Proses Assembling Mobil

  • Upload
    nini07

  • View
    263

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proses assembling mobil

Citation preview

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    1/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 1

    POTENSI BAHAYA DAN UPAYA PENGENDALIAN K3 PADA

    INDUSTRI PERAKITAN MOBIL

    Disusun oleh

    Apriastuti Puspitasari, 0706272585

    Makalah

    Mata Kuliah Prinsip Dasar Proses Industri

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK, 2008

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    2/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat, dan

    hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana

    mestinya. Makalah ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Prinsip Dasar Proses

    Industri Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan

    Masyarakat Univesitas Indonesia.

    Makalah ini berjudul Potensi Bahaya dan Upaya Pengendalian K3 pada

    Industri Perakitan Mobil. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui potensi-potensi

    bahaya yang dapat terjadi pada industri perakitan mobil. Tak hanya itu, sebagai ahli

    keselamatan dan kesehatan kerja, juga perlu mengidentifikasi dampak kesehatan apasaja yang terjadi bila pengendalian K3 dalam industri perakitan mobil tidak

    dilaksanakan.

    Dengan segenap usaha dan tenaga, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

    makalah ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

    pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini sehingga akhirnya makalah ini

    dapat hadir di tengah pembaca sekalian. Penulis berharap makalah ini dapat memberi

    manfaat bagi seluruh pihak. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan

    makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

    adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

    Depok, Desember 2008

    Penulis

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    3/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah hak asasi setiap manusia yang

    bekerja, karena setiap aktivitas industri selalu mengandung bahaya dan risiko

    keselamatan dan kesehatan. Bahkan United Nations Declaration of Human Rights,

    yang dirumuskan pada tahun 1948 di Helzinki, menyebutkan bahwa setiap orang

    mempunyai hak asasi untuk bekerja, bebas memilih jenis pekerjaan dan mendapatkan

    kondisi pekerjaan yang adil dan membuatnya sejahtera. Menurut WHO, sebagai

    Organisasi Kesehatan Dunia, 45% penduduk dunia dan 58% penduduk yang berusia

    di atas sepuluh tahun tergolong tenaga kerja. Diestimasikan sebesar 35% sampai 50%

    dari jumlah tenaga kerja di atas telah terbiasa terpajan dengan bahaya fisik, kimia,

    biologi dan juga bekerja dalam beban fisik dan ergonomi yang melebihi kapasitasnya

    serta bebas psikososial yang menimbulkan stress.

    Hazard(bahaya) yang ditimbulkan dalam proses produksi di sebuah industri

    dapat bersifat fisik, kimia, biologi, mekanik, elektrik, psikologi, dan ergonomi.

    Dengan melakukan pengendalian yang benar, maka hazard yang terdapat dalam

    setiap proses produksi dapat diminimalkan. Aktivitas industri memang rentan

    terhadap hazarddan riskyang selalu membayangi setiap pekerja. Salah satu industri

    yang sedang menjamur ini adalah industri otomotif. Permintaan kendaraan di

    Indonesia yang meningkat, juga meningkatkan permintaan terhadap produk dan

    pekerja industri otomotif.

    Industri perakitan mobil adalah salah satu bagian dari industri otomotif yang

    bertugas menjalankan produksi pembuatan body mobil, pengelasan, pengecatan,

    perakitan komponen dan assesoris mobil, pengecekan kembali dan

    pendistribusiannya kepada masyarakat. Industri perakitan mobil yang sangat

    berkembang akhir-akhir ini di Indonesia, memiliki proses yang banyak dan bervariasi

    dan pekerja dalam industri ini selalu berhadapan dengan bahaya dari proses

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    4/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 4

    perorangan dan langkah-langkah safety yang relevan dengan hazardyang ada, sesuai

    dengan proses alur dalam siklus produksi industri perakitan mobil (ILO, 1998).

    Karena memiliki hazarddan riskyang beragam dan tak terhitung jumlahnya,

    maka perlu dilakukan upaya pengendalian dengan sistem managemen K3 dalam

    setiap proses produksi industri perakitan mobil. Diharapkan dengan sistem

    managemen K3 yang baik, tak hanya menguntungkan pekerja sebagai objek hazard

    dan risk tetapi juga menguntungkan perusahaan karena dapat meminimalisasi

    kerugian-kerugian yang timbul akibat kehilangan aset-aset perusahaan, kehilangan

    pekerja yang terampil dan tercemarnya lingkungan pabrik akibat limbah yang tidak

    ditangani dengan baik.

    1.2 Permasalahan

    Potensi bahaya yang selalu membayangi pekerja di industri perakitan mobil

    harus diminimalisir agar loss tidak terjadi. Mengidentifikasi bahaya melalui flow

    processsetiap produksi merupakan hal yang penting dilakukan agar pelaksanaan K3

    dalam perusahaan dapat berjalan lancar. Namun, karena keterbatasan pengetahuan

    dan informasi, banyak pekerja yang tidak mengetahui bahaya apa saja yang telah

    mereka dapat sewaktu bekerja. Oleh karena itu, pihak perusahaan sebaiknya

    bertindak tegas dalam memegang prinsip K3 di setiap alur proses produksi. Untuk itu

    penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap potensi bahaya yang

    berisiko dalam proses produksi industri perakitan mobil. Selain itu, diharapkan hal ini

    dapat menjadi perhatian perusahaan untuk meningkatkan upaya pengendalian

    sehingga menurunkan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

    1.3 Tujuan Penulisan

    Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui potensi-potensi

    bahaya yang dapat terjadi pada industri perakitan mobil. Tak hanya itu, sebagai ahli

    keselamatan dan kesehatan kerja, juga perlu mengidentifikasi dampak kesehatan apa

    saja yang terjadi bila pengendalian K3 dalam industri perakitan mobil tidak

    dilaksanakan.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    5/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 5

