26
PROYEK PERENCANAAN dan PERANCANGAN(uraian rencana kegiatan proyek perumahan Pesona Kuantan Tegalrejo) 4.3.1 Uraian Rencana Kegiatan Proyek 4.3.1.1 Data Umum 1. Nama Kegiatan : Pembangunan Perumahan “Pesona Kuantan Tegalrejo” Alamat Lengkap : RW 04 RT 11 Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta 2. Lokasi Kegiatan Kelurahan : Tegalrejo Kecamatan : Tegalrejo Kabupaten/ Kota : Kota Yogyakarta Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta 3. Penanggung Jawab Kegiatan Nama Pengembang : PT merapi Arsitagraha Akte Notaris : Tanggal 31 Juli 2008 No. 25 Notaris Asnawati H. Herwidhi, SH Anggota REI DIY : No. 050/Kep-Rei/10XXXX Tanda Daftar Perusahaan : No. 12051700XXX Berlaku sd. 13 Maret 2012 SIUP Menengah : No. 038/12- XXXX

Proyek Perencanaan Dan Perancangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proyek Perencanaan Dan Perancangan

Citation preview

Page 1: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

PROYEK PERENCANAAN dan PERANCANGAN(uraian rencana kegiatan proyek perumahan Pesona Kuantan Tegalrejo)

4.3.1 Uraian Rencana Kegiatan Proyek

4.3.1.1 Data Umum

1. Nama Kegiatan                 : Pembangunan Perumahan “Pesona Kuantan Tegalrejo”

Alamat Lengkap                : RW 04 RT 11 Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta

2. Lokasi Kegiatan

Kelurahan                           : Tegalrejo Kecamatan                         : Tegalrejo Kabupaten/ Kota             : Kota Yogyakarta Provinsi                                : Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Penanggung Jawab Kegiatan

Nama Pengembang                        : PT merapi Arsitagraha Akte Notaris                                       : Tanggal 31 Juli 2008 No. 25

Notaris Asnawati H. Herwidhi, SH

Anggota REI DIY                                : No. 050/Kep-Rei/10XXXX Tanda Daftar Perusahaan             : No. 12051700XXX

Berlaku sd. 13 Maret 2012

SIUP Menengah                               : No. 038/12-XXXX Nomor NPWP                                    :02.034.XXXXX Tanda Izin Gangguan                      : No. 503-XXXX

4. Pemanfaatan Lahan Sekitar Lokasi Kegiatan

Utara     : Areal Pertanian (Sawah) Timur    : Perumahan/Permukiman Selatan : Jalan Kampung Barat     : Saluran Air/Permukiman

 

Page 2: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

4.3.1.2  Sumber Energi Listrik (PLN)             : – Pra Kontruksi 1.300 Watt

  – Pasca Konstruksi 1.300 Watt/kavling

4.3.1.3  Luas Tanah/Status Tanah/Luas Bangunan/ Fasilitas

Luas Tanah                                              :2.613m2

Jumlah Kavling                                      :14 unit (tipe pada tabel3.1)

Luas Bangunan Perumahan             : 755m2

Luas Tanah untuk Bangunan           : 1.777m2

Fasilitas Umum (Jalan)                       : 557m2

Fasilitas Umum (Taman)   : 279m2

Status Hak Tanah                 : hak Guna Bangunan

Fasilitas Umum Perumahan             :

–        Sanitasi Lingkungan             : Bak Sampah, Pohon Peneduh, Saluran Air Hujan, Septictank Komunal 1 unit ukuran 2x7x2m dan Taman Umum 279m2

–        Fasilitas Umum     : Taman Bermain dan Jalan Kawasan lebar 5,5m2, Lampu Penerangan Jalan dan Pos Keamanan

–        Sumur Peresapan Air Hujan ( SPAH) ukuran 0,8x10m di titik tertentu sepanjang saluran pelimpasan air hujan kemudian masuk ke saluran air di sebelah barat lokasi perumahaan.

–        Penerangan Jalan di jalan masuk dan di jalan kawasan

–        Pos Pengamanan di pintu masuk perumahan

 

3.2.4 Jenis Perizinan yang Harus Dimiliki

No Jenis Izin Nomor & tgl diterbitkan Instansi Pemberi Izin

Masa berlaku

1. IP3T 13/KLF/PPN/YK/2009 Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta

Sesuai peruntukkan

2. Sertifikat Tanah Hak Guna Bangunan no.204/Tegalrejo, Tgl 07-05-2009 Luas : 2.613m2

Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta

30-4-2039

Page 3: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

3. IMBB Dalam Proses Dinas Perijinan  4. In Gang Dalam Proses Dinas Perijinan  

 

 

4 Peruntukkan Lokasi Rencana Kegiatan

Berdasarkan Perda Kota Yogyakarta No.6 tahun 1994 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Yogyakarta lokasi kegiatan Pembangunan Perumahan “ Pesona Kuantan Tegalrejo” masuk pada:

1. Rencana penetapan status kawasan budidaya penuh ekonomi, sosial dan budaya2. Pemanfaata lahan untuk perumahan3. Intensitas pemanfaatan ruang sedang

Berdasarkan Keputusan Walikota No. 20 tahun 2002 tentang penjabaran status kawasan pemanfaatan lahan dan intensitas pemanfaatan ruang yang berkaitan dengan tata fisik bangunan masuk pada kawasan  Jalan Magelang, dengan ketentuan Koefisien dasar bangunan 70%, Building Coverage Rate (BCR) 70 dan Floor Area Ratio (FAR) 1,5 dan ketinggian kurang dari 16m.

