12
PROPOSAL TERAPI BERMAIN BALON ROKET DI RUANG MELATI II Disusun oleh : 1. Beni Syamsul Arifin J 230 123 025 2. Wahyu Tri Nur Sukmana J 230 123 045 3. Anis Rahmawati J 230 123 025

Proposal Terapi Bermain Balon Roket1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal Terapi Bermain Balon Roket1

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

BALON ROKET

DI RUANG MELATI II

Disusun oleh :

1. Beni Syamsul Arifin J 230 123 025

2. Wahyu Tri Nur Sukmana J 230 123 045

3. Anis Rahmawati J 230 123 025

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: Proposal Terapi Bermain Balon Roket1

A. JUDUL

Balon Roket

B. LATAR BELAKANG

Hospitalisasi anak merupakan salah satu masalah yang dapat menyebabkan trauma

atau kecemasan yang efeknya dapat mengganggu tugas perkembangan anak dan proses

penyembuhan anak. Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam perawatan anak,

tetapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang

sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan

anak selanjutnya (Wong, 2004).

Adapun latar belakang dari pemilihan judul permainan ini adalah ketika dirumah sakit

anak sering merasa cemas, marah, sedih, sepi, rindu dengan teman-teman bermainnya

dirumahnya tapi anak tidak dapat mengungkapkan perasaan tersebut karena takut. Melalui

permainan ini anak dapat mengekspresikan perasaannya dan menyelesaikan masalahnya

sehingga dapat memperkecil trauma karena hospitalisasi sehingga anak merasa tenang dan

proses penyembuhan cepat.

C. KARATERISTIK PESERTA

Karakteristik peserta dalam terapi bermain ini yaitu peserta yang berumur 5-12 tahun.

Pada usia ini anak biasanya memperoleh kesenangan dari penyelesaian tugas atau

pekerjaan dan menerima penghargaan untuk usaha/kepandaiannya. Jika anak tidak

mendapat penerimaan dari teman sebayanya atau tidak dapat memenuhi harapan orang

tuanya maka ia akan merasa rendah diri, kurang menghargai dirinya untuk dapat

berkembang. Jadi fokus pada anak sekolah adalah pada hasil kemampuannya, pengakuan

dan pujian dari keluarganya dan teman-temannya. Tapi ketika dirumah sakit anak tidak

memiliki kesempatan atau keberanian untuk mengungkapkan atau menunjukan perasaan

dan kemampunanya karena proses hospitalisasi yang asing.

1. Kriteria inklusi

a. Anak dalam kondisi stabil

b. Bersedia ikut terapi bermain

2. Kriteria eksklusi

a. Anak yang mengalami kegawatan mendadak.

b. Anak yang terpasang NGT dan Urin kateter.

c. Anak yang terpasang kanul O2.

Page 3: Proposal Terapi Bermain Balon Roket1

d. Anak yang terpasang WSD.

D. TUJUAN

Tujuan Umum

Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit, diharapkan dapat melatih

motorik anak dengan memotong kertas juga sedotan dan anak dapat merakit balon roket.

Selain itu anak juga bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit sehingga anak

bisa merasa nyaman dan mempercepat proses penyembuhan.

Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :

1. Melatih pengembangan paru-paru.

2. Melatih nafas dalam untuk mengurangi nyeri

E. MEDIA

Alat dan bahan yang digunakan untuk terapi bermain ini dalah :

1. Balon

2. Plester

3. Sedotan

4. Gunting

5. Kertas

F. METODE PERMAINAN

Prosedur terapi bermain ini adalah sebagai berikut :

1. Instruksikan anak untuk memotong sedotan menjadi setengahnya.

2. Lipat salah satu ujung sedotan sehingga dapat masuk ke dalam sedotan yang lainnya.

3. Dorong sedotan yang satu ke sedotan yang lainnya sampai masuk setengahnya.

4. Suruh anak untuk memasukkan salah satu ujung sedotan ke dalam leher balon dan ikat

dengan plester.

5. Suruh anak untuk memotong kertas sepanjang 4 inci (bisa disesuaikan) berbentuk

kotak dan lipat kertas tersebut menjadi 2 bagian.

