22
PERANAN DATA PEMBORAN DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RESERVOIR UNTUK MERENCANAKAN WELL COMPLETION PROPOSAL KERJA PRAKTEK JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOG I MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2002

proposal KP Well Completion

Embed Size (px)

Citation preview

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 1/22

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 2/22

 

PERENCANAAN WELL COMPLETION YANG OPTIMUM

BERDASARKAN KARAKTERISTIK RESERVOIR

II. Latar Belakang Masalah.

Ada tidaknya akumulasi hidrokarbon disuatu tempat dibuktikan melalui

 pemboran eksplorasi pada tempat yang mengandung hidrokarbon. Apabila suatu

reservoir secara ekonomis pantas atau tidak untuk dikembangkan secara lebih

lanjut dan dengan data-data pemboran yang sebelumnya maka dapat digunakan

untuk merencanakan well completion sumur-sumur produksi pada tahap

 pemboran pengembangan. 

Dari reservoir yang secara ekonomis memiliki prospek maka dilakukan

 pemboran pengembangan. Pada pemboran pengembangan ini dibor sumur-sumur

 produksi guna memproduksikan minyak secara lebih optimum lagi. Untuk

mengoptimalkan perolehan minyak melalui tahap pengembangan maka

completion atau penjelasan sumur-sumur produksi harus direncanakan secara

lebih cermat.

Perencanaan well completion sumur-sumur produksi harus didasarkan

 pada data-data semua pemboran sebelumnya yang meliputi data-data pemboran

eksplorasi sampai pada pemboran pengembangan.

Pada pemboran sebelumnya diperoleh data yang lebih lengkap tentang

 jenis formasi, tebal lapisan dan jumlah lapisan yang produktif serta lithologi

 batuan formasi yang ditembus. Dari data-data tersebut kemudian digabungkan

dengan data-data produksi dari sumur-sumur produksi sehingga akan dapat

digunakan untuk menentukan sifat fisik dan kimia batuan serta sifat fisik dan

kimia fluida reservoir. Yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menentukan

karakteristik reservoir pada lapangan tersebut.

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 3/22

Penentuan karakteristik reservoir dari lapisan tersebut yang meliputi jenis

 perangkap, tenaga pendorong yang dominan, batas-batas jebakan, ulah kerja

reservoar, besar cadangan, keadaan fasa reservoir, kondisi dari reservoir,

 produktifitas reservoir serta data lain yang sangat membantu dalam merencanakan

 jenis komplesi sumur secara optimum.

Hal yang perlu diingat bahwa setiap jenis sumur mempunyai permasalahan

sendiri-sendiri sesuai dengan kondisi geografinya maupun letak dari sumur

tersebut sesuai dengan kondisi karakteristik reservoir.

III. Maksud dan Tujuan.

Maksud penyusunan komprehensif ini adalah untuk merencanakan well

completion dari sumur-sumur produksi agar menghasilkan komplesi sumur yang

optimum yang sesuai dengan karakteristik reservoir dengan kelengkapan data

 pemboran dan produksi.

Tujuannya adalah untuk menghasilkan suatu komplesi sumur yang sesuai

dengan karakteristik reservoir, kondisi geografis, ekonomis serta mampu

menanggulangi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan

datang.

IV. Studi Pustaka.

4 . 1 . Karakteristik Reservoir

Karakteristik reservoir tediri dari karakteristik batuan dan fluida reservoir.

Karakteristik batuan reservoir meliputi komposisi kimia batuan reservoir serta

sifat fisik batuan reservoir.

A . Komposisi Kimia Batuan Reservoir

Sifat Fisik Batuan Reservoir

Sifat fisik batuan reservoir dalam hubungannya dengan fluida yang mengisi

 pori  –   porinya menentukan volume dan distribusi hidrokarbon yang

terkandung di dalam batuan. Oleh sebab itu penting untuk mengetahui sifat  –  

sifat fisik batuan reservoir yang menyangkut :

- Porositas

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 4/22

  - Tekanan kapiler

- Permeabilitas

- Wettability

- Saturasi Fluida

- Compressibilitas Batuan

B . Karakteristik Fluida Reservoir

Fluida yang terdapat dalam reservoir pada temperature dan tekanan tertentu

secara alamiah merupakan campuran yang komplek dalam komposisi

kimianya. Kegunaan mengetahui karakteristik fluida reservoir antara lain

untuk memperkirakan cadangan akumulasi hidrokarbon, menentukan laju

aliran minyak dan gas dari reservoir menuju sumur, mengontrol tekanan fluida

dalam reservoir dan sebagainya.