 

4.3.1.4  Letak Lokasi Kegiatan Dengan Fasilitas Umum

1. Sekolah/sarana pendidikan                            = 500m

2. Pasar                                                                        =1000m

3. Tempat Ibadah                                                     = 200m

4. Sarana layanan kesehatan                               = 300m

5. Sungai (Winongo)                                               = 1000m

6. Kantor Kelurahan Tegalrejo                            = 500m

 

4.3.1.5 Deskripsi Rencana Kegiatan

1. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap pra konstruksi pembangunan perumahan “Pesona Kuantan Tegalrejo” pihak pengembang melakukan kegiatan-kegiatan yang diharapkan mampu mendukung keberadaan

Page 4: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

perumahaan bail selama konstruksi dan pasca konstruksi. Hal ini penting dilakukan mengingat banyak pihak yang akan terpengaruh oleh adanya perumahan mulai dari lingkungan, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap pra konstruksi  yaitu pembebasan lahan, sosialisasi ke masyarakat, dan pengurusan perizinan.

1. Pembebasan Lahan

        Lahan untuk rencana perumahan terletak di kampung Tegalrejo RT 11 RW 04 Kelurahan Tegalrejo Kota Yogyakarta telah dilakukan pembebasan lahan dan izin klarifikasi/IP3T ( Izin Peningkatan Pemanfaatan dan Penggunaan Tanah).

1. Sosialisasi

Tahap kegiatan ini merupakan informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan perumahan kepada warga masyarakat sekitar sehingga diperoleh manfaat bersama antara pihak pengembang dan warga masyarakat sekitar. Dalam kegiatan ini pihak pengembang menyampaikan uraian/tahapan rencana pembangunan disertai dampak-dampak yang ditimbulkan baik positif dan negatif dan solusi penyelesaiannya. Pada saat sosialisasi yang dihadiri warga masyarakat sekitar dan para tokoh masyarakat telah diperoleh beberapa kesepakatan dan dituangkan dalam berita acara yang diketahui oleh Lurah kelurahan Tegalrejo dan Camat wilayah kecamatan Tegalrejo.

1. Pengurusan Perizinan

Pengurusan perijinan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah dilaksanakan adalah Klarifikasi Tanah/IP3T (Izin Peningkatan Pemanfaatan Penggunaan Tanah). Kemudian tahap perizinan yang lain yaitu Ijin mendirikan Bangun Bangunan (IMBB), In Gang (jalan masuk), dan Penampungan Saluran Air Hujan (SAH).

 

1. Perencanaan Pembangunan

Lahan untuk kegiatan pembangunan perumahan “Pesona Kuantan Tegalrejo” Yogyakarta seluas 2.613m2 dengan status tanah Hak Guna Bangunan. Dari luas tersebut sebagian akan digunakan sebagai fasilitas umum berupa tamanisasi  dan fasilitas jalan kawasan. Rencana pembangunan perumahan 14 unit berbagai tipe menggunakan luas tanah 1.777m2, luas bangunan 755,75m2, fasilitas jalan 557m2 dan fasilitas taman 279m2. Tabel 4.1 menggambarkan rencana pemanfaatan tanah dan berbagai tipe bangunan.

 

No Kav. Luas Bangunan

Luas Tanah Jumlah (Unit) Keterangan

1. A.1 64,125m2 156m2 1 1 lantai

Page 5: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

A.2

A.3

A.4

A.5

B.1

B.2

B.3

B.4

B.5

C.1

C.2

C.3

C.4

49m2

49m2

49m2

57,125m2

64,125m2

49m2

49m2

49m2

57,125m2

64,125m2

49m2

49m2

57,125m2

100m2

100m2

100m2

167m2

156m2

100m2

100m2

100m2

149m2

189m2

105m2

105m2

150m2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai

1 lantai    755,75m2 1.777m2 14  

Tabel 4.1 Rencana Type Rumah

 

                               

2. Tahap Konstruksi

Tahap pelaksanaan pembangunan /tahap konstruksi pembangunan Perumahan “Pesona Kuantan Tegalrejo” pada pelaksanaan konstruksi menggunakan standar pelaksanaan pembangunan rumah tinggal. Operasionalnya menggunakan alat sedang, untuk material yang dipakai sesuai dengan standar yang berlaku untuk pembangunan. Beberapa kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak :

1. Rekruitmen Tenaga Kerja dan Peralatan Pendukung

Tenaga kerja yang digunakan diambil dari sekitar wilayah proyek (kota Yogyakarta) berjumlah kurang lebih 50 orang. Jumlah tenaga kerja yang digunakan tidak terlalu banyak memngingat

Page 6: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

pembangunan perumahan dilakukan secara bertahap. Pemenuhan tenaga kerja diambil sesuai dengan ketrampilan dalam bidang pembangunan gedung seperti: tukang batu, tukang gali, tukang cat, tukang kayu, pelaksanaan, mandor, kepala tukang, dan lain-lain.

Dengan adanya pembangunan Perumahan “Pesona kuantan Tegalrejo” pada tahap konstruksi, diharapkan dapat memberikan peluang kerja/usaha pada masyarakat sekitar kegiatan walaupun kontribusi dampak positif relatif kecil yang terpenting adalah peran serta pemrakarsa untuk melibatkan masyarakat sekitar agar tercipta hubungan timabal balik yang saling menguntungkan.

