38
PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn NOVIALITA AESA PUTRI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein

YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn

NOVIALITA AESA PUTRI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit
Page 3: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Profil Leukosit pada

Anak Sapi Friesian Holstein yang diberi Pakan dengan Suplementasi Zn adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, November 2014

Novialita Aesa Putri

NIM B04100023

Page 4: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

ABSTRAK

NOVIALITA AESA PUTRI. Profil Leukosit pada Anak Sapi Friesian Holstein

yang diberi Pakan dengan Suplementasi Zn. Dibimbing oleh ANITA

ESFANDIARI dan SUS DERTHI WIDHYARI.

Zinc atau Zn merupakan mineral mikro yang berperan penting dalam sistem

kekebalan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh suplementasi

Zn dalam pakan terhadap profil leukosit pada anak sapi Friesian Holstein (FH).

Penelitian ini menggunakan 9 ekor anak sapi FH yang sehat secara klinis, berumur

antara 6-10 bulan. Anak sapi dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan, masing-

masing terdiri atas 3 ekor. Pengelompokan dilakukan berdasarkan perbedaan

kandungan mineral Zn yang ditambahkan ke dalam konsentrat, yaitu kelompok

yang diberi pakan tanpa suplementasi Zn (kontrol), kelompok yang diberi pakan

dengan suplementasi Zn sebesar 60 ppm, dan kelompok yang diberi pakan dengan

suplementasi Zn sebesar 120 ppm. Sampel darah diambil dari vena jugularis

sebelum dan setelah suplementasi Zn, setiap bulan selama tiga bulan, untuk

dianalisis terhadap jumlah total dan diferensial leukosit. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa suplementasi Zn sebesar 60 dan 120 ppm tidak menunjukkan

perbedaan yang nyata pada jumlah leukosit total, neutrofil, monosit, dan eosinofil

(P>0.05). Jumlah limfosit meningkat secara nyata setelah dua bulan suplementasi

Zn sebesar 60 ppm (P<0.05). Kesimpulan, suplementasi Zn tidak berpengaruh

pada jumlah leukosit total, neutrofil, monosit, dan eosinofil. Namun demikian,

suplementasi Zn sebesar 60 ppm mampu meningkatkan jumlah limfosit anak sapi

FH pada 2 bulan setelah suplementasi.

Kata kunci: Zn, anak sapi, leukosit total, diferensial leukosit

ABSTRACT

NOVIALITA AESA PUTRI. Leukocyte Profiles of Friesian Holstein Calves

Received Feed Supplemented by Zn. Supervised by ANITA ESFANDIARI and

SUS DERTHI WIDHYARI.

Zinc or Zn is a micro mineral which plays an important role in the immune

system. The objective of this experiment was to study the effect of zinc

supplementation in Friesian Holstein (FH) calves on the number of total and

differential leukocytes. Nine healthy Holstein calves, 6-10 months old, were used

in this experiment. The calves were devided into three groups, consisted of three

calves, i.e. with zero ppm (control), 60 ppm and 120 ppm of Zn supplementation,

respectively. Blood samples were collected from jugular vein for total leukocyte

count and differential leukocyte (neutrophyl, lymphocyte, monocyte, and

eosinophyl counts) analysis, prior to and every month following treatment for

three months. Results of this experiment showed that there were no significant

difference on total leukocyte, neutrophyl, monocyte, and eosinophyl counts

(P>0.05) following 60 and 120 ppm of Zn supplementation. Lymphocyte counts

increased significantly two months following 60 ppm of Zn supplementation

(P<0.05). In conclusion, Zn supplementation had no effect on total leukocyte,

Page 5: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

neutrophyl, monocyte, and eosinophyl counts. However, the supplementation 60

ppm of Zn may increase the lymphocyte count in calves two months after

supplementation.

Keywords: Zn, calves, total leukocyte, differential leukocyte

Page 6: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit
Page 7: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein

YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn

NOVIALITA AESA PUTRI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit
Page 9: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit
Page 10: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit
Page 11: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

yang berjudul Profil Leukosit pada Anak Sapi Friesian Holstein yang diberi

Pakan dengan Suplementasi Zn.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibunda Halinar MPd dan Ayahanda

Purwito SPd yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan, semangat, dan

doa yang tak kunjung putus kepada penulis. Terima kasih kepada Ibu Dr Drh

Anita Esfandiari MSi dan Ibu Dr Drh Sus Derthi Widhyari MSi atas bimbingan,

arahan, dan kesabaran selama membimbing penulis. Kepada Ibu Drh Okti Nadia

Poetri MSi selaku dosen pembimbing akademik, penulis juga mengucapkan

terima kasih.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Djadjat Sudrajat SSi

yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian di laboratorium

Patologi Klinik, rekan-rekan satu penelitian, sahabat-sahabat, kolega Acromion

FKH 47, Himpro Ruminansia, Keluarga besar HIMAJA (Himpunan Mahasiswa

Jambi) dan IMKB (Ikatan Keluarga Kerinci Bogor), serta tak lupa penulis

ucapkan terima kasih kepada keluarga kecil Sunda Karya atas kebersamaan yang

hangat selama ini dan senantiasa memberikan semangat kepada penulis. Terima

kasih untuk semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam penelitian ini.

Semoga karya ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Bogor, November 2014

Novialita Aesa Putri

Page 12: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2

Friesian Holstein (FH) 2

Mineral Zinc (Zn) 3

Leukosit 4

METODE PENELITIAN 7

Waktu dan Tempat Penelitian 7

Alat dan Bahan 7

Prosedur Penelitian 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Leukosit 9

Limfosit 10

Neutrofil 11

Monosit 12

Eosinofil 13

SIMPULAN DAN SARAN 14

Simpulan 14

Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 14

LAMPIRAN 17

RIWAYAT HIDUP 24

Page 13: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

DAFTAR TABEL

1 Komposisi konsentrat selama penelitian 8 2 Rataan jumlah leukosit total anak sapi Friesian Holstein sebelum dan

sesudah suplementasi Zn 9

3 Rataan jumlah limfosit anak sapi Friesian Holstein sebelum dan

sesudah suplementasi Zn 10

4 Rataan jumlah neutrofil anak sapi Friesian Holstein sebelum dan

sesudah suplementasi Zn 11

5 Rataan jumlah monosit anak sapi Friesian Holstein sebelum dan

sesudah suplementasi Zn 12 6 Rataan jumlah eosinofil anak sapi Friesian Holstein sebelum dan

sesudah suplementasi Zn 13

DAFTAR GAMBAR

1 Sapi Friesian Holstein 2

DAFTAR LAMPIRAN

1 Uji ANOVA sebelum suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan 17 2 Uji Duncan sebelum suplementasi Zn berdasarkan kelompok perlakuan 17

3 Uji ANOVA setelah 1 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan 18

4 Uji Duncan setelah 1 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan 18

5 Uji ANOVA setelah 2 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan 19

6 Uji Duncan setelah 2 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan 19

7 Uji ANOVA setelah 3 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan 20

8 Uji Duncan setelah 3 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan 20

9 Uji ANOVA pada kelompok kontrol berdasarkan waktu pengamatan 21

10 Uji Duncan pada kelompok kontrol berdasarkan waktu pengamatan 21

11 Uji ANOVA pada kelompok perlakuan Zn 60 ppm berdasarkan waktu

pengamatan 22

12 Uji Duncan pada kelompok perlakuan Zn 60 ppm berdasarkan waktu

pengamatan 22

13 Uji ANOVA pada kelompok perlakuan Zn 120 ppm berdasarkan waktu

pengamatan 23

14 Uji Duncan pada kelompok perlakuan Zn 120 ppm berdasarkan waktu

pengamatan 23

Page 14: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit
Page 15: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jenis sapi perah yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah Friesian

Holstein (FH) (Syawal et al. 2013). Usaha sapi perah di Indonesia telah dimulai

sejak zaman Hindia Belanda (Subandriyo dan Adiarto 2009), dan meningkat dari

tahun ke tahun karena permintaan susu yang terus meningkat (Djaja et al. 2009).

Kesehatan sapi perah perlu diperhatikan agar produktivitas, termasuk

produksi susu, tetap optimal. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah

nutrisi pakan yang seimbang. Ketidakseimbangan nutrisi menyebabkan malnutrisi,

yaitu tubuh mengalami kelebihan atau kekurangan nutrisi. Salah satu akibatnya

adalah penurunan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh merupakan

sistem, diantaranya, untuk melindungi tubuh dari agen infeksi. Sistem ini terdiri

atas sel darah putih atau leukosit, sistem makrofag jaringan dan jaringan limfoid

(Guyton dan Hall 2006). Penurunan sistem kekebalan tubuh diantaranya

disebabkan oleh asupan mineral zinc yang tidak mencukupi (Fraker et al. 2000).

