Proposal Jadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proosal

Citation preview

20BAB IIKAJIAN TEORI

1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi BelajarDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. (Partanto, Prus A & Barry, M. Dahlan,1994:623).Prestasi belajar adalah merujuk pada apa yang mampu dilakukan oleh seseorang dan seberapa baik ia melakukannya dengan menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan (Syaifudin, 2003:8).Kebutuhan berprestasi pertama kali oleh Henry Murray pada tahun 1938 dalam bukunya exploration in personality.Murray mendefinisikan kebutuhan berprestasi sebagai keinginan atau melakukan sesuatu yang sulit seperti memanipulasi dan mengorganisasikan objek-objek fisik, gagasan atau masyarakat.Prestasi yang tinggi dalam konsep Murray adalah ambisi dan batas kompetensi untuk menjadi sukses (Laily, S.N.F. 2002:18). Oemar Hamalik (1981: 5), mengemukakan bahwa Prestasi belajar itu adalah hal-hal yang telah dicapai setelah ia belajar. Nasrun Harahap dkk memberikan pengertian prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan peserta didik yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum (Syaiful Bahri,1994:21). Reigeluth (2003: 59) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah prilaku yang dapat diamati yang menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang. Sedangkan menurut Sudjana (1990: 22) prestasi belajar adalah kemapuan-kemampuan yang dimiliki pelajar setelah ia menerima pengalaman belajarnya.Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1992: 76) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperolah seseorang melalui proses belajar berupa kemampuan(potensi). Soedijarto (1993:25) mendefinisikan prestasi belajar sebagai tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.Menurut Winkel dalam Sudjana (2001: 23) prestasi belajar dikelompokkan dalam lima kategori, yakni:1) Intelektual (intellectual skill) yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol.2) Strategi kognitif (cognitive strategy) yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses internal individu dalam belajar, mengingat dan berpikir.3) Informasi verbal (verbal information) yaitu pengetahuan seseorang yang dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan dan tulisan.4) Keterampilan motorik (motor skill) yaitu meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi seluruh anggota badan secara terpadu.5) Sikap (attitude) yaitu kemampuan intelektual untuk mengetahui tingkah laku seseorang, dan didasari oleh emosi kepercayaan serta faktor intelektual.Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian di bidang pengetahuan ketrampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai (W.S.Winkel, 1989: 102).Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh prestasi yang diperoleh selama satu semester yang sudah disimpulkan dalam bentuk nilai akhir.b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.1) Kecerdasan/intelegensiKecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu pesarta didik dengan peserta didik yang lainnya, sehingga seseorang pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seseorang mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.Slameto (1995:56) mengatakan bahwa tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa intelegensi adalah semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seseorang dalam usaha belajar.2) BakatBakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu. Kartono (1995:2) menyatakan bahwa bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.3) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Selanjutnya Slameto (1995:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang. Kemudian Sardiman (1992:76) mengemukakan minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat seseorang lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seseorang di dalam menerima pelajaran di sekolah diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.4) Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan seseorang untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang peserta didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Sardiman (1992:77) mengatakan bahwa motivasi adalah menggerakkan pelajar untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan belajar. Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian pelajar kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri pelajar akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu adalah keadaan lingkungan sekitar, cuaca, suasana kelas, panca indera, keadaan lingkungan belajar, maupun penyakit kronis juga sangat menentukan belajar pelajar, kemudian faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis meliputi keadaan fisik antara lain penglihatan dan pendengaran dan psikologis meliputi sikap ingin tahu, kreatif, ada keinginan untuk maju dan mendapat simpati dari guru ataupun teman, kecerdasan dan kemampuan kognitif. Semua faktor tersebut mempengaruhi prestasi belajar karena jika faktor tersebut tidak dapat terpenuhi maka pelajar tidak dapat memenuhi tujuan belajar seperti apa yang diinginkan.Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri pelajar, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.2. Organisasia. Pengertian OrganisasiInti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi (Nancy Dixon, 1994)Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama (Peter Senge, 1990)Dalam prespektif islam organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berkenaan dengan hal itu, Islam telah menggariskan bahwa amal perbuatan manusia harus berorientasi bagi pencapaian ridha Allah SWT. Untuk mencapai ridha Allah tersebut harus berdasarkan niat yang ikhlas dan cara/usaha yang sesuai dengan hukum syariat Islam.1) Manfaat OrganisasiManfaat dari organisasi bagi yang ikut didalamnya sangat banyak dan berguna untuk membangun jiwa serta mental mereka, beberapa manfaat dari organisasi yaitu:a) Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.b) Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. organisasi kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.c) Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.d) Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengan munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.e) Orang yang mengetahui akan pentingnya hidup akan selalu mengusahakan apa yang terbaik untuk diri mereka, begitu juga dengan sarana yang dibutuhkannya, organisasi merupakan wahana yang sangat tepat untuk mereka yang ingin selalu lebih maju,Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa, semakin aktif seseorang menggeluti dunia organisasi maka konsentrasi belajarnya akan terbagi dan secara kasat mata dapat diperkirakan berpengaruh pada indeks prestasi belajar seorang pelajar. Demikian sebaliknya, jika Mahasiswa tidak menggeluti organisasi maka indeks prestasinya dapat diraih dengan baik karena konsentrasi belajar tidak berbagi dengan hal lain.