    1.4 Manfaat Penulisan

    Manfaat bagi mahasiswa adalah dapat menerapkan ilmu yang dipelajari di

    bangku kuliah, serta dapat meningkatkan wawasan dan informasi mengenai seluk

    beluk industri perakitan mobil.

    Manfaat bagi industri perakitan mobil, selaku objek penelitian, adalah dapat

    mengevaluasi kinerja perusahaan dalam pelaksanaan prinsip K3. Karena dengan

    menerapkan prinsip K3 yang baik maka akan menurunkan kerugian-kerugian akibat

    rusaknya aset-aset perusahaan, penyakit yang timbul pada pekerja, dan lingkungan

    sekitar yang tercemar.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    6/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 6

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Flow ProcessIndustri Perakitan Mobil

    Dalam industri otomotif, khususnya pembuatan mobil, umumnya melakukan

    produksi pembuatan komponen mesin (casting dan engine) dan pembuatan serta

    perakitan body mobil. Yang akan dibahas dalam makalah ini hanyalah pembuatan

    dan perakitan body mobil. Di bawah ini adalah bagan flow process perakitan body

    mobil yang dilakukan industri otomotif pada umumnya.

    Gambar 2.1 Keseluruhanflow processpada industri otomotif, mulai dari pembuatan material

    bodymobil sampai distribusi mobil kepada konsumen.

    Gambar 2.2Flow processdari proses assemblypada industri otomotif

    Material Pressing QC Check Painting AssemblyWelding Transpo

    Innerassembly

    Underbody

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    7/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 7

    2.1.1 Pressing / Stamping

    Proses ini dimulai dengan penerimaan material-material body mobil dari

    berbagai supplier dengan design yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan

    konsumen, sehingga tepat guna dan berlaku secara komersial. Pada proses stamping

    terjadi proses pengepresan pembuatan body mobil, seperti tangki bahan bakar,

    kerangka mobil, dan komponen-komponen subassembly seperti kabin, dek, dan

    rangka chasis. Proses utama dari stampingadalah memproduksi body mobil dengan

    proses pencetakkan dari plat baja dengan menggunakan mesin press bertenaga ribuan

    ton yang kemudian akan dikirim ke bagian welding untuk disatukan menjadi body

    kendaraan utuh.

    Untuk menghasilkan komponen body mobil yang berkualitas tinggidiperlukan presisi yang tinggi dan bahan dasar berkualitas tinggi. Untuk

    memproduksi suatu cetakan yang berkualitas baik, dapat digunakan teknologi

    komputer terbaru serta peralatan tercanggih dan juga harus dioperasikan oleh para

    profesional di dalam sistem managemen kerja yang modern. Bahan baja dan biji besi

    terpilih yang berkualitas tinggi juga harus digunakan agar produk yang dihasilkan

    dapat bersaing secara internasional.

    Gambar 2.3 Proses Stamping

    2.1.2 Welding

    Pada bagian ini, part-part mobil yang sudah dipres digabung menjadi sebuah

    kerangka mobil melalui suatu pengelasan yang menggunakan alat spot welder. Proses

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    8/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 8

    welding merupakan proses pembuatan body kendaraan melalui beberapa tahapan

    proses seperti body welding, metal finishing, danframe welding.

    1. ProsesBody Welding

    a. Pembuatan body kendaraan dimulai dengan pembentukan beberapa jenis subassy panel sampai menjadi panel utuh. Pembentukkan dilakukan dengan

    menggunakan peralatan welding gun dengan metode las titik (spot welding),

    las brazing (oxy-acetilene), las argon dan las CO2, selain itu terdapat pula

    proses hamming(pelipatan sisi plat untuk jenis pintu).

    b. Setelah panel terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah menggabungkanbeberapa panel yang telah menjadi utuh. Proses yang dilakukan sebagaiberikut:

    Proses persiapan sub assy: font floor, reat floor, panel dash, engine

    comportment, under body, front atau reat door RH/LH dan body side

    RH/LH.

    Proses main body: penggabungan beberapa panel mulai dari under body

    assy, body assy,dan roofmenjadi sebagian body.

    Proses fitting: pemasangan beberapa panel seperti, engine door, back

    door, font/rear door dan fender sehingga terbentuklah body kendaraan

    secara utuh.

    Setelah body kendaraan terbentuk maka body diteruskan ke proses metal

    finish. Pada proses ini dikerjakan penggerindaan, pengamplasan, dan

    perbaikan panel body kendaraan ex proses body welding.

    2. ProsesMetal Finishing

    a. Pengamplasan di metal finish terdiri dari 3 tahap, yaitu:1. Gerinda batu kasar, untuk memperbaiki bekas las CO2, las kuningan dan

    spot tajam.

