 jiwa dengan kepadatan rata-rata 47 jiwa/Km 2 . Keadaan pendududuk berdasarkan suku bangsa, Kabupaten Aceh Tengah merupakan daerah yang majemuk dengan komposisi penduduk bersuku Gayo ± 60%, suku Jawa 30%, Aceh Pesisir 5%, dan sisanya merupakan suku lainnya seperti Batak, Padang, Cina, dsb dengan mayoritas penduduk beragama Islam yakni sebanyak 97%. Mata pencaharian penduduknya didominasi oleh kegiatan pertanian dengan tenaga kerja sebesar 80%, disusul lapangan pekerjaan disektor perdagangan sebanyak 8%, sektor jasa sebesar 5% dan sektor lainnya sebesar 7%. Berikut disajikan data Penduduk Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan kecamatan Tahun 2008. No Kecamatan Luas Wilay ah (Km 2 ) Jumlah Kampun g (Desa) Jumlah Penduduk (Jiwa) Juml ah Ruma h Tang ga (KK) Jumlah Rumah Tangga Pra Sejaht era L P Jumla h 1. Linge 2.075 ,28 25 4.47 6 4.58 2 9.058 3.28 7 1.097

Profil Kabupaten Aceh Tengah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

profil

Citation preview

Page 1: Profil Kabupaten Aceh Tengah

PROFIL

POTENSI KABUPATEN ACEH TENGAH

A. GAMBARAN UMUM

Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak ditengah-tengah Provinsi Aceh. Secara geografis Kabupaten Aceh Tengah berada pada posisi antara 4010”-4058” LU dan 96018” - 96022” BT. Wilayahnya yang seluas 431.839 Ha atau setara dengan 4.318,39 Km2, berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah dan Bireuen di sebelah utara, Kabupaten Gayo Lues di sebelah selatan, Kabupaten Nagan Raya dan Pidie di sebelah barat, serta Kabupaten Aceh Timur di sebelah timur. Secara administrative, wilayahnya terbagi menjadi 14 kecamatan yang meliputi 269 desa/ kampung defenitif dan 27 kampung persiapan. Pada Triwulan I tahun 2011, jumlah penduduknya mencapai 202.114 jiwa dengan kepadatan rata-rata 47 jiwa/Km2. Keadaan pendududuk berdasarkan suku bangsa, Kabupaten Aceh Tengah merupakan daerah yang majemuk dengan komposisi penduduk bersuku Gayo ± 60%, suku Jawa 30%, Aceh Pesisir 5%, dan sisanya merupakan suku lainnya seperti Batak, Padang, Cina, dsb dengan mayoritas penduduk beragama Islam yakni sebanyak 97%. Mata pencaharian penduduknya didominasi oleh kegiatan pertanian dengan tenaga kerja sebesar 80%, disusul lapangan pekerjaan disektor perdagangan sebanyak 8%, sektor jasa sebesar 5% dan sektor lainnya sebesar 7%. Berikut disajikan data Penduduk Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan kecamatan Tahun 2008.

No KecamatanLuas

Wilayah (Km2)

Jumlah Kampung

(Desa)

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jumlah Rumah Tangga

(KK)

Jumlah Rumah Tangga

Pra Sejahtera

L P Jumlah

1. Linge 2.075,28 25 4.476 4.582 9.058 3.287 1.0972. Bintang 429,00 24 4.556 4.652 9.208 2.198 8873. Lut Tawar 99,56 21 9.203 9.971 19.174 4.259 9114. Kebayakan 56,34 20 6.947 6.851 13.798 3.336 9955. Pegasing 99,00 31 8.976 9.295 18.271 3.914 1.6026. Bebesen 47,19 28 17.319 18.637 35.956 8.198 1.6477. Kute Panang 35,06 23 3.674 3.529 7.203 1.871 7868. Silih Nara 98,00 33 10.964 10.937 21.901 5.371 2.0579. Ketol 404,53 25 5.938 5.902 11.840 3.072 78410.

