52
Psikologi Perkembangan Pembimbing : dr. Harry Tribowo Hadi, SpKJ

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Refrat Psikologi Perkembangan Sigmund Freud dan Erik Erikson

Citation preview

  • Psikologi PerkembanganPembimbing : dr. Harry Tribowo Hadi, SpKJ

  • PendahuluanPerkembangan bagaimana orang tumbuh, menyesuaikan diri, dan berubah sepanjang perjalanan hidup mereka, melalui perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan sosioemosional, perkembangan kognitif, dan perkembangan bahasa.

  • Richard M. Lerner (1976)Psikologi perkembangan dirumuskan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup.Contoh : mempelajari bagaimana proses berpikir pada anak usia satu, dua atau lima tahun, memiliki persamaan atau perbedaan, atau bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembang dari anak-anak, remaja sampai dewasa.

  • Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia teori perkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi.Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan.

  • Kepribadian menurut Freud & Erikson

  • Struktur Kepribadian FreudMenurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen.Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.

  • IDId adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.

  • EgoEgo adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas.Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai.

  • SUPER EGOSuperego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat mana yang dirasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

  • Karakteristik Sistem Kepribadian Menurut Freud

    IDEGOSUPER EGOSistem asli (the true psychic), bersifat subjektif (tidak mengenal dunia objektif), yang terdiri dari insting-insting dan gudangnya (reservoir) energy psikis yang digunakan ketiga sistem kepribadian.Berkembang untuk memenuhi kebutuhan id yang terkait dengan dunia nyata. Memperoleh energy dari id. Mengetahui dunia subjektif dan objektif (dunia nyata).Komponen moral kepribadian, terdiri dari dua subsistem : kata hati (yang menghukum tingkah laku yang salah) dan ego ideal (yang mengganjar tingkah laku yang baik).

  • DINAMIKA KEPRIBADIANFreud memandang organisme manusia sebagai sistem energi yang kompleks.Freud berpendapat bahwa apabila energy digunakan dalam kegiatan psikologis seperti berfikir, maka energi itu merupakan energi psikis.

  • InstingInsting merupakan kumpulan hasrat atau keinginan (wishes).Tujuan dari insting-insting adalah mereduksi ketegangan (tension reduction) yang dialami sebagai suatu kesenangan.Sumber dan tujuan insting bersifat tetap, sedangkan objek dan penggerak sering berubah-berubah. Apabila energi insting digunakan untuk mensubstitusi objek yang tidak asli, maka tingkah laku yang dihasilkannya disebut insting derivatif.

  • a. Insting Hidupinsting hidup merupakan motif dasar manusia yang mendorongnya untuk bertingkah laku secara positif atau konstruktif, berfungsi untuk melayani tujuan manusia agar tetap hidup dan mengembangkan rasanya.b. Insting Matiinsting ini merupakan motifasi dasar manusia yang mendorongnya untuk bertingkah laku yang bersifat negative atau destruktif.

  • Insting mempunyai empat macam karakteristik, yaitu : Sumber (source)kondisi rangsangan jasmaniah atau needsTujuan (aim): menghilangkan rangsangan jasmaniah atau mereduksi ketegangan, sehingga mencapai kesenangan dan terhindar dari rasa sakit, Objek (object): meliputi benda atau keadaan yang berada di lingkungan yang dapat memuaskan kebutuhan, termasuk kegiatan untuk memperoleh objek tersebut, Mendorong/pergerakan (impetus): kekuatan yang bergantung pada intensitas (besar-kecilnya) kebutuhan.

  • Pendistribusian dan penggunaan Energi Psikis.Id menggunakan energi ini untuk memperoleh kenikmatan (pleasure principle) melalui gerakan refleksi proses primer (menghayal atau berfantasi). Mekanisme atau proses pengalihan energi dari id ke ego atau dari id ke superego disebut identifikasi.