Zinc atau Zn merupakan mineral mikro yang memegang peranan penting

dalam sistem kekebalan tubuh. Rendahnya kandungan Zn dalam pakan

ruminansia menyebabkan kekurangan atau defisiensi Zn (Widhyari 2012).

Menurut Indriani et al. (2013), kandungan Zn dalam pakan ruminansia relatif

rendah yaitu berkisar antara 20-38 mg/kg, sedangkan kebutuhan Zn pada sapi

perah antara 40-60 mg/kg atau 40-60 ppm (NRC 2001). Defisiensi Zn

menyebabkan penurunan nafsu makan, gangguan pertumbuhan dan

perkembangan fisik (Muchtadi 2009), penurunan sistem kekebalan tubuh serta

kepekaan tubuh terhadap infeksi meningkat (Widhyari et al. 2009; Widhyari

2012). Oleh sebab itu suplementasi Zn sangat diperlukan untuk mencegah

terjadinya defisiensi.

Manfaat suplementasi Zn terhadap kekebalan tubuh telah banyak dibuktikan

dalam berbagai penelitian, antara lain sebagai inhibitor apoptosis yaitu kematian

sel yang terprogram (Fraker et al. 2000) dan meningkatkan aktivitas dan kapasitas

fagositosis sel leukosit (Widhyari et al. 2009). Namun demikian, suplementasi Zn

yang berlebih menyebabkan kelebihan gizi (over nutrition) yang memiliki dampak

mirip dengan defisiensi Zn yaitu menekan sistem kekebalan tubuh (Raqib et al.

2007; Muchtadi 2009), gangguan syaraf, dan kelemahan otot (Muchtadi 2009).

Status kekebalan tubuh dapat diamati, diantaranya melalui gambaran

leukosit dalam darah. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk

mengamati pengaruh suplementasi Zn dalam pakan terhadap jumlah total dan

diferensial leukosit pada anak sapi Friesian Holstein.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh suplementasi Zn dalam

pakan terhadap profil jumlah total dan diferensial leukosit (meliputi jumlah

limfosit, neutrofil, monosit dan eosinofil) pada anak sapi Friesian Holstein.

Page 16: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

2

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang profil

jumlah total dan diferensial leukosit pada anak sapi yang diberi pakan dengan

suplementasi Zn. Diharapkan, suplementasi Zn dalam pakan akan meningkatkan

status kekebalan tubuh.

TINJAUAN PUSTAKA

Friesian Holstein (FH)

Friesian Holstein (FH) merupakan sapi perah yang berkembang di daerah

subtropis. Sapi perah asal Belanda ini disebut juga Fries Holland yang memiliki

ciri-ciri, yaitu warna belang hitam-putih (Gambar 1), tanduk pendek dan

mengarah ke depan, terdapat warna putih berbentuk segitiga pada dahi. Sapi FH

memiliki sifat yang tenang dan jinak sehingga mudah ditangani, tidak tahan panas

tetapi mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Rata-rata berat badan sapi

jantan 850 kg, sedangkan sapi betina 625 kg. Sapi FH merupakan sapi perah

dengan produksi susu yang tinggi berkisar antara 4500-5500 liter dalam satu masa

laktasi (AAK 1991).

Gambar 1 Sapi Friesian Holstein (WHFF 2013)

Masa Pertumbuhan

Sapi pada masa pertumbuhan merupakan sapi yang belum mencapai dewasa

dan masih dalam proses pertumbuhan tubuhnya. Periode ini merupakan periode

penentu, apakah sapi layak atau tidak untuk dijadikan pejantan atau induk dengan

produktivitas yang optimal ketika mencapai umur dewasa. Alat pencernaan pada

sapi mencapai kesempurnaan pada umur berkisar antara 6-8 bulan (Bamualim et

al. 2009).

Pakan yang berkualitas tinggi dan cukup pemberiannya pada periode

pertumbuhan akan mempercepat pertambahan bobot badan dan mempersingkat

dicapainya waktu pubertas. Mineral merupakan nutrien yang dibutuhkan ternak,

Page 17: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

3

yang berperan untuk mempertahankan produktivitas dan menjaga kesehatan

ternak (Bamualim et al. 2009).

Mineral Zinc (Zn)

Zinc atau Zn merupakan salah satu mineral mikro yang penting bagi tubuh.

Zinc memiliki peran sebagai kofaktor untuk lebih dari 300 enzim, seperti alcohol

dehydrogenase, superoxide dismutase, RNA polymerase, alkaline phosphatase

dan carbonic anhydrase (Someya et al. 2009). Penyerapan Zn dalam tubuh terjadi

di usus terutama pada usus kecil (NRC 2001). Kebutuhan Zn meningkat pada

masa pertumbuhan, kebuntingan, dan laktasi. Selain itu, pada kondisi diare dan

luka kebutuhan Zn juga meningkat (Widhyari 2012). Zinc diketahui berperan

penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh (Someya et al. 2009).

Manfaat Zn

Tubuh membutuhkan Zn dalam jumlah yang sangat kecil, namun mutlak

dibutuhkan untuk memelihara kehidupan yang optimal (Widhyari 2012). Menurut

Simonyte et al. (2003), Zn merupakan mineral mikro yang penting bagi sistem

kekebalan tubuh. Zinc mengatur beberapa fungsi limfosit, seperti sintesis antibodi,

aktivasi limfosit T, dan sel natural killer (NK), serta kekebalan seluler (Bao et al.

2003). Menurut Rink dan Kirchner (2000), Zn berguna untuk mengaktifkan

hormon timulin, suatu hormon yang diperlukan untuk diferensiasi, proliferasi, dan

maturasi limfosit T.

Menurut Zemel et al. (2002), pemberian Zn pada anak penderita sickle cell

disease (SDC) mampu memperbaiki pertumbuhan tubuh dan meningkatkan berat

badan. Oleh sebab itu, manfaat Zn tidak hanya pada sistem kekebalan tubuh,

namun juga berguna untuk memperbaiki pertumbuhan tubuh anak.

Defisiensi Zn

Defisiensi Zn dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu defisiensi

ringan, menengah, dan berat. Defisiensi ringan disebabkan karena stres. Defisiensi

menengah berupa mulai menurunnya sistem kekebalan tubuh dan Zn plasma.

Defisiensi berat memperlihatkan gejala klinis berupa anoreksia, dermatitis, dan

parakeratosis (Widhyari 2012). Menurunnya sistem kekebalan dapat

meningkatkan kepekaan tubuh terhadap infeksi (Fraker et al. 2000; Widhyari

2009), dapat terjadi pertumbuhan tubuh yang lambat, lesio pada kulit, dan proses

persembuhan luka terhambat (Widhyari 2009, 2012).

Defisiensi Zn akan menurunkan fungsi timus dalam mengatur produksi

limfosit karena dapat menyebabkan atropi timus yang berdampak pada penurunan

sekresi timulin. Timulin merupakan hormon yang bertanggung jawab untuk

mengatur maturasi limfosit T dalam timus (Winarsi 2010). Defisiensi Zn

menyebabkan hilangnya nafsu makan, karena Zn berperan dalam memelihara

fungsi indera pengecap dan penciuman (Widhyari et al. 2009).

Defisiensi Zn diantaranya dapat disebabkan oleh asupan Zn dalam pakan

yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh atau adanya gangguan pencernaan pada

saat penyerapan Zn. Rendahnya kandungan Zn dalam rumput dapat terjadi karena

rumput tumbuh pada daerah yang kurang mineral Zn. Sementara itu, gangguan

Page 18: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

4

penyerapan Zn dalam saluran pencernaan dapat disebabkan oleh keberadaan asam

fitat, oksalat, kalsium, tembaga, dan besi. Zat ini akan mengikat Zn sehingga Zn

tidak dapat diserap oleh saluran pencernaan (Widhyari 2012).

Toksisitas Zn

Konsumsi suplemen Zn sangat dianjurkan, karena suplementasi Zn telah

banyak dilaporkan bermanfaat bagi tubuh, namun konsumsi Zn yang tinggi atau

melebihi kebutuhan tubuh dapat berdampak negatif (Ibs dan Rink 2003). Menurut

Muchtadi (2009), kelebihan Zn menimbulkan gejala yang mirirp dengan

kekurangan Zn yaitu menurunnya kekebalan tubuh. Asupan Zn yang tinggi dapat

menghambat penyerapan tembaga (Cu) dari saluran pencernaan, karena Zn

merupakan mineral kompetitor Cu. Tingginya asupan Zn diantaranya

menyebabkan defisiensi Cu yang dapat dikaitkan dengan anemia sideroblastik

(Kiswari 2014).

