32
Teknik Pasca Produksi Rizky Briandana, M.Comm Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 1 PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA PERTEMUAN 6 9 MODUL TEKNIK PASCA PRODUKSI Oleh : Rizki Briandana, M.Comm POKOK BAHASAN / TOPIC Proses Editing Non Linear dan Tahapantahapan Editing DESKRIPSI Modul ini membahas tentang tahaptahap yang harus dilakukan sebelum melakukan penyuntingan gambar dan suara. Tahaptahap tersebut meliputi, (1) tahap pemilihan gambar (logging), (2) capture (3) offline editing, dan (4) online editing. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami, menjelaskan, serta mengaplikasikan: 1. Langkahlangkah yang harus dilakukan pada tahap editing non linear. 2. Langkahlangkah yang harus dilakukan pada tahap capture. 3. Langkahlangkah yang harus dilakukan pada tahap decision making. 4. Langkahlangkah yang harus dilakukan pada tahap operasional.

Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 1

 PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA   

    PERTEMUAN 6 ‐ 9   

MODUL  

TEKNIK PASCA PRODUKSI Oleh :  Rizki Briandana, M.Comm 

  POKOK BAHASAN / TOPIC Proses Editing Non Linear dan Tahapan‐tahapan Editing  DESKRIPSI Modul  ini membahas  tentang  tahap‐tahap yang harus dilakukan sebelum  melakukan  penyuntingan  gambar  dan  suara.  Tahap‐tahap  tersebut meliputi,  (1)  tahap pemilihan gambar  (logging),  (2) capture (3) offline editing, dan (4) online editing.  TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS  Setelah mengikuti  perkuliahan  ini mahasiswa  diharapkan  dapat memahami, menjelaskan, serta mengaplikasikan: 1. Langkah‐langkah yang harus dilakukan pada tahap editing non linear. 

2. Langkah‐langkah yang harus dilakukan pada tahap capture. 3. Langkah‐langkah  yang  harus  dilakukan  pada  tahap  decision making. 

4. Langkah‐langkah yang harus dilakukan pada tahap operasional. 

Page 2: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 2

PROSES DAN TAHAPAN EDITING NON LINEAR

I. EDITING:

Editing adalah salah satu kegiatan dalam proses pasca produksi suatu

Program audio visual / televisi.

Non Linear Editing :

Non linear ( juga sering disebut random access /acak ) mirip seperti bekerja

dengan menggunakan word processor yang lebih rumit, dimana kita dapat

dengan mudah memindahkan, menghapus serta menduplikasi data-data.

Non linier editing adalah proses penyusunan gambar yang dilakukan secara

tidak berurutan ( random/acak), yang maksudnya adalah: kita dapat

melakukan editing gambar yang dimulai dari pertengahan suatu program

acara, kemudian awal dari suatu program acara tersebut dan seterusnya

hingga program acara tersebut selesai.

Non linear Editing Sistem inilah yang kini banyak diminati kalangan indie

karena di samping mudah juga murah dan bisa dilakukan di setiap PC. Edit

sistem ini sering disebut juga dengan istilah digital video editing. Sistem ini

juga bisa disebut dengan Random Access dari video dan audio ke dalam

suatu media rekam berupa disk (disk storage) atau hard disk. Penyimpanan

data di hard disk sangat memudahkan pengolahan. Selama data masih

tersimpan di dalamnya, seorang editor bisa berulang-ulang mengedit bagian

yang kurang sempurna tanpa harus mengulang dari awal lagi. Selain itu jika

hasilnya sudah final, bisa dikopi berulang-ulang dengan kualitas yang tetap.

Jika menggunakan teknologi analog, hasil berupa kaset tidak akan tahan

sampai lima generasi pengkopian.

Page 3: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 3

II. PROSES NON LINEAR EDITING.

1) Capturing.

Capturing adalah sebuah proses perekaman signal audio video ( baik signal

tersebut signal analog ataupun signal digital) kedalam hard disk. Untuk

melaksanakan hal tersebut kita harus menggunakan video card yang berfungsi

sebagai codec (coder decoder).