  • Ego menggunakan energi untuk keperluan :memuaskan dorongan atau insting melalui proses sekundermeningkatkan perkembangan aspek-aspek psikologimengekang menangkal id agar tidak bertindak impulsive atau irasional menciptakan integrasi di antara ketiga sistem kepribadian dengan tujuan terciptanya keharmonisan dalam kepribadian, sehingga dapat melakukan transaksi dengan dunia luar secara efektif.

  • Konflik

    Freud berasumsi bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil dari rentetan konflik internal yang terus menerus.

    Konflik (peperangan) antara id, ego, superego adalah hal yang biasa (rutin).

  • Kecemasan mempunyai peranan sentral dalam teori psikoanalisis, kecemasan digunakan oleh ego sebagai isyarat adanya bahaya yang mengancam3 Tipe kecemasana. Realistikb. Neurotikc. Moral

  • Mekanisme Pertahanan EgoMekanisme pertahanan ego merupakan proses mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua karakteristik khusus yaitu : tidak disadari menolak, memalsukan atau mendistorsi (mengubah) kenyataan. Mekanisme pertahanan ini dapat juga diartikan sebagai reaksi-reaksi yang tidak disadari dalam upaya melindungi diri dari emosi atau perasaan yang menyakitkan seperti cemas dan perasaan bersalah

  • Tahap Perkembangan Psychodynamic FreudTahap OralSumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut adalah makan. Dua macam aktivitas oral ini, yaitu menelan makanan dan mengigit, merupakan prototipe bagi banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari.

  • Fase oral merupakan fase yang paling awal pada perkembangan psikoseksual seseorang karena seorang bayi sejak lahir alat yang paling penting memberi kenikmatan dalam hidupnya adalah mulutnya sendiri. Hal ini disebabkan karena melalui mulutnya ia dapat berhubungan dengan alat tubuh yang dapat memberi kenikmatan yaitu payudara ibu.Apabila sumber kenikmatan yang pokok tidak terpenuhi, maka bayi akan mencari kepuasan dengan mengisap jempol atau benda lainnya. Minat mulut untuk memenuhi kepuasan ini tidak akan pernah lenyap walaupun si anak telah tumbuh menjadi orang dewasa. Menurut Freud hal ini dapat dilihat pada banyak orang dewasa yang gemar menghisap rokok dan berciuman.Kesulitan yang dialami oleh bayi pada fase oral akan megakibatkan energi libidinal terpusat pada fase ini dan individu akan kekurangan enerji untuk mengatasi kesulitan- kesulitan yang mucul pada fase-fase berikutnya. Kepuasan yang berlebihan pada fase oral dapat menimbulkan efek narsis, dan opstimisme berlebih, kepuasan yang kurang dapat menimbulkan efek pesimisme. Rasa cemburu dan ketergantungan berhubungan pula pada fase ini.Keberhasilan pada fase oral memberikan dampak seseorang dapat menerima dan memberi kepada orang lain tanpa rasa ketergantungan yeng berlebih dan rasa iri.

  • Tahap AnalSetelah makanan dicernakan, maka sisa makanan menumpuk di ujung bawah dari usus dan secara reflex akan dilepaskan keluar apabila tekanan pada otot lingkar dubur mencapai taraf tertentu.

  • DefinisiTahapan perkembangan psikoseksual yang ditandai dengan kematangan dalam mengontrol neuromuskular terutama dalam mengontrol sfingter anus sehingga terjadi pengontrolan retensi maupun ekspulsi feses yang lebib baik.DeskripsiPeriode ini secara kasar terjadi dari usia 1 tahun hingga 3 tahun, ditandai dengan pengenalan dorongan agresivitas yang intensif bercampur dengan komponen libidinal dalam impuls sadistik. Perolehan kontrol volunter sfingter dihubungkan dengan perubahan dari pasif menjadi aktif. Pertentangan antara kontrol anal dan usaha orang tua dalam melatih toilet training menimbulkan ambivalensi, bersamaan dengan pertentangan dalam pemisahan, individuasi dan independensi. Erotisme anal mengacu pada kenikmatan fungsi anal, ketika menahan buang air menjadi hadiah yang membahagiakan bagi kedua orang tuanya. Sadisme anal mengacu pada keinginan ekspresi agresif yang dihubungkan dengan pelepasan feses sebagai senjata yang destruktif dan powerful. Keinginan ini sering diperlihatkan sebagai fantasi melakukan pemboman ataupun peledakkan.