A. Kerangka PemikiranBerdasarkan kajian teoritik, asumsi dan pola pikir logik di atas, maka diduga bahwa indeks prestasi belajar pelajar yang aktif organisasi (variabel x) berbeda dengan indeks prestasi belajar pelajar yang tidak aktif organisasi (variabel y). Artinya, perubahan pada variabel x akan diikuti dengan perubahan pada variabel y.Untuk lebih jelasnya perbedaab antara kedua variabel tersebut, akan peneliti gambarkan sebagai berikut:

Gambar teoritik korelasiXY

Berdasarkan gambar di atas, tampak jelas bahwa apabila terdapat perbedaan indeks prestasi nilai pelajar yang tidak aktif organisasi (variabel x), dengan indeks prestasi nilai pelajar yang aktif organisasi (variabel y) juga mengalami perubahan. Semakin baik variabel x, maka akan semakin baik pula variabel y. Sebaliknya, apabila variabel x rendah, maka variabel y juga akan mengalami penurunan.

B. HipotesisKerlinger (dalam Harun Rasyid, 2000: 40) mendefinisikan hipotesis sebagai pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih yang selalu berbentuk kalimat pernyataan serta menghubungkan secara umum maupun khusus variabel yang satu dengan variabel yang lain. Menurut Sutrisno Hadi (1986: 63) hipotesis adalah praduga atau dugaan tentang pemecahan masalah penelitian. Praduga atau dugaan itu mungkin benar atau mungkin juga salah, ia akan ditolak jika salah (palsu) dan akan diterima jika ada fakta yang membenarkannya.Berdasarkan pendapat di atas, dapat dirumuskan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara terhadap suatu masalah yang kebenarannya perlu diuji. Untuk menguji kebenaran tersebut diperlukan data yang kemudian diolah dan dihitung menggunakan rumus statistik, dengan tujuan memperoleh kesimpulan, apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak. Adapun rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:1. Hipotesis Alternatif (Ha)Terdapat perbedaan antara indeks prestasi belajar pelajar yang tidak aktif berorganisasi dengan pelajar yang aktif berorganisasi.2. Hipotesis Nol (Ho)Tidak terdapat perbedaan antara indeks prestasi belajar pelajar yang tidak aktif berorganisasi dengan pelajar yang aktif berorganisasi.

