Upload
ida-nelly
View
104
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PROSEDUR DA PEMERLIHARAAN ALAT
Citation preview
98
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
BRANKARD
No Dokumen No. Revisi Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo Malem Sinulingga, Direktur
Pengertian Suatu Alat yang di gunakan untuk transportasi memindahkan pasien
ke ruangan
Tujuan Untuk mempermudah perawat dalam melakukan tindakan
Kebijakan 1. Perawat /Bidan setelah selesai memakai
Brankard ,meletakkan kembali Brankard pada tempat
semula dalam keadaan bersih , dan dalam setiap pemakaian
rem kaki di pasang.
Prosedur Penggunaan :
1. Brankard Harus Standbay Di Tempatnya
2. Jika Pasien Sudah Di Atas Brankard, Rem Roda Dibuka,
Plang Pengaman Dipasang
3. Setelah Memakai Brankard, Perawat Atau Bidan Segera
Meletakkan Kembali Brankard Pada Tempat Semula Dalam
Keadaan Bersih, dan Dalam Setiap Pemakaian Rem Kaki
Harus Dipasang.
Pemeliharaan :
Alat dibersihkan dengan larutan desinfektan, lalu dikeringkan dan
di standbay kan pada tempatnya.
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh
Kabag Keperawatan untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan UGD memberitahu untuk memperbaiki
brankard.
Unit Terkait UGD
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT NEBULEZER
No Dokumen No. Revisi Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulingga.
DirekturPengertian Suatu Alat yang di gunakan untuk melebarkan broncus
Tujuan Untuk Membantu mengurangi rasa sesak pada pasien
Kebijakan
Perawat harus melaporkan fasilitas keperawatan dan penggunaan
nebulezer dilakukan sesuai dengan standart prosedur dan instruksi
kerja.
Persipan Alat - Nebulezer + Obat – obatan
Prosedur Penggunaan : 1. Perawat/ dokter meletakkan nebulezer di tempat yang aman
dan dekat dengan sumber listrik 2. Perawat/ dokter mengisi nebulezer dengan Ventolin di
tambah dengan obat lain sesuai dengan instruksi dokter.3. Dokter/ perawat menambahkan NaCl 0,9 % dengan dosis
campuran sesuai instruksi (bisa perbandingan ½ : ½ cc), dengan menggunakan spuit 3 cc.
4. Dokter atau perawat memasang selang masker pada tabung nebulezer, kemudian dokter/ perawat memasang masker nebulezer pada pasien.
5. Dokter/ perawat menyambungkan kabel kearus listrik dan menekan klop on.
6. Dokter/ perawat mengawasipasien selama pemakaian nebulezer lamanya lebih kurang 15 menit dan sampai sesak berkurang.
Pemeliharaan :Setelah alat selesai di gunakan (Nebulezer), perawat membersikan dan mengembalikan pada tempatnya.Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang di setujui oleh kabag keperawatan dan diketahui oleh direkturmedis dan kepeawatan untuk di perbaiki.
2. Kepala ruangan memberi tahu untuk memperbaiki Nebulezer.Unit Terkait 1. UGD
2. Poliklinik
3. Perawat ruangan
99
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT DOPTONE
No Dokumen No. Revisi Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulingga.Direktur
Pengertian Suatu alat elektronik yang berfungsi untuk mendengarkan dan
memantau detak jantung
Tujuan 1. Untuk mengetahui kondisi janin
2. Untuk mengetahui apakah bayi gawat atau tidak
3. Mendengarkan denyut jantung janin
Kebijakan
Bidan melakukan pemeriksaan palpasi untuk mengetahui posisi
letak dan janin tunggal atau tidak.
Persiapan alat 1. Doptone set
2. Jelly
3. Tissue gulung
Persiapan pasien Seorang ibu hamil yang usia kehamilannnya aterm 36-38
minggu.
Prosedur Penggunaan dan pemeliharaan :1. Bidan mencuci tangan 2. Baringkan ibu hamil ditempat tidur 3. lakukan pemeriksaan palpasi untuk mengetahui posisi, letak
dan janin tunggal atau tidak.4. Setelah selesai dan di dapat hasil, misal punggung bayi
sbelah kiri maka untuk mendengarkan detak jantung janin letakkan doptone yang telah di olesi jelly ujungnya/ bagian sebelah kiri abdomen 3 jari dari pusaat ibu kearah bawah dan letakkan doptone dan tekan tombol on, untuk membesarkan/ mengecilkan suara tekan tombol sound dan akan tampak pada layar monitor jumlah angka yang dinginkan, sambil ada tanda berbentuk hati dengan suara detak jantung yang kuat.
5. Setelah selesai dan di peroleh hasil yang di inginkan kemudian doptone dimatikan dan lap jelly yang ada di doptone dan di daerah abdomen si ibu
6. Bidan merapikan alat dan pasien.7. Bidan mencuci tangan8. Mencatat hasil tindakan yang baru di lakukanPerbaikan :3. Kepala ruangan membuat permintaan yang di setujui oleh
kabag keperawatan dan diketahui oleh direkturmedis dan kepeawatan untuk di perbaiki.
4. Kepala ruangan memberi tahu untuk memperbaiki lampu UV.Unit Terkait Ruang Kebidanan
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT PAPSMEAR
100
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulingga.Direktur
Pengertian Suatu pemeriksaan yang dilakukan terhadap wanita yang telah berumur 40 tahun keatas dan sudah menikah dengan cara mengambil selaput lendir yang ada di daerah endoservikal orang sakit.
Tujuan Suatu cara untuk mendekteksi dini terhadap si ibu apakah dia terkena
infeksi kuman bibit penyakit atau tidak.