 

No. Jenis Kegiatan Tenaga Kerja Peralatan Pendukung1. Pembukaan Lahan 10 orang Truck Dump, sabit,

parang, cangkul, selang air, dll

2. Pengerukan/penggalian lahan 10orang Linggis, cangkul, selang air, dll

3. Pembangunan perumahan dan fasilitas

30 orang Molen, cetok, sekop, gergaji, besi, pasah,

tangga pukul besi, alat instalir alat dan air

  Jumlah 50 orang  

Tabel 4.2 Tenaga Kerja dan Peralatan pada Tahap Konstruksi

 

1. Mobilisasi Pengangkutan Material

Kegiatan pengangkutan material dan peralatan adalah kegiatan persiapan bahan-bahan bangunan, transportasi keluar masuk di lokasi proyek. Kebutuhan bahan bangunan antara lain ; batu , pasir, batu bata, kayu, besi, semen, kapur, keramik dan genting. Bahan-bahn bangunan tersebut diambil dari Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pertimbangan efiensi pengangkutan dan mencegah resiko-resiko yang tidak diinginkan di tengah peerjalanan.

1. Aktivitas Barak Pekerja ( Base Camp)

Untuk mendukung pelaksanaaan konstruksi maka di lokasi areal perumahan dibuat bangunan semi permanan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan material dan alat-alat kerja yang manual.

1. Pembangunan Fisik

Merupakan tahapan pelaksanaan konstruksi mulai dari penggalian tanah untuk pondasi sampai dengan konstruksi finishing dan siap dioperasikan. Pekerjaan-pekerjaan tahap pembangunan fisik lebih rinci dapat dijelaskan sbb:

Page 7: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

1. Pekerjaan pondasi yaitu pembuatan pondasi dengan menggunakan batu kali  dengan spesi 1pc: 4ps

2. Pekerjaan rangka bangunan dibuat dari beton bertulang yang terdiri dari sloof, kolom praktis, dan ring balk.

3. Pekerjaan dinding dan plesteran yaitu pembuatan pasangan dinding menggunakan batu merah ½ bata dengan spesi 1pc:5ps, sedangkan plesteran beton kedap air dengan spesi 1pc:3ps. Finishing aci dan cat tembok.

4. Pekerjaan atap yaitu pemasangan usuk, reng, genting, plafond dan eternit.5. Pekerjaan finishing lantai yaitu pemasangan keramik6. Pekerjaan kusen pintu dan jendela pembuatan kusen dengan bahan kayu, teralis dan kaca.7. Pekerjaan penyediaan sarana air dengan menggunakan air sumur8. Pekerjaan mekanikal dan elektikal yaitu  pembuatan instalansi listrik9. Pekerjaan instalansi limbah rumah tangga dari kamar mandi/WC menggunakan

septinktank komunal yang diletakkan di lahan fasilitas open space. Kemudian dihubingkan ke dalam bak kontrol masing-masing rumah yang dibuat kedap air.

10. Untuk air hujan dibuatkan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) pada titik tertentuk sepanjang saluran drainase ( limpasan air hujan) di kawasan perumahan.

 

1. Penggunaan Sumber  Air

Pada tahap pelaksanaan fisik pembangunan untuk penggunaan air dipenuhi dari air tanah/ sumur gali untuk kebutuhan pembangunan. Kondisi air tanah di wilayah kegiatan Kelurahan Bener dari pengamatan lapangan dan informasi penduduk rata-rat kedalaman adalah 5-6m (pengamatan dalam musim kemarau) dan pada musim penghujan lebih baik. Dilihat dari kebutuhan air tanah pada tahap konstruksi relatif sedikit, mengingat pembangunan perumahan direncanakan sesuai dengan daya jual sehingga pemanfaatan air yang digunakan relatif sedikit pengaruhnya terhadap air tanah wilayah kajian. Untuk pengambilan air tanah digunakan pompa kemudian didistribusikan melalui selang.

1. Jenis Dampak dan Limbah yang Ditimbulkan

Pada tahap konstruksi jenis limbah yang ditimbulkan sesuai dengan tahap perkerjaan yaitu pelaksanaan fisik bangunan gedung dan fasilitasnya, adapun dampaknya adalah debu, dan kebisingan yang intensitasnya relatif kecil. Dampak debu yang ditimbulkan pada tahap konstruksi pencegahannya dilakukan penyiraman, sedangkan dampak kebisingan relatif sedikit mengingat pembangunan dilakukan siang hari dan tidak menggunakan alat uang menimbulkan suara keras. Pencegahan dampak kebisingan dengan menutup areal bangunan sehingga diharapkan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. Tenaga kerja diusahakan dipenuhi dari masyarakat sekitar. Damapk positif dengan pelaksanaan pembangunan Perumahan “ Pesona Kuantan Tegalrejo” adalah peluang tenaga kerja untuk pembangunan, penyediaan material/bahan-bahan bangunan untuk kegiatan pembangunan dan lain-lain. Penanganan limbah cair menggunakan sumur peresapan sedangkan penanganan sampah dari sisa-sisa makanan dan pembungkusnya (organik) dilakukan penimbunan di tanah sehinnga menjadi kompos. Sedangkan

Page 8: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

bahan-bahan anorganik seperti bekas pembungkus semen, karet, plastik, sisa kaca/ logam diambil oleh pengepul sampah

 

3. Tahap Pasca Konstruksi

a. Penggunaan Tenaga Kerja

    Tahap pasca konstruksi adalah tahapan selesainya bangunan fisik atau operasionalnya kegiatan perumahan “Pesona Kuantan Tegalrejo” .

