Upload
dinhnhi
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROSES PRODUKSI DAN PROMOSI PRODUK EKSPOR PADA
TONNY FURNITURE
DI SUKOHARJO
Tugas Akhir
Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi prasyaratan guna
Mencapai Gelar Ahli Madya pada
Program Studi Diploma III Manajemen Perdagangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dikerjakan Oleh :
SIDIK PERMANA
F3109067
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
PROSES PRODUKSI DAN PROMOSI PRODUK EKSPOR PADA TONNY
FURNITURE DI SUKOHARJO
SIDIK PERMANA
F 3109067
Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam dalam pemahaman mengenai proses produksi dan promosi produk ekspor pada Tonny Furniture di Sukoharjo yang dipimpin langsung oleh bapak Tonny Winata, SE sebagai pemilik perusahaan. Metode yang digunakan adalah studi kasus, karena mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan wawancara langsung dengan pihak pemimpin, maupun pada bagian produksi pada Tonny Furniture. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun bacaan lainnya.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadinya proses produksi furniture pada Tonny Furniture melalui beberapa tahapan antara lain : pengeringan kayu, pemotongan kayu, pembentukan, perakitan, pengamplasan I, pelamiran, pengamplasan II, finishing, packing. Dalam hal promosi, langkah-langkah yang digunakan Tonny Furniture adalah dengan menggunakan langkah pameran dan promosi melalui internet.
Saran yang diajukan adalah dalam bahan utama produksi yang semakin langka, maka pihak Tonny Furniture harus lebih jeli dalam mencarinya. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan sebaiknya Tonny Furniture juga harus membentuk manajemen yang handal untuk membantu pemilik perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
Halaman Pengesahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaumsehingga mereka
Merubah keadaan pada diri mereka sendiri
(Q.S Ar Ra’du : 11)
Sukses Adalah Hak Saya
(Andrie Wongso)
Hidup Adalah Perjuangan Tanpa Henti-henti
(Dewa 19)
Hidup Memang Sebuah Perjuangan Meskipun Takdir Ada
(Dewa 19)
Sesuatu Akan indah Bila Tepat Pada Waktunya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Terimakasih Allah SWT atas cinta dan kasih-MU yang Kau berikan
kepadaku, dan hanya Engkau yang selalu mendampingiku disaat aku
membutuhkan untuk menapaki dan menjalani kehidupan selama ini.
Bapak, Ibu dam kakakku tercinta yang selalu memberiku doa dan dukungan hingga
selesainya tugas ini, hanya terima kasih yang bisa aku ucapkan.
Keluarga besarku.
Ngeyell sayang yang sealu memberiku dukungan, motivasi, dan doa.
Teman-teman Karang Taruna Dadio Santoso yang selalu menemani dalam suka
dan duka.
Teman-teman Bisnis Internasional ’09 yang selalu memberi semangat.
Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan
judul PROSES PRODUKSI DAN PROMOSI PRODUK EKSPOR PADA
TONNY FURNITURE DI SUKOHARJO ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar
Ahli Madya pada program Diploma III Program Studi Manajemen Perdagangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini :
1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Drs. Hari Murti, Msi Selaku Ketua Progam Studi Manajemen
Perdagangan pada Progam Diploma III FE UNS.
3. Ibu Dra. Izza Mafruah, SE, Msi selaku penguji yang telah memberikan
pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.
4. Segenap dosen pengajar Program Diploma III Bisnis Internasional
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang banyak memberikan ilmunya.
5. Owner, Staff dan Karyawan Tonny Furniture yang telah memberikan
bantuan dan pengalaman kepada penulis.
6. Ayah dan ibuku yang aku banggakan yang telah memberikan banyak
pengorbanan untuk aku, terima ksih untuk doa dan semuanya.
7. Kakakku yang telah memberi banyak dukungan dan doa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
8. Seorang yang selalu memberiku motivasi dan dukungan serta doa, Ngeyell
Thanks yah.
9. Teman-teman D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret angkatan 2009.
10. Semua pihak yang mendukung penulis yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas
akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
Sidik Permana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
LAMPIRAN .................................................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 3
E. Metode Penulisan ...................................................................... 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Proses Produksi......................................................................... 7
B. Promosi Ekspor ......................................................................... 14
C. Strategi Pemasaran Ekspor ....................................................... 16
D. Tahapan-tahapan Memulai Ekspor ........................................... 19
BAB III. PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 24
B. Pembahasan .............................................................................. 32
1. Proses Produksi Tonny Furniture ............. ........................... 32
2. Proses Finishing Barang Antik dan Barang dari Pengrajin .. 38
3. Pemanfaatan Limbah Produksi ............................................. 43
4. Promosi Tonny Furniture ...................................................... 45
BAB IV. PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................... 49
Saran-saran .................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
halaman
2.3 Hari dan Jam Kerja Tonny Furniture..................................................... 22
2.4 Proses Produksi Tonny Furniture............................................................ 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Sale’s Contract Proses .............................................................................. 22
2.2 Bagan Struktur Organisasi Tonny Furniture............................................ 27
3.1 Pembentukan Furniture............................................................................ 35
3.2 Pengamplasan I........................................................................................ 36
3.3 Pelamiran.................................................................................................. 36
3.4 Pengamplasan II....................................................................................... 37
3.5 Finishing................................................................................................... 37
3.6 Packing..................................................................................................... 38
3.7 Barang dari Pengrajin............................................................................... 39
3.8 Proses Finishing Barang dari Pengrajin.................................................... 40
3.9 Barang Jadi............................................................................................... 40
3.10 Barang Antik I........................................................................................ 42
3.11 Barang Antik II....................................................................................... 42
3.12 Barang Antik III...................................................................................... 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Fumigation Certificate
3. Gas Clearence Certificate
4. Certificate Of Origin
5. Bill Of Lading
6. Invoice
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era modern ini suatu negara dapat memperoleh barang atau jasa
lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik mutunya dari negara lain. Perdagangan
lintas negara atau yang biasa disebut ekspor atau impor sangat berbeda dengan
perdagangan dalam negeri. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal
kepabeanan, standar mutu produk, proses produksi, promosi, ukuran takaran
dan timbangan serta peraturan yang ditetapkan tiap negara yang berbeda-beda.
Ekspor mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan
dan negara. Manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan ekspor adalah untuk
meningkatkan proses produksi ekspor ke luar negeri sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menambah pendapatan nasional
negara. Demikian pula bagi Indonesia, manfaat ekspor adalah untuk menambah
cadangan devisa negara dan mengurangi tingkat pengangguran karena
terbukanya lapangan pekerjaan.
