Upload
justinus-isbani
View
790
Download
93
Embed Size (px)
Citation preview
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 1
PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
PERTEMUAN 6 ‐ 9
MODUL
TEKNIK PASCA PRODUKSI Oleh : Rizki Briandana, M.Comm
POKOK BAHASAN / TOPIC Proses Editing Non Linear dan Tahapan‐tahapan Editing DESKRIPSI Modul ini membahas tentang tahap‐tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan penyuntingan gambar dan suara. Tahap‐tahap tersebut meliputi, (1) tahap pemilihan gambar (logging), (2) capture (3) offline editing, dan (4) online editing. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami, menjelaskan, serta mengaplikasikan: 1. Langkah‐langkah yang harus dilakukan pada tahap editing non linear.
2. Langkah‐langkah yang harus dilakukan pada tahap capture. 3. Langkah‐langkah yang harus dilakukan pada tahap decision making.
4. Langkah‐langkah yang harus dilakukan pada tahap operasional.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 2
PROSES DAN TAHAPAN EDITING NON LINEAR
I. EDITING:
Editing adalah salah satu kegiatan dalam proses pasca produksi suatu
Program audio visual / televisi.
Non Linear Editing :
Non linear ( juga sering disebut random access /acak ) mirip seperti bekerja
dengan menggunakan word processor yang lebih rumit, dimana kita dapat
dengan mudah memindahkan, menghapus serta menduplikasi data-data.
Non linier editing adalah proses penyusunan gambar yang dilakukan secara
tidak berurutan ( random/acak), yang maksudnya adalah: kita dapat
melakukan editing gambar yang dimulai dari pertengahan suatu program
acara, kemudian awal dari suatu program acara tersebut dan seterusnya
hingga program acara tersebut selesai.
Non linear Editing Sistem inilah yang kini banyak diminati kalangan indie
karena di samping mudah juga murah dan bisa dilakukan di setiap PC. Edit
sistem ini sering disebut juga dengan istilah digital video editing. Sistem ini
juga bisa disebut dengan Random Access dari video dan audio ke dalam
suatu media rekam berupa disk (disk storage) atau hard disk. Penyimpanan
data di hard disk sangat memudahkan pengolahan. Selama data masih
tersimpan di dalamnya, seorang editor bisa berulang-ulang mengedit bagian
yang kurang sempurna tanpa harus mengulang dari awal lagi. Selain itu jika
hasilnya sudah final, bisa dikopi berulang-ulang dengan kualitas yang tetap.
Jika menggunakan teknologi analog, hasil berupa kaset tidak akan tahan
sampai lima generasi pengkopian.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 3
II. PROSES NON LINEAR EDITING.
1) Capturing.
Capturing adalah sebuah proses perekaman signal audio video ( baik signal
tersebut signal analog ataupun signal digital) kedalam hard disk. Untuk
melaksanakan hal tersebut kita harus menggunakan video card yang berfungsi
sebagai codec (coder decoder).
2) Editing Audio Video.
Setelah semua signal audio video terekam kedalam hard disk maka kita dapat
melakukan tahapan selanjutnya yakni editing. Seperti linier editing, non linier
editingpun memiliki 2 proses yakni off line editing dan on line editing.
A. Off line editing - Pada tahap ini, proses capturing dilakukan dengan data rate yang rendah
yakni dibawah 4000 Kbps. Dengan data rate yang rendah maka hard disk
dapat menampung banyak gambar, walaupun dengan kualitas yang rendah
( low quality picture).
- Pada tahap ini belum dilakukan proses sound mixing, titling serta compositing
pada suatu program acara. Hasil dari editing pada tahap ini masih
merupakan editing kasar (Rough cut).
- Tujuan editing pada tahap ini adalah untuk memperoleh Edit Decision List
(EDL) yang berupa data time code, deskripsi shot dan lain-lain yang akan
digunakan pada tahapan selanjutnya (On line editing).
B. On line editing:
- Signal audio video yang berasal dari original tape / master tape akan
direkamkan kedalam hard disk sesuai dengan data yang ada pada EDL ( edit
Decision list). Pada proses ini, capturing dilakukan dengan data rate yang
tinggi sesuai dengan kualitas hasil shooting yakni diatas 5000 kbps ( high
quality picture).
