Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PROPOSAL
PENELITIAN KERJASAMA PERGURUAN TINGGI
DANA LOKAL ITS TAHUN 2020
Material Flow Analysis Sampah Plastik di
Kota Surabaya dan Kota Denpasar
(Studi Kasus Kecamatan Sukolio dan Kecamatan Denpasar Utara)
Tim Peneliti:
Ketua: IDAA Warma Dewanthi, ST, MT, PhD (Teknik Lingkungan/FTSPK/ITS)
Anggota 1: Dr. Ir. Ellina S. Pandebesie (Teknik Lingkungan/FTSPK/ITS)
Anggota 2: Dr.Maria Anityasari, Meng (Teknik Industri/FTIR/ITS)
Anggota 3: Mohammad Nur Cahyadi, ST, MT, PhD (Teknik Geomatika/FTSPK/ITS)
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iv
BAB I RINGKASAN ......................................................................................................... 2
BAB II LATAR BELAKANG .......................................................................................... 4
2.1 Permasalahan ........................................................................................................... 4
2.2 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 6
2.3 Urgensi Penelitian ................................................................................................... 6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 8
3.1 Pengelolaan Sampah ................................................................................................ 8
3.2 Pengelolaan Sampah Plastik .................................................................................... 9
3.3 Aktor di dalam Pengelolaan Sampah Plastik ........................................................... 11
3.4 Aplikasi Material Flow Analysis ............................................................................. 12
3.5 Road Map Penelitian dan Kebaharuan Penelitian ................................................... 15
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................................... 17
4.1 Lingkup Wilayah Studi ............................................................................................ 17
4.2 Pelaksanaan Penelitian ............................................................................................ 20
4.3 Susunan Keanggotaan Peneliti ................................................................................ 27
4.4 Anggaran Penelitian ................................................................................................
BAB V JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN .....................................................
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Penduduk dan Timbulan Sampah di Kecamatan Sukolilo ............................... 18
Tabel 4.2 Jumlah Bank Sampah di Kecamatan Sukolilo.................................................. 23
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Negara yang Berkontribusi terhadap Kehadiran Sampah Plasrik di Laut .... 9
Gambar 3.2 Kompenen dari MFA .................................................................................... 14
Gambar 3.3 Ilustrasi Model MFA .................................................................................... 14
Gambar 3.3 Road Map Pusat Penelitian Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan ... 16
Gambar 4.1 Peta Kota Surabaya ....................................................................................... 18
Gambar 4.2 Peta Wilyah Kota Denpasar .......................................................................... 19
Gambar 4.3 Langkah langkah Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 21
Gambar 4.4 Lokasi Bank Sampah di Wilayah Surabaya Timur....................................... 22
1
BAB I
RINGKASAN
Indonesia dinyatakan sebagai penyumbang terbesar kedua sampah plastik yang
dibuang ke laut. Berdasarkan dari berbagai sumber jumlah sampah plastik di Indonesia
mencapai 64 juta ton/hari dan tiga perempatnya dibuang ke laut. Penggunaan plastik di
Indonesia juga tidak semakin menurun, walaupun banyak kebijakan yang sudah
dikeluarkan oleh Pemerintah dan salah satunya adalah Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah di Indonesia. Peraturan ini mengatur
mengenai jenis jenis kemasan terutama kemasan plastik yang dapat digunakan sehingga
nantinya diharapkan pada tahun 2030 kemasan yang digunakan di Indonesia terutam plastik
semuanya dapat di daur ulang. Berkaitan dengan perkembangan tersebut, maka perlu
adanya mapping terkait material flow analysis sampah plastik terutama jenis dan jumlahnya
serta kemana saja material tersebut dimanfaatkan atau di daur ulang. Mapping ini sangat
diperlukan untuk menentukan proses pengelolaan sampah plastik dan kebijakan yang dapat
dibangun oleh pemerintah berkaitan dengan pengelolaan sampah plastik.
Penelitian ini akan memberikan analisis komprehensif tentang material flow
analysis sampah di dua Kecamatan yang berperan besar dalam Pengelolaan Sampah Kota di
masing masing wilayah yaitu Kecamatan Sukolilo di Wilayah Surabaya Bagian Timur dan
Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. Kedua kecamatan ini digunakan sebagai model
material flow sampah plastik dengan beberapa alasan penting. Kecamatan Sukolilo di
wilayah Surabaya bagian Timur merupakan tempat dimana banyak sekali peran sector
formal dan informal dalam mengelola sampah, seperti bank sampah dan sector informal
seperti pemulung. Sangat menarik mengambil wilayah ini untuk mengentahui peran
masyarakat melalui bank sampah dan peran pemulung dalam interaksinya mengumpulkan
dan menyalurkan sampah baik ke bank sampah ataupun ke sector informal lainnya seperti
2
ke pengepul. Kecamatan Denpasar Utara dipilih sebagai wilayah dengan pengembangan di
Kota Denpasar dan mempunyai bank sampah serta TPS3R yang aktif dan juga banyak
interaksi sector informal pemulung sampah di daerah ini. Pada tahun pertama akan
dilaksanakan pengumpulan data primer mengumpulkan data primer mengenai timbulan,
komposisi sampah dan recovery factor serta participation factor dari komunitas terutama
bank sampah dan pemulung dari beberapa lokasi sampling. Pada tahun kedua akan
dilaksanakan analysis mengenai keterkaitan antara bank sampah dan pemulung sebagai
pengumpul sampah serta dengan industry baik home industry maupun industry kecil,
menangah dan besar yang memanfaatkan recycle plastik sebagai bahan baku. Pada tahun
ke-3 setelah data terkumpul maka dilakukan analysis dengan Material Flow Analysis
(MFA) akan dimodelkan menggunakan pemodelan STAN (analisis aliran subSTance),
software ini adalah open acess dan digunakan untuk investigasi aliran material. Software
dikembangkan oleh Universitas Teknologi Wina (Institut Kualitas Air, Sumber Daya dan
Pengelolaan Limbah). Model ini akan memberikan gambaran pada pengembangan
pengelolaan sampah di kedua wilayah dan dapat digeneralisasi untuk pengembangan satu
kota.
Data yang akan diperloleh adalah baseline data mengenai recovery factor dan
participation factor yang berpengaruh pada kemauan masyarakat untuk melaksanakan 3R.
Baseline data dapat digunakan untuk membangun interaksi antara sektor formal dan
informal di skala kota sehingga meningkatkan jumlah sampah yang dapat dikelola di
sumber dan mengurangi jumlah sampah yang masih berdaya guna ke TPA. Selain itu juga
berfungsi sebagai data awal untuk menentukan peta jalan pengurangan sampah di suatu
kota. Pengetahuan tentang MFA kota menyediakan base line untuk mengevaluasi langkah-
langkah efisiensi manajemen pengelolaan sampah yang akan diterapkan.
Kata kunci : bank sampah, material flow analysis, pemulung, sampah
3
BAB 2
LATAR BELAKANG
2.1 Permasalahan
Laju timbulan sampah di kota besar di Indonesia semakin lama semakin meningkat dan
komposis sampah plastik semakin lama semakin meningkat. Total sampah plastik yang
tidak dikelola dengan baik di Indonesia mencapai 3,2 juta ton dan sebanyak 1,29 juta ton
mencemari laut di sekitarnya (McCharty, 2020). Pengelolaan sampah plastik menjadi
masalah dan tantangan utama bagi pengelolaan sampah. Surabaya sebagai kota besar kedua
di Indonesia juga menghadapi masalah peningkatan jumlah sampah setiap tahun dan
hampir 80% sampah langsung menuju ke landfill (IKPLHD, 2018). Berdasarkan
komposisinya hampir 15% sampah adalah sampah plastik dan jumlah ini setiap tahun
meningkat. Kota Denpasar juga mempunyai permasalahan yang sama dengan jumlah
sampah mencapai 800 ton/hari hampir 80% sampah menuju ke landfill dan komposisi
sampah plastik juga semakin lama semakin meningkat. Dekomposisi sampah plastik juga
memerlukan waktu yang sangat lama, sehingga akan mempercepat penuhnya lahan
penimbunan sampah di TPA.
Salah satu cara dalam pengolahan sampah plastik adalah perlakuan aktivitas daur ulang.
Daur ulang sampah plastik awalnya hanyalah proses yang dilakukan industri untuk
menghemat biaya operasional dengan cara mencampur produk plastik gagal dengan bahan
mentah untuk membuat produk yang baru. Namun seiring berjalannya waktu, daur ulang
sampah plastik sekarang dilakukan atas dasar kekhawatiran terhadap permasalahan
lingkungan (Goodship, 2007). Aktivitas daur ulang sampah plastik sudah banyak dilakukan
oleh beberapa negara di dunia. Menurut (EPA, 2019) Amerika Serikat mendaur ulang
sebesar 8,4% sampah plastik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga di tahun 2017.
Sementara itu, negara-negara Eropa secara kolektif di bawah Uni Eropa mendaur ulang
sebesar 31,1% sampah plastiknya pada tahun 2016 (d’Ambrières, 2019). Di benua lain,
4
Afrika Selatan mendaur ulang sebanyak 15% sampah plastik yang mereka hasilkan (South
Africa Department of Environmental Affairs, 2018). Angka-angka ini menunjukkan bahwa
negara-negara di dunia sudah mulai sadar akan pentingnya daur ulang sampah plastik.
Indonesia berdasarkan penelitian (Mafira, 2019) hanya mendaur ulang sampah plastik
sebesar 9-10%. Proses daur ulang ini melibatkan banyak aktor di dalam pengelolaan
sampah seperti bank sampah, pemulung, pengepul, dan industry pengolah sampah plastik
baik yang kecil seperti home industry atau industry menengah serta industry besar. Dalam
pelaksanaannya, aktivitas daur ulang sampah plastik dilakukan sesuai dengan jenis sampah
plastik yang didaur ulang. Salah satu penyumbang persentase sampah plastik terbesar
adalah sampah plastik kemasan berbentuk botol. Dalam klasifikasinya, sampah
menunjukkan sampah plastik jenis PET menyumbang sebesar 25% komposisi jenis sampah
plastik (Widiyatmok dkk., 2016) dan jenis sampah ini yang paling banyak di daur ulang
serta sudah mempunyai pasar tertentu. Peningkatan upaya daur ulang sangat diperlukan
dalam pengelolaan sampah plastik ini.