 

No Jenis Kegiatan Satuan Tenaga Kerja1.

2.

Satpam

Petugas kebersihan

2

1

Keamanan

Petugas kebersihan  Jumlah    

Tabel 4.3 Tenaga Keraja Yang Dibutuhkan

 

Keberadaan Perumahan “Pesona kuantan Tegalrejo” kesempatan kerja, tambahan tenaga kerja yang memungkinkan diperlukan satpam dan petugas kebersihan. Untuk sistem pengupahannya diserahkan sepenuhnya untuk dikoordinir kepada warga perumahan dalam bentuk paguyuban atau yang sejenisnya. Dengan demikian tahap operasional Perumahan “Pesoan Kuantan Tegalrejo” diharapkan dapat memberikan nilai tambah/ kontribusi di wilayah kelurahan Bener.

b.  Penggunaan Air Tanah

Kebutuhan air tanah untuk operasional kegiatan pembangunan Perumahan “Pesona Kuantan Tegalrejo” dipenuhi dengan air tanah dangkal/sumur gali, sedang untuk kebutuhan tiap-tiap rumah akan dipenuhi sumur gali. Keperluan air bagi seluruh penghuni dengan asumsi tiap rumah dihuni oleh 5 orang berjumlah 4m3 (5 orang x 14 unit x 200lt = 14.000 lt) dan keperluan penyiraman taman dan fasilitas umum diperkirakan kuarang lebih 20m3 perhari. Untuk menjaga keseimbangan dan konservasi kuantitas air tanah maka dilengkapi tiap rumah dibuatkan SPAH (Sumur Peresapan Air Hujan).

c.  Penggunaan Sumber Energi Listrik

Sumber enrgi untuk memenuhi kegiatan Perumahan “ Pesona Kuantan Tegalrejo” tiap rumah denah berbagai ukuran tipe dan tahap pasca konstruksi disediakan dari Pusat listrik Negara (PLN) dengan kapasitas daya 1.300 KVA per rumah.

Page 9: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

1. Pengelolaan Sampah

Sampah yang berasal dari operasional perumahan baik basah maupun kering. Pengembang mengharapkan masing-masing rumah menyediakan 2 (dua) tempat sampah yang terdiri dari tempat sampah kering dan basah sehingga memudahkan pengelolaan dan menjaga sanitasi lingkungan.

1. Pengelolaan Limbah Cair

Untuk mencegah penurunan kualitas air tanah atau pencemaran limbah cair maka akan dibuat septictank komunal 1 unit di lokasi perumahan. Limbah cair yang berasal dari kamar mandi dialirkan melalui saluran riool yang dibuat oleh pengembang menuju bak kontrol menuju bak kontrol di masing-masing rumah, kemudian menuju septictank komunal. Limbah cair yang berasal dari dapur dan kamar mandi dialirkan menuju bak pemisah lemak di masing-masing rumah kemudian dialirkan menuju septictank komunal yang berada di lokasi perumahan. Mengingat keberadaan septictank komunal merupakan sarana umum (warga perumahan) maka untuk pemiliharaan selanjutnya, seperti kebersihan saluran riool, penyedotan dan lain-lain menjadi tanggung bersama warga penghuni perumahan.

 

1. Transportasi  dalam kawasan sekitar

Dengan adanya operasional perumahan “ Pesona Kuantan Tegalrejo” maka akan menambaha beban kepadatan lalu lintas di gang/jalan kampung RW04 Kelurahan Tegalrejo dan bermuara pada Jl. HOS Cokroaminoto dan Jl. Soragan. Kepadatan arus lalu lintas  yang ditimbulkan oleh penghuni perumahan sebanyak 14 unit relatif tidak akan terlalu besar, akan tetapi sekecil apapun dampak yang ditimbulkan diperlukan pengelolaan dampak. Jl HOS Cokroaminoto merupakan jalan provinsi  dengan laju 2 (dua) arah yang cukup lebar ( lebar jalan lebih 6m). Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), kapasitas adalah jumlah maksimum kendaraan bermotor yang melintasi suatu penampang tertentu pada suatu ruas jalan tertentu dalam satuan waktu tertentu. Sedangkan kapasitas dasar adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melintasi suatu penampang pada suatu jalur selama satu jam, dalam keadaan jalan dan lalu lintas yang mendekati ideal dicapai. Kapasitas dasar tergantung pada tipe jalan, jumlah lajur, dari pemisah fisik. Kapasitas Dasar Jalan Perkotaan seperti pada tabel 4.5

 

Tipe Jalan Kota Kapasitas Dasar (Satuan Mobil Penumpang/Jam)

Keterangan

4 lajur dipisah atau jalan satu arah

1650 perlajur

4 lajur tidak dipisah 1500 perlajur2 lajur tidak dipisah 2900 Kedua arah

                                                Tabel 4.4 Kapasitas Dasar Jalan Perkotaan

Page 10: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

 

Dengan asumsi penghuni perumahan “Pesona Kuantan Tegalrejo” mempunyai mobil maka kemungkinan akan menambah gangguan transportasi , terutama pada muara kampung menuju jalan HOS Cokroaminoto.

