Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    1/11

    PROSPEK PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN MANUSIA DI

    ASRAMA TPB-IPB SEBAGAI PENGHASIL ENERGI

    ALTERNATIF BIO GAS

    FAHMI TRI WENDRAWAN (F34090009)

    Mahasiswa Program Tingkat Persiapan Bersama

    Bogor Agricultural University - http://www.ipb.ac.id

    Kelangkaan Energi

    Seiring berjalannya waktu, jumlah manusia terus meningkat. Kebutuhan akan

    bahan bakar minyak dan gas alam juga terus meningkat. Sebagaimana diketahui

    bahan bakar minyak dan gas alam adalah sumber energi tidak terbarukan karena

    berasal dari endapan fosil-fosil yang membutuhkan waktu jutaan tahun untuk

    Meningkatnya populasi manusia di

    Indonesia mengakibatkan

    meledaknya kebutuhan energi.

    Padatnya penduduk membuat

    limbah-limbah sulit untuk

    ditangani sehingga seringkali

    mencemari lingkungan yang

    berdampak pada kesehatan.

    Kotoran manusia dari satu segi

    menjijikan dan tidak bernilai,

    tetapi dari pendekatan kandungan

    bahan organik dapat diubah

    menjadi energi alternatif Bio Gas.

    Lalu bagaimana teknik

    instalasin a?

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    2/11

    diproses menjadi minyak bumi dan gas yang lazim kita digunakan sekarang. Jika

    sumber enegi ini dipakai secara terus-menerus, maka pada suatu saat akan habis.

    Sedangkan untuk dapat melangsungkan kehidupan manusia memerlukan energi.

    Masalah lain yang ditimbulkan dengan meningkatnya populasi manusia adalah

    limbah-limbah yang menumpuk contohnya limbah kotoran manusia yang tak

    tertangani sehingga dapat memicu timbulnya masalah-masalah kesehatan. Padahal

    dari pendekatan bahan organik limbah kotoran manusia dapat dijadikan sumber

    energi alternatif. Untuk itu perlu dilakukan upaya penanganan limbah kotoran

    manusia sehingga dapat lebih berdaya guna.

    Dari grafik terlihat bahwa produksi minyak bumi terus menurun sedangkan

    konsumsi minyak bumi terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena

    jumlah populasi manusia yang terus meningkat.

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    3/11

    Bio Gas Sebagai Alternatif Energi Terbarukan

    Kandungan bahan organik di dalam limbah pertanian cukup besar, apabila

    tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan

    estetika. Bahan organik terdiri dari senyawa-senyawa karbon, hidrogen, oksigen, dan

    nitrogen, kadang senyawa sulfur, fosfor dan lain-lain. Kadar dan jenis bahan yang

    dapat menurunkan kualitas atau mencemarkan lingkungan sangat bervariasi

    tergantung dari jenis hasil pertanian itu sendiri namun secara garis besar, dapat

    dinyatakan bahwa limbah hasil pertanian mudah terurai secara biologis di alam

    (biodegradable) (Tugaswati dan Nugroho 1985).

    Tinja dan urin manusia tergolong bahan organik merupakan hasil sisa

    perombakkan dan penyerapan dari sistem pencernaan. Berdasarkan kapasitas manusia

    dewasa rataan hasil tinja 0,20 kg/hari/jiwa (Sugiharto 1987).

    Sama halnya dengan limbah organik lain, limbah manusia dapat digunakan

    sebagai sumberdaya yang masih jarang diungkapkan. Nutrisi kotoran manusia tidak

    jauh berbeda dibanding kotoran ternak. Kalaupun berbeda tentu akibat pola makan

    dan sistem pencernaan yang berbeda. Pola makan manusia lebih banyak memilih

    bahan makanan kurang berserat, protein lebih tinggi dan umumnya dimasak sebelumdikonsumsi, sedangkan ternak sebaliknya. Kotoran manusia memiliki keunggulan

    dari segi nutrisi, dimana nisbah karbon (C) dan nitrogen (N) jauh lebih rendah dari

    kotoran ternak (C/N rasio 6-10:18-30) (Sihombing 1988)

