112
PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH KAMI DI BINTARA JAYA BEKASI BARAT Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I ) Oleh: MUSYFIQ AMRULLAH 109054000011 FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG

OLEH SEKOLAH KAMI

DI BINTARA JAYA BEKASI BARAT

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ilmu

Sosial Islam (S.Sos.I )

Oleh:

MUSYFIQ AMRULLAH 109054000011

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2013

Page 2: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan
Page 3: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan
Page 4: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan
Page 5: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

i

Musyfiq Amrullah PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH KAMI DI BINTARA JAYA BEKASI BARAT

ABSTRAK

Pendidikan merupakan kebutuhan utama yang harus dimiliki setiap manusia, karena pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan taraf hidup manusia. Sekalipun pengaruh kemiskinan sangat besar terhadap anak-anak yang tidak bersekolah atau tidak bisa melanjutkan pendidikan, kemiskinan bukanlah satu-satunya faktor yang berpengaruh. Dibidang pendidikan, pemerintah berupaya mengadakan atau lebih menekankan program Pendidikan Wajib Belajar 9 Tahun. Kenyataanya pendidikan tersebut hanya dapat dinikmati atau dilaksanakan pada masayarakat golongan keluarga yang mampu, lain halnya dengan keluarga yang tidak mampu atau kurang beruntung (keluarga pemulung), bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka sudah kurang, apalagi harus untuk memikirkan biaya akan pendidikan bagi anaknya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Proses kegiatan pemberdayaan pemulung yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI dan bagaimana manfaat yang dirasakan pemulung dengan adanya SEKOLAH KAMI. Melalui proses wawancara dan observasi, dapat diketahui bahwa terdapat berbagai manfaat yang dirasakan pemulung di Bintara Jaya Bekasi Barat.

Dengan mewancarai berbagai informan, dapat diketahui bahwa proses pemberdayaan pemulung melalui pelayanan pendidikan dan ketrampilan yang diberikan oleh SEKOLAH KAMI yaitu dengan memberikan pengetahuan yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitas anak-anak pemulung dalam memahami suatu ilmu pengetahuan dan ketrampilan. dengan latar belakang keadaan anak-anak dan umur yang tidak lagi sesuai dengan tingkatan pendidikan formal, materi pendidikan dan pengajaran yang diberikan SEKOLAH KAMI disesuaikan dengan kemampuan anak-anak yang tentunya berbeda dengan materi pendidikan dan pengajaran yang baku. Anak didik diajarkan untuk memahami materi pelajaran berdasarkan logika dan pemahaman bacaan. Mata pelajaran dibatasi hanya kepada pelajaran Berhitung, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Umum, Budi Pekerti dan Agama Islam. Lebih diutamakan lagi adalah pendidikan ketrampilan yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan mereka.

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI, tentunya besar manfaat yang dirasakan oleh keluarga pemulung. diantara manfaat yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan dan pelatihan ketrmpilan seperti menjahit, pembuatan aneka sabun, daur ulang sampah dan kesenian angklung ,pelayanan kesehatan seperti pembuatan MCK dan pelayanan posyandu untuk para pemulung di lapak Bintara Jaya, Bekasi Barat

Page 6: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur peneliti panjatkan ke

Hadirat Allah SWT atas segala kemudahan yang diberikan oleh Rabb semesta

alam. Sholawat dan salam semoga tetaplah atas junjungan dan pendahulu kita,

Nabi Muhammad SAW, imam para Muttaqin. Demikian pula atas keluarganya,

para sahabatnya Dan atas para pengikutnya.

Skripsi ini merupakan tugas yang harus diselesaikan dalam rangka

melengkapi persyaratan formal untuk memperoleh gelar kesarjanaan saya di

Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penulisan skripsi ini merupakan sebagai tolak ukur keseriusan penulis

dalam menggeluti aktifitas akademik dengan baik, kreatif dan inovatif yang

sesungguhnya.

Sebagai manusia yang tak luput dari khilaf, penulis menyadari dengan

sepenuh hati bahwa skripsi ini banyak mempunyai kekurangan dan kelemahan,

sehingga kritik dari beberapa pihak sangat dibutuhkan untuk lebih baik dalam

kelanjutannya. Penulis akan rela apabila penulisan skripsi ini dikeritik agar lebih

membangun jiwa penulis, agar selalu semangat dalam perjuangan di bidang

akedemik. Penulis merasa sangat berterima kasih dan menghanturkan kata

Banyak-banyak terima kasih kepada :

Setelah penyelesaian skripsi yang cukup lama dalam proses

pengerjaannya, penulis merasa wajib untuk mengucapkan terima kasih setinggi-

Page 7: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

iii

tingginya kepada mereka-mereka yang berpengaruh dalam memberikan inspirasi.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

sebagai berikut :

1. Bapak Dr. Arief Subhan selaku Dekan Fakultas Dakwah Dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku ketua Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam dan Bapak Drs.M. Hudri, M. Ag. Selaku Wakil

Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam atas segala ilmu yang

diberikan selama masa studi peneliti di Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam.

3. Ibu Nurul Hidayati, M.Pd selaku pembimbing skripsi, atas segala

bimbingannya dan motivasi yang diberikan selama melakukan

penelitian dan penulisan skripsi.

4. Para dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Tantan

Hermansyah, M. Si, Bapak Muhtadi, M.Si dan para dosen lainnya

yang telah berbagi ilmunya kepada kami, mahasiswa PMI 2009.

5. Orang tua tercinta Ayahanda Mat soheh dan Ibunda tercinta Asmani,

atas kasih sayang kalian berdua, skripsi ini adalah buah persembahan

dari anakmu tercinta. tanpa pengorbanan dan kesabaran kalian,

manalah mungkin skripsi ini terselesaikan. Maafkan anakmu ibu,

maafkan anakmu ayah. dan Kakak-kakaku, H. Amirulloh, Ka Putri,

Maria Ulfa, Umiyati, Fathurahman, aviansyah, qorie, adi dan semua

Page 8: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

iv

keluargaku, segala perhatian ,kasih sayang, semangat, motivasi,

dukungan dan do’a yang peneliti dapatkan selama pelaksanaan skripsi.

6. Abang Azhar Firdaus, yang banyak membantu dan memotivasi saya

dalam mengerjakan skripsi ini.

7. Ibu dr. Irina Amongpradja, Ibu Lady Bahar, Ibu Yani, Ibu Tati dan

seluruh informan yang bersedia meluangkan waktunya untuk

diwawancarai demi mendukung kelancaran skripsi ini.

8. Adinda Noviana Inkaresky yang telah menemani penulis dan

memberikan suport dan dukungan semangat dalam penulisan skripsi

dari awal sampai akhir penyelesaian..

9. Teman-teman di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam yang sudah

peneliti anggap sebagai keluarga kedua, Syukron, Nurmah, Aji, Ulfa,

Jean, Bunga, Azis, Fajar, Baren, Adi, Budi, Qonita, Fakhru, Ridwan

dan yang lainnya , yang maaf tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, peneliti

menyadari masih ada kekuarangan dalam pelaksanaan skripsi ini. Untuk itu,

peneliti menerima segala saran dan kritikan demi perbaikan dan kemajuan

penelitian di masa mendatang. Terima kasih

Jakarta, 1 Oktober 2013

Musyfiq Amrullah Peneliti

Page 9: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Batasan dan Perumusan masalah .......................................... 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 8

E. Metodologi Penelitian .......................................................... 8

1. Jenis Penelitian ........................................................... 8

2. Pendekatan Penelitian ................................................. 9

3. Jenis dan Sumber Data................................................ 9

4. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 10

5. Fokus Penelitian ......................................................... 11

6. Teknik Penentuan Subjek Penelitian .......................... 15

7. Teknik Analisa Data ................................................... 16

8. Teknik Keabsahan Data .............................................. 17

9. Instrumen dan Alat Bantu Peneliti .............................. 18

10. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian ..................... 19

F. Tinjauan Pustaka ................................................................. 19

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 21

Page 10: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

vi

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pemberdayaan Masyarakat .................................................. 23

1. Definisi Pemberdayaan Masyarakat .............................. 23

2. Pemberdayaan sebagai Proses ....................................... 26

3. Pemberdayaan Sebagai Proses Pembelajaran ................ 30

4. Pemberdayaan Sebagai Proses Penguatan Kapasitas...... 31

5. Pemberdayaan Sebagai Proses Perubahan Sosial ........... 33

6. Pemberdayaan Sebagai Proses Pembangunan

Masyarakat ................................................................... 34

7. Pemberdayaan Sebagai Proses Pembangunan

Partisipasi Masyarakat .................................................. 36

B. Pemulung ............................................................................ 38

1. Definisi Pemulung ........................................................ 38

2. Karakteristik Pemulung................................................. 40

.

BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH KAMI

A. Gambaran Umum SEKOLAH KAMI .................................. 42

1. Sejarah berdirinya ........................................................ 42

2. Tujuan .......................................................................... 46

3. Kepengurusan ............................................................... 47

4. Kurikulum dan Kegiatan SEKOLAH KAMI ................. 48

5. Sasaran Kegiatan .......................................................... 52

B. Gambaran Umum Penduduk Bintara Jaya Bekasi Barat ..... 53

Page 11: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

vii

BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Pemulung

oleh SEKOLAH KAMI ....................................................... 56

1. Proses Pembangunan sarana dan fasilitas ...................... 56

2. Sosialisasi ..................................................................... 57

3. Pelaksanaan kegiatan Belajar SEKOLAH KAMI .......... 57

B. Manfaat Pelaksanaan Proses pemberdayaan Pemulung

oleh SEKOLAH KAMI di Bintara Jaya Bekasi Barat........... 67

1. Pendidikan .................................................................... 68

2. Kesehatan ..................................................................... 70

3. Ekonomi ....................................................................... 71

4. Sosial ............................................................................ 74

BAB V PENUTUP

A. Penutup ............................................................................... 77

B. Saran .................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 12: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ............................................................................................................ 45

Tabel 2 ............................................................................................................ 50

Tabel 3. ........................................................................................................... 55

Tabel 4. ........................................................................................................... 64

Page 13: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak sebagai potensi dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, dan

oleh karenanya memiliki posisi sangat strategis dalam menjamin kelangsungan

eksistensi bangsa dimasa depan. Artinya, kondisi anak pada saat ini sangat

menentukan kondisi bangsa di masa depan. Dengan demikian, apabila pada saat ini

anak-anak terpenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, sosial maupun mental

rohaninya, maka mereka akan tumbuh menjadi generasi muda yang berkualitas.1

Generasi yang berkualitas ditandai dengan cerdas, kreatif, mandiri, dan

berakhlak mulia. Mereka memiliki kualitas pribadi yang tangguh, dan siap

menghadapi kehidupan dalam masyarakat multi-kultur.

Kemiskinan merupakan faktor utama munculnya anak terlantar (Anak

pemulung) yang keadaanya makin di perparah oleh krisis ekonomi sejak tahun 1997

yang akibatnya berupa keterlantaran pada anak. Sebagai catatan, Berdasarkan Pusat

Data dan Informasi (Pusdatin) Kesejahteraan Sosial Departemen Sosial, pada tahun

2004 terungkap bahwa jumlah anak terlantar di Indonesia sekitar 3,3 juta anak atau

1 Informasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Volume 10, No 1,

April 2005, Jakarta: Pusat Penelitian Permasalahan Kesejahteraan Sosial Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial Republik Indonesia, 2005, hl.42

Page 14: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

2

sekitar 5,4 persen dari jumlah anak-anak. Jumlah anak rawan terlantar tercatat 10,3

juta atau 17,6 persen dari jumlah seluruh anak 58,7 juta di Indonesia.2

Berdasarkan UUD 45 pasal 34 yang menyatakan bahwa : “Fakir miskin dan

anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.3 Pemerintah memang telah berupaya

untuk mewujudkan program ini, namun masih sangat jauh dari apa yang diharapkan.

Kita masih menyaksikan anak-anak terlantar dipinggiran jalan, angka kemiskinan

yang semakin meningkat, termasuk pula anak-anak pemulung di sekitar lingkungan

kita yang kurang mendapat perhatian pada kejiwaannya dan juga hak untuk

mendapatkan pendidikan, kesehatan dan kehidupan yang layak.

Perlu kita ketahui, bahwa pemulung juga merupakan tanggung jawab Negara.

Negara berkewajiban atas kesejahteraan para pemulung. Pasalnya, sekarang yang

terlihat adalah Negara sudah lepas tangan terhadap pemulung meskipun nyatanya

pemulung adalah kelompok kaum yang termarjinalkan oleh pembangunan yang butuh

perhatian khusus seperti pemberdayaan.

Secara bersamaan, pemulung memiliki sumbangsih yang sangat besar dalam

menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem dimana mereka berada.

Bisa dibayangkan betapa hancurnya suatu ekosistem bila sampah-sampah yang tidak

bisa diurai atau susah dihancurkan oleh bakteri atau bisa disebut dengan sampah

anorganik tidak dipungut para pemulung. Jadi, peran para pemulung ini dalam

2 Artikel tersebut diakses tanggal 28 Januari 2013, Pukul 10 : 30 pada

www.bappenas.go.id/get-file-server/node/6218/ 3 UUD 1945, Pasal 34 ayat 2

Page 15: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

3

menjaga lingkungan sebenarnya sangatlah besar. Mereka mengumpulkan barang-

barang yang menghasilkan uang.

Pemulung sebagai tombak dari kegiatan mengumpulkan barang-barang bekas

ini mestinya mendapatkan porsi perhatian besar dalam rangka pemberdayaan

masyarakat miskin perkotaan sehingga antara pemulung, penampung (pengepul),

agen dan pabrik pengolah, merupakan satu mata rantai yang adil dan proporsional.4

Dari tahun ke tahun jumlah pemulung senantiasa bertambah, demikian juga

dengan pemulung anak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh situasi krisis ekonomi yang

berkepanjangan dimana terjadi penyempitan lapangan pekerjaan, pendidikan semakin

tidak terjangkau oleh masyarakat miskin dan meningkatnya harga kebutuhan pokok

sehingga mendorong pelibatan seluruh anggota keluarga untuk ikut bekerja.5

Kondisi keluarga yang migran dan miskin menyebabkan anak-anak hidup

tanpa identitas kewarganegaraan, tempat tinggal yang tidak memadai dan lingkungan

tak bersanitasi meghasilkan dampak buruk pada kesehatan pemulung anak, komunitas

ilegal berdampak pada kesulitan memperoleh akses pelayanan publik seperti

pendidikan dan kesehatan.

Pemulung anak merupakan komunitas yang selayaknya memperoleh hak-hak

dasarnya dengan baik. Mereka dapat bermain dan belajar sebagaimana layaknya

4 Artikel tersebut diakses tanggal 4 Maret 2013, Pukul 14 :11 pada

http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Pilkada&id=157005.html 5 Artikel tersebut diakses tanggal 4 Maret 2013, Pukul 13 :16 pada

http://www.portalinfaq.org/p01_program_view.php?program_id=156

Page 16: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

4

anak-anak yang lain bisa menikmati masa kanak-kanak dan dapat terlindungi dari

bahaya kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi.

Dalam permasalahan sosial anak, pemulung anak membutuhkan orang-orang

atau lembaga yang mapan sebagai tempat untuk berlindung dan berkembang menjadi

anak-anak yang kemudian hari menjadi pemimpin negara.6 Hal ini sesuai dengan

Elizabethan Poor Law yang di keluarkan pada tahun 1601 mencangkup tiga

kelompok penerima bantuan:

1. Orang-orang miskin yang kondisi Fisiknya masih kuat. (the able bodied poor)

2. Orang-orang miskin yang fisiknya buruk. (the Impotent poor)

3. Anak-anak yang masih tergantung pada orang lebih mapan. (dependent children)

Dari ketiga kelompok bantuan tersebut, jelas sekali bahwa anak-anak

pemulung dan dhuafa termasuk dalam kelompok ketiga, yaitu kelompok yang masih

tergantung pada orang yang lebih mapan (dependent children). Dalam hal ini, orang-

orang atau lembaga yang telah mapan memegang peranan penting untuk membantu

anak-anak dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama dalam upaya pengetasan

kemiskinan bagi komunitas pemulung anak-anak.

Salah satu upaya mendasar adalah dengan cara meningkatkan penghasilan

dan mengurangi pengeluaran keluarga. Namun, ada hal yang sangat penting, yaitu

membangun paradigma kemandirian di kalangan anak-anak miskin sedini mungkin.

6 Isbandi Rukminto Adi, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial, Edisi kedua, (Depok: FISIP

UI Press, 2005), h.2

Page 17: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

5

Pengembangan Ketrampilan pada anak-anak miskin merupakan salah satu

upaya lembaga dalam membangun kemandirian di kalangan anak-anak pemulung

dan dhuafa. Mereka memiliki minat dan bakat dalam jiwanya, akan tetapi karena

faktor kehidupan yang kurang terpenuhi, maka anak belum dapat mengembangkan

potensinya.

Untuk itu SEKOLAH KAMI hadir di tengah-tengah masyarkat yang

merupakan sekolah informal yang dikelola secara swadaya untuk menampung

kegiatan belajar anak-anak pemulung dan kaum dhuafa.

SEKOLAH KAMI merupakan kelompok belajar yang telah berjalan selama 8

tahun, yang dimulai dari barak penampungan transmigrasi. Hingga pada awal tahun

2007 SEKOLAH KAMI pindah dan menempati lokasi di Bintara Jaya, Bekasi Barat.

Sebelumnya tempat belajar SEKOLAH KAMI yang berada di Bintara Jaya

adalah lapak-lapak pemulung dan tempat pembuangan sampah yang hingga akhirnya

sedikit demi sedikit SEKOLAH KAMI berhasil memanfaatkan lokasi tersebut untuk

kegiatan belajar anak-anak kaum pemulung dan dhuafa.