    2. Gerinda sandisc, untuk menghaluskan ex gerinda batu.3. Amplas, untuk menghaluskan bekas gerinda.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    9/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 9

    b. Setelah mengalami proses ini, maka proses selanjutnya adalah persiapanprosespainting.

    3. ProsesFrame Welding

    Dalam proses ini dikerjakan pemasangan kerangka/chassiskendaraan. Proses

    ini menggunakan peralatan las CO2. Setelah frame terbentuk, maka proses

    selanjutnya adalah persiapanBlack Dipping Chassis (pencelupan cat hitam). Dampak

    lingkungan yang ada sama dengan proses body welding.

    Tahapan proses weldingantara lain, possub jig, pos main jig, pos rolling, pos

    inspeksi (pengecekan), proses pencucian, oven, pendinginan, black dipping,

    penirisan, dll.

    Gambar 2.4 Proses Welding

    2.1.3 Painting

    1.Pre treatment chamber, terdiri dari 8 bak

    a. Pre degreasing, tujuannya untuk membersihkan oli agar cat yang dihasilkanbagus.

    b. Degreasing, tujuannya untuk membuang seluruh lemak yang menempel dibadan mobil.

    c. Rinsse I, bak ini berisi air pam. Tujuannya untuk pembilasan danmenghilangkan senyawa ridholin yang melekat pada badan mobil.

    d. Activation, bak ini berisi fixodin + demin water. Tujuannya untukmenghaluskan lapisan metal.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    10/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 10

    e. Phospating, tujuannya untuk memasang lapisan zinc(anti karat) dengan caramelapisi badan mobil denganphospat. Air pada bak ini berwarna hijau.

    f. Rinse II, bak ini berisi demin water, tujuannya untuk pembilasan. Deminwater (demineralized water) adalah air pam yang kandungan mineralnya

    sedikit karena telah melalui proses ionisasi.

    g. Passivation, bak ini berisi dioxilite (chemical) berbentuk gel. Tujuannyauntuk menyempurnakan lapisanphospat.

    h. Rinse III, bak ini berisi air demin wateryang tujuannya untuk pembilasan.

    2. Walting Elektrodyalisis Deck

    Pada bagian ini dilakukan penirisan, tujuannya agar air yang tersisa padapencucian bak 8 (Rinse III) tidak banyak yang masuk ke proses selanjutnya, yaitu

    tahap elektrodyalisis, untuk mencegah banyaknya kontaminan yang masuk. Walting

    Elektodyalisis deckdilakukan dengan cara mobil digantung menggunakan hanger.

    3.Elekrodyalisis/ Elaktrodipping

    a. Elekrodyalisis main tank, pada bagian ini dilakukan pelapisan cat.b. UF (Ultra Filtrate) Rinse I, pada bagian ini dilakukan pembilasan

    menggunakan demin water.

    c. UF (Ultra Filtrate) Rinse II, pada bagian ini proses yang dilakukan samadengan UF Rinse I.

    d. Final, pada bagian ini juga dilakukan pembilasan untuk ketiga kalinya denganmenggunakan demin water.

    4. Oven

    Sebelum dimasukkan ke oven, mobil dikeringkan terlebih dahulu dengan cara

    diblow. Tujuannya untuk meletakkan base coat ED.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    11/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 11

    5. Sealer

    Pada proses ini dilakukan penutupan sambungan plat-plat metal bodydengan

    menggunakan karet sintetik, yaitu terolan dengan tujuan agar tidak terjadi kebocoran

    pada mobil saat hujan. Pengoperasiansealerdengan menggunakan metode gun, yaitu

    dengan cara ditembak. Ada cara pengetesansealer, yaitu orisinil, spatula, dan kuas.

    6. Under Body Spray (UBS)

    Proses yag dilakukan di UBS ntinya sama saja dengan proses yang dilakukan

    di sealer, namun bedanya adalah UBS dilakukan untuk menahan kebocoran pada

    bagian bawah mobil dan juga untuk mencegah terjadinya pengkaratan.

    7. Oven

    Dilakukan pemanasan selama beberapa menit dengan temperatur di atas 100

    oC. Tujuannya untuk mengeringkan dan melekatkan sealer body mobil dari proses

    sebelumnya.

    8. Wet Sanding

    Pada proses ini body mobil dilakukan pengamplasan dengan cara dilap untuk

    menghilangkan kotoran dan agar daya lekat cat bagus.

    9.Pre Sanding

    Pada proses ini terdiri dari beberapa pos, body mobil dilakukan pencucian,

    pengamplasan menggunakan amplas. Tujuannya menghaluskan body mobil dan

    melihat ada/tidaknya defect.

    10. Oven

    Dilakukan pemanasan dengan menggunakan temperatur di atas 100oC.

    Tujuannya untuk mengeringkan dan menghilangkan sisa pengamplasan.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    12/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 12

    11. Tag Rack

    Terdiri dari beberepa pos, dimana pekerjaan yang dilakukan adalah memblow,

    pengelapan dengan solvent menggunakan kain lap untuk menghilangkan kotoran dan

    sisa pengamplasan.

    12. Spray Booth

    Pengecatan akhir dengan cara di-spray dan juga terdiri dari dari beberapa pos.

    Pos untuk mobil passenger lebih banyak dibandingkan pos mobil komersil, karena

    mobil passenger mengalami proses primer, base coat, dan clear coat .