Tonny Furniture adalah perusahaan furniture yang berada di Gedangan,
Solo Baru, Sukoharjo dan melaksanakan usaha ekspornya sejak 15 tahun yang
lalu. Perusahaan ini telah mengekspor produknya keberbagai negara antara lain
Swiss, Italy, Australia, Amerika Selatan. Data penjualan ekspor terakhir Tonny
Furniture adalah sebesar 9.549 USD. Karyawan Tonny Furniture saat ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
berjumlah 32 orang. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas Tonny
Furniture menggunakan kayu jati, mahoni dan mangga sebagai bahan utama.
Dalam menghasilkan produk yang bagus, Tonny Furniture
memanfaatkan hasil hutan untuk diolah dalam bentuk perlengkapan rumah
tangga seperti kursi, meja makan, meja rias, tempat tidur, dan barang-barang
yang bernilai seni dengan model sesuai permintaan buyer. Dengan peralatan
yang tersedia Tonny Furniture dapat menghasilkan produk yang diminati
banyak buyer.
Importir yang membeli produk dari Tonny Furniture biasanya mengenal
produk Contact Person antara pihak Tonny Furniture dengan importir. Selain
itu para importir mengenal produk Tonny Furniture dari Pameran dan website
Tonny Furniture. Limbah dari proses produksi Tonny Furniture dimanfaatkan
oleh masyarakat sekitar, sehingga terjadi hubungan timbal balik yang baik
anatara Tonny Furniture dengan masyarakat sekitar.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengungkapkan
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan proses produksi dan
promosi pada Tonny Furniture. Maka penulis memberi judul “PROSES
PRODUKSI DAN PROMOSI PRODUK EKSPOR PADA TONNY
FURNITURE DI SUKOHARJO”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pokok permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses produksi pada TONNY FURNITURE?
2. Bagaimana promosi yang dilakukan TONNY FURNITURE?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat
memberi manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui terjadinya proses produksi pada TONNY FURNITURE.
2. Untuk mengetahui promosi yang dilakukan TONNY FURNITURE.
D. Manfaat Penelitian
Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga mempunyai
manfaat penelitian. Dalam penelitian ini mempunyai manfaat penelitian yaitu :
1. Bagi Penulis
Merupakan penerapan ilmu ekonomi tentang promosi dan produk ekspor
yang diperoleh dibangku kuliah dalam dunia praktek atau nyata.
2. Bagi Perusahaan
Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas
ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi oleh
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3. Bagi Mahasiswa dan pembaca lainnya
Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi
mahasiswa jurusan Bisis Internasional yang menyusun Tugas Akhir dengan
pokok permasalahan yang sama.
E. Metode Penulisan
Suatu penulisan pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan
data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil
penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat
berjalan lancar serta hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah,
maka diperlukan metode penelitian.
Metode penulisan mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu
penelitian. Metode ini terdiri dari :
1. Ruang Lingkup Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah
studi kasus, karena mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara
mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah.
2. Jenis dan Alat Pengumpul Data
a. Jenis Data
1) Data primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini
diperoleh dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan
staf/karyawan Tonny Furniture.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2) Data sekunder
Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan
dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber
bacaan lain.
b. Metode Pengumpulan Data
1) Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya
jawab secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan
dengan tatap muka dengan pihak Tonny Furniture.
2) Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari
buku/referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3) Observasi
Dalam Penelitian ini, penulis melihat secara langsung mengenai
kegiatan yang dilakukan Tonny Furniture.
3. Sumber Data
a. Sumber data primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini
diperoleh dengan cara wawancara langsung pada Tonny Furniture yaitu
Pada Bagian ekspor, kepala bagian produksi, dan staff/karyawan Tonny
Furniture.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Sumber data sekunder
Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang
berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun
sumber bacaan lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Proses Produksi
Proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode maupun
teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru
dilaksanakan dalam perusahaan (Agus Ahyari, 1994:65). Untuk dapat
memisahkan jenis proses produksi dalam perusahaan dengan baik, maka kita
perlu untuk mengetahui terlebih dahulu dari mana atau dari sudut pandangan
apa kita akan mengadakan pemisahan jenis dari proses produksi dalam
perusahaan tersebut. Adapun jenis-jenis proses produksi sebagai berikut
(Agus Ahyari, 1994:66) :
1. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Ujud Proses Produksi
Apabila manajemen perusahaan akan memisahkan jenis proses
produksi dari segi ujud proses, maka hal ini berarti bahwa pemisahan jenis
proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut semata-
mata mendasarkan diri kepada perbedaan ujud proses produksi dari
perusahaan yang bersangkutan. Atas dasar ujud proses produksi yang
dilaksanakan dalam masing-masing perusahaan yang dilaksanakan dalam
masing-masing perusahaan yang ada, maka proses produksi tersebut akan
dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
a. Proses Produksi Kimiawi
Produksi kimiawi adalah merupakan suatu proses produksi yang
menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta
senyawa kimia. Proses semacam ini akan dipergunakan oleh perusahaan
yang karena sifat dari produk perusahaan yang bersangkutan menuntut
adanya perubahan-perubahan kimiawi dalam pelaksanaan proses
produksi dari perusahaan yang bersangkutan.
b. Proses Produksi Perubahan Bentuk
Proses produksi perubahan bentuk adalah merupakan proses
produksi dimana dalam pelaksanaan proses produksi tersebut
dititikberatkan pada adanya perubahan bentuj dari masukan (input)
menjadi keluaran (output).
c. Proses Produksi Assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi
yang didalam pelaksanaan proses produksinya akan lebih
mengutamakan kepada proses penggabungan (assembling) dari
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan.
d. Proses Produksi Transportasi
Proses produksi transportasi adalah merupakan suatu proses
produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang
ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut, maka
barang atau orang yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan
atau merasakan adanya tambahan manfaat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
e. Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah
merupakan suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi
kepada perusahaan-perusahaan yang lain, atau lembaga-lembaga lain
yang memerlukannya.
2. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Arus Proses Produksi
Arus proses produksi dalam hal ini adalah aliran proses produksi
dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir dalam perusahaan
yang bersangkutan. Aliran proses produksi yang dimaksud adalah urutan
pekerjaan yang dilakukan dalam pelaksanaan produksi dalam perusahaan
tersebut, yaitu sejak dari bahan baku, barang dalam proses sampai dengan
barang jadi. Dalam proses ini dibagi dalam beberapa jenis, antara lain :
a. Proses Produksi Terus-menerus
Pada proses produksi terus-menerus ini terdapat pola atau urutan
yang yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan proses
produksi dari perusahaan yang bersangkutan.
b. Proses Produksi Terputus-putus
Dalam penggunaan proses produksi ini, akan terdapat beberapa
pola atau ururtan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
Pola atau urutan pelaksanaan proses produksi yang dipergunakan pada
hari ini, mungkin akan berbeda dengan pola urutan proses yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
digunakan pada bulan lalu. Demikian pulapola atau urutan pelaksanaan
produksi yang digunakan pada saat sekarang ini barang kali tidak akan
dipergunakan pada pelaksanaan produksi untuk bulan yang akan
datang.
3. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Keutamaan Proses Produksi
Dalam proses produksi dalam perusahaan, kadang-kadang terdapat
beberapa proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan yang
bersangkutan pada saat yang sama. Proses produksi yang dilaksanakan
tersebut tentunya akan memerlukan pengawasan proses yang cukup,
sehingga pelaksanaan dari proses produksi dalam perusahaan ini akan
dapat berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang memadai pula.
Dalam proses ini dibagi beberapa jenis antara lain :
a. Proses Produksi Terus-menerus
Proses produksi terus-menerus disini adalah merupaka suatu
proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama
dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan yang
bersangkutan.
b. Proses Produksi Terputus-putus
Proses produksi terputus-putus adalah nerupakan proses
produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tersebut tidak
selalu sama. Namun demikian, dalam pemisahan proses produksi
berdasarkan pada keutamaan proses produksi ini, proses produksi
terputus-putus adalah merupakan proses produksi yang sederhana saj,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
sehingga pengawasan proses produksi tersebut dapat dilaksanakan
dengan mendasarkan diri pada urutan prosesnya saja.
c. Proses Produksi Proses
Proses produksi proses ini merupakan suatu proses produksi
dimana pelaksanaan pengolahan bahan baku sampai dengan menjadi
produk akhir melalui suatu proses persenyawaan atau pemecahan.
Dengan demikian pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan
semacam ini akan lebih banyak ditentukan oleh sifat dari bahan
bakudan bahan pembantu yang dipergunakan dalam proses produksi
tersebut.
d. Proses Produksi Proses yang Sama
Proses produksi proses yang sama adalah merupakan type
proses produksi, di mana terdapat beberapa pekerjaaan serta urutan
yang dilaksanakan dalam proses produksi adalah sama, akan tetapi akan
menghasilkan produk yang berbeda-beda.
e. Proses Produksi Proyek Khusus
Proses produksi proyek khusus adalah merupakan suatu proses
produksi yang dilaksanakan karena adanya beberapa program secara
khusus atau adanya kepentingan khusus. Apabila proses produksi yang
dilaksanakan dalam sesuatu program tersebut sudah selesai, maka ini
nerarti proses produksi tersebut sudah seslesai pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
f. Proses Produksi Industri Berat
Dalam perusahaan yang menggunakan proses produksi ini akan
terjadi suatu bagian mempergunakan proses produksi terus-menerus,
bagian yang lain mempergunakan proses produksi terputus-putus,
sedang bagian yang lainnya lagi menggunakan proses produksi yang
lain pula.
4. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Penyelesaian Proses
Produksi
Pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan dapat pula
dipisahkan jenisnya menurut penyelesaian proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan. Tujuan pemisahan proses produksi
menurut segi penyelesaian proses ini pada umumnya adalah untuk
mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi didalam
perusahaan yang bersangkutan. Jenis dalam proses produksi ini antara lain:
a. Proses Produksi Type A
Proses produksi yang termasuk dalam kategori proses produksi
type A ini adalah merupakan suatu type dari proses produksi dimana
dalam setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam
perusahaan dapat diperiksa dengan mudah. Dengan demikian
pengendalian proses yang dilaksanakan dalam beberapa perusahaan ini
akan dapat dilaksanakan dalam setiap tahap proses, sesuai dengan yang
dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b. Proses Produksi Type B
Proses produksi type B ini merupakan suatu proses produksi
dimana didalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari masing-
masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan
pada beberapa tahap tertentu saja.
c. Proses Produksi Type C
Perusahaan yang proses produksinya termasuk di dalam kategori
proses produksi type C adalah merupakan perusahaan yang
melaksanakan proses produksinya dengan jalan melakukan proses
penggabungan atau pemasangan (assembling). Pelaksanaan proses
produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau
penggabungan komponen-komponen produk sehingga menjadi produk
perusahaan tersebut.
d. Proses Produksi Type D
Proses produksi type D ini adlah merupakan proses produksi
yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan mempergunakan mesin
dan peralatan automatis. Mesin dan peralatan produksi yang
dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi dengan beberapa
kelengkapan peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses
produksi dalan perusahaan bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
e. Proses Produksi Type E
Proses produksi type E dilihat dari segi penyelesaian proese
produksi dalam perusahaan ini adalah merupakan proses produksi dari
perusahaan-perusahaan dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi
yang agak berbeda dengan perusahaan manufaktur akan menyebabkan
pengendalian kualitas proses untuk perusahaan semacam ini menjadi
agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melakukan prosesing
dalam proses produksi dilaksanakan dalam perusahaan yang
bersangkutan.
B. Promosi Ekspor
“Promosi ekspor adalah upaya penjual (eksportir) memperkenalkan
komoditas yang dihasilkannya kepada calon pembeli diluar negeri (importir)”
(Amir M.S, 2002:14). Promosi mencakup semua kegiatan yang ditujukan
untuk memperkenalkan barang-barang milik pengusaha, tempat penjualannya
sekaligus merangsang timbulnya keinginan untuk membeli.
Promosi memegang peran kunci dalam strategi pemasaran ekspor.
Promosi menduduki posisi selaku ujung tombak dalam pemasaran suatu
komoditas. Tanpa promosi calon buyer tidak akan mengenal jenis komoditas
yang dihasilkan perusahaan. Tanpa mengenal komoditas yang dihasilkan
perusahaan, maka calon buyer tidak tertarik untuk membeli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1. Posisi Promosi dalam Pemasaran Ekspor
Promosi merupakan salah satu unsur strategi bauran pemasaran.
Unsur-unsur bauran pemasaran (Amir M.S 2002:14) adalah :
1. Product, yaitu komoditas yang dihasilkan.
2. Price, yaitu harga penjualan yang kita tawarkan.
3. Promotion, upaya memperkenalkan komoditas.
4. Place of distribution, yaitu wilayah sasaran ekspor.
5. Power, yaitu bantuan pemerintah dalam mendorong ekspor.
6. Public Support, yaitu kekuatan lobby legislatif dalam mendorong
ekspor.
Keenam ini disebut 6P-nya Marketing-Mix (Bauran Pemasaran).