Kebijakan Setelah melakukan tindakan alat-alat di bersihkan,dan simpan
kembali
Persiapan alat 1. Bak instrumen steril berisi : Speculum, 1 buah Sendok buaya, 1 buah
2. Kapas cebok3. Sarung tangan steril, 1 pasang4. Objek glass, 2 buah5. Alkohol 90 %6. Botol atau wadah yang bersih untuk merendam objek glass
yang telah diolesi sediaan.Prosedur Penggunaan :
1. Baringkan pasien di tempat tidur dan buat dalam posisi litotomi
2. Dokter/ Bidan mencuci tangan dan kemudian memakai sarung tangan
3. Asisten I (Bidan) mendekatkan alat dan membantu dokter4. Dokter membersihkan vulva bagian luar kemudian memasang
spekulum lalu mengunci spekulum agar tidakgoyang-goyang dan portio tampak terlihat jelas.
5. Pasang lampu sorot sebelumnya6. Dokter mengambil sediaan dengan menggunakan sendok
buaya lalu sediaan dioleskan diatas objek glass.7. Objek glass yang sudah di olesi kemudian direndamdidalam
wadah yang bersih dengan larutan alkhol 90 %. Direndam selama 15 menit lalu di keringkan/ diangin-anginkan
8. Sediaan dibungkus dalam kerts tissue (setelah sediaan kering) atau di kirim ke laboratorium untuk di periksa
9. Setelah selesai alat di bereskan, pasien di rapikan dan beitahu kepada ibu bahwa sudah selesai.
10. Bidan mencuci tanganPerbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui Kabid. Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis dan Keperawatan untuk diperbaiki
2. Kepala ruangan memberi tahu untuk memperbaiki alat papsmear
Unit Terkait Laboratorium, Kebidanan,
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT MONORAL
101
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Suatu alat yang dipakai untuk mendengarkan bunyi jantung janin
Tujuan 1. Untuk memantau bunyi dekat jantung janin2. Alat untuk mendektesi keadaan umum janin
Kebijakan
Berita os tentang tentang hasil yang di dapat dan bidan merapikan
pasien.
Persiapan Alat 1. Alat Monoral , 1 set2. Jam tangan
Persiapan pasien 1. Seorang ibu trismester II dan III2. Seorang ibu hamil yang aterm/ usia kehamilan 34 – 36 mgg
Prosedur Penggunaan dan pemeliharaan :1. Ibu hamil dibaringkan di tempat tidur2. Pertama–tama lakukan dahulu pemeriksaan palpasi untuk
mengetahui usia kehamilan, letak janin tunggal atau tidak, bagian terbawah janin dan posisi punggung janin.
3. Setelah selesai diketahui posisi dan letak janin, misal : bayi tunggal, letak kepala, punggung sebelah kanan, maka untuk mendengarkan detak jantung janinnya, letakkan monoral di 3 jari dari pusat kerah bagian bawah abdomen, sebelah kanan.
4. Letakkan monoral diatas daerah yang tadi, sebelumnya kaki si ibu diluruskan dan pemeriksa mendengar detak jantung janin dengan menempelkan telinga kesisi yang satu lagi dan dengan menekan sedikit ibu sambil satu tangan memeriksa pols si ibu untuk membandingkan bunyi detak jantung janin dengan pols si ibu. Jika detak jantung janin bunyi dan kecepatannya berdetak 2 x lebih cepat dari pols. Hal ini perlu diketahui agar tidak salah dalam mendengar bunyi detak jantung janin.
5. Setelah didapat bunyi detak jantung janin maka untuk mengukur kecepatannya/ frekuensinya yaitu dengan cara ; hitung detak jantung 5 detik, lalu ukur lagi 5 detik kedua, setelah itu stop lagi selama 5 detik dan ukur lagi 5 detik berikutnya.
6. Kemudian hasil dari 5 detik pertama dijumlahkan dengan 5 detik kedua dan ketiga hasil keseluruhannya, kemudian dikalikan 4 dan jumlahnya sama dengan frekuensi detak jantung janin per menit.
7. Hasil detak jantung janin yang normal adalah 120 s/d 160 x/i.8. Setelah selesai alat di pulangkan/ dirapikan kembali ke
tempatnya.9. Beritahu os, tentang hasil yang di dapa, bidan merapikan pasien 10. Bidan mencuci tangan.Perbaikan :1. Kepala ruangan membuat permintaan yang distujui oleh Kabid.
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki alat monoral.
Unit Terkait Ruang Kebidanan
PROSEDUR PEMASANGAN DAN PEMELIHARAAN ALAT IUD
102
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara pemasangan dan pemeliharan alat kontrasepsi dalam rahim
Tujuan Agar bidan melaksanakan pemasangan alat IUD dengan baik dan benar
Kebijakan Merapikan alat-alat,dan membereskan pasien.
Persiapan Alat 1. Baki Instrumen berisi : Alat kontrasepsi sesuai ukuran Cocor bebek, 1 buah Tenakulum gigi I , 1 buah Gunting benang panjang, 1 buah Pinset Chirurgis panjang, 1 buah Sonde uterus, 1 buah Pean kleam panjang, 1 buah Sarung tangan, 1 pasang Gass steril beberapa buah.
2. Alat lainnya : Kapas cebok bensi sublimat Bethadine solution Piala ginjal Kom sedang
Persiapan pasien 1. Bidan menyiapkan pasien dalam posisi litotomie di bed Gynocology2. Pasien kan di pasng IUD, paada saat haid hari ke II
Prosedur Penggunaan dan pemeliharaan :
1. Bidan mencuci tangan
2. Bidan melakukan vulva hygiene
3. Memasang cocor bebek sampai menampakkan mulut vortio
4. Membersihkan mulut vortio dengan bethadine, menggunakan pean
klem.
