28

PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi
Page 2: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

PROSIDING KONFERENSI NASIONAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TAHUN 2016:

Indonesia Menuju SDGs

Tim Editor:

Dr. Agussani, M.AP

Dr. Azamris Chanra, M.AP

Rudianto, S.Sos.,M.Si

Abrar Adhani, S.Sos., M.I.Kom

Ribut Pribadi, S.Sos., M.I.Kom.

Arifin Saleh, S.Sos., MSP

Nalil Khairiah, S.IP., M.Pd

Siti Hajar, S.Sos., MSP

Page 3: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

PROSIDING KONFERENSI NASIONAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TAHUN 2016:

Indonesia Menuju SDGs

Editor:

Dr. Agussani, M.AP., Dr. Azamris Chanra, M.AP., Rudianto, S.Sos.,M.Si.,

Abrar Adhani, S.Sos., M.I.Kom., Ribut Pribadi, S.Sos., M.I.Kom.,

Arifin Saleh, S.Sos., MSP., Nalil Khairiah, S.IP., M.Pd., Siti Hajar, S.Sos., MSP.

Desain Sampul: Waroeng Potret art design, Publishing & Printing

Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam

bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotocopy,

merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penulis.

All right reserved

Cetakan Pertama: Pebruari 2016

Diterbitkan oleh UMSU PRESS

Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3 Medan, 20238

Telp. 061-6638296, Fax. 061-6638296

Email: [email protected]

http://umsupress.com

ISBN: 978-602-6997-104

Page 4: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada kita semua sehingga buku

prosiding Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam rangka Milad

ke-44 FISIP UMSU ini dapat terselesaikan .

Agenda tujuan pembangunan milenium yang terangkum dalam Millenium

Development Goals (MDGs) sudah berakhir. Selama lima belas tahun –sejak

September tahun 2000 sampai 2015 –sebanyak 189 negara anggota Perserikatan

Bangsa-Bangsa menjalankan program tersebut dengan target utamanya adalah

tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun 2015.

Tapi, masih banyak target yang belum tercapai dalam MDGs tersebut. Untuk

keberlanjutan program tersebut, kini MDGs sudah digantikan denga model

pembangunan global berbasiskan Sustainable Development Goals (SDGs).

Model pembangunan global sudah dibahas sejak tahun 2012 lalu pada KTT

Rio+20 yang menghasilkan dokumen “The Future We Want”. Pada dokumen

inilah SDGs dicantumkan beserta arahan tentang pentingnya tiga dimensi

pembangunan berkelanjutan yaitu; Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidup yang

harus bersinergi dalam pembangunan global ke depan.

Berdasarkan dokumen tersebut, SDGs harus memenuhi empat prinsip yaitu;

Pertama; tidak melemahkan komitmen internasional terhadap pencapaian MDGs.

Kedua; mempertimbangkan kondisi, kapasitas dan prioritas masing-masing

negara. Ketiga; Fokus pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan

berkelanjutan (pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan

lingkungan). Terakhir koheren dan terintegritas dengan pembangunan pasca 2015.

Indonesia sebagai negara besar yang terus berpacu dalam melaksanakan

pembangunan di berbagai bidang berkepentingan dan berkewajiban dalam

menyukseskan SDGs ini. Untuk menyongsong dan menghadapi SDGs ini tentu

dibutuhkan persiapan yang melibatkan banyak pihak, termasuk salah satunya

lembaga perguruan tinggi.

Dalam rangka itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) menggagas dan melaksanakan

Konferensi Nasional dengan thema “Indonesia Menuju SDGs”. Kegiatan yang

Page 5: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

ii

menjadi rangkaian perayaan Milad FISIP UMSU ke-44 ini dimaksudkan untuk

mendapatkan beragam pemikiran terkait pembangunan di bidang ilmu sosial dan

ilmu politik yang kaitannya untuk menyongsong dan menghadapi SDGs.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Ketua Komisi VIII DPR-RI, selaku keynote speaker kegiatan Konferensi

Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahun 2016.

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

3. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara selaku penanggungjawab kegiatan Konferensi Nasional

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahun 2016.

4. Pengurus IAPA, IPPSI, ASPIKOM dan APIK PTM atas sumbangsih saran

dan pemikirannya.

5. Bapak/Ibu pembicara pada kegiatan Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik tahun 2016.

6. Bapak/Ibu peserta pemaparan hasil penelitian pada Konferensi Nasional

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahun 2016.

7. Bapak/Ibu panitia Konferensi Nasional yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pemikirannya demi suksesnya kegiatan ini.

Semoga buku prosiding ini dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua, untuk

kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan. Di samping itu, diharapkan juga

dapat menjadi referensi bagi upaya membangun bangsa dan negara Indonesia

menuju SDGs. Mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Saran dan

kritik yang membangun tetap kami tunggu demi kesempurnaan buku prosiding

ini.

Billahii Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat Wassalammu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Tim Editor

Ketua,

Dr. Agussani, M.AP

Page 6: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

iii

KATA SAMBUTAN

DEKAN FISIP UMSU

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Menyambut Milad Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara yang ke 44, kami mengadakan Konferensi

Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan mengundang seluas-luasnya

ilmuwan, pengamat, praktisi, dosen dan peminat dalam ruang lingkup ilmu sosial

dan ilmu politik. Melalui forum konferensi ini diharapkan muncul berbagai

pemikiran, ide, gagasan dan wacana terkait peran dan tanggung jawab disiplin

ilmu sosial dan ilmu politik atas perjalanan kehidupan bangsa dan negara tercinta.

Sengaja konferensi ini mengambil topik “Indonesia Menuju SDGs” dalam rangka

membawa gerbong ilmuan ilmu sosial dan ilmu politik untuk bersama-sama

mengambil peran penting atas ketercapaian tujuan-tujuan dari “Sustainable

Development Goals” yang saat ini menjadi kerangka pembangunan negara-

negara di dunia menggantikan Millenium Development Goals atau MDGs,

khususnya di Indonesia.

Bentuk fisik dari hasil konferensi nasional ini ialah catatan-catatan ilmiah yang

aktual dan menarik yang dituangkan dalam bentuk Prosiding atau kumpulam

makalah yang diharapkan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi berbagai

kalangan sebagai kontribusi positif para pemakalah/penyaji dalam kegiatan ini.

Atas keberhasilan terlaksananya Konferensi Nasional serta tersusunnya kumpulan

makalah ini, kami menyampaikan terimakasih kepada seluruh Narasumber

Utama, pemakalah/ penyaji yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan setinggi-tingginya kepada Rektor

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Dr. Agussani.M.AP serta Wakil

Rektor I Dr. H. Muhammad Arifin.SH.M.Hum dan Wakil Rektor II Akrim.M.Pd

yang telah memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan ini.