Celala 89,00 16 4.341 4.346 8.687 2.137 990

11.

Atu Lintang 105,04 10 3.645 3.541 7.186 1.662 642

12.

Jagong Jeget 82,53 11 4.835 4.335 9.170 2.375 824

13.

Bies 28,86 12 3.321 3.601 6.922 1.699 367

Page 2: Profil Kabupaten Aceh Tengah

14.

Rusip Antara 669,00 16 3.663 3.367 7.030 1.620 927

Jumlah 4.318,39 295 91.858 93.546 185.404 44.999 14.516Sumber : Aceh Tengah Dalam Angka 2009, diolah

Kabupaten Aceh Tengah memiliki topografi wilayah bergunung dan berbukit dengan ketinggian rata-rata bervariasi antara 200 – 2.600 meter diatas permukaan laut. Penggunaan lahannya didominasi oleh kawasan hutan seluas 280.647 Ha atau 64,98% dari luas wilayah, dan sisanya berupa tanah bangunan, sawah, tegal/ kebun, lading/huma, padang rumput, rawa-rawa, kolam, tambak, perkebunan dan areal peruntukan lainnya. Pada umumnya jenis tanahnya bervariasi, 68% diantaranya terdiri dari tanah podsolik coklat dan merah kuning dengan tekstur liat berpasir, struktur remuk, konsistensi gembur permeabilitas sedang. Keadaan tersebut menjadikan Aceh Tengah sebagai daerah yang subur dan menjadi pusat produksi hasil pertanian dataran tinggi di Provinsi Aceh. Sesuai dengan letak geografisnya, iklimnya termasuk iklim equatorial, dengan jumlah hari hujan rata-rata 137 hari/ tahun dan curah hujan rata-rata 1.822 m/tahun. Suhu udara rata-rata berkisar pada 20 derajad celcius dengan kelembaban nisbi antara 80 – 84%.

Kabupaten ini memiliki sebuah Danau yang diberi nama Danau Laut Tawar. Danau tersebut dikelilingi oleh perbukitan yang ditumbuhi pohon Pinus Merkusi. Luas Danau ini sekitar 5.472 Ha dengan air yang bersumber dari sejumlah mata air dan 21 buah sungai kecil termasuk sebuah sungai besar ”Krueng Peusangan” yang saat ini sedang akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Kabupaten Aceh Tengah terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Pada tahun 2010, income perkapita sebesar Rp. 5,27 juta atau setara US$ 620 (asumsi 1US$ = Rp. 8.550) dan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,02 persen per tahun.

B. POTENSI EKONOMI

Kabupaten Aceh Tengah memiliki sumber daya alam yang cukup beragam dan potensial bagi kegiatan investasi dan perdagangan. Beberapa sektor unggulan yang prospektif untuk dikembangkan masih diarahkan pada sektor pertanian sebagai sektor dominan, disamping sektor lain yang juga cukup potensial seperti sektor perikanan, peternakan, industri dan pariwisata. Beragamnya potensi yang dimiliki ini, sebagaia besar belum dimanfaatkan secara optimal akibat kurangnya sarana pendukung dan penguasaan tekhnologi termasuk tenaga skill, sehingga memberikan peluang yang cukup besar untuk pengembangan/ pemberdayaan ekonomi yang berbasis kerakyatan.

1. Perkebunan

Sektor perkebunan merupakan sektor unggulan di Kabupaten Aceh Tengah yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Komoditi perkebunan yang menjadi unggulan adalah kopi. Luas

Page 3: Profil Kabupaten Aceh Tengah

perkebunan kopi di Kabupaten Aceh Tengah mencapai 47.854 ha atau 11% dari luas wilayah kabupaten, dengan jumlah produksi kopi (biji hijau) rata-rata sebesar 21.861,42 ton/ tahun. Untuk perluasan tanaman kopi, masih terdapat potensi lahan seluas 58.744 ha yang tersebar hampir diseluruh kecamatan, sehingga secara total proporsi ekspor kopi Aceh Tengah mencapai 7% dari volume total ekspor nasional. Namun keuntungan dari hasil produksi dan penjualan kopi belum berpihak kepada petani secara langsung, melainkan, komoditi ini masih dinikmati oleh para pedagang, akibat keterbatasan pengetahuan dan informasi para petani.