2) Editing Audio Video.

Setelah semua signal audio video terekam kedalam hard disk maka kita dapat

melakukan tahapan selanjutnya yakni editing. Seperti linier editing, non linier

editingpun memiliki 2 proses yakni off line editing dan on line editing.

A. Off line editing - Pada tahap ini, proses capturing dilakukan dengan data rate yang rendah

yakni dibawah 4000 Kbps. Dengan data rate yang rendah maka hard disk

dapat menampung banyak gambar, walaupun dengan kualitas yang rendah

( low quality picture).

- Pada tahap ini belum dilakukan proses sound mixing, titling serta compositing

pada suatu program acara. Hasil dari editing pada tahap ini masih

merupakan editing kasar (Rough cut).

- Tujuan editing pada tahap ini adalah untuk memperoleh Edit Decision List

(EDL) yang berupa data time code, deskripsi shot dan lain-lain yang akan

digunakan pada tahapan selanjutnya (On line editing).

B. On line editing:

- Signal audio video yang berasal dari original tape / master tape akan

direkamkan kedalam hard disk sesuai dengan data yang ada pada EDL ( edit

Decision list). Pada proses ini, capturing dilakukan dengan data rate yang

tinggi sesuai dengan kualitas hasil shooting yakni diatas 5000 kbps ( high

quality picture).

Page 4: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 4

- Pada tahap ini baru dilakukan sound mixing, picture manipulating /

compositing, dan titling sehingga hasil dari tahapan ini merupakan suatu

program acara yang siap disiarkan.

Gbr.1 Proses Nonlinier Editing

C. Output Editing.

Sebagai output dari proses non linear editing ada beberapa format yakni:

- Pita magnetic (magnetic tape)

- Data list /EDL (Edit Decision List)

- VCD atau DVD

- File audio-video seperti: avi, mpeg1, mpeg2, mpeg4 (Video streaming), dll.

Page 5: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 5

III. PERALATAN NON LINEAR EDITING.

Ada beberapa peralatan yang diperlukan pada non linier editing yaitu hardware

dan software.

1. Hardware;

A. 1 Unit Komputer.

Untuk hardware kita memerlukan 1 unit computer dengan spesifikasi yang

mencukupi untuk melakukan pengolahan signal video. Seperti kita ketahui untuk

menampilkan 1 frame gambar dengan resolusi standard televisi (PAL) yakni :

(720 x 576)pixels x 2 = 1,2 MB. Untuk 1 detik sekitar 30 MB, 1 menit sekitar

1800 MB atau 1,6 GB untuk data yang sesungguhnya (Uncompress Data).

Dengan data yang besar tersebut maka kita juga memerlukan:

- Tempat penyimpanan data / hard disk yang besar dengan rpm yang cepat

( biasanya 7200 rpm).

- Processor yang cepat, biasanya dual processor.

- RAM yang digunakan minimal 1 GB.

- Menggunakan dual display dengan dual grafis card.

Gbr.2 Komputer Nonlinier Editing

Page 6: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 6

B. Video Card / Capture Card.

Video card adalah sebuah peralatan yang berfungsi sebagai media konversi

signal audio- video dari media tape ke media computer (data) atau bisa disebut

Codec (coder- decoder) signal audio-video.

Selain itu peralatan tersebut juga berfungsi untuk mempercepat proses editing

non linear atau DNA (Digital Non linear Accelerator).

Gambar 3. Video Card / Capture Card.

2. Software :

Ada 2 jenis software yang digunakan untuk peralatan non linear editing :

- Operating System Software.

Software yang digunakan adalah Windows, Linux, Mac OS, dll.

- Aplikasi Software.

Untuk program aplikasi biasanya digunakan software Avid, Adobe Premiere,

Velocity, Final Cut Pro dll.

Page 7: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 7

IV PERKEMBANGAN NON LINEAR EDITING

1. Non linear Editing History

Non linear editing berkembang sesuai dengan berkembangnya kemampuan

komputer dalam hal kecepatan pengolahan data dan kapasitas penyimpanan

data.

a. Versi 1 : - Resolusi gambar (160 x 120) pixels

- Kompresi data 150 : 1

- Cut, Dissolve (NTSC).