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    4/11

    Limbah Manusia di Asrama TPB IPB

    Limbah manusia dalam jumlah

    banyak dan kontinu terdapat di tempat

    padat penduduk seperti asrama TPB

    IPB. Bila diasumsikan bahwa penghuni

    asrama TPB IPB berjumlah 3.000 jiwa

    (meliputi mahasiswa, pengelola asrama,

    dan Senior Resident), serta kapasitas

    rataan tinja manusia dewasa sebesar 0.2

    kg/hari/jiwa. maka jumlah tinja yang

    terakumulasi setiap harinya dapat

    dihitung dengan dengan mengalikan

    jumlah penghuni asrama TPB IPB

    terhadap limbah kotoran yang dihasilkannya perhari.

    n = 0.2x

    n = Jumlah limbah manusia yang dihasilkan per hari (kg)

    x = Jumlah penghuni asrama ( diperkirakan 3000 orang (TPB IPB2010 ).

    Maka jumlah limbah yang terakumulasi setiap harinya sebesar 600 kg, sehingga

    pembuatan Bio gas (bahan bakar gas) dapat diupayakan dengan bantuan mikroba

    alam pada kondisi anaerob.

    Proses Perombakan Limbah Manusia

    Proses awal perombakan limbah manusia dalam sumur digester adalah proses

    hidrolisis dari bahan organik yang mudah larut dan terurai dari bentuk komplek

    menjadi sederhana. Tahap berikut dilanjutkan pada proses pengasaman dimana

    bagian yang telah terlarut dan disederhanakan membentuk asam organik dan

    alkohol/etanol. Tahap akhir pembentukan gas methane (CH4) melalui tiga cara :

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    5/11

    Pertama, melalui perombakan asam-asam organik membentuk gas methana ; Kedua,

    melalui oksidasi alkohol/ethanol oleh karbondioksida membentuk gas methana;

    Ketiga, melalui reduksi karbondioksida membentuk gas methana. (Mc Garry dan

    Stainforth, 1989)

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    6/11

    Akumulasi gas methana dari ketiga proses perombakan akan ditampung pada

    tungkup gas (holding gas) dan disalurkan melalui pipa distribusi menggunakan kran

    control ke tempat pengguna gas.

    Beberapa Faktor yang Memengaruhi Produksi Bio Gas

    Paling tidak ada tiga faktor penting yang memengaruhi proses pembentukan

    bio gas yakni bahan organik masukan (C/N ratio optimum sekitar 25-30 % dan bahan

    kering sekitar 7-9 %); lingkungan optimal (temperature dalam sumur digester stabil

    pada kisaran 33-38oC (mesofilik) dan pH sekitar 6,6-7,6 (netral); dan manajemen

    seperti frekuensi masukan per satuan waktu dan adanya bahan-bahan beracun

    (Stafford et al., 1978 dan Barnett et al., 1978).

    Mekanisme Instalasi Bio Gas

    Secara umum penunjang

    istalasi bio gas dimulai dari WC

    sebagai pengumpul kotoran

    manusia, pipa penyalur kotoran

    manusia, sumur pencerna

    (digester), tungkup gas (holding

    gas), sumur resapan, pipa

    distribusi penyalur gas lengkap

    dengan kran kontrol,dan kompor

    gas. Bangunan instalasi berdiri di atas fondasi.

    Prinsip utama mengusahakan terwujudnya kondisi anaerob di dalam sumur

    pencerna dengan tungkup gas agar mikroorganisme anaerob dapat tumbuh dan

    berkembang biak sehingga aktivitas perombakan manusia untuk membentuk bio gas

    meningkat (Sihombing dan Simamora, 1988).

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    7/11

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    8/11

    Pembuatan Instalasi Bio Gas

    Dua buah instalasi bio gas dengan kapasitas 15 m3 dan 6 m3. Konstruksi

    maupun model/design dirancang sama hanya kapasitasnya yang berbeda.

    Fondasi dan Floor

    Fondasi terletak di dalam tanah dan di floor pada bagian sumur pencerna,

    sedangkan bagian sumur resapan tidak difloor.

    Sumur Digester

    Sumur Digester ada dua buah yang dibangun diatas fondasi. Sumur digester I

    berbentuk silinder, dengan sistem dinding rangkap pada bagian atasnya. Ada pipa

    masukan kotoran dari WC dan pipa penghubung ke sumur disgester II yang dibuat

    setengah silinder.