2. Cara Melakukan Promosi
Eksportir dalam memperkenalkan barangnya dapat ditempuh dalam
berbagai cara (Amir M.S 2002:15) , seperti :
a. Mengirimkan surat perkenalan (Introduction Latter) kepada calon
pembeli diluar negeri, melalui organisasi atau perusahaan sejenis, atau
Kamar Dagang Industri setempat dinegara calon pembeli.
b. Mendatangi sendiri calon pembeli diluar negeri.
c. Mempergunakan jasa konsultan pemasaran internasional.
d. Ikut serta dalam salles misssion keluar negeri.
e. Ikut serta dalam pameran dagang didalam maupun diluar negeri.
f. Mengirimkan daftar harga dan brosur kepada calon pembeli diluar
negeri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
g. Memasang iklan di media cetak, radio, televisi, internet, dan media lain.
h. Memperkenalkan diri dalam kontak bisnis di media cetak, majalah dan
berbagai koran diluar negeri.
i. Mendaftarkan perusahaan dan komoditas ekspor ke atase perindustrian
dan perdagangan yang ada pada kedutaan besar RI di luar negeri.
j. Mendaftarkan perusahaan dan komoditas ekspor pada Badan
Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) dan Indonesian Trade
Promotion Centre (ITPC) diluar negeri.
k. Mengundang calon pembeli ketempat atau kekantor pemasaran
perusahaan kita.
l. Membuka kios-kios didaerah tujuan wisata dalam negeri untuk
mamasarkan komoditas ekspor yang dihasilkan.
m. Promosi dari mulut kemulut konsumen yang bersumber dari
kekaguman konsumenpada komoditas dan pelayanan perusahaan.
C. Strategi Pemasaran Ekspor
Dalam kegiatan pemasaran ada tiga fungsi atau tugas yang perlu dilakukan
yaitu (Amir M.S, 2004:47) :
1. Fungsi Pengadaan (Procurement)
Yang termasuk dalam fungsi pengadaan diantaranya menyangkut
penentuan jenis, kuantum komoditi yang akan diproduksi yang sesuai
dengan perkiraan selera konsumen, dan mencari sumber dimana komoditi
dapat dibeli bila kita sendiri tidak menjadi produsen dalam komoditi itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Fungsi Transportasi
Yang termasuk dalam fungsi transportasi diantaranya adalah
pemilihan alat angkut yang cocok sesuai komoditi, uang tambang yang
hemat, dan tersedianya alat angkut sesuai kebutuhan konsumen.sementara
tanggung jawab transportasi adalah menyediakan komoditi tepat waktu
sesuai keinginan konsumen.
3. Fungsi Menentukan Konsumen atau Pasar Sasaran
Dalam hal ini yang harus dilakukab adalah menetapkan langkah-
langkah dan kegiatan yang perlu dilakukan sehingga komoditi yang kita
tawarkan untuk diekspor sampai tangan konsumen. Rangkaian kegiatan itu
adalah :
a. Menentukan Pasar Sasaran
Yang dimaksud dengan pasar sasaran (Target Market) adalah
kawasan atau negara yang ingin kita masuki dalam pengertian
geografis. Setelah kita menentukan komoditi yang akan kita ekspor,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan menentukan kemana
komoditi itu akan diekspor.
b. Menentukan Segmen Pasar
Manfaat dari penentuan pasar sasaran dan segmen pasar
memungkinkan kita untuk mempelajari dengan lebih seksama dan
mendalam mengenai segala sesuatu yang menyangkut kawasan atau
negara yang kita tuju, baik mengenai potensi ekonomi, peraturan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
ekspor-impor, serta dapat mempelajari dengan baik mendalam selera
kelompok masyarakat yang menjadi sasaran komoditi ekspor kita.
c. Menentukan Kuantitas Produk
Kini sebagian hasil kerajinan rakyat, industri kecil, mulai
diekspor dalam rangka mendukung pariwisata. Investasi dalam rangka
relokasi industri yang juga berorientasi untuk pasar ekspor. Kemudian
komoditi hasil produksi industri subtitusi impor seperti tekstil, pakaian
jadi, sepatu juga turut dipacu untuk meningkatkan ekspor. Hasil
produksi industri kehutanan pun seperti kayu lapis, kayu gergajian,
industri perabot rumah tangga, mebel memang dimaksudkan juga
berorientasi ekspor.
d. Menentukan Kualitas
Dengan bertambah banyaknya hasil industri substitusi impor
diikutsertakan untuk mendorong ekspor, maka upaya kearah
peningkatan mutu atau upaya adaptasi mutu yang sesuai dengan pasar
ekspor sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena komoditi yang
dihsilkan industri substitusi impor sesungguhnya hanya cocok untuk
konsumsi dalam negeri dan bukan untuk konsumen diluar negeri.
Karena itu penyesuaian adaptasi atau mutu sangat diperlukan.
e. Menentukan Strategi Bauran Pemasaran
Tujuan dari penetapan strategi bauran pemasaran adalah
mencari kombinasai yang pas dari keenam unsur pemasaran itu, yang
cocok untuk segmen pasar tertentu yaitu Product, Price, Place,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Promotion, Power (goverment Power)dan Pariiament. Cara yang
ditempuh dalam menentukan bauran pemasaran adalah dengan
menentukan salah satu unsur bauran itu sebagai “inti” sedangkan unsur
bauran yang lain dijadikan penunjang.
f. Menentukan Syarat Perdagangan
Syarat perdagangan yang dimaksud adalah yang tertuang dalam
peraturan yang disebut INCOTERMS-2000 atau International
Comercial Terms-2000 yang dikeluarkan oleh International Chanber of
Commerce-Paris tahun 2000. Syarat perdagangan itu antara lain EXW
(Ex Works), FOB (Free on Board), CFR (Cost and Freight), CIF (Cost
Insurance Freight).
g. Menentukan Syarat Pembayaran
Ada dua cara pembayaran yang lazim dilakukan dalam
perdagangan internasional yaitu Letter of Credit dan Non-L/C (Cash,
Open Account, Long Draft, Promisory Note)
h. Menentukan Saluran Pemasaran
Ada dua cara dalam saluran pemasaran yaitu pemasaran
langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung adsalah apabila kita
sendiri bertindak sebagai produsen eksportir. Pemasaran tidak langsung
adalah produsen mengkonsentrasikan kegiatannya pada masalah
produksi, baik mengenai mutu komoditi, kuantum, waktu penyerahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
i. Menentukan Cara Promosi
Tujuan promosi adalah memperkenalkan komoditi yang akan
diekspor kepada calon pembeli di mancanegara, diharapkan mereka
berminat untuk membeli. Promosi juga diartikan sebagai
mengkomunikasikan komoditi yang kita produksi kepada calon
pembeli. Cara yang dipakai dapat dipilih melalui beberapa media
seperti iklan di majalah dan surat kabar, melalui radio, televisi, bahkan
kini melalui internet.
j. Menentukan Syarat Kontrak Jual Beli
Promosi dapat dianggap sebagai langkah konkrit yang langsung
menuju sasaran yaitu calon pembeli. Namun kadangkala proses
transaksi sampai terjadinya suatu perikatan antara eksportir dengan
importir harus melalui suatu rangkaian negosiasi yang melelahkan.