Karakteristik fluida reservoir ini meliputi :

1 . Komposisi kimia fluida reservoir

Fluida reservoir terbagi dalam fluida hidrokarbon ( minyak dan gas ) dan

fluida formasi, dimana fluida reservoir ini tersusun dalam komposisi kimia

yang sangat komplek.

2 . Sifat fisik fluida reservoir

Sifat fisik fluida yang dimaksudkan disini meliputi :

- kekentalan fluida ( µ )

- kelarutan gas dalam minyak dan air ( Rs )

- factor volume formasi

- berat jenis fluida ( Bj )

C . Kondisi Reservoir Hidrokarbon

Yang dimaksud kondisi reservoir adalah tekanan dan temperatur reservoir

sebelum diproduksikan. Kondisi reservoir ini memegang peranan penting

dalam semua kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi minyak dan gas, mulai

dari awal pemboran sampai akhir produksi.

D . Jenis –  Jenis Reservoir Hidrokarbon

Jenis reservoir dapat dibagi berdasarkan :

1 . Fasa fluida reservoir

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 5/22

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 6/22

Cutting adalah serbuk-serbuk bor yang dihasilkan dari penggerusan bit

selama operasi pemboran yang kemudian terbawa aliran lumpur ke

 permukaan. Analisa cutting dilakukan pada tiap-tiap interval kedalaman

tertentu. Contoh cutting yang diambil kemudian dianalisa secepat mungkin

dengan tujuan untuk menentukan tanda adanya minyak atau gas dan juga

untuk diskripsi lithologi batuan. Dari analisa cutting ini dapat dibuat

korelasi antara hasil diskripsi sampel dengan kedalaman.

3 . Mud Logging

Mud log merupakan hasil analisa terhadap lumpur bor setelah

disirkulasikan untuk menentukan tanda-tanda adanya kandungan minyak

atau gas pada batuan formasi yang ditembus oleh bit.

Pada mud log analisa terhadap tanda-tanda adanya hidrokarbon dibedakan

menjadi dua yaitu :

1 . Analisa terhadap kadar minyak

Analisa ini dilakukan dengan mengunakan Fluoresence Light Viewing

Box. Dengan alat ini contoh lumpur disinari dengan sinar ultraviolet

dimana lumpur bor pada saat operasi terkontaminasi dengan minyak

yang terkandung dalam batuan formasi yang dibor, sehingga contoh

lumpur ini akan menyebabkan terjadinya fluorisensi. Warna fluorisensi

dapat menunjukkan berbagai tingkat gravity minyak sebagaimana

dibuktikan oleh Helander, pada table 4 –  1.

2 . Analisa terhadap kandungan gas

Analisa ini dilakukan dimana lumpur dari flow line dipompakan melalui

agitator yang dapat memisahkan gas dari lumpur. Agitator hanya dapat

memisahkan gas metana dari lumpur, untuk pemisahan komponen gas

yang lebih berat lagi maka agitator tidak akan efektif.

Ada beberapa cara lagi untuk menganalisa gas diantaranya dilakukan

dengan Hot Wire Analyzer, Gas Chromathograph dan Infra Red

Analyzer.

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 7/22

 

Tabel 4 –  1

Warna Fluoresensi Crude Oil

Gravity (ºAPI) Warna Fluoresensi

< 15

15 - 2525 - 35

35 - 45> 45

Coklat

OranyeKuning sampai krem

PutihBiru-putih sampai ungu

B . Metode Coring Dan Analisa Coring

Coring adalah suatu usaha untuk mendapatkan core dari formasi di bawah

 permukaan untuk dianalisa sifat-sifat fisik batuannya secara langsung.

Metode coring dipilih untuk suatu keadaan tertentu akan tergantung pada

 beberapa faktor yang bervariasi dari daerah satu dengan daerah lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain biaya, kekerasan formasi,

ukuran core yang diinginkan, kedalaman pemboran dan kondisi lubang bor.