    13. OvenDilakukan pemanasan dengan suhu di atas 100

    oC selama beberapa menit.

    14.Rectification (Touch Up)

    Dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan pada body mobil untuk melihat

    apakah ada defect pengecatan. Jika kondisi mobil dinyatakan bagus selanjutnya

    diteruskan ke bagian assembling.

    Gambar 2.5 ProsesPainting

    2.1.4 Assembly

    Setelah body dinyatakan baik dan selesai dari proses pengecatan menurut

    kriteria tertentu, maka tahap pemasangan mesin dan assesoris segera dilakukan.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    13/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 13

    Assesoris yang dimaksud adalah kelengkapan kendaraan seperti, lampu, kaca, kabel-

    kabel, panel-panel, instrument serta kelengkapan lain sesuai jenis kendaraan antara

    lain:

    1. Triming, pada tahap ini dilakukan pemasangan interior mobil seperti dashboard,plavon, sabuk pengaman, dan kaca.

    2. Chassis, pada tahap ini dilakukan pemasangan peralatan pada bagian atas danbawah mobil, seperti engine excel, engine drop, saluran bensin dan mesin.

    3. Final, pada tahap ini dilakukan pemasangan steel pintu, steel lampu, pengisianbahan bakar dan pengisian minyak rem. Selain itu juga pemasangan assesoris lain

    seperti, bumper, roda, dll.

    Sekarang ini penggunaan robot pada proses assembly sedang mengalamipertumbuhan yang pesat karena dapat meningkatkan beberapa proses operasi

    assembly. Setelah final assembly, mobil siap untuk dites. Inspection dilakukan

    sebatas untuk roller test pada sebuah roller bed (dimana ventilasi sangat penting

    dimiliki untuk mengeluarkan asap) atau dapat memasukkan track trials, air dan

    penghisap debu, serta road trialdi luar pabrik.

    Gambar 2.6 ProsesAssembly

    Untuk memastikan bahwa mobil yang dihasilkan berkualitas tinggi, dalam

    industri otomotif terdapat operasi khusus yakni inspection dan test track. Beberapa

    tahap yang dilaksanakan, yaitu

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    14/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 14

    1. Delivery, pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap mobil apakah terdapatdefect.

    2. Leak test, pada tahap ini dilakukan uji kelayakan keseluruhan body mobil denganproses penyemprotan air untuk melihat apakah ada kebocoran pada mobil.

    3. Test track, pada tahap ini dilakukan pengetesan terhadap kecepatan mobil danbagaimana kondisinya di jalan. Pengetesan ini dilakukan oleh seorang driver.

    Gambar 2.7 ProsesInspection dan Test Track

    Test driver juga memudahkan dalam memeriksa berbagai macam stress

    psikologi seperti keras tidaknya acceleration dan deceleration (perlambatan),

    goncangan dan getaran, karbon monoksida dan keluaran asap, bising, melakukan cek

    delivery inspection pada lingkungan dan iklim atau cuaca yang berbeda agar

    menghasilkan produk yang berkualitas.

    2.2 Potensi Bahaya dan Dampak Keselamatan dan Kesehatan

    Potensi bahaya yang terdapat dalam industri perakitan mobil sangat beragam

    dan bervariasi. Sesuai dengan flow process industri ini, maka potensi bahaya dan

    dampaknya terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja adalah sebagai berikut:

    2.2.1 Pressing / Stamping

    Potensi bahaya utama pada proses stamping adalah bahaya mekanik yaitu

    terjepit dan terpotong, khususnya pada tangan yang berisiko terkena mesin press.

    Dampak yang terjadi adalah bagian tubuh yang terkena tersebut akan mengalami luka

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    15/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 15

    amputasi bahkan kematian pada pekerja. Selain tangan, kaki dan leher juga akan

    terkena cedera akibat terkena potongan logam dari proses pressing. Tak hanya itu,

    terdapat juga bahaya ergonomik yang muncul, berupa aktivitas mengangkat ( lifting)

    plat baja yang telah dipress untuk dipindahkan ke tahap selanjutnya. Pekerjaan ini

    dapat menyebabkan MSDs atau musculuskeletal disorders, low back pain, dan lain-

    lain.

    2.2.2 Welding

    Setelah proses pressing, lembaran-lembaran baja dirakit menjadi beberapa

    sub-group part body mobil dengan melakukan transfer elektrik pada mesin welding.

    Selama proses welding, pekerja akan terkena pajanan yang besar padapenglihatannya, terkena radiasi sinar ultraviolet, inhalasi gas pembakaran, uap dari

    pengawetan asam, asap logam, dan terpajan gas-gas dari lapisan elektroda seperti

    oksida, mangan, tembaga, zinc, besi, silika, karbonmonoksida, nitrogen oksida,

    karbondioksida, ozon, dan lain-lain.

    Potensi bahaya pada proses weldingadalah bahaya kimia, fisik dan mekanik.

    Bahaya kimia pada proses ini adalah asap logam, debu las logam, dan inhalasi gas

    pembakaran dan gas dari lapisan elektrode. Asap logam pada welding dapat

    menyebabkan metal fume fever dan debu las akan menyebabkan penyakit silikosis

    dan penyakit ISPA lainnya. Selain itu pada tahapan metal finishing dalam proses

    welding, penggerinderaan dan penajaman alat-alat juga berisiko menimbulkan

    pneumoconiosis dimana silikon karbida dan alumunium oksida digunakan. Bahaya

    juga masih t imbul dari ledakan roda gerinda dan partikel-partikel yang terbang serta

    alumunium dari logam campuran. Dalam proses soldering dan grinding juga

    memproduksi timah yang berbahaya bagi sistem peredaran darah serta sistem saraf

    pusat manusia.