Faktor yang harus dirundingkan senelum terjadi kesepakatan adalah
jenis dan mutu dari komoditi yang ditawarkan, syarat perdagangan yang
perlu disepakati antara eksporir dengan importir, syarat pembayaran
yang sesuai dengan kapasitas produksi, dan waktu pemasaran yang
dibutuhkan pembeli.
D. Tahapan-tahapan Memulai Ekspor
Dalam melaksanakan kegiatan ekspor harus mewati beberapa tahapan
pelaksanaan ekspor yang panjang. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan
ekspor menurut (PPEI, 2011:3-13) adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a. Sale’s Contract Proses
Tahapan pelaksanaan ekspor yang pertama adalah Sale’s Contract yaitu
langkah awal dimana dimulainya suatu kerja sama antara eksportir dan
importir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Dalam Negeri Luar Negeri
Gambar 2.1 Sale’s Contract Process
1. PROMOSI (PROMOTION MEDIA)
2. INQUIRY
3. OFFER SHIT
4. ORDER SHEET
5. SALE’S CONTRACT
6. SALE’S CONFIRMATION
SALES CONTRACT PROSES
I
M
P
O
R
T
I
R
E
K
S
P
O
R
T
I
R
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Keterangan Gambar :
1. Eksportir melakukan promosi melalui media promosi seperti pameran
dagang, pameran maya, dan lainnya atau menghubungi badan khusus urusan
promosi, seperti BPEN, ITPC, Atase perdagangan (JETRO, KOTRA atau
TPO lainnya).
2. Importir berminat mengirimkan Surat Permintaan Harga (Letter of Inquiry)
kepada eksportir.
3. Eksportir memenuhi permintaan importir dengan mengirimkan Surat
Penawaran Harga (Offer Sheet).
4. Importir setelah mempelajari dengan seksama offer sheet dari eksportir lalu
mengirimkan surat pesanan (Order Sheet) kepada eksportir.
5. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli (Sale’s Contract) sesuai data-data
dari offer sheet dan order sheet dan mengirimkannya kepada importir.
6. Importir mempelajari Sale’s Contract tersebut dan apabila setuju maka
importir akan menandatangani sale’s contract tersebut (Sale’s
Confirmation) dan mengirimkannya kepada eksportir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Tonny Furniture
Tonny Furniture berdiri sekitar 16 tahun yang lalu. Pendirinya
adalah Tonny Winata yang waktu sebelumnya adalah seorang sopir
disebuah perusahaan milik tetangganya, yang bergerak dibidang supplay
kayu mentah untuk disetorkan ke beberapa pabrik disekitar Yogyakarta dan
Solo. Dari ketertarikannya pada kayu inilah dia mulai usahanya dari nol.
Modal didapat dari pinjaman BPR sebesar 10 juta. Saking tertariknya
dengan usaha ini pak Tonny hampir saja putus kuliah. Tonny Furniture
mulai mulai beroperasi pada tahun 1996 dengan menjadi suplier bahan
mentah ke perusahaan Jerami yang sekarang berganti menjadi Index’s.
Pada pertengahan tahun 1999 Tonny baru memulai produksi
furniture sendiri dengan target pasar lokal. Tahun 2000 akhir barulah mulai
ekspor sendiri walaupun lewat agen, namun hasilnya cukup memuaskan.
Berawal dari itulah Tonny mulai berani merambah pasar internasional untuk
penjualan produk furniturenya. Untuk mengenalkan produknya kepada
buyer yang ada diluar negeri, akhirnya Tonny Furniture pun berinisiatif
membuat website sendiri pada tahun 2002.
Dengan berbekal ketekunan Tonny Furniture pun mulai mendapat
order yang lumayan banyak dari dalam negeri maupun luar negeri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Negara tujuan ekspor Tonny Furniture adalah Swiss, Italia, Australia dan
Amerika Selatan. Untuk mengenalkan produknya kepada calon buyer selain
lewat website Tonny Furniture juga mengikuti pameran dagang IFFINA
(International Furniture & Craft Fair Indonesian).
2. Visi dan Misi Perusahaan
Tonny Furniture selalu berusaha memperhatikan mutu dan kualitas
produk sesuai keinginan pelanggan. Adapun visi dan misi perusahaan
adalah :
a. Visi Perusahaan
1. Menghasilkan produk kualitas unggul.
2. Melayani buyer dengan memberikan dengan memberikan kepuasan
terhadap apa yang di minta oleh pelanggan.
3. Menjadi perusahaan furniture yang profesional yaitu sebuah
perusahaan yang memiliki manajemen tepat guna dalam mengelola
organisasi dan menjalankan usaha.
b. Misi Perusahaan
1. Menjadi perusahaan terpercaya yaitu sebuah perusahaan yang
memiliki akuntabilitas dan kredibilitas yang tinggi.
2. Menjadi perusahaan furniture terpilih yaitu sebuah perusahaan yang
memiliki prioritas utama dalam bekerjasama dengan semua pihak
yang berkepentingan.
3. Pelanggan merasa nyaman berbelanja di showroom kami.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4. Furniture yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
5. Pelanggan dapat up to date tentang informasi dari Tonny Furniture.
3. Lokasi Perusahaan
Pemilihan lokasi merupakan hal yang cukup penting dalam
menunjang keberhasilan suatu bisnis. Tonny Furniture berada di Gedangan,
RT : 07/1, Grogol, Sukoharjo. Lokasi ini merupakan kantor dan gudang
tempat melakukan aktivitas-aktivitasnya, termasuk aktivitas produksi.
Beberapa alasan dari pemilihan lokasi antara lain :
1. Banyak tersedianya tenaga kerja ahli dalam bidang pertukangan kayu
yang berada di kabupaten Sukoharjo maupun Klaten.
2. Walau lokasi berada di perkampungan namun sangat strategis.
4. Struktur Organisasi Tonny Furniture
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan merupakan unsur yang
paling penting dikarenakan terdapat pembagian tugas dan wewenang
masing-masing anggota perusahaan. Struktur organisasi juga menunjukkan
hubungan antar fungsi-fungsi dan departemen-departemen atau bagian-
bagian. Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda-
beda, tergantung pada kebutuhan perusahaan itu sendiri. Berikut ini
merupakan struktur organisasi Tonny Furniture untuk tahun 2012 secara
garis besarnya :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
OWNER
GENERAL MANAJER
BAGIAN PRODUKSI BAGIAN
ADMINISTRASI
Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Tonny Furniture
Sumber : Tonny Furniture
Adapun deskripsi dari tugas-tugas masing-masing struktur diatas
adalah sebagai berikut :
1) Owner
Owner adalah pemilik perusahaan yang mempunyai tugas
sebagai pemimpin perusahaan, mengontrol dan mengendalikan jalannya
perusahaan serta mengambil keputusan dan kebijakan dalam perusahaan.