Ada dua macam metode coring, yaitu :

1 . Bottom Hole Coring

Bottom hole coring merupakan cara pengambilan core yang dilakukan

 pada waktu pemboran berlangsung.

2 . Side Wall Coring

Side Wall Coring sering kali dipergunakan untuk mendapatkan core pada

dinding dari lubang bor. Biasanya juga digunakan untuk formasi batuan

lunak dimana kondisi lubang bor tidak dapat melakukan drill steam test.

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 8/22

 

Analisa core dilakukan untuk menentukan secara langsung informasi

tentang batuan yang ditembus selama pemboran.

Analisa core dilakukan di laboratorium agar dapat diketahui tentang besaran-

 besaran petrofisik seperti porositas, permeabilitas absolute, saturasi fluida dan

tekanan kapiler. Analisa core dikelompokan atas dua kegiatan :

1 . Analisa core secara rutin

Dalam hal ini sifat fisik batuan yang diukur adalah porositas, permeabilitas

absolute dan saturasi. Jenis core yang dianalisa bias berupa plug core atau

whole core. Untuk penentuan porositas dan permeabilitas menggunakan

restored core sedangkan jenis fresh core digunakan untuk pengukuran

saturasi.

2 . Analisa core special

Jenis core yang digunakan untuk analisa ini bias plug core, whole core

 pada kondisi fresh atau restored core tergantung pada kebutuhan.

Sifat-sifat fisik batuan yang ditentukan adalah :

a . Pengukuran pada kondisi statis

- Tekanan kapiler

- Sifat listrik dan kecepatan rambat suara

- Grain density

- Kompresibilitas batuan

- Permeabilitas dan porositas fungsi tekanan (net overburden)

- Study petrografi

 b . Pengukuran pada kondisi dinamis

- Permeabilitas relatif

- Thermal recovery

- Gas residual

- Water flood evaluation

- Liquid permeability (evaluasi completion, work over dan injection

fluid meliputi surfactant dan polimer)

C . Metode Well Logging

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 9/22

Metode logging pada dasarnya adalah suatu operasi yang bertujuan untuk

mendapatkan sifat-sifat fisik batuan reservoir sebagai fungsi kedalaman

lubang bor yang dinyatakan dalam bentuk grafik. Operasi ini menggunakan

suatu instrument khusus (sonde) yang diturunkan kedalam lubang bor

menggunakan kabel (wire line) pada saat lubang bor terisi fluida pemboran.

Tujuan logging adalah menentukan besaran-besaran fisik dari batuan reservoir

yang didasarkan pada sifat fisik atau petrofisik batuan reservoir itu sendiri.

Sifat-sifat fisik batuan reservoar dikelompokan menjadi tiga sifat utama, yaitu

sifat listrik (electrical log), sifat radioaktif (radioaktif log) dan sifat suara (log

suara).

Penilaian sifat-sifat fisik batuan reservoir melalui metode logging terdiri dari

dua macam, yaitu :

1 . Penilaian secara kualitatif

Penilaian ini untuk menentukan ada tidaknya cadangan hidrokarbon

 berdasarkan besaran-besaran fisik yang diperoleh dari logging.

2 . Penilaian secara kwantitatif

Pada penilaian secara kwantitatif dapat ditentukan besaran-besaran fisik

yang berhubungan dengan parameter-parameter reservoir, seperti saturasi

air, porositas dan lain-lain..

4 . 3 . Data-Data Produksi.

Tanda-tanda minyak atau gas dari analisa lumpur dan analisa cutting

kadang-kadang tidak jelas atau sulit untuk dideteksi. Analisa core memang

 banyak membantu untuk mengatasinya dan karakteristik formasi dapat diamati

lebih teliti lagi. Demikian pula well logging akan menghasilkan data tambahan

atau memperbaiki informasi yang diperoleh sebelumnya. Namun semuanya belum

atau tidak memberikan bukti produktivitas yang sesungguhnya, biasanya hanya

merupakan indikasi belaka. Suatu metode pengukuran khusus tetap diperlukan

untuk membuktikan kemampuan produksi dari zone porous dengan lebih nyata.

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 10/22

 

Data-data yang dibahas mengenai drill stem test, pressure test, rate test

serta procution rate.

