2

Click here to load reader

Proses Pembuatan Gula Bahan Baku Utamanya Adalah Tebu

  • Upload
    kencot

  • View
    239

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

langkah langkah

Citation preview

Page 1: Proses Pembuatan Gula Bahan Baku Utamanya Adalah Tebu

Proses pembuatan gula bahan baku utamanya adalah tebu. Tebu termasuk jenis tanaman rumput-rumputan yang umumnya dibudidayakan di daerah beriklim tropis kering, hal ini karena tebu memerlukan banyak air pada masa generatifnya (4 bulan setelah tanam) dan sedikit air pada masa vegetatifnya. Tanaman tebu relatif cepat tumbuh apabila ditanam di lahan yang sesuai dengan syarat tumbuhnya yaitu Ph tanah ± 5.2 – 5.6, suhu berkisar 28 – 32 0C. Kondisi penanaman tebu dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.

a. Jenis dan umur tebuJenis tebu bervariasi, ada tebu berumur pendek, sedang, dan panjang. Umur tebu ini berhubungan dengan tingkat kemasakannya, yang kemudian akan menentukan waktu panen yaitu disaat kandungan sukrosa di dalam tebu pada kondisi maksimum 14 – 15 %.

b. Jenis tanahTebu tumbuh dengan baik pada kondisi tanah yang subur, gembur, cukup air, dan aerasi baik. Jenis tanah yang cocok untuk tanaman tebu adalah latosol yang mempunyai ciri-ciri tekstur tanahnya lempung berpasir, berwarna merah kecoklatan, dan topografi relatif datar dengan kemiringan 0 – 3 %.

c. Iklim dan penyinaran matahariIklim tropis kering merupakan iklim yang paling sesuai untuk tanaman tebu dengan waktu kemarau yang lebih panjang dibanding dengan waktu penghujannya. Hal ini karena tebu memerlukan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis dan pemasakkan tebu. Lama penyinaran matahari untuk tebu minimal 8 jam/hari. Curah hujan rata-ratanya rendah di musim penghujan sekitar 900 mm/tahun.

d. Kegiatan budidaya yang terencanaUntuk mendapatkan tebu dengan kualitas baik maka harus dilakukan langkah-langkah berikut yaitu pengolahan tanah yang baik (2 bajak, 1 garu), pemupukan yang tepat, pengairan, pemberantasan gulma, pengendalian hama dan penyakit, dan cara panen yang baik.

Penyedian tebu dilakukan oleh Bina Sarana Tani yang bekerja sama dengan PT. Madu Baru dengan sistem bagi hasil yaitu pembagian hasil kristal gula dengan presentase 30 % untuk perusahaan dan 70 % untuk petani. Rendemen tebu yang dipanen oleh petani rata-rata adalah 6 % yang dihitung dengan analisa Brix dan Pol. Data mengenai jumlah tebu giling dan nilai rendemen tebu yang masuk ke unit gilingan PT. Madu Baru selama 10

Bahan penunjang merupakan bahan kimia yang berfungsi untuk memisahkan nira dari campurannya sehingga diperoleh nira murni yang hasil akhirnya dapat menghasilkan kristal gula dengan kualitas warna diatas 25 (memenuhi standar gula SHS 1A). Nira mentah dari stasiun gilingan Ph-nya sebesar 5.2 – 5.4. Bahan penunjang yang digunakan pada proses pembuatan gula antara lain adalah kapur tohor, belerang, flokulan,

Tebu yag telah dipanen diangkut dengan menggunakan truk dari kebun ke pabrik. Kemudian untuk mengetahui berat tebu yang dibawa, maka truk ditimbang sebelum masuk dan sesudah keluar dari pabrik. Tebu hasil panen yang masuk ke pabrik harus diketahui beratnya karena penting untuk menentukan kapasitas gilingan, perhitungan air imbibisi, jumlah bahan penunjang yang diperlukan, dan untuk menghitung rendemen tebu yang dihasilkan oleh tiap kebun.

Page 2: Proses Pembuatan Gula Bahan Baku Utamanya Adalah Tebu

Tebu yang telah ditebang sebaiknya secepat mungkin diangkut ke pabrik untuk digiling dalam waktu 24 jam. Apabila disimpan lebih lama, maka tebu akan mengalami penurunan kualitas karena proses respirasi terus berjalan atau terjadi penguraian sukrosa yang selanjutnya menurunkan kandungan gula di dalam tebu. Dari kedua cara yang digunakan PT. Madu Baru