Disamping tanaman kopi, komoditi lain pada sektor perkebunan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sesuai dengan potensi lahan dan budidaya serta prospek pasar baik lokal maupun ekspor adalah tebu. Tanaman tebu di Kabupaten Aceh Tengah yang diusahakan oleh penduduk adalah merupakan bahan baku untuk membuat gula merah, yang diproduksi oleh masyarakat petani tebu di daerah ini. Pada saat ini luas tanaman tebu mencapai 5.532 ha dengan luas produksi sebanyak 31.118 ton per tahun. Secara keseluruhan, tanaman perkebunan di Kabupaten Aceh Tengah meliputi 16 jenis tanaman, jenis dan besar produksi tahunan seperti tersaji pada tabel berikut :

No Jenis TanamanLuas

Tanam (Ha)

Jumlah Produksi

(Ton)No

Jenis Tanaman

Luas Tanam

(Ha)

Jumlah Produksi

(Ton)1. Kopi Arabika 46.430 27.420 9. Kemiri 641 2112. Kopi Robusta 3.301 1.137 10. Nilam 72 43. Tebu 5.532 32.118 11. Sere wangi 2 -4. Kakao 254 12 12. Jahe 30 565. Tembakau 22 4 13. Pinang 119 416. Lada 23 5 14. Kelapa 65 67. Casia Vera 617 468 15. Pala 21 58. Aren 148 31 16. Kapuk/Randu 3 1

JUMLAH 56.327 61.195 JUMLAH 953 324JUMLAH 57.280 61.519

Sumber : Aceh Tengah Dalam Angka, 2009

2. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Selain tanaman perkebunan, Kabupaten Aceh Tengah juga kaya dengan tanaman pangan dan hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Produksi sayur-sayuran saat ini mencapai ± 14.855 ton pertahun, yang didominasi oleh komoditas kol/ kubis sebesar 3.552 ton (23,91%), disusul kentang sebesar 2.399 ton (16,15%), tomat 1.966 ton (13,23%), cabe sebanyak 1.896 ton (12,76%), dan sisanya berupa cabe rawit, bawang, ketimun, wortel dan lain-lain. Sedangkan produksi buah-buahan saat ini tercatat sekitar 11.621 ton, dengan produksi terbesar adalah jeruk keprok, pisang, alpukat, jeruk siam, durian, nenas dan jenis buah-buahan dataran tinggi lainnya.

Sebagai sentra tanaman hortikultura di Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Tengah memiliki potensi lahan untuk pengembangan seluas 32.520 Ha. Berdasarkan luas tanam

Page 4: Profil Kabupaten Aceh Tengah

dan luas panen yang ada, peluang perluasan lahan masih sangat memungkinkan. Adapun peluang investasi yang dan perdagangan yang ditawarkan adalah pembangunan industri pengolahan hasil pertanian, penyediaan alat pertanian, pengembangan tekhnologi dan pemasaran hasil.

3. Peternakan

Meskipun masih dilakukan dalam skala terbatas dan penggunaan tekhnologi yang sederhana, usaha peternakan baik ternak besar maupun ternak kecil di Kabupaten Aceh Tengah telah banyak diusahakan oleh petani. Dari berbagai jenis ternak yang dikembangkan, jenis ternak yang cukup prospektif untuk dikembangkan adalah kerbau, sapi, kambing/ domba, dan kuda. Potensi ini didukung oleh ketersediaan lahan pengembalaan yang cukup luas. Padang pengembalaan yang didaerah ini dikenal dengan ”peruweren” memiliki areal seluas 41.500 Ha. Areal tersebut merupakan aset daerah yang diatur dalam Perda/ Qanun Kabupaten Aceh Tengah. Disamping areal tersebut, 11,02% dari luas hutan didaerah ini juga ditumbuhi padang rumput yang sangat cocok untuk pengembangan usaha peternakan. Berdasarkan pada potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah saat ini sedang melaksanakan/ mengembangkan Proyek Sentra Penghasil Ternak yang berlokasi di Ketapang dengan luas areal lebih kurang 3.000 Ha. Melalui program ini, Peternakan Terpadu Ketapang nantinya akan menjadi pusat penjualan ternak, industri dendeng sapi serta kawasan agrowisata yang indah.