6. Suruh anak untuk membuat lubang di tengah-tengah kertas kemudian masukkan

sedotan ke dalam lubang tersebut sehingga balon, sedotan dan kertas siap menjadi

roket.

Page 4: Proposal Terapi Bermain Balon Roket1

7. Suruh anak tarik nafas dalam terlebih dahulu diulang selama tiga kali, kemudian tiup

balon semaksimal tarik nafas.

8. Luncurkan roket dengan posisi sedotan berada di atas balon dan biarkan balon roket

terbang. Kecepatan roket dapat ditentukan berdasarkan besar kecilnya sedotan.

G. RENCANA KEGIATAN TERAPI BERMAIN

No Terapis Waktu Subjek terapi

1 Pembukaan

a. Membuka proses terapi bermain

dengan mengucap kan salam,

memperkenalkan diri.

b. Menjelaskan pada anak dan

keluarga tentang tujuan dan

manfaat bermain, menjelaskan

cara permainan.

5 menit Menjawab salam,

Memperkenalkan diri,

Memperhatikan

2 Inti : Mengajak anak bermain

dengan bersama membuat balon

roket

15 menit Bermain bersama dengan

antusias

3 Penutup

Mengevaluasi, Menyimpulkan,

mengucapkan salam

5 menit Mengungkapkan perasaan

Memperhatikan dan menjawab

salam

H. SUSUNAN PELAKSANA TERAPI BERMAIN

Adapun susunan pelaksana terapi bermain ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan kontrak waktu dengan anak dan orang tua

2. Mengumpulkan anak pada ruangan bermain Indira Husada Melati II.

3. Menyiapkan alat yang diperlukan

4. Kegiatan dipimpin oleh seorang Leader dan dibantu oleh seorang fasilitator, dan

seorang observer

5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung

Page 5: Proposal Terapi Bermain Balon Roket1

Tugas dari masing-masing pelaksana terapi bermain

1. Leader

Tugas :

a. Membuka acara

b. Membaca peraturan permainan

c. Memimpin jalannya permainan

d. Memberi semangat kepada peserta

e. Menciptakan suasana meriah

f. Mengambil keputusan

g. Memberi penghargaan kepada peserta dengan apa yang telah dicapai

2. Fasilitator

Tugas :

a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung

b. Mendampingi anak selama bermain

c. Memberi semangat dan motivasi

I. SUSUNAN PELAKSANA TERAPI BERMAIN

1. Leader : Anis Rahmawati

2. Fasilitator : 1. Wahyu Nur Tri Sukmana

2. Beny Syamsul Arifin

Pasien :

1. An. Syahdan

2. An. Salsabila

3. An. Devita

4. An. Reno

5. An. Devita

J. Setting

Page 6: Proposal Terapi Bermain Balon Roket1

Keterangan :

: Leader

: Peserta

: Fasilitator

a. Hari/tanggal : Sabtu, 06 Januari 2013

b. Waktu : 10.00 – selesai

c. Tempat : Ruang bermain Indira Husada Melati II.

K. KRITERIA EVALUASI

a. Anak bersedia mengikuti terapi bermain

b. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai.

c. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader

d. Kebutuhan bermain anak terpenuhi

e. Anak bersosialisasi dengan temannya

f. Anak mengikuti instruksi yang diberikan

g. Anak berperan aktif permainan sampai selesai

h. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang dirawat di ruang Melati II

i. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain

j. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri

k. Anak dapat menyelesaikan

Ruang bermain Indira Husada Melati II.

Page 7: Proposal Terapi Bermain Balon Roket1
Page 8: Proposal Terapi Bermain Balon Roket1

DAFTAR PUSTAKA

Wong, L.D & Whaleys. 2004. Pedoman Klinis Asuhan Keperawatan Anak. Alih bahasa

Monica Ester, EGC : Jakarta.

Play Activities For Hospitalized Children. Mosby Year Book : St. Louis.

Page 9: Proposal Terapi Bermain Balon Roket1

N0 Nama Umur