- 1 Chanel audio, 22 Khz.

b. Versi 2 : - Resolusi gambar (320x240) pixels

- Kompresi data 75 : 1

- Cut, Dissolve (NTSC)

- 2 Chanel audio, 22KHz.

c. Versi 3 : - Resolusi gambar (640x480) pixels

- Kompresi data 40 : 1

- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion (NTSC, PAL)

- 2 Chanel audio, 44,1 KHz.

d. Versi 4 : - Resolusi gambar (640x480) pixels

- Kompresi data 25 : 1

- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion, SI, Freeze Frame dan Title.

- 2 Channel audio, 44,1 KHz.

e. Versi 5 : - Resolusi gambar (640x480) pixels

- Kompresi data 5 : 1

- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion, SI, Freeze Frame, Title dan

Color Correction.

- 24 Video Channel, 24 Audio Channel, 48 KHz.

Page 8: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 8

f. Versi 6 : - Resolusi gambar (720x486) dan (720x576) pixels

- Kompresi data 2 : 1

- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion, SI, Freeze Frame,

Title dan

Color Correction.

- 24 Video Channel, 24 Audio Channel, 48 KHz.

g. Saat ini : - Resolusi gambar (720x486) dan (720x576) serta HDTV

- Kompresi data 1:1 (Uncompression).

- 96 Video Channel, 96 Audio Channel, 48 KHz (Adobe

Premiere)

- Cut, Dissolve, Slow dan Fast Motion, SI, Freeze Frame,

Title,

Compositing, Color Correction dll.

2. Penyimpanan Data (Hard disk).

Untuk non linear editing minimal kita harus memiliki 2 buah hard disk yakni:

- Primary Hard Disc. Hard disk yang digunakan untuyk menyimpan software Operating System

seperti:Windows, Mac OS, dll, serta software-software aplikasi lainnya untuk

editing nonlinier seperti: Avid, Pinnacle, Vegas dll.

- Secondary Hard Disc. Hard disk yang digunakan untuk menyimpan file-file audio-video yang akan di

edit.

Pemisahan ini perlu dilakukan dikarenakan pola pemakaiannya yang berbeda,

dimana untuk hard disk primary, data yang tersimpan umumnya konstan (tetap)

sedangkan untuk hard disk secondary data yang tersimpan umumnya tidak tetap,

yakni file-file audio video yang telah selesai diedit akan dihapus, dan akan digunakan

untuk file audio-video program lainnya.

Page 9: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 9

Gambar 4. Hard Disk

3. MPEG (Moving Picture Expert Group)

Mpeg adalah salah satu format kompresi data audio-video. Kompresi data seperti ini

akan sangat berguna sekali apabila kita ingin mentransfer data audio-video dari satu

media ke media lain seperti pada pembuatan format VCD, DVD, serta video

streaming (pengiriman signal audio-video melalui jaringan internet (mpeg 4) serta

untuk penyiaran acara televisi (mpeg 2).

1. Mpeg 1, memiliki resolusi gambar (352x288) dengan data rate 1,2

Mbps, biasanya digunakan untuk pembuatan format VCD.

2. Mpeg 2, memiliki resolusi gambar (720x576) dengan data rate 50 s/d

60 Mbps,

biasanya digunakan untuk pembuatan format DVD.

2. Mpeg 4, memiliki resolusi gambar (320x240) dengan data rate 10Kbps

s/d 40Kbps biasanya digunakan untuk video streaming untuk pengiriman

dengan jaringan internet.

Page 10: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 10

Gbr. 5 Tanpa Kompressi Data ( 1,89 MB)

Gbr.6. Dengan Kompressi Data (44 KB)

4. PIXELS (Picture Elements)

Pixel adalah sebuah elemen terkecil dari suatu gambar. Semakin besar matrik

pixel dari sebuah gambar, maka akan semakin baik resolusi dari gambar tersebut.