5. Memasang tenakulum gigi I dengan posisi vortio ante pleksi kearah jam
11, posisi vortio retro pleksi kearah jam 13.
6. Mengukur rahim dengan sonde uterus setelah mengetahui panjangnya
uterus.
7. Setelah tahu panjang uterus, kemudian di cocokkan ke inserter IUD
sehingga memudahkan pendorongan alat IUD ke mulut rahim dan
pastikan IUD masuk mulut rahim. Bila benang tampak terlalu panjang,
maka digunting kemudian benang diselipkan di mulut rahim. Kemudian
diberi bethadine gaas dengan pean klem panjang.
8. Melepaskan cocor bebek.
9. Membereskan pasien dan peralatan
10. Bidan mencuci tangan.
103
PROSEDUR PEMASANGAN DAN PEMELIHARAAN ALAT IUD
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
11. Bidan menganjurkan kontrol pada pasien :
- Seminggu setelah pemasangan
- Sebulan
- Tiga bulan
- Enam bulan
- Setahun
- Bila ada keluhan
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki alat IUD.Unit Terkait Ruang Bersalin
104
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT E. VAKUM
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara melaksanakan pemakaian dan pemeliharaan alat E. Vakum
Tujuan Agar bidan dapat melaksanakan dan menggunakan alat E. Vakum
dengan benar
Kebijakan Bidan menyiapkan alat yang di mulai dari memasang slang
panjang ke botol amper untuk menghubungkangkanya ke cup.
Persiapan Alat 1. Tabung botol beserta ampernya.
2. Slag panjang
3. Slang pendek
4. Beberapa ukuran Cup
5. Alat pemompanya
6. Pengkait Cup
Prosedur Penggunaan dan pemeliharaan :
1. Bidan mencuci tangan
2. Bidan menyiapkan alat yang dimulai dari memasang
slangpanjang ke botol amper untukmenghubungkannya ke
cup
3. Bidan memasang slang pendek ke tabung botol amper
untuk menghubugkan ke alat pompa
4. Bidan memberikan alat pengait cup kepala untuk menarik
kepala bayi.
5. Bidan menerima aba-aba dari dokter untuk memulai
memompa.
Perbaikan :
1. Kepala ruangan Membuat Permintaanyang Disetujui Oleh
Kabid. Keperawatan Dan Diketahui Oleh Wadir. Medis Untuk
Diperbaiki
2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki alat
E.Vacum
Unit terkait Ruang bersalin.
105
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT CURETAGE
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulingga.Direktur
Pengertian Cara melaksanakan pemakaian alat curetage untuk tindakan
curetage
Tujuan 1. Agar bidan tahu dan terlatihdalam menyediakan alat untuk
curetage
2. Agar bidan tahu bahwa pemakaian alat curetage hanya boleh
digunakanoleh dokter obgyn.
Kebijakan Membersihkan alat-alat,dan merapikanya ketempatnya.
Persiapan alat 1. Meja steril beisi :
- Speculum depan / belakang 1/1 dan dok alas perut dan
bokong 1/1
- Tenakulum gigi II
- Sonde Uterus
- Hegar beberapa nomor
- Sendok curetage tajam besar, sedang, kecil
- Sendok curetage tumpul besar, sedang, kecil.
- Pean Klem panjang, 1 buah
- Oval klem, ibuah
- Abortus tang, 1 buah
- Sarung tangan, 2 pasang
- Kateter, 1 buah
- Gaas beberapa buah.
2. Meja lainnya :
- Bethadine solution
- Kapas sublimat
- Piala ginjal
- Kom penampung jaringan
- Celemek
- Lampu sorot
Persiapan pasien Bidan menyiapkan pasien di tempat tidur Gynocology dengan
posisi litotomi
Prosedur Penggunaan dan pemeliharaan :
1. Bidan mencuci tangan
2. Bidan mendekatkan alat-alat
3. Bidan memasang kateter
4. Bidan menjadi asisten dokter untuk memegang speculum
106
belakang
5. dokter menggunakan tenakulum untuk menjepit porsio.
6. Sonde untuk mengukur panjang uterus
7. Hegar untuk dilatasi porsio.
8. Sendok curetage tumpul untuk mengambil jaringan yang
tinggal
9. Sendok curetage tajam untuk mengambil jaringan tinggal.
10. Pean Kleam untuk mencuci uterus dengan Gaas Betadine
11. Oval Kleam umtuk mengambil jaringan yang besar
12. Abortus tang untuk mengambil jaringan yang sisa.
13. Bidan membereskan peralatan dan membersihkan pasien
14. Bidan/ Dokter mencuci tangan.
15. Bidan/ dokter mencatat tindakan pada catatan
keperawatan /catatan medik.
16. Oval Kleam umtuk mengambil jaringan yang besar
17. Abortus tang untuk mengambil jaringan yang sisa.
18. Bidan membereskan peralatan dan membersihkan pasien
19. Bidan/ Dokter mencuci tangan.
20. Bidan/ dokter mencatat tindakan pada catatan keperawatan/
catatan medik.