Salah satu metode yang bisa dikembangkan untuk penentuan strategi pengelolaan
sampah plastik ke depannya adalah menggunakan material flow analysis (MFA). Metode
MFA memiliki potensi untuk memprediksi aliran komposisi sampah (Brunner et al., 1986).
Studi ini menggunakan analisis material pada skala kota sebagai sebuah metode untuk
memeriksa sistem yang diberikan dengan menghitung semua input material, akumulasi
material, dan hasilnya dalam batas sistem (Shafie et al., 2013). Prinsip utama MFA adalah
memberi informasi terkait perencanaan sistem reuse dan daur ulang. Namun, pada negara
berkembang data aliran material masih belum tersedia secara detail seperti yang terjadi di
Indonesia (Millette et al., 2019). Menurut Millete et al. (2019), MFA adalah alat utama
dalam mengidentifikasi peluang sirkular ekonomi dan manajemen limbah yang dihasilkan.
Selain itu, MFA berfungsi untuk mendeteksi permasalahan lingkungan dan menyediakan
data teknis yang diperlukan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Manfaat ini
lebih dirasakan oleh negara berkembang yang seringkali memiliki peraturan lingkungan
yang lebih lemah dibandingkan negara maju. Hasil MFA dapat digunakan sebagai acuan
dalam pengambilan strategi peningkatan pengelolaan limbah (Millete et al., 2019). Oleh
sebab itu, diharapkan dengan mengetahui aliran material sampah dari berbagai actor yang
5
terlibat dalam pengelolaan sampah plastik sampai dengan industri pengolahan daur ulang
dapat diketahui data pengelolaan limbah dan polutan yang dibuang ke lingkungan.
Sehingga, dapat digunakan sebagai acuan pemerintah dan stakeholder terkait dalam
pengambilan strategi pengelolaan limbah yang lebih baik.
2.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan mengembangkan strategi pengelolaan sampah
terutama untuk sampah plastik yang menjadi masalah dan tantangan dalam pengelolaan
sampah di Indonesia. Secara khusus setiap tahun kegiatan akan mempunyai tujuan :
Tahun ke- 1 :
1. Mengidentifikasi recovery factor dan participation factor dari sampah plastik di
wilayah studi.
2. Menganalisis stake holder yang terkait di dalam pengelolaan sampah plastik
termasuk aliran sampah terutama dari sumber sampah menuju ke kolektor seperti
bank sampah serta pengepul.
3. Menganalisis mapping lokasi pengelolaan sampah plastik dengan GIS untuk
menunjukkan keterkaitan berbagai factor di dalam meningkatkan kemauan untuk
berperan aktif dalam mengelola sampah terutama plastik.
Tahun ke-2 :
1. Menganalisis aliran sampah dari kolektor ke industry serta menganalisis proses
pengolahan sampah plastik yang dilakukan.
2. Menganalisis peran masing-masing stake holder terutama bank sampah serta
pengepul ke industri serta pengembangan ke arah sirkular ekonomi.
Tahun ke -3
1. Mapping seluruh aliran sampah dengan metode GIS dan mengambarkan hubungan
antara lokasi mulai dari sumber sampai kepada industry.
2. Menganalisis aliran sampah dengan metode Material Flow Analaysis sebagai dasar
penentuan strategi pengelolaan sampah plastik
6
2.3 Urgensi Penelitian
Penelitian pengelolaan sampah plastik dengan menggunakan MFA mempunyai
kontribusi sebagai baseline data untuk mengimplementasikan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.75/Menlhk/Setjen/Kum.1/10/2019 tentang Road Map Pengurangan Sampah yang akan
dilaksanakan dari tahun 2020 sampai dengan 2030. Analysis dengan MFA akan
memberikan gambaran jelas mengenai jenis plastik kemasan yang banyak digunakan serta
upaya daur ulang apa yang sudah dilaksanakan.
Peran dari setiap actor di dalam pengelolaan sampah plastik sangat perlu dianalisis
untuk menunjang peningkatan 3R. Terutama untuk sampah plastik yang sekarang sedang
menjadi perhatian utama dalam pengelolaan sampah. Mapping dari hasil MFA dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengembangan strategi pengelolaan
sampah.
7
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengelolaan Sampah
Menurut Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012, menyatakan bahwa pengelolaan
sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Kegiatan pengelolaan persampaan akan
melibatkan penggunaan dan pemanfaatan berbagai sarana dan prasarana persampahan
meliputi pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir
(Sahil et al., 2016). Daur ulang sampah yang efisien dapat dilakukan dengan
memaksimalkan penggunaan teknologi yang ada untuk pengelolaan sampah yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Demirbas, 2010). Pengurangan sampah
memiliki peranan penting untuk meningkatkan pemulihan energi dan mengurangi biaya
ekonomi dari total rantai pengelolaan sampah (Cimpan et al., 2015). Daur ulang sampah
perkotaan merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh Pemerintah, karena
dapat menciptakan lapangan pekerjaan, pembangunan ekonomi, dan pengurangan
pencemaran lingkungan (Gundupalli et al., 2017).
Menurut Peraturan Presiden No 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga menyatakan bahwa pengelolaan sampah harus meliputi pengurangan dan
penanganan sampah. Pengurangan sampah dapat melalui pembatasan timbulan sampah,
pendaur ulang sampah, dan pemanfaatan sampah kembali sedangkan, penanganan
sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan
akhir. Sistem pengelolaan sampah adalah proses pengelolaan sampah yang meliputi
lima aspek. Kelima aspek tersebut berkaitan erat satu dengan yang lainnya membentuk
satu kesatuan, sehingga upaya untuk meningkatkan pengelolaan persampahan harus
meliputi berbagai sistem. Adapun aspek-aspek tersebut yaitu: aspek kelembagaan,
pembiayaan, pengaturan, peran serta masyarakat, dan Teknik operasional (Suryani,
8
2014). Sistem pengelolaan sampah harus terintegrasi sehingga dapat mengatasi masalah
penumpukan jumlah sampah atau peningkatan jumlah sampah yang tidak tertangani.
3.2 Pengelolaan Sampah Plastik
Produksi plastik di seluruh dunia semakin lama semakin meningkat, seiring dengan
kebutuhan akan material ini sangat banyak. Secara global, produksi plastik diperkirakan
380 juta ton pada tahun 2018. Sejak 1950 hingga 2018, plastik dari sekitar 6,3 miliar ton
telah diproduksi di seluruh dunia, 9% dan 12% di antaranya telah didaur ulang dan dibakar
(Alabi et al., 2019). Plastik merupakan bahan organik yang mempunyai kemampuan untuk
dibentuk ke berbagai bentuk, apabila terpapar panas dan tekanan. Plastik dapat berbentuk
batangan, lembaran, atau blok, bila dalam bentuk produk dapat berupa botol, pembungkus
makanan, pipa, peralatan makan, dan lain-lain. Komposisi dan material plastik adalah
polymer dan zat additive lainnya. Polymer tersusun dari monomer-monomer yang terikat
oleh rantai ikatan kimia (Singh dan Sharma, 2015). Secara umum plastik mempunyai sifat
yaitu densitas yang rendah; isolasi terhadap listrik; mempunyai kekuatan mekanik yang
bervariasi; ketahanan terhadap suhu terbatas; ketahanan terhadap bahan kimia bervariasi.
Sampah plastik, di Indonesia menjadi masalah besar. Berbagai jurnal dan laporan
menyampaikan bahwa Indonesia adalah kontributor sampah plastik di lautan yang terbesar
ke dua di seluruh dunia (McCharty, 2020) (Gambar 3.1)
9
Gambar 3.1 Negara yang Berkontribusi terhadap Kehadiran Sampah Plasrik di Laut
Data di atas menunjukkan bahwa sebesar 3,2 juta ton sampah plastik di Indonesia tidak
dikelola dengan baik dan hanpir 40% dibuang ke laut. Hal ini tentu menjadi tantangan besar
karena kehadiran sampah plastik di laur semakin lama semakin merugikan habitat di
perairan laut dan menyebabkan timbulnya bahaya kepunahan species species tertentu di
laut. Sampah plastik juga sangat sulit diuraikan dan di dalam tanah. Terjadi proses
pelarutan bahan bahan yang bersifat toksik yang terdapat di dalam plastik seperti aditif,
pewarna, logam berat dan lain-lain (Alabi et al., 2019). Jumlah mineral-mineral dalam
tanah baik organik maupun anorganik semakin berkurang dengan adanya penumpukan
sampah plastik di tanah.
Proses pengolahan sampah yang paling sesuai dengan sampah plastik adalah daur
ulang. Upaya daur ulang ini dinyatakan dapat mereduksi sampai 8 juta ton/tahun sampah
plastik yang akan dibuang ke laut (Jambeck et al., 2015). Pada material plastik, proses daur
ulang juga dapat dilakukan dengan berbagai cara agar plastik yang sudah tidak bernilai
dapat dibentuk ulang menjadi produk yang dapat digunakan kembali. Menurut (Grigore,
2017) daur ulang sampah plastik dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Daur ulang Primer
10
Daur ulang primer adalah daur ulang limbah plastik menjadi produk yang memiliki
kualitas yang hampir setara dengan produk aslinya. Daur ulang cara ini dapat
dilakukan pada sampah plastik yang bersih, tidak terkontaminasi dengan material
lain dan terdiri dari satu jenis plastik saja.
2. Daur ulang sekunder
Daur ulang sekunder adalah daur ulang yang menghasilkan produk yang sejenis
dengan produk aslinya tetapi dengan kualitas dibawahnya.
3. Daur ulang tersier.
Daur ulang tersier adalah daur ulang sampah plastik menjadi bahan kimia atau
menjadi bahan bakar.
4. Daur ulang quarter
Daur ulang quarter adalah proses untuk mendapatkan energi yang terkandung di
dalam sampah plastik.