Medan, 17 Februari 2016

Dekan

Rudianto.S.Sos.M.Si

Page 7: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

KATA SAMBUTAN DEKAN FISIP UMSU ............................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

PEMBANGUNAN DESA TERPADU (MENYONGSONG

PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DI

KABUPATEN SIDOARJO) ....................................................................... 1

Achmad Sjafi’i dan Ni Made Ida Pratiwi

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MAKANAN KHAS BOGOR

BERBASIS MASYARAKAT .................................................................... 16

Agustina Multi Purnomo

PERENCANAAN PEMBANGUNAN RESPONSIF GENDER................ 31

Aji Ratna Kusuma

IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN PUBLIK

(STUDI DI DISDUK CAPIL KOTA SAMARINDA) ............................... 52

Bambang Irawan

PERANAN PEMIMPIN PARTISIPATIF TERHADAP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KELOMPOK POSDAYA

RUKUN MULYO ....................................................................................... 67

Betty Gama

OPTIMALISASI IMPLEMENTASI PROGRAM PERHUTANI

DALAM PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DI KABUPATEN

WONOSOBO 81

Darmanto

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM

PENGELOLAAN ORGANISASI NIRLABA UNTUK MELAKUKAN

KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Pada

Lembaga Amil Zakat Al Azhar Peduli Umat) 96

Irwa. R. Zarkasi

KOMITMEN PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE DALAM

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BERBASIS KEARIFAN

LOKAL 108

Maryam dan Ade Muana Husniati

Page 8: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

v

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN KANTOR MAYA

(KANTAYA) DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN .. 117

Nur Laila Meilani

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUMENEP ....... 138

Rillia Aisyah Haris dan Irma Irawati. P

TELAAH KRITIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYUSUNAN

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT” (Studi di Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Bandung) ............................................................... 150

Thomas Bustomi

REVITALISASI KENAZIRAN KESULTANAN BANTEN DALAM

MENGELOLA WISATA RELIGI DI BANTEN LAMA

Titi Stiawati dan Rina Yulianti .................................................................. 171

MODEL (DESAIN) ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

Yanhar Jamaluddin ..................................................................................... 185

STRATEGI KEBIJAKAN PENINGKATAN LAPORAN AKTA

KEMATIAN DALAM TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANDUNG ........................ 201

Yaya Mulyana

PELAYANAN PUBLIK DI KPPT KOTA GORONTALO ...................... 221

Zuchri Abdussamad

PENINGKATAN KEMAMPUAN TATA KELOLA ADMINISTRASI

DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA

SELEMAK .................................................................................................. 240

Siti Hajar

MODEL PARTNERSHIP GOVERNANCE DALAM PENERAPAN

COMMUNITY DEVELOPMENT ................................................................ 250

Abdul Mahsyar

MERUMUSKAN MODEL PROMOSI JABATAN STRUKTURAL

MENUJU MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS MERIT

SYSTEM DI INDONESIA.......................................................................... 265

Wahyuningrat

MEA DAN PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI

KECAMATAN MEDAN KOTA ............................................................... 281 Nalil Khairiah

Page 9: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

vi

PELAYANAN POLRI DALAM PERAN BHAYANGKARA PEMBINA

KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT TERHADAP

PENCEGAHAN KEJAHATAN DI KELURAHAN BENDUNGAN

HILIR JAKARTA PUSAT ......................................................................... 302

Evi Satispi

MEMBANGUN SEMANGAT JIWA KEWIRAUSAHAAN DALAM

KONTEKS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH ......................................... 323

Syaiful Bahri

PERUBAHAN MANAJEMEN KEUANGAN: IMPLIKASI

RESTRUKTURISASI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DI

BPKAD PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI .................................... 329

Diana Hertati

PARTISIPASI PUBLIK DALAM KEGIATAN ADMINISTRATIF

PUBLIK DI ERA DESENTRALISASI DEMOKRATIS: Kemauan

Birokrasi Mempartisipasikan Warga Dalam Penyelenggaraan Pelayanan

Publik .......................................................................................................... 346

Ulber Silalahi

IMPLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS

COMMUNITY SURVEILANS ..................................................................... 369

Susi Hardjati

PENGUATAN QUALITY ASSURANCE DI PERGURUAN TINGGI

SEBAGAI SOLUSI AMPUH MENGHADAPI PERSAINGAN

TENAGA KERJA PADA SAAT MEA ...................................................... 386

Dedi Amrizal

SEGI-SEGI PERBUATAN ADMINISTRASI YANG MELAWAN

HUKUM DALAM PELAYANAN PUBLIK ............................................. 408

Ibnu Sina Chandranegara dan Evi Satispi

INTEGRASI INDONESIA DI TENGAH KEMAJUAN TEKNOLOGI

INFORMASI, GLOBALISASI, DAN DEMOKRATISASI:

MEMBANGUN INDONESIA MELALUI POLITIK IDENTITAS .......... 429

Meita Istianda

DESENTRALISASI KEKUASAAN: PILKADA LANGSUNG

PENGGERAK PARTISIPASI POLITIK ................................................... 440

Syafhendry

ORGANISASI KEMASYARAKATAN SEBAGAI MEDIA

PENDIDIKAN POLITIK (Studi Pada Ormas Alwasliyah Dan FORSU

Pada Pilkada Kabupaten Batu Bara 2013) .................................................. 455

Ananda Mahardika

Page 10: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

vii

POLITIK LGBT DALAM PENDEKATAN QUEER ................................ 468

Vellayati Hajad dan Ikhsan

MEMBANGUN PERANAN PEMUDA DALAM

MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DESA AGAR TERCIPTA

DESA YANG MANDIRI DAN BERDAYA SAING ................................ 481

Sabam Manurung

MENAKAR INDEPENDENSI TELEVISI DALAM PEMBERITAAN

POLITIK NASIONAL ................................................................................ 497

Abdul Aziz

MEDIA KAMPANYE DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH

LANGSUNG ............................................................................................... 511

Abrar Adhani

BERITA PILKADA DALAM BINGKAI MEDIA CETAK ...................... 521

Akhyar Anshori

PROBLEMATIKA TATA KELOLA DAN PENGEMBANGAN

SIARAN TVRI SUMATERA UTARA MENGHADAPI ISU

PENGUATAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK ................................ 537