Perbaikan :
- Kepala ruangan membuat pemintaan yang disetujui oleh
Kabid. Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis dan
Keperwatan untuk diperbaiki
- Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki alat
curetage
- memperbaiki alat curettage
Unit Terkait Ruang Bersalin
107
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
MEJA GYNEKOLOGI ELEKTRIK
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulingga.Direktur
Pengertian Suatu alat yang digunakan untuk tempat tidur pasien gynekologi/
kebidanan
Tujuan Untuk mempermudah dalm melakukan tindakan medis
Kebijakan Penggunaan meja gynekologi elektrik dilakukan sesuai dengan
standart prosedur
Prosedur Meja gynekologi elektrik
Penggunaan :
- Meja gynekologi elektrik di standbaykan dalam kabel listrik
dan di sambungkan ke arus listrik
- Atur posisi meja yang di gunakan dokter saetelah selesai alat
di bersihkan dan dirapikan.
Pemeliharaan :
Setelah selesai digunakan incubator dibersihkan dengan menggunakan
larutan desinfektan lalu dikeringkan
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki meja gynekologi.
Unit Terkait VK
108
PROSEDUR PENGGUNAAN SARUNG TANGAN STERIL
DAN MEMELIHARA SARUNG TANGAN
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara memkai dan memelihara sarung tangan
Tujuan 1. Sebagai acuan dan pedoman dalam penerapan tindakan
pemakaian sarung tangan
2. Untuk memelihara kesterilan pada saat melakukan tindakan
operasi
Kebijakan 1. Perawat /dokter harus memasang baju jas.
Prosedur Penggunaan :
1. Perawat/ dokter melepas semua perhiasan yang menempel
ditangan
2. Perawat/ dokter mencuci tangan steril
3. Perawat/ dokter memasang jas operasi
4. Perawat/ dokter membuka pack sarung tangan steril dengan
menghindari terjadinya kontaminasi, buka bagian
pembungkus dengan menyentuh bagian luarnya saja. Kedua
penutup dibuka dalam posisi aman.
5. Perawat/ dokter mengambil sarung tangan kanan pertama
dari pack dengan cara memegang bagian dalamnya dengan
tangan kiri, lalu sarung tangan diangkat dan memasukkan
tangan kanan sambil menarik kearah atas sarung tangan
sampai seluruh telapak tangan penuh beserta ujung dari
tangan jas
6. Lakukan hal yang sama pada telapak tangan kiri
7. Perawat/ dokter merapikan ujung sarung tangan agar ujung
lengan jas operasi masuk semua kedalam sarung tangan
secara bergantian
8. Usahakan agar posisi kedua tangan berada diatas pinggang
atau didepan dada dengan menyatukan kedua jari-jari tangan
kanan ke kiri
Pemeliharaan :
a. Sarung tangan dibersihkan dibawah air mengucur lalu
direndam dalam larutan desinfektan selama lebih kurang 1-2
jam
b. Sarung tangan dicuci dibawah air mengalir lalu dikeringkan
109
c. Sarung tangan yang sudah kering dapat di sterilkan dengan
sterilisator
Perbaikan :
Sarung tangan yang dirobek langsung dibuang dan diorder
kembali yang baru.
Unit Terkait Kamar bedah, Ruang rawat inap, Ruang tawat jalan, ICU, VK, dan
UGD
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
SUCTION
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
110
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Suatu alat yang digunakan untuk menyedot cairan / slem pada
pasien
Tujuan Untuk mngurangi cairan/ darah sewaktu melakukan tindakan dan
mengurangi slem pada pasien.
Kebijakan 1. Setelah selesai alat/instrument mesin suction dibersihkan dan
di kembalikan ketempatnya.
Prosedur Alat :1. Mesin Suction 2. Slang Suction panjang ± 1,5 meter
Penggunaan : 1. Mesin Suction distand by kan satu set2. Perawat meletakkan mesin suction ditempat yang aman dan
dekat dengan pasien3. Perawat memasang slang suction ke mesin suction 4. Perawat menyambungkan kabel ke arus listrik dan menekan
tombol on (jika dihidupkan).5. Setelah selesai alat/ mesin suction dibersihkan dan
dikembalikan ketempatnya.Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki suction.
Unit Terkait UGD, OK, Ruangan, Naomi (VK).
111
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAN
INCUBATOR
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulingga.Direktur
Pengertian Alat untuk merawat baby yang tidak cukup bulan (prematur) ataupun aterm
cukup bulan yang memerlukan suhu tubuh yang optimal untuk pertahanan
suhu tubuh baby
Tujuan Agar baby yang tidak cukup bulan (premature ataupun aterm cukup yang
memerlukan suhu tubuh yang optimal dapat dipertahankan
Kebijakan Penggunaan tabung 02 dilakukan sesuai dengan standart prosedur dan
instruksi Kerja
Persiapan alat Kebijakan direktur tentang pelayanan pasien di ruang rawat
Kebijakan direktur tentang fasilitas keperawatan
Prosedur Penggunaan :
1. Kabel serta kepala cok satukan ke stok kontak
2. Putar temperature control untuk menyesuaikan suhu tubuh yang
diperlukan.
3. Masukkan baby ke incubator
4. Perhatikan water level apakah mesin berisi air jika kurang segera
lakukan pengisian air
5. Jaga jangan sampai water level kosong tidak berisi air
Perhatikan selalu temperature control apakah suhu tetap sesuai
dengan kebutuhan suhu tubuh baby
Pemeliharaan :
Setelah selesai digunakan incubator dibersihkan dengan menggunakan
larutan desinfektan lalu dikeringkan
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki incubator.
Unit terkait 1. Kamar baby
2. ICU
112
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAN LIGHT
THERAPY
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara menggunakan dan memelihara light theraphy
Tujuan Sebagai acuan cara menggunakan dan memelihara light theraphy
Kebijakan Alat dilap dengan larutan desinfektan lalu di keringkan dan di simpan pada
tempatnya.