Dalam proses dur ulang, maka yang yang paling sering digunakan adalah daur ulang
primer karena proses lebih sederhana dan berbiaya rendah. Proses ini mengacu pada
penggunaan kembali produk dalam struktur aslinya. Kerugiannya ini proses recycle
sangat terbatas karena penggunaan sebagai raw material suatu produk baru juga terbatas.
Proses yang paling sering digunakan dalam recycle plastik adalah daur ulang sekunder
terutama untuk plastik thermopolymer (Grigore, 2017).
3.3 Aktor di dalam Pengelolaan Sampah Plastik
Pengelolaan sampah termasuk pengelolaan sampah plastik melibatkan berbagai aktor
yang mempunyai peranan masing-masing. Terutama dalam daur ulang aktor yang terlibat
masing-masing akan mempunyai peranan sebagai collector atau pengumpul, separation atau
pemisah sampah, pengolah yaitu industri dan marketing (Singh et al., 2017). Di Indonesia
beberapa aktor terlibat terutama adalah masyarakat dengan sektor formalnya yaitu bank
sampah dan pengumpul sampah dan juga sektor informal yaitu pemulung dan pengepul.
Bank Sampah adalah tempat menabung sampah yang telah terpilah menurut jenis
sampah yang dilakukan secara kolektif untuk mendorong masyarakat berperan serta aktif di
11
dalamnya (Unilever 2010; Singhirunnusorn et al. 2012). Sistem ini akan menampung,
memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat
mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Bank sampah mengajarkan
masyarakat untuk memilah sampah dan membantu pemerintah daerah dalam pengurangan
sampah yang diangkut ke TPA (Wulandari et al., 2017). Bank Sampah memiliki beberapa
manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih,
menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menajdi
barang ekonomis. Manfaat lain dari Bank sampah untuk masyarakat adalah dapat
menambah penghasilan masyarakat karena sampah ditukar dengan uang yang dikumpulkan
dalam rekening yang dimiliki. Sampah yang masih dapat didaur ulang seperti terutama
plastik sangat diminati di bank sampah. Beberapa bank sampah mempunyai alat pembuat
pelet plastik sehingga barang daur ulang dijual dengan harga yang lebih tinggi. Meskipun
demikian, banyak Bank Sampah yang hanya berfungsi sebagai pemasok bagi pengepul.
Bank Sampah bekerja sama dengan pengepul yang rutin mengambil sampah yang bernilai
ekonomis untuk di daur ulang (Suryani, 2014). Guna meningkatkan jumlah sampah yang
dapat dikelola oleh Bank Sampah maka strategi yang dapat diambil adalah dengan
peningkatan pemilahan di sumber sampah, mempermudah kegiatan menabung sampah di
Bank Sampah, dan ikut aktif dalam sosialisasi Bank Sampah (Haqq dan Warmadewanthi,
2018).
Aktor lain yang juga sangat banyak terlibat di dalam pengelolaan sampah plastik adalah
pemulung atau informal sector. Penelitian yang sudah dilaksanakan sebelumnya, di
berbagai negara menunjukan bahwa informal sector mempunyai peran yang sangat penting
dalam merecycle sampah terutama sampah plastik (Hande, 2019). Bisnis model ada di
dalam mekanisme keterlibatan sektor informal ini. Di Indonesia sendiri, penelitian
keterlibatan sektor informal sangat penting untuk diteliti karena kontribusi yang besar
dalam mereduksi jumlah sampah. Remi et al. (2017) melaksanakan penelitian di developing
countries termasuk Kota Surabaya menemukan bahwa informal sektor dan mata rantai
sampah sangat berperan terhadap penyediaan supply material untuk sektor formal seperti
industry dan pedagang formal.
12
3.4 Aplikasi Material Flow Analysis
Material Flow Analysis digunakan secara luas untuk menyelidiki aliran dan stok
sumber daya atau kontaminan lingkungan dalam sistem yang ditentukan. Sebab inilah yang
menjadi alasan MFA secara luas digunakan dalam analisis jalur pengelolaan sampah untuk
mengetahui database sampah dan proses pengambilan keputusan (Makarichi et al., 2018).
Studi saat ini menyajikan MFA sebagai komponen penting dalam siklus pengambilan
keputusan pengelolaan sampah yang terdiri dari empat tahap yaitu evaluasi MFA dan
analisi opsi, analisis keputusan multi kriteria, implementasi, dan umpan balik. Melalui
MFA, pengelolaan sampah dapat berjalan dengan efektif dan dapat digunakan untuk
mengidentifikasi peluang untuk pencegahan sampah, daur ulang, dan pemulihan sumber
daya. Manfaat MFA dapat digunakan sebagai prediksi tindakan pengelolaan sampah
sehingga dapat diketahui masalah yang sedang dihadapi, oleh sebab itu mempermudah oleh
para pengambil keputusan untuk segera melakukan alternatif yang terbaik.
Keuntungan utama material flow analysis dengan material balance adalah bahwa tidak
ada pengukuran yang diperlukan dan dengan sedikit usaha, estimasi komposisi sampah
perkotaan yang baik dapat diberikan dengan sangat cepat. Keuntungan lain adalah metode
ini memiliki potensi untuk memprediksi aliran komposisi sampah. Metode ini satu-satunya
metode yang bisa digunakan untuk memprediksi komposisi sampah di masa depan.
Kerugian dari metode ini adalah ketergantungan sepenuhnya pada angka
produksi/konsumsi yang biasanya hanya diketahui di tingkat nasional (tidak ada informasi
regional/lokal), dan data tersebut hanya tersedia untuk sejumlah bahan dan elemen terbatas
(Brunner, 2004).
Komponen untuk membentuk model MFA terdiri dari sistem batas (boundary system),
proses, dan aliran (Stanisavljevic et al., 2015). Bentuk setiap komponen dan model MFA
dapat dilihat pada Gambar 3.2-3.3. Fungsi setiap model tersebut adalah:
a. Proses
Suatu proses didefinisikan sebagai transportasi, transformasi, atau penyimpanan bahan
(stok). Pengangkutan barang, orang, energi, dan informasi dapat digambarkan sebagai
sebuah proses. Selama proses transportasi barang yang dipindahkan tidak mengalami
transformasi tetapi hanya dipindahkan dengan jarak tertentu. Proses transportasi
13
mencakup semua proses material dan semua limbah serta emisi yang dihasilkan.
Biasanya, proses digambarkan dengan kotak hitam yang memperhitungkan nilai input
dan output. Selain menggambarkan input dan output, kotak hitam dapat
menggambarakan jumlah total bahan yang disimpan dalam suatu proses yang disebut
sebagai stok bahan. Stok bahan ini dapat berupa massa stok maupun laju perubahan
stok per satuan waktu (akumulasi ataupun penipisan material).
b. Aliran
Terdapat aliran impor/input (aliran internal yang menghubungkan proses ke dalam
sistem) dan aliran ekspor/output (aliran yang melintasi sistem batas). Aliran
didefinisikan sebagai laju aliran massa yaitu perbandingan massa per satuan waktu yang
mengalir melalui media yang sesuai. Unit (satuan) aliran adalah kg/detik atau ton/tahun.
c. Sistem Batas (Boundary system)
Sistem batas didefinisikan dalam batas ruang dan waktu. Umumnya diterapkan batas-
batas sistem seperti perusahaan, kota, dan bangsa. Sistem batas waktu yang biasa
digunakan adalah periode 1 tahun karena ketersediaan data yang terbatas. Aliran yang
masuk ke dalam sebuat sistem disebut impor (input) dan yang mengalir meninggalkan
sistem adalah ekspor (output).
14
Nama
Komponen
Komponen Contoh
Proses
Stok Bahan
Aliran Nama aliran Plastik
Sistem Batas
(Boundary
system)
Nama dari sistem
MFA sampah plastik
Bank Sampah Nama proses
Nama proses
Stok
Bank Sampah
1000
2000
Gambar 3.2 Kompenen dari MFA
Gambar 3.3 Ilustrasi Model MFA
Analisis aliran bahan (MFA) banyak digunakan diberbagai bidang seperti aliran produksi,
penggunaan, dan konsumsi bahan atau elemen untuk berbagai sektor dan disiplin ekonomi,
pengelolaan limbah, arsitektur, ekologi, energi, lingkungan dan pertanian (Huang et al.,
15
2012; Nakajima et al., 2013; Smit et al., 2015). Tools ini digunakan dalam pengambilan
keputusan dengan cara penetapan prioritas, perancangan strategi manajemen sumber daya
yang efisien dan memegang prinsip berkelanjutan (Huang et al., 2012). MFA telah menjadi
alat berfungsi untuk menentukan indikator lingkungan, indikator eko-efisiensi dan ekologi
industri (Wang et al., 2016). Pada penelitian ini digunakan pemodelan MFA dilakukan
dengan menggunakan STAN 2.5 yang dikembangkan oleh Oliver Cencic dari Universitas
Teknologi Wina. Perangkat lunak ini mendukung pelaksanaan MFA dapat disesuaikan
dengan lingkungan sekitar dan menjadi sofwate yang dapat dikembangkan di bawah
pertimbangan ketidakpastian data (Laner et al., 2014). STAN 2.5 menggabungkan semua
fitur yang diperlukan dari MFA dalam satu produk perangkat lunak: pemodelan grafis,
manajemen data, perhitungan dan presentasi grafis dari hasil. Sofware ini dapat diperoleh
dengan gratis dan dapat menambahkan database berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh (Laner et al., 2014)
3.5 Road Map Penelitian dan Kebaharuan Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan akan mengahasilkan mapping mengenai aliran sampah di
Kota Surabaya dan Kota Denpasar serta interaksinya dengan berbagai aktor yang terlibat
dalam daur ulang plastik. Data mapping ini dapat digunakan untuk berbagai sebagai
penentuan prioritas, strategi dan pengembangan kebijakan terkait pengelolaan sampah.
Kebaharuan dari penelitian terlihat dari aktor yang terlibat yang akan menghubungan antara
sektor formal dan sektor informal. Konsep ini sangat penting dalam upaya mereduksi
jumlah sampah plastik terutama yang dibuang ke TPA. Kebaharuan dari penelitian ini juga
bertujuan untuk menginformalkan sektor informal di dalam penggelolaan sampah
khususnya sampah plastik.