Menurut Ajayi (2008), kelebihan asupan Zn dapat menyebabkan kerusakan

komponen sistem kekebalan. Raqib et al. (2007) melaporkan bahwa, suplementasi

Zn dengan dosis tinggi pada anak tikus menyebabkan penurunan sistem kekebalan

tubuh, karena asupan berlebih akan menekan sistem kekebalan seluler pada anak

tikus.

Leukosit

Leukosit (sel darah putih) merupakan sel darah yang mengandung inti dan

menjadi unit aktif dari sistem kekebalan tubuh (Guyton dan Hall 2006). Leukosit

memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit (sel darah

merah). Berdasarkan butiran sitoplasma, leukosit terbagi atas dua jenis yaitu

granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil) yang memiliki sitoplasma granular

dan agranulosit (limfosit dan monosit) yang tidak memiliki sitoplasma granular

(Peckham 2014). Pembentukan leukosit sebagian di sumsum tulang yang disebut

mieloid dan sebagian di jaringan limfe yang disebut limfoid. Mieloid terdiri atas

granulosit, monosit serta sedikit limfosit, sedangkan limfoid terdiri atas limfosit

dan sel-sel plasma (Guyton dan Hall 2006).

Leukositosis adalah suatu keadaan jumlah leukosit berada di atas kisaran

nilai normal, sedangkan leukopenia merupakan kondisi di mana jumlah leukosit

berada di bawah kisaran nilai normal (Kiswari 2014). Dua keadaan tersebut

dipengaruhi oleh peningkatan atau penurunan dari neutrofil, eosinofil, basofil,

monosit, dan limfosit (Frandson et al. 2009). Jumlah leukosit total pada sapi

dalam sirkulasi darah berkisar antara 4-12 x 103 /µL (PennVet 2003).

Limfosit

Limfosit merupakan sel darah putih kedua terbanyak pada sebagian besar

spesies. Namun demikian, populasi limfosit pada ruminansia lebih dominan

dibandingkan dengan neutrofil (Frandson et al. 2009). Limfosit berdiameter antara

7-12 µm, dimana inti sel hampir menutupi sitoplasma, dengan sitoplasma tipis

(Peckham 2014). Jumlah limfosit dalam sirkulasi darah sapi berkisar antara 2.5-

8.0 x 103 /µL (PennVet 2003).

Page 19: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

5

Berdasarkan ukurannya limfosit dibedakan menjadi dua, yaitu limfosit kecil

dan limfosit besar (Kiswari 2014). Limfosit juga dibedakan menjadi dua tipe

fungsional yaitu limfosit B dan limfosit T. Dua jenis limfosit ini memiliki

kemampuan untuk meningkatkan kekebalan seluler dan humoral (Guyton dan Hall

2006). Pembentukan limfosit B terjadi di dalam sumsum tulang. Limfosit B dan

turunannya berkembang menjadi sel-sel plasma, yang membuat dan

menyekresikan antibodi. Limfosit T mengalami maturasi dalam timus dan tidak

membuat antibodi dan reseptor antigen pada permukaannya seperti limfosit B

(Peckham 2014).

Jumlah limfosit yang tinggi dalam sirkulasi darah disebut limfositosis.

Limfositotis dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan parasit (Kiswari

2014). Sementara itu, limfopenia merupakan keadaan di mana jumlah limfosit

dalam sirkulasi darah berada di bawah kisaran normal. Menurunnya jumlah

limfosit dalam sirkulasi darah dapat dipengaruhi oleh kortikosteroid yang akan

meningkatkan mobilisasi limfosit ke jaringan. Penurunan pembentukan limfosit

(limfopoiesis) dapat terjadi akibat timektomi, radiasi, dan kemoterapi. Infeksi

virus akut mengakibatkan penyimpanan limfosit pada organ limfoid meningkat

sehingga dapat menyebabkan rendahnya limfosit dalam sirkulasi darah (Guyton

dan Hall 2006).

Monosit

Monosit merupakan jenis leukosit berukuran paling besar diantara semua

jenis leukosit dengan diameter hingga 20 µm, inti sel seperti biji kacang, dan

sitoplasma tampak biru keabu-abuan dengan pewarnaan Giemsa (Peckham 2014).

Jumlah monosit dalam sirkulasi darah sapi berkisar antara 0.20-0.84 x 103

/µL

(PennVet 2003).

Monosit merupakan sel makrofag muda yang terdapat di dalam sirkulasi

darah. Monosit berperan sebagai lapis pertahanan tubuh kedua untuk melakukan

fagositosis sel debris hasil peradangan atau infeksi, menghancurkan partikel asing

dan jaringan mati, dan mengolah bahan asing sedemikian rupa sehingga bahan

asing tersebut dapat membangkitkan tanggap kebal (Guyton dan Hall 2006).

Neutrofil

Neutrofil dikenal sebagai lapis pertahanan pertama jika terjadi serangan

agen infeksi (Kiswari 2014). Berdiameter 12-14 µm, inti sel multilobus,

sitoplasma merah muda pucat berisi granula berwarna ungu. Neutrofil bersifat

motil dan fagositik, bersirkulasi selama 6-10 jam dalam darah dan kemudian

memasuki jaringan (Peckham 2014). Neutrofil merupakan leukosit jenis

polimorfonuklear (PMN), karena memiliki inti sel dengan bentuk yang beragam

(Kiswari 2014).

Neutrofil dibedakan menjadi dua macam yaitu neutrofil stab (batang) dan

neutrofil segmen. Neutrofil segmen sering disebut dengan neutrofil

polimorfonuklear. Granula yang terlihat dalam sitoplasma merupakan enzim yang

terikat membran, yaitu lisosom. Enzim ini terdiri atas hidrolase, termasuk protease,

lipase, dan fosfatase (Kiswari 2014). Neutrofil berfungsi memfagosit bakteri dan

virus yang bersirkulasi di dalam darah (Guyton dan Hall 2006), serta memasuki

jaringan dan menghancurkan jaringan yang rusak serta bakteri (Peckham 2014).

Page 20: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

6

Jumlah neutrofil yang meningkat dalam sirkulasi darah diantaranya dapat

disebabkan oleh peradangan, stres akut, kerusakan jaringan atau nekrosis.

(Kiswari 2014). Peningkatan tersebut dikenal sebagai neutrofilia (Frandson et al.

2009). Infeksi merupakan penyebab utama terjadinya neutrofilia. Neutropenia

adalah penurunan jumlah neutrofil di bawah kisaran normal. Neutropenia

diantaranya disebabkan oleh malnutrisi yaitu kekurangan vitamin B12 atau asam

folat dan tembaga, infeksi virus, dan pemberian obat dengan dosis tinggi,

misalnya antitiroid (Kiswari 2014).

Eosinofil

Eosinofil merupakan jenis granulosit dengan kemampuan fagositosis yang

lemah (Guyton dan Hall 2006). Berdiameter 12-15 µm, inti berlobus, sitoplasma

banyak mengandung granula besar berwarna merah cerah dengan pewarnaan

Giemsa (Peckham 2014). Jumlah eosinofil dalam sirkulasi darah sapi berkisar

antara 0-0.17 x 103 /µL (PennVet 2003).

Eosinofilia yaitu peningkatan jumlah eosinofil dalam sirkulasi darah yang

melebihi batas kisaran normal. Umumnya disebabkan oleh infeksi parasit, reaksi

alergi, dan penyakit kulit atopik. Eosinofilia juga dapat disebabkan oleh

neoplasma, autoimun, penyakit kolagen, dan reaksi alergi (Kiswari 2014).

Rendahnya jumlah eosinofil di bawah kisaran normal dalam sirkulasi darah

disebut eosinopenia (Frandson et al. 2009).

Basofil

Basofil merupakan jenis leukosit yang paling sedikit ditemukan dalam

sirkulasi darah (PennVet 2003). Jenis granulosit ini memiliki ciri khas pada

sitoplasma yang dipenuhi oleh granula berukuran besar dan menutupi inti sel,

yang dengan pewarnaan Giemsa menghasilkan warna biru tua (Kiswari 2014).

Diameter sel berkisar antara 14-16 µm dan inti sel berwarna biru atau ungu gelap

(Peckham 2014).