Prosedur Penggunaan :
1. Kabel dicokkan ke aliran listrik (hati-hati tangan jangan basah)
2. Sebelum dinyalakan box diletekkan dibawah light theraphy
3. Untuk menyalakan tekan “on”
4. Setelah selai dipakai tekan “off”
Pemeliharaan :
Alat dilap dengan larutan desinfektan lalu dikeringkan dan disimpan
ditempatnya.
Perbaikan :
1. Kepala Ruangan membuat permintaan yang disetujui pleh Kabid.
Keperwatan untuk memperbaiki.
2. Kepala Ruangan memberitahu untuk memperbaiki light theraphy.
Unit terkait 1. Kamar Baby
2. ICU
113
PROSEDUR PEMAKAIAN DAN PEMEMELIHARAAN
ALAT DIATERMI
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara perawat menggunakan dan memelihara alat ditermi
Tujuan Sebagai acuan dan pedoman dalam langkah-langkah penerapan
prosedur pemakaian diatermi
Untuk memperlancar jalannya operasi
Kebijakan Kebijakan Direktur tentang pelayanan pasien di kamar bedah
Kebijakan direktur tentang fasilitas Kamar Bedah
Prosedur Penggunaan :
1. Perawat/ Dokter menyiapkan diatermi lengkap dengan acsessorinya
(monopolar, bipolar ) terganrung pemakaian
2. Netral plate (kontak badan) dilapisi dengan kain yang sudah
dibasahi dengan air, jangan terlalu basah
3. Netral plate diletakkan dipunggung, betis, paha, tangan pasien
yang akan dioperasi atau tergantung keadaan posisi daerah yang
akan dioperasi.
4. Switch foot untuk ditekan diletakkan dibawah dekap kaki asisten
dokter bedah
5. Perawat/ Dokter menekan tombol on untuk menghidupkannya
6. Perwat/ Dokter menekan monopolar apabila monopolar yang
dipakai, tekan bipolar apabila bipolar yang akan dipakai
7. Perawat/ Dokter measukkan ujung cable handswitch kelobang
mesin exel (sesuai kebutuhan)
8. Perawat/ Dokter menaikkan volume tekanan sesuai kebutuhan
9. Perawat/ Dokter menekan tanda “S” pada mesin sampai keluar
tanda “P” bila handswitch memakai pedal dan tekan “S” kembali
sampai keluar tanda “M” bila memakai handswitch yang manual
10. Perawat/ Dokter memakai tombol kuning untuk memotong dan
menekan tombol untuk membakar
11. Jika sudah selesai dipakai, perawat/ dokter menekan tombol off
pada mesin untuk mematikan mesin
12. Sumber arus dicabut dari coknya oleh perwat/ dokter
13. Acsessoris diatermi dibersihkan, keringkan dan digulung rapi oleh
perawat/ dokter
14. Handswitch dibersihkan dan distrerilkan kembali oleh perawat
15. Mesin diatermi dirapikan dan disimpan pada tempatnya.
Perbaikan :
114
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan dan di ketahui oleh Ditektur untuk diperbaiki.
2. Kepala Ruangan memberitahu untuk memperbaiki diatermi.
Unit Terkait Kamar Bedah
115
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT
SRTERILISATOR
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara perawat menggunakan dan memelihara sterilisator
Tujuan Untuk mensterilkan alat-alat instrument emergency dan alat-alat instrument
untuk ganti verban
Kebijakan 1. Perawat /bidan harus merapikan setelah selesai di pake.
Prosedur Penggunaan :
1. Perawat memasukkan air dalam bak sterilisator
2. Perawat memasukkan alat-alat yang sudah disiapkan ke bak
sterilisator sampai alat tersebut tenggelam
3. Perawat menyambungkan cok sterilisator ke arus listrik
4. Perawat membiarkannya selama 60 menit
5. Perawat mengangkat alat instrument dengan menggunakan korentang
yang steril
6. Perawat mencabut cok sterilisator jika tidak dipergunakan
Pemeliharaan :
Sterilisator dikeringkan dan disimpan pada tempatnya
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang diseujui oleh Kabid.
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. Kepala Ruangan memberitahu untuk memperbaiki sterilisator.
Unit terkait Kamar bedah, UGD, Poliklinik.`
116
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN SENTER
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara pemakaian dan pemeliharaan senter
Tujuan Sebagai alat penerangan untuk memeriksa pasien.
Kebijakan Setelah senter di pakai di simpan dan di bersihkan.
Prosedur Penggunaan dan Pemeliharaan :
1. Membuka tutup senter untuk memasukkan baterainya, kemudian
menutupnya kembali dengan benar.
2. Memasang senter dengan tombol “on” dan off”.
3. Tujukan cahaya senter ke tempat yang akan diperiksa.
4. Setelah senter digunakan tekan tombol ”on” dan “off “ kembali.
5. Letakkan senter ke tempatnya kembali
Perbaikan :
3. Kepala ruangan membuat permintaan yang diseujui oleh Kabid.
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
4. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki senter.
Unit Terkait Seluruh Unit Rawatan.
117
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN KIPAS ANGIN
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara menggunakan kipas angin
Tujuan Sebagai acuan cara untuk menggunakan dan pemeliharaan kipas angin
Kebijakan 1. Matikan setelah di pakai,dan bersihkan.
Prosedur Penggunaan :
1. Sebelum menggunakan kipas angin
- Kabel dicokkan ke aliran listrik
- Stel sesuai dengan keinginan
2. Bila kita ingin mematikan kipas angin
- Kabel dicabut
Pemeliharaan :
Kipas angin dibersihkan dan dilap satu kali dalam seminggu
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat bon permintaan yang disetujui oleh Kabag
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis dan Keperawatan.