Gambar dibawah ini menjelaskan efek dari matrik pixel terhadap resolusi sebuah

gambar.

Page 11: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 11

Gbr.7 Gambar dengan matrix pixel yang berbeda

5. Proses Penyiaran Stasiun Televisi Digital

Saat ini dunia pertelevisian di negara-negara maju seperti : Amerika, Jepang,

Jerman dll, sudah menggunakan Standar Digital Televisi sampai dengan High

Definition Television (HDTV). Gambar dibawah ini adalah sample gambar dari

stasiun penyiaran televisi digital.

Gbr.8 Stasiun Televisi Digital

Page 12: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 12

PROSES EDITING NON LINEAR PADA ADOBE PREMIERE

1. Membuat Projek Baru.

Sebelum kita merekamkan signal video ke dalam computer (capture), kita

harus membuat sebuah projek baru ( File > New > Project), atau

biasanya pada saat kita baru pertama kali menjalankan Adobe Premiere

Pro (PP) akan muncul dialog box yang mengharuskan kita untuk

membuat nama projek baru (gambar 1) ; kita pilih New Project.

Page 13: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 13

Load Preset adalah sejenis template yang disediakan oleh Adobe Premiere

agar kita bisa dengan mudah menggunakan standar yang disediakan.

Custom Setting, digunakan untuk pengaturan yang akan kita setting sendiri

sesuai dengan keinginan kita.

Page 14: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 14

2. TAMPILAN UMUM ADOBE PREMIERE

Nomor 1 adalah window project

Nomor 2 adalah window monitor

Nomor 3 adalah window timeline

Nomor 4 adalah window tool

Page 15: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 15

a. Window Project

Keterangan :

Gambar window project 1 adalah tempat kita menempatkan data (baik

video maupun sequence) yang kita gunakan nantinya. Video yang kita

tempatkan disini dapat dipreview pada bagian kiri atas dibawah nama

project. Preview biasanya dilakukan untuk mengetahui video apa yang

akan kita tempatkan kedalam timeline window, hal ini untuk memperkecil

kemungkinan terjadinya kesalahan.

Sedangkan gambar windoe project 2 adalah tempat untuk efek-efek

audio-video yang dapat kita gunakan dalam proses pengeditan sebuah

program, baik itu efek untuk video maupun audio.

Page 16: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 16

b. Window Monitor

Window monitor dalam hal ini dibagi menjadi 2 bagian, dimana bagian 1

berfungsi sebagai tempat untuk monitoring data video dan juga tempat

pengaturan mark in serta mark out dari data video yang akan kita

tempatkan ke dalam timeline. Sedangkan untuk bagian 2 adalah monitor

untuk melihat hasil penyusunan gambar yang telah kita lakukan di dalam

timeline dari sequence yang kita kerjakan.

Page 17: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 17

c. Window Tool

Page 18: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 18

d. Timeline Window Apabila file audio-video sudah berada dalam timeline, maka kita bisa

memberikan beberapa efek pada clip tersebut seperti: Dissolve, Wipe

serta video efek lainnya . Didalam timeline window ada beberapa tool

yang dapat kita gunakan untuk membantu pekerjaan kita.

- Track Video : Tempat untuk file video, jumlahnya bisa disesuaikan

dengan kebutuhan kita.

- Toggle Track : Fungsinya sebagai preview pada monitor window.

- Display Style : Pengaturan agar kita dapat melihat materi yang

terdapat didalam sebuah video.

- Show Keyframe : Pengaturan signal audio-video dengan menggunakan

keyframe sebagai batasannya.

- Zoom In / Out : Dengan cara menggeser kekiri dan kekanan kita

dapat memperbesar dan memperkecil tampilan audio-

video pada timeline.

Page 19: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 19

3.PEMBUATAN TITLE

Page 20: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 20

4.TRANSFER MATERI

Apabila data audio-video sudah dalam bentuk file, maka kita tinggal

import saja file tersebut. Caranya File > Import .. (Ctrl + I) atau double

clik pada window project, setelah itu kita pilih file yang akan kita import

tersebut.