C. Metode Penelitan 1. Jenis Penelitian Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk komparatif, penelitian komparatif seperti yang dijelaskan Sugiyono yaitu permasalahan yang membandingkan atau membedakan keberadaan satu variable atau lebih dampel yang berbeda. Adapun metode pengumpulan datanya adalah sebagai berikut: a. Mengumpulkan data dengan menggunakan metode angket untuk menggali data tentang perilaku sosial pelajar dan metode dokumentasi untuk menggali data tentang prestasi belajar sosiologi. b. Menganalisis data yang telah terkumpul dengan mengkorelasikan antara skor perilaku sosial dengan prestasi belajar sosiologi pelajar. 2. Ruang Lingkup Penelitiana. Variabel PenelitianVariabel adalah obyek penelitian yang bervariasi (Suharsimi Arikunto, 2002:97). Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah variabel tingkat kedisiplinan pelajar (X), dan prestasi belajar sosiologi (Y). Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut: 1) Variabel Bebas atau Independent Variabel (X) Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi terhadap suatu gejala, yang disebut dengan variable X (Arikunto S, 2002:97). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah perilaku sosial pelajar. 2) Variabel Terikat atau Dependent Variabel (Y) Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, yang disebut dengan variabel Y (Arikunto S, 2002:97).Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar, yang secara operasional diambil dari indeks prestasi belajar pelajar.b. Definisi OperasionalIstilah-istilah yang didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini adalah:1) Prestasi belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh prestasi yang diperoleh selama satu semester yang sudah disimpulkan dalam bentuk nilai akhir.2) Indeks prestasi belajar adalah Indeks Prestasi (IP) adalah nilai rata-rata yang diperoleh pelajar setelah menempuh sejumlah mata kuliah. Indeks Prestasi dibedakan menjadi IP semester dan IP Kumulatif. IP semester adalah IP yang perhitungannya berdasarkan mata kuliah-mata kuliah yang ditempuh selama satu semester tertentu. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah IP yang perhitungannya berdasarkan seluruh mata kuliah yang telah ditempuh.3) Organisasi adalah alat dan wadah atau tempat melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar STAI sultan Muhammad syafiuddin sambas. Adapun jumlah populasinya adalah 120 orangb. SampelMenurut Suharsimi Arikunto (2002:109) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Dalam Pengambilan sampel apabila dalam subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika populasinya lebih dari 100 maka dapat diambil 10%-15%, atau 20%- 25% atau lebih. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian sampel, karena penelitian sampel banyak keuntungannya seperti: 1) Karena subyek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi maka kerepotannya tentu berkurang. 2) Apabila populasi terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati. 3) Dengan penelitian sampel maka akan lebih efisien baik dari segi biaya, waktu dan juga tenaga.Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa sampel merupakan bagian atau wakil dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu untuk dijadikan sebagai sumber data penelitian.Adapun teknik sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling, yaitu teknik yang memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 1999: 61). Kendatipun demikian, dalam pemilihan sampelnya peneliti menggunakan teknik proporsional random sampling (penentuan sampel berdasarkan proporsinya dengan sistem acak/undi).Berdasarkan penetapan dan penjelasan teknik sampling di atas, maka sampel yang akan diteliti sebagai subyek penelitian ini adalah yaitu tercantum dalam perhitungan statistik penetapan sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.Tabel 3.1Penetapan sampel penelitianKelasPopulasiSampelKeterangan

Kelas AKelas BKelas CKelas D3030303012121212Setiap kelas diambil 40%

Jumlah12048

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Teknik Komunikasi Tidak LangsungMetode kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto S, 2002:200).Metode kusioner ini menggunakan angket sebagai alat untuk mengungkap data dari variabel indeks prestasi pelajar.Angket ini ditujukan kepada pelajar Sekolah Tinggi Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas.b. Teknik Observasi LangsungTeknik observasi langsung adalah pengamatan langsung oleh peneliti terhadap obyek di tempat berlangsungnya peristiwa sehingga peneliti berada bersama obyek yang diteliti. Dengan kata lain teknik ini adalah cara pengambilan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian secara langsung di tempat kejadian. Teknik ini digunakan untuk menjaring data mengenai jenis media yang digunakan guru dalam pembelajaran.c. Teknik Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto S, 2002:206). Dalam penelitian ini metode dokumentasi berupa data IP. Data IP digunakan untuk mengungkap variabel indeks prestasi pelajar. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah diatas adalah Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Korelasi Tata Jenjang (Korelasi Spearman Rank). Korelasi Spearman Rank digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal/data urutan (Sugiyono, 2001: 218).:Dalam teknik ini, besar kecil atau kuat lemahnya korelasi antara variabel yang diselidiki akan diukur berdasarkan perbedaan urutan kedudukan skornya (rank of difference) (Anas Sudijono, 1992: 218).Adapun rumus Korelasi Spearman Rank adalah sebagai berikut:

6bi2

n(n2-1) = 1 -

Keterangan:= Koefisien korelasi Spearman Rank6 & 1= Bilangan konstan (tidak boleh dirubah)b= Difference, yaitu perbedaan antara urutan skor pada variabelX dan urutan skor pada variabel Yn= Number of cases

1