  • Tujuanperiode anal adalah tanda oleh perjuangan yang lebih besar untuk kemandirian dan pemisahan dari ketergantungan pada kontrol orang tua. Tujuan pengendalian sfingter tanpa overcontrol atau kehilangan kontrol, dicocokkan oleh upaya untuk mencapai otonomi dan independensi tanpa rasa malu yang berlebihan atau meragukan dari hilangnya kontrolCiri patologisciri-ciri karakter maladaptif, sering tampaknya tidak konsisten, berasal dari erotisme anal dan pertahanan terhadap hal itu. ketertiban, ketegaran, keras kepala, hasrat keinginan, berhemat dan kekikiran fitur karakter anal. ketika pertahanan terhadap resiko sifat anal kurang efektif, karakter anal mengungkapkan ciri-ciri tinggi ambivalensi, kurangnya kemasan, kekacauan, pembangkangan, kemarahan dan kecenderungan sadomasokis. Karakteristik anal dan pertahanan yang biasanya terlihat di neurosis obsesif kompulsif.Ciri-ciri karakterresolusi sukses dari fase anal memberikan dasar untuk pengembangan otonomi pribadi, kapasitas untuk kemerdekaan dan inisiatif pribadi tanpa rasa bersalah, kapasitas untuk perilaku diri menentukan tanpa rasa malu atau keraguan diri, kurangnya ambivalensi, dan kapasitas untuk kerjasama bersedia tanpa baik hasrat keinginan yang berlebihan atau penurunan diri atau kalah.

  • Tahap UretralDefinisi merupakan tahap transisi antara tahap anal dan tahap phalic. Terdapat sebagian karakteristik dari fase anal dan fase phalicDeskripsi karakteristik dari fase ureteral sering kali digolongkan dengan fase phalic. Uretheral erotism, terdapat kepuasan menahan berkemih seperti yang analog dengan kepuasan menahan defekasi. Kehilangan fungsi tersebut, pada eneuresis, menimbulkan tereaktivasinya konflik fase analTujuanmengontrol berkemih. tujuannya serupa dengan fase analPatologiskompetitif, ambisi, sebagai kompensasi dari rasa malu akibat tidak dapat menahan berkemih. Penis envy, berhubungan dengan sifat feminis berupa rasa malu karena tidak dapat berkemih layaknya anak laki-laki.Karakter selain dari segi kesehatan, fase uretral yang dapat dilewati dengan baik dapat menumbuhkan harga diri, kompetensi. Tindakan berkemih adalah saat dimana anak laki-laki dapat meniru tindakan ayahnya. Fase ini juga membantu penegakkan gender dan identifikasi

  • Tahap PhalikSelama tahap perkembangan kepribadian ini yang menjadi pusat dinamika adalah perasaan-perasaan seksual dan agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya organ-organ genital.

  • DefinisiFase phallic diawali kira-kira tahun ketiga dan lanjut sampai kira-kira akhir tahun ke limaDeskripsiFase phallic di karakteristikkan oleh suatu primary focusing of sexual interest, stimulasi, dan exitasi dari area genital. Penis menjadi organ principal interest pada anak laki-laki maupun perempuan, dengan ketidak adaannya penis pada perempuan dianggap sebagai bukti dari castration. Fase phallic dihubungkan dengan peningkatan dari masturbasi genital diikuti dengan fantasi di bawah sadar dari keikutsertaan seksual dengan orang tua yang berbeda kelamin. Ancaman castration dan ansietas yang mengikuti terhubung dengan rasa bersalah setelah masturbasi dan keinginan Oedipal. Selama masa fase ini, keterlibatan dan konflik oedipal ditetapkan dan terkonsolidasi. ObjektifUntuk memfokuskan ketertarikan erotis pada area genital dan fungsi genital. Ini meletakkan dasar pada identitas gender dan berfungsi untuk mengintegrasi residu-residu dari tahap-tahap sebelumnya menjadi orientasi seksual-genital predominan. Menentukan situasi oedipal sangat esensial berfungsi sebagai dasar penting dari dimensi organisasi karakter yang diperlukan untuk meneruskan identifikasi berikutnya.