3.2.8 Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi di lapangan meliputi bentuk site yang memanjang mengikuti jalan, yang mengakibatkan luasan site yang akan dibangun berkurang akibat sempadan jalan. Selain itu masalah krusial yang dihadapi dalam pembangunan perumahan “Pesona Kuantan Tegalrejo” adalah batas barat site yang merupakan saluran air. Setelah di konfirmasikan ke dinas Perijinan, ternyata saluran air yang berada di sebelah barat site merupakan sebuah cabang anak sungai. Menurut peraturan jarak sempadan sebuah sungai lebih dari 15 meter terhadap depan bangunan yang dihitung dari bibir sungai, akan tetapi untuk anak sungai yang memiliki kedalaman kurang dari 4 meter dihitung dari permukaan tanah, memiliki sempadan 10 meter. Permasalahan inilah yang nanti yang mempengaruhi perencanaan dalam desain dan proses sirkulasi dalam perumahan. Jarak sempadan bangunan dari jalan, yaitu tiga meter.

Sumber :

https://p4th.wordpress.com/2009/10/06/proyek-perencanaan-dan-perancanganuraian-rencana-kegiatan-proyek-perumahan-pesona-kuantan-tegalrejo/

Page 11: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

AMDAL PERUMAHAN

ANALISIS MENGENAI DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGANPROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN“ NGLUWAR REGENCY “

Disusun Oleh :

1. Adhita Putra Perdana PO.70412. Agus Sudarmiono PO.70423. Andriyanus G.W PO.70434. Ardy Sarwono PO.70445. Ari Puji Hastutik PO.7045

SWADANA

DINAS KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTAJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGA2009

A. Diskrpsi lokasi kawasan perumahanLetak rencana lokasi pembangunan kawasan perumahan berada di Desa Jamus Kauman dan Desa Karang Talun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Yang secara rinci luasan lahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

No Lokasi Luasan lahanA. Desa jamus kauman 110,5 Ha1. dusun jamus krajan 12 Ha2. dusun jamus pasar 23 Ha3. dusun barongan 15 Ha4. dusun jamus pasar 36 Ha5. dusun danurojo 14 Ha6. dusun diwak 10.5 HaB. Desa karangtalun 84 Ha1. dusun dangkel kulon 13 Ha2. dusun dangkel tengah 15 Ha3. dusun dangkel wetan 14 Ha4. dusun tembulan 17 Ha5. dusun jampiroso 12 Ha6. dusun jangkang A 13 HaJumlah 117,108 Ha

Page 12: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

Lahan kawasan pemukiman tersebut adalah berbentuk sawah jadi untuk pekerjaan pelaksanaan fisik sudah siap jadi tidak perlu dilakukan pembebasan lahan.sehingga secaa fisik lahan kawasan tersebut sudah siap digunakan.

B. Diskripsi kegiatanPembangunan perumahan beserta sarana dan prasarananya seluas 117,108 Ha. Rencana pegembangan 2 tahap, yaitu seluas 97 Ha untuk tahap I dan seluas 20 Ha untuk tahap II. Pembangunan perumahan dengan tipe 36 sebanyak 3.450 unit. Tipe 90 sebanyak 796 unit. Rumah toko sebanyak 20 unit, Bangunan dengan tipe komersial 10 unit. Kebutuhan air bersih yang akan digunakan 8.207.694 L/hariSarana penunjang yang akan dibangun:a. Pembuatan jalan antara lain :1. jalan jamus – karangtalun dengan panjang 2,5 km,akan dikembangkan untuk badan jalan dari lebar 3,5 m menjadi 6,5 m.2. jalan jamus- pendem dengan panjang 1,2 km, akan dikembangkan dari 2,5 m menjadi 3,5 m.3. ruas jalan karang talun – saitan dengan panjang 1,5 km, akan dikembangkan dari lebar 2,5 m menjadi 3,5 m.dan pembuatan jalan baru sepanjang 0,6 km yang nantinya menjadi jalan lintas Utamab. Pemasangan instalasi listrikJaringan listrik utama untuk kawasan pemukiman dipilih sumber tenaga PLN dan sebagai cadangan menggunakan tenaga diesel/generator.c. Pemasangan jaringan TeeleponTelepon sistem otomatis belum dapat menjangkau ke dalam kawasan.d. Pemasangan jaringan AirSumber air bersih yang digunakan untuk melayani kawasan pemukiman dipastikan menggunakan sumber air dari PDAM dan air bawah Tanah.e. Drainase air hujan.Pada drainase air hujan dugunakan prinsip air hujan harus disalurkan secepat mungkin ke badan air yang telah ditentukan(sungai) untuk itu sistem jaringan drainase yang digunakan adalah mengikuti sistem aliran air hujan alami.

C. Uraian Rencana Tahapan ProyekTahapan proyek adalah sebagai berikut :1. Tahapan pra konstruksi :yaitu tahapan / kegiatan sebelum dimualainya kegiatan kawasa perumahan dari perencanaan sampai persiapan lahan siap dilakukan pekerjaan konstruksi yang uraian kegiatannya antara lain adalah asebagai berikuta. survey lokasiSurvey yang dilakukan antara lain survey luas lahan, survey kelayakan lahan dan survey keadaan social daerah tersebut

b. Kegiatan pembebasan lahanKegiatan pembebeasan yang dimaksud adalah pembelian lahan yang akan dibangun proyek dari para penmilik lahan .harga yang digunakan adalah aharga pasar yang berlaku waktu itu.c. Kegiatan perijinanYaitu tahapan permintaan ijin dilakukan.Permintaan ijin wajib dilakukan untuk mendirikan

Page 13: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

sebuah bangunan, agar nantinya jika terjadi sesutau terhadap lahan tersebut ada jaminan dari pemerintah.