Berikut disajikan populasi dan produksi hasil ternak di Kabupaten Aceh Tengah pada Tahun 2009

No Jenis Ternak Populasi (ekor)1. Sapi Potong 5.6662. Kerbau 21.4723. Kuda 2.1724. Kambing 6.5805. Domba 2.5976. Ayam Buras 133.9657. Ayam Ras Pedaging 173.5088. Itik/ Bebek 64.267

Sumber : Aceh Tengah Dalam Angka, 2009

4. Perikanan

Kegiatan perikanan di Kabupaten Aceh Tengah sebagian besar berupa perikanan air tawar dengan memanfaatkan Danau Laut Tawar dan daerah aliran sungainya serta budidaya melalui kolam/ tambak dan minapadi. Sumber daya ikan memiliki peluang tinggi untuk dikembangkan karena adanya dukungan air yang sangat melimpah. Potensi lahan budidaya air tawar mencapai 5.811,20 Ha, yang sebagian besar terdapat di Danau

Page 5: Profil Kabupaten Aceh Tengah

Laut Tawar. Dari luas tersebut, yang telah dibudidayakan dan dimanfaatkan baru mencapai 504,70 Ha. Sedangkan sisanya belum dimanfaatkan karena keterbatasan sarana dan prasarana. Jumlah produksi ikan air tawar di Kabupaten Aceh Tengah tercatat sebanyak 50% berasal dari penangkapan di danau, 25% hasil budidaya keramba/ jaring tancap, 13% budidaya kolam dan sisanya sebanyak 12% bersumber dari penangkapan di sungai. Dari keseluruhan produksi ikan tersebut masih belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, selama ini sebagian besar kebutuhan ikan dipasok dari Kabupaten Bireuen.

Peluang bisnis dan investasi yang masih cukup terbuka pada sektor perikanan ini adalah pembudidayaan ikan air tawar yang dapat dikembangkan dikolam-kolam masyarakat, atau dipinggiran Danau Laut Tawar dengan cara membuat keramba tancap dan jaring apung.

5. Kehutanan

Kabupaten Aceh Tengah memiliki kawasan hutan seluas 280.647 Ha atau 64,98% dari luas kabupaten, yang terdiri dari hutan lindung (142.490 Ha), suaka alam/ taman buru (85.381 Ha), dan hutan produksi/ produksi terbatas (52.776 Ha). Sebagian besar hutan yang ada merupakan hutan alam tropis heterogen dan hutan pinus homogen, sehingga memiliki potensi yang sangat tinggi.

Hasil utama hutan Aceh Tengah adalah kayu pinus mercusii, kayu rimba campuran, meranti, gerupel, jeumpa dan lain-lain, serta hasil ikutan (hasil hutan non kayu) berupa rotan, sarang burung walet dan sebagainya.

Potensi hutan digunakan untuk kepentingan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat, dengan memanfaatkan hasil hutan yang ada dengan prinsip tetap memelihara kelestarian dan ekosistemnya, yaitu dengan upaya mencegah berbagai aktifitas seperti penjarahan dan pengrusakan hutan penataan hutan sebagai sumber daya alam memiliki potensi ekonomi terus ditempuh melalui peningkatan penertiban penebangan hutan, penghijauan, reboisasi, dan rehabilitasi lahan kritis.