Anang Hermawan

MEMAKSIMALKAN PERAN STAKEHOLDER DALAM

MENGAWASI DAN MENINGKATKAN KUALITAS ISI SIARAN

TELEVISI ................................................................................................... 557

Puji Santoso

HUMANT INTEREST FOTO BERITA DI BALIK PERISTIWA

KEBAKARAN ............................................................................................ 573

M. Said Harahap

SURAT KABAR MEDAN DAN SENTIMEN KEAGAMAAN ............... 596

Muhammad Thoriq

ANALISIS FRAMING TENTANG BERITA HIV/AIDS PADA

SURAT KABAR RIAU POS (Studi Pada Edisi 1 Desember 2015) .......... 623

Eko Hero

KOMUNIKASI KESEHATAN YANG MINIM DAN RENDAHNYA

KESADARAN WANITA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DALAM

PENGGUNAAN KONTRASEPSI DI KOTA PADANG .......................... 637

Elva Ronaning Roem

KESEHATAN DALAM KEHIDUPAN ORANG BADUY ...................... 652

Idi Dimyati

Page 11: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

viii

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN KENAZIRAN MESJID DALAM

MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS PADA REMAJA MESJID DI

DESA HAMPARAN PERAK KECAMATAN HAMPARAN PERAK .... 675

Irwan Syari Tanjung

PERSEPSI PEREMPUAN MINANG PARIAMAN TENTANG

TRADISI UANG JEMPUTAN PADA ADAT PERKAWINAN (Studi

Kasus Pada Perempuan Minang Pariaman Yang Lahir dan Besar di Kota

Medan) ........................................................................................................ 693

Dewi Susanti

BUDAYA KOMUNIKASI ORGANISASI “KELUARGA” PADA

PERUSAHAAN “KELUARGA” BERHASIL ATAU GAGAL? .............. 709

Harry Setiawan

NILAI-NILAI ETIKA KOMUNIKASI ISLAM DALAM BUKU

PANTUN DAN PEPATAH MELAYU KARYA TENGKU LUCKMAN

SINAR ......................................................................................................... 720

Iskandar Zulkarnain dan Indi Tri Asti

KECERDASAN MAJEMUK GURU, MENGINSPIRASI SISWA (Studi

di SD Ciheleut II Bogor dan SDN Kebon Pala Jakarta Timur) .................. 740

Nurhayani Saragih

AKTIVITAS KOMUNIKASI BENCANA ERUPSI GUNUNG

SINABUNG ................................................................................................ 752

Rudianto

STAND UP COMEDY SEBAGAI KRITIK SATIR POLITIK ................. 770

Sugeng Winarno

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM

MENGATASI KENAKALAN REMAJA GENG MOTOR DI KOTA

MEDAN ...................................................................................................... 785

Sigit Hardiyanto

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM ORGANISASI

MILITER DI BATALYON INFANTERI RAIDER

100 KODAM I/BUKIT BARISAN ............................................................ 800

Rahmanita Ginting dan Toto Jumariono

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENANAMKAN ETIKA

KOMUNIKASI ISLAM ANAK ................................................................. 817

Yan Hendra

Page 12: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

ix

KOMUNIKASI PEMASARAN PADA PERIKLANAN BISNIS

ONLINE....................................................................................................... 833

Abdul Haris

KOMUNIKASI PEMASARAN INDUSTRI KREATIF BERBASIS

PENGELOLAAN KONCEK BUAH KELAPA DI KOTA TANJUNG

BALAI......................................................................................................... 849

Rahmanita Ginting dan Hafnidar

PENGARUH STRATEGY KOMUNIKASI, PEMASARAN DAN

PRODUK TERHADAP PENJUALAN HASIL USAHA KERAJINAN

TAS BAHAN DAUR ULANG PADA BANK SAMPAH MUTIARA

MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA ............................................. 867

Faustyna

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PEMERINTAH

KABUPATEN BATUBARA DALAM MENGEMBANGKAN

POTENSI WISATA PULAU PANDANG DAN PULAU SALAH

NAMO DI KABUPATEN BATUBARA ................................................... 883

Rahmanita Ginting dan Hidayati

SMARTPHONE DAN PERILAKU REMAJA .......................................... 900

Dewi Kurniawati

PEMETAAN INTERAKSI MEDIA EQUATION DI MEDIA SOSIAL ... 919

Gushevinalti

PENGATURAN TINGKAT KESULITAN SECARA DINAMIS VIDEO

GAME SEBAGAI PEMICU GEJALA ADIKSI PEMAINNYA ............... 932

Mochammad Kresna Noer P

PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN MEDIA

SOSIAL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ........................................... 944

Nurudin

PARADIGMA PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

DALAM MENUJU MASYARAKAT INFORMASI ................................. 960

Muhd Ar Imam Riauan

MEDIA ALTERNATIF SEBAGAI GERAKAN SOSIAL BARU STUDI

TENTANG GENENG STREET ART PROJECT DI YOGYAKARTA ...... 971

Ali Minanto

MEDIA ONLINE BAGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF BIDANG KERAJINAN DI KABUPATEN DELI

SERDANG, SUMATERA UTARA ........................................................... 998

Rahmanita Ginting dan Nenggih Susilowati

Page 13: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

x

PERAN WEBSITE DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI

KREATIF .................................................................................................... 1017

Nadra Ideyani, Suprapti Indah Putrid dan Chadri

KOMUNIKASI PERSUASIF GURU TENTANG "BIJAK

MENGGUNAKAN SMARTPHONE" ....................................................... 1037

Meilani Dhamayanti

STUDI COMPERATIVE IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI PROVINSI RIAU.......................... 1047

Adianto dan Hasim As’ari

OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) ................ 1076

Syulhennisari Siregar

INDAK PANUAH KA ATEH YO PANUAH KA BAWAH:

IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR)

PERUSAHAAN PT. SEMEN PADANG DI DAERAH PINGGIRAN

KOTA PADANG ........................................................................................ 1090

Alfitri

PENTINGNYA CSR BAGI PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN

SOSIAL DI SUMATERA UTARA ..................................... 1106

Agus Suriadi

URGENSI MODEL BARU CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) PERTAMBANGAN EMAS AGINCOURT RESOURCES

UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN

BATANGTORU, KABUPATEN TAPANULI SELATAN, PROVINSI

SUMATERA UTARA ................................................................................ 1121

Arifin Saleh, Marlon Sihombing, Rujiman dan Agus Purwoko

STUDI KOMPARASI PENERAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY OLEH INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA

MAJU .......................................................................................................... 1132

S. Parman

PERSEPSI REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS TENTANG

BAHAYA DAN PENCEGAHAN HIV/AIDS DI KABUPATEN

BENGKALIS .............................................................................................. 1146

Irwan Iskandar, Nur Laila Meilani dan Endang Sulistyaningsih

MENGEMBANGKAN KESEJAHTERAAN ANAK BERBASIS

AGAMA DAN BUDAYA .......................................................................... 1160

M. Yunan Yusuf

Page 14: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

xi

REKONSTRUKSI KEBIJAKAN PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI

KOTA GORONTALO (Kajian Penyebab Mendasar dan Kebijakan

Terhadap Pekerja Anak di Pasar Sentral Kota Gorontalo) ...................... 1171