2. Kepala ruangan memberitahukan untuk memperbaiki kipasa angin
yang rusak.
Unit Terkait Seluruh Unit Rawatan
118
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN AIR CONDITION (AC)
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara menggunakan dan memelihara AC
Tujuan Sebagai acuan cara menggunakan dan memelihara AC
Kebijakan 1. Setelah dipakai di matikan,selama setiap 3 bulan sekali AC diservis
oleh tehnisi untuk pemeliharaan.
Prosedur 1. Menekan tombol Power “On/ Off” untuk menghidupkan.
2. Tekan tombol “ ↑ “ untuk menaikan suhu dan tombol “ ↓ “ untuk
menurunkan suhu sesuai yang inginkan pada remot.
3. Untuk mematikan AC gunakan tombol “ On/ Off” kembali.
Pemeliharaan/ Perbaikan :
1. Setiap 3 bulan sekali AC di service oleh tehnisi untuk pemeliharaan.
2. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabag
Keperawatan dan di ketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
3. Kepala seksi ruangan memberitahu untuk memperbaiki AC.
Unit Terkait Seluruh unit yang memiliki AC
119
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN TELEVISI
No Dokumen No. Revisi
A Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara menggunakan televisi dan pemeliharaannya
Tujuan Sebagai acuan cara untuk menggunakan dan pemeliharaan televisi
Kebijakan 1. Setelah menggunakan TV (setelah menonton TV)
2. Me-nonaktifkan TV dengan menekan Off
3. Kabel listrik di cabut.
Prosedur Penggunaan :
1. Sebelum menggunakan TV
- Kabel dicokkan ke aliran listrik ( hati-hati tangan jngan basah )
- Aktifkan TV dengan menekan tombol “On”
- Cari siaran yang di kehendaki
2. Setelah menggunakan TV (selesai menonton TV)
- Me-nonaktifkan TV dengan menekan tombol “Off”
- Kabel listrik di cabut
Pemeliharaan :
TV dibersihkan dan dilap dengan kain kering setiap hari
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabag
Keperawatan dan di ketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. Kepala seksi ruangan memberitahu untuk memperbaiki TV.
Unit Terkait Unit rawatan yang memiliki TV.
120
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN TELEPON
No Dokumen
No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulingga,Direktur
Pengertian Cara menggunakan dan pemeliharaan Telepon
Tujuan Sebagai acuan cara untuk menggunakan dan memeliharaan telepon
Kebijakan 1. Letakkan gagang telpon dan di rapikan.
Prosedur Penggunaan :
1. Sebelum menggunakan telepon
Gagang elepon diangkat
tekan nomor yang di kehendaki
Ucapkan salam, misalnya selamat pagi
Bicaralah seperlunya
Bila selesai bicara ucapkan terimakasih
2. Bila menerima telepon
Gagang telepon diangkat
Ucapkan salam, misalnya lantai 1 selamat pagi dengan si A, ada
yang bisa saya bantu.
Jawablah telepon dengan seperlunya
Bila telah selesai bicara ucapkan terimakasih
Bila ingin disambungkan ke ruangan lain tekan tanda radial (R) dan
disambungkan keruangan lain.
Bila telah dijawab, tutup telepon pada tempatnya
Pemeliharaan
Telepon dilap seminggu sekali/ sesuai kebutuhan dengan kain lembab.
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabag
Keperawatan dan di ketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki Telepon.
Unit Terkait Seluruh Unit Rawatan
121
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN LEMARI ES
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara menggunakan dan memelihara lemari es.
Tujuan Sebagai acuan cara untuk menggunakan dan pemeliharaan lemari es.
Kebijakan 1. Cabut cok bila lampu mati.
Prosedur Penggunaan :
1. Sebelum menggunakan lemari es
- Kabel dicokkan ke aliran listrik (hati-hati tangan jangan basah)
- Tekan stelan maksimum –minimum sesuai keinginan
- Tutup lemari es, cok kealiran listrik dan tekan stelan maksimuum-
minimum sesuai keinginan
2. Bila ingin mencuci lemari es
Cabut cik dan dan aliran listrik
Biarkan es mencair dengan sendirina dan frozer
Semua bagian didalam lemari es dilap satu persatu
Masukkan kemabali bahgian-bagian yang selesai dilap
Hidupkan kembali lemari es, cok ke aliran listtrik dan tekan stelan
maksimum-minimum sesuai keinginan.
3. Pemeliharaan
Lemari es dibersihkan dan dilap sekali dalam seminggu
4. Perbaikan
Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis dan Keperawatan
untuk diperbaikiUnit Terkait 1. Seluruh Unit Rawatan
122
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN TIMBANGAN
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Bagaimana caranya untuk menggunakan dan memelihara timbangan orang
dewasa
Tujuan Untuk mengeatahui penggunaan dan pemeliharaan tambangan dewasa
Kebijakan Perawat /bidan harus membersihkan terlebih dahulu,dan di kembalikan
kepada tempatnya.
Prosedur Penggunaan :
1. Perawat / Bidan membersihkan timbangan terlebih dahulu
2. Perawat / Bidan mengatur jam timbangan sampai diangka nol
3. Perawat / Bidan membersihkan timbangan yang telah dipakai dan
dikembalikan ke tempatnya
Pemeliharaan :
Dibersihkan setiap hari dan kalibrasi sekali dalam setahun
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabag
Keperawatan dan di ketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki timbangan.
Unit Terkait 2. ICU
3. Kamar Bersalin
4. Ruang Rawat inap
5. Poliklinik
123
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN PESAWAT EKG
No Dokumen No. Revisi
AHalaman
1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
dr. Karo malem sinulingga
Direktur
Pengertian Cara perawat untuk menggunakan dan memelihara EKG
Tujuan Perawat mengetahui pemakaian dan pemeliharaan EKG
Kebijakan Setelah selesai di pakai di harapkan di simpan pada tempatnya.