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 4
- Pada tahap ini baru dilakukan sound mixing, picture manipulating /
compositing, dan titling sehingga hasil dari tahapan ini merupakan suatu
program acara yang siap disiarkan.
Gbr.1 Proses Nonlinier Editing
C. Output Editing.
Sebagai output dari proses non linear editing ada beberapa format yakni:
- Pita magnetic (magnetic tape)
- Data list /EDL (Edit Decision List)
- VCD atau DVD
- File audio-video seperti: avi, mpeg1, mpeg2, mpeg4 (Video streaming), dll.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 5
III. PERALATAN NON LINEAR EDITING.
Ada beberapa peralatan yang diperlukan pada non linier editing yaitu hardware
dan software.
1. Hardware;
A. 1 Unit Komputer.
Untuk hardware kita memerlukan 1 unit computer dengan spesifikasi yang
mencukupi untuk melakukan pengolahan signal video. Seperti kita ketahui untuk
menampilkan 1 frame gambar dengan resolusi standard televisi (PAL) yakni :
(720 x 576)pixels x 2 = 1,2 MB. Untuk 1 detik sekitar 30 MB, 1 menit sekitar
1800 MB atau 1,6 GB untuk data yang sesungguhnya (Uncompress Data).
Dengan data yang besar tersebut maka kita juga memerlukan:
- Tempat penyimpanan data / hard disk yang besar dengan rpm yang cepat
( biasanya 7200 rpm).
- Processor yang cepat, biasanya dual processor.
- RAM yang digunakan minimal 1 GB.
- Menggunakan dual display dengan dual grafis card.
Gbr.2 Komputer Nonlinier Editing
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 6
B. Video Card / Capture Card.
Video card adalah sebuah peralatan yang berfungsi sebagai media konversi
signal audio- video dari media tape ke media computer (data) atau bisa disebut
Codec (coder- decoder) signal audio-video.
Selain itu peralatan tersebut juga berfungsi untuk mempercepat proses editing
non linear atau DNA (Digital Non linear Accelerator).
Gambar 3. Video Card / Capture Card.
2. Software :
Ada 2 jenis software yang digunakan untuk peralatan non linear editing :
- Operating System Software.
Software yang digunakan adalah Windows, Linux, Mac OS, dll.
- Aplikasi Software.
Untuk program aplikasi biasanya digunakan software Avid, Adobe Premiere,
Velocity, Final Cut Pro dll.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 7
IV PERKEMBANGAN NON LINEAR EDITING
1. Non linear Editing History
Non linear editing berkembang sesuai dengan berkembangnya kemampuan
komputer dalam hal kecepatan pengolahan data dan kapasitas penyimpanan
data.
a. Versi 1 : - Resolusi gambar (160 x 120) pixels
- Kompresi data 150 : 1
- Cut, Dissolve (NTSC).
- 1 Chanel audio, 22 Khz.
b. Versi 2 : - Resolusi gambar (320x240) pixels
- Kompresi data 75 : 1
- Cut, Dissolve (NTSC)
- 2 Chanel audio, 22KHz.
c. Versi 3 : - Resolusi gambar (640x480) pixels
- Kompresi data 40 : 1
- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion (NTSC, PAL)
- 2 Chanel audio, 44,1 KHz.
d. Versi 4 : - Resolusi gambar (640x480) pixels
- Kompresi data 25 : 1
- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion, SI, Freeze Frame dan Title.
- 2 Channel audio, 44,1 KHz.
e. Versi 5 : - Resolusi gambar (640x480) pixels
- Kompresi data 5 : 1
- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion, SI, Freeze Frame, Title dan
Color Correction.
- 24 Video Channel, 24 Audio Channel, 48 KHz.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 8
f. Versi 6 : - Resolusi gambar (720x486) dan (720x576) pixels
- Kompresi data 2 : 1
- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion, SI, Freeze Frame,
Title dan
Color Correction.
- 24 Video Channel, 24 Audio Channel, 48 KHz.
g. Saat ini : - Resolusi gambar (720x486) dan (720x576) serta HDTV
- Kompresi data 1:1 (Uncompression).
- 96 Video Channel, 96 Audio Channel, 48 KHz (Adobe
Premiere)
- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion, SI, Freeze Frame,
Title,
Compositing, Color Correction dll.