Ismet Sulila

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEJAHTERAAN

PEKERJA DALAM PELAKSANAAN SISTEM OUTSOURCING ......... 1186

Fithriatus Shalihah

PENGEMBAGAN KEARIFAN LOKAL SEBAGAI MODEL DALAM

PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI PASAR TRADISIONAL............. 1205

Farid Aulia

ANALISIS DESKRIPTIF PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

(PEL) DAN KAITANNYA DENGAN PENGEMBANGAN WILAYAH

BERKELANJUTAN ................................................................................... 1217

Mohammad Yusri

STRATEGI PROBLEM FOCUSED COPING ORANG TUA DALAM

MENGHADAPI ANAK AUTISME. (Studi Kasus Pada Orang Tua Anak

Autisme di Yayasan Pendidikan Anak Cacat Medan) ................................ 1234

Mujahiddin

STRATEGI KOMUNIKASI PENGELOLA BANK SAMPAH DALAM

MENINGKATKAN KEBERSIHAN DAN KESEHATAN

LINGKUNGAN (STUDI DESKRIFTIP STRATEGI KOMUNIKASI

PENGELOLA BANK SAMPAH MUTIARA DALAM

MENINGKATKAN KEBERSIHAN DAN KESEHATAN

LINGKUNGAN DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN

DENAI KOTAMEDAN) ............................................................................ 1250

Effendi Augus

Page 15: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

67

PERANAN PEMIMPIN PARTISIPATIF TERHADAP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KELOMPOK

POSDAYA RUKUN MULYO

Betty Gama

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Email: [email protected]

ABSTRAK

Pemimpin pada kelompok Posdaya mempunyai peranan penting untuk

memajukan anggotanya, sebagaimana yang terdapat pada kelompok Posdaya

Rukun Mulyo di Dukuh Weru Badran, Kecamatan Polokarto Kabupaten

Sukoharjo Jawa Tengah. Pemimpin yang dimaksud adalah pemimpin yang

mampu memberikan motivasi, dan mampu memperlancar komunikasi kelompok

sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Posdaya yang

kegiatannya dimulai dari unsur yang paling bawah yaitu keluarga ternyata mampu

memberikan motivasi keluarga (ibu) untuk berusaha dan mempunyai penghasilan

sendiri melalui usaha di bidang produksi ekonomi. Produksi yang dihasilkan

berupa memanfaatkan bahan mentah dari sumber alam yang dimiliki dan

kemudikan diolah menjadi makanan siap saji. Misalnya mengolah hasil tanaman kebun/pekarangan menjadi kripik singkong, kripik pisang, emping garut, kacang

tanah dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis induktif dengan

metode analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data

dengan metode indepth interview, observasi dan content analisys. Hasil penelitian

memperlihatkan pemimpin dengan menggunakan model kepemimpinan

partisipatif mampu melakukan pemberdayaan masyarakat, mampu memberikan

motivasi dan mampu meningkatkan partisipasi kelompok karena dalam banyak

kegiatan yang terdapat dalam kelompok Posdaya Rukun Mulyo, pemimpin selalu

melibatkan anggota untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Kata kunci: posdaya, pemimpin partisipatif, pemberdayaan masyarakat.

PENDAHULUAN

Pemimpin mempunyai peranan besar dalam proses perkembangan

organisasi yang dipimpimpinnya karena berkembang atau tidaknya organisasi

berada di tangan seorang pemimpin. Salah satu gaya kepemimpinan yang dikenal

adalah gaya kepemimpinan partisipatif. Kepemimpinan yang bersifat partisipatif,

membagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban ke bawah dan

membentuk tim dan antar tim yang efektif untuk meningkatkan skill dan

Page 16: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

68

kemampuan individu. Salah satu bentuk kepemimpinan partisipatif sebagaimana

yang terdapat pada kelompok Posdaya Rukun Mulyo yang terletak di Desa Bulu

Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dalam kepemimpinan

partisipatif ini pemimpin mempunyai peranan penting dalam memberdayakan

anggota kelompok untuk melakukan aktivitas bahkan tanpa keterlibatan langsung

dari pemimpin suatu kegiatan kurang berjalan dengan baik.

Masyarakat di Desa Bulu hidup dari sektor ekonomi pangan dan

peternakan. Pada sektor ekonomi pangan dengan mengolah sumber alam yang ada

seperti kacang tanah, ketela pohon/singkong, ketela rambat, garut, gembili,

jagung, dan sebagainya menjadi berbagai bentuk makanan yang siap dijual ke

konsumen. Sedangkan pada sektor peternakan masyarkat hidup dengan

memelihara sapi, berternak ikan dan ayam. Semua anggota kelompok Posdaya

Rukun Mulyo terdiri dari para ibu yang sebagian besar mereka merupakan ibu

rumah tangga dan mengandalkan hidup dari hasil pekerjaan suami. Penghasilan

yang didapat dari suami juga tidak menentu karena tidak memiliki skill yang

memadai. Oleh karena itu dengan dibentuknya posdaya diharapkan dapat

membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

Desa Bulu terletak di sebelah timur pinggiran Kabupaten Sukoharjo

dimana masyarakat hidup dengan bertani dan bercocok tanam. Wanita yang sudah

menikah pada umumnya menjadi ibu rumah tanggal yang mengurus keluarga dan

mengandalkan hidup dari penghasilan suami yang bekerja. Penghasilan suami

yang terbatas mendorong kaum wanita untuk meningkatkan taraf kehidupan

ekonomi rumah tangga dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan desa dengan menanam umbi-umbian

dan kemudian diolah menjadi makanan ringan yang mempunyai nilai jual tinggi

jika dibandingkan dengan menjual barang mentah begitu saja. Oleh karena itu

guna memperlancar usaha yang dilakukan maka diperlukan seseorang yang

mampu memberikan dorongan semangat dan motivasi warga agar usaha yang

dilakukan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Kegiatan di sektor

ekonomi tersebut tidak akan berhasil tanpa ada motivator yg menggerakkannya.