Dengan latar belakang keadaan anak-anak dan umur yang tidak lagi sesuai

dengan tingkatan pendidikan formal, materi pendidikan dan pengajaran yang

diberikan SEKOLAH KAMI disesuaikan dengan kemampuan anak-anak yang

tentunya berbeda dengan materi pendidikan dan pengajaran yang baku. Anak didik

diajarkan untuk memahami materi pelajaran berdasarkan logika dan pemahaman

bacaan. Mata pelajaran dibatasi hanya kepada pelajaran Berhitung, Bahasa Indonesia,

Page 18: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

6

Ilmu Pengetahuan Umum, Budi Pekerti dan Agama Islam. Lebih diutamakan lagi

adalah pendidikan ketrampilan yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan

mereka.

Materi pelatihan ketrampilan yang diberikan kepada murid-murid SEKOLAH

KAMI meliputi pelatihan membuat aneka sabun, pelatihan mendaur ulang sampah,

pelatihan aneka kue dan makanan, pelatihan membuat aneka tajutan dan sulaman, dan

pelatihan membuat batik.

Hasil pelatihan ini dapat memberikan bekal ketrampilan kepada para murid

SEKOLAH KAMI yang mayoritas mata pencahariannya sebagai pencari barang

bekas atau pemulung untuk mengelola sampah yang mereka cari, terutama sampah

plastik dan kertas, menjadi barang-barang kerajinan yang mempunyai nilai jual,

seperti produk tas daur ulang dari sampah plastik bekas kemasan, kartu paper

quilling, tas koran, note daur ulang, amplop dan barang kerajinan lainnya.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis

menyusun dan menulis skripsi dengan judul: “Proses Pemberdayaan Pemulung

Oleh SEKOLAH KAMI di Bintara Jaya Bekasi Barat. ”

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Setelah mengamati berbagai macam fenomena yang terjadi pada masyarakat

lapisan menengah ke bawah yang berprofesi sebagai pemulung. maka dalam skripsi

ini, penulis membatasi pembahasan pada pada proses program pemberdayaan

pemulung oleh SEKOLAH KAMI di Bintara Jaya Bekasi Barat.

Page 19: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

7

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka

permasalahan penelitian ini di rumuskan sebagai beikut:

1. Bagaimana proses pemberdayaan pemulung oleh SEKOLAH KAMI di

Bintara Jaya Bekasi Barat?

2. Bagaimana manfaat SEKOLAH KAMI bagi para pemulung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan rumusan masalah yang telah penulis

kemukakan, maka penulis menyampaikan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pemberdayaan pemulung oleh

Sekolah Kami di Bintara Jaya Bekasi Barat.

2. Untuk mengetahui manfaat SEKOLAH KAMI bagi para pemulung.

D. Manfaat Penelitian

a. Hasil dari Penelitian ini diharapakan dapat mampu memberikan kontribusi

bagi pengembangan ilmu sosial kemasyarakatan yang bersifat praktis dan

jelas.

b. Penelitian ini diharapakan dapat membantu kelompok belajar SEKOLAH

KAMI dalam melaksanakan Program-programnya.

c. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang berguna bagi peneliti

dan para pembaca.

Page 20: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

8

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah deskriptif. pada

jenis penelitian desktiptif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar

dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi

kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, catatan atau

memo dan dokumen resmi lainnya.7

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif

deskriptif, yaitu, data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata

atau gambar dari pada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-

kutipan dari data untuk mangilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi.

Data tersebut mencakup transkrip wawancara, catatan lapangan, fotografi,

videotape, dokumen pribadi, memo dan rekaman-rekaman resmi lainya.8

Pendekatan kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan,

yaitu bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim mendefinisikan suatu

konsep, serta memberi kemungkinan bagi perubahan perubahan manakala

7 Burhan Bugin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2003), cet.Ke-2, hal 39 8 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: PT. Radja Grafindo

Persada, 2011), cet-2, h. 3

Page 21: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

9

ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik bermakna di

lapangan.9

Penulis memilih pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitian

karena berharap dengan menggunakan pendekatan kualitatif, didapatkan hasil

penelitian yang menyajikan data akurat, dan digambarkan secara jelas dari

kondisi sebenarnya.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari

objek risetnya. Data primer yang penulis dapatkan berasal dari Pengurus

SEKOLAH KAMI, guru-guru pengajar dan sebagian murid SEKOLAH

KAMI dan para pemulung disekitar lingkungan SEKOLAH KAMI.

b. Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek

yang diteliti. Data sekunder bisa juga disebut sebagai data tambahan. Data

sekunder yang penulis dapatkan berasal dari buku, majalah, tinjauan

pustaka, internet dan brosur.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berkaitan dengan mekanisme yang harus

dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Ini merupakan langkah

9 Burhan Bugin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2003), cet.Ke-2, hal 36

Page 22: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

10

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data.10

Untuk memperoleh data pada pelaksanaan daur ulang sampah menjadi

barang kerajinan, penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan

beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan

pengukuran.11 Menurut istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang

berarti “melihat” dan memperhatikan.12 Selain itu, observasi merupakan

kegiatan pengamatan, peninjauan secara cermat tentang kejadian atau

peristiwa yang terjadi disesuatu tempat tertentu.13 Penulis akan melakukan

pengamatan pada proses pelaksanaan pemberdayaan pemulung dan melihat

manfaat yang dirasakan para pemulung dengan adanya SEKOLAH KAMI

di Bintara Jaya Bekasi Barat.

b. Wawancara, yaitu metode interview, mencakup cara yang dipergunakan

kalau seseorang, untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan

keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden dengan

bercakap berhadapan muka dengan orang itu.14

10 Deni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), Cet. 1,h.185 11 Adang Rukhiyat, dkk, Panduan Penelitian Bagi Remaja, (Jakarta: CV.Tumaritis, 2003),

edisi 3, h. 54. 12 Iin Tri Rahayu, dkk, Observasi dan Wawancara, (Malang: Bayumedia Publishing, 2004),

cet. 1, h.1 13 Deni Anwar, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, ( Surabaya: Amalia, 2005) 14 Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia, 1980),

cet-3, h. 162

Page 23: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

11

c. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-

data atau informasi yang diperoleh dari pengurus dan murid-murid

SEKOLAH KAMI dan para pemulung di lingkungan SEKOLAH KAMI.

5. Fokus Penelitian

Penetapan fokus dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk

memberikan batasan dalam pengumpulan data, sehingga dengan pembatasan

ini peneliti memfokuskan penelitian terhadap masalah-masalah yang menjadi

tujuan penelitian. Selain itu, fokus penelitian memiliki peran yang sangat

penting dalam memandu danmengarahkan jalanya penelitian. Melalui fokus

penelitian, suatu informasi dilapangan dipilah-pilah sesuai dengan konteks

permasalahan.

Menurut Moleong, fokus penelitian sangatlah penting. Hal ini karena

ada dua maksud yang ingin dicapai, yaitu15:

a. Penetapan fokus penelitian dapat membatasi studi. Dalam hal ini peneliti

tidak perlu kesana kemari untuk mencari subjek penelitian karena sudah

dengan sendirinya dibatasi oleh fokusnya.

b. Penetapan fokus juga berfungsi memenuhi kriteria inklusi-ekslusif atau

kriteria keluar masuk (inclusion-exlusion criteria) suatu informasi yang

baru diperoleh dilapangan.

15 Laxy J. Maleong, metode penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), h.

97

Page 24: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

12

Berdasarkan pengertian diatas maka fokus penelitian dalam penelitian

ini adalah proses pemberdayaan pemulung yang dilakukan oleh SEKOLAH

KAMI. Dan menjelaskan manfaat dari SEKOLAH KAMI kepada para

pemulung di Bintara Jaya, manfaat tersebut baik dalam segi pendidikan,

kesehatan, sosial dan ekonomi.

6. Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Dalam menentukan subjek penelitian penulis mengacu pada mereka-

mereka yang berperan dalam kegiatan pemberdayaan ini. Dalam penelitian

ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel purposif. Pada teknik

(purposive sampling), sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti. Dalam

hubungan ini, lazimnnya didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu,

jadi, jadi tidak melalui proses pemelihan sebagaimana dilakukan tekhnik

random.16

Subjek penelitian tersebut terfokuskan pada sejauh mana subjek

pelaksana dan penerima manfaat ini mendapatkan perubahan akan hadirnya

SEKOLAH KAMI. Data-data terkumpul akan dicatat dan ditelusuri lebih

dalam dengan melakukan wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait.

Mereka yang menjadi sumber data primer utama dalam penelitian ini

adalah penanggung jawab SEKOLAH KAMI Ibu dr. Irina Amongpradja,

juga para pengajar yakni Ibu Lady, Ibu Tati, Ibu Yani dan Bapak Ardi.

16 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006). hal.54

Page 25: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

13

Sementara data pendukung yakni penerima manfaat dalam penelitian

ini adalah peserta didik siswa-siswi SEKOLAH KAMI yang berjumlah 135

Siswa-Siswi SEKOLAH KAMI diantara usia mereka adalah 7 sampai 15

Tahun, dari sample yang diambil penulis memilih perwakilan kelas dari sd

sampai smp, diantaranya penulis mewancarai kurnia (Ketua kelas 6 SD),

hikam (Ketua Kelas 2 SMP), andi (Ketua Kelas 3 SD), Indah (Siswi

SEKOLAH KAMI) dan siswa-siswi SEKOLAH KAMI lainnya.

Penerima manfaat bagi masyarakat miskin disekitar SEKOLAH

KAMI berjumlah 400 KK, peneliti mewancarai diantaranya ibu-ibu penerima

manfaat posyandu yang dibuat oleh SEKOLAH KAMI bekerjasama dengan

Puskesmas Kelurahan Bintara Jaya, diantaranya penulis mewancari Ibu Maroh

(Bos Pemulung), Ibu Imah (Istri Pemulung), Ibu sari (Istri Pemulung), Ibu Lia

(Istri Pemulung), dan para ibu-ibu di lapak bintara Jaya.

Dan data pendukung penulis juga mewancarai Bapak Nasrudin

sebagai tokoh masyarakat dan ketua RT 003/09 Bintara Jaya Bekasi Barat.

Wawancara yang dilakukan menggunakan beberapa pertanyaan

dengan menekankan pada proses pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

pemulung oleh SEKOLAH KAMI dan manfaat bagi para pemulung dari

adanya SEKOLAH KAMI.

Page 26: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

14

Tabel 1 Kerangka Sampling

Sumber

Data Nama subyek Penelitian dan

Informan

Jabatan Alasan Pemilihan Subyek Penelitian

Data Primer Utama

dr. Irina Amongpradja

Penanggung Jawab SEKOLAH KAMI

Bertanggung jawab dalam perencanaan

program, dan kegiatan dalam

upaya mengoptimalkan program kegiatan

SEKOLAH KAMI

Lady Bahar Pengurus Harian SEKOLAH KAMI

Bertanggung jawab dalam mengurus kegiatan harian

SEKOLAH KAMI.

Tatiana Srinurari. D, S.Pd

Pengajar SEKOLAH KAMI

Bertanggung jawab dalam kegiatan

belajar mengajar SEKOLAH KAMI

Yani Pengajar SEKOLAH KAMI

Bertanggung jawab dalam kegiatan

belajar mengajar SEKOLAH KAMI

Ardi Pengajar SEKOLAH KAMI

Bertanggung jawab dalam kegiatan

pelajaran komputer SEKOLAH KAMI

Data Primer

Hikam Siswa kelas 1 SMP SEKOLAH KAMI

Sebagai ketua kelas 1 SMP SEKOLAH

Page 27: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

15

Pendukung KAMI

Kurnia Siswa kelas 6 SD Sebagai ketua kelas 6 SD SEKOLAH

KAMI dan penerima manfaat program

Andi Siswa Kelas 3 SD Sebagai ketua kelas 1 SMP SEKOLAH

KAMI penerima manfaat program

Indah Siswa Kelas 4 SD Siswi SEKOLAH KAMI

Fitria Siswa Kelas 2 SD Siswi SEKOLAH KAMI

Tomi Alumi SEKOLAH KAMI

Penerima manfaat program kesnian

angklung

Imah Masyarakat di lapak pemulung

Bintara Jaya

Penerima Manfaat Program Posyandu

Sari Masyarakat di lapak pemulung

Bintara Jaya

Penerima Manfaat Program Posyandu

Lia Masyarakat di lapak pemulung

Bintara Jaya

Penerima Manfaat Program Posyandu

Maroh Bos Pemulung di lapak pemulung Bintara Jaya

Penerima Manfaat Program Posyandu

Page 28: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

16

7. Teknik Analisa Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori dan satuan uaraian dasar sehingga dapat ditentukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Analisis data bermaksud mengorganisasikan data, di antaranya mengatur,

mengurutkan, mengkelompokan, memberi kode dan mengkategorikanya.17

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah deskriptif. Pada

jenis penelitian deskriptif, data yang dikunmpulkan berupa kata-kata, gambar

dan bukan angka-angka. Dengan demikian , laporan penelitian akan berisi

kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

Data tersebut berasal dari naskah wawancara, cacatan lapangan, catatan atau

memo dan dokumen resmi lainnya.18

8. Teknik Keabsahan Data

Dalam memahami kreadibilitas (derajar kepercayaan) suatu keabsahan

data dapat ditempuh dengan menggunakan teknik triangulasi, sebagaimana

yang dikemukakan oleh Patton, yang sebelumnya mengemukakan apa itu

triangulasi dengan sumber informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam penelitian kualitatif:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,

misalnya untuk mengetahui sejauh mana capain keberhasilan kegiatan

17 Adang Rukhiyat, dkk, Panduan Penelitian Bagi Remaja, (Jakarta: CV.Tumaritis, 2003),

edisi 3, hl. 55. 18 Ibid

Page 29: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

17

SEKOLAH KAMI dalam melakukan pemberdayaan pendidikan di Bintara

Jaya Bekasi Barat melalui wawancara dengan para pendidik SEKOLAH

KAMI.

b. Membandingkan apa yang dikataan orang didepan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi, dalam hal ini penulis mengecek validitas sebuah

wawancara dengan satu pihak dan mengkrosceknya kepada pihak-pihak

yang bersangkutan soal apa yang dikatakannya terhadap realitasnya

didepan orang lain.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

d. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang berkaitan

dengan masalah yang diajukan. Peneliti memanfaatkan dokumen atau data

sebagai bahan perbandingan.19

9. Instrumen dan Alat Bantu Peneliti

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan

tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen terpenting

dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri (participant observer).

Peneliti mengunakan alat bantu untuk mengumpulkan data seperti tape

recorder, video kaset, atau kamera.

19 Laxy J. Maleong, metode penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), cet.

Ke-23, h. 330-331

Page 30: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

18

Dalam mengumpulkan data-data penulis membutuhkan alat Bantu.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa alat bantu yang

digunakan:

a. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak

menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya

berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

b. Alat Perekam

Alat perekam berguna Sebagai alat Bantu pada saat wawancara, agar

peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tampa harus

berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek. Dalam

pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah

mendapat ijin dari subjek untuk mempergunakan alat tersebut pada saat

wawancara berlangsung.

c. Kamera

Kamera berguna Sebagai alat Bantu untuk mengambil gambar pada saat

berjalannya kegiatan yang dilakukan SEKOLAH KAMI.

10. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Kami yang beralamat Jl.

Bintara Jaya II, Gg. Masjid RT 003/09 Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan

Page 31: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

19

Bekasi Barat. Waktu penelitian ini terhitung mulai bulan Februari-Selesai

2013.

Adapun Pedoman yang penulis gunakan dalam penulisan karya

ilmiah ini adalah buku pedoman penulisan skripsi fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

F. Tinjauan Pustaka

Sebagai bahan perbandingan dan bahan kajian dalam penulisan skripsi ini,

maka peneliti membahas skripsi sebagai berikut:

1. Dalam skripsi yang berjudul : Efektifitas Program Pendidikan Dan

Ketrampilan dalam Pemberdayaan Anak Pemulung di Bengkel Kreativitas

Yayasan Nanda Dian Nusantara Ciputat Tanggerang

Disusun oleh : Wawan Kurnia

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam.

Lulus : 2009 M

Penelitian yang dilakukan oleh Wawan Kurnia mengenai program

pendidikan dan keterampilan dalam memperdayakan anak pemulung

dilakukan oleh Yayasan Nanda Dian Nusantara. Perbedaan penelitian Wawan

dengan penulis yaitu Wawan Kurnia cenderung pada Efektivitas program

pendidikan dan keterampilan yang ada di bengkel tersebut. sedangkan penulis

menitikberatkan pada proses pemberdayaan anak-anak pemulung yang

Page 32: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

20

dilakukan oleh Sekolah Kami, serta perbedaan lainnya terletak pada lokasi

penelitian dan lembaganya.

2. Dalam skripsi yang berjudul : Analisis Program Rumah Sahabat Anaka

Dompet Dhuafa Republika, Dalam Pemberdayaan PendidikanInformal Anak

di Kampung Kalimati Rawa Terate Cakung.

Disusun oleh : Rizki Aji Hertentyo

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam.

Lulus : 2009 M

Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Aji Hertentyo mengenai program

program rumah sahabat anak dompet dhuafa republika, dalam

memperdayakan pendidikan informal anak di Kampung Kalimati Rawa

Terate Cakung. Perbedaan penelitian Rizki dengan penulis yaitu Rizki

cenderung pada menganalisis program dalam memperdayakan pendidikan

informal anak jalanan. sedangkan penulis menitikberatkan pada proses

pemberdayaan anak-anak pemulung yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI,

serta perbedaan lainnya terletak pada lokasi penelitian dan lembaganya.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini berdasarkan buku panduan Pedoman

Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.20 Untuk

20 Hamid Nasuhi, dkk.. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis dan Disertasi.

(Jakarta: CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007), Cet. ke-2. h. 11.

Page 33: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

21

memudahkan pembahasan dalam skripsi ini penulis membaginya ke dalam lima

bab, yakni :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas latar belakang masalah, perumusan masalah,

Perumusan masalah, Tujuan dan manfaat penulisan, Metodelogi

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB 11 TINJAUAN TEORITIS

Bab ini akan membahas mengenai pengertian pemberdayaan

masyarakat, Pemberdayaan sebagai proses, pemberdayaan sebagai

proses pembelajaran, pemberdayaan sebagai proses penguatan

kapasitas, pemberdayaan sebagai perubahan sosial, pemberdayaan

sebagai proses pembangunan masyarakat, pemberdayaan sebagai

proses pembangunan partisipasi masyarakat.

BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH KAMI

Bab ini akan membahas mengenai Latar belakang lahirnya SEKOLAH

KAMI, Tujuan, Kepengurusan SEKOLAH KAMI, kurikulum dan

kegiatan, sasaran program. Gambaran Umum Penduduk Bintara Jaya

BAB IV ANALISIS PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG

Bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan kegiatan

pemberdayan pemulung oleh SEKOLAH KAMI, serta manfaat

SEKOLAH KAMI bagi para pemulung.

Page 34: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

22

BAB V PENUTUP

Bab Penutup ini merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang

berisikan berupa kesimpulan dan saran-saran.

Page 35: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

23

BAB II TINJAUAN TEORETIS

A. Pemberdayaan Masyarakat

1. Definisi Pemberdayaan Masyarakat

Secara bahasa, pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat

awalan ber- menjadi kata “ berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya.

Daya artinya kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Kata “ berdaya”

apabila diberi awalan pe- dengan mendapat sisipan m- dan akhiran –an menjadi

“pemberdayaan” artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai

daya atau mempunyai kekuatan.

Terkait dengan pengertian pemberdayaan, Mas’oed mendefinisikan

pemberdayaan sebagai upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau

penguatan (strengthening) kepada masyarakat. Empowerment, yang dalam

bahasa Indonesia “pemberdayaan” adalah sebuah konsep yang lahir sebagai

bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat dan kebudayaan barat,

utamanya adalah Eropa.21

Sedangkan menurut Parsons pemberdayaan adalah sebuah proses agar

setiap orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai

pengontrolan, dan mempengaruhi, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga

21 Onny S. Prijono, Pemberdayaan Konsep, Kebijakan dan Implementasi, (Jakarta: Centre for

Strategis and International Studies, 1996), h.44

Page 36: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

24

yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang

memperoleh keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan yang cukup untuk

mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya..

Menurut Shardlow sebagaimana yang dikutip oleh Isbandi, melihat

bahwa berbagai pengertian yang ada mengenai pemberdayaan pada intinya

membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha

mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk

masa depan dengan sesuai keinginan mereka.22

Dalam Islam, kata pemberdayaan (empowerment) diartikan sebagai

upaya untuk memberi kemampuan atau keberdayaan, yang dalam konteks ini

bagi mereka yang fakir, miskin dan anak yatim, seta pemberdayaan itu

meliputi pemberian makanan, pakaian, bantuan untuk meringankan

penderitaan yang dialaminya, serta membantunya untuk mengantisipasi masa

depannya.23

Pemberdayaan masyarakat (Community empowerment) kadang –

kadang sangat sulit dibedakan dengan penguatan masyarakat serta

pembangunan masyarakat (community development). Karena praktiknya

22Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan, Intervensi

Komunitas, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2001), h. 33

23H. Syahrin Haraoan, Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999), h. 87

Page 37: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

25

saling tumpang tindih, saling menggantikan dan mengacu pada suatu

pengertian yang serupa. Kalau kita cermati, apa sebenernya pemberdayaan

masyarakat, maka kita bisa menemukan konsep sederhana tentang

pemberdayaan masyarakat, yaitu : suatu proses yang berjalan terus menerus

untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam

meningkatkan taraf hidupnya.

Di dalam pengertian sederhana tersebut, ternyata ada empat kata kunci

yang maknanya sangat strategis, yaitu :

Pertama, adalah kata “proses yang berjalan terus menerus”. Kedua,

“adanya peningkatan kemampuan”. Proses berkesinambungan tadi tetap saja

harus diikuti dengan konsistensi terhadap tujuan proses itu sendiri, yakni pada

peningkatan kemampuan masyarakat dalam berbagai dimensinya. Artinya apa

yang dilakukan haruslah pada input positifnya bagi masyarakat yang menjadi

subyek pemberdayaan.

Ketiga, “adanya peningkatan kemandirian”. Kemandirian bagi

masyarakat adalah suatu yang cukup penting nilainya. Adapun faktor-faktor

itu adalah fasilitas dan daya dukung finansial.

Keempat, “ bertujuan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik”.

Dalam cakupan kata-kata ini, berarti menunjukan bahwa pemberdayaan selain

mengandung aspek skill atau kemampuan serta keterampilan yang harus

dimilki oleh seseorang, ia juga haruslah berorientasi ke depan. Dalam

Page 38: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

26

kerangka ini, peningkatan taraf hidup dinilai hal yang signifikan dengan

tujuan besar pemberdayaan. Tujuan utama dari pembangunan yang berpusat

pada manusia (people-centered development) adalah untuk menyediakan

seluruh lapisan masyarakat kesempatan hidup secara utuh.24

Pemberdayaan pun memiliki dua buah sisi keberdayaannya yakni

sebagai sebuah program maupun sebagai sebuah proses sebagaimana

dipaparkan oleh Isbandi.25 Oleh karena penulis mengangkat akan tema

pemberdayaan sebagai sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses,

Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan

atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-

individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka

pemberdayaan menunjuk pada keadaaan atau hasil yang ingin dicapai oleh

sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan

atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnuya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki

kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata

24 Artikel tersebut diakses tanggal 19 April 2013, Pukul 10 : 41 dari

http://adisarana.com/?p=79

25 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI), 2002, h.171

Page 39: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

27

pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam

melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.26

2. Pemberdayaan sebagai Proses

Sebagai Proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat dan atau mengoptimalkan keberdayaan (dalam arti kemampuan

dan atau keunggulan bersaing) kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk

individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai proses,

pemberdayaan merujuk pada kemampuan, untuk berpartisipasi memperoleh

kesempatan dan atau mengakses sumberdaya dan layanan yang diperlukan

guna memperbaiki mutu hidupnya (baik secara individual, kelompok, dan

masyarakat dalam arti luas). Dengan pemahaman seperti ini, pemberdayaan

dapat di artikan sebagai proses terencana guna meningkatkan skala utilitas

dari obyek yang diberdayakan.27

Pranarka dan Vidhyandika menjelaskan bahwa “proses pemberdayaan

mengandung dua kecenderungan”. Pertama, proses pemberdayaan yang

menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan,

kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.

26 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian strategis

pembangunan kesejahtraan sosial dan pekerjaan sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), Cet-1, h. 59

27 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 61

Page 40: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

28

Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan

primer dari makna pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau

kecenderungansekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong

atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan

untuk menentukan apayang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.

Proses pemberdayaan sendiri bertitik tolak untuk memandirikan

masyarakat agar meningkatkan taraf hidupnya, mengoptimalkan sumber daya

setempat sebaik mungkin, baik suber daya alam maupun sumber daya

manusia.

Proses pemberdayaan pada suatu masyarakat merupakan suatu proses

yang berkesinambungan. Dilihat dari kerangka pembedayaan sebagai suatu

proses, dan bukannya dari kerangka pemberdayaan sebagai suatu program.

Sebagai suatu program, program pemberdayaan masyarakat dapat saja

berhenti karena batas waktu yang sudah selesai (terminasi karena keterbatasan

waktu), atau program tersebut terhenti karena tidak ada dana lagi yang dapat

dimanfaatkan untuk program pemnberdayaan tersebut. Untuk melihat apa

yang dimaksud dengan pemberdayaan sebagai ongoing process, mungkin

dapat dilihat apa yang dikemukakan oleh Hogan yang melihat proses

pemberdayaan individu sebagai suatu proses yang relative yang diperoleh dari

pengalaman individu tersebut dan bukannya suatu proses yang terhenti pada

suatu masa saja.

Page 41: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

29

Selaras dengan perekembangan peradaban manusia, telah terjadi

perubahan-perubahan didalam kehidupan manusia, baik yang bersifat alami

atau disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat ulah

atau perilaku manusia didalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengantisipasi terjadinya perubahan-perubahan yang terjadi

disekitarnya, setiap warga masyarakat (secara individual atau bersama-sama

dengan warga masyarakat lain) harus merancang kegiatan-kegiatan yang

menuju kepada perubahan-perubahan yang lebih cepat dibanding perubahan-

perubahan yang akan berlangsung secara alami menuju kepada kondisi

kesinambungan baru yang tidak alami tetapi berdasarkan upaya manusia

melaui kegiatan-kegiatan “pembangunan” atau “perubahan yang terencana”.

Pemberdayaan sebagai proses perubahan, memerlukan inovasi yang

berupa; ide-ide, produk, gagasan, metoda, peralatan atau teknologi. Dalam

praktik, inovasi tersebut seringkali harus berasal atau di datangkan dari luar.

Tetapi, inovasi juga harus dikembangkan melalui kajian, pengakuan atau

pengembangan terhadap kebiasaan, nilai-nilai tradisi, kearifan local atau

kearifan tradisional (indigenous technologi).

Di samping itu, pemberdayaan sebagai proses perubahan

mensyaratkan fasilitator yang kompeten dan memiliki integrasi tinggi

terhadap perbaikan mutu-hidup masyarakat yang akan difasilitasi. Fasilitator

Page 42: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

30

ini terdiri dari aparat pemerintah (PNS), aktivis LSM, atau tokoh masyarakat

atau warga setempat.

Untuk itu, pemberdayaan juga memerlukan fasilitator yang akan

berperan atau bertindak sebagai agen perubahan yang berkewajiban

memotifasi, memfasilitasi, dan melakukan advokasi demi mewujudkan

perubahan-perubahan yang diperlukan.

3. Pemberdayaan Sebagai Proses Pembelajaran

Kegiatan pemberdayaan yang bertujuan untuk mewujudkan perubahan

adalah proses belajar yang mandiri untuk terus-menerus melakukan

perubahan. Dengan perkataan lain. Pemberdayaan harus didesain sebagai

proses belajar. Atau dalam setiap upaya pemberdayaan, harus terkandung

upaya-upaya pembelajaran atau penyelenggaran pelatihan, dan lain-lain.28

Dengan kaitian ini, keberhasilan penyuluhan tidak diukur dari

seberapa banyak ajaran yang disampaikan, tetapi seberapa jauh terjadi proses

belajar bersama yang dialogis, yang mampu menumbuhkan kesadaran (sikap),

pengetahuan, dan ketrampilan “baru” yang mampu mengubah perilaku

kelompok sasarannya kea rah kegiatan dan kehidupan yang lebih

menyejahterakan setiap individu, keluarga dan masyarakatnya. Jadi,

pendidikan dalam pengukuhan adalah proses belajar bersama.

28Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif

Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 68

Page 43: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

31

Menurut Mead, Proses belajar dalam pemberdayaan bukanlah proses

“menggurui” melainkan menumbuhkan semangat belajar bersama yang

mandiri dan partisipatif. Sehingga keberhasilan pemberdayaan bukan diukur

dari seberapa jauh terjadi transfer pengetahuan, keterampilan atau prilaku

perubahan; tetapi seberapa jauh terjadi dialog, diskusi, dan pertukaran

pengalaman(sharing).

Pemberdayaan sebagai proses pembelajaran, harus berbasis dan selalu

mengacu kepada kebutuhan masyarakat , untuk mengoptimalkan potensi dan

sumberdaya masyarakat serta diusahakan guna sebesar-besar kesejahteraan

masyarakat yang diberdayakan.

4. Pemberdayaan Sebagai Proses Penguatan Kapasitas

Peran yang dimainkan oleh pemberdayaan pada hakikatnya adalah

untuk memperkuat daya (kemampuan dan posisi-tawar) agar masyarakat

semakin mandiri. Karena itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses

penguatan kapasitas. Penguatan kapasitas disini, adalah penguatan

kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu (dalam masyarakat),

kelembagaan, maupun sistem atau jejaring antar individu dan kelompok atau

organisasi sosial, serta pihak lain diluar sistem masyarakatnya sampai di aras

global.

Penguatan kapasitas adalah proses peningkatan kemampuan individu,

kelompok, organisasi dan kelembagaan yang lain untuk memahami dan

Page 44: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

32

melaksanakan pembangunan dalam arti luas secara keberlanjutan. Dalam

pengertian tersebut, terkandung pemahaman bahwa29:

a. Yang dinaksud dengan kapasitas adalah kemampuan (individu, kelompok,

organisasi, dan kelembagaan yang lain) untuk menunjukan/memerankan

fungsinya secara efektif, efesien dan berkelanjutan.

b. Kapasitas bukanlah sesuatu yang pasif, melainkan proses yang

berkelanjutan.

c. Pengembangan kapasitas sumberdaya manusia merupakan pusat

pengembangan kapasitas.

d. Yang dimaksud dengan kelembagaan, tidak terbatas dalam arti sempit

(kelompok, perkumpulan atau organisasi), tetapi juga dalam arti luas,

menyangkut perilaku, nilai-nilaqi, dan lain-lain.

Penguatan kapasitas untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat

tersebut, mencakup penguatan kapasitas setiap individu (warga masyarakat),

kapasitas kelembagaan (organi-sasi dan nilai-nilai perilaku), dan kapasitas

jejaring (net-working) dengan lembaga lain dan interaksi dengan sistem yang

lebih luas.

Sejalan dengan pemahaman tentang pentingnya pemberdayaan

masyarakat, strategi pembangunan yang memberikan per-hatian lebih banyak

29 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif

Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2012) h. 69

Page 45: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

33

(dengan mempersiapkan) lapisan masya-rakat yang masih tertinggal dan

hidup di luar atau di pinggiran jalur kehidupan modern. Strategi ini perlu lebih

dikembang-kan yang intinya adalah bagaimana rakyat lapisan bawah

(grassroots) harus dibantu agar lebih berdaya, sehingga tidak hanya dapat

meningkatkan kapasitas produksi dan kemam-puan masyarakat dengan

memanfaatkan potensi yang dimiliki, tetapi juga sekaligus meningkatkan

kemampuan ekonomi nasional.

Upaya pemberdayaan masyarakat perlu mengikut-sertakan semua

potensi yang ada pada masyarakat. Dalam hubungan ini, pemerintah daerah

harus mengambil peranan lebih besar karena mereka yang paling mengetahui

mengenai kondisi, potensi, dan kebutuhan masyarakatnya.

5. Pemberdayaan Sebagai Proses Perubahan Sosial.

Pemberdayaan tidak sekedar merupakan proses perubahan prilaku

pada diri seseorang, tetapi merupakan proses perubahan sosial, yang

mencakup banyak aspek, termasuk politik dan ekonomi yang dalam jangka

panjang secara bertahap mampu diandalkan menciptakan pilihan-pilihan baru

untuk memperbaiki kehidupan masyarakatnya.

Perubahan sosial disini adalah,tidak saja perubahan (perilaku) yang

berlangsung pada diri seseorang, tetapi juga perubahan-perubahan hubungan

antar individu dalam masyarakat, termasuk struktur, nilai-nilai, dan pranata

sosialnya, seperti demokratisasi, transparansi, supremasi hukum dan lain-lain.

Page 46: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

34

Menurut Farley, perubahan sosial adalah pola prilaku, hubungan

sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu. Ritzer juga

menjelaskan bahwa perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antar

individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu.30

Sejalan dengan pemahaman tentang pemberdayaan sebagai proses

perubahan sosial yang dikemukakan diatas, pemberdayaan juga sering disebut

sebagai proses rekayasa sosial (social engineering) atau segala upaya yang

dilakukan untuk menyiapkan sumberdaya manusia agar mereka tahu, mau dan

mampu melaksanakan peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam

sistem sosialnya masing-masing.

6. Pemberdayaan Sebagai Proses Pembangunan Masyarakat

Subejo dan Narimo mengemukakan bahwa, istilah pemberdayaan

masyarakat kadang-kadang sangat sulit dibedakan dengan penguatan

masyarakat serta pembangunan masyarakat (community development). Dalam

praktiknya seringkali istilah-istilah tersebut saling tumpah tindih, saling

menggantikan dan mengacu pada pengertian yang serupa.31

Pembangunan masyarakat atau pengembangan masyarakat seringkali

diartikan dengan pelayanan sosial gratis dan swadaya yang biasanya muncul

sebagai respon terhadap melebarnya kesenjangan antara penurunnya jumlah

30 Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Prenada), 1994

31 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 75

Page 47: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

35

pemberi pelayanan dengan meningkatnya jumlah orang yang membutuhkan

pelayanan. Pengembangan masyarakat juga umumnya diartikan sebagai

pelayanan yang menggunakan pendektan-pendekatan yang lebih bernuansa

pemberdayaan (empowerment) yang memperhatikan keragaman pengguna dan

pemberi pelayanan.32

Dengan demikian, pengembangan masyarakat merupakan upaya-

upaya yang dilakukan baik oleh masyarakat sendiri atau bersama pemerintah

atau bersama lembaga dari luar masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat melalui inisiatif atau prakarsa dan kemampuan swadaya

(partisipasi masyarakat).33

Bartle mendefinisikan community Development sebagai alat untuk

menjadikan masyarakat semakin komplek dan kuat. Ini merupakan suatu

perubahan sosial dimana masyarakat menjadi lebih komplek, institusi lokal

tumbuh, collective power-nya meningkat serta terjadi perubahan secara

kualitatif pada organisasinya.

Meskipun belum ada kesapahaman dan pengertian yang baku tentang

pemberdayaan masyarakat atau yang secara umum juga dikenal dengan

community empowerment, nampaknya cukup penting dan berguna untuk

mengadopsi pengertian pemberdayaan masyarakat sebagai satu acuan, yaitu

32 Jurnal Comdev, Edisi I 2005

33 Edi Suharto, Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial; Konsepsi dan strategi, (Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial), 2004 , hal. 192

Page 48: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

36

pemberdayaan sebagai suatu proses yang bertitik tolak untuk memandirikan

masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya sendiri dengan

menggunakan dan mengakses suberdaya setempat sebaik mungkin.