Granula basofil mengandung heparin (antikoagulan), histamin,

prostaglandin, dan serotonin (Guyton dan Hall 2006; Peckham 2014). Basofil

memiliki reseptor imunoglobulin E (IgE) (Peckham 2014). Imunoglobulin E

merupakan antibodi yang menyebabkan reaksi alergi dan memiliki sifat untuk

melekat pada sel mast dan basofil, sehingga kedua sel ini berperan dalam

beberapa tipe reaksi alergi. Reaksi antigen-antibodi menyebabkan rupturnya sel

mast dan basofil disertai keluarnya mediator peradangan yang menimbulkan

reaksi alergi (Guyton dan Hall 2006).

Peningkatan jumlah basofil di atas nilai kisaran normal dikenal sebagai

basofilia. Basofilia diantaranya terjadi pada kondisi reaksi alergi, karena basofil

berperan dalam reaksi hipersensitivitas yang berhubungan dengan IgE (Kiswari

2014). Keadaan tidak ditemukannya basofil di dalam sirkulasi darah merupakan

hal yang normal, karena persentase basofil dalam sirkulasi darah hanya sekitar

antara 0-3% (PennVet 2003).

Page 21: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

7

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan Mei sampai November 2013 di

Laboratorium Patologi Klinik, Divisi Penyakit Dalam, Departemen Klinik

Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Pengambilan sampel darah dilakukan di peternakan rakyat di desa Citapen,

Kecamatan Ciawi, Bogor.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian meliputi disposable syringe,

vacutainer berantikoagulan tripotassium ethylene diamine tetra-acetic acid (K3

EDTA), cool box, mikroskop, hemositometer (kamar hitung dan pipet leukosit),

mechanical shaker, counter, gelas obyek, cover glass, bak pewarnaan, tabung

reaksi, rak tabung reaksi, label, tisu, dan pipet. Bahan yang digunakan meliputi air,

pakan, suplemen Zn, sampel darah sapi, alkohol 70%, larutan Turk, metanol,

larutan Giemsa 10%, dan minyak imersi. Hewan penelitian yang digunakan

adalah anak sapi FH sebanyak 9 ekor berumur antara 6-10 bulan.

Prosedur Penelitian

Hewan Penelitian

Hewan penelitian dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan dengan masing-

masing kelompok terdiri atas tiga ekor. Pengelompokan dilakukan berdasarkan

perbedaan kandungan mineral Zn yang ditambahkan ke dalam konsentrat, yaitu

kelompok yang diberi pakan tanpa suplementasi Zn (kontrol), kelompok yang

diberi pakan dengan suplementasi Zn sebesar 60 ppm, dan kelompok yang diberi

pakan dengan suplementasi Zn sebesar 120 ppm.

Pakan yang diberikan berupa rumput dan konsentrat yang disesuaikan

dengan kebutuhan ternak. Konsentrat yang diberikan sesuai standard National

Research Council (NRC) seperti yang disajikan pada Tabel 1. Konsentrat yang

telah disusun dicampur dengan suplemen Zn dan diberikan setiap hari sebanyak

dua kali sehari, yaitu pagi dan sore selama tiga bulan. Air minum diberikan secara

ad libitum.

Page 22: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

8

Tabel 1 Komposisi Konsentrat Penelitian

Bahan Makanan Kontrol Zn 60 ppm Zn 120 ppm

Pollard 18 18 18

CGF (Corn Gluten Feed) 10 10 10

Onggok 30 30 30

Kulit kacang 5 5 5

Sawit 15 15 15

Dedek padi 15 15 15

Garam 1 1 1

Molases 5 5 5

Mineral 1 1 1

Total 100 100 100

Zn 0 0.006 0.012

Pengambilan Sampel Darah

Pengambilan sampel darah dilakukan pada saat sebelum suplementasi Zn,

selanjutnya setiap bulan sebanyak satu kali selama tiga bulan. Pengambilan

sampel darah dilakukan melalui vena jugularis. Lokasi pengambilan sampel darah

terlebih dahulu dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol,

kemudian sampel darah diambil sebanyak 2 ml dengan menggunakan disposable

syringe 5 ml. Sampel darah kemudian dipindahkan ke dalam vacutainer yang

berisi antikoagulan K3EDTA. Sampel darah dimasukkan ke dalam cool box, dan

segera dibawa ke laboratorium untuk dianalisis terhadap jumlah total dan

diferensial leukosit.

Penghitungan Jumlah Leukosit Total

Jumlah leukosit total dihitung menggunakan hemositometer. Sampel darah

dihisap menggunakan pipet leukosit dan aspirator sampai tera 0.5. Dinding pipet

leukosit yang terkena darah dibersihkan dengan tisu dan tidak boleh mengenai

ujung mulut pipet. Selanjutnya, larutan Turk dihisap hingga tera 11, dinding pipet

leukosit dibersihkan kembali dengan hati-hati jangan sampai menyentuh mulut

pipet, aspirator dilepaskan. Pipet leukosit kemudian dihomogenkan menggunakan

mechanical shaker. Setelah itu, sekitar 2-3 tetes pertama isi pipet dibuang,

kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung dan ditutup dengan cover glass.

Pembacaan dilakukan di bawah mikroskop dengan pembesaran 10 x 40 (Kiswari

2014).

Diferensiasi Leukosit

Diferensiasi leukosit dilakukan untuk menghitung persentase setiap jenis

leukosit. Jenis leukosit yang dihitung meliputi jumlah limfosit, neutrofil, monosit,

dan eosinofil. Ulas darah dibuat dengan meneteskan satu tetes darah pada salah

satu sisi gelas obyek, kemudian diulas dan dibiarkan kering di udara selama

beberapa menit. Ulas darah kemudian difiksasi dengan metanol dan dibiarkan

selama 5 menit. Ulas darah diwarnai dengan larutan Giemsa 10% selama 45 menit

dan setelah itu dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan. Pembacaan dilakukan

di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100. Tiap jenis leukosit yang

Page 23: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

9

ditemukan dihitung hingga jumlah leukosit mencapai 100. Nilai absolut diperoleh

dengan mengalikan persentase masing-masing jenis leukosit dengan jumlah

leukosit total (Kiswari 2014).

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analysis of variance

(ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Leukosit

Rataan jumlah leukosit total pada anak sapi FH semua kelompok perlakuan

sebelum dan sesudah suplementasi Zn disajikan pada Tabel 2. Rataan jumlah

leukosit total tidak berbeda nyata antar waktu pengamatan pada semua kelompok

perlakuan (P>0.05) (Tabel 2). Rataan jumlah leukosit total juga tidak berbeda

nyata antar kelompok perlakuan (P>0.05). Namun demikian, terdapat

kecenderungan adanya perubahan profil pada masing-masing kelompok perlakuan

setelah suplementasi Zn. Rataan jumlah leukosit total pada kelompok Zn 60 ppm

cenderung menurun setelah satu bulan suplementasi Zn, dan cenderung meningkat

pada bulan berikutnya. Profil yang berbeda ditunjukkan oleh kelompok Zn 120,

dimana jumlah leukosit total pada kelompok ini memperlihatkan adanya

kecenderungan meningkat setelah suplementasi. Kelompok Zn 120 ppm

memperlihatkan profil jumlah leukosit total yang mirip dengan kelompok kontrol.

Rataan jumlah leukosit total tertinggi dijumpai pada kelompok Zn 60 ppm

setelah dua bulan suplementasi Zn. Rataan jumlah leukosit total pada semua

kelompok perlakuan selama pengamatan berada dalam kisaran referensi normal

menurut PennVet (2003) yaitu antara 4-12 x 103 /µL.

Tabel 2 Rataan jumlah leukosit total (x103/µL) anak sapi Friesian Holstein

sebelum dan sesudah suplementasi Zn

Perlakuan Waktu pengamatan bulan ke-

0 1 2 3

Kontrol 7.32±1.53 a 9.07±4.01

a 10.02±1.97

a 7.67±2.40

a

Zn 60 ppm 7.15±1.25 ab

6.25±3.35 a 11.18±2.44

ab 7.15±1.23

ab

Zn 120 ppm 7.28±1.06a 8.07±2.09

a 8.40±2.77

a 6.78±1.58

a

Keterangan: huruf superscript yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak

berbeda nyata pada taraf uji 5% (P>0.05).

Perubahan profil rataan jumlah leukosit total pada penelitian ini diduga

disebabkan oleh adanya perubahan pada rataan jumlah limfosit. Profil rataan

jumlah leukosit total (Tabel 2) mirip dengan profil rataan jumlah limfosit (Tabel

Page 24: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

10

3). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah leukosit total dipengaruhi

oleh peningkatan jumlah limfosit. Frandson et al. (2009) menyatakan bahwa

peningkatan jumlah limfosit pada ruminansia dapat meningkatkan jumlah leukosit

total dalam sirkulasi darah.