2. Penyimpanan Data (Hard disk).
Untuk non linear editing minimal kita harus memiliki 2 buah hard disk yakni:
- Primary Hard Disc. Hard disk yang digunakan untuyk menyimpan software Operating System
seperti:Windows, Mac OS, dll, serta software-software aplikasi lainnya untuk
editing nonlinier seperti: Avid, Pinnacle, Vegas dll.
- Secondary Hard Disc. Hard disk yang digunakan untuk menyimpan file-file audio-video yang akan di
edit.
Pemisahan ini perlu dilakukan dikarenakan pola pemakaiannya yang berbeda,
dimana untuk hard disk primary, data yang tersimpan umumnya konstan (tetap)
sedangkan untuk hard disk secondary data yang tersimpan umumnya tidak tetap,
yakni file-file audio video yang telah selesai diedit akan dihapus, dan akan digunakan
untuk file audio-video program lainnya.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 9
Gambar 4. Hard Disk
3. MPEG (Moving Picture Expert Group)
Mpeg adalah salah satu format kompresi data audio-video. Kompresi data seperti ini
akan sangat berguna sekali apabila kita ingin mentransfer data audio-video dari satu
media ke media lain seperti pada pembuatan format VCD, DVD, serta video
streaming (pengiriman signal audio-video melalui jaringan internet (mpeg 4) serta
untuk penyiaran acara televisi (mpeg 2).
1. Mpeg 1, memiliki resolusi gambar (352x288) dengan data rate 1,2
Mbps, biasanya digunakan untuk pembuatan format VCD.
2. Mpeg 2, memiliki resolusi gambar (720x576) dengan data rate 50 s/d
60 Mbps,
biasanya digunakan untuk pembuatan format DVD.
2. Mpeg 4, memiliki resolusi gambar (320x240) dengan data rate 10Kbps
s/d 40Kbps biasanya digunakan untuk video streaming untuk pengiriman
dengan jaringan internet.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 10
Gbr. 5 Tanpa Kompressi Data ( 1,89 MB)
Gbr.6. Dengan Kompressi Data (44 KB)
4. PIXELS (Picture Elements)
Pixel adalah sebuah elemen terkecil dari suatu gambar. Semakin besar matrik
pixel dari sebuah gambar, maka akan semakin baik resolusi dari gambar tersebut.
Gambar dibawah ini menjelaskan efek dari matrik pixel terhadap resolusi sebuah
gambar.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 11
Gbr.7 Gambar dengan matrix pixel yang berbeda
5. Proses Penyiaran Stasiun Televisi Digital
Saat ini dunia pertelevisian di negara-negara maju seperti : Amerika, Jepang,
Jerman dll, sudah menggunakan Standar Digital Televisi sampai dengan High
Definition Television (HDTV). Gambar dibawah ini adalah sample gambar dari
stasiun penyiaran televisi digital.
Gbr.8 Stasiun Televisi Digital
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 12
PROSES EDITING NON LINEAR PADA ADOBE PREMIERE
1. Membuat Projek Baru.
Sebelum kita merekamkan signal video ke dalam computer (capture), kita
harus membuat sebuah projek baru ( File > New > Project), atau
biasanya pada saat kita baru pertama kali menjalankan Adobe Premiere
Pro (PP) akan muncul dialog box yang mengharuskan kita untuk
membuat nama projek baru (gambar 1) ; kita pilih New Project.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 13
Load Preset adalah sejenis template yang disediakan oleh Adobe Premiere
agar kita bisa dengan mudah menggunakan standar yang disediakan.
Custom Setting, digunakan untuk pengaturan yang akan kita setting sendiri
sesuai dengan keinginan kita.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 14
2. TAMPILAN UMUM ADOBE PREMIERE
Nomor 1 adalah window project
Nomor 2 adalah window monitor
Nomor 3 adalah window timeline
Nomor 4 adalah window tool
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 15
a. Window Project
Keterangan :
Gambar window project 1 adalah tempat kita menempatkan data (baik
video maupun sequence) yang kita gunakan nantinya. Video yang kita
tempatkan disini dapat dipreview pada bagian kiri atas dibawah nama
project. Preview biasanya dilakukan untuk mengetahui video apa yang
akan kita tempatkan kedalam timeline window, hal ini untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya kesalahan.