Penelitian juga sejalan dengan road map penelitian yang berada di Pusat Studi
Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan seperti di Gambar 3.3.
16
Gambar 3.3 Road Map Pusat Penelitian Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan
Merupakan bagian dari pengembangan untuk Solid Waste Management dan Circular
Economy. Pengunaan Berbagai Model dalam memecahkan masalah Pengelolaan
Sampah, B3 dan Air Limbah termasuk pemanfaatan Mapping dan Collection data base
merupakan bagian dari penelitian ini.
17
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Lingkup Wilayah Studi
Studi dari penelitian ini akan dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Kota Surabaya,
Surabaya Timur, khususnya di Kecamatan Sukolilo. Lokasi kedua adalah di Kota
Denpasar, Kecamatan Denpasar Utara yang merupakan daerah yang padat penduduk
dan menghasilkan banyak sampah. Kedua wilayah ini dipilih untuk membandingkan
pengelolaan sampah plastik di kota metropolitan seperti Surabaya dan kota besar seperti
Denpasar.
Mengacu kepada data Badan Pusat Statistik mengenai Kecamatan Sukolilo di
Surabaya Timur, jumlah penduduk adalah 114.309 jiwa dengan kepadatan rata rata
adalah 9.151 Tabel 4.1 menunjukkan jumlah penduduk dan kepadatan di Sukolilo.
Menurut Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau total timbulan sampah Kota
18
Surabaya jiwa/km2(BPS, 2019). sebesar 2.164,4 ton/hari dengan timbulan tiap orang
adalah 0,48 kg/orang.hari. Karakterisasi sampah yang mendominasi adalah sampah
organik sebesar 54,31% dan sisanya merupakan sampah anorganik seperti plastik,
logam, gelas/kaca, dan kertas. Jumlah yang masuk ke TPA rata-rata ± 1400 ton/hari
(IKPLHD, 2018). Khusus untuk wilayah Kecamatan Sukolilo total timbulan sampah
mencapai 54868 kg/hari (Tabel 4.1) Salah satu kelurahan di Kecamatan Sukolilo ini
adalah sebagai tempat dari TPA untuk Kota Surabaya sejak tahun 1982-1998, yaitu di
Kelurahan Keputih. Banyak pengepul dan pemulung sampah yang masin berkegiatan di
lingkungan tersebut.
Kota Denpasar, mempunyai empat wilayah Kecamatan dengan jumlah penduduk
mencapai 930.600 jiwa, kepadatan rata-rata adalah 7.282,82 jiwa/km2(BPS, 2019).
Kecamatan Denpasar Utara merupakan daerah pengembangan di wilayah Kota
Denpasar, karena pusat pemerintahan dan pusat perdagangan ada di daerah ini. Jumlah
penduduk di Kecamatan Denpasar Utara mencapai 204.360 jiwa dengan kepadatan
mencapai 6.193,5/km2. Jumlah sampah yang dihasilkan dikawasan ini mencapai 791
m3/hari (IKPLHD, 2018) dan komposisi sampah sebagian besar adalah sampah organik.
Daerah Kecamatan Denpasar Utara terdiri atas 8 desa dan 3 kelurahan yang aktif
mengelola bank sampah. Jumlah bank sampah di lokasi ini mecapai 17 buah dengan
anggota aktif adalah 1.812 (Prayatni dan Kartika, 2018). Masyarakat antusias untuk
mengelola sampah terutama sampah yang mempunyai nilai jual tinggi seperti plastik
dan kertas.
Tabel 4.1 Penduduk dan Timbulan Sampah di Kecamatan Sukolilo
No Kelurahan Luas
(km2)
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)
Jumlah
sampah
(kg/hari)
1 Nginden Jangkungan 1,14 15.907 13.953,50 7.635,40
2 Semolowaru 1,67 19.683 11.786,20 9.447,80
3 Medokan Semampir 1,87 19.331 10.337,40 9.278,90
4 Keputih 14,4 17.425 1.210,10 8.364,00
5 Gebang Putih 1,33 7.614 5.724,80 3.654,70
6 Klampis Ngasem 1,68 17.805 10.790,90 8.546,40
7 Menur Pumpungan 1,57 16.544 10.537,60 7.941,10
19
Gambar 3.1 dan 3.2 menujukkan peta Kota Surabaya dan Kota Denpasar.
Gambar 4.1 Peta Kota Surabaya
U
20
Gambar 4.2 Peta Wilyah Kota Denpasar
21
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun dengan penelitian secara
simultan dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Sukolilo Surabaya dan
Kecamatan Denpasar Utara. Langkah pelaksanaan penelitian setiap tahun dapat dilihat
pada Gambar 4.3.
Penelitian Dasar :
Penelitian Jumlah sampah dan Komposisi di berbagai lokasi sumber dan
collector sampah plastik seperti di TPS, TPS3R, Bank Sampah dan
Pemulung
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara
Penelitian Survei:
Penelitian aktor yang terlibat dalam pengelolan sampah plastik. Survey
alkan dilaksanakan di masyarakat nasab bank sampah, bank sampah,
TPS3R, dan Pemulung
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara
Pengumpulan Data Sekunder
• Peta Wilayah
• Data pertumbuhan Bank
Sampah
• Data TPS, TPS3R
• Data timbulan sampah
• Data kependudukan
Pengumpulan Data Primer : semua
data mengenai aktor informal dalam
pengumpulan dan pengolahan sampah
plastik
• Lokasi pemulung sampah
• Lokasi pengepul sampah sektor
informal
• Lokasi industry pengolah
Pembuatan Peta dan Mapping serta Mass Balance
Lokasi dan perjalanan sampah dari sumber sampah menuju ke collector
sampah plastik seperti di TPS, TPS3R, Bank Sampah dan Pemulung
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara
Ta
ha
p 1
Penelitian Dasar :
Penelitian aliran sampah dari collector seperti bank sampah, TPS3R dan
pemulung ke pengepul dan ke industry pengolah
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara
22
Gambar 4.3 Langkah langkah Pelaksanaan Penelitian
Untuk wilayah Surabaya terutama di Kecamatan Sukolilo dan Wilayah Surabaya
bagian Timur sudah dilaksanakan pemetaan jumlah bank sampah yang aktif dan juga
sudah ditentukan jumlah pengambilan sampel di masyarakat dan di masing-masing
A
Penelitian Dasar :
Penelitian aliran sampah dari collector seperti bank sampah, TPS3R dan
pemulung ke pengepul dan ke industry pengolah
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara
Penelitian Survei :
Penelitian kegiatan dan aktivitas di industry pengolahan samapah plastik
dan melakukan pengukuran emisi serta dampak lingkungan di lokasi
pengolahan. Penelitian dilaksanakan diluar lokasi studi karena industry
pengolahan tidak terletak di dalam kota
Pembuatan Peta dan Mapping serta Mass Balance
Lokasi dan perjalanan sampah dari collector ke industry pengolah
Penelitian dilaksanakan bisa diluar wilayah studi karena lokasi industry
bisa di luar Kota.
Membuat model Material Flow Analysis Sampah Plastik dari data-data
yang sudah terkumpul secara komperhensive dan menggunakan software
STAN
Overlay seluruh peta yang didapatkan mulai dari lokasi sumber sampah
sampai dengan lokasi industry. MFA dan peta sebagai produk yang akan
digunakan oleh pemerintah dalam mengambil keputusan dalam
menentukan prioritas penanganan sampah plastik
Ta
ha
p 2
T
ah
ap
3
23
bank sampah serta TPS dan TPS3R diwilayah tersebut. Gambar 4.4 menunjukkan
jumlah bank sampah yang aktif dan tidak aktif di masing masing kecamatan di Wilayah
Surabaya Timur.
Gambar 4.4 Lokasi Bank Sampah di Wilayah Surabaya Timur
Kecamatan Sukolilo mempunyai 19 bank sampah, namun ada 6 bank sampah yang
sudah vakum (Tabel 4.2). Jumlah total nasabah dari hasil penelitian survei pendahuluan
adalah 277 orang. Semua bank sampah di Kecamatan Sukolilo menjual hasil
pengumpulan sampah di Bank Sampah Induk yang juga terletak di Surabaya Timur
yaitu Bank Sampah Bina Mandiri. Tetapi di wilayah ini terdapat perkampungan
pemulung di Kelurahan Keputih Tegal, yang juga mengumpulkan sampah plastik dari
sumber sampah. Survei juga akan dilaksanakan di lokasi ini untuk mengetahui aliran
sampah yang masuk ke lingkungan pemulung sampah. Survei yang dilaksanakan juga
meliputi survei ke masyarakat sekitar yang mungkin juga menjadi nasabah dari bank
sampah, karena pemulung bisa merupakan aktor sumber sampah dan mengumpulkan
24
sampahnya ke bank sampah. Interaksi seperti ini akan dianalisa selama pelaksanan
penelitian.
Tabel 4.2 Jumlah Bank Sampah di Kecamatan Sukolilo
No Nama Bank Sampah
Rata-rata
Berat
sampah
masuk per
bulan (kg)
Alur Setelah Bank
Sampah
1 Bank Sampah TMB 2 448,42 bank sampah induk
2 Bank Sampah Samberia 3 124,72 bank sampah induk
3 Bank Sampah Samberia 4 25,08 bank sampah induk
4 Bank Sampah Srikandi Keputih Vakum
5 Bank Sampah Berkah Karya
Jaya Vakum
6 Bank Sampah Karya Guna Vakum
7 Bank Sampah Bina Karya
Kejawan Vakum
8 Bank Sampah Mleto Maju
Bersama 211 bank sampah induk
9 Bank Sampah Conserve Aspay Vakum
10 Bank Sampah 95 65 bank sampah induk
11 Bank Sampah Menur Nadhif 100 bank sampah induk
12 Bank Sampah Tunas Muda 200 bank sampah induk
13 Bank Sampah Semar Mesem 46,39 bank sampah induk
14 Bank Sampah AWS Mesem Vakum bank sampah induk
15 Bank Sampah Masidosi 6 240 bank sampah induk
16 Bank Sampah Masidosi 4 167,7 bank sampah induk
17 Bank Sampah Masidosi 3 328, 39 bank sampah induk
18 Bank Sampah Masidosi 2 279,64 bank sampah induk
19 Bank Sampah Masidosi 1 155 bank sampah induk
25
Kecamatan Denpasar Utara juga mempunyai karakteristik yang unik dimana
terdapat cukup banyak bank sampah dan juga cukup banyak pemulung yang berdomisili
di daerah tersebut. bank sampah terbanyak terdapat pada Kecamatan Denpasar Utara
yaitu sebesar 17 bank sampah dan jumlah anggota nasabah yaitu 1.812 anggota
nasabah. Jumlah ini terbanyak dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota Denpasar.