Penggunaan :
1. Perawat / dokter memberitahukan pasien untuk pemeriksaan EKG
2. Perawat / dokter menyambung alat EKG ke arus listrik
3. Perawat / dokter mengolesi jeli atau air ditempat elektroda yang akan
dipasang
4. Perawat / dokter memasang alat EKG
1. Jepitan EKG dipasang sebagai berikut :
L.L (merah) kaki kiri
R.A (putih) tangan kanan
R.L (Hijau) kaki kanan
L.A (hitam ) tangan kiri
2. Elektroda EKG dipasang sebagai berikut
Ruang interkostal 4 tepi sternal kanan (V1 warnamerah)
Ruang interkostal 4 tepi sternal kiri (V2 warna kuning)
Pertengahan antara 2 dan 4 (V3 warna hijau)
Ruang interkostal 5 (V4 warna hijau)
Garis axilaris (V6 warna biru)
5. Perawat / bidan menekan toombol warna hijau disebelah kanan + auto
start ditunggu sebentar akan keluar gambar EKG mulai dari lead I,II,III,
AVR,AVL,V1,V2,V3,V4,V5,V6
6. Bila alaram akan kelihatan pada monitor perintah yang menunjukkan
kegagalan pada proses perekaman.
7. Selesai EKG, Elektroda lead di buka, disimpan ditempatnya.
124
8. Menempatkan pada blanko formulir EKG yang telah tersedia nama
pasien haruws ditulis segera pada hasil EKG tersebut.
Pemeliharaan :
Dibersihkan setiap hari sesudah digunakan dengan larutan desinfektan.
Perbaikan
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetuui oleh
Kabid.Keperawatan dan diKetahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki EKG.
Unit terkait 1. ICU,POLIKLINIK.
2. UGD
125
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN AMBUBAG
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara perawat memberi bantuan pernafasan dengan menggunakan alat
ambubag.
Tujuan Untuk memberi bantuan pernafasan dengan bantuan alat agar kebutuhan
oksigen dapat terpenuhi.
Kebijakan 1. Pemakai ambubag di lakukan sewaktu RJP (Resusitasi jantung paru)
Prosedur Penggunaan :
1. Perawat/ dokter memperhatikan keadaan umum pasien.
2. Perawat/ dokter memeriksa jalan nafas, bila ada sumbatan, jalan
nafas segera dibersihkan dengan suction.
3. Bila jalan nafas sudah bersih dan pasien masih sesak, perawat/
dokter memasang masker yang sudah disambung ke ambubag dan
di letakkan pada hidung dan mulut pasien (jangan sampai bocor),
dengan bantuan ibu jari dan jari telunjuk menekan masker, jari
tengah, jari manis dan kelingking diletakka didagu pasien agar
membantu mengextensikan kepala, agar oksigen mudah masuk
(tangan kiri) tangan kananmemompa ambubag.
4. Pemakaian ambubag dilakukan sewaktu RJP (Resusitasi Jantung
Paru)
5. Lakukan RJP dengan siklus 30 kompresi : 2 ventilasi.
6. Dilakukan sampai keadaan pernafasaan pasien normal
7. Setelah selesai ambubag dibersihkan kembali ke tempat semula
Pemeliharaan :
Ambubag dibersihkan dengan larutkan desinfektan dan di keringkan
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis Untuk diperbaiki
2. Kepala ruangan memberitahu untuk memperbaiki ambubag
Unit terkait Seluruh unit rawatan yang memiliki ambubag
PROSEDUR PEMAKAIAN DAN
PEMELIHARAAN MASKER
126
No Dokumen
No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara menutup mulut dan hidung dengan menggunakan masker dan
memeliharanya
Tujuan mencegah terjadinya kontaminasi
Kebijakan 1 .perawat/bidan menjelaskan kepada pasien ,maksud memakai masker.
Prosedur Penggunaan Dan pemeliharaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Perawat menjelaskkan kepada pasien, maksud memakai masker
3. Memasang masker menutup hidung dan mulut, kemudian mengikat
tali-talinya
Tali bagian atas diikat kebelakang kepala melewati bagian atas
telinga
Tali bagian bawah diikat di belakang leher
4. Menanggalkan masker, dengan melepaskan ikatan tali-tali kemudian
masker dilipat dengan bagian luar didalam dan langsung dibuang ke
tong sampah
5. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Masker hanya dipakai satu kali, kemudian dibuang
Jika masker sudah lembab berarti tidak efektif lagi dan harus
diganti
6. Jangan menggulung masker dileher dan kemudian dipakai lagi
7. Tidak memakai masker keluar dari lingkungan pasien
8. Perawat cuci tangan
Unit Terkait Semua Unit rawatan
127
PROSEDUR MEMAKAI DAN
MEMELIHARA SKORT/ CELEMEK
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Melindungi tubuh dengan memakai dan memelihara skort / celemek
Tujuan 1. Mencegah terjadinya kontaminasi
2. Melindungi tubuh dari percikan darah atau lainnya
Kebijakan 1. Perawat/ bidan harus memberitahukan untuk mencengah terjadinya
kontaminasi.
Persiapan alat Skort / Celemek
Prosedur Penggunaan
1. Mencuci tangan
2. Memakai skort / celemek
3. melepaskan skort/ celemek dengan bagian dalam sebelah luar,
kemudian dimasukkan ke ember cucian.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Skort / Celemek yang akan dipakai bersih dan talinya lengkap
Sesuai dengan ukuran
Tidak memakai skort diluar kamar pasien
Menggantikan skort yang basah
Unit Terkait 1. OK
2. Naomi (VK)
128
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARA ALAT AUTOCLAVE
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara perawat menggunakan dan memelihara autoclave.