Owner mempunyai fungsi :
a. Penetapan kebijakan operasional Perusahaan.
QUALITY CONTROL
KARYAWAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
b. Pengkoordinasian dan pengendalian Perusahaan.
Rincian Tugas Owner :
a. Menetapkan kebijakan operasional perusahaan PT. TONNY
FURNITURE.
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan jalannya perusahaan.
c. Menyelenggarakan rapat kerja dan memimpinnya.
2) General Manager
General manager mempunyai tugas pokok dalam rangka
menjalankan operasional perusahaan sebagaimana di maksud, General
Manager mempunyai fungsi:
a. Pengkoordinasian dan pengendalian jalannya kegiatan Tonny
Furniture.
b. Melakukan pengontrolan terhadap penjualan.
c. Melakukan pengontrolan terhadap bagian keuangan.
d. Melakukan pengontrolan terhadap gudang produksi.
Rincian Tugas General Manager :
a. Mengkoordinasikan kegiatan internal Tonny Furniture.
b. Melaksanakan kegiatan operasional kantor serta mengambil keputusan
bila owner sedang tidak ada ditempat.
3) Bagian Produksi
Bagian produksi dipimpin oleh seorang kepala bagian produksi
atau mandor dan bertanggung jawab kepada Owner dan Manajer.
Adapun tugas-tugas kepala bagian produksi antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
a. Memberikan instruksi kepada para pekerja tentang berapa jenis dan
berapa banyaknya barang yang harus diproduksi.
b. Melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan yang
telah dibuat bersama manajer.
c. Mengadakan pengawasan terhadap semua kegiatan produksi, mulai
dari bahan baku sampai dengan menjadi barang produksi akhir atau
barang jadi.
d. Mencari tenaga kerja borongan apabila ada pesanan yang lebih akibat
stok barang yang ada di gudang kurang atau habis dan waktu untuk
pembuatan produksi mendesak.
4) Bagian Administrasi
Bagian administrasi mempunyai tugas membantu pimpinan dalam
mengurusi keperluan sehari-hari, yaitu mencatat transaksi-transaksi
pembelian dan penjualan, mengadakan pengarsipan dan membuat
laporan pertanggung jawaban kegiatan perusahaan.
5) Quality Control
Quality control bertugas melakukan pengawasan dan pelaksanaan
kegiatan produksi furniture, mengawasi kualitas bahan baku dan produk,
memelihara dan menjaga sarana produksi dan melakukan penelitian dan
pengembangan produk agar mampu menghasilkan produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
5. Tenaga Kerja
Guna memperoleh hasil yang optimal, maka Tonny Furniture selain
menggunakan tenaga manusia juga menggunakan tenaga mesin. Sistem
manusia dan sistem mesin dalam hal ini mempunyai pengertian bahwa
sebagian tugas atau kegiatan produksi dilakukan oleh manusia sebagian
dilakukan oleh mesin. Jadi dalam hal ini bukan semua pekerjaan dilakukan
dengan tenaga mesin.
Pada Tonny Furniture ini tidak mengutamakan pendidikan formal,
tetapi lebih mengutamakan keterampilan dalam pengadaan tenaga kerjanya.
Saat ini tenaga kerja Tonny Furniture berjumlah 32 orang, apabila ada
pesanan yang lebih akibat stok barang gudang habis dan waktu untuk
pembuatan produksi mendesak maka kepala bagian produksi atau mandor
mencari tenaga kerja borongan untuk membuat pesanan tersebut.
6. Jam Kerja dan Hari Kerja
Jam dan hari kerja yang ditetapkan pada Tonny Furniture adalah :
Hari Jam Masuk Istirahat Jam Pulang
Senin-Kamis 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.00 WIB
Jumat 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.00 WIB
Sabtu 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.00 WIB
Minggu - - -
Tabel 2.3 Hari dan Jam Kerja Tonny Furniture
Sumber : Tonny Furniture
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Tonny Furniture sangat memperhatikan karyawan sebagai tanda balas jasa
atas pengabdiannya. Setiap karyawan mendapatkan empat hari libur dalam
satu bulan yaitu hari minggu. Karyawan juga rutin diberi THR dan upah
insentif untuk karyawan yang mampu memproduksi barang yang lebih
banyak.
7. Hasil Produksi
Produksi adalah menciptakan kegunaan dari suatu barang, yaitu
barang yang masih mentah menjadi barang jadi yang siap dikonsumsi dan
siap dipakai. Hasil produksi Tonny Furniture yaitu, almari, tempat tidur,
kursi meja, almari hias dan masih banyak lagi.
8. Pemasaran Produk Tonny Furniture
Pemasaran produk Tonny Furniture dibagi menjadi dua, yaitu jalur
ekspor dan lokal. Jadi, semua produk yang diproduksi Tonny Furniture
sebesar 60% untuk ekspor dan 40% untuk lokal.
Tonny Furniture lebih memilih membuat produk berdasarkan
pesanan konsumen. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan penjualan
yang sudah pasti dan untuk memenuhi selera konsumen. Namun selain
produk pesanan Tonny Furniture juga melayani pesanan walau dalam
jumlah yang tidak banyak. Untuk daerah pemasaran luar negeri antara lain
Swiss, Italy, Australia dan Amerika Selatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
B. Aktivitas Magang
Berikut adalah laporan kegiatan magang selama 2 bulan di Tonny Furniture :
Tanggal Divisi Deskripsi Pekerjaan
30 Januari s/d 4 Februari Bagian Produksi Mengamati proses
produksi
6 Februari s/d 17 Maret General Manager Menunggu Email dari
buyer
Tabel 2.4 Laporan Kegiatan Magang
Sumber : Tonny Furniture
C. Pembahasan
1. Proses Produksi Tonny Furniture
a. Proses Produksi Furniture
Untuk mengetahui proses produksi Tonny Furniture, terlebih dahulu
dikemukakan bahan-bahan yang digunakan antara lain terdiri bahan
utama dan bahan pembantu.
a. Bahan Utama
Bahan Utama adalah bahan pokok atau bahan yang paling penting
untuk proses produksi pada Tonny Furniture yang terdiri dari :
1) Kayu Jati
2) Kayu Mahoni
3) Kayu Mangga
b. Bahan Pembantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Bahan Pembantu adalah bahan tambahan yang digunakan untuk
melakukan proses produksi pada Tonny Furniture yang terdiri dari :
1) Amplas
Amplas adalah lembaran kertas yang sisi belakangnya terdapat
taburan material dan tentunya mengandung daya gosok. Ampalas
diguunakan untuk melicinkan permukaan kayu sebelum di plitur atau
dipoles dengan cat.
