PROPOSISI (1)

Embed Size (px)

Citation preview

PROPOSISIOleh: Muhammad Affan

2011

PENGERTIAN PROPOSISI KATEGORIS Proposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subyek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah.

UNSUR-UNSUR PROPOSISI Term sebagai subyek. Term sebagai predikat. Kopula: hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subyek dan predikat, dapat mengiyakan atau mengingkari, yang menunjukkan kualitas pernyataan. Kuantor: pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh subyek, dapat berbentuk universal atau partikular, yang sekaligus juga menunjukkan kuantitas pernyataan.

EMPAT PROPOSISI KATEGORIS Proposisi universal afirmatif. (A) Proposisi universal negatif. (N) Proposisi partikular afirmatif. (I) Proposisi partikular negatif. (O)kualitasAfirmatif Negatif

universalkuantitas

partikular

LAMBANG PROPOSISI KATEGORIS Penulisan proposisi dapat diwakili dengan lambang, dua tokoh utama dalam hal ini, yaitu George Boole, Ueler dan John Venn. George Boole menyajikan logika dalam bentuk huruf, seperti: -S, -P, S, dsb. Ueler dan Venn menyajikan logika dalam wujud lingkaran himpunan. Contoh:

PENALARAN OPOSISI Penalaran oposisi adalah sebuah kegiatan menyimpulkan secara langsung dengan membandingkan antara proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dalam term yang sama, tetapi bisa berbeda kuantitas ataupun kualitasnya untuk menentukan kesahihan sebuah proposisi. Ada 4 hukum penalaran, yaitu kontraris, kontradiksi, subkontraris, dan subalternasi.

Tabel dan gambar proposisi oposisiJIKA A E I O S B S A BENAR ----------S ----------S B E BENAR ? S ----------? I BENAR S ? ? ----------O BENAR

PENALARAN EDUKSI Proposisi universal afirmatif ekuivalen Pernyataan umum mengiyakan yang antara subyek dan predikat merupakan suatu persamaan, yakni semua anggota subyek adalah anggota predikat dan semua anggota predikat adalah anggota subyek. Contoh: semua siku-siku sudutnya adalah 90 derajat. Simbol: S=P atau

Proposisi universal afirmatif implikasi Pernyataan umum mengiyakan yang semua subyek merupakan bagian dari predikat, yakni semua anggota subyek menjadi himpunan bagian dari predikat. Contoh: semua adalah mahluk Simbol: S P atau

Proposisi universal negatif eksklusif Pernyataan umum mengingkari yang berarti antara subyek dengan predikat tidak ada hubungan Contoh: semua kerang bukan ikan. Simbol: S P atau

Proposisi partikular afirmatif inklusif Pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subyek merupakan bagian dari predikat, yakni anggota subyek yang menjadi bagian predikat dan ada anggota predikat yang menjadi bagian subyek. Contoh: Sebagian penjual dawet adalah penyanyi dangdut. Simbol: S P atau

Proposisi partikular afirmatif implikasi Pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian dari subyek merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian anggota subyek yang menjadi himpunan predikat dan semua anggota predikat menjadi anggota subyek. Contoh: sebagian wilayah pulau Bangka adalah mentok. Simbol: S P atau

Proposisi partikular negatif inklusif Pernyataan khusus mengingkari yang sebagian subyek tidak merupakan bagian dari predikat, yakni ada sebagian subyek yang tidak termasuk predikat dan ada sebagian predikat yang tidak termasuk subyek. Contoh: sebagian penjual bakso adalah bukan koki Simbol: Sn-P atau

Proposisi partikular negatif implikatif Pernyataan khusus mengingkari yang sebagian dari subyek tidak merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian subyek yang bukan anggota predikat dan semua anggota predikat merupakan bagian dari subyek. Contoh: sebagian tumbuhan bukan anggrek. Simbol: S P atau

EDUKSI: KONVERSI, INVERSI, KONTRAPOSISI Pemaknaan atas bentuk konversi, inversi, dan kontraposisi terhadap bentuk proposisi eduksi: Pengertian konversi Jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subyek dan predikat tanpa mengubah makna. Contoh: Semua manusia adalah berakal budi = semua yang berakal budi adalah manusia. (S=P) = (P=S)