Rataan jumlah leukosit total tertinggi dijumpai pada bulan ke-2 dan terjadi

pada semua kelompok perlakuan. Hal ini diduga dipengaruhi oleh status Zn dalam

tubuh. Menurut Widhyari (2012), apabila kadar Zn dalam tubuh berkurang maka

penyerapan Zn akan meningkat. Hal ini dilakukan oleh tubuh agar kebutuhan Zn

tetap tercukupi. Penyerapan Zn yang meningkat diduga dapat meningkatkan

jumlah limfosit karena Zn bertanggung jawab terhadap kerja timus sebagai tempat

maturasi limfosit T muda dan fungsi limfosit T dewasa dalam perifer (Winarsi

2010). Penyerapan Zn yang meningkat mampu meningkatkan jumlah limfosit

yang akan memengaruhi jumlah leukosit total dalam sirkulasi darah.

Peningkatan rataan jumlah leukosit total untuk semua kelompok perlakuan

tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Widhyari (2005) melaporkan

bahwa, suplementasi Zn pada kambing peranakan etawa pada periode sekitar

partus tidak disertai dengan peningkatan jumlah leukosit total, yang

mengindikasikan bahwa Zn tidak bekerja pada rangsangan leukopoiesis, yaitu

proses pembentukan leukosit, tetapi diduga bekerja pada peningkatan kinerja

leukosit.

Limfosit

Tabel 3 memperlihatkan rataan jumlah limfosit pada anak sapi FH semua

kelompok perlakuan sebelum dan sesudah suplementasi Zn. Profil rataan jumlah

limfosit (Tabel 3) pada penelitian ini mirip dengan profil rataan jumlah leukosit

total (Tabel 2).

Tabel 3 Rataan jumlah limfosit (x103/µL) anak sapi Friesian Holstein sebelum

dan sesudah suplementasi Zn

Perlakuan Waktu pengamatan bulan ke-

0 1 2 3

Kontrol 3.57±1.69 a 4.02±1.73

ab 6.54±1.04

ab 4.42±1.24

ab

Zn 60 ppm 3.57±0.77 a 3.23±2.03

a 7.90±2.02

b 4.31±0.74

a

Zn 120 ppm 3.85±1.26 a 3.91±1.06

a 4.96±1.29

a 4.05±1.11

a

Keterangan: huruf superscript yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak

berbeda nyata pada taraf uji 5% (P>0.05).

Rataan jumlah limfosit tertinggi dijumpai pada semua kelompok perlakuan

setelah dua bulan suplementasi Zn, dimana kelompok Zn 60 ppm menunjukkan

peningkatan jumlah limfosit yang berbeda nyata (P<0.05). Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Widhyari (2005), dimana suplementasi Zn pada

kambing peranakan etawa periode sekitar partus meningkatkan jumlah limfosit.

Page 25: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

11

Menurut penelitian Guo dan Wang (2013), pasien hemodialisis yang menerima

suplementasi Zn menunjukkan jumlah limfosit yang lebih tinggi secara nyata

dibandingkan dengan pasien yang tidak menerima suplementasi Zn.

Peningkatan jumlah limfosit pada penelitian ini diduga disebabkan oleh

suplementasi Zn. Zinc dapat meningkatkan produksi interleukin-1 oleh monosit.

Interleukin-1 berfungsi untuk meningkatkan produksi interleukin-2 yang berperan

sebagai stimulan dalam proliferasi limfosit B dan limfosit T (Guyton dan Hall

2006). Zinc merupakan kofaktor penting bagi timulin, yaitu hormon yang

diproduksi oleh timus. Timulin berfungsi untuk mengatur diferensiasi limfosit T

muda dan fungsi limfosit T dewasa serta memodulasi pelepasan sitokin oleh

peripheral blood mononuclear cells (Ibs dan Rink 2003).

Neutrofil

Tabel 4 memperlihatkan adanya peningkatan rataan jumlah neutrofil di atas

normal pada kelompok kontrol pada bulan ke-1 setelah suplementasi Zn. Kisaran

normal jumlah neutrofil pada sapi berkisar antara 0.6-4 x 103 /µL (PennVet 2003).

Peningkatan jumlah neutrofil di atas kisaran normal disebut neutrofilia (Frandson

et al. 2009). Rataan jumlah neutrofil anak sapi FH semua kelompok perlakuan

sebelum dan sesudah suplementasi Zn disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Rataan jumlah neutrofil (x103/µL) anak sapi Friesian Holstein sebelum

dan sesudah suplementasi Zn

Perlakuan Waktu pengamatan bulan ke-

0 1 2 3

Kontrol 3.11±1.37a 4.22±2.12

a 3.12±0.73

a 2.81±1.13

a

Zn 60 ppm 2.99±1.47a 2.53±1.17

a 2.78±0.80

a 2.35±0.69

a

Zn 120 ppm 2.91±0.45a 3.78±1.12

a 2.85±1.17

a 2.12±0.48

a

Keterangan: huruf superscript yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak

berbeda nyata pada taraf uji 5% (P>0.05).

Peningkatan jumlah neutrofil pada kelompok kontrol diduga karena hewan

cenderung lebih mudah stres dibandingkan dengan kelompok yang disuplementasi

Zn. Stres dapat terjadi akibat trauma fisik, infeksi, adanya perubahan cuaca yang

ekstrim, faktor lingkungan, dan status fisiologis hewan. Kondisi stres

menyebabkan peningkatan sekresi kortisol, jenis hormon glukokotikoid, dari

korteks adrenal (Guyton dan Hall 2006). Peningkatan hormon glukokortikoid

akan menginduksi L-selektin yaitu suatu molekul yang terdapat pada permukaan

sel untuk melakukan pergerakan, mengakibatkan neutrofil bermigrasi dari pool

marginal ke sirkulasi darah sehingga terjadi neutrofilia (Widhyari 2005).

Rataan jumlah neutrofil pada kelompok suplementasi Zn 60 ppm

menunjukkan profil yang lebih stabil dibandingkan dengan kelompok kontrol dan

Page 26: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

12

Zn 120 ppm. Menurut Widhyari (2005), kambing peranakan etawa pada periode

sekitar partus yang diberi pakan mengandung Zn 60 mg/kg berat kering

menunjukkan profil jumlah neutrofil yang lebih stabil dibandingkan dengan

kelompok kontrol dan kelompok yang diberi pakan mengandung Zn 80 mg/kg

berat kering. Hal ini diduga bahwa kelompok Zn 60 ppm lebih mampu menekan

faktor stres yaitu kortisol. Menurut Widhyari et al. (2011), kadar kortisol pada

kambing peranakan etawa saat partus yang diberi tambahan Zn sebanyak 60

mg/kg berat kering lebih rendah dibandingkan dengan kambing etawa yang diberi

tambahan Zn sebanyak 40 dan 80 mg/kg berat kering.

Rataan jumlah neutrofil sapi FH tidak menunjukkan perbedaan yang nyata

antar kelompok perlakuan (P>0.05). Pinna et al. (2002) melaporkan bahwa,

penambahan Zn pada manusia dengan kondisi sehat tidak berpengaruh terhadap

jumlah neutrofil dalam darah. Hal ini diduga karena suplemetasi Zn lebih

berperan dalam meningkatkan kinerja neutrofil. Menurut Widhyari (2012),

penambahan Zn sebanyak 60 mg/kg berat kering dalam pakan pada kambing

peranakan etawa saat partus mampu meningkatkan secara nyata kapasitas

fagositosis sel PMN dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok yang

diberi pakan mengandung Zn 80 mg/kg berat kering.

Monosit

Rataan jumlah monosit anak sapi FH pada semua kelompok perlakuan tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05) sepanjang waktu pengamatan.

Rataan jumlah monosit anak sapi FH semua kelompok perlakuan sebelum dan

sesudah suplementasi Zn dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Rataan jumlah monosit (x103/µL) anak sapi Friesian Holstein sebelum

dan sesudah suplementasi Zn

Perlakuan Waktu pengamatan bulan ke-

0 1 2 3

Kontrol 0.38±0.03a 0.57±0.23

a 0.29±0.19

a 0.32±0.06

a

Zn 60 ppm 0.37±0.14a 0.31±0.17

a 0.20±0.26

a 0.30±0.06

a

Zn 120 ppm 0.35±0.09a 0.23±0.07

a 0.36±0.23

a 0.42±0.13

a

Keterangan: huruf superscript yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak

berbeda nyata pada taraf uji 5% (P>0.05).