A . Drill Stem Test

Dengan cara ini akan diperoleh parameter-parameter dari suatu reservoir yang

 berupa :

- Permeabilitas relatif

- Faktor kerusakan formasi (skin factor)

- Efisiensi penyelesaian sumur

- Terjadinya “depletion” pada suatu reservoir

- Jangkauan penyelidikan (radius of investigation)

- Heterogenitas reservoir

Prinsip dasar pelaksaan pengujian ini adalah memproduksikan sumur untuk

sementara waktu dan ini dapat dilakukan pada sumur yang telah di casing

maupun yang masih terbuka.

Prosedur test (DST) umumnya meliputi suatu periode mula-mula yang pendek

(the initial flow test), suatu periode penutupan mula-mula yang pendek (the

initial build up), suatu periode aliran kedua yang panjang (the second flow

 periode) dan suatu periode penutupan akhir yang panjang (the final build up).

Jika test DST dilakukan hanya pada satu periode yaitu satu periode pengaliran

dan penutupan maka cara ini disebut “satu cycle” Dan jika meliputi the initial

 build up dan the final build up maka disebut “dua cycle”.  Yang paling umum

dilakukan adalah dua cycle.

B . Pressure Test

Pada pressure test yang dianalisa adalah tekanan formasi selama periode

 penutupan sumur. Penutupan sumur dilakukan dengan maksud untuk

mendapatkan kesetimbangan tekanan diseluruh reservoir dimana periode

alirannya dilakukan sebelum atau sesudah penutupan sumur dengan suatu laju

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 11/22

aliran yang konstant.

Tujuan dari pressure test ini adalah :

1 . Mengukur tekanan statik dasar sumur, Pws.

2 . Mengukur tekanan aliran dasar sumur, Pwf .

3 . Mengukur atau mendapatkan tekanan awal reservoir, Pi .

4 . Mengetahui faktor kerusakan formasi, S.

5 . Menentukan permeabilitas rata-rata batuan formasi, k.

6 . Mengetahui volume pengurasan, Vd.

7 . Menentukan jari-jari pengurasan sumur, r e. 

Pada metode pressure test terdapat dua macam metode yang umum

digunakan,yaitu pressure build up (PBU) dan pressure drawdown test (PDD).

C . Rate Test

Analisa tekanan pada rate test akan menghasilkan tekanan statik reservoir,

 permeabilitas rata-rata dan faktor skin. Jenis rate adalah :

1 . Multiple rate flow test

Multiple rate flow test merupakan test sumur yang dilakukan dengan laju

aliran yang bervariasi, yang dapat berupa :

- Laju aliran yang bervariasi tanpa kontrol

- Serentetan laju aliran yang masing-masing tetap besarnya (konstant)

- Laju aliran dengan perubahan yang kontinyu terhadap tekanan sumur

yang konstan.

Keuntungan pada multiple rate flow test adalah :

- Dapat memberikan data transient sementara produksi sumur tetap

 berlangsung.

- Dapat mengurangi pengaruh well bore storage dan segregrasi fasa fluida

- Dapat memberikan hasil yang baik apabila pengujian build up dan draw-

down tidak dapat dilakukan.

2 . Two rate flow test

Two rate flow test merupakan multiple rate test yang hanya terdiri dari dua

harga laju aliran

D . Production Test

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 12/22

Adalah kegiatan pengukuran produksi suatu sumur atau lapangan minyak dan

dilakukan secara rutin. Data yang didapatkan dari production test ini dapat

 berupa laju produksi (minyak, air, gas), water oil ratio (WOR) dan gas oil ratio

(GOR).

Peralatan utama yang digunakan pada production test. Setelah fluida produksi

sumur dipisahkan dalam separator maka pada masing-masing outlet fluida

dilakukan pengukuran laju produksinya, dimana laju produksi gas diukur

dengan orifice meter dan laju produksi cairan diukur dengan turbin meter.

4 . 4 . Well Completion.

Apabila pemboran telah mencapai formasi yang merupakan target terakhir

dan pemboran telah selesai, maka sumur-sumur tersebut perlu dipersiapkan untuk

diproduksi atau disempurnakan dahulu sebelum diproduksi. Persiapan atau

 penyempurnaan sumur disebut well completion. Persiapan ini antara lain

mengatur agar aliran dari formasi dapat dengan sebaik-baiknya masuk kedalam

sumur dan mengalir sampai ke permukaan.