2) Alat Pengerat
Alat ini digunakan untuk menyatukan elemen-elemen sehingga
membentuk bodi atau bentuk furniture sesuai keinginan. Alat pengerat
ini dapat berupa paku besi atau bambu yang sudah dibentuk
menyerupai paku besi.
3) Lem Kayu
Lem kayu digunakan untuk merekatkan antara kayu yang satu dengan
kayu yang lainnya.
4) Engsel
Engsel adalah penghubung antara pintu dengan almari sehingga lemari
dapat dibuka dan ditutup. Engsel kini biasanya berasal dari kuningan.
5) Plitur / Melamic
Digunakan pada saat proses finishing agar furniture terlihat lebih
bagus, tahan lama, serta lebih halus dan anti gores.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
6) Thiner
Digunakan sebagai pengencer melamic dan juga digunakan sebagai
pengencer cat pada proses finishing.
7) Hardener
Digunakan sebagai pengeras sehingga melamic cepat kering.
8) Woodfiler
Digunakan untuk menutup pori-pori kayu, dapat juga berfungsi untuk
menyamakan warna kayu.
Setelah mengetahui bahan baku yang berupa bahan pokok dan bahan
pembantu dalam proses pembuatan furniture, selanjutnya akan dijelaskan
proses pembuatan furniture pada Tonny Furniture secara berurutan sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Pengeringan Kayu
Pemotongan Kayu
Pembentukan
Pengamplasan I
Pelamiran
Pengamplasan II
Finishing
Packing
Tabel 2.5 Proses Produksi Tonny Furniture
Sumber : Tonny Furniture
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Keterangan Proses Produksi pada Tonny Furniture
a. Pengeringan Kayu
Proses pengeringan kayu pada Tonny Furniture menggunakan
sistem pemanasan tertentu agar kadar air yang terkandung dalam kayu
bisa dikurangi sampai dengan kadar kelembaban antara 12 sampai 15%.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko kayu menjadi pecah atau
melengkung, dan juga kayu tidak mengalami penyusustan lagi. Ada dua
cara yang dilakukan Tonny Furniture untuk proses pengeringan kayu
yaitu dengan menggunakan tenaga matahari dan menggunakan oven.
b. Pemotongan Kayu
Proses pemotongan kayu yaitu proses pemotongan kayu sesuai
ukuran yang dibutuhkan untuk membuat mebel, sehingga dalam proses
pembuatatan tidak memerlukan waktu yang lama.
c. Pembentukan
Pembentukan yaitu pembentukan potongan-potongan kayu
menjadi mebel sesuai keinginan importir.
Gambar 3.1 Pembentukan Furniture
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
d. Pengamplasan I
Pengamplasan I dilakukan setelah proses pembentukan mebel
selesai. Proses pengamplasan ini bertujuan agar tekstur kayu menjadi
lebih bagus.
Gambar 3.2 Pengamplasan I
e. Pelamiran
Proses pelamiran ini bertujuan agar pori-pori kayu tertutup,
sehingga harus dilakukan setelah proses pengamplasan yang pertama
selesai. Pada proses ini menggunakan bahan woodfiller.
Gambar 3.3 Pelamiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
f. Pengamplasan II
Pengamplasan II ini bertujuan agar kayu lebih halus dan sepurna.
Proses ini dilakukan setelah proses pelamiran selesai.
Gambar 3.4 Pengamplasan II
g. Finishing
Finishing adalah proses terakhir yang dilakukan dalam membuat
furniture agar furniture terlihat bagus, terlindung dari sinar matahari dan
tentunya sesuai keinginan importir.
Gambar 3.5 Finishing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
h. Packing
Setelah proses finishing selesai, maka dilakukan proses packing.
Proses packing adalah proses pembungkusan furniture sesuai dengan
keinginan importir. Proses packing pada Tonny Furniture menggunakan
single face / kardus.
Gambar 3.6 Packing
b. Proses Finishing Barang Antik dan Barang dari Pengrajin
Dalam menghadapi masalah pesanan yang membanjir dari buyer,
maka Tonny Furniture memilih untuk memesan barang dari pengrajin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Berikut adalah proses finishing barang yang diambil Tonny Furniture
dari pengrajin :
a. Barang dari Pengrajin
Barang yang diambil dari pengrajin biasanya barang jadi,
sehingga proses finishingnya Tonny Furniture tinggal melakukan
pengecatan dan melakukan proses packing. Untuk kualitas furniture serta
desain yang dipesan dari pengrajin biasanya juga sesuai permintaan
buyer. Tonny Furniture juga selalu mengutamakan fungsi keindahan dan
fungsi perlindungan meskipun furniture yang dipesan berasal dari
pengrajin.
Ini adalah contoh gambar proses finishing produk tempat majalah.
1. Barang jadi dari pengrajin
Gambar 3.7 Barang dari Pengrajin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2. Proses pengecatan barang dari pengrajin
Gambar 3.8 Proses finishing Barang dari Pengrajin
3. Hasil akhir barang dari pengrajin dan siap untuk packing
Gambar 3.9 Barang Jadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b. Barang Antik
Dalam proses finishing barang antik agak berbeda dengan proses
finishing produk furniture yang biasa. Setelah mendapat barang dari
pengrajin tahapan yang dilakukan adalah mengecat lalu mengerik kulit
cat dengan potongan kaca sehingga hasilnya menjadi seperti furniture
yag klasik atau jadul. Untuk proses finishing barang antik dalam
perawatan maupun packing harus hati-hati. Proses perawatan barang
antik di Tonny Furniture sangat diperhatikan sekali, untuk kayu yang
retak harus direkatkan dengan lem kayu dan jika memungkinkan
didempul maka akan didempul agar lebih bagus sebelum finishing. Kayu
mebel kadang juga dimakan rayap yang menyebabkan berlubang, untuk
perawatannya bisa menggunakan bubuk kayu yang dicampur lem. Setiap
elemen barang antik dibutuhkan perawatan sendiri-sendiri. Mebel ukiran
lebih dahylu dibersihkan menggunakan sikat lembut dan dioles dengan
minyak kayu pencermelang.
Proses packing barang antik juga diperlukan proses khusus agar
tidak mengubah keunikan atau keantikan barang. Untuk packing barang
tidak boleh diseret atau digoyahkan terlalu kencang, oleh karena itu harus
diangkat dengan hati-hati. Untuk harga barang antik biasanya lebih
mahal dari furniture yang biasanya karena mempunyai nilai antik serta
unik, semakin rumit membuatnya biasanya semakin mahal pula
harganya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Gambar 3.10 Barang Antik I
Gambar 3.11 Barang Antik II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar 3.12 Barang Antik III
c. Pemanfaatan Limbah Produksi
Setiap perusahaan pasti mempunyai limbah hasil produksi.