Sedangkan gambar windoe project 2 adalah tempat untuk efek-efek
audio-video yang dapat kita gunakan dalam proses pengeditan sebuah
program, baik itu efek untuk video maupun audio.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 16
b. Window Monitor
Window monitor dalam hal ini dibagi menjadi 2 bagian, dimana bagian 1
berfungsi sebagai tempat untuk monitoring data video dan juga tempat
pengaturan mark in serta mark out dari data video yang akan kita
tempatkan ke dalam timeline. Sedangkan untuk bagian 2 adalah monitor
untuk melihat hasil penyusunan gambar yang telah kita lakukan di dalam
timeline dari sequence yang kita kerjakan.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 17
c. Window Tool
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 18
d. Timeline Window Apabila file audio-video sudah berada dalam timeline, maka kita bisa
memberikan beberapa efek pada clip tersebut seperti: Dissolve, Wipe
serta video efek lainnya . Didalam timeline window ada beberapa tool
yang dapat kita gunakan untuk membantu pekerjaan kita.
- Track Video : Tempat untuk file video, jumlahnya bisa disesuaikan
dengan kebutuhan kita.
- Toggle Track : Fungsinya sebagai preview pada monitor window.
- Display Style : Pengaturan agar kita dapat melihat materi yang
terdapat didalam sebuah video.
- Show Keyframe : Pengaturan signal audio-video dengan menggunakan
keyframe sebagai batasannya.
- Zoom In / Out : Dengan cara menggeser kekiri dan kekanan kita
dapat memperbesar dan memperkecil tampilan audio-
video pada timeline.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 19
3.PEMBUATAN TITLE
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 20
4.TRANSFER MATERI
Apabila data audio-video sudah dalam bentuk file, maka kita tinggal
import saja file tersebut. Caranya File > Import .. (Ctrl + I) atau double
clik pada window project, setelah itu kita pilih file yang akan kita import
tersebut.
Akan tetapi jika signal audio-video tersebut masih dalam pita magnetic,
maka kita harus capturing dulu, yaitu File > Capture atau F5
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 21
5.PROSES OUTPUT Setelah proses editing selesai maka hasilnya dapat kita format sesuai
dengan yang kita butuhkan yakni : - Magnetik Tape. - Format DVD - Format VCD - File Audio-Video ( avi, mpeg, wmv, dll).
Caranya adalah : File > Export > …..Tape, Mpeg1, Mpeg2, ..dll.
ISTILAH-ISTILAH DALAM EDITING
Tidak semua fungsi tombol pada Editing Controller diuraikan disini, hanya
beberapa fungsi yang seringkali dipergunakan dalam proses editing
dengan peralatan A/B Roll Editing.
FIRST EDIT Proses awal pengeditan jika menggunakan kaset
baru/kosong.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 22
ASSAMBLE Penyambungan gambar dan suara secara bersamaan
dengan disertai terbentuknya Control Track baru.
INSERT Menyisipkan gambar saja, suara saja, atau gambar dan
suara bersamaan, tanpa disertai terbentuknya Control
Track yang baru.
MARK-IN Tanda awal penyambungan gambar/suara.
MARK-OUT Tanda akhir penyambungan gambar/suara.
PRE-ROLL Waktu yang diperlukan sebelum tanda awal, untuk
mencapai kestabilan putaran video head.
POST-ROLL Waktu yang diperlukan untuk berhenti setelah menjumpai
tanda akhir penyambungan.
PREVIEW Proses untuk melihat hasil dari penyambungan
gambar/suara yang telah ditentukan.
GOTO Perintah kepada VCR yang aktif, untuk menuju ke tanda
awal penyambungan.
GOTO(OUT) Perintah kepada VCR yang aktif, untuk menuju ke tanda
akhir penyambungan.
SHUTTLE Tombol yang diperunakan untuk mempermudah dalam
pencarian gambar.
BACKSTEP Back Step, perintah untuk menuju ke EDL sebelumnya,
dipergunakan untuk koreksi data yang sudah terekam
( BS ).
FRONTSTEP Perintah untuk menuju ke EDL berikutnya, fungsinya
hampir sama dengan BS (FS).
SET DUR Untuk menentukan besarnya durasi gambar/suara yang
diinginkan.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 23
SET IN Perintah untuk memberikan tanda awal editing, dengan
cara memasukkan data time code.
SET OUT Perintah untuk memberikan tanda akhir editing, dengan
cara memasukkan data time code.
SPEED Untuk menentukan kecepatan pada saat Playback ( speed
normal VCR 100 ). Lebih kecil dari 100 berarti SLOW
SPEED atau SLOW MOTION, lebih besar dari 100 berarti
FAST SPEED atau FAST MOTION.