    Sedangkan bahaya fisiknya adalah percikan api, radiasi sinar ultraviolet,

    bising, dan suhu yang tinggi. Percikan api akan menimbulkan kulit tersengat,

    sedangkan radiasi sinar UV akan mempengaruhi indera penglihatan dan dapat

    menimbulkan kanker kulit. Bising pada proses grinding/penggerinderaan juga dapat

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    16/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 16

    mengakibatkan NIHL (Noise Induced Hearing Loss) atau gangguan pendengaran

    lainnya.

    Bahaya mekanik yang dapat timbul dari weldingadalah injury akibat aktivitas

    penggerinderaan, pengamplasan dan perbaikan panel body. Tak hanya itu, yang

    paling membahayakan keselamatan pekerja adalah risijo terjadinya injury pada

    telapak tangan terpotong akibat aktivitas penggerindaan, kulit terluka akibat aktivitas

    pengamplasan, dan lain-lain.

    2.2.3 Painting

    Dalam proses painting, terdapat banyak potensi bahaya kimia diantaranya

    terpajan oleh inhalasi toluene, xylene, propylene, butyl, dan amyl asetat serta uapmetil alkohol. Inhalasi dari partikel-partikel cat juga harus diperhatikan pada

    beberapa cat yang masih mengandung garam-garam dalam chromium dan timah.

    Timah atau lead merupakan poison yang tetap exist dalam tetraetyl lead yang

    digunakan dalam leaded gasoline. Timah dapat mengganggu peredaran darah, sistem

    pencernaan, dan sistem saraf pusat termasuk otak. Selain itu, bila melakukan praktek

    autopsi akan memperlihatkan terdapat kerusakan pada ginjal, liver dan sistem

    reproduksi akibat terpajan timah. Pada tahapanspray booth, material yang digunakan

    bersifatflammable(mudah terbakar) yang juga merupakan potensi bahaya kimia.

    Proses painting juga mengeluarkan emisi berupa Limbah cair yang

    mengandung merkuri, krom (Cr), kadmium, zinc dan timbal. Seperti yang kita

    ketahui bahwa zat-zat tersebut sangatlah berbahaya, seperti merkuri yang dapat

    mengganggu aliran darah sampai ke otak dan timbal juga dapat mengakibatkan

    plumbism (gangguan gastro intestinal track) & anemia serta gangguan neuro-

    muscular system.

    Potensi bahaya fisik yang terdapat pada proses ini adalah penerangan

    (lighting) yang buruk yang dimiliki oleh beberapa pabrik otomotif. Penerangan yang

    buruk akan mengakibatkan gangguan pada indera penglihatan, kelelahan mata dengan

    berkurangnya daya dan efisiensi kerja, dan lain-lain.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    17/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 17

    2.2.4 Assembly

    Pada assembly shop terdapat jalur-jalur conveyor yang membawa bagian-

    bagian yang telah melalui proses painting. Pekerja dalam proses ini melakukan satu

    jenis pekerjaan yang berulang-ulang dan terbatas pada tiap mobil yang akan dibuat.

    Pada proses ini, conveyor membawa body-body mobil hasil painting satu per satu

    sepanjang jalur assembly, sehingga pekerja jarang berpindah-pindah tempat kerja.

    Proses-proses ini menyebabkan kewaspadaan pekerja menjadi konstan sehingga

    terasa sangat membosankan dan monoton.

    Meskipun normalnya tidak mengeluarkan energi yang besar, dalam proses

    assembly pekerja selalu melakukan perubahan-perubahan postur tubuh, contohnya

    saat menginstall komponen di dalam mobil atau bekerja di bawah body mobil(dengan telapak tangan dan lengan bawah di atas dan sejajar dengan kepala).

    Potensi bahaya dalam proses assembly sebagian besar merupakan bahaya

    mekanik, fisik, ergonomik, dan psikologi. Bahaya mekanik yang dapat terjadi

    diantaranya adalah injury pada kepala saat bekerja di bawah mobil yang hampir utuh.

    Bahaya fisik berupa debu akibat partikel-partikel yang beterbangan sisa proses

    sebelumnya yang dapat mengganggu sistem pernapasan pekerja. Sedangkan bahaya

    ergonomik yang ada berupa terkena low back pain karena melakukan pekerjaan

    mengangkat (lifting) dan dikerjakan berulang-ulang. Sedangkan bahaya psikologi

    yang utama terjadi adalah stress kerja akibat pekerjaan yang monoton terutama pada

    para pekerja usia muda. Hal ini terlihat dari meningkatnya absen kerja pekerja muda

    dan kurangnya ketertarikan pekerja tersebut karena sangat monoton.