2. Tahapan konstruksiTahapan kegiatan pelaksanaan fisik kawasan perumahan baik dari mulai perataan tanah , sampai selesainya bangunan. Pada tahap konstruksi di uraikan sebagai berikut :a. Pembuatan base campYaitu pembuatan pos untuk semua kegiatan dengan cara membuat suatu bangunan khusus buat para kontraktor dan penempatan bahan-bahan material bangunan.b. Pembuatan jalan kerjaPembuatan ini bertujuan untuk jalan bagi kendaraan pengangkut material seperti semen, pasir, batu-batuan, besi, dan lain-lain dan juga sebagai jalan bagi alat-alat berat dan jalan bagi para pekerja proyek.c. Pengangkutan materialPengangkutan itu dilakukan dengan menggunakan kendaraan berat seperti truk material yang dibawa adalah pasir, semen, batu-batuan, besi, dll.d. Pengangkutan alat-alat beratAlat-alat berat yang dibawa dan akan digunakan adalah buldoser, pengaduk semen, mesin perata tanah.e. Kegiatan mobilisasi tenaga kerja.Yaitu kegiatan perekrutan tenaga kerja untuk pelaksanaan pembangunan perumahan. Kebutuhan tenaga kerja diperkirakan sebesar 1500 tenaga kerja.f. Pembangunan kawasan perumahanPembangunan perumahan dimulai dengan perataan tanah dengan menggunakan alat berat lalu pembuatan pondasi, pembangunan dinding, sampai bangunan konstruksi tersebut selesai dan siap digunakan.g. Pembangunan fasilitas sosialPembuatan fasilitas sosial adalah pembangunan masjid, pembangunan taman perumahan, pembuatan lapangan, kolam renang, dan lain-lain.h. Pembangunan TPSPembungan sampah dilakukan dengan cara pengumpulan sampah di TPS.

3. Tahapan pasca konstruksi.Tahapan pasca konstruksi antara lain :a. Perawatan jalanPerawatan jalan dilakukan secara berkala, bila terjadi kerusakan akan langsung diperbaiki atau ditambal.b. Perawatan lingkunganPerawatan lingkungan antara lain :o Penyiraman tanaman dilakukan pada setiap pagi dan sore hari.o Pemangkasan tanaman dilakukan apabila tanaman tersebut sudah tua atau mengganggu.o Perawatan drainase dilakukan dengan cara melakukan monitoring terhadap saluran tersebut secara berkala.c. Perawatan bangunanPerawatan banguan antara lain :o Melakukan pengecatan ulang pada bangunan yang sudah rusak warnanya.

Page 14: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

4. Kegiatan-kegiatan lain.Kegiatan-kegiatan lain antara lain :a. Kontruksi :o Adanya pendapatan tambahan warga sekitar dengan membuka warung makan untuk para pekerja bangunan.o Adanya pendapatan tambahan warga sekitar dengan membuka lahan parkir untuk para pekerja bangunan.o Adanya penarikan retribusi dari warga.b. Pasca kontruksi :o Adanya pedagang kaki lima keliling yang sering memasuki komplek perumahan tersebut.o Munculnya pos ojek atau pangkalan angkutan disekitar daerah tersebut.

D. Perkiraan Dampak Yang Akan Timbul1. Tahapan Pra konstruksia. Dampak positif ()– keuntungan dari menjual lahan yang akan dibangun perumahan. Warga mendapat keuntungan dari penjualan tanah, karena harga tanah lebih tinggi dari harga pasar.– Kesempatan untuk mendapat kanpekerjaan baik dalam proses konstuksi maupun pasca konstruksi misal menjadi satpam, tukang kebun.b. Dampak negatif (-)– Persepsi masyarakat tentang akan berubahnya kebiasaan warga. Anggapan warga mengenai gaya hidup para pendatang yang akan berpengaruh bagi gaya hidup warga tersebut.– Warga tidak bisa lagi mengandalkan pekerjaan sebagai petani jika sawah mereka jadi dijual. Karena lahan yang mereka andalkan sudah berubah fungsi.

2. Tahapan Konstruksia. Dampak positif ()– Adanya peluang pekerjaan.Penduduk sekitar mendapat pekrjaan sebagai pekerja bangunan dari warga sekitar yang sebelumnya menganggur direkrut menjadi menjadi pekerja bangunan.– Penghasilan penduduk meningkat (tenaga kerja pembangunan)Penduduk mendapatkan penghasilan dan bekerja sebagai tukang bangunan.– Daerah disekitar perumahan menjadi berkembang dari segi ekonomi, sosial, tataruang, dll. Dari segi ekonomi penghasilan yang didapatkan dari bekerja sebagai bangunan dari segi sosial– Meningkatkan penghasilan tambahan warga sekitar dari pendirian warung makan yang disediakan untuk para pekerja.– Meningkatkan penghasilan tambahan warga sekitar dari pembukaan lahan parkir, karena dapat saja para pekerja menggunakan motor atau sepeda– Menambah kas desa yang suatu saat dapat digunakan untuk memperbaiki jalanan yang rusakb. Dampak negatif (–)– Penduduk menjadi sesak nafas akibat debu dari proses konstruksi dan dari kendaraan pengangkut alt berat dan pengangkut material.– Resiko adanya kecelakaan kerja pekerja bangunan– Penduduk menderita kebisingan dari suara mesin-mesin berat. Hal itu menyebabkan pendengaran pekerja dan warga sekitar terganggu.– Adanya persepsi negatif masyarakat berupa kecemburuan sosial adanya pendatang baru atau