Pemetaan akan dilaksanakan sama dengan pemetaan lokasi di Surabaya dan akan
dibuatkan dalam bentuk peta daerah yang merupakan lokasi bank sampah. Penentuan
jumlah survey ke sumber sampah di nasabah bank sampah akan dilaksanakan di dua
lokasi ini dengan penentuan jumlah nasabah yang disurvei berdasarkan Slovin maka
dapat dihitung jumlah sampel yang akan dilakukan. Berikut rumus yang digunakan
pada Persamaan 4.1.
n= N/(1+Ne^2 ) ………………………………………(4.1)
Keterangan:
n = Jumlah sampel adalah jumlah nasabah
N = Jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan (error tolerance), digunakan 10% (Budihardjo et al.,
2019)
Penentuan timbulan, komposisi sampah dan lain lain akan menggunakan metode aeperti
dibawah ini :
Timbulan dan komposis sampah di sumber nasabah bank sampah
Pengukuran timbulan dilakukan selama 8 hari di nasabah Bank Sampah. Selama 8 hari
akan dilakukan pemilahan untuk mengetahui komposisi sampah rumah tangga dan laju
timbulan sampah yang dihasilkan setiap orang. Persamaan yang digunakan untuk
menghitung timbulan sampah adalah sebagai berikut:
Timbulan sampah (kg/orang.hari)=
(Berat sampah (kg/hari))/(jumlah orang (orang))…………… (4.2)
Timbulan total (kg/hari)= timbulan (kg/orang.hari)x jumlah penduduk (orang) (4.3)
26
Sedangkan dalam pemilahan komposisi sampah dapat menggunakan persamaan sebagai
berikut:
%Komponen sampah
=(Berat sampah tiap jenis (kg))/(Berat total sampah (kg)) x 100%................(4.4)
Hasil analisis timbulan dan komposisi sampah akan digunakan untuk mengetahui
potensi reduksi sampah di sumber melalui Bank Sampah.
Timbulan dan Komposisi Sampah Plastik di Pemukiman Pemulung
Survei juga dilakukan untuk mengetahui apakah nasabah bank sampah juga menjual
sampah ke pemulung. Total jumlah yang dijual dan berapa harga jual juga akan dicatat.
Komposisi dan jumlah sampah yang masuk ke lingkungan pemukiman pemulung juga
di catat di wilayah studi. Akan dicari berpa jumlah KK pemulung yang akan di survei,
dengan penentuan jumlah adalah berdasarkan rumus Slovin (persamaan 4.1).
Pemetaan Bank Sampah dan Pengepul di wilayah studi
Pemetaan ini berisi tentang pemetaan Bank Sampah dan cakupan pelayanan setiap Bank
Sampah. Selain itu, juga didapatkan informasi mengenai waktu pengosongan Bank
Sampah dibandingkan dengan sampah yang masuk setiap bulannya, yang kemudian
dibuat grafik hubungan antara keduanya untuk mengetahui berapa lama waktu
pengosongan dibandingkan waktu pemasukan sampah ke Bank Sampah.
Pemetaan pengumpulan sampah menuju Bank Sampah dan Pengepul
Pada survei nasabah Bank Sampah dilakukan wawancara tata cara pengumpulan
sampah ke Bank Sampah, dengan cara pengumpulan langsung oleh nasabah ke Bank
Sampah atau dengan pengambilan pengelola Bank Sampah ke rumah-rumah nasabah.
Pemetaan pengangkutan dari Bank Sampah ke Bank Sampah induk atau pengepul Pada
interview ke pengelola Bank Sampah dan pengepul akan diketahui alur sampah dari
Bank Sampah ke pengelola selanjutnya, kemudian dilakukan pemetaan untuk
mengetahui seberapa jauh jarak pengambilan dari Bank Sampah ke area Bank Sampah
Induk atau pengepul dan untuk mengetahui seberapa banyak jenis pengelola yang
menangani Bank Sampah dan Pengepul
27
Pengolahan yang terjadi di Bank Sampah dan Pengepul
Pada survei langsung dan wawancara akan diketahui pengolahan yang terjadi di Bank
Sampah, dan Pengepul apakah terdapat pengolahan atau hanya sebagai area
penampungan sebelum dilakukan pengambilan oleh pengepul/industri daur ulang.
Pemetaan finansial Bank Sampah dan Pengepul
Pada wawancara akan didapatkan biaya operasional dan omset yang dihasilkan oleh
setiap Bank Sampah dan Pengepul. Keuntungan ini akan dilakukan pemetaan pada
Bank Sampah dan Pengepul di Wilayah Studi.
Pemetaan dari Pengepul dan Bank Sampah menuju ke Industri Pengolah
Dengan survei langsung ke lokasi industry pengolah sampah plastik. Sampai saat ini
sudah ada dua industry yang akan dijadikan lokasi penelitian, terutama untuk industry
yang menerima sampah dari Kecamatan Sukolilo. Pengepulan Botol Plastik Hj. Badri di
Kecamatan Mulorejo dan juga berfungsi mengolah plastik serta Penggilingan Plastik
Jamqurdi wilayah Gunung Anyar Surabaya. Di setiap industry pengolah akan di
Analisa aspek lingkungan untuk mengetahui seberapa besar limbah yang dihasilkan dari
pengolahan sampah plastik di lokasi tersebut.
Pemodelan dengan MFA
Dari data MFA akan didapatkan besarnya limbah yang akan dihasilkan dari setiap unit
pengolahan. MFA / SFA adalah penilaian sistematis input-output dalam sistem
pemetaan sampah plastik ini dan berdasarkan hukum konservasi massal di mana total
input sama dengan jumlah total output dan stok yang terakumulasi dalam sistem
(Persamaan 4.5)
Σ inputs = Σ outputs + Σ change in stock………………..(4.5)
Analisis aliran material didefinisikan berdasarkan hukum keseimbangan massa
(Hongyeng dan Agamuthu, 2014). Adapun langkah-langkah dalam input data di
software ini meliputi :
28
Penentuan Objective
Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan aliran sampah dari sumber sampah menuju
ke industry pengolahan plastik. Input adalah jumlah sampah plastik, sedangkan output
adalah berapa produk baru yang dihasilkan atau disimpan. Selain itu juga berapa plastik
yang menjadi residu.
Penentuan boundaries dan time frame
Batas penelitian dilaksanakan di wilayah Sukolilo dan wilayah Denpasr Utara. Dalam
waktu penelitian untuk skala waktu 6 bulan dan selama 2 tahun.
Key stock, process, dan flow identification
Data dikumpulkan dalam skala waktu 6 bulan dan selama 2 tahun. Input dan output
sampah plastik serta produk dan residu yang dihasilkan akan diperoleh dari
pengumpulan data komperhensif yang sudah dijelaskan sebelumnya. Data survei primer
timbulan, komposis sampah di masing masing aktor dan data wawancara akan menjadi
data input bagi MFA.
Mass balance dan MFA
Perhitungan secara kuantifikasi menggunakan model STAN 2.5
Data kuantitas air limbah, pemakaian listrik, dan kuantitas sampah (residu) yang
dihasilkan menjadi bahan utama untuk melakukan analisis limbah yang dibuang ke
lingkungan. Data kuantitas yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan data sekunder
dari jurnal sehingga didapatkan kemungkinan limbah/polutan yang akan dibuang ke
lingkungan.
4.3 Susunan Anggota Peneliti
No. Nama Posisi Kompetensi Tanggung Jawab
1. Warmadewanthi,
PhD
Ketua
Peneliti
Pengelolaan
Sampah dan
Material Flow
Analusis
Bertanggungjawab
penuh mulai dari proses
inisiasi, perancanaan,
dan penyusunan
proposal hingga
penelitian berjalan
nantinya.
Mengkoordinasi
29
penyusunan proposal,
menyusun anggaran
penelitian, menyusun
jadwal dan agenda
penelitian, mengelola
pembagian tugas dalam
pelaksanaan penelitian
Bertanggungjawab
dalam menghasilkan
hasil penelitian
Mengontrol progress
tim sesuai dengan
perannya masing-
masing
2. Dr. Ellina S.
Pandebesie
Anggota Pengelolaan
Sampah
Membantu
mempersiapkan data
awal penelitian
Melaksanakan
penelitian
Turut serta bersama-
sama dengan tim
menyelesaikan laporan
progress dan akhir
3. Dr. Maria
Anaityasari
Anggota Circular Economy Membantu
penyelesaian MFA dan
Circular Economy.
Melaksanakan
penelitian
Turut serta bersama-
sama dengan tim
menyelesaikan laporan
progress dan akhir
4. Mohammad Nur
Cahyadi, PhD
Anggota Surveying dan GIS Membuat mapping
berkaitan dengan MFA
Membantu tim dalam
menyelesaikan laporan
penelitian
5 I Gede Herry
purnama, ST.,
MT., MIDEA
Anggota Pengelolaan
Sampah
Membantu
mempersiapkan data
awal penelitian
Melaksanakan
penelitian
Turut serta bersama-
sama dengan tim
menyelesaikan laporan
progress dan akhir.
Penelitian dilaksanakan
di Denpasar
30
Membantu
mempersiapkan data
awal penelitian
Melaksanakan
penelitian
Turut serta bersama-
sama dengan tim
menyelesaikan laporan
progress dan akhir
6 Ni Made Utami
Dwipayanti, ST.,
MBEnv., PhD
Anggota Circular Economy Membantu
penyelesaian MFA dan
Circular Economy.