Akan tetapi jika signal audio-video tersebut masih dalam pita magnetic,

maka kita harus capturing dulu, yaitu File > Capture atau F5

Page 21: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 21

5.PROSES OUTPUT Setelah proses editing selesai maka hasilnya dapat kita format sesuai

dengan yang kita butuhkan yakni : - Magnetik Tape. - Format DVD - Format VCD - File Audio-Video ( avi, mpeg, wmv, dll).

Caranya adalah : File > Export > …..Tape, Mpeg1, Mpeg2, ..dll.

ISTILAH-ISTILAH DALAM EDITING

Tidak semua fungsi tombol pada Editing Controller diuraikan disini, hanya

beberapa fungsi yang seringkali dipergunakan dalam proses editing

dengan peralatan A/B Roll Editing.

FIRST EDIT Proses awal pengeditan jika menggunakan kaset

baru/kosong.

Page 22: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 22

ASSAMBLE Penyambungan gambar dan suara secara bersamaan

dengan disertai terbentuknya Control Track baru.

INSERT Menyisipkan gambar saja, suara saja, atau gambar dan

suara bersamaan, tanpa disertai terbentuknya Control

Track yang baru.

MARK-IN Tanda awal penyambungan gambar/suara.

MARK-OUT Tanda akhir penyambungan gambar/suara.

PRE-ROLL Waktu yang diperlukan sebelum tanda awal, untuk

mencapai kestabilan putaran video head.

POST-ROLL Waktu yang diperlukan untuk berhenti setelah menjumpai

tanda akhir penyambungan.

PREVIEW Proses untuk melihat hasil dari penyambungan

gambar/suara yang telah ditentukan.

GOTO Perintah kepada VCR yang aktif, untuk menuju ke tanda

awal penyambungan.

GOTO(OUT) Perintah kepada VCR yang aktif, untuk menuju ke tanda

akhir penyambungan.

SHUTTLE Tombol yang diperunakan untuk mempermudah dalam

pencarian gambar.

BACKSTEP Back Step, perintah untuk menuju ke EDL sebelumnya,

dipergunakan untuk koreksi data yang sudah terekam

( BS ).

FRONTSTEP Perintah untuk menuju ke EDL berikutnya, fungsinya

hampir sama dengan BS (FS).

SET DUR Untuk menentukan besarnya durasi gambar/suara yang

diinginkan.

Page 23: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 23

SET IN Perintah untuk memberikan tanda awal editing, dengan

cara memasukkan data time code.

SET OUT Perintah untuk memberikan tanda akhir editing, dengan

cara memasukkan data time code.

SPEED Untuk menentukan kecepatan pada saat Playback ( speed

normal VCR 100 ). Lebih kecil dari 100 berarti SLOW

SPEED atau SLOW MOTION, lebih besar dari 100 berarti

FAST SPEED atau FAST MOTION.

SPLIT Proses menyisipkan gambar dan suara, dimana

gambar/suara lebih dahulu, tidak bersamaan, dikenal juga

dengan istilah L dan J CUT, karena grafik gambar dan

suaranya membentuk seperti huruf L dan J.

AUTO REC Perintah untuk mengeksekusi perintah recording.

AUDIO SOURCE Pilihan tombol fungsi pada Editing Controller,

untuk menentukan VCR mana yang

difungsikan untuk sumber suara.

TRANSITION TIME Waktu yang diperlukanuntuk proses

perubahan dari stu gambar ke gambar

berikutnya.

BACKGROUND Gambar yang akan menjadi latar belakang

pada proses Key atau Super Impose.

FOREGROUND Gambar yang akan menjadi latar depan pada

proses Key atau Super Impose.

ALL STOP Perintah berhenti untuk semua peralatan yang

dikendalikan oleh Editing Controller.

Page 24: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 24

FIRST EDIT Editing Mode yang dipergunakan pada awal

penggunaan kaset baru/kosong, bertujuan

untuk memberikan leaderkaset dan setting

Time Code.