Tujuan dari penyelesaian sumur adalah untuk memaksimalkan dan

mengontrol aliran fluida dari reservoir ke dasar sumur dan dari sumur ke

 permukaan sesuai dengan karakteristik, kondisi dan jenis reservoirnya.

Penyelesaaian sumur dilakukan dengan pemasangan peralatan untuk mengangkat

fluida hidrokarbon dari reservoir ke permukaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan well completion sebagai

 berikut :

1 . Kekompakan batuan

2 . Jumlah lapisan produktif

3 . Productivity Index (PI)

4 . Sifat fluida formasi

5 . Kemungkinan pemakaian artifial lift

6 . Kemungkinan operasi treatmen dan workover

Komplesi sumur dapat dibagi menjadi tiga jenis yang didasarkan pada

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 13/22

fungsi dan tujuan penggunaannya. Ketiga komplesi sumur tersebut dapat

dijelaskan berikut ini.

A . Formation Completion

Tujuannya adalah untuk mengalirkan fluida reservoir yang optimal ke dalam

lubang bor.

Berdasarkan pemasangan peralatan serta fungsinya formation completion

dapat dibagi menjadi :

1 . Open Hole Completion.

Merupakan tipe completion dimana casing produksi dipasang diatas zone

 produktif dan zona produktif dibiarkan terbuka terhadap lubang bor serta

diterapkan pada zona produksi cukup kompak, dapat dilihat pada gambar

4 –  2.

2 . Perforated Casing Completion

Pada tipe komplesi ini, casing produksi di semen hingga zone produktif

kemudian dilakukan perforasi sehingga minyak dapat dialirkan ke

 permukaan. Komplesi ini dipakai pada formasi patahan atau pada formasi

yang kurang kompak, seperti terlihat pada gambar 4 - 3 .

3 . Sand Exclusion Type Completion

Metode ini digunakan untuk sumur yang mempunyai masalah kepasiran

dan formasi produktif yang kurang kompak. Metode-metode umum yang

digunakan untuk menanggulangi masalah kepasiran adalah linear

completion, gravel pack completion yang biasanya dikombinasikan

dengan screen linear dan sand consolidation completion

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 14/22

 

Gambar 4 –  2 . Open Hole Completion

Gambar 4 –  3 . Perforated Casing Completion

B . Tubing Completion .

Tubing completion merupakan suatu completion dari rangkaian tubing

 produksi pada suatu sumur yang digunakan untuk mengalirkan fluida produksi

dari dasar sumur ke permukaan. Tubing completion dapat dibagi menjadi tiga

 bagian utama yaitu :

1 . Single Completion

2 . Multiple Completion

3 . Comingling Completion

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 15/22

 

Gambar 4 –  4 . Rangkaian Tubing Completion

C . Well Head Completion

Well head atau kepala sumur adalah istilah yang diguanakan untuk

menguraikan peralatan yang terpaut pada bagian atas dari rangkaian pipadalam suatu sumur untuk menahan dan menopang rangkaian pipa, menyekat

masing-masing casing dan tubing serta untuk mengontrol produksi sumur.

Komponen utama dari well head terdiri dari :

1 . Lower casing head

2 . Intermediate casing head

3 . Tubing head

4 . Christmas tree.

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 16/22

Kesemua komponen diatas dapat seperti tertera pada gambar 4 –  5.

Untuk menentukan jenis dan ukuran well head completion sebagai tindak

lanjut dari formation completion dan tubing completion maka dibahas

mengenai pemilihan peralatan well head yang bertujuan untuk memberikan

keselamatan kerja pada saat penggantian atau pemasangan peralatan tersebut.

Hal ini pemilihan dibatasi berdasarkan American Petroleum Institute (API),

seperti pada table IV –  2.

Untuk perhitungan perencanaan well completion itu sendiri pada dasarnya

meliputi perhitungan-perhitungan perencanaan formation completion, perforated

casing completion dan well head completion. Tujuan dari perhitungan

 perencanaan well completion adalah untuk mengurangi timbulnya permasalahan

yang terjadi ketika sumur tersebut diproduksikan.

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 17/22

 

Gambar 4 –  5 . Rangkaian Peralatan Well Head Completion

V. RENCANA DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………. 

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………... 

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. 

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. 

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… 

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. 

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………... 