Proses tersebut menempatkan masyarakat sebagai pihak utama atau

pusat pengembangan (people or community centered development). Dalam

pengertian yang lebih luas, pemberdayaan masyarakat merupakan proses

untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menepatkan diri

secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan

lingkungan yang strategisnya untuk mencapai suatu yang berkelanjutan dalam

jangka panjang. Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat denagn

sustainable development dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu

prasyarat utama serta dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa

masyarakat menuju suaru keberlanjutan secara ekonomi, sosial dan ekologi

yang dinamis.

Lingkungan strategis yang dimiliki oleh masyarakat local antara lain

mencangkup lingkungan produksi, ekonomiu, sosial dan ekologi. Melalui

upaya pemberdayaan, warga masyarakat didorong agar memiliki kemampuan

untuk memanfaatkan sunberdaya yang dimilikinya secara optimal serta

terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi, ekonomi, sosial dan

ekologinya.

7. Pemberdayaan Sebagai Proses Pembangunan Partisipasi Masyarakat

Page 49: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

37

Pengertian yang secara umum dapat ditangkap dari istilah partisipasi

adalah, keikutsertaan seseorang atau kelompok anggota masyarakat dalam

suatu kegiatan. Pengertian seperti itu, Nampak selaras dengan pengertian yang

dikemukakan oleh beberapa kamus bahasa sosiologi.34

Bornby mengartikan partisipasi sebagai tindakan untuk “mengambil

keputusan” yaitu kegiatan atau penyataan untuk mengambil bagian dari

kegiatan yang dimaksud memperoleh manfaat. Sedangkan dikamus sosiologi

disebutkan bahwa, partisipasi merupakan keikutsertaan seseorang didalam

kelompok sosial untuk mengambil bagian dari kegiatan masyarakatnya.

Sebagai suatu kegiatan, Verhangen menyatakan bahwa, partisipasi

merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan

dengan pembagian kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat. Tumbuhnya

interaksi dan komunikasi tersebut., dilandasi oleh adanya kesadaran yang

dimiliki oleh yang bersangkutan mengenai:

a. Kondisi yang tidak memuaskan, dan harus diperbaiki.

b. Kondisi tersebut dapat diperbaiki melalui kegiatan manusia atau

kemasyarakatan itu sendiri.

c. Kemampuannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat dilakukan

d. Adanya kepercayaan diri, bahwa ia dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi kegiatan yang bersangkutan.

34 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 81

Page 50: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

38

Lebih lanjut, analisis tentang “modal sosial” (social capital) terhadap

arti penting partisipasi masyarakat dalam pembangunan menunjukan bahwa

partisipasi dibutuhkan untuk mengembangkan sinergi dalam hubungan antara

pemerintah dan masyarakat sinergi dalam “jejaring komunitas” (community

network).

Dalam kegiatan pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan

perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta tanggung jawab masyarakat

terhadap pentingnya pembangunan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu

hidup mereka, artinya, melalui partisipasi yang diberikan, berarti benar-benar

manyadari bahwa kegiatan pembangunan bukanlah sekedar kewajiban yang

harus dilaksanakan oleh (aparat) pemerintah sendiri, tetapi juga menuntut

keterlibatan masyarakat yang akan diperbaiki mutu-hidupnya.

B. Pemulung

1. Definisi Pemulung

Menurut Wurdjinem pemulung adalah bentuk aktivitas dalam

mengumpulkan bahan-bahan bekas yang masih bisa dimanfaatkan (daur

ulang). Aktivitas tersebut terbagi ke dalam tiga klasifikasi diantaranya, agen,

pengepul, dan pemulung.35

35 Artikel tersebut diakses tanggal 28 Januari 2013, Pukul 10 : 41 pada

http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-pemulung.

Page 51: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

39

Pemulung adalah orang yg mencari nafkah dengan jalan mencari dan

memungut serta memanfaatkan barang bekas dengan menjualnya kepada

pengusaha yang akan mengolahnya kembali menjadi barang komoditas.36

Pemulung, selalu memunguti sampah setiap harinya, yang berupa

sampah plastik, kardus bekas makanan, botol air mineral, kertas koran yang

tidak lagi berguna, bekas-bekas besi yang tidak mudah dicerna oleh udara dan

tanah dan aneka sampah lainnya yang mungkin bagi pemulung sangat berguna

sekali guna menyambung hidupnya dan keluarga mereka. Selain itu,

pemulung mempunyai peran penting untuk menjaga lingkungan hidup, bukan

sekedar kepentingan ekonomi.

Faktor yang ikut menentukan seseorang bekerja sebagai pemulung

antara lain adalah tingkat pendidikan yang rendah, pendidikan berfungsi

sebagai basis dari suatu modal pengembangan produktifitas kerja. Tingkat

pendidikan rendah menyebabkan aksesbilitas dalam bidang pekerjaan juga

rendah, disamping itu cakrawala pemikiran relatif sempit. Pendidikan rendah

juga adalah salah satu ciri penduduk.

Faktor yang lain adalah modal yang dimiliki sangat terbatas, sehingga

sarana yang digunakan oleh para pemulung sangat sederhana yaitu karung

plastik dan gancu untuk menyungkit sampah atau barang bekas.

36 Artikel tersebut diakses tanggal 28 Januari 2013, Pukul 10 : 45 pada

http://www.artikata.com/arti-374589-pemulung.

Page 52: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

40

Kelompok masyarakat pemulung tidak memiliki organisasi formal,

dalam artian organisasi yang bersifat akademik. Namun secara informal

pemulung menjalin hubungan kerjasama yang serupa dengan kegiatan

kelompok organisasi, walaupun organisasi para pemulung adalah untuk

memudahkan dan memperlancar sirkulasi hasil pengumpulan barang bekas

dari pemulung ke pengepul ke agen selanjutnya ke pabrik untuk mendaur

ulang barang bekas tersebut.

2. Karakteristik Pemulung

Para Pemulung bekerja mengumpulkan barang-barang bekas dengan

cara mengerumuni muatan truk sampah yang tenah di bongkar, sebagian

Pemulung lainnya berputar-putar mengais barang bekas dari tumpukan-

tumpukan sampah. Barang bekas yang telah berkumpul kemudian dipisah-

pisahkan menurut jenisnya, sebelum akhirnya dijual kepada pedagang barang

bekas atau lapak.

Lapak atau penampung adalah orang yang mempunyai modal atau

dukungan modal untuk membeli beberapa jenis, atau satu jenis barang bekas

dari Pemulung. Jasa lapak selain sebagai pembeli juga menanggung sarana

transportasi untuk mengambil barang bekas dari pemukiman liar, sehingga

para pemulung yang menjadi anak buahnya tidak perlu menanggung ongkos

angkutan.

Page 53: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

41

Para pedagang atau lapak selanjutnya menjual barang bekas ke industri

atau pabrik yang menggunakan bahan baku produksinya dari barang bekas

secara langsung maupun melalui pihak perantara (agen atau supplier)

memilah barang sebanyak-banyaknya tentunya dengan alat bantu yang

berupa:

a. Gerobak

Alat ini sangat berfungsi sekali untuk mencari dan mengais barang yang

berguna, sehingga dengan memakai gerobak pemulung dapat mencari

barang sebanyak-banyaknya.

b. Karung

Biasanya alat ini dipakai supaya lebih praktis, karena dengan memakai

karung bisa masuk ke gang-gang sempit. Dan kebanyakan yang memakai

dengan alat karung mayoritas anak-anak kecil. Kekurangan dengan

memakai alat ini (karung) hasil dari pilahannya sangat minim.

Page 54: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

42

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum SEKOLAH KAMI

1. Sejarah berdirinya

Bermula dari kehadiran masyarakat yang mengalami kegagalan di

daerah transmigarasi, mereka ditampung di barak Penampungan kanwil DKI

Transito, Pondok Kelapa, Jakarta Timur sejak tahun 2001. Keinginan mereka

untuk kembali ke daerah asal mereka ternyata mengalami hambatan karena

uang penggantian kerugian tidak dapat terealisir dengan cepat. Oleh karena itu

banyak dari para transmigran yang mencoba bertahan di tempat penampungan

sambil menunggu uang ganti dari Pemerintah. Hal ini mengakibatkan anak-

anak mereka tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Pemerintah sudah

memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat sekolah dengan biaya

yang minimal di sekolah negeri terdekat, tetapi tidak semua dapat

memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan karena tidak ada biaya sama

sekali, jangankan untuk sekolah, untuk bertahan dipenampungan saja seluruh

biaya hidup mereka tergantung dari pemerintah dan dari masyarakat yang

peduli kepada mereka.

Kondisi ini menggerakan Ibu dr. Irina Amongpradja dan teman-teman

relawan lainnya untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak para transmigran

Page 55: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

43

yang terhenti pendidikannya. Kami menjalankan kegiatan ini tanpa bentuk

badan hukum karena terbentur dengan pengetahuan kami akan peraturan-

peraturan yang malah akan menyita waktu untuk mempelajarinya.

Dengan keterbatasan yang ada, dr. Irina Amongpradja dan teman-

teman relawan mendirikan semacam Sekolah yang bersifat tidak formal

dengan menggunakan fasilitas dua buah barak di Transito ini. Adapun tenaga

pengajarnya semula adalah para sukarelawan dengan materi yang disesuaikan

dengan masing-masing tingkatan sesuai dengan kurikulum Depdiknas RI.

“Awalnya hanya anak-anak transmigrasi saja yang diajar, namun setelah 2 tahun berjalan anak-anak yang berada di sekitar Wisma Transito, yang mayoritas dari anak pemulung juga ikut serta dalam kegiatan belajar di sekolah Kami ini. Jumlah peserta didiknya pun kian meningkat mencapai 120 orang anak umur 5 sampai 15 tahun. 37 Selama 3 tahun Sekolah ini dapat berjalan yang diikuti oleh anak-anak

disekitar barak Transito yang juga tidak mampu bersekolah formal, dimana

jumlahnya sekarang mencapai 120 orang anak umur 5 sampai 15 tahun.

Diantaranya adalah anak tukang ojek, pedagang asongan, penjual

bakso keliling, penjual ayam, sopir angkot, anak para pembantu rumah tangga

dan anak-anak pemulung. Adapun anak-anak tersebut diatas tidak dipungut

bayaran apapun, bahkan mereka tidak diwajibkan memakai seragam ataupun

sepatu. Proses belajar mengajarpun tanpa kelas khusus dan bangku sekolah,

37 Wawancara pribadi dengan Irina Amongpradja (Kepala Sekolah SEKOLAH KAMI),

Bintara jaya, 5 Juli 2013 Siang Hari

Page 56: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

44

anak2 duduk dibawah dan menulis diatas meja tripleks sederhana yang kami

buatkan.

Pertengahan tahun 2004, para transmigran ini secara berangsur-angsur

mulai meninggalkan barak menuju ke daerah transmigrasi baru yang

disediakan pemerintah, maka kegiatan ini kemudian oleh petugas dari Kanwil

Tenaga Kerja dan Transmigarsi DKI, diperintahkan untuk segera dihentikan.

meyadari bahwa memang kegiatan ini tidak lagi relevan untuk dapat

dipertahankan walaupun tempat tersebut tidak dipakai untuk sementara waktu,

maka pada tanggal 29 November 2004, semua peralatan belajar mengajar

kami yang sangat sederhana ini dikeluarkan oleh Trantib DKI dan barakpun

dijaga ketat sehingga anak-anak tidak dapat lagi menikmati pelajaran mereka.

Melalui proses permohonan kepada Kepala Dinas Pendidikan

Menengah dan Tinggi DKI Jakarta Bapak Drs. Margani Mustar MM, pada

tanggal 29 September 2004 dan disambung dengan surat permohonan kepada

Bapak Kepala Sudin Pendidikan Menengah dan Tinggi Kodya Jakarta Timur

tanggal 19 Oktober 2004, maka kami diizinkan untuk memakai gedung

PKBM yang terletak dikomplek DKI, Pondok kelapa.

Pada tanggal 1 Maret 2005, kegiatan belajar mengajar dimulai di

Gedung PKBM, Adapun status kami adalah berintegrasi dalam program-

program yang dapat diintegrasikan dengan program PKBM/ Pendidikan luar

sekolah, namun mandiri dalam hal penyelenggaraan dan pembiayaan.

Page 57: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

45

Pada tanggal 30 Oktober 2006, kami mendapat surat teguran berupa

perintah mengosongkan gedung eks Sudin DIKMENTI Jakarta Timur dari

Sudin Dikmenti Jakarta Timur No. 1678/1.851.3 karena gedung tersebut akan

digunakan untuk SKB Jakarta Timur.

Segala usaha telah dilakukan, mulai dari menanyakan duduk

perkaranya hingga kami melayangkan surat kepada Kepala Dinas Dikmenti

Propinsi DKI Jakara, akan tetapi tidak ada jawaban apapun.

Dengan cara-cara yang menurut kami tidak etis, ruangan demi ruangan

belajar anak-anak mulai dipenuhi dengan barang-barang untuk keperluan SKB

Jakarta Timur akan tetapi secara resmi tidak ada satupun pihak yang mau

berbicara kepada kami sebagai rakyat biasa.

Sementara belum ada kejelasan dari Sudin Dikmenti maupun dari

Kepala Dinas Dikmenti DKI maupun dari pejabat-pejabat yang berwenang

mengenai kelanjutan pendidikan anak-anak pemulung dan kaum dhuafa ini

dan tanpa ingin memperpanjang polemik yang tidak menuju kearah

penyelesaian yang baik, maka demi kelanjutan pendidikan anak-anak ini,

kami kemudian mengambil inisiatif untuk segera mencari tempat belajar yang

baru sesegera mungkin.

Akhirnya kami berhasil menyewa sebidang tanah milik disekitar

lapak-lapak pemulung didaerah Bintara Jaya, Bekasi Barat diperbatasan

dengan wilayah Jakarta Timur. Yang Lokasi sekolah ini persis berada di sisi

Page 58: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

46

tol exit Bintara. tepatnya di jl. Bintara Jaya IV gg. Masjid rt03/09 Kel.Bintara

Jaya, Kec.Bekasi Barat. Tanah sewaan seluas 3.000 m2 ini berada ditengah-

tengah permukiman liar yang dihuni oleh para pemulung yang berjumlah

sekitar 400 Kepala Keluarga (KK). Jika setiap keluarga memiliki 4 anggota

maka jumlah penduduk disekitar lingkungan ini sebanyak 1.600 jiwa. Dan

disana terdapat juga anak-anak usia sekolah antara 6-12 tahun yang

seharusnya berkewajiban sekolah tetapi karena keterbatasan biaya mereka

tidak mampu disekolahkan.

Oleh karena itu, maka kemudian menamakan kegiatan ini sebagai

“Kelompok Belajar SEKOLAH KAMI” dimana walaupun namanya

berubah, akan tetapi kegiatan tetap akan dipertahankan sebagaimana waktu

kami masih bergabung dengan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)

walaupun dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada saat ini.

“Nama Sekolah tersebut berasal dari mereka sendiri agar ada rasa

memiliki”38

2. Tujuan

Adapun Tujuan penyelenggaraan dari Kekompok Belajar Sekolah

Kami dalam menjalankan program-program pemberdayaan serta pembelajaran

kemandirian bagi anak-anak pemulung dan kaum dhuafa ialah;

a. Turut membantu Pemerintah dalam mensukseskan program

pendidikan yang adalah juga merupakan tanggung jawab seluruh

38 Wawancara pribadi dengan Irina Amongpradja (Kepala Sekolah SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 5 Juli 2013 Siang Hari

Page 59: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

47

masyarakat.Anak-anak ini adalah generasi penerus Bangsa, apabila

mereka tidak mendapatkan kesempatan unuk memperoleh pendidikan

maka kemungkinan besar mereka ini malah akan menjadi penghambat

kemajuan bangsa, menjadi beban negara atau bahkan pengacau

didalam masyarakat.

b. Apabila memungkinkan, mengembalikan mereka kepada jalur

pendidikan formal dengan memasukkan ke sekolah negeri dan

membantu mencarikan orang tua asuh sebagai penyandang dana

sampai tingkat dimana mereka bisa mandiri dalam masyarakat.

c. Mengadakan pelatihan ketrampilan baik yang kami selenggarakan

sendiri maupun bekerjasama dengan Dinas Sosial DKI bagi anak-anak

tidak mampu baik dalam kecerdasan maupun ekonomi tanpa dipungut

bayaran, dimana diharapkan dapat memberikan bekal pendidikan dan

pengetahuan ketrampilan praktis, kemandirian, akhlak dan sopan

santun yang baik kepada murid-murid untuk menjadi bekal hidup

mereka sehingga diharapkan mereka dapat menciptakan lapangan

pekerjaan minimal bagi diri sendiri.

3. Kepengurusan

Kepengurusan diselenggarakan secara kekeluargaan dimana semua

guru secara musyawarah dan mufakat mendiskusikan dan berbagi pekerjaan

untuk kelancaran proses belajar mengajar demi kemajuan anak didik. Dan

Page 60: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

48

untuk struktur kepengurusan Sekolah Kami Bintara Jaya yang masih tetap

bertahan sampai sekarang adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Struktur Kepengurusan Sekolah Kami Bintara Jaya

Sumber : diolah dari dokumen Kepengurusan SEKOLAH KAMI Bintara Jaya (www.sekolahkami.org)

4. Kurikulum dan Kegiatan SEKOLAH KAMI

Dengan latar belakang keadaan anak-anak dan umur yang tidak lagi

sesuai dengan tingkatan pendidikan formal, materi pendidikan dan pengajaran

yang diberikan kami sesuaikan dengan kemampuan anak-anak dan

Struktur Kepengurusan

Sekolah Kami Bintara Jaya

Penanggung Jawab: dr. Irina Amongpradja

Pelaksana Harian Sekolah dan lapangan:

1. Yanti Pasaribu, SE

2. Puji Lestariningsih, ST

3. Riesa Kurniawati, SE

4. Tatiana Sri Nurari, SPd

5. Indriani Dewi

6. Hasannudin

7. Darsono

Pendukung kegiatan :

1. Lady Bahar

2. Endang Samino

3. Hendraning Yusuf

4. Miranda

5. Evie

6. Ardi

Page 61: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

49

kemampuan kami pula yang tentunya berbeda dengan materi pendidikan dan

pengajaran yang baku. Anak didik diajarkan untuk memahami materi

pelajaran berdasarkan logika dan pemahaman bacaan. Mata pelajaran dibatasi

hanya kepada pelajaran Berhitung, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan

Umum, Budi Pekerti dan Agama Islam. Lebih diutamakan lagi adalah

pendidikan ketrampilan yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan

mereka.