Melaksanakan
penelitian. Penelitian
dilaksanakan di
Denpasar
Turut serta bersama-
sama dengan tim
menyelesaikan laporan
progress dan akhir
Beberapa mahasiswa juga akan menjadi anggota penelitian untuk melaksanakan thesis dan
melaksanakan tugas akhir dengan mengabil topik di Surabaya dan Denpasar.
4.4 Anggaran Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun dengan besaran dana masing-
masing adalah :
Tahun ke-1 : Rp. 49.950.000,-
Tahun ke-2 : Rp. 49.057.500,-
Tahun ke-3 : Rp. 49.952.000,-
Adapun perincian dari masing masing dapat dilihat pada Tabel 4.5
31
Tabel 4.5 Pembiayaan Tahun ke-1
Jenis Pengeluaran
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Satuan Harga satuan (Rp)
Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Total
1. Honor
Surveyor Interview Data Primer
300 OH 45.000 13.500.000
SUB TOTAL 1
13.500.000
2. Belanja Bahan
Pembuatan Kotak Densitas (500 L dan 40 L)
Pengambilan Sampel, komposisi dan pengumpulan sampah serta pengangkutan sampah
3 buah 900.000 2.700.000
Plastik Wadah Sampah Hasil Pemilahan
10 pax 155.500 1.555.000
Timbangan Pegas
25 buah 165.000 4.125.000
Timbangan digital biasa
2 buah 150.000 300.000
Sarung tangan 10 pax 43.000 430.000
Masker 50 buah 1.000 50.000
Stopwatch 1 unit 65.000 65.000
ATK 1 LS 1.500.000 1.500.000
Sanitizer 5 buah 15.000 75.000
Konsumsi 1 Ls 3.500.000 3.500.000
Fotocopy Penggandaan 1 Ls 550.000 550.000
SUB TOTAL 2
14.850.000
3. Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Perjalanan seminar internasional
Publikasi penelitian
2 OH 2.000.000 4.000.000
Akomodasi seminar internasional
2 OH 1.800.000 3.600.000
Publikasi di Jurnal Internasional
1 buah 3.500.000 3.500.000
SUB TOTAL 3
11.100.000
4 Belanja Perlajanan Lainnya
Pengambilan data sekunder dan data primer tahap 1
Survei penelitian
300 OH 35.000 10.500.000
SUB TOTAL 4
10.500.000
PENGELUARAN TOTAL 49.950.000
32
Tahun 2
Satuan
Total
1. Honor
SUB TOTAL 1 13.500.000
2. Belanja Bahan
Pembuatan Kotak Densitas (500 L dan 40 L) 2 buah 900.000 1.800.000
Plastik Wadah Sampah Hasil Pemilahan 5 pax Rp 155.500,00 Rp 777.500,00
Timbangan Pegas 20 buah 165.000,00Rp Rp 3.300.000,00
Timbangan digital biasa 2 buah 150.000,00Rp Rp 300.000,00
Sarung tangan 20 pax 43.000,00Rp Rp 860.000,00
Masker 50 buah 1.000,00Rp 50.000,00Rp
Stopwatch 5 unit 65.000,00Rp 325.000,00Rp
ATK 1 LS 550.000,00Rp 550.000,00Rp
Sanitizer 3 buah 15.000,00Rp 45.000,00Rp
Konsumsi 1 Ls 4.500.000,00Rp 4.500.000,00Rp
Fotocopy Penggandaan 1 Ls Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
SUB TOTAL 2 Rp 13.507.500,00
2. Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Perjalanan seminar internasional 1 OH Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
Akomodasi seminar internasional 1 OH Rp 3.550.000,00 Rp 3.550.000,00
Publikasi di Jurnal Internasional 1 buah Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
SUB TOTAL 2 Rp 11.550.000,00
3. Belanja Perlajanan Lainnya
Pengambilan data sekunder dan data primer tahap 1 Survei penelitian 300 OH Rp 35.000,00 Rp 10.500.000,00
SUB TOTAL 3 Rp 10.500.000,00
Rp 49.057.500,00
Surveyor Interview Data Primer 300 OH 45.000 13.500.000
Jenis Pengeluaran Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp)
Harga Peralatan
PENGELUARAN TOTAL
Publikasi penelitian
Pengambilan Sampel,
komposisi dan
pengumpulan sampah
serta pengangkutan
sampah
33
Tahun ke-3
Satuan
Total
1. Honor
SUB TOTAL 1 13.500.000
2. Belanja Bahan
Timbangan Pegas 20 buah 165.000,00Rp Rp 3.300.000,00
Plastik Wadah Sampah Hasil Pemilahan 5 pax Rp 155.500,00 Rp 777.500,00
ATK 1 LS 2.764.900,00Rp 2.764.900,00Rp
Sanitizer 4 buah 15.000,00Rp 60.000,00Rp
Konsumsi 1 Ls 3.500.000,00Rp 3.500.000,00Rp
Fotocopy Penggandaan 1 Ls Rp 450.000,00 Rp 450.000,00
SUB TOTAL 1 Rp 10.852.400,00
2. Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Perjalanan seminar internasional 2 OH Rp 3.000.000,00 Rp 6.000.000,00
Akomodasi seminar internasional 2 OH Rp 3.550.000,00 Rp 7.100.000,00
Publikasi di Jurnal Internasional 1 buah Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00
SUB TOTAL 2 Rp 15.100.000,00
3. Belanja Perlajanan Lainnya
Pengambilan data sekunder dan data primer tahap 1 Survei penelitian 300 OH Rp 35.000,00 Rp 10.500.000,00
SUB TOTAL 3 Rp 10.500.000,00
Rp 49.952.400,00
OH 45.000 13.500.000
Harga Peralatan
PENGELUARAN TOTAL (pembulatan)
Jenis Pengeluaran Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp)
Publikasi penelitian
Surveyor Interview Data Primer 300
34
BAB 5
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Jadwal Kegiatan Tahun ke-1
4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan Penelitian dan Briefing
2 Penelitian Pemetaan Timbulan, Komposisi Sampah
3 Survei Actor Pengelola Sampah Plastik
4 Penelitian Pemetaan Hubungan Sumber dan Actor Pengelola
5 Publikasi Penelitian 1
No Jenis KegiatanTahun 1
Jadwal Kegiatan Tahun ke-2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan Penelitian dan Briefing
2Penelitian Pemetaan Timbulan, Komposisi Sampah di
Pengepul dan Pengolah
3Survei Actor Pengelola Sampah Plastik di Pengepul dan
Pengolah
4 Penelitian Pemetaan Hubungan Sumber dan Actor Pengelola
5 Publikasi Penelitian 2
No Jenis KegiatanTahun 2
Jadwal Kegiatan Tahun ke-3
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan Penelitian dan Briefing
2 Analisis dampak lingkungan di lokasi pengolah
3 Pembuatan model MFA Pengelolaan Sampah Plastik
4 Overlaying peta hasil studi
5 Publikasi Penelitian 3
No Jenis KegiatanTahun 3
35
DAFTAR PUSTAKA
1. McCharty, 2020 The Countries Polluting The Oceans The Most. Diambil kembali
dari Statista: https://www.statista.com/chart/12211/the-countries-polluting-the-
oceans-the-most/
2. IKPLHD. 2018. Kota Surabaya. DLH Kota Surabaya
3. Goodship, V. (2007). Plastic Recycling. Scicence Progress, 245-268
4. EPA. (2019). Advancing Sustainable Materials Management: 2017 Fact Sheet.
Washington: United States Environmental Protection Agency.
5. d’Ambrières, W. (2019). Plastics recycling worldwide: current overview and
desireable changes. Fields Actions Science Report, 12-21.
6. South Africa Department of Environmental Affairs. (2018). South Africa State of
Waste Report. Pretoria: South Africa Department of Environmental Affair.
7. Mafira, 2019. Tingkat Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Hanya 9 Persen.
Diambil kembali dari Tempo.co: https://tekno.tempo.co/read/1200615/tingkat-daur-
ulang-sampah-plastik-di-indonesia-hanya-9-persen
8. Widiyatmoko, H., Purwaningrum, P., & Arum P, F. P. (2016). Analisis Karakteristik
Sampah Plastik di Pemukiman Kecamatan Tebet dan Alternatif Pengolahannya.
Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Trisakti, 24-33
9. Brunner, P. H., Ernst, Walter, R. 1986. Alternative Methods for The Analysis of
Municipal Solid Waste. Waste Management & Research, 4, 147–160.
10. Brunner, P. H., Rechberger, H. 2004. Practical Handbook of Material Flow Analysis.
Florida: Lewis Publishers, CRC Press LLC 320 p.
11. Shafie, F. A., Omar, D., Karuppannan, S. 2013. Environmental Health Impact
Assessment and Urban Planning. Social and Behavioral Sciences, 85, 82–91.
12. Millette, S., Williams, E., Hull, C. E. 2019. Materials Flow Analysis in Support of
Circular Economy Development: Plastics in Trinidad and Tobago. Resources,
Conservation and Recycling, 150, 104436.
13. Sahil, J., Al Muhdar, M. H. I., Rohman, F., Syamsuri, I. 2016. Sistem Pengelolaan
dan Upaya Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate. Jurnal
Bioedukasi, 4(2).
36
14. Demirbas, A. 2010. Waste Management, Waste Resources Facilities and Waste
Conversion Processes. Energy Convension and Management, 52, 1280–1287.
15. Cimpan, C., Maul, A., Jansen, M., Pretz, T., Wenzel, H. 2015. Central Sorting and
Recovery Of MSW Recyclable Materials: A Review Of Technological State-Of-The-
Art, Cases, Practice And Implications for Materials Recycling. Journal of
Environmental Management, 156, 181–199.
16. Gundupalli, S. P., Hait, S., Thakur, A. 2017. A Review on Automated Sorting of
Source-Separated Municipal Solid Waste for Recycling. Special Thematic Issue:
Urban Mining and Circular Economy, 60, 56–74.
17. Suryani, A. S. 2014. Peran Bank Sampah dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah
(Studi Kasus Bank Sampah Malang). Pusat Pengkajian, Pengolahan Data Dan
Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI.
18. Alabi, O.A., Ologbonjaye, K., Awosolu, O., dan Alalade, O.E. 2019 Public and
Environmental Health Effects of Plastic Wastes Disposal: A Review . Journal of
Toxicology and Risk Assessment,5, 2.
