13
PROPOSAL PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA PRAKTIK MANEGEMEN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DI RUANG MARWAH 4C RSU HAJI SURABAYA 2010 OLEH : Ali Mag!"i# S$ K%&$ I'"(a)!l *a+ila,# S$ K%&$ J!,a"i# S$ K%& K,(li+ R(-.i+i MN# S$ K%&$ Li+.a/a)i W L # S$ K%&$ L! 'a !l Ha i'# S$ K%&$ Ra ,%l Ca"a ia Ba)(%# S$ K%&$ R! 'i i# S$ K%&$ S%"a Y!a a M( ali-a# S$ K%&$ PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN *AKULTAS ILMU KESEHATAN UNI3ERSITAS MUHAMMADIYAH 2010

Proposal Timbang Terima

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima pasien.

Citation preview

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN KELOMPOK 3

PROPOSAL

PELAKSANAAN TIMBANG TERIMAPRAKTIK MANEGEMEN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DI RUANG MARWAH 4C RSU HAJI SURABAYA2010

OLEH :Ali Magfuri, S. Kep.Imroatul Fadilah, S. Kep.

Juhari, S. Kep

Kholid Rosyidi MN, S. Kep.

Lidyawati W L , S. Kep.

Lukmanul Hakim, S. Kep.

Rachel Carania Batoe, S. Kep.

Rukmini, S. Kep.Sera Yuana Monalisa, S. Kep.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 2010

BAB 1PENDAHULUAN

1.1Pendahuluan

Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima pasien.

Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan / belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer penanggung jawab dinas sore atau dinas malam secara tulisan dan lisan.

Berdasarkan hasil kuesioner yang di berikan pada ruangan dan observasi pelaksanaan timbang terima di Marwah 4 C didapatkan hasil bahwa selama ini timbang terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shift jaga dan buku timbang terima sudah tersedia, namun isi dan substansi dari kegiatan timbang terima belum menyentuh aspek asuhan keperawatan. Rencana tindakan ada yang terlewati untuk disampaikan pada shift berikutnya dan timbang terima hanya terbatas pada tim yang bertanggung jawab. Untuk mendukung proses timbang terima dilakukan cros cek pada bed pasien antar shift dan mekanisme timbang terima belum sesuai dengan standard baku. Oleh karena itu pada kesempatan praktika manajement Keperawatan mahasiswa S1 Keperawatan UMSurabaya akan mencoba melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep manajemen keperawatan di Ruang Marwah 4C RS Haji Surabaya.

1.2Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mengkomunikasikan segala informasi yang berkaitan dengan kondisi klien.1.2.2Tujuan Khusus

a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien (Data Fokus).b. Menyampaikan diagnosis keperawatan klien.

c. Menyampaikan tindakan keperawatan dan tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan kepada klien.d. Menyampaikan tindakan keperawatan dan tindakan kolaboratif yang belum dilakukan kepada klien.e. Menyampaikan hal penting yang harus ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.f. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.g. Mendokumentasikan timbang terima.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Perawata. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar perawat.

b. Menjalin hubungan yang bertanggung jawab antar perawat.

c. Meningkatkan kualitas pelaksanaan askep terhadap penderita yang berkesinambungan.1.3.2 Bagi Klien

Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung pada saat perawat melakukan validasi data1.4Pengorganisasian

Kepala ruangan: Lidyawati, S.Kep.PP 1 (pagi): Lukman, S.KepPA 1 (pagi): Serayuana M, S.Kep.PP 2 (sore): Racell., S.Kep.

PA 2 (sore): Rukmini, S.Kep. Pasien : Pasien Ruang Marwah 4C Kelas III Pembimbing: :1. Anik Rahmawati, S.Kep, Ns.

2. Fathin Laili Badriyah, S.Kep, Ns

3. Puji Rahayu, S. Kep. Ns.1.5Pelaksanaan Timbang Terima

Hari / Tanggal: Rabo, 29 Desember 2010Pukul: 13.00-14.00 WIB

Pelaksana: Dari PP pagi ke PP sore, diikuti PA dan Karu

Tempat: Ruang Nurse Station dilanjutkan dikamar pasien

Sasaran: Semua klien kelolaan di ruang interna wanitaMetode: Pelaporan dan Tanya jawab

Media: a. Lembar timbang terima c. Lembar observasi

b. Status Kliend. Balpoint dan buku catatan

1.6Mekanisme kegiatanTAHAPKEGIATANWAKTUTEMPATPELAKSANA

Persiapan

Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse Station Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work Sheet) , PP yang akan mengoperkan menyiapkan Lembar timbang terima Kepala rungan membuka acara timbang terima dilanjutka dengan doa bersama.5 menit

Nurse Station

Karu

Pelaksanaan

PP dinas pagi melakukan timbang terima pada PP dinas sore, hal-hal yang perlu disampaikan saat timbang terima :a. Identitas klien dan diagnosis medis

b. Masalah keperawatan yang muncul.

c. Data Fokus (Keluhan subyektif dan obyektif)d. Rencana keperawatan yang sudah/belum dilaksanakan.e. Tindakan kolaboratif.

f. Persiapan rencana umum yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu), perlu disampaikan untuk ditindak lanjuti.