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    9/11

    Sumur Resapan

    Sumur resapan menyatu dengan sumur digester II masing-masing setengah

    silinder yang dibatasi dengan dinding. Sumur resapan diberikan sistem saringan

    resapan

    Tungkup Gas

    Terbuat dari bahan ferrocement, berbentuk silinder dengan kerangka tulang

    besi beton yang dililit dengan kawat ram. Tungkup gas terletak diatas dinding sumur

    digester I pada bak air (isolasi) tidak menyatu dengan dinding (floating system),

    diatas tungkup gas dipasang pipa dengan kran pengontrol untuk distribusi gas dan

    juga dipasang pengukur tekanan gas . Sumur digester II sistem tetap (fixed system)

    maka bagian atasnya kerangka besi beton di dak, dan dipasang pipa penyalur gas

    yang dihubugkan dengan pipa penampung gas sumur digester I.

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    10/11

    Pengamatan dan Monitoring

    Untuk melihat keberhasilan dari prototipe instalasi bio gas ini, hal yang

    diamati ada atau tidak adanya gas yang dihasilkan, berapa besar tekanan, dan dapat

    dipakai berapa lama.

    Manfaat Penerapan Instalasi Bio Gas

    Dengan adanya instalasi pengolah kotoran manusia di Asrama TPB-IPB

    paling tidak akan mengurangi beban pencemaran hingga dapat mencapai lingkungan

    yang sehat, dimana secara teknis fermentasi kotoran manusia pada kondisi anaerob

    akan membunuh parasit dan bakteri pathogen. Hingga pengolahan kotoran manusia

    ini akan dapat menghindarkan penyebaran penyakit diare di kalangan penghuni

    Asrama.

    Limbah cair hasil akhir perombakan (effluent) tidak keluar permukaaan

    karena langsung meresap kedalam tanah melalui sistem penyerapan dengan saringan

    yang berlapis terdiri dari pasir, kerikil ijuk dan batu kali, dengan demikian air tanah

    yang akhirnya masuk perairan umum (sungai) dalam keadaan bersih. Mekanisme

    aliran air limbah melalui sistem resapan ini sangat mendukung program kali bersih

    (prokasih)

    Implementasi instalasi bio gas yang sekaligus pengolah kotoran manusia di

    daerah padat penghuni kiranya dapat merupakan model percontohan dan terbuka

    untuk lebih disempurnakan.

  • 7/31/2019 Prospek Pemanfaatan Limbah Kotoran Manusia Di Asrama Tpb-ipb Sebagai Penghasil Energi Alternatif Bio Gas1

    11/11

    Daftar Pustaka

    Erlangga. 2007. Energi Biru dari Kotoran Ternak.

    http://elank37.wordpress.com/2007/12/15/energi-biru-dari-kotoran-ternak/

    Lokakarya Agenda Riset Bidang Pangan dan Energi. 2008. Agenda dan Roadmap

    Riset Pangan 2008-2012. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    McGarry, M. G. and J. Stainforth. 1989. Compost, fertilizer and biogas production

    from human and farm wastes in the Peoples Republic of China. IDRC-TS 8e.

    Ottawa, Canada.

    Sihombing, D. T. H., and S. Simamora. 1988. Biogas from biogical waste for rural

    household in Indonesia. In. K. Abdullah, Bogor Agricultural University,

    Indonesia and O. Kitani. Tokyo University Agriculture, Tokyo. Japan.

    Simamora, Suhut. 1992. Studi Pembuatan Prototipe Instalasi Gas Bio Untuk Energi

    dari Limbah Manusia di Pulau Jawa. LPPM Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Stafford, A. D., D. L. Hawkes and R. Horton. 1978. Methane production from waste

    organic matter. CRC Press, Inc. Boca Raton, Florida.

    Sugiharto. 1987.Dasar-dasar pengelolalaan air limbah. Jakarta: UI Press.

    Tugaswati, T. dan S. Nugroho. 1985. Dampak limbah pertanian terhadap kesehatan

    Marga rakyat. dalam. Limbah Pertanian. Ed. T.G. Winarno, A. F. S.

    Boediman, T. Silitonga dan B. Soewadi. Kantor Menteri Muda Urusan

    Peningkatan Produksi Pangan, Jakarta.