19. Singh, P. dan Sharma, V. (2015). Integrated Plastic Waste Management:
Environmental and Improved Health Approaches. Procedia Environmental Sciences,
692-700.
20. Jambeck, J.R., Geyer, R., Wilcox, C., Siegler, T.R., Perryman,, M., Andrady, A.,
Narayan, R., and Law, K.L. 2015. Plastic waste inputs from land into the ocean.
Marine Pollution, 347, 6223
21. Grigore, M.E. (2017). Review Methods of Recycling, Properties and Applications of
Recycle Thermoplastic Polymer. Recycling 2, 24.
22. Singhirunnusorn, W., Donlakorn, K., Kaewhanin, W. 2012. Contextual Factors
Influencing Household Recycling Behaviours: A Case of Waste Bank Project in
Mahasarakham Municipality. ASEAN Conference on Environment-Behaviour
Studies (AcE-Bs), Savoy Homann Bidakara Hotel, 15-17 June 2011, Bandung,
Indonesia, 36, 688–697.
37
23. Wulandari, D., Utomo, S. H., Narmaditya, B. S. 2017. Waste Bank: Waste
Management Model in Improving Local Economy. International Journal of Energy
Economics and Policy.
24. Haqq, M., Warmadewanthi, I. D. A. A. 2018. Strategi Pengembangan Bank Sampah
sebagai Upaya Peningkatan Reduksi Sampah di Wilayah Surabaya Selatan. Surabaya:
Departemen Teknik Lingkungan-ITS.
25. Bercego, R., Cave, J., and Huyen, A.N.T. (2017). Waste Municipal Services and
Informasl Recycling Sector in Fast Growing Asian Cities : Co-Exsitance, Opposition
or Integration?. Resources 6, 70.
26. Makarichi, L., Techato, K., Jutidamrongphan, W. 2018.Material Flow Analysis as a
Support Tool for Multi-Criteria Analysis Ii Solid Waste Management Decision-
Making. Resources, Conservation and Recycling, 139, 351–365.
27. Huang, C.-L., Vause, J., Ma, H.-W., & Yu, C.-P. (2012). Using material/substance
flow analysis to support sustainable development assessment: A literature review and
outlook. Resources, Conservation and Recycling, 68(0): 104-116.
28. Nakajima, K., Ohno, H., Kondo, Y., Matsubae, K., Takeda, O., Miki, T., Nakamura,
S., & Nagasaka, T. (2013). Simultaneous material flow analysis of nickel, chromium,
and molybdenum used in alloy steel by means of input–output analysis.
Environmental science & technology, 47(9): 4653-4660.
29. Smit, A., van Middelkoop, J., van Dijk, W., & van Reuler, H. (2015). A substance
flow analysis of phosphorus in the food production, processing and consumption
system of the Netherlands. Nutrient Cycling in Agroecosystems: 1-13.
30. Wang, W., Jiang, D., Chen, D., Chen, Z., Zhou, W., & Zhu, B. (2016). A Material
Flow Analysis (MFA)-based potential analysis of eco-efficiency indicators of China's
cement and cement-based materials industry. Journal of Cleaner Production, 112(1):
787–796.
31. Laner, D., Rechberger, H., & Astrup, T. (2014). Systematic Evaluation of
Uncertainty in Material Flow Analysis. Journal of Industrial Ecology, 18(6): 859-870.
32. BPS, 2019. Kota Denpasar Dalam Angka. Biro Pusat Statistik
38
33. Prayatni, N.M.V dan Kartika, I N. (2018). Analisis Pengaruh Program Bank Sampah
terhadap Pendapatan Nasabah Bank Sampah di Kota Denpasar. E-Journal
Pembangunan Ekonomi Universitas Udayana, hal 1228-1255
34. Budihardjo, M. A., Wahyuningrum, I. F. S., Muhammad, F. I., Pardede, R. 2019. The
Role of Waste Banks in The Reduction of Solid Waste Sent to Landfill in Semarang,
Central Java, Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science,
BIODATA PENELITI
1. Ketua
a. Nama Lengkap : I.D.A.A Warmadewanthi
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 197502121999032001
d. Fungsional/Pangkat/Gol : Lektor Kepala/Pembina/IVA
e. Jabatan Struktural : Dekan FTSLK
f. Bidang Keahlian : Persampahan
g. Fakultas/Jurusan : FTSLK/Teknik Lingkungan
h. Perguruan Tinggi : ITS
i. Alamat Rumah dan No.Telp : Wiguna Tengah XI/1 Surabaya
j. Riwayat Penelitian (2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai
Ketua atau Anggota):
1. Recovery Phosphate dan Ammonium Dari Limbah Industri Pembuatan Pupuk
Sebagai Mineral Stuvite. PUPT Nasional. Ketua. 2016-2018.
2. Proses Penyisihan dan Recovery Materi dari Lindi Tempat Pemrosesan Akhir
Sampah. PDUPT. Anggota. 2018.
k. Riwayat Pengabdian (2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai
Ketua atau Anggota): :
1. Anggota Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Dana Lokal ITS Abdimas Reguler,
2018, “Program Pengabdian Masyarakat Dan Perbaikan Lingkungan Di Kelurahan
Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya”.
39
2. Penyediaan Jamban Sehat Sederhana Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Tambakwedi Kenjeran.
Anggota. 2015.
l. Publikasi Ilmiah :
1. Warmadewanthi and S A Reswari. 2018. Potential reduction of non-residential
solid waste in Sukomanunggal district West Surabaya. IOP Conf. Series: Earth
and Environmental Science vol.106.
2. Warmadewanthi and S Kurniawati. 2018. The potential of household solid waste
reduction in Sukomanunggal District, Surabaya. IOP Conf. Series: Earth and
Environmental Science vol.106.
3. Warmadewanthi and Aulia Rodlia. 2017.
4. Bagastyo, A.Y., Anggrainy, A.D., Nindita, C.S., and Warmadewanthi. 2017.
Electrodialytic removal of fluoride and calcium ions to recover phosphate from
fertilizer industry wastewater.
5. Warmadewanthi and Triyono. 2017. Study Precipitation of Magnesium
Ammonium Phosphate (MAP) in Composting Process for Solid Waste
Treatment. RC-ENVE 2016, AUNSEED-NET – JICA, Chonburi, Thailand,
January 23-24, 2017.
6. Warmadewanthi, Ellina S.Pandebesie, Welly Herumurti, Arseto Yekti Bagastyo,
Misbachul. 2017. Phosphate Recovery from Wastewater of Fertiliser Industries
by Using Gypsum Waste. Chemical Engineering Transaction, Vol.56.
7. Warmadewanthi, Welly Herumurti, Ellina S. Pandebesie, Yulinah
Trihadiningrum, Arseto Yekti Bagasto. 2016. Sustainability of Solid Waste
Management in Surabaya City. 6th Brunei International Conference On
Engineering and Technology (BICET) 2016, Universiti Teknologi Brunei,
Brunei Darussalam, 14 - 16 November 2016
8. Warmadewanthi, Herunurti, W., Wilujeng, S.A., Pandebesie, E.S., and
Trihadiningrum, Y. 2015. The Analysis of Household and Commercial Waste
Reduction in Surabaya City (Case study: Gudeng, Simokerto and Wonokromo
40
Districts). The 5th Environmental Technology and Management Conference
(ETMC 2015) “Green Technology towards Sustainable Environment”, ITB,
Bandung, November, 2015.
m. Paten: -
2. Anggota
1. Anggota Tim Peneliti
a. Nama Lengkap : Mokhamad Nur Cahyadi, ST,MSc, PhD b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 198112232005011002
d. Fungsional/Pangkat/Gol. :Lektor/Penata Muda/IIID e. Jabatan Struktural : 1. Ketua Departemen Teknik Geomatika FTSLK
ITS (2014-2019) 2. Wakil Kepala Pusat Penelitian Sains dan
Teknologi Kelautan & Kebumian (2020-2024) f. Bidang Keahlian :Geodesi dan Surveying g. Fakultas/Jurusan : FTSLK/Teknik Geomatika
h. Alamat Rumah dan No. Telp. : 085776142444
2-1. Kualifikasi Akademik
1. Gelar Sarjana : Departemen Teknik Geomatika- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan predikat cumlaude, 2000-2004
`` Precision of GPS Observation Dependence with Geodetic Network ``
2. Gelar Magister : Geomatics Engineering Department- Stuttgart University Germany, 2008-2010
`` Evaluation of Loosely and Tightly Coupled Kalman Filtered Post Processing-Solution from an Integrated Navigation System ``
3. Gelar Doktor :Natural History Sciences Laboratory – Hokkaido University-Japan,2011-2014
``Coseismic Ionospheric Disturbances Using GPS In and Around Indonesia``
41
Pengalaman Mengajar
2. Bibiliography
Judul Pengarang Nama Jurnal Kelas Jurnal
Ionospheric disturbances of the 2007
Bengkulu and the 2005 Nias
earthquakes, Sumatra, observed with a
regional GPS network
Cahyadi, M. N, and
K. Heki
J. Geophys. Res.,
118, 1-11 , 2013
Jurnal Q1
Coseismic ionospheric disturbance of
the the large strike-slip earthquakes in
North Sumatra in 2012: Mw
dependence of the disturbance
amplitudes
Cahyadi, M. N, and
K. Heki
Geophys. J. Int,
200,116-129, 2015
Jurnal Q1
Atmospheric Resonant oscillations by
the 2014 eruption of the Kelud volcano,
Indonesia, observed with the
ionospheric Total Electron Contents and
seismic signal, Earth Planet
Nakashima, Y., K.
Heki, A. Takeo,
Cahyadi, M. N, A.
Aditiya, and K.
