10
PROPOSAL KARYA KREATIVITAS PAKET PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI RUANG MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN - PEKALONGAN

Proposal Karya Kreativitas Ular Tangga

  • Upload
    daniar

  • View
    86

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposal karya ular tangga eka

Citation preview

Page 1: Proposal Karya Kreativitas Ular Tangga

PROPOSAL KARYA KREATIVITAS

PAKET PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA

DI RUANG MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

PEKAJANGAN - PEKALONGAN

2012-2013

Page 2: Proposal Karya Kreativitas Ular Tangga

KARYA KREATIVITAS

PAKET PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA

1. Abstrak

Anak yang dikategorikan anak usia prasekolah adalah anak usia 3-6

tahun, seorang ahli psikologi Hurlock mengatakan bahwa masa usia

prasekolah adalah masa emas (the golden age). Di usia ini anak mengalami

perubahan baik fisik dan mental dengan berkembangnya konsep diri,

munculnya egosentris, rasa ingin tahu yang tinggi, imajinasi yang tinggi,

belajar menimbang rasa, dan mengatur lingkungannya. Namun, anak juga

dapat berperilaku  buruk dengan berbohong, mencuri, bermain curang, gagap,

tidak mau pergi ke sekolah dan takut akan monster atau hantu. Hal inilah yang

membuat anak sulit berpisah dengan orangtua sehingga saat anak dirawat di

rumah sakit ia akan merasa cemas akan prosedur  rumah sakit yang tidak

dipahaminya (Elfira, 2011).

Anak usia prasekolah berkembang dari perilaku sensorimotor sebagai

alat pembelajaran dan berinteraksi dengn lingkungan menjadi pembentuk

pikiran simbolik. Anak juga belajar untuk berpartisipasi dalam percakapan

sosial. Dalam aktifitas bermain, anak memiliki kehidupan fantasi aktif,

menunjukkan eksperimentasi dengan ketrampilan baru dan permainan,

peningkatan aktifitas bermain, anak dapat menggunakan dan mengendalikan

dirinya sendiri. Menurut Marjorie mengatakan bahwa anak prasekolah

merupakan masa antusiasme, bertenaga, aktivitas, kreativitas, otonomi, sosial

tinggi dan independen.

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan

merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak

bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak

seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak

memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan

perkembangan emosinya.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,

kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh

Page 3: Proposal Karya Kreativitas Ular Tangga

emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah

kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu

yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk

bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal

sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah

berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa

kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

Melalui bermain anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan,

fantasi serta daya kreasi dengan tetap mengembangkan kreatifitasnya dan

beradaptasi lebih efektif terhadap berbagai sumber stres. Untuk mensikapi hal

tersebut maka diperlukan suatu alat bermain yang dapat digunakan pada anak

yang sedang dalam perawatan dengan tetap memperhatikan prinsip bermain

pada anak.

2. Tujuan

a. Tujuan umum:

Tujuan umum dari karya kreatifitas ini adalah untuk menstimulasi

pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah yang dirawat di

rumah sakit.

b. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari karya kreatifitas kelompok ini adalah

1) Anak mampu beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit dan proses

keperawatan.

2) Anak akan menunjukkan berkurang rasa takut dan cemas.

3) Anak dapat merespon permainan dalam rangka perkembangan sensori-

motor, intelektual, dan kreativitas.

4) Mengembangkan kemampuan tentang berhitung.

5) Anak dapat mempelajari tentang pendidikan kesehatan yang ada dalam

gambar ular tangga.

Page 4: Proposal Karya Kreativitas Ular Tangga

3. Dasar Pembuatan Paket Pembelajaran

Lingkungan rumah sakit membuat trauma pada anak maupun orang tua

sehingga menimbulkan reaksi tertentu yang berdampak pada kerjasama anak

dan orang tua dalam perawatan anak di rumah sakit yang disebut dengan

hospitalisasi. Efek hospitalisasi terkadang kurang diperhatikan oleh tenaga

kesehatan. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung

dengan klien (anak dalam hal ini) harus tetap memperhatikan pertumbuhan

dan perkembangan anak yaitu dengan melakukan pembelajaran selama

hospitalisasi, pembelajaran ini diberikan sesuai dengan cara yang anak-anak

senangi yaitu belajar sambil bermain.

Tindakan ini juga dapat meminimalisasi dampak hospitalisasi. Yang

perlu diperhatikan dalam pembelajaran anak selama hospitalisasi adalah

a. Mendesain pembelajaran yang menyenangkan dan tidak monoton sehingga

anak dapat lebih terdorong untuk dapat mengeksplorasi dan menstimulasi

kecerdasannya secara maksimal

b. Menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman

c. Menjadikan rekan orang tua dalam memaksimalkan perkembangan anak.

Anak usia prasekolah (>3 tahun sampai 6 tahun) Sejalan dengan

pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia prasekolah mempunyai

kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang dari pada anak usia

toddler. Anak sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Demikian juga

kemampuan berbicara dan berhubungan sosial dengan temannya semakin

meningkat.

Jenis permainan yang sesuai pada anak usia pre school adalah

“associative play, dramatic play dan skill play”. Associative Play : dalam

permainan ini, anak berinteraksi dengan teman yang lain tetapi tidak

terorganisasi karena tidak ada yang memimpin permainan dan tujuan

permainan tidak jelas. Dramatic Play : anak bermain peran sebagai proses

identifikasi terhadap peran tertentu. Skill Play : permainan yang meningkatkan

ketrampilan motorik kasar dan halus. Semakin sering berlatih, anak akan

semakin terampil.