    2.3 Rekomendasi Pengendalian

    2.3.1 Pressing / Stamping

    Upaya preventif yang harus dilakukan untuk meminimalisasi bahaya mekanik

    dan ergonomik pada proses pressing adalah dengan menggunakan machinery safe

    guarding atau penutup bagian mesin yang berbahaya, pengendalian safety, sistem

    otomatis serta subtitusi alat dengan menggunakan alat yang lebih aman, dan

    penggunaan APD seperti apron sebagai pelindung badan, dan APD lain untuk

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    18/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 18

    memproteksi kaki, leher, lengan, dan telapak tangan. Memberlakukan rotasi kerja dan

    menggunakan alat-alat modern yang didisain secara otomatis untuk membawa benda-

    benda berat juga harus dilakukan pekerja untuk mengurangi aktivitas mengangkat.

    2.3.2 Welding

    Potensi bahaya yang terdapat pada prose welding berupa bahaya fisik, kimia,

    dan mekanik. Untuk meminimalisasi dampak kesehatan dari proses welding,

    perusahaan harus menyediakan ventilasi yang baik, yaitu dengan menggunakan

    exhaust lokal sebagai alat untuk membuang gas-gas hasil welding ke luar ruangan.

    Tak hanya itu, harus tersedia pula screen proteksi dan partisi serta pekerja harus

    menggunakan APD seperti kacamata google, gloves, dan apron. Subtitusi alat ataumelakukan segresi yaitu memisahkan pekerja dengan alat dengan jarak dan lama

    waktu bekerja juga harus dilakukan untuk meminimalisasi dampak produksi timah

    yang dikeluarkan pada proses soldering dan grinding. Pekerja las juga sebaiknya

    diberikan pelayanan kesehatan yang baik dengan melakukan medical check-upsecara

    periodik. Untuk mengurangi dampak suhu yang tinggi dari proses welding, harus

    disediakan air minum yang cukup dan tablet-tablet garam dapur di tempat kerja. Pada

    proses metal finishing yaitu penggeridaan, pekerja sebaiknya menggunakan screen,

    serta alat pelindung mata, muka, telinga dan saluran pernapasan. Untuk mengurangi

    kebisingan dari proses grinding, pekerja juga harus menggunakan pelindung telinga

    yang sesuai dengan besarnya bising.

    2.3.3 Painting

    Untuk mengurangi terjadinya pengecatan yang berlebihan dan meningkatkan

    keamanan bagi karyawan direkomendasikan untuk menggunakan pengecatan semi

    otomatis, dimana ruang pengecatan dilengkapi dengan tangan-tangan robot yang

    bergerak fleksible. Hanya bagian-bagian yang sulit saja dilakukan secara manual.

    Oleh karena itu diperlukan penerangan yang cukup, berupa penyediaan jendela-

    jendela, dinding gelas dan lain-lain. Namun, pada beberapa industri masih

    menggunakan sistem manual sehingga pengendalian bahaya yang harus dilakukan

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    19/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 19

    adalah penggunaan APD seperti pelindung saluran pernapasan, serta membuat

    larangan penggunaan benzene sebagai solvent, mengurangi penggunaan air yang

    berlebihan karena dapat meningkatkan limbah, eliminasi kandungan timah pada cat,

    dan meningkatkan mekanisme sistem modern pada painting yang sebenarnya dapat

    menghapuskan potensi bahaya pada proses ini. Sifat flammable pada spray booth

    dapat dikendalikan dengan penempelan No Smoking signdi sekitar spraying area

    dan dipaint storage room.

    Untuk mengurangi produk yang gagal (reject) pada cat metalik,

    direkomendasikan untuk menganalisa udara didalam ruangan pengecatan terutama

    untuk kadar fiber dan debu. Jika perlu, filter yang ada diganti dengan tipe yang baru.

    Selain itu direkomendasikan pula untuk mendiskusikan bersama-sama dengansuplayer, masalah formulasi cat dan perubahan pada permukaan pengecatan dan

    kemungkinan modifikasinya. Ventilasi yang baik juga sangat diperlukan untuk

    meminimalisasi panasnya ruangan sehingga tidak terjadi dehidrasi, heat stress

    ataupunheat stroke. Tak hanya itu, untuk memberikan penerangan yang cukup pada

    ruangan tempat kerja, penyediaan lampu yang terang, jendela-jendela atau dinding

    gelas yang dibuat sedemikian rupa juga diperlukan untuk memberikan penyebaran

    cahaya yang merata.

    2.3.4 Assembly

    Rekomendasi pengendalian yang harus dilakukan adalah penggunaan APD

    yang baik agar terhindar dari bahaya mekanik. Seperti pemakaian helmet sebagai

    pelindung kepala, penggunaan gloves agar jari tangan tidak terjepit atau terpotong

    saat merakit body-body mobil, safety shoes yang dapat melindungi telapak kaki dari

    komponen mobil yang terjatuh, bahkan penggunaan masker juga diperlukan untuk

    melindungi saluran pernapasan pekerja dari debu partikel yang beterbangan sisa dari

    proses sebelumnya. Untuk mengatasi kejenuhan pekerja akibat pekerjaan yang

    monoton, perusahaan sebaiknya melakukan rotasi job desk masing-masing pekerja

    pada bagian assembling. Rotasi dapat dilakukan minimal setiap enam bulan sekali

    agar pekerja dapat menyesuaikan diri dengan job desk barunya.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    20/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 20

    2.4 Matriks

    No. Tahap

    Proses

    Potensi Bahaya Dampak Kesehatan Rekomendasi Pengendalian

    1 Pressing *Mekanik

    Terjepit dan terpotongpada tangan, kaki, dan

    leher.