Adapun Kegiatan-kegiatan lainnya dalam meningkatkan kemampuan

dan keterampilan bagi anak-anak pemulung dan kaum dhuafa diantaranya

adalah39:

a. Pelajaran KUMON bagi anak kelas 1-6 bekerjasama dengan Yayasan

Kumon, dilaksanakan secara gratis 1 minggu 2 kali selama 2 jam.

b. Pelajaran ketrampilan pembuatan sabun cair dan sabun colek, Saat ini

anak-anak kelas 3 hingga 6 sudah dapat membuat dan memproduksi sabun

colek dan hasilnya sudah dapat dipasarkan oleh mereka sendiri sambil

anak-anak ini memulung dengan jalan menitipkan di warung-warung

maupun dijual dikalangan para pemulung didaerah tempat tinggal

mereka.Juga penjualannya dibantu oleh guru-guru dan pengurus sekolah

lainnya.

39 Artikel tersebut diakses tanggal 19 april 2013, Pukul 11 : 00 pada

http://www.sekolahkami.org

Page 62: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

50

c. Penjualan beras bersubsidi, Untuk membantu kebutuhan anak-anak, maka

setiap bulan kami menjual beras bersubsidi untuk setiap anak sebanyak 5

L dengan harga Rp. 5.000,-.

d. Menabung, Anak-anak diwajibkan menabung semampu mereka dari hasil

penjualan sabun colek maupun dari sisa hasil penjualan barang2 hasil

memulung yang dikoordinir oleh guru masing-masing kelas.

e. Ketrampilan mencukur dan menggunting rambut, Diberikan kepada anak-

anak diatas usia 13 tahun.

f. Membuat bungkus tempat gorengan, kacang goreng, rempeyek, Dilakukan

oleh anak-anak dibawah usia 13 tahun. Bungkus gorengan dibuat dari

kertas-kertas bekas dan kemudian dijual kepada pedagang gorengan atau

pedagang lainnya dipasa-pasar.

g. Shalat berjamaah, Dilaksanakan setiap hari Jum’at dan pada saat pelajaran

agama.

h. Makan bersama, Dilaksanakan untuk semua murid2 SD 3 kali seminggu.

Maksudnya adalah untuk usaha perbaikan gizi anak-anak dan

mengajarkan tata tertib makan diatas piring dengan sendok dan garpu.

i. Ketrampilan Jahit menjahit dan merenda, selain siswa siswa SEKOLAH

KAMI, Kegiatan ini juga dipelajari oleh guru-guru dan orang tua murid

agar terjalin hubungan antara Sekolah kami degan orangtua murid dan

Page 63: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

51

juga turut membantu para ibu-ibu untuk menambah kepandaian agar dapat

digunakan untuk menambah penghasilan keluarga.

j. Anak asuh, Adapun diantara anak didik kami yang ternyata mampu dari

segi kecerdasan dan umur, maka kami masukkan ke SD Negri dan kami

carikan dana untuk pembayaran uang sekolahnya.

k. Disamping anak didik kami, Sekolah kami juga memberikan bantuan SPP

dan uang keperluan sekolah lainnya kepada beberapa orang anak tingkat

SMP yang tadinya putus sekolah.

l. Balai latihan kerja / BLK. Atau Panti Sosial Bina Remaja, bekerja sama

dengan Dinas Sosial DKI, menyalurkan dan membiayai anak-anak umur

15-21 tahun yang putus sekolah untuk mengikuti latihan ketrampilan

selama 6 bulan diasramakan dan bersama-sama mengkaji dan memahami

Al Qur’an yang dilaksanakan 1 minggu sekali selepas shalat Isya.

m. Setiap tahun diselenggarakan 2 angkatan dengan bidang-bidang

ketrampilan Tata Rias, Tata Busana, otomotif, las dan tehnisi mesin

penyejuk (AC). Setiap angkatan dapat menampung 120 orang anak dari

bergabai penjuru Jakarta. Setelah lulus, mereka kemudian sudah dapat

langsung diserap oleh masyarakat sebagai tenaga trampil, bekerja di

salon-salon, garmen, bengkel dan sebagainya.

Page 64: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

52

n. Modal bergulir, Dengan meminjamkan sejumlah dana untuk memulai

sebuah usaha, dengan bimbingan dan pengawasan maka dana tersebut

dikembalikan dari keuntungan usaha secara mencicil.

o. Kegiatan sunatan massal bagi anak-anak didik maupun warga sekitar yang

kurang mampu.

p. Kegiatan pernikahan massal bagi orang tua anak-anak didik dan warga

sekitar yang karena keterbatasan dana belum menikah secara resmi dan

belum mempunyai buku nikah.

q. Kegiatan pelayanan Keluarga Berencana secara gratis bekerjasama dengan

BKKBN dari kelurahan pondok kelapa.

r. Kegiatan Pos Yandu dilokasi pemukiman pemulung.

s. Kegiatan pelajaran pamahaman Al Qur’an di lokasi pemulung dan BLK

t. Kegiatan penjualan beras bersubsidi, yaitu dengan menyediakan beras

murah bagi kaum dhuafa dengan harga Rp. 5.000,-,/ 5lt., saat ini

cakupannya sudah mencapai 400 KK/bulan.

5. Sasaran Kegiatan

Sasaran yang menjadi proses bagian dari pelibatan penerpan program

SEKOLAH KAMI adalah anak-anak pemulung dan dhuafa disekitar Bintara

Jaya, Pondok Kelapa, Rawadas dan Malaka dengan usia berapa saja yang

tidak pernah bersekolah atau putus sekolah berikut orang tuanya.

Page 65: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

53

Saat ini anak-anak didik terdiri dari murid-murid setingkat TK, SD

kelas 1 sampai kelas 6. Usia murid kelas 1 sampai 6 sangat beragam tidak

seperti di sekolah formal lainnya sehingga masih ada anak berusia 14 tahun

yang masih duduk dikelas setingkat kelas 3 SD.

a. Jumlah warga belajar setara SD dan SMP

Tabel 3 Jumlah Siswa-Siswi SEKOLAH KAMI 2013

No. Setara Kelas Usia Jumlah 1 1 SD 7-10 thn 20 2 2 SD 7-10 thn 20 3 3 SD 8-12 thn 14 4 4 SD 9-14 thn 20 5 5 SD 9-14 thn 17 6 6 SD 9-14 thn 14 7 1 SMP 10-15 thn 15 8 2 dan 3 SMP 10-15-thn 15

Jumlah

135

Sumber : wawancara penulis dengan Tatiana Sri Nuraini, S.pd, 6 September 2013

b. Jumlah warga binaan di lapak pemulung Bintara Jaya 400 KK

B. Gambaran Umum Penduduk Bintara Jaya Bekasi Barat

Wilayah bintara jaya yang luasnya sekitar 234.168 Ha dibagi menjadi 13

(Tiga belas) Rukun Warga dan 119 (Seratus Sembilan Belas) Rukun Tetangga).

Jumlah penduduk Kelurahan Bintara Jaya sampai akhir mei 2013 tercatat

sebanyak 33992 Jiwa terdiri dari 7667 KK.

Page 66: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

54

Masyarakat yang ada di bintara jaya kehidupan ekonominya tidak

seluruhnya baik.40 Hal tersebut karena, masyarakat yang masih produktif tidak

semunya mempunyai pekerjaan yang layak karena, rata-rata karyawan yang

bekerja di daerah bintara jaya tersebut adalah masyarakat yang bukan setempat

akan tetapi masyarakat yang dari daerah lain. Untuk itu mereka menghidupi

dirinya sehari-hari dengan membuka kelontong atau warung sebagai tukang

bahkan ada pula yang bekerja sebagai pemulung, sehingga untuk mencukupi

kebutuhannya pun kurang, untuk itu produktifitas masyarakat bintara jaya pun

tidak begitu baik.

Salah satunya Bintara Jaya VIII yang merupakan wilayah kelurahan

Bintara Jaya. Lokasi tempat kelompok belajar anak pemulung dan Dhuafa

Sekolah Kami yang tepatnya berada di RT 03/09 Bintara Jaya, Bekasi Barat.

Lokasi sekolah ini persis berada di sisi tol exit Bintara. Tanah sewaan

seluas 3.000 m2 ini berada ditengah-tengah permukiman liar yang dihuni oleh

para pemulung yang berjumlah sekitar 400 Kepala Keluarga (KK). Jika setiap

keluarga memiliki 4 anggota maka jumlah penduduk disekitar lingkungan ini

sebanyak 1.600 jiwa. Terdapat juga anak-anak usia sekolah antara 6-12 tahun

yang seharusnya berkewajiban sekolah tetapi karena keterbatasan biaya mereka

tidak mampu disekolahkan.

40 Wawancara pribadi dengan Nasrudin (Ketua RT 03), Bintara jaya, 17 Agusutus 2013

malam hari

Page 67: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

55

Para pemulung ini adalah para pemulung yang datang dari daerah Jawa.

Setiap 15-20 pemulung mempunyai seorang bos yang menyediakan rumah

bedeng dan makan seadanya untuk mereka. Sebagai balasannya mereka menjadi

pemulung dan menjualnya kepada bos dengan harga yang murah, dibawah harga

pasaran. Jika ingin menjual dengan harga pasaran tentu mereka tidak boleh

tinggal ditempat itu.

Page 68: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

56

BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN LAPANGAN

Pada BAB IV ini peneliti akan menjelaskan lebih lanjut proses pemberdayaan

pemulung yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI di Bintara Jaya, Bekasi Barat.

Adapun manfaat yang dirasakan para pemulung dan warga miskin pada pelaksanaan

kegiatan pemberdayaan oleh SEKOLAH KAMI, yaitu manfaat pendidikan,

kesehatan, sosial dan Ekonomi.

A. Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Pemulung oleh SEKOLAH KAMI

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis

mengemukakan bahwasannya proses pemberdayaan yang dilaksanakan oleh

Kelompok Belajar SEKOLAH KAMI ini terdiri dari beberapa proses

pelaksanaan kegiatan.

1. Proses pembangunan sarana dan fasilitas

Tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI

dimulai dari proses pembangunan sarana fasilitas yang menunjang kegiatan

belajar anak-anak pemulung dan dhu’afa di Bintara Jaya, Bekasih Barat. Proses

ini menjadi tempat yang sebelumnya adalah pembuangan sampah yang kotor dan

aroma yang tidak sedap, dibuat menjadi sebuah sekolah yang bersih dan indah.

SEKOLAH KAMI ini terbuat dari bambu-bambu seperti sekolah alam.

Sebagaimana yang dituturkan Nurhasan kepada penulis.

“Dulu sebelum adanya SEKOLAH KAMI disini tanah kosong tempat pembuangan sampah dan hanya sedikit lapak-lapak pemulung,

Page 69: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

57

sebagian punya H. Hasan sebagian lagi punya PT dan sekarang sudah tidak kelihatan bekas tempat pembuangan sampah setelah di bangun sekolah disini”41

2. Sosialisasi

Setelah bangunan SEKOLAH KAMI berdiri, maka pelaksanaan

berikutnya ialah menarik anak-anak pemulung untuk dapat bergabung dengan

SEKOLAH KAMI, Pertama kali anak-anak pemulung bersekolah di SEKOLAH

KAMI, sebagian besar orang tua tidak mengizinkan anaknya menuntut ilmu di

sekolah ini. Meski tak dipungut biaya sepeser pun, mereka lebih memilih

anaknya mencari barang untuk di kilokan dari pada bersekolah.

“Awal berdiri, Banyak orang tua yang anaknya tidak diizinkan belajar di sekolah kami, karna waktu bekerja anak-anak jadi berkurang”42 Berdasarkan wawancara penulis kepada Yadi Seorang pemulung di

Bintara Jaya bahwa penghasilan mereka perharinya tidak menentu tergantung

barang yang mereka kumpulkan.43 Para pemulung biasanya mengumpulkan

barangnya terlebih dahulu sampai seminggu, setiap harinya mereka mencari

barang mencapai 10 sampai 15 kg perhari. Setelah barang yang terkumpul

banyak baru mereka setorkan ke bos-bos pemulung. Adapun harga-harga barang

yang mereka jual ke bos-bos pemulung adalah:

41 Wawancara pribadi dengan Nasrudin (Ketua RT 03), Bintara jaya, 17 Agusutus 2013

Malam Hari 42 Wawancara pribadi dengan Ibu Yani (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 6 Juli

2013 Siang hari 43 Wawancara pribadi dengan Yadi (Pemulung), Bintara jaya, 16 Agustus 2013 Siang Hari

Page 70: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

58

Tabel 4 Daftar Harga Barang Bekas

Barang Harga/ Kg

Kardus Rp 700.00,-/kg

Koran Rp 600.00,-/kg

Kaleng/botol Rp 400.00,-/kg

Gelas plastic kotor Rp 3.000.00,-/kg

Gelas plastic yang sudah bersih Rp 4.500.00,-/kg

Kantong plastic Rp 500.00,-/kg Sumber: wawancara penulis dengan Yadi (Pemulung), 16 Agustus 2013

Ketidakpercayaan para pemulung dengan SEKOLAH KAMI juga

menjadi faktor anak-anak mereka tidak diizinkan bersekolah pada waktu itu.

Seperti yang diceritakan Ibu Ladi Pengurus harian SEKOLAH KAMI kepada

penulis :

“Di awal orang tua mereka banyak tidak mengizinkan anaknya untuk ikut dalam sekolah kami, mereka tidak mudah percaya, tapi dengan kita membayar mereka, dalam artian kita memberikan makan siang anak-anak di sekolah kami, meyakinkan orangtua mereka tujuan kami baik, sehingga banyak yang tua banyak yang mengizinkan anaknya bersekolah disini.”44

Anak didik SEKOLAH KAMI (terutama perempuan) banyak yang

menuruti kemauan orangtuanya untuk menikah, patut disayangkan banyak orang

tua mereka yang sering kali tidak sabar untuk menikahkan dan mempekerjakan

44 Wawancara pribadi dengan Ladi Bahar (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 5 Juli

2013 Siang Hari

Page 71: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

59

anak-anak mereka. Merasa sudah cukup kalau sudah lulus SD, anak-anak

dijadikan pembantu rumah tangga.

“Kami yang merasa prihatin ketika ada di antara anak-anak didik mereka yang baru lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), bahkan ada yang baru lulus Sekolah Dasar (SD), diminta untuk menikah oleh orang tuanya demi meringankan beban keluarga.”45

SEKOLAH KAMI berupaya untuk merubah pola pikir anak-anak agar

mereka dapat menolak ketika orang tuanya ingin menikahkan anaknya. Menurut

Ibu Lady orang tua mereka sudah menjadi pribadi yang kokoh, sehingga

sangatlah sulit merubah pola pikir orang tua mereka agar anak-anaknya tidak

dinikahkan diusia muda, anak-anak didik SEKOLAH KAMI yang diberikan

pemahaman sehingga mereka sendiri yang menolak ketika orang tua mereka

memaksakan untuk dinikahkan di usia muda.

Hasil yang dilakukan para pendidik sampai saat ini, banyak para orang

tua yang akhirnya mengizinkan anaknya bersekolah di SEKOLAH KAMI. Selain

menampung anak-anak pemulung yang ada di area Bekasi dan sekitarnya yang

mayoritas anak pemulung, waktu belajarnya pun dibuat singkat 4 jam sehari,

masuk sekolah pukul 08.00 WIB pagi hingga pukul 12.00 WIB siang. Waktu

belajar sengaja dibuat singkat agar anak-anak pemulung tetap bisa bekerja

membantu orangtuanya mengais rizki dari barang bekas.

45 Wawancara pribadi dengan Ladi Bahar ( pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 5 Juli

2013 Siang Hari

Page 72: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

60

“Kalau pagi saya belajar di sini sampai jam 12, trus saya lanjut kerja cari barang bekas”46

3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar SEKOLAH KAMI

SEKOLAH KAMI diperuntukan bagi aktivitas pendidikan informal,

pendidikan yang menikberatkan terhadap aspek ketrampilan dan aspek lainnya

diluar pelajaran-pelajaran sekolah. Siswa-siswi SEKOLAH KAMI juga

mendapat pendidikan akhlak, kejujuran dan sopan santun.

Peran SEKOLAH KAMI tidak hanya berhenti menjadi tempat belajar

anak-anak pemulung dan dhu’fa, akan tetapi peran sekolah harus lebih dari itu.

Seperti yang di paparkan oleh Kepala Sekolah SEKOLAH KAMI, Ibu Irina

kepada Penulis :

“Kami ingin mengajarkan sesuatu yang praktis, sebuah keahlian yang nantinya akan berguna bagi anak-anak, ketimbang hanya hanya sekedar hanya mampu menguasai ilmu dasar tersebut, dengan konsep itulah sekolah kami tidak hanya sekedar rumah singgah seperti banyak dihuni oleh anak-anak jalanan di kota-kota besar. Rumah singgah bagus. Tapi anak jalanan menjadi pengamen, oleh rumah singgah malah dilengkapi peralatannya. Saya enggak mau seperti itu, kalau bisa jangan jadi pengamen lagi. Saya juga gak mao anak-anak pemulung besarnya menjadi pemulung.”47 Adapun kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada hari senin sampai

jum’at. pelajaran yang di berikan anak-anak di SEKOLAH KAMI meliputi

pelajaran umum seperti bahasa, matematika, sains, sosial dan Komputer dan

46 Wawancara pribadi dengan kurnia(Siswa SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 6 Juli 2013

Siang Hari 47 Wawancara pribadi dengan Irina Amongpradja (Kepala Sekolah SEKOLAH KAMI),

Bintara jaya, 5 Juli 2013 Siang Hari

Page 73: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

61

pendidikan agama Islam. Pelajaran tersebut diharapkan agar anak-anak mampu

menguasai pelajaran-pelajaran umum seperti yang ada dikurikulum sekolah

formal lainnya.