Page 15: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

tenaga kerja– Kesehatan para pekerja menurun. Seringnya menghirup udara kotor disekitar proyek, kepanasan– Kualitas air menurun akibat adanya pembangunan pondasi, pembangunan jalan, pemasangan tonblok– Adanya vektor penyakit (nyamuk, tikus)– Kualitas udara menurun akibat adanya pencemaran alat-alat berat.– Kerusakan jalan akibat dilalui truk pengangkut material.– Bertambahnya kepadatan penduduk di wilayah desa jamut kauman dan desa karang talun

3. Tahapan Pasca konstruksia. Dampak positif ()– Penduduk sekitar berkesempatan mendapat pekerjaan sebagai satpam,tukang kebun.– Kondisi lingkungan menjadi lebih baik. Lingkungan disekitar menjadi tertata dengan baik.– Memudahkan transportasi warga, karena adanya pos ojek.– Meningkatkan penghasilan tambahan warga (tukang ojek atau pedagang kaki lima keliling) dengan adanya perumahan di desa jamus kauman dan desa karang talunb. Dampak negatif (–)– Penurunan kualitas air akibat kegiatan MCK warga komplek. Misalnya saja dari kegiatan mencuci, mandi, dll– Bertambahnya produksi sampah. Akibat bertambahnya penduduk berarti sampah yang dihasilkan semakin meningkat.– Peningkatan iklim mikro akibat pendirian bangunan perumahan. Suhu atau iklim dikawasan perumahan menjadi panas karena pohon-pohon yang sebelumnya sudah tidak ada karena ditebangi.– Bertambahnya kepadatan penduduk dan mobilitas penduduk mengakibatkan munculnya kesenjangan sosial, munculnya sikap egoisme.– Timbulnya polusi, akibat adanya pos ojek dan pangkalan angkutan disekitar perumahan.– Kebisingan karena banyaknya angkutan atau ojek yang meningkat di sekitar wilayah tersebut.

4. Kegiatan-kegiatan lain.Kegiatan-kegiatan lain antara lain :a. Kontruksi :• Dampak positif (+) :a. Meningkatkan penghasilan tambahan bagi warga sekitar dari pendirian warung makan yang didirikan untuk para pekerja bangunan.b. Meningkatkan penghasilan tambahan dari warga atas pembukaan lahan parkir, karena mungkin saja para pekerja bangunan ada yang menggunakan motor atau sepeda sehingga kendaraan tersebut tertata dengan rapi.c. Menambah kas desa yangsuatu saat dapat digunakan untuk memperbaiki jalanan yang rusak akibat dari seringnya dilalui kendaraan berat seperti truk pengangkut material.• Dampak negatif (-) :a. Munculnya kecemburuan sosial. Karena mungkin saja ada banyak atau beberapa warga yang sama-sama mendirikan warung makan sehingga secara tidak langsung terjadi persaingan.b. Bertambahnya produksi sampah akibat adanya warung dadakan tersebut.d. Pasca kontruksi :

Page 16: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

• Dampak positif (+) :a. Memudahkan transportasi warga karena adanya pos ojek.b. Meningkatkan penghasilan tambahan warga (tukang ojek/pedagang kaki lima keliling) dengan adanya perumahan tersebut karena daerah tersebut menjadi ramai.• Dampak negatif (-) :a. Timbulnya polusi akibat adanya pos ojek disekitar daerah tersebut.b. Kebisingan meningkat karena banyaknya nagkutan atau ojek yang sering ,melewati daerah tersebut.

E. RECANA UPAYA PENGELOLAAN DAMPAKa. Jual beli lahan dikelola dengan cara :• Kompensasi atau harga jual beli menerapkan prinsip saling menguntungkan, dengan sistim musyawarah dan mufakat.• Penyuluhan kepada pemilik lahan agar memanfaatkan kembali uang yang diterima untuk kegiatan yang lebih menguntungkan.• Proses jual beli lahan tidak melalui perantara• Memberikan harga jual sesuai dengan harga pasar yang berlaku.b. Penanggulangan debu dikelola dengan cara :• Menganjurkan menggunakan masker bagi pekerja pada saat bekerja• Menyiram secara berkala pada saat pelaksanaan konstruksi untuk megurangi debu yang berterbangan

c. Peningkatan kebisingan dikelola dengan cara :• Kegiatan pengoperasian kendaraan untuk pematangan tanah tidak pada jam istirahat terutama pada lokasi yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.• Perawatan mesin secara intensif termasuk peredam suara dari kendaraan tersebut.d. Peningkatan erosi tanah• Melakukan penyiapan lahan berdasarkan kondisi tanahnya, terutama lahan yang berbatasan langsung dengan sungai.• Melakukan pembuatan teras/bronjong untuk mengurangi kecepatan aliran air.• Pembukaan lahan secara bertahap.• Seluruh lahan terbuka ditutupi rumput dan tanaman yang berfungsi dapat mencegah erosi.e. Aspek sosial dikelola dengan cara memberi kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal, memberi kesempatan berusaha bagi masyarakat yang tinggal disekitar lokasi kegiatan, melakukan penanganan terhadap kecemburuan sosial.f. Kesehatan masyarakat terutama untuk tenaga pekerja, dikelola dengan cara menyediakan peralatan P3K dan obat-obatan, melakukan kerjasama dengan Puskesmas setempat, mengansuransikan keselamatan pekerja.g. Perubahan iklim mikro dikelola dengan cara menanam penghijauan dengan jenis tanaman terutama pohon pelindung pada lahan terbuka 54,8%.h. Penurunan kuantitas air tanah dikelola dengan cara memanajemen penggunaan air tanah yaitu :• Kebutuhan air bersih perumahan tahap I dapat dipenuhi dari PDAM• Kebutuhan air untuk penyiraman tanaman menggunakan air hasil daur ulang/hasil proses IPAL akhir.• Kebutuhan air lainnya diambil alternatif dari sumur bor di dalam lokasi dengan debit sungai