Hasil penelitian ini memperlihatkan rataan jumlah monosit berkisar antara

0.20-0.57 x 103 /µL. Nilai ini masih berada dalam kisaran normal yaitu antara

0.20-0.84 x 103 /µL (PennVet 2003). Rataan jumlah monosit sapi FH yang

disuplementasi Zn tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05). Hasil ini

sama dengan penelitian Pinna et al. (2002), dimana penambahan Zn tidak

mengubah persentase monosit dalam sirkulasi darah. Suplementasi Zn diduga

berpengaruh pada aktivitas monosit. Dugaan ini didukung oleh hasil penelitian Ibs

Page 27: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

13

dan Rink (2003), bahwa suplementasi Zn secara in vitro sebanyak 500 µmol.l-1

mampu memengaruhi aktivitas limfosit T dan monosit.

Kim et al. (2008) melaporkan bahwa, kapasitas fagositosis monosit pada

anjing Beagle yang diberi tambahan Zn sebanyak 100 µM meningkat secara nyata.

Zinc mampu menginduksi produksi TNF-α (Tumor Necrosis Factor Alpha), yaitu

sitokin yang disekresikan oleh makrofag, salah satu fungsinya adalah

meningkatkan kapasistas fagositosis sel PMN dan monosit.

Eosinofil

Rataan jumlah eosinofil ketiga kelompok sapi FH sebelum diberi suplemen

Zn menunjukkan nilai di atas kisaran normal. Jumlah eosinofil pada sapi dalam

sirkulasi darah berkisar antara 0-0.17 x 103 /µL (PennVet 2003). Kondisi dimana

jumlah eosinofil meningkat di atas kisaran normal, disebut sebagai eosinofilia

(Frandson et al. 2009). Rataan jumlah eosinofil anak sapi FH semua kelompok

perlakuan sebelum dan sesudah diberi suplemen Zn disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Rataan jumlah eosinofil (x103/µL) anak sapi Friesian Holstein sebelum

dan sesudah suplementasi Zn

Perlakuan Waktu pengamatan bulan ke-

0 1 2 3

Kontrol 0.26±0.17a 0.26±0.10

a 0.07±0.13

a 0.13±0.09

a

Zn 60 ppm 0.24±0.03a 0.17±0.12

a 0.31±0.33

a 0.19±0.19

a

Zn 120 ppm 0.18±0.13a 0.15±0.04

a 0.23±0.10

a 0.19±0.14

a

Keterangan: huruf superscript yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak

berbeda nyata pada taraf uji 5% (P>0.05).

Satu bulan setelah suplementasi Zn, rataan jumlah eosinofil pada kelompok

yang disuplementasi Zn menurun ke kisaran nilai normal, sedangkan pada

kelompok kontrol tetap di atas kisaran nilai normal. Hasil penelitian ini sejalan

dengan hasil penelitian Scott dan Koski (2000), dimana tikus yang mengalami

eosinofilia, segera menurun jumlah eosinofilnya setelah diberi suplemen Zn

dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi suplemen Zn.

Bulan ke-2, jumlah eosinofil pada kelompok yang disuplementasi Zn

kembali meningkat. Chen et al. (2004) melaporkan bahwa, jumlah eosinofil pada

kelompok tikus yang diberi air mengandung ZnCl2 sebanyak 60 ppm lebih tinggi

dibandingkan dengan kelompok tikus yang diberi air mengandung ZnCl2

sebanyak 0.6 dan 100 ppm. Jumlah eosinofil yang meningkat diduga disebabkan

oleh suplementasi Zn, dimana Zn mampu memengaruhi produksi eosinofil karena

Zn dapat meningkatkan sekresi interleukin-5 oleh limfosit T yang berfungsi untuk

menstimulasi pembentukan dan diferensiasi eosinofil serta aktivasi eosinofil

dewasa (Manurung et al. 2013).

Page 28: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

14

Kelompok Zn 60 ppm dan 120 ppm mengalami penurunan rataan jumlah

eosinofil pada akhir pengamatan. Hal ini diduga disebabkan oleh status Zn dalam

tubuh. Menurut Suprijati (2013), ketika kebutuhan Zn telah tercukupi maka tubuh

akan mengurangi penyerapan Zn. Hal ini dilakukan oleh tubuh untuk menjaga

keseimbangan kadar Zn dalam tubuh.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Suplementasi Zn sebesar 60 dan 120 ppm dalam pakan tidak memengaruhi

jumlah leukosit total, neutrofil, monosit, dan eosinofil. Namun demikian,

suplementasi Zn sebesar 60 ppm dalam pakan mampu meningkatkan jumlah

limfosit anak sapi Friesian Holstein pada dua bulan setelah suplementasi.

Saran

Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah hewan coba lebih banyak, waktu

pengamatan yang lebih lama, dan sumber Zn yang berbeda, serta penelitian

tentang pengaruh Zn terhadap kinerja leukosit anak sapi Friesian Holstein.

DAFTAR PUSTAKA

[AAK] Aksi Agraris Kanisius. 1991. Beternak Sapi Perah. Yogyakarta (ID):

Kanisius.

Ajayi OB. 2008. Effect of zinc deficiency on haematological parameters and

mineral content of selected tissues in albino rats. Pak J Nutr. 7(4):543-545.

Bamualim AM, Kusmartono, Kuswandi. 2009. Aspek nutrisi sapi perah. Di

dalam: Santosa KA, Diwyanto K, Toharmat T, editor. Peternakan Sapi Perah

di Indonesia. Bogor (ID): LIPI Press. Hlm 165-209.

Bao B, Prasad AS, Beck FWJ, Godmere M. 2003. Zinc modulates mRNA levels

of cytokines. Am J Physiol Endocrinol Metab. 285:E1095-E1102.

Chen CH, Huang YL, Chuan MY. 2004. The influence of zinc in mice on

infection with Angiostrongylus cantonensis. Parasitol Res. 94(1):74-81.

Djaja W, Matondang RH, Haryono. 2009. Aspek manajemen usaha sapi perah. Di

dalam: Santosa KA, Diwyanto K, Toharmat T, editor. Peternakan Sapi Perah

di Indonesia. Bogor (ID): LIPI Press. Hlm 27-69.

Fraker PJ, King LE, Tonya L, Teresa LV. 2000. The dynamic link between the

integrity of the immune system and zinc status. J Nutr. 130:1399S-1406S.

Frandson RD, Wilke AL, Fails AD. 2009. Anatomy and Physiology of Farm

Animals. Ed ke-7. Colorado (US): Wiley-Blackwell.

Guo CH, Wang CL. 2013. Effect of zinc supplementation on plasma coppe/zinc

ratios, oxidative stess, and immunological status in hemodialysis patients. Int J

Med Sci. 10(1):78-89.

Page 29: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

15

Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of Medical Physiology. Ed ke-11.

Philadelphia (US): Elsevier Saunders.

Ibs KH, Rink L. 2003. Zinc-altered immune function. J Nutr. 133:1452S-1456S.

Indriani AP, Muktiani A, Pangestu E. 2013. Konsumsi dan produksi protein susu

sapi perah laktasi yang diberi suplemen temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

dan seng proteinat. Anim Agricul J. 2(1):128-135.

Kiswari R. 2014. Hematologi & Transfusi. Jakarta (ID): Erlangga Medical Series.

Kim YJ, Kang JH, Yang MP. 2008. Zinc increases the phagocytic capacity of

canine peripheral blood phagocytes in vitro. Vet Res Commun. 33:251-261.

Manurung DNM, Nasrul E, Medison I. 2013. Gambaran jumlah eosinofil darah

tepi penderita asma bronkial di bangsal paru RSUD Dr. M. Djamil Padang. J

Kesehat Andal. 2(3):122-126.

Muchtadi D. 2009. Gizi Anti Penuaan Dini. Bandung (ID): Alfabeta.

[NRC] National Research Council. 2001. Nutrient Requirements of Dairy Cattle.

Washington, D.C. (US): National Academy Press.

[PennVet] University of Pennsylvania School of Veterinary Medicine. 2003.

Haematology Normal Values for Cattle [Internet]. [diunduh 2013 Agustus 15].

Tersedia pada: http://research.vet.upenn.edu/fieldservice/Dairy/Clinical

Pathology/tabid/3848/Default.aspx.

Peckham M. 2014. At a Glance Histologi. Jakarta (ID): Erlangga Medical Series

Pinna K, Kelley DS, Taylor PC, King JC. 2002. Immune functions are maintained

in healthy men with low zinc intake. J Nutr. 132:2033-2036.