    *Ergonomik

    Aktivitas mengangkat(lifting) plat baja yang

    telah dipress untuk

    dipindahkan ke tahap

    selanjutnya.

    Luka amputasi dan kematian.

    Mengakibatkan penyakitmusculoskleletal disorders, low

    back pain, dan lain-lain.

    Machinery safe guarding (penutupbagian mesin yang berbahaya), meng

    gunakan safety shoes, dan alat pro

    teksi leher, lengan, dan telapak

    tangan.

    Memberlakukan rotasi kerja danmenggunakan alat-alat modern yang

    didisain secara otomatis untuk

    membawa benda-benda bera

    sehingga mengurangi aktivita

    mengangkat pada pekerja.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    21/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 21

    2 Welding * Kimia

    Asap toksik, debu laslogam, dan inhalasi gas

    pembakaran dan gas dari

    lapisan elektrode.

    Penggunaan silikonkarbida dan alumunium

    oksida, terjadinya

    terbangnya partikel-

    partikel serta alumunium

    dari logam campuran pada

    proses penggerinderaan

    dan penajaman alat-alat.

    Produksi timah yangberbahaya pada proses

    Asap logam pada welding dapatmenyebabkan metal fume fever

    dan debu las akan menyebabkan

    alergi, asma, nafas menjadi

    pendek, kepala pusing, dada yang

    sesak, batuk dan lain-lain.

    Silikon karbida, alumunium oksi-da dan partikel-patikel yang

    terbang dapat menyebabkan

    pnemoconiosis, silikosis, dll.

    Timah dapat mengganguperedaran darah serta sistem saraf

    Sistem ventilasi harus baik, yaitudengan menggunakan exhaust lokal

    Menggunakan APD pelindung

    penapasan yaitu masker dan lain-lain.

    Menggunakan alat pelindungpernapasan berupa masker yang aman

    dari partikel-partikel zat yang

    berbahaya.

    Subtitusi alat atau melakukan segresyaitu memisahkan pekerja dengan

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    22/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 22

    solderingdangrinding.

    *Fisika

    Radiasi sinar ultraviolet

    Ledakan roda gerinda.

    Percikan api

    Bising pada prosesgrinding/penggerinderaan.

    pusat manusia.

    Menyebabkan penyakit katarakkanker kulit, dan lain-lain.

    Membahayakan mata dan kulitpekerja.

    Menimbulkan kulit tersengat.

    Menimbulkan noise inducedhearing loss dan gangguan

    pendengaran lainnya.

    alat dengan jarak dan lama waktu

    bekerja. Pekerja harus melakukan

    medical check upsecara periodik.

    Menggunakan apron, atau screenuntuk menghindari kontak radias

    langsung.

    Menggunakan kacamata googlespelindung muka, gloves, dan apron.

    Menggunakan apron dan lain-lain.

    Menggunakan ear muffatau ear plug

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    23/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 23

    o Suhu yang tinggi danmenyengat hingga 800oF

    tau 427oC dari proses

    soldering.

    *Mekanik

    Injury, seperti tanganterluka dan terpotong

    akibat aktivitas peng-

    gerinderaan, dan peng-

    amplasan.

    Mengakibatkan heat cramps, heatexhaustion, dan lain-lain

    Luka serta amputasi yang parah.

    Harus tersedia air minum yang cukupdan tablet-tablet garam dapur.

    Menggunakan gloves, apron, dll agaterhindar dari injury.

    3 Painting * Kimia

    Inhalasi toluene, xylene,propylene, butyl, dan amyl

    asetat serta uap metil alko-

    hol, dan inhalasi cat yang

    masih mengandung

    chromium dan timah.

    Inhalasi zat-zat berbahaya iniakan menimbulkan gangguan

    pada paru-paru. Kandungan timah

    pada cat juga akan mengganggu

    peredaran darah, sistem

    pencernaan, dan sistem saraf

    pusat termasuk otak.

    Menggunakan alat pelindung sistempernapasan yang aman.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    24/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 24

    Limbah cair yangmengandung merkuri,

    krom (Cr), kadmium, zinc

    dan timbal.

    Material yang digunakanpada spray booth bersifat

    flammable atau mudah

    terbakar.

    Merkuri dapat mengganggu alirandarah hingga ke otak. Timbal

    dapat mengakibatkan plumbism

    (gangguangastro intestinal track)

    & anemia serta gangguan neuro-

    muscular system.

    Menimbulkan kebakaran yangbesar di dalam pabrik yang dapat

    merugikan perusahaan karena

    terjadi kerusakan aset, adanya

    ledakan hebat dan mengancam

    pekerja.

    Reduksi kandungan bahan-bahan berbahaya ini. Pembatasan penggunaan

    air yang berlebihan. Penggunaan

    kembali limbah yang telah

    dimurnikan untuk menyiram tanaman

    atau sebagair air untuk proses spray

    booth.

    Subtistusi kandungan yangberbahaya, penempelan No

    Smoking sign di sekitar spraying

    area dan di paint storage room

    Penyediaan pemadam kebakaran

    seperti foam dan lain-lain di sekita

    area.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    25/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 25

    *Fisik

    Beberapa pabrik kurangmemperhatikan pene-

    rangan (lighting) di tempat

    kerja, khususnya pekerja-

    an yang mem-butuhkan

    ketelitian tinggi, seperti

    pada bagian rectification

    di prosespainting

    Menimbulkan gangguan padaindera penglihatan, kelelahan

    mata dengan berkurangnya daya

    dan efisiensi kerja, dan lain-lain.