Page 17: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

69

Pada masyarakat pedesaan pemimpin yang sesuai adalah pemimpin yang

dikenal baik oleh warga desa dan berasal dari wilayah desa tersebut. Pemimpin

lokal dalam kehidupan masyarakat desa merupakan orang yang berasal dan

dipatuhi oleh masyarakatnya. Pemimpin masyarakat ini menurut Ufford (1987:37)

disebut sebagai lokal leaders yang oleh Pranowo (1985:37) dikelompokkan dalam

golongan status kepemimpinan yaitu formal dan informal. Menurut Tangkilisan

(2007:233) terdapat 3 model kepemimpinan yaitu Authocratic and Hierachical

Leadership, Participatory Leadership, dan Value Based Leadership. Model

kepemimpinan Participatory Leadership merupakan model yang diharapkan

dalam kelompok Posdaya Rukun Mulyo karena pada model Participatory

Leadership seorang pemimpin turut terlibat langsung dalam aktivitas kegiatan

posdaya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana peranan

pemimpin partisipatif dalam melakukan pemberdayaan masyarakat pada

kelompok posdaya Rukun Mulyo. Pemimpin kelompok sebagai social agent

mempunyai peranan dalam meberikan motivasi kepada anggota kelompok dan

mampu memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi mempunyai peranan penting dalam hubungan antar manusia

dan manusia dengan kelompok. Menurut Schramm (1973) dalam Gama

(2010:73), suatu proses atau kegiatan komunikasi akan berjalan dengan baik

apabila terdapat pertautan minat dan kepentingan (overlapping of interest)

diantara sumber dan penerima. Sementara itu, pemberdayaan masyarakat dalam

kontek pengembangan masyarakat berarti pertumbuhan kekuasaan dan wewenang

bertindak pada masyarakat untuk mengatasi masalah mereka sendiri seperti

ekonomi dan kesehatan (Chambers: 1995 dalam Wijaya, 2009). Guna mencapai

hal tersebut, partisipasi masyarakat di dalam kelompok perlu diberdayakan.

Kemimpinan menurut Esman (1972:22) dalam Hessel (2007:232)

menunjuk kepada sekelompok orang yang secara aktif merumuskan doktrin dan

program lembaga serta mengarahkan kegiatan dan hubungan lembaga dengan

Page 18: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

70

lingkungan. Sedangkan Zubair (2008) menjelaskan kepemimpinan sebagai

kemampuan seseorang dalam mengatur, menata, membentuk dan menciptakan

sesuatu menurut pedoman serta polanya sendiri berdasar pada naluri pemimpin

atau tata aturan yang ada, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Selanjutnya Hessel (2007:10) menjelaskan bahwa pemimpin memiliki dua

kemampuan yaitu kemampuan manajerial dan kemampuan leadership.

Kemampuan manajerial yaitu kemampuan untuk memanfaatkan dan

menggerakkan sumber daya agar dapat digerakkan dan diarahkan bagi tercapainya

tujuan melalui kegiatan orang lain. Sedangkan kemampuan leadership adalah

kemampuan untuk memimpin, mempengaruhi dan mengarahkan orang (sumber

daya manusia) agar timbul pengakuan, kepatuhan, ketaatan serta memiliki

kemampuan dan kesadaran untuk melakukan kegiatan (mengambil langkah-

langkah) bagi tercapainya tujuan.

Kepemimpinan menurut Esman (1972) dalam Tangkilisan (2007-232)

menunjuk kepada sekelompok orang yang secara aktif merumuskan doktrin dan

program lembaga serta mengarahkan kegiatan dan hubungan lembaga dengan

lingkungan. Selanjutnya kepemimpinan menurut Kuczmarski & Kuczmarski

(1995:87-89) dalam Tangkilisan (2007-232) dapat dijelaskan ke dalam 3 model

kepemimpinan, yaitu:

1. Authocratic and Hierarchical Leadership. Kepemimpinan yang bersifat top

down, authoktratis. Model kepemimpinan ini menyebabkan organisasi

mengalami anomie, membuat anggota organisasi kehilangan rasa percaya diri

dan merasa kerdil serta kehilangan motivasi dari dalam idirinya ke dalam

organisasi.

2. Participatory Leadership. Kepemimpinan yang bersifat partisipatif, membagi

pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban ke bawah dan membentuk

tim dan antar tim yang efektif untuk meningkatkan skill dan kemampuan

individu.

3. Value Based Leadership. Model kepemimpinan yang didasarkan atas

hubungan nilai yang solid dan terintergrasi di antara sesama anggota dan

pemimpinnya. Hubungan yang lebih efektif dan terbuka akan memberikan

Page 19: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

71

potensi maksimal. Perhatian yang besar terhadap individu menciptakan rasa

keadilan dan menghargai perbedaan sebagai landasan. Pemimpin dan

organisasi selalu melihat ke depan dan menganggap organisasi di

sekelilingnya sejalan dengan mereka. Saling mengikat secara timbal balik

antara sesama anggota yang didasarkan atas norma dan nilai tidak selalu

menempatkan pemimpin pada posisi di atas

Menurut Depositario dalam Valera dkk (1987:38) kepemimpinan lokal

merupakan produk dari kehidupan masyarakat. Eksistensi kepemimpinan lokal ini

bukan karena dirinya sendiri, melainkan disebabkan karena berlangsungnya

interaksi sosial. Kepemimpinan lokal juga berarti proses mempersuasi,

mengarahkan dan mengatur usaha-usaha anggota masyarakat, sumber daya dan

potensi untuk mencapai tujuan bersama.

Pemimpin lokal dipilih dan ditunjuk masyarakat untuk melaksanakan

program-program yang telah disepakati bersama (Rejeki dan Setyawati, 2000).

Pemimpin lokal hendaknya berwawasan global yang mampu melihat kondisi

dunia secara obyektif, mampu melakukan perubahan dan inovasi sesuai

perkembangan dunia dan permintaan pasar. Oleh karena itu, kepemimpinan lokal

sebagai agen perubahan sangat diperlukan dalam kelompok posdaya dan karena

keberadaannya tersebut maka pemimpin lokal diharapkan dapat menumbuhkan

tingkat partisipasi dan mendorong pemberdayaan masyarakat untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat yang diinginhkan. Menurut Stevenson (2011) agen

perubahan adalah seseorang yang "mengubah kemampuan manusia atau sistem

organisasi untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi produksi atau aktualisasi diri

Masyarakat menurut Mayo dalam Muis (2010) diartikan sebagai pertama,

masyarakat sebagai tempat bersama, yakni sebuah wilayah geografi yang sama

(lokalitas) dan kedua masyarakat sebagai kepentingan bersama yakni: kesamaan

kepentingan berdasarkan kebudayaan dan identitas (fungsional). Peranan

kepemimpinan lokal sebagai agen perubahan sangat dibutuhkan guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu seorang agen perubahan

juga mempunyai kemampuan untuk memberdayakan masyarakat agar mencapai

kondisi yang lebih baik daripada kondisi sebelumnya. Penelitian yang dilakukan

Page 20: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

72

Manullang (2009) menunjukkan terdapat pengaruh yang rendah namun pasti

antara agen perubahan dengan perilaku kepedulian khalayak. Sementara itu

penelitian yang dilakukan oleh Harsiwi (2003) menunjukkan 45% responden

menyatakan setuju terhadap perubahan yang nyata/dramatis (transformasional)

daripada perubahan yang bertahap/incremental (transaksional).