Raqib R, Hossain MB. Kelleher SL. Stephensen CB, Lonnerdal B. 2007. Zinc

supplementation of pregnant rats with adequate zinc nutriture suppresses

immune functions in their offspring. J Nutr. 137:1037-1042.

Rink L, Kirchner H. 2000. Zinc-altered immune function and cytokine production.

J Nutr. 130:1407S-1411S.

Scott ME, Koski KG. 2000. Zinc deficiency impairs immune responses against

parasitic nematode infections at intestinal and systemic sites. J Nutr.

130:1412S-1420S.

Someya Y, Tanihata J, Sato S, Kawano F, Shirato K, Sugiyama M, Kawashima Y,

Nomura S. 2009. Zinc-deficiency induced changes in the distribution of rat

white blood cells. J Nutr Sci Vitaminol. 55:162-169.

Simonyte S, Cerkasin G, Planciuniene R, Naginiene R, Ryselis S, Ivanov L. 2003.

Influence of cadmium and zinc on the mice resistance of Listeria

monocytogenes infection. Medicina. 39(8):767-772.

Subandriyo dan Adiarto. 2009. Sejarah perkembangan peternakan sapi perah. Di

dalam: Santosa KA, Diwyanto K, Toharmat T, editor. Peternakan Sapi Perah

di Indonesia. Bogor (ID): LIPI Press. Hlm 1-25.

Suprijati. 2013. Seng organik sebagai imbuhan pakan ruminansia. Wartazoa.

23(3):142-157.

Syawal S, Purwanto BP, Permana IG. 2013. Studi hubungan respon ukuran tubuh

dan pemberian pakan terhadap pertumbuhan sapi pedet dan dara pada lokasi

yang berbeda. JTTP. 2(3):175-188.

[WHFF] World Holstein Friesian Federation. 2013. Holstein Champions

[Internet]. [diunduh 2014 Februari 18]. Tersedia pada:

http//whff.info/events/champions.php.

Page 30: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

16

Widhyari SD. 2005. Patofisiologi sekitar partus pada kambing peranakan etawah:

kajian peran suplementasi zincum terhadap respons imunitas dan produktivitas

[disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Widhyari SD, Wientarsih I, Soehartono H, Kompiang IP, Winarsih W. 2009.

Efektivitas pemberian kombinasi mineral zinc dan herbal sebagai

imunomodulator. JIPI. 14(1): 30-40.

Widhyari SD, Widodo S, Wibawan IWT, Sutama IK, Esfandiari A. 2011. Profil

kadar kortisol dan seng pada kambing peranakan etawa saat melahirkan yang

diberi tambahan seng dalam pakannya. J Vet. 12(3):220-228.

Widhyari SD. 2012. Peran dan dampak defisiensi zinc (Zn) terhadap sistem

tanggap kebal. Wartazoa. 22(3):141-148.

Winarsi H. 2010. Protein Kedelai dan Kecambah Manfaatnya Bagi Kesehatan.

Yogyakarta (ID): Kanisius.

Zemel BS, Kawchak DA, Fung EB, Frempong KO, Stallings VA. 2002. Effect of

zinc supplementation on growth and body composition in children with sickle

cell disease. Am J Clin Nutr. 75:300-307.

Page 31: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

17

Lampiran 1 Uji ANOVA sebelum suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Leukosit Between Groups 46666.667 2 23333.333 .014 .986

Within Groups 1.007E7 6 1678888.889

Total 1.012E7 8

Limfosit Between Groups 161226.889 2 80613.444 .048 .953

Within Groups 1.003E7 6 1671275.222

Total 1.019E7 8

Monosit Between Groups 882.000 2 441.000 .047 .954

Within Groups 55846.000 6 9307.667

Total 56728.000 8

Neutrofil Between Groups 63890.667 2 31945.333 .023 .978

Within Groups 8513017.333 6 1418836.222

Total 8576908.000 8

Eosinofil Between Groups 11352.667 2 5676.333 .373 .703

Within Groups 91261.333 6 15210.222

Total 102614.000 8

Lampiran 2 Uji Duncan sebelum suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan

Subset for alpha = 0.05

Duncana Perlakuan N 1

Leukosit

Zn 60 ppm 3 7150.00

Zn 120 ppm 3 7283.33

Kontrol 3 7316.67

Sig. .884

Limfosit

Zn 60 ppm 3 3564.67

Kontrol 3 3573.00

Zn 120 ppm 3 3852.67

Sig. .800

Monosit

Zn 120 ppm 3 350.67

Zn 60 ppm 3 365.67

Kontrol 3 374.67

Sig. .778

Neutrofil

Zn 120 ppm 3 2905.67

Zn 60 ppm 3 2985.00

Kontrol 3 3110.33

Sig. .845

Eosinofil

Zn 120 ppm 3 174.67

Zn 60 ppm 3 235.33

Kontrol 3 259.00

Sig. .448 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Page 32: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

18

Lampiran 3 Uji ANOVA setelah 1 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Leukosit Between Groups 1.223E7 2 6116944.444 .580 .589

Within Groups 6.331E7 6 1.055E7

Total 7.555E7 8

Limfosit Between Groups 1090881.556 2 545440.778 .198 .825

Within Groups 1.649E7 6 2748779.556

Total 1.758E7 8

Monosit Between Groups 184790.889 2 92395.444 3.241 .111

Within Groups 171052.000 6 28508.667

Total 355842.889 8

Neutrofil Between Groups 4584427.556 2 2292213.778 .967 .432

Within Groups 1.422E7 6 2369356.444

Total 1.880E7 8

Eosinofil Between Groups 21200.222 2 10600.111 1.226 .358

Within Groups 51878.000 6 8646.333

Total 73078.222 8

Lampiran 4 Uji Duncan setelah 1 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan

Subset for alpha = 0.05

Duncana Perlakuan N 1

Leukosit

Zn 60 ppm 3 6250.00

Zn 120 ppm 3 8066.67

Kontrol 3 9066.67

Sig. .344

Limfosit

Zn 60 ppm 3 3229.67

Zn 120 ppm 3 3908.67

Kontrol 3 4016.00

Sig. .594

Monosit Zn 120 ppm 3 233.67

Zn 60 ppm 3 312.67

Kontrol 3 569.33

Sig. .057

Neutrofil

Zn 60 ppm 3 2534.00

Zn 120 ppm 3 3777.33

Kontrol 3 4220.00

Sig. .242

Eosinofil

Zn 120 ppm 3 147.67

Zn 60 ppm 3 174.33

Kontrol 3 261.33

Sig. .198 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Page 33: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

19

Lampiran 5 Uji ANOVA setelah 2 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Leukosit Between Groups 1.172E7 2 5860833.333 1.003 .421

Within Groups 3.505E7 6 5842222.222

Total 4.678E7 8

Limfosit Between Groups 1.302E7 2 6509216.778 2.866 .134

Within Groups 1.363E7 6 2270931.111

Total 2.664E7 8

Monosit Between Groups 41261.556 2 20630.778 .402 .686

Within Groups 307753.333 6 51292.222

Total 349014.889 8

Neutrofil Between Groups 192838.889 2 96419.444 .114 .894

Within Groups 5077167.333 6 846194.556

Total 5270006.222 8

Eosinofil Between Groups 85310.889 2 42655.444 .958 .436

Within Groups 267262.667 6 44543.778

Total 352573.556 8

Lampiran 6 Uji Duncan setelah 2 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan

Subset for alpha = 0.05

Duncana Perlakuan N 1

Leukosit

Zn 120 ppm 3 8400.00

Kontrol 3 10016.67

Zn 60 ppm 3 11183.33

Sig. .222

Limfosit

Zn 120 ppm 3 4959.67

Kontrol 3 6540.00

Zn 60 ppm 3 7903.00

Sig. .060

Monosit Zn 60 ppm 3 196.00

Kontrol 3 285.67

Zn 120 ppm 3 361.67

Sig. .419

Neutrofil

Zn 60 ppm 3 2777.00

Zn 120 ppm 3 2853.67

Kontrol 3 3118.67

Sig. .675

Eosinofil

Kontrol 3 73.00

Zn 120 ppm 3 225.67

Zn 60 ppm 3 308.00

Sig. .235 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Page 34: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

20

Lampiran 7 Uji ANOVA setelah 3 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Leukosit Between Groups 1181666.667 2 590833.333 .182 .838