SPLIT Proses menyisipkan gambar dan suara, dimana
gambar/suara lebih dahulu, tidak bersamaan, dikenal juga
dengan istilah L dan J CUT, karena grafik gambar dan
suaranya membentuk seperti huruf L dan J.
AUTO REC Perintah untuk mengeksekusi perintah recording.
AUDIO SOURCE Pilihan tombol fungsi pada Editing Controller,
untuk menentukan VCR mana yang
difungsikan untuk sumber suara.
TRANSITION TIME Waktu yang diperlukanuntuk proses
perubahan dari stu gambar ke gambar
berikutnya.
BACKGROUND Gambar yang akan menjadi latar belakang
pada proses Key atau Super Impose.
FOREGROUND Gambar yang akan menjadi latar depan pada
proses Key atau Super Impose.
ALL STOP Perintah berhenti untuk semua peralatan yang
dikendalikan oleh Editing Controller.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 24
FIRST EDIT Editing Mode yang dipergunakan pada awal
penggunaan kaset baru/kosong, bertujuan
untuk memberikan leaderkaset dan setting
Time Code.
G P I Perintah untuk peralatan tambahan yang
terinstal dalam system A/B Roll, seperti CD
Player, DAT Player dan DME.
Scene Gabungan shot-shot pada suatu lokasi
dan waktu yang sama dimana unsur-
unsur gambarnya berkesinambungan
/continuity.
PAL Phase Alternate Line (Phase Alternation
Line).
Merupakan standard sistem sinyal audio-
video televisi broadcast yang berlaku di
hampir seluruh negara Eropa kecuali
Perancis.
NTSC National Television Standards
Committee (National Television Systems Committee).
Merupakan standard sistem sinyal
audio-video televisi broadcast yang
digunakan di Amerika dan Jepang.
SECAM Systeme Electronique Couleur Avec
Memoire (Sequential Couleurs a Memoire).
Merupakan standard sistem sinyal audio-
video televisi broadcast yang digunakan
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 25
di Perancis, Timur Tengah, dan hampir
seluruh Eropa timur.
VHS Video Home System. Format standar video
kaset (pita ½ inci).
SVHS Super Video Home System. Mempunyai
resolusi yang lebih tinggi dari VHS normal.
PCM Pulse Code Modulation
MPEG Motion Picture Expert Group.
JPEG Joint Photographic Expert Group.
AVI Audio Video Interlave.
Video File Format :
*dif, *.dv, *.dvsd (varian DV, DVC).
*.m2v (MPEG2).
*.yuv, *2yuv (Uncompressed).
*.avi, *.mov (QuickTime/Microsoft Type).
*.dvd (Sony DV).
Audio File Format
*.wav (PCM-Uncompressed).
*.mpa, *.mp3
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 26
*.wma (Windows Media Audio)
Graphic File Format
*.bmp (Bitmap file).
*.pif (Pinnacle file format).
*.jpg (JPEG file).
*.tga (Targa file).
*.gif
Interest Point of Edit (Penekanan Utama) : • Edit by Action.
• Edit by Word/Dialog.
• Edit by Music.
• Edit by Entry Frame/Exit Frame.
Elements Of Edit (Perpaduan) : • Motivation—Information.
• Composition—Sound.
• Angle Camera—Continuity of Direction, Action, Sound, Colour, Time, Screen
Position, Matching Size.
Jenis perpindahan Shot (Transisi) CUT Cut adalah perpindahan langsung dari satu shot ke shot berikutnya secara tajam. Cut
paling sering digunakan dalam editing.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 27
Fungsi CUT untuk mempertunjukkan :
• Kesinambungan action Apabila satu kamera tidak mampu mengikuti suatu action, misalnya karena
halangan obyek lain, kita potong atau kita ganti shot lain dengan camera angle
berbeda yang menyajikan kesinambungan dari shot yang pertama.
• Detail Obyek, misalnya dengn LONG SHOT kita sajikan seseorang yang
sedang membaca buku, untuk membantu penonton melihat buku apa yang
sedang dibaca, kita pertunjukkan CLOSE UP dari judul buku.