Dalam kaitan dengan pembangunan, Koentjaraningrat (1992)

menyebutkan dua tipe partisipasi rakyat, yaitu partisipasi dalam aktivitas-aktivitas

bersama dalam proyek-proyek pembangunan yang khusus, dan partisipasi sebagai

individu di luar aktivitas-aktivitas bersama dalam pembangunan. Dalam tipe

pertama, rakyat pedesaan diajak, dipersuasi, diperintahkan atau dipaksa untuk

berpartisipasi dan menyumbangkan tenaga atau hartanya kepada proyek-proek

pembangunan yang khusus yang biasanya bersifa fisik. Partisipasi kedua biasanya

pada program yang tidak bersifa fisik, dan atas dasar kemauan sendiri. Partisipasi

yang keputusannya terletak pada rakyat sendiri, tak akan dapat berjalan tanpa

suatu keyakinan bahwa apa yang akan meruka lakukan, bermanfaat bagi dirinya

sendiri, keluarga atau untuk masyarakat dan negara.

Pemberdayaan adalah proses penumbuhan kekuasaan dan kemampuan diri

dari kelompok masyarakat yang miskin/lemah, terpinggirkan, dan tertindas.

Melalui proses pemberdayaan diasumsikan bahwa kelompok masyarakat dari

strata sosial rendah sekalipun bisa terangkat dan muncul menjadi bagian dari

lapisan masyarakat menengah dan atas.terdapat 3 esensi utama dalam

pemberdayaan masyarakat, yaitu: pertama, menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang (enabling). Kedua,

memperkuat potensi dan daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering)

melalui langkah-langkah yang nyata, menampung berbagai masukan,

menyediakan sarana dan prasarana yang baik fisik maupun sosial yang dapat

diakses oleh masyarakat lapisan paling bawah. Ketiga, memberdayakan rakyat

dalam arti melindungi dan membela kepentingan masyarakat lemah. Dalam proses

pemberdayaan harus dicegah jangan sampai yang lemah berambah lemah atau

makin terpinggirkan (Isbandi, 2005:149). Aspek penting dalam suatu program

pemberdayaan masyarakat adalah: program yang disusun sendiri oleh masyarakat

Page 21: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

73

dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat, mendukung keterlibatan kaum

miskin, perempuan, buta huruf dan kelompok terabaikan lainnya, dibangun dari

sumberdaya lokal, sensitif terhadap nilai-nilai budaya setempat, memperhatikan

dampak lingkungan, tidak menciptakan ketergantungan, berbagai pihak terkait

terlibat, serta berkelanjutan.

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dapat melalui kegiatan antara lain

peningkatan swadaya masyarakat, perbaikan lingkungan, pengembangan usaha

ekonomi, pengembangan Lembaga Keuangan Desa, serta kegiatan-kegiatan yang

dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menaikkan hasil produksinya

dalam peningkatan wawasan masyarakat.

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat lapisan masyarakat bawah, yang dalam kondisi sekarang tidak mampu

untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan

kata lain, pemberdayaan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat

miskin. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota

masyarakat tetapi juga sarana dan prasarana. Menanamkan nilai-nilai budaya

moderen seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, kebertanggungjawaban, adalah

bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini. Demikian pula pembaharuan

lembaga-lembaga sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan

serta peranan masyarakat di dalamnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif mengenai peranan

pemimpim partisipatif dalam memberdayakan masyarakat pada Posdaya Rukun

Mulyo. Lokasi penelitian terletak di Desa Bulu Kecamatan Polokarto Kabupaten

Sukoharjo Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan

wawancara, observasi dan content analisys. Teknik cuplikan dengan

menggunakan teknik sampling purposive atau criterion based selection (Goetz

dan Compte, 1984; Sutopo, 2002:56). Teknik uji keabsahan data dengan metode

triangulasi (Lofland & Lofland, 1984; Moleong, 1991:178). Teknik analisis secara

Page 22: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

74

induktif dengan menggunakan metode analisis interaktif dari Miles dan Huberman

(1984:23).

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Partisipasi memberi arti di mana terkandung satu potensi utama dalam

usaha membangun semangat kerja, namun tetap mengandung batasan-batasan.

Kepemimpinan partisipatif menuntut pemimpin turut aktif dalam kegiatan.

Pemimpin partisipasif menyadari bahwa tugasnya hanya mengkoordinasikan

pekerjaan dan tugas bawahannya. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

ketua posdaya terhadap anggotanya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Mengikutsertakan anggota memecahkan masalah dan mengambil

keputusan. Dalam merencanakan kegiatan Ketua Posdaya Rukun Mulyo selalu

melibatkan anggota untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan, baik

terkait dengan masalah intern maupun ekstern posdaya termasuk juga bagaimana

pelaksanaannya. Tambunan (2005:56) menjelaskan model kepemimpinan

partisipasif menuntut pemimpin turut aktif dalam kegiatan karena pemimpin

(ketua) percaya bahwa meningkatkan motivasi ialah dengan jalan melibatkan

anggota kelompok dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan pun ditetapkan

dan bersama-sama pula untuk mencapainya. Oleh karena segala sesuatu dibahas

secara bersama maka setiap kali mengadakan kegiatan anggota Posdaya Rukun

Mulyo merasa dimotivasi sehingga berdampak pada peningkatan partisipasi

anggota didalam bekerja bersama. Anggota Posdaya Rukun Mulyo sebagian besar

terdiri dari para ibu rumah tangga yang memanfaatkan waktu luangnya untuk

membuat produksi rumahan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Memberikan konsultasi. Ketua Posdaya Rukun Mulyo secara terbuka

memberikan konsultasi setiap kali dibutuhkan anggota baik berupa arahan

maupun saran. Sebagai model kepemimpinan partisipasif dan sebagai ketua

posdaya banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh anggota terutama terkait

dengan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dan tampaknya anggota

Posdaya Rukun Mulyo merasa puas apabila sebelum melakukan kegiatan

konsultasi terlebih dahulu kepada ketua. Meskipun Tambunan (2005:74)

Page 23: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

75

menjelaskan kepemimpinan yang partisipasif bukan merupakan satu metode yang

dapat memecahkan segala macam permasalahan di lingkungan organisasi tetapi

pada kelompok Posdaya Mekarsari keputusan yang diambil ketua adalah

keputusan yang tepat.

Komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi pada Posdaya Rukun

Mulyo, tidak semua berjalan dua arah bahkan lebih mengarah satu arah apalagi

terkait pada kegiatan program kerja. Komunikasi satu arah berlangsung dari atas

ke bawah atau dari ketua kepada anggota. Salah satu keuntungan komunikasi satu

arah adalah dapat berlangsung cepat dan efisien, bersifat top-down dan menguasai

medan (Haryadi, 2012:149-150). Sebagai seorang ketua pada kelompok posdaya

dimana anggota Posdaya Rukun Mulyo didominasi oleh kaum wanita maka

komunikasi satu arah dipandang lebih efektif untuk pemberdayaan masyarakat.