  • Ciri-ciri PatologisBerkembangnya sifat-sifat patologis yang melibatkan fase phallic-oedipal cukup kompleks dan sangat berhubungan dengan berbagai modifikasi yang meliputi hampir seluruh perkembangan kecemasan dalam diri seseorang. Fokus pada fase ini adalah kastrasi pada laki-laki dan "penis envy" pada wanita. Pengaruhcastration anxiety" dan "penis envy", pertahanan dan pola identifikasi terhadap mereka merupakan penentu utama dari pengembangan karakter manusia. Mereka juga menggolongkan dan mengintegrasikan sisa dari tahap psikoseksual sebelumnya, sehingga fiksasi atau konflik yang berasal dari tahap sebelumnya dapat mencemari dan memodifikasi resolusi oedipal.Ciri-ciri KarakterTahap phallic menyediakan fondasi untuk identitas seksual, rasa penasaran tanpa malu, inisiatif tanpa rasa bersalah, serta rasa penguasaan tidak hanya atas benda dan orang-orang di lingkungan tetapi juga atas proses internal dan impuls . Resolusi konflik oedipal menimbulkan kapasitas struktural internal yang meregulasi dorongan/hasrat dan arah dari dorongan/hasrat tersebut kepada suatu tujuan yang konstruktif. Sumber regulasi internal tersebut adalah ego dan superego, kedua hal tersebut berdasarkan introjections dan identifikasi yang terutama berasal dari sosok orang tua.

  • Tahap Latensi (6-12th)Masa ini adalah periode tertahannya dorongan-dorongan seks agresif. Selama masa ini anak mengembangkan kemampuannya bersublimasi

  • Definisi ini adalah tahap dimana dorongan seksual inaktif selama periode dari resolusi oedipus complex dari remaja 5-6 tahun sampai 11-13 tahunDeskripsi kebiasaan superego pada penutupan periode oedipal dan pematangan lebih lanjut dari fungsi ego memungkinkan derajat kontrol impuls insting dan motif yang jauh lebih besar. Kepentingan seksual umumnya dianggap pasif. Ini adalah periode afiliasi homoseksual utama untuk kedua anak laki-laki dan perempuan , sebagai sublimasi energi libidinal dan agresif ke dalam energik kegiatan belajar dan bermain , menjelajahi lingkungan , dan menjadi lebih mahir dalam berurusan dengan masalah dan orang-orang di sekitar mereka. Ini periode untuk perkembangan kemampuan-kemampuan penting. Kekuatan relatif dari elemen regulasi sering menimbulkan pola perilaku yang agak obsesif.

  • Tujuan tujuan utama adalah integrasi lebih lanjut dari identifikasi oedipal dan konsolidasi identitas gender dan seks peran. Ketenangan relatif dan kontrol impuls naluriah memungkinkan untuk pengembangan ego dan penguasaan keterampilan. Komponen lain dapat ditambahkan ke oedipal atas dasar memperluas kontak dengan tokoh-tokoh penting lainnya di luar keluarga.Kegagalan Bahaya di masa laten dapat timbul baik dari kurangnya pengembangan kontrol dalam atau kelebihan mereka . Kurangnya kontrol dapat mengakibatkan kegagalan untuk menghaluskan energi untuk kepentingan pembelajaran dan pengembangan keterampilan , kelebihan mengendalikan diri, bagaimanapun, dapat menyebabkan penutupan dini dari perkembangan kepribadian.