Within Groups 1.951E7 6 3251388.889

Total 2.069E7 8

Limfosit Between Groups 214070.889 2 107035.444 .097 .909

Within Groups 6643416.667 6 1107236.111

Total 6857487.556 8

Monosit Between Groups 24522.667 2 12261.333 1.610 .276

Within Groups 45701.333 6 7616.889

Total 70224.000 8

Neutrofil Between Groups 732273.556 2 366136.778 .560 .598

Within Groups 3921361.333 6 653560.222

Total 4653634.889 8

Eosinofil Between Groups 7864.889 2 3932.444 .177 .842

Within Groups 133084.000 6 22180.667

Total 140948.889 8

Lampiran 8 Uji Duncan setelah 3 bulan suplementasi Zn berdasarkan kelompok

perlakuan

Subset for alpha = 0.05

Duncana Perlakuan N 1

Leukosit

Zn 120 ppm 3 6783.33

Zn 60 ppm 3 7150.00

Kontrol 3 7666.67

Sig. .582

Limfosit

Zn 120 ppm 3 4049.00

Zn 60 ppm 3 4314.00

Kontrol 3 4414.67

Sig. .694

Monosit Zn 60 ppm 3 302.00

Kontrol 3 316.67

Zn 120 ppm 3 419.33

Sig. .163

Neutrofil

Zn 120 ppm 3 2123.00

Zn 60 ppm 3 2344.67

Kontrol 3 2807.67

Sig. .354

Eosinofil

Kontrol 3 128.33

Zn 60 ppm 3 189.67

Zn 1200 ppm 3 192.33

Sig. .628 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Page 35: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

21

Lampiran 9 Uji ANOVA pada kelompok kontrol berdasarkan waktu pengamatan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Leukosit Between Groups 1.414E7 3 4715000.000 .672 .593

Within Groups 5.612E7 8 7014583.333

Total 7.026E7 11

Limfosit Between Groups 1.557E7 3 5188573.417 2.452 .138

Within Groups 1.693E7 8 2116001.583

Total 3.249E7 11

Monosit Between Groups 145836.250 3 48612.083 2.109 .177

Within Groups 184416.667 8 23052.083

Total 330252.917 11

Neutrofil Between Groups 3470533.667 3 1156844.556 .566 .653

Within Groups 1.636E7 8 2045060.750

Total 1.983E7 11

Eosinofil Between Groups 80921.583 3 26973.861 1.727 .239

Within Groups 124961.333 8 15620.167

Total 205882.917 11

Lampiran 10 Uji Duncan pada kelompok kontrol berdasarkan waktu pengamatan

Subset for alpha = 0.05

Duncan Bulan N 1 2

Leukosit

Bulan ke-0 3 7316.67

Bulan ke-3 3 7666.67

Bulan ke-1 3 9066.67

Bulan ke-2 3 10016.67

Sig. .273

Limfosit

Bulan ke-0 3 3573.00

Bulan ke-1 3 4016.00 4016.00

Bulan ke-3 3 4414.67 4414.67

Bulan ke-2 3 6540.00

Sig. .516 .076

Monosit

Bulan ke-2 3 285.67

Bulan ke-3 3 316.67

Bulan ke-0 3 374.67

Bulan ke-1 3 569.33

Sig. .064

Neutrofil

Bulan ke-3 3 2807.67

Bulan ke-0 3 3110.33

Bulan ke-2 3 3118.67

Bulan ke-1 3 4220.00

Sig. .287

Eosinofil

Bulan ke-2 3 73.00

Bulan ke-3 3 128.33

Bulan ke-0 3 259.00

Bulan ke-1 3 261.33

Sig. .121

Page 36: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

22

Lampiran 11 Uji ANOVA pada kelompok perlakuan Zn 60 ppm berdasarkan

waktu pengamatan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Leukosit Between Groups 4.387E7 3 1.462E7 2.891 .102

Within Groups 4.047E7 8 5058958.333

Total 8.434E7 11

Limfosit Between Groups 4.154E7 3 1.385E7 5.944 .020

Within Groups 1.864E7 8 2329726.917

Total 6.018E7 11

Monosit Between Groups 45457.583 3 15152.528 .520 .681

Within Groups 233295.333 8 29161.917

Total 278752.917 11

Neutrofil Between Groups 703875.000 3 234625.000 .202 .892

Within Groups 9276450.667 8 1159556.333

Total 9980325.667 11

Eosinofil Between Groups 32393.667 3 10797.889 .271 .844

Within Groups 318358.000 8 39794.750

Total 350751.667 11

Lampiran 12 Uji Duncan pada kelompok perlakuan Zn 60 ppm berdasarkan

waktu pengamatan

Subset for alpha = 0.05

Duncan Bulan N 1 2

Leukosit

Bulan ke-1 3 6250.00

Bulan ke-0 3 7150.00 7150.00

Bulan ke-3 3 7150.00 7150.00

Bulan ke-2 3 11183.33

Sig. .651 .068

Limfosit

Bulan ke-1 3 3229.67

Bulan ke-0 3 3564.67

Bulan ke-3 3 4314.00

Bulan ke-2 3 7903.00

Sig. .428 1.000

Monosit

Bulan ke-2 3 196.00

Bulan ke-3 3 302.00

Bulan ke-1 3 312.67

Bulan ke-0 3 365.67

Sig. .285

Neutrofil

Bulan ke-3 3 2344.67

Bulan ke-1 3 2534.00

Bulan ke-2 3 2777.00

Bulan ke-0 3 2985.00

Sig. .511

Eosinofil

Bulan ke-1 3 174.33

Bulan ke-3 3 189.67

Bulan ke-0 3 235.33

Bulan ke-2 3 308.00

Sig. .461

Page 37: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

23

Lampiran 13 Uji ANOVA pada kelompok perlakuan Zn 120 ppm berdasarkan

waktu pengamatan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Leukosit Between Groups 4861666.667 3 1620555.556 .413 .748

Within Groups 3.136E7 8 3920000.000

Total 3.622E7 11

Limfosit Between Groups 2415555.000 3 805185.000 .574 .648

Within Groups 1.122E7 8 1402938.000

Total 1.364E7 11

Monosit Between Groups 54530.000 3 18176.667 .894 .485

Within Groups 162640.667 8 20330.083

Total 217170.667 11

Neutrofil Between Groups 4124194.917 3 1374731.639 1.806 .224

Within Groups 6090748.000 8 761343.500

Total 1.021E7 11

Eosinofil Between Groups 9624.250 3 3208.083 .256 .855

Within Groups 100166.667 8 12520.833

Total 109790.917 11

Lampiran 14 Uji Duncan pada kelompok perlakuan Zn 120 ppm berdasarkan

waktu pengamatan

Subset for alpha = 0.05

Duncan Bulan N 1

Leukosit

Bulan ke-3 3 6783.33

Bulan ke-0 3 7283.33

Bulan ke-1 3 8066.67

Bulan ke-2 3 8400.00

Sig. .373

Limfosit

Bulan ke-0 3 3852.67

Bulan ke-1 3 3908.67

Bulan ke-3 3 4049.00

Bulan ke-2 3 4959.67

Sig. .312

Monosit

Bulan ke-1 3 233.67

Bulan ke-0 3 350.67

Bulan ke-2 3 361.67

Bulan ke-3 3 419.33

Sig. .172

Neutrofil

Bulan ke-3 3 2123.00

Bulan ke-2 3 2853.67

Bulan ke-0 3 2905.67

Bulan ke-1 3 3777.33

Sig. .061

Eosinofil

Bulan ke-1 3 147.67

Bulan ke-0 3 174.67

Bulan ke-3 3 192.33

Bulan ke-2 3 225.67

Sig. .444

Page 38: PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG ... · PROFIL LEUKOSIT PADA ANAK SAPI Friesian Holstein YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI Zn ... Mineral Zinc (Zn) 3 Leukosit

24

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Jambi, Jambi pada tanggal 19 November 1992.

Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan Ayah Purwito SPd dan Ibu Halinar

MPd. Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan di TK Al-Khariyah Kota Jambi

pada tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikan ke SD Negeri 61/IV Kota Jambi

dan lulus pada tahun 2004. Penulis kemudian masuk ke SMP Negeri 1 Kota Jambi

dan lulus pada tahun 2007 dan melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Kota

Jambi dan lulus pada tahun 2010. Setelah itu, penulis diterima di Institut Pertanian

Bogor pada tahun 2010 melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB)

dengan program studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan. Selama

menjalani pendidikan S1, penulis aktif menjadi fotografer di unit kegiatan

mahasiswa KORPUS (Koran Kampus) periode 2010-2011, Bendahara 2

Himpunan Minat dan Profesi Ruminansia periode 2011-2012, dan Bendahara

Umum Himpunan Minat dan Profesi Ruminansia periode 2012-2013.