6. Pertambangan dan Energi

Berdasarkan hasil survey, bahan galian/ tambang yang terkandung diwilayah Kabupaten Aceh Tengah sangat bervariasi, mulai dari bahan galian Golongan A (uranium, minyak bumi, timah hitam), Golongan B (emas, tembaga, belerang, borax, firit, perak, pasir besi), dan Golongan C seperti batu gamping, andesit, granit, marmer, batu sabak, serpentit, lempung, dan trass. Seluruh bahan galian tersebut sampai saat ini belum ada yang dieksplorasi kecuali bahan galian pasir dan batuan.

Page 6: Profil Kabupaten Aceh Tengah

7. Industri

Sektor industri merupakan salah satu lapangan usaha yang cukup besar dalam membentuk PDRB Kabupaten Aceh Tengah. Lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 6,84% dan secara perlahan terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Sesuai dengan potensi alam, maka jenis industri yang berkembang didominasi oleh industri kilang pengupasan/ penggilingan kopi dan industri kilang tebu. Kedua jenis industri ini selalu dilakukan pembinaan dalam upaya menjaga kualitas hasil produksi.

Disamping industri berbasis pertanian, industri pada sektor non agraris sebagai industri yang paling kecil, keberadaannya juga dinilai cukup memadai dalam penyediaan kebutuhan masyarakat. Melihat pada potensi daerah yang begitu besar serta keadaan sarana dan prasarana ekonomi yang semakin baik, pengembangan industri di masa depan masih sangat memungkinkan, dengan beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan, antara lain peluang pasar untuk produk industri kecil sangat luas, bahan baku termasuk dari sektor pertanian sangat melimpah, pasar luar daerah semakin luas dengan terciptanya perdamaian dan mulai banyaknya para investor untuk menginvestasikan modalnya pada industri kecil dan menengah.

8. Pariwisata

Dalam pembagian Zona Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (sekarang Provinsi Aceh), Kabupaten Aceh Tengah ditetapkan sebagai zona pertanian dan pariwisata. Hal ini didasarkan pada potensi alam dan keadaan iklim yang sangat cocok sebagai daerah peristirahatan. Kabupaten Aceh Tengah memiliki 36 objek wisata, diantaranya terdiri dari agro wisata (2 jenis), wisata alam/ ekowisata (20 jenis), dan wisata budaya (14 jenis), yang tersebar hampir diseluruh kecamatan. Danau Laut Tawar adalah salah satu objek wisata unggulan yang cukup dikenal baik bagi wisatawan local maupun regional. Selama ini, atraksi wisata yang telah membudaya adalah lomba perahu, atraksi seni dan budaya serta pagelaran pacuan kuda tradisional yang diadakan setiap tahunnya pada bulan agustus.

Dilihat dari objek wisata yang ada, potensi Kabupaten Aceh Tengah untuk dikembangkan sebagai daerah wisata masih sangat cukup prospektif. Pengembangan yang diperlukan adalah pembangunan dalam bidang sarana dan prasarana serta pemugaran dari masing-masing objek wisata.

Page 7: Profil Kabupaten Aceh Tengah

C. SARANA DAN PRASARANA

1. Transportasi

Secara umum, kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Aceh Tengah telah cukup memadai untuk mendukung investasi. Sejak adanya program jalan yang dikembangkan dengan sistim jaring laba-laba (Ladia Galaska) untuk menembus isolasi daerah, didaerah ini telah terdapat 7 trace jalan yang menghubungkan Aceh Tengah dengan daerah luar, antara lain : Takengon – Bener Meriah – Bireuen; Takengon – Iseise – Belang Kejeren – Kotacane; Takengon – Celala – Beutong Ateuh – Aceh Jaya; Takengon – Genting – Pameu – Geumpang Pidie; Takengon – Bener Meriah – Krueng Geukeuh – Lhokseumawe; Takengon – Samar Kilang – Alue iemirah – Aceh Timur; dan Takengon – Delung Sekinel – Penarun – Peureulak.