  • Kegagalan karakter Periode latensi sering dianggap sebagai periode tidak aktif relatif tidak penting dalam skema perkembangan . Baru-baru ini , penghormatan yang lebih besar telah diperoleh untuk proses perkembangan dalam periode ini . Konsolidasi penting dan penambahan yang dibuat untuk identifikasi postoedipal dasar dan proses mengintegrasikan dan mengkonsolidasikan pencapaian sebelumnya di perkembangan psikoseksual dan membangun pola yang menentukan fungsi adaptif . Anak dapat mengembangkan rasa industri dan kapasitas untuk penguasaan obyek dan konsep yang memungkinkan fungsi otonom dan rasa inisiatif tanpa risiko kegagalan atau kekalahan atau rasa rendah diri . Ini semua adalah sesuatu yang penting yang perlu lebih terintegrasi , akhirnya sebagai dasar penting untuk kehidupan dewasa yang matang kepuasan dalam pekerjaan dan cinta

  • Fase latenSeksualitas dalam keadaan tenangSuperego dan maturasi ego control impuls instiktif meningkatAfiliasi homosexualSublimasi dorongan-dorongan libido agresif ke belajar, bermain, pengenalan lingkungan, dllSasaran :Konsolidasi identitas dan peran seksPerkembangan egoHasil positifKemampuan untuk otonomiDasar bagi kehidupan masa dewasa yang matang dan memuaskanKegagalanBelajar dan keterampilan tergangguObsesif

  • Tahap GenitalKateksis-kateksis dari masa-masa pragenital bersifat narsisistik.Hal ini berarti bahwa individu mendapatkan kepuasan dari stimulasi dan manipulasi tubuhnya sendiri sedangkan orang-orang lain dikateksis hanya karena membantu memberikan bentuk-bentuk tambahan kenikmatan tubuh bagi anak

  • Definisi : fase genital atau remaja dari sekitar usia 11 sampai 13 sampai dewasa muda. Fase ini dibagi menjadi preadolescent, early adolescent, middle adolescent, late adolescent, dan postadolescent.Deskripsi : pematangan fisiologis sistem fungsi seksual dan sistem hormonal mengarah ke intensifikasi insting, khususnya libido. Hal ini menghasilkan regresi dalam organisasi kepribadian, yang membuka kembali konflik tahap sebelum perkembangan psikoseksual dan memberikan kesempatan ulang bagi resolusi konflik dalam konteks mencapai identitas seksual dan orang dewasa yang matang. Periode ini telah digambarkan sebagai individuasi kedua.

  • Tujuan : pemisahan utama dari ketergantungan dan keterikatan kepada orang tua dan pembentukan kematangan serta hubungan-hubungan objek heteroseksual. Hal terkait lainnya, mencapai prestasi dari identitas pribadi dan integrasi peran orang dewasa dan fungsi yang memungkinkan integrasi adaptif baru sesuai harapan sosial dan nilai-nilai budaya.

  • Ciri patologis : penyimpangan patologis karena kegagalan untuk mencapai resolusi sukses dari tahap perkembangan yang ganda dan kompleks. Cacat dapat muncul dari seluruh sisa spektrum residual psikoseksual, karena tugas perkembangan remaja adalah dalam arti pembukaan parsial kembali dan pengerjaan ulang dan mengintegrasikan kembali seluruh pembangunan aspek. Resolusi gagal sebelumnya dan fiksasi dalam berbagai tahapan atau aspek perkembangan psikoseksual akan menghasilkan cacat patologis dalam kepribadian dewasa dan cacat pada pembentukan identitasKarakter : Resolusi sukses dan reintegrasi tahap psikoseksual sebelumnya di fase genital remaja mengatur kepribadian sepenuhnya yang matang dengan kapasitas potensi genital penuh dan kepuasan dan rasa diri yang terintegrasi dan konsisten identitas. Hal ini memberikan dasar untuk realisasi diri dan partisipasi yang berarti di bidang pekerjaan, cinta, dan dalam aplikasi kreatif dan produktif untuk kepuasan dan tujuan yang berarti dan bernilai.

