6
PROPOSAL TERAPI BERMAIN “CERITA BONEKA TANGAN” DI RUANG BERMAIN ANAK RS MEILIA CIBUBUR JAKARTA DISUSUN OLEH DEWI ANDRIANI, S.Kep EFAH MUHDALIFAH, S.Kep INTAN PERMATASARI, S.Kep M. ARIF HIDAYAT, S.Kep PRADITA SOFIANA, S.Kep RISA ARDIKA, S.Kep RIZQI FAHRUDIN, S.Kep SARI AHADMERITA LILY, S.Kep

Proposal Terapi Bermain (Repaired)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposal terapi bermain

Citation preview

Page 1: Proposal Terapi Bermain (Repaired)

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

“CERITA BONEKA TANGAN”

DI RUANG BERMAIN ANAK RS MEILIA CIBUBUR JAKARTA

DISUSUN OLEH

DEWI ANDRIANI, S.Kep

EFAH MUHDALIFAH, S.Kep

INTAN PERMATASARI, S.Kep

M. ARIF HIDAYAT, S.Kep

PRADITA SOFIANA, S.Kep

RISA ARDIKA, S.Kep

RIZQI FAHRUDIN, S.Kep

SARI AHADMERITA LILY, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS 2013/2014

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINAWAN

2013

Page 2: Proposal Terapi Bermain (Repaired)

Pokok Pembahasan : Terapi Bermain pada Anak di Ruang Ilithia

Sub Pokok Pembahasan : Cerita Boneka Tangan (Puppet)

Hari/Tanggal : Jumat, 13 Desember 2013

Pukul :10.00 WIB s/d 10.45 wib

Tempat : Ruang Bermain Anak RS Meilia Cibubur

Waktu : 45 menit

LATAR BELAKANG

Bermain merupakan kebutuhan dasar bagi anak. Bermain merupakan kegiatan gerak

dari anak baik pasif maupun aktif untuk menyalurkan kreasinya dan menghilangkan konflik

dari dalam diri anak yang disadari maupun tidak disadari. Selain sebagai cara penghilang

konflik bagi anak, bermain juga merupakan terapi dalam proses keperawatan. Melalui proses

bermain, tanpa disadari semua aspek perkembangan anak bisa tumbuh dengan optimal

sehingga bisa menjadi anak yang cerdas.

Bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal.

Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira atau perasaan lainnya sehingga

hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk anak sehingga orang tua dapat

mengetahui suasana hati si anak. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya

disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang perkembangan

anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktifitas bermain

ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.

TUJUAN

1. Tujuan Umum

Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri,

moral, dan bermain dengan terapi.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas.

b. Meningkatkan keterampilan anak.

c. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu.

d. Memberikan kesenangan dan kepuasan.

Page 3: Proposal Terapi Bermain (Repaired)

MANFAAT

1. Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan

terhadap suasana rumah sakit

2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.

PENGORGANISASIAN

1. Hari/tanggal : Jumat, 13 Desember 2013

Waktu : 10.00 WIB s/d 10.45 WIB

Tempat : Ruang Ilythia

2. Tim Terapis : Leader : Risa Ardika, S.Kep

Co Leader : Dewi Andriani, S.Kep

Fasilitator : - Pradita Sofiana, S.Kep

- Efah Muhdalifah, S.Kep

- Intan Permatasari, S.Kep

- M. Arif Hidayat, S.Kep

- Rizqi Fahrudin, S.Kep

Observer : Sari Ahadmerita Lily, S.Kep

1) Leader

Tugas :

- Membuka acara, memperkenalkan nama-nama terapis

- Menjelaskan tujuan terapi bermain

- Menjelaskan aturan terapi bermain

2) Co Leader

Tugas :

- Membantu leader dalam mengorganisasi kegiatan

- Menyampaikan jalannya kegiatan

- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya

3) Fasilitator

Tugas :

- Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan

- Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan

- Sebagai role model selama kegiatan

-

Page 4: Proposal Terapi Bermain (Repaired)

4) Observer

Tugas :

- Mengobservasi jalannya kegiatan

- Mengevaluasi jalannya kegiatan

- Mencatat serta mengamati respon pasien

3. Setting Tempat

Ket : : peserta

: fasilitator

: observer

: leader

: co leader

4. Metode : Demonstrasi

5. Alat yang digunakan : - boneka puppet

- Set panggung

- Balon

-

6. Proses Pelaksanaan

a. Orientasi

“ selamat pagi adik-adik semua. Gimana kabarnya hari ini? hari ini kakak-kakak

disini ingin membuat sebuah pertunjukan boneka yang berjudul “ Benny dan

perawatnya”. Cerita ini tentang seorang anak yang sedang dirawat di rumah sakit.

Waktunya sekitar 45 menit di tempat bermain ini. adik-adik mau ikut nonton kan?

Panggung

Page 5: Proposal Terapi Bermain (Repaired)

b. Fase kerja

“ jadi ada seorang anak bernama benny. Dia mengalami mencret dan oleh orang

tuanya dibawa ke dokter. dokter yang memeriksa benny bilang bahwa benny

harus dirawat di rumah sakit. Dan sesampainya di rumah sakit, dokter bilang

benny harus di infus. Di pasang selang ke tangannya. Pada awalnya benny tidak

mau dan takut karena di suntik itu rasanya sakit. Namun perawat memberitahunya

bahwa di pasang infus agar benny cepat sembuh dan bisa pulang dan bermain

bersama teman-temanya lagi di rumah. Rasanya memang sakit sedikit, seperti di

gigit semut, tapi rasa saskitnya hanya sebentar. Kalau sudah dipasang maka

benny akan cepat sembuh.

c. Fase terminasi

“ gimana rasanya setelah mendengar cerita benny? Tahu tidak maksud dari

ceritanya? Masih ada yang takut di infus? Jadi kalau nati di infus sama susternya,

jangan takut ya....