Selain melalui darat, Kabupaten Aceh Tengah juga dapat ditempuh melalui angkutan udara dalam waktu tempuh ± 45 menit dari Bandar Polonia Medan ke Bandara Rembele (Kab. Bener Meriah) dan ± 30 menit dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh. Selanjutnya dari Bandara Rembele ke Takengon (Ibukota Kabupaten Aceh Tengah) dapat ditempuh melalui perjalanan darat dalam waktu 20 menit.

2. Pos dan Telekomunikasi

Sampai dengan Tahun 2010, sarana pos dan telekomunikasi telah menjangkau hampir seluruh wilayah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tengah. Fasilitas ini melayani dengan baik hubungan komunikasi baik local, SLJJ maupun SLI. Khusus untuk jaringan telekomunikasi, disamping PT. TELKOM, telah hadir beberapa operator jaringan selular (GSM) seperti Telkomsel, Indosat, Satelindo, dan Flexy yang menjangkau hampir seluruh kawasan pemukiman penduduk. Didaerah ini juga terdapat koneksi internet yang cukup baik untuk diakses oleh masyarakat. Adapun untuk pengiriman barang dan jasa (benda-benda pos) baik kedalam dan keluar daerah dilayani melalui kantor PT. Pos Indonesia yang tersebar hampir disetiap kecamatan. Selain itu, terdapat pula usaha kurir, jasa titipan, ekspedisi dan angkutan yang menerima titipan surat dan barang.

3. Energi Listrik dan Air Bersih

Hampir seluruh wilayah kabupaten ini sudah terlayani dengan fasilitas listrik khususnya dari PLN, yang dipasok melalui Gardu Induk di Sumatera Utara. Untuk waktu kedepan, pasokan listrik didaerah ini, seluruh Aceh dan sebagian wilayah Sumatera Utara akan dihasilkan melalui PLTA Perusangan yang akan dibangun di Kabupaten Aceh Tengah. Sementara itu, penyediaan kebutuhan air minum/ air bersih untuk wilayah ibukota kecamatan dan desa-desa sekitar yang terjangkau, sebagian besar telah dilayani

Page 8: Profil Kabupaten Aceh Tengah

oleh cabang-cabang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tawar Takengon yang memanfaatkan mata air pegunungan dengan sistim pendistribusian secara grafitasi. Pada saat-saat kemarau, antara bulan mei sampai dengan agustus, sebagian masyarakat diperkotaan mengalami krisis air bersih akibat kekurangan pasokan air dari PDAM. Kondisi ini menyebabkan masyarakat harus membeli air bersih dengan biaya berkisar antara Rp. 40.000 s/d 50.000 per seribu liter.

4. Perbankan dan Lembaga Keuangan Mikro

Lembaga Perbankan (Bank Umum) yang beroperasi di Kabupaten Aceh Tengah adalah Bank Rakyat Indonesia/BRI (Kantor Cabang dan beberapa unitnya), Bank Aceh (Kantor Cabang dan beberapa kantor kasnya), Cabang Bank Mandiri, Kantor Cabang Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN), USP Bank Danamon, ditambah satu Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang didirikan oleh Pemda Kabupaten Aceh Tengah. Disamping lembaga perbankan tersebut, di Kabupaten Aceh Tengah juga terdapat beberapa Lembaga Keuangan Mikro yang digerakkan oleh Koperasi, serta terdapat pula LKM Grameen Bank Bangladesh.

Sumber Referensi :1. Aceh Tengah Dalam Angka Tahun 20092. Profil Kabupaten Aceh Tengah Tahun 20083. RPJM Kabupaten Aceh Tengah 2007 – 20124. Buku Indonesian Investment and Trading Opportunity, 20075. Buku Data dan Informasi Pembangunan Kabupaten Aceh Tengah, 2008

Page 9: Profil Kabupaten Aceh Tengah

PROFIL POTENSI KABUPATEN ACEH TENGAH

Page 10: Profil Kabupaten Aceh Tengah

PROGRAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA LOKAL DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN ACEH TENGAH

DIAJUKAN OLEH : IWAN MARDI HORAS. M, SE., MM.

Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis, dengan sasaran untuk dapat mendukungprogram pemberdayaan masyarakat Kabupaten Aceh Tengah. Melalui tulisan ini diharapkan

dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan program dan kebijakan pengembangan masyarakat oleh Yayasan Haji Sabih Goenadjaja Dikoesumah

Pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi potensi daerah merupakan opsi yang paling mungkin untuk dilakukan, mengingat pendekatan ini mampu memberikan sumbangan terhadap penciptaan sektor-sektor riil perekonomian daerah. Namun demikian pemberdayaan masyarakat merupakan pekerjaan yang sangat besar dan rumit untuk dilakukan, karena berbagai masalah yang dihadapi saling berinteraksi menjadi kendala yang akan sangat sulit untuk dapat dieleminir oleh masyarakat itu sendiri tanpa adanya penyatuan kekuatan dari berbagai kalangan khususnya pemerintah selaku pemangku kebijakan dan kelompok swadaya masyarakat selaku kontrol atas regulasi tersebut.

Kebijakan pemberdayaan masyarakat harus lebih luas daripada sekedar membuat daftar program-program dukungan finansial dan teknis yang berdiri sendiri tanpa adanya kaitan antara satu dengan yang lain. Untuk meningkatkan efektifitas, kebijakan pemberdayaan masyarakat memang diperlukan adanya suatu konsepsi dasar yang dibangun berdasarkan suatu pendekatan yang komprehensif. Isu sentral dalam pemberdayaan masyarakat selama ini adalah tidak adanya kesinambungan pelaksanaan program- program yang dilaksanakan atau kebijakan program sebagian bersifat trial and eror. Untuk itu maka diperlukan adanya suatu kebijakan yang berkesinambungan yang berkaitan langsung dengan perbaikan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat dengan jalan memberdayakan rumah tangga menjadi produktif dan berdaya saing.

Upaya strategis dalam memperkuat daya saing ekonomi masyarakat tersebut dilakukan secara terpadu dengan menstimulus iklim berusaha yang kondusif dan peluang usaha yang seluas-luasnya, dengan bantuan fasilitas dari berbagai pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun lembaga donor yang diberikan secara selektif terutama dalam bentuk pembinaan, pendampingan, pendidikan dan pelatihan, informasi bisnis, tekhnologi dan permodalan usaha. Dengan melakukan berbagai upaya terpadu ini diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan masyarakat dalam pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan mengurangi pengangguran.

Page 11: Profil Kabupaten Aceh Tengah

Pemberdayaan masyarakat harus pula selaras dengan perkembangan pelaksanaan otonomi daerah, sehingga yang terjadi adalah betul-betul kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat, yang pada akhirnya menunjang keberhasilan pembangunan daerah di semua sektor termasuk bidang ekonomi. Oleh karena itu, pola pengembangan masyarakat haruslah diprogramkan berdasarkan kondisi geografis, demografis dan potensi daerah karena akan memanfaatkan sumber daya lokal dan mampu merangsang pertumbuhan usaha lokal serta optimalisasi pemanfaatan lahan.

Untuk Kabupaten Aceh Tengah, potensi daerah berdasarkan kondisi geografis dan demografis terdiri atas beberapa sector; diantaranya Sektor Perkebunan, Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sektor Peternakan, Sektor Perikanan, Sektor Kehutanan, Sektor Pertambangan dan Energi, Sektor Industri dan Sektor Pariwisata. (Potensinya dapat dilihat pada Profil Kabupaten Aceh Tengah).