  • Perkembangan KepribadianDalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.

  • Tahap PerkembanganDelapan tahap/fase perkembangan kepribadian menurut Erikson memiliki ciri utama setiap tahapnya adalah di satu pihak bersifat biologis dan di lain pihak bersifat sosial, yang berjalan melalui krisis diantara dua polaritas.

  • Teori Psikososial EriksonErikson menerima dan mengikuti teori Freud tentang struktur psikologis, kesadaran dan ketidaksadaran, dorongan (drive), tahap-tahap perkembangan psikoseksual, dan metodologi psikoanalisis. Erikson menambahkan ke teori-teori Freud tersebut 8 tahap perkembangan psiko-sosial.

  • Trust vs Mistrust (Lahir-18 bulan)Kepercayaan dasar yg paling awal terbentuk selama tahap sensorik-oral dan ditunjukan bayi lewat kapasitasnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan nyaman, dan membuang kotoran dengan santai

  • Autonomy vs Shame, Doubt (18 bulan-3th)Otonomi bagi usia ini bukan berarti bahwa mereka dapat mengambil inisiatif sendiri dan mampu melakukan semuanya sendiri, namun lebih kepada kemampuan menunjukkan keinginannya sendiri, menolak sesuatu yang tidak dikehendaki, dan mencoba sesuatu yang diinginkan .

  • Inisiative vs Guilt (3-5th)Selama tahap ini anak-anak yang berkembang secara sehat akan belajar :Berimajinasi untuk memperluas keterampilannya termasuk dalam bermainBekerja sama dengan orang lainMemimpin dan dipimpinAnak-anak yang kurang dapat berkembang secara sehat akan mengalami :KetakutanKurang dapat bergabung dalam kelompokLebih tergantung pada orang dewasaTerhambat perkembangan imajinasi dan perilaku bermainnya

  • Industry vs Inferiority (5-13th)Pada tahap ini anak-anak mempelajari keterampilan yang lebih formal, seperti :Berhubungan dengan teman sebaya berdasar pada aturan-aturan terterntuBerkembang dari pola bermain yang bebas menuju permainan yang menggunakan aturan dan memerlukan kerja sama kelompok danMenguasai materi pelajaran sosial, membaca dan matematika .

  • Identity vs Role Confusion (13-21th)Erikson percaya bahwa ketika individu berhasil melalui masa remaja awal, kematangan diri tercapai.Pada kondisi ini, individu mencapai keyakinan dirinya. Remaja mencoba mencari model (seseorang yang dapat dijadikan contoh ) dan secara bertahap mengembangkan nilai-nilai ideal bagi kehidupannya.

  • Intimacy and Solidarity vs Isolation (21-40 thn)Pada tahap dewasa awal, individu mulai mengembangkan hubungan sosial yang mengarah kepada ikatan perkawinan atau hubungan persahabatan yang erat dan bertahan dalam waktu yang panjang

  • Generativity vs Stagnation(40 60 thn)Individu di tuntut mampu menempatkan peran dirinya secara tepat, baik dalam kerangka perkawinan dan pengasuhan anak, maupun dalam dunia kerja agar lebih kreatif dan produktif, dan juga dalam peran di lingkungan sosial sebagai bagian dari lingkungan kemasyarakatan .

  • Integrity vs Despair (60 thn death)Apabila tujuh tahap sebelumnya dapat dilalui dengan berhasil oleh individu maka individu akan mencapai penilaian tertinggi : integritas.

  • Instinctual PhaseObject RelationsPsychosocial CrisesOralPrimary narcissism, need-satisfyingTrust vs. mistrustAnalNeed-satisfying, object constancyAutonomy vs. shame, self-doubtPhallicObject constancy, ambivalenceInitiative vs. guiltLatency-Industry vs. inferiorityAdolescence Object loveIdentity vs. identity diffusionAdulthood-Intimacy vs. isolationGenerativity vs. stagnationIntegrity vs. despair