G P I Perintah untuk peralatan tambahan yang

terinstal dalam system A/B Roll, seperti CD

Player, DAT Player dan DME.

Scene Gabungan shot-shot pada suatu lokasi

dan waktu yang sama dimana unsur-

unsur gambarnya berkesinambungan

/continuity.

PAL Phase Alternate Line (Phase Alternation

Line).

Merupakan standard sistem sinyal audio-

video televisi broadcast yang berlaku di

hampir seluruh negara Eropa kecuali

Perancis.

NTSC National Television Standards

Committee (National Television Systems Committee).

Merupakan standard sistem sinyal

audio-video televisi broadcast yang

digunakan di Amerika dan Jepang.

SECAM Systeme Electronique Couleur Avec

Memoire (Sequential Couleurs a Memoire).

Merupakan standard sistem sinyal audio-

video televisi broadcast yang digunakan

Page 25: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 25

di Perancis, Timur Tengah, dan hampir

seluruh Eropa timur.

VHS Video Home System. Format standar video

kaset (pita ½ inci).

SVHS Super Video Home System. Mempunyai

resolusi yang lebih tinggi dari VHS normal.

PCM Pulse Code Modulation

MPEG Motion Picture Expert Group.

JPEG Joint Photographic Expert Group.

AVI Audio Video Interlave.

Video File Format :

*dif, *.dv, *.dvsd (varian DV, DVC).

*.m2v (MPEG2).

*.yuv, *2yuv (Uncompressed).

*.avi, *.mov (QuickTime/Microsoft Type).

*.dvd (Sony DV).

Audio File Format

*.wav (PCM-Uncompressed).

*.mpa, *.mp3

Page 26: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 26

*.wma (Windows Media Audio)

Graphic File Format

*.bmp (Bitmap file).

*.pif (Pinnacle file format).

*.jpg (JPEG file).

*.tga (Targa file).

*.gif

Interest Point of Edit (Penekanan Utama) : • Edit by Action.

• Edit by Word/Dialog.

• Edit by Music.

• Edit by Entry Frame/Exit Frame.

Elements Of Edit (Perpaduan) : • Motivation—Information.

• Composition—Sound.

• Angle Camera—Continuity of Direction, Action, Sound, Colour, Time, Screen

Position, Matching Size.

Jenis perpindahan Shot (Transisi) CUT Cut adalah perpindahan langsung dari satu shot ke shot berikutnya secara tajam. Cut

paling sering digunakan dalam editing.

Page 27: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 27

Fungsi CUT untuk mempertunjukkan :

• Kesinambungan action Apabila satu kamera tidak mampu mengikuti suatu action, misalnya karena

halangan obyek lain, kita potong atau kita ganti shot lain dengan camera angle

berbeda yang menyajikan kesinambungan dari shot yang pertama.

• Detail Obyek, misalnya dengn LONG SHOT kita sajikan seseorang yang

sedang membaca buku, untuk membantu penonton melihat buku apa yang

sedang dibaca, kita pertunjukkan CLOSE UP dari judul buku.

• Peningkatan atau penurunan irama kejadian (Progresi) Dengan LONG SHOT kita sajikan seseorang sedang ditodong pistol oleh

seseorang yang lain, kemudian shot berikutnya kita nampakkan MEDIUM

SHOT si penodong dengan pistolnya, atau MEDIUM CLOSE UP wajah orang

yang ditodong.

Cut to CLOSE UP - mempertunjukkan pengembangan kejadian

Cut to LONG SHOT - menunjukkan penurunan kejadian

• Perubahan tempat dan waktu Cut dari interior ke exterior

Loncatan adengan ke depan atau ke belakang dari satu peristiwa (flash back)

atau peristiwa lain yang berbeda di tempat lain pada saat yang sama

• Menciptakan irama kejadian Fast cutting, cut to cut secara cepat menyajikan kesan merangsang penonton,

perasaan tegang

Slow cutting, menunjukkan kesan lambat dan tenang

Macam-macam cutting Jump Cut, suatu pergantian shot dimana kesinambungan waktunya terputus karena loncatan dari

satu shot ke shot berikutnya yang berbeda-berbeda waktunya.