Limbah dari Tonny Furniture sangat dimanfaaatkan dengan baik agar
tetap terjadi hubungan timbal balik yang baik dengan masyarakat
disekitarnya.
Tujuan Tonny Furniture memanfaatkan hasil limbah produksi adalah
sebagai berikut :
a. Untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat.
b. Menambah pendapatan bagi Tonny Furniture.
c. Memaksimalkan bahan produksi agar tidak terbuang sia-sia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Jenis limbah hasil produksi Tonny Furniture antara lain :
a. Potongan-potongan Kayu
Potongan-potongan kayu sisa produksi yang sudah tidak
digunakan juga menjadi limbah yang masih bisa digunakan. Potongan
kayu biasanya digunakan masyarakat sekitar untuk memasak makanan
kebutuhan sehari-hari, terutama bagi masyarakat yang belum
menggunakan kompor.
b. Grajen Kayu
Grajen kayu adalah serbuk sisa dari hasil penggergajian kayu
yang halus, digunakan untuk menutupi lubang pada furniture dicampur
dengan lem. Sisa serbuk grajen yang sudah tidak digunakan biasanya
juga digunakan masyarakat untuk memasak.
c. Kaleng Bekas
Limbah kaleng bekas biasanya berasal dari kaleng cat maupun
kaleng thiner yang kemudian dijual ke pemulung.
d. Persamaan Kayu
Persamaan kayu merupakan zat cair sisa dari penghemat pelitur
dan biasanya hanya digunakan untuk kayu yang berjenis mahoni. Untuk
sementara ini pembuangan persemaan kayu ini hanya dialirkan ke
pembuangan air kotor dan belum ada komplain dari masyarakat sekitar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
2. Promosi Tonny Furniture
Promosi memegang kunci dalam perusahaan yang sudah melakukan
ekspor. Promosi merupakan ujung tombak dalam kegiatan pemasaran dalam
suatu komoditas. Tanpa promosi calon pembeli tidak akan mengenal dengan
baik komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan. Tanpa mengenal
komoditas perusahaan, calon pembeli tidak akan berminat untuk
membelinya.
Dari beberapa buyer yang telah membeli produk dari Tonny
Furniture mengenal produk melalui Contact Person antara buyer dengan
pemimpin perusahaan. Selain itu buyer juga mengenal produk Tonny
Furniture dari web, mulut ke mulut, dan pameran yang pernah diikuti.
Website Tonny Furniture adalah www.tonnyfurniture.com. Banyak
Buyer yang mengenal produk dari website karena banyak keunggulan yang
dimiliki website Tonny Furniture. Berikut adalah keunggulan yang dimiliki
website Tonny Furnitue :
a. Jenis Produk
Buyer dapat melihat semua jenis produk Tonny Furniture beserta
harganya.
b. Komplain
Buyer bisa langsung komplain langsung melalui website Tonny Furniture
dengan menyertkan email.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
c. Deskripsi Perusahaan
Buter dapat melihat deskripsi beserta sejarah perusahaan Tonny
Furniture.
d. Pesan Barang
Dengan mengunjungi website Tonny Furniture, maka buyer dapat
langsung memesan produk lewat email.
Manfaat promosi lewat pameran yang diikuti Tonny Furniture
adalah sebagai berikut :
a. Informasi yang Lengkap
Buyer mendapatkan informasi baru dari Tonny Furniture mengenai
barang-barang dengan model-model baru, maupun harga, bahan dan
pemasaran produk yang dihasilkan Tonny Furniture.
b. Perbedaan Produk
Buyer dapat membedakan langsung produk yang dihasilkan Tonny
Furniture dengan produk yang dihasilkan perusahaan lain.
c. Pertemuan Tatap Muka
Buyer dapat langsung bertatap muka dengan pihak Tonny Furniture
apabila cocok dengan produk yang dipamerkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Manfaat promosi lewat internet yang dilakukan Tonny Furniture adalah :
a. Siap Sedia 24 Jam
Calon buyer bisa mengakses website Tonny Furniture kapan saja dan
dari mana saja untuk melihat produk.
b. Menjangkau Pasar yang Lebih Tertarget
Tonny Furniture bisa memasarkan produk berdasarkan pasar yang
lebih tertarget, baik dari segi lingkup / area, minat, kebutuhan, bahasa
dan lain sebagainya.
c. Biaya Pemasaran Lebih Efisien dan Efektif
Biaya yang dikeluarkan Tonny Furniture untuk pemasarn lebih efektif
dan dengan pangsa pasar yang tertarget lebih efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai proses produksi dan promosi
produk ekspor pada Tonny Furniture ada beberapa kesimpulan yang bisa
diambil penulis, sebagai berikut :
1. Bahan yang digunakan Tonny Furniture dalam proses produksi terdiri dari
bahan utama dan bahan pembantu. Bahan utamanya antara lain : kayu jati,
kayu mahoni, dan kayu mangga. Bahan pembantu antara lain : amplas, lem
kayu, pengerat, engsel, plitur/melamic, thiner, dan lain-lain. Tahapan-
tahapan dalam proses produksi pembuatan produk furniture pada Tonny
Furniture antara lain : pengeringan kayu, pemotongan kayu, pembentukan,
perakitan, pengamplasan I, pelamiran pengamplasan II, finishing, packing.
Tonny Furniture juga memanfaatkan limbahnya secara baik untuk
dimanfaatkan masyarakat sekitar dan untuk menambah pendapatan Tonny
Furniture.
2. Kebanyakan buyer mengenal produk dari Tonny Furniture mengenal produk
dari contact person antara pemimpin dengan buyer, selain itu buyer juga
mengenal produk Tonny Furniture dari pameran yang diikuti dan website
Tonny Furniture.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
B. Saran-saran
1. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, pemimpin lebih baik membentuk
manajemen yang handal untuk membantu pemilik agar berjalan dengan baik
karena Tonny Furniture merupakan perusahaan perseorangan.
2. Untuk bahan utama yang digunakan Tonny Furniture untuk proses produksi
sebaiknya harus jeli dalam mencari kayu mahoni dan jati atau mencari
alternatif kayu lain sebagai bahan baku karena semakin hari semakin langka.
3. Dalam hal promosi sebaiknya Tonny Furniture menambah seseorang yang
ditempatkan sebagai manajer pemasaran yang bisa mengurusi dalam bidang
penasaran produk.
4. Untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan furniture lain, sebaiknya
Tonny Furniture lebih berkreasi dalam membuat furniture.