Page 5: Proposal Karya Kreativitas Ular Tangga

Permainan dan alat yang dianjurkan pada anak prasekolah antara lain

buku bacaan, bahan-bahan yang dapat dibuat bangunan atau diciptakannya,

bahan-bahan yang dapat diwarnai dan digambar. Bahan-bahan yang

lempung,cat kuku, pasir yang dibuat bangunan atau membuat adonan. Boneka,

bahan-bahan mainan seperti; binatang dan lain-lain. Berbagai benda di sekitar

rumah, buku bergambar, ular tangga, majalah anak-anak, alat gambar dan

tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air dan sebagainya juga bisa

digunakan untuk bermain.

Dengan melihat fenomena diatas kami tertarik untuk membuat paket

pembelajaran permainan ular tangga dengan memperhatikan prinsip bermain

di rumah sakit yaitu energi yang dikeluarkan harus seminimal mungkin,

waktunya singkat, sederhana, tidak bertentangan dengan pengobatan yang

diberikan pada anak, menjaga keamanan dan mempertimbangkan

kemungkinan terjadi infeksi silang. Kelebihan dari alat permainan ini adalah

aman, sederhana, dan dapat dilakukan sewaktu-waktu, dapat mengurangi

kecemasan bagi anak serta dapat menstimulasi anak untuk berpikir kritis

berdasarkan gambar-gambar yang ada dlam ular tangga tersebut tentang

pendidikan kesehatan, personal higiene.

.

4. Alasan Pemilihan Paket Pembelajaran

Bermain dan tertawa bersama akan menjalin persahabatan antara anak

satu dengan yang lainnya. Permainan ular tangga mampu mengembangkan

kemampuan anak, memberikan stimulasi, mengembangkan kognitif anak.

Permainan ini juga dapat melatih klien dalam melakukan hubungan sosial

dengan teman-teman. Permainan ini juga aman dan sederhana serta tidak

memerlukan banyak energi

3. Overview Isi Modul/Paket

a. Permainan ular tangga dimainkan oleh dua sampai tiga anak.

b. Dibutuhkan ular tangga, dadu dan gelas, kertas berbentuk silinder.

c. Letakkan ular tangga di lantai arena bermain.

Page 6: Proposal Karya Kreativitas Ular Tangga

d. Lakukan permainan ular tangga dengan mengocok dadu secara bergiliran.

Setelah dadu keluar angka, kemudian anak menjalankan silinder pemain

dengan menghitung angka yang tertera pada dadu. Setelah sampai di angka

tertentu dan terdapat gambar, misalnya gambar anak yang sikat gigi, lalu

anak akan naik tangga ke gambar gigi sehat. Perawat akan menjelaskan

tentang cara menggosok gigi yang benar dan meminta anak untuk

menjelaskan kembali. Jika angka dadu menunjukkan angka 6, anak

mendapat kesempatan mengocok dadu lagi dan menjalankan silinder

pemainnya tadi.

e. Permainan ular tangga ini diharapkan dapat memberi efek distraksi anak

dengan cara anak fokus terhadap permainan sekaligus menjadi media

pembelajaran anak tentang personal higiene.

f. Permainan ular tangga ini juga diharapkan dapat menumbuhkan hubungan

sosial anak dan sportivitas dengan teman-temannya yang sama-sama

mengalami hospitalisasi.

6. Sasaran Audience

Anak usia pra sekolah yang dirawat di ruang Melati, dengan kriteria:

a. Kesadaran compos mentis.

b. Kooperatif.

c. Keadaan umum baik.

d. Tidak dalam kondisi kritis, panas, keterbatasan gerak, atau lemah.

7. Teori Belajar Menurut Kelompok Umur

Jenis permainan yang sesuai pada anak usia prasekolah adalah

“associative play, dramatic play dan skill play”. Associative Play : dalam

permainan ini, anak berinteraksi dengan teman yang lain tetapi tidak

terorganisasi karena tidak ada yang memimpin permainan dan tujuan

permainan tidak jelas. Dramatic Play : anak bermain peran sebagai proses

identifikasi terhadap peran tertentu. Skill Play : permainan yang meningkatkan

ketrampilan motorik kasar dan halus. Semakin sering berlatih, anak akan

semakin terampil.

Page 7: Proposal Karya Kreativitas Ular Tangga

Permainan yang menggunakan kemampuan motorik (skill play) banyak

dipilih anak usia prasekolah. Untuk itu, jenis alat permainan yang tepat

diberikan pada anak misalnya, sepeda, mobil-mobilan, alat olah raga,

berenang dan permainan balok-balok besar, maupun permainan puzzle, bola

tiup, ular tangga.

8. Petunjuk Penggunaan

a. Siapkan alat permainan ular tangga

b. Dua orang anak atau lebih melingkar

c. Masing-masing anak memegang satu balok pemain

d. Masing-masing anak mengocok dadu secara

bergiliran dan menjalankan balok pemain

e. Anjurkan anak untuk menghitung langkah demi

langkah balok pemainnya

f. Beri reinforcement kepada anak yang berhasil

menghitung dengan tepat

g. Menjelaskan fungsi dari permainan ular tangga

kepada anak.