Memberikan kepercayaan menyelesaikan tugas. Menurut Tambunan

(2005:76), pemimpin yang menganut paham partisipatif memberi perhatian besar

pada anggota dan juga pada pekerjaan. Demikian juga pada Posdaya Rukun

Mulyo, dimana pelaksanaan program kerja dilakukan berdasarkan tupoksi-tugas

pokok dan fungsi dari masing-masing anggota sesuai dengan peranannya.

Memberi tugas dalam arti memberi tanggungjawab untuk bekerjasama, dengan

pertimbangan bahwa anggota dapat digolongkan sebagai orang yang cakap,

kompeten melaksanakan tugasnya. Selanjutnya Tambunan menjelaskan,

pemimpin yang partisipatif tetap seorang yang bertanggungjawab, yang tetap

menjalankan tanggungjawabnya dalam unit yang dipimpinnya, tetapi ia belajar

membagikan tanggungjawab dengan mereka yang melaksanakan pekerjaan itu.

Bagaimanapun tugas dan tanggung jawab seorang anggota, ia tetap membutuhkan

penghargaan dan pujian dari pimpinan

Selalu membina hubungan baik. Ketua Posdaya Rukun Mulya selalu

menjaga hubungan baik dengan anggota dengan jalan memberikan arahan dan

binaan kepada semua anggota. Hubungan baik tidak saja dibina di setiap kegiatan

tetapi juga diluar kegiatan posdaya.

Transparan. Setiap kegiatan pada Posdaya Rukun Mulyo dilakukan secara

transparan karena setiap perencanaan melibatkan semua anggota. Transparansi

Page 24: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

76

dilakukan agar supaya anggota mendapatkan infomasi secara jelas dan tegas baik

terkait dengan kegiatan posdaya, penggunaan dana dan laporan

pertanggungjwaban.

Memberikan dukungan tinggi. Ketua posdaya sebagai model

kepemimpinan partisipasif berusaha memberikan semangat dan dorongan agar

anggota termotivasi melakukan kegiatan. Sebagai manusia pada umumnya,

anggota posdaya punya pemikiran dan punya harkat yang patut dihormati dan

dijunjung tinggi. Oleh karena itu segala usul, saran, ide, gagasan dan sebagainya

sepanjang hal tersebut mempunyai nilai lebih dan bermanfaat bagi anggota maka

ketua posdaya akan memberikan dukungan tinggi.

Mendengarkan bawahan secara aktif. Seorang pemimpin yang baik akan

selalu mendengarkan pendapat, ide dan gagasan bawahan secara aktif. Demikian

juga terhadap model kepemimpinan Posdaya Rukun Mulyo bahkan sekecil

apapun yang disampaikan anggota kepada ketua akan direspon dengan baik.

Meskipun ketua posdaya bersikap mendengarkan bawahan dalam arti

mendapatkan berbagai macam masukan mengenai pelaksanaan dan bentuk

kegiatan, jumlah dana yang digunakan, tempat, waktu kegiatan dan sebagainya

yang terkait dengan masalah organisasi, semua itu akan direspon baik oleh ketua

bahkan jika memang masukan yang disampaikan bawahan itu dimungkinkan

dapat dilaksanakan maka ketua posdaya tidak menutup kemungkinan untuk

menerima gagasan dari anggota. Tetapi sebaliknya apabila gagasan yang

disampaikan tersebut dipandang tidak relevan dengan kondisi posdaya maka ketua

posdaya akan dengan tegas menolak gagasan tersebut.

Tanggung jawab pemecahan masalah dan pengambilan keputusan

sebagian besar pada bawahan. Ketua Posdaya Rukun Mulyo dalam aktivitasnya

sehari-hari selalu bersama-sama dalam pemecahan masalah dan pengambilan

keputusan dengan maksud agar semua anggota memiliki tanggungjawab. Rapat

yang dilakukan oleh Posdaya Rukun Mulyo pada suatu permasalahan tertentu

misalnya terkait anggaran yang diperlukan terkadang menimbulkan debat seru

dikalangan anggota Sebagaimana yang dikatakan Tambunan (2005:77) bahwa

Partisipasi berarti keterlibatan mental dan emosional, lebih daripada hanya

Page 25: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

77

menuntut kegiatan otot. Meskipun begitu, apabila terjadi perdebatan pendapat,

ketua posdaya memiliki prinsip yang harus ditegakkan sebab jika tidak maka

statusnya sebagai ketua tidak disegani.

Seorang pemimpin yang suportif menurut Davis dalam Tambunan

(2005:75-76), menggunakan pola kepemimpinan partisipasif untuk meningkatkan

pelaksanaan pekerjaan dalam satu kelompok kerja. Partisipasi mengandung

potensi yang luar biasa untuk membangun kesatuan kerja. Salah satu usaha

menciptakan kesatuan kerja pada Posdaya Rukun Mulyo adalah dengan

memberikan pendidikan dan latihan (diklat) kepada anggota. Melalui diklat

diharapkan dapat memberikan motivasi kepada anggota untuk berusaha (bagi

yang belum punya usaha) dan meningkatkan kualitas poruduk yang dihasilkan

bagi yang sudah punya usaha. Melalui pemberdayaan yang dilakukan secara terus

menerus akan membangkitkan motivasi anggota Posdaya Rukun Mulyo untuk

meningkatkan/menambah ekonomi keluarga dengan usaha produksi rumahan dan

dengan bahan utama hasil bumi sendiri. Produksi rumahan yang dihasilkan oleh

Posdaya Rukun Mulyo meliputi pembuatan kripik singkong, kripik pisang, pati

garut, emping garut, tepung garut,pembuatan batako, dan lain-lain dimana semua

usaha yang dilakukan tersebut memberi keuntungan yang menggembirakan. Pada

akhirnya ekonomi rumah tangga tidak sepenuhnya tergantung pada suami yang

mencari nafkah tetapi ibu-ibu juga mempunyai penghasilan sendiri.

Aktivitas Posdaya Rukun Mulyo yang terletak di Desa Bulu Kecamatan

Polokarto memiliki 4 jenis kegiatan yaitu bidang pendidikan dan pelatihan

(diklat), bidang ekonomi/kewirausahaan, bidang lingkungan hidup dan bidang

kesehatan. Bidang pendidikan meliputi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan

pelatihan terkait dengan olahan bahan non beras dan non terigu. Bidang ekonomi

terkait usaha untuk peningkatan atau penambahan penghasilan keluarga dengan

cara membuat usaha produksi rumahan dengan bahan hasil bumi pekarangan

sendiri. Bidang lingkungan hidup dengan melakukan usaha bersih-bersih

lingkungan rumah sekitar, dan bidang kesehatan dengan Posyandu Lansia yang

setiap minggu aktif melakukan kegiatan senam bersama.