Kegiatan belajar-mengajar yang ada di SEKOLAH KAMI tidak jauh

berbeda dengan sekolah pada umumnya, para Guru mengajarkan pelajaran

dengan cara yang sederhana, dan komunikasi dengan para siswa-siswi berbeda

sesuai tingkatan kelas. Hubungan guru dan murid di SEKOLAH KAMI seperti

halnya keluarga. Para guru di SEKOLAH KAMI memang memiliki jiwa sosial

yang tinggi, dan memahami tingkah laku anak-anak di SEKOLAH KAMI.

Tenaga pengajarnya semua S1 dan semua memiliki jiwa sosial tinggi, dan harus professional, kita tidak bisa jika pengajar disini sekarang masuk besok enggak, jadi harus professional, bahkan ada guru yang membawa anaknya mengajar.48

Tugas Pekerjaan Rumah yang diberikan guru kepada anak-anak di

SEKOLAH KAMI juga di kerjakan di sekolah, sedikitnya waktu mereka untuk

belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah, membuat mereka pulang dari sekolah

harus membantu orangtua bekerja memulung mencari barang bekas untuk bisa di

kilokan. Pekerjaan rumah pun dikerjakan pagi hari sebelum mereka masuk

sekolah mereka sudah mengerjakan tugas pekerjaan rumah di Sekolah.

Pada hari selasa anak-anak diberikan pelajaran ketrampilan, di antaranya

ketrampilan yang diajarkan di SEKOLAH KAMI. Ketrampilan membuat sabun,

bermusik, beternak, berkebun, merajut, menjahit, membuat tas dari kertas daur

48 Wawancara pribadi dengan Ladi Bahar (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, Juli 2013 Siang Hari

Page 74: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

62

ulang dan lain-lain. Harapannya, mereka bisa mendapatkan keahlian dan

mempunyai penghasilan dari tiap ketrampilan itu.

Kegiatan ketrampilan pada hari selasa di mulai setelah Pelajaran

KUMON bekerjasama dengan Yayasan KUMON, dilaksanakan secara gratis

selama 2 jam. Kegiatan dilanjutkan dengan pelajaran ketrampilan yang berbeda

setiap setiap kelasnya. Ketrampilan yang diajarkan mulai dari membuat kartu

ucapan dari pepper quiling, sabun, menjahit, daur ulang kertas sampai latihan

musik angklung.

Anak-anak di SEKOLAH KAMI belajar membuat kartu ucapan dan daur

ulang kertas, tidak ada kertas yang terbuang di SEKOLAH KAMI, karena semua

kertas bekas yang sudah terpakai di olah oleh anak-anak menjadi kertas daur

ulang yang cantik. Kertas-kertas yang di olah oleh anak-anak di buat menjadi

kartu ucapan dan amplop berbagai tema (paper quilling)

SEKOLAH KAMI juga memproduksi berbagai macam sabun yang dibuat

oleh siswa-siswi SEKOLAH KAMI setiap hari selasa dan ketika ada pemesanan,

sabun yang dibuat anak-anak adalah sabun untuk mencuci tangan dan sabun

untuk mencuci piring. Sabun-sabun tersebut dibentuk berbagai macam seperti

boneka dan mempunyai wangi aroma terapi.

Menjahit juga merupakan pelajaran ketrampilan yang diajarkan di

SEKOLAH KAMI, setiap anak diajarkan menjahit, biasanya menjahit sebuah tas,

perlak, pakaian dan celana. Tas yang diproduksi anak-anak sudah berbagai

Page 75: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

63

macam bentuk dan sudah banyak dijual. ketrampilan menjahit diajarkan kepada

semua anak-anak di SEKOLAH KAMI secara bergantian, terbatasnya mesin

jahit yang ada sehingga anak-anak harus bergantian untuk belajar menjahit.

Musik juga merupakan pelajaran yang sangat disukai oleh anak-anak di

SEKOLAH KAMI, angklung salah satu jenis musik yang di pelajari oleh anak-

anak pemulung, semua siswa-siswi SEKOLAH KAMI diajarkan musik

angklung. Pelajaran angklung kepada Anak-anak bukan hanya sebuah

ekstrakulikuler, sebagai bukti dari keseriusan anak-anak belajar angklung, anak-

anak sudah sering tampil diberbagai macam panggung dan mall, bahkan sudah

sampai keluar kota. Dengan kemampuan anak-anak dalam bermain angklung

yang cukup bagus, anak-anak sudah bisa ikut membantu sekolah dalam

keuangan, bayaran yang diberikan setiap tampil setengahnya digunakan untuk

membantu sekolah.

Proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh

SEKOLAH KAMI ini, anak-anak di bagi sesuai kelas mereka masing-masing

terdiri 15-20 siswa perkelasnya. Siswa-siswi yang bersekolah disini tidak di

tuntut mereka menggunakan seragam atau sepatu seperti sekolah formal lainnya,

mereka bersekolah dengan berpakaian bebas seperti pakaian yang digunakan

sehari-hari untuk bekerja memulung mencari barang bekas. Seperti penuturan Ibu

Yani, Guru di SEKOLAH KAMI.

Page 76: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

64

“Pakaian yang digunakan anak-anak disini bebas, kami tidak menuntut mereka berpakain seragam sekolah seperti yang ada di Sekolah formal, yang penting mau sekolah”49

Pelaksanaan seluruh kegiatan terlaksana oleh baik, masyarakat sekitar

khususnya para orangtua pemulung merasakan manfaat yang sangat banyak

dengan hadirnya SEKOLAH KAMI sebagai penggerak semangat belajar anak-

anak pemulung kembali bersekolah tanpa mengeluarkan biaya. Walaupun

sebagian orang tua mereka masi ada yang tidak mengizinkan mereka untuk

belajar di SEKOLAH KAMI dengan alasan membantu orang tua mereka

memulung.

“Adanya sekolah disini anak-anak bisa sekolah gratis”.50

Selain kegiatan belajar mengajarnya SEKOLAH KAMI, adanya

pelaksanaan kegiatan-kegiatan ketrampilan di SEKOLAH KAMI juga

mempunyai daya tarik untuk para anak-anak didik sehingga selain pelajaran

umum mereka juga senang dengan mempelajari banyak ketrampilan dan seni

seperti angklung. Selain belajar mereka juga mempunyai tabungan dari hasil

ketrampilan yang mereka buat. Sehingga ketrampilan yang mereka pelajari dapat

menghasilkan uang tambahan untuk mereka.

“Awal yang saya lihat di SEKOLAH KAMI adalah alat musik angklung itu yang membuat saya tertarik dan mau belajar di sini”51

49 Wawancara pribadi dengan Ibu Yani(pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 6 Juli

2013 Siang Hari 50 Wawancara pribadi dengan dayat (pemulung), Bintara jaya, 6 Juli 2013 Siang Hari 51 Wawancara pribadi dengan Hikam (siswa SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 15 Agustus

2013 Siang Hari

Page 77: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

65

Berbagai macam keahlian dengan tujuan jika anak-anak didik tersebut

lulus mereka mengembangakan keahliannya yang sudah diajarkan dengan

membantu orang tuanya bekerja tanpa harus memulung. Hal ini seperti yang

dituturkan oleh Pak Arya dan Ibu Irina tentang tujuan dan keinginan SEKOLAH

KAMI.

“Tujuan kami mengajarkan mereka keterampilan agar mereka setelah lulus dari SEKOLAH KAMI mereka dapat mengembangkan keahliannya seperti yang diajarkan di SEKOLAH KAMI seperti membuat sabun, menjahit dan lainnya.”52

“Keinginan Kami di Sekolah Kami tidaklah muluk-muluk, tak

terlalu berharap anak-anak didiknya dapat mengenyam pendidikan SMA. Setelah ‘lulus’ dari Sekolah Kami, anak-anak didukung untuk mengikuti ujian Paket A. Jika berhasil, mereka disekolahkan di SMP 252 Terbuka yang dilanjutkan dengan enam bulan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Hasilnya, beberapa anak ada yang sudah lulus dari BLK dan dapat diterima bekerja di perusahaan konfeksi maupun salon kecantikan.”53

Kehadiran pendidikan informal di tengah-tengah pemukiman pemulung

sangatlah dibutuhkan dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan SEKOLAH KAMI sangat tepat guna dan memang sangat dibutuhkan

oleh mereka anak-anak pemulung dalam aktivitas mereka yang ketika itu lebih

banyak sebelumnya ke jalan untuk memulung mencari barang bekas. Adanya

SEKOLAH KAMI memberikan perubahan berarti bagi anak-anak yang

52 Wawancara pribadi dengan Ardi (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 5 Juli 2013

Siang Hari 53 Wawancara pribadi dengan Irina Amongpradja (Kepala Sekolah SEKOLAH KAMI),

Bintara jaya, 5 Juli 2013 Siang Hari

Page 78: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

66

sebelumnya telah putus sekolah ataupun memang tidak bersekolah. Hal ini

seperti yang dituturkan Hikam yang merupakan siswa di SEKOLAH KAMI,

“Perbedaan banyak, dulu kalau dari pagi saya sudah mulung cari barang, sekarang bisa sekolah dulu sampai siang”54

Pada proses pemberdayaan yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI,

penulis melihat bahwasanya apa yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI lebih

mengarah pada model pembedayaan sebagai Proses penguatan kapasitas.

Proses pemberdayaan pemulung ini, pada hakikatnya untuk memperkuat

daya (kemampuan) anak-anak pemulung mampu mengembangkan potensi dan

keahliannya agar lebih mandiri. Mengajarkan ketrampilan-ketrampilan jahit,

pembuatan sabun, daur ulang kertas, membuat pupuk, komputer, bahasa inggris

dan ketrampilan lainnya yang merupakan proses utnuk meningkatkan

kemampuan individu anak-anak pemulung.

Pengembangan kapasitas individu meliputi pengembangan kapasitas

kepribadian dan kapasitas di dunia kerja. untuk mengembangkan kapasitas

kepribadian, SEKOLAH KAMI banyak mengajarkan gaya bicara, akhlak dan

sopan santun dan anak-anak pemulung sangatlah baik berbeda sebelum mereka

masuk ke SEKOLAH KAMI. Anak-anak pemulung lebih ramah dan santun

dalam kehidupan sehari-hari baik dengan teman maupun didalam keluarga.

Peningkatan kapasitas di dunia kerja, anak-anak pemulung yang sebelum

masuk di SEKOLAH KAMI mereka sudah bekerja membantu orangtua mereka

54 Wawancara pribadi dengan Hikam (siswa SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 15 Agustus

2013 Siang Hari

Page 79: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

67

memulung. Kegiatan pendidikan ketrampilan untuk pengembangan potensi anak-

anak pemulung guna memperluas alternatif untuk memilih profesi atau pekerjaan

yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan

Lulus dari sekolah SEKOLAH KAMI, Ibu Irina menyalurkan anak-anak

didiknya ke Balai Latihan Kerja (BLK) selama enam bulan pelatihan. Hasilnya,

beberapa anak ada yang sudah lulus dari BLK dan dapat diterima bekerja di

perusahaan konfeksi, perbengkelan maupun salon kecantikan.

“Setelah mereka lulus SMP kami menyalurkan mereka ke Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Bambu Apus agar mereka dapat di ajarkan berbagai macam keterampilan dan lulus dapat bekerja di perusahaan sesuai keterampilan yang mereka miliki”55

Jumlah alumni SEKOLAH KAMI semenjak tahun 2001 sampai sekarang

adalah 600 orang, berdasarkan data alumni SEKOLAH KAMI yang kini sudah

bekerja dan mempunyai usaha sendiri yaitu:

Tabel 5 Data Alumni SEKOLAH KAMI

5 Orang Membuka bengkel Motor

2 Orang Membuka las besi tempa

14 Orang Menjadi penjahit

Sumber : diolah dari dokumen Kepengurusan SEKOLAH KAMI Bintara Jaya

(www.sekolahkami.org)

55 Wawancara pribadi dengan Pak Ardi (Pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 5 Juli

2013 Siang Hari

Page 80: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

68

B. Manfaat Pelaksanaan Proses pemberdayaan Pemulung oleh SEKOLAH

KAMI di Bintara Jaya Bekasi Barat

Berdasarkan hasil temuan di lapangan, ditemukan bahwa dalam

pelaksanaan pemberdayaan malalui program pemberdayaan bagi anak-anak

pemulung di wilayah Bintara Jaya Bekasi Barat. Penulis menemukan manfaat-

manfaat yang dirasakan oleh anak-anak pemulung maupun orang tua pemulung

dalam pemberdayaan yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI.

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah proses transformasi masyarakat dari

kebodohan menuju kecerdasan. Pendidikan adalah sebuah perubahan

masyarakat dari ketidak mampuan menjadi keahlian. Sekaligus pendidikan

adalah saran mengubah kemalasan dan kemudahan menjadi kesadaran dan

tindakan oleh karena itu pendidikan menjadi fondasi sangat penting dalam

mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karena strategisnya kedudukan

pendidikan dalam perubahan masyarakat, maka pendidikan harus mendapatkan

prioritas yang tinggi dalam pembangunan

Pendidikan di Indonesia pada umumnya orientasi mengacu kepada

standar proses pendidikan yang di tentukan oleh Pemerintah. Hal ini telah

menjadi kebiasaan padahal standar proses pendidikan yang pemerintah buat

kadang tidak sesuai dengan karakter setiap peserta didik. Faktor inilah yang

melatar belakangi SEKOLAH KAMI untuk menyusun kurikulumnya sendiri.

Page 81: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

69

Kurikulum yang di buat SEKOLAH KAMI sangat Bertolak belakang dengan

ketentuan pemerintah, kurikulum SEKOLAH KAMI justru lebih menekankan

kepada proses dan penanaman nilai, norma dan keahlian (skill) yang sesuai

dengan minat dan bakat peserta didik.

Besarnya manfaat yang dirasakan anak-anak pemulung dan orang tua

pemulung dalam aspek pendidikan. Sebagaimana yang dituturkan oleh Hikam

siswa SEKOLAH KAMI dan Ibu Sari orangtua pemulung :.

“Saya seneng banget bisa belajar disini, bisa belajar Komputer, baca sama tulis, dulu ma gak bisa baca sekarang udah bisa.”56

“banyak manfaatnya bisa sekolah disini gratis, sekolah diluar

mahal.”57

Selain itu penulis juga menanyakan kepada Bapak Nasrudin yang Juga

menjabat sebagai Ketua RT 03 mengenai manfaat SEKOLAH KAMI terhadap

anak-anak pemulung tentang perubahan yang dibawa SEKOLAH KAMI bagi

para pemulung di Bintara Jaya.

“Ya, Alhamdulillah, anak-anak pemulung disini sudah banyak yang bisa baca tulis, sudah bisa buat keterampilan sabun, jahit,musik dan akhlak anak-anak juga sudah lebih baik, tidak kelihatan seperti waktu belum adanya SEKOLAH KAMI”58

Kemauan dan minat belajar anak-anak pemulung juga menjadi faktor

pendukung dalam proses pemberdayaan pemulung untuk lebih baik dan lebih

56 Wawancara pribadi dengan Hikam (siswa SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 15 Agustus

2013 Siang Hari 57 Wawancara pribadi dengan Ibu Sari (Orangua pemulung), Bintara jaya, 15 Agustus 2013

Siang Hari 58 Wawancara pribadi dengan Nasrudin(Ketua RT 03), Bintara jaya, 17 Agusutus 2013

Malam Hari

Page 82: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

70

memahami nilai hidup dengan belajar dan memiliki ketrampilan serta adanya

manfaat yang dihasilkan bisa melecut semangat untuk memperbaiki hidup

mereka. manfaat-manfaat tersebutlah dengan mengerti dan bisa menggunakan

komputer, bahasa inggris yang sebelumnya tidak tahu menjadi bisa bahkan anak-

anak sudah bisa berkomunikasi dengan tamu-tamu asing dari luar negri.

2. Kesehatan

Salah satu manfaat yang dirasakan oleh para pemulung adalah pelayanan

Posyandu yang rutin setiap bulannya, kegiatan ini merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh SEKOLAH KAMI bekerjasama dengan RT/RW dan Puskesmas

Kelurahan Bintara Jaya untuk seluruh masyarakat pemulung yang berada

disekeliling SEKOLAH KAMI.

Kegiatan Posyandu dinikmati oleh warga disekitar lapak pemulung secara

gratis, anak-anak balita yang ada di lapak-lapak pemulung didata oleh

SEKOLAH KAMI, anak-anak balita yang sudah didata kemudian mendapatkan

pelayanan kesehatan gratis oleh bidan dari Puskesmas Keluarahan Bintara Jaya.

“Posyandu di buat agar mereka semakin sehat dan semakin mengerti pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan, mengerti tentang arti dan pentingnya pendidikan bagi anak-anak terutama.”59

Posyandu di tunjukan kepada para ibu yang mempunyai bayi dan balitanya

untuk di timbang dan imunisasi serta penyuluhan oleh ibu Bidan bersama-sama

dengan warga RT/RW setempat, setelah penimbangan selesai, Ibu-ibu kemudian

59 Wawancara pribadi dengan Ladi Bahar (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, Juli

2013 Siang Hari

Page 83: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

71

mengantri di SEKOLAH KAMI untuk mendapatkan susu, biskuit dan Beras 5

liter yang harus ditebus dengan harga Rp. 10.000,-. untuk setiap keluarga yang

menjadi warga Posyandu SEKOLAH KAMI.