Dari berbagai sektor-sektor tersebut, yang paling memungkinkan untuk dijadikan prioritas utama kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah :

Page 12: Profil Kabupaten Aceh Tengah

I. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIBIDANG EKONOMI

A. Sektor PerkebunanKegiatan :1. Pembinaan dan Bantuan Modal Pembuatan Pembibitan Benih Kopi dan

Cokelat2. Bantuan Pembuatan demplot serta pelatihan pembuatan pupuk organik

sederhana

B. Sektor Pertanian, Tanaman Pangan dan HortikulturaKegiatan :1. Pembinaan dan Perkuatan Modal Pembudidayaan Tanaman Stroberri

melalui pemanfaatan pekarang rumah;2. Program Kemitraan Pemasaran Nenas Gayo3. Program Kelembagaan Kemitraan Agribisnis pada Komoditas Sayuran

C. Sektor Peternakan Kegiatan :1. Pembinaan dan Perkuatan Modal Pembudidayaan Telur Burung Puyuh2. Pembinaan dan Bantuan Modal usaha pembuatan dendeng sapi/ kerbau3. Budidaya Peternakan Lebah Madu

D. Sektor Perikanan Kegiatan :1. Pembuatan Demplot serta Pelatihan Pembenihan Ikan Mujair2. Pembinaan dan Bantuan Modal Pembuatan/ Pembudidayaan benih ikan

mujair3. Pembinaan dan Bantuan Modal pembudidayaan belut4. Pembinaan dan Bantuan Modal pembudidayaan ikan lele5. Pendampingan dan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan bagi Nelayan

Perikanan Tangkap

E. Sektor IndustriKegiatan :1. Pelatihan pembuatan wafer/dodol/permen yang berbahan baku tebu, kopi

dan cokelat. 2. Pembinaan, Pendampingan dan Bantuan Modal Pembuatan

wafer/dodol/permen yang berbahan baku tebu, kopi dan cokelat. 3. Pelatihan mendesain motif kerawang gayo dengan cara membatik atau

menyablon

Page 13: Profil Kabupaten Aceh Tengah

F. Sektor PariwisataKegiatan :1. Pemberian pinjaman bantuan modal untuk pedagang kaki lima musiman

pada event pesta rakyat seperti pacuan kuda tradisional di Lapangan Pacuan Kuda dan Objek Wisata Pantai Menye

2. Menciptakan lokasi/ membantu permodalan bagi usaha penjualan jagung bakar pada beberapa tempat dipinggiran danau laut tawar guna meningkatkan destinasi wisata

II. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIBIDANG SOSIALA. Pendidikan dan SDM

1. Pengadaan pelatihan keterampilan/ seni bagi masyarakat kurang mampu dan cacat fisik

2. Peningkatan minat baca melalui bimbingan dan pelatihan jurnalistik dan pemanfaatan media lokal bagi Siswa SLTA dan Pasantren

B. Keagamaan

1. Fasilitasi dan bantuan modal pembentukan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Bagi Pasantren Salafiah

2. Pembinaan Keagamaan kelompok pengajian masyarakat desa terpencil3. Bantuan kesejahteraan guru TPA di desa

C. Sosial Kemasyarakatan1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi pada desa terpencil

Page 14: Profil Kabupaten Aceh Tengah

YAYASAN HAJI SABIH GOENADJAJA DIKOESOEMAH

“YAYASAN HSGD”WILAYAH KERJA KABUPATEN ACEH TENGAH

Koordinator Provinsi AcehDR. AMRI, SE. M.Si

0811 6803 178

1. Kabupaten Aceh Jaya2. Kabupaten Aceh Besar3. Kota Banda Aceh4. Kabupaten Pidie Jaya5. Kabupaten Pidie6. Kabupaten Bireuen7. Kabupaten Aceh Tengah

8. Kabupaten Bener Meriah9. Kota Lhokseumawe10. Kabupaten Aceh Utara11. Kabupaten Aceh Timur12. Kota Langsa13. Kabupaten Aceh Tamiang14. Kabupaten Aceh Tenggara

Ketua/ Koordinator Kabupaten Aceh TengahIWAN MARDI. HM, SE., MM

0811 67 5454

SekretarisASPRIONO

BendaharaSUPARMANTO. S

Ketua Bidang Pendidikan dan KesraJUFRIANTO

0852 7666 4098

Ketua BIdang KemitraanACHYARUNA, SE0853 6108 7220