PP dinas sore melakukan klarifikasi terhadap data yang disampaikan.

Mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.

Lama timbang terima setiap pasien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci.

Karu diikuti semua perawat keliling ke tiap klien. PP dinas sore melakukan validasi data.30 menit

Nurse StationBed KlienPP

Karu dan semua perawat

Penutup Perawat kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang hasil validasi.

Setelah proses timbang terima selesai dilakukan maka kedua PP menandatangani laporan timbang terima diketahui oleh Karu.

Karu menutup timbang terima, Karu memberikan reward kepada PP dinas pagi dan mengucapkan selamat bekerja kepada PP dinas sore.5 menitNurse StationSemua perawat

PP

Karu

1.7Hal-hal yang perlu diperhatikan

a. Dilaksanakan tepat waktu, setiap pergantian shif

b. Dipimpin oleh Karu atau penanggung jawab pasien (PP).

c. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.

d. Adanya unsur bimbingan, pengarahan serta tanggung jawab

e. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan menggambarkan kondisi klien saat ini serta menjaga kerahasiaan klien

f. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan klien.

g. Saat timbang terima dikamar klien, menggunakan volume suara yang cukup sehingga klien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang bersifat privacy bagi klien. Semua yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung didepan pasien.h. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya dibicarakan di nurse station1.8Alur Timbang terima

1.9Evaluasi

1. Struktur

Pada timbang terima, sarana prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain : Lembar timbang terima, status klien, work sheet dan alat tulis, serta kedua kelompok shif timbang terima Kepala ruangan seharusnya memimpin timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shif yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shif sore ke malam dipimpin oleh PP yang bertugas saat itu.2. Proses

Proses timbang terima dipimpin oleh Karu dan diikuti oleh seluruh perawat yang bertugas sebelumnya maupun yang akan ganti dinas. PP mengoperkan kepada PP berikutnya yang akan mengganti dinas. Timbang terima pertama dilakukan di Nurse Station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke Nurse Station. Isi timbang terima mencakup identitas klien, diagnosis keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan, intervensi yang belum dilakukan dan pesan khusus. Setiap klien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.3. Hasil

a) Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shiftb) Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan c) Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.

BAB 2TINJAUAN KASUS2.1 PengertianTimbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2002).

2.2 Tujuan a. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum

b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.c. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya

2.3 Langkah-langkaha. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap

b. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan

c. Perawat primer menyampaikan kepada penaggungjawab shift yang selanjutnya meliputi :

1) Kondisi atau keadaan klien secara umum

2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan

3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan

d. Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru

e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan klien

2.4 Prosedur Timbang TerimaHal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :

a. Persiapan

1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap

2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan

b. Pelaksanaan

Dalam penerapan sistem MPKP : Primer, timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti jaga pada shift berikutnya :

1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantin shift atau operan

2) Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan pasien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksankan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan

3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya

4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :

Identitas pasien dan diagnosis medis

Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul

Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif)

Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilkasanakan

Intervensi kolaboratif dan dependensi

Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya

5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas

6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat

7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rincian

8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap pasien dan melakukan validasi data.

9) Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat primer

2.5 Alur Timbang Terima

LAPORAN

BAB 3

KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Timbang TerimaHari/tanggal : Rabo, 29 Desember 2010Waktu : 13.00 14.00 WIB

Tempat: Di ruang Marwah 4C RS Haji Surabaya Kelas IIIAcara: Timbang Terima 1) Presensi

1. Pembimbing dari Ruangan Marwah 4C RS Haji sebanyak 3 orang

2. Seluruh Mahasiswa Praktek manajemen Program S1 Keperawatan 2) Hasil Evaluasi

a. Evaluasi struktur

Persiapan dilakukan 1 minggu sebelum acara dimulai. Acara sesuai dengan jadwal gannt chart yang telah dibuat.

b. Evaluasi proses

No Waktu Kegiatan

113.00-13.45 WIBPelaksanaan timbang terima

213.45-14.00 WIBDiskusi dan klarifikasi dari pembimbing ruangan :

Ibu Fathin, S.Kep.Lengkapi work seet yang ada diproposal, untuk yang lainnya sudah bagus dan saat di pasien sudah baik tidak terlalu lama.

c. Evaluasi hasil

1) Kegiatan dihadiri 50 % dari 6 orang yang diundang.

2) Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya.

3) Acara dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.

d. Dukungan

1) Pengorganisasian acara timbang terima keperawatan yang terstruktur.

2) Proses bimbingan pelaksanaan timbang terima oleh pembimbing akademik dan ruangan.

3) Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak perawat ruangan dengan mahasiswa sebagai pelaksana.4) Hubungan saling percaya yang terjalin antara keluarga klien dengan pelaksanaan timbang terima keperawatan.5) Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses timbang terima yang baik di ruang Marwah 4C RS Haji.BAB 4

PENUTUP

4.1 Simpulan

Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai keadaan klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal.

Pelaksanaan timbang terima pada hari Rabo, 29 November 2010 terhadap semua klien kelolaan di ruang kelas III (bed no. 1-8) Ruang Marwah 4 C, sebanyak 8 klien. Pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai perencanaan dan semua personal dapat melaksanakan kegiatan sesuai peran masing-masing.

4.2 Saran

1. Timbang terima keperawatan sebaiknya dilaksanakan secara rutin di ruang rawat inap oleh perawat-perawat yang terlibat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien.

2. Kenyamanan pasien harus tetap diperhatikan saat melakukan tindakan (validasi)

3. Validasi data saat di pasien tidak terlalu lama.DAFTAR PUSTAKANursalam, 2002, Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional, Salemba Medika, Jakarta.

Nursalam, 2001, Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik, Salemba Medika, JakartaPETUNJUK TEKNIS

PENGISIAN FORMAT TIMBANG TERIMA

1. Nama, ditulis sesuai identitas klien

2. No. Bed atau kamar ditulis sesuai nomor bed yang ditempati klien

3. Diagnosis medis ditulis lengkap tentang diagnosis terakhir termasuk pro atau post op dan hari ke berapa. 4. Tanggal ditulis kapan laporan timbang terima ditulis dan dilaporkan.5. Di bawah kolom SHIFT PAGI/SIANG/MALAM, adalah tempat menuliskan isi timbang terima sesuai petunjuk kolom paling kiri.

6. Isi tiap kolom untuk SHIFT PAGI/SIANG/MALAM secara berurutan adalah sebagai berikut:

a. Masalah keperawatan dan data fokus (DO dan DS), diisi masalah keperawatan yang masih muncul sampai masalah ini dituliskan beserta data objektif (DO) dan data subjektif (DS) yang mendukung.

b. Implementasi keperawatan yang sudah dilakukan ditulis semua intervensi yang telah dilakukan oleh perawat.

c. Implementasi keperawatan yang belum/dilanjutkan diisi intervensi yang belum dilakukan atau sudah dilakukan tapi harus dilanjutkan.

d. Pesan khusus atau hal-hal yang perlu diperhatikan digunakan untuk menulis pesan-pesan khusus yang harus diberitahukan di luar implementasi keperawatan yang harus dilanjutkan.

e. Tanda tangan diisi oleh PP yang mengoperkan dan menerima setelah validasi ke pasien.

f. Tanda tangan karu diisi oleh Karu setelah antara PP yang mengoperkan dan menerima sudah sepakat dan sudah tidak ada klarifikasi lagi dan hanya berlaku untuk pagi hari saja saat karu bertugas

FORMAT TIMBANG TERIMA PENDERITA

Nama Pasien:

Kamar

:

Umur

:

Dx. Medis:

Tanggal

:

Asuhan KeperawatanTimbang Terima

Shift P agiShift SoreShift Malam

Masalah Keperawatan

Data Fokus

( Subyektif dan Obyektif)S :

O :

S :

O :S :

O :

Implementasi yang sudah dilakukan

Implementasi yang belum dilakukan

Hal-hal yang perlu diperhatikan

(Lab, obat, advis medis)

Tanda tangan PP

PP Pagi: PP Sore:Karu :PP Sore : PP Malam :

PP Malam : PP Pagi :Karu :

PASIEN

DIAGNOSIS MEDIS/ MASALAH KOLABORATIF

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN

YANG TELAH DILAKUKAN

YANG AKAN DILAKUKAN

PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN

MASALAH

Teratasi,

Belum teratasi

Teratasi sebagian

Muncul masalah baru

PASIEN

DIAGNOSIS MEDIS/ MASALAH KOLABORATIF

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN

YANG TELAH DILAKUKAN

YANG AKAN DILAKUKAN

PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN

MASALAH

Teratasi, belum teratasi, teratasi sebagian, dan muncul masalah baru