“saya seneng banget adanya Pos Yandu di SEKOLAH KAMI setiap bulanlah karena disini selain di imunisasi juga dikasih sembako murah beras 5 litar Rp10.000 juga dikasih biscuit sama susu buat anak.”60

Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI tidak hanya

posyandu, pembuatan MCK (mandi, cuci, kakus) juga merupakan program

kesehatan untuk para pemulung di Bintara Jaya, pembuatan MCK umum dibuat

agar warga peduli akan kesehatan mereka dan anak-anak mereka.

Kebutuhan terhadap MCK merupakan kebutuhan primer manusia.

Pembuatan MCK yang dibuat oleh SEKOLAH KAMI, diharapkan para

pemulung dan warga sekitar dilapak pemulung dapat terpenuhi kebutuhan akan

sanitasi yang baik dan sehat.

Sosialisasi yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI untuk menaga

kesehatan dan merawat fasilitas yang ada tidak membuat sadar warga di lapak

pemulung, para warga tidak sadar akan pentingnya merawat fasilitas yang dibuat

oleh SEKOLAH KAMI. mereka merasa tidak memiliki, sehingga tidak adanya

kesadaran warga membuat mereka tidak merawat MCK yang berada di tengah-

tengah pemukiman lapak pemulung. seperti yang di tuturkan Ibu Lady kepada

penulis :

60 Wawancara pribadi dengan Ibu Maroh (Pemulung), Bintara jaya, 15 Agusuts 2013

Page 84: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

72

“kami membuatkan MCK umum agar mereka sadar akan kesehatan, tapi seperti yang kita lihat banyak yang rusak karna kurang dijaga dan kurang kesadaran para warganya”61

3. Ekonomi

SEKOLAH KAMI Bintara Jaya menerapkan kurikulum dengan

penerapan pendidikan berupa penekanan pada ketrampilan untuk para anak

pemulung yang belajar di SEKOLAH KAMI. Hal tersebut sangat berguna bagi

para peserta didik yang rata-rata berasal dari para pemulung dan dhua’afa demi

neningkatkan kesejahteraan mereka. Sehingga adapun manfaat dari penerapan

program pendidikan di SEKOLAH KAMI dengan mengunakan kurikulum yang

lebih menekankan pada ketrampilan siswa sangat besar dirasakan oleh para

masyarakat yang kurang mampu seperti ketrampilan menjahit baju, membuat tas,

membuat sabun cuci. Kurnia seorang salah satu siswa SEKOLAH KAMI

menceritakan kepada penulis :

“Saya bisa jahit baju dan tas, bisa main alat musik dan tampil dimana-mana, dari situ saya dapat uang dan ditabung disini. Jadi punya uang dari sini.”62

Program pendidikan yang seperti ini merupakan merupakan salah satu

bentuk aplikasi dari pengembangan potensi peserta didik guna memperluas

alternatif untuk memilih profesi atau pekerjaan yang pada gilirannya akan

meningkatkan kesejahteraan.

61 Wawancara pribadi dengan Ladi Bahar (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 5 Juli

2013 Siang Hari 62 Wawancara pribadi dengan Kurnia(siswa SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 15 Agusuts

2013

Page 85: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

73

“Produk buatan anak-anak hanya dipasarkan dari mulut ke mulut, ada juga yang menitipkan ke warung, ataupun kadang kita membuka bazar kalau ada tamu. Dan sekarang kita sudah mempunyai stand di darmawangsa squer disana kami menjual aneka kerajinan anak-anak. Untuk sabun, harganya berkisar Rp 3000 sampai Rp 10.000. kalau ada pesanan bisa dikerjakan lebih dari itu, tetapi kami sudah tetapkan kalau ada praktik pembuatan itu anak-anak Cuma sampai jam 12 saja, sisanya mereka ada yang pulang bantu orangtuanya memulung.”63

Selain kerajinan sabun dan tas, musik angklung juga menjadi kegiatan

yang paling aktif di SEKOLAH KAMI, pementasan angklung di SEKOLAH

KAMI sudah sampai ke luar kota Yogjakarta, dengan kemampuan anak-anak

dalam bermain angklung yang cukup handal mereka sudah bisa ikut membantu

sekolah dalam keuangan, setiap tampil pentas anak-anak dibayar dan uangnya

biasanya sebagian mereka tabung dan sebagian digunakan untuk membantu

sekolah.

Banyaknya para alumni yang sudah bekerja sesuai bidangnya, sesuai

pelatihan yang mereka terima di Balai Latihan Kerja (BLK), diantaranya ada

yang sudah bekerja di salon kecantikan, perbengkelan, perusahaan konfeksi

seperti yang dituturkan Tomi Alumni yang sekarang bekerja mengajar musik

angklung di SEKOLAH KAMI :

“Alumni sudah banyak yang bekerja diluar, saya lulus 2009, angkatan saya ada yang kerja di salon, di bengkel, tapi jauh jauh kerjanya, saya disini bantu-bantu ngajar musik”64

63 Wawancara pribadi dengan Irina Amongpradja (Kepala Sekolah SEKOLAH KAMI),

Bintara jaya, 5 Juli 2013 Siang Hari 64 Wawancara pribadi dengan Tomi(Alumni dan pengajar Musik SEKOLAH KAMI), Bintara

jaya, 15 Agusuts, siang hari

Page 86: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

74

Para orangtua yang anak-anaknya belajar juga meresakan manfaat dari

SEKOLAH KAMI, para orang tua tidak harus mengeluarkan biaya tambahan

untuk pendidikan anaknya, selain anak-anak pintar, anak-anak mereka pun masi

dapat bekerja membantu orangtuanya bekerja.

4. Sosial

Pekerjaan mencari barang bekas untuk di timbang, memang merupakan

hal yang sangat melekat bagi kehidupan para pemulung di lapak Bintara Jaya,

warga yang tinggal di lapak pemulung adalah masyarakat yang kebanyakan

berasal dari cikarang. Mereka mendapatkan tempat tinggal yang disediakan

gratis oleh bos-bos pemulung dengan imbalan mereka mencari dan

mengumpulkan barang bekas untuk di timbang. Seperti yang di katakan Ibu Imah

seorang pemulung yang tinggal di lapak Bintara Jaya.

“Saya disini numpang sama bos, nyetor barang yang dikumpukan setiap minggunya.”65

Banyak hambatan yang diperoleh oleh SEKOLAH KAMI dalam

mengajak anak-anak pemulung di Bintara Jaya untuk bersekolah, kebiasaan anak

yang tidak suka belajar. menjadikan Anak-anak terkadang terbentur dengan

permasalahan bermain dan bekerja untuk membantu orang tuanya. Begitu juga

dengan orangtua mereka yang lebih senang anakanya bekerja membantu mereka

mencari barang rongsokan.

65 Wawancara pribadi dengan Ibu Imah (pemulung), Bintara jaya, 19 Agusuts, siang hari

Page 87: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

75

Hal ini yang membuat prilaku dan pola pikir anak-anak yang orang

tuanya bekerja sebagai pemulung hanya sebatas mengetahui kehidupan

dilingkungan tempat tinggal mereka.

Pada masa awal keberadaan SEKOLAH KAMI, para pemulung hanya

melakukan interaksi sosial secara internal dalam komunitas mereka. Para

pemulung lebih tertutup dan tidak mudah percaya terhadap diluar kelompok

mereka, interaksi antar individu dalam komunitas pemulung telah mengalami

banyak perubahan. Saat ini, komunitas pemulung di Bintara Jaya lebih terbuka

terhadap kelompok lain, termasuk bagi kelompok dari luar yang merupakan

tamu-tamu SEKOLAH KAMI, peneliti, mahasiswa dan kelompok masyarakat

lain.

Berdasarkan yang di paparkan Ibu Lady kepada penulis bahwa kehadiran

SEKOLAH KAMI juga mengubah pola pikir anak-anak agar mampu melihat

masa depan yang lebih baik dan meraih cita-cita mereka. bukan hanya sekedar

menjadi bos-bos pemulung akan tetapi lebih dari itu agar mereka lebih dipandang

keberadaanya.

Anak-anak yang sebelumnya tertutup, setelah mengikuti kegiatan di

SEKOLAH KAMI mereka lebih terbuka dan lebih santun terhadap tamu-tamu

yang datang di SEKOLAH KAMI. Kegiatan-kegiatan yang diajarkan di

SEKOLAH KAMI yang membuat mereka lebih percaya diri.

Menurut wawancara mendalam dengan Ibu Lady, pengurus harian

SEKOLAH KAMI, perubahan yang teradi pada komunitas pemulung di Bintara

Page 88: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

76

Jaya dapat dirasakan kebedaradaan dan manfaatnya.66 Penilaian Ibu Lady ini

juga dibenarkan Ibu Lia, Ibu Rumah Tangga, Istri pemulung.

“Dulu kami sangat tertutup dan tidak mau diwawancarai ketika ada mahasiwa yang datang,namun sekarang, banyaknya tamu yang datang di SEKOLAH KAMI membuat kami terbiasa dan mau ketika diwawancarai.”67

Pendidikan informal yang ada di lingkungan lapak-lapak pemulung

memang sangat tepat guna dan dibutuhkan oleh mereka anak-anak pemulung

dalam aktivitas mereka yang ketika sebelumnya di jalan untuk memulung

mencari barang bekas.

Pendidikan dan pelatihan ketrampilan merupakan kegiatan yang sangat

berguna untuk membantu mengembangkan potensi anak-anak pemulung agar

bisa melecut semangat untuk memperbaiki hidup mereka.

Besar manfaat yang merasakan para alumni dari pendidikan dan pelatihan

ketrampilan yang diajarkan SEKOLAH KAMI, keberadaan mereka lebih

dipandang setelah banyak menguasai keahlian dan keterampilan di SEKOLAH

KAMI. Baik dimasyarakat maupun dipekerjaan mereka. Menurut Ibu Ladi Bahar

selaku pengurus harian SEKOLAH KAMI , seperti yang dituturkan penulis :

“Alumni dari SEKOLAH KAMI sudah banyak, memang tidak semua kami ketahui skrang keberadaanya, tetapi sebagian mereka masi ada yang datang bersilaturahmi kesini, Alhamdulillah yang dahulunya seorang pemulung sekarang sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.68

66 Wawancara pribadi dengan Ladi Bahar (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, Juli

2013 Siang Hari 67 Wawancara pribadi dengan Lia (istri pemulung), Bintara jaya, 19 agustus 2013 Siang Hari 68 Wawancara pribadi dengan Ladi Bahar (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, Juli

2013 Siang Hari

Page 89: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

77

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan

Berdasarkan pada temuan penelitian yang dijelaskan dalam uraian bab

temuan dan analisis, dapat peneliti simpulkan bahwa proses pemberdayaan

pemulung melalui aktivitas pendidikan dengan menggunakan kurikulum yang

dibuat oleh SEKOLAH KAMI sendiri, yaitu lebih mengutamakan pendidikan

ketrampilan yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak-anak pemulung.

Proses pemberdayaan yang dilakukan oleh SEKOLAH KAMI lebih

mengarah pada model pembedayaan sebagai Proses penguatan kapasitas, yaitu

proses meningkatkan kemampuan anak-anak pemulung agar mampu

mengembangkan potensi dan keahliannya agar lebih mandiri.

Adapun manfaat yang diterima oleh para pemulung dengan adanya

SEKOLAH KAMI sebagaimana yang penulis analisa teridiri dari beberapa

aspek, diantaranya ialah:

a. Pendidikan

- Para pemulung yang anak-anaknya dahulu tidak bersekolah dengan

berdirinya SEKOLAH KAMI mereka melanjutkan sekolah dengan

gratis.

- Anak-anak pemulung lebih semangat dalam minat belajarnya.

Page 90: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

78

- Banyak anak-anak pemulung yang dahulunya belum bisa baca dan

tulis, sekarang mereka sudah bisa baca dan tulis bahkan sudah dapat

menguasai Komputer dan bahasa inggris

b. Kesehatan

- Adanaya Kegiatan pelayanan PosYandu yang rutin setiap bulannya,

kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh SEKOLAH

KAMI bekerjasama RT/RW dan Puskesmas untuk seluruh masyarakat

pemulung yang berada disekeliling SEKOLAH KAMI.

- Para pemulung lebih mengerti pentingnya menjaga dan memelihara

kesehatan, dan pentingnya kesehatan bagi anak-anak.

c. Ekonomi

- Melalui produk-produk yang dibuat anak-anak pemulung dapat

menambah penghasilan mereka.

- Anak-anak pemulung alumni SEKOLAH KAMI yang dahulunya

masih memulung mencari barang bekas, sekarang sudah bisa bekerja

sesuai keahlian yang mereka pelajari.

- Pengeluaran pemulung mereka merasa lebih ringan dengan

bergabungnya anak-anak pemulung bersekolah di SEKOLAH KAMI

dengan gratis walaupun terbatasnya waktu anak-anak pemulung untuk

membantu orang tua mereka memulung mencari barang bekas.

d. Sosial

Page 91: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

79

- Pola pikir anak-anak pemulung lebih terarah dan luas, anak-anak yang

dahulunya hanya mengetahui kehidupan mereka di lapak-lapak

pemulung, sekarang mereka sudah lebih terarah dan mempunyai cita-

cita yang tinggi.

- Anak-anak pemulung yang dahulunya tertutup dan hanya bergaul

dengan kelompok mereka, sekarang anak-anak lebih terbuka dan

percaya diri.

- Keberadaan mereka lebih di pandang di masyarakat berbeda sebelum

adanya SEKOLAH KAMI.

-

D. SARAN

Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam hal ini kepada

SEKOLAH KAMI sebagai lembaga Informal yang membantu dalam

memberikan pelayanan kepada para pemulung, maka peneliti mempunyai saran-

saran diantaranya :

a. Lebih melibatkan partisipasi masyarakat sekitar sehingaa dalam pelaksaan

kegiatan, masyarakat yang berada di sekitar SEKOLAH KAMI merasa ikut

ambil dalam perubahan anak-anak pemulung dilapak-lapak pemulung di

Bintara Jaya, Bekasi Barat

Page 92: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

80

b. Membuka aktivitas sejenis di daerah berbeda agar terjadi pemerataan

program pendidikan kepada anak-anak pemulung dan dhu’afa yang tidak

bersekolah.

c. Warga masyarakat dilapak-lapak pemulung seharusnya lebih menjaga dan

peduli akan kesadaran fasilitas umum yang dibuat oleh SEKOLAH KAMI.

Page 93: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial. Depok: FISIP UI Press, 2005.

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan, Intervensi Komunitas, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2001.

Adi, Isbandi Rukminto. Pemikiran-pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2002.

Anwar, Deni. Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amalia, 2005.

Bugin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada, 2011.

Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta: CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Haraoan, H. Syahrin. Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999.

Informasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Volume 10, No 1, April 2005, Jakarta: Pusat Penelitian Permasalahan Kesejahteraan Sosial Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial Republik Indonesia, 2005.

Jurnal Comdev, Edisi I 2005

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia, 1980.

Maleong, Laxy J, metode penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007

Mardikanto, Totok dan Soebiato, Poerwoko. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta, 2012

Prijono, Onny S. Pemberdayaan Konsep, Kebijakan dan Implementasi, Jakarta: Centre for Strategis and International Studies, 1996.

Page 94: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Rahayu, Iin Tri. Observasi dan Wawancara, Malang: Bayumedia Publishing, 2004.

Rukhiyat, Adang. Panduan Penelitian Bagi Remaja, Jakarta: CV.Tumaritis, 2003.

Saebani, Deni Ahmad. Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Salam, Syamsir dan Aripin, Jaenal, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Suharto, Edi. Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial; Konsepsi dan strategi, Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, 2004

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian strategis pembangunan kesejahtraan sosial dan pekerjaan sosial, Bandung: PT Refika Aditama, 2005

Sztompka, Piotr. Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada, 1994

UUD 1945, Pasal 34 ayat 2

1. Daftar Sumber Internet

Artikel tersebut diakses tanggal 28 Januari 2013, Pukul 10 : 30 pada www.bappenas.go.id/get-file-server/node/6218/

Artikel tersebut diakses tanggal 4 Maret 2013, Pukul 14 :11 pada http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Pilkada&id=157005.htm

Artikel tersebut diakses tanggal 4 Maret 2013, Pukul 13 :16 pada http://www.portalinfaq.org/p01_program_view.php?program_id=156

Artikel di akses pada 19 april 2013, dari http://adisarana.com/?p=79

Artikel tersebut diakses tanggal 28 Januari 2013, pada http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-pemulung.

Artikel tersebut diakses tanggal 19 april 2013, Pukul 11 : 00 pada http://www.sekolahkami.org

Page 95: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Artikel tersebut diakses tanggal 28 Januari 2013, pada http://www.artikata.com/arti-374589-pemulung.

2. Daftar Wawancara

Wawancara pribadi dengan Ardi (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 5 Juli 2013 Siang hari.

Wawancara pribadi dengan dayat (pemulung), Bintara jaya, 6 Juli 2013 Siang hari.

Wawancara pribadi dengan Hikam (siswa SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 15 Agustus 2013 Siang hari.

Wawancara pribadi dengan Irina Amongpradja (Kepala Sekolah SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 5 Juli 2013 Siang Hari

Wawancara pribadi dengan Ibu Imah (pemulung), Bintara jaya, 19 Agusuts, siang hari.

Wawancara pribadi dengan Ladi Bahar (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 5 Juli 2013 Siang Hari

Wawancara pribadi dengan Lia (istri pemulung), Bintara jaya, 19 agustus 2013 Siang Hari

Wawancara pribadi dengan Nasrudin (Ketua RT 03), Bintara jaya, 17 Agusutus 2013 malam hari

Wawancara pribadi dengan Yadi (Pemulung), Bintara jaya, 16 Agustus 2013 Siang hari.

Wawancara pribadi dengan kurnia (Siswa SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 6 Juli 2013 Siang hari.

Wawancara pribadi dengan Ibu Yani (pengajar SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 6 Juli 2013 Siang hari.

Page 96: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Wawancara pribadi dengan Hikam (siswa SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 15 Agustus 2013 Siang hari.

Wawancara pribadi dengan Ibu Sari (Orangua pemulung), Bintara jaya, 15 Agustus 2013 Siang hari.