BAB II. KARAKTERISTIK RESERVOIR …………………………………… 

2 . 1 . Karakteristik Batuan Dan Fluida Reservoir ……………………. 

2 . 1 . 1 . Batuan Reservoir…………………………………….... 

2 . 1 . 1 . 1 . Komposisi Mineral Batuan Reservoir ….... 

2 . 1 . 1 . 1 . 1 . Batupasir …………........... 

2 . 1 . 1 . 1 . 2 . Batuan Karbonat ………… 

2 . 1 . 1 . 1 . 3 . Shale …………………….. 

2 . 1 . 1 . 2 . Sifat-sifat Fisik Batuan Reservoir ….……. 

2 . 1 . 1 . 2 . 1 . Porositas ………………....2 . 1 . 1 . 2 . 2 . Wettability ………............. 

2 . 1 . 1 . 2 . 3 . Tekanan Kapiler ……….... 2 . 1 . 1 . 2 . 4 . Saturasi ………………….. 

2 . 1 . 1 . 2 . 5 . Permeabilitas ……………. 2 . 1 . 1 . 2 . 6 . K omprebilitas Batuan ….... 

2 . 1 . 2 . Fluida Reservoir ……………………………………… 2 . 1 . 2 . 1 . Komposisi Kimia Fluida Reservoir ……... 

2 . 1 . 2 . 1 . 1 . Hidrokarbon …………….. 

2 . 1 . 2 . 1 . 2 . Air Formasi ………...........  

2 . 1 . 2 . 2 . Sifat Fisik Fluida Reservoir ……………... 

2 . 1 . 2 . 2 . 1 . Gas ………………………. 

2 . 1 . 2 . 2 . 2 . Minyak ………………….. 

2 . 1 . 2 . 2 . 3 . Air Formasi ……………...

2 . 2 . Kondisi Reservoir ………………………………………………. 

2 . 2 . 1 . Tekanan Reservoir ……………………………………. 

2 . 2 . 2 . Temperature Reservoir ……………………………….. 

2 . 3 . Jenis-Jenis Reservoir …………………………………………… 

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 18/22

2 . 3 . 1 . Berdasarkan Perangkap Geologi ……………………… 

2 . 3 . 1 . 1 . Perangkap Struktur ……………………. ..

2 . 3 . 1 . 2 . Perangka p Stratigrafi ……………………. 2 . 3 . 1 . 3 . Perangkap Kombinasi …………………... 

2 . 3 . 2 . Berdasarkan Kelakuan Fasa ………………………. ….

2 . 3 . 2 . 1 . Reservoir Minyak Berat …….…………... 

2 . 3 . 2 . 2 . Reservoir Minyak Ringan …………......... 

2 . 3 . 2 . 3 . Reservoir Kondensat ….……………........ 

2 . 3 . 2 . 4 . Reservoir Gas Basah …………………….2 . 3 . 2 . 5 . Reservoir Gas Kering …………………...

2 . 3 . 3 . Berdasarkan Mekanisme Pendorong …………………. 2 . 3 . 3 . 1 . Solution Gas Drive Reservoir ……….. ....

2 . 3 . 3 . 2 . Gas Cap Drive Reservoir ………….......... 

2 . 3 . 3 . 3 . Water Drive Reservoir …………….......... 2 . 3 . 3 . 4 . Segregation Drive Reservoir …………… 

2 . 3 . 3 . 5 . Combination Drive Reservoir …………... 

2 . 4 . Perkiraan Reservoir …………………………….......... 

2 . 4 . 1 . Penaksiran Cadangan Hidrokarbon …………………… 

2 . 4 . 1 . 1 . Pengertian Cadangan …………………….. 

2 . 4 . 1 . 2 . Metode Volumetris ………………………. 

2 . 4 . 1 . 3 . Metode Material Balance …………… ….. 

2 . 4 . 1 . 4 . Metode Decline Curve …………………... 

2 . 4 . 2 . Perkiraan Produktivitas Formasi ……………………… 

2 . 4 . 2 . 1 . Aliran Fluida Dalam Media Berpori …….. 

2 . 4 . 2 . 1 . 1 . Persamaan Darcy Untuk

Aliran Satu Fasa ………… 

2 . 4 . 2 . 1 . 2 . Persamaan Darcy Untuk

Aliran Multi Fasa ……….. 

