PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA

  • Upload
    dea

  • View
    95

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ibu ami

Citation preview

  • PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA

  • Periode Remaja (Adolescence)

    Menurut Elizabeth B. Hurlock: Masa transisi: dari periode anak ke periode dewasa. Dibagi menjadi 2 periode: - Periode remaja awal (early adolescence), antara usia 13 17 tahun. - Periode remaja akhir (late adolescence), antara 17 18 tahun (umur dewasa menu- rut hukum yang berlaku di suatu negara). Merupakan klimaks dari periode-periode sebelumnya: diuji dan dibuktikan, sehingga dalam periode selanjutnya individu telah mempunyai suatu pola pribadi yang mantap. Teman sebaya punya arti penting: membentuk pola perilaku dan nilai-nilai baru yang pada gilirannya bisa menggantikan nilai-nilai serta pola perilaku yang dipelajari di ru- mah. Idealis: remaja memandang dunianya seperti yang ia inginkan, bukan sebagaimana adanya. Periode pemantapan identitas diri: pengertiannya akan siapa aku akan menentukan pola perilakunya sebagai orang dewasa. Masa storm & stress: frustrasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian (masa penuh gejolak)

  • Perspektif psikoanalisis (Sigmund Freud)Hasrat seksual (libido) adalah motivasi paling penting/paling dasar, bukan sajabagi orang dewasa, tapi juga bagi anak-anak dan bayi.Seksual lebih diartikan sebagai sensasi kenikmatan yang muncul dari persentuh-an kulit. Contoh: bayi, anak-anak maupun orang dewasa sangat menikmati belai-an, ciuman dsb.Periode remaja sebagai masa internal disharmony (ketidakharmonisan internal),sehingga menimbulkan keadaan storm & stress (Anna Freud).Periode remaja = tahap genital, yang dimulai pada saat pubertas, yaitu ketika do-rongan seksual sangat jelas terlihat pada diri remaja.Seringkali terjadi mekanisme pertahanan diri/ego (defense mechanism), yaituusaha individu (secara tidak sadar) untuk menghambat dorongan (id) menjadi wujud yang lebih dapat diterima dan tidak terlalu mengancam.

    Media 3.2

  • Beberapa mekanisme pertahanan ego:Penolakan, yaitu ketika individu tidak mau mengalami suatu peristiwa. Contoh:ketika seorang anak yang ngotot melakukan otopsi terhadap ibunya yang sudah me-ninggal, karena ia ingin mengingkari bahwa memang ibunya sudah meninggal. Pe-nolakan adalah cara paling primitif.Represi adalah ketidakmampuan untuk mengingat kembali situasi atau peristiwayang menakutkan. Ini merupakan mekanisme yang berbahaya sekaligus menjadi bentuk paling umum.Penggantian (displacement), dilakukan dengan cara mengalihkan arah dorongan ketarget pengganti.Proyeksi, penggantian ke arah luar, yaitu merupakan kebalikan dari melawandiri sendiri.Pembentukan reaksi, percaya pada hal yang sebaliknya, yaitu mengubah dorong-an-dorongan yang tidak bisa diterima menjadi dapat diterima.Introjeksi (identifikasi), dilakukan dengan cara membawa kepribadian orang lain ma-suk ke dalam dirinya.Regresi, yaitu kembali ke masa-masa lalu.Rasionalisasi, adalah pendistorsian kognitif terhadap kenyataan dengan tujuan ke-nyataan tsb tidak lagi memberi kesan menakutkan.Sublimasi, yaitu mengubah berbagai rangsangan yang tidak diterima (seks, kema-rahan, ketakutan dll) ke dalam bentuk yang bisa diterima secara sosial.Media 3.3

  • Teori dari Erik EriksonErikson adalah seorang psikologi-ego Freudian, yang membenarkan dan meneri-ma gagasan-gagasan Freud, termasuk tentang Oedipus Complex yang sampai sekarang masih diperdebatkan. Erikson terkenal karena upayanya memperbaikidan memperluas teori tahapan yang dicetuskan Freud. Menurutnya, kepribadianberkembang melalui 8 tahap, dimana periode remaja termasuk pada tahap keli-ma.Masa remaja: dimulai saat masa puber 18/20 tahun.Tugas perkembangan yang harus dilakukan: pencapaian identitas ego (egoidentity) dan menghindari kekacauan peran (role confusion).Identitas ego: mengetahui siapa Anda dan bagaimana cara anda terjun ketengah masyarakat.Agar pencarian identitas ego lebih mudah:1. Harus tahu mainstream kebudayaan orang dewasa2. Masyarakat menyediakan ritus-ritus penerimaanPeran yang kabur: ketidakpastian tempat seseorang di dalam masyarakat dandunia.Kesetiaan (fidelity): kemampuan hidup berdasarkan standar yang berlaku ditengah masyarakat terlepas dari segala kekurangan, kelemahan dan ketidak-konsistenannya (sesuai dengan kemampuan yang dimiliki).