Page 26: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

78

Sebelum posdaya hadir di Desa Bulu banyak ibu-ibu yang kurang terampil

dalam mengolah bahan mentah menjadi makanan siap saji. Tetapi setelah Posdaya

Rukun Mulyo dibentuk dan hadir dengan berbagai jenis program kerja yang

mampu diserap dan ditindaklanjuti terutama terkait dengan peningkatan

pengetahuan dan keterampilan masyarakat maka masyarakat merasakan arti

pentingnya posdaya, arti pentingnya seorang ketua atau pemimpin yang

mempunyai kemampuan untuk pemberdayaan masyarakat. Posdaya yang

kegiatannya dimuai dari unsur yang paling bawah yaitu keluarga ternyata mampu

memberikan motivasi keluarga (ibu) untuk berusaha dan mempunyai penghasilan

sendiri melalui usaha di bidang produksi ekonomi. Motivasi yang diberikan ketua

posdaya tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan karena tiadanya fasilitas

berupa apa saja, sehingga dalam pelaksanaan berbagai kegiatan dikerjakan

bersama baik berupa dana, sarana dan prasarana.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Usaha pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh ketua Posdaya Rukun

Mulyo dapat meningkatkan partisipasi anggota posdaya untuk terlibat dalam

berbagai kegiatan yang dilakukan. Keterlibatan anggota dalam bentuk

mengikuti pelatihan, aktif di kegiatan posdaya, menghadiri undangan, dan

sebagainya. Meskipun usaha untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga

sudah dilakukan semaksimal mungkin tetapi hasil produksi yang diperoleh

belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

2. Model kepemimpinan partisipatif sangat cocok dilaksanakan pada

masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan dengan karakteristik seperti

tingkat pengetahuan, pendidikan, dan status sosial ekonomi yang relatif

rendah membutuhkan sosok pemimpinan yang mampu memahami

kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan, mampu memberi petunjuk dan

mampu mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi. Keterlibatan

langsung antara pemimpin dan anggota secara langsung akan semakin

mempermudah terciptanya komunikasi yang harmonis di antara kedua belah

Page 27: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

79

pihak. Dengan kondisi yang semacam ini maka usaha pemberdayaan

anggota posdaya akan semakin mudah dilakukan.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian mengenai model kepemimpinan partisipatif

untuk mengetahui seberapa jauh efektifitas kepemimpinannya dan seberapa jauh

peranan yang dilakukan dalam mempimpin suatu organisasi. Melalui pendekatan-

pendekatan yang dilakukan, seorang pemimpin dengan menggunakan model

kepemimpinan partisipatif secara teoritis akan mudah diterima oleh para

pengikutnya sehingga usaha untuk memberdayakan anggota untuk mencapai

tujuan organisasi akan tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Gama, Betty (2010) Pengantar Ilmu Komunikasi. Surakarta: CV.Lintang

Transmedia

Gama, Betty dan Sri Hartati (2011) Program Pengembangan Posdaya Menjadi

Pusat Pelatihan Posdaya Pedesaan Kabupaten Sukoharjo. Program

Pengembangan Posdaya Pola Kemitraan Kerjasama Antara Yayasan

Damandiri Dengan LPPM Univet Bantara Sukoharjo. Laporan

Pelaksanaan Kegiatan PPM

Harsiwi, Th. Agung M (2003) Peranan Agen Perubahan Dalam Insitusi

Pendidikan Tinggi. Diunduh melalui internet

http://kabarkito.blogspot.com//2010 pada tanggal 21 Mei 2011.

Haryadi (2012) Kepemimpinan dengan Hati Nurani. Jakarta: Tugu Publisher.

Hessel Nogi S. Tangkilisan (2007) Manajemen Publik. Jakarta: PT Grasindo.

Isbandi (2005) Komunikasi dan Partisipasi Warga Perantau dalam

Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 3 No.2, Mei-

Agustus 2005. Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip UPN ―Veteran‖

Yogyakarta.

Jian (2010) Keberhasilan Program Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) studi

kasus Partisipasi Masyarakat dan Kelembagaan Posdaya di Dusun

Pundung dan Dusun Singosaren. Skripsi. Fisip UGM

Kartika, Indah (2010) Peranan Pengembangan Masyarakat (Community

Development) PTPN II Kwala Madu dalam Meningkatkan Kemandirian

Petani. Skripsi. Fisip Universitas Sumatera Utara

Page 28: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL - lppmbantara.comlppmbantara.com/data/materi/BETTY MEDAN.pdf · Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam ... Konferensi

Konferensi Nasional Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UMSU 2016

80

Kartono, Kartini (2005) Pemimpin dan Kepemimpinan. Apakah Kepemimpinan

Abnormal Itu? Jakarta: PT Raja Grfindo Persada.

Koentjaraningrat (1992) Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Manullang, Anne Griselda (2009) Agen Perubahan dan Perilaku kepedulian

khalayak. Diunduh melalui internet http://

repository.usu.ac.id/handle/123456789/14823 pada tanggal 21 Mei 2011

Miles, M. B. & Huberman, A. M (1984) Qualitative Data Analysis: A Sourcebook

Of New Method. Beverly Hills, CA: Sage Publications, Inc.

Moleong, Lexy J., 1991: Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Muis, Ichwan Muis (2010) Diunduh melalui interner

http://ichwanmuis.com/?p=197 pada tanggal 21 Mei 2011

Ninik Sri Rejeki dan E. Yuningtyas Setyawati. Peranan Kepemimpinan Lokal

dalam Membentuk Community Development Group Dynamics. Jurnal

ISIP Vol 12/Maret/2000. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Sumardiyono, Eko (2007) Evaluasi Pelaksanaan Community Development Dalam

Perolehan Proper Hijau (Studi Kasus di PT. Pupuk Kaltim Bontang).

Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro, Semarang

Sutopo, H. B (2002) Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori Dan

Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University

Press.

Stevensom, Dennis (2008) What is a”Change Agent?”. Diunduh melalui internet

http://translate.google.co.id/translate? Pada tanggal 19 Mei 2011.

Suyono, Haryono dan Rohadi Haryanto (2009) Buku Pedoman Pembentukan dan

Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga Posdaya. Jakarta: Balai

Pustaka.

Tambunan, Emil H. (2005). Kunci Menuju Sukses dalam Manajemen dan

Kepemimpinan. Bandung: Indonesia Publishing House.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2007). Manajemen Publik. Jakarta: PT Grasindo.

Valera, Jaime Systems B., Vicente A. Martinez dan Ramiro F. Plopino (ed),

(1987). Extension Delivery Systems: An Introduction, Island Publishing

House, Inc. Manila. M. Y hip and Programme Implementation in

Indonesia. Fres University Press, Amsterdam.

Wijaya, Mahendra. (2009). Kemiskinan, Penguatan Kelompok Usaha dan

Promosi Kesehatan dalam Jurnal Dialog Kebijakan Publik, Edisi

7/Oktober/Tahun III/2009).