Cut In, Insert, suatu shot yang disisipkan pada shot utama (master shot) dengan maksud untuk

menunjukkan detil.

Cut Away, Intercut, Reaction Shot, shot action yang diambil pada saat yang sama sebagai reaksi dari short utama

Cut On Direction,

Page 28: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 28

suatu sambungan shot dimana shot pertama dipertunjukkan suatu obyek yang

bergerak menuju ke suatu arah, shot berikutya obyek lain yang mengikuti arah

gerakan shot pertama, atau sebaliknya.

Cut On Movement, sambungan shot dari satu obyek yang bergerak ke arah yang sama, dengan latar

belakang yang berbeda.

Cut Rhime, pergantian shot atau adegan dengan loncatan ruang dan waktu pada kejadiaan yang

(hampir) sama dalam suasana yasng berbeda.

DISSOLVE

Dissolve adalah perpindahan shot secara berangsur-angsur, akhirnya dari

suatu shot sedikit demi sedikit bercampur dengan shot berikutnya, shot pertama hilang

secara perrlahan-lahan ditimpa oleh shot kedua yang muncul secara pelahanmakin

lama makin jelas. Penggunaan dissolve lebih leluasa daripada cut. Tetapi dissolve

untuk video hanya bisa dilakukan dengan 2 sumber sinyal video, misalnya dengan 2

kamera atau 2 VCR yang disambungkan dengan switcher atau video mixer.

Pada umumnya dissolve digunakan untuk jembatan penghubung atau transisi dari shot

action, pergantian tempat dan waktu, dan menunjukkan hubungan yang erat antara 2

shot atau adegan. Peralihan adengan dari Total Shot ke Close Up seorang penari akan

lebih luwes dan menarik dengan menggunakan dissolve. Gerakan akan bercampur pada

waktu yang bersamaan, menunjukkan hubungan yang kuat antara 2 shot dan adegan

tidak saling mengganggu. Pergantian tempat atau waktu bisa juga mempergunakan

dissolve. Walaupun demikian jangan sering menggunakan dissolve dalam satu program

video karena akan menjadi monoton dan cenderung memperlambat irama dramatis,

sehingga membosankan penonton.

FADE Fading biasanya digunakan pada awal atau akhir adegan. Fade In, suatu shot

secara perlahan muncul dari kegelapan (black screen), dari redup menjadi terang

sepenuhnya. Fade Out, suatu shot secara pelahan-lahan hilang dalam kegelapan

(black screen). Fade from black, adegan muncul dari layar hitam, selalu menunjukkan

awal dari adegan. Fade to black, akhir dari suatu adegan hilang dalam kegelapan

(layer hitam), menunjukkan bahwa adegan telah selesai. Penggunaan fade in atau

fade out yang terlalu sering akan mengganggu perkembangan ceritera.

Page 29: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 29

WIPE Wipe, efek sapuan, efek dimana suatu shot disapu atau dihapus oleh shot yang

lain, sehingga shot yang pertama nampak terdorong keluar dari bingkai layar. Seperti

halnya dengan fade, wipe kebanytakan digunakan sebagai permulaan atau penutup

adegan.

SPLIT SCREEN Efek khusus dimana layar dibagi menjadi 2 bagian atau lebih yang masing-

massing bagian menampilkan gambar yang berbeda.

SUPERIMPOSE Superimpose adalah gambar yang saling tindih pada saat yang bersamaan.

Misalnya judul suatu ceritera dengan latar belakang suatu adegan.

CHROMAKEY Efek khusus dimana suatu obyek ditempatkan di depan latar belakang dengan

warna tertentu (biasanya biru), warna biru ini akan dihilangkan secara elektronik

diganti dengan gambar yang lain.