2 . 4 . 2 . 2 . Produktivity Index ……………………….2 . 4 . 2 . 2 . 1 . Pengertian PI ………........

2 . 4 . 2 . 2 . 2 . Faktor-Faktor YangMempengaruhi PI ………. 

2 . 4 . 2 . 3 . Inflow Performance Relationship (IPR) … 

BAB III. PEROLEHAN DATA DATA RESERVOIR3 . 1. Drilling Log ………………………………………………..

3 . 1 . 1. Drilling Time Log ………………………….... 3 . 1 . 2 . Analisa Cutting …………………………....... 

3 . 1 . 3 . Mud Logging ……………………………….. 3 . 2 . Metode Coring …………………………………................ 

3 . 2 . 1 . Bottom Hole Coring ………………………... 

3 . 2 . 2 . Sidewall Coring …………………………….. 

3 . 3 . Analisa Coring ………………………………………........ 

3 . 3 . 1 . Analisa Core Rutin …………………………. 3 . 1 . 3 . 1 . 1 . Porositas ………………... 

3 . 1 . 3 . 1 . 2 . Saturasi …………………. 

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 19/22

3 . 1 . 3 . 1 . 3 . Permeabilitas …………… 

3 . 3 . 2 . Analisa Core Spesial ……………………….. 

3 . 1 . 3 . 2 . 1 . Kompresibilitas ………… 3 . 1 . 3 . 2 . 2 . Wettabilitas …………….. 

3 . 1 . 3 . 2 . 3 . Tekanan Kapiler ………...

3 . 4 . Metode Well Logging ………………………………........

3. 4 . 1 . Electric Log ………………..……………….. 

3 . 4 . 1 . 1 . SP Log …………………….. 

3 . 1 . 4 . 1 . 2 . Resistivity Log ..…………  3 . 4 . 2 . Radioaktif Log ……………………….…….. 

3. 4 . 2 . 1 . Gamma Ray Log ………….. 3. 4 . 2 . 2 . Neutron Log ………………. 

3. 4 . 2 . 3 . Density Log ………………. 

3. 4 . 3 . Log Suara ………………………………….. 3. 4 . 4 . Log-Log Lainnya ………………………. …. 

3 . 4 . 4 . 1 . Dip Log ………………...... 

3 . 4 . 4 . 2 . Caliper Log ………………. 

3 . 4 . 4 . 3 . Cement Bond Log ……....…

3 . 5 . Analisa Hasil Logging …………………………………… 

3. 5 . 1 . Analisa Kuantitatif …………………………. 

3. 5 . 2 . Analisa Kualitatif ………………………....... 

3 .6 . Well Test

3 . 6 . 1 . Drill Stem Test………………………………

3 . 6 . 2 . Pressure Test ………………………………. 

3 . 6 . 2 . 1 . Pressure Built Up Test….

3 . 6 . 2 . 2 . Pressure Drow Down Test

3 . 6 . 3 . Rate Test…………………………………… 

3 . 6 . 3 . 1 . Multiple Rate Flow Test

3 . 6 . 3 . 2 . Two Rate Flow Test …… 3 . 6 . 4 . Production Test ……………………………. 

3 . 7. Analisa PVT……………………………………………….. 3 .7 .1 . Penentuan Faktor Volume Formasi…………... 

3 . 7. 2. Penentuan Kelarutan gas dalam minyak……... 3 . 7. 3. Penentuan Viscositas Fluida…………………. 

BAB IV. WELL COMPLETION

4 . 1 . Well Completion ………………………………………………... 

4 . 1 . 1 . Pengertian Dan Tujuan Well Completion ………......... 

4 . 1 . 2 . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Well

Completion …………………………………………… 

4 . 1 . 3 . 1 . Kekompakan Batuan …………………….  

4 . 1 . 3 . 2 . Jumlah Lapisan Produktif ………………. 

4 . 1 . 3 . 3 . Produktifity Index ……………………….

4 . 1 . 3 . 4 . Sifat Fluida Formasi …………………….. 

4 . 1 . 3 . 5 . Kemungkinan Pemakaian Artificial Lift ...

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 20/22

  4 . 1 . 2 . 6 . Kemungkinan Operasi Treatmen Dan

Work Over ……………………………….