Semua anggota DPR adalah anggota MPR = sebagian anggota MPR adalah anggota DPR. ( S P) = (P S) Semua kucing bukan tikus = semua tikus bukan kucing. (S P) = ( P S) Sebagian sarjana politik adalah pengusaha = sebagian pengusaha adalah sarjana politik. (S P) = (P S) Sebagian orang melayu adalah suku Bangka = semua suku Bangka adalah orang melayu. ( S P) = (P S)

Pengertian inversi Jenis penyimpulan langsung dengan cara menegasikan (mengingkari) subyek dan predikat dari proposisi. Contoh: Semua rakyat Indonesia diharuskan berpancasila inversnya: semua yang bukan rakyat Indonesia tidak diharuskan berpancasila. (S=P) (-S=-P) Semua manusia adalah mahluk. Inversnya: Sebagian yang bukan manusia adalah mahluk. (S P) (-S Sebagian yang bukan manusia adalah bukan mahluk. (S P) (-S -P). P)

Semua bangsa Indonesia bukan berideologi liberalis. Inversnya:

Sebagian yang bukan bangsa Indonesia adalah berideologi liberalis. ( S P) (-S P). Sebagian yang bukan bangsa Indonesia adalah bukan berideologi liberalis ( S P) (-S -P).

Sebagian penduduk mentok adalah keturunan India. Invernya: Sebagian yang bukan penduduk mentok adalah keturunan India. ( S P) (-S P) Sebagian yang bukan penduduk bangka adalah bukan keturunan India. (S P) (-S -P)

Sebagian buah adalah pepaya, inversnya: Semua yang bukan buah adalah bukan pepaya. (S P) (-S -P)

Pengertian Kontraposisi Jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subyek dan predikat serta menegasikannya. Contoh: Semua sudut siku-siku adalah 90 derajat. Kontrapositifnya: semua yang bukan 90 derajat adalah bukan siku-siku. (S = P) (-P=-S) Semua mahasiswa adalah manusia. Kontrapositifnya: semua yang bukan manusia adalah pasti bukan mahasiswa. (S P) (-P -S) Semua kera bukan monyet. Sebagian yang bukan monyet adalah kera. (S P) Sebagian yang bukan monyet adalah bukan kera (S (-P P) S) (-P S)

Sebagian mahasiswa ada yang menikah. Sebagian yang belum menikah adalah bukan mahasiswa. (S P) (-P -S) Sebagian yang belum menikah adalah mahasiswa. (S P) (-P S)

Sebagian anggota OSIS adalah anggota KOPERASI. Sebagian yang bukan anggota Koperasi adalah anggota OSIS. (S P) (-P -S) Sebagian yang bukan anggota Koperasi adalah bukan anggota OSIS. (S P) (-P -S)

PENALARAN TIDAK LANGSUNG PROPOSISI KATEGORIS INDUKSI Aristoteles: proses peningkatan dari hal-hal yang bersifat individual kepada yang bersifat universal. Syarat generalisasi: Generalisasi harus tidak terbatas secara numerik. Generalisasi harus tidak terbatas secara spasiotemporal, artinya tidak boleh terbatas dalam ruang dan waktu. Generalisasi harus dapat dijadikan dasar pengandaian.

DEDUKSI Bentuk penalaran yang menyimpulkan hal khusus dari sejumlah proposisi yang bersifat umum. Contoh:Semua kambing makan pucuk ubi. Bonbon termasuk kambing. Jadi, Bonbon makan pucuk ubi.

PENYIMPULAN KAUSAL Pertama kali dikemukakan oleh John Stuart Mill. Jenis metode Mill (penyimpulan kausal): Metode persesuaian. ABC Z CDE Z C Z Metode perbedaan. ABC Z AB-C -Z C Z

Metode gabungan persesuaian dan perbedaan. ABC Z BCE Z ABD -Z C Z Metode sisa ABC XYZ AB XY C Z