    Dengan menyediakan lampu yangcukup terang, jendela-jendela atau

    dinding gelas yang dibuat sedemikian

    rupa sehingga memberikan

    penyebaran cahaya yang merata.

    4 Assembly *Fisik

    Debu akibat partikel-partikel yang beterbangan

    sisa proses sebelumnya.

    *Mekanik

    Berbagai macam, injurymisalnya, injury pada

    kepala saat bekerja di

    bawah mobil yang dibawa

    Menimbulkan alergi, asma, batuk,dada sesak, dan lain-lain.

    Lebam pada kepala ataupunbagian lainnya sehingga menjadi

    pusing dan mengganggu

    pekerjaan. Injury pada tangan

    Menggunakan alat pelindungpernapasan, seperti masker dan lain

    lain.

    Menggunakan Alat pelindung dirseperti helmet, gloves, safety shoes

    dan lain-lain.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    26/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 26

    oleh conveyor, injury pada

    tangan saat merakit mesin,

    asesoris mobil, dan lain-

    lain.

    *Ergonomik

    Melakukan pekerjaanmengangkat (lifting)

    berulang-ulang.

    *Psikososial

    Stess akibat pekerjaanyang monoton, terutama

    pada pekerja muda.

    berupa tergores benda-benda

    tajam dari mesin, assesoris, dan

    lain-lain yang akan dipasang ke

    dalam mobil.

    Menimbulkan penyakitmusculoskleletal disorders atau

    low back painpada pekerja.

    Produtivitas kerja menjadimenurun, meningkatnya absen

    kerja dan lain-lain.

    Mengurangi aktivitas ini denganmemberlakukan rotasi kerja.

    Memberlakukan rotasi kerja pada jobdesk masing-masing pekerja d

    bagian assembling. Rotasi dapa

    dilakukan minimal 6 bulan sekal

    agar pekerja dapat menyesuaikan dir

    dengan job desk barunya.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    27/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 27

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Berbagai macam bahaya dapat dijumpai dalam industri perakitan mobil, mulai

    dari proses pressing, welding, painting, sampai assembly. Bahaya-bahaya yang

    ditimbulkan berupa bahaya kimia, fisik, mekanik, bahkan psikologi. Terkadang

    perusahaan tidak memperhatikan aspek K3 dalam pelaksanaan proses-proses

    produksinya, sehingga berisiko kehilangan aset-aset perusahaan dan pekerja yang

    terampil bahkan lingkungan sekitar pabrik akan tercemar oleh limbah yang kurang

    penanganannya. Perusahaan bukan semata-mata objek yang dapat disalahkan,kurangnya informasi pada pekerja mengenai potensi bahaya yang ada pada

    pekerjaannya juga merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja

    dan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, mengadakan training pada pekerja baru

    dapat dilakukan untuk menanamkan prinsip K3 dalam benak para pekerja tersebut.

    3.2SaranUpaya pengendalian dapat dilaksanakan melalui pengendalian engineering,

    pengendalian secara administratif, dan pengendalian melalui penggunaan APD.

    Ketiganya harus dilakukan agar tidak menimbulkan loss pada perusahaan yang

    bersangkutan. Perusahaan sebaiknya menyediakan kebutuhan APD yang memadai,

    memberlakukan shift kerja dan rotasi job desk kerja pada setiap pekerja dan lain-lain.

    Selain dapat mengurangi kerugian ekonomi akibat kecelakaan kerja dan penyakit

    pada para pekerja, perusahaan akan mendapatkan image yang baik sehingga

    memudahkan kerjasama nasional dan internasional.

  • 5/28/2018 Proses Assembling Mobil

    28/28

    Created By: Apriastuti P. (K3 FKM UI) 0706272585 28

    DAFTAR PUSTAKA

    Asfahl,C. Ray. 1990. Industrial Safety and Health Management. New Jersey:

    Prentice Hall.

    Deroche, A.G. 1996. The Principles of Auto Body Repairing and Repainting. New

    Jersey: Prentice Hall.

    ILO. 1983.Encyclopaedia of Occupational Health and Safety. ILO: Geneva.

    Sumamur. 1991. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Gunung

    Agung.

    Widiasari, Dian. 2002. Tinjauan Upaya Minimisasi Limbah Cair pada Industri

    Perakitan Kendaraan Bermotor (Studi Kasus pada PT X). FKM UI: Depok.Yunita Sari, Irna. 2003. Identifikasi Potensi Bahaya pada Proses Perakitan Body

    (Welding) Isuzu Panther di PT Gaya Motor. FKM UI: Depok.

    http://www.aseanenergy.org

    http://www.deming.ch

    http://www.nipc.mporg.ir

    http://www.toyota.astra.co.id

    http://www.toyota.ca

    http://www.aseanenergy.org/http://www.deming.ch/http://www.nipc.mporg.ir/http://www.toyota.astra.co.id/http://www.toyota.astra.co.id/http://www.nipc.mporg.ir/http://www.deming.ch/http://www.aseanenergy.org/