4 . 1 . 3 . Jenis-Jenis Komplesi Sumur …………………………. 4 . 1. 3 . 1 . Formation Completion …………………... 

4 . 1 . 3 . 1 . 1 . Open Hole Completion…..  

4 . 1 . 3 . 1 . 2 . Perforated Casing Comp-

letion …………………….. 

4 . 1 . 3 . 1 . 3 . Sand Exclution Type

Completion ……………… 4 . 1 . 3 . 2 . Tubing Completion ……………………... 

4 . 1 . 3 . 1 . 1 . Single Completion ……… 4 . 1 . 3 . 1 . 2 . Commingle Completion ...

4 . 1 . 3 . 1 . 3 . Multiple Completion ……  

4 . 1 . 3 . 1 . 4 . Tubingless Completion …  4 . 1 . 3 . 3 . Well Head Completion …………………. 

4 . 1 . 3 . 3 . 1 . Single Completion ……… 

4 . 1 . 3 . 3 . 2 . Multiple Completion ……  

BAB V . PERENCANAAN WELL COMPLETION…………………………….. 

5 . 1 . Formation Completion ………………………………... 

4 . 1 . 1 .Open Hole Completion ………………...... 

4. 1 . 2 . Perforated Casing Completion …………... 

4. 1 . 3 . Sand Exclusion Completion ……………... 

5. 2 . Tubing Completion ……………………………………. 

4. 2 . 1 . Perhitungan Pressure Loss Sepanjang

Tubing ………………………………….... 

4. 2 . 1 . Perencanaan Ukuran Tubing ……………..

5. 3 . Well Head Completion4. 3 . 1 . Perencanaan Well Head …………………. 

4. 3 . 2 . Perencanaan Chrismast Tree …………….. 4. 3 . 3 . Perencanaan Ukuran Choke…………......... 

BAB V. PEMBAHASAN ………………………………………………………. 

BAB VI. KESIMPULAN ………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 21/22

 

VI. Daftar Pustaka

1 . Allen, T. O. Robert, Alen P. : “Production Operations Well Completion,

Work Over and Stimulation” , Oil and Gas Consultant International Inc. ,

Tulsa , 1979.

2 . Amyx, J . W . , Jr , Bass , M . D . : “Petroleum Reservoir Engineering” , Mc

Graw Hill Book Company , New York , London , 1960.

3 . Anderson , G . : “Coring and Core Analysis Handbook” , Petroleum Publish-

ing Company , Tulsa , Oklahoma , USA , 1975.

4 . Lee , John . : “ Well Testing” Society  of Petroleum Engineering of AIME ,

Vol. I , New York, 1982.

5 . Buzarde , L . E . Jr . :0 “ Well Completion Practice” , Operation Corse I Well

Completion , Society of Petroleum Engineering of AIME , Dallas , Texas ,

1972.

6 . Cole , F . W . : “Reservoir Engineering Manual” , Gulf Publishing Co. ,

Houston , Texas , 1969.

7 . Rudi Rubiandini R . S . : “Diktat Kuliah Teknik Pemboran I dan II” , Jurusan

Teknik Per minyakan , UPN “Veteran” Yogyakarta , 1998. 

8 . Craft , B . C . , Holden , W . R . : “Well Desaign , Drilling and Prodution” ,Prentice Hall , Inc . , Englewood Cliffs . New Jersey , 1962.

9 . Burcik , E . J . : “Properties of Petroleum Reservoir Fluid” , John Wiley and

Sons Inc. , New York , 1957.

10 . Gatlin, C . : “ Petroleum Engineering Drilling and Well Completion” ,

Englewood Cliffs, Presentice hall, Inc. , New Jersey , 1960.

11 . Pirson , S . J . : “Hand Book of Well Log Analysis for Oil and Gas Forma-

tion Evaluation” , Prentice Hall, Inc. , Englewood Cliffs , New York , 1963. 

8/10/2019 proposal KP Well Completion

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-kp-well-completion 22/22

12 . Riwayat Haryoko . : “Dasar -dasar Interpretasi Log” , PERTAMINA , 1983.

13 . : “ Petunjuk Praktikum Penilaian Formasi “ , Laboratorium

Penilaian Formasi , Fakultas Teknologi Mineral , Jurusan Teknik

Perminyakan , UPN “Veteran” Yogyakarta , 2000.