• Peningkatan atau penurunan irama kejadian (Progresi) Dengan LONG SHOT kita sajikan seseorang sedang ditodong pistol oleh
seseorang yang lain, kemudian shot berikutnya kita nampakkan MEDIUM
SHOT si penodong dengan pistolnya, atau MEDIUM CLOSE UP wajah orang
yang ditodong.
Cut to CLOSE UP - mempertunjukkan pengembangan kejadian
Cut to LONG SHOT - menunjukkan penurunan kejadian
• Perubahan tempat dan waktu Cut dari interior ke exterior
Loncatan adengan ke depan atau ke belakang dari satu peristiwa (flash back)
atau peristiwa lain yang berbeda di tempat lain pada saat yang sama
• Menciptakan irama kejadian Fast cutting, cut to cut secara cepat menyajikan kesan merangsang penonton,
perasaan tegang
Slow cutting, menunjukkan kesan lambat dan tenang
Macam-macam cutting Jump Cut, suatu pergantian shot dimana kesinambungan waktunya terputus karena loncatan dari
satu shot ke shot berikutnya yang berbeda-berbeda waktunya.
Cut In, Insert, suatu shot yang disisipkan pada shot utama (master shot) dengan maksud untuk
menunjukkan detil.
Cut Away, Intercut, Reaction Shot, shot action yang diambil pada saat yang sama sebagai reaksi dari short utama
Cut On Direction,
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 28
suatu sambungan shot dimana shot pertama dipertunjukkan suatu obyek yang
bergerak menuju ke suatu arah, shot berikutya obyek lain yang mengikuti arah
gerakan shot pertama, atau sebaliknya.
Cut On Movement, sambungan shot dari satu obyek yang bergerak ke arah yang sama, dengan latar
belakang yang berbeda.
Cut Rhime, pergantian shot atau adegan dengan loncatan ruang dan waktu pada kejadiaan yang
(hampir) sama dalam suasana yasng berbeda.
DISSOLVE
Dissolve adalah perpindahan shot secara berangsur-angsur, akhirnya dari
suatu shot sedikit demi sedikit bercampur dengan shot berikutnya, shot pertama hilang
secara perrlahan-lahan ditimpa oleh shot kedua yang muncul secara pelahanmakin
lama makin jelas. Penggunaan dissolve lebih leluasa daripada cut. Tetapi dissolve
untuk video hanya bisa dilakukan dengan 2 sumber sinyal video, misalnya dengan 2
kamera atau 2 VCR yang disambungkan dengan switcher atau video mixer.
Pada umumnya dissolve digunakan untuk jembatan penghubung atau transisi dari shot
action, pergantian tempat dan waktu, dan menunjukkan hubungan yang erat antara 2
shot atau adegan. Peralihan adengan dari Total Shot ke Close Up seorang penari akan
lebih luwes dan menarik dengan menggunakan dissolve. Gerakan akan bercampur pada
waktu yang bersamaan, menunjukkan hubungan yang kuat antara 2 shot dan adegan
tidak saling mengganggu. Pergantian tempat atau waktu bisa juga mempergunakan
dissolve. Walaupun demikian jangan sering menggunakan dissolve dalam satu program
video karena akan menjadi monoton dan cenderung memperlambat irama dramatis,
sehingga membosankan penonton.
FADE Fading biasanya digunakan pada awal atau akhir adegan. Fade In, suatu shot
secara perlahan muncul dari kegelapan (black screen), dari redup menjadi terang
sepenuhnya. Fade Out, suatu shot secara pelahan-lahan hilang dalam kegelapan
(black screen). Fade from black, adegan muncul dari layar hitam, selalu menunjukkan
awal dari adegan. Fade to black, akhir dari suatu adegan hilang dalam kegelapan
(layer hitam), menunjukkan bahwa adegan telah selesai. Penggunaan fade in atau
fade out yang terlalu sering akan mengganggu perkembangan ceritera.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 29
WIPE Wipe, efek sapuan, efek dimana suatu shot disapu atau dihapus oleh shot yang
lain, sehingga shot yang pertama nampak terdorong keluar dari bingkai layar. Seperti
halnya dengan fade, wipe kebanytakan digunakan sebagai permulaan atau penutup
adegan.
SPLIT SCREEN Efek khusus dimana layar dibagi menjadi 2 bagian atau lebih yang masing-
massing bagian menampilkan gambar yang berbeda.
SUPERIMPOSE Superimpose adalah gambar yang saling tindih pada saat yang bersamaan.