Tujuan Untuk mensterilkan alat-alat tenun dan kain kassa dengan menggunakan
uap basah.
Kebijakan 1. Perawat /bidan harus seminggu sekali /jika kotor Autoclave di
bersihkan.
Prosedur Penggunaan dan Pemeliharaan
1. Perawat membuka tutup autoclave.
2. Perawat menutup kran air kearah kanan.
3. Perawat mengisi air sampai batas saringan.
4. Perawat memasukan tromol yang sudah berisi kain/ alat tenun kassa
dengan keadaan ventilasi tromol terbuka.
5. Perawat menutup autoclave dan menguncinya dengan rapat.
6. Perawat menekan tombol “On”.
7. Perawat menunggu sampai bunyi alaram ± 2 jam.
8. Perawat menkan tombol “Off” untuk mematikan.
9. Perawat memeutar kran ke kiri untuk mengeluarkan air.
10. Perawat membuka pengunci autoclave.
11. Perawat mengangkat tromol yang sudah disterilkan.
12. Tutup Ventilasi tromol.
Pemeliharaan
Seminggu sekali/ jika kotor Autoclave di bersihkan.
Perbaikan
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. KepalaSeksi ruangan memberitahukan untuk memperbaiki autoclave.
Unit Terkait Kamar Operasi
129
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN MEJA OPERASI
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara perawat menggunakan dan memelihara meja operasi
Tujuan Untuk tempat berbaringnya pasien saat dilakukan tindakan operasi.
Kebijakan Perawat /bidan setiap hari selesai penggunaan meja operasi langsung di
bersihkan.
Prosedur Penggunaan :
1. Perawat mengatur agar meja operasi dalam posisi rata
2. Perawat mengalasi meja operasi dengan perlak dan laken
3. Perawat mengunci meja operasi
Pemeliharaan :
Setiap hari selesai penggunaan meja operasi langsung di bersihkan.
Perbaikan:
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahukan untuk memperbaiki meja operasi
Unit Terkait Kamar Operasi.
130
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN LAMPU OPERASI
No Dokumen No. RevisiA
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara menggunakan dan memelihara lampu operasi
Tujuan 1. Untuk memberikan penerangan sewaktu melakukan operasi pada
bagian tubuh pasien yang dioperasi
2. Untuk memperlancar berjalannya operasi
Kebijakan Bila lampu belum menyala putar light intersity control kekanan,dan di lap
setelah selesai di pakai.
Prosedur Penggunaan :
1. Stop kontak tekan kearah “on”
2. Bila lampu belum menyala putar light intensity control ke kanan
3. Putar focus untuk penerangan yang tepat pada lokasi operasi (focus
contol)
4. bila operasi selesai tekan ke arah “of”
Pemeliharaan :
Lampu Operasi dibersihkan dan dilap seminggu sekali
Perbaikan:
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh Kabid.
Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahukan untuk memperbaiki meja operasi
Unit Terkait Kamar Operasi.
131
PROSEDUR MEMBERSIHKAN DAN
MEMELIHARA PISPOT DAN URINAL
No Dokumen
No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal terbit
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara membersihkan dan memelihara pispot dan urinal
Tujuan 1. Petugas menggunakan celemek ,masker , dan sarung.
Persiapan Alat 1. Celemek
2. Masker
3. sarung Tangan
4. Sikat Panjang
5. Cairan Lysol
6. Bak Besar/ Waskom Besar
Prosedur Penggunaan dan Pemeliharaan :
1. Perawat menyiapkan peralatan
2. Perawat mencuci tangan
3. Petugas menggunakan celemek, masker, dan sarung tangan
4. Perawat membersihkan pispot dan urinal dari kotoran buang ke
spoolkhok.
5. Perawat menyiram pispot dan urinal dengan air mengalir sambil disikat
dalamnya
6. Pispot dan urinal sudah bersih dari kotoran, direndam dalam waskom
yang besar dengan cairan disinfektan (larutan lysol)
7. Rendam selama kurang lebih satu jam, kemudian dibilas dengan air
kran yang mengalir.
8. Keringkan, dan simpan pada tempatnya.
9. Perawat mencuci tangan
Unit Terkait Seluruh Unit Rawatan
132
PROSEDUR PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN STANDART INFUS
No Dokumen No. Revisi A
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit :
06 Januari 2014
Ditetapkan
Dr. Karo malem sinulinggaDirektur
Pengertian Cara menggunakan dan memelihara standart infuse
Tujuan Agar dapat dipergunakan kapan dan waktu yang diperlukan
Kebijakan 1. Setiap selesai pemakaian infus ,standar infus di bersihkan dan di
kembalikan pada tempatnya.
Prosedur Penggunaan dan Pemeliharaan :
1. Standar infus diambil dari tempatnya
2. Pada saat pasien mau dipasang infus, standart infus dipakai tempat
menggantungkan cairan infus
3. Standart infus harus lebih tinggi dari tempat tidur pasien
4. Setiap selesai pemakaian infus, standart infus dibersihkan dan
dikembalikan pada tempatnya.
Perbaikan :
1. Kepala ruangan membuat permintaan yang disetujui oleh
Kabid.Keperawatan dan diketahui oleh Wadir. Medis untuk diperbaiki.
2. Kepala ruangan memberitahukan untuk memperbaiki standart infus
3. memperbaiki standart infuse
Unit Terkait Seluruh Unit Rawatan
133