Yoshizawa
Sci. Lett., 434, 112-
116, 2016
Jurnal Q1
Daftar konferensi dan pertemuan dalam 5 tahun:
1. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Pre-Coseismic Ionospheric Disturbances in the 2007 Bengkulu
Earthquake, Geodesy Japan Society, Takayama-Japan 2011 in oral session
2. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Coseismic ionospheric disturbance of the 2007 Bengkulu and
2005 Nias Earthquake, Japan Geosciences Union, Chiba, 2012 in poster session
3. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Coseismic ionospheric disturbance and Focal Mechanism Dependence, Geodesy Japan Society, Tokyo-Japan 2012 in oral session
No Mata Kuliah Kredit Semester
1 Survei Sistem Satelit Navigasi Global 3 6
2 Aplikasi Sistem Informasi Geografis
dalam Hidrografi
3 6
3 Geodesi Fisik 3 6
4 Metodologi Penelitian 2 7
5 Geodesi Satelit 3 5
6 Satelit Altimetri 2 6
7 Terrestrial Observation 4 6
42
4. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Application GNSS for Coseismic Ionospheric Detection for 2012 Sumatra Earthquake, AOGS, Singapore 2012
5. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Pre-Coseismic Ionospheric Disturbances in the 2012 North Sumatra Earthquake: The Biggest Strike Slip mechanism, Geodesy Japan Society, Tsukuba-Japan 2013 in oral session
6. Cahyadi, M. N. and K. Heki,Coseismic ionospheric disturbance of the the large strike-slip earthquakes in North Sumatra in 2013, American Geodesy Union, San Fransisco-USA in poster session
7. Cahyadi and Arif Aditya, Ionospheric Disturbance Associated by 2014 Kelud Volcano Eruption, Geomatics Engineering Meeting, Surabaya-Indonesia, 2014
8. Ihsan and Cahyadi, Deformation of Mentawai Earthquake 2007 using GPS, Maritime Meeting, Geomatics Engineering Surabaya 2015
9. Arya and Cahyadi, Flood Modelling in Semarang City Using Altimetry Satellite, Maritime
Meeting, Geomatics Engineering Surabaya 2015
10. Cahyadi, Ionospheric Disturbances after Merapi Earthquake 2010 Using GPS, Remote Sensing Meeting, Institut Pertanian Bogor,2015
11. Cahyadi, The Big Ionospheric Disturbances of Merapi Volcano Eruption 2010, accepted as Oral Presentation on the American Geophysical Meeting,Canada,2015
12. Cahyadi and And Arya, Flood Modelling of Sea Level Rise Using Satellite Altimetry ( Submitted), Symposium of the Committee on Space Research ,Brazil 2015
13. Buldan Muslim dan Cahyadi, Application of thresholding correlation techniques for earthquake
precursor detection from ionospheric TEC data, The 7th International Symposium On Earth-
Hazard And Disaster Mitigation, ISEDM, 2017
14. Cahyadi, Khomsin, Ira Mutiara Anjasmara, Coseismic Ionospheric Disturbances (CID) after
West Sumatra Earthquake 2016 Using GNSS-TEC and Possibility of Early Warning System
During The Event, The 7th International Symposium On Earth-Hazard And Disaster Mitigation-
ISEDM 2017
15. Cahyadi and Irene, Mitigation earthquake and tsunami using FORMOSAT-3/COSMIC, The 7th
International Symposium On Earth-Hazard And Disaster Mitigation -ISEDM 2017
16. Cahyadi, Indonesian Earthquake Prediction Using Ionospheric Disturbance TEC as key note
speaker in Indonesian Space Agency Meeting 2016
17. Yuwono, Handoko, E.Y., Cahyadi, M.N., Yudha, I.S., Sari, A, Assessment of the Single Frequency Low Cost GPS RTK Positioning, Geomatics International Conference, Surabaya 2019
18. Taufik, M., Yuwono, Cahyadi, M.N., Putra, J.R., Analysis level of accuracy GNSS observation processing using u-blox as low-cost GPS and geodetic GPS (case study: M8T), Geomatics International Conference, Surabaya 2019
19. Tobing, F.M., Yuwono, Handoko, E.Y., Cahyadi, M.N., Assembling fixed wing UAV for the low-cost aerial mapping, Geomatics International Conference, Surabaya 2019
20. Cahyadi, M.N., Prasetyo, M.T.A., Analysis of ionosphere changes due to earthquakes (case study: Regency of Lombok and Donggala), Geomatics International Conference, Surabaya 2019
43
21. Cahyadi, M.N., Handoko, E.Y., Fatikunada, Comparison analysis of accuracy and precision on GNSS K706 Oem Board and GPS Topcon HiperPro , Geomatics International Conference, Surabaya 2019
Penelitian
No Judul Status Jenis penelitian Tahun
1 Analysis of Earthquake Mitigation
Using GPS TEC and Formosat
Ketua Tim Peneliti Penelitian doktor
baru oleh
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
2017-2018
2 Analysis of Weather Changing in
Surabaya Using Water Vapour
Precipition GPS Monitoring
Ketua Tim Peneliti Penelitian doktor
baru oleh Dana
Lokal ITS
2016
3 Integration of GNSS -IMU for
Increasing the Observation
Accuracy in Dense Areas
Ketua Tim Peneliti Kerjasama dengan
Pendanaan negara
lain
2018
4 Analisa Magnitudo Gangguan Ionosfer Dengan Pergeseran Lempeng Pada Gempa Bumi Dan Tsunami (Studi Kasus : Gempa Bumi Lombok-Palu dan Tsunami di Palu Tahun 2018)
Ketua Tim Peneliti PDUPT 2019-2020
5 Koreksi Ionosfer Pada Prototype Low Cost GPS Dual Frequency Untuk Meningkatkan Ketelitian Pemetaan Persil Tanah
Ketua Tim Peneliti PTUPT 2019-2020
6 Analisa Gangguan Ionosfer Untuk
Mendeteksi Gempa Bumi Dengan
Metode Tomografi Tiga Dimensi
(Studi Kasus : Gempa Bumi Banten 2
Agustus 2019)
Ketua Tim Peneliti Penelitian Tesis
Magister
2020
Project 2018-2019:
1. Pemetaan bathimetri di Papua untuk saksi ahli pidana korupsi
2. Tenaga ahli Pemetaan batas wilayah di Surabaya
44
3. Tenaga ahli pada pemetaan batas peruntukan lahan pada Dinas Tanah Surabaya
4. Tenaga ahli pada pemetaan batas lahan pembuangan limbah B3 pada Dinas Pertamanan
Surabaya
H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10 Tahun Terakhir
No.
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya
Tahun
Tempat Respon
yang Telah Diterapkan Penerapa Masyarakat
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Surabaya, Maret 2020
45
Anggota 2
a. Nama Lengkap : Ni Made Utami Dwipayanti, ST., MBEnv., PhD
b. NIP/NIDN : 19780623 200312 2002 / 0023067803
c. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor /Penata Tk I /IIId
d. Bidang Keahlian : Kesehatan Lingkungan
e. Departemen/Fakultas : Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
f. Alamat Rumah & No. Tlp : Jl. Nangka Utara. Gg Jatayu No. 4, Denpasar,
081337671772
g. Riwayat penelitian dan pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian yang
diusulkan/dilaporkan (sebutkan sebagai ketua atau anggota)
• Penelitian: “Sustainability of Community Based Solid Waste Management in
Denpasar”, 2011 (Ketua).
• Pengabdian: Pelatihan dan pendampingan pembuatan kompos dan daur ulang
limbah pada siswaSD 1 dan SD 5 kapal, Mengwi, Badung (Ketua)
• Pengabdian: Revolusi Mental Pemberdayaan Masyarkat Desa Babahan dalam
pengelolaan Sampah yang Bersih, Cerdas dan berkelanjutan (Anggota)
h. Publikasi (2) yang paling relevan (dalam bentuk makalah atau buku)
• Presentasi seminar internasional: The sustainability of Community Based
Solid Waste Management/ MRF in Denpasar: a review on Building capacity
of Stakeholders; APLAS 2012 Denpasar
• Presentasi seminar internasional: Sustainability Assessment of The
Integrated Solid Waste Management Facilities (TPST) in Denpasar and
Badung, Bali dalam the 6th Environmental Technology and Management
Conference (ETMC) in conjunction with the 12th AUN/SEED-Net Regional
Conference on Environmental Engineering (Rc-EnVe) 2019
i. Paten (2) terakhir
j. Tugas Akhir (2 terakhir palingrelevan), Tesis (2 terakhir yang paling relevan) dan
Disertasi (2 terakahir yang paling relevan) yang sudah selesai di bimbing.
• Tugas akhir: Studi Timbulan, Komposisi, Dan Nilai Ekonomi Sampah Di Tps
Yangbatu, Dangin Puri Klod, Denpasar Timur; I Gede Yoga Andyka
• Tugas Akhir: Keberlanjutan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Di
Kabupaten Badung Dan Kota Denpasar Tahun 2019; Gusti Nyoman Tri Maha
Putra
Anggota 3
a. Nama lengkap : I Gede Herry Purnama, ST.,MT. MIDEA
b. NIP/NIDN : 197602152000031004/0015027605
c. Fungsional/ Pangkat/ Gol : Asisten Ahli/ III c/ Penata Tk 1
d. Bidang Kehalian : Rekayasa Lingkungan
e. Departemen/ Fakultas : Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan/
46
Kedokteran
f. Alamt rumah dan No. tlp : Perum Citra TEgal Buah No. 10JL. Gn. Mas,
Gang Kidul,
Kota Denpasar – Bali/ 081353177559
g. Riwayat Penelitian dan Pengabdian (2) yang relevan dengan penelitian yang
diusulkan/ dilaporkan:
a. Pengembangan sistem rekomendasi berbasis lokasi untuk alternatif penjualan
sampah pada bank sampah di kota denpasar
b. Study of Factors relating to community behavior in disposing household waste in
the illegal disposal site in West Denpasar District
h. Publikasi (2) yang paling relevan
a. Study of Factors relating to community behavior in disposing household waste in
the illegal disposal site in West Denpasar District
b. Utilization of sludge from wastewater treatment plant processes as organic fertilizer
in PT. Indonesia Tourism Development Corporation
i. Paten
a. No. 000158193 – Odor Eliminator
j. Tugas akhir yang selesai dibimbing
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank sampah di kota denpasar
b. Study potensi ekonomi pengelolaan sampah pada tempat pembuangan akhir (TPA)
di Nusa Lembongan
47
KESEDIAAN KEMITRAAN
48