Misalnya judul suatu ceritera dengan latar belakang suatu adegan.
CHROMAKEY Efek khusus dimana suatu obyek ditempatkan di depan latar belakang dengan
warna tertentu (biasanya biru), warna biru ini akan dihilangkan secara elektronik
diganti dengan gambar yang lain.
SWITCHING Switching atau editing spontan, pergantian shot dari satu sumber video
yang stu ke sumber video yang lain dengan mempergunakan switcher atau video
mixer, misalnya cutting atau dissolve dari satu kamera ke kamera yang lain, sementara
rekaman video sedang berlangsung (live on air atau live on tape).
Video Mixer Fungsi dari Video Mixer adalah untuk menghasilkan perpindahan gambar dari
satu sumber video satu ke sumber video yasng lain, dengan menciptakan efek-efek
khusus, mempertunjukkan gambar dari sumber video (kamera), atau special effects
pada preview monitor, sebelum gambar tersebut dipindahkan ke program monitor
untuk dipancarkan atau direkam.
Video Mixer yang sederhana mempunyai beberapa tombol :
- deretan tombol program
- deretan tombol preview
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 30
- deretan tombol bus A
- deretan tombol bus B
- sekelompok tombol untuk menghasilkan special (mix, wipe, chromakey,
externalkey dls)
Pemotongan dilakukan terhadap gambar yang berupa :
1. Bidikan-bidikan yang terlampau pendek yang disebabkan suatu kesulitan
atau hal-hal lain pada saat pengambilan gambar. Umpamanya ketika juru
kamera mengadakan pengambilan gambar lantas pandangannya terhalang
oleh orang ramai,
2. Hasil pengambilan panning yang kurang stabil serta pencahayaan yang
terlampau terang atau terlalu gelap,
3. Bidikan yang terlampau panjang harus dibuang sebagian karena ini dapat
membuat penonton jemu,
4. Gambar-gambar yang kurang tajam (out of focus) jika hal ini tidak disengaja,
5. Hal-hal yang dirasakan mengganggu kelancaran isi cerita.
Catalog sheet PROGRAM : ………………………. JUDUL : ………………………. LOKASI : ………………………. TANGGAL : ………………………. HALAMAN : ………………………
PITA NOMO TIME CODE
SCENE/SHOT TAKE DESKRIPSI SHOT CATATAN
VIDEO AUDIO
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 31
Program acara Televisi / Audio-Visual sebelum ditayangkan kepada khalayak
pemirsa, proses produksi acara tersebut melalui tiga tahap kegiatan yakni tahap pra
produksi, produksi dan paca produksi. Pada tahap Produksi di-lakukan kegiatan
shooting yakni suatu proses kegiatan untuk mendapatkan gambar dan atau suara
dengan kualitas prima yang dilakukan didalam studio / indoor shooting maupun
diluar studio/outdoor shooting. Gambar dan atau suara yang diperoleh saat produksi
masih berupa materi yang kasar, acak, belum sempurna dan masih perlu untuk
diperbaiki lagi sesuai yang diinginkan (sesuai naskah, shooting script, dan story
board). Pasca produksi merupakan tahap akhir suatu proses produksi acara
televisi/audio-visual, dalam tahap ini dilakukan proses editing untuk
menyempurnakan hal-hal tersebut diatas.
Gbr. Video Editor sedang bertugas
Terdapat beberapa pengertian editing yang digunakan para pekerja/seniman film
dan televisi yaitu sebagai berikut :
Editing (arti Sempit) : Penyambungan atau peralihan/transisi dari suatu gambar ke gambar berikutnya secara berurutan sesuai yang diinginkan (sesuai naskah). Pengertian arti sempit memberikan suatu pemahaman bahwa Editing dapat
dilakukan saat produksi yaitu dengan menggunakan Multicamera, dimana Pengarah
acara / Sutradara dapat melihat gambar di layar monitor, kemudian memilih shot /
gambar mana yang sesuai (naskah).
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 32
Editing (arti Luas) : Proses memilih, menyusun dan memodifikasi shot by shot atau scene by scene gambar dan atau suara yang telah direkam pada magnetic tape (video tape) dan atau film, kemudian dipadukan pada peralatan editing, sesuai yang dikehendaki (sesuai naskah). Hasilnya merupakan suatu program acara yang siap disajikan kepada orang lain (khalayak pemirsa).