    Media 3.4

  • Perkembangan KognitifMenurut Jean PiagetBerada pada tahap operasi formal (mulai usia 12 tahun).Mencakup kematangan prinsip-prinsip logika dan menggunakannyauntuk menyelesaikan persoalan-persoalan abstrak (pemikiran hipo-tetik).Pola berpikir menjadi lebih fleksibel dan mampu melihat persoalandari berbagai sudut yang berbeda.

  • Tingkat(Level)Tahap(Stages)I. Pra konvesional Anak mengenal baik buruk, benar salah suatu perbuatan dari sudut konsekuensi (dampak/akibat) menyenangkan (gan- jaran) atau menyakiti (hukuman) secara fisik atau enak tidaknya akibat perbuat- an yang diterima. 1. Orientasi Hukuman dan Kepatuhan Anak mematuhi aturan orangtua agar ter- hindar dari hukuman.2. Orientasi pertukaran Jika kau memberi, maka aku akan mem berimu. Atau Aku akan memukul ta- nganmu, jika kamu memukul tanganku II. Konvensional Anak memandang perbuatan itu baik/ benar, atau berharga bagi dirinya apa- bila dapat memenuhi harapan/persetu- juan keluarga, kelompok (lingkungan)3. Orientasi anak manis Perbuatan itu baik bagi anak, jika dapat menyenangkan atau disetujui orang lain.4. Orientasi hukum dan ketertiban Perilaku yang baik adalah melaksanakan tugas/kewajiban sendiri, menghormati otoritas, dan memelihara ketertiban sosi- al.

  • Tingkat(Level)Tahap(Stage)III. Pasca konvensional (Remaja dan Dewasa) Ada usaha individu untuk mengartikan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang dapat diterapkan, terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang me- megang/menganut prinsip-prinsip mo- ral atau prinsip-prinsip moral tsb. Juga terlepas dari apakah individu yang ber- sangkutan termasuk kekelompok itu atau tidak.5. Orientasi kontrak sosial Perbuatan yang baik dirumuskan dalam kerangka hak-hak individual yang umum serta disepakati oleh seluruh masyarakat. Dengan demikian, perbuatan yang baik adalah yang sesuai dengan undang- undang yang berlaku.6. Orientasi prinsip universal Kebenaran ditentukan oleh keputusan kata hati, sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang logis, universal dan konsisten, seperti keadilan, kesamaan hak asasi ma- nusia, dan penghormatan kepada marta- bat manusia.

  • . Perkembangan Moral (menurut Jean Piaget)Tahap I: Realisme moral (Stage of moral realism), berkembang sampai 7 tahun.Anak otomatis menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada tanpa penelaahanrasional. Orangtua dan para orang dewasa di sekitarnya sebagai mahluk-mahlukserba bisa, oleh karena itu patut diikuti tanpa harus bertanya-tanya. Benar dan salah didasarkan atas konsekuensi dari perilakunya.

    Tahap II: Moralitas otonom (Stage of autonomous morality), mulai usia 8 tahunsampai dewasa.Pada masa ini, konsep benar dan salah yang dipelajari dari orangtuanya perlahan-Lahan mulai berubah tergantung situasi dan faktor lain. Ketika anak sudah berusia17 tahun, maka kemampuan untuk berabstraksi memungkinkan anak mengerti ala-San yang ada di belakang tiap-tiap aturan atau harapan orang lain. Oleh karena ituAnak dapat mempertimbangkan konsekuensi perilakunya secara lebih rasional.

  • Perkembangan Fisik

    Tubuh remaja mengalami perkembangan yang sangat pesat (Growth Spurt) dari tubuh anak-anak menjadi tubuh dewasa

    Terjadi penumpukan lapisan lemak di beberapa bagian tubuh (perempuan) dan pembentukan otot di bagian tubuh (laki-laki)

    Maturitas seksual dapat hamil dan melahirkan, sedangkan laki-laki dapat membuahi

    Tanda seks sekunder bentuk tubuh, muncul rambut di bagian tertentu, per- ubahan suara pada laki-laki, tumbuhnya jakun, pembesaran di panggul, dan dada (perempuan) dan lebar bahu pada laki-laki

    Biasanya fisik perempuan matang lebih cepat dibanding laki-laki