Page 17: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

yang diijinkan.i. Penurunan kuantitas air permukaan Sungai Cikeas untuk memenuhi kebutuhan air bagi penghuni dan penggunaan sarana prasarana, dikelola dengan cara pengaturan penggunaan/pemakaian supaya tidak melebihi debit yang diijinkan.j. Penurunan kualitas air permukaan akibat kegiatan MCK dari penghunian, penggunaan sarana dan prasarana dikelola dengan cara:• Pembuatan tangki septik untuk buangan dari WC sesuai syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum No. SK.SNI. T-07-1989-F.• Pembuatan saluran air kotor terpisah dengan saluran drainase untuk areal yang belum saluran drainase.• Pemanfaatan air hasil daur ulang (pengolahan) dan air akhir dari buangan drainase IPAL, untuk penyiraman dan lainnya.• Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah domestik untuk buangan yang berasal dari kamar mandi dan toilet, untuk menurunkan kadar suspended solid (TSS) dan BOD.• Penanganan/pengolahan limbah cair, limbah padat, debu, gas dan kebisingan, agar tidak mengganggu kesehatan masyarakat.• Membantu penyediaan faslitas kesehatan seperti puskesmas ,posyandu dan rumah sakit.• Membantu dan koordinasi dengan posyandu/ibu-ibu PKK dalam bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar lokasi mengenai kesehatan lingkungan/pencegahan penyakit dan kecelakaan lalu lintas.

F. RENCANA UPAYA PEMANTAUAN DAMPAKa. Peningkatan kadar debu pada saat pelaksanaan konstruksi, menganalisa kadar debu di lingkungan sekitar dan lingkungan kerja, parameter TSP.b. Peningkatan kebisingan akibat kegiatan mobilisasi kendaraan berat pada saat pematangan tanah dilingkungan areal kerja, memantau tingkat intensitas kebisingan.c. Peningkatan erosi akibat kegiatan cut and fill pada saat pematangan tanah, parameter lingkungan yang dipantau adalah kondisi tanah yang peka terhadap terhadap erosi.d. Peningkatan air larian akibat penambahan daerah lahan yang tertutup akibat pelaksanaan konstruksi, parameter yang dipantau perubahan neraca air yaitu meningkatnya volume run off dan menurunnya volume infiltrasi.e. Kesempatan kerja dan berusaha bagi tenaga kerja lokal, parameter yang dipantau jumlah kesempatan kerja yang terserap dan jumlah penduduk yang memperoleh peluang berusaha.f. Perubahan iklim mikro akibat pengurangan lahan terbuka, parameter yang dipantau peningkatan suhu, dipantau dengan pengukuran suhu udara dilokasi dan disekitar lokasi.g. Kuantitas air tanah akibat penggunaan untuk kebutuhan penghunian dan penggunaan sarana serta prasarana, parameter yang dipantau penurunan debit air tanah, dipantau dengan melakukan pengukuran debit air tanah.h. Kuantitas air permukaan akibat kegiatan penggunaan untuk kebutuhan penghunian dan penggunaan sarana serta prasarana, parameter yang dipantau kuantitas air sunagi Cikeas, debit air, dipantau dengan pengkuran debit air sungai Cikeas.i. Kualitas air permukaan akibat kegiatan MCK dari penghunia, pengguna sarana dan prasarana, parameter yang dipantau suhu, zat padat terlarut, zat padat tersuspensi dll, dipantau dengan menganalisis sampling air di Laboratorium.j. Peningkatan arus lalu lintas akibat kegiatan mobilisasi transportasi penghuni dan pengguna sarana serta prasarana, parameter yang dipantau kemacetan arus lalu lintas, dipantau dengan

Page 18: Proyek Perencanaan Dan Perancangan

pengamatan secara visual dan penghitungan.k. Estetika lingkungan akibat penanganan limbah padat parameter yang dipantau bau serta munculnya serangga.l. Perubahan nilai dan norma budaya, parameter yang dipantau perubahan nilai dan norma budaya, terjadinya perubahan sikap/tingkah laku masyarakat, dipantau dengan cara pengamatan langsung.m. Peningkatan migrasi penduduk, parameter yang dipantau migrasi penduduk baik yang bersifat komuter harian maupun migrasi permanent, pemantauan dengan pengamatan langsung dan menginformasikannya kepada kelurahan setempat mengenai penambahan jumlah jiwa.n. Kecemburuan sosial, parameter yang dipantau kecemburuan sosial akibat benturan atau konflik antar penduduk, dipantau dengan melakukan pengamatan terhadap perilaku masyarakat sekitar lokasi dan penghuni perumahan.o. Ketertiban dan keamanan, parameter yang dipantau ketertiban dan keamanan dengan adanya gangguan diwilayah perumahan tersebut, dipantau dengan pengamatan secara visual.p. Kesehatan masyarakat, parameter yang dipantau pengamatan pola penyakit dimasyarakat, antara lain status gizi, penyakit menular dan penyakit lainnya.

https://cemplukhtm.wordpress.com/2009/04/28/amdal-perumahan/

Page 19: Proyek Perencanaan Dan Perancangan