Wawancara pribadi dengan Ibu Maroh (Pemulung), Bintara jaya, 15 Agusuts 2013 Siang hari.

Wawancara pribadi dengan Tomi(Alumni dan pengajar Musik SEKOLAH KAMI), Bintara jaya, 15 Agusuts, siang hari

Page 97: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan
Page 98: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan
Page 99: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan
Page 100: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Wawanacara dengan Pengurus Sekolah Kami

Identitas Informasi :

Nama : Ladi Bahar

Alamat : Curug, Permata hijau Pondok Kelapa, Jakarta Timur

Pekerjaan : Pengurus Harian Sekolah Kami

Lokasi Wawancara : SEKOLAH KAMI

Waktu Wawancara : 19 Agustus 2013, Pukul 10.000 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JURNAL

Musyfiq (M) : Assalamu’alaikum bu? Ladi (L) : Waalaikumsalam,yang dari UIN ya? Musyfiq (M) : Iya bu, ganggu gak bu? saya ingin Tanya-tanya tentang sekolah kami bu? Ladi (L) : Boleh tapi lebih jelasnya sama Dr. Ina, mau Tanya apa? Musyfiq (M) : Tentang awalnya berdirinya sekolah kami bagaimana bu? Ladi (L) : awalnya kan di Transito, trus pindah-pindah akhirnya disin, di bintara jaya, dulu belum ada namanya pas 2007 pindah di bintara kita kasih nama SEKOLAH KAMI. Musyfiq (M) : kenapa target sekolah kami itu anak-anak pemulung bu? Ladi (L) :orangtua mereka sudah susah, sudah menajdi pribadi yang

Bu Lady sangat baik untuk membantu saya dalam penelitian tentang berdirinya SEKOLAH KAM

Page 101: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

kokoh, untuk itu kita lebih kepada anak-anak, anak-anak disini perlu dibantu dan di kembangakan dalam segala bidang. Musyfiq (M) : bagaimana proses pembedayaan yang di lakukan sekolah kami? Ladi (L) : Di awal orang tua mereka banyak tidak mengizinkan anaknya untuk ikut dalam sekolah kami, mereka tidak mudah percaya, tapi dengan kita membayar mereka, dalam artian kita memberikan makan siang anak-anak di sekolah kami, meyakinkan orangtua mereka tujuan kami baik, sehingga banyak yang tua banyak yang mengizinkan anaknya bersekolah disini.” Musyfiq (M) : ada gak hambatan-hambatan dalam kegiatan Sekolah Kami ini? Ladi (L) : hambatan banyak dari awal kita sering pindah-pindah tempat, tapi disini kami kerjakan apa yang kita mampu.semuanya berjalan aja Musyfiq (M) : kenapa sekolah kami di bangun di wilayah bintara jaya ? Ladi (L) : Kita disini menyewa tempat dengan yang punya tanah pak H. Hasan, dan yang puny tanah pun kita libatkan dalam Sekolah Kami agar merasa memiliki. Musyfiq (M) : Fasilitas apa saja yang ada di Sekolah kami Ladi (L) : Disini kita punya 8 Kelas, dari kelas 1 Sampai Smp kelas 3, ada ruang computer, perpustakaan, kolam ikan, ada kandang kambing, disana ada tempat membuat pupuk. Dan ini tempat anak-anak latihan angklung. Musyfiq :Apakah ada fasilitas untuk para pemulung di sini? Ladi (L) : ada MCK diluar, kami membuatkan MCK umum agar mereka sadar akan kesehatan, tapi seperti yang kita lihat banyak yang rusak karna kurang dijaga dan kurang kesadaran para warganya

Page 102: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Musyfiq (M) : selain memperdayakan anak-anak pemulung, ada tidak upaya yang dilakukan sekolah kami untuk memperdayakan orang tua mereka? LadI (L) : dulu awal pertama berdiri disini kami mengajarkan menajahit untuk orangtua pemulung, tapi lama kelamaan kegiatan itu berhenti banyak orang tua yang sudah gak datang untuk belajar menjahit. Musyfiq (M) : selain itu ada tidak kegiatan pelayanan kesehatan untuk para pemulung disini? LadI (L) : disini ada posyandu kerjasama dengan Rt dan puksesmas Bintara Jaya. Pos Yandu di buat agar mereka semakin sehat dan semakin mengerti pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan, mengerti tentang arti dan pentingnya pendidikan bagi anak-anak terutama. Setelah anak-anak di timbang ibu-ibu mendapatkan sembako dan beras dengan harga murah. Musyfiq (M) : disini saya melihat banyak kegiatanya tentang keterampilan dan angklung yang sudah pentas dimana-mana, apakah sulit untuk mengajarkan mereka? LadI (L) : tidak sulit, mereka tekun-tekun dalam mempelajari semua keterampilan disini. Musyfiq (M) : Bagaiamana untuk tenaga pengajarnya ? Ladi (L) : Tenaga pengajarnya semua S1 dan semua memiliki jiwa sosial tinggi, dan harus professional, kita gak bisa kalau pengajar disini sekarng masuk besok enggak, jadi harus professional, bahkan ada guru yang membawa anaknya mengajar. Musyfiq (M) : selama ini apa saja yang sudah dihasilkan oleh anak-anak pemulung? Ladi (L) : Banyak banget yang sudah dihasilkan anak-anak disini, sabun, kartu ucapan, tas, bisa di lihat di sana. Dan kita juga hasil

Page 103: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

produksi kita pasarkan ada di darmawangsa squerd, disana hasil produksi anak-anak di jual disana. Musyfiq (M) : apakah hasil kerajinan yang dibuat anak-anak pemulung dapat menambah perekonomian mereka? Ladi (L) : ya tentunya, mereka dapet keuntungan dari hasil penjualan kerajinan, sebagian untuk anak-anak dan sebagian untuk pemasukan operasional sekolah kami Musyfiq (M) : adakah alumni dari sekolah kami yang sudah sukses dan dapat bekerja di perusahaan atau tempat kerja lainnya? Ladi (L) : alumni sudah banyak ada yang sudah bekerja disalon, di bengkel dan banyak lainnya, jadi mereka setelah lulus dari smp kami salurkan ke badan latihan kerja (BLK). Musyfiq (M) : saya melihat anak-anak disini makan siang dsini, itu perlu dana yang besar? Apakah SEKOLAH KAMI sudah mempunyai donator tetap atau kerjasama dengan lembaga-lembaga lain? Ladi (L) : Tidak ada donator tetap, semua dari Dr. Ina dari sebagian hasil penjualan dan ada juga sumbangan-sumbangan dari lembaga-lembaga yang berkunjung kesini, tapi tidak ada yang menjadi donator tetap di sokolah kami.

Interviewer Interview

Page 104: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Wawanacara dengan Pengurus Sekolah Kami

Identitas Informasi :

Nama : dr. Irina Amongpradja

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 12 Juli 1958

Jabatan : Kepela Sekolah SEKOLAH KAMI

Alamat : Jl. Cipinang Indah Raya E/3 A Jkt 13420

Pendidikan : Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Lokasi Wawancara : SEKOLAH KAMI

Waktu Wawancara : 19 Agustus 2013, Pukul 11.00 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JURNAL

Musyfiq (M) :Assalamu’alaikum bu Irina? dr. Irina (I) : wa’alaikumsalam, mau Tanya apa? Kan sudah di wakilkan sama bu lady, hehe Musyfiq (M) : Iya bu, kan ingin tanyat-tanya penasaran sama ibu, seorang dokter bisa mendirikan Sekolah seperti ini? dr. Irina : aduh saya juga bingung, kenapa ya? Tau nih kenapa saya buat sekolah ini, saya hanya wayang. Yang menggerakkan ya yang di Atas. Gtu.heheh Musyfiq (M) : dulu awalnya bagaimana sekolah kami terbentuk sampai sekarang? Dr. Irina (I) : Awalnya hanya anak-anak transmigrasi saja yang diajar, namun setelah 2 tahun berjalan anak-anak yang berada di sekitar

Bu Dr. Irina sangat ramah dan rendah hati dalam menjawab pertanyaan penulis.

Page 105: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Wisma Transito, yang mayoritas dari anak pemulung juga ikut serta dalam kegiatan belajar. Jumlah peserta didiknya pun kian meningkat mencapai 120 orang anak umur 5 sampai 15 tahun.sering berpindah-pindah akhirnya kita menetap disini menyewa tanah pak H.Hasan. Musyfiq (M) : kenapa pemberdayaan pemulung yang dipilih? dr. Irina (I) : Ya, pemulung bukanlah keinginan mereka, keadaan ekonomi mereka-lah yang membuat mereka seperti itu, untuk itu kami ingin merubah pola pikir anak-anaknya, agar kelak ketika besar menjadi lebih baik lagi. Musyfiq (M) : Kenapa dinamakan SEKOLAH KAMI? Dr. Irina (I) : dulu sebelum disini kita tidak ada nama, pas pindah di sini baru dinamakan Sekolah kami, Nama Sekolah tersebut berasal dari mereka sendiri agar ada rasa memiliki Musyfiq (M) : Kenapa memilih tempat di Bintara Sebagai Lokasi Sekolah Kami, kayana pas banget berada dikawasan pemukiman pemulung? Dr.Irina (I) : Itu kekuasaan Allah, gak tau kenapa, kita hanya ikutin skenario yang buat seperti ini. Musyfiq (M) : Ada tidak bu kerjasama yang dilakukan dengan lembaga pendidikan lain? dr. Irina (I) :Banyak, seperti JIS dan ada SMPN 252 yang menerima siswa didik kami untuk ikut kelas terbuka disana dan Ujian di SMPN 252, hasilnya “Mereka sangat memuaskan. Akhirnya kepala sekolahnya SMPN 252 malah justru meminta kita untuk mendaftarkan lebih banyak lagi anak-anak pemulung karena mereka anak-anak di SEKOLAH KAMI cerdas-cerdas. Musyfiq (M) : Apa target yang dicapai untuk Sekolah Kami? dr. Irina (I) : Kita gak ada target jalanin aja apa adanya, ya Keinginan Kami di Sekolah Kami tidaklah muluk-muluk, tak terlalu berharap

Page 106: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

anak-anak didiknya dapat mengenyam pendidikan SMA. Setelah ‘lulus’ dari Sekolah Kami, anak-anak didukung untuk mengikuti ujian Paket A. Jika berhasil, mereka disekolahkan di SMP 252 Terbuka yang dilanjutkan dengan enam bulan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Hasilnya, beberapa anak ada yang sudah lulus dari BLK dan dapat diterima bekerja di perusahaan konfeksi maupun salon kecantikan. Musyfiq (M) : Bagaimana dengan pemasaran produk-produk kerajinan anak-anak sekolah kami? Dr Irina (I) : Produk buatan anak-anak hanya dipasarkan dari mulut ke mulut, ada juga yang menitipkan ke warung, ataupun kadang kita membuka bazar. Dan sekarang kita sudah mempunyai stand di darmawangsa squer disana kami menjual aneka kerajinan anak-anak. Untuk sabun, harganya berkisar Rp 3000 sampai Rp 10.000. kalau ada pesanan bisa dikerjakan lebih dari itu, tetapi kami sudah tetapkan kalau ada praktik pembuatan itu anak-anak Cuma sampai jam 12 saja, sisanya mereka ada yang pulang bantu orangtuanya memulung.

Kamis, 6 September 2013

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JURNAL

Dr Irina (I) : ada yang ingin ditanyaka lagi? Musyfiq (M) : kenapa SMP nya di pindahkan kesini bu? Kan di 252 ada kelas terbuka? Dr Irina (I) : pelajaran yang ada di 252 gurunya harus mengejar kurikulum sehingga murid ngerti atau tidak harus kejar kurikulum, lama-kelamaan anak-anak banyak yang bosen, mulai bolos, mulai pacaran. Kurangnya pengawasan, dari 20 siswa yang dikirim, tinggal 2 yang sekolah, jadinya kita pindahkan lagi kesini.

Page 107: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Musyfiq (M) : ohhh seperti itu ibu. Dr Irina (I) : kita juga perna kirim anak-anak ke miftahul anwar, masalahnya sama,anak-anak ada yang bolos kebetulan didaerah pisangan, ya mereka pada bolos direl kereta, kan percuma kita sewakan mobil, anak-anaknya tidak sampai ke Sekolah.

Interviewer Interview

Page 108: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Wawanacara dengan Pengurus Sekolah Kami

Identitas Informasi :

Nama : Tatiana Srinurari.D. S.Pd

Usia : 43 Tahun

Pekerjaan : Pengajar

Lokasi Wawancara : SEKOLAH KAMI

Waktu Wawancara : 6 September 2013

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JURNAL

Tati (T) : Ada yang kurang datanya? Musyfiq (M) : Iya Bu, masi banyak yang mau ditanya? kalau smp disini sudah berapa tahun bu? Tati (T) : kalau smp sudah lama tapi waktu itu ada di sekolah terbuka 252, tapi karna banyak yang bolos tidak ada pengawasan kita pindahin ke bintara. Musyfiq (M); sudah berapa tahun di pindahkan? Tati (T) : sudah 3 tahun yang lalu Musyfiq (M) ; ohh gitu jumlah smp ada berapa bu? Tati (T) : ada 30 anak, yang kelas 2 dan 3 di gabung. Kalau disini anak-anak bisa kita awasi.

Interviewer Interview

Page 109: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Wawanacara dengan Pengurus Sekolah Kami

Identitas Informasi :

Nama : Yani

Usia : 56 Tahun

Pekerjaan : Pengajar

Lokasi Wawancara : SEKOLAH KAMI

Waktu Wawancara : 6 Juli 2013, Pukul 11.30 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JURNAL

Musyfiq (M) : bagaimana awal berdirinya SEKOLAH KAM? Yani (Y) : kegiatannya sudah lama adanya di transito, disini tahun 2007 kita berdiri. Musyfiq (M) : Mengapa memilih lokasi Bintara Jaya sebagai lokasi SEKOLAH KAMI? Yani (Y) : Seharusnya Tanya ke bu ina, dulu sempat pindah-pindah, akhirnya bu ina menyewa kan tanah sama pak Haji Hasan, dulunya tempat pembuangan sampah. Nih foto lokasi SEKOLAH KAMI dulu! Musyfiq : Jenis pemberdayaan apa yang dilakukan sekolah kami? Yani (Y) : pemberdayan SEKOLAH KAMI lebih kepada pendidikan anak-anak pemulung disini, mereka di bekali pelajaran-pelajaran umum dan keterampilan agar mereka mempunyai masa depan yang lebih baik lagi. Mereka bisa merasakan bangku sekolah dan pengalaman baru. Musyfiq (M): bagaimana proses kegiatan pendidikan di SEKOLAH KAMI?

Page 110: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Yani (Y): anak-anak disini diajarkan pelajaran-pelajaran umum sama seperti sekolah lain pada umummnya, tetapi disini juga diajarkan ketrampilan seperti sabun, tas dan lainnya, Pakaian yang digunakan anak-anak disini bebas, kami tidak menuntut mereka berpakain seragam sekolah seperti yang ada di Sekolah formal, yang penting mau sekolah Musyfiq (M): apa target yang dicapai oleh SEKOLAH KAMI? Yani (Y) : SEKOLAH KAMI hanya pada sampai tingkat smp, paling tidak setelah mereka lulus smp, bisa kami salurkan ke BLK agar mereka mempunyai keahlian.

Interviewer Interview

Page 111: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Wawanacara dengan Pemulung

Identitas Informasi :

Nama : Ibu Maroh

Alamat : Bintara Jaya

Pekerjaan : Pemulung

Lokasi Wawancara : Lapak Pemuung Bintara Jaya

Waktu Wawancara : 15 Agustus 2013, Pukul 09.00 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JURNAL

Muyfiq (M) : Ibu boleh Tanya-tanya bu? Bu maroh (IM) : Boleh, mau Tanya apa, tapi jangan susah-susah, haha Musyfiq (M) : ya, enggak susah bu, Cuma Tanya tentang SEKOLAH KAMI, anak ibu ada yang Sekolah disini? Bu Maroh (IM) : ada kelas 2 SMP sama kelas 5 SD Musyfiq (M):asli mana bu? tinggal disini sebelum ada sekolah kami atau sesudah ada Sekolah kami? Bu maroh (IM) : saya ma asli kerrawang, dulu saya tinggal deket pasar kaget yang sekarang di jadiin alpartemen trus 2005 saya pindah kesini. Musyfiq(M) :Ada tidak bu manfaat yang ibu rasakan adanya Sekolah Kami disini? Bu Maroh (IM): ada, tuh anak-anak pada sekolah disini, pada bisa baca tulis. Musyfiq(M) : kalau manfaat buat ibu sendiri? Bu Maroh(IM): disini ada pos yandu, saya seneng banget adanya Pos Yandu di Sekolah Kami setiap bulanlah karena disini selain di imunisasi juga dikasih sembako murah beras 5 litar Rp10.000 juga dikasih biscuit sama susu buat anak

Bu Maroh dengan santai dan teratur menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan.

Page 112: PROSES PEMBERDAYAAN PEMULUNG OLEH SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34389/1/MUSYFIQ... · yang dirasakan keluarga pemulung adalah pelayanan pendidikan

Dulu masi ada bu Novi sering banget bagiin sembako, sekarang sudah jarang. Musyfiq (M): anak ibu suka nyari juga gak? Bu Maroh (IM) : yang kecil ci krisna suka nyari-nyari juga kalau bis pulang sekolah Musyfiq (M): Ibu disini mengontrak? Bu Maroh (IM) : saya disini sewa tanah, pengepul jadi punya anak buah ada 20an Musyfiq (M): Berapa penghasilan perharinya? Bu Maroh (IM) : penghasilan tidak tentu tergantung barang yang di kumpulkan perharinya, biasanya sehari 15-20 Kg, semuanya dikumpulkan sampai seminggu trus baru di kilokan kesaya. Barang-barangnya juga sudah di pisahkan kaya botol aqua, kardus, kaleng,besi, kertas Musyfiq (M): harga perKg berbeda-beda bu? Bu Maroh (IM) : iya

Interviewer Interview