SWITCHING Switching atau editing spontan, pergantian shot dari satu sumber video

yang stu ke sumber video yang lain dengan mempergunakan switcher atau video

mixer, misalnya cutting atau dissolve dari satu kamera ke kamera yang lain, sementara

rekaman video sedang berlangsung (live on air atau live on tape).

Video Mixer Fungsi dari Video Mixer adalah untuk menghasilkan perpindahan gambar dari

satu sumber video satu ke sumber video yasng lain, dengan menciptakan efek-efek

khusus, mempertunjukkan gambar dari sumber video (kamera), atau special effects

pada preview monitor, sebelum gambar tersebut dipindahkan ke program monitor

untuk dipancarkan atau direkam.

Video Mixer yang sederhana mempunyai beberapa tombol :

- deretan tombol program

- deretan tombol preview

Page 30: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 30

- deretan tombol bus A

- deretan tombol bus B

- sekelompok tombol untuk menghasilkan special (mix, wipe, chromakey,

externalkey dls)

Pemotongan dilakukan terhadap gambar yang berupa :

1. Bidikan-bidikan yang terlampau pendek yang disebabkan suatu kesulitan

atau hal-hal lain pada saat pengambilan gambar. Umpamanya ketika juru

kamera mengadakan pengambilan gambar lantas pandangannya terhalang

oleh orang ramai,

2. Hasil pengambilan panning yang kurang stabil serta pencahayaan yang

terlampau terang atau terlalu gelap,

3. Bidikan yang terlampau panjang harus dibuang sebagian karena ini dapat

membuat penonton jemu,

4. Gambar-gambar yang kurang tajam (out of focus) jika hal ini tidak disengaja,

5. Hal-hal yang dirasakan mengganggu kelancaran isi cerita.

Catalog sheet PROGRAM : ………………………. JUDUL : ………………………. LOKASI : ………………………. TANGGAL : ………………………. HALAMAN : ………………………

PITA NOMO TIME CODE

SCENE/SHOT TAKE DESKRIPSI SHOT CATATAN

VIDEO AUDIO

Page 31: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 31

Program acara Televisi / Audio-Visual sebelum ditayangkan kepada khalayak

pemirsa, proses produksi acara tersebut melalui tiga tahap kegiatan yakni tahap pra

produksi, produksi dan paca produksi. Pada tahap Produksi di-lakukan kegiatan

shooting yakni suatu proses kegiatan untuk mendapatkan gambar dan atau suara

dengan kualitas prima yang dilakukan didalam studio / indoor shooting maupun

diluar studio/outdoor shooting. Gambar dan atau suara yang diperoleh saat produksi

masih berupa materi yang kasar, acak, belum sempurna dan masih perlu untuk

diperbaiki lagi sesuai yang diinginkan (sesuai naskah, shooting script, dan story

board). Pasca produksi merupakan tahap akhir suatu proses produksi acara

televisi/audio-visual, dalam tahap ini dilakukan proses editing untuk

menyempurnakan hal-hal tersebut diatas.

Gbr. Video Editor sedang bertugas

Terdapat beberapa pengertian editing yang digunakan para pekerja/seniman film

dan televisi yaitu sebagai berikut :

Editing (arti Sempit) : Penyambungan atau peralihan/transisi dari suatu gambar ke gambar berikutnya secara berurutan sesuai yang diinginkan (sesuai naskah). Pengertian arti sempit memberikan suatu pemahaman bahwa Editing dapat

dilakukan saat produksi yaitu dengan menggunakan Multicamera, dimana Pengarah

acara / Sutradara dapat melihat gambar di layar monitor, kemudian memilih shot /

gambar mana yang sesuai (naskah).

Page 32: Proses Editing Non Linear Dan Tahapan Editing

Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

‘12 32

Editing (arti Luas) : Proses memilih, menyusun dan memodifikasi shot by shot atau scene by scene gambar dan atau suara yang telah direkam pada magnetic tape (video tape) dan atau film, kemudian dipadukan pada peralatan editing, sesuai yang dikehendaki (sesuai naskah). Hasilnya merupakan suatu program acara yang siap disajikan kepada orang lain (khalayak pemirsa).